-->

EKSPANSI DAN EKSPOR PT MALINDO FEEDMILL TBK

 

PT Malindo Feedmill Tbk (Dok: Istimewa)

Direktur PT Malindo Feedmill Tbk (Malindo), Rudy Hartono Husin dalam Public Expose Malindo di Jakarta, Selasa (27/6/2023) mengemukakan hal mengenai ekspansi perseroan.

Menjawab pertanyaan awak media, Rudy mengatakan bahwa mencermati situasi saat ini dimana ekonomi masih dalam tahap pemulihan, maka di tahun 2023 Malindo belum melakukan project capex ke depan.

“Bicara ekspansi peningkatan pabrik, seharusnya pembangunan pabrik di Lampung dilakukan dari tahun lalu, Kendati demikian, tahap 1 untuk dryer dan silo sudah dibuat di Lampung, sementara untuk pembangunan feedmill ditunda sampai tahun depan,” kata Rudy.

Dalam kesempatan itu, Rudy juga menjelaskan terkait kerugian di kuartal 1 yang disebabkan oleh faktor jatuhnya harga DOC dan broiler.

“Ini menunjukkan pelemahan daya beli, seperti diketahui bersama GPS dikuota pemerintah dan suplai DOC harusnya cenderung konstan namun daya beli masih sangat rendah yang mengakibatkan harga DOC dan broiler jatuh,” terangnya.

Dukungan pemerintah melalui program culling nasional, menurut Rudy telah terbukti dalam dua bulan terakhir meningkatkan harga yang cukup baik. “Harga doc dan broiler pulih, mudah-mudahan ini bisa bertahan dan stabil sehingga perseroan bisa membalikkan laba,” harapnya.

Rudy menegaskan, dalam kondisi under pressure, dari sisi volume perseroan tetap mampu maintenance dan berinovasi secara maksimal.

Rewin Hanrahan, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk di acara yang sama mengatakan Malindo dalam waktu dekat akan melakukan ekspor ke Singapura dan Jepang.

“Strategi ekspor kami, selalu aktif dan mengedepankan menjangkau buyer-buyer potensial di luar negeri. Sekarang ini kami sudah mendapatkan persetujuan untuk ekspor ke negara Singapura dan Jepang,” ungkap Rewin.

Dia menambahkan, pihaknya juga tengah mencoba mengundang perwakilan dari negara Uni Emirat Arab untuk melakukan audit terhadap fasilitas Malindo agar bisa mengembangkan ekspor ke Uni Emirat Arab dan negara tetangga yakni Brunei Darussalam. Produk andalan olahan Malindo yang diekspor yaitu nugget dan sosis. (NDV)

KINERJA SEGMEN PAKAN MALINDO FEEDMILL MENINGKAT

Public Expose Malindo secara daring. (Dok: Infovet)

PT Malindo Feedmill Tbk (Malindo) membukukan penjualan bersih Rp 11,10 triliun pada tahun 2022 yang mengalami peningkatan 21,6% dari Rp9,13 triliun di tahun 2021. Hal ini mengemuka dalam acara Public Expose Malindo di Jakarta, Selasa (27/6/2023), secara daring.

Hadir dalam acara tersebut Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan dan Rudy Hartono Husin. 

Merujuk pada  keterangan resminya, disampaikan kinerja segmen pakan mengalami peningkatan 22,9% menjadi sebesar Rp 7,16 triliun di tahun 2022 dari Rp 5,83 triliun di tahun 2021.

Penjualan bersih Malindo pada kuartal I 2023 menurun sebesar Rp 74,76 miliar atau turun sebesar 2,7%. Sementara penjualan pakan ternak naik sebesar 3,9% atau sebesar Rp 67,23 miliar diikuti peningkatan penjualan ayam pedaging yang naik sebesar Rp 12,45 miliar atau naik sebesar 2,8%, penjualan makanan olahan naik 2,4% atau sebesar Rp 685 juta, segmen penjualan lain-lain naik 8,0% atau sebesar Rp 6,93 miliar, namun penurunan drastis ditunjukkan segmen penjualan DOC yang turun Rp 162,06 miliar atau turun sebesar 33,9% jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu.

Laba kotor pada kuartal I 2023 menurun sebesar Rp 141,43 miliar atau turun 69,4% dari sebesar Rp 203,87 miliar menjadi Rp 62,45 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba kotor diatas ikut mendorong penurunan laba (rugi) bersih dari Rp10,48 miliar di kuartal I 2022 menjadi negative sebesar Rp 172,86 miliar di akhir Maret 2023 atau turun sebesar Rp 183,36 miliar atau turun sebesar 1.749,3%. Faktor utama penurunan ini adalah ketidakstabilan harga DOC dan broiler. (INF)

 

HALAU “OPOSISI” DAN TINGKATKAN KANDUNGAN NUTRISI DENGAN FERMENTASI

Kurangnya jumlah nutrisi pakan maupun daya serap ayam terhadap nutrisi pakan merupakan salah satu faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan ayam tidak optimal. (Foto: Istimewa)

Setiap peternak pasti ingin hewan ternaknya menghasilkan keuntungan besar dan efisien terhadap biaya yang dikeluarkan, tumbuh dengan baik, serta memberikan hasil yang menguntungkan. Memelihara ayam berjenis unggul, memberikan vaksinasi, obat maupun suplemen, serta membuat kandang sebaik mungkin dengan peralatan canggih merupakan bagian dari usaha agar mendapatkan hasil ternak yang terbaik.

Modal besar pun disiapkan agar dapat memasok pakan ternak setiap harinya. Sayangnya, abai terhadap kualitas pakan membuat hasil yang diperoleh dari ternak berpotensi tidak efektif dibanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. Salah satu faktor penting menentukan output atau hasil ternak adalah kandungan nutrisi dalam pakan itu sendiri.

Kurangnya jumlah nutrisi pakan maupun daya serap ayam terhadap nutrisi pakan merupakan salah satu faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan ayam tidak optimal. Kekurangan pakan dan air minum menyebabkan nutrisi yang dapat digunakan tubuh ayam berkurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Di sisi lain, jumlah pakan yang diberikan sudah cukup, tetapi hasil yang diberikan tetap tidak optimal. 

Pengaruh Bahan Pakan
Untuk menghemat biaya, peternak sering kali memberikan pakan ternaknya dengan campuran bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh dalam jumlah besar. Bekatul ataupun dedak padi merupakan salah satu contoh bahan pakan paling umum digunakan peternak.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil padi terbesar di Asia dengan produksi sebesar 54,75 juta ton GKG (gabah giling kering) pada 2022 menurut data yang dikumpulkan Badan Pusat Statistika pada Maret tahun ini. Oleh karena itu, hasil sampingan dari proses penggilingan padi berupa bekatul maupun dedak menjadi bahan yang dapat diandalkan untuk pakan karena mudah diperoleh dengan harga terjangkau dan ketersediaannya yang luas.

Kesamaan antara bekatul dan dedak, yang sama-sama merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi, kerap membuat masyarakat bingung membedakan keduanya. Dalam situs resminya, Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat menjelaskan bahwa dedak padi atau rice bran terdiri dari lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah bagian dari biji. Sementara bekatul atau rice polish merupakan lapisan dalam dari butiran padi yang termasuk sebagian endosperm yang mengandung zat pati.

Bekatul memiliki tekstur lebih halus dan akan tenggelam jika direndam dengan air. Sementara tekstur dedak lebih kasar dibanding bekatul dan akan terlihat kulit padi yang terapung jika dedak direndam dalam air. Dari segi kandungan nutrisi, bekatul dipandang mampu mencukupi kebutuhan energi ayam dengan potensi energi termetabolis sebesar 3.563 kkal/kg serta protein kasar sebanyak 9,55%.

Bahan pakan lain yang umum digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023. (MFR/RA)

KONSUMSILAH TELUR, MAKA ASI AKAN BERLIMPAH

Kandungan protein dan omega 3 dalam telur yang tinggi sangat bagus untuk ibu yang sedang menyusui bayi. (Foto: Dok. Infovet)

Dua ibu muda ini punya pengalaman menarik, tentang konsumsi telur. Atas anjuran dokter anak yang mereka kunjungi sekali dalam sebulan, air susu ibu (ASI)-nya berlimpah setelah rutin konsumsi telur.

Belum ada tiga bulan seorang ibu muda, Winarti melahirkan anak kedua. Masa dimana kebutuhan ASI untuk buah hatinya masih tinggi. Sebagai ibu rumah tangga yang tahu pentingnya ASI bagi anak, maka sejak masa mengandung hingga sekarang, ia selalu mengonsumsi makanan bergizi. Daging ayam setidaknya ia konsumsi dua kali dalam seminggu, plus aneka sayuran.

Namun untuk konsumsi telur ayam, Winarti tak pernah melupakan. Setiap pagi sebelum sarapan nasi, ia merebus dua butir telur untuk makanan pembuka. Satu jam kemudian baru ia sarapan nasi beserta lauk seperti biasa.

Rutinitas mengonsumsi telur ayam setiap pagi ternyata bukan karena sekadar doyan. Winarti memiliki alasan dari sisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi. Sebagai ibu muda, ia rajin membaca artikel atau mendengarkan video di media sosial yang mengulas tentang kesehatan ibu pasca melahirkan dan ASI bagi bayi.

“Saya sudah sering tanya ke dokter anak setiap kali saya kontrol. Kata dokter konsumsi telur ayam yang direbus secara rutin bukan hanya menyehatkan ibunya, tapi juga dapat memenuhi nutrisi bagi bayi melalui ASI yang diberikan,” tutur Winarti yang tinggal di Depok, Jawa Barat, kepada Infovet.

Ia memercayai kandungan protein dan omega 3 dalam telur yang tinggi sangat bagus untuk ibu yang sedang menyusui bayi. Awalnya ia enggan mengonsumsi telur rebus tiap hari. Selain mudah bosan, ia beralasan kadang berasa mual setelah konsumsi telur.

Namun setelah sering mendengar masukan dari dokter anak, ia menjadi yakin dan akhirnya konsumsi telur rebus setiap pagi. Hasilnya produksi ASI-nya cukup berlimpah. “Alhamdulillah anak saya sehat. Pas waktu lahir berat badannya 3,7 kg dan dalam tiga bulan naik menjadi 6 kg lebih,” ujarnya.

Pesatnya pertumbuhan sang bayi tentu bukan hanya telur yang ia konsumsi. Winarti juga rajin mengonsumi sayur dan buah. Susu berbahan kacang-kacangan juga menjadi pelengkap minumannya setiap hari. Namun menurutnya, konsumsi telur sangatlah dianjurkan agar ASI yang dihasilkan berkualitas.
  
Tingkat Kualitas ASI 
ASI menjadi satu-satunya makanan bernutrisi lengkap untuk bayi. Kualitas ASI yang baik dapat berpengaruh pada perkembangan otak si kecil. Untuk itu para ibu perlu mengonsumsi makanan tinggi protein, kalsium hingga omega 3 agar si kecil tetap sehat. Telur ayam adalah sumber omega 3 paling murah dari sisi harga.

Para ibu juga membutuhkan banyak kalori untuk menunjang produksi ASI. Pastikan konsumsi makanan dengan diet seimbang, dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak hingga vitamin yang berasal dari bahan makanan alami. Jangan lupa mengonsumsi beragam variasi makanan agar nutrisinya komplet.

Journal of Health, Population and Nutrition, sebuah jurnal kesehatan di Amerika Serikat, dalam salah satu ulasan artikelnya menyebut konsumsi telur saat hamil dan menyusui aman, asalkan benar-benar dimasak dengan baik. Tak disarankan mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, karena kemungkinan tercemar bakteri berbahaya seperti salmonella.

Bakteri tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu menyusui. Dengan memasak telur akan membunuh bakteri, sehingga akan mengurangi risiko keracunan bakteri salmonella saat hamil atau menyusui.

Menurut data dalam jurnal tadi, manfaat telur rebus untuk ibu hamil dan menyusui dapat meningkatkan kualitas ASI. Wanita hamil membutuhkan minimal 450 mg kolin. Sementara wanita yang sedang menyusui membutuhkan kolin sekitar 550 mg. Selain untuk ASI, telur juga meningkatkan kecerdasan otak bayi sejak dalam kandungan.

Mengonsumsi telur dalam jumlah yang cukup juga dapat membantu pertumbuhan janin dan bayi saat menyusui. Karena mengandung asam amino esensial yang tidak dapat disintetis oleh tubuh.

Kandungan vitamin D pada telur terkonsentrasi di kuning telur. Oleh karena itu, wanita hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin D dibanding wanita tidak hamil. Nutrisi ini penting untuk kesehatan, termasuk menjaga kesehatan tulang, mendukung fungsi kekebalan tubuh dan menstrimulasi perkembangan janin.

Dokter Jadi Rujukan
Nurkhikmah adalah ibu muda lain yang juga masih menyusui anaknya yang berumur satu tahun lebih enam bulan. Wanita asal Kota Pemalang, Jawa Tengah, ini juga tergolong rajin mengonsultasikan masalah kesehatan anaknya ke dokter anak yang sekali dalam sebulan ia kunjungi.

Masalah yang banyak ditanyakan ke dokter adalah nutrisi dan pentingnya ASI bagi sang buah hati. “Pokoknya setiap kali imunisasi anak ke dokter saya selalu manfaatkan untuk konsultasi. Kalau sudah dokter yang kasih masukan kan lebih yakin untuk kesehatan anak,” ungkapnya kepada Infovet.

Soal pemberian ASI, Nurkhikmah menuturkan, telur memiliki sederet kandungan gizi yang dibutuhkan ibu menyusui agar ASI yang dihasilkan berkualitas. Meski kecil, telur mengandung kalori tinggi sehingga termasuk makanan yang baik untuk sumber energi.

Bagi ibu menyusui, ini menjadi penting karena untuk menghasilkan ASI tubuh membutuhkan energi ekstra. Selain itu, kebutuhan energi sangat dibutuhkan mengingat proses menyusui sangat melelahkan.

Telur yang dikonsumsi ibu menyusui akan membantu menunjang kebutuhan energi yang dibutuhkan dalam meningkatkan produksi ASI. “Selain energi, kandungan protein, vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur juga akan meningkatkan kualitas ASI,” kata Nurkhikmah menirukan penjelasan dokter.

Mengonsumsi telur juga dapat membantu proses pemulihan. Sebelum menyusui, tubuh wanita mengalami stres tinggi akibat hamil dan proses persalinan. Salah satu kandungan telur yang paling dominan adalah protein yang penting dalam pembangunan sel-sel tubuh.

“Dulu waktu setelah masa persalinan di rumah sakit selesai dan saya pulang ke rumah, dokter bilang dengan konsumsi telur yang kaya protein, proses pemulihan sel yang rusak dan pembentukan otot akan berjalan baik,” tambahnya.

Makan telur untuk ibu menyusui juga berkhasiat menjaga daya tahan tubuh. Vitamin A, B12 dan selenium di dalam telur juga penting untuk sistem pertahanan tubuh. Nutrisi ini penting agar ibu menyusui tidak mudah sakit meski harus sering begadang mengurus bayi.

Di balik besarnya manfaat konsumsi telur ayam bagi ibu hamil dan menyusui, masih ada sebagian orang yang takut makan telur setelah melahirkan. Khususnya para ibu muda yang tinggal di pedesaan masih ada yang dihantui mitos-mitos yang tak jelas asal usulnya.

Menurut Nurkhikmah, di kampungnya masih ada orang yang meyakini kalau ibu hamil tua yang mengonsumsi telur bisa berakibat kulit bayi belang seperti panu dan masih banyak keyakinan lainnya. “Tapi itu dulu, sekarang sudah mulai berkurang pemahaman seperti itu. Mungkin karena akses informasi di handphone sudah gampang,” ucapnya.

Ia juga mengaku pernah bertanya kepada dokter anak, intinya seberapa bahaya ibu yang menyusui tapi alergi dengan telur. Nurkhikmah mendapat jawaban yang cukup membuatnya lega. Ia katakan, ibu menyusui tidak memiliki pantangan untuk menghindari makanan yang memicu alergi seperti telur, karena tidak akan berdampak pada bayi.

Namun, perlu dihindari jika ibu yang memiliki alergi terhadap telur. Jadi intinya, selama ibu hamil tersebut tidak ada alergi terhadap telur, maka tak perlu khawatir. Sebab, ibu hamil yang mengonsumsi telur dapat meningkatkan asupan kolesterol baik dalam tubuh, sehingga bisa terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang memengaruhi jantung. (AK)

RUSIA SEMAKIN MENGANDALKAN UNGGAS HALAL UNTUK MENINGKATKAN EKSPOR

Rusia melihat pertumbuhan yang stabil dalam ekspor makanan halal dan berharap akan memacu penjualan unggas ke pelanggan asing di tahun-tahun mendatang.

Produsen daging terbesar Rusia, Cherkizovo Group, berharap negara itu mendapat lampu hijau tahun ini untuk mengekspor produk unggas dan ternak ke Malaysia di mana ada permintaan nyata untuk produk halal. Selain itu, perusahaan mengharapkan peningkatan ekspor halal ke wilayah CIS, Customs Union, dan Timur Tengah.

Pada 2022, ekspor makanan halal Rusia melonjak 24% dibandingkan tahun sebelumnya, kata Sergey Levin, wakil menteri pertanian Rusia, dalam konferensi industri di Kazan.

Di negara-negara CIS dan Customs Union, di mana budaya konsumsi Muslim berlaku, daging unggas dari Rusia masih menyumbang hanya 8% dari konsumsi, Natalya Bartnovskaya, direktur departemen ekonomi luar negeri perdagangan Cherkizovo mengatakan.

“Meskipun kami adalah tetangga terdekat [dengan negara-negara CIS] dan produsen produk halal yang teliti, di negara-negara ini impor utama saat ini berasal dari Amerika Serikat. Ada prasyarat untuk peningkatan pengiriman [dari Rusia],” katanya, menambahkan bahwa untuk mewujudkannya, diperlukan pengakuan produk Rusia oleh badan sertifikasi halal negara-negara CIS dan Customs Union.

Selain itu, Bartnovskaya menyatakan keyakinannya bahwa eksportir Rusia dapat memperkuat posisinya di pasar negara-negara GCC, terutama Arab Saudi, dan meningkatkan ekspor produk bermerek. Prospeknya juga terlihat cerah di beberapa pasar Asia.

Pada tahun 2022, ekspor halal Cherkizovo mencapai 11.500 ton dibandingkan dengan hanya 3.500 ton pada tahun 2021. Grup Cherkizovo memproduksi produk halal di 6 lokasi produksi, yang semuanya memiliki sertifikat kepatuhan terhadap standar halal di beberapa negara Timur Tengah. Antara lain, perusahaan ini mempekerjakan pekerja Muslim yang melakukan penyembelihan unggas secara manual.

Portofolio produk halal Grup Cherkizovo mencakup merek Latifa, Dajajati, dan Krasnobor. Dirancang khusus untuk diekspor ke negara-negara Muslim. Pada 2022, perusahaan juga mulai mengekspor daging kalkun halal dengan merek Krasnobor ke toko ritel di Arab Saudi. (via Poultryworld)

ASN BBPMSOH : RESISTANSI QUINOLON NYATA DAN MENGKHAWATIRKAN

Antibiotik, Masih Jadi "andalan" Peternak Mengakali Performa

Anti Microbial Resistance  (AMR) atau yang biasa dengan resistansi anti mikroba menjadi isu yang semakin populer bahkan dibicarakan pada banyak pertemuan antar negara. Salah satu sektor yang banyak dijadikan kambing hitam dalam hal ini adalah peternakan.

Menurut deifinisi WHO (2016) terkait penggolongan anti mikroba, dimana ada satu kategori anti mikroba disebut dengan Highest Priority Critically Important Antimicrobials (HPCIA). Anti mikroba yang masuk dalam golongan tersebut adalah sediaan yang menjadi pilihan terakhir untuk digunakan dalam menanggulangi infeksi pada manusia.

Beberapa golongan yang termasuk HPCIA tadi yakni quinolon, cephalosporin generasi ke-3 dan selanjutnya, makro dan ketolida, glikopeptida, dan polimiksin. Sebagaimana kita ingat bahwa Colistin adalah salah satu golongan dari polimiksin yang telah dilarang penggunaannya oleh Kementan beberapa tahun lalu.

Masalahnya selain colistin, dari berbagai jenis anti mikroba tersebut juga digunakan pada sektor kesehatan manusia dan kesehatan hewan, sebut saja Ciprofloxacin. Sehingga ditakutkan akan terjadi resistansi silang yang akan memperparah kondisi AMR di Negara ini.

Menurut Dr Maria Fatima Palupi Medik Veteriner di BBPMSOH salah satu alasan mengapa colistin dilarang adalah karena ditemukannya gen Mobilized Colistin Resistance (MCR). MCR merupakan gen resistan kolistin sulfat yang bisa dipindahkan melalui materi genetik bergerak misalnya plasmid. Gen tersebut kemungkinan besar bisa ditransfer dari satu bakteri kepada bakteri yang lain secara horizontal, sehingga resistansi terhadap colistin bisa didapat kepada bakteri lainnya.

Lain colistin lain quinolon, digadang – gadang sebagai "biangnya" anti mikroba, sediaan yang berspektrum luas dan dapat menghantam berbagai jenis bakteri tersebut nyatanya berdasarkan pengujian yang dilakukan Maria juga telah mengalami resistansi.

Hal tersebut dibuktikan oleh hasil pengujiannya yang telah berhasil melakukan deteksi PCR gen resistan quinolon yakni Quinolone Resistance Gene (qnr). Dari 20 sampel penelitiannya, 80% sampel dinyatakan memiliki gen qnr baik qnrA, qnrB, dan qnrS. Sehingga Penyebaran gen resistan melalui plasmid meningkatkan risiko meluasnya resistansi suatu antimikroba.

"Gen tersebut juga dapat ditransfer secara horizontal melaui plasmid. Sehingga Penyebaran gen resistan melalui plasmid meningkatkan risiko meluasnya resistansi suatu antimikroba yang tentunya akan berbahaya juga bagi kesehatan manusia, oleh karena itu ini fakta yang cukup mengkhawatirkan," tutur Maria ketika ditemui Infovet. 

Ia mengimbau kepada para praktisi dokter hewan terutama dibidang peternakan unggas agar lebih bijak dan efektif dalam menggunakan anti mikroba. Selain itu kepada para Technical Service perusahaan obat hewan agar lebih dapat mengedukasi peternak akan pentingnya biosekuriti ketimbang bergantung pada sediaan anti mikroba (CR). 


FESTIVAL KELINCI 2023: MENUJU INDUSTRIALISASI KELINCI

 

Talkshow "Menuju Industrialisasi Kelinci", Sabtu (24/6) di Bogor.

Kegiatan talkshow bertema “Menuju Industrialisasi Kelinci” menjadi salah satu rangkaian acara Festival Kelinci 2023 yang digelar Sabtu-Minggu, 24-25 Juni 2023. Berlangsung di Lapangan PSIPKH, Bogor, festival ini cukup menyita perhatian masyarakat sekitar.

Festival Kelinci 2023 berlangsung cukup semarak.
Candra Kirana Jubir selaku Ketua Pelaksana Festival Kelinci 2023 mengatakan selain talkshow, berbagai lomba juga diadakan untuk memeriahkan. Seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba menggambar tingkat SD, kompetisi dan demo memasak daging kelinci bersama chef ternama, dan kontes kelinci hias dan pedaging.

“Bagi anak-anak yang keluar sebagai pemenang lomba, kami berikan hadiah kelinci serta kandangnya. Jadi sebagai penyemangat mereka untuk menyayangi hewan sejak kecil,” kata Candra.

Ketua Masyarakat Perkelincian Indonesia (Makindo) periode 2023 – 2025, Prof Dr Ir Nahrowi MS sebagai salah satu narasumber talkshow mengimbau untuk memelihara kelinci secara profesional. Hal ini terkait industrialisasi kelinci telah berada di depan mata dan nyata adanya. 

Nahrowi juga memaparkan, pertumbuhan reproduksi kelinci yang cepat menjadi faktor keuntungan menuju industrialisasi kelinci.

“Dalam satu tahun, kelinci bisa melahirkan 6 kali. Umur pertama kawin 6,5 bulan kemudian lama bunting 28-31 hari, dan jumlah anak per kelahiran 4-10 ekor,” terang Nahrowi.   

Selain itu, imbuh dia, kebutuhan lahan juga pasti memadai dan modal yang dikeluarkan lebih kecil. Pakan tidak perlu impor bahkan bisa diproduksi secara lokal.

Pada kesempatan yang sama, Technical Manager PT Nutricell Pacific Drh Nofitra Dewi Suparno P mengatakan tantangan utama Indonesia sebelum menuju industrialisasi kelinci adalah bagaimana meningatkan awareness manfaat daging kelinci kepada masyarakat.

“Kita ketahui saat ini banyak orang menerapkan healthy lifestyle, jadi mereka lebih memilih mengonsumsi protein hewani yang rendah kalori dan rendah lemak. Sebuah peluang bagus, oleh karenanya saya pikir sangat perlu mensosialisasikan daging kelinci sebagai alternatif sumber protein hewani,” jelasnya.

Nofitra juga menambahkan kesehatan saluran pencernaan pada kelinci penting untuk perhatian, sebab mengambil cost tertinggi dalam pemeliharaan kelinci. Sementara penyebab kematian pada kelinci mayoritas karena penyakit Koksidiosis dan Enteritis atau diare. (NDV)   

 

 

 

EKSPOR DAGING BEBEK SIAP SAJI THAILAND PERTAMA DILUNCURKAN KE AUSTRALIA

Setelah 7 tahun negosiasi, Charoen Pokphand Foods (CP Foods) telah meluncurkan ekspor pertama daging bebek matang ke Australia. Gelombang pertama daging bebek matang ini tiba di Australia melalui udara.

Diperkirakan sekitar 500-600 ton daging bebek matang akan dikirim dari perusahaan di Thailand ke Australia tahun ini. Produk utamanya meliputi bebek panggang, daging bebek suwir, dan pancake bebek renyah. Untuk melakukan pengiriman pertama, upacara peluncuran diadakan di Pabrik Pengolahan Unggas Minburi milik perusahaan.

Prasit Boonduangprasert, Chief Executive Officer CP Foods, mengatakan bahwa Australia tidak hanya menjadi tonggak perluasan pasar perusahaan tetapi juga cerminan kemampuan perusahaan Thailand dalam memproduksi barang-barang pertanian. Australia, katanya, merupakan pasar daging bebek yang berpotensi kuat, dengan konsumsi tahunan sebesar 50.000 ton, dan perusahaan melihat peningkatan permintaan daging bebek siap saji di pasar ini. (Via Poultryworld)

BEGINI KEADAAN RABIES TERKINI DI NTT

Petugas Melakukan Vaksinasi  Pada Anjing Milik Warga Untuk Mencegah Infeksi Rabies

Dalam rangka upaya mencegah dan mengendalikan rabies, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lewat Kepala Dinas Kesehatan dan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT, Ruth Laiskodat, bersama Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Yohana Lisapaly menggelar Konferensi Pers di Lantai 1 Aula Gubernur NTT, Jumat 23/06/2023.

Pasalnya, di NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan telah merajalela dengan kasus rabies.

Pantauan Batastimor.com dalam konferensi pers itu, Kepala Dinas Kesehatan, Ruth Laiskodat, dalam arahannya mengatakan, Timor tengah Selatan (TTS) menjadi daerah, dengan jumlah kasus rabies terbanyak dengan 515 kasus. Dari 5.940 kasus rabies sebanyak 4.998 orang telah diberikan vaksin anti-rabies dan pasien meninggal sebanyak 10 orang.

“Pasien meninggal akibat gigitan anjing Rabies terbanyak di TTS dengan tiga orang, sedangkan di Ende ada dua, Manggarai dua, Sikka satu,”paparnya.

Lebih lanjut, Ruth Laiskodat mengatakan Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Maka itu (kata Ruth), penting juga bagi kita untuk mengenali ciri-ciri anjing yang terinfeksi rabies guna mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Sehingga menurutnya, Anjing yang mengalami rabies seringkali menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok. Mereka dapat menjadi agresif, gelisah, atau justru menjadi sangat tenang dan kurang responsif terhadap lingkungan sekitar.

Dikatakan, penyebaran virus rabies saat ini tersebar di sejumlah kabupaten di NTT, di antaranya, Kabupaten Sikka, TTS, Ende, Lembata, Flores Timur dan Manggarai.

Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat yang terkena gigitan rabies bisa segera mencuci luka akibat gigitan dengan deterjen selama 15 menit ditempat air mengalir.

“Karena sifat dari virus rabies ini berlemak, tentu dia bisa tereliminasi jika dicuci dengan deterjen. Setelahnya bisa langsung menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan medis,” bebernya.

Ia juga meminta warga untuk mengikat semua anjing peliharaan guna mencegah terjadinya penularan penyakit rabies menyusul munculnya kasus gigitan anjing rabies di wilayah NTT.

Salah satu cara mencegah terjadinya penularan penyakit rabies menurutnya, adalah dengan mengikat anjing peliharaan sehingga anjing tidak berkeliaran.

Selain memastikan anjing peliharaan tidak berkeliaran, dia menyampaikan, warga mesti memvaksinasi anjing mereka agar tidak terinfeksi dan menularkan virus rabies

Guna mencegah penyakit rabies atau penyakit anjing, vaksinasi rutin harus dilakukan pada hewan peliharaan yang bisa menjadi perantara penularan virus rabies dengan mendatangi satuan layanan kesehatan.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Yohana Lisapaly mengatakan, pengadaan vaksin untuk menekan kasus rabies tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, 6.000 dosis vaksin sudah didistribusikan langsung ke TTS.

Ia mengaku, di Kabupaten Timor Tengah Selatan, terdapat 515 Korban gigitan anjing yang tercatat dan melaporkan, namun setelah dilakukan penelusuran ternyata tidak semuanya merupakan gigitan dari anjing yang terinfeksi rabies, saat ini telah dilakukan tindakan perawatan.

Ia menambahkan, jumlah populasi anjing di TTS mencapai 70 ribu ekor. Ia juga berharap seluruh hewan penular rabies (HPR) tersebut bisa dapat divaksin.

“Kami berharap (kasus rabies) tidak menyebar ke daerah yang lain. Kami sudah membentuk satuan tugas bahkan masing-masing daerah membangun posko rabies untuk penanganan dan pengendalian lintas sektor dari seluruh stakeholder,” jelasnya. (INF)

OKURA FARM CENTER SIAP KEMBANGKAN AYAM KAMPUNG DI RIAU

Peletakan Batu Pertama Ogura Farm Center di Riau

PT Cakra Duta Hewani, perusahaan investasi peternakan asal Riau melaksanakan agenda peletakan batu pertamanya pada Sabtu (24/6/2023) di Okura, Pekanbaru. Kegiatan ini juga sekaligus bentuk peresmian Okura Farm Center yang rencananya akan menjadi sentra peternakan ayam kampung.

Direktur PT Cakra Duta Hewani, Yuhendra Prayoga dalam sambutannya mengatakan Okura Farm Center merupakan sentra integrasi peternakan satu-satunya yang akan mengkaji hulu dan hilir proses pertenakan ayam kampung.

"Kami anak muda ingin ketahanan pangan Riau kita sendiri yang menginisiasi. Dan insyaallah dari sinilah akan kita lahirkan cikal bakal bibit lokal asli pertenakan ayam kampung Riau. Jadi Riau tidak ambil lagi bibit dari Jawa. Tapi dia besar dan lahir dari sini yang kita sebut Okura Farm Center," ujar Yoga.

Yoga menyebut, ayam kampung dipilih menjadi pilot project bukan hanya karena perawatannya lebih mudah, namun dapat membantu banyak UMKM sebab diperuntukkan bagi peternak lokal sesuai dengan Permentan Nomor 7 tahun 2007.

"Karakteristik ayam kampung ini sehat dan mudah dalam perawatan. Kalau produk ayam ras kita juga sudah pasti akan kalah dengan perusahaan besar yang sudah ada. Selain itu hal ini juga diperkuat dengan Permentan No 7 tahun 2007. Ayam kampung hanya boleh diperuntukkan bagi peternak lokal atau perternak skala UMKM. Makanya kami pilih ayam kampung sebagai primadona," terangnya.

Yoga menjelaskan Okura Farm Center berdiri di luas area kurang lebih 3 hektare yang akan dibangun sinergitas antara pertenakan dan pertanian dengan total populasi ayam 30 ribu ekor.

Tak hanya itu, PT Cakra Duta Hewani nantinya juga akan membangun pabrik mini hasil olahan, yakni kulit ayam kampung dan nuget.

"Kedepannya ada dua hal pendekatakan yang kami gagas yakni Sinergi Pertenakan Tanpa limbah (SPTL). Jadi tidak akan ada limbah yang lahir dari sini. Tahi dan bulunya akan menjadi potensi nilai ekonomis untuk masyarakat sekitar. Kedua, Product Request Oriented sepertu keripik kulit ayam. Mudah- mudahan miniatur pabrik ini juga bisa berjalan lancar. Kita ciptakan UMKM pertenakan mandiri supaya roda perekonomian Riau lahir dari perekonimian ternak," harapnya.

Kepala Bidang Agribisnis Dinas Peternakan Riau, Heri Afrizon berharap Okura Farm Center bisa mempelopori semangat membangun perternakan ayam kampung, sekaligus menghasilkan telur.

"Sebab untuk petenakan ada 3 sektor jadi andalan yakni daging, ayam dan telur. Tetapi sejauh ini kita bersyukur anak muda sudah mempelopori. Kami yakin ini akan lebih jadi besar dan akan melahirkan anak perushaan lainnya. Jadi kita wajib kita dukung," tuturnya.

Heri menegaskan, pihakanya akan mendukung upaya PT Cakra Duta Hewani mengingat stok ayam kampung di Riau masih terbatas dan selama ini didatangkan dari Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Jambi.

"Kami yakin Pemprov Riau bisa memberikan andil untuk bagaimana bisa hasil produksinya untuk Riau sendiri, dan bahkan daerah lain. Oleh karena itu kita beri bantuan secara moril agar rencana-rencana ini bisa terealisaiskan," tuturnya.

Sementara, Kadin Provinsi Riau, Masuri menambahkan dengan hadirnya Okura Farm Center dapat menjadi pemicu lahirnya sektor ekonomi di bidang lain.

"Mudah-mudahan ini bisa dikembangkan. Tentunya kami dari Kadin Riau bangga dan senang anak muda menjadi pelopor dan penggerak ekonomi. Kita tahu tidak cuma nantinya di sektor peternakan, barangkali ini bisa matching dengan sektor pertanian yang lain. Bagaimana pun kita kepengin betul-betul bisa memenuhi segala kebutuhan," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Asisten 2 Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut. Ia menyebut pemerintah harus mensupport di setiap gerak dan langkah anak muda dalam berpikir visioner membangun kegiatan peternakan dan pertanian.

"Kita harus inklusif, progresif dan kolaboratif. Saya rasa ini implementasi dari harapan kita anak muda menjadi entrepreneur. Anak muda maju dan menciptakan tata kelola yang baik. Mari kita bangun sinergi kita menciptakan tata niaga yang akan berpihak pada pengusaha lokal," pungkasnya. (INF)

DESA DI SUMEDANG PERANGI STUNTING DAN KEMISKINAN MELALUI SEKTOR PETERNAKAN

Bupati Sumedang Kala Mengunjungi Desa Margamukti

Desa Margamukti di Kecamatan Sumedang Utara tangani stunting dan kemiskinan melalui sektor peternakan.Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala Desa  Margamukti , Siti Nuraeni Sofa yang menjabarkan program ketahanan pangan melalui budidaya hewan kepada bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam kunjungannya pada Jum'at (23/6) yang lalu. Dony sejatinya mengunjungi desa tersebut untuk mengecek soal stunting dan kemiskinan.

“Alhamdulilah bersilaturahmi, kunjungan ke warga, sekaligus juga mengapresiasi apa yang dilakukan Desa Margamukti dalam rangka Gerakan Bersama Penanganan Kemiskinan dan Stunting,” kata Dony, dikutip Suara Sumedang (23/6/2023).

Masyarakat Desa Margamukti didorong untuk beternak ikan, kelinci, domba, serta ayam untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

“Di sini ada sebuah ikhtiar untuk ketahanan pangannya, melalui peternakan. Baik kelinci dan sebagainya yang jadi nutrisi protein hewani untuk warga sehingga stunting akan teratasi,” ucap Dony.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa Margamukti Siti Nuraeni Sofa juga menggambarkan program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat di Margamukti antara lain budidaya kelinci

Warga yang mengelola ialah warga yang kurang mampu dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kami tidak ingin warga kami menjadi pengemis, tapi harus jadi pejuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Siti.

“Oleh karena itu kami buat beberapa kelompok, seperti kelompok budidaya maggot. Hasil budidaya bisa memenuhi pakan kelompok ikan dan ayam, juga kelompok kelinci dan domba,” sambungnya.

Siti juga memaparkan harapannya program-program itu bisa difasilitasi oleh pengampu kebijakan. Ia juga meyakini kasus kemiskinan dan stunting bisa lebih ditekan. (INF)

 


MEMPERCEPAT PEMULIHAN KULIT SAPI PASCA LSD

Sapi jantan yang dipersiapkan untuk kurban namun bekas LSD masih terlihat. (Foto: Infovet/Joko)

Prevalensi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Indonesia mulai melandai, walau di beberapa daerah masih dalam kondisi aktif sporadis. Beberapa daerah sentra sapi yang telah mengalami LSD lebih awal saat ini sudah masuk pada fase kesembuhan.

Penyakit LSD telah menunjukan kondisi seleksi alam. Sapi yang sembuh merupakan sapi yang mempu melawan virus karena daya tahan tubuh lebih baik, atau sapi segera mendapat penanganan lebih awal, ataupun sapi mendapatkan penanganan berkelanjutan dengan pemberian ivermectin, antibiotik, multivitamin dan terapi suportif lainnya. Sebagian sapi yang kurang memiliki daya tahan tubuh baik, atau terlambat penanganan maupun sapi yang tidak mendapatkan pelayanan penanganan intensif telah mengalami kematian atau potong paksa.

Para peneliti dari Turki yakni Eda Balkan, dkk. (2022), melakukan penelitian menarik tentang daya hambat ivermectin pada masing-masing infeksi virus capripox (termasuk LSD dan cacar pada kambing-domba). Penelitian menunjukan bahwa ivermectin memiliki daya hambat sangat kuat pada replikasi virus LSD hingga mencapai 99.8% serta daya hambat sheeppox (cacar domba) mencapai 99.7%. Treatment ivermectin 2.5 μM pada LSD mampu menurunkan secara signifikan virion infektif pada fase penempelan, penetrasi dan replikasi virus. Treatment ivermectin 2.5 μM pada cacar domba mampu menurunkan secara signifikan virion infektif pada fase penempelan dan replikasi virus. Ivermectin memengaruhi siklus replikasi virus capripox (cacar kambing) lebih efektif pada tahap pasca masuknya virus daripada tahap sebelum virus masuk.

Informasi dari penelitian di atas sangat bermanfaat untuk menjawab keraguan banyak orang terkait efektivitas ivermectin untuk penanganan LSD pada saat infeksi aktif ataupun pada saat setelah penyembuhan. Pengalaman penulis menangani LSD di lapangan dengan ivermectin sangat efekif. Pada infeksi ringan pemberian ivermectin yang tersedia di pasaran (harga bervariasi) masih efektif. Pada infekasi sedang-berat membutuhkan ivermectin dengan kualitas menengah-bagus (identik dengan harga lebih mahal). Pada infeksi sedang-berat pemberian ivermectin dilakukan dengan 2-3 kali treatment interval selama tiga hari sampai satu minggu.

Penyakit LSD menyerang di semua umur, jenis kelamin dan breed. Sapi jantan bakalan, penggemukan dan sapi kurban tak luput dari serangan LSD. Hal ini menjadi kendala serius untuk aktivitas jual beli kurban ataupun di rumah pemotongan hewan. Sapi jantan terinfeksi LSD dengan bentol di seluruh tubuh akan menimbulkan jejas-jejas yang ada di permukaan kulitnya. Bentol yang masih bernanah sudah pasti tidak layak untuk dikonsumsi daging atau untuk kurban. Para pekurban akan menganggap adanya bekas bentol kulit sebagai cacat, walau pada masa penyembuhan sapi sudah terlihat gemuk.

Pengalaman lapangan menunjukan ada tiga jenis treatment yang membantu pemulihan jejas pada kulit agar… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023.

Ditulis oleh:
Drh Joko Susilo MSc
Koresponden Infovet Lampung
Mahasiswa Doktoral Sain Veteriner UGM

MENGHAYATI PENTINGNYA PERAN TECHNICAL SERVICE DALAM MEMINIMALISIR AMR

Foto Bersama Para Peserta


Sabtu 17 Juni 2023 yang lalu di Hotel Oak Wood Taman Mini Indonesia Indah digelarlah Lokakarya Nasional Aksi Bersama Mencegah AMR Bagi Tenaga Pelayan Teknis (Technical Services) Peternakan Unggas di Indonesia.

Acara tersebut terselenggara berkat kolaborasi dari beberapa stakeholder di dunia peternakan seperti Asosiasi Dokter hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI), Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Food and Agriculture Organization (FAO), World Animal Health Organization (WOAH), dan tentu saja Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Ketua Umum ADHPI, Drh Dalmi Triyono menyampaikan bahwa sejatinya penggunaan antibiotik di bidang kesehatan manusia dan hewan adalah keniscayaan. Namun kurang bijak dan sesuainya penggunaan antibiotik menyebabkan terjadinya resistensi antimikroba (AMR). 

"Salah satu bidang pekerjaan dokter hewan di perunggasan misalnya, Technical Service. Mereka merupakan garda terdepan untuk mengedukasi peternak, bukan hanya menjual produk saja, tetapi harus lebih banyak memberikan pengetahuan dan mengubah mindset peternak khususnya dalam penggunaan antibiotik," tutur Dalmi.

Dalam kesempatan yang sama secara daring Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sebagai pemangku kebijakan juga telah melakukan berbagai upaya pengendalian AMR melalui penetapan peraturan yang mendorong AMU yang bijak dan bertanggung jawab.

Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan salah satu indikator pengendalian AMR 2020-2024 adalah tercapainya penurunan 30% penggunaan antimikroba untuk tujuan profilaksis di peternakan unggas pedaging pada tahun 2024. Dengan mulai terbukanya pasar negara lain terhadap produk unggas Indonesia, tata laksana terapi antimikroba yang baik bukan saja mendukung target pemerintah dalam pengendalian AMR, tetapi juga mendukung usaha dalam memperluas pasar produk perunggasan Indonesia.

Sedangkan Tikiri Priyantha yang merupakan perwakilan WOAH mengatakan bahwa resistensi antimikroba menjadi permasalahan bersama secara global dan merupakan sepuluh besar ancaman yang membutuhkan perhatian serius. Menurutnya AMR bisa membahayakan semua makhluk, tak hanya hewan, namun juga manusia hingga lingkungan, Untuk itu sebuah gerakan bersama pengendalian AMR, untuk meningkatkan kesadaran di antara para pemangku kepentingan menjadi sebuah hal yang penting. (CR)


CEK TEMPAT HEWAN KURBAN, MENTAN SEBUT STOKNYA AMAN

Mentan SYL saat mengecek ketersediaan hewan kurban di Bogor. (Foto: Istimewa)

Jelang Idul Adha tahun ini, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), memastikan ketersediaan hewan kurban secara nasional dalam kondisi aman.

“Kami hari ini melakukan pengecekan on the spot, tempat-tempat yang dipersiapkan untuk menampung sapi, kerbau, dan hewan lainnya dalam rangka persiapan idul kurban yang sebentar lagi akan berlangsung,” ujar Mentan SYL usai mengecek ketersediaan hewan kurban di Kandang Kelompok Ternak milik PT Bima Jaya Farm yang berlokasi di Simpang Yasmin, Bogor, Senin (19/6/2023).

Depo yang di cek langsung Mentan ini menampung 900 ekor sapi yang 90% di antaranya berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 150 kambing/domba. Berdasarkan informasi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), seluruh hewan kurban di depo tersebut dipastikan telah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Bahkan usai meninjau depo, Mentan SYL menyatakan semua hewan kurban dalam kondisi sehat dan sesuai standar yang telah ditetapkan.

“Hari ini saya cek ear tag, jadi semua hewan kurban yang dari daerah, NTT, NTB, maupun Sulawesi harus ada ear tag, dan saya cek tadi yang di sini ada semua,” ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya bersama pemerintah daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota senantiasa berkoordinasi mempersiapkan hewan kurban tahun ini dalam segala aspek. Ia mengaku telah membentuk tim gugus tugas yang setiap minggunya melaporkan kesiapan hewan kurban di tingkat daerah.

“Tahun ini saya pastikan Kementan mempersiapkan hewan kurban dengan jauh lebih baik dalam segala aspek, tentu kami bersama dengan kabupaten dan provinsi yang ada di Indonesia,” terang dia.

Diketahui, ketersediaan hewan kurban saat ini dalam kondisi cukup bahkan suprlus. Kementan mencatat ketersediaan hewan kurban 2023 secara nasional, baik sapi, kerbau, kambing, maupun domba mencapai 2.737.996 ekor, sementara kebutuhan hewan kurban tahun ini diproyeksikan sebanyak 1.743.051 ekor atau meningkat 2% dari tahun sebelumnya. (INF)

FAO LUNCURKAN PEDOMAN TRANSPORTASI DAN PENYEMBELIHAN TERNAK UNTUK ASIA - PASIFIK

Buku Panduan Transportasi dan Penyembelihan Hewan Ternak
(Sumber : FAO, 2023)


Awal tahun ini organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) meluncurkan panduan teknis tentang transportasi dan pemotongan hewan ternak yang disesuaikan dengan kondisi negara-negara di wilayah Asia-Pasifik. Panduan ini mencakup proses transportasi untuk sapi, babi, kambing, domba, dan ungags, dengan penekanan pada transportasi darat, melengkapi dua panduan terdahulu tentang peternakan cerdas-iklim (climate-smart livestock) dan peternakan dan pemotongan skala rumah tangga (backyard farming and slaughtering) yang diluncurkan pada 2021 silam. 

Dokumen ini menyediakan informasi penting tentang bagaimana perlakuan sebelum penyembelihan, pada saat pemingsanan, serta praktik penyembelihan yang tidak memperhatikan kesejahteraan hewan atau animal welfare dengan perlakuan yang membuat ternak merasa sakit, takut, serta stress. Namun, panduan ini tidak mencakup proses lebih lanjut setelah kematian hewan terkonfirmasi.

Hal ini dilatarbelakangi oleh perdagangan hewan ternak hidup yang telah terjadi selama ribuan tahun. Hewan ternak telah diperdagangkan sejak praktik sistem pertukaran hewan sederhana dilakukan oleh masyarakat, hingga perdagangan hewan modern dengan jarak yang sangat jauh. Sifat produksi dan perdagangan ternak komersial terjadi sedemikian rupa sehingga pada titik tertentu memerlukan pengangkutan massal dari peternakan yang berfokus pada pembibitan ke pasar komersial, hingga ke rumah potong hewan atau tempat penyembelihan.

Sistem produksi peternakan di Asia dan Pasifik kini semakin terstratifikasi, dengan beberapa lalu lintas atau perpindahan ternak di antara peternakan produksi dan pemotongan, yang sebagian besar masih berupa peternakan tradisional. Pengurangan rantai pasar dan perencanaan lalu lintas yang baik secara hati-hati dapat dengan signifikan mengurangi risiko terhadap kesehatan atau penyakit hewan, kesejahteraan hewan, serta penyakit yang dimediasi dengan makanan (foodborne diseases). Selain itu, pengurangan durasi dan frekuensi transportasi, sambil mengoptimalkan kondisi transportasi (sehingga secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesejahteraan hewan), juga akan berpengaruh terhadap penurunan emisi gas rumah kaca.

Transportasi berpotensi bahaya bagi hewan, terlepas dari apakah perjalanan yang dilakukan antar- atau di dalam wilayah suatu negara, atau melalui jalur darat, kereta api, pesawat udara, atau kapal laut. Beruntungnya, masih ada cara di mana stakeholder peternakan tetap bisa mengidentifikasi risiko terhadap kesejahteraan hewan dan memberikan opsi lain yang cocok untuk menghasilkan kesjahteraan hewan yang optimal, yang menghasilkan produk ternak yang berkualitas. (WF)

RABIES MENGINTAI IBUKOTA, WARGA DIMINTA WASPADA

Anjing, Salah Satu Hewan Peliharaan Yang Berisiko Menjadi Penular Rabies

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengungkapkan, Jakarta merupakan daerah dengan risiko penularan rabies tergolong tinggi. Hal ini dikatakan oleh Surahini Eliawati Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta.

Ia berujar, sejatinya Jakarta merupakan daerah bebas rabies yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.

"Walau demikian, Provinsi DKI Jakarta tetap merupakan daerah risiko tinggi terhadap penularan rabies," ujar dia kepada awak media, Minggu (18/6/2023).

Menurut Suharini, Ibu Kota tetap berisiko tinggi lantaran berbatasan dengan daerah endemis rabies, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi (Bodetabek). Selain itu, hewan penular rabies (HPR) juga bisa dengan mudah memasuki DKI Jakarta. "Karena (Jakarta) berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta," ucap d

Suharini berujar, jajarannya tengah menggencarkan vaksinasi rabies. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus rabies di Ibu Kota.

"Kebijakan dan strategi yang dilakukan oleh Dinas KPKP DKI antara lain peningkatan cakupan vaksinasi rabies secara berkelanjutan," ujar Suharini.

Karena itu, Dinas KPKP DKI tengah berupaya mencegah penyebaran virus rabies di Jakarta. Selain menggencarkan vaksinasi rabies, Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan pemerintah kota/kabupaten yang berbatasan dengan Jakarta untuk meningkatkan kekebalan warga atas virus rabies. Di samping itu, upaya pegendalian populasi hewan yang berpotensi menularkan rabies serta melakukan surveilans virus rabies juga akan digalakan secara intensif.

Menurut Suharini, Dinas KPKP DKI saat ini tengah menyosialisasikan langkah yang harus ditempuh warga ketika digigit hewan penular rabies.

"Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang rabies dan kepemilikan hewan yang bertanggung jawab menjadi hal yang penting untuk pencegahan rabies," kata dia.

Suharini menyatakan, Dinas KPKP melakukan sejumlah upaya tersebut bersama komunitas penyayang hewan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, dokter hewan, serta klinik hewan. (INF)


AGAR DAGING KURBAN YANG DIDISTRIBUSIKAN KE MASYARAKAT TETAP TERJAGA KUALITASNYA

Daging Sapi Dapat Menjadi Media Pertumbuhan Bakteri yang Baik Apabila Salah Perlakuan

Akademisi dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor atau IPB Dr Med Vet drh Denny Widaya Lukman mengemukakan, penyaluran daging kurban yang dilakukan lima jam setelah pemotongan rentan kuman penyakit berbahaya untuk manusia.

"Karena setelah lima jam, biasanya daging di suhu kamar atau di ruangan yang tanpa pendingin, kalau ada satu mikroba patogen saja, itu setelah lima jam akan menjadi satu juta (jumlahnya)," kata Denny dalam diskusi publik secara daring yang dilakukan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu malam, 17 Juni 2023 lalu.

Menurut Denny, mikroba terutama bakteri mampu berkembang biak dari satu menjadi dua dalam tempo 15 menit. Sehingga dalam 300 menit (lima jam), satu  sel bakteri tadi akan bertambah jumlahnya menjadi satu juta sel.

Denny menambahkan, menurut penelitian yang sudah dilaporkan ke publik, jumlah bakteri pada permukaan daging bersih biasanya mencapai 100 sel. Sedangkan Kementerian Pertanian, kata Denny, masih membolehkan daging hewan untuk konsumsi manusia memiliki jumlah bakteri dengan batas jumlah 100 ribu sel.

Anjuran para Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Karantina, Sanitary dan Phytosanitary Kementerian Pertanian kepada panitia kurban di Jakarta, yakni setelah pemotongan, hewan kurban harus langsung diproses menjadi daging kurang dari lima jam agar daging bisa dikategorikan baik untuk dikonsumsi.

"Jika hewan disembelih jam sebelas pagi, maka daging harus sudah diterima yang mustahik paling lambat jam empat sore," kata Denny. (CR)

BEGINI UPAYA PEMPROV DKI JAKARTA MEMASTIKAN KESEHATAN HEWAN KURBAN

Salah Satu Lapak Penjual Hewan Kurban di Jakarta Selatan
(Foto : CR)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati terus memonitor kondisi hewan kurban di Jakarta menjelang perayaan Idul Adha 1444 H. Dia menyatakan Dinas KPKP akan memastikan hewan kurban di Jakarta bebas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Suharini mengatakan penyebaran wabah penyakit hewan di Indonesia patut diwaspadai menjelang Idul Adha. Ia menjelaskan ada tiga penyakit yaitu PMK, lumpy skin disease (LSD) atau penyakit lato-lato, dan penyakit zoonosis lainnya.

"Saya sebutkan terakhir itu bukan termasuk penyakit zoonosis yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya namun demikian ini sangat merugikan," kata Suharini pada Rabu 14 Juni 2023 saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI.

Suharini menyebut Pemda DKI memberlakukan aturan ketat bagi hewan kurban yang didatangkan dari luar kota. Dinas KPKP memberlakukan surat izin bagi hewan kurban yang ingin masuk ke Jakarta.

"Per tanggal 13 Juni itu ada 59 tempat penampungan yang sudah ada di DKI Jakarta. Nah, yang mengantre ada 99 surat rekomendasi yang harus kita keluarkan. Kenapa belum, karena memang kita masih membutuhkan surat keterangan kesehatan hewan dari daerah setempat," ujar dia.

DInas KPKP sudah memberlakukan upaya untuk melacak hewan kurban yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku. Salah satunya, dengan memasang anting hewan yang disertai dengan barcode identifikasi.

"Nanti kita bisa baca di Android itu nanti sapi itu berasal dari mana umurnya berapa kemudian sudah divaksin atau belum itu untuk PMK," kata Suharini.

Untuk penyakit LSD, kata Suharini, Dinas KPKP belum mewajibkan vaksinasi pada hewan Namun, ujar dia, pihaknya mewajibkan hewan kurban lolos tes uji PCR agar bisa dikatakan bebas penyakit tersebut. 

"Jadi nanti ada surat keterangan kesehatan hewan jadi di sini bisa saya sampaikan kita selaku konsumen boleh kok menanyakan bahwa sapi yang akan saya beli adalah sudah punya syarat keterangan kesehatan," ujar dia. (INF)

MENINGKATNYA IMPOR UNGGAS DARI UKRAINA MENEMPATKAN SEKTOR UE DALAM RISIKO

Diperlukan cara untuk mengurangi dampak peningkatan impor unggas dari Ukraina, menurut organisasi perdagangan Uni Eropa AVEC.

Perwakilan senior AVEC (Asosiasi Pengolah Unggas dan Perdagangan Unggas) telah bertemu dengan komisaris pertanian UE, Janusz Wojciechowski, untuk menyajikan data yang mendukung penggunaan tindakan pengamanan yang dipercepat untuk impor daging unggas dari Ukraina.

Sementara AVEC menegaskan kembali dukungan penuhnya kepada otoritas UE untuk semua tindakan yang bertujuan membantu warga Ukraina menghadapi konsekuensi agresi Rusia, dikatakan bahwa sektor unggas telah menghadapi beberapa masalah nyata akibat perang.

Gert-Jan Oplaat, presiden AVEC, berkata, “Organisasi dan anggota kami sepenuhnya mendukung langkah-langkah yang bertujuan untuk membantu warga Ukraina selama perang yang mengerikan ini. Namun, sektor kami telah mengalami konsekuensi yang tidak terduga, dan kami ingin mencari solusi untuk mengurangi dampaknya.”

Liberalisasi perdagangan telah menyebabkan peningkatan besar dalam impor daging unggas dari Ukraina. Sejak Juni 2022, ketika liberalisasi dimulai, sektor tersebut telah mengimpor lebih dari 218.000 ton daging unggas dari Ukraina.

Kuota UE yang berlaku sebelum liberalisasi membatasi impor dari Ukraina menjadi hanya 90.000 ton. Ini berarti UE menghadapi peningkatan impor sebesar 240% dibandingkan dengan kuota awal selama periode 12 bulan.

Akibatnya, hal ini berdampak signifikan pada harga fillet dada ayam di UE, menempatkan seluruh pasar daging unggas UE dalam risiko.

“Sementara Komisi telah mengusulkan perpanjangan liberalisasi perdagangan dengan Ukraina untuk satu tahun tambahan, kami menyerukan aktivasi klausul perlindungan untuk memperkenalkan kembali kuota impor daging unggas sesegera mungkin,” kata Oplaat.

“Sementara kami memahami kebutuhan untuk mendukung Ukraina secara kolektif, tidak adil bahwa sektor kami harus membayar mahal untuk membantu Ukraina secara individu. Jika tindakan tidak diambil di masa depan, kelangsungan hidup sektor kita dipertaruhkan,” pungkasnya. (Via Poultryworld) 

LANGKAH DARURAT PEMERINTAH RESPON PENINGKATAN KASUS RABIES

Vaksinasi rabies digeber untuk merespon peningkatan kasus. (Foto: Istimewa)

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) merespon peningkatan kasus rabies di beberapa daerah, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan mengambil langkah darurat penyediaan vaksin rabies tambahan, peningkatan kapasitas petugas, dan kampanye kesadaran masyarakat tentang rabies.

Hal tersebut disampaikan Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin dalam keterangan tertulisnya Minggu (18/6/2023). “Tahun ini Kementan telah mengalokasikan vaksin rabies senilai Rp 6,92 Milliar secara nasional,” kata Nuryani.

Kendati demikian, Nuryani bilang jumlah vaksin yang disiapkan belum mencukupi, sehingga pihaknya tengah berupaya mengakses vaksin rabies dari World Organisation for Animal Health (WOAH) dengan total 400 ribu dosis yang akan dikirimkan secara bertahap.

“Untuk respon darurat kita kirimkan tambahan vaksin rabies ke daerah yang kasusnya meningkat seperti di NTT,” jelasnya  “Fokus utama vaksinasi di desa tertular dan dilanjutkan di desa-desa lain di wilayah tertular. Minimal 70% populasi anjing di wilayah tertular harus divaksinasi.”

Ia mengungkapkan bahwa vaksinasi tidak hanya melindungi hewan dari ancaman rabies, namun juga agar siklus rabies di hewan berhenti dan masyarakat terlindungi dari ancaman rabies.

“Saya harap kerja sama dan peran aktif masyarakat mendukung kegiatan vaksinasi ini dan saya juga minta masyarakat memastikan anjingnya dikandangkan atau diikat dulu,” imbuhnya.

“Kami juga telah menggandeng kerja sama kemitraan untuk ketahanan Kesehatan Indonesia-Australia (AIHSP) untuk mendukung pengendalian rabies, khususnya untuk peningkatan kapasitas petugas, pengujian laboratorium, dan KIE.”

Peningkatan kasus rabies pada hewan dan manusia disebut merupakan dampak dari adanya pandemi COVID-19 yang mengakibatkan penurunan kegiatan vaksinasi rabies dalam tiga tahun terakhir.

Sebagai informasi, sebelumnya juga telah dilaksanakan pelatihan kepada 35 petugas vaksinator di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT. Pelatihan serupa juga akan dilaksanakan di wilayah tertular lainnya. “Untuk pelatihan pengendalian rabies secara daring akan dibuka untuk seluruh Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, untuk bisa menuntaskan rabies di daerah tertular, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan terkait kemungkinan penggunaan dana siap pakai (DSP) melalui penetapan tanggap darurat wabah rabies ataupun siaga darurat rabies.

“Ini segera kita lakukan pembahasan karena beberapa kabupaten telah menetapkan kejadian luar biasa, bahkan ada yang telah menetapkan tanggap darurat wabah rabies,” ucap Nuryani.

Pihaknya juga akan mendorong pembahasan terkait potensi penggunaan sumber pendanaan lain, seperti dana desa untuk mendukung pengendalian rabies. “Ada beberapa contoh desa yang berhasil menggunakan dana desa untuk mendukung pengendalian rabies, sehingga harapannya jika di semua desa tertular bisa mengakses dana ini, saya yakin akan lebih mudah mengendalikan dan memberantas rabies,” tandasnya. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer