-->

Featured Posts

TIONGKOK MENINGKATKAN TINDAKAN PROTEKSIONIS TERHADAP PEMASOK UTAMA, TERMASUK BRASIL

Tiongkok telah meningkatkan tindakan proteksionis terhadap beberapa pemasok utamanya, termasuk Brasil, dalam beberapa waktu terakhir.

Setidaknya 4 perkembangan utama mendukung penilaian ini, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan eksportir Brasil, karena Tiongkok tetap menjadi pembeli daging dan biji-bijian Brasil terbesar.

Pada minggu kedua Januari, Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok (GACC) memblokir ekspor kedelai dari beberapa unit dari 5 perusahaan dagang utama yang beroperasi di Brasil. Embargo, yang terjadi antara 8 dan 14 Januari, memengaruhi perusahaan-perusahaan seperti Cargill, ADM, China da Terra Roxa, Olam Brasil, dan C.Vale.

Cargill, ADM, dan Olam berada di antara 10 pedagang biji-bijian terbesar secara global, masing-masing menempati posisi ke-1, ke-3, dan ke-9 pada tahun 2023. Bersama-sama, mereka menangani lebih dari $310 miliar tahun itu. Menurut komunikasi resmi, otoritas Tiongkok menemukan kiriman yang terkontaminasi bahan kimia, hama, atau serangga. Perusahaan yang terkena dampak belum mengomentari masalah tersebut.

RUSIA MEMPERLUAS EKSPOR PAKAN TERNAK KE ASIA TENGAH

Sibagro, salah satu perusahaan pertanian terkemuka di Rusia, telah meluncurkan rencana untuk memperluas ekspor pakan ternak dari pabrik pakan ternak Bogdanovisheskiy yang baru saja diakuisisi ke sejumlah republik di Asia Tengah.

Perusahaan ini sedang berupaya untuk meningkatkan produksi pabrik pakan ternak dari 330.000 ton menjadi 396.000 ton per tahun.

Sibagro telah mengekspor pakan ternak ke Kazakhstan dan Kirgistan, keduanya merupakan anggota Uni Ekonomi Eurasia, blok ekonomi yang dipimpin Rusia. Perluasan pabrik pakan ternak Bogdanovisheskiy akan membuka jalan bagi perusahaan untuk memulai penjualan ke Uzbekistan dan Tajikistan.

Di masa mendatang, Sibagro juga berencana untuk meluncurkan ekspor ke Mongolia dan Tiongkok.

Vladimir Stogniy, direktur Pabrik Pakan Bogdanovisheskiy, menyatakan bahwa pabrik pakan tersebut, salah satu yang terbesar di wilayah Rusia ini, memiliki peralatan canggih, yang memungkinkannya untuk memproduksi pakan dengan kualitas yang sangat diapresiasi oleh mitra asing.

PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK) TERDETEKSI DI SEBUAH PETERNAKAN SAPI BESAR DI HUNGARIA

Pihak berwenang di Hungaria telah mengonfirmasi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sebuah peternakan dengan 1.400 sapi di Kisbajcs, sebuah kota di barat laut negara itu dekat perbatasan dengan Slovakia. Ini adalah kasus pertama PMK yang dilaporkan di negara itu dalam lebih dari 50 tahun, kata Kantor Keamanan Rantai Pangan Nasional (Nébih).

“Sebuah peternakan dengan 1.400 sapi menunjukkan gejala klasik Penyakit Mulut dan Kuku pada awal Maret,” menurut pernyataan Nébih. Setelah uji laboratorium mengonfirmasi keberadaan penyakit tersebut, kepala dokter hewan Hungaria memerintahkan penutupan peternakan, pemusnahan ternak, dan penyelidikan epidemiologi.

“Pemusnahan ternak dan pendeteksian sumber infeksi sedang berlangsung,” imbuh Nébih, seraya mencatat, “Untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, langkah-langkah resmi yang sangat ketat telah diberlakukan, termasuk larangan pergerakan spesies yang rentan dan produk-produknya.”

JERMAN DINYATAKAN BEBAS PMK

Pada 12 Maret 2025, Jerman telah memperoleh kembali statusnya 'bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tanpa vaksinasi' untuk sebagian besar negara, dengan hanya zona penahanan kecil di Brandenburg yang masih dibatasi.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) kini secara resmi mengakui sebagian besar Jerman sebagai "bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) tanpa vaksinasi". Keputusan ini didasarkan pada permintaan dari Kementerian Pangan dan Pertanian Federal Jerman (BMEL) untuk menetapkan zona penahanan di sekitar wabah PMK di Brandenburg, yang kini telah disetujui oleh WOAH.

Zona penahanan akan terus menerapkan langkah-langkah pengendalian PMK saat ini hingga setidaknya 11 April 2025. Ini termasuk pemantauan hewan yang rentan terhadap PMK. Wabah tersebut masih terbatas pada satu kasus pada kerbau di Brandenburg, yang secara resmi dikonfirmasi pada 10 Januari 2025. Menurut BMEL, berbagai upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan kembali status bebas PMK untuk zona penahanan yang tersisa, yang memiliki radius 6 km.

Dalam surat kabar pertanian terkemuka Jerman Top Agrar, menteri pertanian federal Jerman Cem Özdemir mengomentari keputusan tersebut, “Status bebas yang diperoleh kembali mengirimkan sinyal yang jelas kepada mitra dagang kami. Konfirmasi resmi oleh WOAH merupakan dasar penting untuk diskusi kami dengan negara ketiga dan menguntungkan ekspor.”

AUSTRALIA TETAP MENJADI PRODUSEN SUSU YANG KOMPETITIF DARI SEGI BIAYA

Australia tetap menjadi salah satu produsen susu yang paling kompetitif dari segi biaya di antara kawasan pengekspor susu utama, meskipun biaya produksi susu global meningkat selama 5 tahun terakhir, menurut laporan Rabobank.

Laporan, ‘The cost of milk: dissecting milk production costs’, menyoroti peningkatan 14% dalam biaya produksi susu total rata-rata di 8 kawasan pengekspor utama – Argentina, Australia, Tiongkok, Irlandia, Selandia Baru, Belanda, California, dan Upper Midwest AS – yang setara dengan tambahan US$0,06 per liter antara tahun 2019 dan 2024. Lebih dari 70% dari peningkatan ini terjadi sejak tahun 2021.

Australia tetap menjadi salah satu produsen dengan biaya terendah, kedua setelah Selandia Baru, meskipun terjadi peningkatan biaya tenaga kerja yang signifikan. Negara ini juga secara konsisten mencapai margin harga susu kotor yang kuat sejak tahun 2019, bersama dengan Selandia Baru dan Belanda.

Analis pertanian senior Rabobank Emma Higgins mencatat bahwa kenaikan biaya produksi susu telah meluas. “Sebagian besar tekanan biaya berasal dari biaya operasional di lahan peternakan, bukan biaya tambahan seperti pembayaran utang, pajak, dan depresiasi.”

Higgins menjelaskan bahwa lonjakan biaya terbaru, yang dimulai pada tahun 2021, didorong oleh kombinasi faktor yang unik, termasuk gangguan rantai pasokan, biaya pengiriman yang tinggi, cuaca ekstrem, perang Ukraina, kenaikan harga energi, dan kenaikan biaya pakan dan pupuk. Pergeseran kebijakan moneter yang menanggapi inflasi akibat Covid semakin memperparah tantangan ini.

Pada tahun 2024, biaya mulai mereda di semua 8 wilayah, sehingga biaya produksi kembali sesuai dengan level tahun 2019. “Biaya pakan menjadi pendorong utama kenaikan biaya, dengan rata-rata tagihan pakan di 8 wilayah meningkat 19% sejak 2019,” kata Higgins.

Namun, peningkatan hasil panen dan kondisi cuaca yang baik pada tahun 2024 telah menyebabkan penurunan tagihan pakan, sementara biaya pupuk juga menurun karena pasokan yang stabil. Suku bunga yang lebih rendah di banyak wilayah semakin mengurangi tekanan keuangan.

Higgins menunjukkan bahwa struktur biaya bervariasi menurut wilayah. Sistem berbasis padang rumput di Australia, Selandia Baru, Belanda, dan Irlandia biasanya memiliki biaya pakan yang lebih rendah sebagai persentase dari total biaya. Sebaliknya, sistem intensif, seperti di Tiongkok dan AS, lebih mengandalkan pakan impor, sehingga biaya pakan menjadi bagian yang lebih besar dari keseluruhan biaya.

Biaya tenaga kerja telah melonjak di Australia, naik lebih dari 50% dalam mata uang lokal sejak 2021, kenaikan tertinggi di antara 8 wilayah. Sementara itu, Selandia Baru, Australia, dan Argentina menghadapi tekanan terbesar dari suku bunga yang tinggi. Meskipun Tiongkok tetap menjadi produsen susu berbiaya tertinggi, negara tersebut telah meningkatkan daya saing biayanya dalam beberapa tahun terakhir.

“Biaya pakan ternak mencakup lebih dari 60% dari total biaya produksi susu Tiongkok karena sangat bergantung pada pakan ternak impor. Namun, harga pakan ternak yang lebih rendah pada tahun 2023 dan 2024 – didorong oleh penurunan harga jagung dan kedelai hingga dua digit – telah membantu menurunkan biaya produksi,” kata Higgins.

Sejak 2019, Selandia Baru, Australia, dan Belanda secara konsisten menghasilkan arus kas tertinggi berdasarkan margin harga susu kotor (harga susu dikurangi biaya operasional). Wilayah-wilayah ini telah mempertahankan margin positif melalui siklus pasar dengan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain.

Higgins menekankan bahwa pasar susu akan terus mengalami volatilitas biaya dan harga. “Ketidakstabilan geopolitik, risiko inflasi, ketidakpastian ekonomi, variabilitas iklim, dan potensi penurunan perdagangan internasional akan membentuk masa depan sektor ini.”

Tiongkok diperkirakan akan tetap menjadi importir susu dalam jangka menengah. Namun, seiring dengan meningkatnya daya saing biaya dan meningkatnya pasokan susu dalam negeri, eksportir yang mengandalkan permintaan kuat dari Tiongkok mungkin menghadapi volatilitas harga yang lebih besar. Harga dasar Tiongkok yang lebih rendah dapat memengaruhi arbitrase harga impor, sehingga meningkatkan ketidakpastian keuangan bagi para peternak susu yang memasok eksportir ini.

VIETNAM: INDUSTRI PAKAN BERADA DI JALUR PERTUMBUHAN

Selama beberapa tahun terakhir, industri pakan Vietnam mengalami lonjakan investasi pada kapasitas baru, sebagaimana terungkap dalam laporan terbaru dari Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan.

Pada tahun 2019, terdapat 261 pabrik yang beroperasi di negara tersebut dengan kapasitas gabungan sebesar 18,9 juta ton. Jumlah pabrik melonjak menjadi 294 pada tahun 2023, dan kapasitas gabungannya melampaui 20 juta ton, demikian laporan Kementerian.

Namun, negara tersebut masih sangat bergantung pada impor pakan. Menurut Kementerian, permintaan aktual di pasar kini mendekati 33 juta ton per tahun. Diperkirakan negara tersebut menghabiskan sekitar USD 3 miliar untuk membeli pakan dan bahan baku pakan dari luar negeri.

Pemerintah berharap ketergantungan impor akan berkurang dalam beberapa tahun mendatang. Berdasarkan Program Pengembangan Industri Pengolahan Pakan Ternak hingga 2030, produksi pakan industri dijadwalkan mencapai 24 hingga 25 juta ton pada 2025 dan 33 juta ton pada 2030.

Namun, masih belum terlihat apakah kesenjangan antara produksi dan permintaan akan menyempit, karena konsumsi pakan juga cenderung meningkat. Kementerian memperkirakan bahwa tingkat yang dicapai pada 2030 akan cukup untuk memenuhi hanya sekitar 70% dari permintaan domestik.

Selain itu, Kementerian mengindikasikan bahwa pangsa pakan yang diproduksi secara industri naik menjadi 75%, menandai transisi industri secara bertahap, karena pangsa peternakan yang mencampur pakan sendiri cenderung menurun.

WABAH FLU BURUNG DI EROPA GANGGU IMPOR TELUR TELUR RUSIA

Peternak unggas Rusia mengeluhkan kurangnya telur tetas akibat wabah flu burung baru-baru ini di Eropa yang telah mengganggu pasokan. Beberapa harapan disematkan pada pertumbuhan produksi persilangan Smena-9 lokal.

Beberapa peternak Rusia mengalami kesulitan karena kekacauan di pasar telur tetas Eropa. Produkty Pitaniye, perusahaan unggas yang berbasis di Kaliningrad, misalnya, terpaksa beralih ke impor telur dari Turki. Pada tahun-tahun sebelumnya, Produkty Pitaniye terutama mengimpor telur tetas dari Jerman, tetapi setelah wabah flu burung baru-baru ini, pemasoknya beralih untuk memenuhi permintaan hanya di pasar UE.

Pabrik unggas tersebut juga mengimpor telur tetas dari Hongaria dan Spanyol, tetapi jumlah yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi permintaan perusahaan sepenuhnya. Peralihan dari Eropa ke Turki menimbulkan tantangan tertentu bagi Produkty Pitaniye, karena waktu pengiriman berubah dari 2 hari menjadi 2 minggu.

“Rutenya seperti ini: truk berpendingin menempuh perjalanan dari Turki ke Georgia, lalu ke Azerbaijan, menyeberangi perbatasan Rusia di St. Petersburg, lalu naik feri ke Kaliningrad,” ungkap perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa logistik yang rumit juga menyebabkan kenaikan biaya yang tajam.

Sementara itu, produksi telur tetas Rusia mengalami penurunan dan investasi dalam industri ini anjlok pada tahun 2024, Dmitry Vlasenko, wakil kepala Kementerian Pertanian Rusia, mengungkapkan dalam sebuah konferensi industri pada bulan Februari 2025.

LITHUANIA DILANDA WABAH FLU BURUNG TERBESAR

Hampir 250.000 ekor unggas dimusnahkan di peternakan Vilkyčių paukštynas di bagian barat Lithuania sebagai akibat dari wabah flu burung terbesar di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Otoritas veteriner di seluruh wilayah telah membunyikan bel peringatan, mendesak para peternak untuk memperketat langkah-langkah keamanan di fasilitas produksi mereka. Layanan Makanan dan Veteriner Lithuania mengeluarkan pernyataan, yang menyerukan para peternak unggas di negara tersebut untuk benar-benar mematuhi pedoman keselamatan dan melaporkan setiap kasus penyakit unggas yang mencurigakan kepada pejabat setempat.

Pernyataan serupa telah dikeluarkan oleh Departemen Makanan dan Veteriner Latvia. Pada tahun 2024, pejabat veteriner Latvia menguji 70 burung liar pada flu burung yang sangat patogen, dan hanya satu yang hasilnya positif. Flu burung diyakini masuk ke Lithuania dari negara tetangga Polandia, yang tengah berjuang melawan penyakit tersebut, Vaidotas Kjudulas, kepala dokter hewan dari Layanan Makanan dan Kedokteran Hewan Lithuania, menjelaskan dalam sebuah konferensi pers di Vilnius.

Sejak awal tahun, 14 wabah flu burung yang sangat patogen telah tercatat secara resmi di Polandia. Hingga akhir Januari, sekitar 16.000 ekor unggas dimusnahkan untuk menahan penyebaran penyakit tersebut.

Namun, Kjudulas mengatakan, skenario lain tentang bagaimana flu burung dapat masuk ke negara tersebut tidak boleh dikesampingkan sepenuhnya.

Peternak unggas Lithuania turun tangan untuk meyakinkan warga setempat bahwa meskipun terjadi wabah, unggas yang tersedia di pasaran masih aman.

Skirmantė Sokolovskienė, kepala departemen kontrol kualitas di Vilnius Poultry, produsen daging ayam pedaging terkemuka, mengatakan bahwa peternakan perusahaan di Vilnius merupakan operasi siklus tertutup, dengan kontrol ketat pada setiap tahap proses produksi.

“Ini berarti bahwa unggas-unggas tersebut hanya diberi makan biji-bijian yang dibeli dari petani Lithuania, anak-anak ayam ditetaskan di tempat penetasan mereka sendiri, dan daging unggas tersebut diolah di tempat itu sendiri,” kata Sokolovskienė, seraya menambahkan bahwa tidak ada kemungkinan produk yang terinfeksi tersebut akan sampai ke rak-rak toko di Lithuania.

BURUNG UNTA DI PETERNAKAN KANADA PULIH DARI FLU BURUNG, TIDAK ADA CULLING

Berkat badai media sosial dan putusan pengadilan pada menit terakhir, 400 burung unta yang menghadapi culling pada tanggal 1 Februari di sebuah peternakan di British Columbia masih hidup.

Sehari sebelum culling seharusnya dilakukan di Universal Ostrich Farms oleh Badan Pengawasan Makanan Kanada (CFIA), seorang hakim federal di Toronto, Ontario, memutuskan untuk menunda perintah culling sementara pemilik peternakan mencari tinjauan yudisial. Hakim Michael Battista menulis dalam keputusannya bahwa melanjutkan eutanasia pada tanggal 1 Februari sebelum masalah tersebut dapat diperiksa lebih lanjut "akan membuat pemohon menghadapi bahaya yang tidak dapat diperbaiki".

Kawanan burung unta itu telah menderita wabah flu burung. Sebagian besar telah pulih. Dokumen pengadilan menunjukkan 69 dari 450 burung unta di peternakan itu mati antara tanggal 15 Desember 2024 dan 15 Januari 2025 setelah menunjukkan gejala. CFIA telah mengeluarkan perintah culling pada tanggal 30 Desember setelah lembaga tersebut mengonfirmasi adanya flu burung pada 2 burung unta yang mati. Peternakan tersebut segera mengajukan pengecualian CFIA, tetapi lembaga tersebut menolaknya pada tanggal 10 Januari.

Sehari sebelum culling direncanakan pada tanggal 1 Februari, pengacara CFIA berpendapat di Toronto bahwa culling harus dilanjutkan karena flu burung dapat menyebar ke manusia dan burung unta yang berhasil diselamatkan masih menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa ada risiko virus tersebut dapat bermutasi menjadi varian baru, bahkan pada hewan yang sehat.

Pemilik dan pendukung peternakan telah menggunakan banyak platform media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan culling yang akan datang, dan untuk mencoba mencegahnya. Organisasi media independen Kanada yang terkenal, Rebel News, bahkan membuat situs web dengan banyak video dan juga menggalang dana untuk membantu burung unta dan pemiliknya menghindari culling.

INGGRIS: APLIKASI GRATIS MEMBANTU MEMERANGI PENYEBARAN FLU BURUNG

Produsen unggas di Inggris didesak untuk mengunduh aplikasi Livestock Protect untuk melacak penyebaran cepat flu burung dan memperkuat biosekuriti di peternakan karena kasus terus meningkat di seluruh Inggris. Tidak ada biaya untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Aplikasi tersebut memberikan peringatan real time tentang risiko penyakit lokal dan panduan biosekuriti praktis, membantu peternak merespons wabah dengan cepat. Dengan zona pencegahan flu burung yang kini mencakup seluruh Inggris, tetap mendapatkan informasi menjadi sangat penting.

Neal Samet, manajer umum dan direktur Livetec, menjelaskan bahwa aplikasi Livestock Protect membekali peternak unggas dengan pengetahuan yang diperlukan untuk mematuhi peraturan pemerintah dan mengambil tindakan cepat untuk melindungi kawanan. Melalui kerja sama erat dengan profesional akademis, veteriner, dan industri, perusahaan tersebut bertujuan untuk membekali peternak dengan solusi untuk mengatasi ancaman biosekuriti dan berkontribusi pada sistem pangan yang tangguh dan aman.

Menurut Samet, aplikasi peringatan flu burung telah dikembangkan untuk mengirimkan pembaruan wabah dan zona waktu nyata langsung ke telepon pintar pengguna, yang memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan terinformasi.

"Prioritas kami adalah memastikan setiap peternak unggas memiliki akses ke informasi yang paling akurat dan terkini untuk melindungi ternak mereka. Itulah sebabnya aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan proses pemberitahuan dan memastikan pengguna memiliki data dan panduan terkini di ujung jari mereka," kata Samet.

BERKAH RAMADAN, ASOHI SALURKAN BANTUAN

Momen foto bersama ASOHI bersama anak-anak Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah. (Foto: Dok. Infovet)

Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) kembali melaksanakan kegiatan berbagi berkah pada bulan Ramadan dengan mengunjungi sekaligus memberikan bantuan dan santunan kepada anak-anak yatim piatu, pada Jumat (21/3/2025).

Bantuan dan santunan berupa pemberian telur sebagai sumber protein hewani, makanan ringan, alat tulis, serta uang tunai diberikan kepada sebanyak 33 orang anak-anak panti yang berada di Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah, Jagakarsa, yang lokasinya tidak jauh dari kantor ASOHI.

Pada kesempatan tersebut, bantuan diberikan dari pengurus ASOHI Pusat yang diwakili oleh Wakil Ketua II ASOHI, Drh Harris Priyadi, didampingi oleh Sekretariat ASOHI di antaranya Eka Safitri, Nia, dan Achmad Febriyanto, yang diterima langsung oleh pengurus asrama.

Momen tersebut menjadi penting bagi ASOHI karena bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim dan dhuafa di Mizan Amanah. Kegiatan ini juga menjadi agenda rutin setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur yang dapat terus berlangsung di masa mendatang dan menjadi keberkahan bagi ASOHI. (INF)

PRANCIS MENYERUKAN SATU RENCANA UNTUK MELAWAN PENYAKIT TERNAK

Prancis bermaksud untuk bekerja pada pendekatan yang lebih terkoordinasi terhadap kesehatan hewan. Sasarannya ada dua – Prancis tidak boleh hanya menargetkan epidemi yang sedang terjadi, tetapi juga harus mencegah penyakit baru masuk ke negara tersebut.

Rencana tersebut diajukan oleh Annie Genevard, menteri pertanian, kedaulatan pangan, dan kehutanan Prancis. Dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah menghadapi berbagai wabah virus pada unggas, sapi, dan domba, dan secara geografis, Demam Babi Afrika (ASF) sudah di depan mata.

Ide menteri tersebut adalah untuk mengatur kontrak dengan serikat ternak utama untuk menyepakati siapa yang mengurus apa, siapa yang membayar apa dan kapan serta siapa yang melakukan pekerjaan sebenarnya di lapangan jika terjadi wabah penyakit. Elemen-elemen penting adalah penguatan pengawasan pertanian dan biosekuriti, organisasi vaksinasi preventif serta evaluasi solusi inovatif baru.

“Dengan memperbaiki langkah-langkah tersebut secara bersama-sama di awal, negara secara keseluruhan dapat memerangi epidemi saat ini dengan lebih efisien dan cepat, tetapi juga mencegah ancaman baru,” katanya, seraya menambahkan, “Saya tahu saya dapat mengandalkan semua pihak yang terlibat untuk membangun sistem kesehatan hewan yang ambisius dan tangguh bersama-sama. Epidemi tidak mengenal batas, kita harus membangun sistem Prancis yang inovatif dan pada saat yang sama memperluas pendekatan strategis ini ke seluruh Uni Eropa.”

Sejauh ini, pendekatan penyakit sering kali relatif ad hoc di Prancis. Sering kali, segera setelah penyakit baru muncul, pihak berwenang cenderung mengamati situasi terlebih dahulu dan kemudian memutuskan untuk memesan sejumlah besar vaksin untuk kampanye vaksinasi. Pertanyaan tentang siapa yang harus melakukan vaksinasi dan bagaimana cara mengaturnya sering kali tidak terjawab. Akibatnya, memerangi penyakit sering kali menghabiskan biaya ratusan juta euro.

 

WORKSHOP NASIONAL SURVEILANS DAN DIAGNOSTIK PENGENDALIAN SALMONELLA

National Workshop on Surveillance and Diagnostic Salmonella Control. (Foto: Dok. Infovet)

Bertempat di Hotel Tentrem Alam Sutera, Senin (17/3/2025), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) didukung oleh Elanco, dan bekerja sama dengan Infovet, menyelenggarakan National Workshop on Surveillance and Diagnostic Salmonella Control.

Workshop diawali dengan sambutan dari Kepala BBPMSOH Drh Hasan Abdullah Sanyata yang mewakili Direktur Kesehatan Hewan dan Ketua Umum ASOHI Drh Irawati Fari, serta dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari instansi pemerintah terkait, perusahaan, dokter hewan, dan peserta lainnya, dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya. Pada sesi seminar, pemaparan disampaikan oleh Drh Nurhayati MSc dari Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mengenai Sosialisasi Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Pullorum dan Salmonella Enteritidis.

Dalam paparannya ia menyampaikan beberapa peraturan pemerintah salah satunya Kepdirjen 9488/Kpts/Pk.320/F/08/2024 tentang petunjuk teknis penyakit pullorum yang memberikan pedoman untuk pelaksanaan surveilans bebas penyakit pullorum serta upaya pencegahan dan pengendaliannya di unit usaha pembibitan unggas.

Kemudian Kepdirjen 9487/Kpts/Pk.320/F/08/2024 tentang Salmonella enteridis yang bertujuan sebagai panduan untuk pelaksanaan surveilans tidak ditemukannya agen penyakit Salmonella enteridis di peternakan unggas, meningkatkan upaya pencegahan dan pengendaliannya di unit usaha pembibitan/budi daya unggas, serta menjadi menjadi dasar dalam pemberian Surat Keterangan Tidak Ditemukannya Agen Salmonella enteridis dan panduan bagi BBVet/BVet dalam melaksanakan surveilans.

Sebab saat ini isu keamanan pangan menjadi perbincangan hangat, dimana mewajibkan setiap unit usaha yang akan melakukan ekspor produk peternakan harus bebas dari salmonella. Hal itu juga disampaikan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH, Dr Drh Nuryani Zainuddin MSi, bahwa pasar ekspor mengharuskan pemenuhan standar tinggi keamanan pangan, persyaratan dari organisasi internasional (WOAH, CODEX, dan lainnya) termasuk pengendalian salmonella dan regulasi ketat negara tujuan.

Adapun penjaminan keamanan produk peternakan di Indonesia dengan konsep dasar safe from farm to fork, menuntut para unit usaha termasuk peternak, tempat pemotongan, pengolahan, transportasi, distributor/retailer, harus menerapkan cara produksi/distribusi yang baik (GMP/GFP), menerapkan kesejahteraan hewan, biosekuriti, sertifikasi Nomor Kontrol Veterniner (NKV), registrasi produk, surveilans residu dan cemaran mikroba, pengawasan pemerintah, hingga edukasi keamanan pangan agar produk hasil unggas yang dikonsumsi masyarakat aman, termasuk untuk pasar ekspor.

Nuryani juga mengemukakan, tujuan ekspor produk unggas bisa meningkatkan nilai produk yang dihasilkan, serta menjaga keseimbangan supply-demand (menstabilkan produksi), hingga membantu stabilisasi harga di pasar lokal dan global dengan tujuan meningkatkan pendapatan nasional.

“Menfaat ekspor di antaranya juga menciptakan lapangan kerja, penguatan sektor pertanian dimana meningkatnya efisiensi dan produktivitas, serta mendorong pembangunan infrastruktur, sebab untuk memenuhi persyaratan negara tujuan sering kali perlu mengembangkan fasilitas pengolahan yang lebih baik dengan sistem distribusi yang efisien,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, narasumber lainnya yakni Global Food Safety Consultant Elanco, Dr Med Vet MRCVS Doris Mueller, turut memaparkan materi diagnostik salmonella, di antaranya metodologi pengambilan sampel dan jadwal pemantauan salmonella, keberhasilan program pemantauan salmonella di Eropa, pengujian sampel, metode pengujian alternatif, hingga pemberian vaksinasi salmonella.

Kunjungan ke BBVet Wates. (Foto: Dok. Infovet)

Usai pemaparan materi seminar, workshop dilanjutkan dengan diskusi tanya-jawab antara narasumber dan peserta yang berjalan dinamis, dan diakhiri dengan buka puasa bersama. Workshop yang sama juga akan dilaksanakan pada hari berikutnya dengan mengunjungi BBVet Wates, Yogyakarta. (INF)

INDO LIVESTOCK 2025 EXPO & FORUM PERLUAS RELASI DAN BISNIS DI BANGKOK

Kunjungan tim Indo Livestock ke Bangkok menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum serta Indonesia di kancah internasional. (Foto: Istimewa)

Bangkok, (12/3/2025), pameran dan forum industri inovasi, teknologi modern, dan kerja sama bisnis bidang peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak ke- 18, Indo Livestock 2025 Expo & Forum mengunjungi pameran peternakan di IMPACT Exhibition Center, Bangkok, Thailand pada 12-14 Maret 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi global dan mempromosikan potensi besar sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, dan pertanian Indonesia di kancah internasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia secara kumulatif pada periode Januari-Desember 2024 mencapai USD 264,70 miliar atau naik 2,29% dibanding periode yang sama di 2023. Sementara itu, ekspor kumulatif non-migas mencapai USD 248,83 miliar atau naik 2,46%.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda, juga menyampaikan bahwa produksi daging ayam nasional pada 2024 tercatat mencapai 3,84 juta ton, melebihi kebutuhan domestik sebesar 3,72 juta ton. Surplus ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mandiri dalam sektor pangan unggas, tetapi juga siap menjadi salah satu negara penyokong kebutuhan pangan global.

Kunjungan tim Indo Livestock 2025 ke Bangkok, menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum serta Indonesia di kancah internasional, sehingga diharapkan para pelaku di sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, dan kesehatan hewan dapat merasakan manfaat dari penyelenggaraan Indo Livestock sebagai pameran internasional yang terdepan di Asia Tenggara.

Indo Livestock diselenggarakan bersamaan dengan Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2025 Expo & Forum, pameran ini akan diselenggarakan pada 2-4 Juli di Grand City Convex (GCC), Surabaya.

Indo Livestock 2025 Expo & Forum diharapkan menjadi titik pertemuan bagi para ahli dan pebisnis dari seluruh penjuru dunia, bersatu untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan mengembangkan industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan, dan akuakultur.

Akan ada lebih dari 300 peserta dari 30 negara, 10 paviliun negara, dan 15.000 pengunjung diharapkan dapat berpartisipasi dan meramaikan Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang akan diselenggarakan selama tiga hari. (INF)

PERKUAT POPULASI, 1.250 SAPI PERAH KEMBALI DIDATANGKAN

Kedatangan 1.250 ekor sapi perah dengan usia kebuntingan 3-5 bulan di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Sebanyak 1.250 ekor sapi perah asal Australia jenis Frisian Holstein (FH) dengan usia kebuntingan 3-5 bulan tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, pada Minggu (9/3/2025).

Kedatangan sapi perah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong investasi untuk memperkuat populasi sapi perah nasional dan meningkatkan produksi susu segar.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis produk susu.

“Penambahan sapi perah ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan produksi susu nasional dan mendukung program pangan bergizi bagi masyarakat. Dengan bertambahnya populasi sapi perah berkualitas, diharapkan dapat meningkatkan produksi susu segar dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor produk olahan susu,” ujar Agung dalam sambungan online secara langsung.

Kedatangan sapi ini juga sejalan dengan peta pengembangan sapi perah nasional yang melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Dua perusahaan peternakan sapi perah swasta berkontribusi dalam importasi ini, yaitu PT Bumi Rojokoyo Banyuwangi yang mendatangkan 550 ekor sapi, sehingga total populasi sapi perah mereka mencapai 2.500 ekor, serta PT Bumi Ki Ronggo Joyo Bondowoso yang menambah 700 ekor sapi, menjadikan total populasi mereka mencapai 3.000 ekor.

Peningkatan populasi sapi perah ini diharapkan dapat memperkuat pasokan susu segar bagi industri pengolahan susu (IPS) serta mendukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, kualitas susu yang dihasilkan juga diharapkan meningkat, mengingat sapi yang didatangkan merupakan bibit unggul dengan produktivitas tinggi.

Sementara itu, Direkur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Imron Suandy, memastikan seluruh sapi perah yang diimpor telah melewati prosedur karantina dan pemeriksaan kesehatan ketat sebelum dan setelah tiba di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan ternak sebelum didistribusikan ke peternakan mitra.

Importasi sapi perah masih akan berlanjut, pada Juni 2025 mendatang, importasi bibit sapi perah tahap ketiga akan kembali dilakukan dengan jumlah yang sama, yakni 1.250 ekor. (INF)

CACAR UNGGAS, PENYEBAB DAN “PENGOBATANNYA”

cacar unggas
Foto: Wikipedia

Cacar unggas atau fowl pox, adalah penyakit viral yang disebabkan oleh virus pox. Strain virus pox yang menyerang ayam biasanya adalah virus fowl pox. Penyakit ini sudah tersebar luas di dunia, juga Indonesia, dan termasuk penyakit yang umum terjadi. Biasanya yang terjangkit cacar unggas adalah ayam yang menjelang dewasa.

Ada dua tipe cacar unggas. Infeksi kutaneus (kulit) dan infeksi difterik pada membran mukosa mata, mulut dan hidung. Ayam yang menderita cacar tipe kutaneus lebih berpeluang untuk sembuh.

Virus fowl pox resisten terhadap pengaruh lingkungan dan dapat bertahan hidup selama beberapa bulan. Penyebaran dan penularannya termasuk lambat. Tingkat penularan dan morbiditas bervariasi tergantung keganasan virus dan kualitas program pengendalian penyakit yang diterapkan.

Penularan pada ayam melalui kulit yang terluka. Virus bisa berasal dari vektor serangga seperti nyamuk, kutu dan lalat. Dari lingkungan yang sudah tercemar oleh virus. Bisa juga kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit.

Penyakit cacar unggas yang menyerang peternakan komersial bisa mengakibatkan kerugian ekonomi. Efeknya pada ayam bisa menyebabkan kekurusan, lambatnya kenaikan berat badan, dan pada ayam peterlur bisa menyebabkan penurunan produksi telur sementara.

Kalau tidak ada komplikasi dengan penyakit lain, cacar unggas berlangsung sekitar 3-4 minggu. Jika ada komplikasi bisa jauh lebih lama.

Penanganan kesehatan dan biosekuriti berpengaruh pada tingkat kejadian cacar unggas di peternakan. Layaknya penyakit yang disebabkan oleh virus, cacar unggas tidak ada pengobatan yang spesifik dan efektif. Kejadian cacar unggas sebaiknya dilaporkan ke dinas terkait peternakan dan kesehatan hewan.

Untuk pencegahan digunakan vaksin fowl pox dan pigeon pox. Vaksinasi hanya boleh dilakukan pada ayam yang kondisinya bagus dan sehat.

PAKAN AMAN DARI ANCAMAN TOKSIN

Mikotoksin sangat merugikan jika sudah mengontaminasi bahan baku pakan maupun pakan jadi. (Sumber: poultrynews.co.uk)

Mikotoksin sangat berbahaya bagi kelangsungan performa di peternakan unggas. Kontaminasi mikotoksin pada unit usaha unggas dapat menyebabkan kerugian sangat besar.

Mengancam Dalam Senyap
Jamur, cendawan, atau kapang tumbuh di mana dan kapan saja, terutama ketika kondisi lingkungan menguntungkan bagi mereka. Yang lebih berbahaya lagi, kebanyakan jamur biasanya tumbuh pada tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku pakan, jagung dan kacang kedelai.

Kedua jenis tanaman tersebut merupakan unsur penting dalam formulasi ransum. Jagung digunakan sebagai sumber energi utama dalam ransum, sedangkan kedelai sebagai sumber protein. Persentase jagung dan kacang kedelai dalam suatu formulasi ransum unggas di Indonesia sangat tinggi. Jagung digunakan 50-60%, sedangkan kedelai bisa sampai 20%. Bayangkan ketika keduanya terkontaminasi mikotoksin, tentu sangat mengkhawatirkan.

Kontaminasi mikotoksin dalam bahan baku pakan ternak pun bisa dibilang tinggi. Data dari Biomin pada 2017, menunjukkan bahwa 74% sampel jagung dari Amerika Serikat (AS) terkontaminasi deoksinivalenol/DON (vomitoksin) pada tingkat rata-rata (untuk sampel positif) sebesar 893 ppb. Sedangkan 65% dari sampel jagung yang sama terkontaminasi FUM pada tingkat rata-rata 2.563 ppb. Selain itu, ditemukan 83% sampel kacang kedelai AS terkontaminasi DON pada tingkat rata-rata 1.258 ppb. Kesemua angka tersebut di atas sudah melewati ambang batas pada standar yang telah ditentukan.

Jika sudah mengontaminasi bahan baku pakan apalagi pakan jadi, tentu sangat merugikan produsen pakan maupun peternak. Menurut Tony Unandar, selaku konsultan perunggasan yang juga anggota dewan pakar ASOHI, mikotoksikosis klinis bukanlah kejadian umum di lapangan.

Kasus mikotoksikosis subklinis yang justru sering ditemukan. Gejalanya klinisnya sama dengan penyakit lain misalnya imunosupresi yang mengarah pada penurunan efikasi vaksin, hati berlemak, gangguan usus akibat kerusakan fisik pada epitel usus, produksi bulu yang buruk, dan pertumbuhan yang tidak merata, juga kesuburan dan daya tetas telur yang menurun.

“Kita harus berpikir begitu dalam dunia perunggasan, soalnya memang kadang gejalanya mirip-mirip dan kadang kita enggak kepikiran begitu,” ujarnya.

Dirinya juga mengimbau agar jika bisa setiap ada kejadian penyakit di lapangan, sebaiknya diambil sampel berupa jaringan dari hewan yang mati, sampel pakan, dan lain sebagainya.

“Ancaman penyakit unggas kebanyakan tak terlihat alias kasat mata, dokternya juga harus lebih cerdas, periksakan sampel, cek ada apa di dalam jaringan, di dalam pakan, bisa saja penyakit bermulai dari situ, makanya kita harus waspada,” jelasnya.

Manajemen Risiko Wajib Hukumnya
Beragam alasan mendasari mengapa mikotoksin harus dan wajib diwaspadai. Menurut Global Technical/Commercial Manager Mycotoxin Risk Management Program, Selko, Dr Swamy Haladi, bahwa mikotoksin dapat... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025. (CR)

MIKOTOKSIN DAN ANCAMANNYA TERHADAP KESEHATAN AYAM

Aflatoksikosis akan menyebabkan memar di daerah paha (kiri), kerusakan hati (tengah), dan penurunan kualitas kerabang telur (kanan). (Foto-foto: Dok. Mensana, 2024)

Mikotoksin adalah senyawa toksik yang dihasilkan oleh jamur, seperti Aspergillus, Fusarium, dan Penicillium. Jamur ini sering mengontaminasi bahan pakan seperti jagung, gandum, kedelai, dan bungkil. Dalam budi daya ayam pedaging dan petelur, cemaran mikotoksin dalam pakan menjadi perhatian serius karena dapat mengganggu kesehatan ayam dan menurunkan produktivitas.

Mikotoksin yang Sering Mengontaminasi
1. Aflatoksin 
Aflatoksin diproduksi oleh Aspergillus flavus, Aspergillus nomius, dan Aspergillus parasiticus. Di antara jenis mikotoksin, aflatoksin bersifat sangat beracun, karsinogenik, dan menyebabkan kontaminasi yang parah (Manafi, 2012).

Aflatoksikosis adalah penyakit yang terjadi ketika kadar aflatoksin dalam bahan baku pakan berada dalam level tinggi. Kondisi ini akan menyebabkan keracunan akut pada ayam dan mengancam kesehatan ayam karena kerusakan hati yang ditimbulkan.

Aflatoksikosis pada ayam pedaging ditandai dengan memar terutama di daerah paha dan kondisi ini sangat rentan terhadap ayam muda. Dari laporan penelitian juga dijelaskan bahwa ayam petelur yang berproduksi tinggi akan sangat rentan terhadap aflatoksikosis. Hal ini dikarenakan hati yang bertanggung jawab atas sintesis prekursor lipid kuning dan putih telur yang terkandung dalam telur menjadi lebih berat kerjanya. Dalam jangka pendek, pengaruh aflatoksin dengan kadar rendah hingga sedang terhadap produksi telur adalah penurunan berat telur, tetapi untuk produksi masih bisa dipertahankan.

Aflatoksikosis kronis dapat memengaruhi kekuatan kerabang telur karena laju konversi vitamin D3 (cholecalciferol) dari pakan ke bentuk metabolik aktif berkurang. Hal ini menurunkan efisiensi penyerapan kalsium karena aktivitas protein pengikat kalsium di usus berkurang. Penyerapan karbohidrat dan nutrisi lipid juga terganggu karena berkurangnya produksi amilase pankreas dan lipase. Selain itu, efek merugikan dari aflatoksin antara lain: 
 
• Performan yang buruk (penurunan produksi dan berat telur)
• Penurunan daya tetas
• Imunosupresif (peningkatan kerentanan terhadap infeksi penyakit) yang bermanifestasi sebagai septikemia dan peritonitis
• Peningkatan lemak hati dan penurunan aktivitas beberapa enzim hati
• Perubahan bobot organ
• Penurunan kadar protein serum
• Memar pada karkas dan pigmentasi yang buruk (Manafi et al., 2018)

2. T-2 Toksin
T-2 toksin termasuk dalam golongan mikotoksin tricothechenes yang paling beracun. Tricothechenes merupakan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025.

Ditulis oleh:
Nurhadi Baskoro Murdonugroho SPt & 
Drh Bayu Sulistya 
Technical Support-Research and Development
PT Mensana Aneka Satwa

ARGENTINA MENGONFIRMASI KASUS FLU BURUNG PADA UNGGAS PELIHARAAN

Argentina telah mengonfirmasi kasus flu burung yang sangat patogen (HPAI) pada unggas pekarangan di provinsi Chaco setelah analisis laboratorium terhadap sampel yang dikumpulkan dari ayam, kalkun, dan bebek di kota Tres Isletas.

Perlu dicatat bahwa wabah flu burung yang signifikan terakhir di Argentina terjadi pada tahun 2023. Saat itu, pihak berwenang memutuskan untuk menghentikan ekspor dan lebih dari 630.000 ayam dimusnahkan.

Menurut Layanan Keamanan dan Kualitas Pangan Nasional Argentina, Senasa, negara tersebut belum mencatat wabah flu burung yang sangat patogen baru setidaknya sejak tahun lalu.

Setelah konfirmasi kasus baru tersebut, otoritas kesehatan Argentina menerapkan protokol sanitasi yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit. Langkah-langkah tersebut meliputi intervensi di properti yang terkena dampak, depopulasi lokasi, dan penerapan prosedur kebersihan dan disinfeksi. “Penting untuk digarisbawahi bahwa keberadaan penyakit ini pada unggas pekarangan tidak memengaruhi status sanitasi atau aktivitas komersial negara ini,” badan tersebut menyatakan dalam siaran pers.

Senasa juga merekomendasikan agar semua peternakan unggas memperkuat langkah-langkah manajemen, kebersihan, dan biosekuriti mereka untuk mencegah masuknya dan penyebaran virus. “Selain itu, mereka yang memelihara unggas harus memastikan bahwa mereka ditempatkan di tempat yang terlindungi untuk menghindari kontak dengan burung liar, membersihkan dan mendisinfeksi kandang unggas secara teratur, dan membatasi akses burung liar ke sumber air dan makanan di peternakan unggas yang dikelola keluarga,” saran badan tersebut.

WAMENTAN SUDARYONO AJAK KADIN PERKUAT INDUSTRI PETERNAKAN UNTUK KEMANDIRIAN PANGAN

Wamentan Sudaryono didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda menerima audiensi KADIN Bidang Peternakan. (Foto: Humas Kementan)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memperkuat kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging dalam rangka mempercepat tercapainya kemandirian daging di Indonesia.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa peran organisasi pengusaha seperti KADIN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan ayam petelur dan daging sapi lokal. Menurutnya, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan merumuskan formula yang efektif untuk meningkatkan produksi dan pemasaran produk peternakan.

“Karena itu, saya mendorong teman-teman Kadin untuk membuat formula atau cara yang efektif dalam meningkatkan produksi, kemudian pemasaran dan sebagainya yang tentu saja bermanfaat bagi masyarakat. Ke depan kami dari pemerintah siap untuk memfasilitasinya. Jadi kalau ada ilmu itu tidak boleh kita simpan sendiri,” ujar Wamentan Sudaryono di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyediakan panduan berupa modul yang berisi langkah-langkah praktis mengenai budidaya, pemasaran, dan aspek lain dalam usaha peternakan. 

“Jadi kita kan buat semacam modul yang mana didalamnya ada cara bagaimana budidaya, bagaimana melakukan pemasaran dan lain sebagainya,” katanya.

Wamentan Sudaryono menyebut, langkah ini diharapkan dapat mempermudah pengusaha dan masyarakat dalam mengembangkan usaha di sektor tersebut.

Optimisme juga disampaikan Sudaryono terkait potensi Indonesia untuk menjadi negara terbesar dalam produksi ayam, telur, dan sapi potong. 

“Kita ini bisa bikin pakan karena beberapa daerah sudah memiliki pabrik pakan. Yang penting alatnya berfungsi dan masyarakat dapat manfaatnya. Saya kira itu,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Peternakan, Cecep M Wahyudi, menyatakan kesiapan KADIN untuk mendukung program pemerintah terkait pengembangan ayam petelur dan sapi pedaging. 

Ia menjelaskan bahwa KADIN akan berperan aktif dalam melengkapi kebijakan pemerintah dengan melibatkan investor dan memfasilitasi produksi pakan untuk mendukung kemandirian pangan Indonesia.

“Kadin siap hadir melengkapi dan mensukseskan program pemerintah terkait dengan ayam petelur dan sapi perah agar investor dan pemerintah juga terlibat. Kadin juga hadir untuk memenuhi pabrik pakan dalam mendukung kemandirian dan kemanan pangan,” kata Cecep. (Rilis/Inf)

MUSIM BERGANTI, TOKSIN MENGINTAI

Jagung bahan baku pakan yang rentan tercemar mikotoksin. (Foto: Pixabay)

Musim penghujan tiba, kekhwatiran insan perunggasan tetap sama, mikotoksin. Senyawa tak kasat mata yang bisa mencemari bahan baku dan pakan jadi tersebut, masih menjadi ancaman dalam industri pakan.

Sebagai negara tropis dengan curah hujan cukup tinggi, berkisar di antara 2.000-3.000 mm/tahun, Indonesia merupakan negara yang cukup "nyaman" sebagai tempat hidup kapang atau jamur.

Masalahnya, jamur tersebut dapat tumbuh pada tanaman bebijian seperti jagung dan kedelai yang merupakan bahan baku pakan. Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar bebijian yang digunakan sebagai bahan pakan sangat rentan terhadap kontaminasi toksin yang dihasilkan jamur tersebut.

Faktor iklim yang dimiliki Indonesia serta kualitas manajemen dan handling di lapangan, membuat mikotoksin tidak bisa dielakkan, sehingga mengakibatkan potensi kerugian yang besar.

Sejatinya, toksin dapat diartikan sebagai senyawa beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup, dalam dunia veteriner disepakati terminologi biotoksin dalam menyebut mikotoksin maupun toksin lainnya, karena toksin diproduksi secara biologis oleh mahluk hidup memalui metabolisme bukan artificial (buatan).

Dalam industri pakan ternak sering didengar istilah mikotoksin (racun yang dihasilkan oleh kapang/jamur). Sampai saat ini cemaran dan kontaminasi mikotoksin dalam pakan ternak masih membayangi tiap unit usaha peternakan, tidak hanya di negeri ini tetapi juga di seluruh dunia.

Berbeda Macam Tetap Sama Bahayanya
Dalam industri pakan setidaknya ada tujuh jenis mikotoksin yang sangat ditakuti mencemari bahan baku maupun pakan jadi, ketujuhnya kerap mengontaminasi dan menyebabkan masalah pada ternak. Terkadang dalam satu kasus, tidak hanya satu mikotoksin yang terdapat dalam sebuah sampel.

Menurut Nutrisionis BEC Feed Solution, Mega Pratiwi Saragi, masalah mikotoksin merupakan masalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025. (CR)

ANTARA MITOS DAN FAKTA, KHASIAT DAGING UNTUK PRIA

Daging merpati goreng. (Foto: Shutterstock)

Meski banyak yang membenarkan daging yang satu ini mampu mendongkrak libido pria, tapi pahami juga soal mitosnya. Kecuali jika ada hasil uji klinis yang sah, boleh percaya 100%.

Ini informasi khusus untuk laki-laki beristri tetapi bagi kaum ibu pun boleh menyimaknya. Syukur-syukur keduanya bisa saling memahami khasiat lain dari konsumsi satu jenis daging dan bagian otak ternak ini. Dijamin menambah keharmonisan rumah tangga. Begitu banyak orang bilang.

Jenis daging dan otak ternak ini memang tidak mudah ditemukan di pasaran. Tetapi, sekali konsumsi dan merasakan khasiatnya, bisa jadi akan terus mencari. Daging tersebut adalah daging burung merpati dan otak kelinci.

Salah satu orang yang sudah membuktikan khasiat daging burung merpati adalah Sandi Andriansyah. Lelaki berambut tipis dan berjanggut itu mengaku kerap menikmati daging burung dara goreng. Dengan ukuran daging yang mungil, Sandi menghabiskan satu ekor burung dara sekali makan.

“Dagingnya gurih, apalagi kalau digoreng agak kering. Colek sambal terasi campur tomat, rasanya nikmat sekali. Khasiatnya juga bisa bikin nikmat,” ujarnya sambil tersenyum kepada Infovet.

Lelaki yang tinggal di kawasan Depok ini mengaku gemar makan daging unggas goreng sejak lama. Selain ayam, daging burung dara menjadi menu favoritnya. Seminggu sekali, Sandi memesan daging merpati di warung langgananya. Bukan tanpa alasan ayah dari tiga anak ini “rajin” mengonsumsi daging burung dara.

“Khasiatnya itu loh, masyaallah. Bikin kita bisa meningkat staminanya. Kalau enggak pecaya boleh dicoba,” ucapnya sambil tertawa.

Dari mana ia memahami khasiat burung dara bisa meningkatkan vitalitas pria? Ia mengaku sudah menanyakan kepada temannya yang berprofesi sebagai dokter. Artikel kesehatan yang berkaitan dengan manfaat konsumsi daging unggas mungil ini juga pernah ia baca. Infromasinya tidak jauh beda.

“Kalau dokter yang bilang, saya enggak ragu. Dan ternyata khasiatnya ya saya merasakan sendiri. Stamina saya alhamdulillah terjaga sejak rutin konsumsi,” katanya meyakinkan.

Meski sudah berlangganan, namun menurutnya tak mudah untuk membeli daging merpati setiap waktu. Daging unggas yang satu ini memang tak sebanyak ayam pedaging atau unggas lainnya, hanya warung tertentu saja yang menyediakan. Itu pun tak rutin tersedia. Tapi sebagai penggemar, Sandi tak kurang akal untuk berburu daging merpati.

“Saya kadang cari-cari info dari teman-teman, dimana yang jualan daging burung dara,” katanya. Selain dipercaya dapat meningkatkan stamina lelaki, konsumsi daging burung dara juga banyak manfaat. Cukup banyak artikel di media yang mengulas khasiat konsumsi daging burung dara.

Salah satu yang bisa disimak adalah artikel yang disajikan oleh dr Vika Damay dari klikdokter.com. Dalam ulasannya dokter ini menjelaskan bahwa meski tak sepopuler menu unggas lainnya, manfaat burung dara tidak bisa disepelekan. Unggas yang satu ini punya banyak manfaat bila dikonsumsi.

Burung dara termasuk ke dalam daging unggas yang empuk dan nyaris tidak memiliki lemak. Bila dibandingkan dengan yang sudah tua, burung dara muda memiliki rasa yang lebih manis, tulis Vika dalam artikelnya.

Otak Kelinci
Lain daging merpati, lain pula dengan otak kelinci. Olahan otak hewan pengerat ini kabarnya juga mampu meningkatkan daya libido lelaki. Hanya saja, informasi yang satu ini jarang terdengar. Mungkin karena tak lazim dikonsumsi dan sedikit yang menjual, orang tak banyak yang tahu.

Bagi penggemar daging kelinci mungkin pernah mencicipi olahan otak kelinci. Di warung-warung sate kelinci biasa tersedia dalam bentuk bungkus daun pisang, seperti pepes. Porsinya kecil dan rasanya gurih. Hanya orang-orang tertentu saja kalau olahan ini bisa membuat “greng” yang mengonsumsi.

Informasi ini Infovet dapatkan dari Wusono, peternak kelinci pedaging dan kelinci hias dari Bantul, Yogyakarta. Sudah 10 tahun lebih mantan pekerja migran Indonesia (PMI) ini menekuni usaha kelinci pedaging.

“Mulanya saya dengar dari penjual sate kelinci yang saya suplai dagingnya. Banyak pelanggan satenya yang sering menanyakan otak kelinci. Katanya sih bisa bikin kuat stamina laki-laki,” ujarnya.

Dari situlah Wusono mengaku ikutan konsumsi olahan otak kelinci. Khasiatnya ia akui sama seperti yang diceritakan pelanggan daging kelincinya. Menurut informasi yang ia dengar ada juga yang menyebutkan bahwa bagi wanita yang mengalami rendah kesuburan, kandungan bagian otak kelinci dikabarkan baik untuk hal tersebut.

Benar atau tidaknya informasi tersebut, Wusono tidak berani memastikan. “Perlu uji nutrisi yang ahli di bidangnya. Saya enggak berani mengiyakan atau sebaliknya. Wong saya cuma dapat info dari orang-orang,” ujarnya.

Wusono merintis usaha ini sejak 2008, dan sekarang tergolong sukses. Di Bantul, nama Wusono juga cukup dikenal. Pria yang tinggal di daerah Trimulyo, Kecamatan Jetis tersebut kini juga menjadi motor penggerak kelinci di Bantul dan sekitarnya.

Saat ditanya berapa omzet usahanya dalam sebulan, peternak ini enggan menyebutkan angka pastinya. Ia beralasan tak mau pamer penghasilan, karena khawatir akan menyinggung perasaan para peternak lainnya. Ia hanya menyebutkan, dalam sebulan Wusono mampu menjual 300-500 ekor kelinci tergantung pesanan pembeli.

Menurutnya, target pasar hasil ternaknya yang ia bidik selama ini adalah rumah makan yang menyediakan menu daging kelinci. Selain itu, area kampus juga terkenal menjadi target pasarnya. Kampus yang memiliki jurusan kedokteran hewan kerap memesan untuk keperluan praktikum para mahasiswanya.

Perlu Uji Klinis
Pengakuan para narasumber Infovet di atas memang belum dipastikan secara klinis. Karenanya, ada yang menyebut itu hanya mitos, ada juga yang menyebut itu hanya sugesti. Infovet mencoba meminta komentar salah satu ahli nutrisi terkait informasi ini, namun ia mengaku belum berani menyatakan kepastiannya. Butuh uji klinis dan nutrisi secara nyata untuk memastikan, begitu komentar singkatnya.

Masih ada satu lagi olahan daging yang dipercaya dapat menaikkan libido pria, yakni daging kambing. Ini juga ada yang mengatakan hanya mitos, tetapi banyak juga yang bilang khasiat daging kambing dapat menaikkan tensi dan gairah seksual.

Sebagian masyarakat mempercayai bahwa mengonsumsi daging kambing dapat menaikkan tekanan darah. Selain itu, sebagian percaya memakan “torpedo” kambing dapat meningkatkan gairah seksual. Tapi pakar gastroenterologi-ilmu tentang penyakit pada sistem pencernaan-menyebut dua hal tersebut hanyalah mitos.

Dikutip dari Antara, pakar gastroenterologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Syam, mengungkapkan ada kepercayaan di masyarakat bahwa makan daging kambing menaikkan tekanan darah. Lantaran itu penderita hipotensi atau tekanan darah rendah dianjurkan makan daging kambing agar tekanan darah mereka naik.

Anggapan masyarakat tersebut salah kaprah. Menurut Ari, tekanan darah rendah bisa disebabkan berbagai hal, antara lain perdarahan, dehidrasi, kelelahan atau kurang tidur. Selain itu, tensi rendah dapat disebabkan karena gangguan pada jantung, baik karena kelainan katup atau serangan jantung, bahkan gagal jantung.

“Tapi pada sebagian masyarakat tanpa melihat kenapa tensi darahnya rendah langsung mengonsumsi daging kambing secara berlebihan. Kalau tensi turun karena gangguan jantung, makan daging kambing justru akan fatal dan memperburuk keadaan,” ucap Ari seperti dikutip Antara.

Mitos lain, memakan “torpedo” kambing atau sate kambing setengah matang akan lebih meningkatkan gairah dan kinerja seksual. Ari mengakui, memang testis kambing banyak mengandung hormon testosteron, tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.

Ia mewanti-wanti kepada masyarakat, daging kambing juga daging merah lain seperti sapi mengandung lemak hewani. Lemak hewani mengandung lemak jenuh dan bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah. Jika dikonsumsi dalam porsi berlebihan akan mengganggu kesehatan.

Dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit dan berpotensi memperparah penyakit asam lambung. Efek jangka panjang lain berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah. Dengan demikian, bijaklah dalam menyikapi “anggapan banyak orang” terkait khasiat daging tertentu untuk menaikkan libido. Bisa jadi itu hanya mitos atau sugesti saja. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

CEMARAN MIKOTOKSIN ANCAMAN KESEHATAN

Bahan baku pakan terkontaminasi jamur. (Foto: Istimewa)

Banyak faktor penentu untuk membuat performa perkembangan makluk hidup yang dipelihara berhasil, salah satunya usaha ternak unggas. Namun, apa saja faktor-faktor tersebut, yang tentunya relevan dengan kondisi saat ini?

Penulis mendapatkan beberapa faktor yang menentukan performa makluk hidup berkembang dengan baik, di antaranya potensi genetik berkembang optimal, adanya infeksi penyakit parasit dan virus, patogenitas bakteri, bagaimana keseimbangan mikroflora usus, sistem pencernaan yang belum berkembang optimal, temperatur dan kelembapan, tingkat stres, adanya debu, tingkat kandungan NH3 dan H2S, kepadatan, feed intake, bagaimana kualitas pakan dan air, bahan baku pakan, serta adanya pencemaran jamur dan mikotoksin.

Mikotoksin adalah toksin yang diproduksi oleh jamur seperti Fusarium sp, Aspergillus sp, Penicillium sp, Claviceps sp, dan lain-lain. Mikotoksin merupakan hasil metabolit sekunder yang diproduksi di bawah kondisi lingkungan yang sangat mendukung dan terdapat pada hampir seluruh komoditas pertanian di seluruh dunia.

Saat ini ada ratusan jenis mikotoksin telah diidentifikasi, dimana mikotoksin mempunyai sifat kimiawi sangat stabil, tahan terhadap temperatur tinggi,  tahan terhadap penyimpanan, dan tahan terhadap kondisi prosesing. Lebih dari 25% biji-bijian seluruh dunia terkontaminasi mikotoksin.

Adapun faktor-faktor yang memicu pembentukan mikotoksin pada fase produksi tanaman biji-bijian, antara lain kondisi cuaca dari saat tanam sampai panen, adanya manifestasi insekta, kerapatan tanaman, varietas biji-bijian  yang digunakan, dan proses pemupukan. Setelah masa panen kemudian dilakukan penyimpanan dan distribusi, pembentukan mikotoksin pun masih berjalan tergantung dari berapa kadar air saat di simpan, kematangan saat dipanen, juga kondisi saat distribusi.

Diagnosis mikotoksikosis sangat sulit karena gejala klinis yang ditimbulkan sangat bervariasi.  Mikotoksikosis bisa terjadi pada konsentrasi toksin di bawah batas deteksi dan adanya “masked mycotoxin” serta efek sinergistik dari masing-masing mikotoksin. Masalah yang terkait dengan mikotoksin tergantung pada struktur mikotoksin, distribusi dan lama paparan, spesies (ruminan, monogastrik), strain, jenis kelamin, umur, status imun dan kesehatan, serta manajemen farm dan infeksi lapangan.

Berikut efek yang ditimbulkan oleh mikotoksin terhadap makluk hidup yang terpapar:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Departement Manager
PT Romindo Primavetcom
0812-8644-9471

BELIAYAM.COM ADOPSI BLOCKCHAIN: TRANSPARANSI DALAM INDUSTRI PERUNGGASAN

Acara soft launching Web 3.0 beliayam.com dihadiri para mitra dan pelaku bisnis F&B.
Acara soft launching Web 3.0 beliayam.com dihadiri para mitra dan pelaku bisnis F&B.

Industri perunggasan dihadapkan pada tantangan dalam hal teknologi, keberlanjutan serta pengetahuan berbasis data. Pada 2025, teknologi blockchain yang merupakan mekanisme basis data lanjutan untuk berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis juga santer terdengar.

Menjawab tantangan tersebut PT Beli Ayam Com melakukan soft launching Web 3.0 sebagai teknologi terbaru beliayam.com, Selasa (25/2/2025) di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

CEO PT Beli Ayam Com, Chandra Paku Rahman mengemukakan teknologi blockchain muncul sebagai alat penting untuk memastikan ketertelusuran penuh dalam rantai pasok pangan. Mengintegrasikan blockchain ke dalam sistem data, produsen dapat memastikan transparansi dari peternakan hingga diterima konsumen sekaligus menciptakan kepercayaan terhadap keamanan dan kualitas produk unggas.

Kehadiran web 3.0 menggabungkan semua elemen menjadi satu platform. Keunggulannya yaitu traceability record dimana customer dapat melihat siapa saja yang menyuplai DOC, menelusuri RPA, mengetahui jumlah peternak di dalamnya hingga informasi pakan yang dikonsumsi ayam. 

“Seluruh proses dari kandang sampai ke tangan konsumen, bisa diketahui atau dilacak. Juga membantu peternak UMKM memiliki akses langsung menuju pelaku bisnis F&B,” imbuh Chandra. 

Menurut Chandra, blockchain sebuah kunci transparansi khusus dalam perunggasan data peternak dapat diakses secara jernih dan tertata. “Traceability ini jadi gebrakan baru untuk pendataan. Selain itu, data yang sebenarnya tidak bisa diubah karena bukan di server kami akan tetapi terdesentralisasi,” terangnya. 

Lebih lanjut dijelaskan Chandra, sistem yang tengah dikembangkan ini open source. Ia berharap dalam proses transaksi atau pembelian ayam dapat menjadi sebuah benchmark, karena mempunyai tracealibility yang diharapkan ke depannya membuka potensi market Indonesia lebih luas. 

Saat ini terdapat 80 peternak UMKM yang tergabung di dalam ekosistem beliayam.com. Para petenak ini berkumpul dalam satu wadah koperasi.  

Ke depan, beliayam.com memiliki program bekerjasama dengan asosiasi perunggasan dengan harapan sistem ini dimasifkan untuk memunculkan potensi-potensi lainnya. 

“Kita akan menggunakan skema tokenisasi yang juga bagian dari perkembangan Web 3.0,” ungkap Chandra. 

Peran Bisnis F&B Dalam Peningkatan Konsumsi Protein Hewani

Chandra sekilas menyinggung konsumsi daging ayam di Malaysia sebesar 50,2 kg/kapita/tahun, Singapura 38 kg/kapita/tahun, Myanmar dan Vietnam di atas 20 kg. Sementara di Indonesia hanya 12,7 kg/kapita/tahun. 

Selain program Makan Bergizi Gratis di masa kepimpinan Presiden Prabowo, sebelumnya mantan Presiden RI Jokowi juga mengarahkan Gerakan Serentak Pencegahan Stunting.

“Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi pelaku bisnis F&B untuk mendorong peningkatan konsumsi daging ayam masih terbuka lebar,” tutur Chandra. 

Ia menambahkan, para pelaku bisnis khususnya ayam pasti memerlukan sustainability atau berkelanjutan diikuti oleh situasi harga yang tidak naik turun dengan fluktuatif. 

Menggandeng Bank Syariah Indonesia

Guna mendukung industri perunggasan yang terus berkembang, PT Beli Ayam Com menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Eko Slamet Rahardjo selaku Digital and Retail Sales Officer BSI mengatakan salah satu bentuk kerjasama ini BSI menyediakan fasilitas akses financing bagi pelaku usaha F&B. 

“Konsep perusahaan adalah membuat hilir jalan dulu, baru kemudian create sustain farming. Peternak di dalam sudah dapat order dari beliayam.com sudah pasti, supaya mereka merasakan keuntungan. Kami juga membuka akses pembiayaan konvensional dan crowdfunding di koperasi,” pungkas Chandra. (NDV) 

PDHI GELAR PELATIHAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PRODUK HEWAN

Foto Bersama Para Peserta dan Narasumber 
(Foto : CR)


Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) bekerja sama dengan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI) dan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian menggelar acara Pelatihan Penanggung Jawan Teknis Produk Hewan (PJTPH)Batch I.  Tercatat ada sebanyak 23 orang dokter hewan dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kegiatan tersebut. Acara tersebut berlangsung selama dua hari yakni pada 25-26 Februari 2025 di Hotel Sofian, Cikini. 

Dalam sambutannya secara daring, Ketua Umum PB PDHI Drh Muhammad Munawaroh mengatakan bahwa kebutuhan akan PJTPH dilatarbelakangi oleh adanya Permentan No.11 tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Permentan tersebut mewajibkan tuaip unit usaha di bidang produk hewan untuk mendapatkan Sertifikat NKV sebagai bukti  terpenuhinya penerapan higiene dan sanitasi pada proses produksinya. 

Dalan Pada pasal 9b tercantum beberapa jenis unit usaha produk hewan wajib memiliki Dokter hewan penanggung jawab teknis, antara lain : Gudang Pendingin, Rumah Potong Hewan Ruminansia, Rumah Potong Hewan Unggas, Rumah Potong Hewan Babi, Budi Daya Ternak Unggas Petelur, serta Budi Daya Ternak Perah. 

Dengan diadakannya kegiatan  pelatihan PJTPH, diharapkan para peserta yang merupakan dokter hewan dapat melengkapi dan membekali diri mereka terkait aspek teknis sertifikasi NKV yang baik dan benar dari hulu sampai hilirnya. 

Para Dokter Hewan PJTPH yang telah mengikuti kegiatan nantinya dapat bekerja secara profesional memiliki ilmu pengetahuan, pemahaman dan pengertian yang standar pada unit usaha produk hewan.

Dr Drh Nuryani Zainuddin, selaku Direktur Kesmavet juga memberikan sambutan dan arahannya secara daring.  Menurutnya kebijakan pemerintah terkait penerbitan sertifikat NKV adalah bukti bahwa pemerintah juga peduli terhadap higiene dan sanitasi pangan. Selain itu, sertifikasi NKV menurutnya juga memastikan bahwa pangan asal hewan yang dikonsumsi oleh masyarakat terjamin mutu dan keamanannya.

"Kami di direktorat berharap kegiatan ini menjadi pendukung kebijakan pemerintah terkait Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV)  pada unit usaha produk hewan. Karena menjamin mutu dan keamanan pangan asal hewan juga menjadi tugas dokter hewan. Kami juga yakin kegiatan pelatihan ini juga sangat mendukung program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dimana  produk pangan asal hewan yang berasal dari unit usaha yang ber-NKV juga terjamin mutunya," tuturnya.

Kegiatan dalam pelatihan tersebut meliputi pendalaman materi yang diberikan oleh para narasumber yang merupakan ahli dan pakar dalam higiene pangan dan kesehatan masyarakat veteriner. Mereka terdiri dari unsur Ditkesmavet, PDHI,  Askesmaveti, Akademisi dan Praktisi.
  
Di hari pertama kegiatan narasumber yang dihadirkan yakni Dr drh  Denny Widaya Lukman, Pakar Ahli Food Higiene, Staf Ahli Kementan bidang Kesmavet, serta Akademis di SKHBI IPB University. Hadir pula beberapa narasumber yang juga Pakar di bidang Kesmavet dan Pembina Askesmaveti seperti  Drh Srihartati sebagai Pakar Praktisi  Cold Storage juga Pengurus Askesmaveti. 

Ditemui di tempat yang sama Drh Renova Ida Siahaan, sebagai Ketua Askesmaveti mengatakan bahwa pelatihan Dokter Hewan PJTPH ini memberikan dampak positif yang sangat luas. Beberapa diantaranya adalah tersedianya dokter hewan PJTPH yang kompeten dan profesional, diterapkannya sanitasi dan higiene pada produk hewan yang terawasi dan terlaksana dengan baik, terlaksananya program pemerintah, dan terwujudnya jaminan keamanan produk hewan sehingga aman bagi konsumen. (CR)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer