-->

PERAN ACIDIFIER SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUBSTITUSI AGP



Sejak AGP dilarang digunakan dalam pakan, berbagai pihak mencari solusi alternatif untuk meningkatkan performa ternak melalui peningkatan performa pakan. Acidifier atau asam organik dinilai menjadi salah satu bahan yang pas untuk menggantikan peran AGP. 

Dalam rangka mempromosikan Acidifier sebagai alternatif pengganti AGP  PT Novindo Agritech Hutama bekerja sama dengan ADDCON merilis produk acidifier terbaru mereka. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (22/2) di Hotel Trembesi, BSD, Tangerang Selatan. 

Tony Unandar yang merupakan konsultan perunggasan didapuk sebagai pembicara dalam acara tersebut. Secara rinci, Tony menjabarkan mengenai apa itu acidifier, berbagai macam fungsinya, serta kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pakan dan performa pada ternak khususnya unggas.

"Beberapa jenis asam organik dapat menjadi pengikat (binder) bagi mikotoksin, selain itu beberapa asam organik seperti asam propionat memiliki sifat antimikroba yang dapat menjaga kesehatan saluran cerna," tutur Tony.

Dalam presentasinya tersebut Tony juga memberikan beberapa tips dan trik dalam memilih asam organik yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Ia juga mengafirmasi dengan berbagai penelitian dan jurnal yang ada bahwa asam organik akan meningkat potensinya jika dikombinasikan dengan probiotik. 

Selain Tony, ada Stevan Petrovic selaku Technical Consultant Application Feed ADDCON yang juga bertindak sebagai pembicara dalam acara tersebut. Dalam presentasinya Stevan memulai bahwa saat ini ancaman mikotoksin di seluruh dunia sangatlah masif. Berdasarkan data yang dipaparkannya, lebih dari 45% sampel bahan baku pakan di seluruh dunia tercemar mikotoksin. 

"Kami hadir dalam membantu memberi solusi bagi para produsen pakan dan peternak dalam mengatasi hal ini. Oleh karenanya kami mencurahkan semua teknologi yang kami miliki pada produk asam organik ini. Produk ini telah diuji di berbagai belahan dunia dan terbukti memberikan peningkatan kualitas pakan, air minum, dan bahkan kesehatan saluran pencernaan ternak," tutur dia.

Ditemui di tempat yang sama Kevin Teh selaku Regional Manager ADDCON APAC berharap agar produknya dapat diterima di Indonesia dan menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Dirinya mengatakan bahwa ADDCON telah berhasil menjadi partner yang baik dan memberikan solusi bagi stakeholder peternakan di seluruh dunia (CR)

SERI IMBUHAN PAKAN (BAGIAN 3) - ACIDIFIER (PENGASAM): SIFAT, MEKANISME DAN PENGARUHNYA

Asam organik sederhana umumnya berbentuk cairan sehingga larut dalam air dan dapat digunakan dalam air minum ternak. (Foto: Infovet/Ridwan)

Salah satu bahan alternatif pengganti Antibiotic Growth Promoter (AGP) yang banyak dipasarkan adalah acidifier atau pengasam. Bahan yang digunakan umumnya adalah asam organik yang bersifat asam lemah dibanding asam in-organik yang bersifat asam kuat seperti asam sulfat atau asam klorida.

Mekanisme asam organik dalam menghambat pertumbuhan mikroba berbeda dengan asam kuat yang hanya menurunkan pH. Oleh karena itu, perlu dijelaskan mengenai sifat dan mekanisme asam organik, penggunaannya beserta pengaruhnya terhadap terhadap ternak.

Kimia dan Sifatnya
Asam organik umumnya dicirikan dengan adanya gugus karboksilat dalam struktur kimianya. Berdasarkan strukturnya ada asam organik dengan gugus karboksilat sederhana (hanya satu), seperti asam formiat, asetat, propionat dan butirat, atau gugus karboksilat yang dikombinasi dengan gugus hidroksi seperti asam malat, tartarat, sitrat, laktat, atau gugus karboksilat beserta ikatan rangkap seperti asam fumarat dan sorbat.

Asam organik sederhana umumnya berbentuk cairan sehingga larut dalam air dan dapat digunakan dalam air minum ternak. Tetapi karena mudah menguap, sering kali dibuat menjadi garam natrium atau kalsium sehingga menjadi bentuk padatan dan dapat dicampur dalam pakan ternak.

Asam fumarat dan sitrat umumnya berbentuk padatan. Asam sitrat dapat larut dalam air tetapi asam fumarat hanya sedikit larut dalam air. Meskipun demikian, kebanyakan asam-asam ini dibuat garamnya agar meningkatkan kelarutan, seperti asam fumarat dapat ditingkatkan kelarutan dalam air dengan mereaksikan menjadi garam natrium. Apabila direaksikan menjadi garam kalsium, maka kelarutannya jauh lebih rendah. Sifat kelarutan ini penting untuk dipertimbangkan dalam penggunaannya karena pengasam bekerja dalam saluran pencernaan yang sifatnya mesti larut dalam air. Hampir semua enzim pencernaan bersifat hidrolisis yang bekerja dalam larutan. Kelarutan asam organik juga berpengaruh terhadap pH dan konstanta keseimbangan (pKa) sangat berperan dalam aktivitas atau kemampuan asam organik dalam memengaruhi mikroba usus.

Beberapa asam organik berbau juga berpengaruh terhadap ternak dan pekerja yang menggunakannya ketika akan dicampur ke dalam pakan. Oleh karenanya, asam organik jenis ini banyak direaksikan menjadi garamnya untuk mengurangi penguapan. Disamping rekasi kimia dalam bentuk garam. Teknologi lain yang dapat mengurangi penguapan adalah “coating” atau pelingkupan menggunakan minyak, sehingga asam organik seperti molekul yang dilingkupi minyak menjadi tidak mudah menguap.

Mekanisme Kerja
Kesehatan usus memegang peranan penting pada ternak karena usus merupakan tempat penyerapan zat gizi dan juga terbentuknya zat kekebalan untuk menangkal penyakit. Mikroba dalam usus juga berperan dalam kesehatan usus dan jenis maupun jumlah mikroba akan dipengaruhi oleh kondisi dalam usus.

Salah satu faktor lingkungan yang berperan adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2022.

Ditulis oleh:
Prof Budi Tangendjaja
Konsultan Nutrisi Ternak Unggas

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer