GEJALA ANTRAKS MUNCUL DI GUNUNG KIDUL, TIM RESPONS CEPAT
![]() |
Tim langsung merespons cepat dengan melakukan penelusuran dan pengambilan sampel kasus antraks di Gunung Kidul. (Foto: Istimewa) |
Ia menambahkan, tim BBVet Wates juga terus berkoordinasi dengan Dinas PKH Kabupaten Gunung Kidul dan meminta untuk berkoordinasi lintas sektor dengan Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan pemantauan dan cek kesehatan pada pemilik ternak atau yang memiliki riwayat kontak dengan ternak sakit.
Sementara itu, Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa, mengatakan tim BBVet Wates dan Dinas PKH Kabupaten Gunung Kidul telah melakukan disinfeksi secara menyeluruh pada kandang yang terdampak untuk memastikan dekontaminasi kuman, sehingga potensi penyebaran penyakit dapat dihilangkan.
“Ternak-ternak yang masih ada di kandang diisolasi, tidak boleh dikeluarkan, dan pembatasan akses keluar masuk, serta kandang terus dijaga biosekuritinya agar ternak tidak terpapar penyakit,” jelas Hendra.
“Pengobatan antibiotik pada ternak yang sekandang juga telah dilakukan dan akan dilanjutkan vaksinasi antraks pada ternak tersebut setelah masa kerja/residu antibiotik berakhir. Untuk di luar lokasi kasus, vaksinasi antraks dapat dilakukan secepatnya pada ternak-ternak yang sehat untuk mencegah penularan.”
Sampai berita ini diturunkan, pemerintah menyatakan tidak ditemukan penularan kasus pada ternak lain dan juga tidak ditemukan kasus klinis pada manusia. Kementan akan terus melakukan pemantauan dan penanganan kasus antraks untuk mencegah penyebaran penyakit, serta melindungi kesehatan hewan dan manusia. (INF)
PETERNAK MASIH BERHARAP TUAH DARI PROGRAM MBG
(Sumber : Istimewa)
Presiden Prabowo Subianto resmi memulai pelaksanaan Program makan bergizi gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 yang pada implementasinya menargetkan dapat menyelesaikan sejumlah persoalan pangan RI termasuk memperbaiki rantai pasok komoditas pangan, menciptakan lapangan kerja, hingga menambah daya dorong pertumbuhan ekonomi.
Namun demikian, sebulan berjalan peternak ayam yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Peternak Ayam Indonesia (GOPAN) belum merasakan dampak MBG untuk mengatasi oversupply ayam.
Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Indonesia (GOPAN), Sugeng Wahyudi mengatakan program MBG berharap dilibatkannya UMKM peternak ayam agar dapat menyerap produksi ayam sehingga peternak bisa mendapatkan harga jual yang di atas harga pokok produksi (HPP).
GOPAN berharap pemerintah dapat terus menyerap produksi ayam dari peternak kecil lewat program MBG bisa melibatkan peternak kecil mengingat sudah 10 tahun peternak merugi akibat kelebihan supply pasokan ayam. Diharapkan jumlah dapur makan bergizi atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) diperbanyak sehingga bisa banyak menyerap ayam dari peternak.
Sugeng yang juga mewakili peternak agar berharap Badan Gizi Nasional (BGN) dapat berkoordinasi langsung dan melibatkan peternak dalam program MBG.
"Kami berharap juga untuk dilibatkan secara langsung, karena ini merupakan program yang sebenarnya potensial untuk menanggulangi over supply di sektor perunggasan," tuturnya.
Broiler Masih Merugi
Sementara itu, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia melaporkan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang diharapkan menyerap stok daging ayam dalam jumlah besar belum berjalan optimal. Hal ini menyebabkan peternak ayam broiler mengalami kerugian akibat harga jual yang merosot.
Sementara itu peternak ayam petelur yang tergabung dalam Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (KPUS) Jawa Tengah dilanda kebingungan lantaran janji pemerintah pusat yang akan menyerap pasokan telur untuk kebutuhan makan bergizi gratis (MBG) tak kunjung terealisasi. Berdasarkan catatan produksi dari KPUS Jawa Tengah, keseluruhan produksi telur ayam di 12 kabupaten/kota mampu mencukupi keperluan program MBG.
Ketua KPUS Jawa Tengah, Suwardi mengatakan dalam sehari pihaknya sanggup memproduksi telur ayam sebanyak 12 juta ton.
Produksi telur sebanyak itu dihasilkan 1.600 peternak yang sebarannya ada di Kabupaten Kendal, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Kendal.
"Tapi nyatanya fakta di lapangan pelaksanaan MBG hanya euforia belaka. Kami yang tadinya akan dilibatkan kegiatan MBG, sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi. Semua peternak unggas se-Jawa Tengah tidak dirangkul sama sekali. Adapun pelaksanaan hanya ada di ranah kodim-kodim," kata Suwardi, dikutip dari IDN Times.
Ia juga bilang sebetulnya menjadi hal yang mudah bagi peternak ayam petelur untuk memasok kebutuhan telur untuk kegiatan MBG. Sebab apabila diestimasikan satu sekolah yang menggelar kegiatan MBG bisa dipasok 3.000 butir telur.
Kemudian jika kebutuhannya untuk seminggu, maka jumlah pasokan telur sebanyak 600 ribu butir. Secara keseluruhan pihaknya memastikan Jawa Tengah sudah dalam taraf swasembada telur.
"Karena produksi sehari saja sudah 12 juta ton, Mas. Suplai kita sangat cukup. Kita surplus telur dan tidak ada kendala sama sekali," akunya.
Oleh karenanya, pihaknya menyatakan kesiapan penuh bila peternak ayam petelur diminta membantu memasok kebutuhan telur.
"Kita kemarin dalam forum resmi dengan Pak Mentan (Amran Sulaiman) juga sudah menyampaikan kalau untuk makan bergizi, harga telur yang kita siapkan Rp1.350 per butir. Kami sudah hitung dengan harga segitu bisa masuk ke anggaran makan bergizi," tuturnya.
Kendati begitu saat mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Koperasi (Kemenkop), Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie tetap meminta peternak ayam petelur turut aktif mendukung pelaksanaan MBG.
"Kita tetap diminta sama pak menteri untuk dukung kelancaran MBG. Makanya niat baik kami harus direspon oleh pusat. Karena kita juga butuh kejelasan apakah memang kami dilibatkan atau tidak," tandasnya.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh para peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar. Mereka menginginkan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis (MBG) bisa menyerap maksimal produksi telur. Apalagi, Kabupaten Blitar termasuk daerah pemasok telur terbesar di Indonesia.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kabupaten Blitar, Sukarman usai menerima kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) RI di kandang ayam petelur miliknya pada Selasa (4/2/2025).
Dia menyebut, sejak program makan bergizi gratis (MBG) digulirkan pada 13 Januari 2025 lalu, pihaknya belum menerima pesanan yang masuk mengenai kegiatan program MBG itu.
"Kalau sampai saat ini memang belum ada pesanan yang masuk di koperasi kami. Boleh saya bilang, koperasi telur ini merupakan pemasok 30 persen kebutuhan telur di Indonesia," kata dia, Selasa (4/2/2025).
Meski begitu, Sukarman tetap menyambut baik dan positif dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia pun berharap penggunaan telur sebagai salah satu menu MBG bisa dipesan di koperasi peternak Blitar. Jika pesannya di pedagang, maka yang dapat untuk hanya pedagang. Namun, jika pesan melalui koperasi peternak akan membatu meningkatkan aktivitas produksi peternak ayam petelur.
"Kalau beli lewat koperasi peternak, tentu keuntungan yang dapat bisa kembali ke peternak sebagai SHU," ujarnya.
Terkait dengan hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso mengaku akan melakukan koordinasi lebih lanjut. Artinya, Kementrian Perdagangan (Kemendag) mengupayakan pemesanan telur untuk kebutuhan MBG bisa melalui koperasi peternak ayam petelur.
"Kami inginya, semua bisa merasakan manfaat dari program MBG. Salah satunya untuk peternak ayam petelur," ucap Menteri.
Lebih lanjut Mendag RI berharap peternak ayam petelur khususnya di Kabupaten Blitar bisa meningkatkan produksinya. Karena dengan adanya program MBG, kebutuhan telur dipastikan akan meningkat dan agar bisa memenuhi stok dalam negeri. (CR)
JELANG RAMADAN, PEMERINTAH SIAPKAN OPERASI PASAR UNTUK STABILKAN HARGA
![]() |
Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pokok bersama kementerian, lembaga, dan BUMN Pangan, di Kantor Pusat Kementan. (Foto: Istimewa) |
Mentan Amran mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan mekanisme operasi pasar, termasuk rencana volume komoditas yang didistribusikan, penentuan harga berbagai komoditas pada operasi pasar, hingga penentuan lokasi.
”Kita akan lakukan operasi pasar besar, khususnya komoditas daging, gula pasir, minyak goreng, dan seterusnya. Hari ini kita masih rapatkan dan keputusan terakhir itu pada 19 Februari 2025,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan, pemerintah akan cermat dalam menentukan harga komoditas pada operasi pasar ataupun harga eceran tertinggi (HET) komoditas secara umum yang akan diumumkan pada 19 Februari 2025 nanti.
”Kita ingin di bulan suci Ramadan semua yang melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil. Tugas kita sebagai regulator dan pengatur kebijakan, bagaimana produsen dalam hal ini petani dan peternak tersenyum, konsumen bahagia, dan pengusaha tetap untung,” ungkapnya.
Mentan juga memastikan ketersediaan bahan pokok mencukupi jelang Ramadan. ”Beras aman, itu yang paling penting, beras aman karena ini kontribusinya kepada inflasi. Daging, bawang, insyaallah kita aman, stok aman. Intinya stok kita siapkan sekarang, kita sudah pantau, kita sudah rapat koordinasi tadi, stok aman, jumlahnya cukup,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, turut menyampaikan akan memberikan dukungan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan. Salah satunya koordinasi dengan Dinas Perdagangan agar kegiatan operasi pasar menjangkau lapisan masyarakat di daerah.
”Atas arahan Bapak Menteri Pertanian, kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD Pasar, terutama di daerah yang mengalami indikasi kenaikan agar bisa dikendalikan dan turun operasi pasar di sana dengan komoditas yang sudah ditentukan, juga dengan titik-titik yang telah ditentukan berdasarkan laporan,” katanya. (INF)
PENGUSAHA VIETNAM KUNJUNGI MENTAN, SIAP BERINVESTASI DI PETERNAKAN SAPI
“Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi, yaitu sekitar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi. Dengan tambahan kebutuhan dari program Makan Bergizi Gratis, kekurangan produksi menjadi 8,5 juta ton untuk susu segar dan 0,88 juta ton untuk daging sapi,” kata Amran.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah berkomitmen mendukung investasi luar negeri di sektor susu, khususnya dengan mitra terpercaya seperti TH Group Vietnam. Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan berbagai insentif kebijakan, mulai dari pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif dan asuransi usaha peternakan.
Sebagai bentuk fasilitasi, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan tiga lokasi strategis untuk investasi peternakan susu skala besar, yaitu Wajo-Sidrap Sulawesi Selatan, Barito Utara-Barito Selatan Kalimantan Tengah, dan Poso (Lembah Napu) Sulawesi Tengah.
Selain penyediaan lahan, pemerintah juga memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.
“Keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen membangun akses jalan yang lebih baik, memastikan pasokan listrik stabil, serta menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di sektor ini,” jelas Amran.
Pemerintah saat ini terus mendorong masuknya investasi luar negeri untuk peternakan sapi. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis mewujudkan swasembada pangan. Tahun ini Kementan menargetkan bisa mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor pedaging.
Mentan pun berharap kerja sama investasi antara Indonesia dan TH Group Vietnam dapat segera terealisasi, sehingga mampu meningkatkan produksi susu segar dalam negeri dan memperkuat ketahanan pangan nasional. (INF)
SALMONELOSIS DAN BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIKA
Salmonelosis bisa terjadi pada ternak ayam dan dikenal dengan nama populer berak kapur karena gejala klinisnya pada ayam yang terserang, tinjanya berwarna putih seperti kapur. Tinja umumnya lembek dan mengeras seperti kapur saat sudah mengering dan lengket pada lantai kandang.
Kemudian bulu ayam di bawah ekor di seputar kloaka sering ditemukan basah dan kotor berwarna putih akibat lengketnya tinja yang agak encer seperti pasta. Ayam yang sakit mudah teramati dari bawah ekornya yang kotor dan bulu di bawah ekornya kerap melengket. Tinja juga mudah teramati menempel pada pilar-pilar kandang ayam. Pilar kandang tampak menjadi tebal dan berwarna putih.
Agen Penyebab
Salmonelosis pada unggas disebabkan oleh bakteri Salmonella enteritica subs enterica serovar Typhimurium atau dikenal dengan nama Salmonella typhimurium. Bakteri ini juga banyak sekali serovarnya dan merupakan salah satu penyebab food borne disease, penyakit infeksius yang menular ke manusia dari makanan bersumber produk hewan. Tidak kurang dari 15% kasus salmonelosis pada manusia disebabkan oleh Salmonella typhimurium (Scallan E, 2011).
Kasus salmonelosis di Amerika Serikat pada manusia yang pernah tercatat dari 1 juta orang alami diare ada sebanyak 20.000 orang dan 400 orang meninggal setiap tahunnya akibat salmonelosis. Kerugian akibat salmonelosis mencapai angka USD 3,3-4,4 juta.
Permasalahan dalam global health untuk salmonelosis adalah kecenderungan timbulnya resistansi Salmonella spp. terhadap antibiotika pada hewan maupun manusia. Pemakaian antibiotika yang sembarangan mengakibatkan semakin banyak serovar baru ditemukan untuk Salmonella spp. Telah timbul resistansi yang menyebabkan semakin sulitnya pengobatan infeksi salmonelosis dan diperlukan upaya mencari antibiotika yang sesuai untuk pengobatan infeksi Salmonella spp pada manusia akibat salmonelosis.
Pullorum dan Epidemiologisnya
Berak kapur atau pullorum menyerang semua jenis unggas. Infeksi bisa terjadi pada saat ayam mulai... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2025.
KEMENTAN DISTRIBUSIKAN 652 RIBU DOSIS VAKSIN PMK TAHAP 2 KE JAWA TIMUR
![]() |
Penyerahan vaksin PMK bantuan Pemprov Jatim dan Kementan RI (Foto: Humas Kementan) |
Kementerian Pertanian, pada Selasa 11 Februari 2025, mendistribusikan 652.300 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Pengiriman tahap kedua ini merupakan bagian dari strategi nasional pengendalian PMK yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur.
Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa program vaksinasi ini menjadi indikator keberhasilan pengendalian PMK di Indonesia.
"Kami memastikan bahwa langkah-langkah yang dilakukan dan disarankan oleh Kementan RI kita lakukan. Kalau ternak di Jatim itu selesai vaksinasinya maka berdampak ke provinsi lain,” ujarnya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menekankan pentingnya percepatan vaksinasi serta pelaporan ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).
"Saya yakin cakupan vaksinasi di lapangan lebih tinggi dibandingkan data yang tercatat. Selain vaksin dari pusat, ada juga yang berasal dari APBD, CSR, dan vaksinasi mandiri. Kepala dinas dan POV (red: pejabat otoritas veteriner) Kab/Kota harus memastikan semua data vaksinasi terlaporkan ke iSIKHNAS," kata Agung.
Kementan mengalokasikan 1,69 juta dosis vaksin untuk Jawa Timur dalam dua tahap. Pada tahap pertama, telah disalurkan secara bertahap pada Januari-Maret 2025 sebanyak 822 ribu dosis. Sementara itu, tahap kedua yang berlangsung Juli-September 2025 dialokasikan 868 ribu dosis.
Dari 165 ribu dosis vaksin yang telah didistribusikan, realisasi vaksinasi telah mencapai 84,2 persen. Namun, angka ini diyakini lebih tinggi jika vaksinasi mandiri dan bantuan perusahaan dapat terdokumentasi dengan baik. Pemprov Jatim juga telah menetapkan status darurat bencana non alam akibat PMK melalui Keputusan Gubernur Jatim Nomor 31/2025, yang memungkinkan penggunaan dana tanggap darurat untuk pengadaan vaksin.
"Keputusan ini menjadi dasar kebijakan penting agar daerah bisa mengakses anggaran tanggap darurat dan memastikan pasokan vaksin mencukupi," tambah Agung.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur, Indiyah Aryani, berharap vaksinasi dapat terus berjalan hingga Jawa Timur bebas dari PMK.
"Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, kami optimistis penyebaran virus dapat ditekan ke level terendah," kata Indiyah.
Berdasarkan pemantauan Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Surabaya, virus PMK yang beredar saat ini masih berasal dari serotipe yang sama dengan wabah 2022. Sejak vaksinasi kembali digencarkan pada 28 Desember 2024, angka kejadian PMK terus menurun. Data iSIKHNAS mencatat 88% sapi yang terjangkit telah pulih hingga Februari 2025.
Distribusi vaksin tahap kedua ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melindungi subsektor peternakan.
"Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mengendalikan PMK dan melindungi peternak dari dampak ekonomi yang lebih besar," tutup Agung. (Rilis)
DISKUSI VENTILASI & SISTEM PAKAN, FANCOM DAN LANDMECO BERIKAN SOLUSI EFISIENSI
![]() |
Mini-seminar kerjasama Fancom, Landmeco dan PT Tumbuh Optimal Prima, Senin 10 Februari 2025 di Purwokerto. (Foto: Istimewa) |
Fancom Representatitive Indonesia, Sofin Faiz SPt bersama Area Sales Manager Landmeco, Arfiyan Sudrajat SPt menjadi narasumber dalam mini-seminar mengangkat topik "Ventilation and Feeding System". Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin (10/2/2025) di Hotel Aston, Purwokerto.
Peserta yang hadir diantaranya berasal dari PT Tumbuh Optimal Prima (Starfeed Group). Dalam sesi Q&A, sebagian peserta memberikan pertanyaan kepada narasumber seputar seperti apa sistem ventilasi yang membuat ayam nyaman.
Sslain itu, penanya juga mengajukan pertanyaan terkait jika kondisi daerah atau lingkungan yang berkabut dengan penanganan sistem ventilasi MTT dari Fancom. Peserta juga tertarik dengan produk kipas Fancom yang diklaim memberikan efisiensi listrik lebih dari 60%.
![]() |
Foto bersama peserta setelah seminar. (Foto: Istimewa) |
"Melalui seminar dan diskusi ini, kami memberikan update informasi dan teknis kepada seluruh stakeholder dunia peternakan khususnya perunggasan mengenai equipment yang mampu menyediakan efisiensi tinggi kepada peternak. Tentunya baik dari segi efisiensi kelistrikan (kipas), juga efisiensi pakan. Efisiensi akan menjadi issue penting kedepannya, karena biaya energi akan terus naik," jelas Sofin Faiz saat dihubungi Infovet, Selasa (11/2/2025). (NDV)
MENCEGAH KONDISI STRES TIDAK SEMAKIN FATAL
Peternak harus hati-hati memantau suhu dan kelembapan di lokasi mereka. Umumnya, pada siang hari, suhu meningkat, dan kelembapan relatif menurun. Metode pendinginan terbaik selama periode kelembapan rendah adalah pendinginan evaporatif (fogger, mister-pembuat kabut atau cool pad).
Sedangkan pada malam hari ketika suhu turun dan kelembapan biasanya meningkat, kelembapan tambahan yang disediakan oleh pengabut dapat meningkatkan tekanan panas. Saat kelembapan tinggi, peningkatan pergerakan udara dengan menggunakan kipas saja akan mengurangi tekanan panas di kandang terbuka.
Pergerakan udara menghasilkan efek wind chill yaitu penurunan suhu udara yang dirasakan oleh tubuh akibat adanya aliran udara. Tabel indeks tekanan panas untuk ayam petelur komersial telah dikembangkan (lihat Gambar 1).
MEMERANGI KEKURANGAN TENAGA KERJA DI BIDANG SUSU – MEMBERI SEMANGAT KEPADA KAUM MUDA AS
Seperti cabang pertanian lain di Amerika Utara, peternakan sapi perah mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah. Namun, program magang AS, yang sejauh ini baru diluncurkan di 1 negara bagian, bertujuan untuk mengurangi masalah serius ini.
2 lulusan pertama program Magang Manajer Kawanan Sapi Perah di Pennsylvania, seorang perempuan muda dan seorang laki-laki muda, lulus selama musim panas tahun 2024 dan telah memperoleh posisi manajemen. Peserta magang lainnya akan segera lulus. Dikelola oleh Center for Dairy Excellence negara bagian, inisiatif pertama dari jenisnya ini memiliki sistem penerimaan bergilir.
Program ini menempatkan pelamar di peternakan di seluruh negara bagian — terutama bisnis keluarga yang lebih kecil — untuk pelatihan selama 18 bulan. Peserta magang, yang mempelajari cara melakukan pengawasan terhadap seluruh kawanan ternak di peternakan harus berusia minimal 18 tahun dan memiliki ijazah sekolah menengah atas atau yang setara. Mereka menyelesaikan setidaknya 3.000 jam pelatihan berbayar di tempat dan menerima instruksi teknis di luar peternakan juga. Upah mereka meningkat seiring dengan kemajuan mereka dalam program ini.
Program pra-magang juga tersedia untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah atas dalam 2 tahun terakhir mereka untuk mendaftar program magang ini.
Selain itu, program nasional Dairy Grazing Apprenticeship yang dimulai di Wisconsin 15 tahun lalu memasuki tahun ketiganya di Pennsylvania. Ini adalah program 2 tahun di mana peternak yang berpengalaman dalam penggembalaan, yang dikenal sebagai mentor graziers, menyediakan jalur bimbingan bagi para peserta magang untuk mengelola atau memulai peternakan sapi perah yang digembalakan. Program ini mencakup 3.700 jam pelatihan di tempat kerja dan 300 jam instruksi teknis terkait tentang pengelolaan padang rumput, pengelolaan bisnis pertanian, kualitas susu, kesehatan dan nutrisi ternak, nutrisi tanah dan pengomposan, dan pengelolaan holistik.
ASIA TENGAH: MUNGKINKAH MENCAPAI SWASEMBADA SUSU?
Setelah bertahun-tahun mengalami gejolak, negara-negara Asia Tengah telah memulai rencana untuk meningkatkan pasokan domestik dengan meningkatkan produksi lokal. Tidak diragukan lagi, jalan menuju swasembada di kawasan ini akan penuh dengan tantangan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, dari 2022 hingga 2023, pasar susu Asia Tengah dilanda gangguan pasokan, inflasi, dan akibatnya, pembatasan harga. Namun, dorongan untuk swasembada di pasar susu di kawasan ini semakin menguat.
Swasembada Susu Kazakhstan
Swasembada menjadi agenda utama di Kazakhstan, meskipun keanggotaan negara itu di Uni Ekonomi Eurasia (EEU), blok ekonomi yang dipimpin Rusia, telah memperlambat pertumbuhan industri tersebut. Selama 5 tahun terakhir, industri susu Kazakhstan mengalami pertumbuhan produksi, kata Vladimir Kozhevnikov, kepala Serikat Susu Kazakhstan. Sejak 2020, produksi mentega telah melonjak hingga 64%, keju sebesar 49%, dan produksi susu fermentasi sebesar 12%. Ada harapan bahwa tren peningkatan akan meningkat pesat di tahun-tahun mendatang.
Pada awal tahun 2024, otoritas di Kazakhstan meluncurkan rencana untuk meningkatkan jumlah sapi perah sebanyak 100.000 ekor dan produksi susu sebanyak 725.000 ton pada tahun 2029. Pada tahun 2023, Kazakhstan memproduksi 3,4 juta ton susu mentah. Berdasarkan rencana pemerintah, dalam 4 tahun ke depan, negara tersebut harus menggandakan pangsa susu mentah yang diproduksi di peternakan industri menjadi 1,2 juta ton per tahun.
Kirgistan Incar Pasar Baru
Secara historis, Kirgistan selalu menjadi produsen susu yang kuat. Akan tetapi, potensi ekspor di negara-negara tetangga di kawasan pasca-Soviet hampir habis, sehingga mendorong produsen lokal untuk melirik pasar baru yang menjanjikan. Dalam beberapa tahun mendatang, negara tersebut berencana untuk meningkatkan ekspor susu ke Tiongkok, UEA, dan Afghanistan, menurut laporan Persatuan Peternak Ternak Kirgistan, yang mengutip rencana pemerintah.
Sampai taraf tertentu, diversifikasi ekspor merupakan langkah yang dipaksakan. Pada tahun 2023, Rusia memberlakukan larangan sementara terhadap produk susu Kirgistan, dengan alasan masalah keamanan. Karena Rusia merupakan pasar penjualan terbesar, langkah tersebut menempatkan industri di ambang kehancuran. Larangan tersebut dicabut beberapa bulan kemudian, tetapi kebutuhan akan ekspor yang beragam menjadi jelas.
Kualitas Susu Menjadi Sorotan di Uzbekistan
Penggantian impor kemungkinan akan menjadi tren utama dalam industri susu Uzbekistan di tahun-tahun mendatang, sebagaimana diuraikan oleh Akram Talibov, konsultan susu independen, selama konferensi AqAltyn 2024, sebuah acara industri terkemuka yang diadakan pada akhir tahun 2024. Namun, masalahnya adalah negara tersebut tidak membagikan data statistik tentang produksi susu, ungkapnya. Selain itu, pasar Uzbekistan, yang terutama diwakili oleh produk susu nasional seperti kaymak dan airan, masih jauh dari matang.
Talibov mengklaim bahwa ada kekurangan konstan produk susu berkualitas tinggi di pasaran. Industri ini juga menderita kekurangan fasilitas produksi modern dan kebutuhan untuk pengembangan infrastruktur, tambahnya. Pada tahun 2023, Uzbekistan memproduksi 11,97 juta ton susu mentah, yang 2,5% lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ungkap kantor kepresidenan Uzbekistan.
Meskipun ada beberapa kemajuan dalam penggantian impor, Talibov mengatakan impor masih memenuhi sebagian besar permintaan di pasar susu Uzbekistan. Pemasok utama adalah Rusia (dengan pangsa 35,8%), Belarus (24,7%) dan Iran (8,4%), menurut estimasinya. Kategori produk impor terbesar adalah keju, produk susu fermentasi, dan susu bubuk.
Penggantian impor di Uzbekistan masih terhambat oleh infrastruktur yang lemah. Selain itu, pertumbuhan produksi susu tertinggal dari pertumbuhan konsumsi. Seperti yang terungkap selama AqAltyn 2024, konsumsi produk susu di negara tersebut melonjak 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Turbulensi di Tajikistan dan Turkmenistan
Di Tajikistan dan Turkmenistan, yang merupakan negara terkecil dan termiskin di kawasan tersebut, turbulensi ekonomi terus berlanjut, yang berdampak buruk pada industri susu. Misalnya, di Tajikistan, produksi susu kemungkinan naik 5% pada tahun 2024 menjadi 1,1 juta. Namun, perubahan ini tidak mungkin membuat perbedaan besar karena pasar sedang mengalami depresi di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Menurut perkiraan Badan Statistik Negara, konsumsi susu di Tajikistan telah turun hingga 40% sejak 2016 dan kini setara dengan 42,3 liter per kapita. Meskipun demikian, pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk produk susu melonjak hingga 300% selama 8 tahun terakhir. Sekitar 92% susu di negara ini diproduksi oleh peternakan di halaman belakang, biasanya untuk konsumsi pribadi.
Laporan sesekali menunjukkan bahwa gambaran serupa terjadi di Turkmenistan, meskipun perekonomiannya tertutup dan hampir tidak ada data yang dapat diandalkan tentang produksi dan konsumsi susu. Industri susu di kedua negara kekurangan investasi dalam beberapa tahun terakhir, dan situasinya tidak mungkin berubah dalam waktu dekat.
EKSPOR PERDANA 2025 PT SATWA MEDIKA UTAMA KE PAKISTAN
![]() |
Sadita melepas ekspor perdananya ke Pakistan (Foto: Istimewa) |
Pada Sabtu, 8 Februari 2025, PT Satwa Medika Utama (Sadita) melepas ekspor perdana 2025 ke Pakistan. Produk yang diekspor adalah premix Top Mineral untuk kebutuhan nutrisi ayam, probiotik Biomix untuk kesehatan pencernaan dan produktivitas ayam dan Gizcow untuk memenuhi asupan nutrisi pada sapi yang terjangkit wabah PMK.
Kenapa Pakistan?
Pakistan dipilih sebagai negara tujuan ekspor karena memenuhi beberapa kriteria yang menjadi standar Sadita.
“Pertimbangannya yaitu adanya customer dan mitra dagang yang terpercaya dan loyal serta bersedia bekerjasama untuk jangka panjang. Produk kesehatan hewan yang kami produksi sesuai dengan kebutuhan di Pakistan. Harga dan produk kami mampu bersaing dengan competitor di negara tersebut. Kemudian sistem perbankan dan regulasi di negara tujuan cukup baik dan dapat memberi kenyamanan dalam berbisnis,” kata Drh Ilsan Arvan Nugas MSi, Direktur Utama Sadita. “Tentunya juga keamanan negara tujuan harus terjamin baik. Dan adanya dukungan pemerintah G2G untuk men-support kerjasama bisnis.”
Ada beberapa hal yang memotivasi Sadita untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Yaitu untuk menyebar manfaat yang lebih luas melalui produk yang berkualitas, tidak hanya sekedar mengoptimalkan keuntungan materi semata. Meningkatkan rasa percaya diri anak bangsa untuk bisa berkompetisi di pasar global dengan produk hasil kreasi sendiri. Serta membangun komunitas global untuk saling meng-update situasi peternakan, khususnya kesehatan hewan.
Tentu proses ekspor sedikit banyak memiliki tantangan tersendiri dibanding dengan memasarkan di dalam negeri.
Drh Budi Purnomo, Overseas Marketing Manager Sadita mengatakan, “Kita dituntut mampu menyajikan produk yang tidak saja bisa memenuhi kebutuhan masyarakat berskala global dari sisi standar kualitas. Tapi juga dari sisi harga mengingat ketergantungan bahan baku produk jadi kesehatan hewan yang masih sangat bergantung dari impor.”
Ke depannya Sadita memiliki rencana untuk memperluas pasar internasionalnya ke negara-negara lain. Tidak hanya untuk produk dan layanan yang sudah ada tapi juga akan mengembangkan produk dan layanan baru. Kualitas produk dan layanan akan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk memenuhi pasar internasional.
“Kami selalu berdisiplin dalam menerapkan dan menjalankan SOP produksi mulai dari pemilihan bahan baku yang berstandar kualitasnya. Menerapkan proses produksi yang baik hingga menjadi produk jadi. Serta menjamin proses distribusi yang baik dan aman termasuk di dalamnya penyediaan staf dan peralatan laboratorium QC yang mendukung dalam memastikan kualitas produk,” terang Ilsan.
Lebih jauh lagi, Sadita juga mengedukasi distributor dan peternak dalam hal mendistribusikan dan menyimpan produk agar tetap terjaga kualitasnya hingga digunakan.
Sistem yang dijalankan Sadita mengacu pada Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB) yang sudah ditetapkan dan dibakukan oleh Pemerintah RI dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian RI. Sadita selalu terbuka untuk menerima audit sewaktu-waktu dan pengawasan dan bimbingan produksi produk kesehatan hewan langsung dari pemerintah.
Selain itu Sadita selalu meng-update teknologi produksi produk kesehatan hewan sehingga menghasilkan produk yang selalu berkualitas, berdaya saing dan kekinian. Juga bekerjasama dengan lembaga riset (universitas, BRIN, dll) dan konsultan profesional untuk teru-menerus berusaha berinovasi menghasilkan produk yang makin baik.
“Kami juga selalu menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan pelanggan berkaitan dengan produk, distribusi dan support yang diperlukan bagi pelanggan dan distributor. Termasuk berusaha menampung dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi bersama.” Budi menambahkan. “Tak kalah penting adalah berkomitmen dalam menjalankan kesepakatan bersama dengan rekanan atau pihak distributor.” (NDV)
AS: DETEKSI PERTAMA VARIAN BARU FLU BURUNG PADA SAPI PERAH
Sebuah strain flu burung, yang sebelumnya diketahui menyerang burung liar dan unggas, telah terdeteksi untuk pertama kalinya pada sapi perah di Nevada, AS.
Strain D1.1 kini telah ditemukan pada 6 peternakan sapi perah di Nevada. Strain tersebut pertama kali terdeteksi pada 31 Januari sebagai hasil pengujian silo di bawah Strategi Pengujian Susu Nasional (NMTS) USDA di Nevada.
Meskipun strain ini telah terlihat pada bulan-bulan sebelumnya, sebagian besar telah berdampak pada burung liar dan unggas di Amerika Utara. Departemen Pertanian Negara Bagian Nevada (NDA) mengatakan bahwa ini adalah deteksi pertama genotipe virus ini pada sapi perah, dan merupakan strain yang juga telah berdampak parah pada manusia yang telah melakukan kontak dengan burung yang terinfeksi. Genotipe D1.1 merupakan genotipe dominan di jalur penerbangan Amerika Utara pada musim gugur dan dingin ini dan telah diidentifikasi pada burung liar, mamalia, dan penularan ke unggas peliharaan.
Genotipe flu burung H5N1 ini berbeda dari genotipe B3.13 yang sebelumnya terdeteksi pada sapi perah dan yang telah beredar di peternakan sapi perah di AS, terlihat pada kasus manusia dan beberapa wabah unggas.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada bulan Desember, setelah bersentuhan dengan unggas, seorang pasien berusia di atas 65 tahun dirawat di rumah sakit dengan kasus infeksi virus flu burung A(H5N1) yang parah di Louisiana. Pada bulan Januari, CDC melaporkan kematian tragis pasien tersebut, yang juga memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya. Data genom virus parsial dari virus flu burung H5N1 yang menginfeksi pasien di Louisiana menunjukkan bahwa virus tersebut termasuk dalam genotipe D1.1 yang terkait dengan virus D1.1 lainnya yang baru-baru ini terdeteksi pada burung liar dan unggas di AS dan pada kasus manusia baru-baru ini di British Columbia, Kanada, dan negara bagian Washington.
Sapi yang mengalami gejala D1.1 meliputi kehilangan produksi susu dan penurunan nafsu makan yang nyata. Para ilmuwan saat ini tengah melakukan penelitian tentang galur D1.1 untuk mencoba mempelajari lebih lanjut tentang galur ini dan cara penyebarannya.
PEMBANGUNAN PETERNAKAN SERANGGA TERBESAR DI DUNIA DIMULAI
Pembangunan peternakan serangga terbesar di dunia telah dimulai, yang akan mampu memproduksi 100.000 ton ulat Hongkong per tahun.
Pabrik seluas 90.000 meter persegi senilai €110 juta di Salamanca, Spanyol, akan mencakup 5 unit pembiakan dan satu unit pemrosesan setelah beroperasi. Produksi akan mencakup protein dan lipid berkualitas tinggi untuk produksi produk pakan ternak, biofertiliser 100% organik dan kitosan, dengan aplikasi di sektor farmasi, kosmetik dan bioplastik.
Pabrik ini merupakan gagasan pelopor perusahaan bioteknologi Tebrio dan akan mempekerjakan 150 orang serta menciptakan 1.350 pekerjaan tambahan. Tahap pertama proyek akan selesai pada kuartal terakhir tahun ini. Pembangunan seluruh lokasi diharapkan selesai pada tahun 2028. Panel surya akan memungkinkan pabrik tersebut menggunakan tenaga terbarukan.
Adriano Casillas, kepala eksekutif dan salah satu pendiri Tebrio, mengatakan lebih dari setengah produksi ulat akan digunakan untuk pakan akuakultur. "Kami ingin menghasilkan sekitar 60% dari total produksi untuk pakan bagi sektor akuakultur," katanya.
Tebrio terutama menggunakan produk sampingan bernilai rendah dari sektor sereal sebagai bahan baku untuk ulat dan telah mengembangkan model tanpa limbah. Perusahaan berharap fasilitas baru ini akan memungkinkan mencapai jejak karbon negatif.
Pembiakan dan pemrosesan ulat Tenebrio tidak melibatkan polusi udara atau tanah, karena merupakan serangga yang tidak mengeluarkan metana, amonia, atau senyawa kimia lainnya. Tebrio adalah anggota aktif United Nations Global Compact karena setiap tahunnya mengukur jejak lingkungannya dan komitmennya terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Perusahaan ini juga diakui sebagai perusahaan BCorp dan Adriana Casillas adalah duta besar untuk Pakta Iklim Eropa.
Tebrio memperoleh pendanaan sebesar €30 juta pada bulan November lalu dari Banco de Santander, Sodical, GPC, dan CDTI. Saat itu, Jesús García, CEO GPC Consulting, mengatakan bahwa perusahaan telah memutuskan untuk mendukung Tebrio karena kualitas produknya, ditambah dengan keuntungan finansial yang menarik.
IRAN & TURKI MENGINCAR KERJA SAMA YANG LEBIH ERAT DALAM PERDAGANGAN PAKAN
Iran telah menandatangani nota kesepahaman dengan Turki untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dalam industri pakan ternak, unggas, dan akuatik selama pertemuan yang diselenggarakan oleh Union of Chambers and Commodity Exchanges of Turkey di Ankara.
Majid Movahed Ghaderi, anggota dewan Kamar Dagang Teheran, menyatakan optimisme tentang potensi perjanjian baru tersebut. Ia yakin hal itu dapat secara signifikan meningkatkan perdagangan bilateral saat ini sebesar $11,7 miliar pada tahun 2023 menjadi $30 miliar yang menjanjikan pada akhir dekade ini, dengan sekitar $5 miliar berasal dari industri pertanian.
Meskipun lanskap politik yang menantang di Timur Tengah, perdagangan pertanian antara Turki dan Iran telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, dengan pertumbuhan sebesar 30% pada tahun 2024.
Kedua pihak menekankan peluang investasi bersama, pengembangan pemasaran bersama, dan pertukaran informasi tentang keamanan pakan, nutrisi ternak, dan praktik berkelanjutan. Kesepakatan tersebut dipandang sebagai langkah maju dalam meningkatkan hubungan pertanian strategis dan memperkuat hubungan perdagangan di kawasan tersebut, kata Komite Strategis Pertanian Iran-Turki dalam sebuah pernyataan.
Kedua pihak juga membahas modernisasi lebih lanjut gerbang perbatasan untuk memfasilitasi perdagangan yang lebih lancar, dengan penekanan pada rute transportasi yang menghubungkan kedua negara dan Asia Tengah.
Selama pertemuan Ankara, perjanjian kerja sama juga ditandatangani oleh Asosiasi Industri Pakan Turki (Türkiyem-Bir) dan Asosiasi Industri Pakan Iran. Sebagai salah satu bidang kerja sama yang menjanjikan, Ghaderi menggarisbawahi permintaan Turki yang signifikan terhadap pakan akuatik dan bahan baku, yang menurutnya memberikan peluang bagi produsen Iran.
Peluang pengembangan yang luas diharapkan di pasar Iran, tempat industri pakan menderita tekanan sanksi Barat dan kemerosotan ekonomi secara umum. Laporan terbaru dari pejabat setempat menunjukkan bahwa industri tersebut hanya beroperasi pada 30% dari kapasitas yang dirancang karena pasokan bahan baku yang tidak mencukupi dan permintaan yang menurun.
Pejabat Turki menegaskan kembali komitmen negara itu untuk menjaga hubungan ekonomi dan perdagangan yang kuat dengan Iran meskipun ada sanksi Barat terhadap negara itu, dengan menyebutnya sebagai gerbang penting antara Eropa dan Asia.
“Iran adalah gerbang Turki ke Asia, dan Turki adalah gerbang Iran ke Eropa. Meskipun ada sanksi, kami tidak akan mengakhiri hubungan ekonomi dan perdagangan kami dengan tetangga kami. Kami berkomitmen untuk ini,” kata Ibrahim Yumaklı, Menteri Pertanian Turki, dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, sebagaimana dikutip oleh pers setempat.
POLITIK GLOBAL MEMBENTUK PERDAGANGAN GANDUM
Gandum dan komoditas pertanian curah lainnya merupakan bagian dari jaringan perdagangan global. Dan saat ini, perkembangan politiklah yang menjadi tren, menurut Caroline Emmen, direktur Royal Association of the Committee of Grain Traders.
Pertanyaan utama saat ini adalah: apa yang akan dilakukan Presiden Amerika yang baru Donald Trump terhadap perdagangan? Apakah memang akan ada tarif impor untuk pasar Amerika? Dan apakah Eropa dan mitra dagang Amerika Serikat lainnya akan melakukan hal yang sama dan mengenakan tarif pada produk-produk Amerika?
Di Committee of Grain Traders, mereka menunggu dengan cemas. Meskipun Amerika bukanlah negara asal sebagian besar bahan baku pertanian untuk pasar Eropa, negara itu memainkan peran penting dalam perdagangan dunia.
Caroline mengatakan, “Kita masih menunggu untuk melihat apa yang terjadi. Namun, tidak seorang pun menginginkan kerusuhan. AS adalah pemain dominan di bidang jagung dan kedelai. Kami mengimpor banyak jagung dari Amerika Serikat ke Belanda. Tarif yang dikenakan oleh Uni Eropa dapat berdampak pada jagung itu.”
Pasar internasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik. Kebijakan perdagangan dan geopolitik khususnya. Ini bukan hal baru: setelah invasi Rusia ke Ukraina, semuanya menjadi kacau balau. Dibandingkan beberapa tahun lalu, pasar kini menjadi lebih tenang. Namun, kini ketegangan kembali meningkat karena Trump menjabat.
Ketika menghadapi kendala baru, pasar selalu mencari solusi baru, Emmen menjelaskan. Arus perdagangan sedang bergeser. Jika jagung dari Amerika Serikat menjadi lebih mahal, jagung Ukraina mungkin menjadi alternatif. Atau produk pengganti lain dari negara lain. Emmen mengatakan, "Ukraina sebenarnya berjalan dengan sangat baik. Meskipun terjadi perang, ekspor mereka hampir tidak menurun, karena rute yang aman untuk kapal akhirnya ditemukan."
PERKUAT KOLABORASI KESEHATAN HEWAN INDONESIA DAN IRAK, VAKSINDO DUKUNG PENANGANAN PENYAKIT HEWAN TERNAK
![]() |
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda didampingi Teguh Yodiantara Prajitno (Vaksindo) menerima delegasi pemerintah dan perusahaan kesehatan hewan Irak. (Foto: Istimewa) |
Untuk memperkuat kerjasama di bidang kesehatan hewan, delegasi dari pemerintah dan perusahaan kesehatan hewan Irak mengunjungi Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada Kamis (6/2). Pertemuan yang diinisiasi oleh PT Vaksindo Satwa Nusantara (Vaksindo), salah satu anak usaha JAPFA, berlangsung di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, membahas kolaborasi antara kedua negara dalam meningkatkan kesehatan hewan dan pengendalian penyakit zoonosis.
Acara tersebut dihadiri oleh Dr Drh Agung Suganda MSi, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Drh Imron Suandy MVPH, Direktur Kesehatan Hewan; serta Dr Teguh Yodiantara Prajitno, Head of Animal Health and Livestock Equipment JAPFA (Vaksindo) beserta jajaran. Sementara itu, delegasi Irak diwakili oleh Dr Raaed Nassir Farhan dan Dr Najm Abed Hasan dari Central Lab; Khulood Jabbar Chyad, Wasan Mhawi Godan, Muntadher Mohammed Kareem, dan Muneer Saleem Khalaf dari Veterinary Center; serta Dr Harith Salim Ibrahim, Yazen Harith Salim, dan Hasan Muwafaq Ali dari Techvet Company, Erbil-Irak.
Salah satu isu penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), dimana saat ini Irak memerlukan penyediaan vaksin tersebut. Di Indonesia, Vaksindo telah berhasil memitigasi dan memberikan solusi atas wabah PMK yang kembali merebak di Indonesia pada tahun lalu melalui pengembangan dan distribusi vaksin yang efektif.
Teguh Prajitno menyampaikan, “Kami telah mengekspor berbagai produk vaksin dan obat-obatan hewan ke lebih dari 20 negara. Berikutnya, Irak akan menjadi mitra strategis dalam kolaborasi untuk meningkatkan kesehatan hewan. Hari ini, kami merumuskan rencana kerjasama yang lebih konkret, termasuk kunjungan lapangan ke fasilitas Vaksindo.”
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk merumuskan rencana kerja yang konkret untuk mengatasi isu kesehatan hewan di Irak. Diharapkan melalui kerjasama ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Irak di bidang peternakan dan kesehatan hewan akan semakin kuat dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. (Rilis)
WAMENTAN SUDARYONO: STOK DAGING UNTUK RAMADHAN DAN LEBARAN AMAN
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono memastikan ketersediaan daging sapi dan kerbau menjelang bulan suci Ramadhan yang akan datang, dalam kondisi aman dan terkendali. Meski demikian, Wamentan Sudaryono mengakui untuk memenuhi kebutuhan daging tersebut, pemerintah berencana akan melakukan importasi terbatas yang akan dikerjakan sebagian besar oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Wamentan Sudaryono BUMN memiliki peran penting sebagai alat negara yang bisa diarahkan untuk mendukung kepentingan nasional. Sebagai entitas yang dimiliki oleh negara, BUMN lebih mudah untuk diarahkan sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam rangka menjaga kestabilan harga, pasokan, atau kebijakan strategis lainnya terkait impor barang.
“Ya stok ada, kita stok kalau tidak salah ada 18 ribu ton, tapi kan kurang. Makanya ini kita sudah memutuskan untuk hari ini supaya segera bisa lakukan importasi. Impor itu kan sebagian besar dikerjakan oleh BUMN. Kenapa BUMN? Itu adalah alat negara untuk kontrol, dia bisa kita push, bisa kita suruh, bisa kita tekan demi kepentingan rakyat,” ujar Wamentan Sudaryono usai menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan bersama Menko Pangan, Zulkifli Hasan di Graha Mandiri, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa lonjakan permintaan pada bulan Ramadhan menjadi alasan utama pemerintah mengambil langkah impor.
Wamentan Sudaryono juga mengimbau agar masyarakat tidak panik karena pemerintah terus berupaya keras untuk menjaga ketersediaan pasokan daging.
“Semua kita kerjakan dan sesuai kebutuhan pasar kita harus optimis sebelum Ramadhan kebutuhan daging tersedia. Nanti kita bisa datangkan dari Brazil, atau dari Australia, dan dari mana-mana yang disetujui,” tambahnya.
Selain itu, Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya pemenuhan gizi, terutama melalui konsumsi daging sapi, tidak hanya pada saat Ramadhan, tetapi juga dalam keseharian masyarakat, guna menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Kita ingin bagaimana protein itu tersedia dengan harga yang terjangkau untuk rakyat kita karena kita ini butuh untuk penanganan stunting, orang tuh harus tambah gizi dengan makan banyak protein gitu lho,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menjamin bahwa ketersediaan daging akan tercukupi dalam waktu dekat. Ia menyatakan bahwa stok daging yang tersedia diperkirakan mencapai 120 ribu ton hingga Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
“Kita akan siapkan stok 120.000 ton sampai dengan Lebaran. Kami akan atur distribusinya. Jangan khawatir, karena Wamentan adalah sahabat saya, jadi semuanya akan berjalan dengan lancar,” ujar Arief.
Dengan upaya pemerintah ini, masyarakat diharapkan dapat menghadapi bulan Ramadhan dan Lebaran dengan kebutuhan pangan yang terjamin, serta mendukung upaya penurunan angka stunting di Indonesia. (Rilis Kementan)
KOMITMEN NESTLE INDONESIA DALAM MENGEMBANGKAN PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT
PT Nestlé Indonesia bersama dengan
Pesantren Syubanul Wathon berkolaborasi untuk meresmikan program pengembangan
peternakan sapi perah rakyat di Grabag, Magelang, Jawa Tengah pada 24 Januari
2025. Kemitraan ini diwujudkan melalui beberapa inisiatif, antara lain
perbaikan kandang sapi, pengembangan fasilitas biogas dan slurry, dan
penyerahan dua ekor sapi. Selama lebih dari 52 tahun beroperasi di Indonesia,
PT Nestlé Indonesia konsisten berkomitmen menciptakan manfaat bersama bagi
individu, keluarga, komunitas, dan lingkungan sekitar.Seremoni Peresmian Acara
Foto : Nestle
Kemitraan bersama peternak sapi perah rakyat telah dimulai pada 1975 di Jawa Timur. Kini, kemitraan ini terus dikembangkan hingga Jawa Tengah, salah satunya melalui kolaborasi strategis dengan mitra komunitas pesantren Syubbanul Wathon yang merupakan bagian dari Keluarga Besar Syubanul Wathon.
Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu menyampaikan, "Sebagai bagian dari komitmen PT Nestlé Indonesia dalam mewujudkan Creating Shared Value, kami turut berupaya membantu mengembangkan komunitas yang tangguh dan makmur. Salah satunya melalui kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar. Kami berharap kemitraan ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi komunitas serta ekosistem, khususnya untuk peningkatan pengembangan ekonomi di Jawa Tengah dan sekitarnya, sekaligus menginsipirasi generasi muda untuk dapat mempertimbangkan wirausaha peternakan sapi perah sebagai bisnis UMKM."
Salah satu jurusan yang terdapat pada Pesantren Syubbanul Wathon ialah Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) yang mengolah susu segar untuk dihasilkan menjadi beberapa produk, seperti yogurt. Untuk mendapatkan susu segar yang akan diolah, Pondok Pesantren Syubbanul Wathon bekerja sama dengan peternak sapi perah setempat. Kemitraan bersama PT Nestlé Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar.
Direktur Human Resources PT Nestlé Indonesia Fahrul Irvanto juga turut menyampaikan, "Kami percaya bahwa generasi muda berkualitas adalah tulang punggung masa depan Indonesia. Kami berkomitmen untuk membantu membangun keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih sukses di masa depan. Melalui pengembangan peternakan sapi perah rakyat, kami berharap siswa dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam industri pengolahan susu segar. Lebih jauh, kerja sama ini juga diharapkan dapat menginspirasi komunitas muda di sekitar dan membuka lapangan kerja baru."
Suparji, salah satu peternak sapi perah rakyat di Grabag sebagai salah satu penerima manfaat, mengapresiasi kontribusi yang dilakukan PT Nestlé Indonesia dalam membantu pengembangan peternakan sapi perah rakyat. “Alhamdulillah, saya dapat merasakan manfaat langsung dari fasilitas yang diberikan. Selain itu, saya juga mendapatkan banyak ilmu dari tim PT Nestlé Indonesia. Saya berharap ke depannya usaha peternakan saya dapat semakin berkembang dan tentunya menghasilkan produk susu berkualitas.”
Pengembangan fasilitas sapi perah rakyat di Grabag, Magelang, Jawa Tengah merupakan realisasi dari penandatanganan Nota Kesepahaman untuk program kemitraan bersama Pondok Pesantren Syubbanul Wathon. Peresmian secara simbolis dilakukan oleh Direktur Human Resources PT Nestlé Indonesia Fahrul Irvanto, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, dan Pengasuh Pondok Pesantren Syubbanul Wathon KH Yusuf Chudlori.
Kemitraan PT Nestlé Indonesia dengan
peternak sapi perah rakyat telah dimulai dengan salah satu koperasi susu segar
di Pujon, Malang, Jawa Timur. Hingga sekarang, kemitraan ini telah melibatkan
lebih dari 27.000 peternak sapi perah rakyat dan 32 koperasi susu yang berada
di Jawa Timur. Sejak 2022, PT Nestlé Indonesia kembali memperluas kerja sama
dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Tengah, di mana hasil susu segar
tersebut diserap oleh Pabrik Bandaraya di Batang, Jawa Tengah. (INF)
BADAN KARANTINA INDONESIA DAN FAO GELAR SEMINAR UNTUK PERKUAT BIOSEKURITI NASIONAL
![]() |
Foto bersama para peserta sebelum seminar dimulai. (Foto: Istimewa) |
Badan Karantina Indonesia (Barantin) bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menggelar seminar bertajuk 'The Importance Biosecurity Implementation', Kamis (6/2/2025) di Hotel Mercure, Jakarta.
Dalam agenda acara seminar tersebut juga diumumkan penyelesaian proyek Technical Cooperation Programme (TCP) Support for Improving Biosecurity System (TCP/INS/3906) yang ditandatangani dalam Project Document pada 22 Mei 2023. Program kerjasama antara Barantin dengan FAO ini bertujuan untuk memperkuat sistem biosekuriti nasional.
Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr Sahat M Panggabean yang hadir membuka acara menyoroti kebutuhan mendesak untuk penguatan langkah-langkah biosekuriti dalam upaya mengatasi ancaman yang ditimbulkan hama dan penyakit. Sahat juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan FAO serta menekankan pentingnya kolaborasi sektor ini.
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal, memuji penyelesaian proyek ini yang merupakan capaian penting dalam upaya Indonesia untuk memperkuat kerangka biosekuriti.
“Melalui upaya kolektif, kita dapat membangun sistem biosekuriti yang tangguh dan berkelanjutan demi melindungi pertanian dan peternakan Indonesia untuk generasi mendatang. FAO bangga mendukung Indonesia dalam perjalanan ini dan akan terus memberikan bantuan dan keahlian kami untuk memastikan dampak yang berkelanjutan,” kata Aryal.
Deputi Bidang Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia, Drh Sriyanto MSi PhD menjabarkan secara umum hasil yang telah dicapai dalam TCP.
“Tersusunnya Panduan Dekontaminasi yang mencakup panduan dekontaminasi terhadap personel, hewan, IKH, alat angkut darat, serta peralatan kandang hewan dan telah dilaksanakan TOT pada pejabat karantina dari 38 UPT Karantina di seluruh Indonesia,” ujar Sriyanto.
Ditambahkan Sriyanto, hasil berikutnya yaitu telah disusun Policy Brief Sistem Ketertelusuran untuk hewan, produk hewan, serta koordinasi strategis dalam rangka importasi pakan ternak dan penguatan biosekuriti pada perdagangan online. Penguatan kapasitas laboratorium melalui harmonisasi pengujian untuk Bovine Viral Diarrhea dan Foot and Mouth Disease kepada penanggung jawab laboratorium di 38 UPT Karantina. Serta peningkatan public awareness biosekuriti melalui penyusunan materi/bahan sosialisasi dan pelaksanaan seminar biosekuriti.
![]() |
Dari kiri ke kanan: Wisnu Wasisa Putra, I Wayan Teguh Wibawan, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Zulfriandi. (Foto: Istimewa) |
Para pembicara berkompeten dihadirkan dalam seminar antara lain Prof Drh Wiku Bakti Bawono Adisasmito MSc PhD dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Dr Drh I Wayan Teguh Wibawan MS dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, dan Zulfriandi SE Ak MM dari Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas.
Seminar ditutup dengan Q & A yang dipandu oleh Dr Drh Wisnu Wasisa Putra MP, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian. (NDV)
ARTIKEL POPULER MINGGU INI
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk ...
-
Sumber: Balitbangtan Kementan Ayam KUB adalah ayam kampung galur (strain) baru, merupakan singkatan dari Ayam Kampung Unggul Balitbangtan. A...
-
Di dunia ini terdapat beberapa jenis ayam terbesar di dunia. Baik dari segi tinggi badannya, ukuran badannya, maupun berat badannya. Di anta...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Salah satu ciri telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. (Foto: Istimewa) Bukan hanya cara menyimpannya,...
-
Salah satu komponen penting beternak bebek petelur adalah memilih jenis bebek petelur yang tepat. Tingginya produktivitas bukan satu-satunya...
-
Vaksinasi sangat penting dalam produksi produksi telur. Peternak layer harus memvaksinasi ayamnya terhadap penyakit untuk menghindari kemati...
-
Dari sekian banyak jenis ayam pedaging, berikut adalah 6 dari jenis-jenis ayam pedaging yang populer di Indonesia. Artinya cukup banyak dite...
-
Ayam abang adalah ayam ras petelur yang sudah memasuki masa “pensiun” bertelur. (Foto: Dok. Infovet) Ayam abang menjadi salah satu bisnis “s...
-
Hijauan kering dan jerami kering Berbagai hijauan pakan yang sengaja dipanen dan dikeringkan serta berbagai jerami kering yang sengaja dipan...