-->

BERKAH RAMADAN, ASOHI SALURKAN BANTUAN

Momen foto bersama ASOHI bersama anak-anak Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah. (Foto: Dok. Infovet)

Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) kembali melaksanakan kegiatan berbagi berkah pada bulan Ramadan dengan mengunjungi sekaligus memberikan bantuan dan santunan kepada anak-anak yatim piatu, pada Jumat (21/3/2025).

Bantuan dan santunan berupa pemberian telur sebagai sumber protein hewani, makanan ringan, alat tulis, serta uang tunai diberikan kepada sebanyak 33 orang anak-anak panti yang berada di Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah, Jagakarsa, yang lokasinya tidak jauh dari kantor ASOHI.

Pada kesempatan tersebut, bantuan diberikan dari pengurus ASOHI Pusat yang diwakili oleh Wakil Ketua II ASOHI, Drh Harris Priyadi, didampingi oleh Sekretariat ASOHI di antaranya Eka Safitri, Nia, dan Achmad Febriyanto, yang diterima langsung oleh pengurus asrama.

Momen tersebut menjadi penting bagi ASOHI karena bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim dan dhuafa di Mizan Amanah. Kegiatan ini juga menjadi agenda rutin setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur yang dapat terus berlangsung di masa mendatang dan menjadi keberkahan bagi ASOHI. (INF)

WORKSHOP NASIONAL SURVEILANS DAN DIAGNOSTIK PENGENDALIAN SALMONELLA

National Workshop on Surveillance and Diagnostic Salmonella Control. (Foto: Dok. Infovet)

Bertempat di Hotel Tentrem Alam Sutera, Senin (17/3/2025), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) didukung oleh Elanco, dan bekerja sama dengan Infovet, menyelenggarakan National Workshop on Surveillance and Diagnostic Salmonella Control.

Workshop diawali dengan sambutan dari Kepala BBPMSOH Drh Hasan Abdullah Sanyata yang mewakili Direktur Kesehatan Hewan dan Ketua Umum ASOHI Drh Irawati Fari, serta dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari instansi pemerintah terkait, perusahaan, dokter hewan, dan peserta lainnya, dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya. Pada sesi seminar, pemaparan disampaikan oleh Drh Nurhayati MSc dari Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mengenai Sosialisasi Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Pullorum dan Salmonella Enteritidis.

Dalam paparannya ia menyampaikan beberapa peraturan pemerintah salah satunya Kepdirjen 9488/Kpts/Pk.320/F/08/2024 tentang petunjuk teknis penyakit pullorum yang memberikan pedoman untuk pelaksanaan surveilans bebas penyakit pullorum serta upaya pencegahan dan pengendaliannya di unit usaha pembibitan unggas.

Kemudian Kepdirjen 9487/Kpts/Pk.320/F/08/2024 tentang Salmonella enteridis yang bertujuan sebagai panduan untuk pelaksanaan surveilans tidak ditemukannya agen penyakit Salmonella enteridis di peternakan unggas, meningkatkan upaya pencegahan dan pengendaliannya di unit usaha pembibitan/budi daya unggas, serta menjadi menjadi dasar dalam pemberian Surat Keterangan Tidak Ditemukannya Agen Salmonella enteridis dan panduan bagi BBVet/BVet dalam melaksanakan surveilans.

Sebab saat ini isu keamanan pangan menjadi perbincangan hangat, dimana mewajibkan setiap unit usaha yang akan melakukan ekspor produk peternakan harus bebas dari salmonella. Hal itu juga disampaikan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH, Dr Drh Nuryani Zainuddin MSi, bahwa pasar ekspor mengharuskan pemenuhan standar tinggi keamanan pangan, persyaratan dari organisasi internasional (WOAH, CODEX, dan lainnya) termasuk pengendalian salmonella dan regulasi ketat negara tujuan.

Adapun penjaminan keamanan produk peternakan di Indonesia dengan konsep dasar safe from farm to fork, menuntut para unit usaha termasuk peternak, tempat pemotongan, pengolahan, transportasi, distributor/retailer, harus menerapkan cara produksi/distribusi yang baik (GMP/GFP), menerapkan kesejahteraan hewan, biosekuriti, sertifikasi Nomor Kontrol Veterniner (NKV), registrasi produk, surveilans residu dan cemaran mikroba, pengawasan pemerintah, hingga edukasi keamanan pangan agar produk hasil unggas yang dikonsumsi masyarakat aman, termasuk untuk pasar ekspor.

Nuryani juga mengemukakan, tujuan ekspor produk unggas bisa meningkatkan nilai produk yang dihasilkan, serta menjaga keseimbangan supply-demand (menstabilkan produksi), hingga membantu stabilisasi harga di pasar lokal dan global dengan tujuan meningkatkan pendapatan nasional.

“Menfaat ekspor di antaranya juga menciptakan lapangan kerja, penguatan sektor pertanian dimana meningkatnya efisiensi dan produktivitas, serta mendorong pembangunan infrastruktur, sebab untuk memenuhi persyaratan negara tujuan sering kali perlu mengembangkan fasilitas pengolahan yang lebih baik dengan sistem distribusi yang efisien,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, narasumber lainnya yakni Global Food Safety Consultant Elanco, Dr Med Vet MRCVS Doris Mueller, turut memaparkan materi diagnostik salmonella, di antaranya metodologi pengambilan sampel dan jadwal pemantauan salmonella, keberhasilan program pemantauan salmonella di Eropa, pengujian sampel, metode pengujian alternatif, hingga pemberian vaksinasi salmonella.

Kunjungan ke BBVet Wates. (Foto: Dok. Infovet)

Usai pemaparan materi seminar, workshop dilanjutkan dengan diskusi tanya-jawab antara narasumber dan peserta yang berjalan dinamis, dan diakhiri dengan buka puasa bersama. Workshop yang sama juga akan dilaksanakan pada hari berikutnya dengan mengunjungi BBVet Wates, Yogyakarta. (INF)

INDO LIVESTOCK 2025 EXPO & FORUM PERLUAS RELASI DAN BISNIS DI BANGKOK

Kunjungan tim Indo Livestock ke Bangkok menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum serta Indonesia di kancah internasional. (Foto: Istimewa)

Bangkok, (12/3/2025), pameran dan forum industri inovasi, teknologi modern, dan kerja sama bisnis bidang peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak ke- 18, Indo Livestock 2025 Expo & Forum mengunjungi pameran peternakan di IMPACT Exhibition Center, Bangkok, Thailand pada 12-14 Maret 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi global dan mempromosikan potensi besar sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, dan pertanian Indonesia di kancah internasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia secara kumulatif pada periode Januari-Desember 2024 mencapai USD 264,70 miliar atau naik 2,29% dibanding periode yang sama di 2023. Sementara itu, ekspor kumulatif non-migas mencapai USD 248,83 miliar atau naik 2,46%.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda, juga menyampaikan bahwa produksi daging ayam nasional pada 2024 tercatat mencapai 3,84 juta ton, melebihi kebutuhan domestik sebesar 3,72 juta ton. Surplus ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mandiri dalam sektor pangan unggas, tetapi juga siap menjadi salah satu negara penyokong kebutuhan pangan global.

Kunjungan tim Indo Livestock 2025 ke Bangkok, menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum serta Indonesia di kancah internasional, sehingga diharapkan para pelaku di sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, dan kesehatan hewan dapat merasakan manfaat dari penyelenggaraan Indo Livestock sebagai pameran internasional yang terdepan di Asia Tenggara.

Indo Livestock diselenggarakan bersamaan dengan Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2025 Expo & Forum, pameran ini akan diselenggarakan pada 2-4 Juli di Grand City Convex (GCC), Surabaya.

Indo Livestock 2025 Expo & Forum diharapkan menjadi titik pertemuan bagi para ahli dan pebisnis dari seluruh penjuru dunia, bersatu untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan mengembangkan industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan, dan akuakultur.

Akan ada lebih dari 300 peserta dari 30 negara, 10 paviliun negara, dan 15.000 pengunjung diharapkan dapat berpartisipasi dan meramaikan Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang akan diselenggarakan selama tiga hari. (INF)

PERKUAT POPULASI, 1.250 SAPI PERAH KEMBALI DIDATANGKAN

Kedatangan 1.250 ekor sapi perah dengan usia kebuntingan 3-5 bulan di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Sebanyak 1.250 ekor sapi perah asal Australia jenis Frisian Holstein (FH) dengan usia kebuntingan 3-5 bulan tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, pada Minggu (9/3/2025).

Kedatangan sapi perah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong investasi untuk memperkuat populasi sapi perah nasional dan meningkatkan produksi susu segar.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis produk susu.

“Penambahan sapi perah ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan produksi susu nasional dan mendukung program pangan bergizi bagi masyarakat. Dengan bertambahnya populasi sapi perah berkualitas, diharapkan dapat meningkatkan produksi susu segar dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor produk olahan susu,” ujar Agung dalam sambungan online secara langsung.

Kedatangan sapi ini juga sejalan dengan peta pengembangan sapi perah nasional yang melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Dua perusahaan peternakan sapi perah swasta berkontribusi dalam importasi ini, yaitu PT Bumi Rojokoyo Banyuwangi yang mendatangkan 550 ekor sapi, sehingga total populasi sapi perah mereka mencapai 2.500 ekor, serta PT Bumi Ki Ronggo Joyo Bondowoso yang menambah 700 ekor sapi, menjadikan total populasi mereka mencapai 3.000 ekor.

Peningkatan populasi sapi perah ini diharapkan dapat memperkuat pasokan susu segar bagi industri pengolahan susu (IPS) serta mendukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, kualitas susu yang dihasilkan juga diharapkan meningkat, mengingat sapi yang didatangkan merupakan bibit unggul dengan produktivitas tinggi.

Sementara itu, Direkur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Imron Suandy, memastikan seluruh sapi perah yang diimpor telah melewati prosedur karantina dan pemeriksaan kesehatan ketat sebelum dan setelah tiba di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan ternak sebelum didistribusikan ke peternakan mitra.

Importasi sapi perah masih akan berlanjut, pada Juni 2025 mendatang, importasi bibit sapi perah tahap ketiga akan kembali dilakukan dengan jumlah yang sama, yakni 1.250 ekor. (INF)

WAMENTAN SUDARYONO AJAK KADIN PERKUAT INDUSTRI PETERNAKAN UNTUK KEMANDIRIAN PANGAN

Wamentan Sudaryono didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda menerima audiensi KADIN Bidang Peternakan. (Foto: Humas Kementan)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memperkuat kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging dalam rangka mempercepat tercapainya kemandirian daging di Indonesia.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa peran organisasi pengusaha seperti KADIN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan ayam petelur dan daging sapi lokal. Menurutnya, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan merumuskan formula yang efektif untuk meningkatkan produksi dan pemasaran produk peternakan.

“Karena itu, saya mendorong teman-teman Kadin untuk membuat formula atau cara yang efektif dalam meningkatkan produksi, kemudian pemasaran dan sebagainya yang tentu saja bermanfaat bagi masyarakat. Ke depan kami dari pemerintah siap untuk memfasilitasinya. Jadi kalau ada ilmu itu tidak boleh kita simpan sendiri,” ujar Wamentan Sudaryono di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyediakan panduan berupa modul yang berisi langkah-langkah praktis mengenai budidaya, pemasaran, dan aspek lain dalam usaha peternakan. 

“Jadi kita kan buat semacam modul yang mana didalamnya ada cara bagaimana budidaya, bagaimana melakukan pemasaran dan lain sebagainya,” katanya.

Wamentan Sudaryono menyebut, langkah ini diharapkan dapat mempermudah pengusaha dan masyarakat dalam mengembangkan usaha di sektor tersebut.

Optimisme juga disampaikan Sudaryono terkait potensi Indonesia untuk menjadi negara terbesar dalam produksi ayam, telur, dan sapi potong. 

“Kita ini bisa bikin pakan karena beberapa daerah sudah memiliki pabrik pakan. Yang penting alatnya berfungsi dan masyarakat dapat manfaatnya. Saya kira itu,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Peternakan, Cecep M Wahyudi, menyatakan kesiapan KADIN untuk mendukung program pemerintah terkait pengembangan ayam petelur dan sapi pedaging. 

Ia menjelaskan bahwa KADIN akan berperan aktif dalam melengkapi kebijakan pemerintah dengan melibatkan investor dan memfasilitasi produksi pakan untuk mendukung kemandirian pangan Indonesia.

“Kadin siap hadir melengkapi dan mensukseskan program pemerintah terkait dengan ayam petelur dan sapi perah agar investor dan pemerintah juga terlibat. Kadin juga hadir untuk memenuhi pabrik pakan dalam mendukung kemandirian dan kemanan pangan,” kata Cecep. (Rilis/Inf)

BELIAYAM.COM ADOPSI BLOCKCHAIN: TRANSPARANSI DALAM INDUSTRI PERUNGGASAN

Acara soft launching Web 3.0 beliayam.com dihadiri para mitra dan pelaku bisnis F&B.
Acara soft launching Web 3.0 beliayam.com dihadiri para mitra dan pelaku bisnis F&B.

Industri perunggasan dihadapkan pada tantangan dalam hal teknologi, keberlanjutan serta pengetahuan berbasis data. Pada 2025, teknologi blockchain yang merupakan mekanisme basis data lanjutan untuk berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis juga santer terdengar.

Menjawab tantangan tersebut PT Beli Ayam Com melakukan soft launching Web 3.0 sebagai teknologi terbaru beliayam.com, Selasa (25/2/2025) di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

CEO PT Beli Ayam Com, Chandra Paku Rahman mengemukakan teknologi blockchain muncul sebagai alat penting untuk memastikan ketertelusuran penuh dalam rantai pasok pangan. Mengintegrasikan blockchain ke dalam sistem data, produsen dapat memastikan transparansi dari peternakan hingga diterima konsumen sekaligus menciptakan kepercayaan terhadap keamanan dan kualitas produk unggas.

Kehadiran web 3.0 menggabungkan semua elemen menjadi satu platform. Keunggulannya yaitu traceability record dimana customer dapat melihat siapa saja yang menyuplai DOC, menelusuri RPA, mengetahui jumlah peternak di dalamnya hingga informasi pakan yang dikonsumsi ayam. 

“Seluruh proses dari kandang sampai ke tangan konsumen, bisa diketahui atau dilacak. Juga membantu peternak UMKM memiliki akses langsung menuju pelaku bisnis F&B,” imbuh Chandra. 

Menurut Chandra, blockchain sebuah kunci transparansi khusus dalam perunggasan data peternak dapat diakses secara jernih dan tertata. “Traceability ini jadi gebrakan baru untuk pendataan. Selain itu, data yang sebenarnya tidak bisa diubah karena bukan di server kami akan tetapi terdesentralisasi,” terangnya. 

Lebih lanjut dijelaskan Chandra, sistem yang tengah dikembangkan ini open source. Ia berharap dalam proses transaksi atau pembelian ayam dapat menjadi sebuah benchmark, karena mempunyai tracealibility yang diharapkan ke depannya membuka potensi market Indonesia lebih luas. 

Saat ini terdapat 80 peternak UMKM yang tergabung di dalam ekosistem beliayam.com. Para petenak ini berkumpul dalam satu wadah koperasi.  

Ke depan, beliayam.com memiliki program bekerjasama dengan asosiasi perunggasan dengan harapan sistem ini dimasifkan untuk memunculkan potensi-potensi lainnya. 

“Kita akan menggunakan skema tokenisasi yang juga bagian dari perkembangan Web 3.0,” ungkap Chandra. 

Peran Bisnis F&B Dalam Peningkatan Konsumsi Protein Hewani

Chandra sekilas menyinggung konsumsi daging ayam di Malaysia sebesar 50,2 kg/kapita/tahun, Singapura 38 kg/kapita/tahun, Myanmar dan Vietnam di atas 20 kg. Sementara di Indonesia hanya 12,7 kg/kapita/tahun. 

Selain program Makan Bergizi Gratis di masa kepimpinan Presiden Prabowo, sebelumnya mantan Presiden RI Jokowi juga mengarahkan Gerakan Serentak Pencegahan Stunting.

“Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi pelaku bisnis F&B untuk mendorong peningkatan konsumsi daging ayam masih terbuka lebar,” tutur Chandra. 

Ia menambahkan, para pelaku bisnis khususnya ayam pasti memerlukan sustainability atau berkelanjutan diikuti oleh situasi harga yang tidak naik turun dengan fluktuatif. 

Menggandeng Bank Syariah Indonesia

Guna mendukung industri perunggasan yang terus berkembang, PT Beli Ayam Com menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Eko Slamet Rahardjo selaku Digital and Retail Sales Officer BSI mengatakan salah satu bentuk kerjasama ini BSI menyediakan fasilitas akses financing bagi pelaku usaha F&B. 

“Konsep perusahaan adalah membuat hilir jalan dulu, baru kemudian create sustain farming. Peternak di dalam sudah dapat order dari beliayam.com sudah pasti, supaya mereka merasakan keuntungan. Kami juga membuka akses pembiayaan konvensional dan crowdfunding di koperasi,” pungkas Chandra. (NDV) 

PEMERINTAH GELAR OPERASI PASAR MURAH, HARGA DIBAWAH HET

Mentan Amran saat Kick Off Operasi Pasar Pangan Murah di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan pimpinan kementerian/lembaga terkait pangan menggelar operasi pasar murah di seluruh Indonesia dengan harga terjangkau di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Dalam operasi pasar kali ini, daging kerbau beku dijual Rp 75.000/kg dari HET Rp 80.000/kg, lebih rendah dibandingkan harga daging kerbau dan sapi saat ini di pasaran. “Bapak Presiden Prabowo ingin agar masyarakat nyaman menjalankan ibadah puasa dan mendapatkan pangan yang terjangkau. Harga bahan pokok di operasi pasar di bawah HET. Dan saya ingatkan sekali lagi, jangan ada pengusaha yang menjual di atas HET. Itu ada pasal-pasalnya jika melanggar bisa disegel bahkan terancam penjara,” kata Mentan Amran usai melakukan Kick Off Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025).

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan kondisi stok komoditas pangan Indonesia relatif aman dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang yang saat ini tengah mengalami krisis pangan, khususnya beras.

”Kita patut bersyukur karena kita telah mempersiapkan diri dan bergerak cepat. Di saat negara lain mengalami krisis pangan, kita punya cadangan beras yang kuat. Bahkan parlemen Malaysia minta Kementerian Pertanian Malaysia belajar ke Indonesia. Itulah kebanggaan kita,” ucapnya.

Ia pun berharap agar semua pihak terus mempertahankan sinergitas untuk mewujudkan Indonesia yang semakin maju, termasuk mencapai swasembada pangan. Operasi pasar melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, dan Satgas Pangan.

Seperti diketahui, Operasi Pasar Pangan Murah merupakan kolaborasi pemerintah dan BUMN Pangan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan dan Idulfitri. Harga bahan pokok dijual di bawah HET. Selain daging kerbau, daging ayam ras beku dijual Rp 34.000/kg dari HET Rp 40.000/kg, Minyakita dijual Rp 14.700/liter dari HET Rp 15.700/liter, gula konsumsi Rp 15.000/kg dari HET Rp 18.500/kg, bawang putih Rp 32.000/kg dari HET Rp 40.000/ kg, dan beras SPHP Rp 12.000-12.600/kg dari HET Rp 12.500-13.500/kg.

Adapun pasokan pangan disediakan sejumlah jaringan asosiasi petani dan pengusaha komoditas, serta BUMN Pangan seperti Perum BULOG, PT RNI, PTPN, PT Berdikari, dan PT PPI.

Untuk memasifkan pelaksanaan operasi pasar kali ini, pemerintah juga menggandeng PT Pos Indonesia dan akan memanfaatkan jaringan BUMN Pangan serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di berbagai daerah. (INF)

GEJALA ANTRAKS MUNCUL DI GUNUNG KIDUL, TIM RESPONS CEPAT

Tim langsung merespons cepat dengan melakukan penelusuran dan pengambilan sampel kasus antraks di Gunung Kidul. (Foto: Istimewa)

Tim dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates yang merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian (Kementan) langsung merespons cepat satu kasus gejala antraks di Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, pada 15 Februari 2025.

“Pemerintah serius menangani setiap kasus penyakit hewan menular yang muncul. Kami telah mengirimkan tim ke lokasi kasus untuk melakukan penelusuran, pengambilan sampel, dan penyuluhan kepada pemilik ternak,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, melalui siaran resminya saat meninjau laboratorium BBVet Wates, Selasa (18/2/2025).

Ia menambahkan, tim BBVet Wates juga terus berkoordinasi dengan Dinas PKH Kabupaten Gunung Kidul dan meminta untuk berkoordinasi lintas sektor dengan Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan pemantauan dan cek kesehatan pada pemilik ternak atau yang memiliki riwayat kontak dengan ternak sakit.

Sementara itu, Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa, mengatakan tim BBVet Wates dan Dinas PKH Kabupaten Gunung Kidul telah melakukan disinfeksi secara menyeluruh pada kandang yang terdampak untuk memastikan dekontaminasi kuman, sehingga potensi penyebaran penyakit dapat dihilangkan.

“Ternak-ternak yang masih ada di kandang diisolasi, tidak boleh dikeluarkan, dan pembatasan akses keluar masuk, serta kandang terus dijaga biosekuritinya agar ternak tidak terpapar penyakit,” jelas Hendra.

“Pengobatan antibiotik pada ternak yang sekandang juga telah dilakukan dan akan dilanjutkan vaksinasi antraks pada ternak tersebut setelah masa kerja/residu antibiotik berakhir. Untuk di luar lokasi kasus, vaksinasi antraks dapat dilakukan secepatnya pada ternak-ternak yang sehat untuk mencegah penularan.”

Sampai berita ini diturunkan, pemerintah menyatakan tidak ditemukan penularan kasus pada ternak lain dan juga tidak ditemukan kasus klinis pada manusia. Kementan akan terus melakukan pemantauan dan penanganan kasus antraks untuk mencegah penyebaran penyakit, serta melindungi kesehatan hewan dan manusia. (INF)

JELANG RAMADAN, PEMERINTAH SIAPKAN OPERASI PASAR UNTUK STABILKAN HARGA

Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pokok bersama kementerian, lembaga, dan BUMN Pangan, di Kantor Pusat Kementan. (Foto: Istimewa)

Menjelang Ramadan pemerintah siapkan langkah strategis guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di seluruh Indonesia. Salah satu langkah utama dengan menggelar operasi pasar di berbagai daerah dalam menekan potensi lonjakan harga pangan.

”Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harapkan harga bahan pokok stabil, bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sekaligus Menko Pangan Ad Interim saat memimpin Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pokok bersama kementerian, lembaga, dan BUMN Pangan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (17/2/2025).

Mentan Amran mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan mekanisme operasi pasar, termasuk rencana volume komoditas yang didistribusikan, penentuan harga berbagai komoditas pada operasi pasar, hingga penentuan lokasi.

”Kita akan lakukan operasi pasar besar, khususnya komoditas daging, gula pasir, minyak goreng, dan seterusnya. Hari ini kita masih rapatkan dan keputusan terakhir itu pada 19 Februari 2025,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan, pemerintah akan cermat dalam menentukan harga komoditas pada operasi pasar ataupun harga eceran tertinggi (HET) komoditas secara umum yang akan diumumkan pada 19 Februari 2025 nanti.

”Kita ingin di bulan suci Ramadan semua yang melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil. Tugas kita sebagai regulator dan pengatur kebijakan, bagaimana produsen dalam hal ini petani dan peternak tersenyum, konsumen bahagia, dan pengusaha tetap untung,” ungkapnya.

Mentan juga memastikan ketersediaan bahan pokok mencukupi jelang Ramadan. ”Beras aman, itu yang paling penting, beras aman karena ini kontribusinya kepada inflasi. Daging, bawang, insyaallah kita aman, stok aman. Intinya stok kita siapkan sekarang, kita sudah pantau, kita sudah rapat koordinasi tadi, stok aman, jumlahnya cukup,” tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, turut menyampaikan akan memberikan dukungan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan. Salah satunya koordinasi dengan Dinas Perdagangan agar kegiatan operasi pasar menjangkau lapisan masyarakat di daerah.

”Atas arahan Bapak Menteri Pertanian, kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD Pasar, terutama di daerah yang mengalami indikasi kenaikan agar bisa dikendalikan dan turun operasi pasar di sana dengan komoditas yang sudah ditentukan, juga dengan titik-titik yang telah ditentukan berdasarkan laporan,” katanya. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer