-->

JAPFA YEAR END MEDIA GATHERING, SERU-SERUAN DI TEMPAT VIRAL INI

Year End Media Gathering JAPFA 2023
Awak media berfoto bersama Direktur Corporate Affairs dan tim Corcomm Japfa (Foto: Istimewa)

Rombongan jurnalis berbagai media termasuk Majalah Infovet, disambut hangat oleh tim Corporate Communication (Corcomm) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam kegiatan Year End Media Gathering, Rabu (20/12). Selain makan siang bersama di restoran Yakiniku Like, awak media juga diajak seru-seruan untuk melepas penat di Playtopia, Senayan Park.

"Wahana Playtopia yang tengah viral di dunia maya ini dipilih karena bukan hanya untuk anak-anak saja, namun bisa untuk rekan-rekan yang ingin flashback mengenang memori masa kecilnya," ungkap salah satu perwakilan tim Corcomm Japfa.

Akhir tahun biasanya menjadi momen yang tepat bagi Japfa untuk merangkul insan media. Kegiatan ini selain memperkuat bonding maupun engagement dengan para jurnalis, juga menjadi salah satu bentuk apresiasi Japfa kepada mereka yang mendukung Japfa dalam berbagai liputan.

Program media gathering umumnya dikemas non-formal yang menghibur serta memorable experience.

Dalam kesempatan ini, Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rachmat Indrajaya serta Head of Government Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Fitri Nursanti Poernomo turut hadir dalam acara ini. Kegiatan ditutup dengan foto bersama sekaligus penyerahan goodie bag kepada seluruh jurnalis. (NDV)

MELAWAN TRADISI “NGASREP” DENGAN TELUR

Telur ayam merupakan sumber gizi yang sangat baik dan dibutuhkan bagi kaum ibu yang baru melahirkan atau sedang masa menyusui. (Foto: Istimewa)

Ngasrep atau hanya makan nasi putih masih menjadi tradisi sebagian orang di desa-desa. Meski edukasi tentang nutrisi digencarkan, namun tak mudah menghilangkan lelakon yang sudah jadi tradisi.

Dina Nuraini merasa khawatir dengan kondisi bayinya yang baru berumur tiga bulan. Maklum sejak lahir, berat badan anaknya hanya bertambah 1 ons. Air susu ibu (ASI) yang diberikan tak terlalu banyak. Meski secara fisik terlihat sehat dan ia termasuk ibu muda, namun produksi ASI-nya tergolong kurang.

Usut punya usut, ternyata warga Kampung Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, ini sedang menjalani tradisi ngasrep. Tradisi yang hanya mengonsumsi nasi putih tanpa lauk sama sekali. Kalaupun ditambah lauk, porsinya sangat sedikit.

Kepada Infovet Dina menceritakan sudah tiga bulan lebih dirinya hanya makan nasi putih dan jarang sekali mengonsumsi lauk, baik ikan, daging, ataupun sayur-sayuran. Lelakon ngasrep ini ternyata bukan kemauan Dina sendiri. “Ini yang suruh ibu saya, masih ngikutin kebiasaan orang zaman dulu di kampung sini. Katanya sudah tradisi orang-orang di sini sejak dulu,” tuturnya.

Lantaran tak tahan tiap hari ngasrep, Dina mensiasati agar tetap bisa menikmati menu lainnya. Perempuan berusia 29 tahun ini mengaku sering “kucing-kucingan” dengan ibunya soal urusan makanan. Contohnya saat sang ibu tak ada di rumah, Dina kerap mengambil lauk dan memakannya.

Sebab ia mengaku sering lemas dan produksi ASI-nya tak sebanyak ibu-ibu lain yang juga baru melahirkan. Agar bayinya tak menangis karena haus, Dina memberikan susu formula sebagai tambahan. Ini pun juga atas saran dari sang ibu.

Penasaran dengan tradisi ngasrep, Infovet mencoba mengorek informasi dari warga lainnya di kampung tempat tinggal Dina. Ada seorang tukang pijat bayi, Sumiyati (70), yang menceritakan bahwa ngasrep sudah menjadi tradisi di lingkungannya untuk perempuan yang baru melahirkan. “Tapi enggak semua orang mau jalani tradisi ini. Ada juga yang makan bebas, enggak ada pantangan,” ujarnya.

Menurut perempuan yang sudah menekuni profesi tukang pijat bayi selama 10 tahun lebih ini, ngasrep tidak selalu hanya makan nasi putih saja. Tetapi bisa juga diganti dengan singkong atau ubi. Yang pasti tidak memakan lauk. “Orang zaman dulu nyebutnya mutih, makan makanan yang warna putih,” ungkapnya.

Sumiyati mengaku tidak tahu persis sejak kapan tradisi ngasrep berlaku di kampungnya. Ia hanya menyebut sudah turun-temurun. Meski demikian, seiring perkembangan zaman, tradisi ngasrep perlahan makin sedikit yang menjalaninya. Hanya orang-orang yang masih percaya saja yang melakoninya. “Sekarang zamannya beda, orang sekarang pada pinter soal urusan makanan. Tapi masih tetap ada yang jalani tradisi ini,” ucapnya.

Jika ditelisik asal mula tradisi ngasrep yang juga masih terjadi di beberapa daerah, ternyata ini ada kaitannya dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia. Banyak literatur yang menuliskan riwayat tradisi ngasrep.

Seperti diketahui, penjajah Belanda dikenal licik dalam mengelabuhi rakyat Indonesia. Konon, tradisi ngasrep merupakan taktik penjajah yang diterapkan kepada rakyat Indonesia. Setiap wanita yang baru melahirkan hanya disuruh makan nasi, singkong, atau ubi saja. Tidak diperbolehkan mengonsumsi sayuran atau makanan lainnya yang bergizi.

Tujuannya jelas, dengan ngasrep maka asupan gizi anak-anak pada masa itu sangat sedikit. Pertumbuhan anak hingga dewasa menjadi kurang dan tubuh menjadi lemah. Dengan begitu, generasi muda Indonesia pada masa itu mudah dikalahkan pasukan penjajah Belanda.

Sayangnya, taktik tersebut malah menjadi tradisi oleh sebagian masyarakat hingga sekarang. Mungkin saja ini ada kaitannya dengan orang-orang Indonesia zaman dulu yang sedang lelakon untuk ilmu yang berkaitan dengan supranatural. Untuk mencapai puncak kekuatan fisiknya (bisa dibilang sakti) salah satu syaratnya adalah puasa dan berbuka hanya dengan ngasrep. Puasa ngasrep, begitu orang zaman dulu menyebutnya.

Mitos Ngasrep
Yang pasti tradisi ngasrep ini sungguh miris. Di era yang sudah maju dan informasi seputar gizi mudah didapat, mengonsumsi makanan minim gizi masih berlaku bagi sebagian masyarakat. Semestinya masyarakat yang masih bersikeras menjalankan tradisi ini mulai sadar bahwa kebutuhan gizi tidak bisa dianggap sepele.

Apalagi bagi kaum ibu yang baru saja melahirkan, ini akan berbahaya bagi pertumbuhan sang anak yang membutuhkan asupan gizi cukup. Tradisi ngasrep ini tak cuma mengganggu pertumbuhan, namun bisa menimbulkan efek kesehatan bagi anak dan ibunya.

Anak bisa mengalami masalah stunting atau kekerdilan pertumbuhan. Daya tahan atau imun juga akan rendah karena terbatasnya asupan gizi. Sementara ibunya juga akan sedikit produksi ASI-nya.

Ada mitos kuat yang masih berlaku di kampung ini, tentang seorang ibu menjalani tradisi ngasrep. Sumiyati juga sempat menyebutkan dengan ngasrep maka bayinya akan keliatan putih bersih kulitnya.

Selain itu, jika sang ibu mengonsumsi telur dikhawatirkan anak akan bisulan. Begitu juga kalau makan lauk lainnya, seperti daging ayam, daging sapi, ikan, atau lauk lainya, akan berdampak buruk bagi bayinya. Ini benar-benar pemahaman yang sungguh keliru.

Telur dan daging ayam merupakan sumber gizi yang sangat baik dan dibutuhkan bagi kaum ibu yang baru melahirkan atau sedang masa menyusui. Fakta membuktikan, konsumsi telur ayam bagi wanita yang baru melahirkan membuat produksi ASI melimpah.

Konsumsi telur ayam juga sangat diperlukan, khususnya untuk wanita yang baru saja melahirkan melalui bedah sesar. Fungsinya untuk mempercepat penyembuhan bekas luka jahit dan lainnya.

Harga telur ayam masih di bawah harga makanan lainnya yang kandungan gizinya sangat minim. (Foto: Dok. Infovet)

Mitos Bisul
Mitos tentang konsumsi telur bisa mengakibatkan bisul pada anak-anak juga terkadang diperparah oleh pendapat segelintir dokter anak yang “mengiyakan” mitos tersebut. Dokter anak yang masih menganut pemahaman keliru macam ini sudah selayaknya segera diluruskan.

Menurut dokter spesialis anak, dr Triza Arif Santosa, kekhawatiran munculnya bisul pada anak bukan semata-mata karena mengonsumi telur. Diakui, memang ada beberapa anak yang alergi terhadap telur. “Tapi bukan semata-mata karena konsumsi telur, lalu keluar bisul,” ujarnya dalam Diskusi secara online tentang “Pentingnya Nutrisi dan Pertumbuhan Anak”.

Ahli gizi ini menjelaskan, pemberian telur satu butir setiap hari pada bayi usia 6-9 bulan dapat mencegah gangguan pertumbuhan dan stunting. Penelitian dari Washington University, bayi-bayi dengan rentang usia tersebut yang diberikan satu butir telur setiap hari, kadar kolin dan DHA-nya lebih tinggi dibandingkan pada bayi-bayi yang tidak diberikan telur.

Konsumsi telur untuk ibu menyusui juga berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin A, B12, dan selenium di dalam telur penting untuk sistem pertahanan tubuh. Nutrisi ini penting agar ibu menyusui tidak mudah sakit meski harus sering begadang mengurus bayi.

Di zaman yang sudah maju sekarang ini sudah seharusnya para orang tua tak lagi memercayai mitos-mitos yang tak jelas sumbernya. Sekali lagi, telur merupakan sumber nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak balita dengan harga terjangkau.

Jika dihitung, harga telur ayam masih di bawah harga makanan lainnya yang kandungan gizinya sangat minim. Edukasi tentang pentingnya mengonsumsi telur dan daging ayam kepada masyarakat tampaknya masih harus terus digalakkan. Maraknya bergam jenis kuliner berbahan daging ayam dan telur mestinya menjadi media edukasi yang efektif. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet, tinggal di Depok

FLU BURUNG MENYERANG PRODUSEN TELUR TERBESAR DI AS

Cal-Maine Foods, produsen dan distributor telur terbesar di Amerika Serikat, telah melaporkan bahwa fasilitasnya di Kansas dinyatakan positif terkena flu burung yang sangat patogen, yang menyerang sekitar 684.000 ayam petelur, atau sekitar 1,6% dari total ternak perusahaan.

Produksi di fasilitas tersebut untuk sementara dihentikan karena Cal-Maine Foods mengikuti protokol yang ditentukan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Cal-Maine Foods berupaya mengamankan produksi dari fasilitas lain untuk meminimalkan gangguan terhadap pelanggannya. Menurut USDA, deteksi ini tidak menimbulkan masalah kesehatan masyarakat secara langsung dan bukan merupakan ancaman terhadap pasokan makanan.

Hingga saat ini, belum ada hasil tes positif untuk flu burung yang sangat patogen di lokasi Cal-Maine Foods lainnya. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka yakin telah menerapkan dan terus mempertahankan program biosekuriti yang kuat di seluruh lokasinya. (Via Poultryworld)

SEGERA DAFTAR PELATIHAN DAN SERTIFIKASI PENYELIA HALAL

 


KABAR GEMBIRA!! 

PT Gallus Indonesia Utama (Majalah Infovet) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Penyelenggara Produk Halal Indonesia (LSP PPHI) akan menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Penyelia Halal. Pelatihan ini cocok diikuti oleh pelaku usaha, praktisi halal, akademisi maupun calon tenaga kerja industri Rumah Potong Hewan (RPH), makanan, minuman, farmasi dan kosmetik serta industri wajib halal lainnya.

Sesuai UU 33 tahun 2014 dan PP 39 2021: Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Sertifikasi Halal wajib memiliki Penyelia Halal. Penyelia Halal adalah orang yang bertanggung jawab terhadap Proses Produksi Halal. Penyelia Halal harus beragama Islam dan memiliki wawasan luas serta memahami syariat tentang kehalalan yang dibuktikan dengan Sertifikat Pelatihan dan Sertifikat Kompetensi Penyelia Halal.

Fasilitas Peserta:

Serfikat Pelatihan dari BPJPH

Sertifikat Kompetensi dari BNSP jika dinyatakan lulus

JADWAL PELATIHAN / TRAINING

Hari/Tanggal : Rabu – Jum’at, 20 - 22 Desember 2023

Waktu            : 09.00 - 16.00 WIB

Tempat          : Pelatihan Zoom, Uji Kompetensi Tatap Muka (2024)

Biaya Pelatihan: Rp 2.700.000/orang

Biaya Pelatihan & Uji Kompetensi : Rp 4.500.000/orang


Segera isi link pendaftaran: https://bit.ly/daftar_penyelia_halal 

atau hubungi Panitia: Mariyam 08777 829 6375

INFECTIOUS BOVINE RHINITIS MASIH MENJADI ANCAMAN BAGI PETERNAKAN SAPI

Prof Tri Untari Berorasi Dalam Pengukuhannya Sebagai Guru Besar

Infectious bovine rhinotracheitis (IBR) merupakan salah satu penyakit hewan menular yang mengancam peternakan sapi di Indonesia. Penyakit IBR yang menyerang sistem pernafasan atas pada sapi ini mengakibatkan penurunan produktivitas, reproduktivitas, terjadinya latensi-reaktivasi virus, yang pada akhirnya  berdampak pada kerugian ekonomi dan efek sosial.

“Kejadian IBR di Indonesia yang meningkat perlu tindakan pencegahan dan strategi pengendalian penyebaran penyakit,” tutur Prof.Dr.drh. Tri Untari, M.Si., saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Selasa (12/12) di Balai Senat UGM.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Problematika Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Pada Sapi Di Indonesia, Tri Untari mengatakan pentingnya deteksi dini untuk pengendalian penyakit dan mencegah penularan. Hal tersebut perlu dilakukan mulai dari hulu sampai hilir.

“Pusat bibit penghasil semen perlu terus dipantau secara rutin untuk mencegah penyebaran IBR,”jelasnya.

Tak hanya itu, Tri Untari menyebutkan program eradikasi IBR juga harus dilakukan secara konsisten. Lalu, peran karantina perlu ditingkatkan kapasitas kemampuan deteksi, terutama dalam pengawasan sapi-sapi impor yang masuk.

Ia menambahkan penerapan vaksin marker Differentiating Infected from Vaccinated Animal (DIVA), perlu dipertimbangkan  sehingga dapat dibedakan sapi yang terinfeksi dan sapi yang divaksin untuk kontrol dan eradikasi. Seperti diketahui negara-negara Eropa telah menggunakan vaksin DIVA sehingga monitoring dengan uji serologis ELISA dapat dibedakan antara antibodi hasil  vaksinasi atau infeksi lapangan. Namun, sapi di Indonesia belum menerapkan vaksin DIVA dengan berbagai pertimbangan.

“Implementasi vaksin tersebut dilakukan  dengan analisis ekonomi veteriner sehingga dapat diperhitungkan keuntungan dan kerugiannnya,”ujarnya. (INF)

SI - ENAK, APLIKASI PETERNAKAN INOVASI DKP3 BALANGAN

Aplikasi Si-Enak Diharapkan Bisa Membantu Peternak Mendapatkan Informasi

Banyak peternak bingung mendapatkan informasi terkait hewan ternak yang mereka pelihara. Berdasarkan keresahan tersebut Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan luncurkan Inovasi berbasis Aplikasi peternakan yang bernama Si-Enak. 

Inovasi tersebut bernama Si-Enak (Sistem Informasi Elektronik Peternakan) merupakan sebuah inovasi dari Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan yang sudah diluncurkan sejak tahun 2022 dengan berbentuk aplikasi yang bisa diunduh pada Play Store.

Disampaikan Adminstrator dari Si-Enak, Indara Nugraha, inovasi ini ditujukan untuk para peternak dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan sektor peternakan serta mempermudah dalam melakukan pelaporan hasil kegiatan di lapangan.

“Inovasi ini dibuat tentunya untuk menjadi wadah bagi para petugas untuk menyampaikan data hasil kegiatan serta sebagai sarana informasi bagi para peternak,” sampainya.

Lanjut Indra, untuk data-data yang disajikan pada inovasi Si-Enak meliputi jumlah ternak, kepemilikan aset-aset peternakan, data vaksin dan lain-lain.

“Si-Enak sendiri menyajikan beberapa informasi seperti jumlah hewan ternak, aset seperti kandang dan kelengkapan ternak lainnya,” katanya.

Inovasi Si-Enak terbentuk karena masih adanya pencatatan data yang dilakukan secara manual, sehingga data tersebut bisa mengalami rusak atau terkena hujan.

“Awalnya seperti vaksinasi, pengobatan dicatat secara manual sehingga dari situ maka kita bentuk inovasi Si-Enak untuk mempermudah hal tersebut,” ujarnya.

Terakhir Indra berharap agar inovasi Si-Enak dapat disosialisasikan secara luas dan bisa diakses oleh masyarakat serta data yang disajikan bisa selalu update dan berkesinambungan. (INF)

PETERNAK SAPI PERAH CURHAT KE WAMENTAN

Wamentan Bersama Peternak Sapi Perah


Para peternak sapi perah dan koperasi susu di Jawa Timur berharap Kementerian Pertanian memperbaiki tata niaga susu segar dalam negeri (SSDN). Hal ini diungkapkan pada Wamentan Harvick Hasnul Qolbi saat mengunjungi Koperasi Susu KUD Sembada, di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Ketua KUD Sembada, Kecamatan Puspo, Purwo Budi Setiawan mengatakan, jika kebijakan impor susu yang dibuka lebar oleh pemerintah dapat menurunkan penyerapan SSDN. Akibatnya, para peternak yang ada di desa-desa terdampak.

"Program pemerintah untuk swasembada susu swasembada daging dalam dokumen blue print tahun 2013 hingga 2025, salah satunya memuat target produksi penyerapan SSDN 60 persen. Tapi kenyataanya sampai detik ini antara 10 persen sampai 20 persen yang bisa terserap. Sedangkan 80 persen sampai 90 persen masih impor. Ini sangat memberatkan bagi kami para peternak yang ada di desa yang jauh dari perkotaan," kata Purwo Budi Setiawan.

Dia menyebut pentingnya pemulihan populasi sapi yang berkurang sampai 10 juta akibat mati terpapar wabah virus PMK. Menurutnya, pemerintah perlu memfasilitasi mengimport indukan sapi perah, untuk kemudian sapi tersebut dibeli oleh para kelompok peternak atau koperasi susu, agar produksi SSDN meningkat. Sebab, kalau mengandalkan pembiakan inseminasi buatan (IB) memerlukan waktu yang lama.

"Makanya dalam hal ini peternak ingin lobi harganya, dimana harganya $4 ribu dollar atau Rp60 juta, tapi kemampuan peternak harganya dikisaran Rp25 juta. Itu pun kalau bisa dibantu kridit jangka panjang program pemerintah. Kemudian sisanya kita mengharapkan kepada pemerintah dan para industri pengolahan susu, karena kita bermitra sudah lama," ujarnya.  

Menanggapi pertanyaan tersebut, Wamentan Harvick Hasnul Qolbi menegaskan akan membahas penyederhanaan dan perbaikan tata niaga susu dalam rapat kabinet. Selain itu, Harvick pun meminta pihak koperasi susu harus lebih pro aktif kepada para peternak rakyat dibanding para tengkulak.

Terkait pemulihan populasi sapi perah agar produksi SSDN meningkat. Harvick pun memerintahkan seluruh stakeholder sampai PPL Peternakan Kecamatan agar melakukan pendataan para peternak untuk diinput ke data Simultan. Sehingga para peternak bisa mengakses untuk mendapatkan bantuan pemerintah (banpem).

"Pimpinan pemerintahan kita perhatiannya kepada para peternak kecil itu relativ tinggi. Termasuk kemarin yang diusulkan melalui alokasi biaya tambahan (ABT) itu namanya insentif elnino. Nah PMK sebenarnya bencana nasional juga. Oleh karena itu menurut pemikiran saya pantas jika ada insentif PMK. Nah ini tugas pimpinan kita di Jakarta untuk memikirkan alokasi anggaran untuk itu," tutur Harvick.

Selain itu untuk pembelian sapi perah impor, para petani juga diberikan alternatif saran untuk bisa bekerjasama dengan perusahaan melalui MoU. Baca Juga : Ada Bekas Luka Sayatan Sebelum LS Lompat dari Lantai 12 Gedung Filkom UB "Bisa saja mungkin corporate yang menyediakan indukannya, peternak yang mengoperasionalkan, nanti keuntungannya ada pembagiannya. Di Lembang seperti itu konsepnya," kata Harvick. (INF)


IPG IKUT SERTA DALAM GELARAN IKMA 2023

Menteri Perindustrian (Kanan) Mengunjungi Booth PT IPG


Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan industri yang cukup berkontribusi pada output industri pengolahan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tahun 2022 IKM berkontribusi sebesar 21,37% output industri Indonesia. 

Masih berdasarkan data yang sama, saat ini populasi IKM berjumlah 4,19 juta unit usaha atau mendominasi hingga 99,7% dari total unit usaha industri di Indonesia. Selain itu, IKM telah menyerap tenaga kerja sebanyak 12,67 juta orang atau menyumbang 65,52% dari total tenaga kerja industri.

Atas dasar itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada pelaku IKM melalui gelaran Gebyar IKMA 2023. Dalam kegiatan ini, diselenggarakan penganugerahan penghargaan atas sejumlah kompetisi di bidang IKM, diantaranya pemberian penghargaan kepada pemenang kompetisi Indonesia Food Innovation (IFI), Indonesia Fashion and Craft Award (IFCA), dan Startup For Industry (S4I).

Dalam acara puncak Gebyar IKMA 2023 yang berlangsung di The Hall, Kota Kasablanka, Kamis (16/12) yang lalu, terlihat salah satu startup yang bergerak di bidang perunggasan dan pangan yakni PT Inovasi Pangan Global (IPG). Mereka mengikuti rangkaian kegiatan tersebut sebgai peserta dari kompetisi IFI.

CEO PT  IPG Febroni Purba ketika ditemui oleh Infovet mengatakan keikutsertaannya dalam acara tersebut yakni mengenalkan bidang usahanya yakni Ayam Kampung Andalas kepada khalayak. Selain itu ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat baik untuk menaikkan exposure, dan berpromosi.

"Kami di sini juga selain promosi sekaligus mencari pengalaman, melakukan business sharing, dan bertukar ide sembari membuka peluang baru dalam hal yang kami geluti. Melalui acara ini kami berharap Ayam Kampung Andalas dapat lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan asupan protein hewani yang aman, sehat, utuh, dan halal," tuturnya. 

Ia juga membeberkan selama mengikuti kegiatan tersebut dirinya mendapat banyak manfaat. Salah satunya yakni pihak Kemenprin turut aktif dalam membantu mengurus perizinan yang dibutuhkan oleh usaha yang ia geluti.

“Jika kolaborasi ini berjalan maka pelaku usaha kecil menengah bisa lebih cepat tumbuh menjadi perusahaan besar,” ucapnya.

Meskipun belum mendapatkan juara dalam kompetisi tersebut, dirinya mengaku senang dan bersyukur dapat mengikuti IKMA 2023. Ia juga menyarankan kepada para pelaku IKM menengah lainnya agar tetap tidak menyerah, terus membuka peluang, dan serius dalam menggeluti bisnisnya masing - masing. (CR)


EKSPOR UNGGAS UKRAINA HAMPIR BANGKIT, BLOKADE BEA CUKAI BERDAMPAK BURUK

Selama 9 bulan pertama tahun 2023, ekspor daging Ukraina mencapai 350.000 ton, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Taras Vysotskiy, wakil menteri pertanian Ukraina. Namun, ketika pengemudi truk Polandia dan Slovakia terus memblokir penyeberangan perbatasan, industri unggas, salah satu segmen perekonomian nasional yang berorientasi ekspor, bersiap menghadapi konsekuensi bencana.

“Bahkan dalam konteks perang dan kemerosotan ekonomi, perusahaan-perusahaan Ukraina berhasil mempertahankan kapasitas mereka untuk memastikan pertumbuhan produksi,” kata Vysotskiy. “Asalkan kita bisa mengimbangi kecepatan tersebut, pada akhir tahun, kita akan mencapai 95% dari tingkat ekspor sebelum perang. Mengingat situasinya, ini adalah hasil yang sangat bagus.”

Unggas menyumbang lebih dari 90% ekspor daging Ukraina, perkiraan Vysotskiy. Ekspor tetap terdiversifikasi, meskipun dibandingkan dengan tahun 2021, logistik berubah secara dramatis, karena pelabuhan tidak lagi dapat digunakan untuk mengirimkan daging ke pelanggan asing.

Pembeli daging Ukraina terbesar pada tahun 2023 adalah Belanda, Arab Saudi dan Slovakia. Uni Eropa tetap menjadi pasar utama bagi peternak Ukraina, meskipun pasokan ekspor juga mengalir ke Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika.

Namun industri unggas adalah salah satu segmen ekonomi yang siap menderita akibat blokade penyeberangan perbatasan oleh pengemudi truk Polandia dan Slovakia, kata Vysotskiy dalam pernyataan terpisah. Meskipun biji-bijian dan minyak sayur diekspor dengan kereta api, produk pertanian dengan nilai tambah lebih tinggi sebagian besar diangkut dengan truk. Artinya, ekspor unggas dari negara tersebut terkena dampak blokade dalam beberapa minggu terakhir.

Pengangkut Polandia memulai protes mereka pada tanggal 6 November atas keluhan bahwa mereka kalah dari perusahaan Ukraina yang menawarkan harga lebih rendah untuk layanan mereka dan mengangkut barang di dalam Uni Eropa, bukan hanya antara blok tersebut dan Ukraina. Protes tersebut sebagian besar mengganggu ekspor dan impor Ukraina.

“Memblokir lalu lintas di perbatasan antara Polandia dan Ukraina, situasinya sungguh bencana!” kata Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina Dmytro Lubinets dalam sebuah pernyataan di saluran media sosialnya. (Via Poultryworld)

PEPSICO MERAMPINGKAN BISNIS SUSUNYA DI RUSIA

PepsiCo sedang melakukan pembicaraan dengan kompleks pertanian Tkachev untuk menjual pabrik susunya di Krasnodar Krai, Rusia. Perusahaan berencana untuk merampingkan operasinya di negara tersebut. Selama musim panas 2023, rencananya akan dihentikan operasinya sebelum dipindahkan ke pemilik baru.

Divisi produk susu PepsiCo saat ini menjalankan 14 lokasi produksi di seluruh Rusia. Pada tahun 2022, perusahaan ini memproduksi 940.700 ton produk susu, turun 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Alexei Gruzdev, direktur umum lembaga think tank Streda Consulting yang berbasis di Moskow, menyatakan volume produksi di pabrik Kradnodar ditemukan tidak mencukupi dan didistribusikan ke lokasi produksi lainnya.

Kompleks peternakan Tkachev adalah produsen susu mentah terbesar kedua di Rusia. Bagi perusahaan, kesepakatan tersebut dapat membantu mendukung marginalitas bisnis, karena harga susu mentah di negara tersebut merosot sebesar 20-25% pada paruh pertama tahun 2023, lapor Kommersant, mengutip data dari Persatuan Produsen Susu Rusia Soyuzmoloko. (Via Dairyglobal.net)

PRODUSEN SUSU DANONE AKAN KELUAR DARI PASAR RUSIA

Keluarnya Danone dari pasar Rusia adalah kesepakatan terbesar dan paling diantisipasi dalam industri susu Rusia, kata Alexei Kurasov, kepala departemen keuangan perusahaan di konsultan Rusia Finam, dalam konferensi Agricultural Holdings of Russia 2023 di Moskow.

Danone masih memiliki peluang untuk menjual bisnisnya di Rusia, yang telah dialihkan ke bawah pengelolaan sementara negara, kata para analis. Untuk mewujudkan kesepakatan, perusahaan perlu menyetujui diskon.

Moskow menuntut diskon 50% untuk semua transaksi luar negeri setelah konsultan yang dipilih oleh pemerintah Rusia menilai bisnis tersebut. Laporan menunjukkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang meminta diskon yang lebih besar dalam beberapa kasus.

Danone masih ingin menyelesaikan penjualan resmi bisnisnya di Rusia. Perusahaan yakin mereka masih bisa menghasilkan uang jika dicocokkan dengan pembeli yang tepat dan disetujui pemerintah.

Kepergian bisnis Barat diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal pertama tahun 2024, kata Kurasov. Selain itu, para analis melihat upaya hati-hati investor dari Timur Tengah dan Tiongkok untuk memasuki pasar Rusia, kata Kurasov. (Via Dairyglobal.net)

PRODUSEN UNGGAS BRASIL KEHILANGAN LEBIH DARI 78.000 AYAM KARENA CUACA PANAS

Produsen unggas asal Brazil, Kesley Jordana, mengatakan bahwa 78.300 ayam mati akibat tekanan panas dalam waktu kurang dari setahun akibat gelombang panas dan pemadaman listrik di negara bagian Bahia.

Kasus terakhir terjadi pada bulan November ketika 20.000 hewan yang siap disembelih mengalami tekanan panas yang disebabkan oleh panas ekstrem, yang diperparah dengan terputusnya pasokan listrik. Total kerugian adalah €60.000.

Hari-hari yang lebih panas ditambah dengan pemadaman listrik menyebabkan kerugian hampir €400.000 bagi produsen pada tahun ini saja.

Pada bulan Februari, 46.000 unggas dengan berat rata-rata 3,3 kg mati karena kondisi cuaca. Kasus ini mengakibatkan hilangnya sekitar 152 ton daging dan kerugian finansial lebih dari €200.000.

Selain itu, 2 insiden lainnya berdampak pada produser yang sama. Satu di wilayah Cabaceiras do Paraguaçu, dengan hilangnya 7.800 unggas, dan satu lagi di BR-101, yang menyebabkan lebih dari 4.500 unggas mati. (Via Poultryworld)

ZIMBABWE DAN BELARUS MEMPERKUAT HUBUNGAN PETERNAKAN SAPI PERAH

Delegasi pejabat senior pemerintah dari Belarus, salah satu produsen susu terbesar, baru-baru ini berada di Zimbabwe untuk membahas pendirian proyek pengolahan susu bubuk bersama bernilai jutaan dolar di negara Afrika bagian selatan tersebut.

Fokus utama dari proyek yang diantisipasi ini adalah perusahaan makanan dan gabungan Belarusia mendirikan pengolah susu canggih yang akan mengolah produk menjadi produk susu utuh dan bubuk.

Delegasi Belarusia dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Leonid Zayats yang bertemu dengan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa serta menteri dan pejabat senior pemerintah lainnya.

Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara kedua pemerintah dan presiden masing-masing, Mnangagwa dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang diadakan di Minsk awal tahun ini di mana negara tuan rumah diminta untuk datang ke Zimbabwe dan mendirikan fasilitas pengolahan susu. (Via Dairyglobal.net)

KUNCI SUKSES AGAR AYAM TETAP SEHAT DAN LEBIH PRODUKTIF


Kegiatan budi daya memaksa ayam tinggal pada lingkungan buatan di dalam kandang, dengan sirkulasi udara terbatas, aktivitas makan dan minum tergantung pemberian manusia, tidur dan buang kotoran dilakukan di tempat yang sama, akibatnya lingkungan tercemar oleh kotorannya sendiri, udara di dalam ruangan kandang menjadi lembap, pengap, dan bau amoia yang semakin parah di setiap harinya.

Animal welfare (kesejahteraan hewan) bagi ayam yang dibudidayakan meliputi kebutuhan:

• Pakan yang berkualitas dalam jumlah mencukupi
• Air minum bersih yang selalu siap tersedia
• Udara kaya oksigen, segar tanpa bau amonia
• Terlindung dari panas atau hujan
• Aman dari ancaman serangan predator
• Terjaga dari prilaku kanibalisme
• Leluasa beraktivitas tanpa ada kompetisi
• Terbebas dari stres berlebihan akibat perlakuan kasar
• Terhindar dari berbagai macam sumber penyakit

Karena ayam yang dibudidayakan seluruh hidupnya didedikasikan untuk kesejahteraan manusia, maka terpenuhinya animal welfare (kesejahteraan hewan) pada ayam budi daya sepenuhnya menjadi tanggung jawab manusia yang memeliharanya.

Terpenuhinya kesejahteraan bagi ayam ras layer, broiler, dan kampung menjadi kunci agar... Simak cerita selengkapnya di kanal YouTube Majalah Infovet:


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silahkan kunjungi:
Jangan lupa Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

DI PENGHUJUNG TAHUN, INDONESIA EKSPOR LAGI KE SINGAPURA

Sebanyak satu kontainer ayam beku dan satu kontainer produk olahan PT Malindo Food Delight diberangkatkan ke Singapura. (Foto: Istimewa)

PT Malindo Feedmill Tbk mendapat apresiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) karena keberhasilannya kembali menembus pasar Singapura lewat ayam bekunya di penghujung tahun.

Tercatat sebanyak satu kontainer ayam beku dan satu kontainer produk olahan PT Malindo Food Delight dengan nilai sekitar USD 65.000 diberangkatkan dari rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) PT Malindo Feedmill Tbk di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (8/12/2023).

“Kami mengapresiasi keberhasilan PT Malindo Feedmill memasukkan produk ayam bekunya ke Singapura untuk pertama kali. Upaya ini tentu tidak mudah, karena seperti yang kita ketahui Singapura memiliki persyaratan ekspor yang ketat,” kata Dirjen PKH, Nasrullah, melalui siaran resminya.

Sementara dihubungi secara terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari, mengemukakan bahwa upaya pembukaan pasar produk unggas ke Singapura telah dilakukan sejak 2022 dan hal ini juga merupakan salah satu langkah konkret dari peran Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan regional khususnya di ASEAN.

“Berdasarkan data BPS, jumlah volume ekspor produk peternakan ke Singapura pada tahun ini sampai dengan Oktober 2023 mencapai 13.870 ton dengan nilai setara 49 juta USD,” ungkap Melasari.

Ia juga menegaskan keberhasilan ekspor produk peternakan ke Singapura adalah bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan yang berkualitas dan layak menembus di pasar internasional.

Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan, pada kegiatan pelepasan ekspor mengatakan bahwa PT Malindo telah memenuhi persyaratan yang diminta oleh Pemerintah Singapura atau dalam hal ini Singapore Food Agency (SFA). SFA meminta agar produk yang diekspor harus berasal dari farm yang sudah memiliki sertifikat kompartemen bebas avian influenza (AI) dan tidak terdeteksi mengandung beberapa virus atau bakteri seperti salmonella.

“RPHU PT Malindo Feedmill Tbk ini memiliki kapasitas potong 3.000 ekor per jam dan cold storage 500 ton. Selain itu, kami juga memiliki ISO 22000:2018 Food Safety Management System, Nomor Kontrol Veteriner (NKV) level I dan sertifikat halal,” jelas Rewin.

Dalam kesempatan tersebut, Rewin turut memberikan apresiasinya kepada pemerintah yang terus mendukung dan mendorong PT Malindo untuk bisa ekspor secara berkelanjutan. “Pada awal 2024 nanti, kami menargetkan untuk dapat  mengekspor kembali ayam beku dan produk olahan ke Singapura, serta produk olahan ke Jepang. Diharapkan juga bisa terealisasi ekspor produk olahan ke United Arab Emirates,” pungkasnya. (INF)

SUPAYA BROODING TIDAK PONTANG-PANTING

Memaksimalkan fase brooding agar hasilnya memuaskan. (Foto: Dok. Infovet)

Hal tersebut tentu dilakukan agar meminimalisir terjadinya stres pada ayam. Ayam yang stres ketika dimasukkan ke area brooding akan cenderung lebih banyak diam, tidak aktif makan dan minum. Imbasnya, masa-masa awal pertumbuhan yang optimal bisa hilang.

Untuk menghindari hal itu dan bisa memenuhi semua kebutuhan anak ayam, peternak perlu melakukan beberapa persiapan, berikut di antaranya:

Kandang Harus Siap
Pada saat chick-in dan ayam masuk ke brooder, peternak harus memastikan kandang telah siap secara “lahir dan batin”. Maksudnya adalah secara kualitas dan kuantitas infrastruktur harus memadai, kesiapan alat pemanas, pembatas, tempat pakan dan minum. Selain itu, perlu juga memastikan semua peralatan yang dipakai sudah terdisinfeksi dengan istirahat kandang yang cukup.

Seperti yang kerap dilakukan Dadang, peternak asal Cikembar, Sukabumi. Ia memaparkan hal-hal yang dia lakukan dalam membersihkan kandangnya. Dadang menguras habis semua kotoran sisa periode sebelumnya sampai tak tersisa, setelah itu ia melakukan pembersihan dengan menggunakan campuran air dan detergen yang dimasukkan ke dalam pompa bertekanan tinggi, serta mencuci dan menyikat seluruh bagian kandangnya.

Setelah dibilas dan kering, ia menyemprotkan disinfektan ke kandangnya. Disinfektan yang digunakan yakni pemutih pakaian dengan perbandingan 1:10 bagian. “Diajarinnya begitu, menurut saya sampai saat ini efektif. Saya enggak pernah pakai obat mahal karena enggak sanggup. Yang penting seluruh bagian ter-cover, sikat yang bersih, dan kalau perlu istirahat kandang dilebihkan beberapa hari,” kata Dadang.

Sebelum DOC datang kira-kira 2-3 hari, Dadang kembali menyemprotkan disinfektan ke litter. Tujuannya untuk mengurangi mikroba terutama patogen. Tak lupa pula ia siapkan seluruh peralatan seperti pemanas, tempat pakan dan air minum yang jumlahnya sesuai dengan jumlah ayam. Bila perlu tambahkan kertas koran di atas sekam untuk memudahkan DOC beraktivitas.

Jika menggunakan baby feeder, beberapa praktisi menganjurkan perbandingan ideal sebesar 1 : 45-50 ekor. Sementara jika menggunakan nampan, satu nampan ideal untuk 40-45 ekor ayam. Sedangkan untuk tempat minum, tergantung ukuran dan jenis. Biasanya ukuran satu galon ideal untuk 60 ekor ayam,  sedangkan ukuran dua galon minum otomatis bisa digunakan untuk 90 ekor ayam per unit. Untuk pemanas disarankan yang menggunakan gas. Satu pemanas biasanya mencukupi kebutuhan 500-700 ekor DOC.

Kenali Sistem Pemanas yang Cocok
Sebagai negara dengan iklim tropis, kondisi cuaca daerah di Indonesia memiliki karakter perubahan temperatur antara siang dan malam yang cenderung ekstrem dengan tingkat… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023.

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

URGENSI SERTIFIKASI NKV PADA BUDIDAYA UNGGAS PETELUR

Suasana Webinar

Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI), Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI), dan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementerian Pertanian RI melaksanakan Webinar bertajuk Obrolan Ringan Kesmavet (ORKES) pada Sabtu (9/12) melalui daring Zoom Meeting. 

Tema yang diangkat dalam webinar pada hari itu yakni Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada usaha budidaya unggas petelur. Lebih dari 50 peserta mengikuti acara tersebut. Hadir sebagai narasumber yakni Drh Siwi (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor), Drh Sri Hartati (ASKESMAVETI), Drh Yosi (PT Alfindo), dan Drh Diah Nurhayati (Direktorat Kesmavet Kementan RI). 

Tujuannya yakni sebagai sosialisasi mengenai sertifikat NKV pada unit budidaya unggas petelur baik bagi dokter hewan yang terjun langsung di lapangan, peternak, bahkan dinas - dinas yang menaungi fungsi - fungsi peternakan di tiap kota, kabupaten, dan provinsi. 

Dalam sambutannya Ketum ADHPI Drh Dalmi Triyono mengatakan bahwa NKV masih menjadi kegelisahan bagi peternak dan dokter hewan yang berkecimpung di peternakan unggas petelur. Hal tersebut menurut dia lantaran masih banyak hal yang ambigu dan belum dapat dipahami sepenuhnya terkait sertifikasi NKV di tingkat peternak dan bahkan dokter hewan yang bergerak di perunggasan.

"Atas kekhawatiran ini kami berkoordinasi dengan ASKESMAVETI, lalu kami coba mengedukasi anggota PDHI dan peternak terkait ini melalui acara ORKES ini. Semoga acara ini menambah pemahaman kita semua terkait NKV," tutur dia. 

Pada kesempatan yang sama Ketum ASKESMAVETI Drh Renova Ida Siahaan menyambut baik acara ini. Menurutnya, seritfikasi NKV yang telah digalakkan kepemilikannya oleh pemerintah sejak 13 tahun yang lalu nyatanya masih sulit diimplementasikan di lapangan. 

"Mungkin baru sebagian kecil saja unit usaha budidaya unggas petelur yang memilikinya, bahkan yang kami ketahui baru 10% saja di seluruh Indonesia. Saya berharap dari pertemuan ini dokter hewan di lapangan yang bergelut di peternakan unggas petelur juga bisa jadi promoter dan mitra agar peternak mau memiliki sertifikat NKV," kata Renova. 

Alur pendaftaran Sertifikasi NKV diperesntasikan oleh Drh Diah Nurhayati. Dirinya secara rinci menjelaskan terkait background, esensi, dan perincian dokumen dan persyaratan lain yang digunakan untuk mendaftarkan sertifikasi NKV. Selain unsur administratif, ia juga menjelaskan aspek teknis terkait sarana dan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh unit usaha yang hendak mendaftarkan sertifikat NKV.

Selanjutnya terkait pendaftaran sertifikat NKV melalui aplikasi SISKAS NKV yang terintegrasi OSS dijelaskan oleh Andika Wahyu. Ia mengatakan bahwa aplikasi tersebut dibuat untuk mempermudah pemohon dalam mendaftarkan dan memantau status sertifikat NKV-nya. Selain itu aplikasi juga akan memudahkan petugas dinas terkait untuk melakukan pengecekan, verifikasi, dan pengesahan terkait audit dan penerbitan NKV. 

Update mengenai aspek teknis dan administrasi juga disampaikan oleh Drh Siswiyani dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. Beberapa aspek teknis dan administratif tadi dilakukan untuk mempermudah peternak dalam mengurus sertifikat NKV dan mengaplikasikan persyaratannya di farm.

Yang menarik yakni ketika Drh Yosi dari PT Alfindo mempresentasikan materinya. Ia secara gamblang membeberkan pengalamannya mengurus sertifikat NKV, melaksanakan persyaratannya, serta benefit yang didapat dari diperolehnya sertifikat NKV.

Berbagai tanggapan dari peserta yang hadir juga mewarnai acara tersebut. Misalnya seperti aspek pendampingan dan penanggung jawab teknis NKV di farm, nasib peternak mikro yang kemungkinan merasa diberatkan dengan persyaratan, lama antrean dan waktu pengurusan, kurangnya tenaga auditor dari pemerintah, dan lain sebagainya. Rencananya ADHPI dan ASKESMAVETI akan kembali berkoordinasi melalui event serupa maupun kegiatan berbeda lainnya (CR).




RUSIA MENYETUJUI IMPOR UNGGAS BEBAS BEA

Komisi bea cukai pemerintah Rusia akan mengizinkan 160.000 ton impor daging broiler bebas bea pada tahun 2024, yang sebagian besar diperkirakan berasal dari luar wilayah CIS. Pembatasan ekspor yang telah lama dibahas juga mulai berlaku.

Impor ayam bebas bea masuk diberlakukan untuk menstabilkan situasi harga di pasar domestik, jelas pemerintah.

Kuota 160.000 ton ini sebanding dengan volume impor Rusia pada tahun-tahun sebelumnya, kata Denis Ternovsky, peneliti senior di Pusat Kebijakan Pertanian di Ranera Institute.

Namun, pada tahun-tahun sebelumnya, impor terutama datang dari Belarus, yang menikmati manfaat dari ruang pabean bersama dengan Rusia sebagai bagian dari Uni Ekonomi Eurasia. Berkat kuota baru ini, impor unggas ke Rusia dari negara lain mungkin meningkat tiga kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kata Ternovsky, tanpa memberikan angka pastinya.

Harga unggas di Rusia saat ini tidak normal, kata Ternovsky. Jika rasio inflasi tahunan diperhitungkan, harga saat ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2014, tahun ketika pemerintah Rusia memberlakukan embargo pangan yang melarang impor dari Uni Eropa. (Via Poultryworld)

JANGAN SETENGAH HATI KETIKA BROODING

Untuk memaksimalkan potensi genetik unggas dibutuhkan perhatian khusus dalam masa broodingnya. (Foto: Zoe Schaeffer on Unsplash)

Ada satu fase yang sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan dalam manajemen pemeliharaan broiler, yakni brooding. Semua peternak mengetahuinya, namun di lapangan kegagalan pada fase ini masih sering dialami karena dijalankan dengan setengah hati.

Setelah menetas anak ayam berusia sehari/DOC yang baru mengenal dunia luar harus dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Jangan lupa bahwa broiler modern dengan segala keunggulan genetiknya merupakan sebuah mesin biologis atau bisa dibilang monster. Sebab dalam sebulan broiler dapat melipatgandakan bobot tubuhnya hingga 20 kali lipat, dengan catatan potensi genetiknya termaksimalkan.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut dibutuhkan perhatian khusus dalam masa brooding. Brooding dimulai sejak DOC tiba di kandang sampai mereka mencapai umur dan bobot tertentu, serta tidak memerlukan pemanas lagi. Pada dasarnya lama brooding tidak bisa disamakan antar satu peternakan dengan yang lain. Standarnya berada dikisaran 10-14 hari untuk anak ayam yang dipelihara di kandang terbuka (open house) dan 7-8 hari untuk di closed house. Namun bisa bertambah lebih lama tergantung kondisi.

Memenuhi Kebutuhan Dasar
Beberapa praktisi perunggasan mengatakan bahwa pada tujuh hari pertama di masa brooding adalah masa-masa kritis yang butuh perhatian ekstra. Seperti diutarakan Drh Christina Lilis dari PT Medion, bahwa pada fase brooding DOC ditargetkan naik bobotnya sebanyak 4,5-5 kali lipat dari bobot lahir. Misalkan bobot DOC 40 gram, maka pada akhir minggu pertama diharapkan bobotnya mencapai 180-200 gram.

“Brooding ini fase yang terjadi adalah perbanyakan sel tubuh (hiperplasia), oleh karena itu jika kita gagal dalam fase perbanyakan sel terutama sel-sel pembentuk otot, maka nanti pertumbuhannya akan terganggu,” tutur Lilis.

Terkait feed convertion ratio (FCR) dan tingkat kematian, Lilis mengatakan bahwa seharusnya FCR pada fase itu berkisar antara 0,85, dengan feed intake sekitar 150 gram, dan tingkat kematian 1%. “Untuk mencapai standar segitu kita harus memenuhi kebutuhan dasar brooding yang baik,” jelasnya.

Kebutuhan yang dimaksud mulai dari kebutuhan dasar seperti pakan, air minum, suhu, cahaya, dan kualitas udara yang baik. Kelima faktor tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata jika hendak menyukseskan program brooding.

Pakan dan Air Minum yang Cukup dan Sesuai
Sesaat setelah menetas DOC masih membawa sisa kuning telur yang berfungsi sebagai cadangan energi. Pada fase awal biasanya DOC tidak akan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023.

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN BROODING

Anak ayam dengan pakan ad libitum umur satu hari (kiri). Pengecekan kapasitas tembolok (kanan).

Budi daya broiler modern adalah cara efisien dan produktif menghasilkan ayam pedaging secara komersial. Keberhasilan pemeliharaan anak ayam pada usia dua minggu awal sangat menentukan hasil panen di usia 4 atau 5 minggu. Di bawah ini sedikit penjabaran mengenai apa saja yang menjadi penentu keberhasilan pada dua minggu pertama budi daya broiler modern.

1. Masa Pre Heating Saat Kedatangan 
Masa ini merupakan masa krusial mengingat ayam memerlukan suhu yang sesuai kondisi metabolismenya. Pemanas harus dinyalakan minimal 4-5 jam sebelum anak ayam datang. Hal ini bertujuan agar alas kandang di sekitar brooding benar-benar hangat (33-34° C). Reseptor terhadap suhu pada fase awal pemeliharaan sampai umur dua minggu ada di telapak kaki ayam. Apabila suhu alas lebih rendah maka ayam akan meresponnya sebagai kondisi yang dingin.

Saat suhu yang diterima ayam cukup rendah, ayam akan kehilangan panas tubuhnya untuk bertahan pada kondisi dingin. Berbeda dengan kondisi suhu ideal, dimana kondisi suhu lantai sesuai yang diharapkan anak ayam sehingga tidak ada porsi energi yang digunakan untuk bertahan pada suhu dingin. Makna informasi tersebut adalah dalam jangka panjang bila ayam kehilangan panas tubuhnya sebagian besar keluar melalui kaki oleh situasi alas sekam yang dingin, maka konversi pakan ke arah pertumbuhan akan berkurang karena energi yang didapat akan digunakan untuk bertahan pada suhu alas yang dingin.

2. Brooding
Fase brooding terjadi selama 14 hari pertama dalam pemeliharaan broiler atau hingga anak ayam memiliki bulu dan mampu mempertahankan suhu tubuh. Pemantauan hendaknya sering dilakukan produsen/inti kemitraan pada fase ini, pemantauan rutin memungkinkan identifikasi dan koreksi masalah dapat dilakukan dengan cepat, serta dapat mencatat atau mendokumentasikan kondisi pertumbuhan yang baik dan konsisten.

Brooding adalah waktu paling kritis dalam pemeliharaan broiler dan peternak/ABK harus memantau ayam yang dipelihara minimal tiga kali setiap hari dan berjalan-jalan di area brooding beberapa kali untuk pemeriksaan. Kualitas perawatan yang diberikan pada anak ayam selama jam dan hari pertama di kandang dapat memberikan pengaruh besar terhadap performa akhirnya. Periksa kondisi tempat makan dan minum, memantau suhu, ventilasi, dan kondisi kotoran. Segera singkirkan anak ayam yang mati, catat, dan dibuang dengan benar.

Anak ayam yang tidak dapat menjangkau makanan dan air karena kondisi lemah atau cacat harus dimusnahkan, lakukan dokumentasi dan catat dalam recording. Peternak/ABK harus mengamati perilaku, tingkat aktivitas, dan distribusi anak ayam di dalam kandang yang menyebar rata adalah tujuannya. Tanda-tanda ketidaknyamanan atau stres harus diselidiki dan diatasi, meliputi kicauan yang keras, terengah-engah, atau kegagalan anak ayam yang lesu dan lunglai untuk menjauh ketika didekati peternak. Kicauan yang keras dapat mengindikasikan kepanasan, kekurangan pakan, atau kekurangan air. Kondisi terengah-engah atau panting pada menandakan suhu dalam kandang terlalu tinggi. Perhatian khusus harus diberikan pada kawanan ketika kondisi cuaca sangat panas atau dingin, atau ketika terjadi fluktuasi besar pada suhu luar ruangan pada siang hari. Kawanan yang menunjukkan tanda penyakit harus dirawat dan dipantau secara ekstra.

3. Konfigurasi Kandang
Dua sistem kontrol suhu yang digunakan selama brooding: … Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

UNGGAS, PETERNAK, DAN KONSUMEN DI AFRIKA SELATAN TERKENA DAMPAK FLU BURUNG

Wabah flu burung di Afrika Selatan tahun ini telah menyebabkan pemusnahan jutaan unggas di negara tersebut, yang mengakibatkan penurunan produksi telur tetas sebesar 30%. Peternak unggas, yang sudah berjuang menghadapi penurunan muatan dan biaya tinggi, serta konsumen lokal harus menanggung akibatnya.

Menurut Indeks Keterjangkauan Rumah Tangga Oktober dari Pietermaritzburg Economic Justice and Social Dignity Group, harga telur meningkat sebesar 19% antara September dan Oktober 2023, dan 36% antara Oktober 2022 dan Oktober 2023. Ceker dan ampela ayam meningkat sebesar 8% tahun-ke-tahun dan hati ayam sebesar 14%. Produk-produk inilah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat miskin.

Asosiasi Importir dan Eksportir Daging (AMIE) memperingatkan bahwa akan ada kenaikan harga unggas yang besar selama musim perayaan dan memasuki tahun 2024, sebagai akibat dari kelangkaan yang disebabkan oleh wabah flu burung, juga, “Ketidakmampuan pemerintah untuk menerapkan kebijakan potongan harga tarif impor tepat waktu”, menurut Paul Matthew, CEO AMIE.

Wakil presiden Paul Mashatile menjanjikan paket dukungan untuk peternak yang terkena dampak sebulan yang lalu, dan Menteri Perdagangan, Industri dan Persaingan, Ebrahim Patel, meminta penyelidikan segera terhadap pemberian potongan harga impor unggas hampir 2 bulan yang lalu.

Sementara itu, Matthew mengatakan bahwa untuk mengatasi kekurangan unggas akibat wabah flu burung, industri unggas lokal telah mengimpor 83 juta telur yang telah dibuahi secara mendesak dan diterbangkan melalui udara, yang menurutnya harganya 3 kali lipat dari harga lokal. (Via Poultryworld)

PENGEMBANGAN SUMBER HIJAUAN PAKAN UNGGUL DI INDONESIA

Hijauan pakan ternak (HPT) memiliki peranan sangat penting untuk keberhasilan produktivitas ternak ruminansia. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa wilayah di Indonesia sedang dilanda cuaca panas akibat dampak dari El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan menyatakan ada kemungkinan cuaca panas bisa berlanjut hingga awal 2024. Terjadinya kemarau panjang ini akan berdampak pada lahan hijauan sebagai penyedia pakan ternak. Padahal, hijauan pakan ternak (HPT) memiliki peranan penting untuk keberhasilan produktivitas ternak ruminansia.

Pasalnya, biaya produksi ternak ruminansia di Indonesia didominasi biaya pakan yang bisa mencapai 50-80%. Tingginya biaya pakan tersebut antara lain disebabkan oleh semakin langkanya sumber pakan utama ternak ruminansia dari padang penggembalaan alam. Sumber pakan seperti ini sebenarnya menyediakan pakan hijauan yang lebih murah, serta tenaga kerja dan pengelolaan yang lebih sedikit, karena ternak dapat secara langsung memanfaatkan pakan di alam bebas.

Dengan tantangan adanya keterbatasan sumber pakan dari lahan penggembalaan alam, maka pengembangan HPT merupakan salah satu upaya dalam mendukung pengembangan peternakan, yaitu melalui inovasi untuk meningkatkan produksi dan kualitas hijauan pakan.

Secara definisi menurut Reksohadiprodjo (1985), hijauan pakan ternak adalah semua bahan pakan yang digunakan sebagai sumber pakan ternak ruminansia berasal dari tanaman rumput dan leguminosa, dan forb, serta tanaman pohon baik yang belum dipotong maupun yang dipotong dari lahan dalam keadaan segar terdiri bagian vegetatif berupa daun dan sebagian batang, serta bagian generatif tanaman. Dan HPT inilah yang merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia, berfungsi tidak hanya sebagai pengisi lambung secara fisik, namun juga berfungsi sebagai sumber nutrisi, yaitu protein, energi, vitamin, mineral, dan fungsi herbal lainnya. Hijauan yang bernilai nutrisi tinggi memegang peranan penting karena dapat menyumbangkan nutrisi yang lebih ekonomis dan bermanfaat bagi ternak.

Dalam pidato pengukuhan Guru Besarnya di Balai Senat UGM pada Agustus 2023, Dosen Fakultas Peternakan UGM, Prof Nafiatul Umami, menjelaskan bahwa berdasarkan tipe jalur fotosintesis rumput dapat dikelompokkan menjadi  dua kategori, yaitu rumput tropik dan rumput sub tropik. Rumput tropik adalah tanaman yang melakukan jalur fotosintesis tipe C4 yang memiliki produksi biomassa yang tinggi namun kualitas nutrien lebih rendah. Tanaman jalur C4 sebagai rumput untuk pakan antara lain rumput Bahia (Paspalum notatum), rumput Napier (Pennisetum purpureum), rumput Rhodes (Chloris gayana), rumput Brachiaria (Brachiaria decumben), rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis), rumput Setaria (Setaria sphacelata) dan lain-lain. Terdapat juga rumput yang digunakan sebagai rumput cover crop seperti rumput Bermuda (Cynodon dactylon), rumput Paspalum (Paspalum spp), rumput Zoysia (Zoysia spp). Dan yang introduksi terbaru adalah rumput Pennisetum purpureum cv Gama Umami, merupakan rumput yang dikembangkan oleh Fakultas Peternakan UGM, yang memiliki produksi  biomassa lebih tinggi dan kandungan gula mereduksi lebih tinggi.

Rumput-rumput tropik, terutama yang tumbuh di Indonesia adalah termasuk dalam kategori rumput yang mampu tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah yang bersuhu tinggi dan curah hujan yang cukup. Namun kekurangannya adalah perbanyakan sebagian rumput hanya dapat dilakukan secara vegetatif karena tidak ada biji, bersifat reproduksi melalui apomiksis (reproduksi non-seksual pada tumbuhan yang menghasilkan biji), dan tingkat ploidi (himpunan kromosom) yang bervariasi dalam spesies.

Ketika dilakukan pengembangbiakan secara vegetatif, kelemahan rumput-rumput tersebut kurangnya variasi genetik, karena tanaman turunan yang dihasilkan memiliki materi genetik yang identik dengan induknya. Kurangnya variasi genetik dalam populasi tanaman dapat menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap serangan hama, penyakit, dan perubahan lingkungan, serta menghambat kemampuan dalam proses adaptasi tanaman. Karena kurangnya variasi genetik itu pulalah maka penemuan dan pengembangan varietas baru dengan sifat yang diinginkan juga menjadi lebih sulit.

Varietas rumput yang tahan terhadap penyakit atau memiliki kualitas nutrisi yang lebih baik, biasanya dihasilkan melalui persilangan dan rekombinasi genetik yang melibatkan variasi genetik yang berbeda. Kelemahan berikutnya adalah penyebaran penyakit dengan cepat dapat terjadi apabila tanaman induk yang digunakan terinfeksi penyakit atau hama, sehingga membuat tanaman turunan berpotensi terinfeksi; serta keterbatasan dalam produksi massal dapat terjadi karena perbanyakan secara vegetatif membutuhkan waktu lebih lama, dan upaya lebih intensif untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak.

Manakala pemuliaan suatu rumput tropis dilakukan melalui cara penyilangan, hal itu juga menyulitkan karena dalam spesies rumput tropik terdapat tingkat ploidi yang bervariasi. Karena kesulitan dalam menggunakan teknik pemuliaan konvensional dengan metode penyilangan, maka sangat diperlukan strategi khusus dan kombinasi beberapa metode pemuliaan.

Strategi Pengembangan HPT
Dalam hal pengembangan hijauan pakan ternak, hal penting yang mesti diperhatikan demi keberhasilan budi daya tanaman pakan (Umami, 2023) adalah harus memiliki daya produksi biomassa dan kemampuan regrowth yang tinggi, memiliki kandungan nutrien yang baik, adaptif pada kondisi lahan tertentu, dan memiliki palatabilitas yang baik pada ternak. Untuk mengembangkan tanaman pakan diperlukan inovasi pemuliaan yang dapat dilakukan melalui beberapa kombinasi metode pemuliaan, yakni penggunaan teknik kultur jaringan sebagai dasar breeding, mutasi genetik dengan pemanfaatan agen mutasi, transformasi genetik pada tanaman pakan, terobosan baru dengan genome editing, dan aplikasi manajemen budi daya untuk peningkatan produktivitas tanaman pakan unggul. Dalam hal ini, salah satu yang penting dilakukan untuk mempertahankan tanaman penghasil biomassa pakan adalah mampu dan tetap mempertahankan dalam fase vegetatifnya, sehingga plasma nutfah tanaman pakan unggul hasil pemuliaan akan berproduksi baik di Indonesia.

Seperti langkah pemuliaan yang dilakukan Fapet UGM dan Batan/Brin, telah dilakukan radiasi pada rumput Gajah (Pennisetum purpureum), sehingga dihasilkan kultivar baru dengan nama Pennisetum purpureum cv Gama Umami atau yang dikenal dengan rumput Gama Umami. Rumput unggul tersebut kini telah mendapatkan tanda daftar rumput hasil pemuliaan dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian RI dengan tanda daftar No. 889/PVHP/2020 pada 2021.

Nafiatul Umami menjelaskan, rumput unggul tersebut merupakan hasil dari radiasi sinar gamma yang dilakukan dengan penyinaran 100 Gy, dan memiliki kelebihan produksi biomassa hijauan dapat mencapai 50 kg/ m2, kandungan bulu sangat sedikit sehingga tidak gatal, daun halus dan tidak melukai ternak, serta kandungan gula mereduksi lebih tinggi dari tetuanya.

Mutasi dengan radiasi sinar gamma pada dasarnya adalah proses induksi mutasi pada organisme hidup dengan menggunakan sinar gamma sebagai agen mutagenik. Sinar gamma yang merupakan bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi, mampu menembus bahan padat. Radiasi sinar gamma bekerja dengan mengubah DNA dalam sel tanaman, yang dapat menghasilkan perubahan dalam materi genetik. Efek radiasi sinar gamma dapat menyebabkan perubahan dalam karakteristik fenotip tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, atau sifat lainnya.

Metode pemuliaan dengan teknik radiasi  sinar gamma tersebut sebelumnya telah banyak dilakukan pada tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan tanaman pakan. Beberapa tanaman yang telah dimutasi di Indonesia antara lain sorgum (Sorghum sudanense), padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan kedelai. ***

Ditulis oleh:
Andang S. Indartono
Pengurus Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI)
IG: @and4ng
Email: andang@ainionline.org

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer