-->

Featured Posts

MENUJU JAWARA, JAWA BEBAS RABIES 2029

Peluncuran roadmap Jawa Bebas Rabies (JAWARA) 2029. (Foto: Istimewa)

Sukabumi (3/10/2024), Peringatan Hari Rabies Sedunia 2024 menjadi momen penting, melalui Kementerian Pertanian meluncurkan "JAWARA 2029" (Jawa Bebas Rabies 2029).

Upaya ini bertujuan mengeliminasi rabies di Pulau Jawa pada 2029 mendatang melalui implementasi tujuh langkah strategis yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Plh. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun, menekankan bahwa JAWARA 2029 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan kolaborasi semua pihak.

"Kami menargetkan vaksinasi 70 persen populasi anjing di daerah rawan rabies sebagai langkah awal. Pelaporan gigitan anjing dan pengendalian populasi anjing liar juga menjadi prioritas," kata Makmun.

Langkah tersebur menggarisbawahi tujuh langkah strategis, yaitu Koordinasi Lintas Sektor, Manajemen Populasi Anjing, Kampanye Kesadaran, Vaksinasi Massal, Surveilans Kasus, Pelaporan Kasus Gigitan Anjing (Takgit), dan Edukasi Masyarakat.

Sementara Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mendukung penuh dan menegaskan peran Jawa Barat sebagai garda terdepan eliminasi rabies di Jawa. "Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh masyarakat Jawa terbebas dari ancaman rabies," ucapnya.

Acara ini juga menyoroti vaksinasi di Bali dan Nusa Tenggara Barat, dua provinsi yang masih menghadapi kasus rabies tinggi. JAWARA 2029 diharapkan menjadi model bagi provinsi lain dalam mendukung Indonesia bebas rabies pada 2030.

Diharapkan dengan adanya upaya tersebut bisa tumbuh optimisme bahwa eliminasi rabies di Jawa dapat tercapai berkat kolaborasi lintas sektor. (INF)

PERINGATAN HARI AYAM DAN TELUR NASIONAL SERTA WORLD EGG DAY 2024 SIAP DIGELAR

Konferensi Pers HATN 2024 Yang Dihadiri Awak Media
(Foto : Infovet)


Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) serta World Egg Day (WED) 2024 siap digelar. Pada tahun ini, kota Surakarta / Solo akan menjadi pusat perhelatan acara tersebut pada Minggu 13 Oktober 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Ricky Bangsaratoe selaku Ketua Panitia HATN 2024 dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis 3 Oktober 2024.

Menurut Ricky, peringatan HATN dan WED 2024 merupakan serangkaian acara yang telah digelar sejak 2 September 2024 yang lalu. Acara yang dibuka dengan lomba memasak berbahan dasar telur dengan peserta setingkat siswa SMA se-Kabupaten Boyolali. 

"Kita melaksanakan berbagai acara selain lomba, ada talkshow, seminar perunggasan, bazar, seminar gizi, seminar startup perunggasan, pasar murah, dan puncaknya nanti akan ada pemecahan rekor MURI makan ayam dan telur sebanyak 2500 peserta di Solo 13 Oktober kita gelar bersamaan dengan Car Free Day Solo," tutur dia. 

Sejatinya acara HATN ini bukanlah yang pertama kali digelar, perhelatan yang diinisiasi oleh Pinsar Indonesia sejak tahun 2013 tersebut merupakan agenda rutin insan perunggasan Indonesia yang bahkan diakui oleh International Egg Comission sejak tahun 2016. 

Pada HATN 2024 kali ini, Solo dipilih menjadi tuan rumah dikarenakan di sana dikenal sebagai salah satu sentra penghasil telur di Jawa Tengah, namun ironisnya kasus stunting di Solo masih terjadi dan sulit untuk diselesaikan. 

Ricky menyadari bahwa konsumsi telur per kapita Indonesia masih rendah dibanding negara lain di kawasan ASEAN, apalagi Asia. Oleh karena itu, digelarnya acara HATN tiap tahunnya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi telur sebagai sumber protein hewani. 

"Telur merupakan sumber protein yang paling murah dibanding dengan yang lain. Selain itu kandungan asam amino esensial yang ada di dalam telur juga komplit, beberapa jurnal dan penelitian juga membuktikan kalau telur dapat menjadi salah satu sumber pangan dalam mencegah dan menangani stunting," kata Ricky. 

Isu - isu negatif terkait ayam dan telur yang beredar lama di masyarakat menurut Ricky juga menjadi batu sandungan mengapa konsumsi daging dan telur ayam masih rendah. Padahal seharusnya isu tersebut merupakan hoax, namun seakan tak pernah usai. Ia berharap masyarakat jadi semakin sadar bahwa isu tersebut merupakan hoax dan makin gemar mengonsumsi daging dan telur ayam. 

Acara HATN juga diharapkan dapat membantu menyukseskan program pemerintah dalam program makan bergizi gratis serta peningkatan kesadaran gizi di masyarakat. Ia berharap program tersebut juga dapat menyerap daging dan telur ayam dari peternak rakyat yang masih terancam dampak dari over supply di perunggasan yang berkepanjangan. 

Ricky juga berharap agar puncak acara HATN yang nanti digelar di Solo mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah terlebih pemerintah pusat. Karena menurutnya semua harus berjuang bersama - sama dalam peningkatan kesadaran gizi di masyarakat dan pengentasan stunting, sesuai dengan motto menuju Indonesia emas 2045. (CR)


KOLABORASI USDA DAN NARA GELAR KONFERENSI PROTEIN

Foto Bersama Para Peserta 
(Foto : CR)


North American Renderers Association (NARA) kembali hadir menggelar perhelatan seminar di sektor peternakan. Kali ini NARA bersama dengan United States Department of Agriculture (USDA) menggelar acara bertajuk USDA - NARA Animal Protein Conference, USA Rendered Products : Nutrition, Sustainability, and Beyond. Acara tersebut berlangsung pada Selasa 24 September 2024 di Hotel Park Hyatt, Jakarta. 

Lisa Ahramijan selaku Konselor Bidang Pertanian Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam pidato pembukanya menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh NARA. Ia juga menyebut bahwa USDA akan sepenuhnya mendukung NARA dan menjadi partner yang baik bagi Indonesia dalam industri peternakan khususnya dalam bidang pakan ternak melalui NARA. 

Dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President NARA Dana Johnson Downing, mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya Indonesia dan Amerika punya sejarah panjang dalam kerja sama dalam berbagai sektor termasuk pertanian, khususnya peternakan. Ia juga sedikit menjelaskan mengenai terminologi rendering yang mungkin asing di telinga masyarakat Indonesia. 

"Rendering adalah proses yang memanfaatkan kembali produk sampingan yang jika tidak akan terbuang dari daging yang tidak kita makan. Dengan mengolah bahan-bahan tertentu yang dianggap tidak dapat dimakan oleh banyak konsumen di Amerika Utara, seperti lemak, tulang, dan protein tertentu, para penyedia makanan menyediakan bahan-bahan yang bersih dan aman yang digunakan untuk mengembangkan produk-produk baru yang berkelanjutan sekaligus mengurangi limbah makanan secara keseluruhan," tuturnya. 

Ia juga menekankan bahwa rendering merupakan salah satu cara manusia dalam mengurangi limbah makanan yang nantinya dapat dimanfaatkan kembali untuk bahan pangan maupun bahan pakan bagi hewan ternak maupun hewan piara. Lebih jauh kemudian Dana menjabarkan mengenai lika - liku produk rendering di Amerika Serikat, hambatan, serta keunggulannya. 

Tidak ketinggalan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak, Desianto Budi Utomo juga menjabarkan mengenai industri pakan di Indonesia. Meskipun pakan unggas masih menjadi pemegang dominasi dalam produksi pakan, ia menyebut bahwa potensi Indonesia masih terbuka dalam industri pet food

"Pet food ini cukup menjanjikan, namun memang sayangnya terkendala dari bahan baku. Dalam hal ini 85% komponen biaya produksi pakan berasal dari harga bahan baku, apabila harga bahan baku dapat ditekan, Indonesia masih bisa jadi pesaing bagi Thailand dalam industri ini," tuturnya.

Senada dengan Desianto, Syahroni Djaidi Ketua  Ketua Perhimpunan Pengusaha Makanan Hewan Kesayangan Indonesia. Dirinya melihat kesenjangan yang cukup lebar antara produksi dan kebutuhan pasar pet food. Hal ini juga ditambah dengan kebutuhan pakan yang semakin meningkat seiring bertambah populasi kucing dan anjing.

“Dari kondisi neraca perdagangan eksisting yang defisit dan kebutuhan pakan hewan yang bertambah tiap tahun, menunjukan peluang untuk memperkuat agroindustri pet food nasional, baik dengan mendorong penggunaan produk lokal yang ada atau membuat produk baru”, tutur dia.

Syahroni berharap keberadaan NARA dapat menjadi salah satu trigger kepada para produsen pet food untuk memulai dan mengembangkan usahanya. Ia juga yakin bahwa NARA siap menghadirkan bahan baku berkualitas untuk industri pet food

Selain pet food, pakan akuakultur juga memilki prospek yang menjanjikan di Indonesia. Hal tersebut dikemukakan oleh Denny Mulyono yang juga salah satu Ketua Umum GPMT yang membidangi pakan akuakultur. 

Dirinya mengutip data World Bank dimana potensi pakan akuakultur Indonesia diperkirakan meningkat pada tahun 2021 ke atas. Hal tersebut disebabkan karena produksi sektor budidaya akuakultur yang semakin naik karena permintaan pasar. Sedangkan, sektor perikanan tangkap diperkirakan menurun. 

"Isu over fishing dan isu lingkungan ini meningkatkan demand di sektor perikanan budi daya, oleh karena itu kesempatan ini kita harus ambil," tuturnya.

Denny juga menyebut bahwa dalam pakan akuakultur, produk hasil rendering digunakan sampai dengan 10%, oleh karenanya ia berharap agar NARA dapat menyediakan bahan baku yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi produsen pakan akuakultur. 

Acara tersebut juga mengundang berbagai ahli baik dari pakan akuakultur maupun pet food. Beragam narasumber membahas aspek teknis mengenai pentingnya ketersediaan protein yang baik dan cukup dalam suatu formulasi ransum baik pet food maupun pakan akuakultur. (CR)

 

PERAYAAN HUT BBPMSOH KE-39, MERAJUT KEBERSAMAAN DAN BERBAGI KEBAIKAN

Sosialisasi dan gerakan makan telur dan minum susu di SDN 2 Gunung Sindur.
Sosialisasi dan gerakan makan telur dan minum susu di SDN 2 Gunung Sindur.

Pada Jumat (2/8), Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) merayakan ulang tahunnya yang ke-39. Perayaan ini menjadi lebih istimewa karena dirayakan sekaligus dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79.

Rangkaian kegiatan diadakan untuk mempererat kebersamaan, kepedulian sosial, serta mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan hewan dan penyediaan protein hewani bagi masyarakat.

Rangkaian Kegiatan Peringatan

Kegiatan dimulai pada 2 Agustus dengan acara tumpengan yang menjadi simbol rasa syukur BBPMSOH atas usia yang ke-39. Kemudian pada 7-9 Agustus, BBPMSOH mengadakan lomba-lomba dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan. Kegiatan ini diikuti antusias oleh pegawai BBPMSOH, menciptakan suasana kebersamaan dan semangat nasionalisme.

Pada 22 Agustus, BBPMSOH berbagi makanan bergizi berupa susu dan telur gratis kepada siswa-siswi di SDN 2 Gunung Sindur. Selain itu, bazar amal bersama UMKM Gunung Sindur juga diadakan pada hari yang sama. Bazar menyediakan pemeriksaan kesehatan hewan gratis berupa vaksinasi kucing serta pemberian vitamin dan pakan kucing.

Pemeriksaan kesehatan hewan gratis.
Pemeriksaan kesehatan hewan gratis.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, pada 30 Agustus, BBPMSOH mengadakan santunan bagi anak yatim dan dhuafa dari hasil bazar amal. Bakti sosial didistribusikan ke anak yatim warga kampung Cimangir, Peduli Yatim Nur Hidayah, dan Anak yatim DQ (warga kampung Tembelang, Gunung Sindur).

Santunan bagi anak yatim dan dhuafa
Santunan bagi anak yatim dan dhuafa.

Antusiasme dan Dukungan Masyarakat

Bazar amal yang berlangsung selama sehari disiapkan dengan matang sejak seminggu sebelumnya. Diadakan di ruang terbuka BBPMSOH, diperkirakan tamu undangan dan masyarakat yang hadir sekitar 200 orang.

Turut hadir adalah Camat Gunung Sindur, Kapolsek Gunung Sindur, Koramil Gunung Sindur, guru dan murid SDN 2 Gunung Sindur, Puskesmas Gunung Sindur, ASOHI, dan masyarakat sekitar Gunung Sindur.

Bazar mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat sekitar. Dimana mereka tidak hanya mendapatkan informasi kesehatan hewan, tetapi juga menikmati kuliner khas Indonesia yang disediakan UMKM wilayah Gunung Sindur. Produk-produk veteriner seperti pakan hewan, vitamin, serta produk pangan asal hewan turut memeriahkan bazar ini.

DWP BBPMSOH juga berkontribusi melalui penjualan telur murah dan butik antik yang menjual baju bekas layak pakai yang sangat diminati oleh masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Produk kecantikan dari Wardah juga menjadi salah satu daya tarik dalam bazar ini.

Telur murah untuk masyarakat.
Telur murah untuk masyarakat.

PT EMVI Indonesia menyumbangkan vitamin Virbac suplemen kulit dan bulu untuk kucing, PT Nutricell Pacific menyumbangkan Vitagold, dan PT Intervet menyumbangkan vaksin Nobivac Tricat Trio.

Harapan dan Komitmen BBPMSOH

Dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi dan Gerakan Minum Susu dan Makan Telur Untuk Anak Sekolah Dasar, Kepala BBPMSOH Drh Hasan Abdullah Sanyata, menyampaikan, “BBPMSOH mendukung program pemerintah, terutama dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. BBPMSOH juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengendalian penyakit hewan melalui penjaminan mutu obat hewan di Indonesia.”

Sosialisasi mengenai pentingnya makanan bergizi dari protein hewani kepada murid-murid sekolah dasar dan masyarakat menjadi salah satu fokus BBPMSOH, sebagai upaya mencegah stunting dan mencerdaskan generasi bangsa.

Kegiatan tersebut dilakukan berkolaborasi dengan aparatur setempat seperti Kecamatan Gunung Sindur, Kelurahan Gunung Sindur, Polsek Gunung Sindur, Koramil Gunung Sindur, dan Puskesmas Gunung Sindur

Selain wujud syukur, BBPMSOH berbagi kebahagiaan dengan sesama kepada anak yatim dan dhuafa juga merupakan bentuk implementasi nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan untuk saling tolong-menolong dan peduli terhadap sesama, serta bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan anak-anak yatim.

BBPMSOH sangat berterima kasih pada para sponsor yaitu ASOHI, PT Intervet, PT Medion Farma, PT EMVI Indonesia, PT Sanbio Laboratories, PT Eben Haezer, PT MJPF, PT Alltech Biotechnology, PT Dakka Tiga Farma, PT Nutricell Pacific, PT Novindo Agritech Hutama, Wardah, dan DWP BBPMSOH.

“Perayaan ulang tahun BBPMSOH yang ke-39 ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa, khususnya dalam bidang kesehatan hewan,” pungkas Kepala Bagian Umum BBPMSOH, Drh Cynthia Devy Irawati MM.

STUDI JAPFA DAN UI: MODEL PEMBERIAN MAKAN BERGIZI EFEKTIF UNTUK ANAK

Konferensi pers Makan Bergizi Bersama JAPFA
Konferensi pers Makan Bergizi Bersama JAPFA (Foto: NDV)

Program andalan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran yakni pemberian makanan bergizi bagi anak sekolah, berdampak positif dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Hal ini diperkuat dengan hasil studi yang belum lama ini dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), Yayasan Edufarmers bersama Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia (PKGK UI).  

Rachmat Indrajaya selaku Direktur Corporate Affairs JAPFA dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/9) menjelaskan Studi Makan Bergizi Bersama JAPFA merupakan salah satu program untuk mengukur kecukupan asupan gizi anak Indonesia.

“Pada Mei hingga Juli sebanyak lebih dari seribu anak SD dan TK diberikan makanan bergizi melalui tiga model pemberian makan siang yakni Ready to Eat, Ready to Cook dan Swakelola,” ungkap Rachmat. 

Lanjut dia, setiap model akan dijalankan selama 10 hari dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan keberlanjutan setiap model dalam pemberian makanan bergizi kepada anak.

Total siswa penerima manfaat makan bergizi ini sebanyak 1.143 siswa yang berlokasi di 5 kota antara lain Padang, Sragen, Mempawah, Malang dan Makassar.  

Studi ini disiapkan selama tiga bulan, mulai dari konsep model pemberian makan hingga pemilihan lokasi, sebelum akhirnya disosialisasikan pada awal Mei 2024. Wilayah cakupan studi meliputi daerah sekitar unit operasional JAPFA, yakni SDN 06 Batang Anai di Padang, Sumatera Selatan; SDN 01 Duyungan di Sragen, Jawa Tengah; Posyandu Kecamatan Bululawang di Malang, Jawa Timur; SDN 03 Sungai Pinyuh di Mempawah, Kalimantan Barat; serta SD Bugatun Mubarakah dan TK Asoka di Makassar, Sulawesi Selatan. 

“Selama enam minggu berturut-turut, setiap wilayah diuji coba selama sepuluh hari untuk setiap model pemberian makanan yang kemudian diukur dan dievaluasi angka kecukupan gizi dan efektivitas pelaksanaannya,” terang Rachmat.

Lebih lanjut dijelaskan Rachmat bahwa konsumsi protein hewani di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara maju dan beberapa negara ASEAN. Sebagai perusahaan nasional penyedia protein hewani berkualitas, JAPFA memiliki kepedulian yang tinggi akan pemenuhan gizi generasi penerus bangsa sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2: Zero Hunger, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan yang sama, Prof Dr drg Sandra Fikawati MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat PKGK UI menyampaikan dari hasil observasi ditemukan konsumsi protein hewani masih relatif rendah, kecuali telur. Selain itu, sebanyak 63% siswa tidak terbiasa membawa bekal. Meskipun demikian, status gizi siswa dilihat dari berat dan tinggi badan, tergolong normal berdasarkan standar WHO dan Kementerian Kesehatan. 

Dari ketiga model pemberian makanan bergizi yang dilakukan, Prof Fika melanjutkan, model Swakelola memiliki tingkat konsumsi tertinggi diantara siswa dengan persentase 84%, diikuti oleh Ready to Cook (RTC) dengan persentase 83%.  "Secara keseluruhan, jumlah anak dengan status gizi buruk/kurang, berkurang 2,8% pascaprogram. Program ini berhasil meningkatkan asupan gizi siswa, terutama dalam hal protein dan buah yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa," tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Food Security Review (IFSR) I Dewa Made Agung mengungkapkan studi percontohan yang dilakukan oleh JAPFA dan PKGK UI dapat menjadi referensi penting untuk implementasi program makan bergizi di sekolah-sekolah. 

“Dari studi ini juga dapat dilihat penyusunan rentang biaya yang perlu disesuaikan dengan daerahnya,” kata dia. 

Selain itu, perlunya memastikan bahwa produsen menghasilkan bahan makanan yang berkualitas dan terjamin keamanan pangannya, serta higienitas dalam proses produksi untuk hasil yang optimal. Seperti daging ayam yang berasal dari rumah potong ayam yang memenuhi standar dan memiliki sertifikat NKV. 

“Kami berharap hasil studi ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait," imbuh Rachmat.

Dia menegaskan pihaknya mendukung dan terbuka untuk berkolaborasi lebih lanjut dalam penyediaan protein hewani guna meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia. (NDV)

INVESTOR ASAL VIETNAM DIAJAK MENTAN TINJAU LAHAN

Mentan saat membawa investor dari Vietnam meninjau lokasi di Sulteng. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) membawa investor dari Vietnam untuk berinvestasi sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan investasi tersebut berbentuk pembangunan industri sapi perah dan industri pengolahan susu.

“Investornya alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari presiden untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini,” terang Mentan Amran saat meninjau lahan investasi di Napu, Poso, Rabu (25/9/2024).

Investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Mentan Amran saat ke Vietnam beberapa waktu lalu. “Ini (investor) merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu, kalau investasinya lancar, tiga sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton,” katanya.

Saat ini Indonesia masih memenuhi kebutuhan susu dalam negeri dengan memasukkan produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton. Mentan berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Sehingga perlu dilakukan akselerasi agar investor tidak pindah ke lain hati.

“Kepada masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zeland, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi, menyebutkan bahwa investasi perusahaan Vietnam untuk membangun Indonesia emas yang dicita-citakan bergantung kepada lahan yang dipersiapkan.

“Lahan yang available ada sekitar enam ribu hektare, kemudian bisa diperluas menjadi 60 ribu hektare. Bahkan bisa diperluas menjadi 100 ribu hektare. Dengan 100 ribu hektare dapat memproduksi 1,8 juta ton dengan nilai investasi mendekati satu miliar dolar,” tutur Denny.

Camat Lore Timur, Poso, Ferdianto Tarakolo, menyambut baik gagasan investasi dan mengucapkan apresiasinya, serta berkomitmen mendukung program ini ke depannya.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah untuk mengunjungi wilayah kami yang mempunyai potensi pengembangan sapi perah, dengan langkah awal menggunakan lahan HPL. Sebagai pemerintah daerah dan mewakili masyarakat kami merespons positif rencana ini karena akan membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki gizi,” katanya. (INF)

PERTAMINA BERIKAN PELATIHAN WIRAUSAHA PETERNAKAN AYAM

Pelatihan Yang Diselenggarakan Pertamina Sebagai Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat
(Foto : Pertamina)


Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Fuel Terminal Jambi, mendukung pengembangan usaha terpadu di Kelurahan Sejinjang dengan membangun rumah usaha peternakan ayam pedaging, serta memberikan pelatihan kewirausahaan. Program ini merupakan bagian dari Kampung Sejinjang Maju dan Berdikari (JEMARI), yang bertujuan menciptakan desa mandiri dengan kemandirian ekonomi melalui integrasi budidaya maggot dan peternakan ayam.

Program dilaksanakan pada Senin (23/9) dalam dua bentuk kegiatan yaitu Peresmian Rumah Usaha Peternakan Ayam Pedaging dan Pelatihan Wirausaha Peternakan Ayam sebagai Usaha Integritas Turunan Budidaya Maggot BSF. Pelatihan kewirausahaan peternakan ayam yang dipandu oleh, Budi Rahman, seorang wirausahawan dan peternak sukses ini diikuti oleh 24 masyarakat Kelurahan Sejinjang.

Dalam pelatihan, peserta disuguhi materi mengenai teknik pembesaran ayam pedaging, pembuatan kandang, dan pencegahan gagal panen. Ayam pedaging yang memiliki waktu pertumbuhan cepat, yaitu 5-8 minggu, dinilai sebagai pilihan yang tepat untuk usaha integrasi dengan budidaya maggot karena menghasilkan perputaran modal yang efisien.

Pada kesempatan ini, Lurah Sejinjang Zulkarnain, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pertamina Patra Niaga dalam pengembangan usaha masyarakat. Menurutnya, program ini menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan warga dengan memanfaatkan potensi lokal, khususnya melalui usaha peternakan ayam yang diintegrasikan dengan budidaya maggot BSF.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina, karena telah memberikan usaha lanjutan budidaya maggot BSF, yang diintegrasikan dan dikembangkangkan dengan pembangunan rumah usaha peternakan ayam pedaging. Harapannya, program bantuan yang telah diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kelurahan Sejinjang,” ungkap Zulkarnain.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa program ini merupakan komitmen Pertamina dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

“Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi warga Sejinjang dan mendukung kemandirian ekonomi di wilayah tersebut. Hal ini pun mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan Nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Tujuan Nomor 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab,” tegas Nikho. (INF)

AIR LIMBAH DI AS TERCEMAR FLU BURUNG, ALARM BAHAYA?

Virus AI Ditemukan di Sampel Air Limbah di Beberapa Negara Bagian AS
(Foto : Istimewa)


Penelitian terbaru terhadap sampel air limbah yang diambil dari berbagai wilayah Amerika Serikat menemukan adanya jejak virus flu burung H5N1. Studi yang dilakukan antara Mei hingga Juli 2023 ini mendeteksi virus di sembilan negara bagian, tetapi hanya di area yang berdekatan dengan peternakan.

Penemuan ini semakin memicu kekhawatiran tentang kemungkinan virus tersebut bermutasi dan menyebar di antara manusia. Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu burung telah menyebar luas di antara unggas dan ternak sapi perah di AS, terutama di negara-negara bagian dengan industri peternakan besar.

Sejauh ini, sembilan negara bagian, termasuk California, Colorado, dan Texas, melaporkan adanya deteksi virus H5N1 dalam sampel air limbah.

"Sembilan negara bagian dengan deteksi H5 dalam air limbah termasuk tujuh negara bagian yang melaporkan infeksi HPAI A[H5N1] pada ternak selama periode ini," tulis CDC, sebagaimana dirangkum dari UPI, Selasa (24/9/2024).

Namun, hanya dua negara bagian, yaitu Colorado dan Michigan, yang melaporkan adanya infeksi manusia. Kasus manusia yang dilaporkan sejauh ini cenderung menunjukkan gejala ringan dan terjadi di antara pekerja yang memiliki kontak erat dengan hewan terinfeksi.

Meskipun penelitian ini menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran virus dari hewan ke manusia, tim yang dipimpin oleh Souci Louis dari Layanan Intelijen Epidemi CDC menekankan bahwa teknologi saat ini belum mampu membedakan sumber virus antara manusia dan hewan dalam pengujian air limbah. Mereka mencatat bahwa,

"penyelidikan lebih lanjut mengungkap kemungkinan sumber virus terkait dengan hewan, termasuk pengolahan susu," katanya.

Selain memonitor virus flu burung, tim peneliti juga memeriksa tanda-tanda virus influenza A secara umum, yang terkait dengan flu musiman pada manusia. Di awal musim panas, virus influenza A dilaporkan menyebar di beberapa negara bagian seperti California dan Illinois, meskipun tidak ada laporan kasus flu burung di wilayah tersebut.

Penemuan ini semakin menyoroti pentingnya pengawasan berkelanjutan terhadap penyebaran virus di lingkungan peternakan, terutama dalam upaya mencegah potensi mutasi yang dapat menyebabkan penyebaran virus flu burung di antara manusia. (INF)

PETERNAKAN DOMBA MODERN ALA PESANTREN INSAN KAMIL

Penandatanganan MoU perihal investasi antara Pesantren Insan Kamil dengan PT Digital Syariah Technology dan Sharia Digital Technologies FZ LLC-Dubai GreenX.
(Foto : Antara)


Pondok Pesantren Insan Kamil Trayang, Ngronggot, Kabupaten Nganjuk resmi meluncurkan Start Up Pengembangan Ekonomi Masyarakat Klaster Peternakan Domba modern yang diberi nama 'Dombastis' pada Ahad (22/09/2024) sore.

Pengasuh Pesantren Insan Kamil, Gus Kamal Musthofa menjelaskan program tersebut merupakan salah satu pengembangan ekonomi masyarakat bersama beberapa mitra di antaranya Bank Jatim, PT Digital Syariah Technology dan Jama'ah Ternak Lembaga Perkonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Nganjuk. 


Tujuan utama dari di rintisnya Dombastis adalah pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan inklusi keuangan syariah, serta fasilitasi keuangan mikro dan usaha bagi masyarakat.


"Pesantren Insan Kamil berkomitmen untuk dapat membangun perekonomian umat yang tumbuh dan berkesinambungan bersama Bank Jatim serta mampu memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya,” ungkap alumnus Pascasarjana Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk.


Dijelaskan Gus Kamal, pihak pesantren memilih peternakan domba sebab mencontoh Nabi Muhammad SAW. Dombastis memadukan konsep perbaikan genetik, gembala moderen dan pemanfaatan limbah kandang untuk pertanian.


"Hingga kini total populasi domba di peternakan dombastis ialah 423 ekor," jelas Gus Kamal.

 

Dirinya menjelaskan terdapat dua model bisnis Dombatis. Pertama, Dombastis membangun kandang jamaah menitipkan domba dan bergiliran merawat. Setiap anggota menitipkan maksimal 20 ekor domba dan fase bisnisnya berupa produksi domba bunting dan anak domba, biayanya dari keuangan yayasan dan investor.


Kedua, kandang dibuat di tempat jama’ah atau mitra. Domba bunting dipasok dari Dombastis dan jamaah merawat serta  membesarkan anak domba hingga umur 4 bulan kemudian anakan tersebut akan dibeli Dombastis.

 

"Indukannya impor dan ada sertifikatnya yaitu jenis Dorper Australia. Sementara betinanya Cross Texel," paparnya.


Gus Kamal melanjutkan, terdapat beberapa kriteria menjadi juragan domba mitra Dombastis yakni alumnus atau utusan pesantren, warga Nganjuk, serius ingin beternak domba, belum pernah kredit bank, punya lahan untuk kambing dan siap mengikuti bimtek selama 3 bulan.

 

“Apabila berminat silahkan menghubungi nomor 087787502950,” pungkasnya.

 

Di akhir sesi, Pondok Pesantren Insan Kamil menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) perihal investasi dengan PT Digital Syariah Technology dan Sharia Digital Technologies FZ LLC-Dubai GreenX.

 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Pengasuh Pesantren Insan Kamil Gus Kamal Musthofa, Direktur PT Digital Syariah Technology Hambali dan CEO Sharia Digital Technologies Mr. Khalifa Al Jaziri AlShehhi.

 

Agenda ini dihadiri pula oleh Pj Gubernur Jawa Timur yang diwakili Kepala Dinas PMD Provinsi Jatim Budi Sarwoto, Pj Bupati Nganjuk yang diwakili Moh Yasin, Rais PCNU Nganjuk KH Ali Musthofa Said, Ketua PCNU Nganjuk KH Hasyim Afandi dan tamu undangan lainnya. (INF)


RANGKAIAN SEMINAR MENYAMBUT HATN DAN WED 2024

Foto bersama usai seminar di Balai Joglo, Solo. (Foto-foto: Panitia HATN)

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menggelar rangkaian seminar dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2024.

Di antaranya seminar bertajuk “Chicken & Egg For Better Life” yang diselenggarakan di Balai Joglo, Kalurahan Joglo, Solo, pada Sabtu (21/9/2024).

Seminar ini termasuk rangkaian kegitan HATN dan WED 2024, yang sebelumnya diawali dengan seminar peternakan di Hotel Megaland yang diikuti ratusan peternak dari Solo Raya.

“Dilanjutkan hari ini (Sabtu) seminar gizi di Kelurahan Joglo dengan peserta ibu-ibu PKK dan juga seminar start-up yang melibatkan 100 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS),” ujar Ketua PINSAR Surakarta, Agus Eko Sulistyo.

Pembicara dalam semiar gizi.

Ia mengungkapkan bahwa seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan peningkatan gizi masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam meredam angka stunting.

“Ini guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi protein hewani, dengan harapan agar masyarakat memiliki kesadaran pentingnya makan ayam dan telur,” ungkapnya. Selain juga untuk menghapus isu- isu negatif tentang telur yang mengandung kolesterol dan daging ayam yang katanya disuntik hormon.

Seminar peternakan di Hotel Megaland yang diikuti ratusan peternak.

Ketua Bidang Promosi PINSAR Indonesia, yang juga Ketua Panitia HATN, Ricky Bangsaratoe, turut menyampaikan bahwa seminar tersebut digelar dalam rangka menyambut peringatan HATN dan WED yang rutin tiap tahun dilaksanakan.

“Seminar ini penting meski hanya setahun sekali memberi edukasi kepada masyarakat tentang telur,” kata Ricky.

Rencananya puncak acara HATN dan WED akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, di kawasan car free day Jl. Slamet Riyadi Solo. “Diperingati tanggal 13 Oktober di car free day, kalau di kota yang ada car free day-nya,” ucapnya.

Pada kegiatan tersebut, rencananya juga akan diadakan pemecahan rekor MURI yang melibatkan siswa SD dengan membawa makan daging ayam dan telur, menandai kampanye pentingnya gizi dari kedua produk unggas tersebut. (INF)

MENGENDALIKAN MYCOPLASMA SUPAYA TIDAK BERLAMA-LAMA

Vaksinasi pada ayam juga berperan penting. (Foto: Istimewa)

Setelah mengetahui Mycoplasma gallisepticum (MG) yang dapat menyebabkan kerugian besar, sudah seharusnya memang pengendalian diupayakan. Karena membiarkan MG beredar di peternakan, sama saja membuka lebar-lebar gerbang penyakit lain untuk masuk.

Perlu diingat bahwa ayam modern telah mengalami perkembangan yang signifikan terutama potensi genetiknya. Namun begitu, dibalik performa genetik yang mumpuni baik pedaging dan petelur, ada salah satu kelemahan yang tidak bisa dikompromikan yakni rentan stres dan terinfeksi penyakit.

Prinsip Utama: Perkuat Faktor Penentu, Perlemah Patogen
Tony Unandar selaku Private Consultant Farm mengatakan bahwa setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi status penyakit infeksius dalam suatu peternakan, yakni hospes alias inang, mikroba patogen, serta milieu alias lingkungan. Apabila ketiga faktor itu mengalami ketidakseimbangan atau lebih menguntungkan patogen, maka yang terjadi adalah efek negatif yang akan didapat.

“Prinsipnya simpel saya yakin semuanya mengerti karena saya sudah mengingatkan berkali-kali, tetapi jarang diperhatikan. Hospes dalam hal ini ayam dan juga lingkungan harus kita persiapkan sebaik mungkin, patogennya kita perlemah, sesimpel itu,” tutur Tony.

Ia menambahkan, untuk memperkuat hospes bisa dengan cara memberikan kecukupan pakan dan air minum yang berkualitas, memberikan suplemen (bila perlu), melakukan vaksinasi, serta menjaga lingkungan tetap kondusif bagi tumbuh kembang ayam.

“Lingkungan ini kan banyak faktor, mulai dari keadaan kandang yang bersih, biosekuriti, sekam yang diganti secara rutin, aliran udara, suhu, kelembapan, dan banyak yang lain. Kita perkuat ini saja, mikroba patogen akan melemah dengan sendirinya, yang penting konsisten,” ucapnya.

Nantinya lanjut Tony, keempat komponen akan bersinergi dan saling memberikan efek positif apabila semua SOP dalam manajemen pemeliharaan dikerjakan. Kalaupun ada faktor lain yang apabila menyebabkan terjadinya outbreak di suatu peternakan, bisa dengan mudah dianalisis karena manajemen internal sendiri sudah dilaksanakan dengan baik.

Upaya Pengendalian Jangan Setengah-setengah
Dalam bahasa yang lebih teknis, Senior Poultry Technical Specialist PT Elanco Animal Health Indonesia, Drh Ratriastuti Purnawasita, mengingatkan potensi merugikan yang besar karena… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2024.

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

DI RAKERNAS APPSI, MENTAN AJAK SUKSESKAN PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS

Mentan saat memberikan sambutan pada Rakernas APPSI di Tangerang, Banten. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengajak Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) mendukung program makan bergizi gratis, salah satunya dengan menyediakan daging dan susu sapi berkualitas dan berkelanjutan.

"Ayo kerja keras dukung program makan bergizi gratis. Mulai hari ini kita harus mengubah mindset untuk sukses swasembada kalau kita bergerak bersama," kata Mentan dalam acara Rakernas APPSI, di Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (20/9/2024).

Amran meyakini bahwa APPSI dapat membantu pemerintah mewujudkan swasembada daging, sehingga ke depan Indonesia tak perlu lagi melakukan impor. Artinya, tugas yang diemban ke depan hanya fokus pada pengembangbiakan dan penggemukan sapi nasional.

"Jadi ke depan untuk kita mencapai swasembada itu harus memiliki mimpi dan juga aksi. Ingat, ini momentum emas, di mana ada presiden memiliki perhatian luar biasa terhadap peternak," ucapnya.

Ketua Umum APPSI, Dadang, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Pertanian terhadap penggemukan sapi di Indonesia. Mengenai hal itu, Dadang mengaku siap memberikan berkontribusinya.

"Kami tentu mendukung program makan bergizi gratis. Alhamdulillah saat ini kita juga sudah mengangkat Ketua Dewan Pembina yaitu Bapak Ahmad Muzani yang Insyaallah kita akan sinergi dengan program pemerintah untuk kemajuan para peternak sapi di Indonesia," ujar Dadang.

Ia turut mengungkapkan bahwa program tersebut adalah program strategis masa depan untuk kemajuan Indonesia melalui pemenuhan daging dan sapi nasional. Dia pun mengaku siap mengkoordinasikan program tersebut dengan para peternak lain.

"APPSI berdiri sejak 2019 dan kami sudah menggelar kontes sekitar delapan kali di seluruh wilayah kepulauan Jawa. Ke depan kita ingin menaikkan taraf hidup atau penyemangat untuk para peternak sapi di Indonesia agar lebih dihargai bukan hanya berdasarkan nilai daging karkasnya saja, tetapi dari aspek lainnya termasuk pemenuhan daging untuk program makan bergizi gratis," tandasnya.

Pada kegiatan Rakernas tersebut dihadiri Dewan Pembina APPSI Ahmad Muzani, Anggota Komisi IV DPR RI TA. Khalid, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan sejumlah pengurus APPSI dari beberapa daerah. (INF)

MEMBANGUN BUDAYA KERJA PRODUKTIF: SOLUSI KEPEMIMPINAN IRVAN DI SREEYA

Irvan bersama tim Belfoods. (Foto: Istimewa)
Irvan bersama tim Belfoods. (Foto: Istimewa)

“Budaya kerja harus bisa membangun perilaku-perilaku yang tepat dari setiap karyawan yang nantinya akan memberikan solusi atau cara yang produktif dan adaptif untuk perusahan. Dan itu tugas pemimpin untuk bisa membangun budaya kerja yang produktif,” tutur Irvan Cahyana saat diwawancara redaksi Infovet.

Pria kelahiran Ciamis 46 tahun silam ini sekarang menjabat sebagai Direktur Sreeya dan Presiden Direktur Belfoods. Sebelumnya bekerja lebih dari 20 tahun di PT Unilever Indonesia, berganti-ganti di bagian supply chain, marketing, hingga sales.

“Majority experience saya di supply chain dan sales. Pengalaman itu membantu saya berkontribusi di Sreeya dan lebih exciting-nya lagi, sekarang saya berkerja di bidang sekitar pertanian yang relate dengan sekolah saya dulu di IPB,” kata Irvan.

Irvan juga senang tugasnya berkenaan dengan hal penting untuk masyarakat Indonesia, membantu dalam ketahanan pangan. Karena ayam menjadi komoditi penting dan salah satu protein yang lebih disukai, affordable, dan mudah didapatkan.

Perpindahannya ke Sreeya tidak terasa menyulitkan karena sebelumnya ada pengalaman pindahpindah departemen. Termasuk pernah pengalaman kerja di Paris. Menurutnya seperti perpindahan atau perubahan topik saja, dari dahulu mengurusi shampoo, sabun, kecap sekarang ke ayam. Komposisi customer juga ada yang berubah, kalau dulu hanya retail sekarang bertambah dengan food service.

Bagi Irvan industri ayam cukup unik. Harga ayam berubah-ubah cepat dimana pengaruh eksternal lebih besar pengaruhnya dibanding internal perusahaan. Harga ayam tergantung pada supply yaitu tergantung pada harga DOC dan harga pakan. Harga DOC sendiri tergantung pada supply PS dimana PS tergantung dari ketersediaan GPS. Sedangkan harga pakan umumnya tergantung dari harga jagung dan SBM.

“Sreeya pastinya harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi yang berubah karena semua itu kenyataan yang harus direspon dengan baik,” Irvan menyampaikan.

Irvan Cahyana
Irvan Cahyana

Strategi Bisnis

Lebih banyak bergerak di hilir mengharuskan Irvan mengenali dengan baik customer. Selain kontribusi retail yang cukup besar, food service adalah customer yang harus dilayani dengan baik. Food service ini menginginkan standarstandar dan memiliki kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi sesuai dengan keinginan masing-masing konsumennya.

Cara produksi juga menurutnya harus lebih efisien mengingat volatilitas harga ayam. Harus bisa diimbangi dengan cost efficiency yang kompetitif dengan industry benchmark, jika bisa lebih rendah maka lebih baik.

Differentiating offer juga dilakukan, diantaranya menawarkan pilihan pada customer pasar modern bahwa selain ayam potong segar juga ada ayam branded seperti ‘Ayam Nanas’ yang menawarkan diferensiasi ayam yang lebih empuk dan rendah lemak.

Untuk processing food ditargetkan mempunyai brand yang kuat dan diterima masyarakat. Memberikan pilihan terbaik untuk konsumen di setiap segmen. Yaitu Royal dan bakso Bonanza untuk segmen premium, Belfoods untuk segmen menengah, dan Uenaaak untuk segmen bawah.

Selanjutnya adalah memperkuat dan memperluas jalur distribusi di seluruh Indonesia. Bekerjasama dengan UMKM, dengan pengusaha lokal yang bisa membantu mendistribusikan produk. Dengan cara tersebut diharapkan akan sama-sama berkembang.

Irvan juga mementingkan operational excellence. Dengan terus memperbaiki operasi sehingga bisa menawarkan produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau, dan juga bisa memberikan pilihan ke konsumen.

“Kita terus berusaha yang terbaik agar harga ke konsumen tidak dibebani dengan ketidak-efisienan dalam operasi kita,” tutur Irvan.

Budaya Kerja Produktif

Sebagai leader Irvan mengutamakan pendekatan respect. Ia juga mempunyai prinsip leadership yang menjadi pegangan yaitu I strive, I learn, I share. Saya berusaha keras, saya belajar, kemudian saya berbagi.

Dirinya yakin dengan berusaha keras akan mendapatkan pembelajaran, baik pembelajaran dari usaha yang berhasil maupun yang tidak. Dari pelajaran ke pelajaran itu semua dirangkum, kemudian ia berbagi ilmu dan pengalamannya.

“Pertama saya masuk ke tempat baru atau perusahaan baru adalah menghargai orang yang ada di situ. Dari di situ kemudian saya menjalankan value leadership saya. Habis itu ya go along the way saya terus memperbaiki sesuai dengan finding saat itu yang kita butuhkan,” Irvan menjelaskan.

Dengan menghargai akan lebih mudah membentuk mindset dan budaya kerja yang sesuai. Seterusnya akan menghasilkan action yang lebih bermanfaat, efektif dan efisien.

“Jadi saya perlu tim yang sebenarnya kurang lebih mau punya culture yang produktif di perusahaan ini. Open culture ya. Tim juga senang, kenapa? Karena mereka boleh kasih feedback saya, jadi saya bukan yang tidak bisa disentuh,” tutur Irvan.

“Karena kalau ingin bertumbuh harus mau menerima feedback. Bisa mempercepat proses, kalau saya bisa belajar ke orang lain terus jadi berhasil ngapain harus mengalami dan belajar sendiri? Kalau orang tidak mau menerima feedback, suka lupa bahwa orang lain itu sudah bisa. Merasa diri bisa sehingga potensinya terus terkunci. Akan protektif sehingga jika ada kesalahan tidak mau disalahkan.”

Dijelaskannya pula bahwa terkadang orang lebih suka menginstitusionalkan cara dibanding menginstitusionalkan perilaku dan budaya yang tepat. Mungkin merasa selama ini mengerjakan sesuatu dengan cara tertentu dan baik-baik saja tidak perlu ada yang dirubah. Yang dipegang caranya tapi sebenarnya jaman mungkin berubah dan menuntut perubahan cara kerja. Karena terbaik saat ini belum tentu cukup untuk menjadi terbaik di masa depan, harus adaptif dengan perubahan.

“Yang jelas yang saya pimpin tahu saya punya pengalaman, tapi belum tentu pengalaman saya itu cukup. Saya percaya ide satu orang tentunya tidak lebih baik dibanding ide kolektif,” terang Irvan.

Doa Orangtua

Irvan yakin doa orangtua berpengaruh besar terhadap segala pencapaiannya hingga saat ini dan di masa depan. Atas saran orangtua Irvan masuk ke Manajemen Kehutanan, Fakultas Kehutanan IPB, meski ada keinginan untuk kuliah di jurusan tehnik.

“Saya selalu percaya doa dari orangtua untuk anak itu penting. Saya alhamdulillah kalau ada challenge ataupun kesempatan baik, saya berusaha melibatkan orang tua, apakah itu doanya ataupun apa. Ya kebanyakan minta doa, sih,” terang bapak dua anak ini.

Di waktu senggangnya Irvan gemar membaca buku dan menonton sepakbola. Persib dan Liverpool adalah klub favoritnya. Kadang Irvan juga mengisi sesi sharing untuk lingkungan teman-temannya membahas skill manajemen, leadership, dan berbagai tema lainnya. (NDV)

AGAR KASUS MIKOPLASMA TAK BERULANG

Gambar 1. Terinfeksi Mycoplasma synoviae (kiri). Gambar 2. Mycoplasma synoviae pada telapak kaki (kanan). (Foto-foto: Dok. Romindo)

Kasus mikoplasma pada unggas disebabkan oleh beberapa spesies, antara lain Mycoplasma gallisepticum, Mycoplasma synoviae, Mycoplasma meleagridis, dan Mycoplasma iowae. Dari sekian spesies mikoplasma yang dapat menginfeksi unggas hanyalah Mycoplasma gallisepticum dan Mycoplasma synoviae.

Dalam beberapa kasus yang di laporkan oleh tim di lapangan terutama yang disebabkan Mycoplasma synoviae pada layer dapat memengaruhi produksi telur turun hingga 10-20%,  ditambah lagi kualitas cangkang telur tampak kasar berpasir sehingga juga memengaruhi nilai jual telur yang rendah (Gambar 1).

Pada breeder pun demikian, terutama penurunan daya tetas dan kualitas DOC yang dihasilkan. Sedangkan pada broiler adanya peradangan di persendian sehingga ayam malas bergerak dan mengakibatkan pertumbuhan terhambat karena kurang makan (Gambar 2).

Secara umum dampak penyakit yang disebabkan oleh mikoplasma adalah terjadinya sejumlah kematian pada ayam muda sampai dewasa meskipun relatif rendah, tetapi bisa tinggi bila tidak berdiri sendiri dan seringnya diikuti oleh E. coli. Hambatan pertumbuhan lebih dikarenakan sistem respirasi yang terhambat akibat adanya eksudat sehingga ayam akan banyak menggunakan energi untuk mencukupi suplai oksigen dalam darah.

Demikian juga keseragaman bobot ayam tidak akan tercapai atau di bawah 85% pada ayam broiler maupun masa pullet dan bahkan terjadi peningkatan ayam afkir karena ayam akan kurus dan di bawah standar berat badan saat betelur (1.850 gram/ekor).

Selain itu, kualitas karkas dan organ visceral akan menurun pada ayam broiler dan gangguan produksi telur pada layer, serta peningkatan konversi pakan pun menjadi gambaran dari akibat mikoplasma. 

Pemicu timbulnya penyakit sekunder oleh mikoplasma juga memberikan efek imunosupresi. Dampak ekonomi penyakit pernapasan ini turut “membocorkan” biaya pakan, peningkatan biaya vaksinasi, pengobatan dan sanitasi, serta peningkatan lembur kerja para pekerja kandang.

Telah diketahui bersama bahwa fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, maka saluran pernapasannya harus sehat. Saluran pernapasan pada ayam mempunyai karakteristik yaitu trakea relatif panjang, paru-paru tidak mengadakan ekspansi, dan mempunyai kantung udara. Konsekuensi dari karakteristik ini  infeksi kantong udara sering muncul dan kerap kali meluas ke berbagai organ.

Mycoplasma gallisepticum dan Mycoplasma sinoviae ditularkan secara... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2024.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Department Manager
PT Romindo Primavetcom
Jl. DR Sahardjo No. 264
Tebet, Jakarta Selatan
HP: 0812-8644-9471
Email: agus.damar@romindo.net

SEMINAR CHICKEN & EGG FOR BETTER LIFE



 📢 Dalam rangka memeriahkan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) & World Egg Day (WED) 2024  yang dipusatkan di Kota Solo, PINSAR INDONESIA bersama Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Majalah Infovet, dan stakeholder perunggasan lainnya akan menyelenggarakan SEMINAR GIZI BERSAMA PKK "Chicken & Egg for Better Life"🐔🥚


📅 *Hari/Tanggal: Sabtu, 21 September 2024*
🕘 *Waktu: 09.00 - 11.00 WIB*
📍 *Lokasi: Kelurahan Joglo Surakarta  & Zoom*

👥 Sambutan: Ibu Wali Kota Solo/perwakilannya
🎤 Narasumber:
1. Maino Dwi Hartono, S.TP., MP
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Badan Pangan Nasional
2. Tri Melasari, S.Pt., M.Si
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan RI
3. Ir. Lilik Retna Kartikasari, M. Agr. Sc., Ph.D.*
Dekan Fakultas Peternakan UNS

👨🏫 Moderator: Ir. Alfred Kompudu, S.Pt. MM. ASEAN Eng.
Technical Consultant USSEC
Keterangan: *) dalam konfirmasi

Info Pendaftaran: https://bit.ly/seminar_HATN *Ibu Titiek 📞 0856 4745 2679*
💡 Yuk, bergabung untuk mendapatkan wawasan gizi dan manfaat ayam serta telur untuk hidup lebih baik! ✨🥚🍗



 

DOSEN POLTANA MAPENA BERDAYAKAN PETERNAK KAMBING - DOMBA DI DESA BRINGIN

Tim Dosen POLTANA MAPENA Memberikan Materi Penyuluhan Pada Peternak
(Foto : Radar Tuban)


Tim dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban menggelar program pemberdayaan masyarakat di Desa Bringin, Kecamatan Montong. Program yang dimulai Mei dan berakhir Agustus 2024 tersebut menggandeng mitra peternak kambing dan domba anggota BUMDesa Suryonegoro. Kegiatannya, mengoptimalisasi budidaya ternak kambing dan domba serta digital marketing.

Program tersebut merupakan hibah kompetitif nasional dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2024. Ketua tim pengabdian, drh Lia Nur Aini mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa setempat.

Khususnya peternak Desa Bringin dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian beternak kambing dan domba. Mengacu data BPS 2021, Kecamatan Montong menempati urutan keempat terbanyak jumlah populasi ternak kambing dan domba di Kabupaten Tuban.

‘’Potensi masyarakat ini perlu pendampingan berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian. Itu karena peternakan merupakan salah satu pondasi ketahanan pangan Kabupaten Tuban,’’ ujarnya.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut berlangsung di BLKK Komunitas Desa Bringin. Hadir pada pembekalan tersebut Ketua BUMDesa Suryonegoro, Sugiyanto dan 20 peternak anggotanya.Selama kurang lebih empat bulan, peternak mendapatkan penyuluhan dan pelatihan yang fokus pada optimalisasi budidaya.

Materi yang diberikan berupa teknik budidaya ternak yang baik, pencatatan produksi, manajemen hijauan pakan ternak, pembuatan silase, pembuatan Urea Molases Block, dan pendampingan budidaya maggot lalat Black Soldier Fly (BSF) serta digital marketing.

Khusus materi optimalisasi budidaya, peternak didampingi oleh Ir. Teguh Dwi Putra, S.Pt., M.Sc. IPM. ASEAN. Eng. Materi pengecekan kesehatan ternak dan pengetahuan manajemen kesehatan ternak disampaikan drh. Lia Nur Aini, M.Si. Sedangkan pelatihan digital marketing melalui pembuatan media sosial untuk pemasaran ternak dibimbing oleh Afsah Indah Maulidah S.Pi., M.P.

Peserta sangat antusias mengikuti program tersebut. Terbukti, banyak yang menyampaikan pertanyaan. Diskusi pun berlangsung hidup. Terutama terkait temuan-temuan masalah baru peternak seperti standarisasi harga jual kambing dan domba hidup.

Selama ini, peternak kambing dan domba di Desa Bringin mengalami kerugian saat menjual ternak hidup. Pemicunya, tidak adanya standarisasi harga yang pasti dari pemerintah.

Untuk mendukung keberlanjutan program pengabdian tersebut, pada akhir kegiatan pengabdian masyarakat digelar focus group discussion (FGD) yang mengundang berbagai stakeholder dari instansi pemerintah.

FGD dihadiri oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban dan pemerintah Desa Bringin, lembaga filantropi Nurul Hayat Tuban, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Tuban, Pemerintah Desa Bringin Montong, serta Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena.

’Hasil dari FGD ini, diharapkan para stakeholder mampu mengawal keberlanjutan program pengabdian sesuai dengan porsi tugas masing-masing untuk membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bringin melalui kegiatan ketahanan pangan, yakni peternakan,’’ ujar Lia Nur. (INF)


ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer