-->

CACAR UNGGAS, PENYEBAB DAN “PENGOBATANNYA”

cacar unggas
Foto: Wikipedia

Cacar unggas atau fowl pox, adalah penyakit viral yang disebabkan oleh virus pox. Strain virus pox yang menyerang ayam biasanya adalah virus fowl pox. Penyakit ini sudah tersebar luas di dunia, juga Indonesia, dan termasuk penyakit yang umum terjadi. Biasanya yang terjangkit cacar unggas adalah ayam yang menjelang dewasa.

Ada dua tipe cacar unggas. Infeksi kutaneus (kulit) dan infeksi difterik pada membran mukosa mata, mulut dan hidung. Ayam yang menderita cacar tipe kutaneus lebih berpeluang untuk sembuh.

Virus fowl pox resisten terhadap pengaruh lingkungan dan dapat bertahan hidup selama beberapa bulan. Penyebaran dan penularannya termasuk lambat. Tingkat penularan dan morbiditas bervariasi tergantung keganasan virus dan kualitas program pengendalian penyakit yang diterapkan.

Penularan pada ayam melalui kulit yang terluka. Virus bisa berasal dari vektor serangga seperti nyamuk, kutu dan lalat. Dari lingkungan yang sudah tercemar oleh virus. Bisa juga kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit.

Penyakit cacar unggas yang menyerang peternakan komersial bisa mengakibatkan kerugian ekonomi. Efeknya pada ayam bisa menyebabkan kekurusan, lambatnya kenaikan berat badan, dan pada ayam peterlur bisa menyebabkan penurunan produksi telur sementara.

Kalau tidak ada komplikasi dengan penyakit lain, cacar unggas berlangsung sekitar 3-4 minggu. Jika ada komplikasi bisa jauh lebih lama.

Penanganan kesehatan dan biosekuriti berpengaruh pada tingkat kejadian cacar unggas di peternakan. Layaknya penyakit yang disebabkan oleh virus, cacar unggas tidak ada pengobatan yang spesifik dan efektif. Kejadian cacar unggas sebaiknya dilaporkan ke dinas terkait peternakan dan kesehatan hewan.

Untuk pencegahan digunakan vaksin fowl pox dan pigeon pox. Vaksinasi hanya boleh dilakukan pada ayam yang kondisinya bagus dan sehat.

PAKAN AMAN DARI ANCAMAN TOKSIN

Mikotoksin sangat merugikan jika sudah mengontaminasi bahan baku pakan maupun pakan jadi. (Sumber: poultrynews.co.uk)

Mikotoksin sangat berbahaya bagi kelangsungan performa di peternakan unggas. Kontaminasi mikotoksin pada unit usaha unggas dapat menyebabkan kerugian sangat besar.

Mengancam Dalam Senyap
Jamur, cendawan, atau kapang tumbuh di mana dan kapan saja, terutama ketika kondisi lingkungan menguntungkan bagi mereka. Yang lebih berbahaya lagi, kebanyakan jamur biasanya tumbuh pada tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku pakan, jagung dan kacang kedelai.

Kedua jenis tanaman tersebut merupakan unsur penting dalam formulasi ransum. Jagung digunakan sebagai sumber energi utama dalam ransum, sedangkan kedelai sebagai sumber protein. Persentase jagung dan kacang kedelai dalam suatu formulasi ransum unggas di Indonesia sangat tinggi. Jagung digunakan 50-60%, sedangkan kedelai bisa sampai 20%. Bayangkan ketika keduanya terkontaminasi mikotoksin, tentu sangat mengkhawatirkan.

Kontaminasi mikotoksin dalam bahan baku pakan ternak pun bisa dibilang tinggi. Data dari Biomin pada 2017, menunjukkan bahwa 74% sampel jagung dari Amerika Serikat (AS) terkontaminasi deoksinivalenol/DON (vomitoksin) pada tingkat rata-rata (untuk sampel positif) sebesar 893 ppb. Sedangkan 65% dari sampel jagung yang sama terkontaminasi FUM pada tingkat rata-rata 2.563 ppb. Selain itu, ditemukan 83% sampel kacang kedelai AS terkontaminasi DON pada tingkat rata-rata 1.258 ppb. Kesemua angka tersebut di atas sudah melewati ambang batas pada standar yang telah ditentukan.

Jika sudah mengontaminasi bahan baku pakan apalagi pakan jadi, tentu sangat merugikan produsen pakan maupun peternak. Menurut Tony Unandar, selaku konsultan perunggasan yang juga anggota dewan pakar ASOHI, mikotoksikosis klinis bukanlah kejadian umum di lapangan.

Kasus mikotoksikosis subklinis yang justru sering ditemukan. Gejalanya klinisnya sama dengan penyakit lain misalnya imunosupresi yang mengarah pada penurunan efikasi vaksin, hati berlemak, gangguan usus akibat kerusakan fisik pada epitel usus, produksi bulu yang buruk, dan pertumbuhan yang tidak merata, juga kesuburan dan daya tetas telur yang menurun.

“Kita harus berpikir begitu dalam dunia perunggasan, soalnya memang kadang gejalanya mirip-mirip dan kadang kita enggak kepikiran begitu,” ujarnya.

Dirinya juga mengimbau agar jika bisa setiap ada kejadian penyakit di lapangan, sebaiknya diambil sampel berupa jaringan dari hewan yang mati, sampel pakan, dan lain sebagainya.

“Ancaman penyakit unggas kebanyakan tak terlihat alias kasat mata, dokternya juga harus lebih cerdas, periksakan sampel, cek ada apa di dalam jaringan, di dalam pakan, bisa saja penyakit bermulai dari situ, makanya kita harus waspada,” jelasnya.

Manajemen Risiko Wajib Hukumnya
Beragam alasan mendasari mengapa mikotoksin harus dan wajib diwaspadai. Menurut Global Technical/Commercial Manager Mycotoxin Risk Management Program, Selko, Dr Swamy Haladi, bahwa mikotoksin dapat... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025. (CR)

MIKOTOKSIN DAN ANCAMANNYA TERHADAP KESEHATAN AYAM

Aflatoksikosis akan menyebabkan memar di daerah paha (kiri), kerusakan hati (tengah), dan penurunan kualitas kerabang telur (kanan). (Foto-foto: Dok. Mensana, 2024)

Mikotoksin adalah senyawa toksik yang dihasilkan oleh jamur, seperti Aspergillus, Fusarium, dan Penicillium. Jamur ini sering mengontaminasi bahan pakan seperti jagung, gandum, kedelai, dan bungkil. Dalam budi daya ayam pedaging dan petelur, cemaran mikotoksin dalam pakan menjadi perhatian serius karena dapat mengganggu kesehatan ayam dan menurunkan produktivitas.

Mikotoksin yang Sering Mengontaminasi
1. Aflatoksin 
Aflatoksin diproduksi oleh Aspergillus flavus, Aspergillus nomius, dan Aspergillus parasiticus. Di antara jenis mikotoksin, aflatoksin bersifat sangat beracun, karsinogenik, dan menyebabkan kontaminasi yang parah (Manafi, 2012).

Aflatoksikosis adalah penyakit yang terjadi ketika kadar aflatoksin dalam bahan baku pakan berada dalam level tinggi. Kondisi ini akan menyebabkan keracunan akut pada ayam dan mengancam kesehatan ayam karena kerusakan hati yang ditimbulkan.

Aflatoksikosis pada ayam pedaging ditandai dengan memar terutama di daerah paha dan kondisi ini sangat rentan terhadap ayam muda. Dari laporan penelitian juga dijelaskan bahwa ayam petelur yang berproduksi tinggi akan sangat rentan terhadap aflatoksikosis. Hal ini dikarenakan hati yang bertanggung jawab atas sintesis prekursor lipid kuning dan putih telur yang terkandung dalam telur menjadi lebih berat kerjanya. Dalam jangka pendek, pengaruh aflatoksin dengan kadar rendah hingga sedang terhadap produksi telur adalah penurunan berat telur, tetapi untuk produksi masih bisa dipertahankan.

Aflatoksikosis kronis dapat memengaruhi kekuatan kerabang telur karena laju konversi vitamin D3 (cholecalciferol) dari pakan ke bentuk metabolik aktif berkurang. Hal ini menurunkan efisiensi penyerapan kalsium karena aktivitas protein pengikat kalsium di usus berkurang. Penyerapan karbohidrat dan nutrisi lipid juga terganggu karena berkurangnya produksi amilase pankreas dan lipase. Selain itu, efek merugikan dari aflatoksin antara lain: 
 
• Performan yang buruk (penurunan produksi dan berat telur)
• Penurunan daya tetas
• Imunosupresif (peningkatan kerentanan terhadap infeksi penyakit) yang bermanifestasi sebagai septikemia dan peritonitis
• Peningkatan lemak hati dan penurunan aktivitas beberapa enzim hati
• Perubahan bobot organ
• Penurunan kadar protein serum
• Memar pada karkas dan pigmentasi yang buruk (Manafi et al., 2018)

2. T-2 Toksin
T-2 toksin termasuk dalam golongan mikotoksin tricothechenes yang paling beracun. Tricothechenes merupakan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025.

Ditulis oleh:
Nurhadi Baskoro Murdonugroho SPt & 
Drh Bayu Sulistya 
Technical Support-Research and Development
PT Mensana Aneka Satwa

ARGENTINA MENGONFIRMASI KASUS FLU BURUNG PADA UNGGAS PELIHARAAN

Argentina telah mengonfirmasi kasus flu burung yang sangat patogen (HPAI) pada unggas pekarangan di provinsi Chaco setelah analisis laboratorium terhadap sampel yang dikumpulkan dari ayam, kalkun, dan bebek di kota Tres Isletas.

Perlu dicatat bahwa wabah flu burung yang signifikan terakhir di Argentina terjadi pada tahun 2023. Saat itu, pihak berwenang memutuskan untuk menghentikan ekspor dan lebih dari 630.000 ayam dimusnahkan.

Menurut Layanan Keamanan dan Kualitas Pangan Nasional Argentina, Senasa, negara tersebut belum mencatat wabah flu burung yang sangat patogen baru setidaknya sejak tahun lalu.

Setelah konfirmasi kasus baru tersebut, otoritas kesehatan Argentina menerapkan protokol sanitasi yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit. Langkah-langkah tersebut meliputi intervensi di properti yang terkena dampak, depopulasi lokasi, dan penerapan prosedur kebersihan dan disinfeksi. “Penting untuk digarisbawahi bahwa keberadaan penyakit ini pada unggas pekarangan tidak memengaruhi status sanitasi atau aktivitas komersial negara ini,” badan tersebut menyatakan dalam siaran pers.

Senasa juga merekomendasikan agar semua peternakan unggas memperkuat langkah-langkah manajemen, kebersihan, dan biosekuriti mereka untuk mencegah masuknya dan penyebaran virus. “Selain itu, mereka yang memelihara unggas harus memastikan bahwa mereka ditempatkan di tempat yang terlindungi untuk menghindari kontak dengan burung liar, membersihkan dan mendisinfeksi kandang unggas secara teratur, dan membatasi akses burung liar ke sumber air dan makanan di peternakan unggas yang dikelola keluarga,” saran badan tersebut.

WAMENTAN SUDARYONO AJAK KADIN PERKUAT INDUSTRI PETERNAKAN UNTUK KEMANDIRIAN PANGAN

Wamentan Sudaryono didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda menerima audiensi KADIN Bidang Peternakan. (Foto: Humas Kementan)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memperkuat kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging dalam rangka mempercepat tercapainya kemandirian daging di Indonesia.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa peran organisasi pengusaha seperti KADIN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan ayam petelur dan daging sapi lokal. Menurutnya, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan merumuskan formula yang efektif untuk meningkatkan produksi dan pemasaran produk peternakan.

“Karena itu, saya mendorong teman-teman Kadin untuk membuat formula atau cara yang efektif dalam meningkatkan produksi, kemudian pemasaran dan sebagainya yang tentu saja bermanfaat bagi masyarakat. Ke depan kami dari pemerintah siap untuk memfasilitasinya. Jadi kalau ada ilmu itu tidak boleh kita simpan sendiri,” ujar Wamentan Sudaryono di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyediakan panduan berupa modul yang berisi langkah-langkah praktis mengenai budidaya, pemasaran, dan aspek lain dalam usaha peternakan. 

“Jadi kita kan buat semacam modul yang mana didalamnya ada cara bagaimana budidaya, bagaimana melakukan pemasaran dan lain sebagainya,” katanya.

Wamentan Sudaryono menyebut, langkah ini diharapkan dapat mempermudah pengusaha dan masyarakat dalam mengembangkan usaha di sektor tersebut.

Optimisme juga disampaikan Sudaryono terkait potensi Indonesia untuk menjadi negara terbesar dalam produksi ayam, telur, dan sapi potong. 

“Kita ini bisa bikin pakan karena beberapa daerah sudah memiliki pabrik pakan. Yang penting alatnya berfungsi dan masyarakat dapat manfaatnya. Saya kira itu,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Peternakan, Cecep M Wahyudi, menyatakan kesiapan KADIN untuk mendukung program pemerintah terkait pengembangan ayam petelur dan sapi pedaging. 

Ia menjelaskan bahwa KADIN akan berperan aktif dalam melengkapi kebijakan pemerintah dengan melibatkan investor dan memfasilitasi produksi pakan untuk mendukung kemandirian pangan Indonesia.

“Kadin siap hadir melengkapi dan mensukseskan program pemerintah terkait dengan ayam petelur dan sapi perah agar investor dan pemerintah juga terlibat. Kadin juga hadir untuk memenuhi pabrik pakan dalam mendukung kemandirian dan kemanan pangan,” kata Cecep. (Rilis/Inf)

MUSIM BERGANTI, TOKSIN MENGINTAI

Jagung bahan baku pakan yang rentan tercemar mikotoksin. (Foto: Pixabay)

Musim penghujan tiba, kekhwatiran insan perunggasan tetap sama, mikotoksin. Senyawa tak kasat mata yang bisa mencemari bahan baku dan pakan jadi tersebut, masih menjadi ancaman dalam industri pakan.

Sebagai negara tropis dengan curah hujan cukup tinggi, berkisar di antara 2.000-3.000 mm/tahun, Indonesia merupakan negara yang cukup "nyaman" sebagai tempat hidup kapang atau jamur.

Masalahnya, jamur tersebut dapat tumbuh pada tanaman bebijian seperti jagung dan kedelai yang merupakan bahan baku pakan. Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar bebijian yang digunakan sebagai bahan pakan sangat rentan terhadap kontaminasi toksin yang dihasilkan jamur tersebut.

Faktor iklim yang dimiliki Indonesia serta kualitas manajemen dan handling di lapangan, membuat mikotoksin tidak bisa dielakkan, sehingga mengakibatkan potensi kerugian yang besar.

Sejatinya, toksin dapat diartikan sebagai senyawa beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup, dalam dunia veteriner disepakati terminologi biotoksin dalam menyebut mikotoksin maupun toksin lainnya, karena toksin diproduksi secara biologis oleh mahluk hidup memalui metabolisme bukan artificial (buatan).

Dalam industri pakan ternak sering didengar istilah mikotoksin (racun yang dihasilkan oleh kapang/jamur). Sampai saat ini cemaran dan kontaminasi mikotoksin dalam pakan ternak masih membayangi tiap unit usaha peternakan, tidak hanya di negeri ini tetapi juga di seluruh dunia.

Berbeda Macam Tetap Sama Bahayanya
Dalam industri pakan setidaknya ada tujuh jenis mikotoksin yang sangat ditakuti mencemari bahan baku maupun pakan jadi, ketujuhnya kerap mengontaminasi dan menyebabkan masalah pada ternak. Terkadang dalam satu kasus, tidak hanya satu mikotoksin yang terdapat dalam sebuah sampel.

Menurut Nutrisionis BEC Feed Solution, Mega Pratiwi Saragi, masalah mikotoksin merupakan masalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025. (CR)

ANTARA MITOS DAN FAKTA, KHASIAT DAGING UNTUK PRIA

Daging merpati goreng. (Foto: Shutterstock)

Meski banyak yang membenarkan daging yang satu ini mampu mendongkrak libido pria, tapi pahami juga soal mitosnya. Kecuali jika ada hasil uji klinis yang sah, boleh percaya 100%.

Ini informasi khusus untuk laki-laki beristri tetapi bagi kaum ibu pun boleh menyimaknya. Syukur-syukur keduanya bisa saling memahami khasiat lain dari konsumsi satu jenis daging dan bagian otak ternak ini. Dijamin menambah keharmonisan rumah tangga. Begitu banyak orang bilang.

Jenis daging dan otak ternak ini memang tidak mudah ditemukan di pasaran. Tetapi, sekali konsumsi dan merasakan khasiatnya, bisa jadi akan terus mencari. Daging tersebut adalah daging burung merpati dan otak kelinci.

Salah satu orang yang sudah membuktikan khasiat daging burung merpati adalah Sandi Andriansyah. Lelaki berambut tipis dan berjanggut itu mengaku kerap menikmati daging burung dara goreng. Dengan ukuran daging yang mungil, Sandi menghabiskan satu ekor burung dara sekali makan.

“Dagingnya gurih, apalagi kalau digoreng agak kering. Colek sambal terasi campur tomat, rasanya nikmat sekali. Khasiatnya juga bisa bikin nikmat,” ujarnya sambil tersenyum kepada Infovet.

Lelaki yang tinggal di kawasan Depok ini mengaku gemar makan daging unggas goreng sejak lama. Selain ayam, daging burung dara menjadi menu favoritnya. Seminggu sekali, Sandi memesan daging merpati di warung langgananya. Bukan tanpa alasan ayah dari tiga anak ini “rajin” mengonsumsi daging burung dara.

“Khasiatnya itu loh, masyaallah. Bikin kita bisa meningkat staminanya. Kalau enggak pecaya boleh dicoba,” ucapnya sambil tertawa.

Dari mana ia memahami khasiat burung dara bisa meningkatkan vitalitas pria? Ia mengaku sudah menanyakan kepada temannya yang berprofesi sebagai dokter. Artikel kesehatan yang berkaitan dengan manfaat konsumsi daging unggas mungil ini juga pernah ia baca. Infromasinya tidak jauh beda.

“Kalau dokter yang bilang, saya enggak ragu. Dan ternyata khasiatnya ya saya merasakan sendiri. Stamina saya alhamdulillah terjaga sejak rutin konsumsi,” katanya meyakinkan.

Meski sudah berlangganan, namun menurutnya tak mudah untuk membeli daging merpati setiap waktu. Daging unggas yang satu ini memang tak sebanyak ayam pedaging atau unggas lainnya, hanya warung tertentu saja yang menyediakan. Itu pun tak rutin tersedia. Tapi sebagai penggemar, Sandi tak kurang akal untuk berburu daging merpati.

“Saya kadang cari-cari info dari teman-teman, dimana yang jualan daging burung dara,” katanya. Selain dipercaya dapat meningkatkan stamina lelaki, konsumsi daging burung dara juga banyak manfaat. Cukup banyak artikel di media yang mengulas khasiat konsumsi daging burung dara.

Salah satu yang bisa disimak adalah artikel yang disajikan oleh dr Vika Damay dari klikdokter.com. Dalam ulasannya dokter ini menjelaskan bahwa meski tak sepopuler menu unggas lainnya, manfaat burung dara tidak bisa disepelekan. Unggas yang satu ini punya banyak manfaat bila dikonsumsi.

Burung dara termasuk ke dalam daging unggas yang empuk dan nyaris tidak memiliki lemak. Bila dibandingkan dengan yang sudah tua, burung dara muda memiliki rasa yang lebih manis, tulis Vika dalam artikelnya.

Otak Kelinci
Lain daging merpati, lain pula dengan otak kelinci. Olahan otak hewan pengerat ini kabarnya juga mampu meningkatkan daya libido lelaki. Hanya saja, informasi yang satu ini jarang terdengar. Mungkin karena tak lazim dikonsumsi dan sedikit yang menjual, orang tak banyak yang tahu.

Bagi penggemar daging kelinci mungkin pernah mencicipi olahan otak kelinci. Di warung-warung sate kelinci biasa tersedia dalam bentuk bungkus daun pisang, seperti pepes. Porsinya kecil dan rasanya gurih. Hanya orang-orang tertentu saja kalau olahan ini bisa membuat “greng” yang mengonsumsi.

Informasi ini Infovet dapatkan dari Wusono, peternak kelinci pedaging dan kelinci hias dari Bantul, Yogyakarta. Sudah 10 tahun lebih mantan pekerja migran Indonesia (PMI) ini menekuni usaha kelinci pedaging.

“Mulanya saya dengar dari penjual sate kelinci yang saya suplai dagingnya. Banyak pelanggan satenya yang sering menanyakan otak kelinci. Katanya sih bisa bikin kuat stamina laki-laki,” ujarnya.

Dari situlah Wusono mengaku ikutan konsumsi olahan otak kelinci. Khasiatnya ia akui sama seperti yang diceritakan pelanggan daging kelincinya. Menurut informasi yang ia dengar ada juga yang menyebutkan bahwa bagi wanita yang mengalami rendah kesuburan, kandungan bagian otak kelinci dikabarkan baik untuk hal tersebut.

Benar atau tidaknya informasi tersebut, Wusono tidak berani memastikan. “Perlu uji nutrisi yang ahli di bidangnya. Saya enggak berani mengiyakan atau sebaliknya. Wong saya cuma dapat info dari orang-orang,” ujarnya.

Wusono merintis usaha ini sejak 2008, dan sekarang tergolong sukses. Di Bantul, nama Wusono juga cukup dikenal. Pria yang tinggal di daerah Trimulyo, Kecamatan Jetis tersebut kini juga menjadi motor penggerak kelinci di Bantul dan sekitarnya.

Saat ditanya berapa omzet usahanya dalam sebulan, peternak ini enggan menyebutkan angka pastinya. Ia beralasan tak mau pamer penghasilan, karena khawatir akan menyinggung perasaan para peternak lainnya. Ia hanya menyebutkan, dalam sebulan Wusono mampu menjual 300-500 ekor kelinci tergantung pesanan pembeli.

Menurutnya, target pasar hasil ternaknya yang ia bidik selama ini adalah rumah makan yang menyediakan menu daging kelinci. Selain itu, area kampus juga terkenal menjadi target pasarnya. Kampus yang memiliki jurusan kedokteran hewan kerap memesan untuk keperluan praktikum para mahasiswanya.

Perlu Uji Klinis
Pengakuan para narasumber Infovet di atas memang belum dipastikan secara klinis. Karenanya, ada yang menyebut itu hanya mitos, ada juga yang menyebut itu hanya sugesti. Infovet mencoba meminta komentar salah satu ahli nutrisi terkait informasi ini, namun ia mengaku belum berani menyatakan kepastiannya. Butuh uji klinis dan nutrisi secara nyata untuk memastikan, begitu komentar singkatnya.

Masih ada satu lagi olahan daging yang dipercaya dapat menaikkan libido pria, yakni daging kambing. Ini juga ada yang mengatakan hanya mitos, tetapi banyak juga yang bilang khasiat daging kambing dapat menaikkan tensi dan gairah seksual.

Sebagian masyarakat mempercayai bahwa mengonsumsi daging kambing dapat menaikkan tekanan darah. Selain itu, sebagian percaya memakan “torpedo” kambing dapat meningkatkan gairah seksual. Tapi pakar gastroenterologi-ilmu tentang penyakit pada sistem pencernaan-menyebut dua hal tersebut hanyalah mitos.

Dikutip dari Antara, pakar gastroenterologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Syam, mengungkapkan ada kepercayaan di masyarakat bahwa makan daging kambing menaikkan tekanan darah. Lantaran itu penderita hipotensi atau tekanan darah rendah dianjurkan makan daging kambing agar tekanan darah mereka naik.

Anggapan masyarakat tersebut salah kaprah. Menurut Ari, tekanan darah rendah bisa disebabkan berbagai hal, antara lain perdarahan, dehidrasi, kelelahan atau kurang tidur. Selain itu, tensi rendah dapat disebabkan karena gangguan pada jantung, baik karena kelainan katup atau serangan jantung, bahkan gagal jantung.

“Tapi pada sebagian masyarakat tanpa melihat kenapa tensi darahnya rendah langsung mengonsumsi daging kambing secara berlebihan. Kalau tensi turun karena gangguan jantung, makan daging kambing justru akan fatal dan memperburuk keadaan,” ucap Ari seperti dikutip Antara.

Mitos lain, memakan “torpedo” kambing atau sate kambing setengah matang akan lebih meningkatkan gairah dan kinerja seksual. Ari mengakui, memang testis kambing banyak mengandung hormon testosteron, tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.

Ia mewanti-wanti kepada masyarakat, daging kambing juga daging merah lain seperti sapi mengandung lemak hewani. Lemak hewani mengandung lemak jenuh dan bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah. Jika dikonsumsi dalam porsi berlebihan akan mengganggu kesehatan.

Dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit dan berpotensi memperparah penyakit asam lambung. Efek jangka panjang lain berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah. Dengan demikian, bijaklah dalam menyikapi “anggapan banyak orang” terkait khasiat daging tertentu untuk menaikkan libido. Bisa jadi itu hanya mitos atau sugesti saja. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

CEMARAN MIKOTOKSIN ANCAMAN KESEHATAN

Bahan baku pakan terkontaminasi jamur. (Foto: Istimewa)

Banyak faktor penentu untuk membuat performa perkembangan makluk hidup yang dipelihara berhasil, salah satunya usaha ternak unggas. Namun, apa saja faktor-faktor tersebut, yang tentunya relevan dengan kondisi saat ini?

Penulis mendapatkan beberapa faktor yang menentukan performa makluk hidup berkembang dengan baik, di antaranya potensi genetik berkembang optimal, adanya infeksi penyakit parasit dan virus, patogenitas bakteri, bagaimana keseimbangan mikroflora usus, sistem pencernaan yang belum berkembang optimal, temperatur dan kelembapan, tingkat stres, adanya debu, tingkat kandungan NH3 dan H2S, kepadatan, feed intake, bagaimana kualitas pakan dan air, bahan baku pakan, serta adanya pencemaran jamur dan mikotoksin.

Mikotoksin adalah toksin yang diproduksi oleh jamur seperti Fusarium sp, Aspergillus sp, Penicillium sp, Claviceps sp, dan lain-lain. Mikotoksin merupakan hasil metabolit sekunder yang diproduksi di bawah kondisi lingkungan yang sangat mendukung dan terdapat pada hampir seluruh komoditas pertanian di seluruh dunia.

Saat ini ada ratusan jenis mikotoksin telah diidentifikasi, dimana mikotoksin mempunyai sifat kimiawi sangat stabil, tahan terhadap temperatur tinggi,  tahan terhadap penyimpanan, dan tahan terhadap kondisi prosesing. Lebih dari 25% biji-bijian seluruh dunia terkontaminasi mikotoksin.

Adapun faktor-faktor yang memicu pembentukan mikotoksin pada fase produksi tanaman biji-bijian, antara lain kondisi cuaca dari saat tanam sampai panen, adanya manifestasi insekta, kerapatan tanaman, varietas biji-bijian  yang digunakan, dan proses pemupukan. Setelah masa panen kemudian dilakukan penyimpanan dan distribusi, pembentukan mikotoksin pun masih berjalan tergantung dari berapa kadar air saat di simpan, kematangan saat dipanen, juga kondisi saat distribusi.

Diagnosis mikotoksikosis sangat sulit karena gejala klinis yang ditimbulkan sangat bervariasi.  Mikotoksikosis bisa terjadi pada konsentrasi toksin di bawah batas deteksi dan adanya “masked mycotoxin” serta efek sinergistik dari masing-masing mikotoksin. Masalah yang terkait dengan mikotoksin tergantung pada struktur mikotoksin, distribusi dan lama paparan, spesies (ruminan, monogastrik), strain, jenis kelamin, umur, status imun dan kesehatan, serta manajemen farm dan infeksi lapangan.

Berikut efek yang ditimbulkan oleh mikotoksin terhadap makluk hidup yang terpapar:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2025.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Departement Manager
PT Romindo Primavetcom
0812-8644-9471

BELIAYAM.COM ADOPSI BLOCKCHAIN: TRANSPARANSI DALAM INDUSTRI PERUNGGASAN

Acara soft launching Web 3.0 beliayam.com dihadiri para mitra dan pelaku bisnis F&B.
Acara soft launching Web 3.0 beliayam.com dihadiri para mitra dan pelaku bisnis F&B.

Industri perunggasan dihadapkan pada tantangan dalam hal teknologi, keberlanjutan serta pengetahuan berbasis data. Pada 2025, teknologi blockchain yang merupakan mekanisme basis data lanjutan untuk berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis juga santer terdengar.

Menjawab tantangan tersebut PT Beli Ayam Com melakukan soft launching Web 3.0 sebagai teknologi terbaru beliayam.com, Selasa (25/2/2025) di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

CEO PT Beli Ayam Com, Chandra Paku Rahman mengemukakan teknologi blockchain muncul sebagai alat penting untuk memastikan ketertelusuran penuh dalam rantai pasok pangan. Mengintegrasikan blockchain ke dalam sistem data, produsen dapat memastikan transparansi dari peternakan hingga diterima konsumen sekaligus menciptakan kepercayaan terhadap keamanan dan kualitas produk unggas.

Kehadiran web 3.0 menggabungkan semua elemen menjadi satu platform. Keunggulannya yaitu traceability record dimana customer dapat melihat siapa saja yang menyuplai DOC, menelusuri RPA, mengetahui jumlah peternak di dalamnya hingga informasi pakan yang dikonsumsi ayam. 

“Seluruh proses dari kandang sampai ke tangan konsumen, bisa diketahui atau dilacak. Juga membantu peternak UMKM memiliki akses langsung menuju pelaku bisnis F&B,” imbuh Chandra. 

Menurut Chandra, blockchain sebuah kunci transparansi khusus dalam perunggasan data peternak dapat diakses secara jernih dan tertata. “Traceability ini jadi gebrakan baru untuk pendataan. Selain itu, data yang sebenarnya tidak bisa diubah karena bukan di server kami akan tetapi terdesentralisasi,” terangnya. 

Lebih lanjut dijelaskan Chandra, sistem yang tengah dikembangkan ini open source. Ia berharap dalam proses transaksi atau pembelian ayam dapat menjadi sebuah benchmark, karena mempunyai tracealibility yang diharapkan ke depannya membuka potensi market Indonesia lebih luas. 

Saat ini terdapat 80 peternak UMKM yang tergabung di dalam ekosistem beliayam.com. Para petenak ini berkumpul dalam satu wadah koperasi.  

Ke depan, beliayam.com memiliki program bekerjasama dengan asosiasi perunggasan dengan harapan sistem ini dimasifkan untuk memunculkan potensi-potensi lainnya. 

“Kita akan menggunakan skema tokenisasi yang juga bagian dari perkembangan Web 3.0,” ungkap Chandra. 

Peran Bisnis F&B Dalam Peningkatan Konsumsi Protein Hewani

Chandra sekilas menyinggung konsumsi daging ayam di Malaysia sebesar 50,2 kg/kapita/tahun, Singapura 38 kg/kapita/tahun, Myanmar dan Vietnam di atas 20 kg. Sementara di Indonesia hanya 12,7 kg/kapita/tahun. 

Selain program Makan Bergizi Gratis di masa kepimpinan Presiden Prabowo, sebelumnya mantan Presiden RI Jokowi juga mengarahkan Gerakan Serentak Pencegahan Stunting.

“Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi pelaku bisnis F&B untuk mendorong peningkatan konsumsi daging ayam masih terbuka lebar,” tutur Chandra. 

Ia menambahkan, para pelaku bisnis khususnya ayam pasti memerlukan sustainability atau berkelanjutan diikuti oleh situasi harga yang tidak naik turun dengan fluktuatif. 

Menggandeng Bank Syariah Indonesia

Guna mendukung industri perunggasan yang terus berkembang, PT Beli Ayam Com menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Eko Slamet Rahardjo selaku Digital and Retail Sales Officer BSI mengatakan salah satu bentuk kerjasama ini BSI menyediakan fasilitas akses financing bagi pelaku usaha F&B. 

“Konsep perusahaan adalah membuat hilir jalan dulu, baru kemudian create sustain farming. Peternak di dalam sudah dapat order dari beliayam.com sudah pasti, supaya mereka merasakan keuntungan. Kami juga membuka akses pembiayaan konvensional dan crowdfunding di koperasi,” pungkas Chandra. (NDV) 

PDHI GELAR PELATIHAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PRODUK HEWAN

Foto Bersama Para Peserta dan Narasumber 
(Foto : CR)


Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) bekerja sama dengan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI) dan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian menggelar acara Pelatihan Penanggung Jawan Teknis Produk Hewan (PJTPH)Batch I.  Tercatat ada sebanyak 23 orang dokter hewan dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kegiatan tersebut. Acara tersebut berlangsung selama dua hari yakni pada 25-26 Februari 2025 di Hotel Sofian, Cikini. 

Dalam sambutannya secara daring, Ketua Umum PB PDHI Drh Muhammad Munawaroh mengatakan bahwa kebutuhan akan PJTPH dilatarbelakangi oleh adanya Permentan No.11 tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Permentan tersebut mewajibkan tuaip unit usaha di bidang produk hewan untuk mendapatkan Sertifikat NKV sebagai bukti  terpenuhinya penerapan higiene dan sanitasi pada proses produksinya. 

Dalan Pada pasal 9b tercantum beberapa jenis unit usaha produk hewan wajib memiliki Dokter hewan penanggung jawab teknis, antara lain : Gudang Pendingin, Rumah Potong Hewan Ruminansia, Rumah Potong Hewan Unggas, Rumah Potong Hewan Babi, Budi Daya Ternak Unggas Petelur, serta Budi Daya Ternak Perah. 

Dengan diadakannya kegiatan  pelatihan PJTPH, diharapkan para peserta yang merupakan dokter hewan dapat melengkapi dan membekali diri mereka terkait aspek teknis sertifikasi NKV yang baik dan benar dari hulu sampai hilirnya. 

Para Dokter Hewan PJTPH yang telah mengikuti kegiatan nantinya dapat bekerja secara profesional memiliki ilmu pengetahuan, pemahaman dan pengertian yang standar pada unit usaha produk hewan.

Dr Drh Nuryani Zainuddin, selaku Direktur Kesmavet juga memberikan sambutan dan arahannya secara daring.  Menurutnya kebijakan pemerintah terkait penerbitan sertifikat NKV adalah bukti bahwa pemerintah juga peduli terhadap higiene dan sanitasi pangan. Selain itu, sertifikasi NKV menurutnya juga memastikan bahwa pangan asal hewan yang dikonsumsi oleh masyarakat terjamin mutu dan keamanannya.

"Kami di direktorat berharap kegiatan ini menjadi pendukung kebijakan pemerintah terkait Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV)  pada unit usaha produk hewan. Karena menjamin mutu dan keamanan pangan asal hewan juga menjadi tugas dokter hewan. Kami juga yakin kegiatan pelatihan ini juga sangat mendukung program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dimana  produk pangan asal hewan yang berasal dari unit usaha yang ber-NKV juga terjamin mutunya," tuturnya.

Kegiatan dalam pelatihan tersebut meliputi pendalaman materi yang diberikan oleh para narasumber yang merupakan ahli dan pakar dalam higiene pangan dan kesehatan masyarakat veteriner. Mereka terdiri dari unsur Ditkesmavet, PDHI,  Askesmaveti, Akademisi dan Praktisi.
  
Di hari pertama kegiatan narasumber yang dihadirkan yakni Dr drh  Denny Widaya Lukman, Pakar Ahli Food Higiene, Staf Ahli Kementan bidang Kesmavet, serta Akademis di SKHBI IPB University. Hadir pula beberapa narasumber yang juga Pakar di bidang Kesmavet dan Pembina Askesmaveti seperti  Drh Srihartati sebagai Pakar Praktisi  Cold Storage juga Pengurus Askesmaveti. 

Ditemui di tempat yang sama Drh Renova Ida Siahaan, sebagai Ketua Askesmaveti mengatakan bahwa pelatihan Dokter Hewan PJTPH ini memberikan dampak positif yang sangat luas. Beberapa diantaranya adalah tersedianya dokter hewan PJTPH yang kompeten dan profesional, diterapkannya sanitasi dan higiene pada produk hewan yang terawasi dan terlaksana dengan baik, terlaksananya program pemerintah, dan terwujudnya jaminan keamanan produk hewan sehingga aman bagi konsumen. (CR)

DUKUNGAN NESTLE INDONESIA MELALUI SUBSIDI VAKSIN PMK UNTUK PETERNAK

Vaksinasi, Dilakukan Untuk Mengendalikan Kasus PMK
(Sumber : Istimewa)


Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung kesejahteraan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur, Nestlé Indonesia kembali memberikan subsidi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) senilai Rp1,4 miliar kepada para peternak dan koperasi dalam rantai pasoknya. Inisiatif ini telah memberikan manfaat bagi lebih dari 15.000 peternak dan 60.000 ekor sapi, guna menjaga kesehatan ternak serta memastikan keberlanjutan produksi susu segar berkualitas.

 

Sejak 1975, Nestlé Indonesia senantiasa berperan aktif dalam mendukung pengembangan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur. Salah satu kontribusi yang diberikan pada saat wabah PMK melanda Jawa Timur pada 2022 silam ialah penyaluran berbagai bantuan mulai dari subsidi vaksin PMK, obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pakan tambahan dengan total nilai Rp7,7 miliar. Langkah proaktif ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang berdampak besar pada industri susu segar. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Nestlé dalam membangun rantai pasok yang berkelanjutan serta memastikan ketersediaan susu segar berkualitas tinggi bagi konsumen.

 

PMK merupakan penyakit yang dapat menyebar dengan cepat di antara hewan ternak, termasuk sapi perah, dan ini berdampak signifikan terhadap industri pengolahan susu. Pemberian vaksinasi merupakan langkah krusial untuk menjaga kesehatan ternak, termasuk produktivitas sapi perah, dan pada akhirnya, turut memastikan keamanan produk susu bagi konsumen.

 

Head of Sustainable Agri PT Nestlé Indonesia Syahrudi menyampaikan, Nestlé Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung peternak sapi perah rakyat dengan langkah-langkah strategis yang dapat membantu mencegah dan mengendalikan PMK. 


"Kami secara aktif berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan peternak mendapatkan akses terhadap vaksinasi yang lebih terjangkau serta pendampingan yang berkelanjutan. Dengan cakupan vaksinasi yang lebih luas, kami berharap dapat membantu menjaga kesehatan hewan ternak dan mendukung keberlanjutan industri susu segar di Indonesia," tuturnya.

 

Sebagai bagian dari upaya ini, Nestlé Indonesia terus menjalin kerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, memastikan para peternak mendapatkan edukasi mengenai gejala, pencegahan, dan penanganan PMK. Program pendampingan juga dilakukan secara intensif untuk membekali peternak dengan pengetahuan tentang identifikasi dini penyakit dan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

 

Selain itu, Nestlé Indonesia menyediakan saluran komunikasi khusus bagi para peternak untuk berkonsultasi dengan para ahli, maupun penyebaran informasi terkini mengenai pengelolaan kesehatan ternak. Dengan ekosistem yang mendukung, peternak dapat mengatasi tantangan yang ada dan meningkatkan ketahanan usaha mereka.

 

Salah satu peternak sapi perah rakyat yang menjadi penerima manfaat, Kamid, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan Nestlé Indonesia. 


“Terima kasih saya sampaikan kepada Nestlé Indonesia yang telah membantu, baik melalui edukasi untuk memberikan vaksin secara teratur, maupun subsidi vaksin tersebut. Bantuan ini tentunya sangat bermanfaat bagi kami, di mana saya dapat menjaga kesehatan ternak saya, sehingga tetap dapat berproduksi dan mutu susu segar yang dihasilkan dapat tetap terjaga,” ujarnya.

 

“Kami percaya bahwa dengan vaksinasi yang tepat waktu dan efektif, risiko penyebaran PMK dapat ditekan secara signifikan. Upaya ini tidak hanya menjaga kesehatan sapi perah, tetapi juga memastikan produksi susu segar berkualitas yang berkelanjutan,” tutup Syahrudi. (CR)

PEMERINTAH GELAR OPERASI PASAR MURAH, HARGA DIBAWAH HET

Mentan Amran saat Kick Off Operasi Pasar Pangan Murah di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan pimpinan kementerian/lembaga terkait pangan menggelar operasi pasar murah di seluruh Indonesia dengan harga terjangkau di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Dalam operasi pasar kali ini, daging kerbau beku dijual Rp 75.000/kg dari HET Rp 80.000/kg, lebih rendah dibandingkan harga daging kerbau dan sapi saat ini di pasaran. “Bapak Presiden Prabowo ingin agar masyarakat nyaman menjalankan ibadah puasa dan mendapatkan pangan yang terjangkau. Harga bahan pokok di operasi pasar di bawah HET. Dan saya ingatkan sekali lagi, jangan ada pengusaha yang menjual di atas HET. Itu ada pasal-pasalnya jika melanggar bisa disegel bahkan terancam penjara,” kata Mentan Amran usai melakukan Kick Off Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025).

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan kondisi stok komoditas pangan Indonesia relatif aman dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang yang saat ini tengah mengalami krisis pangan, khususnya beras.

”Kita patut bersyukur karena kita telah mempersiapkan diri dan bergerak cepat. Di saat negara lain mengalami krisis pangan, kita punya cadangan beras yang kuat. Bahkan parlemen Malaysia minta Kementerian Pertanian Malaysia belajar ke Indonesia. Itulah kebanggaan kita,” ucapnya.

Ia pun berharap agar semua pihak terus mempertahankan sinergitas untuk mewujudkan Indonesia yang semakin maju, termasuk mencapai swasembada pangan. Operasi pasar melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, dan Satgas Pangan.

Seperti diketahui, Operasi Pasar Pangan Murah merupakan kolaborasi pemerintah dan BUMN Pangan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan dan Idulfitri. Harga bahan pokok dijual di bawah HET. Selain daging kerbau, daging ayam ras beku dijual Rp 34.000/kg dari HET Rp 40.000/kg, Minyakita dijual Rp 14.700/liter dari HET Rp 15.700/liter, gula konsumsi Rp 15.000/kg dari HET Rp 18.500/kg, bawang putih Rp 32.000/kg dari HET Rp 40.000/ kg, dan beras SPHP Rp 12.000-12.600/kg dari HET Rp 12.500-13.500/kg.

Adapun pasokan pangan disediakan sejumlah jaringan asosiasi petani dan pengusaha komoditas, serta BUMN Pangan seperti Perum BULOG, PT RNI, PTPN, PT Berdikari, dan PT PPI.

Untuk memasifkan pelaksanaan operasi pasar kali ini, pemerintah juga menggandeng PT Pos Indonesia dan akan memanfaatkan jaringan BUMN Pangan serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di berbagai daerah. (INF)

SOLUSI TERPADU LINDUNGI TERNAK DARI PMK

GPC 8, BIOCID 30, dan SHIFT bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan secara menyuluruh terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) atau foot and mouth disease (FMD).



MENCEGAH EFEK NEGATIF MIKOTOKSIN DENGAN ASAM AMINO

Mikotoksin adalah senyawa racun (toxin) yang secara alami diproduksi oleh beberapa jenis jamur (mold/fungi) tertentu. Jamur-jamur ini dapat tumbuh pada berbagai bahan baku yang digunakan sebagai penyusun pakan unggas, seperti jagung, kedelai, bekatul, dan bahan lainnya.






REKOMENDASI PENANGANAN KASUS PMK

• Mengatasi infeksi sekunder kasus PMK
• Mengatasi reaksi post vaksinasi dan alergi
• Terapi simtomatis, penurun panas, dan anti-radang kasus PMK



GEJALA ANTRAKS MUNCUL DI GUNUNG KIDUL, TIM RESPONS CEPAT

Tim langsung merespons cepat dengan melakukan penelusuran dan pengambilan sampel kasus antraks di Gunung Kidul. (Foto: Istimewa)

Tim dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates yang merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian (Kementan) langsung merespons cepat satu kasus gejala antraks di Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, pada 15 Februari 2025.

“Pemerintah serius menangani setiap kasus penyakit hewan menular yang muncul. Kami telah mengirimkan tim ke lokasi kasus untuk melakukan penelusuran, pengambilan sampel, dan penyuluhan kepada pemilik ternak,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, melalui siaran resminya saat meninjau laboratorium BBVet Wates, Selasa (18/2/2025).

Ia menambahkan, tim BBVet Wates juga terus berkoordinasi dengan Dinas PKH Kabupaten Gunung Kidul dan meminta untuk berkoordinasi lintas sektor dengan Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan pemantauan dan cek kesehatan pada pemilik ternak atau yang memiliki riwayat kontak dengan ternak sakit.

Sementara itu, Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa, mengatakan tim BBVet Wates dan Dinas PKH Kabupaten Gunung Kidul telah melakukan disinfeksi secara menyeluruh pada kandang yang terdampak untuk memastikan dekontaminasi kuman, sehingga potensi penyebaran penyakit dapat dihilangkan.

“Ternak-ternak yang masih ada di kandang diisolasi, tidak boleh dikeluarkan, dan pembatasan akses keluar masuk, serta kandang terus dijaga biosekuritinya agar ternak tidak terpapar penyakit,” jelas Hendra.

“Pengobatan antibiotik pada ternak yang sekandang juga telah dilakukan dan akan dilanjutkan vaksinasi antraks pada ternak tersebut setelah masa kerja/residu antibiotik berakhir. Untuk di luar lokasi kasus, vaksinasi antraks dapat dilakukan secepatnya pada ternak-ternak yang sehat untuk mencegah penularan.”

Sampai berita ini diturunkan, pemerintah menyatakan tidak ditemukan penularan kasus pada ternak lain dan juga tidak ditemukan kasus klinis pada manusia. Kementan akan terus melakukan pemantauan dan penanganan kasus antraks untuk mencegah penyebaran penyakit, serta melindungi kesehatan hewan dan manusia. (INF)

FIGHT FMD: KEEP YOUR LIVESTOCK HEALTHY!

To improve animal health for a better human life.



PETERNAK MASIH BERHARAP TUAH DARI PROGRAM MBG

Peternakan Ayam Broiler 

                                (Sumber : Istimewa)


Presiden Prabowo Subianto resmi memulai pelaksanaan Program makan bergizi gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 yang pada implementasinya menargetkan dapat menyelesaikan sejumlah persoalan pangan RI termasuk memperbaiki rantai pasok komoditas pangan, menciptakan lapangan kerja, hingga menambah daya dorong pertumbuhan ekonomi.

Namun demikian, sebulan berjalan peternak ayam yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Peternak Ayam Indonesia (GOPAN) belum merasakan dampak MBG untuk mengatasi oversupply ayam.

Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Indonesia (GOPAN), Sugeng Wahyudi mengatakan program MBG berharap dilibatkannya UMKM peternak ayam agar dapat menyerap produksi ayam sehingga peternak bisa mendapatkan harga jual yang di atas harga pokok produksi (HPP).

GOPAN berharap pemerintah dapat terus menyerap produksi ayam dari peternak kecil lewat program MBG bisa melibatkan peternak kecil mengingat sudah 10 tahun peternak merugi akibat kelebihan supply pasokan ayam. Diharapkan jumlah dapur makan bergizi atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) diperbanyak sehingga bisa banyak menyerap ayam dari peternak.

Sugeng yang juga mewakili peternak agar berharap Badan Gizi Nasional (BGN) dapat berkoordinasi langsung dan melibatkan peternak dalam program MBG. 

"Kami berharap juga untuk dilibatkan secara langsung, karena ini merupakan program yang sebenarnya potensial untuk menanggulangi over supply di sektor perunggasan," tuturnya.

Broiler Masih Merugi

Sementara itu, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia melaporkan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang diharapkan menyerap stok daging ayam dalam jumlah besar belum berjalan optimal. Hal ini menyebabkan peternak ayam broiler mengalami kerugian akibat harga jual yang merosot.

Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PINSAR Indonesia Samhadi. Dirinya menyebutkan banyak pelaku usaha perunggasan telah mempersiapkan stok untuk program tersebut. Namun, realisasinya yang lambat justru mengakibatkan kelebihan pasokan di pasar.

"Begitu Pak Presiden mencanangkan program ini sebagai program mercusuar, ekspektasi dan animo peternak luar biasa tinggi. Para peternak ayam broiler sudah mempersiapkan sangat matang untuk stok yang akan memenuhi kebutuhan dari program MBG," ujar Samhadi dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri 2025. 

Samhadi melanjutkan, namun begitu, dikarenakan ada sedikit kelambatan dalam putaran program ini, ekspektasi peternak menjadi buyar. Hal ini terbukti ketika memasuki bulan Januari, gerak cepat yang dilakukan peternak tidak bersambut, sehingga yang terjadi malah sebaliknya, overstock.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan saat ini stok ayam nasional dalam kondisi surplus, dengan produksi mencapai 65-70 juta ekor per minggu, sementara kebutuhan hanya sekitar 58-60 juta ekor per minggu.

Dengan adanya kelebihan pasokan sekitar 12 persen hingga bulan Maret, serta kapasitas cold storage yang sudah penuh hingga 300 ribu ton, harga ayam justru jatuh ke level yang merugikan peternak.

"Hari ini harga di sekitar Rp17.500 per kilogram, artinya ini masih di bawah harga HPP. Saat ini peternak sedang mengalami kerugian untuk beberapa waktu, khususnya dari akhir Januari kemarin. Dari kondisi yang sudah baik dari Oktober sampai Januari, tapi saat ini sedang tidak baik-baik saja dan peternak sudah mulai gelisah," jelasnya.

Samhadi berharap adanya perbaikan dalam tata kelola industri broiler, termasuk percepatan implementasi program MBG agar stok ayam yang telah disiapkan dapat terserap dengan baik.

Selain itu, ia juga meminta perhatian dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membantu mengelola sistem perunggasan agar kondisi peternak tidak semakin terpuruk.

"Kita harapkan nanti begitu memasuki Lebaran ini akan segera ada perbaikan, termasuk saat puasa dan selanjutnya dengan semakin banyak dapur yang dibangun dan operasional. Kita berharap stok yang sudah disiapkan oleh para stakeholder di broiler segera bisa terserap," tutupnya.

Harap - Harap Cemas Peternak Layer

Sementara itu peternak ayam petelur yang tergabung dalam Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (KPUS) Jawa Tengah dilanda kebingungan lantaran janji pemerintah pusat yang akan menyerap pasokan telur untuk kebutuhan makan bergizi gratis (MBG) tak kunjung terealisasi. Berdasarkan catatan produksi dari KPUS Jawa Tengah, keseluruhan produksi telur ayam di 12 kabupaten/kota mampu mencukupi keperluan program MBG. 

Ketua KPUS Jawa Tengah, Suwardi mengatakan dalam sehari pihaknya sanggup memproduksi telur ayam sebanyak 12 juta ton. 

Produksi telur sebanyak itu dihasilkan 1.600 peternak yang sebarannya ada di Kabupaten Kendal, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Kendal. 

"Tapi nyatanya fakta di lapangan pelaksanaan MBG hanya euforia belaka. Kami yang tadinya akan dilibatkan kegiatan MBG, sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi. Semua peternak unggas se-Jawa Tengah tidak dirangkul sama sekali. Adapun pelaksanaan hanya ada di ranah kodim-kodim," kata Suwardi, dikutip dari IDN Times.

Ia juga bilang sebetulnya menjadi hal yang mudah bagi peternak ayam petelur untuk memasok kebutuhan telur untuk kegiatan MBG. Sebab apabila diestimasikan satu sekolah yang menggelar kegiatan MBG bisa dipasok 3.000 butir telur. 

Kemudian jika kebutuhannya untuk seminggu, maka jumlah pasokan telur sebanyak 600 ribu butir. Secara keseluruhan pihaknya memastikan Jawa Tengah sudah dalam taraf swasembada telur. 

"Karena produksi sehari saja sudah 12 juta ton, Mas. Suplai kita sangat cukup. Kita surplus telur dan tidak ada kendala sama sekali," akunya. 

Oleh karenanya, pihaknya menyatakan kesiapan penuh bila peternak ayam petelur diminta membantu memasok kebutuhan telur. 

"Kita kemarin dalam forum resmi dengan Pak Mentan (Amran Sulaiman) juga sudah menyampaikan kalau untuk makan bergizi, harga telur yang kita siapkan Rp1.350 per butir. Kami sudah hitung dengan harga segitu bisa masuk ke anggaran makan bergizi," tuturnya. 

Kendati begitu saat mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Koperasi (Kemenkop), Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie tetap meminta peternak ayam petelur turut aktif mendukung pelaksanaan MBG. 

"Kita tetap diminta sama pak menteri untuk dukung kelancaran MBG. Makanya niat baik kami harus direspon oleh pusat. Karena kita juga butuh kejelasan apakah memang kami dilibatkan atau tidak," tandasnya. 

Perasaan yang sama juga dirasakan oleh para peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar. Mereka menginginkan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis (MBG) bisa menyerap maksimal produksi telur. Apalagi, Kabupaten Blitar termasuk daerah pemasok telur terbesar di Indonesia.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kabupaten Blitar, Sukarman usai menerima kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) RI di kandang ayam petelur miliknya pada Selasa (4/2/2025).

Dia menyebut, sejak program makan bergizi gratis (MBG) digulirkan pada 13 Januari 2025 lalu, pihaknya belum menerima pesanan yang masuk mengenai kegiatan program MBG itu.

"Kalau sampai saat ini memang belum ada pesanan yang masuk di koperasi kami. Boleh saya bilang, koperasi telur ini merupakan pemasok 30 persen kebutuhan telur di Indonesia," kata dia, Selasa (4/2/2025).

Meski begitu, Sukarman tetap menyambut baik dan positif dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia pun berharap penggunaan telur sebagai salah satu menu MBG bisa dipesan di koperasi peternak Blitar. Jika pesannya di pedagang, maka yang dapat untuk hanya pedagang. Namun, jika pesan melalui koperasi peternak akan membatu meningkatkan aktivitas produksi peternak ayam petelur.

"Kalau beli lewat koperasi peternak, tentu keuntungan yang dapat bisa kembali ke peternak sebagai SHU," ujarnya.

Terkait dengan hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso mengaku akan melakukan koordinasi lebih lanjut. Artinya, Kementrian Perdagangan (Kemendag) mengupayakan pemesanan telur untuk kebutuhan MBG bisa melalui koperasi peternak ayam petelur.

"Kami inginya, semua bisa merasakan manfaat dari program MBG. Salah satunya untuk peternak ayam petelur," ucap Menteri.

Lebih lanjut Mendag RI berharap peternak ayam petelur khususnya di Kabupaten Blitar bisa meningkatkan produksinya. Karena dengan adanya program MBG, kebutuhan telur dipastikan akan meningkat dan agar bisa memenuhi stok dalam negeri. (CR)











GROPRO, FUNCTIONAL NUCLEIC ACID AND PROTEIN FOR YOUNG ANIMAL

• Nucleic acids improve growth and intestine development
• Functional peptides and flavor nucleotides improve appetite
• Beta-glucans stimulate immune-system
• Mannans bind pathogens and balance intestinal micro-flora



ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer