-->

SENI PERANG KOKSIDIA

Koksidiosis tergolong dalam “man-made disease” karena pola pemeliharaan ayam modern dengan densitas ayam yang sangat tinggi mengakibatkan total inoculum-nya sangat besar. Secara alamiah infeksi koksidia biasanya merupakan “self-limiting disease”, karena total inoculum yang rendah tidak akan membuat ayam sakit dan menunjukkan gejala klinis yang jelas, akan tetapi justru membentuk imunitas yang baik.

Koksidiosis adalah penyakit parasiter yang secara subtansial dapat terjadi secara subklinis maupun klinis, serta mampu mereduksi status kesehatan dan performa ayam modern secara signifikan.

Dalam suatu lokasi farm kejadiannya bisa berulang, dengan derajat keparahan yang variatif, serta bisa terjadi secara sporadis ataupun dengan mortalitas tinggi jika diinisiasi oleh faktor imunosupresi.

Berbasis pada sejumlah penelitian ilmiah dalam satu dekade terakhir, tulisan ini mencoba menelisik dinamika interaksi host-parasit (ayam-koksidia) dan parasit-mikrobiom (koksidia-mikroflora) dalam usus ayam modern. Hal ini tentu sangat menarik untuk dicermati dan dapat menjadi pertimbangan adekuat oleh kolega praktisi di lapangan, agar strategi jitu untuk pencegahan dan kontrol koksidiosis lebih presisi.

Sekilas Tentang Koksidia
Koksidiosis adalah penyakit protozoa yang disebabkan oleh suatu koksidia dari genus Eimeria yang secara alamiah bisa sembuh sendiri alias self-limiting disease (Kemp et al., 2013; Lu et al., 2021).

Spesies Eimeria umumnya dapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna yang dengan berbagai derajat keparahan dapat mengakibatkan enteritis, diare, dehidrasi, dan tereduksinya bobot badan ayam. Eimeria adalah genus yang sangat besar, dengan lebih dari 1.800 spesies yang sudah diidentifikasi sampai saat ini (Duszynski, 2001).

Dibandingkan dengan genus dan spesies lain yang terkait dengan koksidia, siklus hidup Eimeria bisa diselesaikan dalam tunggal induk semang (Bangoura dan Bardsley, 2000; Dubey et al., 2020). Dengan kata lain, Eimeria mempunyai spesifisitas yang tinggi terhadap induk semang tertentu atau high host-specificity (Lu et al., 2021).

Semua anggota koksidia melakukan replikasi dan membentuk ookista dalam usus induk semang yang selanjutnya masuk ke dalam lingkungan ayam via feses. Jika ayam yang suseptibel termakan ookista yang sudah bersporulasi dari lingkungan, maka dalam hitungan menit akan ditransportasi ke dalam usus dan melepaskan bentukan sporozoit (Long dan Johnson, 1972; Chapman, 1978).

Setiap sporozoit akan melakukan invasi pada sel-sel epitelium mukosa usus dan akan tetap tinggal dalam suatu vakuola selama adaptasi dan menjadi bentukan tropozoit. Selanjutnya tropozoit akan bertumbuh dan memperbanyak diri via melakukan replikasi secara aseksual dan progresif yang kemudian berkembang menjadi bentukan merozoit dalam suatu vakuola yang disebut skizon (proses skizogoni). Tiap skizon akan mengandung ribuan bentukan generasi pertama dari suatu merozoit. Jika proses skizogoni telah selesai, maka sel-sel epitelium usus induk semang akan lisis dan ribuan bentukan merozoit akan masuk ke dalam lumen usus serta menginfeksi sel-sel epitelium usus yang baru (proses merogoni).

Setelah mengalami beberapa generasi proses merogoni maka parasit melakukan replikasi seksual dengan membentuk makrogamet dan mikrogamet. Selanjutnya mikrogamet melakukan invasi ke dalam sel epitelium yang baru dan melakukan fertilisasi terhadap makrogamet untuk menghasilkan zigot (Long dan Johnson, 1972; Ferguson et al., 2003). Sesudah zigot berkembang menjadi suatu bentukan ookista, keluar dari sel epitelium yang lisis dan selanjutnya dikeluarkan dari lumen usus induk semang bersama feses (Shirley et al., 2005; Dubey et al., 2020).

Jadi sangatlah jelas bahwa siklus hidup koksidia dalam tubuh induk semang (masa prepaten) yang terdiri dari fase kolonisasi awal (fase skizogoni), fase bertumbuh, dan replikasi (fase merogoni), serta fase pertumbuhan seksual (fase gametogoni) pada sel-sel epitelium mukosa usus induk semang tentu saja dapat... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2024.

Ditulis oleh:
Tony Unandar
Anggota Dewan Pakar ASOHI

RATUSAN HEWAN KURBAN DI DEPOK DIAWASI JELANG IDUL ADHA


Petugas DKP3 Kota Depok melakukan pemeriksaan hewan kurban. (Foto: Diskominfo Depok)


Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok bersama mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) - Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dokter hewan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan pengawasan hewan kurban. 

Sejak Jumat (07/06) lalu, pemeriksaan dilakukan di lapak, peternakan dan tempat penjualan hewan kurban. 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada DKP3 Kota Depok, Dede Zuraida menjelaskan pengawasan yang dilakukan mencakup persyaratan hewan kurban seperti kepemilikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan pengawasan lalu lintas hewan kurban.

Selain itu, DKP3 Kota Depok juga memperkuat koordinasi dengan kelurahan dan kecamatan terkait rekomendasi dan persetujuan tempat berjualan, serta tempat pemotongan hewan kurban.

"Data 7 Juni 2024, terdapat 21 lapak dengan total hewan kurban sebanyak 1.501. Dengan rincian 659 sapi, 620 kambing dan 222 ekor domba," katanya, Rabu (12/06). 

Dikatakannya, dalam pemeriksaan tersebut ditemukan beberapa kelainan pada hewan kurban. Antara lain 5 ekor sapi belum cukup umur (BCU), 1 ekor sapi kurus, 1 ekor kambing cacat, 2 ekor kambing BCU, 2 ekor kambing penyakit mulut kuku (PMK), 2 ekor kambing sakit mata dan 1 ekor domba ORF atau dermatitis pustularis contagiosa. 

"Kami langsung ambil tindakan hewan-hewan yang sakit diminta untuk diisolasi dari hewan yang sehat," tambahnya  

"Sedangkan konsumen dihimbau untuk memilih hewan yang memenuhi syarat kesehatan dan syar'i," tutupnya. (Sumber: berita.depok.go.id)


INDO LIVESTOCK: PIONIR PAMERAN INTERNASIONAL INDUSTRI PETERNAKAN

 

Managing Director PT Napindo Media Ashatama memimpin kegiatan technical meeting Indo Livestock Expo & Forum 2024. (Foto: Istimewa)

Indo Livestock 2024 Expo & Forum, pameran internasional terkemuka di industri peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak ke-17 akan kembali digelar pada 17-19 Juli 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). Sebagai pionir dalam pameran internasional industri peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak di Indonesia, Indo Livestock telah menunjukkan konsistensi dan keunggulannya sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002.

“Kita bisa melihat antusiasme dari para stakeholders, peserta pameran yang hadir pada technical meeting hari ini. Apalagi tahun ini, Indo Fisheries sudah dituanrumahi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Saya harapkan pameran dan forum internasional ini bisa menjadi sebuah wadah yang sangat baik untuk terintegrasinya semua informasi di sektor terkait,” Arya Seta Wiriadipoera selaku Managing Director PT Napindo Media Ashatama (Napindo) saat membuka kegiatan technical meeting Indo Livestock, Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2024 Expo & Forum pada Senin, 10 Juni 2024 di JCC.

Penyelenggaraan Indo Livestock tahun ini, jumlah paviliun negara telah melebihi target yakni menjadi 12 paviliun negara yang telah mengkonfirmasi partisipasi mereka. Antara lain Indonesia, Belanda, China, Eropa, India, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Spanyol, Vietnam, dan Singapura.

Lebih dari 600 peserta dari 50 negara akan berpartisipasi selama 3 hari. Begitu pula 18.000 pengunjung diharapkan dapat meramaikan pameran dan forum internasional yang telah dipercaya sebagai platform unggulan untuk menjalin kerjasama dan memperkenalkan inovasi di industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan, dan akuakultur.

Arya menambahkan pameran internasional karya anak negeri ini memberikan peluang yang tak tertandingi bagi para peserta dan pengunjung untuk memperluas jaringan, menemukan peluang bisnis baru, serta memperoleh wawasan tentang tren dan teknologi terbaru di industri peternakan.

Pengunjung akan mendapatkan informasi dari pakar industri mengenai isu-isu terkini yang dapat mengembangkan bisnisnya. Tidak hanya itu, selama 3 hari pameran, Indo Livestock 2024 Expo & Forum menghadirkan “The 2nd Sustainably Integrated Animal, Fishery, and Agribusiness Industry Forum”, serta program menarik lainnya seperti Fishery Product Presentation dan Sosialisasi SDTI 2024 berupa Bazaar UMKM, talkshow dan kegiatan anak dalam rangkaian SDTI Fun. (Rilis/INF)

TERUS BERKUTAT DENGAN KOKSIDIOSIS

Serangan koksidiosis dapat berdampak pada proses pencernaan dan penyerapan nutrisi ternak menjadi tidak optimal. (Foto: Istimewa)

Koksidiosis masih menjadi momok bagi peternakan unggas di Indonesia. Tanpa disadari, koksidiosis “mencuri” dan “membunuh” unggas secara diam-diam. Kerugian ekonomi akibat penyakit ini selalu membayangi peternak dalam menjalankan usaha budi daya unggas.

Sebagaimana diketahui, koksidiosis merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan unggas yang disebabkan oleh parasit dari spesies Eimeria sp. Penyakit ini dapat berdampak pada proses pencernaan dan penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal, sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan berat badan atau penurunan produksi telur (layer), yang berujung pada kematian.

Koksidiosis seolah tidak pernah hilang dari list penyakit yang perlu diwaspadai oleh para peternak unggas. Bukan tanpa alasan, jika unggas terserang koksidiosis sudah pasti yang terjadi adalah kerugian ekonomi dalam jumlah yang tidak sedikit. Berra (2010), menyebutkan dalam penelitiannya bahwa kerugian ekonomi akibat koksidiosis mencapai USD 3 miliar pada tahun tersebut. Kerugian berupa penurunan performa dan produksi ternak yang disertai dengan buruknya nilai FCR.

Pengaruh Domestikasi Manusia
Menurut konsultan perunggasan yang juga Anggota Dewan Pakar ASOHI, Tony Unandar, koksidiosis merupakan man made disease alias penyakit yang timbul karena proses domestikasi oleh manusia.

“Di alam kita jarang melihat kasus koksidiosis yang luar biasa hebatnya karena koksidiosis adalah self limiting disease, artinya kalau ditantang dalam dosis yang rendah ayam justru akan membentuk imunitas, bukan penyakit. Tetapi dengan adanya beberapa faktor seperti kepadatan yang tinggi dalam kandang maka jumlah koksidia yang ada di lapangan berada pada jumlah tinggi atau total inokulumnya sangat tinggi, maka akan menunjukkan gejala klinis yang jelas,” katanya.

Dari sini bisa diketahui bahwa makin tinggi kepadatan ayam, makin tinggi peluang ayam untuk terinfeksi koksidiosis. Pendapat senada juga disampaikan oleh Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof Drh Lucia Tri Suwanti.

“Kepadatan kandang sangat memengaruhi, selain itu kita ambil contoh lain misalnya dari segi ventilasi. Jika ventilasinya buruk maka akan memengaruhi kelembapan dan memicu terjadinya sporulasi dari Eimeria. Selain itu sanitasi kandang yang kurang baik berdampak pada penyebaran penyakit,” ujarnya.

Kenali Perkembangannya
Lebih lanjut Prof Lucia menjelaskan, koksidiosis bermula dari... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2024.

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

VAKSINDO VIETNAM RESMIKAN PABRIK PRODUKSI VAKSIN VETERINER TERMUTAKHIR

 

Seremoni peresmian pabrik Vaksindo Vietnam, 9 Juni 2024. (Foto: Istimewa)


Vaksindo Vietnam Company Limited (Vaksindo Vietnam), anak perusahaan Vaksindo Satwa Nusantara di Indonesia meresmikan pabrik vaksin hewan ternak termutakhir yang terletak di Taman Industri Yen My II, Distrik Yen My, Provinsi Hung Yen, Minggu (09/06). Sebagai pabrik vaksin veteriner terbesar di Vietnam, Vaksindo bertujuan memasok vaksin berkualitas tinggi secara domestik dan mengekspornya ke negara-negara lain di kawasan Asia dan sekitarnya.

Mr Phung Duc Tien, Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi, dan Mr Nguyen Hung Nam, Wakil Gubernur Provinsi Hung Yen turut hadir dalam peresmian Vaksindo Vietnam Animal Health (VVAH) sekaligus mengunjungi fasilitas pabrik pembuatan vaksin bersama dengan pimpinan JAPFA Group, dan Vaksindo Indonesia.

Denny Abdi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam menekankan bahwa Vietnam dan Indonesia adalah dua negara yang memainkan peran penting dalam keamanan pangan regional, karena populasi yang besar dan terus berkembang. Efektivitas langkah-langkah pencegahan penyakit untuk ternak di kedua negara akan memiliki dampak positif pada pasokan pangan di kawasan dan sekitarnya.

“Vaksindo adalah produsen vaksin veteriner terkemuka di Indonesia, dan vaksin yang diproduksi oleh Vaksindo didukung oleh penelitian inovatif dan secara ketat mematuhi standar internasional untuk kualitas dan keselamatan. Melalui pabrik ini, saya yakin bahwa penelitian antara Indonesia dan Vietnam di bidang kesehatan hewan dapat terus diperkuat, sehingga kita dapat menekan potensi wabah dan memprediksi epidemi di masa depan,” terang Denny dalam keterangan resminya.  

Lanjut Denny, kedua belah pihak dapat memperkuat kerja sama dalam keamanan pangan dan memberikan solusi untuk tantangan global. Saya yakin bahwa kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Vietnam tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga negara-negara ASEAN serta dunia.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Phung Duc Tien menyatakan saat ini, pabrik vaksin domestik yang memenuhi standar GMP hanya memenuhi sekitar 70% dari permintaan. "Peresmian pabrik vaksin Vaksindo Vietnam adalah peristiwa penting, dalam konteks meningkatnya permintaan akan vaksin. Dengan komitmen pada teknologi modern, produksi vaksin berbasis penelitian dan tekad untuk memenuhi standar internasional, kami mengharapkan Vaksindo Vietnam segera meluncurkan produk yang memenuhi permintaan domestik dan bergerak menuju ekspor, terutama dengan fokus pada penelitian untuk memproduksi vaksin yang saat ini harus diimpor oleh Vietnam.”

VVAH dibangun sejak April 2022, diatas lahan seluas lebih dari 20.000 meter persegi dan memiliki desain dua lantai dengan rencana perluasan di masa depan. VVAH telah diakui memiliki standar GMP-WHO, dan menerapkan teknologi terkini untuk memenuhi standar internasional.

Pabrik ini akan mengoperasikan lima lini produksi di area produksi seluas 9.000 meter persegi, dengan fokus pada vaksin berbasis Kultur Jaringan, vaksin berbasis Telur, dan vaksin Bakteri. Produk utamanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pencegahan penyakit untuk babi, sapi, dan unggas.

Teguh Prajitno, Head of SBU Animal Health and Live Equipment JAPFA mengatakan bahwa sejak 2010, Vaksindo telah menjadi mitra pemerintah Indonesia dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan yang berkaitan dengan FAO dan OFFLU di Asia Tenggara. “Kami selalu bertekad untuk mengembangkan solusi tepat sasaran untuk menghadapi tantangan penyakit, dan mendorong ekspor vaksin dari pabrik kami di Indonesia yang mulai tahun ini, dapat diproduksi dari pabrik vaksin mutakhir Vaksindo di Vietnam.”

“Kami telah menempuh perjalanan panjang untuk mewujudkan impian Vaksindo membangun pabrik vaksin veteriner state-of-the-art di Vietnam. Fasilitas produksi vaksin mutakhir ini terutama bertujuan untuk memastikan keamanan penyakit bagi sistem peternakan ternak dan unggas di Vietnam, serta berkontribusi pada pengembangan berkelanjutan industri peternakan. Selain itu, Vaksindo Vietnam juga menjadi platform bagi kami untuk bergandengan tangan dengan negara-negara lain dalam mengendalikan epidemi dan meningkatkan kemandirian ASEAN,” ujar Teguh. (Rilis/INF)

MEMAJUKAN WIRAUSAHA PERUNGGASAN DI INDONESIA

Pengembangan kewirausahaan perunggasan dihadapkan pada fakta bahwa dunia senantiasa berubah, atau dikenal sebagai Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA). (Foto: Istimewa)

Industri perunggasan menjadi salah satu wahana yang tepat untuk dikembangkan oleh para pelaku wirausaha Indonesia, karena besarnya potensi perunggasan yang dimiliki. Karakter khusus harus ditanamkan sejak dini sehingga generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan setiap peluang bisnis perunggasan Indonesia, agar perunggasan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Indonesia memiliki populasi penduduk yang sangat besar dan hal itu menjadi peluang untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi protein hewani. Peluang tersebut didukung pula oleh kekayaan alam yang besar, iklim yang mendukung, ketersediaan teknologi, serta bahan baku yang bisa menjadi nilai tambah dalam suatu proses produksi.

Semua kelebihan yang dimiliki Indonesia tersebut menjadi tantangan pengembangan wirausaha di bidang perunggasan dalam rangka menyuplai kebutuhan protein hewani bagi warga Indonesia. Terlebih lagi saat ini perunggasan menyumbang kontribusi atas 2/3 dari kebutuhan protein hewani nasional dan berkontribusi atas 80,77% terhadap total produksi ternak nasional. Sektor perunggasan juga mampu menyerap sekitar 10% dari tenaga kerja nasional, dengan omzet mencapai 700 triliun per tahun (Ditjen PKH, 2024). Sementara di sisi lain, angka konsumsi protein hewani asal unggas masih sangat kecil dibanding negara-negara tetangga di ASEAN.

Peluang itu dapat dimanfaatkan oleh para wirausaha di bidang perunggasan untuk dapat berkreasi memanfaatkannya. Kewirausahaan pada prinsipnya merupakan suatu kemampuan untuk memberi nilai tambah suatu produk di pasaran, yang tentunya menggunakan berbagai cara. Kewirausahaan dikaitkan dengan pembentukan bisnis baru yang menghasilkan keuntungan, nilai, dan produk baru atau jasa yang unik serta kreatif.

Jadi, kewirausahaan merupakan proses menciptakan hal baru atau membuat sesuatu yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Dengan demikian, seorang wirausaha adalah seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, mengelola sumber daya yang dibutuhkan, serta mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan sukses secara berkelanjutan.

Adapun usaha atau perusahaan, merupakan suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara.

Di era yang penuh tantangan global ini pengembangan kewirausahaan di suatu negara dihadapkan oleh fakta bahwa dunia senantiasa berubah, atau dikenal sebagai Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA World). Hal itu disebabkan dunia usaha sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di antaranya selera pasar, kebijakan pemerintah, perkembangan politik, krisis ekonomi, perkembangan teknologi, dan kesehatan masyarakat.

Volatility, merupakan perubahan yang berlangsung dengan sangat cepat di era disrupsi dan digital ini. Produk live cycle yang sebelumnya mencapai 15-20 tahun, kini pada era sekarang hanya berlangsung selama 1-5 tahun saja. Seorang wirausaha harus selalu beradaptasi dengan adanya berbagai perubahan yang dihadapi.

Uncertainty, seorang wirausaha selalu dihadapkan pada ketidakpastian, baik pada saat ini ataupun masa depan. Cukup atau tidak cukup atas informasi yang memadai, perusahaan atau seorang wirausaha harus tetap mengambil keputusan. Dengan demikian untuk dapat bertahan, seorang wirausaha harus selalu siap dengan berbagai kepastian.

Complexity, banyak informasi dan faktor yang memengaruhi proses pengambilan keputusan, namun tidak mungkin semua faktor tersebut dapat dipertimbangkan. Sehingga perlu untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang penting saja untuk pengambilan keputusannya.

Ambiguity, sering kali informasi yang didapatkan tidak jelas, tidak lengkap, tidak akurat, atau bahkan saling bertentangan, sehingga sulit untuk dapat ditarik kesimpulan. Oleh karena itu, keputusan dapat saja berubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi.

Jadi walaupun pengembangan perunggasan Indonesia terbuka lebar, namun peluang dan tantangan dalam lingkungan perunggasan tersebut akan senantiasa terus-menerus mengalami perubahan, sehingga sangat diperlukan strategi dalam pengambilan keputusan. Di sinilah peran penting seorang wirausaha perunggasan untuk dapat memanfaatkan peluang bisnis perunggasan di tengah keberadaan perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang ada di Tanah Air.

Di Indonesia jumlah wirausaha perunggasan, apalagi wirausaha muda masih sangat sedikit. Hal itu disebabkan beberapa faktor seperti pola pikir yang tidak tepat, tidak memahami bagaimana memulai sebuah wirausaha perunggasan, modal belum mencukupi, ingin sukses secara instan, khawatir akan ketidakpastian, serta ketakutan setelah mendengar cerita kegagalan, dan sebagainya.

Menurut Isra Noor (2023), untuk memulai suatu wirausaha perunggasan harus dimulai dari apa yang dimiliki, harus berani memulainya, dan tidak membiarkan kesempatan lewat. Ada banyak cara untuk memulai usaha, bisa dari ide yang sederhana, ide dari pendidikan, pekerjaan, hobi, keahlian, ataupun keprihatinan. Hukum memulai usaha sama halnya dengan hukum gaya gesek suatu benda. Benda yang diam akan memiliki gaya gesek yang relatif besar dibandingkan dengan benda yang bergerak. Dan gaya gesek terbesar terjadi pada saat benda akan bergerak. Demikian juga ketika akan memulai usaha, maka hambatan terbesar adalah ketika akan memulainya.

Di industri perunggasan nasional, tantangan utama yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang wirausaha adalah perihal margin keuntungan, outbreak penyakit, masuknya produk impor, masih rendahnya minat para pelaku usaha secara profesional, dan aspek permodalan. Semua tantangan tersebut harus dicermati sebagai bekal dalam melangkah menjadi seorang wirausaha perunggasan yang sukses.

Peran Pendidikan 
Akan lebih baik manakala pendidikan seputar kewirausahaan dapat dilakukan sejak dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan tinggi. Penanaman nilai-nilai jiwa kewirausahaan sangat perlu untuk ditanamkan sejak dini karena karakteristik wirausaha sesungguhnya bukan hanya harus dimiliki oleh para pelaku wirausaha, namun merupakan suatu keterampilan hidup (life skill) yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda di era disrupsi ini.

Keterampilan hidup yang semestinya dimiliki oleh generasi muda Indonesia sejak dini yakni keterampilan tentang cara komunikasi, kolaborasi, kreativitas, pemikiran kritis, karakter, dan jaringan. Keterampilan-keterampilan seperti itu sebaiknya tidak sekadar diajarkan melalui kurikulum di sekolah atau kampus, namun juga diaplikasikan secara terintregrasi dalam kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran pada umumnya, misalnya pada organisasi siswa atau mahasiswa, serta kegiatan siswa atau mahasiswa.

Seorang wirausaha perunggasan harus bisa memiliki setidaknya beberapa karakter, yakni gigih atau tekun, kreatif, inovatif, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu berkomunikasi, berani mengambil risiko, percaya diri, mampu membangun jaringan, dan memiliki etika yang baik (Nababan, 2021). Karakter berikutnya adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, berpikir kritis, serta mampu memandang jauh ke depan dan jangka panjang.

Untuk dapat menjadi wirausaha perunggasan sukses, maka strategi efektif agar dapat mengembangkan usaha yakni pentingnya upaya meniru dengan lebih baik dari yang ditiru (benchmarking), produk harus unik, berbeda dan sulit ditiru (diferensiasi), adanya kemitraan (partnership), adanya jaringan kerja (networking), adanya nilai tambah (added value), adanya alih daya dari luar (outsourcing), serta tak kalah pentingnya adalah pemberdayaan (Ali Agus, 2018).

Manakalah jiwa dan karakter wirausaha perunggasan sudah dapat ditanamkan sejak dini, maka akan ada banyak peluang perunggasan yang dimanfaatkan sebagai objek kewirausahaan. Dan hal yang harus ditekankan adalah para generasi muda didorong untuk berani keluar dari zona nyaman untuk menjadi seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif. Dengan meningkatnya para wirausaha muda di bidang perunggasan, hal itu tidak saja dapat meningkatkan kemajuan dan kemandirian industri perunggasan nasional, namun juga menjadi faktor penggerak nyata dalam sistem perekonomian nasional. ***


Ditulis oleh:
Andang S. Indartono SPt
Koordinator Indonesia Livestock Alliance (ILA)

BAGAIMANA MENANGKIS SERANGAN KOKSIDIOSIS

Koksidiosis menyerang beberapa tipe ayam dan berbagai fasilitas kandang dan manajemen. (Foto: Andrew Skowron/Open Cages)

Koksidiosis disebabkan oleh protozoa dari golongan Eimeria, menyerang pada traktus intestinal dan mengakibatkan kerusakan mukosa usus, sehingga terjadi gangguan nafsu makan, proses pencernaan dan absorpsi nutrisi, serta terjadi dehidrasi, kehilangan darah dan meningkatkan suseptibilitas ayam terhadap penyakit lain.

Sebagaimana pada penyakit-penyakit parasit lainnya, koksidiosis banyak terjadi pada hewan-hewan muda karena kekebalannya yang dengan cepat terbentuk, namun efek proteksinya  lebih lama daripada outbreak penyakitnya sendiri. Tidak terjadi cross imunisasi antar spesies dan pada kasus yang kejadiannya kronis kemungkinan akan muncul spesies lain. Dalam  waktu singkat reproduksi koksidia dapat terjadi dan berpotensi menimbulkan masalah di suatu industri peternakan.

Koksidiosis menyerang beberapa tipe ayam dan berbagai fasilitas kandang dan manajemen. Pada umumnya infeksi koksidia relatif bersifat mild, namun karena berpotensi dalam menimbulkan kerusakan, sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi, maka sebaiknya anak ayam diberi pencegahan dengan anti-koksidial untuk mengendalikan infeksi atau menurunkan tingkat infeksi dan mendukung proses pembentukan level antibodi.

Tingkat kekebalan untuk koksidiosis yang ditimbulkan oleh vaksinasi pada broiler tidak begitu penting, oleh karena sudah dipotong pada umur muda (antara 6-8 minggu), sedangkan pada layer dan breeder diperlukan karena masa pemeliharaannya lebih lama. Namun menurut Larry R. McDougald dan W. Malcolm Reid (Diseases of Poultry, ninth edition, 1991, 780-797) vaksinasi terhadap koksidiosis keberhasilannya masih terbatas dan penggunaannya juga masih terbatas pada breeder dan kalkun.

Kasus koksidiosis dilaporkan kejadiannya di lapangan ada 3% selama triwulan I 2024 di hampir semua cabang, yang terjadi terutama pada layer. Pada umumnya terjadi pada umur antara 3-6 minggu, namun pernah dilaporkan juga pada umur dua minggu. Tingkat kematian bervariasi antara 5-8%. Selain menginfeksi secara tunggal, sering kali dilaporkan merupakan komplikasi dengan gumboro. Untuk pengendaliannya... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2024.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Department Manager
PT Romindo Primavetcom
Jl. DR Sahardjo No. 264
Tebet, Jakarta Selatan
HP: 0812-8644-9471
Email: agus.damar@romindo.net

MENTAN JAMIN KETERSEDIAAN HEWAN MENJELANG KURBAN AMAN

Sapi-sapi yang berada di PT Lembu Setia Abadi Jaya Farm Tangerang. (Foto: Istimewa)

Menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha 1445 Hijriah, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menjamin ketersediaan hewan kurban aman dan mencukupi.

Hal tersebut ia sampaikan usai meninjau lokasi kandang sapi hingga pabrik pakan mini milik penggemukan sapi PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) Farm Tangerang, Kamis (6/6/2024).

“Persiapan kurban Insyaallah aman, cukup sampai kita Idul Adha nanti, saya sudah terima laporannya dan aman, jumlahnya sangat cukup,” kata Mentan Amran.

Berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), secara nasional kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor, dengan ketersediaannya yang mencapai 2,06 juta ekor, maka berpotensi surplus hingga 88 ribu ekor. Berdasarkan data tersebut, Mentan memastikan jumlah ketersediaan hewan kurban sapi, kerbau, kambing, maupun domba mencukupi kebutuhan.

Amran mengemukakan, saat ini pihaknya aktif memonitor ketersediaan hewan kurban di seluruh daerah. Tidak hanya sisi ketersediaan, namun juga fokus memastikan aspek kesehatannya.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Dirjen PKH, Nasrullah. Ia memastikan pihaknya telah melakukan berbagai langkah penting untuk kelancaran pelaksanaan kurban tahun ini.

“Kami memastikan sertifikat kesehatan ternak yang dilalulintaskan sudah lengkap, memeriksa ear tag untuk menjamin ternak telah teregister dan kami menerjunkan petugas kesehatan hewan di kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan rutin di penampungan ternak,” katanya saat mendampingi Mentan Amran ke PT LSAJ Farm Tangerang. 

Sebagai informasi, PT LSAJ Farm Tangerang memiliki luas area 22,5 hektare, kandang sapi, pabrik pakan mini berkapasitas 40 ton/hari, dan rencana pabrik pupuk, RPH, pabrik bakso, sosis, nugget, meat shop, serta cold storage. Bangunan kandang sapi PT LSAJ memiliki kapasitas hingga 3.000 ekor dengan rencana perluasan hingga 10.000 ekor. (INF)

INNOVATION GALLERY, AJANG PAMERAN MAHASISWA SEKOLAH VOKASI IPB DI BIDANG PETERNAKAN

 

Innovation Gallery diadakan Rabu, 5 Juni 2024. (Foto: Humas SV IPB)

Program Studi Teknologi dan Manajemen Ternak Sekolah Vokasi IPB University menyelenggarakan pameran inovasi pada bidang peternakan dengan tema “Innovation Gallery 2024”. Pameran ini berlangsung di Sekolah Vokasi IPB pada Rabu, 5 Juni 2024.

Acara tersebut dihadiri Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Sekolah Vokasi IPB Dr Ir Rina Martini MSi, dosen-dosen TNK serta tamu undangan dari  Djadja Suhardja dari Arkan Quail Farm,  H Ridwan Herdian dari Bens Farm dan perwakilan dari Budiarto dari Charoen Pokphand Indonesia .

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Sekolah Vokasi IPB Dr Ir Rina Martini MSi turut mengapresiasi penyelenggaraan pameran. Menurutnya. pameran ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menampilkan kreativitas dalam mengembangkan inovasi di bidang peternakan.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mendorong semakin banyak mahasiswa untuk terus berkreasi dan berinovasi, sehingga dapat semakin berkontribusi dalam memberi kemajuan kepada masyarakat khususnya di sektor peternakan,” ujar Dr Rina.

Kegiatan ini menampilkan lebih dari 120 inovasi di bidang peternakan. Inovasi tersebut berasal dari ide seluruh mahasiswa Teknologi dan Manajemen Ternak angkatan 58 dan 59 yang dituangkan melalui produk, prototype, atau dalam bentuk sketchup. Selain menampilkan beberapa inovasi, kegiatan ini juga mengadakan sesi talkshow.

Dalam sesi talkshow, perwakilan dari Arkan Quail Djadja Suhardja mengungkapkan inovasi dapat mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah pada hewan ternak, sehingga akan memberi dampak ekonomi yang lebih baik.

“Inovasi untuk hewan ternak atau produk ternak hewan yang sudah tidak produktif, membuatnya tidak lagi dijual hidup-hidup, tapi dikembangkan nilai tambahnya sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Djadja.

Tidak hanya itu, pameran tersebut juga menghadirkan ajang kompetisi inovasi untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa. Kompetisi dibagi menjadi 6 kategori yakni Juara Inovasi Ruminansia angkatan 58 dan 59, Juara Inovasi Unggas angkatan 58 dan 59, dan Juara Best Stand angkatan 59 serta Juara Best Logbook angkatan 58. Salah satu inovasi yang mendapatkan juara adalah CAMPTURE (Carbon Abatement, Methane Gas, Performance Tracking, and Utilization with Real Time Evaluation) oleh Dafi Fadjar Hidayat. (Sumber: sv.ipb.ac.id)

KERJA SAMA INDONESIA-URUGUAY TINGKATKAN KUALITAS DAGING DAN SUSU

MoU pembangunan pangan antara Indonesia dan Uruguay. (Foto: Istimewa)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, bersama Menteri Peternakan, Pertanian, dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Fernando Mattos, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pembangunan pangan di kedua negara, khususnya di bidang peternakan untuk mengembangkan produksi daging dan susu berkualitas.

“Kementan bergerak sesuai arahan presiden untuk meningkatkan kinerja sektor pangan, utamanya daging, produk hortikultura, dan tanaman pangan,” ucap Harvick melalui siaran resminya di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Selasa (4/6/2024).

Pada 2023, total nilai perdagangan komoditas pertanian antara Indonesia dan Uruguay hanya mencapai sekitar 8.87 juta USD. Oleh sebab itu, Wamentan menaruh harapan dalam kerja sama ini, baik untuk meningkatkan nilai perdagangan komoditas pertanian maupun bidang peternakan.

Saat ini Uruguay menduduki posisi ketujuh produsen daging utama di dunia dengan mengekspor 450 ribu ton daging sapi ke pasar internasional. Uruguay dikenal sebagai negara yang memiliki sistem pengelolaan ternak modern dan berkelanjutan, salah satunya dengan melarang penggunaan hormon sejak 1962 dan melarang antibiotik pada 2011.

“Bukan hanya terjadinya trading di antara kedua negara, kita sepakat untuk bertukar informasi bagaimana mengembangkan teknologi pertanian. Utamanya agar kedua belah negara bisa lebih berkembang lagi,” tambah Harvick.

Saat ini pihaknya tengah berupaya meningkatkan produksi komoditas nasional, khususnya di bidang peternakan untuk memenuhi stok kebutuhan daging sapi dan produk susu. Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, pernah menyampaikan bahwa swasembada protein hewani harus terwujud demi Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak hanya fokus pada swasembada daging, tapi juga swasembada protein hewani, termasuk ternak perah yang menghasilkan susu,” kata Mentan Amran.

Hal serupa disetujui oleh Menteri Pertanian Uruguay, Fernando Mattos. Ia melihat ada potensi besar untuk meningkatkan sektor perdagangan komoditas pertanian sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Uruguay dalam upaya pembangunan swasembada pangan di masing-masing negara.

“Kita sangat senang atas penandatangan MoU ini. Kita telah menemukan beberapa topik penting untuk dapat mengembangkan industri daging ternak dan susu untuk mencapai target swasembada. Uruguay akan membantu Indonesia karena kita memiliki pengalaman yang panjang dalam industri peternakan,” kata Fernando Mattos. (INF)

WISUDA DAN INAUGURASI SASPRI KE-8 SUKSES DIGELAR

Wisudawan Dari Kabupaten Fakfak 
(Foto : CR)

Program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) yang digagas oleh Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University kembali melakukan prosesi wisudanya yang ke-8. Tepatnya kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (6/6) lalu di Gedung Start Up Center, Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB, Bogor, Jawa Barat.

Sebanyak 75 siswa program yang berasal dari Kabupaten Fakfak (Papua Barat), Sigi (Sulawesi Tengah), dan Kota Kediri (Jawa Timur) diwisuda pada hari itu. Proses wisuda ini melibatkan minimal 14 kampung/desa, dengan 12 kampung di antaranya berasal dari Fakfak yang tersebar di 4 distrik (Arguni, Kokas, Tomage, dan Bomberay). 

Terkhusus, program SPR di Sigi diadopsi oleh Universitas Tadulako, yang telah menerima inovasi dan lisensi dari IPB untuk menjalankan SPR di wilayah Sulawesi Tengah. SPR IPB merupakan model sosial yang terbuka untuk diadopsi oleh perguruan tinggi lain melalui mekanisme pemberian lisensi (transfer inovasi).

Dalam hal ini, IPB dan Universitas Tadulako telah bergabung dalam Aliansi Strategis Pengelola SPR Indonesia (AGISPRINA) dengan komitmen untuk mengembangkan komunitas agromaritim melalui program SPR di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, IPB telah mendirikan 75 SPR-1111 (peternakan) di 13 Provinsi dan 23 Kabupaten/Kota, meskipun beberapa diantaranya terhenti karena dampak Covid-19 dan kendala lainnya.

Dalam sambutannya Ketua Panitia Prof Drh Agik Suprayogi yang menjabat Wakil Kepala Bidang Penelitian LPPM IPB menyatakan rasa syukur dan bangganya kepada para wisudawan. 

“Hari ini, kami bersyukur atas kesempatan dari Universitas Tandulako-Palu Sulawesi Tengah untuk mengadakan wisuda bersama dengan satu SPR-1111 Mosangu Masagena dari Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi, sebagai bagian dari kolaborasi dalam AGISPRINA. Kami juga mengakui kemungkinan bagi alumni SPR-IPB untuk diwisuda di Universitas Tandulako atau universitas lain yang tergabung dalam Aliansi tersebut, demi efisiensi dan efektivitas bersama,” tuturnya. 

Lebih lanjut, pada momen bersejarah ini telah meluluskan SPR-Peternakan (SPR-1111), SPR-Pertanian (SPR-0301), SPR-Perkotaan (SPR-0901A), dan SPR-Perkampungan (SPR-0901U) secara bersamaan, sementara sebelumnya hanya SPR-Peternakan yang diluluskan dalam 7 kali wisuda sebelumnya. Di masa mendatang, IPB berencana untuk meluluskan program SPR lainnya, seperti SPR-Perikanan, SPR-Perkebunan, dan SPR-Persampahan.

Mewakili Rektor IPB University, Sekretaris Jenderal Dewan Guru Besar IPB University Prof Drh Mohamad Agus Setiadi Secara khusus mengatakan bahwa pembangunan SPR di Fakfak merupakan bagian dari Proyek Pengembangan Peternakan dan Ketercukupan Pangan di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, yang didukung oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim).

Nantinya diharapkan proyek ini akan melakukan ekspansi bisnisnya untuk mengembangkan kawasan industri pupuk di Fakfak. Program SPR juga diharapkan menjadi bagian dari praktik ESG (Environmental Social Governance) dan GCG (Good Corporate Governance) baik IPB University maupun PT. Pupuk Kaltim.

Sebagai informasi, program SPR dimulai sejak deklarasi pada 22 Juni 2023 di Distrik Bomberay Kabupaten Fakfak, dan ditutup dengan program wisuda hari ini di gedung Science Techno Park, Kampus IPB Taman Kencana, serta dilanjutkan dengan program SINTHEDI (Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Distrik) yang akan mengembangkan usaha budidaya ternak unggas ayam petelur dan pedaging dan disusul dengan program SUPERGRINS (Sistem usaha pembiakan Gotong Royong Instansi) dengan komoditas sapi lokal guna mewujudkan ketahanan pangan lokal dan swasembada daging di tanah Papua.

Sebagaimana diketahui juga, SPR merupakan pendekatan inklusif untuk mencapai Sustainable Livelihoods (penghidupan berkelanjutan), yang mendukung pembangunan pedesaan/perkampungan dan masyarakat agromaritim untuk mewujudkan kedaulatan pangan (food sovereignity).

Program Ini adalah terobosan besar untuk meningkatkan kapasitas dan posisi tawar (bargaining position) masyarakat agromaritim dalam menghadapi perubahan dan pembangunan wilayah mereka. SPR bertujuan untuk membentuk komunitas lokal yang mandiri dan berdaya saing, mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Harapannya, SPR dapat menciptakan masyarakat agromaritim yang inklusif, tangguh, dan adaptif, serta berperan dalam swasembada pangan dan daging nasional, serta sebagai strategi untuk mengatasi kerawanan pangan. Bahkan berpotensi juga sebagai salah satu strategi pemenuhan logistik untuk mendukung program Makan dan Susu Gratis yang dicanangkan oleh presiden terpilih.

“Kami merasa bangga atas kesuksesan para peserta yang telah menyelesaikan program pembelajaran partisipatif (P3) SPR. Program ini bertujuan untuk mengubah mindset dan kemampuan argumentasi masyarakat agromaritim menjadi agen perubahan di kampung mereka melalui pengembangan bisnis komunal terkonsolidasi. Kami yakin para wisudawan hari ini memiliki optimisme dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik melalui kolaborasi bisnis kolektif berjamaah," tutur Agus. (CR)

ADISSEO MERIAHKAN PERINGATAN HARI SUSU SEDUNIA


Kemeriahan Peringatan Hari Susu Sedunia Bersama Adisseo
(Foto : CR)


Hari Susu Sedunia (World Milk Day) diperingati setiap tanggal 1 juni. Pada tanggal yang sama pemerintah Indonesia juga menetapkan hari tersebut sebagai Hari Susu Nusantara. Seakan tidak mau ketinggalan dalam merayakan momen tersebut, salah satu perusahaan terkemuka dibidang nutrisi peternakan yakni PT Adisseo Indonesia turut serta merayakan hari susu sedunia. 

Acara tersebut berlangsung pada Sabtu 1 Juni 2024 bertempat di Tiara Camp & Outdoor, Cisarua, Bogor. Dalam kesempatan kali ini Adisseo berkolaborasi bersama Tiara Camp & Outdoor beserta Erif Farm. Sekitar 70 orang anak - anak berusia 5 - 12 tahun hadir dalam acara tersebut. 

Country Manager PT Adisseo Indonesia Drh Akhmad Fuadi dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang turut membantu menyukseskan acara tersebut. Ia tak lupa mengingatkan kembali akan pentingnya konsusmsi susu sebagai salah satu bahan makanan yang penting dalam komponen 4 sehat 5 sempurna. 

Dirinya juga mengatakan bahwa peringatan hari susu sedunia merupakan event yang rutin tiap tahunnya diperingati oleh Adisseo di seluruh dunia. Kali ini di regio Asia - Pasifik Indonesia mendapatkan mandat untuk perttama kalinya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

"Alhamdulillah ini yang pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia, dan seperti yang terlihat, acaranya sangat semarak, dan pesertanya juga antusias. Kami juga bersyukur acara ini dapat dilangsungkan dengan lancar, semoga tahun depan kita diberi kesempatan kembali melakukan hal serupa," tutur Akhmad Fuadi.

Pria asal Purworejo tersebut juga menuturkan bahwa sejatinya kegiatan ini juga menjadi bentuk dukungan Adisseo terhadap program pemerintah dalam pengentasan kasus stunting melalui pemberian makanan bergizi, terutama protein hewani. Ia juga mengajak kepada stakeholder lainnya untuk melakukan kegiatan sejenis dalam rangka membangun negara melalui kampanye gizi.

"Kami dengan senang hati membantu Indonesia melalui semua kemampuan yang kami miliki. Melalui produk - produk kami yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak, tetunya akan dihasilkan produk sumber protein hewani berkualitas untuk dikonsumsi anak - anak bangsa," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama pengelola Erif Farm dan Tiara Camp & Outdoor Drh Muhammad Dwi Satriyo juga menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya acara tersebut. Menurutnya ini merupakan sebuah langkah yang baik bagi Adisseo dalam meningkatkan kepedulian masyarakat akan gizi yang seimbang terutama mengonsumsi susu.

"Kami senang dan berterima kasih atass kolaborasi yang apik dengan Adisseo. Konsumsi susu Indonesia masih sangat rendah, diharapkan dengan adanya event seperti ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya susu sebagai salah satu sumber pangan yang esensial bagi pertumbuhan," tutur Satriyo.

Satriyo juga mengimbau kepada semua stakeholder baik pemerintah maupun swasta agar lebih mencurahkan perhatiannya kepada peternak sapi perah. Karena sejatinya peternak menurut dia adalah ujung tombak dalam penyediaan sumber protein hewani yang nantinya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. 

Peringatan hari susu sedunia yang dilangsungkan oleh Adisseo berlangsung sangat meriah. Berbagai acara mulai dari penyuluhan materi tentang susu, kampanye minum susu bersama, serta berbagai games bagi anak - anak berjalan dengan suasana yang ceria dan menyenangkan. Semoga acara serupa dapat rutin dilaksanakan di Indonesia dan konsumsi susu di Indonesia dapat terus ditingkatkan. (CR)

KEMENTAN DAN UGM BERKOLABORASI DI HARI SUSU NUSANTARA

Kolaborasi Hari Susu Nusantara antara Kementan dan UGM. (Foto: Istimewa)

Hari Susu Nusantara (HSN) yang diperingati pada 1 Juni 2024, menjadi momen penting bagi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk memperkuat industri persusuan nasional.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah, menekankan pentingnya meningkatkan konsumsi susu di Indonesia sebagai langkah strategis untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

“Mengonsumsi susu secara rutin bisa meningkatkan kesehatan dan produktivitas masyarakat Indonesia, yang pada gilirannya mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” ujar Nasrullah melalui siaran resminya saat peringatan dan sarasehan HSN di Fakultas Peternakan UGM, Sabtu (1/6/2024).

Ia mengemukakan komitmen Kementan untuk terus mengembangkan komoditas peternakan, khususnya sapi perah sebagai sumber protein hewani. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian yang berfokus pada peningkatan produksi komoditas nasional.

“Kita tidak hanya fokus pada swasembada daging, tapi juga swasembada protein hewani, termasuk ternak perah yang menghasilkan susu,” tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, populasi sapi perah di Indonesia mencapai 514 ribu ekor dengan produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebesar 0,9 juta ton, sementara kebutuhan susu industri mencapai 4,3 juta ton. Selain itu, terdapat 32 Industri Pengolah Susu (IPS) di Indonesia, dengan 14 di antaranya telah bermitra dengan peternak lokal untuk menyerap SSDN. Nasrullah melihat ini sebagai peluang besar bagi para pelaku usaha peternakan dan investor untuk mengembangkan usaha sapi perah di Indonesia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Budi Guntoro, menekankan bahwa potensi populasi sapi perah saat ini dengan target peningkatan kebutuhan protein asal hewani menjadi peluang dan tantangan dalam pembangunan peternakan sapi perah.

“Tantangan ke depan adalah membangun peternakan yang lebih baik. Oleh karena itu, dengan adanya HSN dan sarasehan ini diharapkan ada sinergi yang saling menguntungkan untuk membangun sapi perah,” katanya. (INF)

AWAS! PENYAKIT-PENYAKIT STRATEGIS PADA KAMBING

Septic arthritis pada cempe (kiri). Diduga caprine arthritis encephalitis (tengah dan kanan). (Foto: Infovet/Joko)

Peternakan kambing menjadi salah satu usaha menarik untuk digeluti sebagai profesi peternak. Perkembangbiakan kambing yang cepat menjadi salah satu alasannya, dengan waktu kebuntingan hanya lima bulan dengan jumlah anak rata-rata perkelahiran (litter size) 1,5-2 ekor.

Dalam dunia peternakan dikenal istilah keberhasilan perfoma produksi ditentukan oleh 30% genetik dan 70% lingkungan (manajemen pemeliharaan, nutrisi, penyakit, perkandangan, marketing, dan lainya). Genetik menjadi hal yang sangat menentukan, karena dengan 30% tersebut peranannya sangat dominan. Genetik yang bagus di-support dengan lingkungan yang baik akan menghasilkan perfoma optimal. Sebaliknya, sebaik apapun manajemen pemeliharaan (lingkungan) tanpa genetik yang baik tidak akan menghasilkan produksi maksimal.

Dahulu beternak kambing hanya dengan genetik yang ada, yaitu genetik potong (kambing Kacang dan Jawarandu) dan genetik perah (Etawa atau Peranakan Etawa). Saat ini mulai ada upaya-upaya peningkatan kualitas genetik kambing dengan melakukan persilangan dengan genetik bagus, juga importasi kambing yang memiliki genetik potong (kambing Boer) dan genetik perah (Saanen, Togenburgh, Alpine, Anglo Nubian).

Kendati demikian, bayang-bayang penyakit menjadi salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap perfoma produksi peternakan kambing. Pengetahuan tentang jenis penyakit, pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit mutlak harus diketahui oleh peternak kambing. Penyakit kambing yang disebabkan oleh virus meliputi ORF (ecthyma contagiosa, peste des petits ruminants (PPR), pox, penyakit mulut dan kuku (PMK), dan caprine arthritis encephalitis/CAE). Sementara penyakit bakterial meliputi antraks, brucellosis, contagious caprine pleuro pneumonia (CCPP), mastitis, foot rot, dermathopillosis, dan listeriosis.

Adapun penyakit yang disebabkan oleh jamur di antaranya kandisiasis, kriptokokosis, ring worm, dan aspergilosis. Sedangkan serangan parasit meliputi endoparasit (berbagai cacing di saluran pencernaan), ektoparasit (scabies, caplak, tungau, kutu), dan parasit darah. Selain itu, penyakit karena protozoa (riketsia) meliputi babesiosis, koksisdiosis, theileriosis, kriptosporidiasis, anaplasmosis, dan heartwater disease. Penyakit metabolik dan gangguan nutrisi meliputi milk fever, ketosis, enterotoksemia, defisiensi kalsium, defisiensi copper, serta defisiensi vitamin B1.

Isu-isu terkini terkait penyakit pada kambing setidaknya ada lima gejala klinis yang paling banyak ditemukan. Gejala klinis tersebut meliputi kelumpuhan (gangguan alat gerak), gejala gangguan saraf/kejang, peradangan sendi, kematian mendadak, dan laporan kematian cempe. Gangguan alat gerak dan kelumpuhan merupakan dampak PMK dan PPR yang sempat ramai dibicarakan, serta yang belum banyak teridentifikasi adalah kekurangan tembaga (copper).

Sementara gejala saraf disebabkan beberapa penyakit juga belum banyak dilakukan peneguhan diagnosis laboratorium yaitu Listeria monocytogenes, CAE, heartwater disease, defisiensi vitamin A, dan trypanosomiasis. Penyakit saraf yang ditandai dengan kepala memutar satu arah biasanya disebut circling disease, yang disebabkan karena konsumsi silase yang terkontaminasi tanah yang mengandung bakteri Listeria monocytogene. Penanganan yang bisa dilakukan dengan mencegah proses silase yang langsung bersentuhan dangan tanan, serta memberikan treatment penisilin, ampisilin, atau streptomisin. Gejala radang sendi dan kematian mendadak, serta kematian cempe akan dibahas secara detail.

Keradangan pada Sendi Diduga CAE atau Septic Arthritis
Keradangan pada sendi kaki merupakan penyebab rasa sakit dan mempersulit kambing atau cempe mengakses pakan dan minum. Dua penyakit menciri pada radang persendian ini adalah CAE dan septic artrhtitis.

Septic artrhtitis atau penyakit sendi adalah infeksi pada satu atau lebih sendi yang biasanya disebabkan oleh penularan bakteri secara hematogen (penularan melalui sirkulasi darah) ke struktur sinovial cempe. Penyakit sendi ini disebabkan infeksi bakteri non-spesifik yang berasal dari… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2024.

Ditulis oleh:
Drh Joko Susilo MSc
Wartawan Infovet daerah Lampung
Mahasiswa Doktoral Sain Veteriner UGM

KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK PETERNAKAN 2023 DAN PREDIKSI 2024

Pergerakan saham sektor perunggasan
Pergerakan saham sektor perunggasan (Bloomberg, BRIDS)

Kinerja perusahaan publik peternakan dapat menjadi gambaran kinerja bisnis peternakan secara keseluruhan. Pada 28 Mei 2024 Infovet mengadakan webinar Membedah Kinerja Perusahaan Publik Peternakan 2023 dan Prediksi 2024, dengan nara sumber Victor Stefano, Analis Emiten Agribisnis, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas.

Narasumber
Victor Stefano dan Bambang Suharno (host)
Peserta
Peserta webinar

Share Price dan Performa Finansial Sektor Perunggasan

Pergerakan saham di industri unggas cukup fluktuatif. Dari 2010 sampai 2013 terjadi commodity boom yang menyebabkan harga saham emiten-emiten perunggasan mengalami kenaikan yang cukup signifikan saat itu yaitu hampir tiga kali lipat. Namun kemudian pada 2013 terjadi triple deficit, harga komoditas mulai turun, dan terjadi over supply. Sehingga harga saham tertekan cukup dalam dari 2014 sampai 2015.

Belum begitu lama pada 2020 terjadi wabah Covid-19 yang juga menyebabkan penurunan harga saham yang cukup signifikan. Meski demikian dalam beberapa bulan berikutnya harga saham sudah mengalami kenaikan kembali.

Kondisi terakhir, dari 2022 sampai 2023 emiten peternakan mengalami tekanan yang diakibatkan kenaikan harga bahan baku pakan, yaitu jagung dan soybean meal (SBM). Penyebabnya ada banyak faktor contohnya geopolitik dimana terjadi perang Ukraina dengan Rusia. Naiknya harga bahan baku pakan berakibat kepada rendahnya margin dari perusahaan-perusahaan integrator yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Jadi kondisi sekarang memang masih belum pulih dari tekanan raw material, harga saham masih belum pulih masih ada relatively di bawah,” kata Victor.

Pendapatan perusahaan emiten peternakan sendiri dari 2013 sampai 2023 terlihat ada kenaikan. Memang ada periode dimana mengalami penurunan yaitu dari 2018 ke 2020. Diakibatkan over supply sehingga pada 2019 mulai banyak dilakukan afkir dini, yang mengakibatkan penjualan turun. Pada 2020 ada Covid-19 yang menyebabkan pelemahan daya beli yang cukup signifikan.

Namun dari 2020 sampai 2023 pendapatan mengalami kenaikan yang cukup stabil. Diperkirakan pendapatan perusahaan-perusahaan emiten peternakan akan terus naik di 2024 dan juga 2025.

“Pendapatannya kecenderungannya naik, tapi untuk keuntungan atau net profit yang didapatkan perusahaan ternyata fluktuasinya lebih tinggi dibanding pendapatannya,” jelas Victor. “Karena di bisnis peternakan ini ternyata marginnya cukup kecil. Jadi pergeseran atau perubahan sedikit dari margin keuntungan akan mengakibatkan net profit atau keuntungan perusahan menjadi fluktuatif.”

Belanja modal perusahaan ke depannya tidak akan terlalu tinggi dan akan lebih diarahkan ke downstream seperti RPA, cold storage, dan processing plant. Sehingga aktivitas di breeding farm akan lebih pelan.

Kinerja Tiga Perusahaan Integrator Terbesar

Quarterly margin sektor perunggasan
Quarterly margin sektor perunggasan (Perusahaan, BRIDS)

Perusahaan integrator perunggasan terbesar di Indonesia antara lain Charoen Pokphand, Japfa Comfeed Indonesia, dan Malindo Feedmill. Ketiganya mempunyai saham yang listed di BEI. Pendapatan ketiga perusahaan tersebut sekitar 40-60% dari penjualan pakan ternak, 20-30% dari broiler atau commercial farming, dari DOC 8-16%, dan sisanya dari bisnis-bisnis lain termasuk makanan olahan.

Kinerja Charoen Pokphand di kuartal pertama 2024 membukukan keuntungan 711 miliar. Kuartal sebelumnya, yaitu kuartal keempat tahun 2023 mengalami kerugian sebesar 357 miliar. Sedangkan kuartal pertama 2023 net profit-nya 241 miliar. Kenaikan keuntungan disebabkan oleh margin yang naik terutama dari DOC dan live bird yang harganya naik cukup tinggi.

Japfa membukukan keuntungan 665 miliar di kuartal pertama 2024. Kuartal keempat 2023 rugi 8 miliar dan kuartal pertama 2023 rugi 250 miliar. Naiknya keuntungan Japfa juga disebabkan kenaikan margin dari kenaikan harga DOC dan live bird.

Malindo membukukan keuntungan 88 miliar pada kuartal pertama 2024. Sebelumnya pada kuartal keempat 2023 keuntungannya hanya 18 miliar. Sedangkan pada kuartal pertama 2023 rugi sebesar 173 miliar. Margin Malindo juga naik karena harga DOC dan live bird yang naik.

Victor mengatakan, “Jadi memang salah satu yang membuat industri poultry ini profitnya naik di first quarter itu karena supply demand yang cukup bagus. Mungkin selain karena ada bansos juga ada efek dari pengurangan produksi, dan juga ada demand yang cukup baik selama bulan puasa di Maret 2024 kemarin.”

Keseimbangan Supply Demand yang Lebih Baik

Korelasi GDP dengan industri perunggasan (BI, perusahaan, BRIDS, berbagai sumber)
Korelasi GDP dengan industri perunggasan (BI, perusahaan, BRIDS, berbagai sumber)

Ke depannya industri perunggasan masih mempunyai prospek yang cukup bagus. Secara ekonomi korelasi antara GDP dengan pendapatan industri perunggasan cukup kuat. Dimana biasanya sekitar 2 sampai 3 kali dari GDP growth akan diterjemahkan menjadi pendapatan.

Diperkirakan GDP growth Indonesia akan ada di sekitar 5-5,1% di 2024 dan di tahun 2025 masih berada di sekitar 5%. GDP growth yang positif akan berdampak positif pula untuk emiten industri peternakan, dimana ekspektasinya pendapatan akan terus tumbuh mengikuti pertumbuhan GDP ke depannya.

Inflasi juga masih relatif cukup stabil di sekitar 2,5-3,5% baik di 2024 maupun 2025. Tidak terlalu tinggi sehingga tidak menyebabkan tekanan di daya beli.

“Belanja modal akan lebih turun di 2 tahun ke depan, karena pemerintah sendiri menurut info yang saya dapatkan akan menurunkan kuota dari impor GPS,” Victor memperkirakan. “Karena pemerintah melihat bahwa kondisi sekarang masih over supply di broiler, jadi permintaan itu ternyata masih cukup lemah.”

Penurunan kuota impor GPS dampaknya tidak langsung tapi baru akan terasa 1 sampai 2 tahun ke depan. Belanja modal perusahaan-perusahaan akan diturunkan juga, karena kapasitas produksi yang mereka miliki saat ini masih cukup untuk memenuhi produksi di 2 sampai 3 tahun ke depan. Efeknya akan positif karena dengan supply yang lebih sedikit akan menyebabkan harga live bird lebih stabil dan memberikan profit untuk perusahaan.

Karena yang menyebabkan perusahaan sering merugi adalah harga live bird yang sering dijual di bawah harga pokok produksi. Sehingga keuntungan perusahaan sering sekali terpakai untuk menutupi kerugian di bisnis commercial farming. Sehingga dengan harga yang lebih stabil ke depan diharapkan profit perusahaan bisa tumbuh, didukung oleh harga broiler yang bagus dan harga bahan baku pakan yang akan turun.

Victor mencontohkan harga live bird di Jawa Barat dari 2020 sampai 2024. Dimana sebelum Covid-19 ada di level sekitar 16-19.000, tapi di awal Covid-19 di 2020 harga jatuh cukup rendah bisa di bawah 15.000.

Setelah Covid-19 ada beberapa kali supply adjustment dengan dilakukannya program culling meski tidak terus-menerus. Hasilnya harga cukup membaik.

Pada Juli 2021 (masa-masa Covid Delta) harga live bird sempat turun cukup dalam namun setelah supply adjusment ada perbaikan. Pada akhir 2023 ada kekosongan supply adjusment sehingga harga cenderung turun lagi. Baru pada 2024 kembali dilakukan supply adjusment, karena perusahaan melihat kondisi demand yang buruk sehingga produksi dikurangi untuk mengurangi kerugian.

“Jadi dengan adaanya supply adjustment di 2024 ini ternyata harga live bird jadi lebih tinggi bisa di atas 20.000. Bahkan sekarang kondisinya masih di sekitar 21.000. Jadi posisi harga yang masih tinggi ini bakal membuat keuntungan dari perusahaan-perusahaan masih cukup tinggi diperkirakan di kuartal kedua tahun ini.” Victor menjelaskan.

Harga Raw Material yang Lebih Rendah Mendukung Margin

Harga jagung lokal 2022-2024 (BRIDS, Kementan, berbagai sumber)
Harga jagung lokal 2022-2024 (BRIDS, Kementan, berbagai sumber)

Harga bahan baku pakan kedudukannya penting karena pakan ternak merupakan salah satu bahan baku utama dari seluruh bisnis perunggasan. Penurunan harga bahan baku pakan akan berdampak positif dan cukup signifikan untuk margin keuntungan perusahaan-perusahaan.

Margin pakan ternak sendiri sebelum Covid-19 perusahaan-perusahaan bisa membukukan rata-rata sekitar 10,4%. Tapi setelah Covid-19 karena kenaikan harga bahan baku pakan menyebabkan rata-rata margin pakan ternak turun ke 8,9%.

Untuk margin breeding farm rata-rata sebelum Covid-19 2,7% dan setelah Covid-19 turun di angka 0,6%. Commercial farming atau broiler, yang memberikan keuntungan paling signifikan untuk perusahaan, sebelum Covid-19 marginnya kurang lebih hampir break event kadang untung kadang rugi, dengan membukukan keuntungan rata-rata 0,2%. Setelah Covid-19 karena rendahnya daya beli masyarakat rata-rata margin keuntungan selama 4 tahun terakhir -2,2%.

Victor memperkirakan harga bahan baku pakan akan turun. Pada 2022 dan 2023 memang terjadi kenaikan harga bahan baku pakan. Dimana harga pembelian jagung rata-rata dari 5.281 naik ke 6.000 di tahun 2023. Karena adanya El Nino yang menyebabkan kemarau ekstrim sehingga jagung banyak mengalami gagal panen.

Pada 3 bulan pertama 2024 harga jagung bertambah parah dengan harga pembelian rata-rata naik ke 7.300 bahkan sempat sempat menyentuh angka 9.000 di bulan Januari.

Victor mengatakan kenaikan harga jagung tersebut masih disebabkan oleh El Nino yang mengakibatkan gagal panen dan juga banyak panen yang mundur. Sehingga di bulan Januari dan Februari jagung lokal produksinya cukup terbatas. Perusahaan-perusahaan peternakan akan membeli jagung di harga berapapun di waktu itu, karena mereka membutuhkan jagung untuk memproduksi pakan ternak baik untuk dijual maupun memberi makan ternak sendiri.

Saat ini El Nino sudah memudar dan harga jagung mulai membaik, sempat turun ke 6.000 di bulan Maret dan bahkan di bawah 5.000 di bulan April dan Mei. BMKG sendiri memprediksi bahwa El Nino akan digantikan La Nina yang tidak seekstrim El Nino. Produksi jagung akan bisa stabil karena kemarau tidak akan terlalu kering dan hujan juga tidak terlalu basah. Harga jagung kalau bisa stabil 5.000 atau di bawah 5.000 akan memberikan margin keuntungan yang lebih bagus untuk perusahaan-perusahaan peternakan.

Untuk soybean meal (SBM) harganya di 5 bulan pertama 2024 cenderung di bawah harga 2 tahun terakhir. Dimana pada 2 tahun terakhir harganya di atas $400 bahkan sempat sampai $500 per tonnya.

“SBM ini kan sekitar 25% atau seperempat dari komposisi pakan ternak di broiler. Sehingga dengan rendahnya harga SBM yang terlihat di 5 bulan pertama ini juga akan memberikan margin keuntungan, karena biaya pakan ternak akan turun sehingga biaya produksi untuk DOC dan broiler juga akan turun.” Victor menyampaikan.

Argentina 2 tahun terakhir ini mengalami cukup banyak gagal panen kedelai. Namun saat ini produksi kedelainya sedang recovery dan produksinya naik. Sedangkan di Amerika Serikat, salah satu eksportir terbesar jagung dan SBM, penanaman kedelai lebih cepat dari jadwal sudah mencapai sekitar 25%. Kedua hal tersebut akan menurunkan harga SBM ke depannya.

Valuasi Saham

“Kalau dari saham sendiri yang penting dilihat itu valuasi,” jelas Victor. “Dimana valuasi ini membandingkan antara harga saham dengan kinerja perusahaan.”

Rata-rata di 5 tahun terkahir untuk price earnings ratio (PE ratio), atau harga saham dibandingkan keuntungan, dari Charoen Pokphand sendiri mempunyai valuasi 30,4 kali. Sedangkan saat ini valuasinya 26 kali.

PE ratio Japfa untuk 5 tahun terakhir adalah 12,4. Sedangkan posisi sekarang ada di sekitar 10.

Untuk Malindo, Victor menggunakan EV/EBITDA ratio, enterprise value to EBITDA (earning before interest, tax, depreciation, and amortization). Yaitu rasio valuasi yang digunakan untuk menilai mahal murahnya suatu perusahaan berdasarkan kemampuannya menghasilkan laba usaha atau kas operasi. Di 5 tahun terakhir terlihat valuasi Malindo adalah 7,4. Sedangkan kondisi saat ini berada di posisi lebih bawah.

Kesimpulannya bisa dikatakan untuk ketiga perusahaan tersebut saat ini masih under value.

“Untuk heatmap-nya sendiri tahun ini kinerja dari perusahaan-perusahaan emiten perunggasan cukup bagus dibandingkan dengan JCI. Dimana sektor perunggasan sudah naik 12% year to date sedangkan JCI negatif 3%, sehingga ada performance sekitar 14% dibandingkan dengan JCI,” jelas Victor.

Namun memang pada 3 tahun atau 5 tahun terakhir, bahkan dari 2014, heatmap emiten perunggasan cenderung banyak merahnya. Tapi ke depan dengan adanya penurukan kuota impor GPS akan mengakibatkan keseimbangan yang lebih baik. Ditambah dengan produksi jagung yang sudah lepas dari belenggu El Nino, recovery produksi SBM di Argentina, dan produksi SBM di Amerika Serikat. Maka diperkirakan keuntungan perusahaan untuk 2 tahun ke depan bisa meningkat signifikan dan hal ini seharusnya juga diikuti dengan pergerakan harga saham yang naik.

“Sehingga memang untuk year to date performance ini menurut kita masih bisa dilanjutkan karena performa yang membaik selama 2 tahun ke depan,” demikian Victor di akhir presentasinya. (NDV)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer