Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini NUTRICELL PERANTARAI KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DI BIDANG PENGOLAHAN SARANG BURUNG WALET | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

NUTRICELL PERANTARAI KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DI BIDANG PENGOLAHAN SARANG BURUNG WALET

Penandatanganan MoU di Bidang Sarang Walet Antara Indonesia dan RRT
(Sumber : Infovet)

Dalam pertemuan G-20 yang lalu di Bali, kontingen pengusaha Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok melakukan pertemuan bisnis yang membahas sarang burung walet. Dari sana disepakatilah bahwa akan diadakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan RRT terkait sarang burung walet.

Pengejawantahan kerjasama tersebut terjadi pada Sabtu (25/3) di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Pada hari itu dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara dua negara terkait kerjasama di bidang sarang burung walet dan pertanian berkelanjutan. Acara tersebut diprakarsai oleh PT Nutricell Emmersa Biosicience. 

Hadir dalam acara tersebut yakni Dr Ir Nasrullah selaku Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan. Dalam sambutannya beliau menyambut baik kerjasama bilateral ini, dan mengharapkan bahwa kerjasama ini dapat menguntungkan kedua negara, bukan hanya dalam jangka waktu yang pendek tetapi panjang.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kemenristek RRT di Indonesia, Chang Kong mengatakan bahwa kerjasama ini semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara. Dimana sebelumnya RRT dan Indonesia sudah banyak melakukan kerjasama di bidang pertambangan dan kendaraan berbahan bakar listrik. 

Ditemui juga ditempat yang sama, CEO PT Nutricell Suaedi Sunanto menyatakan bahwa kehadiran nutricell dalam kerjasama ini tentunya membingungkan semua pihak. Pasalnya Saat mengikuti kontingen pengusaha di G-20, Suaedi benar - benar bingung mencari topik yang terdekat dengan bidangnya, peternakan. 

"Saya akhirnya ketemu topik yang menarik, yang paling dekat ya sarang walet, mau ngomongin pertambangan enggak ngerti, mau ngomongin listrik takut kesetrum, jadi ya sarang walet ini komoditi yang seksi bagi kita," tuturnya. 

Suaedi bercerita bahwa Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia, dimana 80% produksi dunia berasal dari Indonesia. Sementara RRT, merupakan konsumen tersbesar dari sarang burung walet di dunia. 

"Tiongkok itu punya sejarah terhadap sarang walet seperti Eropa punya sejarah terhadap rempah - rempah. Pada saat orang Eropa mencari rempah ke Indonesia, sebenarnya kaisar Tiongkok juga menjalankan "misi rahasia" mencari sarang walet ke Indonesia," tuturnya.

Selama ratusan tahun, sarang burung walet telah menjadi konsumsi wajib bagi warga RRT, selama itu pula penelitian terhadap khasiat sarang burung walet telah dijalankan di sana, lanjut Suaedi. Meskipun mahal, warga RRT sebisa mungkin akan mengonsumsi sarang burung walet, karena khasiat dan sudah menjadi tradisi dan takhayul bagi mereka. Percampuran science dan folklore inilah yang menurut Suaedi menjadi pasar tersendiri.

Selama ini volume perdagangan sarang walet Indonesia langsung ke RRT mengalami kendala, salah satunya dalam hal standarisasi. Suaedi bilang bahwa RRT lebih suka mengimpor sarang walet dari Malaysia, Singapura, dan Hongkong karena mereka berinvestasi di sana dalam jumlah besar. Padahal, sarang walet alias bahan baku yang didatangkan kebanyakan dari Indonesia.

"Kami menginisasi agar sarang walet dari sini bisa memenuhi standar di RRT makanya kami ajak RRT investasi di sini. Dari segi tenaga kerja, di sini masih sangat efisien, mereka hanya tinggal melakukan transfer teknologi saja, kita sudah siap. Nah, disinilah Nutricell ikut andil, kami yang akan menjadi mitra mereka dalam memenuhi standar yang mereka inginkan, dengan portofolio yang kami miliki, mereka setuju dengan itu," tutur Suaedi.

Total investasi yang digelontorkan oleh RRT pada acara tersebut yakni sekitar USD 200 juta atau sekitar 3 triliun rupiah. Tentunya dengan masuknya investasi sebesar itu menjadi angin segar bagi Indonesia. (CR)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer