Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini brooding | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

RISIKO MASA KEEMASAN PADA USAHA PEMBESARAN AYAM

Saat ini marak usaha peternakan ayam buras skala rumahan. (Foto: Istimewa)

Meski memelihara ayam kampung dianggap mudah, namun beternak untuk pembesaran yang dimulai dari DOC tetap memiliki risiko. Salah memilih bibit dan manajemen pemeliharaan anak ayam bisa berakibat fatal. Bagaimana agar berhasil?

Supriyadi terkejut begitu melihat kondisi kandang anak ayam di samping rumahnya. Puluhan ekor DOC miliknya mati dalam semalam. Beberapa ekor ayam lainnya tampak lemas dan bergerombol di sudut-sudut kandang. Lampu-lampu pijar di enam skat kandang DOC yang semuanya dihuni 300 ekor anak ayam ternyata mati semua.

Sementara bagian dalam kandang terlihat basah akibat hujan semalam. Rupanya asbes atap bocor dan air hujan masuk ke dalam kandang. “Nyesek rasanya, saya kurang perhatikan kondisi atap kandangnya, ternyata bocor sampai air hujan masuk,” cerita Supriyadi kepada Infovet.

Ia memang bukan peternak yang berpengalaman. Karyawan perusahaan swasta di Bogor, Jawa Barat, ini baru memulai beternak ayam kampung. Sekitar 300 DOC yang ia beli dari seorang peternak di Bogor, niatnya untuk usaha sampingan. “Tapi apes, baru mulai hampir separuh ayam saya sudah mati dalam seminggu. Semalam puluhan ekor mati karena kehujanan,” ucap dia.

Meski mengalami kerugian, Supriyadi mengaku tidak kapok untuk terus menekuni usaha sampinganya itu. Ia mengaku masih kurang mempelajari teknik beternak pembesaran mulai dari DOC dan ternyata tidak mudah. Selama ini hanya bertanya-tanya sekilas ke peternak tempat ia membeli DOC dan menyimak tayangan dari YouTube.

Bisa jadi, Supriyadi bukan satu-satunya peternak pemula yang mengalami kegagalan dalam usaha pembesaran ayam kampung. Banyak kisah di luar sana yang mengalami hal serupa. Apalagi memelihara anak ayam umur sehari, bukan hal yang mudah bagi pemula.

Tulisan yang mengulas seputar masa brooding sudah cukup banyak ditampilkan di berbagai media. Brooding merupakan masa sejak menetas hingga anak ayam berumur tiga atau empat minggu. Ini adalah fase paling kritis bagi para peternak ayam. Di kalangan peternak, fase ini dianggap sebagai fase penuh risiko dan butuh kehati-hatian ekstra.

“Masa brooding biasa disebut masa keemasan. Dan ini menjadi titik awal seorang peternak pembesaran berhasil atau tidak. Kalau gagal di masa brooding, ditahap selanjutnya jadi berat,” ujar Krisna Verawati dari Hobiternak.com, penyedia beragam jenis DOC.

Hobiternak.com merupakan platform edukasi teknik beternak unggas, melalui informasi seputar usaha peterternakan. Di platform ini juga menawarkan beragam DOC, mulai dari DOC ayam petelur, ayam kampung unggulan, hingga merpati. Pelanggannya tak hanya di sekitar Pulau Jawa, tapi juga hingga luar Jawa.

Menurut Verawati, salah satu kunci pemeliharaan ayam pada masa brooding adalah soal pencahayaan di dalam kandang. Dalam satu kandang, idealnya untuk anak ayam yang baru menetas hingga berumur tiga minggu, dibutuhkan pencahayaan lampu 60 watt yang dibagi menjadi tiga titik, masing-masing 20 watt dalam satu boks berukuran sekitar 200 cm x 70 cm x 70 cm.

Pemanas cukup penting untuk kelangsungan anak ayam, karena dengan adanya pemanas buatan maka anak ayam akan merasa hangat dan nyaman. Ayam yang kurang pemanas akan mengakibatkan proses perkembangan saluran pencernaannya tidak bagus dan berakibat serapan pakan nantinya tidak sempurna dan ayam tumbuh kerdil.

Jika anak ayam merasa kedinginan maka bisa mengakibatkan kematian karena stamina anak ayam masih cukup rendah dibandingkan ayam yang sudah indukan.

Nyaman atau tidaknya anak ayam di dalam kandang bisa dilihat dari lampu yang ada. Saat malam hari jika anak ayam lebih banyak bergerombol di sekitar lampu, pertanda ayam merasa kedinginan.

“Nah, sebaliknya kalau anak ayam menjauhi lampu, itu pertanda anak ayam kepanasan. Makanya pemasangan titik lampu harus dibuat tepat, agar pesebaran anak ayam di kandang merata,” jelas Verawati.

Menurutnya, selain lampu, alas kandang untuk DOC juga harus diperhatikan. Bisa menggunakan kertas koran bekas atau menggunakan sekam, keduanya sama-sama dianjurkan. Sementara untuk menjaga kebersihan bisa dilakukan penggantian alas seminggu sekali.

Untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pelepasan brooding (lampu pemanas) tergantung dari suhu sekitar kandang dan kondisi ayam yang berada di dalam boks khusus.

Jadi yang utama bukan dari umur ayam, namun sejauh mana ayam bisa menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya. Pada ayam yang mempunyai kondisi sehat dan staminanya yang kuat maka brooder dapat dilepaskan pada umur 14-21 hari.

Sebelum melakukan pelepasan brooding, ayam dapat dilatih secara bertahap agar ayam dapat menyesuaikan diri dengan udara sekitar. Jika pelepasan dilakukan secara langsung, maka dikhawatirkan anakan ayam tidak bisa menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya. “Ini menjadi tantangan bagi para peternak pemula yang memulai usahanya dari DOC,” ujarnya.

Keunggulan Bibit
Setiap peternak pemula yang akan ternak ayam pembesaran sudah tentu dihadapkan pada risiko. Ayam sakit atau bahkan mati karena sebab tertentu bisa terjadi. Risiko macam ini lumrah saja, namun jika semangat untuk menjadi peternak yang sukses tetap ada, apapun risikonya akan tetap dihadapi.

Salah satu tips yang sering disampaikan para peternak berpengalaman kepada para peternak pemula adalah soal pemilihan bibit ayam. Jika ayam kampung menjadi pilihan usahanya, kini sudah cukup banyak varian bibit ayam dengan keunggulan masing-masing. Ada ayam Joper, ayam Ulu, dan ayam KUB, di kalangan peternak disebut jenis ayam unggulan.

Salah satu peternak di Blitar, Jawa Timur, Riko Saputro, menyebutkan kualitas DOC menentukan pertumbuhan secara keseluruhan. Jika DOC dan manajemen pemeliharaan awal bagus, maka hasil akhirnya akan bagus. Krusial pemeliharaan DOC hanya sampai 14 hari, pemeliharaan ayam itu meskipun ini klise tapi harus kerja dengan hati. Kalau peternak tidak senang di kandang, pasti susah untuk berhasil.

Yang harus dilakukan ketika pertama kali DOC datang ke kandang adalah memastikan semua sarana produksi mulai dari kandang, pakan, minum, pemanas dalam keadaan baik. Kenyamanan ayam di dalam kandang menjadi yang paling utama. Jika dalam dua atau tiga hari sejak masuk kandang, ayam sibuk makan dan minum berarti sudah aman.

Untuk bibit ayam kampung, ada sejumlah kelebihan dari ayam kampung jenis unggulan. Dari sisi pemeliharaan pada umur  60 hari ayam bisa dipanen, asalkan pemberian pakannya tepat. Masing-masing jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangan. “Namun dari pengalaman saya, dibanding dengan ayam broiler, pemeliharaan ayam hasil silangan ini relatif lebih mudah,” kata Riko kepada Infovet.

Salah satu kelebihannya dari sisi daging, ayam Ulu juga termasuk gurih saat dimasak, sehingga banyak disukai orang. Kelebihan ayam Ulu lainnya adalah dagingnya memiliki rasa seperti ayam kampung. Namun daging ayam Ulu lebih banyak dibandingkan ayam kampung biasa. Walaupun harganya lebih mahal, minat terhadap ayam jenis ini terus meningkat.

Ayam jenis ini dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan daging ayam kampung. Tapi karena masih tergolong baru, jenis ayam ini mulai banyak diternakkan. Riko menyebut permintaan pasarnya cukup besar.

Menurut dia, maraknya usaha peternakan ayam kampung unggulan skala rumahan, berdampak positif pada penyediaan bibit (DOC). Selain ayam Joper dan ayam Ulu, membuka usaha ayam Arab saat ini mulai menjadi tren di kalangan peternak ayam skala kecil.

Tetapi rupanya masih belum banyak informasi yang tersedia mengenai budi daya ayam Arab. Karena itu, tak heran jika banyak pengusaha pemula merasa bingung akan seluk-beluk usaha perternakan ayam jenis ini. “Perusahaan kami merupakan salah satu tempat yang mampu membantu suplai DOC ayam Arab hingga kuantitas besar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Pengusaha muda ini memastikan tak hanya membantu menyediakan suplai DOC, tetapi juga sanggup membantu untuk memberi penjelasan tentang perkiraan modal usaha, keuntungan, serta tips-tips dalam membudidayakan ayam Arab petelur hingga menghasilkan nilai jual yang bermanfaat. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

KORELASI ANTARA MUSIM PENGHUJAN DENGAN PENYAKIT PENCERNAAN

Masa brooding, bila perlu diperpanjang. (Foto: Istimewa)

Beberapa waktu belakangan cuaca cenderung sulit diprediksi dan berubah-ubah. Misalnya saja kemarau panjang yang terjadi akibat El-Nino beberapa waktu lalu, tentu sangat memengaruhi manajemen pemeliharaan dan membawa dampak terhadap penurunan performa produksi ayam broiler. Bulan berganti begitupun musim, dari kemarau panjang yang menerpa, kini curah hujan mulai meninggi di awal tahun.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada Januari dan Februari 2024. Untuk persebarannya yaitu sebanyak 385 Zona Musim (ZOM) atau sebesar 55,08% wilayah yang mengalaminya.

Di sisi lain, genetik ayam pedaging modern saat ini memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap suhu lingkungan dan DOC baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal pada umur minggu kedua. Oleh karena itu, DOC umur pemeliharaan minggu pertama hingga minggu kedua, peran brooder (pemanas) dan manajemen yang optimal sangat memengaruhi dalam upaya menjaga suhu kandang tetap dalam zona nyaman hingga diakhir periode mampu mencapai produksi yang optimal.

Akhir November sampai awal Desember 2023, merupakan awal perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan. Banyak peternak yang terlambat menyadari untuk merubah tipe manajemen kandang. Kebanyakan dari mereka masih berpatokan dengan manajemen musim panas yang menitikberatkan pada sirkulasi udara yang lancar dengan cara membuka lebar tirai kandang (untuk menghindari heat stress). Sehingga ketika musim hujan tiba-tiba datang, angin yang berhembus kencang disertai air hujan akan masuk ke dalam kandang dan langsung mengenai ayam.

Kondisi tersebut menjadi pemicu awal terjadinya penyakit. Karena perubahan suhu lingkungan yang berubah secara ekstrem akan menyebabkan penurunan kerja sistem imun tubuh. Secara fisiologis tubuh ayam akan merespon perubahan suhu yang ekstrem dengan membangkitkan mekanisme sistem imun.

Mewaspadai Peralihan Musim
Hal utama yang menjadi kendala saat musim peralihan dari kemarau ke penghujan adalah penurunan suhu menjadi lebih rendah. Suhu rendah memicu perlu dilakukannya pemanjangan masa brooding. Masa brooding yang dilakukan pada musim hujan seharusnya dilakukan hampir sepanjang hari (siang dan malam) dan bahkan akan melebihi dari dua minggu (> 14 hari).

Jika tidak dilakukan pemanasan ekstra pada siang hari, DOC tidak mendapat suhu ideal untuk pertumbuhannya dan akan kedinginan. Dampak lebih lanjut, pertumbuhan DOC tidak akan seragam sehingga performanya menjadi buruk (bad uniformity). Keseragaman yang buruk merupakan indikasi lanjutan bahwa penyerapan nutrisi di dalam tubuh ayam tidak berjalan optimal, yang berimbas pada buruknya efisiensi pakan yang menjadi daging (FCR tinggi).

Kemudian pergantian dari musim kemarau ke penghujan biasanya akan diikuti dengan munculnya angin kencang dari arah yang tidak menentu. Kecepatan angin yang tinggi dan mengenai ayam secara langsung dapat membuat ayam terkena... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2024.

Ditulis oleh:
Drh Rizqy Arif Ginanjar
Technical Support PT Gold Coin Indonesia

MANAJEMEN BROODING UNTUK TEKAN RISIKO NE

Menjaga kesehatan saluran pencernaan bukan perkara mudah, sebab terdapat sejumlah penyakit yang senantiasa mengancam. (Foto: Istimewa)

Masa brooding menjadi fase yang sangat krusial dan menjadi penentu keberhasilan dalam pemeliharaan broiler. Hal ini cukup beralasan karena pada masa ini terjadi proses perbanyakan sel (hiperplasia) dan perkembangan sel (hipertropi) yang sangat cepat pada organ penting anak ayam.

Di sisi lain pada masa brooding, sistem termoregulasi (pengaturan suhu tubuh) anak ayam belum berkembang sempurna, sehingga tugas peternak adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan sesuai kebutuhan anak ayam.

Head of Unit Madiun BroilerX, Drh Nanang Seno Utomo, mengatakan bahwa manajemen brooding menjadi penentu keberhasilan performa broiler. Terdapat lima titik kritis yang harus benar-benar diperhatikan peternak, di antaranya manajemen pakan, temperatur, kualitas udara, pencahayaan, dan air minum.

“Terkait pakan saya sarankan untuk menggunakan pakan starter berbentuk fine crumble. Dengan ukuran kecil akan lebih memudahkan anak ayam berkenalan dengan pakan. Pemberian pakan harus diberikan dengan segera setelah DOC datang, secara cukup baik tempat, jumlah, dan kualitasnya,” ujar Nanang saat menjadi narasumber dalam acara webinar Indonesia Livestock Club (ILC) edisi ke-31, pada November kemarin, bertajuk “Manajemen Brooding untuk Menekan Risiko Penyakit Necrotic Enteritis”.

Ia menambahkan, “Dengan segera mengonsumsi pakan, usus ayam bisa segera tergetak dan reseptor usus segera mengenal pakan, sehingga vili-vili dapat tumbuh maksimal dan saluran pencernaan bisa berkembang dengan baik.”

Mengenai manajemen pakan, Nanang melihat bahwa penting untuk mengatur tata letak jalur pakan dan minum agar mudah dijangkau ayam. Penempatan tempat pakan/feeder tube harus sedikit lebih rendah dari tembolok ayam jika ayam berdiri tegak. Kemudian untuk memberi stimulasi ayam agar makan, maka pakan harus tetap tersedia dan terus ditambah (top dress). Hal ini bertujuan agar pakan yang tersedia tetap segar. Selanjutnya dalam 6-8 jam, sekitar 95% DOC harus sudah makan dan minum. Hal ini bisa dilihat dengan mengecek tembolok, minimal 1% dari populasi yang tersebar di berbagai titik kandang.

“Titik kritis selanjutnya adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Desember 2023. (INF)

SUPAYA BROODING TIDAK PONTANG-PANTING

Memaksimalkan fase brooding agar hasilnya memuaskan. (Foto: Dok. Infovet)

Hal tersebut tentu dilakukan agar meminimalisir terjadinya stres pada ayam. Ayam yang stres ketika dimasukkan ke area brooding akan cenderung lebih banyak diam, tidak aktif makan dan minum. Imbasnya, masa-masa awal pertumbuhan yang optimal bisa hilang.

Untuk menghindari hal itu dan bisa memenuhi semua kebutuhan anak ayam, peternak perlu melakukan beberapa persiapan, berikut di antaranya:

Kandang Harus Siap
Pada saat chick-in dan ayam masuk ke brooder, peternak harus memastikan kandang telah siap secara “lahir dan batin”. Maksudnya adalah secara kualitas dan kuantitas infrastruktur harus memadai, kesiapan alat pemanas, pembatas, tempat pakan dan minum. Selain itu, perlu juga memastikan semua peralatan yang dipakai sudah terdisinfeksi dengan istirahat kandang yang cukup.

Seperti yang kerap dilakukan Dadang, peternak asal Cikembar, Sukabumi. Ia memaparkan hal-hal yang dia lakukan dalam membersihkan kandangnya. Dadang menguras habis semua kotoran sisa periode sebelumnya sampai tak tersisa, setelah itu ia melakukan pembersihan dengan menggunakan campuran air dan detergen yang dimasukkan ke dalam pompa bertekanan tinggi, serta mencuci dan menyikat seluruh bagian kandangnya.

Setelah dibilas dan kering, ia menyemprotkan disinfektan ke kandangnya. Disinfektan yang digunakan yakni pemutih pakaian dengan perbandingan 1:10 bagian. “Diajarinnya begitu, menurut saya sampai saat ini efektif. Saya enggak pernah pakai obat mahal karena enggak sanggup. Yang penting seluruh bagian ter-cover, sikat yang bersih, dan kalau perlu istirahat kandang dilebihkan beberapa hari,” kata Dadang.

Sebelum DOC datang kira-kira 2-3 hari, Dadang kembali menyemprotkan disinfektan ke litter. Tujuannya untuk mengurangi mikroba terutama patogen. Tak lupa pula ia siapkan seluruh peralatan seperti pemanas, tempat pakan dan air minum yang jumlahnya sesuai dengan jumlah ayam. Bila perlu tambahkan kertas koran di atas sekam untuk memudahkan DOC beraktivitas.

Jika menggunakan baby feeder, beberapa praktisi menganjurkan perbandingan ideal sebesar 1 : 45-50 ekor. Sementara jika menggunakan nampan, satu nampan ideal untuk 40-45 ekor ayam. Sedangkan untuk tempat minum, tergantung ukuran dan jenis. Biasanya ukuran satu galon ideal untuk 60 ekor ayam,  sedangkan ukuran dua galon minum otomatis bisa digunakan untuk 90 ekor ayam per unit. Untuk pemanas disarankan yang menggunakan gas. Satu pemanas biasanya mencukupi kebutuhan 500-700 ekor DOC.

Kenali Sistem Pemanas yang Cocok
Sebagai negara dengan iklim tropis, kondisi cuaca daerah di Indonesia memiliki karakter perubahan temperatur antara siang dan malam yang cenderung ekstrem dengan tingkat… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023.

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

JANGAN SETENGAH HATI KETIKA BROODING

Untuk memaksimalkan potensi genetik unggas dibutuhkan perhatian khusus dalam masa broodingnya. (Foto: Zoe Schaeffer on Unsplash)

Ada satu fase yang sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan dalam manajemen pemeliharaan broiler, yakni brooding. Semua peternak mengetahuinya, namun di lapangan kegagalan pada fase ini masih sering dialami karena dijalankan dengan setengah hati.

Setelah menetas anak ayam berusia sehari/DOC yang baru mengenal dunia luar harus dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Jangan lupa bahwa broiler modern dengan segala keunggulan genetiknya merupakan sebuah mesin biologis atau bisa dibilang monster. Sebab dalam sebulan broiler dapat melipatgandakan bobot tubuhnya hingga 20 kali lipat, dengan catatan potensi genetiknya termaksimalkan.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut dibutuhkan perhatian khusus dalam masa brooding. Brooding dimulai sejak DOC tiba di kandang sampai mereka mencapai umur dan bobot tertentu, serta tidak memerlukan pemanas lagi. Pada dasarnya lama brooding tidak bisa disamakan antar satu peternakan dengan yang lain. Standarnya berada dikisaran 10-14 hari untuk anak ayam yang dipelihara di kandang terbuka (open house) dan 7-8 hari untuk di closed house. Namun bisa bertambah lebih lama tergantung kondisi.

Memenuhi Kebutuhan Dasar
Beberapa praktisi perunggasan mengatakan bahwa pada tujuh hari pertama di masa brooding adalah masa-masa kritis yang butuh perhatian ekstra. Seperti diutarakan Drh Christina Lilis dari PT Medion, bahwa pada fase brooding DOC ditargetkan naik bobotnya sebanyak 4,5-5 kali lipat dari bobot lahir. Misalkan bobot DOC 40 gram, maka pada akhir minggu pertama diharapkan bobotnya mencapai 180-200 gram.

“Brooding ini fase yang terjadi adalah perbanyakan sel tubuh (hiperplasia), oleh karena itu jika kita gagal dalam fase perbanyakan sel terutama sel-sel pembentuk otot, maka nanti pertumbuhannya akan terganggu,” tutur Lilis.

Terkait feed convertion ratio (FCR) dan tingkat kematian, Lilis mengatakan bahwa seharusnya FCR pada fase itu berkisar antara 0,85, dengan feed intake sekitar 150 gram, dan tingkat kematian 1%. “Untuk mencapai standar segitu kita harus memenuhi kebutuhan dasar brooding yang baik,” jelasnya.

Kebutuhan yang dimaksud mulai dari kebutuhan dasar seperti pakan, air minum, suhu, cahaya, dan kualitas udara yang baik. Kelima faktor tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata jika hendak menyukseskan program brooding.

Pakan dan Air Minum yang Cukup dan Sesuai
Sesaat setelah menetas DOC masih membawa sisa kuning telur yang berfungsi sebagai cadangan energi. Pada fase awal biasanya DOC tidak akan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023.

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN BROODING

Anak ayam dengan pakan ad libitum umur satu hari (kiri). Pengecekan kapasitas tembolok (kanan).

Budi daya broiler modern adalah cara efisien dan produktif menghasilkan ayam pedaging secara komersial. Keberhasilan pemeliharaan anak ayam pada usia dua minggu awal sangat menentukan hasil panen di usia 4 atau 5 minggu. Di bawah ini sedikit penjabaran mengenai apa saja yang menjadi penentu keberhasilan pada dua minggu pertama budi daya broiler modern.

1. Masa Pre Heating Saat Kedatangan 
Masa ini merupakan masa krusial mengingat ayam memerlukan suhu yang sesuai kondisi metabolismenya. Pemanas harus dinyalakan minimal 4-5 jam sebelum anak ayam datang. Hal ini bertujuan agar alas kandang di sekitar brooding benar-benar hangat (33-34° C). Reseptor terhadap suhu pada fase awal pemeliharaan sampai umur dua minggu ada di telapak kaki ayam. Apabila suhu alas lebih rendah maka ayam akan meresponnya sebagai kondisi yang dingin.

Saat suhu yang diterima ayam cukup rendah, ayam akan kehilangan panas tubuhnya untuk bertahan pada kondisi dingin. Berbeda dengan kondisi suhu ideal, dimana kondisi suhu lantai sesuai yang diharapkan anak ayam sehingga tidak ada porsi energi yang digunakan untuk bertahan pada suhu dingin. Makna informasi tersebut adalah dalam jangka panjang bila ayam kehilangan panas tubuhnya sebagian besar keluar melalui kaki oleh situasi alas sekam yang dingin, maka konversi pakan ke arah pertumbuhan akan berkurang karena energi yang didapat akan digunakan untuk bertahan pada suhu alas yang dingin.

2. Brooding
Fase brooding terjadi selama 14 hari pertama dalam pemeliharaan broiler atau hingga anak ayam memiliki bulu dan mampu mempertahankan suhu tubuh. Pemantauan hendaknya sering dilakukan produsen/inti kemitraan pada fase ini, pemantauan rutin memungkinkan identifikasi dan koreksi masalah dapat dilakukan dengan cepat, serta dapat mencatat atau mendokumentasikan kondisi pertumbuhan yang baik dan konsisten.

Brooding adalah waktu paling kritis dalam pemeliharaan broiler dan peternak/ABK harus memantau ayam yang dipelihara minimal tiga kali setiap hari dan berjalan-jalan di area brooding beberapa kali untuk pemeriksaan. Kualitas perawatan yang diberikan pada anak ayam selama jam dan hari pertama di kandang dapat memberikan pengaruh besar terhadap performa akhirnya. Periksa kondisi tempat makan dan minum, memantau suhu, ventilasi, dan kondisi kotoran. Segera singkirkan anak ayam yang mati, catat, dan dibuang dengan benar.

Anak ayam yang tidak dapat menjangkau makanan dan air karena kondisi lemah atau cacat harus dimusnahkan, lakukan dokumentasi dan catat dalam recording. Peternak/ABK harus mengamati perilaku, tingkat aktivitas, dan distribusi anak ayam di dalam kandang yang menyebar rata adalah tujuannya. Tanda-tanda ketidaknyamanan atau stres harus diselidiki dan diatasi, meliputi kicauan yang keras, terengah-engah, atau kegagalan anak ayam yang lesu dan lunglai untuk menjauh ketika didekati peternak. Kicauan yang keras dapat mengindikasikan kepanasan, kekurangan pakan, atau kekurangan air. Kondisi terengah-engah atau panting pada menandakan suhu dalam kandang terlalu tinggi. Perhatian khusus harus diberikan pada kawanan ketika kondisi cuaca sangat panas atau dingin, atau ketika terjadi fluktuasi besar pada suhu luar ruangan pada siang hari. Kawanan yang menunjukkan tanda penyakit harus dirawat dan dipantau secara ekstra.

3. Konfigurasi Kandang
Dua sistem kontrol suhu yang digunakan selama brooding: … Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

PEMELIHARAAN AWAL YANG KRUSIAL

Pada masa pemeliharaan awal ini ada berbagai faktor yang memerlukan perhatian dan pemantauan khusus untuk memastikan ayam nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik. (Foto: Dok. Infovet)

Masa pemeliharaan awal ayam adalah salah satu titik kritis yang menentukan pencapaian performa yang diharapkan pada masa produksi. Pada masa pemeliharaan awal ini ada berbagai faktor yang memerlukan perhatian dan pemantauan khusus untuk memastikan ayam nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik. Beberapa poin penting tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kondisi day old chick (DOC)
Ciri-ciri ayam umur satu hari yang sehat adalah aktif bergerak, bulu bersih dan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih, kloaka bersih, badan berisi, serta berat badan sesuai standar. Seleksi terhadap DOC yang baru datang penting dilakukan. Pemantauan kondisi DOC harus terus dilakukan, seperti pemanasan awal, kondisi litter atau tanah, insulasi yang memadai, suhu yang sesuai, atau litter yang kurang tebal. Ayam yang sehat akan menunjukkan pertambahan bobot badan yang baik.

2. Perkandangan
Poin-poin penting yang harus diperhatikan untuk perkandangan adalah:

• Kepadatan ayam. Akan berpengaruh pada sirkulasi udara, suhu, kelembapan kandang, dan tingkat amonia. Chick guard yang membatasi ayam bisa dibuat dari seng atau triplek dengan ketinggian 40 cm dan diameter 3-4 m. Setelah ayam berumur tiga hari, pelebaran chick guard dilakukan secara bertahap diikuti pengaturan tempat pakan/minum. Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas rata.

• Suhu dalam kandang. Ayam muda belum mampu mengatur suhu tubuhnya dengan baik, oleh karena itu alat pemanas (brooder) dibutuhkan untuk membantu menjaga kondisi ayam. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sekitar umur dua minggu. Suhu brooder yang tepat (29-32° C) akan menghindarkan ayam dari rasa tidak nyaman sehingga meningkatkan aktivitas makan dan minum. Apabila suhu brooder nyaman untuk DOC, maka DOC akan menyebar dengan rata. Hindari perubahan suhu tiba-tiba untuk mencegah stres pada ayam.

• Ventilasi udara pada kandang. Ventilasi yang baik akan menjamin sirkulasi udara yang sehat untuk ayam. Apabila sirkulasi udara baik, gas yang berbahaya seperti ammonia akan berkurang. Apabila kadar oksigen tidak baik, pertumbuhan dapat tidak seragam dan terlambat, serta kepekaan terhadap penyakit meningkat.

• Manajemen litter. Litter berperan mengisolasi DOC dari tanah atau lingkungan luar. Manajemen litter penting karena kotoran ayam dan butiran air di sekitar ayam akan diserap dalam litter. Oleh karena itu litter juga berperan menjaga kelembapan dan kadar amonia di kandang. Kualitas litter yang baik adalah kering, tidak berjamur, bersih, lunak, tidak berdebu, dan mampu menyerap air. Litter dipantau agar suhunya optimal untuk ayam dan tidak basah.

• Cahaya dalam kandang. Cahaya yang baik akan membantu ayam mengenali tempat pakannya dan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin sehingga proses metabolisme meningkat. Pada akhirnya pertumbuhan anak ayam lebih terpacu. Kebutuhan pencahayaan dalam masa brooding adalah antara 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2.

3. Pakan dan Minum
Beberapa hal yang dapat menyebabkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023. (MENSANA-SANBIO)

KUALITAS DOC PADA MUSIM PANCAROBA


DOC merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan dalam pemeliharaan unggas komersial dengan pola holistik.

Fakta investigasi pola holistik. Pada musim pancaroba, di setiap pergantian musim pada perubahan cuaca ektrem sering ditemukan DOC dengan kondisi yang tidak merata, kecil, lemah, dan kurang stabil.

Apabila dibiarkan bercampur dengan lainnya, terjadi kompetisi, akibatnya DOC yang kecil, lemah, dan kurang stabil tersebut kondisinya semakin memburuk, saat divaksinasi tidak memberikan respon yang baik, hasil vaksinasi tidak optimal, berisiko mudah sakit dan berpotensi menjadi agen penyebar penyakit.

Solusi pola holistik dengan upgrade manajemen sebagai berikut: 
• Sebelum masuk DOC disediakan brooding khusus sebut saja brooding ICU (Intensive Care Unit) dengan kapasitas 10% dari populasi pada setiap kandang, komplet dengan pemanas, tempat pakan, dan tempat minum. (Misal 1 kandang isi 6.000 ekor (buat 4 brooding standar @1.500 + 1 brooding ICU kapasitas 600 ekor)

• Ketika DOC datang... Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=56jq9lguFes 


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos 
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

LEWATI MASA KRITIS DI AWAL PEMELIHARAAN

Anak itik peking umur 20 hari yang dipelihara Aan. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam beternak itik peking, 10 hari pertama persiapan day old duck (DOD) merupakan masa kritis. Banyak kematian anak bebek yang terjadi karena masih rentannya DOD terhadap lingkungan baru. Keberhasilan melewati 10 hari pertama adalah kunci sukses budi daya berikutnya.

Secara alami, anak itik yang baru menetas setelah dierami akan dirawat langsung oleh induknya. Jika sudah tiba waktunya, induk itik akan mengajari anaknya keluar mengenal lingkungan, mencari makan, memilih jenis makanan yang sesuai, memberikan kehangatan saat suhu lingkungan dingin, serta menjaga dari pemangsa yang datang mengancam. Lantas, bagaimana dengan anak itik yang baru menetas dari mesin tetas?

Di sinilah peran peternak dibutuhkan untuk memberi perawatan terbaik. Dibutuhkan perlakuan khusus agar kelangsungan hidup anak itik terjaga hingga siap untuk dipindahkan ke kandang pembesaran. Berikut pengalaman budi daya itik peking yang dilakukan Ahmad Najib Taufik Ihsaan, biasa dipanggil Aan. Selain beternak itik peking pedaging, peternak muda dari Rejotangan, Tulungagung, ini juga beternak ayam ras petelur. Kali ini, beliau membagikan pengalamannya melewati 10 hari pertama budi daya DOD itik peking dengan tingkat kematian yang minimalis.

Persiapan Kandang Brooding DOD
“Kandang yang digunakan untuk memelihara DOD bisa berupa kandang panggung atau kandang lantai. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kalau saya menggunakan kandang lantai dengan pertimbangan cukup murah dan peralatan yang dibutuhkan sederhana,” ungkap Aan.

Untuk DOD sebanyak 300 ekor dibutuhkan kandang brooding seluas 6 m x 2 m atau 12 m2. Ukuran kandang bisa disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Agar memudahkan proses pemindahan DOD dari brooder ke kandang pembesaran, sebaiknya kandang brooding dibuat di dalam kandang pembesaran, sehingga kandang brooding tinggal dibongkar saja.

Kandang brooding bisa dibuat sederhana dengan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2023. (RA)

MEMAKSIMALKAN POTENSI GENETIK BROILER MODERN

Brooding yang tepat terlihat dari kerataan penyebaran (DOC). (Foto: Istimewa)

Dalam pemeliharaan ayam broiler, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengetahui status kesehatan (DOC) yang akan dipelihara. Untuk melihat keseluruhan status kesehatan (DOC), bisa dimulai dengan melakukan sampling BB awal (DOC) saat baru datang (BB ideal 38-42 gram), pengecekan kondisi bulu (kering dan mengarah ke bawah), pengecekan kondisi bola mata (mata cerah, bundar dan aktif), pengecekan kondisi pusar (pusar dalam kondisi bersih dan tertutup sempurna), pengecekan suhu rektal (suhu normal 40-40,6° C), status dehidrasi (kaki bersih, bulat, mengkilat seperti lilin), uniformnity harus di atas 80% dan refleks bangkit (suatu kondisi anak ayam dapat bangkit dari posisi terbalik dalam waktu tiga detik).

Kualitas DOC yang sejak awal kondisinya kurang baik akan menyebabkan tingginya biaya medikasi, tingginya konversi pakan dan berpengaruh pada tingkat hidupnya. Secara umum anak ayam rentan pada perlakuan dan perubahan kondisi lingkungan yang menyebabkan mudah stres dan peka terhadap infeksi penyakit. Sehingga pada kebanyakan anak ayam yang mutunya kurang baik, cenderung mengalami keterlambatan dalam percepatan tumbuh, sehingga akhirnya menghasilkan performa yang suboptimal.

Mutu genetik broiler yang baik akan muncul maksimal apabila pemeliharaan ayam ditunjang faktor lingkungan yang mendukung, misal pakan berkualitas tinggi, sistem kandang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Broiler merupakan ternak paling ekonomis bila dibanding ternak lain, kelebihannya adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu relatif singkat, sekitar 4-5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Saat ini produksi ayam pedaging sebagian besar berlangsung dalam kondisi intensif, dipelihara dalam kandang dengan lingkungan tertutup dan terkontrol.

Pemeliharaan broiler terbagi menjadi dua periode, yaitu starter dan finisher. Masa brooding merupakan bagian fase starter, masa permulaan bagi perkembangan dan pertumbuhan. Periode brooding di awali dari persiapan kandang sampai umur anak ayam 14 hari. Periode brooding merupakan fase kritis dalam kehidupan broiler karena pada fase ini ayam belum mempunyai sistem termoregulasi yang baik untuk menjaga suhu tubuhnya tetap normal, sehingga diperlukan pemanas/brooder.

Brooding yang baik harus ditunjang litter yang bagus. Fungsi penting litter meliputi kemampuan menyerap kelembapan, menghancurkan kotoran sehingga meminimalisir ayam bersentuhan dengan kotoran, menyediakan lapisan isolasi antara anak ayam dan suhu lantai yang dingin. Kondisi litter yang baik memungkinkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

BROODING TEPAT, PERFORMA HEBAT ALA DE HEUS

Jan Van Den Brink menyampaikan materi dalam webinar

Fase brooding dalam budidaya ayam broiler merupakan fase yang sangat penting. Fase ini harus dapat dilewati dengan maksimal karena di dalamnya terjadi fase perbanyakan sel yang akan berpengaruh kepada tumbuh kembang dan performans ayam di kemudian hari.

Dalam rangka memberikan edukasi kepada para peternak mengenai manajemen brooding yang baik, PT De Heus Indonesia mengadakan webinar bertajuk "Management On Brooding Period For Broiler Commercial" pada Selasa (7/6) yang lalu melalui aplikasi Zoom Meeting.

Narasumber dalam acara tersebut yakni Jan Van Den Brink Senior Specialist Poultry PT De Heus Indonesia yang didampingi oleh Kokot Februhadi selaku Poultry Training Manager PT De Heus Indonesia sebagai penerjemah agar lebih memudahkan peserta dalam menerima materi yang disampaikan..

Brooding vs Data

Dalam presentasinya Jan kembali menyinggung mengenai brooding terkait dengan memaksimalkan potensi genetik yang ada dalam tubuh broiler modern. Jan menekankan aspek kenyamanan yang merupakan prioritas utama bagi ayam dalam fase tersebut.

Oleh karena itu Jan menekankan peternak agar memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan ayam di kandang diantaranya waktu kedatangan, iklim, pencahayaan, ketersediaan pakan dan air minum, serta status kesehatan.

"Kenyamanan akan terjadi jika kesemua faktor tersebut terpenuhi dalam porsi yang seimbang, oleh karena itu kenyamanan merupakan kunci dari keberhasilan brooding. Meski begitu tidak semua peternak tahu bagaimana cara membuat ayam agar nyaman, karena yang dirasakan ayam beda dengan manusia," tutur Jan.

Dalam hal tersebut Jan mengingatkan peternak agar senantiasa mengambil data di kandang dan kemudian menganalisis apa yang terjadi, karena dari data tersebut langkah yang diambil akan berbeda di tiap kandangnya. Penanganan yang efektif terkait kondisi kandang juga dapat dilakukan apabila data yang dikumpulkan semakin lengkap dan dianalisis dengan baik.

"Dalam brooding data sekecil apapun penting, mulai dari suhu kandang, suhu tubuh ayam, kelembapan, kecepatan angin, dan semuanya akan menentukan. Karena ini akan menjadi gambaran apakah sudah cukup nyaman ayam berada di dalam kandang, selain itu pada saat mengambil data kita juga dapat mengamati perilaku ayam," kata Jan.

Pengaruh Iklim dan Kenyamanan

Jan juga menyinggung pengaruh iklim terhadap kenyamanan ayam, dan menurutnya ini juga yang menjadi faktor yang kerap dicuekin oleh peternak. Ia mengatakan bahwa pada 5 hari pertama anak ayam tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya sendiri alias poikilothermik, sehingga amatlah penting untuk menjaga suhu lingkungan karena anak ayam otomatis akan menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan.

"Suhu kandang yang optimal kurang lebih 33o C dengan kelembapan maksimal 60% dimana kecepatan angin mencapai 0,2 m/s. Suhu litter paling tidak berada pada angka 31o C dan suhu lantai 29o C. Untuk DOC yang bobotnya kurang dari 36 gram, kami sarankan menaikkan suhu kandang diangka 34o C.

Tiga faktor kunci dalam mengamankan iklim di dalam kandang yakni kecepatan angin, suhu, dan kelembapan. Bila semua ini dipenuhi kata Jan, ayam akan aman dan nyaman dengan keadaan di dalam kandang sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Jan juga menyebut bila kecepatan angin bertambah sebanyak 1 m/s maka suhu efektif yang akan dirasakan ayam akan menurun sebanyak 8o C, sehingga suhu kandang harus dinaikkan sebanyak 8o C agar ayam tidak kedinginan. 

Ia juga menyebut bahwa kandang dengan sistem closed atau full housed brooding akan membuat ayam lebih nyaman dibandingkan dengan half housed. Hal ini tentu saja karena faktor iklim terutama suhu dapat dikendalikan lebih baik, sehingga aliran udara dalam kandang lebih merata sehingga hasilnya lebih baik dan ayam lebih nyaman.

Jangan pula lupakan posisi dari pemanas dan pencahayaan, dimana kedua faktor tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi suhu di dalam kandang sehingga dapat mempengaruhi kenyamanan dari ayam.

Pakan & Air Minum Cukup

Akses terhadap pakan dan air minum tentu saja juga penting, untuk air minum yang disoroti oleh Jan yakni mengenai ketinggian nipple atau drinker gallon. Menurutnya kebanyakan kandang di Indonesia meletakkan posisi drinker dan nipple terlalu tinggi sehinga ayam kesulitan dalam mendapatkan air minum.

"Sudut kemiringan nipple atau drinker sebaiknya 35-45o sehingga ayam mudah mengakses air minum, kalau ketinggian nanti ayam akan sulit minum dan mengalami dehidrasi. Program pemberian suplemen dan vitamin di awal brooding juga bisa terganggu karena kesalahan kecil ini," tandas Jan.

Feed intake juga sangat penting, asupan pakan pada hari - hari pertama akan merangsang penyerapan sisa kuning telur bagi DOC. Jika akses terhadap pakan terlambat, DOC akan terlambat pula dalam menyerap kuning telurnya, disinilah kata Jan akan banyak kasus infeksi kuning telur alias omphalitis terjadi.

"Selain rawan omphalitis, biasanya DOC yang penyerapan kuning telurnya terhambat juga akan sulit mengejar ketertinggalan performa pertumbuhan, inilah yang mengakibatkan sebagian populasi dalam satu kandang keseragamannya kurang baik," tutur Jan.

Untuk mendapatkan akses penuh terhadap pakan, Jan menyarankan agar peternak menyiapkan kertas minimal kertas koran di sekitar tempat pakan, hal ini akan memudahkan DOC dalam mengenali pakannya yang berasal dari tumpahan pakan. Atau jika tempat pakan terlalu tinggi, minimal ayam dapat makan dari tumpahan pakan yang jatuh di atas kertas tersebut.

Jangan pula lupa untuk mengecek isi tembolok setiap beberapa jam, minimal pada 2, 4, dan 8 jam sekali. Hal ini penting untuk mengetahui apakah pakan dan air minum dapat diakses secara full oleh ayam.

"Isi tembolok jelas harus berbentuk seperti adonan, jika kering dan terkesan berbulir artinya mereka makan tapi tidak minum, dan sebaliknya kalau kesannya basah cair, dan rata tanpa ada kesan buliran artinya mereka minum tapi tidak makan," tukas Jan.

Risiko lain yang fatal dari ketidakmampuan ayam mengakses pakan dan air minum serta kuantitasnya yang kurang menurut Jan yakni terjadinya hipoglicemia pada DOC yang akan menyebabkan kematian mendadak.

Peternak juga diminta untuk senantiasa mengecek kematian yang berasal dari akibat lain seperti omphalitis. Karena dari situ kita juga bisa menyimpulkan bukan hanya manajemen brooding yang salah tetapi juga mengetahui kualitas dari DOC yang ada.

Yang Harus Diingat

Setidaknya ada beberapa take home massages yang disampaikan oleh Jan, pertama peternak harus mau berinvestasi dalam sapronak yang memadai. Kedua peternak harus mau mengukur, mengambil data dan menyesuaikan kebiasaan.

Dan yang ketiga tentunya memenuhi semua kualitas parameter yang dibutuhkan oleh DOC agar senantiasa merasa nyaman di dalam kandang selama periode brooding berlangsung.

"Jika ini dipenuhi, performa kedepannya akan baik dan potensi genetik yang mereka miliki dapat maksimal dan efektif," tutup Jan.

Kokot Februhadi menekankan kepada peternak juga agar tidak sembarangan dalam melakukan sesuatu dalam fase brooding. Karena jika sembrono dalam fase ini tentu hasil yang didapat akan kurang maksimal.

"Kami mengimbau kepada peternak agar jangan takut dan ragu untuk berkonsultasi pada tim kami, dengan senang hati tim kami akan membantu agar memkasimalkan brooding di kandang Bapak / Ibu, minimal kalau ditanya, akan kami jawab sesuai dengan spesialisasi kami, karena ini merupakan komitmen kami dalam membantu peternak," jelas Kokot (CR).

 


MEMAKSIMALKAN AWAL PEMELIHARAAN

Keberhasilan pencapaian target berat badan pada umur tujuh hari juga ditentukan dari kualitas anak ayam. (Sumber: cidlines.com)

Tata laksana persiapan chick-in selalu diawali dengan proses sanitasi dan disinfeksi tempat atau kandang dan peralatan.

Persiapan Periode Awal Pemeliharaan
Keberhasilan periode awal pemeliharaan yang biasa disebut masa brooding, sangat ditentukan oleh persiapannya. Apabila persiapan dilakukan dengan minimal berarti peternak akan mendapatkan performa yang minimal. Untuk meningkatkan efektivitas periode brooding, penerapan biosekuriti harus dilaksanakan secara ketat, dimulai dari proses sanitasi dan disinfeksi.

Lakukan proses sanitasi dengan melakukan pembersihan sebaik mungkin. Gunakan disinfektan yang efektif dan tepat untuk membunuh berbagai mikroorganisme patogen, antara lain PRIMADIN yang spesifik untuk virus Gumboro. Kegagalan proses disinfeksi atau salah memilih disinfektan, mengakibatkan anak ayam rentan terhadap paparan penyakit sejak dini.

Indikator Keberhasilan
Pencapaian target berat badan dan tingkat keseragaman berat badan ayam pada umur tujuh hari merupakan indikator keberhasilan tata laksana periode awal pemeliharaan. Pencapaian bobot ayam tersebut dapat digunakan peternak sebagai indikator apakah tata laksana brooding telah dilakukan sebaik-baiknya atau tidak. Bila pencapaian target berat badan dan tingkat keseragaman berat badan ayam tidak tercapai, persiapan dan pelaksanaan brooding harus dievaluasi. Keberhasilan pencapaian target berat badan pada umur tujuh hari juga ditentukan dari kualitas anak ayam.

Kualitas anak ayam yang sejak awal kondisinya kurang baik akan menyebabkan tingginya biaya medikasi dan vaksinasi, tingginya konversi pakan dan berpengaruh pada tingkat hidup dari ayam dalam satu flock.

Secara umum anak ayam cukup rentan pada perlakuan dan perubahan kondisi lingkungan yang menyebabkannya mudah stres dan peka terhadap infeksi penyakit. Sehingga pada kebanyakan anak ayam yang mutunya kurang baik, cenderung mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan performa yang suboptimal.

Evaluasi kualitas anak ayam dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2021.

Drh Yuni
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

MEMASTIKAN SEMUA ASPEK PEMELIHARAAN SIAP

Pada saat chick-in dan ayam masuk ke brooder, peternak harus memastikan bahwa kandang telah siap, baik secara kualitas dan kuantitas. (Sumber: wideopenpets.com)

Ayam yang stres ketika dimasukkan ke area brooding akan cenderung lebih banyak diam, tidak aktif makan dan minum. Imbasnya, masa-masa awal pertumbuhan yang optimal bisa hilang. Untuk menghindari hal ini dan bisa memenuhi semua kebutuhan anak ayam, tentu peternak perlu melakukan beberapa persiapan.

Disinfeksi
Pada saat chick-in dan ayam masuk ke brooder, peternak harus memastikan bahwa kandang telah siap, baik secara kualitas dan kuantitas infrastruktur harus memadai, kesiapan alat pemanas, pembatas, tempat pakan dan minum. Selain itu juga dipastikan bahwa semua peralatan yang dipakai sudah terdisinfeksi dengan baik, dengan istirahat kandang yang cukup.

Seperti yang acap kali dilakukan Hanafi, peternak asal Karawang. Dalam perlakuan membersihkan kandangnya, Hanafi menguras habis semua kotoran sisa periode sebelumnya, setelah itu ia lakukan pembersihan menggunakan campuran air dan detergen yang dimasukkan ke dalam pompa bertekanan tinggi, serta mencuci dan menyikat seluruh bagian kandang. Setelah dibilas dan kering, ia menyemprotkan disinfektan ke kandangnya. Disinfektan yang digunakan adalah pemutih pakaian dengan perbandingan 1 : 10 bagian.

“Diajarinnya begitu dan menurut saya sampai saat ini efektif. Saya tidak pernah pakai obat, karena mahal enggak sanggup. Yang penting seluruh bagian ter-cover, sikat yang bersih dan kalau perlu istirahat kandangnya dilebihkan beberapa hari,” tutur Hanafi kepada Infovet.

Sebelum DOC datang kira-kira 2-3 hari, Hanafi menyemprotkan kembali disinfektan ke sekam. Tujuannya untuk mengurangi mikroba patogen yang berada di dalam litter. Sekaligus mempersiapkan seluruh peralatan, baik pemanas, tempat pakan dan air minum yang jumlahnya sesuai dengan jumlah ayam, serta pemberian kertas koran di atas sekam untuk memudahkan DOC beraktivitas.

Jika menggunakan baby feeder, beberapa praktisi menganjurkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2021. (CR)

BROODING: MASA KRITIS, JANGAN SKEPTIS

Ketidakseriusan dalam fase brooding akan berujung pada kegagalan yang akan mengurangi keuntungan. (Foto: Infovet/Ridwan)

Quality time pada saat brooding sangat diperlukan agar performa produksi maksimal, karena periode ini merupakan titik kritis dimana perkembangan, pertumbuhan dan potensi genetik ayam dipertaruhkan untuk mencapai target produksi. Terutama pada minggu pertama, masa ini merupakan awal perkembangan sistem rangka tubuh, sistem pencernaan dan sistem kekebalan.

Tujuan utama brooding yaitu menyediakan lingkungan yang nyaman, sehat untuk pertumbuhan ayam secara efisien dan ekonomis. Suhu, kualitas udara, kelembapan dan pencahayaan merupakan faktor kritis yang harus diperhitungkan.

Ketidakseriusan dalam fase ini akan berujung pada kegagalan yang akan mengurangi keuntungan di akhir. Jika recording bagus, dapat dilihat dan dibuktikan jika brooding berjalan dengan tidak baik, penurunan pertumbuhan dan perkembangan, konversi pakan yang buruk serta peningkatan kejadian penyakit, afkir dan kematian akan jelas terlihat.

Parameter Keberhasilan
Gagal atau tidaknya fase brooding, indikasinya yang paling mudah adalah pencapaian target berat badan dan tingkat keseragaman berat badan ayam pada umur tujuh hari, menurut Technical Department Manager PT Romindo Primavetcom, Drh Yuni.

Pencapaian bobot ayam tersebut dapat digunakan peternak sebagai parameter baik atau buruknya sebuah tata laksana brooding. Bila pencapaian target berat badan dan tingkat keseragaman berat badan ayam tidak tercapai, maka persiapan dan pelaksanaan brooding harus dievaluasi peternak. Keberhasilan pencapaian target berat badan pada umur tujuh hari ditentukan oleh berbagai faktor seperti manajemen sirkulasi udara, air dan pakan.

Jangan Sepelekan
Secara umum ada beberapa titik kritis yang harus disiapkan peternak dalam masa brooding. Drh Eko Prasetio dari Tri Group melakukan penyederhanaan titik mana saja yang kritis dan butuh perhatian lebih.

“Pertama… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2021. (CR)

MAKSIMALKAN PERAWATAN DI AWAL MASA KEHIDUPAN

Untuk mekamsimalkan potensi genetik unggas dibutuhkan perhatian khusus dalam masa awal pemeliharaan (brooding). (Foto: Infovet/Ridwan)

Dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler, ada satu fase yang menjadi faktor pembeda, dimana pada masa tersebut sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan. Brooding, tidak ada peternak yang tidak mengetahuinya, namun banyak yang lalai dalam menjalaninya. Nyatanya, di lapangan kegagalan pada fase ini masih sering dialami peternak dan membuat performa jadi tak menentu.

Setelah menetas, DOC langsung dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Apalagi sebagaiana diketahui ayam broiler di zaman now merupakan sebuah mesin biologis yang hebat. Karena dalam kurun waktu kurang lebih sebulan, broiler dapat melipatgandakan bobot tubuhnya hingga 20 kali lipat, dengan catatan potensi genetiknya dapat termaksimalkan.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, dibutuhkan perhatian khusus dalam masa awal pemeliharaan (brooding). Masa brooding mutlak dibutuhkan DOC. Brooding dimulai sejak DOC tiba di kandang, sampai mereka mencapai umur serta bobot tertentu dan tidak memerlukan pemanas lagi.

Pada dasarnya lama brooding tidak bisa disamakan antar satu peternakan dengan yang lain. Standarnya berada di kisaran 10-14 hari untuk anak ayam yang dipelihara di kandang terbuka (open house) dan 7-8 hari untuk di kandang closed house. Namun bisa bertambah lebih lama tergantung kondisi.

Memenuhi Kebutuhan Dasar
Beberapa praktisi perunggasan mengatakan bahwa pada tujuh hari pertama di masa brooding adalah masa-masa kritis yang butuh perhatian lebih. Seperti diutarakan Drh Christina Lilis dari PT Medion, bahwa pada fase ini DOC ditargetkan naik bobotnya sebanyak 4,5-5 kali lipat dari bobot lahir. Misalkan bobot DOC 40 gram, maka pada akhir minggu pertama diharapkan bobotnya mencapai 180-200 gram.

Brooding ini fase yang terjadi adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2021. (CR)

PERSIAPAN MAKSIMAL, HARAPKAN HASIL OPTIMAL

Persiapkan awal pemeliharaan yang maksimal agar pertumbuhan ayam optimal. (Foto: Infovet/Ridwan)

Pada awal minggu kehidupannya, ayam membutuhkan panas tertentu sampai bulu-bulu tubuhnya tumbuh dengan lengkap/sempurna. Periode indukan/brooding merupakan masa kritis pada periode kehidupan anak ayam dan sangat berpengaruh kepada pertumbuhan dan hasil akhir (performance) di masa kemudian. Indukan dapat diartikan atau didefinisikan sebagai tempat menjaga atau memelihara ayam mulai umur satu hari/day old chick (DOC) sampai lepas masa pemenuhan akan kebutuhan pemanas buatan yang selanjutnya bertujuan agar dapat tumbuh baik hingga usia yang diinginkan, misalnya 4-6 minggu.

Indukan yang efisien adalah ditandai oleh dihasilkannya ayam yang sehat, tingkat kematian rendah dan pertambahan bobot badan (weight gains) baik. Dengan demikian indukan yang baik adalah yang dapat mendukung keluarnya potensi genetik ayam tersebut secara optimal.

Untuk mendapatkan apa yang disebutkan di atas, perlu kiranya mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkannya, maka itu sebaiknya ikuti prosedur berikut sebagai pedoman.

A. Mempersiapkan Kandang Sebelum DOC Datang
1. Segera setelah ayam terjual/panen habis, keluarkan seluruh sekam/litter (untuk kandang postal), kotoran, bulu-bulu, debu dan kotoran lainnya dari lantai, langit-langit, dinding, serta peralatan yang terpakai selama pemeliharaan secepat dilakukan. Jangan sisakan litter bekas di sekitar kandang, demikian juga serangga, cacing/telur cacing, tikus dan burung liar harus dalam kondisi yang terkontrol. Buang seluruh kotoran, bakar bulu-bulu ayam, potong dan rapihkan rumput dan semak/tanaman liar, serta perbaiki jalan di sekitar areal kandang/farm.

2. Setelah kandang kosong… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2021. (MAS-AHD)

PERAN PENTING PREHEATING

Preheating yang dilakukan dengan metode yang tepat akan berdampak positif untuk DOC. (Foto: Infovet/Ridwan)

Telur yang baru saja menetas menjadi anak ayam atau biasa disebut day old chick (DOC) sangat membutuhkan lingkungan yang hangat agar bisa bertahan hidup. Biasanya induk ayam akan meletakkan DOC tersebut ke dalam sayapnya agar DOC merasa hangat. Tetapi hal ini sangat sulit dilakukan apabila jumlah populasi DOC sangat banyak.

Perusahaan penetasan telur ayam skala industri biasanya akan mengirim DOC kekandang-kandang milik perusahaan atau ke kandang mitra. Mobil pengantar DOC akan membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai di kandang. Diharapkan ketika DOC telah sampai di kandang atau chick-in, DOC langsung bisa merasakan lingkungan yang hangat di area brooding. Lingkungan yang hangat ini sangat menentukan keberlangsungan hidup DOC. Kegiatan menghangatkan area brooding di dalam kandang sebelum kedatangan DOC biasa disebut preheating

Preheating dilakukan dengan menggunakan bantuan gas yang terhubung dengan brooder. Ketika brooder dinyalakan, perlahan area brooding akan terasa hangat. Idealnya preheating dimulai sejak empat jam sebelum chick-in atau bisa lebih lama jika kondisi lingkungan sedang sangat dingin dan bisa lebih cepat jika kondisi lingkungan sedang panas, atau bisa disesuaikan dengan suhu litter ketika sudah mencapai 34° C. Suhu litter dapat diketahui salah satunya dengan cara menembakkan thermo gun ke arah litter.

Karena sensor suhu DOC terletak pada kakinya, hal tersebut yang mengakibatkan pengukuran suhu area brooding tidak menggunakan termometer dinding yang biasa dipasang tegak dalam sebuah ruangan untuk mengetahui suhu ruangan, tetapi menggunakan jenis termometer lain salah satunya thermo gun untuk membantu mengetahui suhu litter tempat kaki ayam berpijak.

Dampak Positif Preheating
Preheating yang dilakukan dengan metode yang tepat akan berdampak positif untuk DOC. DOC akan merasakan kenyamanan di area brooding tersebut, tidak kedinginan dan juga tidak kepanasan. Kenyamanan ini akan berdampak pada tercapainya berat badan sesuai standar ideal DOC selama pemeliharaan.

Pendugaan kenyaman atau ketidaknyamanan DOC dapat dilihat dari tingkah laku dan kondisi tembolok DOC tersebut. Jika DOC terlalu banyak makan, berkumpul di bawah lampu yang bercahaya dan ketika memegang temboloknya terasa keras, diduga DOC tersebut sedang kedinginan. Jika DOC terlalu banyak minum dan ketika memegang temboloknya terasa sangat lembek dan seperti berisi banyak air, diduga DOC tersebut sedang kepanasan.

Namun demikian, jika DOC terlihat tersebar merata di area brooding dan ketika memegang temboloknya terasa tidak keras dan juga tidak terlalu lembek, bisa dipastikan DOC sudah merasa nyaman.

Efek Negatif Tak Melakukan Preheating
Dampak negatif tidak melakukan preheating atau melakukannya tapi tidak dengan metode yang tepat, maka akan berdampak pada tidak tercapainya berat badan standar ideal bahkan bisa berdampak pada bertambahnya angka deplesi atau tingkat kematian dan culling yang tinggi.

Tentunya para peternak tidak menginginkan kondisi seperti tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukannya preheating dengan metode yang tepat agar dapat meminimalkan kemungkinan kerugian dalam beternak. ***

Ditulis oleh:
Waode Nurmayani
Alumnus Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

MASA BROODING ITU PENTING

Cukupi kebutuhan tempat pakan dan air minum saat periode brooding. (Sumber: Istimewa)

Kualitas periode brooding sangat diperlukan untuk mendapat performa produksi yang maksimal, karena periode brooding sangat mempengaruhi perkembangan pertumbuhan dan potensi genetik ayam untuk mencapai target produksi. Periode brooding sangat krusial terutama pada minggu pertama karena pada masa ini merupakan awal perkembangan sistem rangka tubuh, sistem pencernaan dan sistem kekebalan.

Tujuan utama brooding yaitu menyediakan lingkungan yang nyaman, sehat untuk pertumbuhan ayam secara efisien dan ekonomis. Suhu, kualitas udara, kelembapan dan penerangan merupakan faktor kritis yang harus diperhitungkan. Kegagalan untuk menyediakan lingkungan yang cukup selama masa brooding akan mengurangi keuntungan, yang dapat dibuktikan dengan penurunan pertumbuhan dan perkembangan, konversi pakan yang buruk dan peningkatan kejadian penyakit, afkir dan kematian.

Indikator Keberhasilan Brooding
Pencapaian target berat badan dan tingkat keseragaman berat badan ayam pada umur tujuh hari merupakan indikator keberhasilan tata laksana brooding. Pencapaian bobot ayam tersebut dapat digunakan peternak sebagai indikator apakah tata laksana brooding telah dilakukan sebaik-baiknya atau tidak. Bila pencapaian target berat badan dan tingkat keseragaman berat badan ayam tidak tercapai, persiapan dan pelaksanaan brooding harus dievaluasi peternak.

Keberhasilan pencapaian target berat badan pada umur tujuh hari ditentukan oleh manajemen udara, air dan pakan. Manajemen udara dilakukan dengan mengelola temperatur brooding dan ruangan kandang, mengelola kualitas udara, ventilasi dan litter.

Persiapan Brooding
Keberhasilan periode brooding sangat ditentukan oleh persiapannya. Persiapan brooding yang minimal berarti peternak akan mendapatkan performa yang minimal. Untuk meningkatkan efektivitas periode brooding, penerapan biosekuriti harus dilaksanakan secara ketat, dimulai dari proses sanitasi dan disinfeksi. Lakukan proses sanitasi dengan pembersihan sebaik mungkin. Gunakan disinfektan yang efektif dan tepat untuk membunuh berbagai mikroorganisme patogen, antara lain PRIMADIN yang spesifik untuk virus Gumboro. Kegagalan proses disinfeksi atau salah memilih disinfektan mengakibatkan anak ayam sangat rentan terhadap paparan penyakit sejak dini. Setelah proses disinfeksi dan sanitasi, lakukan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2020.

Drh Yuni
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer