Gelaran Livestock Export Program (LEP) Expo ke-5 kembali digelar pada 14-15 Mei 2025 di The Springs Club Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang. Acara serupa terakhir kali dihelat pada 9-10 Juni 2022 lalu.
LEP merupakan program yang didanai bersama oleh Meat and Livestock Australia (MLA) dan LiveCorp. LEP telah memberikan layanan kepada industri peternakan sapi Australia dan Indonesia sejak 2009. Terutama yang bergerak dalam praktik kesejahteraan hewan, peningkatan produktivitas, dan efisiensi rantai pasokan.
Dalam pidato pembukanya di LEP EXPO 2025, Group Manager Productivity and Animal Wellbeing Meat and Livestock Australia (MLA), David Beatty, berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung berlangsungnya acara tersebut.
David juga mengatakan bahwa acara ini digelar untuk membantu industri peternakan sapi di Indonesia dapat lebih meningkatkan kualitas produk dan layanan yang tersedia. Selain itu, LEP EXPO juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan hewan dan efisiensi rantai pasokan dalam sistem produksi.
“Event ini merupakan sebuah perayaan dari kolaborasi antara Indonesia dengan Australia. Walau kadang industri ini menghadapi tantangan seperti penyakit dan gejolak market, kerja sama antar negara tetap kuat,” ujar David.
Ia melanjutkan bahwa sangat penting bagi industri untuk dapat meningkatkan kualitas di berbagai sektor, seperti sertifikasi halal, perbaikan infrastruktur, dan manajemen rantai pasok yang stabil. “Semoga LEP 2025 juga dapat menghadirkan peluang fantastis bagi peternakan untuk menjaga pasar agar lebih baik dan berkelanjutan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Minister Consellor Agriculture Australian Embassy For Indonesia yang diwakili oleh Andrew O' Sullivan mengatakan dalam pidatonya bahwa Indonesia adalah mitra penting bagi mereka.
“Kami telah berkomitmen mendukung program presiden Prabowo Subianto, salah satunya melalui funding berupa kursus singkat. Nantinya masyarakat Indonesia akan diajarkan tentang pengelolaan padang rumput, susu, dan pakan untuk memaksimalkan produktivitas sapi perah. Kami juga bekerja sama dalam penanggulangan wabah penyakit sapi yang menimpa Indonesia beberapa tahun belakangan,” tutur Andrew.
Sementara itu, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, yang juga hadir mewakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, turut menyampaikan kegembiraan atas terselengaranya LEP Expo 2025. Menurutnya, acara ini dapat menjadi bagian dari pilihan informasi yang lebih baik untuk meningkatkan produksi ternak dan efisiensi rantai pasok sebagai komitmen untuk mengembangkan studi komprehensif tentang peluang investasi ternak di Indonesia.
“Indonesia dan Australia telah lama bermitra dan saling mendukung di sektor peternakan. Oleh karena itu, hal baik ini harus tetap dilanjutkan dan dijaga. Forum ini penting sebagai wadah komunikasi dan hubungan antara pelaku peternakan di Indonesia serta memberikan informasi tentang produk dan layanan peternakan dalam upaya membangun industri peternakan Indonesia yang lebih baik,” tukasnya. (CR)