-->

DISKANAK SUMEDANG SIAP KEMBANGKAN KAWASAN PETERNAKAN BARU DI DAERAHNYA

Domba, Salah Satu Ternak Yang Potensial di Kawasan Jawa Barat
(Sumber : Istimewa)


Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang akan membentuk kawasan peternakan ditiap wilayah atau Kecamatan. Kepala Diskanak Sumedang Tono Suhartono mengatakan pembentukan kawasan peternakan ini dilakukan guna meningkatkan populasi dan juga produksi ternak. 

"Saat ini kami sedang merintis dan menginventarisir tiap wilayah cocoknya untuk pengembangan ternak apa," jelas Tono Senin, 16 September 2024.

Dijelaskan Tono penentuan suatu kawasan peternakan itu didasarkan atas topografi yaitu ketinggian di atas permukaan laut, iklim, budaya dan juga potensi ketersedian pakan. Ditambahkan Tono dengan dibentuknya kawasan peternakan ini, maka nantinya tiap wilayah di Sumedang akan memiliki ciri khas khusus sebagai sentra peternakan.

"Walaupun mungkin di suatu wilayah akan banyak jenis ternak yang dikembangkan peternak, namum akan ada ciri khas khusus jenis ternak apa yang diunggulkan," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Tono dengan pola pengembangan kawasan peternakan ini diharapkan juga kedepan akan lebih memajukan sektor peternakan dan lebih meningkatkan pendapatan para peternak yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (INF)


DISKANAK KABUPATEN SUMEDANG SEBARKAN BANTUAN KAMBING KE KELOMPOK TANI

Petugas Diskanak Memantau Pemberian Bantuan Kambing
(Sumber : Tribunnews.com)


Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang akan membagikan kambing etawa untuk kelompok tani di Sumedang. Sebelumnya, dinas ini juga membagikan domba 18 hingga 30 domba untuk digemukkan kelompok tani. Dana hibah domba ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Dengan dana yang sama, tahun ini kambing etawa dipilih untuk peliharaan para petani.

Saat ini, Diskanak Sumedang mulai melaksanakan verifikasi data para calon petani dan calon lokasi (CPCL) terhadap kelompok tani penerima bantuan ternak domba dari DBHCHT tahun 2024 ini. Verifikasi data CPCL tersebut dilakukan terhadap sejumlah kelompok tani penerima bantuan ternak domba yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang.

"Ini untuk memastikan bahwa kelompok tani yang akan menerima bantuan memang betul-belul ada dan aktif," kata Plt Sekretaris Disnakan Kabupaten Sumedang, drh Mursjid Abdullah, kepada TribunJabar.id, Minggu (24/3/2024). 

Kegiatan verifikasi data CPCL kelompok tani penerima bantuan ternak domba DBHCHT dilaksanakan di beberapa desa, seperi Desa Banjarsari Kecamatan Jatinunggal; Kelompok Mitra Saluyu, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari; dan Desa Cikareo Selatan, Kecamatan Wado. Kelompk-kelompok CPCL penerima bantuan adalah yang ada kaitannya dengan pertanian dan buruh tembakau. 

"Di tahun 2024 ini memang ada alokasi anggaran untuk bantuan hewan ternak bagi para petani dan buruh tani tembakau," katanya.

Mursjid menyampaikan, bantuan ini, adalah bagian dari program kesejahteraan masyarakat, yang masuk dalam prioritas sasaran program DBHCHT Kabupaten Sumedang pada tahun 2024 ini.

"Tujuan utama dari program ini, adalah untuk membantu pengembangan usaha para petani, agar perekonomian masyarakat meningkat," katanya. (INF)



DESA DI SUMEDANG PERANGI STUNTING DAN KEMISKINAN MELALUI SEKTOR PETERNAKAN

Bupati Sumedang Kala Mengunjungi Desa Margamukti

Desa Margamukti di Kecamatan Sumedang Utara tangani stunting dan kemiskinan melalui sektor peternakan.Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala Desa  Margamukti , Siti Nuraeni Sofa yang menjabarkan program ketahanan pangan melalui budidaya hewan kepada bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam kunjungannya pada Jum'at (23/6) yang lalu. Dony sejatinya mengunjungi desa tersebut untuk mengecek soal stunting dan kemiskinan.

“Alhamdulilah bersilaturahmi, kunjungan ke warga, sekaligus juga mengapresiasi apa yang dilakukan Desa Margamukti dalam rangka Gerakan Bersama Penanganan Kemiskinan dan Stunting,” kata Dony, dikutip Suara Sumedang (23/6/2023).

Masyarakat Desa Margamukti didorong untuk beternak ikan, kelinci, domba, serta ayam untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

“Di sini ada sebuah ikhtiar untuk ketahanan pangannya, melalui peternakan. Baik kelinci dan sebagainya yang jadi nutrisi protein hewani untuk warga sehingga stunting akan teratasi,” ucap Dony.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa Margamukti Siti Nuraeni Sofa juga menggambarkan program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat di Margamukti antara lain budidaya kelinci

Warga yang mengelola ialah warga yang kurang mampu dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kami tidak ingin warga kami menjadi pengemis, tapi harus jadi pejuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Siti.

“Oleh karena itu kami buat beberapa kelompok, seperti kelompok budidaya maggot. Hasil budidaya bisa memenuhi pakan kelompok ikan dan ayam, juga kelompok kelinci dan domba,” sambungnya.

Siti juga memaparkan harapannya program-program itu bisa difasilitasi oleh pengampu kebijakan. Ia juga meyakini kasus kemiskinan dan stunting bisa lebih ditekan. (INF)

 


FAPET UNPAD BERIKAN PELATIHAN PETERNAKAN DI DESA CIPTASARI

Domba, Komoditas Peternakan Primadona di Desa Ciptasari 

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ciptasari, Pamulihan, Sumedang, dan P4S Karya Mandiri Prima menggelar pelatihan peternakan domba yang digelar di Aula Desa Ciptasari, Kamis (5/1/2023).

Kepala Desa Ciptasari Iis Lisnawati mengatakan, pelatihan yang digelar untuk kelompok ternak Desa Ciptasari ini diharapkan dalam meningkatkan sumber daya peternak dan mengetahui berbagai pengetahuan seputar alih teknologi dalam beternak domba. Lebih lanjut Iis mengatakan, pelatihan ini bertujuan mendorong peternak untuk tidak bingung lagi dalam mengolah pakan ternak. Peternak tidak perlu lagi mengarit, tetapi sudah memakai alat pencacah dan kemudian dilakukan fermentasi.

“Cara yang lebih mudah dan simpel sehingga pada musim penghujan dan musim kemarau  tidak bingung untuk kegiatan ngarit untuk memenuhi  kebutuhan ternak mereka,” imbuhnya.

Narasumber pada pelatihan ini terdiri dari dua dosen Fapet Unpad, yaitu Ir. Tidi Dhalika, M.S., dan Dr. Ir. Sondi Kuswaryan, M.S., serta perwakilan dari P4S Karya Mandiri Prima Yoyo Kusnadi. Ketiganya menyampaikan materi mengenai pakan ternak, dinamika kelompok, dan praktik pembuatan pakan fermentasi.

Dalam pemaparannya Tidi menekankan, bagi masyarakat yang akan beternak sapi atau domba perlu menetapkan tujuan awal yang spesifik, contohnya fokus di aspek pembibitan, breeding, atau penggemukan. Hal tersebut diperlukan agar sejak awal, peternak mampu memilih bibit yang bagus, melakukan manajemen pakan dan kandang yang sesuai, serta menyesuaikan dengan potensi yang ada.

“Pemberian pakan dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang ada dapat meningkatkan berat domba. dan dalam pemilihan pakan domba haruslah tepat protein, nutrien, dan energi,” ujarnya.

Sementara Sondi menyampaikan mengenai definisi kelompok ternak. Kelompok ternak sebagai pelaku utama menjadi salah satu kelembagaan peternakan yang berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan peternakan. Menurutnya, beternak domba saat ini sangat menjanjikan.

Banyak permintaan domba untuk kebutuhan kurban dan akikah dapat menjadi peluang bagi peternak untuk meningkatkan kualitas ternaknya dengan memanfaatkan teknologi budi daya domba, sehingga akan menghasilkan ternak domba dengan kualitas baik. Setelah pemaparan teori, pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan fermentasi oleh Yoyo Kusnadi. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer