-->

PELAKU USAHA HARUS PUNYA PENYELIA HALAL

drh. Wahyu Suhaji (dok:istimewa)
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Aqil Irham, menegaskan bahwa sesuai amanat regulasi, keberadaan penyelia halal wajib ada di setiap perusahaan.

Hal itu ia sampaikan saat hadir dalam webinar Pelatihan Penyelia Halal Angkatan XXXIX pada Maret lalu yang diadakan Lembaga Pelatihan Halal Institute, yang diikuti 37 peserta berasal dari unit usaha mikro, kecil, dan menengah.

“Sudah saatnya, wajib bagi pelaku usaha menyediakan SDM penyelia halal di perusahaannya,” kata Aqil, melansir dari kemenag.go.id.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa penyelia halal merupakan bagian penting dari ekosistem halal. Keberadaannya berperan untuk memastikan proses produk halal (PPH) yang dilakukan pelaku usaha sesuai standar yang ditetapkan.

“Sesuai ketentuan pada Pasal 1 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), penyelia halal merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap proses produk halal di sebuah perusahaan,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, setelah lahirnya UU JPH, penyelia halal menjadi salah satu profesi baru yang muncul. Profesi ini, lanjut Aqil, memiliki standar tertentu sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah ditetapkan Kementerian Tenaga Kerja.

M. Aqil Irham (dok. kemenag)
 “Penyelia halal merupakan penanggung jawab  utama di internal perusahaan untuk memastikan proses halal yang dilakukan pelaku usaha dalam melakukan proses produksinya. Oleh karena itu pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta pengalaman dari calon penyelia halal begitu penting. Itu semua dapat diperoleh di pelatihan, uji kompetensi, dan juga melalui sharing dengan teman-teman penyelia halal yang lainnya.” ungkapnya.
“Penyelia halal harus memiliki integritas moral, komitmen kuat, tidak boleh keliru, tidak boleh salah, apalagi dengan sengaja memanipulasi, menyembunyikan bahan-bahan tertentu sehingga membuat ketidakjelasan yang tidak halal menjadi halal.”

Sementara Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Penyelenggara Produk Halal Indonesia (LSP PPHI), Wahyu Suhadji, mengatakan pelaku usaha yang akan membuat sertifikasi halal harus memiliki penyelia halal.

“Karena penyelia sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam proses sertifikasi. Untuk tahap pertama semua usaha makanan, minuman, dan jasa penyembelihan, ini sampai 18 Oktober 2024,” kata Wahyu kepada Infovet, Jumat (7/7/2023).

Dijabarkan Wahyu, penyelia halal bertugas mengawasi PPH di perusahaan, menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan, mengoordinasikan PPH, dan mendampingi Auditor Halal Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) pada saat pemeriksaan. Penyelia halal juga harus memenuhi syarat yakni beragam Islam, serta memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan. (Tim MSIB/INF)

PERTAMA DI INDONESIA, IPB UNIVERSITY BUKA PRODI MAGISTER KEAMANAN PANGAN

IPB University melalui Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) siap membuka Program Studi Magister Keamanan Pangan (PSM-KPN) mulai Semester Ganjil pada Tahun Akademik 2023/2024, yaitu terhitung Agustus 2023 ini.

Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof drh Deni Noviana menjelaskan, dibukanya PSM-KPN ini ditargetkan akan melahirkan lulusan yang berperan penting mengatasi permasalahan keamanan pangan yang dihadapi Indonesia. Di samping itu, lulusan PSM-KPN juga dirancang untuk mampu memperkuat posisi Indonesia dalam bernegosiasi dalam hal keamanan pangan di tingkat internasional.

“Kehadiran lulusan PSM-KPN IPB University diharapkan mampu meningkatkan status keamanan pangan nasional, baik pengembangan metode pengelolaan yang tepat di tingkat industri maupun kebijakan keamanan pangan yang tepat di tingkat negara. Hal itu didasarkan pada riset mendalam keamanan pangan dan berbasiskan kerangka kerja analisis risiko,” jelas Prof Deni.

Keunggulan Program Studi Magister-Keamanan Pangan (PSM-KPN)

Saat ini di Indonesia telah terdapat beberapa program studi (prodi) di bidang ilmu pangan, teknologi pangan, teknologi hasil pertanian dan sejenisnya. Akan tetapi, belum ada prodi di Indonesia yang memfokuskan diri dalam bidang keamanan pangan.

“Belum ada prodi di Indonesia yang berfokus menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya mumpuni dalam menggunakan pendekatan berbasiskan risiko untuk mengelola bahaya keamanan pangan, tetapi juga mampu berkomunikasi dan berargumentasi dalam penyusunan regulasi terkait keamanan pangan. Hal ini penting mengingat standar keamanan pangan bersifat dinamis dan menyesuaikan perkembangan zaman,” tutur Prof Deni.

Selain itu, PSM-KPN IPB University memiliki keunikan dan keunggulan karena akan menjadi yang pertama dan satu-satunya prodi magister di Indonesia yang berfokus pada aspek keamanan pangan melalui pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa (student-centered).

Prof Deni mengurai, topik yang akan didalami mencakup jenis bahaya keamanan pangan (mikrobiologis, kimiawi, fisik) dan kaitannya dengan kesehatan manusia; pengembangan sistem manajemen keamanan pangan berbasiskan risiko di tingkat produsen (good hygienic practices, process validation and verification, testing) maupun di tingkat negara untuk menetapkan tingkat perlindungan yang tepat atau appropriate level of protection, serta pengkajian regulasi dan peraturan keamanan berdasarkan good regulatory practices.

“Staf pengajar PSM-KPN adalah para dosen senior di IPB University dengan kepakaran keamanan pangan yang tidak hanya memiliki rekam jejak pengajaran dan penelitian keamanan pangan, tetapi juga terlibat dalam inisiasi, kolaborasi maupun regulasi keamanan pangan di tingkat nasional maupun internasional. Pengayaan materi akan melibatkan otoritas kompeten kementerian/lembaga dan industri pangan,” sambung Prof Deni.

Keunggulan lainnya dari PSM-KPN IPB University adalah menyediakan aktivitas perkuliahan yang akan dilaksanakan penuh secara daring. Hal ini memungkinkan calon mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang instansi yang bervariasi di Indonesia dapat bergabung dengan lebih mudah bersama PSM-KPN IPB University. 

Mengenal Keamanan Pangan

Ketua Tim Pengembangan Program Studi Magister Keamanan Pangan IPB, Prof Ratih Dewanti-Hariyadi mengurai, menurut Undang-Undang No 18 tahun 2012, keamanan pangan (food safety) adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimiawi dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

“Saat ini setiap tahunnya satu dari 10 orang di dunia sakit. Sebanyak 420.000 orang meninggal karena penyakit akibat konsumsi pangan yang tercemar. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa status penyakit akibat pangan tercemar di Indonesia berada dalam kawasan keempat terburuk di dunia, yakni South East Asia Region B dengan nilai Disability Adjusted Life Years (DALYs) 680.000 tahun,“ paparnya.

Dari perspektif perdagangan dunia, lanjutnya, pangan dari Indonesia juga masih mengalami penolakan ekspor karena mengandung bahaya fisik (filth), bahaya biologis (bakteri patogen) maupun bahaya kimiawi (logam berat, mikotoksin dan lainnya). Data penolakan ekspor pangan pada tahun 2006-2010 menunjukkan rata-rata nilai penolakan ekspor pangan per tahun dari Indonesia ke Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang berturut-turut adalah 1,640 juta USD; 2,740 juta USD; dan 1,003 juta USD.

Informasi lebih lengkap tentang penerimaan mahasiswa baru PSM-KPN IPB University dapat diakses pada laman https://admisi.ipb.ac.id.

Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi Magister Keamanan Pangan

Sekolah Pascasarjana, IPB University
Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 – Jawa Barat, Indonesia
Phone/Faximile: (0251) 8626725
WhatsApp: +62 857-7389-9280

(INF/Rilis)

PROSPEK SURAM UNTUK INDUSTRI UNGGAS UKRAINA

Ukraina akan mengalami penurunan produksi unggas sebesar 6-7% pada tahun 2023, kata Sergey Karpenko, direktur eksekutif asosiasi peternak unggas Ukraina.

Meskipun terjadi penurunan produksi domestik pada tahun 2023, pasar unggas Ukraina masih memiliki surplus produksi karena imigrasi dan penurunan konsumsi, kata Karpenko, seraya menambahkan bahwa dia tidak memperkirakan permintaan akan bangkit kembali di masa mendatang.

Dia meminta peternak unggas untuk fleksibel dan cepat bereaksi terhadap perubahan pasar, menambahkan bahwa untuk saat ini, mereka harus mengandalkan perencanaan jangka pendek.

Diperkirakan hampir 9 juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka sejak permusuhan dimulai. Dengan latar belakang ini, Ukraina mengalami penurunan produksi unggas sebesar 8% pada tahun 2022 menjadi sekitar 1,7 juta ton. Pada April 2023, Institut Ekonomi Agraria Ukraina memperkirakan kenaikan produksi sebesar 1,1% tahun ini, disertai dengan penurunan produksi daging babi sebesar 2-3% dan produksi daging sapi sebesar 12%.

Di sisi lain, Karpenko mengatakan produksi telur diperkirakan meningkat 9% hingga 11% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Sampai batas tertentu, perkiraan produksi baru dapat dikaitkan dengan kenaikan biaya produksi. Pada awal Juli, industri unggas Ukraina akan merasakan konsekuensi negatif dari kenaikan tarif energi, asosiasi peternak unggas memperingatkan, menambahkan bahwa perusahaan daging dan telur ayam pedaging tidak akan punya pilihan selain menaikkan harga farmgate pada bulan Agustus.

Kenaikan tarif energi diperkirakan akan berdampak besar pada biaya produksi, menaikkan harga bahan pakan, pengolahan dan pengemasan. Asosiasi peternak unggas mengungkapkan keprihatinannya bahwa industri yang sudah jauh dari bentuk terbaiknya dapat kembali ke stagnasi dan populasi unggas bisa menyusut.

“Kenaikan harga di tingkat petani bukanlah jalan keluar dari situasi ini. Bagi produsen, ini adalah langkah yang dipaksakan karena, seperti biasa, akan menghambat permintaan di pasar dan menghilangkan kebutuhan untuk memperluas kapasitas produksi,” kata asosiasi tersebut.

Asosiasi meminta pihak berwenang untuk memberlakukan moratorium kenaikan tarif energi hingga akhir darurat militer. Langkah ini, jika diambil, akan memungkinkan produsen unggas untuk mempertahankan volume produksi dan bahkan sedikit meningkatkan hasil sambil memastikan ketahanan pangan negara, mempertahankan harga yang stabil dan terus mengekspor, kata asosiasi tersebut. (via Poultryworld)

USAHA RUMPUT SEKALI TANAM PANEN BERKALI-KALI

Panen rumput gajah. (Foto: Istimewa)

Prospek usaha tanaman untuk pakan ternak cukup menggiurkan. Asal punya lahan luas, bertanam rumput gajah dipastikan bisa meraup untung besar. Namun bisnis ini juga memiliki kelemahan yang harus dipahami. Tertantang untuk menekuni?

Sejak pagi hari kesibukan di kandang sapi di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, sudah tampak menggeliat. Para pekerja mulai sibuk bekerja di kandang seluas 3.000 meter persegi tersebut. Ada yang sedang mencacah rumput, ada pula yang menuangkan cacahan rumput hijau ke dalam tempat pakan sapi, sekaligus menyiapkan minumnya. Di antara mereka ada tiga pekerja yang tengah memandu sapi-sapi dengan kendali tambang berjalan mengelilingi kandang, lalu kembali memasukkannya ke dalam, mengajak sapi untuk berolahraga.

Inilah kesibukan setiap pagi yang tampak di kandang milik Nurtantio. Pemilik peternakan sapi yang juga seorang dokter hewan ini hampir setiap pagi mengecek kondisi ternaknya. “Apalagi menjelang Hari Raya Iduladha yang sebentar lagi, saya harus mengecek kondisi kesehatan sapi satu per satu,” tutur Nurtantio kepada Infovet.

Pria yang akrab disapa Dokter Tio ini menuturkan, menjadi peternak sapi tidak semudah diperkirakan banyak orang. Apalagi lokasi kandang masih termasuk di perkotaan. Urusan rumput untuk pakan, sering kali membuat khawatir.

Sediaan rumput kerap menjadi masalah serius, mengingat pasokan tidak selalu aman. Meski ladang rumput di luar Kota Depok cukup luas, namun untuk sebagian peternak pasokan pakan hijauan ini tidak bisa diandalkan sepenuhnya.

“Ternak itu butuh makan setiap hari. Kalau mengandalkan pasokan dari petani rumput agak sulit. Untuk mengatasinya kami ngarit sendiri untuk menutupi kekurangan. Kadang juga kami berikan pakan tambahan ampas tahu dan konsentrat,” ujar Dokter Tio.

Menjelang Iduladha jumlah sapi yang ada di kandangnya lebih banyak dibanding hari biasa. Sapi Bali miliknya didatangkan dari beberapa peternak di Jawa Timur, seperti Jember. Sedikitnya ada 160 ekor sapi di kandang miliknya. Dengan asumsi per ekor makan rumput 20 kg pakan tiap hari, maka dalam sehari minimal Dokter Tio harus menyediakan pakan sebanyak 320 kg rumput. Bukan perkara mudah.

Peluang Menantang
Besarnya kebutuhan pakan sapi milik para peternak tampaknya menjadi peluang bisnis tersendiri bagi yang jeli dan mau bekerja keras. Jika ditekuni dan memiliki lahan luas, ini menjadi ladang bisnis yang memiliki keuntungan luar biasa.

Menanam rumput tidak... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023. (AK)

BIOSEKURITI, JADIKAN SEBUAH KEBIASAAN

Skema penerapan biosekuriti tiga zona. (Foto: Istimewa)

Biosekuriti bisa diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah penyakit masuk ke dalam peternakan maupun menyebar keluar peternakan. Penerapan yang disiplin dan konsisten akan sangat bermanfaat untuk menjaga ayam tetap aman dari serangan penyakit sehingga mampu berproduksi secara optimal.

Biosekuriti adalah proses panjang yang membutuhkan komitmen peternak dan seluruh tim yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya perlu diupayakan penerapan biosekuriti menjadi sebuah kebiasaan dalam pengelolaan peternakan.

Mengapa biosekuriti perlu dijadikan sebagai kebiasaan? Penerapan biosekuriti secara baik menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan ayam, selain vaksinasi dan pengobatan. Penerapan yang baik akan menurunkan tantangan bibit penyakit yang berada di lingkungan peternakan. Kesehatan yang terjaga akan mengoptimalkan produktivitas ayam, baik dari segi pertumbuhan maupun produksi telur. Hasil ternak pun menjadi berkualitas dan aman dikonsumsi manusia.

Biosekuriti Tidak Hanya Disinfeksi
Disinfeksi atau pemberian disinfektan dengan cara disemprot maupun pencampuran dalam air minum menjadi salah satu bagian dari serangkaian kegiatan biosekuriti. Tidak bisa hanya mengandalkan dari disinfeksi untuk melindungi ayam dari serangan penyakit. Tetapi harus dipadukan dengan serangkaian kegiatan lain, seperti isolasi dan kontrol lalu lintas untuk ayam, peralatan, sarana transportasi maupun personel yang ada di lingkungan peternakan.

Penerapan biosekuriti tiga zona bisa menjadi pedoman. Area dalam lokasi peternakan akan dibagi menjadi tiga zona, yaitu merah, kuning dan hijau. Zona merah merupakan area di luar peternakan. Zona ini boleh dikatakan sebagai zona yang perlu diperhatikan dengan lebih ketat, baik untuk ternak, barang, sarana transportasi maupun personel. Semua yang berada di zona merah pada saat akan memasuki lokasi peternakan harus melalui serangkaian proses pengecekan dan disinfeksi yang ketat.

Zona kuning merupakan area transisi atau peralihan. Di area inilah semua ternak, peralatan, sarana transportasi maupun personel harus melalui serangkaian proses disinfeksi untuk menurunkan konsentrasi bibi tpenyakit.

Sementara zona hijau menjadi area tempat hidup ternak. Area ini adalah area terbatas, tidak semua orang maupun peralatan yang bisa masuk ke area ini. Dengan pembagian zona ini diharapkan memudahkan dalam pengaplikasian konsep biosekuriti.

Konsep biosekuriti yang perlu diterapkan dalam pengaplikasian di peternakan adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023.

Ditulis oleh:
Hindro Setyawan SPt
Technical Support-Research and Development PT Mensana

BBPMSOH SELENGGARAKAN FORUM KONSULTASI PELAYANAN PUBLIK

Sosialisasi SIHAPSOH

Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) menyelenggarakan Forum Konsultasi Pelayanan Publik secara daring, pada Rabu (5/7/2023). Dari pantauan Redaksi Infovet, kegiatan ini diikuti sekitar 130 peserta yang sebagian besar para pelaku usaha obat hewan anggota Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), serta dinas-dinas peternakan dan kesehatan hewan di setiap provinsi.

Mayoritas peserta adalah pelaku usaha obat hewan

Dr Drh Kresno Suharto MP, Kepala BBPMSOH saat membuka acara menuturkan harapannya setelah kegiatan sosialiasi ini, pihaknya terbuka menerima masukan. “Saran atau masukan bapak-ibu semua nantinya akan kami inventarisasi mana yang bisa segera kami tindaklanjuti. Prinsipnya BBPMSOH akan berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaik, cepat, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan hasilnya,” terangnya.

Kresno menambahkan, pelayanan oleh BBPMSOH melalui aplikasi SIHAPSOH yang difokuskan dalam sosialisasi hari ini, dapat meningkatkan percepatan dan kecepatan pengujian sampel obat hewan. “Kendati demikian kami menyadari masih banyak kendala dalam pengujian yang perlu dieliminasi, sehingga akan lebih optimal,” ujarnya.

Kepala Sub Direktorat Pengawasan Obat Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan, Drh Ni Made Ria Isriyanti PhD menyampaikan bahwa BBPMSOH terakreditasi tingkat regional ASEAN sebagai Reference Laboratory for Animal Vaccine Testing dalam lingkup tujuh pengujian vaksin virus dan dua pengujian vaksin bakteri.

“Tentunya ini suatu informasi yang membanggakan. Selain itu, BBPMSOH juga menjadi laboratorium yang mengepalai atau sebagai lead beberapa project dalam menyusun konsep aturan dalam pengujian yang bisa diharmonisasikan di tingkat ASEAN,” terang Ria.   

Ria mengimbau para pelaku usaha obat hewan untuk terus bekerja sama dengan BBPMSOH yang berkomitmen melakukan pelayanan prima, khususnya dalam menghitung kecepatan dari pelayanan pengujian.

“Karena BBPMSOH sudah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 sudah pasti punya time table, time frame untuk pengujian per vaksin,” imbuhnya.

Aplikasi SIHAPSOH

Beranjak pada acara inti yaitu pemaparan Drh Syaefurrosad dengan materi ‘Peningkatan Layanan Pengujian Mutu Obat Hewan Melalui Aplikasi SIHAPSOH versi 3.4.0’. SIHAPSOH kepanjangan dari Sistem Informasi Hasil Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan.

Upaya peningkatan layanan melalui beberapa tahapan, yang pertama terkait percepatan waktu. Syaefurrosad menerangkan pengujian di BBPMSOH sudah melakukan Simplifikasi SOP Pengujian dalam ISO dengan strategi pra permohonan.

“Bapak dan ibu pemohon bisa melakukan submit dokumen dalam bentuk draft terutama obat-obat hewan baru atau produk biologik yang memang membutuhkan lab dengan standar pengujian dan memerlukan hewan percobaan,” lanjut dia.

Selanjutnya dokumen pra permohonan di aplikasi SIHAPSOH akan dipelajari oleh bagian lab. Apabila diperlukan bahan-bahan standar yang dibutuhkan untuk pengujian, akan diinformasikan kembali melaui aplikasi. Layanan kedua adalah melakukan pembayaran di awal. “Hal ini sebagai bagian komitmen layanan customer,” kata Syaefurrosad.

Berikutnya adalah penyiapan hewan uji. Sebelum sampel di-approve oleh bagian layanan pengujian, harus ada permohonan pra pengujian terlebih dahulu, jadi tim BBPMSOH akan menyiapkan hewan yang digunakan untuk pengujian produk vaksin.

Pengembangan aplikasi SIHAPSOH-BBPMSOH juga terus dilakukan demi kelancaran proses permohonan pengujian agar sederhana dan transparan, dari awal  permohonan sampai terbit sertifikat hasil uji.

BBPMSOH juga secara berkala mengadakan layanan konsultasi dan bimbingan teknis pengujian obat hewan, sebagai pembinaan terhadap customer.

Pemateri lainnya dalam kegiatan ini adalah Dr Drh Ketut Karuni N N MSi dan Drh Lilis Sri Astuti. “Kami mencoba strategi bagaimana memperpendek waktu pengujian. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bina Produksi Peternakan Nomor 13/TN.240/Kpts/DJBPP/Deptan/Tahun 2023, kami menerapkan standar pelayanan lama proses pengujian sampel obat hewan,” papar Ketut Karuni.

Disebutkan salah satunya untuk sediaan farmasetik dan premix, baik tunggal ataupun kombinasi maksimum zat aktif adalah maksimal 35 hari kerja. (NDV)

LARANGAN EKSPOR UNGGAS AS KE KOLOMBIA DICABUT

Ekspor produk unggas AS ke Kolombia untuk sementara dihentikan, tetapi larangan tersebut telah ditangguhkan. Columbia adalah pasar terbesar ke-10 untuk produk unggas AS.

Kementerian Pertanian Kolombia menginstruksikan semua pelabuhan Kolombia untuk menolak izin impor produk unggas apa pun mulai 1 Juni terkait flu burung yang sangat patogen (HPAI). Sekitar US$1,1 juta ekspor AS terkena dampak larangan antara 3 dan 8 Juni.

Layanan Pertanian Luar Negeri USDA (FAS) menulis dalam sebuah pernyataan: “FAS, Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan & Tumbuhan USDA, dan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) bergabung untuk memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas kami untuk menekan pejabat Kolombia agar mencabut larangan. Secara paralel, staf USDA di Kolombia mengarahkan perusahaan AS, importir Kolombia, asosiasi perdagangan lokal, dan pejabat Ekonomi Departemen Luar Negeri untuk mengkomunikasikan dampak larangan hubungan bilateral dengan Kementerian Pertanian dan Perdagangan Kolombia.”

FAS meneruskan: “Penolakan izin impor ini, pengapalan unggas AS yang macet, dan ketidakpastian akses pasar berdampak langsung pada konsumen dan bisnis Amerika. Tyson Foods, PriceSmart, dan McDonald's adalah beberapa perusahaan utama yang terkena dampak larangan tersebut, bersama dengan importir Kolombia yang lebih besar, seperti Nestlé, Kolombia.” (via Poultryworld)

BRASIL MENGKONFIRMASI FLU BURUNG DI NEGARA BAGIAN PENGHASIL UNGGAS UTAMA

Menurut Dinas Veteriner Resmi Brasil, 2 wabah baru telah dikonfirmasi di negara tersebut, kali ini di negara bagian Paraná, negara bagian yang menyumbang 35% dari produksi unggas Brasil.

Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Pasokan Brasil memperbarui jumlah kasus flu burung yang sangat patogen (HPAI) pada unggas liar menjadi 48 kasus di negara tersebut. Kasus pertama flu burung di Brasil didaftarkan pada 15 Mei.

Penemuan penyakit pada unggas liar di Paraná – salah satunya di kota Pontal do Paraná dan yang lainnya di kotamadya Antonina – menyoroti tanda peringatan lain karena negara bagian tersebut adalah produsen dan pengekspor daging ayam terbesar di negara tersebut. Pada tahun 2022, menyumbang 35,54% dari produksi Brasil, menurut data dari ABPA (Asosiasi Protein Hewani Brasil).

Sejauh ini, hanya unggas liar yang terkena, dan tidak ada kasus penyakit yang tercatat pada unggas dari peternakan produksi komersial atau peternakan subsisten, menurut Kementerian.

Pada 22 Mei, Kementerian Pertanian mendeklarasikan keadaan darurat zoosanitary dan langkah-langkah untuk mencegah penyakit tersebut mencapai ternak komersial diperkuat.

Pada tanggal 7 Juni, Pemerintah Federal menerbitkan tindakan sementara yang membuka kredit luar biasa sebesar R$200 juta untuk tindakan yang akan diambil oleh kementerian untuk memerangi flu burung yang sangat patogen (H5N1).

Karena tidak ada kasus pada ternak komersial, Brasil tetap bebas dari flu burung di hadapan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WHOA), dan tidak ada batasan pada daging ayam Brasil. (via Poultryworld)

URGENSI SERTIFIKASI HALAL BISNIS RPHU

Bisnis RPHU akan berdaya saing tinggi manakala menerapkan proses produksi halal dan thayyib di setiap alur prosesnya. (Foto: Istimewa)

RPHU yang sudah mendapatkan sertifikat halal akan meningkat daya saing bisnisnya, karena akan memberikan ketentraman lahir dan batin bagi konsumen produk hasil unggas dan olahannya.

Dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri yang meliputi halal sekaligus thayyib. Apalagi menurut lembaga peneliti internasional telah disebutkan bahwa muslim adalah segmen konsumen dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Setiap perusahaan yang tidak mempertimbangkan bagaimana melayani mereka akan kehilangan kesempatan yang signifikan dari hulu sampai ke hilir (A.T. Kearney, 2008).

Rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) yang merupakan suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum, akan memiliki daya saing kompetitif jika dapat menghasilkan produk hasil unggas yang halal dan thayyib. Untuk itu sangat penting bagi para pelaku bisnis RPHU dalam menjalankan usaha untuk menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan RPHU, yang mencakup tidak hanya kehalalan, namun juga higiene, sanitasi, dan kesejahteraan hewan.

Sebagai catatan, RPHU di Indonesia saat ini berjumlah 355 unit, baik yang berskala besar maupun kecil, serta dikelola beragam lembaga baik swasta, perorangan, kelompok, ataupun kedinasan. Dari 355 unit, terdapat 320 unit yang beroperasi dan 215 unit di antaranya sudah bersertifikat Nomor Kontrol Veteriner (Arphuin, 2023).

Untuk dapat menjadikan bisnis RPHU yang berdaya saing bisnis tinggi, sangat diperlukan langkah memaksimalkan peranan RPHU sebagai penyedia daging unggas yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH), dengan cara mengontrol dan meningkatkan pelaksanaan manajemen RPHU, peningkatan sarana dan prasarana proses produksi maupun kualitas produk, pengembangan inovasi produk, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusianya.

Daging unggas yang dihasilkan RPHU perlu diperhatikan proses produksinya, karena daging unggas termasuk dalam produk pangan yang mengandung zat gizi sangat baik untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia, yang dikategorikan sebagai pangan yang mudah rusak (perishable food) dan pangan yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia (potentially hazardous food).

Agar daging unggas yang dihasilkan RPHU dapat bermutu baik, aman, dan layak untuk dikonsumsi, maka perlu penanganan daging yang aman dan baik mulai dari tingkat kandang sampai dikonsumsi (safe from farm to table). Dan salah satu tahap yang sangat menentukan kualitas dan keamanan daging unggas dalam mata rantai penyediaan daging adalah tahap di RPHU.

Halal dan Thayyib
Halal berarti suatu produk tidak mengandung bahan haram, mulai dari jenis, asal-usul, cara memperoleh, pengolahan, bentuk akhir, sampai pengemasan. Sedangkan thayyib berarti produk itu baik dan aman untuk kesehatan, yang antara lain mencakup kebersihan, higienitas, dan ramah lingkungan.

Ada banyak manfaat mengonsumsi pangan halal dan thayyib, yakni terhindar dari kebiasaan dan lingkungan yang buruk, terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat, memperoleh zat gizi yang tepat dan bermanfaat bagi tubuh, serta tubuh menjadi lebih sehat dan terhindar dari segala jenis penyakit.

Sertifikasi, registrasi, dan verifikasi halal di Indonesia dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Agama. Sertifikasi halal dikeluarkan berdasarkan fatwa Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah menelaah hasil kajian Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI.

Untuk mendapatkan sertifikasi halal, suatu RPHU harus memiliki Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), yakni suatu sistem yang terintegrasi, disusun, diterapkan, dan dipelihara untuk mengatur bahan, proses produksi, produk, sumber daya, dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produk halal (PPH). SJPH harus diterapkan pelaku usaha RPHU untuk menjaga konsistensi produksi selama masa berlakunya sertifikat halal. Adapun proses produk halal (PPH) adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk, yang mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian produk. Dengan demikian, lokasi, tempat, dan alat PPH harus selalu dijaga kebersihan dan higienitasnya, serta bebas dari najis dan bahan tidak halal (LPPOM MUI, 2023).

Untuk lokasi penyembelihan, pelaku usaha RPHU wajib memisahkan lokasi penyembelihan unggas dengan ternak lain yang tidak halal. Dipersyaratkan untuk membangun tembok pembatas minimal tiga meter untuk mencegah lalu lintas orang, alat, dan produk antara rumah potong. Lokasi bangunan juga tidak dibangun di daerah rawan banjir, tercemar asap, bau debu, dan kontaminan lain, memiliki fasilitas penanganan libah padat dan cair yang terpisah dengan rumah pemotongan hewan tidak halal, kemudian kontruksi dasar seluruh bangunan harus mampu mencegah kontaminasi, memiliki pintu yang terpisah untuk masuknya ternak yang disembelih, dengan keluarnya karkas dan daging.

Sementara untuk alat penyembelihan, pelaku usaha RPHU juga dipersyaratkan menggunakan alat penyembelihan yang memenuhi syarat, antara lain tidak menggunakan alat sembelih secara bergantian yang digunakan untuk penyembelihan hewan lain yang tidak halal, menggunakan sarana berbeda untuk yang halal dengan yang tidak halal dalam pembersihan dan pemeliharaan alat.

Tempat pengolahan juga harus dipisahkan antara yang halal dan tidak, yang meliputi penampungan bahan, penimbangan bahan, pencampuran pencetakan produk, pemasakan produk, dan proses lainnya yang memengaruhi pengolahan produk.

Kemudian tempat pengemasan juga harus dipisahkan antara yang halal dan tidak, yang meliputi bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas produk dan sarana pengemasan produk.

Adapun tempat penyimpanan juga dipisahkan antara yang halal dan tidak halal, meliputi penerimaan bahan, penerimaan produk setelah proses pengolahan, dan sarana yang digunakan untuk penyimpanan bahan dan produk.

Tak berbeda juga dengan tempat pendistribusian yang juga harus dipisah antara yang halal dan tidak, meliputi sarana pengangkutan dari tempat penyimpanan ke alat distribusi produk dan alat transportasi untuk distribusi produk.

Sukses Memperoleh Sertifikasi Halal 
Terdapat lima kiat sukses untuk mendapatkan sertifikasi halal RPHU:
• Berkomitmen untuk senantiasa menyelenggarakan pemotongan unggas yang halal dan konsisten.

• Menyiapkan sumber daya yang mendukung terwujudnya RPHU bersertifikat halal, yakni dengan menyiapkan sebaik mungkin fasilitasnya, baik lokasi, tempat, dan alat yang dikhususkan untuk proses produksi halal, serta penjagaan sanitasi dan higiene dalam proses produksi di RPHU tersebut.

• Menyiapkan juru sembelih halal (Juleha) dan penyelia halal yang kompeten, yang harus sudah tersertifikasi kompetensinya sesuai SKKNI 147: 2022 (untuk Juleha), dan SKKNI 21: 2022 (untuk penyelia halal).

• Menjalankan proses produk halal (PPH) secara konsisten.

• Menerapkan sistem jaminan produk halal (SJPH) secara konsisten dan berkesinambungan. ***

Ditulis oleh:
Andang S. Indartono SPt
Koordinator Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI)

PT PUTRA PERKASA GENETIKA PROSES IMPOR VAKSIN ASF DARI VIETNAM

Seremoni kerjasama AVAC Vietnam dengan PT Putra Perkasa Genetika sebagai importir vaksin ASF live (Foto: Istimewa)

Terobosan untuk mengatasi African Swine Fever (ASF) berupa vaksin tidak lama lagi akan diedarkan ke negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. AVAC Vietnam Co., Ltd selaku pengembang dan produsen vaksin bermerk dagang AVAC ASF LIVE, menunjuk PT Putra Perkasa Genetika (PPG) sebagai importir dan distributor resmi di Indonesia setelah semua dokumen perijinan tuntas.

Seremoni penandatanganan kerjasama antara AVAC Vietnam dan PPG dilakukan pada Rabu, 28 Juni 2023 di Yogyakarta. Hadir secara langsung CEO AVAC, Nguyen Van Diep DVM MS Phd dan Direktur Utama PPG, Renaldy Anggada.

Seusai acara penandatanganan, PPG sekaligus mengadakan kegiatan sosialisasi vaksin AVAC ASF LIVE.

Dalam paparannya Diep mengatakan pada Februari 2023, dokumentasi hasil trial pengujian vaksin telah selesai. Saat ini dalam proses menunggu pemerintah Vietnam mengeluarkan sertifikat pre-sales dan akan memberikan keleluasaan penuh kepada AVAC untuk mengedarkan AVAC ASF LIVE ke Vietnam sekaligus ke negara lain.

“Vaksin ini merupakan vaksin aktif, dengan kompisisi >103,5HAD50 MGF strain (USDA). Vaksin dapat diberikan untuk ternak babi grower umur 4 sampai 10 mingggu,” terang Diep.

Lebih lanjut dijelaskan vaksin hanya diberikan satu kali, dengan masa kekebalan 4 hingga 5 bulan. Puncak antibodi terjadi sekitar 4 minggu. “Ketika diberikan pada umur 6 minggu, babi bisa terlindungi sampai dijual,” tandasnya.

Diep menambahkan, produknya sangat cocok bagi peternak berskala kecil maupun besar karena diprodusi dalam kemasannya cukup ekonomis dan bervariasi.

Ketua Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI), Dr Sauland Sinaga yang juga hadir dalam acara tersebut berharap vaksin dari  AVAC akan menjadi solusi mempercepat restocking di Tanah Air.

Menurut Sauland, pihaknya sudah berkomunikasi dengan distributor dan berupaya membantu tahap perijinan sampai memperoleh lampu hijau dari pemerintah.

"Semoga dengan vaksin ini bisa mengembalikan populasi babi, karena butuh waktu lima tahun dari sekarang bila sudah divaksin. Kalau tidak, babi-babi ini kayak ulang tahun, setiap tahun kena penyakit. Bukan lagi hidup, tapi banyak yang mati,” ungkapnya. (NDV)

 

 

 

 

 

JANGAN SAMPAI MERANA KARENA SURRA

Trypanosoma evansi pada ruminansia (kiri) dan Trypanosoma equiperdum pada kuda (kanan). (Foto: Istimewa)

Infeksi parasit darah oleh agen penyakit Trypanosoma evansi menjadi masalah pada ternak ruminansia dan kuda di daerah tropis termasuk Indonesia. Beberapa kasus sporadik muncul saat ternak atau satwa dalam kondisi stres akibat perubahan cuaca, perpindahan tempat dengan perjalanan jauh, perubahan komposisi pakan, dan lingkungan pemeliharaan.

Pada ternak sapi yang mengalami imunosupresif karena infeksi virus penyakit jembrana, trypanosomiasis akan bisa ditemukan di antara populasi sapi yang ada. Sapi teramati secara klinis sehat, tetapi gejala surra akan muncul saat kondisi stres.

Penyakit surra bisa diobati dan dikendalikan. Pengenalan gejala klinis awal, pemeriksaan ulas darah di lapangan adalah penting dalam pengendalian penyakit. Penyebaran penyakit dari satu ternak atau satwa terinfeksi ke ternak atau satwa lain yang sehat melalui perantara vektor mekanik, lalat pengisap darah seperti Tabanus rubidus, Stomoxys calcitrans, dan Glossina spp. Peningkatan populasi vektor mekanik di lapangan berkorelasi dengan penyebaran kasus surra pada populasi ternak.

Pengendalian populasi vektor mekanik sangat membantu mengendalikan distribusi penyakit di samping pengobatan. Trypanosoma equiperdum pada kuda bisa menular melalui coitus.

Siklus Hidup Trypanosomiasis
Siklus hidup Trypanosoma evansi dan Trypaosoma equiperdum cukup sederhana. Trypanosoma memperbanyak diri dalam aliran darah dan jaringan induk semang dalam bentuk trypomastigote. Trymastigote berpindah ke induk semang yang baru melalui gigitan lalat.

Gejala Klinis
Gejala klinis surra terdiri dari beberapa tahap. Pada tahap pertama saat terjadi. Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023.

Ditulis oleh:
Sulaxono Hadi
Medik Veteriner Ahli Madya

APLIKASI TEKNOLOGI UNTUK MEMBANTU PETERNAK INGGRIS MENGHADAPI FLU BURUNG

Peternak unggas komersial dan rumahan Inggris diberi uluran tangan dalam perjuangan mereka melawan flu burung dalam bentuk aplikasi baru yang gratis.

Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan pelaporan dan pelacakan penyakit untuk membantu membatasi penyebaran penyakit. Hal itu terjadi saat pemerintah Inggris terus memberlakukan aturan ketat di tengah wabah flu burung terparah.

Aplikasi Livetec Systems memberdayakan deteksi dini dan respons cepat terhadap masalah kesehatan hewan dengan banyak fitur intuitif dan praktis, termasuk pemberitahuan dan pelaporan wabah real time.

Pemberitahuan wabah real time memperingatkan peternak jika bisnis mereka berada di dalam zona wabah yang teridentifikasi dan memberikan panduan tentang langkah-langkah yang harus segera diambil untuk melindungi ternak mereka.

Pelaporan wabah juga disederhanakan, dan alat pelaporan bawaan memungkinkan pemelihara unggas mana pun mengidentifikasi gejala yang mencurigakan untuk menggunakan aplikasi agar dengan cepat dan patuh memperingatkan otoritas terkait, membantu mencegah penyebaran lebih lanjut.

Ini juga termasuk pemantauan wabah penyakit, memberi pengguna visibilitas status wabah nasional, sehingga mereka dapat melihat lokasi properti mereka dan kedekatan dengan wabah saat ini dan zona di sekitar mereka.

Gordon Samet, direktur komersial Livetec Systems, berkata, “Kesiapsiagaan adalah kunci untuk melindungi unggas. Aplikasi Livetec Systems telah dibuat untuk membantu peternak komersial dan rumahan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu, mencegah wabah penyakit, dan melindungi unggas, aliran pendapatan, dan reputasi mereka.” (via Poultryworld)

PERDAGANGAN UNGGAS DARI AS KE JEPANG TERUS BERKEMBANG

Perjanjian Perdagangan AS-Jepang memasuki tahun ke-5 pada 1 April 2023, dan pada tahun 2022, AS mengekspor produk unggas dan telur senilai US$75 juta ke Jepang.

Konsumsi daging unggas terus meningkat di Jepang selama beberapa dekade terakhir. Jepang mengimpor sekitar 40% pasokan daging ayamnya, yang sebagian besar merupakan produk mentah dan olahan dari pemasok berbiaya rendah di Brasil, Thailand, dan China. Negara ini juga merupakan importir utama ceker ayam beku, dan pada tahun 2022, AS menyumbang 1% dari impor unggas Jepang dan 24% dari impor telurnya.

Pasar kalkun Jepang, meskipun kecil, telah berlipat ganda selama 5 tahun terakhir dan terus melaporkan pertumbuhan pesat. AS adalah pemasok dominan daging kalkun ke Jepang.

Negara ini juga merupakan importir utama produk bahan telur untuk diproses lebih lanjut menjadi mayones dan bahan makanan siap saji lainnya.

Pada 1 April 2023, Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Departemen Pertanian AS, bersama dengan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, telah sepakat untuk menurunkan pembatasan perdagangan terkait flu burung yang sangat patogen pada produk unggas AS yang diekspor ke Jepang. Larangan ekspor dari zona yang terkena dampak sekarang memenuhi syarat untuk pencabutan pembatasan 28 hari pasca pembersihan dan disinfeksi (turun dari 90 hari). (via Poultryworld)

FLU BURUNG MENAIKKAN HARGA DI PASAR DAGING UNGGAS RUSIA

Pada Mei 2022, Rusia mengalami kenaikan harga sebesar 15-20% di pasar daging unggas. Harga di Rusia naik menjadi 160-190 rubel (US$1,9-2,3) per kg bobot potong. Untuk sebagian besar, dinamika ini terkait dengan berlanjutnya epidemi flu burung yang sangat patogen di negara itu dan risiko wabah baru, badan konsultan Rusia, Emeat melaporkan.

Sejak awal tahun 2022, dinas kesehatan hewan Rusia mencatat 45 wabah flu burung, termasuk 7 di antara peternakan unggas. Wabah terbaru dilaporkan pada 20 Mei, ketika penyakit itu menyerang peternakan Romanovkiy di Oblast Yaroslavl, yang memakan korban 800.000 ekor ayam pedaging.

Badan kedokteran hewan Rusia Rosselhozndazdor telah berulang kali memperingatkan tentang ancaman flu burung bagi industri unggas, menggambarkan situasi tahun lalu dengan penyakit yang menyebar secara global sebagai salah satu yang paling suram.

Pada tahun 2022, lembaga pemerintah Rusia mencatat 56 wabah di negara tersebut, sementara selama 3 tahun terakhir, penyakit tersebut merugikan pertanian Rusia sebesar 4,5 miliar rubel.

“Sayangnya, kami tidak mengharapkan situasi seputar flu burung menjadi positif tahun ini. Di Rusia, itu akan serupa dengan yang kita alami pada tahun 2022, atau bahkan lebih buruk,” Sergey Yakovlev, pakar hewan senior dari produsen unggas Uni Rusia, Rosptitsesoyuz, mengatakan. Dalam latar belakang ini, dia mengingatkan bahwa WOAH menyarankan semua negara untuk mempertimbangkan memvaksinasi unggas di peternakan pekarangan belakang terhadap flu burung untuk membatasi epidemi.

Di sisi lain, tidak semua analis sependapat bahwa penyakit merupakan faktor utama pemicu kenaikan harga unggas di pasar Rusia. Konstantin Korneev, direktur perusahaan konsultan Rusia Rincon Management, mengatakan bahwa tren tersebut sebagian dapat dikaitkan dengan masalah dalam mengimpor teknologi asing ke Rusia. Ditambahkannya, berkat parallel import, persoalan ini tidak mendesak, namun tetap saja menyebabkan kenaikan biaya produksi.

Selain itu, dinamika harga dapat dikaitkan dengan tren terkini di pasar konsumen Rusia.

“Anda tidak dapat melihat satu kelompok produk secara terpisah, jika orang mulai menghabiskan lebih sedikit uang, misalnya untuk produk perawatan pribadi dan pakaian, lebih memilih produk makanan, khususnya daging ayam sebagai sumber protein yang paling terjangkau, ini dapat mempengaruhi harga,” kata Korneev. (via Poultryworld)

INGAT, PERIODE REARING PENTING

Pertumbuhan ayam memiliki ukuran yang berbeda-beda, dimana kebutuhan ventilasinya berbeda. (Foto: Istimewa)

Mengapa fase rearing sangat penting? Performa ayam akan bergantung pada apa yang dilakukan di setiap fase layer. Hal ini dikupas dalam webinar “Pullet Rearing: Micro Climate and Feeding Program” yang diadakan De Heus Indonesia, Selasa (4/4).

Pertumbuhan ayam memiliki ukuran yang berbeda-beda dimana kebutuhan ventilasinya berbeda, mulai dari ayam kecil ke ayam besar atau dewasa amat penting menyesuaikan kebutuhannya sesuai usia.

Pada puncak produksi ayam layer sangat tinggi hampir mendekati 100%, yang akan berangsur turun mengikuti umur. “Jadi cara kita mempertahankan keuntungan adalah dengan mempertahankan produksi pada ayam di usia tua,” kata Senior Specialist Poultry De Heus Indonesia, Jan van de Brink.

Ayam layer saat ini target bisa mencapai produksi 500 butir telur di umur 100 minggu. Untuk mencapai hal tersebut membutuhkan kombinasi tiga hal yaitu genetic potential, nutrisi, dan melalui manajemen yang salah satunya terkait microclimate.

Ketika ayam sudah memiliki potensi unggul tetapi tidak didukung lingkungan yang memadai, maka hasilnya tidak akan maksimal. Manajemen yang baik tentu akan menghasilkan produksi telur yang baik atau meningkat. Begitupun sebaliknya, manajemen buruk maka hasil pun tidak akan bagus.

Jan mengatakan, pertumbuhan dan fase rearing tidak selesai di umur 16 minggu melainkan sampai umur 30 minggu. “Kita harus mempersiapkannya, karena mungkin pada saat ayam memulai bertelur hingga fase puncak,” tambahnya.

Apabila sudah mencapai umur 18 minggu yang bisa diperbaiki hanyalah sedikit. Karena apa yang dilakukan di umur 17 minggu sebelumnya itulah yang menentukan keberhasilan produksi. Sebab sangat mudah merusak pullet yang baik, namun sulit memperbaiki pullet yang sudah rusak.

Microclimate Control
Microclimate control apa saja yang bisa dilakukan peternak? Diantaranya dengan kontrol suhu atau temperatur. Kemudian comfort zone atau zona nyaman untuk ayam patut disediakan. “Pastikan alas/litter kering. Keluarkan gas-gas berbahaya contoh amonia dan pastikan terjadi pertukaran udara yang baik,” urai Jan.

Lebih lanjut dijelaskan terkait climate parameters yaitu… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023. (NDV)

KANADA MEMPERKETAT AKSES UKRAINA KE UNGGAS DAN TELUR

Sementara Kanada telah memperluas akses bebas tarif ke Ukraina untuk berbagai barang, Kanada telah memperketat akses untuk telur, unggas, dan produk susu.

Menteri Keuangan Chrystia Freeland mengatakan keringanan tarif untuk barang-barang Ukraina seperti baja akan berlanjut selama satu tahun lagi untuk membantu mendukung Kyiv melawan konflik dari Rusia. Akses perdagangan tambahan akan berakhir awal bulan ini.

Sektor telur, unggas, dan susu Kanada dilindungi di bawah sistem manajemen pasokan di mana peternak lokal memproduksi telur, unggas, dan susu dalam struktur yang membatasi produksi dan membuat mereka menghadapi persaingan impor minimal berdasarkan kuota.

Peternak dan pengolah unggas dan telur Kanada mengeluh bahwa akses ke Ukraina mempersulit pengendalian impor. Kekhawatiran juga muncul tentang keamanan makanan Ukraina karena kerusakan infrastruktur.

Freeland mengatakan bahwa Kanada akan mengizinkan Ukraina untuk terus mengirimkan produk-produk tersebut tanpa tarif dalam kuota Organisasi Perdagangan Dunia, tetapi akan memberlakukan kembali bea atas pengiriman di atas kuota tersebut. Menurut USDA, sebelum perang, Ukraina adalah pengekspor daging ayam terbesar keenam.

Sementara itu, Ihor Michalchyshyn, CEO kelompok diaspora Kongres Kanada Ukraina, mendesak pemerintah untuk melanjutkan akses penuh bebas bea Ukraina untuk mendukung industri pertaniannya.

“Sementara kami menyambut perpanjangan pengabaian tarif untuk beberapa barang Ukraina, kami kecewa karena Kanada mengecualikan beberapa industri pertanian utama,” katanya. (via Poultryworld)

EKSPANSI DAN EKSPOR PT MALINDO FEEDMILL TBK

 

PT Malindo Feedmill Tbk (Dok: Istimewa)

Direktur PT Malindo Feedmill Tbk (Malindo), Rudy Hartono Husin dalam Public Expose Malindo di Jakarta, Selasa (27/6/2023) mengemukakan hal mengenai ekspansi perseroan.

Menjawab pertanyaan awak media, Rudy mengatakan bahwa mencermati situasi saat ini dimana ekonomi masih dalam tahap pemulihan, maka di tahun 2023 Malindo belum melakukan project capex ke depan.

“Bicara ekspansi peningkatan pabrik, seharusnya pembangunan pabrik di Lampung dilakukan dari tahun lalu, Kendati demikian, tahap 1 untuk dryer dan silo sudah dibuat di Lampung, sementara untuk pembangunan feedmill ditunda sampai tahun depan,” kata Rudy.

Dalam kesempatan itu, Rudy juga menjelaskan terkait kerugian di kuartal 1 yang disebabkan oleh faktor jatuhnya harga DOC dan broiler.

“Ini menunjukkan pelemahan daya beli, seperti diketahui bersama GPS dikuota pemerintah dan suplai DOC harusnya cenderung konstan namun daya beli masih sangat rendah yang mengakibatkan harga DOC dan broiler jatuh,” terangnya.

Dukungan pemerintah melalui program culling nasional, menurut Rudy telah terbukti dalam dua bulan terakhir meningkatkan harga yang cukup baik. “Harga doc dan broiler pulih, mudah-mudahan ini bisa bertahan dan stabil sehingga perseroan bisa membalikkan laba,” harapnya.

Rudy menegaskan, dalam kondisi under pressure, dari sisi volume perseroan tetap mampu maintenance dan berinovasi secara maksimal.

Rewin Hanrahan, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk di acara yang sama mengatakan Malindo dalam waktu dekat akan melakukan ekspor ke Singapura dan Jepang.

“Strategi ekspor kami, selalu aktif dan mengedepankan menjangkau buyer-buyer potensial di luar negeri. Sekarang ini kami sudah mendapatkan persetujuan untuk ekspor ke negara Singapura dan Jepang,” ungkap Rewin.

Dia menambahkan, pihaknya juga tengah mencoba mengundang perwakilan dari negara Uni Emirat Arab untuk melakukan audit terhadap fasilitas Malindo agar bisa mengembangkan ekspor ke Uni Emirat Arab dan negara tetangga yakni Brunei Darussalam. Produk andalan olahan Malindo yang diekspor yaitu nugget dan sosis. (NDV)

KINERJA SEGMEN PAKAN MALINDO FEEDMILL MENINGKAT

Public Expose Malindo secara daring. (Dok: Infovet)

PT Malindo Feedmill Tbk (Malindo) membukukan penjualan bersih Rp 11,10 triliun pada tahun 2022 yang mengalami peningkatan 21,6% dari Rp9,13 triliun di tahun 2021. Hal ini mengemuka dalam acara Public Expose Malindo di Jakarta, Selasa (27/6/2023), secara daring.

Hadir dalam acara tersebut Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan dan Rudy Hartono Husin. 

Merujuk pada  keterangan resminya, disampaikan kinerja segmen pakan mengalami peningkatan 22,9% menjadi sebesar Rp 7,16 triliun di tahun 2022 dari Rp 5,83 triliun di tahun 2021.

Penjualan bersih Malindo pada kuartal I 2023 menurun sebesar Rp 74,76 miliar atau turun sebesar 2,7%. Sementara penjualan pakan ternak naik sebesar 3,9% atau sebesar Rp 67,23 miliar diikuti peningkatan penjualan ayam pedaging yang naik sebesar Rp 12,45 miliar atau naik sebesar 2,8%, penjualan makanan olahan naik 2,4% atau sebesar Rp 685 juta, segmen penjualan lain-lain naik 8,0% atau sebesar Rp 6,93 miliar, namun penurunan drastis ditunjukkan segmen penjualan DOC yang turun Rp 162,06 miliar atau turun sebesar 33,9% jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu.

Laba kotor pada kuartal I 2023 menurun sebesar Rp 141,43 miliar atau turun 69,4% dari sebesar Rp 203,87 miliar menjadi Rp 62,45 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba kotor diatas ikut mendorong penurunan laba (rugi) bersih dari Rp10,48 miliar di kuartal I 2022 menjadi negative sebesar Rp 172,86 miliar di akhir Maret 2023 atau turun sebesar Rp 183,36 miliar atau turun sebesar 1.749,3%. Faktor utama penurunan ini adalah ketidakstabilan harga DOC dan broiler. (INF)

 

HALAU “OPOSISI” DAN TINGKATKAN KANDUNGAN NUTRISI DENGAN FERMENTASI

Kurangnya jumlah nutrisi pakan maupun daya serap ayam terhadap nutrisi pakan merupakan salah satu faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan ayam tidak optimal. (Foto: Istimewa)

Setiap peternak pasti ingin hewan ternaknya menghasilkan keuntungan besar dan efisien terhadap biaya yang dikeluarkan, tumbuh dengan baik, serta memberikan hasil yang menguntungkan. Memelihara ayam berjenis unggul, memberikan vaksinasi, obat maupun suplemen, serta membuat kandang sebaik mungkin dengan peralatan canggih merupakan bagian dari usaha agar mendapatkan hasil ternak yang terbaik.

Modal besar pun disiapkan agar dapat memasok pakan ternak setiap harinya. Sayangnya, abai terhadap kualitas pakan membuat hasil yang diperoleh dari ternak berpotensi tidak efektif dibanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. Salah satu faktor penting menentukan output atau hasil ternak adalah kandungan nutrisi dalam pakan itu sendiri.

Kurangnya jumlah nutrisi pakan maupun daya serap ayam terhadap nutrisi pakan merupakan salah satu faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan ayam tidak optimal. Kekurangan pakan dan air minum menyebabkan nutrisi yang dapat digunakan tubuh ayam berkurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Di sisi lain, jumlah pakan yang diberikan sudah cukup, tetapi hasil yang diberikan tetap tidak optimal. 

Pengaruh Bahan Pakan
Untuk menghemat biaya, peternak sering kali memberikan pakan ternaknya dengan campuran bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh dalam jumlah besar. Bekatul ataupun dedak padi merupakan salah satu contoh bahan pakan paling umum digunakan peternak.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil padi terbesar di Asia dengan produksi sebesar 54,75 juta ton GKG (gabah giling kering) pada 2022 menurut data yang dikumpulkan Badan Pusat Statistika pada Maret tahun ini. Oleh karena itu, hasil sampingan dari proses penggilingan padi berupa bekatul maupun dedak menjadi bahan yang dapat diandalkan untuk pakan karena mudah diperoleh dengan harga terjangkau dan ketersediaannya yang luas.

Kesamaan antara bekatul dan dedak, yang sama-sama merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi, kerap membuat masyarakat bingung membedakan keduanya. Dalam situs resminya, Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat menjelaskan bahwa dedak padi atau rice bran terdiri dari lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah bagian dari biji. Sementara bekatul atau rice polish merupakan lapisan dalam dari butiran padi yang termasuk sebagian endosperm yang mengandung zat pati.

Bekatul memiliki tekstur lebih halus dan akan tenggelam jika direndam dengan air. Sementara tekstur dedak lebih kasar dibanding bekatul dan akan terlihat kulit padi yang terapung jika dedak direndam dalam air. Dari segi kandungan nutrisi, bekatul dipandang mampu mencukupi kebutuhan energi ayam dengan potensi energi termetabolis sebesar 3.563 kkal/kg serta protein kasar sebanyak 9,55%.

Bahan pakan lain yang umum digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2023. (MFR/RA)

KONSUMSILAH TELUR, MAKA ASI AKAN BERLIMPAH

Kandungan protein dan omega 3 dalam telur yang tinggi sangat bagus untuk ibu yang sedang menyusui bayi. (Foto: Dok. Infovet)

Dua ibu muda ini punya pengalaman menarik, tentang konsumsi telur. Atas anjuran dokter anak yang mereka kunjungi sekali dalam sebulan, air susu ibu (ASI)-nya berlimpah setelah rutin konsumsi telur.

Belum ada tiga bulan seorang ibu muda, Winarti melahirkan anak kedua. Masa dimana kebutuhan ASI untuk buah hatinya masih tinggi. Sebagai ibu rumah tangga yang tahu pentingnya ASI bagi anak, maka sejak masa mengandung hingga sekarang, ia selalu mengonsumsi makanan bergizi. Daging ayam setidaknya ia konsumsi dua kali dalam seminggu, plus aneka sayuran.

Namun untuk konsumsi telur ayam, Winarti tak pernah melupakan. Setiap pagi sebelum sarapan nasi, ia merebus dua butir telur untuk makanan pembuka. Satu jam kemudian baru ia sarapan nasi beserta lauk seperti biasa.

Rutinitas mengonsumsi telur ayam setiap pagi ternyata bukan karena sekadar doyan. Winarti memiliki alasan dari sisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi. Sebagai ibu muda, ia rajin membaca artikel atau mendengarkan video di media sosial yang mengulas tentang kesehatan ibu pasca melahirkan dan ASI bagi bayi.

“Saya sudah sering tanya ke dokter anak setiap kali saya kontrol. Kata dokter konsumsi telur ayam yang direbus secara rutin bukan hanya menyehatkan ibunya, tapi juga dapat memenuhi nutrisi bagi bayi melalui ASI yang diberikan,” tutur Winarti yang tinggal di Depok, Jawa Barat, kepada Infovet.

Ia memercayai kandungan protein dan omega 3 dalam telur yang tinggi sangat bagus untuk ibu yang sedang menyusui bayi. Awalnya ia enggan mengonsumsi telur rebus tiap hari. Selain mudah bosan, ia beralasan kadang berasa mual setelah konsumsi telur.

Namun setelah sering mendengar masukan dari dokter anak, ia menjadi yakin dan akhirnya konsumsi telur rebus setiap pagi. Hasilnya produksi ASI-nya cukup berlimpah. “Alhamdulillah anak saya sehat. Pas waktu lahir berat badannya 3,7 kg dan dalam tiga bulan naik menjadi 6 kg lebih,” ujarnya.

Pesatnya pertumbuhan sang bayi tentu bukan hanya telur yang ia konsumsi. Winarti juga rajin mengonsumi sayur dan buah. Susu berbahan kacang-kacangan juga menjadi pelengkap minumannya setiap hari. Namun menurutnya, konsumsi telur sangatlah dianjurkan agar ASI yang dihasilkan berkualitas.
  
Tingkat Kualitas ASI 
ASI menjadi satu-satunya makanan bernutrisi lengkap untuk bayi. Kualitas ASI yang baik dapat berpengaruh pada perkembangan otak si kecil. Untuk itu para ibu perlu mengonsumsi makanan tinggi protein, kalsium hingga omega 3 agar si kecil tetap sehat. Telur ayam adalah sumber omega 3 paling murah dari sisi harga.

Para ibu juga membutuhkan banyak kalori untuk menunjang produksi ASI. Pastikan konsumsi makanan dengan diet seimbang, dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak hingga vitamin yang berasal dari bahan makanan alami. Jangan lupa mengonsumsi beragam variasi makanan agar nutrisinya komplet.

Journal of Health, Population and Nutrition, sebuah jurnal kesehatan di Amerika Serikat, dalam salah satu ulasan artikelnya menyebut konsumsi telur saat hamil dan menyusui aman, asalkan benar-benar dimasak dengan baik. Tak disarankan mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, karena kemungkinan tercemar bakteri berbahaya seperti salmonella.

Bakteri tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu menyusui. Dengan memasak telur akan membunuh bakteri, sehingga akan mengurangi risiko keracunan bakteri salmonella saat hamil atau menyusui.

Menurut data dalam jurnal tadi, manfaat telur rebus untuk ibu hamil dan menyusui dapat meningkatkan kualitas ASI. Wanita hamil membutuhkan minimal 450 mg kolin. Sementara wanita yang sedang menyusui membutuhkan kolin sekitar 550 mg. Selain untuk ASI, telur juga meningkatkan kecerdasan otak bayi sejak dalam kandungan.

Mengonsumsi telur dalam jumlah yang cukup juga dapat membantu pertumbuhan janin dan bayi saat menyusui. Karena mengandung asam amino esensial yang tidak dapat disintetis oleh tubuh.

Kandungan vitamin D pada telur terkonsentrasi di kuning telur. Oleh karena itu, wanita hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin D dibanding wanita tidak hamil. Nutrisi ini penting untuk kesehatan, termasuk menjaga kesehatan tulang, mendukung fungsi kekebalan tubuh dan menstrimulasi perkembangan janin.

Dokter Jadi Rujukan
Nurkhikmah adalah ibu muda lain yang juga masih menyusui anaknya yang berumur satu tahun lebih enam bulan. Wanita asal Kota Pemalang, Jawa Tengah, ini juga tergolong rajin mengonsultasikan masalah kesehatan anaknya ke dokter anak yang sekali dalam sebulan ia kunjungi.

Masalah yang banyak ditanyakan ke dokter adalah nutrisi dan pentingnya ASI bagi sang buah hati. “Pokoknya setiap kali imunisasi anak ke dokter saya selalu manfaatkan untuk konsultasi. Kalau sudah dokter yang kasih masukan kan lebih yakin untuk kesehatan anak,” ungkapnya kepada Infovet.

Soal pemberian ASI, Nurkhikmah menuturkan, telur memiliki sederet kandungan gizi yang dibutuhkan ibu menyusui agar ASI yang dihasilkan berkualitas. Meski kecil, telur mengandung kalori tinggi sehingga termasuk makanan yang baik untuk sumber energi.

Bagi ibu menyusui, ini menjadi penting karena untuk menghasilkan ASI tubuh membutuhkan energi ekstra. Selain itu, kebutuhan energi sangat dibutuhkan mengingat proses menyusui sangat melelahkan.

Telur yang dikonsumsi ibu menyusui akan membantu menunjang kebutuhan energi yang dibutuhkan dalam meningkatkan produksi ASI. “Selain energi, kandungan protein, vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur juga akan meningkatkan kualitas ASI,” kata Nurkhikmah menirukan penjelasan dokter.

Mengonsumsi telur juga dapat membantu proses pemulihan. Sebelum menyusui, tubuh wanita mengalami stres tinggi akibat hamil dan proses persalinan. Salah satu kandungan telur yang paling dominan adalah protein yang penting dalam pembangunan sel-sel tubuh.

“Dulu waktu setelah masa persalinan di rumah sakit selesai dan saya pulang ke rumah, dokter bilang dengan konsumsi telur yang kaya protein, proses pemulihan sel yang rusak dan pembentukan otot akan berjalan baik,” tambahnya.

Makan telur untuk ibu menyusui juga berkhasiat menjaga daya tahan tubuh. Vitamin A, B12 dan selenium di dalam telur juga penting untuk sistem pertahanan tubuh. Nutrisi ini penting agar ibu menyusui tidak mudah sakit meski harus sering begadang mengurus bayi.

Di balik besarnya manfaat konsumsi telur ayam bagi ibu hamil dan menyusui, masih ada sebagian orang yang takut makan telur setelah melahirkan. Khususnya para ibu muda yang tinggal di pedesaan masih ada yang dihantui mitos-mitos yang tak jelas asal usulnya.

Menurut Nurkhikmah, di kampungnya masih ada orang yang meyakini kalau ibu hamil tua yang mengonsumsi telur bisa berakibat kulit bayi belang seperti panu dan masih banyak keyakinan lainnya. “Tapi itu dulu, sekarang sudah mulai berkurang pemahaman seperti itu. Mungkin karena akses informasi di handphone sudah gampang,” ucapnya.

Ia juga mengaku pernah bertanya kepada dokter anak, intinya seberapa bahaya ibu yang menyusui tapi alergi dengan telur. Nurkhikmah mendapat jawaban yang cukup membuatnya lega. Ia katakan, ibu menyusui tidak memiliki pantangan untuk menghindari makanan yang memicu alergi seperti telur, karena tidak akan berdampak pada bayi.

Namun, perlu dihindari jika ibu yang memiliki alergi terhadap telur. Jadi intinya, selama ibu hamil tersebut tidak ada alergi terhadap telur, maka tak perlu khawatir. Sebab, ibu hamil yang mengonsumsi telur dapat meningkatkan asupan kolesterol baik dalam tubuh, sehingga bisa terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang memengaruhi jantung. (AK)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer