-->

DISKUSI PENGEMBANGAN GENETIK MAKSIMAL DENGAN SISTEM CLOSED HOUSE

 

Para peserta antusias menyimak pemaparan pembicara pertama, Amin Suyono dari Cobb Vantress  (Foto: Dok. De Heus)

PT Rukun Mitra Bersama mengadakan seminar dan diskusi mengangkat tema Maximum Genetic Development With A Closed House System, Kamis 17 Oktober 2024 di Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri 35 peserta internal.

Informasi yang dihimpun Redaksi Infovet, acara tersebut mengundang tiga pembicara kompeten antara lain Amin Suyono SPt (Key Account Manager Cobb Vantress), Sofin Faiz SPt (Fancom B.V Representative Indonesia) dan Taufik Nugroho SPt (Technical Sales De Heus Indonesia).

Membuka sesi presentasinya, Amin Suyono mengemukakan salah satu bagian sapronak pembentuk HPP adalah DOC.

"DOC hubungannya dengan kebutuhan impor GPS dan ketersediaan PS di beberapa perusahaan untuk memunculkan FS berkualias," kata Amin.

Ia menambahkan harga livebird saat ini fluktuatif hingga di bawah HPP, mendorong beberapa perusahaan mencari alternatif efisiensi untuk mendapatkan HPP yang baik.

Amin menjelaskan DOC genetik Cobb terdahulu memerlukan suhu brooding yang mencapai 33°C-34°C untuk memaksimalkan target berat badan saat 7 Hari 4,5x berat DOC. Pembaharuan genetik Cobb 500 terbaru adalah penurunan suhu untuk fase brooding di 31°C-32°C.

Hal tersebut turut merangsang kebutuhan wind speed pada kandang broiler yang dapat dimaksimalkan hingga 3-3,75 m/s pada ayam besar (4-5 minggu), dikarenakan peningkatan kecepatan pertumbuhan yang membutuhkan sirkulasi udara yang proper dan baik.

“Hal yang sering dilakukan dalam kandang namun kurang diperhatikan yaitu persiapan kandang seperti preheating 24 sampai 48 jam sebelum chick-in. Tujuannya tidak hanya menghangatkan ruang saja, akan tetapi alas (sekam) hingga ke lantai,” jelas Amin.

Sensor suhu pada DOC terletak ditelapak kaki, sehingga perlu untuk preheating tersebut. Pengecekan suhu pada kloaka (std 40°C - 40.5°C) untuk menentukan target suhu awal saat brooding juga jarang dilakukan sampling.

Standardisasi yang disampaikan Amin sejalan dengan kebutuhan kandang yang mumpuni seperti insulasi kandang yang rapat, kokoh dan tahan lama. Juga pentingnya sistem ventilasi yang baik dan mumpuni. Handling ayam harus sesuai dengan SOP, lighting program dan watering system kita lebih perhatikan,” tandasnya.

Sistem Ventilasi Berteknologi Tinggi

Kebutuhan masyarakat akan daging ayam yang sehat dan terjaga kualitasnya sangat diperlukan, terlebih untuk menopang ketahanan pangan Indonesia.

Sofin Faiz menyinggung indeks kebutuhan daging ayam per kapita menurut salah satu badan survei masih 11 /tahun, dinilai sangat jauh dibandingkan dengan Filipina yaitu 14 kg/tahun dan Malaysia 43 kg/tahun.

Perusahaan Fancom B.V yang berkantor pusat di Belanda, kini sedang menggalakkan sistem ventilasi di Indonesia berbasis Minimum Transtition Tunnel (MTT) yang banyak digunakan di negara eropa.

Penggunaan sistem MTT dipercaya dapat memaksimalkan tujuan kandang closed house yaitu memaksimalkan potensi genetik ayam, hingga mendapatkan hasil yang bagus.

Sistem ini tentunya sudah dihitung dan disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia,” ungkap pria yang akrab disapa Faiz ini.

Sejalan dengan Cobb bahwa sistem MTT dapat menyesuaikan kondisi ventilasi saat periode brooding atau suhu diluar kandang lebih rendah dari target dalam kandang (minimum ventilasi). Saat pergantian dari minimum ke maksimum ventilasi (transition ventilasi) dan ketika ayam membutuhkan angin yang cepat (tunnel ventilasi) untuk mendinginkan tubuh.

Tiga sistem tersebut sangat dibutuhkan, apalagi dengan keadaan iklim tropis yang memiliki kelembaban tinggi dan cuaca yang cukup panas.

Kuncinya adalah sistem tersebut menyesuaikan dengan target suhu yang dirasakan oleh ayam. Bukan hanya target suhu ruangan, karena sistem ini memiliki beberapa sensor yang berteknologi tinggi serta controller touch screen yang membantu operator kandang mengobservasi kondisi ayamnya,” terang Faiz.

Lanjut Faiz, beberapa kandang yang semi-closed house biasanya akan kesulitan untuk mendapatkan wind speed yang maksimal 3 m/s. Beberapa modifikasi seperti penambahan deflector per 3 meter/6 meter, menjadi saran yang baik untuk mencapai target tersebut.

Selain itu kipas yang kurang terstandard atau tidak ada keterangan spesifikasi juga mempengaruhi kondisi kandang, dikarenakan daya hisap yang kurang maksimal.

Sementara itu, Taufik Nugroho menyebutkan De heus yang saat ini memiliki 5 feedmill yaitu di Bekasi, Bogor, Pasuruan, Mojokerto dan Purwodadi memiliki komitmen untuk menyediakan pakan berkualitas dan support maksimal untuk pelanggan.

Foto bersama pembicara dan peserta (Foto: Dok. De Heus) 

Sebagai partner independen peternak, pihaknya memberikan sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan dalam kandang dan dalam kantong.

Kualitas yang terus dijaga sehingga antara pabrik, inti, plasma dapat bertumbuh baik bersama sesuai dengan slogan De Heus yaitu Powering Progress yang berarti win win solution.

Acara kali ini adalah wujud dari komitmen tersebut untuk memenuhi kebutuhan lapangan dan menjalin hubungan yang lebih intim antara De Heus, PT Rukun Mitra Bersama, Cobb dan Fancom,” pungkasnya. (NDV)

 

 

DE HEUS BUKA PABRIK DI PURWODADI BERKAPASITAS 15.000 TON

De Heus sebagai salah satu produsen pakan ternak terbesar membuka pabrik kelima di Purwodadi, Jawa Tengah. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi hingga 15.000 ton per bulan, semakin memperkokoh posisi De Heus sebagai salah satu perusahaan pakan ternak terkemuka di Indonesia.

"Kami sangat senang bisa memperluas operasi bisnis kami di Indonesia dan mendukung perkembangan sektor peternakan. Pabrik baru di Purwodadi adalah bukti komitmen kami untuk menyediakan pakan ternak berkualitas tinggi dan mendukung praktik peternakan berkelanjutan bagi peternak mandiri," ujar Kay De Vreese, Presiden Direktur De Heus Indonesia dalam rilis yang diterima redaksi Infovet. 

Dengan peningkatan kapasitas produksi di pabrik Purwodadi, De Heus menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung peternak lokal dengan memastikan pasokan pakan berkualitas tinggi yang konsisten. Pabrik ini berkomitmen untuk memproduksi pakan ternak sesuai dengan standar internasional, dengan fokus pada solusi peternakan yang praktis dan berkelanjutan.

"Pembukaan pabrik baru kami di Purwodadi, Jawa Tengah, memperkuat komitmen De Heus untuk menyediakan produk yang membantu meningkatkan produktivitas ternak dan mendukung pertumbuhan peternakan pelanggan kami," kata Nofrialdi, Manajer Pabrik De Heus Purwodadi.

De Heus Indonesia juga tetap berdedikasi tinggi dalam mendukung peternak unggas komersial mandiri dan pembudidaya ikan di Indonesia, serta berkomitmen untuk tidak terlibat dalam peternakan broiler komersial atau perikanan itu sendiri. Hal ini dilakukan agar De Heus tidak bersaing dengan peternak lokal dalam bisnis inti mereka. (INF)

MENYONGSONG ACARA PUNCAK HATN, PINSAR GELAR BAZAR AYAM DAN TELUR MURAH

Bazar Ayam dan Telur Murah yang digelar Pinsar di Taman Keprabon, Surakarta. (Foto: Dok. Infovet)

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dengan menggelar berbagai kegiatan sejak September 2024, salah satunya Bazar Ayam dan Telur Murah di Taman Keprabon, Surakarta, Sabtu (12/10/2024).

Acara ini diadakan untuk masyarakat Solo Raya dengan tujuan untuk meningkatkan konsumsi gizi melalui penyediaan bahan makanan bergizi seperti ayam dan telur dengan harga terjangkau.

Ketua Pinsar Jawa Tengah, Parjuni, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye promosi pentingnya konsumsi protein hewani di kalangan masyarakat. Menurutnya, meskipun ayam dan telur adalah bahan makanan kaya nutrisi, namun tingkat konsumsinya di Indonesia masih tergolong rendah.

Melalui bazar ini, Pinsar berusaha memastikan masyarakat memiliki akses mudah untuk membeli ayam dan telur dengan harga murah, sehingga bisa mendorong peningkatan konsumsi protein hewani.

“Kami ingin memastikan masyarakat dapat membeli ayam dan telur dengan harga yang lebih terjangkau, karena ini adalah bahan makanan bergizi yang sangat penting, tetapi sayangnya konsumsinya per kapita masih rendah. Melalui acara ini, kami berharap masyarakat lebih menyadari pentingnya konsumsi protein hewani untuk kesehatan,” kata Parjuni.

Pinsar Jawa Tengah menggandeng berbagai pihak di daerah untuk mendukung kampanye ini, dengan harapan acara serupa dapat diselenggarakan di berbagai wilayah lain di Indonesia. Parjuni berharap bahwa tahun depan konsumsi ayam dan telur bisa meningkat, bukan hanya di wilayah Solo Raya, tetapi juga di seluruh Indonesia.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menginspirasi daerah lain untuk turut mendorong peningkatan konsumsi ayam dan telur, sehingga di masa mendatang konsumsi protein hewani bisa meningkat lebih baik secara nasional,” tambahnya.

Selain sebagai upaya meningkatkan konsumsi gizi, bazar murah ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap peternak kecil. Parjuni menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk menjaga keberlangsungan usaha peternak mandiri, yang mayoritas adalah UMKM. Ia mengungkapkan bahwa dalam persaingan dengan perusahaan besar, peternak rakyat memerlukan regulasi yang lebih mendukung agar mereka tetap eksis dan berkembang.

Acara ini juga mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satu warga Pringgading, Ninis Handayani, merasa sangat terbantu dengan adanya Bazar Ayam dan Telur Murah. Ia mengungkapkan bahwa harga yang ditawarkan di bazar jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar.

“Alhamdulillah, ini sangat membantu. Di pasar, setengah kilo telur biasanya dihargai sekitar Rp 13.000, tetapi di sini saya bisa mendapatkan satu kilo telur hanya dengan Rp 20.000. Ini sangat membantu kebutuhan dapur kami,” tukasnya.

Acara puncak HATN berlangsung Minggu 13 Oktober 2024 di area Car Free Day Jl Slamet Riyadi Solo dengan acara utama berupa pemecahan rekor MURI konsumsi ayam dan telur. selengkapnya klik di sini

(WINDRI/INF)

PENGURUS PINSAR SOLO RAYA RESMI DILANTIK

Pelantikan pengurus Pinsar Solo Raya. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Pengurus Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Solo Raya (Pinsar Solo Raya) resmi dilantik dalam sebuah acara yang berlangsung di Ibis Hotel Solo, Sabtu (12/10/2024).

Pinsar Solo Raya merupakan organisasi yang menaungi peternak unggas dari berbagai wilayah di sekitar Solo, termasuk Kota Solo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Wonogiri.

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memperkuat posisi peternak unggas di Solo Raya dan sekitarnya, serta memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan yang ada di sektor perunggasan.

Ketua Pinsar Solo Raya, Agus Eko Sulistyo, mengajak seluruh peternak unggas di Solo Raya untuk tetap menjaga kekompakan dan semangat, terutama di tengah situasi industri perunggasan yang sedang mengalami gejolak.

Menurut Agus, rencana ke depan bagi Pinsar Solo Raya adalah membentuk sebuah koperasi yang diharapkan akan mempermudah kerja sama antar peternak dan lembaga-lembaga terkait termasuk pemerintah. Melalui koperasi peternak diharapkan dapat bekerja lebih efisien dan mandiri, terutama dalam penyediaan bahan pakan, sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada pabrikan besar.

“Dengan membentuk koperasi kita berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah, seperti saat ini terkait dengan program subsidi jagung. Selain itu, kita juga berharap bisa mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis yang akan segera dijalankan. Program ini penting untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses ke gizi yang baik, terutama protein hewani dari unggas,” ujar Agus.

“Jika memungkinkan, kita juga ingin dapat melakukan impor bahan pakan secara mandiri melalui koperasi ini, sehingga kita tidak terlalu bergantung pada pabrikan besar. Intinya, bagaimana kita bisa bekerja lebih efisien, terutama dalam menekan biaya produksi.”

Wakil Ketua Umum Pinsar Indonesia, Hidayaturahman, yang hadir mewakili Ketua Umum Pinsar Indonesia, mengucapkan selamat kepada para pengurus baru Pinsar Solo Raya. Ia berharap dengan pelantikan ini pengurus dapat semakin menunjukkan keseriusan dalam berkontribusi kepada bangsa dan negara, khususnya dalam penyediaan protein hewani yang murah dan berkualitas.

Menurutnya, Pinsar Indonesia yang telah berkiprah lebih dari 30 tahun memiliki peran penting dalam mendukung sektor peternakan unggas di Indonesia. Saat ini, Pinsar Indonesia memiliki anggota di lebih dari 30 provinsi di seluruh Indonesia, sebuah pencapaian besar yang harus terus ditingkatkan.

“Dengan pengalaman panjang ini hubungan antara Pinsar Indonesia dengan Kementerian Pertanian sudah terjalin cukup lama. Kami selalu berusaha menjadi mitra yang baik bagi pemerintah dalam menyediakan protein asal hewani yang terjangkau, seperti telur, daging ayam, dan berbagai jenis unggas lainnya. Kami berharap Pinsar Solo Raya dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah, khususnya dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang, termasuk membuka peluang bagi pelaku usaha baru,” ungkap Hidayaturahman.

Foto bersama usai pelantikan pengurus Pinsar Solo Raya.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina Pinsar Indonesia, Prof Muladno, juga memberikan pandangannya. Ia menekankan pentingnya menjaga kekompakan di kalangan peternak unggas, yang menurutnya ibarat seperti menjaga harmoni dalam satu rumah besar.

Ia melihat program Makan Bergizi Gratis sebagai momentum penting untuk mengembalikan kejayaan peternak rakyat, khususnya peternak unggas kecil yang jumlahnya semakin menurun. Saat ini, kata dia, hanya sekitar 15-20% dari total peternak broiler yang masih merupakan peternak rakyat, sementara peternak layer rakyat juga semakin berkurang. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak termasuk pengurus Pinsar Solo Raya untuk bersatu dalam mencegah peternak layer mengalami nasib yang sama dengan peternak broiler.

“Kita harus memanfaatkan program Makan Bergizi Gratis sebagai momen kebangkitan bagi peternak rakyat. Saya ingin mengingatkan para pengurus Pinsar Solo Raya untuk segera melakukan konsolidasi dengan asosiasi-asosiasi lain, tidak hanya dengan Pinsar sendiri. Kolaborasi ini penting untuk mendukung pemerintah dan sekaligus membangkitkan sektor perunggasan rakyat,” tegas Muladno.

Dukungan juga disampaikan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak), Tri Melasari, kepada pengurus baru Pinsar Solo Raya. Ia sampaikan bahwa Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) terus mendorong sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan pihak swasta dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani, khususnya daging ayam dan telur. Menurutnya, daging ayam dan telur merupakan komoditas peternakan yang sangat penting karena mudah diakses oleh masyarakat dan harganya relatif terjangkau.

“Keberhasilan industri perunggasan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang saling bersinergi, baik pemerintah, swasta, maupun asosiasi seperti Pinsar Indonesia. Saya berharap dengan adanya pengurus baru ini, seluruh keluarga besar Pinsar Solo Raya akan semakin bersemangat untuk maju dan berkembang bersama. Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” katanya. (WINDRI/INF)

INFOVET TAMPIL DI ASEAN ROUNDTABLE DISCUSSION, VIETSTOCK 2024

Pemred Majalah Infovet, Bambang Suharno, saat menampilkan presentasinya dalam Roundtable Discussion. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Ho Chi Minh City, 9-11 Oktober 2024. Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Infovet, Bambang Suharno, diundang secara khusus oleh Informa Markets, penyelenggara Vietstock Expo & Forum, untuk menghadiri pameran ternama tersebut yang berlangsung di Saigon Exhibition & Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai 9-11 Oktober 2024, dan menjadi ajang penting bagi industri peternakan di kawasan ASEAN.

Sebagai aktivis dalam organisasi peternakan sekaligus Pemred Infovet, Bambang turut hadir dalam acara opening ceremony yang meriah, acara pemberian penghargaan Vietstock Award, serta memainkan peran aktif dalam Roundtable Discussion bertajuk “Sustainibility in ASEAN Livestock Industry.”

Diskusi yang berlangsung 10 Oktober 2024, mempertemukan para ahli, pemimpin industri, dan perwakilan organisasi peternakan dari berbagai negara di ASEAN untuk bertukar wawasan mengenai perkembangan terkini di sektor peternakan. Dalam diskusi ini hadir perwakilan dari negara tuan rumah (Vietnam) serta negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.

Dalam diskusi ini, Bambang menampilkan presentasi mengenai “Indonesia Livestock Industry Review”, yang memberikan pandangan komprehensif tentang kondisi industri peternakan di Indonesia. Topik ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tantangan hingga peluang yang dihadapi sektor peternakan nasional.

Bambang antara lain menyampaikan, konsumsi telur dan daging ayam masyarakat Indonesia yang masih rendah (sekitar 15 kg daging ayam dan 150 butir telur/kapita/tahun) tidak semata-mata disebabkan karena redahnya daya beli masyarakat.

“Faktanya konsumsi rokok masyarakat Indonesia 1.300 batang per kapita per tahun yang merupakan konsumsi tertinggi di ASEAN. Padahal harga sebatang rokok setara dengan sebutir telur. Ini artinya potensi bisnis perunggasan di Indonesia masih bisa berkembang, jika kampanye gizi ayam dan telur terus dilakukan oleh stakeholder peternakan,” ujar Bambang.

Foto bersama usai diskusi.

Di bagian lain, Bambang menyampaikan program pemerintahan baru Indonesia berupa makan bergizi gratis untuk anak sekolah yang berpeluang meningkatkan bisnis perunggasan. Adapun program minum susu gratis, juga menjadi peluang baru berupa investasi peternakan sapi perah di Indonesia.

Keikutsertaan Infovet dalam forum ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan antar negara di ASEAN dan meningkatkan peran media dalam mendukung pengembangan industri peternakan. (INF)

CAPAI SWASEMBADA, KOMODITAS UNGGAS DIMINTA MENYASAR PASAR DUNIA

Komoditas unggas memberikan kontribusi 60% PDB peternakan. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Senin (14/10/2024). Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras telah mencapai swasembada dan memiliki keunggulan daya saing tinggi. Keduanya merupakan komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) sebagai sumber pangan hewani strategis yang dibutuhkan masyarakat.

Komoditas unggas memberikan kontribusi 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Peternakan, 10% tenaga kerja nasional, dan total nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp 700 triliun.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyebut pangan asal unggas Indonesia melimpah dan meneguhkan posisi Indonesia dapat berkontribusi besar terhadap pemenuhan pangan dunia. Pihaknya optimis dengan swasembada pangan asal unggas ini, Indonesia dapat ikut andil mengatasi krisis pangan dunia.

Sementara itu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Agung Suganda, menjelaskan bahwa produk unggas Indonesia telah diakui dan diterima oleh beberapa negara. Berbagai hambatan teknis persyaratan ekspor termasuk regulatif yang sangat ketat telah diatasi dengan baik oleh pemerintah dan pelaku usaha.

Agung merinci bahwa PT Gizindo (CPI Group) telah melakukan ekspor telur konsumsi (table eggs) tujuan Singapura sepanjang Januari-September 2024 sebanyak 118 kali pengiriman dengan total jumlah 38,36 juta butir setara 2,37 ribu ton atau senilai 4,44 juta USD.

Selain telur ayam ras, dua perusahaan perunggasan besar yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed secara rutin setiap bulan melakukan ekspor DOC final stock (DOC FS) ayam ras petelur, karkas ayam beku, dan ayam hidup (live bird) tujuan Singapura. Dalam bulan ini menurut Agung, ekspor telur tetas (hatching egg) dari parent stock ayam ras pedaging sebanyak ratusan ribu butir tujuan Uni Emirat Arab (UEA) juga telah dilakukan kedua pelaku usaha perunggasan tersebut.

Agung juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyusun peta jalan produksi telur guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025-2029. Dengan produksi di 2025 sebesar 6,94 juta ton dan mencapai 7,81 juta ton pada 2029, surplus akan tetap terjaga sebesar 4-5% dan memastikan kebutuhan domestik dan program MBG terpenuhi.

Kementan berkomitmen meningkatkan kapasitas produksi unggas melalui inovasi teknologi dan peningkatan infrastruktur, meskipun ada tantangan global seperti perubahan iklim. “Surplus pada komoditas unggas menunjukkan bahwa kita berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian pangan dan berperan aktif di pasar regional dan global,” kata Agung.

Dewasa ini, kemajuan perunggasan demikian pesat seiring meningkatnya produktivitas daging ayam ras dan telur ayam ras. Produksi daging ayam ras selama kurun waktu 2020-2024 tumbuh rata-rata 4,51% tiap tahun. Sementara produksi telur ayam ras pada periode yang sama juga tumbuh 5,45% tiap tahun.

Pada tahun existing 2024, Kementan mencatat produksi daging ayam ras nasional mencapai 3,84 juta ton dengan kebutuhan 3,72 juta ton, maka terdapat surplus bulanan 116,19 ribu ton atau surplus kumulatif (ditambah carry over) sebanyak 239,09 ribu ton.

Sementara pada produksi telur ayam ras, diproyeksikan mencapai 6,34 juta ton dengan kebutuhan 6,24 juta ton dan neraca surplus mencapai 173,62 ribu ton. Data supply dan demand komoditas unggas tersebut menunjukkan penguatan kapasitas produksi nasional dan kerap diintepretasikan sebagai kelebihan stok yang harus dikelola dalam sistem buffer stock nasional.

Indonesia memiliki peran strategis dan telah berkontribusi terhadap penyediaan pangan dunia asal unggas. Meski pangsa pasar telur konsumsi Indonesia baru menembus Timur Leste dan Singapura, proporsi produksi telur ayam ras Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah India. (INF)

VIETSTOCK 2024, PAMERAN PETERNAKAN TERBESAR VIETNAM


Ho Chi Minh City, Infovet
. Bertempat di Saigon Exhibition & Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam, tanggal 9-11 Oktober 2024, berlangsung Vietstock Expo & Forum, salah satu pameran industri peternakan dan akuakultur terbesar di Asia Tenggara. Acara ini dibuka dengan meriah, dihadiri oleh Deputi Menteri Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) Vietnam, Phung Duc Tien, beserta ratusan delegasi, perusahaan, dan pakar industri dari berbagai negara. Pameran ini menjadi ajang inovasi teknologi bagi sektor peternakan dan akuakultur yang sedang bergerak menuju masa depan yang berkelanjutan.

Pembukaan pameran yang spektakuler tersebut juga turut dihadiri oleh Pemimpin Redaksi Majalah Infovet, Bambang Suharno, yang diundang untuk menghadiri opening ceremony, penganugerahan Vietstock Award serta menjadi salah satu narasumber dalam ASEAN Livestock Roundtable Discussion, yang diselenggarakan oleh Informa Market, selaku penyelenggara pameran. Dalam diskusi tersebut, Bambang berbagi wawasan seputar perkembangan industri peternakan di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan standar produksi berkelanjutan.

Titik Puncak Pembukaan dan Sambutan Hangat


Ben Wong, General Manager Informa Markets Vietnam, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tamu, peserta pameran, dan pengunjung. Ia menekankan bahwa perayaan 20 tahun Vietstock merupakan tonggak penting dalam perkembangan industri peternakan dan akuakultur di Vietnam. "Vietstock dan Aquaculture Vietnam telah menjadi fondasi bagi industri ini untuk bertukar pengetahuan dan berkolaborasi menuju masa depan yang lebih cerah," ucapnya.

Deputi Menteri Phung Duc Tien juga menyoroti pentingnya peran pameran ini dalam memperkenalkan produk dan teknologi terbaru di sektor peternakan. Lebih dari itu, ia menekankan nilai penting kolaborasi antara pelaku bisnis, peneliti, dan pakar untuk berbagi pengalaman serta belajar satu sama lain demi meningkatkan produktivitas industri.

Vietstock Award dan Inovasi Terdepan

Pemberian penghargaan Vietstock Award 2024

Hari pertama pameran juga diramaikan dengan penganugerahan Vietstock Award, berlangsung sore hingga malam hari, yang memberikan penghargaan kepada inovasi terbaik di bidang peternakan dan akuakultur. Produk dan teknologi unggulan seperti sistem manajemen peternakan cerdas, pakan modern, serta solusi berkelanjutan menarik perhatian para pengunjung. Zona Inovasi di pameran ini menjadi pusat perhatian, memamerkan berbagai teknologi canggih yang diharapkan akan membawa industri ini menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Konferensi Teknis dan Pembahasan Berkelanjutan


Selain pameran, rangkaian konferensi teknis menjadi salah satu daya tarik utama di hari pertama. Diskusi seputar transformasi produksi peternakan, nutrisi, lingkungan, dan pengelolaan ternak menjadi fokus utama. Topik yang diangkat tidak hanya relevan dengan situasi terkini, tetapi juga memberikan panduan praktis bagi para peternak dan pelaku industri yang ingin meningkatkan operasional mereka.

Dalam salah satu sesi konferensi, Asosiasi Peternakan Hewan Vietnam (AHAV) menyampaikan pentingnya solusi peternakan berkelanjutan dan cara mengurangi emisi industri. Di sisi lain, Asosiasi Pakan Ternak Vietnam (VFAEA) mengedukasi para peserta mengenai standar produksi berkelanjutan dan bagaimana menghadapi pasar ekspor dengan memenuhi standar internasional seperti kesejahteraan hewan, sertifikasi Halal, serta pengurangan antibiotik.

Sementara itu pada hari kedua ada acara khusus berupa ASEAN Rountable Discussion  yang membahas industri peternakan ASEAN yang berkelanjutan. Acara dihadiri oleh pewakilan tuan rumah Vuetnam serta undangan dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Laos dan Myanmar.

Bambang Suharno di acara Rountable Discussion

Pada acara ini Bambang Suharno menampilkan presentasi mengenai Indonesia Livestock Industry Review, yang memberikan pandangan komprehensif tentang kondisi industri peternakan di Indonesia . Topik ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tantangan hingga peluang yang dihadapi oleh sektor peternakan nasional hingga upaya stakeholder peternakan Indonesia dalam meningkatkan konsumsi ayam dan telur melalui kampanye gizi secara berkelanjutan. Bambang menyampaikan konsumsi rokok masyarakat Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sedangkan konsumsi ayam dan telur berada di peringkat 4. Fakta ini menunjukkan bahwa potensi peningkatkan konsumsi masih besar.


Dengan padatnya acara , Vietstock 2024 telah berhasil menetapkan ekspektasi tinggi untuk hari-hari selanjutnya. Acara ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan teknologi terbaru, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama dan berbagi pengetahuan dalam memajukan sektor peternakan dan akuakultur di kawasan Asia Tenggara.

HARI AYAM DAN TELUR NASIONAL 2024 PECAHKAN REKOR MURI



Infovet, Surakarta
— Suasana meriah menyelimuti acara Kampanye Konsumsi Daging Ayam dan Telur yang diadakan di area Car Free Day Solo, tepatnya di Perempatan Pasar Pon, Minggu (13/10/2024). Sebanyak 2.300 siswa SD dari berbagai sekolah di Solo berpartisipasi dalam acara ini, memecahkan rekor MURI sebagai kampanye konsumsi ayam dan telur dengan jumlah peserta terbanyak di Indonesia.


Hadir juga para pejabat dan pimpinan asosiasi peternakan dari pusat dan daerah.  Pejabat pusat antara lain Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Tri Melasari, Ketua Pokja Stabilisasi Pasokan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Yudhi Harsatriadi, Plt Kadis Peternakan Provinsi Jawa Tengah Ignatius Haryanta, Ketua Umum Pinsar Singgih Januratmoko beserta jajaran pengurus Pinsar Pusat , perwakilan ASOHI, ISPI, PDHI, GPPU, GPMT dan asosiasi lainnya, serta pengurus pinsar dari beberapa daerah.

Sejak pukul 06.00 WIB, anak-anak yang mengenakan seragam olahraga mulai berkumpul. Pada pukul 07.30 WIB, mereka secara serentak menyantap ayam goreng, nasi, telur rebus, dan air mineral yang telah disiapkan oleh panitia. Suasana kebersamaan terasa kental, dan anak-anak tampak antusias saat menyantap makanan yang kaya akan protein ini.


Acara bertema Ayam dan Telur untuk Masa Depan yang Lebih Sehat tersebut turut dihadiri oleh Hana Nadia, Duta Ayam dan Telur Indonesia. Dalam talkshow yang digelarnya, Hana menekankan pentingnya konsumsi ayam dan telur bagi perkembangan anak karena makanan ini merupakan sumber protein berkualitas dengan harga yang terjangkau. Ia berharap anak-anak mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi daging ayam dan telur sejak dini.

Ketua Umum Pinsar Indonesia, Singgih Januratmoko, menjelaskan bahwa pemilihan siswa SD sebagai peserta kampanye bukanlah tanpa alasan. Menurutnya, anak-anak berada dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan protein yang cukup, dan Pinsar ingin mengedukasi mereka tentang pentingnya konsumsi ayam dan telur. "Kami berharap ketika mereka dewasa, ayam dan telur menjadi bagian dari gaya hidup mereka," ujar Singgih.


Direktur PPPHNAK Tri Melasari dan Plt Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Hariyanta Nugraha, M.Si,  menyatakan harapannya bahwa dengan diselenggarakannya kampanye ini, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya protein hewani, terutama daging ayam dan telur. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya menghilangkan stigma-stigma buruk yang masih ada di lingkungan peternakan. "Kami ingin masyarakat paham bahwa protein hewani dari daging dan telur sangat penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak," ujar Haryanta.

Sementara itu Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe dan Ketua Panitia Daerah Agus Eko Sulistyo menyampaikan rasa syukur atas lancarnya rangkaian acara HATN yang berlangsung sejak September 2024 hingga acara puncak  13 oktober 2024.


Agus menyampaikan rangkaian acara HATN antara lain bazaar ayam dan telur, aksi sosial, seminar gizi, seminar peternak unggas,  seminar start up bisnis perunggasan,  Talkshow edukasi gizi dan lain-lain. Semua acara ini berlangsung atas dukungan semua stakeholder peternakan,  termasuk anggota Pinsar.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga semua acara berlangsung sukses", ujar Ricky dan Agus.

Dengan adanya acara ini, Pinsar Indonesia menunjukkan kesiapannya dalam mendukung program makan bergizi gratis yang akan digulirkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, melalui Badan Gizi Nasional.***


Penulis: Windri Riansyah

Editor: Bams

DPN BERI PENGHARGAAN “BAPAK PETERNAKAN SAPI PERAH DAN KOPERASI SUSU”

Foto bersama pemberian penghargaan kepada Alm. Letjen TNI (Purn) Bustanil Arifin SH oleh Dewan Persusuan Nasional di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM. (Foto: Dok. Infovet)

Dewan Persusuan Nasional (DPN) memberikan penghargaan gelar “Bapak Peternakan Sapi Perah dan Koperasi Susu” kepada Alm. Letjen TNI (Purn) Bustanil Arifin SH, dalam rangka penghormatan dan mengenang jasanya mengembangkan industri susu di Tanah Air agar bisa bangkit dari keterpurukan.

Ketua DPN, Teguh Boediyana, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sudah mencermati perjalanan peternakan sapi perah rakyat dan koperasi susu di Tanah Air sejak zaman Belanda. Meski saat itu sudah eksis, tetapi perkembangan yang signifikan terjadi pada 1978.

“Bisa dikatakan sebagai tonggak kemajuan peternakan sapi perah rakyat dan koperasi susu yang bermula ketika Pak Bustanil Arifin diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Muda Urusan Koperasi dan tetap merangkap sebagai Kabulog,” ujar Teguh.

Ia bercerita bagaimana Bustanil mengembangkan industri sapi perah dan koperasi susu yang dipelajarinya dari kesuksesan koperasi susu di India. Untuk menunjang program tersebut, Bustanil menerbitkan Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim Pengembangan Persusuan Nasional.

“Langkah kebijakan pertama dari Pak Bustanil di awal 1978 itu dan menjadi dasar kuat perkembangan peternakan sapi perah dan koperasi susu di Indonesia adalah suatu keberanian politik yang luar biasa. Beliau ‘memaksa’ Industri Pengolahan Susu (IPS) saat itu untuk menyerap susu yang dihasilkan peternak rakyat dengan harga Rp 150-180 per liternya. Sebelumnya beberapa IPS yang menyerap susu peternak dalam jumlah sangat kecil dengan harga Rp 60 per liternya,” kenang Teguh.

Dengan adanya kebijakan itu, lanjut Teguh, adanya kepastian pasar dan harga yang layak menjadi panacea dan dengan sangat cepat mampu menggerakkan peternak sapi perah rakyat bangkit dan membenahi usahanya.

Ia juga menambahkan, pengembangan peternakan sapi perah dan wadah koperasi susu semakin diperkuat dengan payung hukum yang semakin kokoh. pada 1985, untuk menjamin perkembangan peternakan sapi perah dan persusuan, khususnya sapi perah rakyat dan koperasi susu, diterbitkan Inpres No. 2/1985 tentang Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Persusuan Nasional.

Dalam Inpres tersebut secara jelas tersurat bahwa pengembangan persusuan ditujukan untuk meningkatkan dan memanfaatkan potensi susu dalam negeri sehingga terjadi peningkatan produksi susu untuk mememnuhi permintaan dalam negeri, mengurangi impor, meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan kesempatan berusaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani/peternak.

“Namun krisis moneter yang terjadi di sekitar pada 1997 menjadi titik balik yang tragis. Melalui Inpres No. 4/1998, Inpres No. 2/1985 dicabut dan tidak diberlakukan lagi. Peternak sapi perah dan koperasi susu tak lagi punya payung hokum, dimana sebelumnya pemerintah dapat mengintervensi gesekan antara koperasi dengan IPS,” ungkapnya.

“Sejak 1998, peternak sapi perah dan koperasi susu memasuki kancah liberalisasi tanpa proteksi. Meskipun pihak IPS menjamin untuk menyerap susu segar, tetapi posisi tawar peternak sapi perah/koperasi yang menggantungkan pasar produksinya sebagai bahan baku kepada IPS menjadi lemah.”

Saat ini perkembangan produksi susu segar relatif stagnan di bawah 20% dari kebutuhan nasional. Jumlah koperasi primer susu juga menyusut dan tercatat tinggal 65 buah. Dari koperasi yang ada itu hanya beberapa yang mengelola susu segar dalam jumlah besar.

“Semoga dengan penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi industri susu untuk kembali menggeliat seperti sebelum terjadinya krisis moneter, dimana industri dan koperasi susu mampu memberikan kontribusi dalam penyediaan susu nasional,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rochadi Tawaf yang juga pengurus DPN sekaligus Dewan Pakar PPSKI. Ia menyatakan untuk kembali memperkuat wadah koperasi susu dan menjadikan susu sebagai konsumsi bagi anak-anak sekolah, seperti yang telah dikiprahkan oleh Bustanil Arifin.

“Koperasi susu kita saat ini sudah turun jauh sekali, saat ini hanya sekitar 50-an dari 200-an koperasi susu sebelumnya. Oleh karena itu seperti yang tadi saya sampaikan, penguatan koperasi susu itu yang sangat penting,” kata Rochadi ditemui Infovet.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sulistyo, perwakilan peternak rakyat sapi perah dari GKSI Jawa Timur, bahwa apa yang telah dilakukan oleh Butanil Arifin adalah sebuah realita, mengingat koperasi susu menjadi hal yang sangat penting untuk memperkuat perekonomian, utamanya dari sektor sapi perah. (RBS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer