Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini STRUKTUR ATAU ANATOMI AYAM: ORGAN, BAGIAN TUBUH DAN FUNGSINYA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

STRUKTUR ATAU ANATOMI AYAM: ORGAN, BAGIAN TUBUH DAN FUNGSINYA

Artikel ini membahas secara singkat anatomi ayam (struktur tubuh ayam) meliputi bagian tubuh ayam dan fungsinya. Juga organ tubuh ayam dan fungsinya.

Kerangka

Ada tiga jenis tulang utama pada kerangka ayam:

  1. Tulang kortikal, berfungsi memberikan kekuatan.
  2. Tulang pneumatik, berfungsi untuk membantu pernapasan dan membantu ayam untuk terbang. Tulang pneumatik lebih mudah patah dibanding tulang kortikal. Yang termasuk tulang jenis ini adalah tulang tengkorak, lunas, klavikula, humerus, vertebra lumbal dan sakral.
  3. Tulang meduler, berasal dari beberapa tulang yang mengalami perubahan sekitar 10-14 hari sebelum masa bertelur, agar dapat menyediakan kalsium untuk pembentukan cangkang telur. Contohnya adalah tulang paha dan tibia.

Otot

Kontraksi dan relaksasi otot memungkinkan tubuh ayam bergerak. Ada 3 jenis otot utama pada ayam:

  • Otot jantung membuat bilik jantung berkontraksi dan berelaksasi, sehingga menghasilkan detak jantung dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
  • Otot rangka melekat pada tulang kerangka digunakan untuk gerakan volunter (sadar). Otot ini juga ada di mata.
  • Otot polos digunakan untuk gerakan involunter (tidak sadar), yaitu gerakan yang tidak perlu dipikirkan contohnya bernapas.

Sirkulasi Darah

Pembuluh darah tersebar di seluruh tubuh ayam. Berfungsi untuk membawa oksigen juga mengangkut karbon dioksida, sisa metabolisme, air, nutrisi, hormon, dan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Fungsi lainnya adalah untuk mengatur suhu tubuh ayam.

Darah ayam mempuyai 2 sel utama yaitu sel darah merah untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih yang digunakan untuk melawan penyakit.

Sistem Pernapasan

Pada ayam udara masuk melalui lubang hidung, kemudian melewati faring dan trakea. Trakea ayam relatif panjang dan lebar karena leher ayam harus panjang agar bisa bergerak dengan leluasa misalnya untuk mematuk makanan.

Trakea yang panjang dan lebar menyebabkan laju pernafasan ayam relatif rendah, karena jumlah udara yang masuk dalam satu kali nafas relatif tinggi. Seekor ayam jantan bernapas sekitar 18-20 kali per menit, dan ayam betina 30-35 kali. Dua lipatan jaringan (laring) melindungi bukaan trakea, memastikan makanan tidak masuk ke saluran napas saat ayam menelan.

Paru-paru menempel pada tulang rusuk dan hanya mengembang sedikit saat udara dihirup. Saat ayam menghembuskan napas, udara keluar melalui trakea dan lubang hidung. Selain sistem trakea dan paru-paru ayam juga memiliki sistem pernapasan sekunder.

Sistem Pencernaan

Mulut ayam berupa paruh dan lidah tapi tanpa gigi. Paruh bagian atas menyatu dengan tulang kepala namun lebih aktif dalam proses makan dibanding paruh bawah.

Lidah memindahkan makanan dari mulut ke kerongkongan, lalu ke sebuah saluran dengan area memanjang yang disebut tembolok, terdapat di bagian bawah leher. Cairan lendir dilepaskan secara alami ke dalam tembolok dan kerongkongan melalui kelenjar untuk melumasi dan melunakkan makanan saat bergerak ke saluran pencernaan.

Kemudian makanan keluar dari tembolok dan turun ke kerongkongan lalu masuk ke perut yang mempunyai proventrikulus dan ampela. Dinding proventrikulus mengandung kelenjar yang mengeluarkan asam klorida dan enzim untuk memecah dan mencerna makanan. Ampela terdiri dari jaringan otot yang kuat untuk menggiling makanan.

Lalu makanan diperas melalui usus kecil melalui proses kontraksi otot yang disebut gerak peristaltik. Untuk memecah makanan lebih lanjut dibantu empedu dari hati dan sekresi dari pankreas.

Dua kantung ceca terletak di persimpangan antara usus kecil dan besar, mengandung bakteri yang membantu memecah makanan. Usus besar terdiri dari rektum pendek, yang membantu menyerap kembali air dari berbagai sekresi pencernaan, dan kloaka, yang menghubungkan saluran pencernaan, saluran kemih, dan genital ayam. Ayam tidak buang air kecil namun dikeluarkan bersama tinja dalam bentuk asam urat padat.

Sistem Reproduksi

Ayam jantan mempunyai sepasang testis yang letaknya dekat dengan ginjal. Sperma dikeluarkan dari setiap testis melalui saluran deferens, bersama dengan sejumlah kecil cairan. Kedua saluran deferens bermuara ke kloaka. Lingga ayam jantan mengandung jaringan ereksi, yang membentuk alur di mana sperma dapat melakukan perjalanan dari kloaka ke permukaan lingga.

Ayam betina memiliki satu ovarium yang mengandung folikel dengan ukuran dan kematangan berbeda. Ketika setiap folikel matang disebut kuning telur atau vitellus. Kuning telur kemudian bergerak dari ovarium ke saluran telur yang terdiri dari lima bagian yaitu infundibulum, magnum, isthmus, rahim, dan vagina.

Sistem Kekebalan Tubuh

Ayam mempunyai dua kelas pertahanan yang luas, non spesifik dan spesifik. Kekebalan non spesifik memberikan perlindungan terhadap patogen tertentu seperti bakteri, virus, dan parasit. Kekebalan spesifik memberikan perlindungan secara umum.

Kekebalan non spesifik:

  • Suhu tubuh ayam lebih tinggi dibanding mamalia, terlalu panas untuk beberapa patogen.
  • Kulit berfungsi sebagai penghalang terhadap infeksi.
  • Respiratory epithelium, sel kulit yang melapisi saluran pernapasan. Ada yang mengeluarkan lendir untuk menjebak debu dan organisme pembawa penyakit. Ada yang mempunyai silia, untuk menyapu lendir dan partikel keluar dari paru-paru.
  • Mikroflora, banyak bakteri yang hidup di kulit dan sistem pencernaan ayam yang sehat. Mereka membantu pencernaan dan mempersulit bakteri penyebab penyakit untuk berkembang biak.

Kekebalan spesifik (adaptive immunity) melibatkan berbagai jenis sel yang berbeda. Sebagian dibawa ke seluruh tubuh melalui darah atau melalui pembuluh limfatik, yang lain berada di jaringan:

  • Makrofag, sel-sel yang menelan bahan asing bagi tubuh, termasuk bakteri dan protozoa, dan melepaskan pembawa pesan kimia untuk mengingatkan sel kekebalan lain bahwa tubuh sedang diserang.
  • Limfosit, sel darah putih yang mengenali antigen yang ada dari organisme penyerang.
  • Limfosit T, mengatur respon imun seluler, menghasilkan enzim kuat yang membunuh sel-sel tubuh yang terinfeksi untuk mencegah replikasi patogen.
  • Limfosit B, menghasilkan antibodi yang mengikat patogen untuk menghentikan invasi sel.
  • Sel memori tetap berada di dalam tubuh untuk waktu yang lama setelah infeksi teratasi, siap memberikan respons cepat jika patogen yang sama kembali muncul.

Kulit

Kulit ayam sebagian besar tipis dan hanya memiliki satu kelenjar sekretori yang tersembunyi di dekat bagian bawah ekor (kelenjar uropygial/kelenjar minyak).

Ayam berkulit kuning memiliki pigmen karotenoid dalam makanannya . Kulit hitam disebabkan oleh melanin. Kulit putih tidak mengandung pigmen.

Warna kaki ditentukan oleh pigmen pada lapisan kulit atas (epidermis) dan lapisan bawah (dermis). Melanin di kedua lapisan memberikan warna yang paling gelap, dan melanin di epidermis mengaburkan warna kuning di dermis.

Bulu

Bulu memberikan perlindungan dan kehangatan, serta menentukan penampilan luar ayam. Letak bulu-bulu ayam tidak tersebar merata, tersusun di area berbeda yang disebut saluran bulu (pterylae).

Ada empat tipe utama bulu:

  1. Bulu kontur adalah bulu terbesar, yang memberi bentuk dan warna pada ayam serta memberikan perlindungan terhadap cuaca. Meliputi bulu terbang besar pada sayap (remiges) dan bulu ekor (retrices).
  2. Bulu halus memiliki batang pendek, tampak mengembang, penting dalam melindungi ayam dari hawa dingin.
  3. Semiplume adalah jenis bulu peralihan antara bulu halus dan bulu kontur.
  4. Filoplume memiliki tulang rusuk yang panjang, ramping, lembut. Tersebar di antara bulu kontur dan memiliki reseptor sensorik di dasarnya.

Pial & Jengger

Pial dan jengger ayam bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan warna. Ayam jantan biasanya memiliki jengger yang lebih besar dibandingkan ayam betina.

Karena ayam tidak berkeringat, pial dan jengger penting untuk menjaga tubuh ayam tetap sejuk di cuaca panas. Warna merah pada pial dan jengger berasal dari jaringan kapiler yang padat, yang mengalirkan darah dari jengger ke pial melepaskan panas keluar dari darah ke udara sekitar.

Sistem Sensorik

Otak ayam berukuran enam hingga sebelas kali lebih besar dibandingkan otak reptil dengan ukuran serupa. Perbedaan ukuran terutama terlihat pada otak kecil dan lobus optik, yang membantu penglihatan dan penerbangan.

Mata ayam terletak di sisi kepalanya, yang memperluas bidang penglihatannya hingga lebih dari 300 derajat. Mata dilindungi oleh kelopak mata atas dan bawah, namun juga mempunyai selaput yang dapat bergerak melintasi mata dan melindungi kornea.

Ayam mempunyai jangkauan pendengaran antara 15-10.000 Hz. Bulu-bulu yang mengelilingi bukaan telinga memastikan suara dapat masuk ke dalam telinga.

Ayam memiliki reseptor penciuman di rahang atasnya sehingga dapat merespon aroma tertentu. Indera peraba ayam bergantung pada bagian otak yang disebut thalamus.

Termoregulasi

Ayam tidak memiliki kelenjar keringat, jadi mekanisme pendinginan lainnya menjadi penting. Jengger dan pial, rongga hidung, dan mukosa di trakea, paru-paru, dan kantung udara memungkinkan perpindahan panas yang mendinginkan ayam. Saat kepanasan ayam juga akan terengah-engah dan mungkin bulunya rontok.

Jika suhunya terlalu dingin, ayam mungkin akan mengibaskan bulunya untuk memerangkap lapisan udara. Aktivitas kontraksi otot juga menghasilkan panas.

Referensi:

The Chicken A Natural History. Joseph Barber with Janet Daly, Catrin Rutland, Mark Hauber & Andy Cawthray. Princeton University Press.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer