-->

WISUDA DAN INAUGURASI SASPRI KE-8 SUKSES DIGELAR

Wisudawan Dari Kabupaten Fakfak 
(Foto : CR)

Program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) yang digagas oleh Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University kembali melakukan prosesi wisudanya yang ke-8. Tepatnya kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (6/6) lalu di Gedung Start Up Center, Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB, Bogor, Jawa Barat.

Sebanyak 75 siswa program yang berasal dari Kabupaten Fakfak (Papua Barat), Sigi (Sulawesi Tengah), dan Kota Kediri (Jawa Timur) diwisuda pada hari itu. Proses wisuda ini melibatkan minimal 14 kampung/desa, dengan 12 kampung di antaranya berasal dari Fakfak yang tersebar di 4 distrik (Arguni, Kokas, Tomage, dan Bomberay). 

Terkhusus, program SPR di Sigi diadopsi oleh Universitas Tadulako, yang telah menerima inovasi dan lisensi dari IPB untuk menjalankan SPR di wilayah Sulawesi Tengah. SPR IPB merupakan model sosial yang terbuka untuk diadopsi oleh perguruan tinggi lain melalui mekanisme pemberian lisensi (transfer inovasi).

Dalam hal ini, IPB dan Universitas Tadulako telah bergabung dalam Aliansi Strategis Pengelola SPR Indonesia (AGISPRINA) dengan komitmen untuk mengembangkan komunitas agromaritim melalui program SPR di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, IPB telah mendirikan 75 SPR-1111 (peternakan) di 13 Provinsi dan 23 Kabupaten/Kota, meskipun beberapa diantaranya terhenti karena dampak Covid-19 dan kendala lainnya.

Dalam sambutannya Ketua Panitia Prof Drh Agik Suprayogi yang menjabat Wakil Kepala Bidang Penelitian LPPM IPB menyatakan rasa syukur dan bangganya kepada para wisudawan. 

“Hari ini, kami bersyukur atas kesempatan dari Universitas Tandulako-Palu Sulawesi Tengah untuk mengadakan wisuda bersama dengan satu SPR-1111 Mosangu Masagena dari Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi, sebagai bagian dari kolaborasi dalam AGISPRINA. Kami juga mengakui kemungkinan bagi alumni SPR-IPB untuk diwisuda di Universitas Tandulako atau universitas lain yang tergabung dalam Aliansi tersebut, demi efisiensi dan efektivitas bersama,” tuturnya. 

Lebih lanjut, pada momen bersejarah ini telah meluluskan SPR-Peternakan (SPR-1111), SPR-Pertanian (SPR-0301), SPR-Perkotaan (SPR-0901A), dan SPR-Perkampungan (SPR-0901U) secara bersamaan, sementara sebelumnya hanya SPR-Peternakan yang diluluskan dalam 7 kali wisuda sebelumnya. Di masa mendatang, IPB berencana untuk meluluskan program SPR lainnya, seperti SPR-Perikanan, SPR-Perkebunan, dan SPR-Persampahan.

Mewakili Rektor IPB University, Sekretaris Jenderal Dewan Guru Besar IPB University Prof Drh Mohamad Agus Setiadi Secara khusus mengatakan bahwa pembangunan SPR di Fakfak merupakan bagian dari Proyek Pengembangan Peternakan dan Ketercukupan Pangan di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, yang didukung oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim).

Nantinya diharapkan proyek ini akan melakukan ekspansi bisnisnya untuk mengembangkan kawasan industri pupuk di Fakfak. Program SPR juga diharapkan menjadi bagian dari praktik ESG (Environmental Social Governance) dan GCG (Good Corporate Governance) baik IPB University maupun PT. Pupuk Kaltim.

Sebagai informasi, program SPR dimulai sejak deklarasi pada 22 Juni 2023 di Distrik Bomberay Kabupaten Fakfak, dan ditutup dengan program wisuda hari ini di gedung Science Techno Park, Kampus IPB Taman Kencana, serta dilanjutkan dengan program SINTHEDI (Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Distrik) yang akan mengembangkan usaha budidaya ternak unggas ayam petelur dan pedaging dan disusul dengan program SUPERGRINS (Sistem usaha pembiakan Gotong Royong Instansi) dengan komoditas sapi lokal guna mewujudkan ketahanan pangan lokal dan swasembada daging di tanah Papua.

Sebagaimana diketahui juga, SPR merupakan pendekatan inklusif untuk mencapai Sustainable Livelihoods (penghidupan berkelanjutan), yang mendukung pembangunan pedesaan/perkampungan dan masyarakat agromaritim untuk mewujudkan kedaulatan pangan (food sovereignity).

Program Ini adalah terobosan besar untuk meningkatkan kapasitas dan posisi tawar (bargaining position) masyarakat agromaritim dalam menghadapi perubahan dan pembangunan wilayah mereka. SPR bertujuan untuk membentuk komunitas lokal yang mandiri dan berdaya saing, mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Harapannya, SPR dapat menciptakan masyarakat agromaritim yang inklusif, tangguh, dan adaptif, serta berperan dalam swasembada pangan dan daging nasional, serta sebagai strategi untuk mengatasi kerawanan pangan. Bahkan berpotensi juga sebagai salah satu strategi pemenuhan logistik untuk mendukung program Makan dan Susu Gratis yang dicanangkan oleh presiden terpilih.

“Kami merasa bangga atas kesuksesan para peserta yang telah menyelesaikan program pembelajaran partisipatif (P3) SPR. Program ini bertujuan untuk mengubah mindset dan kemampuan argumentasi masyarakat agromaritim menjadi agen perubahan di kampung mereka melalui pengembangan bisnis komunal terkonsolidasi. Kami yakin para wisudawan hari ini memiliki optimisme dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik melalui kolaborasi bisnis kolektif berjamaah," tutur Agus. (CR)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer