“Jadi begini, kalau secara pengertian antara exhaust fan, blower dan fan sendiri memiliki definisi yang berbeda-beda,” ujar GM Technical Grand Parents Stock-Poultry Specialist, PT Janu Putra Abadi, Sofin Faiz, saat diwawancara Infovet, Rabu (25/1) secara daring.
“Dan teman-teman bisa cari informasi mengenai definisi tersebut dari berbagai sumber. Namun, mari kita sederhanakan dan sesuaikan pengertian kita di dunia peternakan ayam.”
Blower fan pengertian sebenarnya adalah kipas tiup, biasa digunakan sebagai sirkulasi udara. Sifatnya positive pressure, mengalirkan udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Biasanya blower atau kipas tiup ini ditemukan di open house.
Sedangkan exhaust fan adalah kipas yang sifatnya mengisap. Menimbulkan tekanan negatif (negative pressure) di dalam kandang dan di luar kandang kipas tersebut menimbulkan positive pressure. Tekanan negative pressure di dalam kandang ayam tersebut akan menghasilkan angin dengan kecepatan tertentu.
“Namun di lapangan peternak biasanya menggunakan istilah blower dan exhaust fan untuk menyebut jenis yang sama,” tambah Sofin.
Fungsi Kipas Kandang Ayam
Kipas pada kandang berfungsi mencukupi kebutuhan udara segar bagi ayam yang dipelihara di dalam kandang semi closed house atau kandang closed house. Juga untuk mengeluarkan gas-gas beracun atau sisa metabolisme yang dihasilkan ayam di kandang.
Kemudian untuk menghasilkan angin pada kecepatan tertentu di dalam kandang ayam sehingga tercapai efek dingin (wind chill effect) pada ayam. Bertujuan menyamankan ayam, sehingga potensi genetiknya tercapai maksimal.
Jenis Kipas Untuk Kandang Ayam
Kipas blower biasanya digunakan untuk sirkulasi saja, kebanyakan dipakai pada open house broiler maupun layer.
Sedangkan exhaust fan atau kipas isap, digunakan untuk menimbulkan negative pressure di dalam kandang. Jenisnya biasanya dilihat dari ukuran. Ada yang berukuran 36, 50, 54 dan 72 inch. Beserta spek dinamonya, jenis-jenis tersebut akan menghasilkan kapasitas tertentu.
Selain itu, juga banyak variasi di cara kerja mesin exhaust fan. Ada yang on/off, ada pula yang variable fan (variable speed fan) dimana kipas terus berjalan, namun kecepatannya bisa berkurang atau bertambah menyesuaikan sensor lingkungan.
|
Sofin Faiz |
Sofin Faiz juga berbagi pengetahuannya di Youtube dan Instagram
Penggunaan Exhaust dan Blowing Fan
“Kalau kandang masih open bisa dipakai blowing fan. Kalau kandang sudah menggunakan semi closed atau full closed house maka exhaust fan saja sudah cukup,” jelas Sofin.
Sofin juga menjelaskan penggunaan blowing fan sekaligus exhaust fan dalam satu kandang bisa dibilang tidak perlu. Jika ada peternak memiliki kandang semi closed house atau closed house, namun masih menggunakan blowing fan, menurutnya mereka harus menggunakan kipas yang kapasitasnya terstandar.
Untuk masa brooding, blowing fan mungkin masih bisa digunakan. Namun saat growing penggunaan kedua jenis kipas di dalam satu kandang justru tidak efisien. Karena masa growing yang dibutuhkan ayam adalah kecepatan angin.
Bagaimanakah Pengoperasian Kipas Yang Ideal?
Pengoperasian kipas tergantung pada beberapa hal. Pertama, kebutuhan ayam karena ayam per kg memiliki kebutuhan udara minimum dan maksimum, khususnya di saat masa brooding dan pada kandang yang menggunakan side-mode ventilation. Artjnya kebutuhan minimum ayam harus terpenuhi.
Kedua, tergantung pada ambience temperature/temperatur lingkungan di dalam kandang. Jadi, pengaturan kipas nyala dan mati bukanlah hal baku, wajib menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Pengoperasian di pegunungan dengan di tepi pantai tidak bisa disamakan.
Ketiga, tergantung controller apakah menggunakan manual atau otomatis. Jika manual biasanya hanya memiliki sedikit sensor, sehingga pekerja kandang harus selalu memperbarui set point suhu disesuaikan umur dan kebutuhan ayam, temperatur lingkungan dan wind chill effect. Peternak perlu membuat catatan khusus mengenai pengaturan set point di kandang mereka.
Sedangkan contoller otomatis, high end controller menggunakan banyak sensor, sehingga controller akan menyesuaikan penggunaan kipas blower/exhaust secara otomatis.
Perawatan Kipas Kandang Ayam
Pastikan tegangan listrik stabil, tidak mudah naik turun. Keamanan jaringan kabel harus diutamakan untuk menghindari korsleting. Bersihkan blower setelah panen, atau memang jika ditemukan banyak kotoran.
Kontrol dan ganti fan belt secara berkala. Cek pully-pully setelah dibersihkan, jika perlu ditambahkan pelumas. Jika ada blade bengkok atau rusak, lebih baik segera diganti, karena akan memberatkan kerja dinamo yang berefek pada biaya listrik naik.
Tips Memilih Kipas Kandang Ayam
Ketika membeli kipas pastikan ada keterangan kapasitas kipas yang jelas. Jika penjual tidak memilikinya, artinya mereka tidak mengetahui apa yang mereka jual. Sofin menjelasksan, “Efek jangka panjangnya nanti ke peternak sendiri jika tidak berfungsi dengan baik. Kapasitas kipas berkaitan dengan jumlah kipas yang dibutuhkan nantinya.”
Selain itu, pemilihan kipas perlu menyesuaikan kebutuhan kandang dari segi dimensi, populasi, suhu dan kelembapan area kandang.
Kenali bahan kipas, beberapa produsen membuat kipas dari full metal, sebagian lain full fiber dan ada yang kombinasi menggunakan fiber pada blade/baling-balingnya dan metal pada rangkanya.
Baling-baling fiber lebih ringan sehingga berpengaruh pada biaya penggunaan listrik yang lebih rendah. Namun jika ada benda asing masuk, baling-baling fiber akan mudah patah jadi harus mempunyai spare parts cadangan.
Sedangkan baling-baling dari besi lebih kokoh dan kuat. Jika ada benda asing yang masuk tidak mudah patah namun bisa membuat presisinya berkurang. Dari presisi yang berkurang akan membuat kerja dinamo semakin berat.
Ketahui juga produsen kipasnya, beberapa produsen kipas memiliki standardisasi kipas agriculture industry dunia, seperti Besslab dan sebagainya.
Ketahui berapa lama keawetannya, biasakan mencari informasi dan riset sebelum membeli kipas. Utamakan menggunakan kipas yang berkualitas, jangan mengutamakan harga murah.
“Sebagai peternak perlu mulai berpikir investasi, return of investment dari sistem yang dibeli, keawetannya bagaimana? Terkadang harga yang mahal, ternyata maintenance lebih murah dan lebih awet. Dibanding kipas yang murah tapi tjap beberapa periode sudah harus ganti,” pungkas Sofin. (NDV)