-->

PRODUKSI DAGING AYAM AFRIKA SELATAN DIPERKIRAKAN MENINGKAT PADA 2023

Produksi daging ayam akan meningkat pada tahun 2023 sebesar 2% karena pemulihan ekonomi, normalisasi biaya pakan, peningkatan situasi kesehatan hewan dan investasi yang lebih besar oleh industri, dengan antisipasi pendapatan yang tinggi untuk tahun pasar 2022.

Perkiraan peningkatan konsumsi daging ayam didorong oleh kenaikan harga protein lain, seperti daging sapi dan domba. Setelah itu, konsumen akan mengalihkan perhatiannya ke daging ayam untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.

Produksi daging ayam diperkirakan akan kembali ke tren pertumbuhan yang terlihat sebelum Covid-19 dan penurunan ekonomi selanjutnya. Perusahaan unggas Afrika Selatan diharapkan menghasilkan keuntungan yang signifikan pada tahun 2022, sebagian besar karena harga unggas yang lebih tinggi secara internasional maupun domestik. Jika perusahaan menginvestasikan keuntungan dalam produksi pada tahun 2023, industri dapat melanjutkan lintasan pertumbuhannya.

Asosiasi Unggas Afrika Selatan (SAPA) telah menginvestasikan 1,14 miliar rand (US$ 78 juta) sejak 2019 dalam perluasan fasilitas produksi untuk mendukung peternak komersial baru. Menurut SAPA, investasi ini telah menghasilkan peningkatan produksi 1 juta unggas tambahan per minggu. (via Poultryworld)

SEKTOR UNGGAS GHANA MENERIMA INVESTASI BESAR-BESARAN

Ditujukan untuk mengubah industri dan untuk mengekang impor, pemerintah Ghana akan menginvestasikan sekitar US$541 juta untuk meningkatkan industri perunggasan.

Direktur utama di Kementerian Pangan dan Pertanian negara itu, Robert Ankobia, mengatakan kepada bahwa investasi tersebut selangkah lebih dekat untuk mencapai swasembada produk daging unggas.

Investasi tersebut bertujuan untuk memperluas produksi dalam negeri dari 50.000 mt per tahun saat ini menjadi 450.000, dan untuk meningkatkan nilai sektor unggas domestik dari US$62 juta menjadi US$562 juta.

Rincian investasi adalah sebagai berikut:

  • US$20 juta untuk program bantuan teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
  • US$69 juta untuk perluasan dan peningkatan pabrik pakan.
  • US$438 juta untuk meningkatkan akses pembiayaan dan dukungan pembagian biaya untuk investasi swasta di tempat penetasan dan perluasan produksi.
  • US$14,8 juta bertujuan untuk mendorong perluasan pengolahan UKM di bidang pemotongan dan pengemasan.

Dengan fokus pada ketahanan pangan, Ankobia mencatat bahwa rencana yang telah ditetapkan untuk meningkatkan sektor perunggasan lokal merupakan bagian dari salah satu tujuan negara untuk mencapai swasembada dan transformasi pangan pertanian. Komoditas lain yang menjadi sorotan adalah beras dan kedelai, seperti yang menjadi sorotan pada KTT Dakar 2 baru-baru ini. (via Poultryworld)

HERBAL BERKHASIAT, KAYA MANFAAT

Beberapa jenis tanaman obat yang telah banyak digunakan pada hewan. (Foto: Istimewa)

Sediaan herbal dan minyak esensial digadang-gadang sebagai sediaan alternatif pengobatan alami, aman dan berkhasiat. Namun begitu, perlu ditelusuri seberapa jauh sediaan tersebut dapat memberikan khasiat dan manfaat.

Banyak Khasiat, Minim Efek Samping
Sebagaimana sudah diketahui bahwa terdapat kurang lebih 9.000-an spesies tanaman memiliki khasiat sebagai obat yang dapat dimanfaatkan untuk ternak, khususnya unggas. Dari berbagai macam khasiat yang ada, sederhananya saja penggunaan sediaan herbal berupa jamu berkhasiat menambah nafsu makan, menurunkan angka kematian dan lain sebagainya.

Namun sebenarnya dalam level yang lebih mikro alias ditingkat molekular banyak manfaat yang didapat dari penggunaan sediaan herbal dan minyak esensial. Misalnya sebagai antiinflamasi, memperbaiki performa saluran pencernaan, memenuhi kebutuhan nutrisi, antibakteri, antivirus, anti-parasitik dan lainnya.

Kusno Waluyo, merupakan satu dari banyak peternak yang merasakan khasiat herbal pada ayam petelur. Dirinya mengaku sudah 13 tahun menambahkan suplementasi herbal di dalam ransum ayam petelurnya. Selama itu pula dirinya mengaku mendapat… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023. (CR)

PETERNAK UNGGAS DI RUSIA BERADAPTASI DENGAN EKONOMI MASA PERANG

Saat perang Rusia-Ukraina melewati batas 1 tahun, dapat dikatakan bahwa peternak unggas di kedua sisi konflik berhasil melewati badai pertama. Ke depan mereka kini mencoba melakukan perencanaan jangka panjang, meski tingkat ketidakpastiannya belum pernah terjadi sebelumnya.

Berakhirnya krisis Covid-19 dan sanksi Barat tampaknya menjadi game changer bagi industri perunggasan Rusia pada 2022, kata Sergey Sushkov, Gubernur Oblast Chelyabinsk.

Pemerintah Rusia telah lama berinvestasi dalam meningkatkan produksi pangan dalam negeri untuk meningkatkan ketahanan pangan, dan sekarang upaya ini telah membuahkan hasil.

“Tahun lalu menunjukkan bahwa pertanian bersama dengan industri pertahanan adalah tulang punggung negara kita,” kata Sushkov, mendukung pentingnya tindakan tambahan yang dirancang untuk mendukung peternak unggas, termasuk dalam bentuk pinjaman lunak dengan tingkat bunga bersubsidi, yang merupakan faktor kritis yang membantu produsen unggas Rusia untuk membangun kapasitas produksi baru di tahun-tahun sebelumnya.

“Selain itu, sanksi Barat telah menjadi pemicu untuk menyelesaikan beberapa masalah sistemik, salah satunya adalah penggantian impor di bidang genetik,” kata Sushkov, menyebutkan pengembangan ayam broiler Rusia pertama, Smena 9, yang uji cobanya sedang berlangsung di peternakan unggas Chelyabinsk.

Peternak unggas Rusia meminimalkan ketergantungan mereka pada telur tetas impor, kata Sergey Lakhtyukhov, direktur eksekutif serikat unggas nasional Rusia. “Tahun ini, ketergantungan impor diperkirakan akan terus menyusut,” prediksi Lakhtyukhov. (via Poultryworld)

MHP MENGGUNAKAN AI UNTUK MERAMPINGKAN OPERASI PERUNGGASAN

Produsen daging broiler terbesar di Ukraina, MHP, mengatakan telah mengembangkan solusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari kandang unggas guna menemukan aliran dalam proses produksi.

MHP mengatakan butuh 5 tahun untuk mengembangkan AI tersebut. Nama resminya adalah Smart Technologist Assistant. “Ini seperti Siri, tetapi di dunia perunggasan,” jelas perusahaan itu. “Kembaran digital berdasarkan kecerdasan buatan membantu karyawan dalam pekerjaan mereka dan memperingatkan tentang risiko situasi di luar jam kerja di kandang unggas.”

Sejauh ini, solusi IT telah membuktikan keampuhannya dalam membantu peternakan unggas untuk meningkatkan keseragaman ayam dalam flock, akurasi prediksi bobot dan tingkat kematian. Diyakini akan ada lebih banyak lagi manfaat yang akan datang.

“Kami menghubungkan algoritmm pembelajaran mendalam dan kecerdasan buatan dan mulai memisahkan pola, melihat bagaimana kandang unggas beroperasi secara umum,” komentar Nataliya Kondratenko, direktur pusat keahlian IT global MHP.

“Kami tertarik dengan indikator teknis: apakah peralatan kami berjalan dengan benar, seberapa baik staf bekerja, bagaimana mencegah situasi yang dapat berdampak negatif pada indikator produksi dan kualitas produk,” tambahnya. (via Poultryworld)

BAHAN HERBAL UNTUK KESEHATAN TERNAK

Pelarangan AGP dalam pakan mendorong banyak penelitian mencari alternatif penggantinya dalam pakan. (Foto: Dok. Infovet)

Pelarangan pemakaian Antibiotic Growth Promotor (AGP) dalam pakan mendorong banyak penelitian untuk mencari alternatif pengganti AGP dalam pakan. Berbagai bahan alternatif seperti probiotik, asam organik, enzim, minyak atsiri banyak dikembangkan termasuk senyawa herbal atau dikenal juga fitogenik. Penggunaan herbal untuk pengobatan manusia sudah banyak dikerjakan di Indonesia, juga negara lain seperti India atau China, malahan herbal digunakan sebagai pengobatan tradisionil (traditional medicine) secara turun-temurun.

Penggunaan herbal untuk ternak mulai berkembang di negara Eropa karena pelarangan AGP pada 2006, malahan sebelumnya ketika Denmark mulai melarang AGP pada 1996. Penelitian di Eropa mencoba menelusuri jenis-jenis tanaman yang sekiranya potensi untuk meningkatkan kesehatan hewan. Ribuan jenis tanaman ditelusuri untuk mencari bahan aktif yang dapat digunakan untuk pengganti AGP.

Jenis-jenis Herbal
Pengalaman membuat jamu untuk manusia berjalan cukup lama di Indonesia dan jamu sudah diproduksi oleh pabrik modern. Beberapa pabrikan jamu mengembangkan sayap usahanya memproduksi jamu untuk hewan, dengan bahan jamu yang juga diambil dari bahan jamu untuk manusia seperti Zingiberis officinale rhizome (jahe), Curcumaxanthorrhiza rhizome (temulawak) dan sebagainya.

Khasiat jamu hewan juga diklaim seperti pada manusia, diantaranya meningkatkan nafsu makan, memperbaiki daya tahan tubuh, bahkan membantu meredakan gejala penyakit tertentu. Ke”benar”an klaim bahan herbal untuk ternak membutuhkan penelitian lama, tidak mudah dan membutuhkan biaya mahal agar dapat dibuktikan secara ilmiah. Bahan baku herbal juga harus dikaitkan dengan bahan aktif yang terdapat di dalamnya. Sebagai contoh temulawak, ditemukan senyawa aktif yang disebut curcumin yang di klaim mempunyai fungsi kesehatan hati dan menambah nafsu makan. Persoalannya untuk jamu hewan adalah apa manfaat untuk manusia dapat langsung diterjemahkan juga untuk hewan? Hal ini membutuhkan penelitian ilmiah dengan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Mengikuti perkembangan di Eropa yang telah menghasilkan berbagai produk herbal, baik bahan baku maupun hasil pemurnian lebih lanjut, penelitian mencari potensi bahan herbal di Indonesia juga mulai dilakukan, akan tetapi... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023.

Ditulis oleh:
Prof Budi Tangendjaja
Konsultan Nutrisi Ternak Unggas

THAILAND MENGIRIMKAN BATCH PERTAMA TELUR CAIR BEKU YANG DIPASTEURISASI KE JEPANG

Charoen Pokphand Foods (CP Foods) telah menjadi perusahaan Thailand pertama yang mengekspor telur utuh cair pasteurisasi beku ke Jepang.

Sebuah upacara diadakan untuk meluncurkan pengiriman pertama dari pabrik pengolahan telur Ban Na di provinsi Nakhon Nayok. Pabrik pengolahan telur bersertifikat standar internasional ini memproduksi telur cair dan telur rebus dengan kapasitas produksi 2 juta telur per hari. Telur dikirim ke pabrik pengolahan makanan untuk produksi makanan siap saji dengan merek CP.

CP Foods mengatakan bahwa telur utuh cair yang dipasteurisasi dibuat dari telur yang bersumber dari ayam yang dipelihara dengan standar kesejahteraan hewan dan keamanan hayati. Telur cair dipasteurisasi dan dikemas dalam fasilitas yang dikontrol suhu untuk mempertahankan status nutrisinya dan memperpanjang umur simpannya melebihi telur segar.

Menurut Wanthanee Chamnarnshettakarn, kepala Egg Processing Bread and Ready to Eat Paet Rew Business di CP Foods, dedikasi perusahaan terhadap kualitas dan keberlanjutan produk telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen Thailand dan Jepang. Dia menambahkan bahwa pencapaian ini menandai tonggak penting bagi industri peternakan Thailand, karena telur pasteurisasi cair CP Foods kini telah diakui oleh Jepang, salah satu pasar paling cerdas di dunia. (via Poultryworld)

HARGA TELUR DI AS TINGGI, KENAPA?

Seperti pada tahun 2021, harga telur di AS sangat tinggi pada bulan November dan Desember 2022. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, dan sejauh ini tidak banyak perubahan pada faktor tersebut di tahun 2023.

Pada bulan November, konsumen AS mulai memperhatikan kenaikan harga telur yang luar biasa dan dilaporkan bahwa harga rata-rata nasional untuk selusin mencapai US$ 3,59, naik dari US$ 1,72 tahun sebelumnya.

Pada saat itu, harga tinggi didorong sampai batas tertentu oleh perayaan hari raya dan permintaan pembuatan kue, tetapi sebagian besar kenaikan harga disebabkan oleh terus meningkatnya biaya pakan, bahan bakar, dan tenaga kerja. Selain itu, pasokan jelas terbatas karena merebaknya wabah flu burung yang sangat patogen (HPAI) di seluruh AS. Wabah yang sejauh ini mengakibatkan lebih dari 58 juta unggas dimusnahkan.

Nathan Jervey, juru bicara asosiasi industri American Egg Board (AEB), melaporkan, “Departemen Pertanian AS memperkirakan bahwa pada awal Februari, kami duduk di 303 juta. Kami biasanya memiliki 320 juta ayam petelur pada waktu tertentu”.

Forsman Farms di Minnesota, sebuah operasi yang menjual lebih dari 3 juta telur sehari ke beberapa pengecer terbesar di AS, dilanda kebakaran pada Mei 2022. Pada Januari 2023, Hillendale Farms, pemasok telur terbesar di Connecticut, mengalami kebakaran yang mengakibatkan kematian sekitar 100.000 ayam. (via Poultryworld)

KEARIFAN PURBA: KOKSIDIOSTAT HERBAL

Kasus koksidiosis pada ayam modern tidak saja mereduksi dan/atau merusak sel-sel epitelium usus sebagai barrier mekanis dalam sistem innate immunity, tetapi juga mengganggu keharmonian mikrobiom lumen usus dan mereduksi fungsi fisiologis sel-sel epitelium sebagai efektor absorpsi unsur-unsur nutrisi bagi ayam.

Oleh: Tony Unandar (Anggota Dewan Pakar ASOHI - Jakarta)

Memahami keragaman bahan bioaktif, racikan dan mekanisme kerja preparat asal tumbuhan seolah perjalanan dalam memahami kehidupan dan kebijaksanaan yang bersemi dan berkembang seiring dengan suka dukanya kehidupan itu sendiri. Penyakit atau gangguan yang menerpa kehidupan sejatinya diselesaikan dengan apa yang tersedia di alam sekitarnya. Tulisan singkat ini mencoba menelisik mengapa beberapa produk asal tumbuhan (herbal) dalam bentuk imbuhan pakan (phytogenic feed additive/PFA) dapat digunakan sebagai preparat pencegahan koksidiosis pada ayam modern.

Koksidiosis dan Masalahnya
Koksidiosis merupakan suatu penyakit infeksius yang kompleks pada saluran cerna ayam yang disebabkan oleh suatu obligat protozoa dari genus Eimeria. Perkiraan total kerugian yang ditimbulkannya pada industri perunggasan Amerika per tahun bisa mencapai USD 127 juta (Chapman, 2009).

Kerugian serupa secara proporsional besar kemungkinan juga terjadi pada beberapa sentra perunggasan dunia (Abbas et al., 2012; Cobaxin-Cardenas, 2016). Koksidiosis juga merupakan kasus infeksius paling luas tersebar pada peternakan ayam modern dan menuntut biaya tinggi dalam penanganannya di lapangan (Williams, 1999; Abbas et al., 2011).

Di lapangan, bentuk dan struktur dinding ookista baik yang belum bersporulasi (bentuk non-infektif) maupun yang sudah bersporulasi (bentuk infektif) sangat kokoh dan mempunyai lapisan cukup tebal (Remmal et al., 2013). Itulah sebabnya problem koksidiosis pada peternakan ayam modern menjadi problem yang bersifat endemik (Abbas et al., 2012; Cardenas, 2016: Felici et al., 2020).

Sejauh ini, sejak 1930-an untuk kontrol dan pencegahan koksidiosis dalam industri perunggasan dunia sangat mengandalkan penggunaan preparat kemoterapi dan imbuhan pakan anti-koksi (anticoccidial feed additives). Akan tetapi dalam beberapa dekade terakhir penggunaan kedua pendekatan tersebut mulai mengalami tantangan di lapangan, disamping akibat adanya beberapa hasil penelitian ilmiah yang membuktikan telah terjadinya problem resistensi terhadap beberapa preparat kemoterapi dan/atau anti-koksi dalam pakan (Jeffers, 1978; Chapman, 1997; Abbas et al., 2008; Abbas et al., 2011), juga adanya efek toksik terhadap kesehatan ayam (Nogueira et al., 2009).

Di sisi lain, adanya tuntutan konsumen terhadap produk perunggasan yang aman dengan batas ambang residu antibiotika minim menjadi tantangan tersendiri (Peek dan Landman, 2013).

Tantangan lain berupa… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023. (toe)

NUTRICELL PERANTARAI KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DI BIDANG PENGOLAHAN SARANG BURUNG WALET

Penandatanganan MoU di Bidang Sarang Walet Antara Indonesia dan RRT
(Sumber : Infovet)

Dalam pertemuan G-20 yang lalu di Bali, kontingen pengusaha Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok melakukan pertemuan bisnis yang membahas sarang burung walet. Dari sana disepakatilah bahwa akan diadakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan RRT terkait sarang burung walet.

Pengejawantahan kerjasama tersebut terjadi pada Sabtu (25/3) di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Pada hari itu dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara dua negara terkait kerjasama di bidang sarang burung walet dan pertanian berkelanjutan. Acara tersebut diprakarsai oleh PT Nutricell Emmersa Biosicience. 

Hadir dalam acara tersebut yakni Dr Ir Nasrullah selaku Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan. Dalam sambutannya beliau menyambut baik kerjasama bilateral ini, dan mengharapkan bahwa kerjasama ini dapat menguntungkan kedua negara, bukan hanya dalam jangka waktu yang pendek tetapi panjang.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kemenristek RRT di Indonesia, Chang Kong mengatakan bahwa kerjasama ini semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara. Dimana sebelumnya RRT dan Indonesia sudah banyak melakukan kerjasama di bidang pertambangan dan kendaraan berbahan bakar listrik. 

Ditemui juga ditempat yang sama, CEO PT Nutricell Suaedi Sunanto menyatakan bahwa kehadiran nutricell dalam kerjasama ini tentunya membingungkan semua pihak. Pasalnya Saat mengikuti kontingen pengusaha di G-20, Suaedi benar - benar bingung mencari topik yang terdekat dengan bidangnya, peternakan. 

"Saya akhirnya ketemu topik yang menarik, yang paling dekat ya sarang walet, mau ngomongin pertambangan enggak ngerti, mau ngomongin listrik takut kesetrum, jadi ya sarang walet ini komoditi yang seksi bagi kita," tuturnya. 

Suaedi bercerita bahwa Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia, dimana 80% produksi dunia berasal dari Indonesia. Sementara RRT, merupakan konsumen tersbesar dari sarang burung walet di dunia. 

"Tiongkok itu punya sejarah terhadap sarang walet seperti Eropa punya sejarah terhadap rempah - rempah. Pada saat orang Eropa mencari rempah ke Indonesia, sebenarnya kaisar Tiongkok juga menjalankan "misi rahasia" mencari sarang walet ke Indonesia," tuturnya.

Selama ratusan tahun, sarang burung walet telah menjadi konsumsi wajib bagi warga RRT, selama itu pula penelitian terhadap khasiat sarang burung walet telah dijalankan di sana, lanjut Suaedi. Meskipun mahal, warga RRT sebisa mungkin akan mengonsumsi sarang burung walet, karena khasiat dan sudah menjadi tradisi dan takhayul bagi mereka. Percampuran science dan folklore inilah yang menurut Suaedi menjadi pasar tersendiri.

Selama ini volume perdagangan sarang walet Indonesia langsung ke RRT mengalami kendala, salah satunya dalam hal standarisasi. Suaedi bilang bahwa RRT lebih suka mengimpor sarang walet dari Malaysia, Singapura, dan Hongkong karena mereka berinvestasi di sana dalam jumlah besar. Padahal, sarang walet alias bahan baku yang didatangkan kebanyakan dari Indonesia.

"Kami menginisasi agar sarang walet dari sini bisa memenuhi standar di RRT makanya kami ajak RRT investasi di sini. Dari segi tenaga kerja, di sini masih sangat efisien, mereka hanya tinggal melakukan transfer teknologi saja, kita sudah siap. Nah, disinilah Nutricell ikut andil, kami yang akan menjadi mitra mereka dalam memenuhi standar yang mereka inginkan, dengan portofolio yang kami miliki, mereka setuju dengan itu," tutur Suaedi.

Total investasi yang digelontorkan oleh RRT pada acara tersebut yakni sekitar USD 200 juta atau sekitar 3 triliun rupiah. Tentunya dengan masuknya investasi sebesar itu menjadi angin segar bagi Indonesia. (CR)

ZOETIS BUKA LEARNING CENTER BIODEVICE PERTAMA DI ASIA PASIFIK

Peresmian Learning Center Zoetis
(Sumber : Istimewa)

Zoetis, salah satu supplier dalam industri peternakan dan kesehatan hewan membuka fasilitas learning center pertamanya di Asia Pasifik. Learning center tersebut berlokasi di Pathumthani pada 8 Maret 2023 yang lalu, Thailand. 


Inisiatif ini merupakan bukti nyata komitmen Zoetis dalam mendukung dan melayani customer dan koleganya di kawasan Asia Pasifik. Nantinya fasilitas ini diharapkan dapat menjadi sarana pemebalajaran berkelanjutan bagi para kolega dan juga sarana dalam melakukan training dan workshop bagi para pelanggan, terutama pada lini produk Embrex yang merupakan andalan Zoetis dalam vaksinasi in ovo.


“Kami telah mengamati peningkatan permintaan yang signifikan pada peralatan biodevice untuk vaksinasi dan layanan in ovo diantara pemilik bisnis hatchery dan mereka yang mengoperasikan hatchery di seluruh Asia Tenggara dan Asia Selatan," tutur Arkhom Cheewakriengkrai, selaku Vice President Zoetis Asia Tenggara dan Selatan.


"Karena kolega adalah kekuatan utama dibalik kesuksesan perusahaan kami dan yang membedakan kami dari persaingan di pasar, kami memprioritaskan untuk berkontribusi pada pembelajaran dan kemajuan kolega biodevice kami untuk mengakomodir perluasan perusahaan kami dan ambisi yang mereka miliki untuk karir profesional mereka," lanjutnya.


Arkhom melanjutkan bahwa Zoetis membuka Pusat Pembelajaran Biodevice pertama di kawasan Asia Pasifik dengan sangat terbuka dan senang hati. Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk memberi pelanggan dan kolega dari seluruh dunia kesempatan untuk mencoba peralatan teknologi biodevice generasi berikutnya dan memanfaatkan pusat pembelajaran ini untuk tujuan pembelajaran dan pengembangan.

Selain itu, Zoetis juga memiliki fasilitas pelatihan serupa di Madrid, Spanyol, dan Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat. Pusat pembelajaran Zoetis tersebut memungkinkan program pelatihan dan peningkatan spesialis layanan reguler, serta kunjungan pelanggan untuk melakukan demonstrasi perangkat. (INF)

PELANTIKAN PENGURUS PDHI JABAR 2 PERIODE 2022-2026


Suasana Pelantikan Pengurus PDHI Jabar 2 Masa Bakti 2022-2026
(Sumber : Afdi P)

Minggu, (19/3) di Ruang Lorena 2, Swiss-Belinn Hotel Bogor, lalu telah diselenggarakan kegiatan pelantikan Pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat (Jabar) 2 periode masa bakti 2022-2026

Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Drh Andi Wijanarko. Terpilih sebagai Ketua PDHI Cabang Jabar 2 Periode masa bakti 2022-2026 yaitu Drh R. Soenarti Daroendio Waspada, M.Si, MARS.

Pengesahan susunan pengurus PDHI Jabar 2 Periode masa bakti 2022-2026 berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia No 013/PBPDHI.PB/SK/III/2023

Ini merupakan kali kedua wanita yang akrab disapa dr. Narti tersebut resmi dilantik menjadi ketua PDHI Jabar 2. Pada hari itu ia  bersama 37 pengurus lainnya resmi dilanti.

Dalam sambutannya, Drh Andi Wijanarko mengatakan jika PDHI memiliki peran strategis dalam isu stunting yang mengancam generasi muda Indonesia melalui kampanye gizi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi bahan pangan asal hewan yang bergizi tinggi.

Lebih lanjut ia menyinggung bahwa akhir - akhir ini dengan hadirnya penyakit hewan menular strategis seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan bahkan penyakit hewan yang bersifat zoonosis seperti Avian Influenza H5N1 Clade 2.3.2.1c menjadikan peran dokter hewan dan PDHI semakin penting sebagai garda terdepan dalam mengantisipasi pencegahan dan penanganan wabah yang dapat berakibat negatif bagi perekonomian Negara dan kesehatan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDHI Cabang Jawa Barat 2, Drh R. Soenarti Daroendio Waspada, M.Si, MARS memberikan sambutan dan paparan mengenai PDHI Cabang Jawa Barat 2 yang membawahi wilayah kerja Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.

Menurutnya Jabar 2 memegang posisi strategis karena Kabupaten dan Kota Bogor memiliki populasi penduduk yang tinggi. Populasi penduduk yang tinggi tersebut memiliki kaitan dengan kepemilikan hewan yang besar dan populasi hewan ternak yang banyak. Selain itu, PDHI Cabang Jabar 2 merupakan domisili bagi beberapa instansi yang berhubungan dengan kesehatan hewan dan merupakan salah satu potensi tersendiri bagi PDHI Cabang Jawa Barat 2.

“PDHI Cabang Jawa Barat 2 saat ini memiliki anggota 500 dokter hewan, yang tersebar di 2 wilayah, kami juga telah bermitra dengan pemerintah daerah setempat yaitu Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Bogor, Perguruan Tinggi yaitu Institut Pertanian Bogor dan berbagai fasilitas yang membidangi sektor kesehatan hewan di bawah Kementerian Pertanian dalam melaksanakan kegiatannya terutama yang berhubungan dengan pengabdian dokter hewan kepada masyarakat," tandasnya. (Afdi P)


MENJAJAL KHASIAT SEDIAAN HERBAL PADA TERNAK

Sediaan herbal dapat digunakan sebagai terapi kesehatan hewan ternak, termasuk ayam broiler. (Foto: Dok. Infovet)

Sejak zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai negara yang memanfaatkan tumbuhan (herbal) sebagai obat. Misalnya saja jamu, yang merupakan perpaduan berbagai jenis tanaman obat yang memiliki khasiat baik bagi tubuh. Kini herbal tidak hanya digunakan pada manusia, namun juga hewan ternak dengan berbagai macam pengembangan dan khasiat.

Ada sekitar 40.000 spesies tanaman di dunia dan sekitar 30.000 diantaranya ada di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sekitar 9.600-an spesies tanaman telah terbukti memiliki khasiat sebagai obat. Sedangkan 1.000-an diantaranya dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional oleh masyarakat Indonesia.

Kini tren gaya hidup manusia semakin berubah, akibat pandemi COVID-19, masyarakat semakin peduli pada aspek kesehatan. Tren back to nature kian menjamur, dalam hal ini mengonsumsi obat-obatan herbal dan jamu demi menunjang kesehatan seperti sebuah keharusan.

Begitupun dengan hewan, kenyataannya sediaan herbal dapat digunakan sebagai terapi kesehatan hewan ternak maupun hewan peliharaan. Berdasarkan data yang dirilis Medion (2018), sebanyak 30,49% ayam petelur dan pedaging di Indonesia pernah menggunakan sediaan herbal.

Bukan Melulu Jamu
Jamu mungkin sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Penggunaannya juga tidak terbatas hanya pada manusia saja, tetapi juga pada hewan. Sering kali terdengar bahkan terlihat ketika ada kontes ternak, karapan sapi, atau event sejenisnya, pemilik hewan kerap memberikan jamu untuk ternaknya agar kondisinya lebih prima saat kontes.

Namun sebenarnya sedian herbal bukan melulu jamu. Menurut Product Management dari PT Medion, Apt Retnoningtyas SFarm, ada beberapa kategori sediaan berdasarkan pengelompokkannya, yakni… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023. (CR)

TERBUKTI, KOLABORASI “MAKHLUK HALUS” DAN “CAIRAN SAKTI” BISA TINGKATKAN EFISIENSI

Pemberian probiotik pada ayam meningkatkan nafsu makannya. (Foto: Istimewa)

Makanan merupakan persoalan hidup dan mati bagi semua makhluk hidup. Tidak cukup hanya “tersedia”, kualitas nutrisi yang terkandung dalam makanan pun menjadi unsur penting kedua yang menentukan keberlangsungan hidup.

Dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi, makhluk hidup dapat berkembang lebih pesat dan sehat dibanding banyak makan tetapi nutrisi yang dapat diserap tubuh hanya sedikit. Logika yang sama juga berlaku untuk hewan ternak, dalam hal ini ayam dan bebek.

Pemberian suplemen pada ransum atau pakan bukan hal baru, bahkan menjadi kewajiban untuk memastikan agar unggas dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya agar tumbuh secara optimal. Selain melengkapi mikronutrisi yang dibutuhkan tubuh unggas, suplemen prebiotik dan probiotik juga dapat memberikan manfaat dengan meningkatkan kesehatan pencernaan. Dengan begitu, penyerapan nutrisi berjalan optimal dan bau kotoran dapat ditekan.

Kebutuhan Nutrisi Bebek dan Ayam Pedaging
Sebelum memutuskan menambah suplemen, peternak perlu mengetahui kadar nutrisi yang terdapat dalam pakan. Nilai atau kadar nutrisi yang paling umum dijadikan patokan dalam menentukan terpenuhinya kebutuhan nutrisi ternak adalah energi termetabolis (EM) dan protein kasar (CP). Kedua nutrisi tersebut dihitung berdasarkan jumlah dan dibandingkan terhadap jumlah pakan secara keseluruhan. Energi metabolisme pada pakan berfungsi memberi tenaga bagi tubuh unggas agar metabolisme tubuh berjalan lancar. Adapun protein berfungsi vital untuk perkembangan jaringan, organ dan daging unggas.

Dalam dunia peternakan unggas jenis pedaging, istilah grower maupun finisher tak asing didengar. Secara umum, fase grower adalah masa ketika unggas masih berusia harian hingga mencapai usia dimana organ dalamnya sudah berkembang dengan lebih sempurna. Untuk fase finisher merupakan masa terakhir pemeliharaan sebelum panen.

Sementara bagi bebek pedaging, masa starter dimulai saat bebek berusia harian atau dalam istilah lainnya yaitu DOD (day old ducks) hingga berusia sekitar 2-3 minggu. Fase ini paling krusial dalam pertumbuhan organ dalam bebek. Keterlambatan berkembang dalam fase grower akan berdampak besar pada pertumbuhan selanjutnya. Setelah melalui fase grower, bebek memasuki fase finisher, dimana organ dalam tubuh sudah lebih sempurna. Dalam fase ini perlakuan bebek lebih difokuskan pada penggemukan hingga waktu panen.

Kebutuhan nutrisi yang berbeda pada... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023. (MFR/RA)

PILAH-PILIH HERBAL AGAR PERFORMA OPTIMAL

(Foto: Istimewa)

Suplemen pakan juga dikenal sebagai feed aditive atau pemacu pertumbuhan dalam bentuk antibiotik telah digunakan secara tradisional dalam pakan ternak pertanian sejak pertengahan 1940-an untuk menjaga lingkungan usus yang sehat dan meningkatkan kinerja (Dibner dan Richards, 2005). Didorong oleh peraturan yang lebih ketat mengenai perlindungan kesehatan manusia, kesejahteraan hewan dan lingkungan di satu sisi dan peningkatan permintaan protein hewani di sisi lain, membuat adaptasi alternatif diperlukan untuk produksi hewan yang berkelanjutan.

Karena meningkatnya larangan penggunaan Antibiotic Growth Promoters (AGPs) di seluruh dunia pada pakan, sehubungan dengan kekhawatiran perkembangan resistensi antimikroba dan selanjutnya transfer gen resistensi antibiotik dari mikrobiota hewan ke manusia (Castanon, 2007; Steiner dan Syed , 2015), tren saat ini di kalangan produsen unggas adalah beralih dari penggunaan AGP dalam ransum unggas.

Aditif pakan yang berasal dari tumbuhan dikenal sebagai Phytogenic Feed Additives (PFAs), yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah, essential oil (EO), ekstrak tumbuhan dan komponennya telah menjadi kelas aditif pakan yang berkembang untuk pakan hewan, karena preferensi konsumen untuk produk hewani alami dan bebas antibiotik.

Potensi PFA untuk meningkatkan performa dikaitkan dengan kemampuannya menjaga lingkungan usus yang sehat (Windisch et al., 2008). Dalam sejumlah besar studi ilmiah, essential oils yang mengandung sebagian besar zat aktif tanaman telah dilaporkan meningkatkan kesehatan dan meningkatkan kinerja zootechnical dengan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk hewan karena efek antioksidan dan antiinflamasinya, modulasi mikrobiota usus, bermanfaat berdampak pada kualitas usus yang menghasilkan kinerja yang lebih baik (Diaz-Sanchez et al., 2015; Upadhaya dan Kim 2017; Luna et al., 2019), meningkatkan kecernaan nutrisi (Jamroz et al., 2003; Jamroz et al., 2005) dan kesehatan usus (McReynolds et al., 2009) pada broiler dan unggas.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa melengkapi diet broiler dengan PFA menghasilkan efek… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

PETERNAKAN TAK BERIZIN DIEKSEKUSI, PULUHAN EKOR BABI DIEVAKUASI

Babi Yang Dievakuasi Oleh Aparat Setempat 
(Sumber : Istimewa)

Puluhan ekor babi dari peternakan yang berada di tengah permukiman Desa Mlese, Kecamatan Gantiwarno, ditertibkan dan dipindahkan oleh Satpol PP dan Damkar Klaten bersama Muspika dibantu warga, Selasa (21/3/2023).

Proses eksekusi pemindahan puluhan babi itu dilakukan menindaklanjuti kesepakatan sebelumnya jika pemilik sanggup mengosongkan kandang babi dalam rentang sebulan.

Sebanyak 91 ekor babi milik Sugiyarto dipindahkan ke salah satu kandang ternak di wilayah Kecamatan Jogonalan. Sebelumnya, peternakan babi tak berizin yang berada di tengah permukiman itu dikeluhkan warga. Selain menyebabkan polusi bau, ternak babi itu mencemari saluran air.

Sumirah, warga sekitar mengapresiasi tindakan yang telah dilakukan oleh unsur Muspika tersebut. Menurutnya tindakan tersebut seharusnya sudah dilakukan sejak lama mengingat warga sekitar yang sangat terganggu dengan keberadaan peternakan tersebut. 

"Baunya enggak enak, sering ada kendaraan masuk keluar, kita jadi enggak tenang. Mudah - mudahan kegiatan peternakan mereka enggak ada lagi, soalnya di sini sudah sangat padat pemukimannya," tutur Sumirah. 

Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Bambang Saptono mengatakan bahwa eksekusi ini dilakukan sesuai dengan standar dan operasional prosedur yang berlaku. Sehingga pemilik peternakan dipastikan sudah legowo dengan tindakan yang diambil oleh perangkat pemerintah.

"Sebelumnya kami lakukan pengecekan, surat izinnya tidak ada, kelengkapan legalnya juga tidak lengkap. Sesuai peraturan yang berlaku langsung kami tindak agar tidak timbul tindakan - tindakan main hakim sendiri dari masyarakat," ujar Bambang. (INF)









JOKOWI INGIN PEMUDA PAPUA JADI PETERNAK KETIMBANG PNS

Presiden Jokowi Ingin Pemuda Papua Jadi Peternak Ketimbang PNS
(Sumber : CNN Indonesia)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat mendorong pemuda Papua untuk jadi pengusaha seperti beternak ayam, menjadi seniman, pemusik hingga desainer, dibandingkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal ini disampaikan saat meresmikan Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua. Menurutnya, tak hanya jadi pengusaha, banyak pemuda Papua ingin menjadi seniman, seperti pemusik hingga desainer.

Ia mencontohkan, untuk peternakan, salah satu anak muda Papua bernama Maria berhasil membuktikan kesuksesannya. Bahkan, Maria sudah memiliki lebih dari 2.000 ayam ternak, sehingga ini menjadi contoh baik untuk ditiru oleh seluruh pemuda tak hanya di Papua, tapi seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menawarkan pemuda Papua lainnya, Stella, untuk beternak ayam. Stella menyatakan ia pernah beternak ikan tetapi gagal, sehingga saat ini ingin mencoba beternak ayam seperti Maria.

Stella menyampaikan kepada Jokowi bahwa ia berharap bisa memiliki 10 ribu ayam, jauh lebih banyak dari Maria. Tapi, Kepala Negara ini menyampaikan semua ada proses, tidak bisa langsung sukses.

"Punya dulu 20 ekor (ayam), meningkat jadi 300 ekor. Jangan langsung melompat, nanti mati kayak ikannya repot nanti, rugi gede banget itu hati-hati, pelan-pelan. Apa-apa itu perlu proses pelan-pelan nggak mungkin langsung melompat," jelas Jokowi.

Ia pun mencontohkan dirinya, sebelum menjadi seorang presiden terlebih dulu jadi wali kota, kemudian jadi gubernur, baru naik jadi presiden.

Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi ini mencerminkan pemerintah tidak hanya membangun daerah Jawa saja, tapi seluruh Indonesia. Tentunya dimulai dari mendukung kemajuan pemuda yang nantinya menjadi masa depan bangsa.

"Kita berikan kesempatan anak-anak muda kita yang memiliki kreativitas, inovasi, keinginan besar untuk bergerak di bidang fashion, industri kreatif, di bidang peternakan, perikanan, semua memiliki kesempatan karena saya melihat peluang opportunity dan kesempatan di tanah Papua masih besar sekali untuk bisa anak-anak muda masuk," pungkasnya. (INF)


MEMAKSIMALKAN PERAN DOKTER HEWAN PERUNGGASAN DALAM BIDANG KEAMANAN PRODUK ASAL UNGGAS

Peternakan Ayam Petelur, Wajib Memiliki NKV
(Sumber : Istimewa)


Rabu 22 Maret 2023 Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) menggelar webinar bertajuk "Peran Strategis Dokter Hewan Perunggasan Dalam Upaya Penjaminan Keamanan Produk Unggas Untuk Kesehatan Manusia" melalui aplikasi zoom meeting. Hadir sebagai narasumber yakni Dth Asep Rusmana selaku Konsultan Keamanan Pangan Halal dan praktisi Kesehatan Masyarakat Veteriner. 

Drh Erry Setyawan Sekjen ADHPI dalam sambutannya mengatakan bahwasanya dokter hewan perunggasan tidakn hanya memiliki kompetensi di sektor hulu saja tetapi  juga di sektor hilir. Hal tersebut karena produk asal unggas merupakan produk yang mayoritas dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, sehingga sangat penting menjaga kualitas dan keamanannya. Ia juga mengingatkan bahwa menjamin keamanan pangan asal hewan yang dikonsumsi oleh manusia juga merupakan salah satu kewajiban dan kontribusi dokter hewan kepada masyarakat secara luas.  

Dalam paparannya Drh Asep yang sudah banyak makan asam garam di bidang penjaminan produk pangan asal hewan banyak memaparkan pengalamannya terkait peran dokter hewan dalam menjamin keamanan pangan asal hewan baik di sektor hulu maupun hilir.

Sebagai contoh ia membandingkan sebuah gerai ayam goreng siap saji yang terkenal di dunia yang sudah memiliki 700 gerai di seluruh Indonesia dengan gerai serupa sekelas UMKM. Keduanya sama - sama menyediakan menu ayam goreng, namun harga yang dibayar dan kualitas yang didapatkan konsumen tentunya akan berbeda.

"Menjaga dan menjamin keamanan pangan yang dimakan oleh konsumen selain menjadi kewajiban juga meningkatkan value produk dan citra dari perusahaan. Memang kesannya mahal dan menambah biaya, tetapi ini harus dilakukan," tuturnya.

Ia juga menjelaskan berbagai macam aspek yang meliputi kemanan pangan mulai dari sertifikat yang wajib dimiliki oleh produsen pangan asal hewan, Good Manufacturing Practice, dan lain sebagainya.

Namun yang tak kalah penting menurut Asep, peraturan perundangan di Indonesia dan di dunia mewajibkan produsen pangan untuk menjamin kualitas produk yang dijualnya kepada konsumen, sehingga ini menjadi sangat vital dan menuntut peran lebih dokter hewan.

"Kita sebagai dokter hewan harus dapat memastikan bahwa seluruh rantai produksi kita bebas dari risiko ancaman yang dapat mengontaminasi produk, sehingga aman. Sertifikat seperti NKV itu merupakan salah satu bukti bahwa produsen menerapkan higiene dan sanitasi di fasilitas produksinya dan itu hanya sebagian kecil dari komponen food safety, masih banyak hal lainnya," tutur Asep.

Selanjutnya Asep menerangkan mengenai cara mendapatkan seritifkat NKV, komponen dan persyaratann yang harus dipenuhi untuk mendapatkannya, serta kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter hewan dalam mengaudit, surveilans, dan memahami komponen tersebut. (CR)

HERBAL, PAHAMI DAN APLIKASIKAN DENGAN TEPAT

Pemberian obat herbal harus dilakukan dengan dosis dan aturan pakai yang tepat, baik dilarutkan melalui air minum atau dicampur pada ransum. (Foto: Istimewa)

Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan flora yang begitu beragam. Pemanfaatan dari beragam flora ini salah satunya digunakan sebagai obat. Ya, masyarakat Indonesia sudah sejak dahulu kala menggunakan berbagai flora sebagai pengobatan, dimana orang awam sering menyebutnya sebagai jamu.

Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, Apakah Sama?
Ketiganya sama-sama tergolong sebagai obat tradisional atau obat herbal. Obat tradisional ini bisa diartikan sebagai bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, bahan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka menjadi tiga kriteria obat tradisional yang diklasifikasikan berdasarkan keterbuktian dan standarisasi khasiat, keamanan dan mutu.

1. Jamu
Adalah obat tradisional Indonesia. Pembuktian ilmiah atas khasiat dan keamanannya hanya berdasarkan bukti-bukti secara empiris atau turun-temurun. Biasanya sediaan ini hanya campuran yang sederhana. Bahan baku yang digunakan untuk jamu tidak wajib dilakukan standarisasi, namun tetap harus memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan (farmakope atau peraturan kepala badan).

2. Obat herbal terstandar
Berbeda dengan jamu, obat herbal terstandar (OHT) merupakan sediaan alami yang khasiat dan keamanannya telah terbukti secara ilmiah (uji toksisitas dan farmakodinamika) dengan uji pra klinik. Bahan baku yang digunakan juga telah dilakukan standarisasi, yaitu dilakukan kontrol kualitas. Kontrol kualitas ini dilakukan untuk memastikan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023.

Ditulis oleh:
Hindro Setyawan SPt
Technical Support-Research and Development
PT Mensana Aneka Satwa

PETERNAK PUYUH MANDIRI, MARAUP UNTUNG DARI RIBUAN BUTIR TELUR

Menjalani usaha skala kecil ternak puyuh harus siap menghadapi risiko, oleh karena itu penerapan biosekuriti juga penting. (Foto: Dok. Infovet)

Keuntungan per butir telur puyuh memang hanya Rp 100. Tetapi dengan ribuan telur per hari, omzet bulanan usaha ternak puyuh mandiri ini cukup menggiurkan. Berani coba?

Pagi itu, hujan deras yang mengguyur kawasan Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, baru saja reda. Namun awan masih tampak tebal dan gerimis kecil masih terasa. Di rumah kontrakan berukuran 8x12 meter, empat orang tampak sibuk menyiapkan keranjang berisi telur burung puyuh.

Ribuan butir telur berukuran mungil tersebut sudah dikemas dalam kardus-kardus kecil. Para pekerja tadi segera memindahkan keranjang-keranjang itu ke mobil yang sudah diparkir depan rumah, berpacu dengan gerimis yang masih terus turun. “Pagi ini saya mau antar dagangan ini ke pasar sekitar Kebayoran Lama dan Pal Merah,” ujar Widodo, pemilik usaha telur puyuh tersebut kepada Infovet.

Widodo adalah pelaku usaha cukup sukses di Depok untuk ukuran usaha kecil dan menengah (UKM). Memulai usaha dari sekadar menjadi pedagang di pasar, kini sudah memiliki peternakan puyuh petelur sendiri. Peternakan burung puyuhnya berada di dua tempat, yakni Kota Salatiga (Jawa Tengah) dan Madiun (Jawa Timur).

Masing-masing kandang dikelola oleh adik Widodo. Kandangnya tidak terlalu luas, dalam satu bangunan tertutup berukuran 6x12 meter persegi, menampung empat lajur kandang dan masing-masing lajur bersusun tiga. Pria ini benar-benar memaksimalkan tempat. “Satu lokasi ternak bisa mencapai 5.000 burung, kadang juga kurang dari 5.000 tergantung ada yang afkir atau tidak,” katanya.

Dari 5.000 ekor puyuh tersebut, Widodo mengaku per hari menghasilkan antara 70-80% telur. Artinya, per hari satu tempat ternaknya menghasilkan antara 3.500-4.000 butir telur puyuh. Untuk dua tempat per hari ternak puyuh miliknya menghasilkan antara 7.000-8.000 butir telur.

Seminggu sekali hasil telurnya dikirim langsung ke penampungan usaha telur puyuhnya di Depok. Widodo langsung mendistrubusikan telur-telur tersebut ke para pedagang di pasar-pasar tradisional di Jakarta dan sekitarnya. Karena tidak melalui mata rantai yang panjang dalam distribusi, keuntungan yang didapat Widodo sudah pasti besar.

“Alhamdulillah, kan saya langsung ambil dari peternakan sendiri, jadi keuntungan lebih besar kalau dibandingkan saya ambil dari pengepul telur,” ucapnya.

Sayangnya, Widodo bukan tipe entrepreneur yang menganut pola manajemen rapih. Asal masih ada untungnya, usaha ternak dan jualan telur puyuh terus ia jalani. Ia mengaku tak mau repot dengan hitungan keuangan usaha. “Yang penting kalau dijual masih ada untungnya ya saya jalan terus,” tuturnya.

Terapkan Biosekuriti
Widodo merupakan salah satu dari sekian banyak pelaku usaha peternakan yang mencoba peruntungan sebagai peternak mandiri burung puyuh skala kecil. Jika mau menelusuri ke daerah yang menjadi kantong-kantong peternakan burung puyuh yang pola usahanya sama dengan Widodo.

Berbeda dengan para pelaku usaha peternakan integrator skala besar, Widodo masih mengandalkan pakan pabrikan. Belum bisa meramu pakan sendiri. Untuk bibit, pria ini masih mencoba untuk mengembangkan sendiri. “Tapi masih bertahap, sebagian besar masih ambil dari breeder, kalau pas puyuh yang di kandang sudah saatnya diafkir,” ujarnya.

Seperti halnya usaha ternak ayam petelur, Widodo juga mendapat hasil tambahan dari usahanya. Burung-burung yang sudah memasuki masa “pensiun” bertelur alias afkir, akan dijual ke pengepul untuk pedaging puyuh. Per ekor puyuh afkir, menurut Widodo, hanya laku antara Rp 4.000-5.000. “Biasanya buat dijual daging puyuh goreng di warung tenda,” katanya.

Menjalani usaha integrator skala kecil ternak puyuh juga harus siap menghadapi risiko. Seperti halnya ayam, jika kurang cermat dalam perawatan kandang dan kesehatan burung, bisa berakibat fatal. Satu ekor saja yang terkena penyakit, bisa menular ke sebagian besar penghuni kandang. Sebab itu, biosekuriti kandang menjadi hal yang wajib dipenuhi. “Kalau sudah ada tanda-tanda terserang penyakit, biasanya langsung dipotong untuk dijadikan pedaging,” kata Widodo.

Bermodal 600 Butir
Pelaku usaha ternak burung puyuh lainnya yang sukses adalah Slamet Wuryadi. Usaha yang dijalani peternak yang berada di Sukabumi ini tergolong skala besar. Di jagat bisnis peternakan burung puyuh, nama pria yang satu ini sudah tak asing lagi. Bisa dibilang, pengusaha kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 1971 ini, adalah maestro di bisnis burung puyuh.

Di balik kesuksesannya, Slamet memiliki kisah yang menginspirasi. Perjuangannya dalam merintis usaha peternakan unggas mini cukup berliku. Namun konsistensinya dalam dunia peternakan puyuh menjadikan ia kini telah menikmati kesuksesan sebagai pengusaha.

“Usaha saya ini bermula pada tahun 1992 awal saya hijrah ke Sukabumi. Saya percaya Sukabumi adalah daerah potensial untuk dijadikan lahan usaha agribisnis,” ujarnya kepada Infovet.

Jalan Slamet mencintai puyuh tak terlepas dari pengalamannya sendiri sejak menempuh kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Awal kariernya juga menghantarkan Slamet bekerja di korporasi peternakan, Sierad.

Titik luncur dirinya menguasai ilmu dan praktik budi daya puyuh juga didapatkan Slamet saat menjadi Manajer PT Golden Quail Farm, sebuah peternakan puyuh terbesar di Asia. Namun setelah bekerja selama 10 tahun, Slamet akhirnya memilih jalannya sendiri.

Pengalaman yang panjang menjadikan Slamet semakin matang dalam menentukan langkah, dengan bermodalkan bibit telur puyuh sebanyak 600 butir seharga Rp 175.000, ia memulai kisahnya merintis usaha ini. Hingga sekarang terbukti puyuh miliknya sudah mencapai puluhan ribu ekor lebih.

Berkembang Bertahap
Mengingat masa lalunya, Slamet menceritakan bagaimana ia memulai usahanya. Dalam menjalankan bisnisnya ia bekerja sama dengan sang istri, disaat ia tidak ada di rumah mengurusi pekerjaannya sebagai konsultan, istrinyalah yang mengurus puyuh-puyuh tersebut.

Kala itu area peternakannya masih menjadi satu dengan rumah tempat tinggal mereka. Namun kini berubah menjadi peternakan seluas 3.000 meter yang sudah terpisah dari tempat tinggalnya. Usahanya terus berkembang hingga sekarang ia sudah memiliki tiga perusahaan, yakni CV Slamet Quail Farm, PT Pondok Puyuh Indonesia dan Pondok Wirausaha CFE-SQF.

Alasan alumni IPB memilih beternak puyuh dibanding unggas lainnya adalah prospek bisnis puyuh di Indonesia sangat menjanjikan. Menurut data kebutuhan telur puyuh secara nasional mencapai 7 juta butir/hari, sedangkan produksi hanya mampu mencukupi sekitar 4 juta butir/hari.

Walaupun setiap butir telur puyuh hanya memiliki keuntungan Rp 100, tapi kini  Slamet sudah menghasilkan 300.000 butir lebih telur puyuh per hari dengan keuntungan tak kurang dari Rp 100 rupiah per butir. “Usaha ini tidak memerlukan modal besar. Saya yakin dengan nilai investasi sebanyak Rp 2.250.000 berupa 750 ekor indukan puyuh, dalam waktu 18 bulan para peternak dapat meraup omzet cukup besar,” ungkapnya.

Ada hal menarik yang menjadi prinsip pada pengusaha yang satu ini. Slamet mengaku pernah ditawari gaji sampai Rp 400 juta ketika diundang menjadi narasumber di Malaysia untuk bisa mengembangkan bisnis puyuh di “Negeri Jiran” tersebut.

“Darahku masih Merah Putih, Tulangku masih NKRI. Karenanya, saya tolak mentah-mentah ajakan tersebut. Saya justru ingin puyuh menjadi unggas keunggulan asli Indonesia, diproduksi oleh UMKM Indonesia dan dikonsumi masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Selain itu, Slamet juga terus berinovasi dalam menjalankan usahanya seperti menemukan talang pakan yang akan memperhemat pakan, sistem air minum yang efektif dan trail yang digantikan oleh adaton. Menariknya, Slamet juga mampu membuat telur puyuh beromega tinggi yang sudah teruji di laboratorium IPB dan UGM. (AK)

AI KEMBALI MELANDA, SEMUA PIHAK DIIMBAU WASPADA

(Sumber: iSIKHNAS)

Avian Influenza (AI) kembali mewabah, hampir di seluruh belahan dunia. Bahkan di Amerika Serikat, wabah AI mengganggu keseimbangan supply dan demand produk perunggasan mereka.

Merebak di Seluruh Dunia
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat bahwa AI mulai mengalami kenaikan kasus sejak pertengahan 2021. Kemudian kasus AI semakin menjamur di berbagai negara di seluruh dunia, mulai dari Eropa dan Asia.

Di Perfektur Ibaraki Jepang, sebanyak 930.000 ekor unggas harus dimusnahkan akibat wabah AI. Bahkan di Jepang pada 2022, tercatat bahwa ada 9,8 juta unggas dimusnahkan, Ini merupakan rekor tertinggi suatu pemusnahan unggas di negara tersebut.

Tidak hanya menyerang unggas, AI juga menyerang manusia. di Tiongkok dan Hongkong kejadia AI H5N6 banyak terjadi pada manusia. Kurang lebih 83 kasus di China terjadi sejak 2022. Yang terbaru di Kamboja, seorang anak berusia 11 tahun meninggal dunia akibat AI.

Dari serangkaian hasil uji anak tersebut terinfeksi AI H5N1 clade 2.3.2 1c (Nidom, 2023). Dalam sebuah webinar yang digelar melalui daring, Guru Besar FKH Unair, Prof CA Nidom, mengatakan bahwa clade virus tersebut sudah lama beredar di Kamboja, yakni sejak 2014-2016.

“Kejadian ini tentunya semakin mengancam Indonesia yang masih satu region dengan Kamboja. Dimana Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi unggas terbesar di Asia Tenggara bersama Thailand,” tutur Nidom.

Sementara menurut Konsultan Perunggasan, Tony Unandar, mewabahnya AI beberapa tahun belakangan ini terutama di negara maju tak lepas dari adanya peternakan dengan konsep… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023. (CR)

KIPAS KANDANG AYAM BROILER & LAYER: PENGETAHUAN ESENSIAL

“Jadi begini, kalau secara pengertian antara exhaust fan, blower dan fan sendiri memiliki definisi yang berbeda-beda,” ujar GM Technical Grand Parents Stock-Poultry Specialist, PT Janu Putra Abadi, Sofin Faiz, saat diwawancara Infovet, Rabu (25/1) secara daring.

“Dan teman-teman bisa cari informasi mengenai definisi tersebut dari berbagai sumber. Namun, mari kita sederhanakan dan sesuaikan pengertian kita di dunia peternakan ayam.”

Blower fan pengertian sebenarnya adalah kipas tiup, biasa digunakan sebagai sirkulasi udara. Sifatnya positive pressure, mengalirkan udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Biasanya blower atau kipas tiup ini ditemukan di open house.

Sedangkan exhaust fan adalah kipas yang sifatnya mengisap. Menimbulkan tekanan negatif (negative pressure) di dalam kandang dan di luar kandang kipas tersebut menimbulkan positive pressure. Tekanan negative pressure di dalam kandang ayam tersebut akan menghasilkan angin dengan kecepatan tertentu.

“Namun di lapangan peternak biasanya menggunakan istilah blower dan exhaust fan untuk menyebut jenis yang sama,” tambah Sofin.

Fungsi Kipas Kandang Ayam

Kipas pada kandang berfungsi mencukupi kebutuhan udara segar bagi ayam yang dipelihara di dalam kandang semi closed house atau kandang closed house. Juga untuk mengeluarkan gas-gas beracun atau sisa metabolisme yang dihasilkan ayam di kandang.

Kemudian untuk menghasilkan angin pada kecepatan tertentu di dalam kandang ayam sehingga tercapai efek dingin (wind chill effect) pada ayam. Bertujuan menyamankan ayam, sehingga potensi genetiknya tercapai maksimal.

Jenis Kipas Untuk Kandang Ayam

Kipas blower biasanya digunakan untuk sirkulasi saja, kebanyakan dipakai pada open house broiler maupun layer.

Sedangkan exhaust fan atau kipas isap, digunakan untuk menimbulkan negative pressure di dalam kandang. Jenisnya biasanya dilihat dari ukuran. Ada yang berukuran 36, 50, 54 dan 72 inch. Beserta spek dinamonya, jenis-jenis tersebut akan menghasilkan kapasitas tertentu.

Selain itu, juga banyak variasi di cara kerja mesin exhaust fan. Ada yang on/off, ada pula yang variable fan (variable speed fan) dimana kipas terus berjalan, namun kecepatannya bisa berkurang atau bertambah menyesuaikan sensor lingkungan.

Sofin Faiz

Sofin Faiz juga berbagi pengetahuannya di Youtube dan Instagram

Penggunaan Exhaust dan Blowing Fan

“Kalau kandang masih open bisa dipakai blowing fan. Kalau kandang sudah menggunakan semi closed atau full closed house maka exhaust fan saja sudah cukup,” jelas Sofin.

Sofin juga menjelaskan penggunaan blowing fan sekaligus exhaust fan dalam satu kandang bisa dibilang tidak perlu. Jika ada peternak memiliki kandang semi closed house atau closed house, namun masih menggunakan blowing fan, menurutnya mereka harus menggunakan kipas yang kapasitasnya terstandar.

Untuk masa brooding, blowing fan mungkin masih bisa digunakan. Namun saat growing penggunaan kedua jenis kipas di dalam satu kandang justru tidak efisien. Karena masa growing yang dibutuhkan ayam adalah kecepatan angin.

Bagaimanakah Pengoperasian Kipas Yang Ideal?

Pengoperasian kipas tergantung pada beberapa hal. Pertama, kebutuhan ayam karena ayam per kg memiliki kebutuhan udara minimum dan maksimum, khususnya di saat masa brooding dan pada kandang yang menggunakan side-mode ventilation. Artjnya kebutuhan minimum ayam harus terpenuhi.

Kedua, tergantung pada ambience temperature/temperatur lingkungan di dalam kandang. Jadi, pengaturan kipas nyala dan mati bukanlah hal baku, wajib menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Pengoperasian di pegunungan dengan di tepi pantai tidak bisa disamakan.

Ketiga, tergantung controller apakah menggunakan manual atau otomatis. Jika manual biasanya hanya memiliki sedikit sensor, sehingga pekerja kandang harus selalu memperbarui set point suhu disesuaikan umur dan kebutuhan ayam, temperatur lingkungan dan wind chill effect. Peternak perlu membuat catatan khusus mengenai pengaturan set point di kandang mereka.

Sedangkan contoller otomatis, high end controller menggunakan banyak sensor, sehingga controller akan menyesuaikan penggunaan kipas blower/exhaust secara otomatis.

Perawatan Kipas Kandang Ayam

Pastikan tegangan listrik stabil, tidak mudah naik turun. Keamanan jaringan kabel harus diutamakan untuk menghindari korsleting. Bersihkan blower setelah panen, atau memang jika ditemukan banyak kotoran.

Kontrol dan ganti fan belt secara berkala. Cek pully-pully setelah dibersihkan, jika perlu ditambahkan pelumas. Jika ada blade bengkok atau rusak, lebih baik segera diganti, karena akan memberatkan kerja dinamo yang berefek pada biaya listrik naik.

Tips Memilih Kipas Kandang Ayam

Ketika membeli kipas pastikan ada keterangan kapasitas kipas yang jelas. Jika penjual tidak memilikinya, artinya mereka tidak mengetahui apa yang mereka jual. Sofin menjelasksan, “Efek jangka panjangnya nanti ke peternak sendiri jika tidak berfungsi dengan baik. Kapasitas kipas berkaitan dengan jumlah kipas yang dibutuhkan nantinya.”

Selain itu, pemilihan kipas perlu menyesuaikan kebutuhan kandang dari segi dimensi, populasi, suhu dan kelembapan area kandang.

Kenali bahan kipas, beberapa produsen membuat kipas dari full metal, sebagian lain full fiber dan ada yang kombinasi menggunakan fiber pada blade/baling-balingnya dan metal pada rangkanya.

Baling-baling fiber lebih ringan sehingga berpengaruh pada biaya penggunaan listrik yang lebih rendah. Namun jika ada benda asing masuk, baling-baling fiber akan mudah patah jadi harus mempunyai spare parts cadangan.

Sedangkan baling-baling dari besi lebih kokoh dan kuat. Jika ada benda asing yang masuk tidak mudah patah namun bisa membuat presisinya berkurang. Dari presisi yang berkurang akan membuat kerja dinamo semakin berat.

Ketahui juga produsen kipasnya, beberapa produsen kipas memiliki standardisasi kipas agriculture industry dunia, seperti Besslab dan sebagainya.

Ketahui berapa lama keawetannya, biasakan mencari informasi dan riset sebelum membeli kipas. Utamakan menggunakan kipas yang berkualitas, jangan mengutamakan harga murah.

“Sebagai peternak perlu mulai berpikir investasi, return of investment dari sistem yang dibeli, keawetannya bagaimana? Terkadang harga yang mahal, ternyata maintenance lebih murah dan lebih awet. Dibanding kipas yang murah tapi tjap beberapa periode sudah harus ganti,” pungkas Sofin. (NDV)

PEMUSNAHAN ANAK AYAM DI MESIR MEMICU PROTES

Rekaman yang menunjukkan pemusnahan massal anak ayam di beberapa peternakan unggas telah memicu protes di antara penduduk Mesir. Kekhawatirannya adalah bahwa industri perunggasan di Afrika Utara terkena dampak yang lebih parah dari krisis pangan lebih lanjut hingga gangguan ekspor biji-bijian Ukraina dan tantangan lainnya.

Hashtag 'eksekusi ayam' menjadi viral di Mesir pada bulan Oktober, tak lama setelah serangkaian video yang menggambarkan pembantaian brutal anak ayam diposting di saluran media sosial. Dalam video tersebut, sekelompok pria, yang diduga pekerja di peternakan unggas, memasukkan lusinan anak ayam ke dalam kantong plastik besar dan menyegelnya, perlahan-lahan mencekik burung-burung itu. Video-video yang mengejutkan diyakini hanya mengungkapkan puncak gunung es, karena pemusnahan unggas dilaporkan telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Tharwat Al-Zeini, wakil presiden Federasi Produsen Unggas Mesir, menyatakan bahwa produsen unggas terpaksa memusnahkan anak ayam karena meroketnya harga pakan, tanpa kepastian bahwa pakan akan tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan di bulan-bulan mendatang.

Dalam wawancara dengan pers setempat, Al-Zeini mengaku tidak ada yang tahu berapa banyak ayam yang telah dimusnahkan sejak awal krisis. Dia menyatakan bahwa Mesir menghasilkan sekitar empat juta anak ayam per hari, dan kerugian baru-baru ini diyakini diperkirakan mencapai ribuan, sehingga dalam gambaran yang lebih besar, pemusnahan ini tidak dilihat sebagai bencana bagi industri. (via Poultryworld)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer