-->

PT PUTRA PERKASA GENETIKA PROSES IMPOR VAKSIN ASF DARI VIETNAM

Seremoni kerjasama AVAC Vietnam dengan PT Putra Perkasa Genetika sebagai importir vaksin ASF live (Foto: Istimewa)

Terobosan untuk mengatasi African Swine Fever (ASF) berupa vaksin tidak lama lagi akan diedarkan ke negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. AVAC Vietnam Co., Ltd selaku pengembang dan produsen vaksin bermerk dagang AVAC ASF LIVE, menunjuk PT Putra Perkasa Genetika (PPG) sebagai importir dan distributor resmi di Indonesia setelah semua dokumen perijinan tuntas.

Seremoni penandatanganan kerjasama antara AVAC Vietnam dan PPG dilakukan pada Rabu, 28 Juni 2023 di Yogyakarta. Hadir secara langsung CEO AVAC, Nguyen Van Diep DVM MS Phd dan Direktur Utama PPG, Renaldy Anggada.

Seusai acara penandatanganan, PPG sekaligus mengadakan kegiatan sosialisasi vaksin AVAC ASF LIVE.

Dalam paparannya Diep mengatakan pada Februari 2023, dokumentasi hasil trial pengujian vaksin telah selesai. Saat ini dalam proses menunggu pemerintah Vietnam mengeluarkan sertifikat pre-sales dan akan memberikan keleluasaan penuh kepada AVAC untuk mengedarkan AVAC ASF LIVE ke Vietnam sekaligus ke negara lain.

“Vaksin ini merupakan vaksin aktif, dengan kompisisi >103,5HAD50 MGF strain (USDA). Vaksin dapat diberikan untuk ternak babi grower umur 4 sampai 10 mingggu,” terang Diep.

Lebih lanjut dijelaskan vaksin hanya diberikan satu kali, dengan masa kekebalan 4 hingga 5 bulan. Puncak antibodi terjadi sekitar 4 minggu. “Ketika diberikan pada umur 6 minggu, babi bisa terlindungi sampai dijual,” tandasnya.

Diep menambahkan, produknya sangat cocok bagi peternak berskala kecil maupun besar karena diprodusi dalam kemasannya cukup ekonomis dan bervariasi.

Ketua Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI), Dr Sauland Sinaga yang juga hadir dalam acara tersebut berharap vaksin dari  AVAC akan menjadi solusi mempercepat restocking di Tanah Air.

Menurut Sauland, pihaknya sudah berkomunikasi dengan distributor dan berupaya membantu tahap perijinan sampai memperoleh lampu hijau dari pemerintah.

"Semoga dengan vaksin ini bisa mengembalikan populasi babi, karena butuh waktu lima tahun dari sekarang bila sudah divaksin. Kalau tidak, babi-babi ini kayak ulang tahun, setiap tahun kena penyakit. Bukan lagi hidup, tapi banyak yang mati,” ungkapnya. (NDV)

 

 

 

 

 

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer