-->

DIRJEN PKH: PENTINGNYA VAKSINASI UNTUK MENGENDALIKAN PMK

Dirjen PKH Agung Suganda. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Pengendalian penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui berbagai strategi terus digaungkan pemerintah. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), strategi pengendalian PMK salah satunya melalui vaksinasi masih terus berjalan.

"Program vaksinasi massal kita lakukan melalui dua periode. Periode pertama Januari-Maret kita lakukan vaksinasi 2,1 juta dosis dan pada periode kedua yang sedang berjalan Juli-September kita targetkan 1,9 juta dosis, saat ini masih sekitar 1,3 juta dosis lagi yang harus kita masifkan," ujar Dirjen PKH, Agung Suganda, saat Media Briefing Strategi Nasional Pengendalian PMK, Selasa (26/8/2025), di Jakarta.

Strategi vaksinasi massal ini, lanjutnya, dinilai sangat efektif dan penting dalam pencegahan PMK, serta diharapkan dapat menggertak sistem imunitas pada ternak, apalagi saat lalu lintas ternak sedang tinggi seperti menjelang momen kurban.

"Ini kita ambil jaraknya enam bulan, sangat efektif dan sangat memengaruhi kekebalan pada ternak, semoga di November, Desember, hingga Januari (2026) sudah terbangun kekebalannya. Kita terus upayakan untuk mengantisipasi pergerakan ternak pada saat kurban (2026) yang biasanya itu tujuh bulan sebelumnya sudah banyak lalu lintas ternak," tambahnya.

Dengan periode vaksinasi ini, Agung menyebut penurunan kasus PMK bisa diredam secara signifikan. "Karena itu harus terus kita gaungkan agar peternak juga meningkat kesadarannya untuk melakukan vaksinasi dalam menjaga kesehatan ternaknya. Saya harap akhir tahun nanti tidak ada peningkatan kasus PMK," ucapnya.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengupayakan pembagian zona pengendalian PMK, di antaranya Zona Pemberantasan di daerah Pula Jawa dan Lampung yang memiliki populasi dan kasus yang tinggi, kemudian Zona Pencegahan di daerah-daerah yang populasi sapi dan kasusnya cukup rendah seperti Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan NTB, serta Zona Bebas PMK di daerah Maluku dan Maluku Utara, Papua, dan NTT yang sampai saat ini tidak terdeteksi PMK dan tanpa program vaksinasi.

"Saat ini kita juga sudah melakukan permohonan dokumen pengakuan kepada badan kesehatan hewan dunia bahwa Indonesia memiliki daerah yang bebas PMK tanpa vaksinasi dan kita usulkan juga dokumen pengakuan Indonesia memiliki program pengendalian PMK yang terkendali, untuk menuju Indonesia bebas PMK di 2035 mendatang. Sebab ini sangat penting agar subsektor peternakan dan kesehatan hewan tumbuh positif dan mengundang banyak investor," ungkap Agung.

Sementara itu ditambahkan oleh perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, bahwa dengan pencegahan PMK yang terpadu tentu akan memberikan proteksi terhadap kesehatan ternak, masyarakat, dan menjaga nilai perekonomian serta ketahanan dan stabilitas pangan.

"Hal ini tidak hanya baik bagi indonesia, tetapi juga pada dunia. Maka dari itu kita harus terus melakukan kolaborasi dalam mengendalikan PMK di Indonesia," tukasnya.

Foto bersama dalam kegiatan Media Briefing Strategi Pengendalian PMK.

Media Briefing Strategi Nasional Pengendalian PMK: Bangkitkan Peternakan, Jaga Ketahanan Pangan merupakan inisiasi dari FAO bersama Kementerian Pertanian yang didukung oleh Pemerintah Australia. Pada kegiatan ini juga disampaikan materi talkshow seputar pengendalian PMK. (RBS)

SEMINAR NASIONAL MENYONGSONG HATN 2025 DIGELAR DI USU

Foto bersama Seminar Nasional dalam rangka menyongsong HATN 2025 di USU. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Selasa (19/8/2025), bertempat di Aula Fakultas Peternakan Universitas Sumatra Utara (USU), diselenggarakan Seminar Nasional dalam rangka menyongsong Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2025.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Bidang Promosi Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Ricky Bangsaratoe, yang juga Ketua Panitia Pusat HATN, menyampaikan apresiasinya kepada USU yang telah mendukung kegiatan HATN.

“Terima kasih kepada USU yang telah berkenan memfasilitasi dan mendukung seminar ini. Diharapkan ini menjadi inspirasi dan bekal bagi para mahasiswa bidang peternakan untuk bisa berkontribusi secara nyata dalam membangun sektor perunggasan agar lebih maju dan berdaya saing,” kata Ricky.

Salah satu bentuknya adalah dengan terus menggencarkan edukasi terkait pentingnya konsumsi protein hewani sebagai sumber makanan bergizi, sekaligus menangkal isu-isu hoaks seputar daging ayam dan telur yang berdampak pada melambannya tingkat konsumsi dua protein hewani tersebut.

Selain itu juga dapat mengubah mindset di masyarakat untuk lebih memerhatikan asupan makanan bergizi ketimbang konsumsi rokok dan pulsa. “Konsumsi daging ayam dan telur saat ini masih kalah dengan konsumsi rokok, dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi rokok tertinggi di ASEAN,” ujar Bambang Suharno selaku Pemimpin Redaksi Majalah Infovet sebagai Official Media Partner HATN, yang didapuk menjadi narasumber dengan topik peningkatan konsumsi ayam dan telur, serta dampaknya bagi lulusan peternakan.

Pemred Infovet Bambang Suharno saat menyampaikan presentasinya.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau kepada para mahasiswa dan dosen yang hadir untuk terus mengupayakan kampanye pentingnya makan daging ayam dan telur sebagai penunjang kesehatan bagi masyarakat.

Karena dengan semakin tingginya konsumsi, tentunya industri perunggasan akan semakin tumbuh dan membuka peluang besar bagi masyarakat khususnya para lulusan bidang peternakan. Saat ini produksi unggas pun semakin tinggi dan teknologinya semakin berkembang.

“Bisnis perunggasan makin berkembang dan besar, peluang karir dan usaha bagi lulusan peternakan juga makin terbuka. Karena itu diperlukan upgrade skill, keterampilan digital, networking, dan juga mindset enterpreneur bagi para mahasiswa,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Technical Consultant Animal Protein USSEC Indonesia, Alfred Kompudu. Menurutnya, unggas modern yang terus berkembang dan semakin terdepan dapat membuka peluang usaha yang besar bagi para lulusan peternakan, baik dari bisnis pakan, budi daya, peralatan, kesehatan hewan, pengolahan hasil peternakan, hingga retail.

Ia pun secara mendalam turut menjelaskan perkembangan budi daya unggas dulu vs modern, bagaimana mencapai target performa unggas, hingga manajemen pemeliharaan mulai dari pemberian pakan dan air minum, program pencahayaan, kebutuhan udara, serta kepadatan dan sanitasi kandang, yang menjadi kunci sukses dalam manajemen pemeliharaan unggas.

Foto bersama usai penandatangan kerja sama antara Pinsar Sumatra Utara dan USU.

Momentum seminar ini pun menjadi pembuka rangkaian gelaran HATN 2025 yang akan berlangsung di Sumatra Utara. Puncak acaranya direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, sekaligus bertepatan dengan peringatan World Egg Day (WED) 2025. (RBS)

INFOVET TERIMA KUNJUNGAN FATERNA UNAND

Foto bersama, dari kiri: Yan Heryandi, Nurhayati, Mardiati Zain, dan Bambang Suharno. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Selasa (12/8/2025), Redaksi Infovet menerima kehadiran Pimpinan Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Faterna Unand) Padang.

Dalam kunjungannya, Dekan Faterna Unand Prof Dr Ir Mardiati Zain, bersama Wakil Dekan II Dr Nurhayati SPt MM, dan dosen senior sekaligus kontributor Infovet daerah Sumatra Barat Dr Yan Heryandi, bertemu langsung dengan Pemimpin Redaksi Majalah Infovet Bambang Suharno.

Dalam diskusi tersebut, Prof Mardianti menyampaikan agar bisa menjalin kolaborasi dengan Infovet yang telah menjadi media peternakan dan kesehatan hewan yang terpercaya dan berpengalaman. Agar hasil-hasil riset dari para dosen pengajar bisa lebih merambah masyarakat melalui komunikasi yang informatif dan mudah dipahami.

Langkah tersebut disambut baik oleh Pemred Infovet Bambang, yang memperkenalkan sekaligus menjelaskan secara detail mengenai PT Gallus Indonesia Utama, termasuk Infovet, Infoakuakultur, Cat&Dog, serta beberapa divisi lainnya seperti GITAPustaka, GITA Consultant, dan GITA EO.

Diskusi Infovet bersama Faterna Unand.

Melalui Infovet, lanjut Bambang, sinergi yang terjalin ini diharapkan bisa semakin berkembang dengan penyebaran informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Salah satu bentuknya bisa melalui seminar atau webinar mengenai pelatihan menulis bagi para dosen yang memiliki karya ilmiah, supaya informasinya bisa mudah dimengerti dan dipahami masyarakat sehingga memiliki manfaat yang lebih besar,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Prof Mardianti turut mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami berharap bisa terjalin sinergi yang lebih baik lagi, kita saling bertukar pikiran yang tentunya bisa menambah wawasan,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Yan Heryandi. Ia berharap kerja sama ini bisa berjalan dengan baik sehingga sharing ilmu yang didapat bisa bermanfaat.

Yan Heryandi merupakan salah satu senior di Infovet dan kini menjembatani dan mendampingi Dekan Faterna Unand ke berbagai lembaga, asosiasi, ataupun pelaku usaha bidang peternakan, termasuk diskusi dengan pimpinan Infovet. Infovet juga menjembatani komunikasi pihak Unand dengan beberapa pihak di Jakarta. (INF)

SUKSES GELAR MUNAS KE-V, HERRY DERMAWAN KEMBALI PIMPIN GOPAN

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, saat mengukuhkan kepengurusan GOPAN periode 2025-2030. (Foto: Dok. Infovet)

Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) resmi menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Bogor pada Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini menjadi momen strategis untuk mengevaluasi perjalanan organisasi sekaligus merumuskan arah perjuangan lima tahun ke depan.

Beberapa agenda utama pun dibahas dalam forum tersebut, antara lain Laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat (DPP); pembahasan dan pengesahan AD/ART; penyusunan dan pengesahan program kerja dan rekomendasi nasional, serta pemilihan Ketua Umum GOPAN periode 2025-2030.

Dalam Munas tersebut, Herry Dermawan kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum GOPAN untuk masa bakti 2025-2030. Dirinya terpilih secara aklamasi dan dipercaya penuh oleh para anggota untuk meneruskan perjuangan organisasi dalam meningkatkan kesejahteraan peternak.

"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada saya untuk memimpin GOPAN lima tahun ke depan. Kita harus kembali kepada tujuan awal berdirinya organisasi ini, yaitu meningkatkan kesejahteraan peternak ayam, yang dalam lima tahun terakhir justru mengalami degradasi," ujar Herry dalam sambutannya saat Munas dan Rembuk Peternakan Nasional, Kamis (7/8/2025).

Herry Dermawan. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam keterangannya, Herry juga menegaskan bahwa tim formatur yang telah terbentuk akan segera merumuskan strategi dan rekomendasi konkret guna menghadapi tantangan industri perunggasan ke depan.

Ia juga optimis terhadap masa depan peternak nasional, terlebih dengan adanya program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis yang diprediksi bisa meningkatkan permintaan ayam secara signifikan.

“Indonesia ke depan bukan gelap, justru sangat cerah bagi para peternak ayam. Kami berharap pemerintah bisa menggandeng peternak rakyat dalam program-program tersebut, dan GOPAN siap menjadi jembatannya,” ucapnya.

Terkait program kerja, Herry menyampaikan bahwa prioritas jangka pendek GOPAN adalah memperkuat konsolidasi internal dan sistem administrasi organisasi. Selain itu, pihaknya juga akan memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan akademisi, untuk memastikan kesejahteraan peternak dapat terwujud secara berkelanjutan.

"GOPAN akan berperan aktif dalam menangkal masuknya ayam impor ke pasar domestik demi melindungi kepentingan peternak lokal," tegasnya.

Dengan terselenggaranya Munas ke-V, GOPAN meneguhkan komitmennya sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan peternak ayam nasional. Kepemimpinan Herry Dermawan diharapkan dapat membawa semangat baru dan memperkuat konsolidasi organisasi dalam menghadapi dinamika industri perunggasan yang semakin kompleks, serta optimistis bahwa melalui kerja sama yang kuat dan berkelanjutan, cita-cita untuk menjadikan peternak sebagai pilar ketahanan pangan nasional dapat terwujud secara nyata.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang turut hadir memberikan apresiasinya kepada GOPAN. Ia menanggapi terpilihnya kembali Herry Dermawan menjadi ketua umum adalah hal yang tepat.

"Sudah sangat tepat Pak Herry menjadi Ketua GOPAN. Kami sangat apresiasi kepada GOPAN yang telah menyelenggarakan Munas dan Rembuk Peternakan Nasional. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan visi dan menyusun rencana bersama dalam menghadapi dinamika industri perunggasan saat ini," katanya. (RBS)

FESTIVAL AYAM TELUR DAN SUSU 2025, RELEVAN DENGAN PROGRAM MBG

Talkshow hari pertama gelaran Festival Ayam Telur dan Susu, Sabtu 19 Juli 2025. (Foto: NDV)

Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) relevan dan sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu langkah strategis Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini dikemukakan Rudi Sarasono selaku Direktur Utama PT Permata Kreasi Media, penyelenggara ILDEX Indonesia dan FATS 2025.

“Dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan stunting Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil serta ibu menyusui sebagai penerima manfaat,” kata Rudi saat membuka gelaran FATS di Lapangan Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Berkolaborasi dengan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), kegiatan FATS tahun ini diselenggarakan di kawasan Lapangan Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan pada Sabtu dan Minggu 19 - 20 Juli 2025. 

Berbagai agenda acara memeriahkan FATS 2025 antara lain talkshow, seminar, kreasi mahasiswa untuk menu makanan MBG, bazaar, hiburan, dan senam jantung sehat. Lomba Poster yang bertema Gizi & Kecerdasan untuk siswa SLTA digelar hari sebelumnya.  

Talkshow pada hari pertama bertema “Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Rantai Pasok Bahan Pangan” menghadirkan narasumber I  Made Dewa Agung K.N  (Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional), I Ketut Wirata (Direktur Kesmavet, Kemenetrian Pertanian) dan Cecep Muhammad Wahyudin Wakil (Ketua Umum  Bidang Peternakan, KADIN).  

Hari kedua digelar lalkshow mengangkat topik “Protein Hewani sebagai Sumber Gizi Anak Bangsa” mengundang nara sumber Rizal M Damanik (Guru Besar IPB University), Audy Joinaldy (Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia), serta Hasudungan A. Sidabalok (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI).

Dalam kesempatan yang sama Rektor UAI, Prof Dr Ir Asep Saefudin MSc mengatakan Universitas Al Azhar Indonesia merasa terhormat menjadi mitra kegiatan FATS 2025.

Menurut Asep, kegiatan ini sejalan dengan komitmen UAI dalam meningkatkan literasi gizi di Masyarakat sekaligus memperkuat peran pendidikan tinggi dalam membangun generasi sehat dan cerdas. 

“Tema yang diusung ini sangat relevan dengan upaya kita bersama dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Kami mendorong keterlibatan mahasiswa dalam merespons isu strategis bangsa, termasuk melalui pengembangan menu dan edukasi gizi dalam mendukung program MBG. Kami berharap kolaborasi ini mempu meningkatkan kesadaran pentingnya konsumsi  protein hewani, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perbaikan gizi dan kualitas SDM Indonesia,” paparnya.

Dirjen PKH Agung Suganda membuka EXSACT-A 2025 International Seminar

FATS 2025 juga dihadiri oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda yang turut membuka Exsact-A International Seminar “Nourishing Minds: Innovations From Poultry, Eggs, and Milk”.

Selain itu hadir pula Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan KADIN, Walikota Jakarta  Selatan, Staf Ahli Badan Pangan Nasional, Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, Ketua & Pengurus Asosiasi Terkait, pelaku usaha peternakan, mahasiswa,  penggerak PKK DKI dan masyarakat umum. (NDV

PT MALINDO FOOD DELIGHT EKSPOR 40 TON PRODUK OLAHAN AYAM KE EMPAT NEGARA

Seremoni pengguntingan pita dalam acara pelepasan ekspor produk olahan ayam

Produk olahan ayam PT Malindo Food Delight diekspor ke empat negara sekaligus  yakni Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Singapura, dan Jepang. Pelepasan ekspor ini dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Dr Drh Agung Suganda MSi di kawasan pabrik PT Malindo Food Delight, Cikarang, Senin (14/7/2025).

Direktur PT Malindo Food Delight, Ir Rewin Hanrahan mengemukakan ekspor ke negara UEA merupakan yang perdana. Total volume ekspor mencapai 40 ton dengan nilai transaksi US$ 149.000 atau setara Rp2,4 miliar. 

Rewin Hanrahan

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mengapresiasi keberhasilan PT Malindo Food Delight dalam mengembangkan pasar ekspor. 

Sebanyak 40 ton produk yang diekspor, 11 ton di antaranya dikirim ke Uni Emirat Arab. Selain itu, 11 ton dikirim ke Oman, 12 ton ke Singapura, dan 6 ton ke Jepang. Agung berharap ekspor ke kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi dapat segera terwujud. 

“Kita punya jemaah haji setiap tahun tidak kurang dari 221 ribu orang dan jemaah umrah nyaris setiap hari ada yang umrah ke sana. Tentu di kateringnya jika ada olahan yang diproduksi Malindo akan semakin mantap. Karena rasanya sama dengan yang di sini,” lanjut Agung.

Menurut Agung, dukungan ekspor produk olahan unggas merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong hilirisasi dan memperluas pasar. Hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurai tekanan di pasar domestik.

“Keberhasilan ini bukan sekadar pencapaian komersial, namun juga bukti nyata bahwa produk peternakan Indonesia siap bersaing di pasar global serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” tandasnya. 

Rewin menambahkan bahwa semua produk olahan yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

“Ini berkat dukungan Kementan yang terus mendorong dan memfasilitasi pelaku industri untuk menembus pasar ekspor. Karena hal ini tidak dapat berhasil tanpa G to G,” ujar Rewin.

Dia menyebut ekspor perdana ke Uni Emirat Arab sebagai momentum penting bagi perluasan pasar. Sementara permintaan dari Jepang dan Singapura tetap stabil, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.

“Ke depan kami berkomitmen terus meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar ekspor, dan memperkuat sistem mutu serta penelusuran produk demi membawa nama baik Indonesia di panggung internasional,” ujar Rewin.

Produk yang diekspor mencakup berbagai merek seperti Sunny Gold, Ciki Wiki, Sohib, dan Lulu. Rewin mengatakan beberapa negara tujuan meminta formula yang disesuaikan dengan kesukaan pasar mereka. (NDV)

CJ INDONESIA GELAR SEMINAR NUTRISI YANG PRESISI PADA UNGGAS

Pembicara seminar (dari kiri): Henri E. Prasetyo, Ruben Kriseldi, Jae Cheol Kim, dan Roxanne Barrion, dipandu oleh Sally Cho. (Foto-foto: Dok. Infovet)

CJ Indonesia bekerja sama dengan Majalah Infovet menggelar seminar hybrid CJ Indonesia Seminar 2025 “Precision Poultry Nutrition: Optimizing Amino Acid Profiles for Enhanced Efficiency” yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Kegiatan diawali pembukaan oleh Marketing Director CJ Indonesia Ryan Ji dan dipandu oleh CJ Bio APAC Marketing Sally Cho, dengan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya.

Suasana seminar.

Mengawali sesi pertama seminar, Ruben Kriseldi PhD dari Aviagen, memaparkan mengenai Optimizing Amino Acid Profile to Enhance Growth Performance and Efficiency in Poultry Production. Ia menjelaskan mengenai perbandingan penggunaan branched-chain amino acid (BCAA) di antaranya leucine, isoleucine, dan valine pada unggas terhadap respons dari body weight dan FCR.

Sementara itu, Nutrisionist DMC, Henri E. Prasetyo DVM MVsc, turut menambahkan pemaparan soal Optimizing Broiler Performance with Low Protein Diet Towards Sustainable Poultry Nutrition. Ia menjabarkan bagaimana meningkatnya biaya protein, tekanan lingkungan akibat emisi nitrogen, serta tantangan efisiensi dan keberlanjutan bagi industri unggas.

Sesi tanya jawab.

“Tujuan dari low protein diet (LDP) adalah untuk mengurangi level dari crude protein, kemudian diharapkan bisa mempertahankan performa dan efisiensi pakan, serta dapat mengurangi ekskresi nitrogen,” jelasnya.

Disimpulkan juga bahwa LDP dapat menjadi solusi nutrisi yang presisi dan ramah lingkungan, sekaligus dibarengi dengan pembenahan secara holistik dari sisi formulasi pakan, manajemen, dan evaluasi terhadap performa unggas.

Foto bersama usai pemberian cinderamata.

Pada sesi kedua, Global Head of Technical CJ BIO, Dr Jae Cheol Kim, turut menyampaikan materi mengenai Precision Nitrogen Nutrition for Efficient Poultry Production dan ATSC Poultry Manager CJ BIO, Dr Roxanne Barrion mengenai Functional Benefits from Amino Acids to Boost Poultry Production Efficiency.

Roxanne menjelaskan beberapa asam amino esensial yang berperan penting dalam menggertak respons imunitas pada unggas broiler, juga berkontribusi terhadap penurunan kondisi stres yang berdampak pada performa produksi dan kualitas telur, serta tingkat mortalitas pada unggas layer. Sedangkan pada breeder, pemberian asam amino esensial mampu meningkatkan daya tetas/kesuburan telur dan memperpanjang masa simpannya. (RBS)

VAKSINASI PMK TERUS DIGENCARKAN UNTUK MENJAGA DAN TINGKATKAN KEKEBALAN TERNAK

Pemeriksaan PMK pada hewan ternak. (Foto: Istimewa)

Penguatan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui vaksinasi nasional secara bertahap terus digaungkan. Setelah vaksinasi Tahap I (Februari-April 2025) selesai, kini vaksinasi Tahap II digencarkan pada Juli-September 2025, sebagai bagian dari strategi pemberian vaksin booster untuk menjaga dan meningkatkan kekebalan ternak secara berkelanjutan.

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), kembali mencanangkan Bulan Vaksinasi PMK sebagai ajakan nasional bagi pemerintah daerah, asosiasi, perguruan tinggi, peternak, serta pelaku usaha untuk bersama-sama mendukung percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Bulan Vaksinasi PMK menjadi momentum untuk mempercepat cakupan vaksinasi demi melindungi ternak dan menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dirjen PKH, Agung Suganda, di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Ia menekankan, vaksin booster pada tahap kedua ini sangat penting dilakukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan hewan terhadap virus PMK, terutama di wilayah-wilayah dengan lalu lintas ternak yang tinggi atau berisiko tinggi penularan.

“Perlindungan terhadap ternak sama artinya dengan perlindungan terhadap sumber penghidupan peternak dan ekonomi pangan kita. Mari kita sukseskan bersama Bulan Vaksinasi PMK,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Hendra Wibawa, menjelaskan bahwa vaksinasi bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas dan ketepatan waktu. “Pemberian vaksin booster pada periode ini bertujuan memperkuat antibodi yang sebelumnya telah terbentuk. Tanpa booster, kekebalan akan menurun dan bisa membuka peluang virus kembali menyerang,” kata Hendra.

Ia juga mengimbau vaksinasi harus didukung dengan praktik biosekuriti di tingkat peternak. “Vaksin saja tidak cukup. Peternak juga harus disiplin menjaga kebersihan kandang, membatasi lalu lintas hewan, dan melapor jika ada gejala klinis pada ternak,” imbuh dia.

Pemerintah menegaskan bahwa vaksinasi PMK merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju Indonesia bebas PMK. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha peternakan, hingga kesadaran para peternak. (INF)

SADITA SAMBUT DELEGASI PERUSAHAAN UKRAINA, BAHAS KERJA SAMA TEKNOLOGI KESEHATAN HEWAN

Kunjungan bisnis perusahaan farmasi mineral ke Sadita diharapkan bermanfaat besar bagi peternakan Indonesia (Foto: Istimewa)

PT Satwa Medika Utama (Sadita) menerima kunjungan dua perwakilan perusahaan farmasi mineral asal Ukraina, Dr Dinesh dari Malaysia dan Mr Ravshan dari Uzbekistan, Rabu (9/7/2025). 

Pertemuan berlangsung di kantor cabang Sadita, Makassar. Dalam kunjungan tersebut, dibahas rencana kerja sama strategis dalam menghadirkan produk kesehatan hewan berbasis teknologi tinggi yang efisien dan ramah lingkungan, sebuah teknologi yang bahkan belum pernah hadir sebelumnya di pasar Indonesia.

Direktur PT Satwa Medika Utama, Drh Ilsan Arvan Nurgas MSi menyambut langsung para tamu internasional tersebut. Ilsan mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya terhadap peluang kolaborasi yang terbuka lebar ini.

“Sekarang kita harus membuka peluang baru untuk masa depan. Kami juga tidak tahu kenapa Mr Ravshan dan Dr Dinesh memilih Sadita untuk kunjungan pertama, tapi semoga dari kedua belah pihak dapat menjadi partner di masa depan,” ujar Ilsan dalam keterangan resmi yang diterima Infovet. 

Menurut penjelasan dari Dr Dinesh, produk yang dibawa oleh perusahaan asal Ukraina ini memiliki efisiensi yang luar biasa, hanya dengan 1 liter produk dapat digunakan untuk 15 ribu liter air. Ini tentu menjadi terobosan baru yang sangat relevan dengan tantangan di dunia peternakan, di mana efektivitas dan efisiensi menjadi kebutuhan utama.

“Kami percaya Sadita telah memiliki customer di mana-mana. Kami melihat Sadita sebagai mitra yang mempunyai jaringan kuat dan pemahaman lapangan yang baik,” ungkap Dr Dinesh.

Lebih dari sekadar kunjungan bisnis, pertemuan ini membuka peluang besar untuk masa depan dunia peternakan di Indonesia. Dengan jaringan distribusi Sadita yang sudah tersebar luas, kehadiran teknologi dari Ukraina ini diyakini bisa memberi manfaat besar bagi peternak, terutama dalam meningkatkan performa dan kesehatan hewan ternak secara menyeluruh.

Sadita berharap bahwa kerja sama ini bukan hanya sebatas proyek, tetapi bisa berkembang menjadi kemitraan jangka panjang yang membawa dampak positif dalam 5 hingga 10 tahun mendatang bagi industri peternakan nasional. (INF)

LANGKAH NYATA MENUJU KOLABORASI INDUSTRI HEWAN KESAYANGAN YANG LEBIH KUAT

Seminar & Business Gathering Pet Industry yang berlangsung di Oakwood Hotel TMII, Jakarta Timur. (Foto-foto: Istimewa)

Jakarta (8/7/2025), Seminar & Business Gathering Pet Industry yang berlangsung di Oakwood Hotel TMII, Jakarta Timur, sukses menjadi forum strategis yang mempertemukan pelaku utama industri hewan kesayangan dari dalam dan luar negeri.

Acara ini didukung penuh oleh Jakarta Pet Expo 2025 sebagai sponsor utama dan menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan kolaborasi industri. Untuk pertama kalinya, Asosiasi Petshop Indonesia (ASPIN) dan Perhimpunan Pengusaha Makanan Hewan Kesayangan Indonesia (PPMHKI) bertemu langsung dalam forum resmi dan menjalin kerja sama konkret dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan Delegasi Investor Industri Hewan Kesayangan dari China, yaitu Jiuzhou Pet Industry Union of China.

Pada kesempatan seminar tersebut, hadir sebagai narasumber utama Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dirkesmavet) Kementerian Pertanian Dr Drh Nuryani Zainuddin MSi, yang menyampaikan pentingnya sinergi industri dalam menciptakan ekosistem bisnis hewan kesayangan yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kehadiran beliau memberikan pandangan komprehensif terkait dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri ini, baik dari aspek kesehatan hewan, regulasi, hingga peluang bisnis.

Nuryani Zainuddin saat memaparkan presentasinya.

Pertemuan bisnis ini menjadi titik awal penting bagi terciptanya kerja sama nyata antar pelaku industri hewan kesayangan di Indonesia. ASPIN dan PPMHKI sepakat untuk menyatukan visi dan menyusun langkah bersama demi kemajuan sektor ini.

Langkah tersebut mencerminkan perubahan cara pandang, dari pola kerja yang cenderung individual, kini mulai membangun kemitraan yang saling mendukung. Kedua asosiasi menyadari bahwa perbedaan dalam pendekatan, model usaha, dan kekuatan masing-masing justru bisa menjadi nilai tambah jika digabungkan. Bersama, mereka bisa membentuk ekosistem industri yang lebih kuat, terhubung, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

ASPIN dan PPMHKI usai penandatanganan MoU bersama Jiuzhou Pet Industry Union of China.

Dengan terjalinnya kerja sama ini membuka banyak peluang baru, mulai dari memperluas jaringan distribusi, meningkatkan daya saing produk lokal, hingga masuknya investasi dan teknologi dari mitra luar negeri. Kerja sama lintas negara ini diharapkan bisa mempercepat perkembangan industri hewan kesayangan Indonesia agar semakin maju dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mendorong sinergi dan pertumbuhan industri, Jakarta Pet Expo 2025 mengundang seluruh pelaku usaha untuk bergabung sebagai exhibitor dalam pameran B2B terbesar industri hewan kesayangan di Indonesia, yang akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 26-29 November 2025. (INF)

Informasi lebih lanjut hubungi:
Iwan
Phone: +62 816-1959-183
Email: iwan.abimanjoe@19-event.com
Visit: www.jakartapetexpo.com
Maryam
Phone: +62 877-7829-6375

SEKTOR UNGGAS INDIA MENDESAK IMPOR PAKAN GM DI TENGAH BIAYA YANG MENINGKAT

Sektor unggas India berada di persimpangan jalan karena melonjaknya biaya pakan mengancam profitabilitas dan keberlanjutan. Dengan negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung dengan AS, para pemimpin industri mendorong akses ke biji-bijian pakan yang dimodifikasi secara genetika (GM) untuk meringankan beban. Namun, proposal tersebut telah memicu perdebatan tajam tentang tarif, keamanan pangan, dan dampak jangka panjang pada pertanian dalam negeri.

Seiring India semakin dekat untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan AS, perdebatan semakin intensif tentang tarif pada produk pertanian utama. Peternak unggas di India mendesak pihak berwenang untuk mempertimbangkan membuka pasar untuk impor AS atas produk yang dimodifikasi secara genetika (GM) dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas industri yang sedang terpuruk, Ricky Thaper, Sekretaris Bersama Federasi Unggas India, mengatakan kepada outlet berita lokal Asian Agribiz.

Biaya pakan yang melonjak tetap menjadi perhatian utama bagi para peternak unggas India. Pada tahun pemasaran 2025/2026, industri ini diproyeksikan akan mengalami penurunan profitabilitas rata-rata 50% karena kenaikan tajam harga jagung dan kedelai, kata Crisil Rating, sebuah lembaga konsultan lokal, dalam sebuah laporan berdasarkan survei terhadap 30 peternakan unggas pada Februari 2025.

India memiliki tarif impor yang tinggi untuk kedelai, yang menjadi penghalang ekspor AS. Tarif untuk kedelai AS berkisar antara 45-56,5%, termasuk pajak. Biaya tinggi ini membuat ekspor kedelai AS ke India menjadi tidak layak secara ekonomi.

Menurut Thaper, industri unggas India secara teratur menghadapi kekurangan biji-bijian pakan dan mengizinkan kedelai dan jagung GM masuk ke pasar dapat secara signifikan mengurangi beban produsen. Beberapa badan industri, termasuk Konfederasi Industri India (CII), juga telah menganjurkan agar impor kedelai dan jagung GM diizinkan, dengan alasan "kenaikan harga pakan yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang mengancam profitabilitas sektor unggas.

Para analis memperingatkan bahwa beralih ke impor akan membahayakan ketahanan pangan India dan merusak kepercayaan publik, karena peraturan veteriner yang ada akan mempersulit penerapan kontrol ketat atas perputaran biji-bijian GM di pasar.

SEMINAR INFOVET: SOROTI PERKEMBANGAN OBAT HEWAN PASCA PANDEMI & SOFT LAUNCH IOHI 2025

Foto bersama usai seminar Infovet bertajuk “Perkembangan Obat Hewan Pasca Pandemi COVID-19”. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Dalam rangka memeriahkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum di Grand City Convex, Surabaya, Majalah Infovet menggelar seminar bertajuk “Perkembangan Obat Hewan Pasca Pandemi COVID-19”. Acara berlangsung pada Rabu (2/7/2025), pukul 15:00, di Ruang Teater 2, dan dihadiri oleh para pelaku usaha di bidang obat hewan, pakan, dan peternakan.

Seminar ini juga menjadi momentum soft launching buku Indeks Obat Hewan Indonesia (IOHI) edisi 2025, sebuah publikasi eksklusif yang mendata produk obat hewan terdaftar di Indonesia.

Hadir sebagai narasumber yakni Ketua Umum ASOHI periode 2010-2015, sekaligus Ketua Tim Penyusun IOHI, Drh M. Rakhmat Nuriyanto MM, didampingi oleh pemandu acara selaku Pemimpin Umum/Redaksi Majalah Infovet, Bambang Suharno.

Rakhmat Nuriyanto (kiri) dan Bambang Suharno 

Dalam pengantarnya, Bambang menjelaskan bahwa PT Gallus Indonesia Utama adalah penerbit Majalah Infovet, Info Akuakultur, dan Cat&Dog. Selain itu, Gallus juga memiliki beberapa unit usaha lainnya seperti GITAPustaka, GITA EO, GITA Consultant, dan GITA Studio. GITAPustaka telah menerbitkan berbagai buku, termasuk IOHI yang merupakan satu-satunya buku rujukan tentang obat hewan di Indonesia. Buku ini menyajikan data lengkap obat hewan impor maupun lokal yang telah memiliki nomor registrasi dari Kementerian Pertanian.

Bambang Suharno saat memandu acara seminar

Sementara itu, Rakhmat dalam paparannya mengungkapkan bahwa pasar obat hewan sempat mengalami penurunan selama pandemi, namun kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. “Menariknya, data menunjukkan jumlah obat hewan yang didaftarkan terus meningkat. Ini menandakan persaingan antar perusahaan obat hewan semakin ketat,” ujarnya.

Rakhmat Nuriyanto ketika memaparkan presentasinya

Dalam kesempatan tersebut, juga diperkenalkan format terbaru IOHI yang hadir dalam dua versi, yaitu cetak dan online melalui situs indeksobathewanindonesia.com. Versi online memudahkan pengguna mencari data dengan cepat melalui kotak pencarian. Misalnya, cukup mengetik “vaksin unggas” dan berbagai merek vaksin unggas akan langsung ditampilkan.

GITAPustaka juga memberikan promo khusus selama pameran berlangsung, berupa bonus akses gratis IOHI online bagi pembeli IOHI cetak edisi 2025 hingga buku tersebut resmi terbit.

Seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi informasi tentang dinamika industri obat hewan di era pasca pandemi, tetapi juga mempertegas peran Infovet sebagai sumber informasi utama bagi masyarakat peternakan dan kesehatan hewan. (BS)

LAUNCHING B-VET FOUNDATION SKHB IPB UNIVERSITY

B-Vet Foundation diluncurkan dalam rangkaian acara reuni akbar FKH IPB. 

Reuni akbar lima tahunan yang digagas oleh Ikatan Alumni FKH IPB (IKA FKH IPB), Vet Vaganza pada Sabtu 5 Juli 2025 menjadi momentum peluncuran B-Vet Foundation.

Drh Aris Ahmad Jaya, Ketua B-Vet Foundation menuturkan kehadiran yayasan Yayasan Kesejahteraan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University ini sebagai perwujudan bantuan bagi adik-adik mahasiswa dari keluarga kurang mampu. 

Program dalam B-Vet Foundation akan memberikan dukungan finansial, pelatihan akademik, maupun pengembangan keterampilan untuk membantu mahasiswa meneruskan impiannya. 

Dalam kesempatan tersebut juga berlangsung seremoni penyerahan donasi dari PT Zoetis Animal Health Indonesia dan PT Rismawan Putra Bersinar.

Sesi fundraising semakin semarak saat tim panitia melakukan lelang kaos jersey bertanda tangan Irfan Hakim. Presenter ternama tersebut juga hadir turut memandu berlangsungnya kegiatan penggalangan dana untuk B-Vet Foundation. (NDV)

1.500 ALUMNI FKH IPB RAMAIKAN REUNI AKBAR VET VAGANZA 2025

Vet Vaganza 2025 menghadirkan momen kehangatan dan nostalgia. (Foto: NDV)

Sabtu (5/7/2025) pagi, lebih dari 1.500 alumni Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) dari berbagai angkatan pendidikan memadati Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) dalam rangkaian acara Vet Vaganza 2025. Reuni akbar lima tahunan yang digagas oleh Ikatan Alumni FKH IPB (IKA FKH IPB) ini menghadirkan momen penuh kehangatan dan nostalgia, temu kangen lintas angkatan, hingga penghargaan bagi para dosen yang telah berjasa. 

 Ketua IKA FKH IPB, Drh Gunadi Setiadarma dalam sambutannya mengemukakan momentum ini sebagai pemersatu seluruh alumni lintas angkatan. “Vet Vaganza adalah program penting yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19. Kini, beberapa tahun pascapandemi, saatnya kita bersatu dan berkolaborasi untuk mendorong peningkatan kualitas kampus, kapasitas alumni, profesionalisme dokter hewan, serta berkontribusi nyata bagi bangsa,” tandasnya.

Ketua Panitia Vet Vaganza 2025, Drh Rohi menyampaikan kegiatan ini merupakan reuni akbar bagi seluruh alumni FKH IPB dari angkatan 1 hingga angkatan 57 meliputi lulusan program Sarjana, Diploma, Pascasarjana, Program Profesi Dokter Hewan (PPDH), serta seluruh civitas akademika Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB). 

“Acara ini kami hadirkan sebagai wadah untuk membangun kembali kebersamaan di antara alumni dan almamater. Acara ini dikemas dengan format inklusif dan santai untuk dapat menciptakan suasana akrab dan penuh kehangatan agar para alumni dapat mengenang kembali suka duka perjuangan semasa kuliah di FKH IPB,” ujarnya. (NDV)

DIRJEN PKH AGUNG SUGANDA DAN IRFAN HAKIM TERIMA PENGHARGAAN DI VET VAGANZA 2025

Dirjen PKH mengajak seluruh alumni SKHB IPB memperkuat profesi kedokteran hewan. (Foto: NDV)

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan RI, Dr Drh Agung Suganda MSi dan presenter Irfan Hakim menerima penghargaan kehormatan dari Ikatan Alumni FKH IPB (IKA FKH IPB). Momen penyerahan award berlangsung di Gedung Graha Widya Wisuda, IPB University, Sabtu (5/7/2025). 

Pemberian penghargaan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Vet Vaganza 2025, reuni akbar lima tahunan yang digagas oleh IKA FKH IPB.

“IKA FKH Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan para alumbi FKH IPB.  Tahun ini kami menetapkan dua kategori yakni untuk diberikan kepada dokter hewan dan non-dokter hewan,” ucap Drh Deddy Fachrudin Kurniawan, selaku Ketua Steering Committee sekaligus Sekretaris Jenderal IKA FKH IPB. 

Kategori dokter hewan yang paling inspiratif sepanjang 5 tahun terakhir diberikan untuk Dirjen PKH, Agung Suganda atas kontribusinya pada keprofesian, sosial dan kemasyarakatan. 

“Pencapaian ini tidak terlepas dari bimbingan bapak dan ibu dosen saya. Kami di pemerintahan dalam hal ini Ditjen PKH memiliki tantangan besar untuk mencapai swasembada pangan, sejalan dengan misi Asta Cita Presiden. Salah satu program utama adalah penyediaan protein hewani untuk mendukung program Makan Bergizi dan Minum Susu Gratis,” jelas Agung.

Agung mengajak seluruh alumni Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB (SKHB IPB) meningkatkan kolaborasi dan sinergi, khususnya untuk memperkuat profesi kedokteran hewan.

Presenter Irfan Hakim mengungkapan rasa harunya saat menerima penghargaan kehormatan dari IKA FKH IPB.
Sementara itu, Irfan Hakim yang juga dikenal sebagai pecinta hewan menerima penghargaan atas kontribusinya dalam meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kesejahteraan hewan. Juga melalui berbagai program edukatif yang dia bawakan di televisi dan media sosial.

Irfan mengungkapkan rasa harunya menerima penghargaan dari civitas akademika yang sangat dia hormati.

“FKH IPB punya tempat khusus di hati saya. Terima kasih atas kehormatan ini, semoga semangat menjaga dan mencintai hewan makin meluas,” katanya.

“Irfan Hakim seorang public figure yang tidak hanya menghibur, namun juga konsisten mengangkat isu-isu seputar hewan dan dunia veteriner. Hal ini selaras dengan semangat kami di FKH IPB,” ujar Ketua IKA FKH IPB, Drh Gunadi Setiadarma. (NDV)


INDO LIVESTOCK 2025 RESMI DIBUKA, DORONG HILIRISASI DAN INOVASI PETERNAKAN DAERAH

Foto bersama dalam pembukaan Indo Livestock 2025. (Foto-foto: Dok. Henri/INF)

Surabaya (2/7/2025), pameran tahunan Indo Livestock 2025 Expo & Forum resmi dibuka di Grand City Convex Surabaya dengan semangat sinergi, hilirisasi, dan keberlanjutan di sektor peternakan dan perikanan. Pembukaan acara turut dihadiri berbagai perwakilan kementerian, asosiasi, dan pemerintah daerah.

PT Napindo Media Ashatama sebagai penyelenggara menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta edukasi gizi sejak dini melalui berbagai kegiatan interaktif. Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, menyoroti tantangan bahan baku impor dan pentingnya adopsi smart farming untuk menjawab kebutuhan masa depan.

Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan, Deputi Bidang Usaha Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Karsan MM, menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional dengan penguatan infrastruktur logistik desa dan dorongan hilirisasi hasil peternakan. Dari sektor kelautan, KKP mencatat nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai USD 5,9 juta, didorong oleh peningkatan produk siap saji yang kompetitif di pasar global.

Pada kesempatan tersebut, dilasanakan juga pemberian Indo Livestock Innovation Award 2025, yang diberikan kepada tiga daerah di antaranya Lamongan, Lampung Selatan, dan Bone, atas kontribusi nyata dalam inovasi peternakan dan kesehatan hewan. Penghargaan "Adipraja Satwa Sewaka Utama", "Adipraja Satwa Sewaka Madya", dan "Adipraja Satwa Sewaka Pratama" ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi.

Berpose bersama usai pemberian Indo Livestock Innovation Award 2025.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Makmun, menutup sambutan dengan menyampaikan bahwa nilai hilirisasi peternakan nasional kini mencapai Rp 2,2 triliun, termasuk unggas sebesar Rp 277 miliar, naik 145% dari tahun sebelumnya. Indonesia kini menempati peringkat keempat produsen unggas dunia.

Pembukaan ditandai dengan bunyi alarm simbolik, mengawali Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang dilaksanakan selama tiga hari, 2-4 Juli 2025, sebagai momentum penting menuju transformasi peternakan Indonesia yang lebih modern, mandiri, dan berkelanjutan. (Henri E. Prasetyo/INF)

LEBIH DARI 1.500 SAPI PERAH IMPOR DATANG LAGI

Sapi perah bunting kembali didatangkan untuk perkuat populasi dan mendukung produktivitas peternak lokal. (Foto: Istimewa)

Dalam dua hari, lebih dari 1.500 ekor sapi perah bunting kembali didatangkan dari Australia ke Indonesia untuk memperkuat populasi sapi perah dan mendukung produktivitas peternak lokal.

Sebanyak 1.088 ekor sapi perah tiba di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Sabtu (28/6/2025). Pemasukan ini difasilitasi PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak perusahaan JAPFA, bekerja sama dengan PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, PT Arla Food, serta Koperasi Suka Makmur.

Sehari sebelumnya, 485 ekor sapi perah juga telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, oleh PT Kironggo Joyo. Total, dalam waktu dua hari, jumlah sapi perah impor yang masuk mencapai 1.573 ekor.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, mengatakan bahwa langkah ini selaras dengan program pemerintah dalam mempercepat peningkatan populasi dan produksi susu nasional, khususnya melalui Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).

“Pemerintah menargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak satu juta ekor hingga 2029. Ini adalah bagian penting dari strategi mencapai ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ujar Agung dalam keterangan resminya, Sabtu (28/6/2025).

Saat ini, produksi susu segar dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 21% dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,6 juta ton/tahun. Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu di dalam negeri.

Adapun jenis sapi yang diimpor merupakan persilangan antara Holstein dan Jersey yang memiliki keunggulan genetik berupa produktivitas susu tinggi, masa laktasi panjang, interval kelahiran yang singkat, serta lebih adaptif terhadap iklim tropis Indonesia. Selain itu, ukuran tubuh yang lebih kecil dinilai sesuai untuk dikelola oleh peternak skala kecil dan menengah.

Direktur Kesehatan Hewan, Kementan, Imron Suandy, menegaskan bahwa seluruh sapi impor telah melalui protokol kesehatan hewan sejak sebelum pengiriman hingga tiba di Indonesia. Pemerintah memastikan hewan yang masuk dalam kondisi sehat, bebas penyakit hewan menular strategis, dan telah disertai dokumen lengkap sesuai standar internasional.

“Bersama dengan Badan Karantina Hewan, tindakan karantina dan pemeriksaan kesehatan hewan kami lakukan secara menyeluruh. Ini bagian dari komitmen menjaga kesehatan hewan sekaligus menjamin keamanan pangan asal hewan,” kata Imron.

Ia menambahkan, pengawasan juga dilakukan selama proses distribusi sapi ke para perusahaan joint shipment dan peternak mitra Greenfields di Jawa Timur.

CEO Greenfields, Akhil Chandra, menjelaskan bahwa sapi-sapi tersebut akan didistribusikan kepada 120 peternak mitra yang tersebar di Kabupaten Malang, Blitar, Pasuruan, dan Kota Batu, Jawa Timur.

“Kami juga akan menyerap seluruh hasil susu dari peternak mitra dan memberikan dukungan teknis berkelanjutan agar para peternak dapat meningkatkan produktivitas secara optimal,” katanya. (INF)

DUKUNG INDONESIA BEBAS PMK 2035, BARANTIN KAMPANYEKAN RING VAKSINASI

Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersama Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (IDHKI), Kementerian Pertanian, Gabungan Pelaku Usaha Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) dan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi Lampung, Sumatra Utara, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Kampanye Ring Vaksinasi PMK bertemakan “Lakukan Vaksinasi Sebelum Melalulintaskan Hewan” selama tiga hari, 20-22 Mei 2025.  

Mengapa kegiatan ini mengambil lokasi pencanangan di Kabupaten Lampung Tengah karena Lampung merupakan salah satu lumbung ternak sapi, kerbau, kambing nasional dan sebagian besar akan dilalulintaskan ke Pulau Jawa. Hal ini merupakan dukungan Barantin untuk mewujudkan Indonesia kembali bebas PMK pada tahun 2035. Saya apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bersinergi melakukan aksi ini. Melalui ring vaksinasi ini untuk menjamin kesehatan hewan ternak sebelum dilalulintaskan ke daerah lain,” kata Kepala Barantin Sahat M. Panggabean dalam sambutan pembukaan secara daring.

“Kegiatan ini salah satu upaya kolaboratif dalam rangka mencegah penyebaran dan pengendalian penyakit strategis, PMK, di Indonesia. Pemerintah menargetkan program vaksinasi tahun 2025 untuk zona kuning sebanyak 6,7 juta dosis, zona merah sebanyak 13 juta dosis, dan zona hijau sebanyak 0 dosis. Hari ini, Barantin mendukung dan berkontribusi secara nyata dengan menargetkan 3.000 dosis vaksin PMK,” imbuh Kepala Barantin, dalam keterangan resminya. 

"Kepada pelaku usaha peternakan, saya ingatkan agar hanya melalulintaskan hewan yang sehat dan telah divaksin, serta tidak melalulintaskan hewan bergejala sakit. Kita tidak boleh main-main dengan risiko, karena satu kelengahan bisa berdampak besar bagi seluruh ekosistem peternakan kita,” tutur Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum, Sulpakar

Deputi Bidang Karantina Hewan Sriyanto di lokasi pencanangan menjelaskan tujuan dari kegiatan ini salah satunya yakni meningkatkan kesadaran peternak akan pentingnya vaksinasi, meningkatkan peran serta pemangku kepentingan, melindungi/memberi kekebalan ternak sapi dari infeksi PMK, dan menurunkan angka kejadian PMK di daerah target. (INF) 

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TAK SEMBARANGAN, DAGING AYAM AMAN DIMAKAN

Produk pangan asal hewan yang beredar di masyarakat telah melalui sistem pengawasan yang ketat dan aman untuk dikonsumsi. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa ayam dan produk pangan asal hewan lainnya yang beredar di masyarakat telah melalui sistem pengawasan yang ketat dan aman untuk dikonsumsi. Pernyataan ini disampaikan untuk merespons beredarnya informasi menyesatkan mengenai penggunaan antibiotik berbahaya dalam pakan ayam beberapa waktu lalu.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementan, Nuryani Zainuddin, menegaskan bahwa penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (antibiotic growth promoter/AGP) telah dilarang di Indonesia sejak 2018, melalui Permentan No. 14/2017.

“Pemberian antibiotik dalam pakan hanya boleh dilakukan untuk tujuan pengobatan, bukan sebagai pemacu pertumbuhan. Itu pun harus melalui resep dokter hewan dan diawasi secara ketat oleh pengawas obat hewan,” jelas Nuryani dalam keterangan resminya, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, pakan yang mengandung antibiotik dalam konteks pengobatan biasa disebut pakan terapi, yang penggunaannya dibatasi dan diatur secara rinci. Mulai dari jenis zat aktif, dosis, hingga masa henti (withdrawal period) untuk memastikan tidak ada residu pada produk hewan yang dikonsumsi masyarakat.

Lebih lanjut dijelaskan, ketentuan penggunaan obat dan pakan ternak telah diatur dalam UU No. 18/2009 jo. UU No. 41/2014, serta PP No. 95/2012. “Aturan ini menjadi fondasi kita dalam menjamin keamanan pangan dan mencegah resistansi antimikroba,” jelasnya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin. (Foto: Istimewa)

Untuk memperkuat pengawasan, Kementan bersama otoritas veteriner rutin melakukan Program Monitoring Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba (PMSRCM), dengan cara mengambil sampel dari rumah pemotongan hewan, unit usaha pangan, hingga tempat penjualan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya residu antibiotik atau cemaran lainnya dalam produk hewan.

Nuryani juga mengimbau masyarakat untuk memilih produk hewan dari unit usaha yang telah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV). NKV sendiri merupakan sertifikat resmi dari otoritas veteriner yang menandakan bahwa unit usaha tersebut telah memenuhi standar higiene dan sanitasi, termasuk penggunaan pakan dan obat hewan yang sesuai.

“Produk dari unit bersertifikat NKV menjamin bahwa hewan yang digunakan sehat dan dipelihara secara baik. Ini adalah indikator penting dalam sistem jaminan keamanan pangan,” tegasnya.

Dalam proses penerbitan NKV, petugas memeriksa aspek kesejahteraan hewan, penggunaan pakan dan obat, serta pelarangan AGP. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk hewan yang masuk ke pasar berasal dari rantai produksi yang aman, bertanggung jawab, dan transparan.

Ia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang menyesatkan. “Kami pastikan bahwa produk ayam yang legal beredar di pasaran adalah aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Konsumsi produk asal hewan tetap aman selama masyarakat memilih dengan cermat dan bijak,” tukasnya.

Sebelumnya beredar rekaman talkshow di Radio Elshinta Bandung pada Minggu (15/6/2025), dengan narasi “Makan ayam bisa kena tumor. Stop makan ayam goreng. Inilah bahaya sering konsumsi ayam goreng,” dengan narasumber Dosen Peneliti Teknologi Pakan Universitas Pasundan, Rini Triani Ssi Phd. Dalam rekaman video tersebut dijelaskan bahaya mengonsumsi ayam broiler, karena kata Rini Triani di dalam pakannya mengandung growth promoter/pemacu pertumbuhan yang membuat pertumbuhan ayam menjadi lebih cepat.

Rekaman yang menyebut bahaya makan ayam. Videonya kini telah dihapus. (Foto: Istimewa)

“Banyak yang mengira itu hormon yang ditaro di ayam, kebanyakan enggak karena hormon harganya mahal, yang akhirnya yang ditaro itu antibiotik di pakannya. Dimakan sama ayam, seumur hidupnya dia makan itu, dan itu antibiotik ada di dagingnya, kalau kita makan masuk juga antibiotiknya,” ucapnya dalam video tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, katanya banyak yang tidak menyadari karena dampak buruk dari antibiotik akan membuat mikroba baik dalam usus manusia yang mengonsumsi daging ayam akan ikut mati.

“Iya karena antibiotik yang ada di dalam daging ayam. Makannya prevalensi orang yang kena tumor sekarang makin banyak. Maka itu saya ingin share ini, karena saya juga penderita, jadi saya tidak menyadari bahwa saya makan itu selama ini, sering makan ayam goreng,” ucapnya.

Hal itu langsung mendapat respons dari berbagai kalangan di industri perunggasan, banyak yang menilai informasi tersebut keliru dan menyesatkan. Berdasarkan pantauan Infovet, konten tersebut kini telah dihapus, namun rekaman video sudah beredar di berbagai grup terkait dan peternak unggas.

Hal itu juga mendapat perhatian dari Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Daerah Jawa Barat (Jabar). Dalam pembicaraan dengan Infovet, pihak ASOHI Daerah Jabar berencana akan melakukan pertemuan dengan pakar dalam video tersebut untuk meluruskan dan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang penggunaan antibiotik di peternakan. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer