-->

CACING SI MALING NUTRISI

Siklus hidup Ascaridia sp. Periode Prepaten sekitar 45 hari. (Bautista-Vanegas et al., 2023)

Cacing merupakan parasit atau organisme yang mendapatkan makanan dan menggantungkan hidupnya bersama atau berada dalam hospes atau induk semangnya. Parasit selalu mendapatkan keuntungan dari hubungan hidup dengan hospesnya. Parasit dikategorikan obligat apabila seluruh siklus hidupnya tergantung oleh hospesnya dan dikategorikan sebagai fakultatif apabila siklus hidupnya dapat bersama hospes atau hidup bebas.

Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes biasa dikenal sebagai endoparasit, sementara parasit yang hidup di luar atau pada permukaan tubuh hospesnya dikenal sebagai ektoparasit. Yang menarik dari parasit adalah siklus hidup kompleksnya yang biasanya terdiri dari berbagai macam bentuk siklus hidup yang akan memberikan pengaruh berbeda terhadap lingkungan maupun hospesnya.

Perhatian peternak terhadap parasit cacing kerap kurang dibanding perhatiannya terhadap penyakit yang disebabkan virus maupun bakteri, meskipun sering kali faktor penyakit parasit merupakan faktor pendukung utama atas terjadinya kasus yang disebabkan virus maupun bakteri. Hal yang menyebabkan kurangnya perhatian peternak karena anggapan parasit merupakan penyakit yang mudah untuk ditanggulangi dan diobati, serta dengan manajemen yang ketat dan intensif akan mudah menghindari kasus penyakit parasit. Hal lain yang menyebabkan kurangnya perhatian peternak adalah penyakit ini jarang menimbulkan kematian tinggi, hanya terbatas pada penurunan tingkat pertumbuhan dan produksi telur.

Cacing, sebagai parasit sering kali ditemukan pada berbagai tipe skala peternakan ayam. Cacing pada ayam secara garis besar dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu cacing gilig (nematoda) dan cacing pita (cestoda). Cacing hidup pada saluran pencernaan ayam dan menular antar ayam melalui telur-telur yang dikeluarkan bersama feses.

Ada dua jenis siklus hidup cacing, siklus hidup langsung dan tidak langsung. Pada cacing dengan siklus hidup langsung hanya membutuhkan satu spesies hospes untuk memenuhi siklus hidupnya secara lengkap, meskipun pada beberapa stadium siklus hidup berada di luar tubuh hospesnya. Sedangkan pada cacing dengan siklus hidup tidak langsung, memerlukan dua spesies hospes yang berbeda untuk memenuhi seluruh siklus hidupnya secara lengkap, yaitu hospes tetap dan sementara. Cacing dengan siklus hidup tidak langsung berada pada stadium belum dewasa di hospes sementara dan memerlukan perpindahan pada hospes tetap agar siklus hidupnya berubah menjadi dewasa.

Periode grower ayam pada umumnya merupakan masa yang rawan infeksi cacing. Infeksi umumnya menimbulkan gejala klinis di antaranya:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2024.

Ditulis oleh:
Drh Damar
PT Romindo Primavetcom
Jl. Dr Saharjo, No. 264 Jakarta
HP: 0812-8644-9471

POLANDIA: MELONJAKNYA HARGA PRODUK SUSU, INVESTASI TERUS BERJALAN

Meskipun kinerja keuangan sektor susu Polandia masih berada di bawah tekanan, perusahaan-perusahaan menunjukkan kesediaan untuk berinvestasi dalam operasi mereka.

Selama tiga kuartal pertama tahun 2023, sektor susu di Polandia menghasilkan pendapatan bersih sebesar PLN 38,3 miliar (US$9,62 miliar), turun 10,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan ekspor turun 6,9% menjadi PLN 6,8 miliar (US$1,71 miliar).

Kinerja keuangan sektor ini beragam, dengan biaya pengiriman susu ke pabrik susu berjumlah PLN 11,6 miliar (US$2,91 miliar), naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, harga pembelian rata-rata turun 8,3% menjadi PLN 2,07 (US$0,52) per liter, menurut laporan Kamar Susu.

Hebatnya, memburuknya kinerja keuangan tidak menyurutkan semangat perusahaan susu untuk menjalankan rencana investasi mereka. Dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, bisnis susu Polandia menginvestasikan PLN 563,9 juta (US$141,6 juta), hampir sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

KEMENTAN LAKUKAN PERCEPATAN VAKSINASI PMK JELANG RAMADAN

Tim vaksinator memberikan vaksinasi PMK pada sapi. (Foto: Istimewa)

Sebagai upaya mencegah munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Ramadan, Kementerian Pertanian (Kementan) didukung FAO ECTAD Indonesia melakukan percepatan vaksinasi PMK.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di delapan kabupaten pada lima provinsi, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu di Riau, Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat, Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan, Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Pati, Rembang, dan Wonogiri di Jawa Tengah.

“Akselerasi vaksinasi ini kita lakukan di daerah padat ternak, daerah yang merupakan produsen ternak, dan juga tinggi lalu lintas ternaknya” ujar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, dalam siaran resminya di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Lebih lanjut dijelaskan, vaksinasi tidak hanya dilakukan di daerah-daerah tersebut, namun dilaksanakan juga di wilayah lainnya di daerah tertular PMK.

Dalam program percepatan vaksinasi ini, pihaknya meminta dinas kabupaten menyiapkan tim vaksinator di setiap lokasi target untuk memetakan target wilayah vaksinasi, hewan, dan jumlah ternak yang akan divaksin, hingga merencanakan kegiatan edukasi ke peternak.

“Saya berharap bahwa dari kegiatan ini dinas dan tim vaksinator, serta semua pihak yang dilibatkan untuk berkomitmen bersama dalam memacu vaksinasi PMK di Lapangan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pusat Darurat FAO ECTAD di Indonesia, Luuk Schoonman, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pemerintah dalam pengendalian PMK. Dengan dukungan pemerintah Australia yang telah mengalokasikan anggaran khusus untuk hal tersebut termasuk dukungan percepatan vaksinasi.

Menurut Luuk, vaksinasi merupakan salah satu kunci pengendalian PMK dan diperlukan kolaborasi untuk mempercepat vaksinasi di berbagai wilayah di Indonesia.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Kesehatan Hewan, Kementan, Nuryani Zainuddin, menyampaikan bahwa hingga saat ini kasus PMK masih terus dilaporkan dari beberapa provinsi. Munculnya PMK menandakan bahwa virus masih terus bersirkulasi sehingga potensi penularannya tetap mungkin terjadi.

“PMK disebabkan oleh virus yang sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif, sehingga langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan vaksinasi secara periodik, yaitu setiap enam bulan” kata Nuryani.

Ia menambahkan bahwa hasil pemetaan untuk kegiatan percepatan yang dilakukan dalam lima hari tersebut dengan total target vaksinasi diperkirakan akan mencapai 73.247 ekor dengan target jenis hewan sapi, kambing, dan domba.

Kegiatan percepatan vaksinasi direncanakan akan terus dilakukan secara bertahap di wilayah potensial hingga menjelang Idul Adha. Hal tersebut penting menurutnya, mengingat 1-3 bulan menjelang Idul Fitri dan Idul Adha, lalu lintas ternak sapi, kambing, dan domba akan tinggi untuk persiapan kebutuhan daging di hari raya tersebut.

“Kami tidak ingin ada lonjakan kasus PMK yang dapat menyebabkan kerugian bagi peternak akibat ternak sakit menjelang masa panen di hari raya, sehingga penting bagi kami untuk terus mengampanyekan vaksinasi dan mendorong dinas bersama tim vaksinator untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi,” pungkasnya. (INF)

EKSPANSI BISNIS TELUR NOBLE FOODS

Bisnis telur cage free terbesar di Inggris akan memperluas bisnis makanan konsumennya dengan investasi jutaan pound ke dalam situs manufaktur bernilai tambah. Noble Foods telah mengumumkan bahwa musim panas ini mereka akan membuka pintu ke situs kuliner inovatif di Leicestershire, East Midlands, menandai langkah lebih lanjut di luar bisnis telur cangkang tradisional mereka. Perusahaan ini juga baru-baru ini melakukan akuisisi di sektor pakan hewan dan pertanian.

Situs seluas 10.000 meter persegi ini berpotensi menggunakan lebih dari 1,6 juta telur per minggu dan akan ditujukan untuk sektor ritel, restoran cepat saji, dan grosir dengan makanan seperti omelet, dan frittata yang dibuat di situs tersebut. Hingga 150 pekerjaan akan diciptakan dalam fase pembukaan di pabrik.

Will Cadbury, pemimpin bisnis bernilai tambah Noble Foods, mengatakan pertumbuhan ini sejalan dengan misi perusahaan untuk membuat telur lebih mudah diakses secara lebih luas, melayani semua kesempatan makan dan preferensi konsumen. “Kami sudah tahu bahwa telur adalah salah satu makanan paling serbaguna dan bergizi, dengan output karbon terendah dari semua protein hewan. Ini sejalan dengan baik dengan tujuan kami untuk ‘memberi nutrisi kepada orang, hewan, dan planet dengan cara yang lebih baik’, dan investasi kami akan benar-benar membantu mempercepat itu dengan menyediakan lebih banyak telur untuk lebih banyak orang pada lebih banyak kesempatan.”

David Parker, chef pengembangan komersial di Noble Foods, akan memainkan peran kunci dalam mendorong usaha bernilai tambah ke depan. “Investasi ini adalah tambahan luar biasa untuk kemampuan kami dan akan membuka lebih banyak peluang untuk produk telur masak di pasar ritel dan OOH. Kami beruntung menyediakan salah satu makanan yang paling padat nutrisi dari alam yang cocok di semua kesempatan makan. Dengan menggabungkan tren makanan, bersama dengan keahlian kategori dan pemasaran, kami sedang bersiap untuk meluncurkan solusi makanan dan camilan baru yang menarik untuk pasar konsumen Inggris.” (Via Poultryworld)

PELAN NAMUN PASTI, CACING MERUGIKAN

Cacing gilig yang sering menyerang ayam. (Sumber: layinghens.hendrix-genetics.com)

Cacing adalah salah satu penyakit yang masih sering menyerang ayam petelur maupun pedaging. Tidak begitu mematikan, tetapi kerugian yang ditimbulkan tidaklah sedikit. Terlebih lagi, kondisi saat ini harga pakan naik signifikan.

Serangan cacing bisanya terjadi perlahan, bahkan kadang tidak teridentifikasi. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, penurunan produksi telur maupun pertumbuhan bisa sangat signifikan. Saat serangan awal biasanya ayam tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Konsumsi ransum juga dirasakan masih sama. Penurunan berat atau besar telur biasanya belum teridentifikasi, kecuali dilakukan pengamatan data recording dengan lebih jeli. Bahkan kadang kala kasus cacing ini tidak terpantau, meskipun produksi telur sudah turun secara signifikan karena konsentrasi peternak maupun tenaga kesehatan lebih besar pada kasus bakterial atau viral.

Cacing yang Sering Menyerang
Cacing yang sering menyerang ayam di antaranya adalah cacing gilig dan cacing pita. Ada sebuah analisis (meta-analysis) dari peneliti Anwar Shifaw et al. (2021), dipublikasikan oleh Poultry Science terkait jenis cacing yang sering menyerang ayam. Dari sebanyak 2.985 artikel yang dipublikasikan selama tahun 1948 sampai 2019, menunjukkan data jenis cacing yang menyerang ayam adalah Ascaridia galli (35,9%), Heterakis gallinarum (28,5%), Capillaria spp. (5,90%), dan Raillietina spp. (19%).

Lalu bagaimana data yang ada di Indonesia? Data identifikasi cacing yang sering menyerang ayam petelur di salah satu sentra peternakan ayam petelur, Udanawu Blitar, pernah dilakukan oleh peneliti dari Universitas Airlangga (Klalissa dkk, 2023). Hasilnya menunjukkan bahwa dari 96 sampel yang diambil, terdeteksi ada 81,25% sampel positif terserang cacing. Setelah diidentifikasi lebih lanjut, sebanyak... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2024.

Ditulis oleh:
Hindro Setyawan SPt
Technical Support-Research and Development,
PT Mensana Aneka Satwa

POTENSI DAN KEBUTUHAN DOKTER HEWAN DI INDONESIA SAAT INI


Profesi Dokter Hewan di Indonesia masih banyak dibutuhkan hingga saat ini. Berbagai bidang pekerjaan membutuhkan dokter hewan baik sebagai Pegawai Negeri ( ASN) di kementrian pertanian, Kementrian Kesehatan, Kementrian Lingkungan Hidup Kementrian Perikanan dan Kelautan Kepolisian dan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, Pegawai Swasta dibidang Pabrik Obat Hewan, Pabrik Makanan Ternak. Disamping itu juga dapat bekerja di Peternakan Ayam, Peternakan Sapi Perah, Sapi Potong, Peternakan hewan eksotik, satwa liar dan di Kebun Binatang.

Total jumlah Dokter Hewan yang terdata di PDHI kurang lebih 13.500 orang. Dokter Hewan tersebar di 56 Cabang di wilayah Indonesia dengan Komposisi 50 % ASN, 40 % Swasta dan 10 % Praktek Mandiri sebagai Praktisi. Pertambahan Dokter Hewan setiap tahun kurang lebih 1000 Dokter Hewan yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, SKHB IPB, Universitas Airlangga, Universitas Hasanudin, Universitas Udayana, Universitas Nusa Cendana, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Padjadjaran, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Brawijaya. Data dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI menyebutkan saat ini Indonesia memiliki 1.691 Puskeswan yang tersebar di sejumlah daerah. Sementara ini terdata hanya 21 persen kecamatan yang menyediakan fasilitas Puskeswan aktif. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2007, wilayah kerja Puskeswan meliputi 1 sampai 3 kecamatan. Dengan jumlah kecamatan di Indonesia sebanyak 7.094, dan rata-rata satu Puskeswan melakukan pelayanan untuk dua kecamatan, maka jumlah ideal Puskeswan di Indonesia adalah sebanyak 3.547 unit. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu tambahan sebanyak 1.800-an unit Puskeswan di seluruh Indonesia. Ini baru berbicara tentang puskeswan, salah satu sektor pelayanan kesehatan hewan milik pemerintah, belum berbicara tentang kebutuhan dokter hewan untuk kepentingan keamanan pangan asal hewan, konservasi satwa liar, pemeliharaan hewan kesayangan, laboratorium dan sebagainya.

Total Kebutuhan Dokter Hewan di Indonesia menurut perhitungan adalah 50.000 Dokter Hewan untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia dari tingkat Nasional hingga tingkat Kabupaten. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu panambahan dokter hewan setiap tahun minimal 5.000 dokter hewan. Sehingga dalam waktu 5 sampai 10 Tahun jumlah dokter hewan bisa terpenuhi. Untuk memenuhi jumlah kelulusan minimal 5000 per tahun diperlukan Fakultas Kedokteran hewan minimal 20 Universitas di Indonesia, Hingga saat ini Jumlah Universitas yang telah memiliki Fakultas dan Program Studi Kedokteran Hewan berjumlah 12 Universitas. Universitas yang baru membuka Prodi Kedokteran hewan tahun 2023 adalah Universitas Riau di Pekanbaru.

Sumber : Data seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) dan seleksi Nasional berdasarkan Prestasi (SNBP) Perguruan Tinggi Negeri. https://sidata-ptn-snpmb.bppp.kemendikbud.go.id.

Dari tahun ke tahun, persaingan pendaftar UTBK SNBT di bidang kedokteran hewan terbilang ketat. Tingkat persaingan dapat diukur dari daya tampung dan peminat jurusan yang dituju. Peminat bidang ini sangat banyak dibandingkan dengan daya tampung yang ada. Ini menandakan bahwa semakin tahun jurusan kedokteran hewan semakin menjadi incaran. Kedokteran hewan memainkan peran integral dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta melibatkan sejumlah prospek karir yang luas dan menarik bagi para profesionalnya. Dalam dunia yang semakin peduli terhadap hewan, dokter hewan tidak hanya berfokus pada perawatan hewan peliharaan, tetapi juga terlibat dalam aspek-aspek kesehatan ternak, kesehatan masyarakat, konservasi satwa liar, juga berperan penting dalam penelitian, pangan hewan, dan bahkan industri farmasi hewan.

Data jumlah penerimaan mahasiswa SNBT dan SNBP Kedokteran Hewan tahun 2020-2022. Sumber = kemdikbud.go.id

Dari data diatas diketahui bahwa data tampung dari ke-9 Universitas yang memiliki jurusan Kedokteran Hewan dari tahun ke tahun terjadi penurunan, artinya terjadi peningkatan peminat tanpa dibarengi dengan peningkatan daya tampung. Rata-rata data tampung pada tahun 2020 adalah 13,1%, tahun 2021 adalah 10,84% dan tahun 2022 adalah 8,5%. Ini menunjukkan bahwa demand/permintaan terhadap jurusan kedokteran hewan sangat tinggi. Contohnya Prodi KH di Universitas Riau yang baru buka pada tahun 2023 ini, daya tampungnya hanya 40 orang namun peminatnya 712 orang, artinya ratio persaingan 1:18. Angka yang sangat besar untuk sebuah prodi baru di tahun pertama berdirinya. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, daya tampung 175 mahasiswa, dengan peminat sebanyak 800 orang. Sementara di Universitas Nusa Tenggara Barat daya tampung 100-150 mahasiswa dengan peminat 350 orang.

Bila melihat dari sisi wilayah perlu dibangun Fakultas Kedokteran Hewan di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Papua. Saat ini jumlah FKH di Pulau Sumatera ada 2 FKH yaitu FKH UNSYIAH dan Prodi KH di FK Universitas Riau, Di Pulau Jawa ada 6 FKH yaitu SKHB IPB, UGM, UWKS, UNAIR, UNPAD dan UB. Di Pulau Bali ada FKH UDAYANA, Di Pulau NTT ada FKH UNDANA, di Pulau NTB ada UNDIKMA, dan di Pulau Sulawesi ada FKH UNHAS. Pada Tahun 2024 telah diberikan rekomendasi oleh PBPDHI kepada Universitas Negeri Padang di Kota Bukit Tinggi dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Kota Payakumbuh yang kedua nya ada di Sumatera Barat. PBPDHI sangat mengharapkan berbagai Universitas yang ada untuk mendirikan Prodi Kedokteran Hewan seperti Universitas Lampung, Universitas Mulawarman, Universitas Cendrawasih, Universitas Jember, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas dan Universitas Samratulangi.

Salah satu syarat pendirian Prodi Kedokteran Hewan adalah memiliki Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sebelum menjadi Fakultas, Kedokteran Hewan dapat menjadi Prodi/Program Studi di bawah Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dengan alasan bahwa sarana laboratorium dan sarana pembelajaran memiliki kesamaan sehingga mempermudah proses pembelajaran. Setiap pendirian prodi Kedokteran Hewan wajib mendapatkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia, serta wajib memenuhi persyaratan ketentuan yang telah di tetapkan melalui SK bersama PDHI dan AFKHI.

Kita berharap semoga harapan ini dapat segera terwujud sehingga jumlah Kebutuhan Dokter Hewan di Indonesia bisa terpenuhi, untuk menjamin Kesehatan masyarakat melalui Kesehatan hewan dan dapat terjamin makanan hasil ternak seperti daging, susu dan telur untuk menyehatkan masyarakat. Terima kasih.

Penulis:

Ketua Umum PB PDHI

Dr drh M Munawaroh MM

NE & KOKSIDIOSIS: DYNAMIC DUO PEMBAWA KERUGIAN

Perdarahan hebat pada usus, gejala klinis yang biasa diamati pada kasus NE. (Foto: Dok. Gold Coin)

Kombinasi dari dua jenis yang berbeda atau yang biasa disebut dengan istilah duet juga berlaku dalam penyakit unggas. Sangat familiar dengan penyakit CRD kompleks sebagai penyakit mematikan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi Mycoplasma gallisepticum dan E. coli. Tak kalah mematikan yakni duet antara nekrotik enteritis (NE) dan koksidiosis. Kombinasi keduanya “sukses” membuat peternak ketar-ketir.

Awal Mula
Jika peternak ditanya apakah ayamnya sudah pernah kena koksidiosis atau NE? Pasti peternak sepakat menjawab “Jangan sampai kena,”. Koksidiosis dan NE, keduanya sama-sama “beroperasi” di saluran cerna, utamanya usus. Bedanya disebabkan oleh protozoa (Eimeria sp.) dan bakteri (Clostridium perfringens).

Berdasarkan buku teks atau diktat perkuliahan penyakit unggas, secara keseluruhan ada 12 jenis eimeria yang dibedakan berdasarkan lokasi lesio, bentuk lesio, bentuk, dan ukuran berbagai stadium perkembangan (ookista, schizont, merozoit), lokasi di jaringan dan waktu sporulasinya.

Dari ke-12 jenis eimeria tersebut, ada sembilan spesies yang mampu menginfeksi ayam, yaitu E. acervulina, E. brunetti, E. maxima, E. necratix, E. mivati, E. mitis, E. praecox, E. tenella, dan E. hagani. Namun dari kesembilan spesies itu tidak kesemuanya bersifat patogen pada ayam. Ada lima spesies Eimeria sp. yang patogen pada ayam, yaitu E. tenella, E. maxima, E. necratix, E. acervulina, dan E. brunetti, kesemuanya menjadi momok bagi peternak.

Serupa dengan koksidiosis, NE juga mengakibatkan kerusakan pada usus, penyakit bakterial ini bersifat sporadik pada ayam yang disebabkan infeksi Clostridium perfringens tipe A dan C. Seperti yang disebutkan di atas, di lapangan kasus koksidiosis dan NE biasanya berjalan seirama.

Hal ini bisa terjadi karena saat koksidia menyerang terjadi perdarahan dan kerusakan jaringan pada ileum yang men-trigger adanya kolonisasi bakteri anaerob, yaitu Clostridium perfringens. Adanya kolonisasi bakteri anaerob tentunya berujung pada serangan NE atau kematian jaringan usus.

Tak Kenal Ampun
Pada sebuah webinar beberapa waktu lalu, Drh Lussya Eveline, menyatakan bahwa kedua penyakit yang sering “hangout bareng” ini benar-benar mematikan. “Kalau sudah kena penyakit ini akan benar-benar merepotkan, terutama koksidia, karena protozoa itu berbeda dengan bakteri dan virus, jadi agak susah dieradikasi,” katanya. 

Ia melanjutkan, secara normal di dalam usus ayam yang sehat terdapat bakteri C. perfringens sebagai bakteri komensal (tidak menyebabkan terjadinya outbreak penyakit). Namun, hubungan ini bisa berubah menjadi parasitisme di saat kondisi ayam sedang buruk atau tidak fit dan didukung dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman (tantangan agen penyakit, stres, toksin, dan lain sebagainya), maka wabah NE dapat terjadi.

Pada ayam yang mati karena NE, jumlah C. perfringens yang dapat diisolasi pada usus ialah > 107-108 CFU per gram isi usus, sedangkan jumlah bakteri C. perfringens di dalam usus ayam pedaging yang sehat berkisar 0-105 CFU tiap gram isi usus.

Jika berbicara mengenai kerugian, serangan koksidiosis (apalagi kombinasi dengan NE) adalah jagonya. Tingkat kematian yang disebabkan bisa mencapai 80-90% dari total populasi pada ayam broiler. Sedangkan pada ternak layer, produksi telurnya sudah pasti terganggu. Seakan tidak puas sampai di situ, serangan koksidiosis juga akan menimbulkan efek imunosupresif yang menjadikan ayam rentan terhadap infeksi penyakit lainnya.

Bagaimana bisa imunosupresif? Lussya menerangkan, hal pertama yang terjadi adalah kerusakan pada jaringan mukosa usus menyebabkan proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi tidak optimal. Akibatnya terjadi defisiensi nutrisi pembentukan antibodi jadi terganggu.

Kedua, Peyer's patches dan caeca tonsil  (organ pertahanan di mukosa usus) mengalami kerusakan, jika kedua organ ini rusak akan mengakibatkan ayam lebih rentan terinfeksi penyakit lainnya.

Ketiga, di sepanjang jaringan mukosa usus terdapat jaringan limfoid penghasil antibodi (IgA), dimana IgA akan terakumulasi di dalam darah. Kerusakan mukosa usus akan mengakibatkan keluarnya plasma dan sel darah merah, sehingga kadar IgA sebagai benteng pertahananan di lapisan permukaan usus menurun.

“Sudah menyebabkan kematian, produksi turun, imunosupresif, kurang mengerikan apalagi duet penyakit ini?,” ucap dia.

Kalau Sudah Kena, Harus Bagaimana?
Bagaimana cara mengobati koksidiosis? Apakah yang harus dilakukan jika di suatu peternakan terjadi wabah koksidiosis plus NE? Jawabannya sederhana, namun implementasi di lapangannya kadang sulit dilakukan.

Menurut Product Manager Pharmaceutical PT Agrinusa Jaya Sentosa, Drh Endah Soelistyowati, yang harus dilakukan utamanya adalah pencegahan. “Kalau ditanya peternak begitu, saya suruh afkir semuanya dulu. Karena jawaban saya adalah jangan sampai kena,” sergahnya.

“Memberantas gabungan koksidiosis dan NE bukannya mustahil, tetapi memakan banyak waktu, tenaga, dan tentunya biaya dengan hasil yang pasti tidak sebanding.”

Ia menjelaskan bahwa peternak harus mengetahui dengan pasti musuh sebenarnya. “Siklus hidup eimeria itu panjang untuk menjadi sebuah individu sempurna. Oleh karenanya, kita harus memotong rantai siklus hidupnya sehingga ia tidak bisa berkembang lebih lanjut,” paparnya.

Lebih lanjut, semua dimulai dari dari fase ookista. Ookista dikeluarkan bersama dengan feses ayam, jika lingkungan sekitar lembap dan basah, ookista akan terus berkembang dan bersporulasi hingga akhirnya mampu menginfeksi ayam. “Supaya ookistanya tidak lanjut bersporulasi, kuncinya peternak juga harus rajin, program biosekuriti secara ketat harus dijalankan,” ucapnya.

Jika ookista sudah dihentikan sporulasinya, siklus hidupnya tidak langsung berhenti. Perlu diketahui, ookista dari eimeria tahan terhadap disinfektan yang banyak dijual. Tidak hanya tahan terhadap banyak disinfektan, kata Endah, ookista berukuran sangat kecil sehingga ia mudah diterbangkan oleh angin dan tersebar. Ookista juga mudah terbawa peralatan kandang, manusia, transportasi, serangga, atau hewan lainnya untuk menyebar.

“Yang paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk memberantas ookista yakni memberikan kapur atau soda kaustik pada permukaan litter yang lembap dan basah,” jelasnya. Kapur dan soda kaustik merupakan bahan aktif yang bersifat basa. Ketika kedua bahan tersebut larut dalam air atau media yang basah (litter), maka akan menghasilkan suhu tinggi.

Sementara, ookista tidak tahan terhadap suhu ekstrim panas > 55° C. Ookista juga dapat mati jika berada pada kondisi suhu sangat dingin (suhu beku) dan kekeringan yang ekstrem. Inilah mengapa istirahat kandang juga menjadi poin penting dalam penyebaran ookista koksidia. 

Endah mengingatkan kepada peternak agar jangan lupa menerapkan manajemen pemeliharaan ayam yang baik dan benar. Karena ookista dapat berkembang dengan baik pada litter yang lembap, sebisa mungkin kualitasnya diperhatikan. Lakukan pembolak-balikan untuk mencegah litter basah.

“Pada masa brooding, kalau bisa litter sering dibolak-balikkan secara teratur setiap 3-4 hari sekali mulai umur 4-14 hari. Ini yang biasanya peternak suka malas lakukan,” tukasnya.

Litter basah dan menggumpal sebaiknya segera diganti. Jika gumpalan litter sedikit, maka dapat dipilah dan dikeluarkan dari kandang. Namun jika jumlah litter yang menggumpal atau basah banyak, sebaiknya tumpuk dengan yang baru hingga gumpalan tidak tampak.

Jika semua sudah dilakukan, namun serangan penyakit masih terjadi dan berulang, menurut beberapa literatur memang infeksi koksidia bisa menstimulasi pembentukan kekebalan. Namun, kekebalan akibat koksidia baru terbentuk setelah 3-4 siklus hidupnya di dalam tubuh ayam. Sedangkan terkadang kasus di lapangan baru satu siklus saja kebanyakan ayam sudah tepar.

Untuk kekebalan yang cukup instan di beberapa negara biasanya ada program vaksinasi koksidia. Pemberian vaksin juga salah satu cara pencegahan koksidiosis dengan dihasilkannya kekebalan dari koksidia dalam tubuh ayam, hanya saja vaksin juga memliki kelemahan, hal ini pernah diceritakan Prof Charles Rangga Tabbu.

“Enggak ada kekebalan silang antar spesies, jadi penggunaan vaksin koksidiosis tidak akan efektif kalau strain vaksin koksidiosis berbeda dengan strain yang menyerang. Kalau seperti ini identifikasinya harus benar,” katanya. (CR)

SERAH TERIMA JABATAN KEPALA BBPMSOH

 

Drh Hasan Abdullah Sanyata (kiri) menjabat Kepala BBPMSOH (Foto: Humas Kementan)  

Bertempat di kantor Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), Jumat (1/3) telah diselenggarakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala BBPMSOH.

Sertijab ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 172/KPTS/KP.230/M/02/2024 tanggal 25 Februari 2024 tentang : Pemberhentian, Pemindahan dan Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Pertanian.

Seremoni sertijab diberikan dari Plt Kepala BBPMSOH Drh Makmun MSc kepada Kepala BBPMSOH yang baru Drh Hasan Abdullah Sanyata yang dilantik oleh Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Rabu, 28 Februari 2024.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar BBPMSOH menjadi lebih unggul dan maju sebagai rujukan laboratorium referensi untuk pengujian vaksin hewan di ASEAN.

"Saya berharap BBPMSOH dapat membuka lebih banyak peluang untuk dapat memasarkan produk vaksin Indonesia di wilayah ASEAN,” ungkap Nasrullah.

Senada dengan Nasrullah, Makmun yang merupakan Sekretaris Ditjen PKH dalam sambutannya juga berpesan agar BBPMSOH menerapkan pengaplikasian teknologi dalam pengerjaan tugas sehari-hari

"Saya sangat berharap agar Kepala BBPMSOH yang baru saja dilantik, dapat lebih mengimplementasikan penerapan teknologi di lingkungan kerja sehari-hari, sehingga memudahkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini juga mengingat keterbasatan SDM yang ada maka optimalisasi teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung pelayanan kinerja yang lebih prima," ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan Sertijab ini, Eselon II lingkup Ditjen PKH serta perwakilan dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) meliputi BPMSP Bekasi, BET Cipelang, BPMSPH dan BVet Lampung. (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

 

 

CHINA MENGURANGI IMPOR SUSU SEIRING MENINGKATNYA PRODUKSI DALAM NEGERI

Impor produk susu ke China turun 12% tahun lalu karena peningkatan produksi dalam negeri dan melemahnya permintaan konsumen.

Meskipun jumlahnya masih sebesar 2,6 juta ton pada tahun 2023, China mengimpor susu bubuk, susu cair, dan krim dalam jumlah yang lebih sedikit. Penurunan impor bubuk didorong oleh penurunan volume WMP yang signifikan, yaitu turun 38% year-on-year. Sebaliknya, impor susu SMP mengalami peningkatan, dengan volume naik 3% pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.

Pada saat yang sama, angka USDA menunjukkan produksi susu China mencapai 41 juta ton pada tahun lalu – naik 4,6% dibandingkan tahun 2022 dan kenaikan 28% dibandingkan angka tahun 2019.

Dengan meningkatnya produksi susu dalam negeri China, kebutuhan untuk mengimpor susu cair dan susu bubuk berkurang dan hal ini diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang tahun ini dan seterusnya, yang pada gilirannya akan berdampak buruk pada perdagangan susu global, mengurangi permintaan dan berpotensi melemahkan harga perdagangan susu.

PERAN ACIDIFIER SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUBSTITUSI AGP



Sejak AGP dilarang digunakan dalam pakan, berbagai pihak mencari solusi alternatif untuk meningkatkan performa ternak melalui peningkatan performa pakan. Acidifier atau asam organik dinilai menjadi salah satu bahan yang pas untuk menggantikan peran AGP. 

Dalam rangka mempromosikan Acidifier sebagai alternatif pengganti AGP  PT Novindo Agritech Hutama bekerja sama dengan ADDCON merilis produk acidifier terbaru mereka. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (22/2) di Hotel Trembesi, BSD, Tangerang Selatan. 

Tony Unandar yang merupakan konsultan perunggasan didapuk sebagai pembicara dalam acara tersebut. Secara rinci, Tony menjabarkan mengenai apa itu acidifier, berbagai macam fungsinya, serta kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pakan dan performa pada ternak khususnya unggas.

"Beberapa jenis asam organik dapat menjadi pengikat (binder) bagi mikotoksin, selain itu beberapa asam organik seperti asam propionat memiliki sifat antimikroba yang dapat menjaga kesehatan saluran cerna," tutur Tony.

Dalam presentasinya tersebut Tony juga memberikan beberapa tips dan trik dalam memilih asam organik yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Ia juga mengafirmasi dengan berbagai penelitian dan jurnal yang ada bahwa asam organik akan meningkat potensinya jika dikombinasikan dengan probiotik. 

Selain Tony, ada Stevan Petrovic selaku Technical Consultant Application Feed ADDCON yang juga bertindak sebagai pembicara dalam acara tersebut. Dalam presentasinya Stevan memulai bahwa saat ini ancaman mikotoksin di seluruh dunia sangatlah masif. Berdasarkan data yang dipaparkannya, lebih dari 45% sampel bahan baku pakan di seluruh dunia tercemar mikotoksin. 

"Kami hadir dalam membantu memberi solusi bagi para produsen pakan dan peternak dalam mengatasi hal ini. Oleh karenanya kami mencurahkan semua teknologi yang kami miliki pada produk asam organik ini. Produk ini telah diuji di berbagai belahan dunia dan terbukti memberikan peningkatan kualitas pakan, air minum, dan bahkan kesehatan saluran pencernaan ternak," tutur dia.

Ditemui di tempat yang sama Kevin Teh selaku Regional Manager ADDCON APAC berharap agar produknya dapat diterima di Indonesia dan menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Dirinya mengatakan bahwa ADDCON telah berhasil menjadi partner yang baik dan memberikan solusi bagi stakeholder peternakan di seluruh dunia (CR)

RUSIA BERSIAP UNTUK PENGGANTIAN IMPOR GENETIKA UNGGAS

Pemerintah Rusia telah merilis rencana untuk membangun pusat genetika Smena 9 kedua guna meningkatkan produksi ayam persilangan independen. Pembangunan kompleks baru di Oblast Chelyabinsk telah dimulai, menurut pernyataan Kementerian Pertanian Rusia pada bulan Februari. Proyek senilai 3,5 miliar rubel (US$32 juta) ini dilaksanakan oleh perusahaan pertanian swasta Rusia, Sitno, bekerja sama dengan ilmuwan dari All-Russian Research and Technological Institute of Poultry Farming, yang terlibat dalam pengembangan ayam persilangan baru tersebut.

Fasilitas yang dirancang untuk membiakkan 1 juta anak ayam dari induk per tahun ini dijadwalkan akan merilis produk pasar pertamanya pada tahun 2025.

Ayam Smena 9 adalah silang domestik pertama yang dikembangkan di Rusia sejak masa Soviet. Ayam ini terdaftar untuk penggunaan komersial pada tahun 2020, meskipun uji coba lapangan produktivitasnya masih berlangsung.

Menjelang tahun 2030, genetika Rusia diharapkan mewakili 25% dari produksi daging unggas negara tersebut, ungkap Dmitry Patrushev, menteri pertanian Rusia, selama konferensi industri pada awal Februari. Pusat genetika Smena 9 pertama telah dioperasikan di Oblast Moskow pada akhir tahun 2023 dengan tujuan untuk memfasilitasi penggantian impor.

Upaya ini umumnya sejalan dengan kampanye pemerintah Rusia untuk memindahkan industri daging dan susu dari ketergantungan impor. Rusia telah menetapkan basis pembiakan pada 13 spesies hewan ternak. Otoritas juga bekerja pada sistem informasi dan analitik untuk memfasilitasi proses ini.

Menurut Patrushev, sistem ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2026, meskipun dia tidak memberikan detail tambahan tentang fiturnya. (Via Poultryworld)

SEMINAR NASIONAL DAN PELANTIKAN PB ISPI PERIODE 2024-2029

Acara seminar nasional ISPI, Jumat (1/3) dihadiri banyak stakeholder peternakan, berlangsung semarak.
Acara seminar nasional ISPI, Jumat (1/3) dihadiri banyak stakeholder peternakan, berlangsung semarak.

Pelantikan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) periode 2024-2029 dilaksanakan malam ini, Jumat (1/3) di IPB ICC, Bogor.

Pengurus PB ISPI yang dilantik hari ini merupakan hasil dari Kongres ISPI yang dilaksanakan di kota Bandar Lampung, 19 Januari 2024 lalu.

Kepengurusan PB ISPI dipimpin Ketua Umum Dr Ir Audy Joinaldy SPt MSc MM IPM Asean Eng dan Sekretaris Jenderal Ir Suaedi Sunanto SPt MBA IPU. Turut dilantik Wakil Sekjen dan Koordinator Wilayah Dr Muhamad Reza SPt MSi dan pengurus lainnya.

Sebelum acara pelantikan, kepanitiaan acara yang pada tahun ini diketuai oleh Rakhmat Ramdan SPt, mengundang para narasumber berkompeten dalam sesi seminar nasional bertajuk "ISPI Untuk Pembangunan Peternakan Indonesia yang Berkelanjutan".

Audy Joinaldy saat membuka seminar secara resmi mengemukakan, nama ISPI yang selama ini singkatan dari Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia dirubah.

Ketua Umum PB ISPI, Audy Joinaldy.
Ketua Umum PB ISPI, Audy Joinaldy.

"Sebelum agenda seminar, pengurus besar menggelar KLB (Kongres Luar Biasa) guna menertibkan legalitas organisasi. Jadi melalui KLB tadi, nama ISPI akan menjadi Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia," terang Audy.

Hasil KLB tersebut akan segera didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.

"Kita berkomitmen menguatkan branding dan keberadaan ISPI sebagai lembaga. Semoga segera terealisasi ISPI membuka kantor kesekretariatan di kawasan Bendungan Hilir," lanjut Audy.

Dalam kesempatan ini, Audy juga mengundang salah satu dosen Fakultas Peternakan Universitas Papua dan merangkul para stakeholder peternakan untuk turut mendukung ISPI

Acara ini juga dihadiri oleh Ikatan Istri Sarjana Peternakan Indonesia (IISPI) dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan Dr Ir Nasrullah MSc. (NDV)

PAKAN DAN NUTRISI PADA KELINCI

Kelinci sehat dan beranak pinak. (Foto: Istimewa)

Kebutuhan nutrisi untuk kelinci pada dasarnya kurang lebih sama dengan kebutuhan ternak lain, bahkan sama dengan kebutuhan manusia. Yaitu membutuhkan karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, dan protein.

Fungsi pakan pun demikian, yaitu sama-sama untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk metabolisme dan memperbaiki jaringan tubuh.

Sumber Pakan yang Baik untuk Kelinci
“Sebelum menentukan pakan yang cocok, perlu mengenal bagaimana sistem pencernaan kelinci yang berbeda dengan hewan lainnya,” kata Yusuf Bachtiar saat diwawancara oleh Asep Hidayat di channel YouTube Saung Kelinci Nurlia, berjudul Talk Show Pakan dan Nutrisi pada Kelinci.

Hewan berdasarkan sistem pencernaannya dibagi menjadi tiga, yaitu ruminansia, monogastrik, dan pseudoruminansia. Ruminansia adalah hewan yang mencerna makanannya dalam dua langkah (memamah biak), mempunyai lambung jamak. Monogastrik adalah hewan yang memiliki lambung tunggal.

Kelinci termasuk hewan pseudoruminansia, mampu mencerna pakan hijauan seperti ruminansia, namun pencernaannya hanya terjadi sekali. “Kadang kelinci memakan kotorannya lagi, ciri khasnya disitu, dia perlu bakteri untuk membantu sistem pencernaan karena sistemnya tidak sekompleks ruminansia,” jelas Yusuf.

Maka pakan pun harus disesuaikan dengan sistem pencernaan kelinci. Misalnya rumput, tidak semua rumput bisa dijadikan pakan kelinci. “Misalnya alang-alang ya, bisa dimakan oleh sapi tapi tidak bisa dimakan oleh kelinci,” timpal Asep pemilik peternakan Saung Kelinci Nurlia di Subang, Jawa Barat.

Apakah Pakan Pelet Lebih Baik dari Hijauan?
Yusuf mengatakan baik atau tidaknya pakan yang menentukan adalah pencernanya (kelinci). Namun ada referensi yang diikuti untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci.

Jumlah kebutuhan kelinci akan karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, dan protein tergantung pada umur kelinci (fase pertumbuhan), tujuan produksinya, juga laju pertumbuhan. Pejantan aktif kawin, betina bunting, betina menyusui, dan anak kelinci masa pertumbuhan memerlukan lemak 3-6%, protein 14-18%, serat 15-20%, dan abu 5-6%. Sedangkan pejantan tak aktif, betina kering, dan anak kelinci yang mulai dewasa memerlukan lemak 2-4%, protein 12-14%, serat 20-28%, dan abu 5-6%, dikutip dari Asia (Penyuluh BPSDMP), Pakan Kelinci.

Baik atau tidaknya pakan ditentukan oleh apakah pakan tersebut bisa memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci. Pelet dan hijauan tidak bisa dibandingkan karena merupakan jenis pakan yang berbeda. Kandungan nutrisi hijauan adalah alami, sedangkan kandungan nutrisi pelet merupakan hasil dari rancangan, meskipun pelet belum tentu juga bisa memenuhi 100% kebutuhan nutrisi.

Perbandingan yang benar harus apple to apple yaitu hijauan dengan hijauan dan pelet dengan pelet.

Seperti Apa Hitungan Pakan yang Murah dan Mahal?
Tidak selalu pakan hijauan lebih murah dari pelet, dan sebaliknya. Untuk hijauan tergantung pada beberapa hal, misalnya apakah hasil dari mencari sendiri (ngarit) atau budi daya. Jika mencari sendiri apakah menggunakan jasa orang lain.

Ngarit-nya apakah setiap hari, atau seminggu sekali dimana hijauan dikeringkan agar awet dijadikan hay.

Untuk pelet harganya lebih jelas, bisa dibandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lain. Dimana harganya tergantung juga pada fase pertumbuhan kelinci. Pelet untuk kelinci menyusui lebih mahal karena kandungan proteinnya lebih tinggi.

Murah dan mahalnya pakan sebenarnya mengikuti kebutuhan. Namun jangan sampai karena ingin berhemat di biaya pakan malah mengakibatkan kelinci kekurangan nutrisi.

Ujungnya nanti malah profit turun karena kelinci yang dihasilkan kurang bagus, sehingga menurunkan harga jual kelinci. Apalagi jika karena ngirit pakan malah gagal panen, akan jauh lebih mahal. Prinsipnya lebih baik ada biaya tambahan namun hasil panennya tetap bagus.

Cara Membandingkan dan Memilih Pakan Terbaik
Agar diketahui mana pakan yang lebih baik, sebaiknya dilakukan penelitian sederhana pada kandang dengan satu jenis kelinci saja. Perawatan, pakan, perlakuan, minum, dan lainnya pun harus sama, baru hasilnya nanti dibandingkan mana pakan yang performanya lebih bagus.

“Parameternya adalah kelincinya sehat dan beranak pinak,” kata Yusuf. “Jangan cuma dari katanya tapi dibuktikan sendiri.”

Penelitian jangan dilakukan pada semua populasi, disarankan pada sebagian kecil populasi saja untuk berjaga-jaga kalau terjadi kegagalan.

Pakan terbaik yaitu yang cocok untuk kelinci dan cocok juga untuk peternak, serta diformulasikan berdasarkan referensi yang jelas. Juga sangat penting untuk memberikan pakan sesuai fase pertumbuhan.

Namun pakan hanya salah satu faktor. Menurut Yusuf rumus keberhasilan adalah Penampilan = Lingkungan + Genetik.

Jika genetik kelincinya bagus tetapi lingkungan (pakan, kandang, dan sebagainya) buruk, maka penampilan/hasil tidak sesempurna yang seharusnya. Sebaliknya, jika genetik biasa namun lingkungan bagus maka penampilan bisa bagus hasilnya. ***

Dirangkum oleh:
Nunung Dwi Verawati
Redaksi Majalah Infovet

FEED TECHNOLOGY & ANIMAL NUTRITION CONFERENCE

The latest innovations and pioneering technologies for sustainable animal nutrition are presented at the Animal Feed and Nutrition Technology Conference (FTANC) to be held in Indonesia. The focus of the discussion is on the latest technology and studies that support the use and advantages of soybeans in feed, highlighting the comparative value of US soybeans with other origin products in terms of consistency, DAA, Metabolic Energy, protein solubility. etc.

Join Us For The U.S Soybean Export Counsil Southeast Asia's Flagship Technical Program in Bali

The Westin Resort Nusa Dua Bali, Indonesia

May 29-31, 2024

For further information you can visit: https://cvent.me/MwrKgk or scan the QR code on the flayer



TIM SCI DAN LIPTOSA KUNJUNGAN KE ALFINDO LF MAKMUR

Kegiatan kunjungan tim SCI bersama Carlos Lopez, Asia Area Manager Liptosa (Foto: Istimewa)


PT Sehat Cerah Indonesia (SCI) memiliki kegiatan rutin di mana mengunjungi customer, sebagai salah satu program after sales maupun menganalisa situasi terkini di kawasan peternakan. Kamis, 22 Februari 2024 lalu, tim SCI berjumpa dengan manager farm dan animal health Alfindo LF Makmur, peternakan ayam petelur yang terletak di Pandeglang, Banten. 

Kunjungan ini disambut hangat Alfindo Farm, saat bertatap muka secara langsung dengan Carlos Lopez selaku Asia Area Manager Lipidos Toledos S.A - Liptosa, perusahaan asal Spanyol yang dikenal memiliki lini produk lengkap berupa obat dan vitamin kesehatan hewan.

Pada momen berharga tersebut, Carlos bersama Drh Ramdhani (Area Manager SCI), Drh Alam (Sales Team SCI), dan Drh Margaretha Nova (Product Manager SCI) banyak berdiskusi seputar gut health pada ayam. 

Saat berdiskusi seputar gut health pada ayam (Foto: Istimewa)

Dihubungi oleh Redaksi Infovet secara daring, Senin (26/2), Product Manager SCI Drh Margaretha Nova mengemukakan salah satu produk unggulan Liptosa yakni Liptosafe dengan improvement formula sudah lama dinantikan oleh para peternak ayam. 

“Jadi kunjungan kami kali ini juga sekaligus membawa kabar bahagia bahwa produk tersebut akan segera masuk ke Indonesia,” ungkap wanita yang akrab disapa Nova ini. (NDV)

BRASIL BERSIAP UNTUK EKSPOR DAGING UNGGAS KE MESIR

Brasil dan Mesir telah menandatangani perjanjian untuk memfasilitasi ekspor daging unggas dan daging sapi ke negara Afrika tersebut. Pengumuman ini dibuat selama kunjungan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo.

Pemerintah Mesir mengakui kesetaraan sistem inspeksi Brasil dan meningkatkan Brasil ke kategori 'pra-pendaftaran' untuk ekspor protein hewani. Langkah ini menguntungkan setidaknya 30 rumah potong yang telah menunggu otorisasi ini untuk mengirim produk selama lebih dari 4 tahun.

Sebelum perjanjian ini, pembaharuan lisensi perusahaan Brasil untuk ekspor memerlukan audit langsung oleh otoritas Mesir, menurut Kementerian Pertanian dan Peternakan (Mapa).

Prosedur ini tidak hanya menyiratkan biaya tinggi bagi eksportir Brasil, tetapi juga membebani auditor pajak pertanian federal Mapa dan membatasi jumlah perusahaan yang diizinkan untuk mengekspor ke Mesir.

Sejak 2019, sekitar 30 perusahaan Brasil telah berada dalam 'daftar tunggu' untuk mendapatkan otorisasi. Sekarang, dengan pra-pendaftaran, persyaratan ini tidak lagi berlaku.

Menurut Roberto Perosa, sekretaris perdagangan dan hubungan internasional di Mapa, 'pra-pendaftaran' mencerminkan kepercayaan pada kontrol kesehatan Brasil.

"Mesir menunjukkan kekuatan dan potensi pertumbuhan dari hubungan perdagangan yang telah terjalin. Hanya tahun lalu saja, kami menaklukkan 4 pasar baru di Mesir, termasuk kapas. Negara ini adalah importir daging sapi terbesar keenam dari Brasil, dan pemimpin dalam impor daging unggas Brasil di Afrika," kata Perosa.

Pada bulan Desember, negara Afrika itu membuka pasarnya untuk telur puyuh yang dibuahi dari Brasil.

Pada tahun 2023, Brasil mengekspor lebih dari US$1,7 miliar produk ke Mesir, di mana US$384 juta, yang setara dengan 22%, adalah daging, dengan total lebih dari 130.000 ton yang diekspor. (Via Poultryworld)

APAKAH SEPEREMPAT PRODUSEN TELUR INGGRIS AKAN MENINGGALKAN USAHANYA?

Hasil survei terhadap produsen telur dan daging unggas Inggris menunjukkan kekhawatiran luas tentang masa depan. Hampir seperempat produsen telur dan 15% peternak broiler mengatakan mereka mungkin meninggalkan industri dalam 2 tahun ke depan.

Alasan utama yang diberikan dalam survei, yang dilakukan oleh National Farmers Union, adalah pengembalian yang buruk karena peningkatan signifikan dalam biaya produksi, dan kekhawatiran berkelanjutan tentang risiko avian influenza.

Meskipun beberapa bulan terakhir hanya melihat sangat sedikit kasus influenza avian di kawanan komersial, dengan hanya 4 sejak Oktober 2023, sektor telur telah diguncang oleh berita bahwa flu burung telah dikonfirmasi di kawanan layer dekat Hutton Cranswick, East Yorkshire.

Produsen juga kesal tentang kurangnya keadilan dalam rantai pasokan dan dipotong oleh impor dari negara-negara seperti Ukraina dan Polandia.

NFU juga menyerukan keadilan yang lebih besar dalam rantai pasokan unggas, agar produsen dimasukkan dalam Skema Industri Intensif Energi dan agar pemerintah menetapkan strategi jangka panjang sebelum wabah influenza avian di masa depan.

James Mottershead, ketua dewan unggas NFU, mengatakan sektor ini sangat membutuhkan dukungan, kepastian, dan keadilan yang diterapkan di seluruh rantai pasokan jika ingin tetap kuat dalam produksi daging dan telur yang berkualitas, aman, dan bergizi. (Via Poultryworld)

SEKTOR SUSU KANADA MENDAPAT DORONGAN UNTUK MELAKUKAN MODERNISASI DAN MENGATASI KEKURANGAN TENAGA KERJA

Investasi pemerintah yang baru di Kanada mendukung sektor susu untuk menghadapi tantangan di beberapa bidang.

Pada tanggal 5 Februari, Agriculture and Agri-Food Canada mengumumkan bahwa hingga US$89 juta (CAN€61 juta) akan tersedia untuk 49 proyek di bawah Supply Management Processing Investment Fund. Dana ini membantu mendukung pengolah di sektor yang dikelola pasokan (produksi susu sapi, telur ayam/daging) dalam mengatasi dampak perjanjian perdagangan internasional baru-baru ini.

Melalui pendanaan ini, pengolah produk susu, telur, dan ayam akan dapat membeli peralatan otomatis baru untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas. Pembelian peralatan tersebut dapat mencakup alat pasteurisasi susu, sistem ultrafiltrasi, dan sistem pengemasan robotik baru.

Otomatisasi yang lebih banyak akan membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja yang selama ini menjadi masalah dalam industri susu Kanada. Beberapa tahun yang lalu, Dewan Sumber Daya Manusia Pertanian Kanada merilis sebuah laporan dengan perkiraan hingga tahun 2029 yang menemukan bahwa “jam kerja yang panjang dan biaya lembur yang terkait dapat menyulitkan pemberi kerja untuk mempertahankan pekerja dan mengelola biaya tenaga kerja. Orang-orang dengan keterampilan dan pengalaman yang tepat akan tetap terbatas.”


BEBEK HIBRIDA DAN 10 KEUNGGULANNYA

Bebek hibrida

Menjadi salah satu terobosan dalam dunia peternakan bebek, bebek hibrida adalah hasil perkawinan silang antara bebek Peking jantan dan bebek Khaki Campbell betina. Tidak hanya menjawab kebutuhan akan bebek pedaging yang cepat panen, bebek hibrida juga mempuyai sejumlah keunggulan dibandingkan dengan jenis bebek lainnya.

Bebek Peking, yang dikenal dengan tubuhnya yang pendek dan padat serta daging yang melimpah, telah lama menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner bebek. Sementara itu, bebek Khaki Campbell terkenal dengan produktivitas telurnya yang tinggi.

Dengan menggabungkan kedua karakteristik unggul ini, menghasilkan bebek hibrida yang mempunyai gabungan kelebihan dari kedua induknya. Bebek hibrida berbadan besar dengan fase pertumbuhan yang singkat, mampu menghasilkan telur dalam jumlah tinggi, dan sudah siap dipanen pada umur 40-50 hari. 

Keunggulan Bebek Hibrida

  1. Tubuhnya besar dan dagingnya lebih banyak, cocok dibudidaya sebagai bebek pedaging.
  2. Juga bisa dibudidayakan sebagai bebek petelur karena produktivitas telurnya cukup tinggi.
  3. Bebek hibrida dapat bertelur lebih awal dibandingkan bebek jenis lain, menambah nilai ekonomis bagi peternak.
  4. Bebek pedaging yang bisa cepat dipanen, sehingga modal lebih cepat berputar dan laba lebih cepat diperoleh.
  5. Permintaan pasar cukup tinggi, diperkirakan terutama untuk kebutuhan kuliner dimana konsumen menyukai bebek yang dagingnya banyak.
  6. Dagingnya yang lebih empuk dengan rasa yang gurih dan tekstur yang mirip daging ayam kampung membuatnya disukai banyak orang.
  7. Kandungan kolesterolnya yang lebih rendah dibandingkan dengan daging bebek lainnya menjadikan bebek hibrida pilihan yang lebih sehat bagi konsumen. Cocok untuk mereka yang ingin kulineran dengan tetap menjaga kesehatan.
  8. Dari sisi pemeliharaan, bebek hibrida cukup mudah dirawat. Tidak membutuhkan kolam untuk dipelihara, bebek ini cukup ditempatkan di dalam kandang yang bersih dengan ventilasi dan sanitasi yang baik. Kandang yang ideal adalah yang memiliki atap kombinasi, sebagian atap transparan untuk mendapatkan cahaya alami. Pilih lingkungan yang tidak bising dan tidak terlalu lembab.
  9. Bebek hibrida bahkan memungkinkan untuk dipelihara di dalam rumah. Baik untuk memenuhi kebutuhan daging dan telur rumah tangga, maupun sebagai usaha ternak kecil-kecilan.
  10. Ketahanan bebek hibrida terhadap stres, perubahan cuaca, dan penyakit cukup baik. Ini berarti risiko kerugian akibat kematian atau penurunan produktivitas dapat diminimalkan, menjadikan usaha peternakan bebek hibrida lebih stabil dan menguntungkan.

Namun, ada satu tantangan yang mungkin dihadapi oleh peternak yang tertarik untuk mengembangbiakkan bebek hibrida ini, yaitu ketersediaan bibit. Konon bibit atau Day Old Duck (DOD) bebek hibrida agak sukar diperoleh dan biasanya hanya tersedia melalui perusahaan-perusahaan pembibitan.

KANDANG UNGGAS PEB, BERKULITAS DAN LEBIH MURAH

Kandang unggas terus mengalami perbaikan dalam hal adopsi teknologi, bahan yang digunakan, maupun peralatan dalam kandang, juga konstruksinya. Dari segi konstruksi sekarang ini sudah ada kandang Pre Engineered Building (PEB). Sebuah teknologi konstruksi dimana struktur bangunan sudah didesain dengan cermat, dibuat secara prefabrikasi di pabrik. Kemudian dipasang di lokasi proyek dengan lebih mudah dan sangat cepat, karena hanya memerlukan proses instalasi tanpa ada proses pengerjaan bahan ataupun pengelasan.

Apa Itu Sistem Konstruksi PEB

Sistem konstruksi PEB adalah teknologi konstruksi baru yang hadir di Indonesia kurang dari satu dekade. Selama ini telah menjadi pilihan sebagai sistem konstruksi yang efektif dan efisien untuk bangunan berskala menengah dan besar.

Semua proses fabrikasi dilakukan di luar lokasi pembangunan. Meliputi berbagai tahap dari desain, pengukuran, perhitungan, pemotongan, pengeboran, dan lainnya. Menghasilkan sebuah bangunan dalam kondisi terurai atau belum dirakit.

Kemudian uraian bangunan tersebut dibawa ke lokasi pembangunan untuk dirangkai menjadi sebuah konstruksi bangunan yang utuh. Untuk menyambung bagian-bagian bangunan tidak digunakan las namun menggunakan mur dan baut. Karenanya akan mengurangi waktu dan biaya pemasangan.

Ada dua jenis PEB, yaitu PEB Heavy yang menggunakan baja berat/tebal dengan mutu baja normal. Dan PEB Light yang menggunakan baja ringan dengan mutu baja tinggi. PEB Light inilah yang umumnya digunakan untuk kandang unggas.

Sistem konstruksi PEB memungkinkan bangunan mempunyai ruang yang maksimal karena minimnya kolom struktur di tengah bangunan. Sehingga sangat cocok digunakan untuk kandang unggas.

PEB adalah tren baru dalam konstruksi bangunan yang semakin menanjak popularitasnya karena berbagai keunggulannya. Selama ini telah digunakan untuk bangunan industri dan komersial seperti pabrik, hanggar pesawat, gudang, stadion, dan lain sebagainya. Sekarang mulai digunakan juga untuk kandang ternak terutama unggas.

PEB termasuk bangunan yang ramah lingkungan karena menghemat energi dan mengurangi CO2, juga mengurangi polusi suara karena pemasangannya tidak menyebabkan kebisingan.

Keunggulan Kandang Unggas PEB

“PEB adalah pengembangan dari teknologi struktur baja berat, dimana digunakan baja ringan dengan mutu yang lebih tinggi. Juga memiliki lapisan tahan karat yaitu hot dipped galvanized,” jelas Sales Manager PT Universal Pratama Sintesa, E. Krisyanto STPar, yang memiliki produk kandang unggas Kencana PEB.

Sehingga dihasilkan kandang PEB dengan masa pakai bangunan lebih panjang dan tetap kuat walaupun berat struktur jauh lebih ringan. Kandang tidak hanya rangka struktur, tapi juga lengkap dengan atap, dinding, dan rangka lantai.

Profilnya memiliki tingkat presisi yang sangat baik sehingga hasil instalasi lebih rapi. Karena prefabrikasi maka porses pembangunan atau instalasi kandang lebih cepat.

Kandang tidak memerlukan cat tahan karat tambahan dan pengelasan. Sehingga pemakaian tenaga kerja lebih efisien, minim biaya pemeliharaan dan perawatan.

Desain bisa dibuat cukup fleksibel sesuai kebutuhan kandang yang diinginkan. Dibuat oleh engineer terlatih dan berpengalaman, dengan menggunakan perangkat perhitungan yang tepat dan memakai pembebanan berstandar internasional. Menghasilkan kandang yang setidaknya bisa awet sampai dengan 10 tahun atau lebih.

Kandang unggas PEB memiliki kekedapan udara dan insulasi suhu yang sangat baik. Yang akan lebih memudahkan peternak dalam pemeliharaan unggas dan kontrol peralatan, serta menghasilkan efisiensi pakan dan tingkat pertumbuhan unggas yang ideal.

Selain itu juga dirancang untuk dilengkapi dengan sistem penggantung peralatan unggas seperti sistem feeding dan drinking, winch, dan lain-lain. Pemasangan dinding untuk kipas maupun cooling pad akan disesuaikan dengan peralatan kandang yang dipakai, sehingga sirkulasi udara kandang berfungsi secara optimal.

Spesifikasi Teknis

Baja yang digunakan adalah baja ringan dengan minimum yield strength 450 MPa, minimum tensile stress 450 MPa, modulus elastisitas 200.000 N/mm2, dan ketebalan lapisan tahan karat/galvanis 220 gram/m2.

Sistem perhitungan atau building code yang digunakan adalah wind codes ASCE 7-10, earth quake IBC 2006/2009, ASCE 7-05, dan SNI 1726:2012. Design code yang digunakan AISI 1996, 2001, dan 2016. Design load yang digunakan PPURG1987 dan SNI 1727:2013.

Salah satu bagian terpenting dari struktur PEB adalah penggunaan alat sambung dan konektor yang tepat, sehingga struktur PEB mampu memikul beban sesuai dengan yang telah diperhitungkan sebelumnya.

Profil baja yang digunakan cukup lengkap sehingga bisa menyesuaikan permintaan pelanggan yaitu C100, C140, C200, dan C250. Dengan ketebalan yang bervariasi antara 1-3 mm.

Proses Produksi dan Harga

Setiap komponen kandang PEB menggunakan bahan terbaik untuk menghasilkan profil dengan tingkat presisi yang baik. Produksi menggunakan mesin dan teknologi fabrikasi terdepan sehingga standar mutu dan kualitas konstruksi akan sesuai dengan rencana desain.

“Tahap pengerjaan di kami dimulai dengan gambar kerja lengkap, pengajuan proposal harga dilanjutkan proses kontrak. Kemudian dilakukan pengukuran ulang dan pembuatan gambar rencana detail. Setelah itu masuk ke proses produksi prefabrikasi struktur, setelah jadi dilakukan pengiriman dari pabrik. Sesampainya di lokasi dilakukan perakitan dan pemasangan,” papar Krisyanto.

“Jadi awalnya dijelaskan langsung ke pembeli berdasarkan gambar desain lalu berlanjut ke tahap-tahap selanjutnya. Produksi dari pabrik di Cibitung. Perakitan dan pemasangan dari tim PEB sudah termasuk dalam hitungan harga area Jawa.”

Kandang PEB ringan, menggunakan sistem knockdown sehingga mudah ditransportasikan. Pemasangan di lokasi proyek akan mudah, cepat, efisien, dan tidak memerlukan alat berat. Tidak ada pekerjaan las di lokasi karena semua profil dan konektor baja sudah diprefabrikasi di pabrik.

Tidak memerlukan pondasi cor, borepile, atau semacamnya. Bisa didirikan hanya dengan menggunakan kolom pedestal. Umumnya dibangun maksimal tiga lantai, namun bisa disesuaikan dapat dihitung teknikalnya sesuai desain.

Harga kandang PEB tergantung dari desain yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Contoh kasarnya untuk kandang dua lantai ukuran 12 x 120 m + gudang 6 m² dan tinggi setiap lantai ± 2,5 m biayanya sekitar Rp 1,5 miliar. Masih lebih murah dibandingkan jika konstruksinya memakai baja berat WF 250.

Memang bagaimanapun kandang unggas PEB memiliki beberapa keterbatasan. Namun segala kelebihannya menjadikan PEB salah satu alternatif terbaik bagi mereka yang ingin membangun kandang ayam berkualitas dengan biaya lebih murah.

INOVASI DOSEN UNP CIPTAKAN KANDANG KAMBING "HEBAT"

Maiyontoni, Pencipta Model Kandang Kambing "HEBAT"


Dosen Prodi Peternakan UNP Sijunjung, Ir. Maiyontoni, menghadirkan solusi jitu untuk beternak kambing yang inovatif dan revolusioner. Dirinya menciptakan model kandang kambing 'HEBAT' yaitu hemat biaya dan tempat.

Dikutip Detaksumut, Model 'HEBAT' menawarkan banyak keunggulan dengan instalasi pemisah feses dan urin, gudang di bawah kandang, akses jalan di kanan kiri ruang kandang untuk memudahkan kontrol dan perawatan ternak, ventilasi memadai, akses pintu fleksibel untuk memindahkan kambing, ruang teras untuk istirahat, sehingga desain kandang ini menciptakan nyaman bagi ternak, meringankan kerja peternak dan ramah terhadap lingkungan.

Desain dan kontruksi kandang kambing 'HEBAT' ini bermanfaat untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efektivitas manajemen pemeliharaan ternak kambing. Hasilnya, mampu meningkatkan penghasilan peternak kambing, memperbaiki kualitas kambing serta kandang bebasbau dan limbah. Semua limbah yang dihasilkan dapat menghasilkan uang dan menghemat biaya pemeliharaan.

Model HEBAT sudah diuji coba dari tahun 2020 hingga saat ini dan terbukti berhasil di Nagari Palaluar Koto Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung. Model yang diciptakan ini sedang dalam proses PATEN di Universitas Negeri Padang yang menjadi milik UNP.

Kaprodi Peternakan Rini Elisia, mengatakan akan membentuk tim dosen peneliti mengkaji pengembangan ternak kambing.

"Kita akan membentuk tim dosen peneliti pada prodi Peternakan yang akan mengkaji lebih lanjut tentang percepatan pengembangan ternak kambing," ujarnya dikutip Detaksumut pada Jumat, 23 Februari 2024.

Sejalan dengan itu, Kaprodi Agroteknologi Santi Diana juga menyatakan komitmen dosen Agroteknologi dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak kambing untuk tanaman perkebunan dan hortikultura. 

"Prodi Agribisnis dan tim dosen akan mengkaji tentang analisa ekonomi usaha ini untuk pengembangan model beternak kambing HEBAT," sambung Kaprodi Agribisnis Roni Jarlis.

"Kolaborasi antara ketiga prodi penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan baik dari segi produksi ternak, pengolahan limbah dan peningkatan ekonomi dengan beternak kambing HEBAT," demikian dikutip dari situs UNP. (INF)


DISINFEKTAN GRATIS UNTUK PETERNAK BABI DI NABIRE

ASF, Masih Menghantui Indonesia


Pemkab Nabire hingga kini terus melakukan langkah-langkah strategis dalam mencegah masuknya virus African Swine Fever (ASF) di daerah ini. Mereka pun tak tinggal diam dan telah mengeluarkan edaran terkait pencegahan virus bahaya ini, serta rutin melakukan monitoring terhadap seluruh ternak babi.

Selain itu, Pemkab Nabire juga telah menyediakan desinfektan secara gratis kepada para peternak babi. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Drh I Dewa Ayu Dwita mengatakan, untuk mendapatkan desinfektan, cukup peternak melaporkan kepada mereka.

"Jadi mereka datang kepada kami di kantor, dan sampaikan berapa populasi ternak yang dimiliki, dan alamat pasti," kata Ayu kepada Tribun-Papua.com, di Nabire, Jumat, (23/02/2024).

Setelah dilaporkan, maka pihaknya akan mendata, dan selanjutnya memberikan desinfektan.

"Jadi kami akan memberikan sesuai kebutuhan dari peternak, agar distribusi desinfektan pun tersalurkan dengan baik," ujarnya. (INF)


ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer