-->

UNTUK PERTAMA KALINYA PAPUA PRODUKSI TELUR OMEGA 3 SENDIRI

Drh Sabelina Fitriani (kedua dari kanan) bersama pemilik Peternakan Permata Farm Timika

Permata Farm yang berlokasi di Kelurahan Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah saat ini menjadi peternakan pertama di Tanah Papua yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.

Diketahui telur dengan kandungan Omega 3 ini dari segi kualitasnya jauh lebih baik dari telur yang biasa dikarenakan mengandung Omega 3 & 6, Vitamin B & E, Selenium, Zinc, dan Mangan. Untuk tahap awal ini, Permata Farm Timika dapat menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 kurang lebih 252 mika perhari

Terkait hal ini Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani menyampaikan dari populasi 40 ribu ayam petelur, Hal ini disiasati oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan untuk bekerja sama dengan Permata Farm dengan mempasok pakan sebanyak 326 sak pakan ternak yang mengandung omega tiga dan mengembangkan sebanyak 2.800 ekor ayam untuk menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.

“Ini merupakan hasil telur dengan kandungan Omega 3 yang pertama di Papua dan ini diproduksi pertama kali di Timika,” jelasnya saat ditemui di Peternakan Permata Farm Timika, Rabu (21/2)

Dijelaskan kualitas dan perbedaan telur dengan kandungan Omega 3 ini bisa di lihat dari cangkang dan kuning telur yang warnanya lebih pekat dari telur biasanya serta putih telurnya juga lebih kental.

“Yang kita harus tau bahwa telur ini memiliki kualitas yang baik terutama untuk kesehatan. Dalam pemeliharaannya, ayam petelur yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 tidak menggunakan antibiotik, semua secara alami sehingga sangat bagus kualitasnya,” ujarnya

Sabelina berharap telur dengan kandungan Omega 3 ini dapat diproduksi lebih banyak karena sangat bagus untuk kesehatan terutama untuk dikonsumsi pasien di rumah sakit.

“Jadi untuk ayam yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 ini ada perlakuan khusus, jadi Permata Farm ini jadi contoh, sehingga tahun depan kita akan coba berikan kepada binaan kami para peternak OAP, untuk mengembangkan, ” ungkapnya

Owner Permata Farm Timika, Oki Permana menyampaikan, saat ini ada 2.800 ekor ayam yang menghasilkan lebih dari 2.500 butir telur dengan kandungan Omega 3. Untuk penjualan telur dengan kandungan Omega 3 lanjutnya saat ini baru ada dsalah satu supermarket di area Kuala Kencana. Telur dengan kandungan Omega 3 dijual dalam kemasan berisi 10 butir dengan harga Rp 45.000.

“Satu hari kami bisa produksi sekitar 252 mika, sementara masih di Primo karena permintaan banyak juga,” katanya. (INF)

WABAH PARASIT DARAH SEBABKAN BEBERAPA SAPI MATI DI SINJAI

Ternak Sapi di Sinjai


Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai, ungkap penyebab lima ekor sapi di Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, mati.

“Sapi menunjukkan tanda-tanda sakit diduga disebabkan oleh parasit darah,” kata Petugas Peternakan Kecamatan Sinjai Timur, Syamsul Bahri.

Syamsul mengatakan parasit darah pada ternak sapi biasa dibawa oleh vektor lalat atau nyamuk pengisap darah.

“Sehingga butuh langkah preventif seperti pengasapan di area kandang, pembatasan lalu lintas ternak,” ujarnya.

Selain itu, peternak juga bisa mencegah parasit darah pada ternak sapi dengan cara meningkatkan daya tahan sapi.

“Meningkatkan daya tahan tubuh diantaranya dapat diupayakan dengan pemberian vitamin,” katanya.

Untuk mengantisipasi kasus tersebut, Dinas Peternakan Sinjai, akan melakukan tindakan pemberian vitamin dan penyuntikan

“Insya Allah besok kita akan ke Desa Kaloling melakukan vaksin dan penyuntikan serta penyemprotan kandang untuk ternak sapi warga,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, lima ekor sapi milik warga Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, mati. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Kaloling, Bustan.

Bustan mengatakan sapi itu masing-masing milik Bustan, Kamaruddin, Ismail, Abd Haris dan Alwing. Hari ini kata dia, dua ekor sapi warganya mati.

“Tadi ada lagi dua ekor sapi mati, tiga lainnya mati pada bulan lalu,” katanya, Jumat (23/2/2024).

Atas kejadian tersebut, pemilik sapi rugi hingga puluhan juta rupiah. Lima ekor sapi itu diduga terkena penyakit parasit darah.

“Kebetulan ada dokter disini menurut dokter hewan penyakit parasit darah,” ujarnya.

 Pasalnya, sebelum mati, kelima sapi tersebut mengalami kencing darah.

“Gejalanya itu kencing darah, dua hari kena penyakit langsung mati,” katanya. (INF)









BISAKAH MUSIK KLASIK MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN AYAM BROILER?

Musik klasik dapat membantu mengatasi beberapa fitur negatif kesehatan dan kesejahteraan yang terkait dengan pemeliharaan ayam broiler dalam kepadatan tinggi, menurut penelitian terbaru. Kepadatan yang tinggi adalah salah satu faktor yang dapat dengan mudah menyebabkan stres oksidatif dan reaksi inflamasi pada ayam broiler. Di masa lalu, terapi musik telah diusulkan untuk membantu mengurangi stres pada hewan, tetapi belum jelas apakah musik klasik dapat mengurangi stres untuk ayam broiler yang dipelihara dalam kepadatan tinggi.

Oleh karena itu, peneliti dari Universitas Pertanian Hebei, Baoding, China, menyelidiki efek musik klasik terhadap kinerja pertumbuhan, tingkat stres, indeks antioksidan, fungsi imun, dan kualitas daging ayam broiler di bawah kepadatan yang berbeda. Sebanyak 540 ayam broiler berumur satu hari dengan berat badan serupa dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok perlakuan, dengan 6 replikasi per kelompok, yang mencakup 2 lingkungan pemberian makan (dengan/tanpa musik klasik) dan 3 kepadatan (15,5; 17,9 dan 20,3 ekor/m²).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  • Meningkatnya kepadatan menurunkan asupan pakan harian rata-rata dan penambahan berat badan harian.
  • Meningkatnya kepadatan meningkatkan rasio pakan terhadap pertumbuhan dan mortalitas ayam broiler.
  • Kepadatan yang meningkat mengakibatkan peningkatan level kortikosteron serum dan hormon adrenokortikotropik.
  • Meningkatnya kepadatan menurunkan indeks limpa dan bursa, level imunoglobulin A serum, imunoglobulin G, dan imunoglobulin M.
  • Meningkatnya kepadatan meningkatkan malondialdehid serum dan menurunkan aktivitas katalase, superoksida dismutase, dan glutathione peroksidase.
  • Meningkatnya kepadatan menurunkan level protein total serum dan meningkatkan kolesterol total dan level glukosa.

Sementara itu, dimainkannya musik klasik untuk ayam broiler meningkatkan ADG (Average Daily Gain) dan menurunkan F/G (Feed/Gain ratio) serta kortikosteron serum, hormon adrenokortikotropik, dan konten glukosa. Selain itu, indeks bursa fabricius, konten imunoglobulin A serum dan imunoglobulin G serta nilai a24h dari pectoralis meningkat.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kepadatan yang tinggi (20,3 ekor/m²) merugikan kinerja pertumbuhan dan kesehatan ayam broiler, tetapi stimulus musik klasik memperbaiki efek negatif tersebut hingga batas tertentu. (Via Poultryworld)

BIJI-BIJIAN UKRAINA SENGAJA DITUMPAHKAN DI PERBATASAN POLANDIA SAAT PROTES MENINGKAT

Petani dan sopir truk Polandia yang marah melakukan protes di perbatasan dengan Ukraina terhadap impor biji-bijian murah yang mereka klaim merusak pasar mereka. Ketegangan meningkat seiring masuknya lebih banyak biji-bijian Ukraina ke Polandia, mengakibatkan beberapa muatan truk dan kereta biji-bijian menjadi sasaran dan ditumpahkan oleh para petani.

Petani dan sopir truk Ukraina juga melakukan protes balasan di sisi perbatasan mereka, memblokir truk Polandia dari memasuki Ukraina dengan barang dagangan mereka.

Pemerintah Polandia dan Ukraina, yang biasanya merupakan sekutu, telah meminta ketenangan. Pejabat di ibu kota Ukraina, Kyiv, telah meminta Komisi Eropa untuk turun tangan dan meredakan situasi.

Polandia telah menjadi pendukung kuat tetangganya sejak Rusia mendeklarasikan perang di Ukraina pada tahun 2022, tetapi hubungan tersebut menjadi tegang karena petani Polandia mengklaim adanya persaingan yang tidak adil di pasar biji-bijian.

Beberapa perlintasan perbatasan telah diblokir oleh petani, serta sejumlah jalan yang menuju ke perbatasan di sisi Polandia. Ribuan truk kini terhenti mencoba menyeberang perbatasan untuk mengirimkan muatan mereka.

Ukraina biasanya mengekspor biji-bijiannya ke seluruh dunia melalui pelabuhan pengiriman di Laut Hitam. Namun, jalur tersebut telah diblokir oleh Rusia yang terus-menerus membom pelabuhan tersebut.

Sejak itu, Uni Eropa telah memberikan akses bebas tarif ke pasarannya kepada Ukraina, tetapi hal itu telah menciptakan ketegangan dengan sejumlah negara UE, termasuk Polandia.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan pemerintah sedang bernegosiasi dengan petani dan serikat pekerja untuk menyelesaikan masalah ini.

Kementerian Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina sangat mengecam tindakan yang diambil oleh para pengunjuk rasa Polandia. Seorang juru bicara mengatakan, "Kami memahami ketika petani Polandia mempertahankan kepentingan mereka dengan cara yang beradab. Namun, kasus penghancuran gandum Ukraina ini tidak ada hubungannya dengan protes damai, baik secara hukum maupun moral."

Kementerian tersebut mengundang petani Polandia untuk mengunjungi Ukraina dan melihat kondisi kerja petani Ukraina saat ini. Disebutkan bahwa sekitar empat juta petani kecil di Ukraina siap berbagi pengalaman mereka dengan rekan-rekan mereka di Polandia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia bersedia bertemu dengan pemerintah dan petani Polandia di perbatasan dan menangani kekhawatiran mereka. Presiden mengatakan, "Kami telah cukup merasakan kehadiran Moskow di tanah kami. Kami telah cukup merasakan kesalahpahaman. Kita tidak seharusnya saling menghina, baik itu petani Ukraina maupun Polandia. Kita membutuhkan kesatuan. Kita membutuhkan solusi, antara kita, Ukraina dan Polandia, dan di tingkat seluruh Eropa." (Via Poultryworld)

CARA MENETASKAN TELUR BEBEK SECARA ALAMI & MENGGUNAKAN MESIN TETAS

Cara menetaskan telur bebek

Dalam dunia peternakan bebek, proses penetasan telur menjadi salah satu kunci utama keberhasilan produksi Day Old Duck (DOD). Terdapat dua cara menetaskan telur bebek yang bisa dipilih peternak yaitu secara tradisional dan menggunakan mesin tetas.

Masing-masing metode penetasan telur bebek memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Namun, baik metode tradisional maupun menggunakan mesin, langkah awal yang tidak boleh dilewatkan adalah memilih telur bebek yang berkualitas.

Cara Memilih Telur Bebek yang Bagus Untuk Ditetaskan

Berikut ini beberapa kriteria telur bebek yang baik untuk ditetaskan:

  • Pilih telur dengan ukuran besar dan bentuknya lonjong tidak terlalu bulat.
  • Cangkang telur tidak terlalu tebal atau terlalu tipis. Kalau terlalu tebal DOD susah menetas, sebaliknya kalau terlalu tipis akan mudah rusak terkena panas dan lembab.
  • Ketebalan cangkang merata agar penetasan bisa serempak.
  • Pastikan cangkang halus, bersih, dan tidak memiliki retakan.
  • Warna cangkang tidak terlalu hijau atau biru tua, serta tidak juga terlalu muda.
  • Gunakan telur dengan umur kurang dari 4 hari untuk hasil yang optimal.

Cara Menetaskan Telur Bebek Secara Alami (Tradisional)

Bebek susah mengerami telurnya sendiri karena bertelur di berbagai tempat (terserak), sayapnya kecil sehingga kurang bisa menghangatkan telur, tidak tahan lapar sehingga tidak bisa mengerami dalam waktu lama. Karena itu untuk menetaskan telur bebek secara tradisional biasanya dititipkan pada unggas lain yang sedang mengeram.

Keuntungannya karena tidak menggunakan listrik sehingga hemat biaya listrik, tidak khawatir jika listrik sewaktu-waktu padam. Kerugiannya sulit dan tidak praktis untuk memproduksi DOD dalam jumlah banyak, produksi DOD sangat tergantung pada induk unggas lain.

Berapa hari telur bebek menetas? Baik metode tradisional maupun mesin tetas proses penetasan membutuhkan sekitar 28 hari.

Berikut cara menetaskan telur bebek secara alami (tradisional):

  1. Induk ayam yang sedang mengeram, telurnya diambil dan diganti dengan telur bebek.
  2. Induk ayam tetap diberi makan seperti biasa selama mengerami.
  3. Setelah telur bebek menetas, induk ayam dilepas selama sekitar 1-2 minggu dan akan siap bertelur lagi.
  4. Selain induk ayam juga bisa menggunakan induk entok atau angsa.

Cara Menetaskan Telur Bebek Menggunakan Mesin Penetas

Penggunaan mesin tetas telur memungkinkan untuk menghasilkan DOD dalam skala besar. Beberapa jenis mesin penetas telur bebek antara lain semi otomatis, rak putar, otomatis. Kapasitasnya bervariasi ada yang bisa menampung 1000 butir telur.

Langkah-langkah menetaskan telur bebek menggunakan mesin tetas:

Bersihkan telur yang kotor dengan cara dilap menggunakan kain yang dibasahi air hangat.

Tempatkan telur di rak dengan posisi tegak atau miring, bagian tumpulnya berada di atas. Agar embrio berada di bagian tumpul tersebut, yang mempunyai ruang, sehingga lebih mudah menetas atau memecah cangkang.

Setelah 24 jam dicek dengan cara candling atau meneropong telur menggunakan lampu atau senter. Kalau telur ada seperti butiran kecil sebesar biji buah kapuk randu dan bergerak-gerak berarti ada embrionya. Kalau tidak ada, kosong atau bening, bisa diambil untuk dikonsumsi.

Simpan telur dan jangan dibalik selama 5 hari pertama. Cek kembali dengan cara candling, jika ada serabut yang rapat maka itu bagus, jika tidak ada telur diambil bisa dibuang atau dimanfaatkan untuk pakan ternak dan lainnya.

Minimal 3 kali sehari telur dibalik agar perkembangan embrio optimal. Kemudian idealnya setiap jam (sering) dicek suhu dan kelembabannya.

Suhu penetasan telur bebek yang ideal adalah 38°C. Sebagai pemanas digunakan lampu. Pengaturan suhu bisa otomatis menggunakan termostat, misal diatur jika lebih dari 38°C lampu mati dan jika suhu 37,5°C lampu otomatis menyala kembali.

Kelembaban idealnya saat umur 1-25 hari sebesar 55-65%, mulai umur 26 hari dinaikkan 75%. Untuk menjaga kelembaban ditaruh bak atau nampan berisi air di bawah rak telur. Telur bisa disemprot air atau dilap dengan kain basah sehari sekali.

Candling juga dilakukan pada sekitar hari ke lima, ke sepuluh, dan ke duapuluh. Telur yang mati atau embrionya kosong dibuang.

Telur bebek umumnya akan menetas saat umur 28 hari, kecuali telur dari bebek jenis tertentu yang memerlukan waktu lebih panjang. Jangan buru-buru membantu DOD keluar dari telur agar DOD tidak cedera. Setelah DOD menetas biasanya sekitar satu jam bulunya kering dan bisa dipindahkan dari rak tetas.

SEKTOR SUSU UKRAINA MEMINTA BANTUAN NEGARA SECARA MENDESAK

Pengolah susu Ukraina memohon dukungan negara secara mendesak karena kekurangan bahan baku dan lonjakan impor menghambat operasi. Parlemen Ukraina telah menjadwalkan sidang pada 8 Februari untuk membahas situasi industri susu saat ini. Keluhan dari pengolah susu tentang defisit tajam susu mentah adalah topik utama dalam agenda, menurut Arsen Didur, direktur eksekutif Uni perusahaan industri susu Ukraina.

Pada tahun 2023, populasi sapi di Ukraina turun 4% menjadi 1,29 juta, menurut perhitungan awal Kementerian Pertanian dan Pangan Ukraina. Kekurangan ini menambah tekanan sepanjang rantai nilai, mendorong harga lebih tinggi. Sebagai contoh, harga rata-rata mentega di pasar Ukraina tahun lalu melonjak 40%.

"Rasio pemanfaatan kapasitas rata-rata [dari pengolah susu Ukraina] adalah 50% hingga 60%. Ini berdampak pada biaya produksi dan daya saing," kata Didur kepada surat kabar lokal, Telegraph.

Tanpa bantuan negara, perusahaan susu tidak akan memodernisasi kapasitas produksi mereka atau mempertahankan operasi pada level tahun lalu.

Masalahnya tampak begitu tegang sehingga keamanan pangan Ukraina mungkin terancam. Didur menunjukkan bahwa Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, untuk tidak membiarkan situasi di industri susu memburuk lebih lanjut, telah mengeluarkan dekrit yang memerintahkan otoritas untuk memulai rencana pengembangan 10 tahun. Tanpa itu, industri akan ditakdirkan untuk melemah secara bertahap.

"Jika kita tidak merangsang produksi susu dan meningkatkan jumlah ternak karena dukungan negara," kata Didur, "maka kita akan terus memiliki defisit. Akibatnya, tentu saja, akan ada harga tinggi untuk bahan baku. Sekarang kita sudah kehilangan beberapa pasar asing karena biaya yang meningkat.”

Dia menambahkan bahwa pasar domestik akan hilang. "Jika hari ini kita sudah kehilangan secara signifikan dalam keju, maka besok kita akan kehilangannya dalam keju cottage, serta dalam produk susu yang sama."

Namun, anggaran nasional Ukraina 2024 sudah disusun tanpa dana ekstra untuk mendukung bisnis susu. Bantuan apa pun yang disetujui oleh para pembuat undang-undang untuk sektor ini tidak akan datang lebih awal dari 2025. Sementara itu, pertanyaan besarnya adalah apakah anggaran nasional yang sudah tegang ini dapat membiayai subsidi untuk produsen susu. (Via Dairyglobal)

MEMBERI PAKAN SAPI PERAH DENGAN DIET PROTEIN KASAR YANG LEBIH RENDAH


Sebagian besar studi tentang silase legum berfokus pada silase alfalfa, yang mendorong para ilmuwan dari Universitas Harper Adams untuk menguji efek dari kandungan protein kasar dalam diet dan suplementasi diet protein kasar rendah dengan pati diet atau RPMet terhadap kinerja, metabolisme, dan efisiensi penggunaan nitrogen pada sapi perah yang diberi silase berbasis red clover dan rumput.

Sebanyak 56 sapi perah Holstein Friesian diblok dan dialokasikan secara acak ke salah satu dari 4 diet selama periode pemberian pakan 14 minggu. Diet didasarkan pada silase red clove dan rumput dengan rasio 50:50 (basis bahan kering) dan diberikan sebagai total campuran ransum, dengan rasio hijauan terhadap konsentrat 53:47 (basis bahan kering). Diet dirumuskan untuk menyediakan kandungan protein metabolis (MP) yang serupa dan memiliki konsentrasi protein kasar 175 g/kg bahan kering (CON), atau 150 g/kg bahan kering (LP = protein rendah), atau LP disuplementasi dengan barley tambahan sebagai sumber pati (+64 g/kg bahan kering; LPS) atau RPMet (+0,3 g/100 g MP; LPM).

Di akhir periode pemberian pakan 14 minggu, 20 sapi (5 per perlakuan) terus diberi diet yang sama selama 6 hari lagi dan total keluaran urin dan sampel feses dikumpulkan. Para peneliti mengamati bahwa perlakuan diet tidak mempengaruhi asupan bahan kering, dengan rata-rata 21,5 kg/hari. Namun, ada interaksi antara diet dengan asupan tertinggi pada sapi yang diberi LPS di minggu ke-4 dan CON di minggu ke-9 dan 14.

Rata-rata hasil susu, susu koreksi lemak 4%, dan susu koreksi energi tidak diubah oleh perlakuan. Demikian pula, studi tersebut tidak menemukan efek perlakuan diet terhadap kandungan lemak, protein, atau laktosa susu. Sebaliknya, konsentrasi urea susu dan plasma tertinggi pada sapi yang diberi CON. Konsentrasi β-hidroksibutirat plasma darah tertinggi pada sapi yang menerima LPM dan terendah pada LPS. Efisiensi penggunaan nitrogen yang tampak adalah 28,6% pada sapi yang diberi CON dan lebih tinggi pada sapi yang diberi diet protein rendah (LP, LPS, atau LPM) dengan nilai rata-rata 34,2%.

Kesimpulannya, tim menemukan bahwa mengurangi kandungan protein kasar dari diet berbasis silase red clove dan rumput dari 175 menjadi 150 g/kg DM sambil mempertahankan pasokan MP tidak mempengaruhi kinerja, tetapi mengurangi ekskresi nitrogen urin dan meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen, dan bahwa suplementasi pati tambahan atau RPMet memiliki sedikit efek lebih lanjut. (Via Dairyglobal) 

PRODUKSI SUSU IRLANDIA MENGALAMI PENURUNAN TAJAM

Perusahaan susu Irlandia serta peternak/anggotanya harus mulai khawatir, kata presiden Asosiasi Pemasok Susu Krim Irlandia (ICSMA) Denis Drennan. Ia menjelaskan bahwa penurunan tajam dalam angka produksi untuk tahun 2023 disebabkan oleh beberapa faktor. Produksi susu di Irlandia telah menunjukkan penurunan tajam selama beberapa bulan terakhir. Pada November 2023, peternak susu Irlandia hanya mengirimkan 388,7 juta liter, tidak kurang dari 19,8% lebih rendah dari bulan yang sama tahun sebelumnya dan juga 16,6% lebih rendah dari November 2021. Ini mengikuti penurunan 12,6% pada Oktober dibandingkan dengan setahun yang lalu.

Selama 11 bulan pertama tahun 2023, produksi susu Irlandia mencapai 8,3 miliar liter, yang 2,3% lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut laporan Kantor Statistik Pusat. Di semua 11 bulan, petani Irlandia mengirimkan susu lebih sedikit dari tahun ke tahun, meskipun ada penurunan yang kurang tajam di beberapa bulan pertama tahun tersebut.

Denis Drennan menjelaskan bahwa penurunan tajam dalam angka produksi untuk tahun 2023 disebabkan oleh beberapa faktor termasuk harga susu di bawah biaya produksi dan kondisi cuaca yang sangat sulit yang membuat sapi harus diungsikan lebih awal dari biasanya.

Namun, ia juga mengonfirmasi bahwa tidak diragukan lagi pembatasan nitrat baru termasuk pengelompokan sapi dan pengurangan menjadi 220 N per hektar mulai 1 Januari 2024 adalah faktor yang sangat signifikan. Pengurangan tersebut bersama dengan 'Pengelompokan Sapi' secara efektif berfungsi sebagai kebijakan pengurangan stok, menurutnya.

Menurut Drennan, sudah jelas bahwa masalah volume bagi koperasi yang telah banyak berinvestasi dalam fasilitas pengolahan modern akan menjadi masalah. “Tentunya, Anda akan berpikir bahwa persaingan untuk pasokan susu akan mendorong harga susu naik. Koperasi ini memiliki kepemilikan saham peternak yang sangat signifikan dan bahaya sebenarnya di sini adalah bahwa sementara harga susu mungkin naik, nilai kepemilikan saham peternak di koperasi ini bisa jatuh karena pasar melihat volume yang menurun terhadap kapasitas pengolahan.” (Via Dairyglobal)

PETERNAKAN SUSU UK: PENINGKATAN DALAM SCC DAN FERTILITAS

Peternak susu di Inggris terus membuat peningkatan mengesankan dalam fertilitas, produksi, dan Jumlah Sel Somatik (SCC) dari kawanan mereka. Hasil ini berasal dari sebuah laporan dan didasarkan pada data dari 500 kawanan Holstein Friesian yang tercatat di National Milk Records (NMR) untuk tahun yang berakhir pada Agustus 2023, dan menunjukkan tren dari tahun 2010 ketika Universitas Reading pertama kali menerbitkan laporan Indikator Kinerja Utama (KPI).

Tren tahunan dalam kesehatan kawanan dari tahun 2010 hingga 2023 menunjukkan bahwa 70% kawanan memiliki SCC di bawah 200.000 pada tahun yang berakhir pada Agustus 2023 dibandingkan hanya 26% pada tahun 2010 – sebuah peningkatan sebesar 44%.

Pada tahun 2023, 52% dari semua sapi dalam sampel 500 ekor menyelesaikan laktasi mereka tanpa mencatat satu pun SCC tinggi di atas 200.000 sel/ml. Angka yang setara pada tahun 2010 hanya 35% dari sapi.

Insiden mastitis di seluruh sampel 242 dari 500 kawanan yang tercatat rata-rata 22 kasus per 100 sapi per tahun, penurunan 14 kasus per 100 sapi per tahun sejak 2016. Di setengah kawanan, 85% sapi tidak mencatat mastitis dalam laktasi yang selesai, peningkatan dari 79% dalam periode yang sama (+6%).

Peningkatan fertilitas terus dibuat, dan sejak tahun 2010, usia rata-rata pada kelahiran pertama telah berkurang 89 hari menjadi 804 hari (2,2 tahun), meskipun telah meningkat 5 hari sejak 2022. Interval kelahiran median juga 30 hari lebih pendek dari tahun 2010 pada 394 hari, tetapi tetap tidak berubah sejak laporan terakhir pada tahun 2022.

Tingkat konsepsi meningkat 1% dibandingkan dengan 2022 menjadi 39% dan, selama 14 tahun terakhir, telah meningkat 7%. Namun, masih ada variasi antar kawanan dari 32% di kuartil terbawah kawanan hingga lebih dari 45% di kuartil terbaik. Deteksi birahi juga telah meningkat 11% sejak 2010 dan sekarang berada pada 41%.

Tingkat produksi terus stabil seperti yang telah terjadi selama 5 tahun terakhir, rata-rata 8.737 kg pada tahun 2023, naik sedikit dari 8.708 kg pada tahun 2022 tetapi secara signifikan lebih tinggi – naik 1.000 kg dari data tahun 2010. Susu seumur hidup per sapi per hari naik 25% dari 10,5 kg pada tahun 2010 menjadi 12,7 kg tahun lalu. (Via Dairyglobal)

RENCANA AMBISIUS PENGEMBANGAN SUSU KAZAKHSTAN

Kazakhstan telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah ternak sapi perah sebanyak 100.000 ekor dan produksi susu sebanyak 725.000 ton dalam empat tahun ke depan. Beberapa pelaku pasar menyatakan skeptisisme bahwa semua proyek akan berhasil dilaksanakan. Pertumbuhan ini seharusnya terutama didorong oleh pinjaman pemerintah dengan suku bunga bersubsidi untuk pembangunan dan modernisasi peternakan susu serta infrastruktur pengolahan susu.

Pada tahun 2023, rencana untuk membangun 81 peternakan susu dan 17 pabrik pengolahan susu diumumkan di Kazakhstan, banyak di antaranya dengan bantuan negara. Namun, masih harus dilihat apakah semua proyek ini akan diimplementasikan.

Mikhail Mishenko, direktur Dairy Intelligence Agency, sebuah think tank berbasis di Moskow, menyatakan keraguan bahwa angka yang dirilis realistis.

Daniyar Abitaev, wakil direktur jenderal perusahaan susu lokal OAHK, mengatakan bahwa hanya 10% dari proyek yang diumumkan yang akan diimplementasikan. Dia menyebutkan kekurangan tenaga kerja, terutama defisit personel yang sangat terampil, sebagai kendala utama untuk proyek susu baru di Kazakhstan.

Akan menjadi tantangan bagi Kazakhstan untuk membeli 100.000 ternak, terutama hewan yang sangat produktif, dalam waktu yang relatif singkat, kata Mishenko. Selain itu, akan memakan waktu sekitar 10 tahun untuk mengembalikan investasi di industri susu, kata Abitaev. Akibatnya, investor biasanya enggan terjun ke proyek besar di sektor susu.

Selain itu, Mishenko menyuarakan kekhawatiran bahwa rencana yang diungkapkan tidak menyebutkan apa-apa tentang pakan hewan. Kurangnya pakan dalam beberapa kasus dapat sangat membebani rencana ekspansi. Selain itu, Kazakhstan memiliki kapasitas pengolahan yang tidak mencukupi untuk menangani 725.000 ton susu, kata Mishenko, menekankan bahwa 17 pabrik yang direncanakan tidak akan membuat perbedaan.

Amat Saginbaev, direktur eksekutif Kamar Industri Susu Kazakhstan, memperingatkan bahwa beberapa peternak mungkin mencari uang murah dan tidak menyadari apa yang mereka daftarkan. Dia setuju bahwa beberapa rencana pengembangan yang baru-baru ini diungkapkan mungkin akhirnya dibatalkan.

Selama beberapa tahun terakhir, otoritas Kazakhstan dan organisasi bisnis telah membagikan tujuan ambisius untuk meningkatkan produksi dan ekspor akuakultur dan daging sapi. Namun, dalam kedua industri tersebut, rencana yang dinyatakan tidak menghasilkan peningkatan kinerja produksi yang sebenarnya. (Via Dairyglobal)

FGD PENGENDALIAN RESISTANSI ANTIMIKROBA

Focus Group Discussion pengendalian resistansi antimikroba. (Foto: Dok. Infovet)

Kamis (22/2/2024), berlangsung secara hybrid Focus Group Discussion (FGD) mengenai pengendalian resistansi antimikroba (AMR) untuk pengembangan kebijakan di bidang kesehatan hewan maupun kesehatan manusia.

Acara tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kodefikasi pembiayaan kesehatan hewan dalam pengendalian AMR dan menyusun konsep untuk penguatan fakta beban AMR di sektor kesehatan dan sektor peternakan. Juga dibahas beragam studi kasus penanganan AMR di manusia dan hewan.

Seperti diketahui penggunaan antibiotik di sektor peternakan khususnya perunggasan memang cukup tinggi. Mengingat kasus penyakit yang terjadi di peternakan ayam cukup beragam seperti virus, bakteri, maupun parasit.

Menurut Gian Pertela dari Medion yang menjadi narasumber, dari data yang ia paparkan, serangan kasus bakterial di sektor peternakan menempati urutan cukup tinggi yakni sekitar 60%, sehingga membutuhkan antibiotik sebagai pengobatannya.

Adapun data 2023 dari Medion, bahwa tren penggunaan antibiotik cukup beragam, di antaranya antibiotik dari golongan trimethoprim-sulfadiazine, enrofloxacin, oxytetracycline, amoxicillin, erythromycin, doxycycline, ciprofloxacin, ampicillin, gentamycin, dan tetracycline.
 
“Kami sadari memang penggunaan antibiotik di industri peternakan itu tak terelakkan, namun kami tetap menjaga agar penggunaannya tepat dan bijak,” ujar Gian.

Penggunaan antibiotik memang memiliki dampak positif dengan memberikan kesehatan pada unggas dan memperbaiki performa unggas, namun dampak negatif dari resistansi yang ditimbulkan ataupun residu pada produk unggas, dan pencemaran lingkungan harus dihindarkan.

Oleh karena itu, sektor kesehatan hewan terus berupaya untuk melakukan intervensi penanganan AMR. Gian menjabarkan pihaknya memiliki 5R framework of antimicrobial stewardship, di antaranya Reduce, yakni dengan aktif memberikan edukasi dan pelatihan kepada peternak tentang manajemen pemeliharaan, kesehatan (vaksinasi), termasuk biosekuriti yang baik.

Replace, meningkatkan strategi non-antimikroba untuk pemacu pertumbuhan dan mencegah penyakit melalui pengembangan produk vaksin dan alternatif antibiotik.

Responsibility, memastikan kualitas obat melalui penerapan CPOHB, memastikan kualifikasi tim personel lapang dalam melakukan diagnosis penyakit dan penanganannya agar pemberian antibiotik dilakukan secara rasional, serta meningkatkan penggunaan DOC quality assassment dalam menentukan strategi pemberian antibiotik yang bijak dan tepat.

Refine, menyediakan layanan uji lab Antimicrobial Susceptibility Testing (AST) dalam penentuan antibiotik yang tepat untuk pengobatan, aktif memberikan edukasi soal bahaya AMR, dan meningkatkan penggunaan formularium antibiotik dalam pemilihan pengobatan guna mengurangi penggunaan HPCIA pada hewan ternak.

Review, melakukan pemantauan kasus AMR di peternakan, serta mengevaluasi dan mengembangkan intervensi pengendalian AMR melalui studi dan kolaborasi.

Sementara dari sisi pemeliharaan ternak, Didit Prigastono dari Japfa, mengungkapkan bahwa diperlukan manajemen pemeliharaan yang baik untuk optimalisasi genetik ayam menuju performa produksinya.

Kemudian penerapan biosekuriti untuk meminimalisir, mengurangi, mengendurkan, dan mencegah penyakit, serta melakukan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan spesifik terhadap patogen untuk kesehatan ternak yang optimal.

Dengan begitu diharapkan penggunaan antibiotik bisa dikurangi seminimal mungkin untuk mencegah kasus AMR semakin meluas, baik di kesehatan manusia maupun kesehatan hewan. 

Hal tersebut juga ditanggapi oleh salah satu peserta, yakni Baskoro Tri Caroko, selaku poultry consultant, bahwa seharusnya secara sederhana antibiotik jenis apa saja yang diperlukan untuk kepentingan maupun tidak pada kesehatan manusia, menjadi rekomendasi untuk bisa digunakan pada hewan ternak.

“Mohon itu bisa dikomunikasikan dengan baik ke Kementrian Pertanian khususnya Direktorat Kesehatan Hewan dan juga ASOHI, sehingga kami para dokter hewan perunggasan bisa membantu demi kepentingan kesehatan manusia. Dengan Good Management Practice di poultry farm dan antibiotik sederhana, kami dokter hewan perunggasan Insyaallah mampu menyediakan produk ayam dan telur yang aman, sehat, utuh, halal, dan bebas residu antibiotik,” tulisnya di kolom komentar. (RBS)

PENYAKIT ASITES PADA AYAM: PENYEBAB, GEJALA & PENANGANAN

asites pada ayam

Asites, yang sering juga disebut sebagai busung lapar, merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang ayam, baik broiler maupun layer. Meskipun penyakit ini tidak menular antar ayam, keberadaannya dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak karena dampak yang ditimbulkannya.

Apa Itu Asites?

Asites pada ayam adalah sebuah kondisi dimana terjadi penumpukan cairan di dalam rongga perut, yang menyebabkan perut ayam terlihat membesar. Asites tidak hanya membuat perut ayam membesar, namun juga bisa mengganggu kesehatan dan produktivitas ayam.

Penyakit ini lebih sering menyerang ayam broiler. Namun ayam layer juga tidak luput dari risiko. Pada ayam layer, asites dapat menghambat produksi telur karena proses keluarnya telur dari tubuh ayam menjadi terganggu.

Meskipun potensi kasus asites pada ayam tidak tergolong tinggi, keberadaannya tetap perlu diwaspadai. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada ayam, walaupun angka kematian yang diakibatkannya juga tidak tinggi.

Penyebab Asites

Salah satu penyebab utama asites adalah penyakit pernapasan yang mengakibatkan hipoksia atau kekurangan oksigen. Ayam yang mengalami kesulitan bernapas karena penyakit pernapasan akan mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah. Kondisi ini memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat berujung pada pengembangan asites jika tidak segera ditangani.

Genetika ayam broiler yang dirancang untuk pertumbuhan cepat juga berkontribusi terhadap risiko asites. Pertumbuhan yang cepat ini memerlukan metabolisme tinggi dan konsumsi oksigen yang besar.

Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan metabolisme tersebut. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengurangi efisiensi kerja jantung, menyebabkan pembengkakan jantung, dan bahkan menekan paru-paru. Terjadi pembendungan pada liver, sehingga cairan dari liver merembes ke dalam rongga perut.

Suhu kandang yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kesejahteraan ayam dan meningkatkan risiko asites. Suhu yang tidak sesuai memaksa ayam untuk menyesuaikan diri dengan cara yang dapat menekan sistem pernapasannya dan, pada akhirnya, memperberat beban kerja jantung.

Manajemen pakan yang tidak tepat, seperti pemberian pakan tinggi protein dan garam, juga dapat menyebabkan asites. Pakan dengan kandungan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi air, sedangkan protein berlebih membutuhkan lebih banyak metabolisme dan oksigen. Kedua kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya asites pada ayam.

Gejala Asites

Perut yang membesar merupakan gejala utama dan paling mudah dikenali dari asites. Pembesaran perut ini disebabkan oleh penumpukan cairan dalam rongga perut.

Selain perut yang membesar, ada beberapa gejala lain yang harus diperhatikan, termasuk:

  • Kehilangan nafsu makan. Ayam yang menderita asites sering kali menunjukkan penurunan atau kehilangan selera makan.
  • Bulu kusam. Penampilan bulu yang kusam dan tidak terawat bisa menjadi indikasi awal bahwa ayam tidak dalam kondisi optimal.
  • Lesu. Ayam dengan asites seringkali terlihat lesu dan kurang energik.
  • Kesulitan bernapas. Penumpukan cairan dalam perut dapat menekan organ-organ lain, termasuk paru-paru, sehingga menyulitkan ayam untuk bernapas.
  • Kesulitan berjalan. Pembesaran perut dapat mengganggu kemampuan ayam untuk berjalan secara normal.
  • Bercak kebiruan di kulit kepala. Ini bisa menjadi tanda hipoksia atau kekurangan oksigen, yang sering terjadi pada ayam dengan asites.
  • Kematian mendadak. Dalam kasus yang parah, asites dapat menyebabkan kematian mendadak tanpa peringatan sebelumnya.
  • Kulit kemerahan, gelisah.

Penanganan Asites

Asites pada ayam memang tidak dapat diobati. Tapi dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Biosecurity yang baik mencegah masuknya patogen yang bisa menyebabkan penyakit pernapasan.
  • Sirkulasi udara yang baik membantu menjaga keseimbangan oksigen dan suhu yang sesuai, mengurangi risiko hipoksia dan stres pada ayam.
  • Berikan pakan yang seimbang, dengan memperhatikan kandungan garam dan protein.
  • Mengontrol kepadatan kandang memastikan bahwa setiap ayam memiliki cukup ruang untuk bergerak, makan, dan bernapas dengan baik, sehingga mengurangi stres dan mendukung kesehatan yang lebih baik.
  • Melakukan vaksinasi terhadap penyakit pernapasan adalah langkah proaktif dalam mencegah asites.
  • Menggunakan DOC yang berasal dari indukan sehat dan dari hatchery yang mematuhi standar biosecurity tinggi dapat mengurangi risiko penyakit, termasuk penyakit yang dapat menyebabkan asites.

TELUR INFERTIL, BISA HEMAT BIAYA JADI TAMBAHAN PAKAN

Telur infertil ternyata bisa dimanfaatkan sebagai tambahan pakan. (Foto: Istimewa)

Banyak cara yang dilakukan peternak ayam, khususnya peternak skala kecil untuk menambahkan nutrisi pada pakan ayam peliharaanya. Ada yang menggunakan aneka rempah, dedaunan, dan lainnya sebagai pakan tambahan. Setiap peternak dipastikan akan berusaha agar pengeluaran biaya pakan lebih hemat.

Pola pemberian pakan tambahan dengan menggunakan bahan-bahan non-pabrikan, lazimnya dilakukan para peternak ayam buras, baik ayam kampung biasa, ayam KUB (Kampung Unggulan Balitnak), ayam Joper, dan varian lainnya. Sementara untuk peternak ayam ras broiler maupun ras petelur, umumnya mereka menggunakan pakan pabrikan.

Jika ada peternak ayam yang memberikan pakan tambahan berupa limbah tahu (ampas tahu), itu sudah banyak yang melakukan. Tapi bagaimana jika pakan tambahan yang diberikan berupa telur ayam yang dihasilkan dari kandang ayam yang sama? Amankah?

“Aman. Dari pengalaman saya selama ini tidak ada masalah. Saya sering memberikan pakan tambahan untuk ayam Joper dan KUB saya pakai telur-telur yang gagal menetas atau infertil,” tutur Zulkarnaen Nasution, peternak ayam kampung mandiri di Kota Asahan, Sumatra Utara, kepada Infovet.

Kendati demikian, dengan diberi pakan telur dari kandang yang sama, apakah tidak memunculkan sifat kanibal pada ayam? Karena ayam memakan bagian yang dikeluarkan dari dirinya sendiri. Menurut zulkarnaen hal itu tidak terjadi. “Saya sudah praktikkan bertahun-tahun dan aman-aman saja,” sebutnya.

Zulkarnaen adalah peternak ayam kampung jenis KUB dan Joper. Usaha peternakannya dimulai sejak empat tahun lalu. Masih tergolong baru, namun omzet dan keuntungan yang dinikmati tergolong besar. Masih sedikitnya peternak yang ada di daerahnya, menjadikan aparatur sipil negara (ASN) ini leluasa mengembangkan usahanya karena minim persaingan.

Usaha ternak yang dijalani Zulkarnaen tergolong mandiri. Ia tak hanya memiliki kandang pembesaran, tetapi juga usaha penetasan. Bahkan, belakangan ia merambah ke penjualan telur yang siap tetas (fertil). Pelanggannya tak hanya berasal dari Kota Asahan, tapi juga dari luar kota.

Di lahan pekarangan yang cukup luas di belakang rumahnya, Zulkarnaen memiliki lebih dari 10 kandang indukan. Satu kotak kandang berisi lima indukan betina dan satu pejantan. “Alhamdulillah, selain panen ayam kampung pedaging, bisa panen telur tetas juga,” ujarnya.

Dengan jumlah indukan 100 ekor, dalam sehari produksi telur fertil antara 50-60 butir. Sebagai peternak yang tak mau merugikan pelanggan atau mitranya, Zulkarnaen memberikan garansi 85% telur menetas. Artinya, jika telur yang diserahkan kepada mitra hanya menetas 75%, maka selisihnya yang 10% akan diganti.

“Jadi, misalnya orang beli 100 butir, maka yang digaransi adalah 85 butir benar-benar dibuahi oleh pejantan. Tentu saja dengan catatan mesin tetasnya bagus dan tidak bermasalah,” ucap dia.

Pakan Tambahan
Sebagian telur tetasnya di masukkan ke dalam mesin tetas dan sebagian lagi dikemas untuk dikirim para pemesannya. Untuk mengirim telur, Zulkarnan ekstra hati-hati dalam pengemasannya. Mengemas telur sangat berbeda dengan mengemas produk lain.

“Harus sangat hati-hati, karena telur mudah pecah. Makanya setiap 100 butir telur yang dikirim, saya kasih lebihan dua butir untuk jaga-jaga jika ada yang pecah selama pengiriman,” ungkapnya.

Sementara untuk yang akan ditetaskan, telur-telur yang sudah dibersihkan masuk ke dalam mesin tetas. Seperti biasa, di hari keempat Zulkarnaen melakukan pengecekan kualitas telur, memastikan semua telur tersebut layak tetas (fertil) atau tidak (infertil).

Dengan menggunakan lampu pijar, telur yang tampak kemerahan dan ada semacam serat berwarna merah (menyerupai bentuk akar tanaman) di dalam telur dimasukkan kembali ke dalam mesin tetas. Telur-telur tersebut dipastikan sebagai telur fertil atau telur yang dibuahi oleh sperma ayam pejantan. Telur ini dipastikan bisa ditetaskan dengan baik.

Sedangkan telur yang tampak terang dan tak terlihat ada serat warna merah, dikeluarkan dari mesin tetas. Beberapa telur yang infertil segera dipisahkan di keranjang. Telur infertil merupakan telur yang tidak dibuahi oleh sperma pejantan dan tidak dapat ditetaskan.

Telur-telur yang gagal tetas akan dipisahkan. Telur infertil yang sudah empat hari masuk ke mesin tetas, belum mengalami perubahan komposisi kuning dan putih telurnya. Artinya telur masih aman untuk dikonsumsi. Sebab itu, banyak para peternak yang tak membuang telur yang baru empat hari berada di dalam mesin tetas.

Zulkarnaen memanfaatkan telur infertil yang sudah empat hari di mesin tetas sebagai sumber protein ayam indukan pejantan. “Ini bisa jadi sumber protein yang bagus untuk ayam pejantan,” katanya.

Selain telur infertil yang masih bagus, Zulkarnaen juga mencampur dengan telur yang sudah bercampur bagian kuning dan putihnya. Cara ini tentu saja akan mengurangi biaya pakan untuk ayam-ayam di kandangnya.

“Saya kan peternak, kalau jumlah telurnya yang infertil terlalu banyak enggak mungkin dimakan semua. Makanya sebagian saya jadikan puding dan dikasih ke ayam pejantan. Ayamnya lebih sehat,” ungkapnya.

Peternak ini mengaku tak tahu persis berapa nilai penghematannya setelah memanfaatkan telur-telur infertil sebagai pakan tambahan indukan pejantan miliknya. Yang pasti, asupan nutrisi untuk pejantan indukan terpenuhi dan ayam-ayamnya tergolong sehat.

“Sampai saat ini saya tidak pernah hitung berapa persentase penghematannya. Yang penting begitu ada telur yang gagal tetas, saya olah jadi puding untuk pakan tambahan ayam indukan,” ujarnya.

Pahami Arti Infertil
Bagi para peternak pemula, sebutan telur fertil dan infertil masih terdengar asing. Pemahaman jenis telur fertil dan infertil ini penting dimiliki oleh para peternak, khususnya peternak pemula, agar terhindar kerugian yang terlalu besar.

Untuk para peternak pemula yang memilih membeli telur fertil, sebaiknya perlu memahami lebih dulu istilah telur fertil dan infertil. Kalau telur fertil mudah dipahami, yakni telur yang dibuahi oleh ayam pejantan dan kemungkinan besar bisa menetas.

Lalu, apa itu telur infertil? Bagi peternak pemula, bisa mengecek laman Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Di laman ini dijelaskan secara rinci tentang telur infertil. Secara definisi, telur infertil bisa dikatakan telur yang tidak mengalami pembuahan (fertilisasi) oleh sel sperma dari ayam jantan.

Infertilitas bisa juga disebut sebagai kemandulan, yaitu istilah dapat juga diartikan sebagai kegagalan, tidak berhasil, atau tidak dapat membentuk. Ada dua jenis telur infertil yang dibedakan berdasarkan asal sumber telurnya.

Jenis telur infertil yang pertama yaitu telur infertil bersumber dari ayam ras petelur atau layer komersial hasil budi daya atau telah lazim disebut telur konsumsi. Bukan telur hasil pembibitan, dalam pemeliharaannya tidak dicampur dengan pejantan. Telur ini merupakan telur infertil yang aman dan sehat untuk dikonsumsi, serta tidak dicirikan oleh warna cangkang tertentu. Warna cangkang atau kerabang telur dari semua strain ayam layer yang dibudidayakan di Indonesia umumnya cokelat. Warna kerabang sendiri dipengaruhi deposit pigmen induk selama proses pembentukan telur dan ditentukan oleh genetik ayam.

Sedangkan telur infertil jenis kedua yaitu telur infertil hasil dari breeding farm ayam ras. Telur infertil ini adalah telur tetas atau hatching egg (HE) yang tidak dibuahi oleh sel sperma dari ayam jantan. Pembuahan telur HE melalui inseminasi buatan (IB) atau pencampuran dengan pejantan dalam pemeliharaannya. Telur infertil ini merupakan ayam ras yang telah melewati masa inkubasi 18 hari (dalam mesin setter/inkubator).

Dengan menguasai informasi ilmiah ini, para peternak pemula bisa lebih cermat dan hemat dalam pemberian pakan kepada ternak ayamnya. Meski angka penghematannya tak terlalu besar, setidaknya tidak ada kata mubazir dengan memanfaatkan telur infertil untuk pakan tambahan ternak. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

PMK KEMBALI MEREBAK DI PASURUAN

Peternak Sapi di Pasuruan, Waspada PMK
(Sumber : Istimewa)

Dalam kurun waktu 7 hari terhitung 14-20 februari ini, setidaknya ada 145 laporan kasus PMK di Kabupaten Pasuruan. Dari jumlah tersebut, 31 ekor diantaranya dilaporkan mati. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, deh Ainur Alfiah. 

Ditemui di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Selasa (20/2/2024) siang, merebaknya kembali kasus PMK sangat mengagetkan. Sebab mulai bulan Mei tahun 2023 hingga di penghujung tahun, tidak ada laporan sapi terinfeksi PMK alias zero reported. 

"Kaget karena langsung banyak. Laporan di beberapa kecamatan yang masuk ke kami dalam seminggu terakhir," katanya.

Yang lebih mengagetkannya lagi adalah banyaknya sapi yang mati tanpa diawali gejala seperti awal kasus PMK tahun 2022 lalu. Menurut Alfiah, sapi yang mati tidak menunjukkan gejala yang membahayakan seperti kuku yang terlepas atau mulut yang membusa. Sebaliknya sapi hanya sakit panas satu hari, kemudian keesokan paginya ditemukan mati.

"Hanya dua hari setelah gejala badan sapi panas, tidak menunjukkan sakit sampai mulutnya berbusa atau kuku lepas tidak bisa jalan, keesokan paginya mati," ungkapnya.

Alfiah menduga, PMK kali ini lebih ganas dari penularan PMK di awal kasus dua tahun lalu. Faktornya bermacam-macam, bisa karena virus telah bermutasi sehingga kebal dengan obat-obatan, vaksin dll.

"Kami lakukan cek lab, dan sepertinya dugaan virus ini sudah bermutasi sehingga sangat kebal dengan obat-obatan yang biasanya diberikan atau vaksin, makanya sangat ganas," jelasnya.

Dari 31 ekor sapi yang mati, paling banyak kasusnya di Kecamatan Prigen sampai 13 ekor. Selanjutnya di Kecamatan Pandaan terlapor 8 ekor mati, Sukorejo 6 ekor, Gempol 3 ekor dan Rembang 1 ekor. 

Sementara itu, dengan banyaknya sapi mati karena PMK, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto meminta para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan pada ternak sapi yang dalam kondisi sehat maupun yang mengalami penurunan kesehatan. 

"Saya minta peternak untuk semakin waspada. Teliti setiap ternak yang dimiliki. Kalau ada tanda-tanda sakit, segera laporkan ke mantri, atau petugas peternakan di desa dan kecamatan agar segera ditindaklanjuti," ucapnya. 

Untuk Dinas Peternakan, Andriyanto juga telah mengintruksikan supaya  stok obat-obatan dan vaksin tetap tersedia. Terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat penyebaran kasus yang tinggi. 

"Pastikan obat-obatan tetap tersedia. Vaksin juga mencukupi untuk kekebalan ternak," singkatnya. 

Saat ditanya apakah pasar-pasar hewan di Kabupaten Pasuruan akan ditutup, Andriyanto menegaskan bahwa hingga hari ini masih dibuka. Hanya saja, ada beberapa tindakan yang dilakukan, seperti penyemprotan desinfektan, pengawasan lalu lintas ternak dan pengecekan kondisi sapi yang diperjual belikan.

"Mungkin meski tidak ditutup, pasti volume sapi yang ada di Pasar juga berkurang. Saya minta penyemprotan desinfektan intens dilakukan, pengawasan lalu lintas ternak ditingkatkan lagi," tutupnya. (INF)

APLIKASI IB UNTUK TINGKATKAN POPULASI DAN MUTU GENETIK TERNAK KAMBING DI SULBAR

Anak Kambing Hasil Aplikasi IB di Sulbar
(Sumber : Istimewa)


Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menerapkan teknologi Inseminasi Buatan (IB) dalam rangka meningkatkan populasi dan mutu genetik dari ternak kambing. 

Teknologi IB atau kawin suntik adalah suatu cara memasukkan semen beku atau sperma ternak jantan, yang telah diproses terlebih dahulu kedalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun. Adapun keuntungan teknologi IB, diantaranya dapat menghemat biaya pemeliharaan ternak pejantan (tidak perlu punya ternak jantan), meningkatkan perbaikan mutu genetik, dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik, dan mencegah terjadinya kawin sedarah.

Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif menjelaskan, masih banyak peternak di Sulbar yang belum memiliki pengetahuan terkait teknologi IB. Selain itu, sosialisasi kepada peternak kambing juga dinilai masih kurang. 

“Padahal potensi peternakan kambing di Sulbar cukup besar, populasi ternak kambing kita tahun 2023 sebanyak 202.564 ekor. Dan untuk dua tahun terakhir tercatat telah dilakukan pengiriman ternak kambing sebanyak 16.374 ekor,” terang Syamsul Ma’rif, Jumat 16 februari 2024.

Ia menambahkan, melihat besarnya potensi dalam peningkatan populasi dan produktivitas ternak kambing, maka perlu upaya dalam peningkatan reproduksi dengan manajemen perkawinan yaitu salah satunya dengan teknologi IB.

“Peningkatan populasi dan produktifitas ternak kambing perlu diupayakan dalam rangka percepatan swasembada daging dalam memenuhi kebutuhan protein hewani dan hal ini telah menjadi salah satu inovasi yang dicanangkan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam menindaklanjuti arahan langsung Pj. Gubernur Sulbar,” tuturnya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas TPHP Sulbar, Nur Kadar mengatakan, optimalisasi reproduksi melalui inseminasi buatan pada ternak kambing merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh, yang memerintahkan Pejabat Administrator untuk menghasikan satu inovasi.

“Inovasi ini juga menjadi bentuk kepedulian pemerintah terkait kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat," ucapnya. Disampaikan, sampai saat ini kegiatan inseminasi buatan pada ternak kambing sudah mulai diminati peternak dan sudah ada beberapa kebuntingan dan kelahiran di Polman dan Majene (INF)



AYAM AUSTRALORP: KARAKTERISTIK DAN KEUNGGULANNYA

Ayam Australorp

Pada awal tahun 1900-an, William Cook mengimpor ayam Orpington dari Inggris ke Australia. Tujuannya adalah untuk mengembangkan ayam petelur sekaligus pedaging yang cocok dengan iklim Australia.

Ayam Orpington tersebut kemudian disilangkan dengan Rhode Island Red, Minorca, White Leghorn, Langshan, dan mungkin Plymouth Rock. Hasilnya adalah ayan Australian Orpington atau ayam Australorp.

Ayam Australorp adalah ayam bertubuh besar dan berat dengan bulu yang lembut dan rapat. Ayam ini juga mempunyai jenis bantam.

Keunggulan ayam Australorp pertumbuhannya cukup cepat. Bobot ayam Australorp yang jantan antara 3,8-4,5 kg, dan betina antara 2,9-3,6 kg. Sedangkan yang bantam beratnya 0,9-1,2 kg untuk jantan dan 0,7-0,9 kg untuk betina.

Australorp umumnya berbulu hitam namun ada juga yang berbulu putih dan biru. Bulunya lembut dan indah. Ketika terkena sinar matahari tampak sedikit warna-warna cerah seperti ungu dan hijau.

Cara berjalannya anggun mirip cara berjalan ayam Orpington. Temperamennya lembut dan jinak.

Bisa dipelihara dalam kandang tapi lebih suka dibiarkan berkeliaran bebas. Yang baik bagi ayam Australorp karena agak rentan obesitas jika terus dikandang.

Rata-rata menghasilkan 250-300 butir telur per tahun. Jika dipelihara secara komersial bisa bertelur lebih banyak lagi.

Harapan hidupnya rata-rata antara 6-10 tahun. Merupakan ayam yang kuat dan cukup tahan terhadap penyakit. Australorp tidak dianggap memiliki penyakit tertentu yang spesifik untuk rasnya.

Mampu beradaptasi dengan baik pada iklim panas maupun dingin. Namun perlu diberikan akses ke tempat berteduh, karena lebih rentan terhadap sengatan panas dibandingkan jenis ayam lainnya.


28 UNIT BISNIS JAPFA TERIMA PENGHARGAAN PROPER

 

Unis bisnis Japfa terima penghargaan PROPER


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk membuktikan komitmennya dalam mengelola bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Sebanyak 28 anak usaha Japfa memperoleh penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) tingkat nasional (PROPERNAS) dan tingkat daerah (PROPERDA) dengan peringkat biru.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya perusahaan dalam menjalankan operasionalnya dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan.

Salah satu unit bisnis Japfa penerima penghargaan PROPERDA Provinsi dengan peringkat biru yakni Vaksindo Satwa Nusantara - Plant 1 Bogor.

Sementara unit bisnis Japfa penerima penghargaan PROPERNAS diantaranya:

1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk - Feedmill Purwakarta, Lampung, Padang, Serang, Tangerang, Cirebon, Sragen, Makassar, Sidoarjo dan HTC Garut, Purwakarta, Lampung. kemudian PT Indojaya Agrinusa - Feedmill Medan

2. PT Suri Tani Pramuka - Aquafeed Lampung dan Purwakarta

3. PT So Good Manufacturing - Unit Cikupa

4. PT So Good Manufacturing - Unit Cikupa

5. PT So Good Food - Unit UHT Boyolali, Wonoayu, Sukabumi

6. PT Ciomas Adisatwa - Unit RPA Lampung dan Makassar

7. PT Santosa Agrindo - Bekri Lampung

*Sumber: Instagram @japfa.id

UPAYA MEMAKSIMALKAN KINERJA SALURAN PENCERNAAN

Yang menjadi kunci kesuksesan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan yakni seimbangnya jumlah mikroorganisme yang ada pada saluran pencernaan. (Foto: Dok. Infovet)

Bicara masalah kesehatan ayam, penyakit infeksius memang datangnya lebih banyak dari saluran pernapasan. Tetapi bukan berarti masalah kesehatan saluran pencernaan harus diabaikan, karena komplikasi dalam kasus ayam yang sakit kerap kali terjadi.

Semua aspek pemeliharaan sangat besar pengaruhnya dan mereka saling terkait. Sederhananya, ayam yang saluran pernapasannya sakit salah satu gejalanya bisa jadi tidak mau makan, namun ayam yang saluran pencernaannya sakit dan nutrisinya kurang mudah terinfeksi penyakit lain termasuk pernapasan.

Keseimbangan Adalah Kunci
Dari kaca mata ilmu anatomi, saluran pencernaan ayam dapat dikelompokkan menjadi tujuh bagian yang terdiri dari tembolok (crop), lambung (proventriculus), ventriculus, usus halus, usus buntu (caecum), usus besar (colon), dan cloaca. Masing-masing bagian tubuh ini dihuni secara alami oleh mikroflora yang terdiri dari bakteri, protozoa, maupun jamur. Namun bagian yang paling banyak dihuni oleh jenis bakteri adalah saluran usus.

Yang menjadi kunci kesuksesan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan yakni seimbangnya jumlah mikroorganisme yang ada pada saluran pencernaan. Jika keseimbangan tersebut bergeser, misalnya mikroorganisme patogen lebih banyak ketimbang mikroorganisme komensal dan yang menguntungkan, tentu akan merugikan ayam sebagai hospes dari mikroorganisme tersebut.

Poultry Consultant Jefo Nutrition Inc., David Marks, angkat bicara mengenai hal tersebut. Menurutnya, ada beberapa hal yang dapat memengaruhi keseimbangan mikroflora di dalam usus. Faktor pertama yakni dari ransum serta air minum. Inilah alasan pentingnya mengecek kualitas pakan dan air minum. “Pakan yang nutriennya rendah dan tercemar mikotoksin, tidak higienis, serta mengandung cemaran feses kerap kali menimbulkan masalah pada ayam,” kata David.

Selain itu, air minum juga dapat menjadi media tumbuh kembang ideal bagi bakteri seperti E. coli maupun organisme patogen lainnya, sehingga dapat menyebabkan keseimbangan mikroflora usus terganggu.

Faktor kedua yakni stres. Stres terjadi karena reaksi fisiologis normal pada ayam dalam rangka beradaptasi dengan situasi baru, baik yang terkait dengan lingkungan maupun perlakuan ayam.

“Pada kondisi stres, ayam akan mengalami peningkatan produksi hormone kortikosteroid yang dapat menghambat organ kekebalan dalam menghasilkan antibody sehingga terjadi kondisi imunosupresi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, stres juga menyebabkan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2024. (CR)

CHINA MENCABUT 19 TAHUN LARANGAN IMPOR UNGGAS DARI KAZAKHSTAN

Otoritas China telah mencabut larangan impor unggas dari Kazakhstan yang diberlakukan menyusul serangkaian wabah flu burung di negara tersebut pada tahun 2005. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi unggas Kazakhstan, meskipun dalam jangka pendek, negara tersebut bersiap untuk kemungkinan kekurangan di pasar domestik karena terus berlangsungnya kekacauan di negara tetangga, Rusia. Kazakhstan telah memulai negosiasi dengan China mengenai persyaratan veteriner yang harus dipatuhi oleh peternak untuk mulai mengekspor produk unggas.

"China sangat menjanjikan bagi bisnis Kazakhstan, meskipun sulit untuk bersaing di pasar ini. Bagi Kazakhstan, ini berarti menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan volume produksi. Ini adalah perkembangan yang baik. Tetapi kita perlu menganggap ini serius dan menyelesaikan semua detail," komentar Kairat Maishev, presiden uni produsen telur Kazakhstan.

Ruslan Sharipov, presiden Uni Produsen Unggas Kazakhstan, bagaimanapun, memperingatkan agar tidak terlalu optimis tentang prospek ekspor. Dia menekankan bahwa akan memakan waktu untuk menegosiasikan semua detail teknis dengan China.

Dalam jangka pendek, pelanggan Kazakhstan harus siap untuk kekurangan sementara produk unggas, kata Arman Shakaliev, Menteri Perdagangan dan Integrasi Kazakhstan, selama konferensi pers bulan lalu. Negara tersebut mengimpor 13% unggasnya dari Rusia, di mana pasar daging broiler dan telur telah dalam kekacauan selama beberapa bulan terakhir, dan sesekali, beberapa produk menghilang dari rak-rak toko. (Via Poultryworld)

KOLABORASI KEMENTAN DAN FAO SELENGGARAKAN WEBINAR ANTI RABIES

Webinar Rabies Membahas Penggunaan Vaksin Oral Untuk Mencegah Rabies


Sabtu 3 Februari 2024 kemarin, Direktorat Kesehatan Hewan bersama dengan FAO ECTAD Indonesia dan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) menyelenggarakan webinar bertajuk "Potensi Vaksinasi Oral Rabies dan Pertimbangan Untuk Penggunaannya di Indonesia" melalui daring Zoom Meeting. Penggunaan vaksin oral tentunya menjadi salah satu strategi dalam peningkatan cakupan vaksinasi anjing dalam memberantas rabies.

Direktur Kesehatan Hewan Drh. Nuryani Zainuddin dalam semabutannya menyebutkan bahwa vaksinasi rabies secara oral menjadi opsi dalam vaksinasi anjing liar yang sulit ditangkap.

Opsi lain yang mungkin bisa digunakan adalah vaksinasi oral rabies untuk anjing. Seperti diketahui, konsep ini sudah lama digunakan untuk vaksinasi hewan liar, termasuk untuk pengendalian rabies. Di beberapa negara Eropa, vaksinasi oral rabies untuk satwa liar sudah dilakukan sejak 1970-an, dan terbukti telah berhasil memberantas rabies pada satwa liar di beberapa negara. Untuk satwa liar, pemberian vaksin oralnya menggunakan pesawat atau helikopter dan disebar ke habitat satwa tertarget, misalnya rubah, sementara untuk anjing, metodenya sangat berbeda," tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama bertindak sebagai narasumber yakni  Dr Ad Vos, salah satu ahli vaksin yang merupakan bagian dari Departemen Kesehatan Masyarakat Ceva Sante Animale, dalam presentasinya menjelaskan tiga komponen utama metode vaksinasi oral rabies untuk anjing.

“Setidaknya ada tiga komponen utama, yaitu vaksin yang memiliki efikasi dan aman bagi spesies target maupun non target; umpan yang disukai anjing lokal dan efektif dalam melepaskan vaksin di rongga mulut; serta teknik pemberian yang menggunakan sumber daya lokal dan mampu membatasi kontak dengan spesies non target," kata dia. 

Selain itu, dirinya menceritakan bahwa metode vaksinasi oral rabies terbukti efektif dalam mencapai cakupan di atas 70% dan cost-effective di beberapa negara.

“Penggunaan teknologi dalam pelaporan vaksinasi terbukti efektif dalam proses monitoring pelaksanaan metode ini secara real time di lapangan”, tambahnya.

Sementara itu, narasumber lainnya, Drh Khrisdiana Putri dari Universitas Gadjah Mada dan merupakan salah satu anggota Komisi Obat Hewan Kementan, menyebutkan bahwa produk vaksin oral yang sudah diregistrasi di Indonesia terbukti aman untuk penggunaannya di lapangan.

Hal tersebut juga diamini oleh Drh I Gusti Bagus Oka, dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Dirinya menceritakan pengalamannya dalam memberikan vaksin oral rabies di lapangan.

“Sebelum memberikan umpan pada anjing, jangan sampai menimbulkan kecurigaan anjing kepada kita karena bisa membuat anjing lari. Hindari kontak mata dengan si anjing, dengan jalan berpura-pura lewat melewati anjing sebelum menjatuhkan umpan di depannya. Selain itu vaksin oral tersebut aman dan efektif untuk digunakan," tuturnya. 

Program pilot yang telah dilakukan di Indonesia ini dapat terlaksana berkat kerjasam antara Direktorat Kesehatan Hewan bersama dengan FAO ECTAD Indonesia, AIHSP, dan Ceva Sante Animale, serta Ceva Animal Health Indonesia. Mereka berkolaborasi melakukan beberapa studi di Bali pada tahun 2021-2022, yaitu studi penerimaan umpan vaksin oral rabies, efektivitas vaksinasi oral rabies, potensi kontak dengan masyarakat, serta studi imunogenisitas vaksin oral, di mana hasilnya telah dipublikasi tahun 2023.

Studi tersebut menghasilkan temuan penting yang bisa digunakan sebagai referensi dalam memperkuat kualitas vaksinasi anjing melawan rabies di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa anjing lokal menerima umpan yang terbuat dari tepung telur dan umpan yang terbuat dari usus sapi Bali dengan tingkat kesuksesan masing-masing 95,2% dan 82,6%. Untuk respon imun, tidak ada perbedaan kuantitatif yang signifikan pada level antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin oral dan vaksin parenteral yang biasa digunakan di Indonesia.

Setidaknya ada dua pesan kunci yang diidentifikasi  dalam acara seminar tersebut yakni Vaksin oral rabies mempunyai potensi sebagai opsi untuk menjawab masalah sulitnya vaksinasi anjing liar dan anjing berpemilik yang diliarkan dalam puaya pengendalian dan pemberantasan rabies. Selain itu, berbagai studi telah membuktikan keamanan, efektivitas, imunogenisitas, dan cost-effectiveness penggunaan vaksin oral rabies di beberapa negara.

Sebelum menutup webinar, Drh Nuryani menambahkan bahwa ia berharap agar vaksin oral rabies dapat digunakan untuk target anjing liar atau anjing berpemilik yang diliarkan, sementara anjing kesayangan dan anak anjing dapat divaksinasi dengan vaksin parenteral. Metode vaksinasi rabies oral ini nantinya digunakan sebagai pelengkap dalam pelaksanaan vaksinasi massal untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dalam menghentikan penularan virus rabies di lapangan. (WFH).

Wahid Fakhri Husein – praktisi manajemen kesehatan hewan dan One Health; Direktur Sahabat Anti Rabies*


ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer