-->

PERSILANGAN BOER-JAWARANDU JADI PILIHAN PETERNAK DI LAMPUNG

Peranakan Etawa di Lampung Barat (kiri), kambing Boer di Lampung Tengah (kanan). (Foto: Istimewa)

Sungguh beruntung petani dan peternak di Provinsi Lampung “Surganya Pangan dan Pakan”. Provinsi Lampung memiliki slogan “Sang Bumi Ruwa Jurai“, memiliki potensi sumber daya alam untuk pengembangan agrobisnis yang luar biasa didukung sumber daya manusia berkualitas. Sektor pertanian berkembang pesat dengan berbagi komoditi unggulan didukung sarana prasarana produksi, struktur dan infrastruktur, serta tingginya produktivitas lahan.

Varietas pertanian pangan dan perkebunan yang berkembang untuk pasar industri memberikan peluang sektor peternakan mendapatkan sumber bahan baku pakan ternak. Tanaman padi menghasilkan dedak, bekatul dan jerami padi. Produksi singkong untuk tapioka ataupun bioetanol menghasilkan onggok, daun dan kulit singkong. Bahan baku pakan lainya berupa bungkil sawit, jagung giling, molase, kulit kopi, bungkil kelapa, kulit pisang, dan kulit nanas.

Ketersediaan pakan ternak melimpah ini dimanfaatkan salah satunya untuk peternakan kambing. Kondisi saat ini, peternakan kambing di Lampung berkembang pesat dengan dukungan pakan dan jaminan pemasaran. Sentra peternakan kambing tersebar luas di Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat. Peternakan kambing juga menggeliat di Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Pesawaran, Pring Sewu, dan Kota Metro. Pemasaran kambing cenderung lebih stabil karena tidak terpengaruh dengan kebijakan impor ataupun pengaruh nilai rupiah terhadap dolar. Hal lain yang membuat semangat beternak kambing karena syariat (tuntunan agama), yang juga banyak terserap untuk acara keagamaan (kurban dan akikah).

Peternakan kambing di Lampung memiliki karakteristik berdasarkan lokasi, cuaca, dan ketersediaan pakan. Di Tanggamus Lampung Barat, breed kambing yang banyak dikembangkan adalah ras besar meliputi peranakan Etawa, Boer-Etawa, dan kambing Saburai. Kambing di dataran tinggi ini dipelihara dengan kandang panggung, diberikan pakan rumput dari daun singkong, daun nangka, kaliandra, dan sisa pertanian.

Berbeda dengan dataran rendah yang cenderung  panas, kambing dipelihara dengan kandang panggung, diberikan pakan rumput fermentasi atau silase. Sumber serat didapatkan dari silase daun singkong yang memiliki protein kasar lebih dari 25%, silase kulit singkong, dengan atau tanpa tambahan pakan penguat berupa konsentrat, atau onggok pres dari pabrik tapioka.

Sementara kambing Jawarandu merupakan kambing dengan ciri tubuh lebih kecil dari kambing Etawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 40 kg, sedangkan betinanya dapat mencapai bobot 40 kg. Kambing jantan ataupun betina memiliki tanduk, telinga lebar terbuka, panjang, dan terkulai. Di Lampung, populasi besar kambing Jawarandu tersebar di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan dengan warna tubuh dominasi cokelat atau krem. 

Berbeda dengan kambing Boer yang tubuhnya lebar, panjang, dalam, berbulu putih, atau berbulu merah (red Boer), berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala cokelat kemerahan atau cokelat muda hingga cokelat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Persilangan pejantan Boer dengan betina Jawarandu diharapkan mendapatkan keunggulan genetik dari kambing Boer sebagai kambing potong.

Peternak kambing di Lampung memilki tujuan tertentu dalam mengembangkan usahanya. Peternak penggemukan memilih kambing jantan dari breed Jawarandu, Boer-Jawarandu, PE, PE cross (PX), atau sebagian kambing Kacang. Pangsa pasar penggemukan kambing disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggemukan kambing Kacang disediakan untuk masyarakat yang memiliki acara akikah. Sedangkan kambing Jawarandu dan Boer-Jawarandu biasanya dipelihara 10-12 bulan, disediakan untuk mencukupi kebutuhan kurban untuk pangsa pasar Sumatra dan Jabodetabek. Breed tersebut dipilih karena proporsi daging yang lebih banyak. Seperti diketahui bahwa kambing Boer memiliki karakteristik fisik sangat bagus dengan proporsi otot dan daging yang sangat tebal dan padat, adaptasi pakan sangat baik sehingga menjadi pilihan favorit untuk penggemukan.

Sedangkan penggemukan dengan ras PE atau PX juga dipelihara 10-12 bulan untuk tujuan kurban dengan pangsa pasar large breed, dengan harga lebih dari Rp 5 juta/ekor. Beberapa peternak mengais keberuntungan pemeliharaan kambing PE ras Kaligesing ataupun ras Senduro untuk prestise dan kontes.

Breeding Kambing Menjanjikan
Kambing memiliki siklus birahi 18-21 hari dan lama kebuntingan lima bulan. Kambing dara mengalami masa pubertas mulai umur 10-11 bulan dengan awal perkawinan rata-rata pada umur 12 bulan. Indukan akan kembali menujukkan birahi 1-2 bulan setelah melahirkan, sehingga jarak antar kelahiran (kidding interval) tujuh bulan atau paling lambat beranak tiga kali dalam dua tahun.

Peternak breeding kambing persilangan Boer-Jawarandu di Lampung sebagian besar menggunakan sistem kawin alami di kandang panggung. Pada perkawinan di kandang koloni, satu pejantan biasanya dicampurkan dengan 10-15 betina dalam kurun waktu 45 hari (dua siklus).

Perkawinan alami model lainya adalah deteksi birahi intensif betina Jawarandu di kandang koloni atau kandang individu dan mengawinkannya dengan pejantan Boer di tempat restrain perkawinan atau dicampurkan jantan betina dalam satu malam. Berikut fisiologis reproduksi kambing:

Umur Pubertas

Rata-rata 10 bulan (8-11 bulan)

Siklus birahi

18-21 hari

Lama kebuntingan

150 hari (144-155)

Birahi setelah melahirkan

1-2 bulan

Fase istirahat reproduksi

15 hari

Kidding interval

7-8 bulan

Litter size (jumlah anak pada saat melahirkan)

1,5 (1-3) Dara biasanya melahirkan satu ekor cempe Laktasi berikutnya 2-3 ekor cempe

(Sumber: Istimewa)


Ketersediaan pejantan Boer murni (full blood) di Lampung hingga saat ini masih sangat terbatas, tidak seperti peternakan di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan karena full blood bersertifikat memiliki harga fantastis. Pejantan umur dua tahun full blood dengan perfoma tubuh dan reproduksi baik dihargai lebih dari Rp 20 juta/ekor.

Perkawinan jantan Boer murni dengan betina Jawarandu menghasilkan keturunan pertama (F1) dengan materi genetik 50% Boer dan 50% Jawarandu. Pemuliaan genetik menuju murni dibutuhkan perkawinan hingga 4-5 keturunan dengan selalu menggunakan pejantan Boer murni untuk mendapatkan keunggulan genetiknya. Pada fase perkawinan F1-F2-F3-F4 dan seterusnya, kelahiran anak jantan di F1 dan F2 sebagian besar masih digunakan untuk komoditi pembesaran, produksi daging atau potong. Jantan F3-F4 sudah mulai diseleksi dan digunakan untuk pejantan persilangan dengan betina Jawarandu. Betina F1 akan dikawinkan dengan Boer FB (bukan bapaknya), begitu juga dengan F2, F3, dan F4.

Kambing betina F1 (Boer-Jawarandu) memiliki nilai tersendiri untuk melanjutkan pemuliaan genetik, begitu juga dengan betina F2, F3, dan selanjutnya. Tidaklah heran jika kambing betina F1 lepas sapih sudah memiliki harga pasaran lebih dari Rp 1,5 juta. Harga pasaran betina F2, F3, dan seterusnya sudah pasti lebih tinggi lagi.

Kambing jantan F1 dengan genetik 50% Boer, belum terlalu memiliki potensi nilai yang cukup tinggi. Momen setelah kurban dengan kondisi bakalan jumlahnya terbatas, harga F1 menjadi naik secara signifikan, diburu para peternak yang akan mengisi kembali kandang penggemukanya.

Dari tahun ke tahun kondisi tersebut terus berulang, sehingga menjadi peluang emas bagi breeding kambing. Jantan F2, F3, dan seterusnya sudah pasti memiliki nilai lebih tinggi. Sebagian peternak di Lampung memanfaatkan jantan F2 dan F3 untuk pejantan, hal ini disebabkan masih terbatasnya F4, F5, ataupun full blood.

Geliat peternakan kambing di Lampung saat ini menjadi berkah bagi petani dan peternak. Dukungan pakan dan pasar menjadi energi luar biasa untuk berkembang. Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan ikut andil dan turun tangan. Peternak kambing di Lampung masih mengalami keterbatasan jumlah pejantan Boer karena harga mahal. Dukungan pemerintah untuk membantu permasalahan ini dengan menyediakan anggaran bantuan kambing pejantan Boer untuk sentra-sentra breeding kambing. Sekaligus mengaktifkan peran balai inseminasi daerah atau nasional untuk memproduksi semen beku kambing Boer, mensosialisasikan inseminasi buatan agar tercipta genetik kambing unggul secara massal dengan waktu lebih cepat dan ekonomis. Sebab potensi peternakan kambing masih sangat luas, serta mampu menyerap tenaga kerja dan mensejahterakan masyarakat pedesaan. ***


Ditulis oleh:
Drh Joko Susilo MSc
Wartawan Infovet daerah Lampung
Mahasiswa Doktoral Sain Veteriner UGM

PENYAKIT MENGANCAM TANPA KENAL JAM

Risiko masalah kualitas air pada musim penghujan meningkat. (Foto: Istimewa)

Dalam setiap musim, baik kemarau dan penghujan tentunya ancaman yang berbeda akan dihadapi peternak. Baik dari segi penyakit dan lingkungan, ancaman tersebut memerlukan strategi yang berbeda.

Cuaca Kering Bikin Ayam Geuring
Di musim kemarau biasanya pada peternakan broiler akan ditemukan kejadian dimana 1-2 ekor ayam yang dipelihara mengalami panting kemudian mati secara tiba-tiba, namun hanya menimpa ayam berukuran besar. Biasanya kejadian tersebut merupakan indikasi ayam mengalami heat stress.

Kematian akibat heat stress cenderung menimpa ayam dewasa karena secara alami tubuh ayam akan menghasilkan panas (hasil metabolisme), ditambah suhu lingkungan yang semakin panas terutama disaat kemarau, sehingga panas dari dalam tubuh tidak bisa distabilkan. Dampak akhir yang terjadi ialah kematian.

Ironisnya, kejadian heat stress tidak hanya terjadi pada ayam broiler, namun juga layer. Yang menjadi pertanyaan seiring adanya perubahan iklim akibat pemanasan global, apakah kasus heat stress hanya disebabkan oleh faktor suhu dan kelembapan lingkungan?

Technical Education and Consultation PT Medion, Drh Christina Lilis, menjelaskan heat stress sudah menjadi problematika utama di dunia perunggasan Indonesia. Stres ini akan muncul ketika ayam tidak bisa membuang panas dari dalam tubuhnya akibat tingginya cekaman suhu.

“Ayam komersial modern yang selama ini kita pelihara termasuk hewan homeotermal, yaitu mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri karena memiliki sistem termoregulator. Ayam modern juga lebih sensitif terhadap perubahan suhu, oleh karenanya butuh trik khusus dalam manajemen pemeliharaan,” tutur Christina.

Ia melanjutkan, banyak faktor lain yang memengaruhi kondisi suhu panas di kandang yang membuat ayam stres karena panas, misalnya metabolisme internal dari tubuh ayam, radiasi sinar matahari, aktivitas fermentasi mikroba pada litter kandang. Ketika ayam menghadapi kondisi panas dari berbagai sumber tersebut, ayam akan merespon dengan cara menurunkan suhu tubuhnya melalui pengeluaran kelebihan energi panas dari dalam tubuh.

Mekanisme pengeluaran panas tubuh ini akan berfungsi secara normal (optimal), saat ayam dipelihara pada zona nyaman (comfort zone), di luar kondisi tersebut maka respon ayam untuk mengeluarkan panas tubuh akan berubah. Kondisi tidak nyaman bisa menjadi faktor pemicu munculnya heat stress ialah manajemen pemeliharaan yang kurang baik.

Contohnya pengaturan kepadatan kandang yang tidak sesuai, pemilihan bahan kandang dan konstruksi kandang yang kurang tepat, ventilasi udara tidak baik, serta pemberian ransum dengan kandungan protein berlebihan. Ransum dengan kandungan protein melebihi standar akan dicerna dan zat sisa metabolismenya akan dikeluarkan bersamaan dengan feses, kemudian difermentasi mikroba menghasilkan amonia dan panas.

Musim Penghujan Yang Penuh Ancaman
Di musim penghujan bukan berarti cuaca sejuk dan dingin tidak memengaruhi aktivitas dan performa ayam. Saat musim penghujan, salah satu masalah yang dihadapi yakni kelembapan tinggi. Kelembapan dalam kandang akan memengaruhi suhu. Semakin naik kelembapan, suhu yang dirasakan ayam juga semakin tinggi. Sebaliknya, ayam akan merasakan suhu lebih dingin dibanding suhu lingkungan ketika kelembapan rendah.

Pada kondisi suhu rendah, anak ayam rentan mengalami cold stress alias hipotermia. Hipotermia adalah kondisi turunnya suhu tubuh ayam di bawah normal, kondisi ini lebih sering menyerang ayam muda (0-14 hari), karena belum mampu menyesuaikan suhu tubuh atau termoregulasi sehingga masih sangat bergantung terhadap suhu lingkungan.

Konsumsi pakan dapat meningkat namun konsumsi air minum rendah sehingga tidak tercerna dengan baik. Ayam broiler yang mengalami hidrop ascites karena adanya peningkatan tekanan aliran darah di arteri sehingga plasma darah merembes dan terkumpul di rongga perut. Dampak lain dari kondisi ini adalah memicu necrotic enteritis (NE) karena adanya peningkatan pH sekum untuk aktivitas fermentasi dan populasi Clostridium perfringens penyebab NE pun meningkat.

Menurut Drh Eko Prasetio selaku praktisi perunggasan Tri Group, pada musim penghujan pola dan aplikasi brooding pada ayam muda sangat kritis dan perlu dievaluasi secara intensif. Pasalnya dengan cekaman suhu dingin, kerugian akibat kematian dini kerap terjadi.

Brooding selain penting pada fase pertumbuhan ayam, prinsip utamanya mengondisikan lingkungan senyaman mungkin untuk ayam. Nah, biasanya di musim penghujan ini brooding mestinya memang lebih intensif dilaksanakan, jangan sampai luput dan merugi di kemudian hari,” tutur Eko.

Selain itu, kualitas air di musim penghujan juga menjadi masalah kronis. Berdasarkan data dari Technical Education and Consultaion PT Medion diketahui sebanyak 63,82% dari total sampel air di peternakan mengandung Coliform di atas standar dan 44,84% positif tercemar E. coli. Sumber air yang terlalu dangkal, dekat dengan sumber tumpukan feses, dekat sawah, sungai/rawa, atau septic tank, memiliki risiko besar terkontaminasi E. coli. Adanya kontaminasi bakteri tersebut pada air minum ayam memudahkan infeksi penyakit colibacillosis ataupun tingkat penyembuhan penyakit menjadi rendah.

Kondisi suhu dan kelembapan udara pada musim penghujan meningkatkan risiko pada tumbuhnya jamur pada pakan. Jamur dapat mengurangi palatabilitas ayam, yang juga mengerikan adalah efek toksin yang dihasilkan (mikotoksin), selain dapat menghambat target bobot badan ayam, juga dampak negatif seperti imunosupresi yang berujung pada kematian akibat komplikasi penyakit infeksius.

Arief Hidayat selaku pengamat perunggasan pernah menyatakan bahwa dari data yang ia dapat, pada musim penghujan rata-rata cemaran mikotoksin pada pakan cenderung lebih tinggi daripada musim kemarau, sehingga meningkatkan risiko ayam sakit.

“Kami sudah banyak mengimbau peternak agar jangan hanya mengandalkan toxin binder dan obat saja. Menyimpan pakan dengan baik pada lingkungan yang tepat dapat mencegah tumbuhnya jamur dan menurunkan risiko tercermarnya pakan oleh mikotoksin. Tetapi di lapangan aplikasinya belum sepenuhnya dilakukan juga,” kata Arief.

Selain itu yang perlu diwaspadai juga adalah peningkatan populasi serangga. Saat musim hujan datang, kemunculan larva lalat menjadi hal lumrah di tumpukan feses. Adapun jentik-jentik nyamuk di genangan air atau berkeliarannya kecoa di sela-sela kandang.

Serangga ini berpotensi menjadi vektor bibit penyakit dari dalam feses ke tempat pakan dan air minum. Terlebih saat musim hujan, telur cacing dan bakteri E. coli memiliki daya tahan lebih baik saat berada di luar tubuh ayam. ***

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

DEFISIT STOK, HARGA DAGING AYAM DI SAMPIT MEROKET

Ayam Potong, Meroket Harganya di Sampit
(Foto : Istimewa)


Harga ayam potong di Kota Sampit kembali meroket hingga menembus Rp50-53 ribu per kilogram. Kenaikan disebabkan minimnya pasokan, sehingga ayam yang masih berukuran kecil dan belum waktunya panen terpaksa dijual demi memenuhi permintaan konsumen.

”Pasokan ayam dari Banjarmasin terbatas, karena ayamnya masih belum waktunya panen, terpaksa dijual,” kata Yati Puspita, Pedagang Ayam di Pasar Jalan MT Haryono.

Selain harga tinggi, bobot ayam yang didatangkan juga tidak seperti biasanya.

”Idealnya mencapai 1,7-2 kg per ekor.Ini ayam yang datang 1,2-1,5 kilogram. Ada yang cuma 1 kilogram saja bobotnya per ekor. 

Harga naik sudah empat hari. Per hari ini mulai turun dari Rp53 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram. Stabilnya kisaran Rp35-38 ribu per kg,” katanya.

Pasokan ayam ke Kota Sampit juga mengalami kekosongan, sehingga pedagang ayam di Kota Sampit dijatah tidak sebanyak seperti hari-hari biasanya.

Di tempat pemotongan ayam, kebutuhan rata-rata mencapai 15.000 ekor per hari. Namun, dalam satu pekan terakhir, ayam yang didatangkan hanya 8.000-10.000 ekor yang dibagi ke semua pedagang ayam di Kota Sampit.

”Saya ngambil ayam yang didatangkan dari peternak Banjarmasin. Itu pun dibagi-bagi jatahnya sama pedagang ayam yang lain,” katanya. (INF)

Sementara itu, harga ayam di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit sedikit lebih murah.“Hari ini (kemarin) harga daging ayam Rp48 ribu per kilo. Lumayan turun,” kata Sita, pedagang di kawasan tersebut.Menurutnya, harga itu sudah turun dari hari sebelumnya yang mencapai Rp52 ribu per kilogram.”Semingguan itu harganya naik terus. Minggu lalu 46 ribu/kg, terus naik, saya sempat jual 52 ribu/kg. Di lain ada yang lebih dari itu, tapi sekarang sudah turun. Murah lagi, soalnya kalau mahal pelanggan juga sepi,” ujarnya. (INF)

SISTEM GADUH BERHASIL SALURKAN 600 EKOR KAMBING KE PETERNAK

Ashe (Kanan), Kala Mengunjungi Peternak Yang Mendapat Bantuan Kambing
(Foto : Radartarakan)


Geliat peternakan Kambing Boer dan persilangan (cross boer) di Kabupaten Bulungan semakin masif. Bulungan Mandiri Farm (BMF) menjadi percontohan peternakan kambing pedaging di Kalimantan Utara.

Kambing Boer adalah salah satu ras kambing yang populer untuk produksi daging. Ras ini berasal dari Afrika Selatan dan dikenal memiliki kualitas daging yang tinggi serta dapat menghasilkan keuntungan yang menggiurkan bagi para peternak.

Di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, jenis kambing ini telah dikembangkan oleh Chieto Karno alias Ashe melalui peternakan Bulungan Mandiri Farm (BMF) yang didirikan sejak tahun 2021 silam di Jalan Poros Tanjung Selor-Tana Kuning Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor.

Bahkan peternakan ini telah dikunjungi langsung Menteri Pertanian pada saat itu Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2021. Dalam kunjungan tersebut Mentan juga memanen Cempe Kambing Boer usia 4 bulan.

Kini, peternakan kambing boer tidak hanya di BMF tapi sudah masif ke peternak yang ada di Kabupaten Bulungan, dan Kaltara pada umumnya. Pengembangbiakan kambing boer yang ada di Kaltara ini semuanya berawal dari BMF yang selama ini telah membantu para peternak kambing melalui mekanisme bagi hasil atau sistem gaduh.

Dimana kambing jantan dan betina BMF dititipkan ke peternak. Hasil anakan kambing akan dibagi antara BMF dan peternak. Misalnya, kambing yang dititip melahirkan dua anak maka satu milik peternak satu untuk BMF.

“Hingga saat ini mitra BMF untuk pengembangbiakan kambing boer sudah mencapai sekitar 77 mitra yang ada di tujuh desa di Bulungan, dan sudah ada sekitar 600 ekor kambing yang diserahkan (bantu) peternak,” sebut Cheito Karno.

Hingga saat ini, kata pria yang akrab disapa Ashe, BMF masih membuka diri untuk peternak yang ingin bermitra. Asalkan kandang dan pakan sudah siap.

“Kalau sudah ada kandang, sudah ada rumput pakchong dan indogofera baru kami berikan kambingnya minimal lima ekor maksimal 10 ekor, sesuai dengan kebutuhan lah,” kata Owner BMF. (INF)

TULANG AYAM: JANGAN DIBUANG, BISA JADI KALDU NIKMAT

Tulang ayam biasanya untuk campuran membuat sayur. (Foto: Shutterstock)

Di pasar-pasar tradisional di pelosok, tulang ayam masih ada harganya. Pembelinya bukan cuma kalangan “dompet tipis”, namun para pemilik “dompat tebal” banyak yang gemar membelinya. Asal pintar mengolahnya, bisa jadi hidangan nikmat.

Pagi itu jarum jam masih menunjukkan angka 6. Pelataran depan Pasar Randudongkal, Kota Pemalang, Jawa Tengah, sudah sesak pedagang dan pembeli. Hari itu, Selasa (9/4), satu hari sebelum Lebaran Idul Fitri 1445 H. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sehari jelang lebaran pasar penuh.

Di deretan los penjual daging ayam, hampir semua pedagang dipenuhi pembeli. Dari sekian banyak pedagang daging ayam, ada satu pemilik lapak yang menarik perhatian Infovet. Seorang ibu setengah baya tampak sibuk membungkus tulang-tulang ayam dengan tas kresek putih. Setiap kantong plastik berisi 1 kg.

Meski tak seramai lapak penjual daging ayam, namun pembeli di lapak tulang ayam ini lumayan banyak. “Yang beli tulang ayam biasanya buat campuran bikin sayur. Murah, sekilo cuma Rp 15 ribu,” tutur Sutarmi, penjual tulang ayam di pasar tradisonal ini.

Ia menceritakan, di hari-hari biasa, pembeli tulang ayam juga lumayan banyak. Rata-rata pembelinya ibu-ibu yang tidak mampu beli daging ayam utuh, yang harganya dua kali lipat lebih. Balungan ayam menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin tetap menikmati “rasa ayam”, namun kondisi keuangannya terbatas.

“Di pasar ini cuma ada beberapa yang jualan tulang ayam seperti saya, yang lain kebanyakan jualan daging ayam utuh,” ujar Sutarmi. Di hari-hari biasa, dalam sehari, wanita ini bisa menjual 10 kg lebih. Tetapi jika puasa atau menjelang lebaran, ia mengaku bisa menjual sampai 25 kg.

Pedagang ini mengatakan, tulang-tulang ayam itu dibelinya dari para distributor daging ayam di sekitar Randudongkal. Para distributor memisahkan dagingnya untuk kebutuhan bahan pembuatan bakso, sosis, dan menu makanan siap olah lainnya. Tulang-tulang ini ternyata masih bisa dijual dan banyak peminatnya.

Nurkhikmah (35), adalah salah satu penggemar tulang ayam. Meski tidak setiap hari membeli, namun dalam sebulan ibu rumah tangga ini mengaku sering membeli tulang ayam untuk campuran sayur. “Saya biasanya beli untuk campuran sayur sop. Kaldunya yang saya ambil, rasanya gurih sama seperti daging ayam,” ujarnya.

Bagi warga Kota Pemalang ini, selain murah, kalau hanya untuk campuran masak sayur, balungan ayam sudah terasa nikmat. Asal tahu cara mengolahnya, kaldu yang dihasilkan dari balungan ayam rasanya gurih, tak kalah rasa dengan kaldu daging ayam. Nurkhikmah, juga sering menggunakan kaldu dari tulang ayam untuk bahan olahan lainnya.

“Untuk sebagian orang mungkin masih ada rasa gengsi beli tulang ayam, tapi kalau saya lebih pada tujuannya, mau diolah apa. Jadi, enggak perlu gengsi lah, wong hidup di kampung, yang penting kalau sudah diolah rasanya enak,” ungkap ibu empat anak ini kepada Infovet sambil tersenyum.

Manfaat Kaldu Ayam 
Nurkhikmah termasuk konsumen yang cerdas. Selain mampu mengatur uang belanja, ia juga pintar memasak. Dengan bahan yang sederhana Nurkhikmah setiap hari memasak menu yang nikmat untuk hidangan keluarga. Urusan kandungan gizi, ia juga termasuk cermat karena rajin membaca artikel-artikel kesehatan dan seputar kuliner.

“Sebagai ibu, saya perlu memperhatikan asupan gizi buat keluarga. Makanya saya senang baca artikel-artikel yang membahas soal bahan-bahan makanan dan kandungan gizinya. Termasuk kaldu dari balungan ayam tadi,” katanya.

Menurut Nurkhikmah, kaldu ayam bisa menjadi penyedap makanan pengganti MSG (Monosodium Glutamat). Rasanya yang gurih dan nikmat sangat disukai oleh banyak orang. Selain itu, nyatanya kaldu ayam juga kaya nutrisi dan kaya manfaat untuk kesehatan.

Kaldu ayam selain cita rasanya gurih, juga memiliki nutrisi lengkap yang sangat dibutuhkan tak hanya untuk orang dewasa, namun juga anak-anak. Dikutip dari Egafood.co.id, kandungan gizi dalam kaldu ayam per 1 gelas atau 240 ml, adalah 24 mg sodium; 24 mg kalium; 0,29 gram lemak; 0,122 gram lemak tak jenuh tunggal; 0,097 gram lemak tak jenuh ganda; 0,073 gram lemak jenuh; 0 mg kolesterol; 1,51 gram karbohidrat; dan 0,95 gram protein.

Dengan kandungan gizi tersebut, kaldu ayam memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Pertama, menjaga kekuatan otot, sendi, dan tulang. Kaldu ayam juga menjadi sumber gelatin yang mampu terurai dalam tubuh dan menjadi kolagen. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 2017, disebutkan jika konsumsi gelatin mampu meningkatkan jumlah kolagen yang akan membantu melindungi sendi dari stres.

Kedua, melawan osteoartritis. Selain baik untuk sendi, kolagen tipe 2 dalam kaldu ayam mampu memperbaiki gejala yang ditimbulkan pada bagian sendi seperti kaku, nyeri, serta penurunan fungsi fisik pada mereka yang menderita osteoartritis.

Ketiga, menyehatkan sistem pencernaan. Manfaat kaldu ayam untuk kesehatan selanjutnya adalah menjaga kesehatan sistem pencernaan. Hal ini disebabkan kandungan asam amino yang terdapat dalam tulang ayam. Selain itu, kandungan glutamin yang ada dalam kaldu ayam disebut mampu mengatasi berbagai masalah seperti usus bocor. Diketahui jika salah satu penyebab usus bocor adalah kurangnya kandungan asam amino, sehingga kaldu ayam adalah solusi terbaik untuk meningkatkan asam amino dalam tubuh.

Keempat, membantu tidur nyenyak. Asam amino disebut mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang. Untuk itu bagi yang memiliki masalah tidur yang tidak nyenyak, cobalah mengonsumsi kaldu ayam saat makan malam. Selain membantu tidur lebih nyenyak, juga akan bangun lebih segar.

Kelima, membantu menurunkan berat badan. Kaldu ayam memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga mampu membuatmu kenyang lebih lama. Kamu bisa membuat sup dengan kaldu tulang ayam untuk membuat perutmu kenyang lebih lama serta menambahkan protein lebih banyak ke dalam makanan agar tubuh lebih bertenaga.

Tips Menyimpan Kaldu Ayam
Karena kaldu buatan sendiri tidak menggunakan bahan pengawet, tentu saja akan cepat basi. Kaldu ayam yang telah matang hanya akan bertahan beberapa jam saja ketika dibiarkan disuhu ruangan. Namun jika disimpan dengan benar di lemari es, maka bisa bertahan lebih lama.

Umumnya menyimpan kaldu ayam harus dilakukan ketika kaldu masih berbentuk cair. Kaldu ayam lambat laun akan mengental sehingga sulit disimpan dalam wadah-wadah kecil. Untuk itu disarankan mulai memilahnya dalam wadah sekitar satu jam setelah kaldu ayam matang.

Untuk daya tahannya sendiri bergantung dari tempat penyimpanannya. Jika disimpan dalam lemari pendingin biasa, kaldu ayam hanya akan bertahan sekitar tiga hari. Namun jika disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga tiga bulan.

Olahan Kaldu Ayam 
Rasanya yang gurih, kaldu ayam bisa dijadikan bahan masakan yang nikmat. Salah satunya diolah untuk membuat sup krim ayam. Sup ini bisa dibuat dengan mudah dengan cara memanaskan kaldu ayam lalu tambahkan wortel, jagung, dan suwiran daging ayam. Bumbui dengan merica dan garam lalu tambahkan susu untuk mengentalkannya.

Bisa juga digunakan untuk campuran bubur ayam. Jika punya stok kaldu, bisa membaginya menjadi dua bagian. Satu bagian untuk memasak bubur dan bagian lain untuk memasak kuah kuning. Tak hanya memberi rasa nikmat, adanya stok kaldu ini juga membuat lebih hemat waktu dan praktis.

Ada juga yang memanfaatkan untuk masak soto ayam Lamongan. Ini adalah jenis kaldu yang cukup populer dengan kuah bewarna kuning dan taburan bubuk koya yang gurih. Untuk membuat soto ayam Lamongan, memerlukan kaldu ayam kampung yang telah kamu buat di kulkas.

Panaskan hingga cair, lalu masukkan repah seperti lengkuas, jahe, serai, daun salam, dan daun jeruk. Selain itu, tambahkan pula tumisan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, dan merica. Aduk dan masak kuah hingga mendidih lalu tuangkan kuah dalam mangkok yang telah diisi dengan suwiran ayam, sohun, kol, dan bubuk koya.

Selain beberapa olahan di atas, juga bisa menggunakan kaldu ayam untuk memasak mie godog Jawa, batagor kuah, sup makaroni, capjay, ataupun sapotahu. Pokoknya, bisa digunakan untuk olahan masakan sesuai selera. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

IKUTI WEBINAR MEMBEDAH KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK PETERNAKAN 2023 DAN PREDIKSI 2024

Webinar Nasional "Membedah Kinerja Perusahaan Publik Peternakan 2023 dan Prediksi 2024"

  • Hari, tanggal:  Selasa, 28 Mei 2024
  • Jam 10.00-11.30 wib
  • Platform: Zoom
  • Narasumber: Viktor Stefano, Analis Emiten Agribisnis, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas
  • Moderator: Bambang Suharno, pimpiman Majalah Infovet,  agribiznetwork.com dan GITA Consultant
  • Tiket : Rp 300.000,-  (akademisi/peneliti, diskon 50%)
  • Free : e-certificate

Kinerja perusahaan publik peternakan dapat menjadi gambaran kinerja bisnis peternakan secara keseluruhan. Webinar ini akan membahas secara mendalam kinerja perusahaan publik peternakan tahun 2023 dan prediksi untuk tahun 2024 dengan narasumber yang kompeten dan berpengalaman. 

Cocok diikuti oleh:

  • Pelaku Bisnis Peternakan
  • CEO/Manager/Tim Marketing Perusahaan
  • Investor
  • Akademisi
  • Peneliti
  • Pemerintah
  • Pengamat bisnis peternakan 

Daftar segera: https://bit.ly/WEBINAR_INFOVET 

Bukti transfer diemail ke: gallus.marketingeo@gmail.com

Info selengkapnya hubungi : https://wa.me/6287778296375 (Mariyam/GITA EO)

PRODUSEN SERANGGA INNOVAFEED MEMBUKA PUSAT INOVASI DI AS

Innovafeed, produsen bahan serangga Perancis untuk pakan ternak, makanan hewan dan nutrisi tanaman, telah meresmikan Pusat Inovasi Serangga Amerika Utara (NAIIC) di Decatur, Illinois. Pabrik percontohan ini merupakan langkah awal ekspansi industri agtech Perancis ke Amerika Utara. Innovafeed bertujuan untuk meningkatkan produksi dan komersialisasi protein serangga di AS.

Innovafeed membiakkan Hermetia illucens, juga dikenal sebagai black soldier fly, di peternakan dalam ruangan yang canggih, sekaligus secara efisien menggunakan kembali produk sampingan pertanian dari mitra strategisnya, ADM, dalam kerangka kerja nihil limbah. Proses inovatif ini menghasilkan tepung serangga, minyak, dan perbaikan tanah, yang dipasarkan Innovafeed dengan merek Hilucia.

Saluran pipa akan menghubungkan pabrik tersebut ke pabrik pengolahan jagung basah milik ADM, sehingga memungkinkan perusahaan tersebut secara langsung memulihkan produk sampingan hingga 300.000 ton per tahun. Produk sampingan ini akan diubah menjadi bahan serangga berkualitas tinggi yang menghasilkan hingga 60.000 metrik ton protein pakan ternak yang berasal dari Hermetia Illucens. Selain itu, pabrik ini juga akan menghasilkan 20.000 metrik ton minyak untuk ransum unggas dan babi setiap tahunnya, serta 400.000 metrik ton perbaikan tanah. Di Decatur, fasilitas manufaktur skala besar yang direncanakan akan meniru model simbiosis industri yang dipelopori oleh Innovafeed di Perancis.

Peresmian NAIIC merupakan tonggak sejarah ekspansi Innovafeed di Amerika Utara. CEO Clement Ray, “Kami memilih Decatur untuk operasi pertama kami di AS karena lokasinya di jantung kawasan jagung Midwest dan kedekatannya dengan mitra kami ADM dan pemimpin agribisnis lainnya. Produk sampingan jagung ADM merupakan sumber daya kaya yang akan kami manfaatkan untuk mendorong produksi BSF kami. Pada saat yang sama, proses melingkar ini akan memberikan solusi nyata untuk berkontribusi pada misi kami dan tujuan Departemen Energi AS dalam melakukan dekarbonisasi sektor industri.”

DISBUNNAK KALSEL SALURKAN BANTUAN TERNAK SAPI

Penyerahan Bantuan Sapi Secara Simbolis Kepada Peternak
(Foto : Istimewa)

Dalam rangka peningkatan populasi ternak sapi guna mendukung program prioritas Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KU INTIP), Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan penyaluran bantuan ternak sapi tahun 2024 di Pasar Hewan Jaro Kabupaten Tabalong, Rabu (22/5/2024).

Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Edi Santoso menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah dalam memberikan penguatan ekonomi dasar dengan tujuan mendukung ketahanan pangan dari sektor peternakan melalui pemenuhan kebutuhan daging sapi.

“Dengan adanya dukungan bantuan ternak sapi tersebut juga dapat menopang pendapatan masyarakat peternak di Kabupaten Tabalong dengan mengembangkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Edi.

Lanjut Edi, dengan adanya kolaborasi sinergis antara pemerintah daerah, TNI/POLRI serta stakeholder yang terlibat termasuk POKTAN sangat diperlukan untuk mendukung dan menjaga kekuatan ketahanan pangan di wilayah Kalsel sebagai salah satu penyangga ketersediaan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ini merupakan salah satu bentuk kesiapan Kalsel sebagai gerbang logistik Kalimantan di masa yang akan datang melalui pembangunan perternakan,” ujar Edi.

KABUPATEN SIGI BUKA SPR BARU UNTUK TINGKATKAN PRDOUKSI TERNAK

Peternak Memberi Makan Sapi - Sapi di SPR Baru Kabupaten Sigi 
(Foto : Istimewa)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng), meningkatkan produksi peternakan dengan penambahan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di wilayah itu.

"Dinas Peternakan Sigi tentunya segera melakukan program pembentukan SPR baru dan pembenahan UPT perbibitan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Ihsan di Sigi, Selasa (21/5) yang lalu.

Ia mengemukakan salah satu cara menambah produksi peternakan yaitu pemenuhan sarana pengolahan pakan ternak secara tepat.

"Pemenuhan sarana pengolahan pakan yang sangat dibutuhkan kelompok serta masyarakat peternakan sehingga usaha ternak di Sigi dapat berhasil dan menghasilkan sapi serta kambing berkualitas, " ucapnya.

Kata dia, keberhasilan usaha peternakan di Sigi ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas pakan ternak tersebut.

"Sekitar 85 persen keberhasilan usaha peternakan di pengaruhi oleh ketersediaan pakan serta pembentukan tim reaksi cepat penanggulangan penyakit hewan," ujar dia.

Ia menambahkan saat ini jumlah Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Sigi sebanyak tiga terletak di Marawola, Dolo Selatan dan Palolo.

"SPR di Sigi masih ada tiga yaitu di Dolo Selatan, Marawola dan Palolo. Tahun ini rencana dibuka di Kecamatan Sigi Biromaru, " tuturnya.

Menurut dia, sektor peternakan di Kabupaten Sigi berperan membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Pemerintah daerah setiap tahun memberikan bantuan sosial ternak kepada masyarakat setiap tahun minimal 1.000 ekor ternak terdiri dari 500 ekor sapi, 300 ekor kambing dan 200 babi," kata Ihsan.

Bantuan itu diberikan ke masyarakat sebagai bentuk upaya pemerintah membantu meningkatkan produktivitas peternakan di kabupaten itu

"Ini adalah salah satu upaya dari pemerintah bisa memberikan stimulan kepada masyarakat karena memang warga di Sigi banyak mau beternak sebab potensi sumber daya alam cukup mendukung untuk peternakan," ucapnya. (INF)

PELATIHAN PJTOH ANGKATAN XXVI DIGELAR HYBRID DI SURABAYA

Pelatihan PJTOH angkatan XXVI hari pertama dan kedua yang berlangsung di Surabaya. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Pelatihan Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan (PPJTOH) kembali digelar Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) untuk angkatan XXVI, dilaksanakan pada 21-22 Mei 2024, di Surabaya secara hybrid diikuti sekitar 90-an peserta.

“Mengingat pentingnya tugas dan tanggung jawab PJTOH, maka ASOHI hampir setiap tahun mengadakan pelatihan ini. Sejak berlakunya pelarangan penggunaan AGP sejak 2018, kesadaran para dokter hewan dan apoteker terhadap pentingnya pelatihan ini semakin meningkat. Semoga dengan kesadaran ini implementasi peraturan bidang obat hewan semakin baik,” ujar Ketua ASOHI, Drh Irawati Fari.

Pada hari pertama pelatihan menampilkan pembicara Koordinator Substansi Pengawasan Obat Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Drh Ni Made Ria Isriyanthi yang membahas mengenai regulasi obat hewan, izin usaha, pedoman CPOHB, registrasi, penyediaan, peredaran, dan pengawasan obat hewan, serta tugas dan tanggung jawab PJTOH.

Dijelaskan oleh Ria, tugas dan tanggung jawab PJTOH yakni untuk menjaga mutu, khasiat, dan keamanan obat hewan wajib menempatkan dokter hewan dan/atau apoteker sebagai penanggung jawab teknis pada perusahaan obat hewan.

Di antaranya dengan memberikan informasi peraturan perundangan obat hewan kepada direktur perusahaan; memberikan saran dan pertimbangan teknis obat yang berhubungan dengan farmakodinamik, farmokinetik, farmakoterapi, toksikologi, serta imunologi; mempersiapkan kelengkapan dokumen izin usaha dan dokumen pendaftaran; menyetujui penyediaan dan peredaran obat hewan sesuai undang-undang atau menolak apabila tidak sesuai peraturan perundangan obat hewan.

“PJTOH harus menolak penyediaan dan peredaran obat hewan ilegal; bertanggung jawab memberikan pertimbangan teknis; laporan tertulis tentang penyediaan dan peredaran obat hewan kepada Ditjen PKH cq Ditkeswan sesuai ketentuan yang berlaku; serta evaluasi terhadap khasiat, keamanan, dan efek samping obat hewan yang telah dipasarkan di lapangan,” jelas Ria.

“Seorang PJTOH bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan produksi, importir/eksportir, apabila ada obat hewan ilegal dan pemalsuan adalah tanggung jawab seorang PJTOH.”

Selain itu, pemaparan dilanjutkan dengan materi dari narasumber Prof Budi Tangendjaja yang mengupas soal feed additive dan feed supplement, kemudian oleh Badan Karantina mengenai kebijakan karantina hewan, dan oleh Drh Widiarto mengenai peran PPNS dalam penanganan obat hewan ilegal.

Peserta PJTOH yang ikut secara daring. 

Sementara pada hari kedua menampilkan Direktur Pakan Ternak, Drh Nur Saptahidhayat yang membahas mengenai isu resistansi antimikroba (AMR), keamanan pakan, pakan terapi (medicated feed), dan PJTOH pakan.

Dijelaskan bahwa pentingnya PJTOH pakan di antaranya mengendalikan obat dalam pakan, sebab pakan merupakan hal krusial dalam budi daya ternak. “Penggunaan antimikroba harus sesuai dosis, sesuai lama pemberian, mengendalikan penjualan pakan terapi, dan mencegah penggunaan antimikroba sebagai growth promoter,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, PJTOH pakan juga ikut mengawasi penyimpangan penggunaan obat hewan, mengawasi distribusi pakan terapi di lapangan, serta menjaga pabrik sesuai standar cara pembuatan pakan yang baik (CPPB). Hal tersebut menurutnya agar penanggung jawab teknis di suatu perusahaan ikut menjamin pakan yang tersebar aman. Adapun pembahasan lain mengenai regulasi pakan terapi, nomor pendaftaran pakan (NPP).

Pembahasan kemudian dilanjutkan oleh Ketua Komisi Obat Hewan, Prof Widya Asmara, tentang obat hewan biologik, farmasetik, dan obat alami. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ketua Tim Kerja Pelayanan Pengujian Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), M. Syaefurrosad, mengenai rantan dingin (cold chain), tata cara pengiriman obat hewan yang baik dan prosedur pengiriman sampel ke BBPMSOH.

Bahasan semakin lengkap dengan hadirnya narasumber dari tim CPOHB, Drh Ketut Karuni, yang membawakan materi CPOHB dan tata cara pembuangan limbah obat, dan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Drh M. Munawaroh, mengenai tata cara pengurusan SIPT, kemudian Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Noffendri Roestam, soal tata cara pengurusan SIPA, serta Ketua ASOHI, Drh Irawati Fari, tentang peran ASOHI dalam pembinaan anggota dan Sekretaris sekaligus anggota Dewan Kode Etik ASOHI, Peter Yan, soal kode etik AOSHI. (RBS)

PUBLIC EXPOSE TAHUN BUKU 2023 PT MALINDO FEEDMILL TBK

PT Malindo Feedmill Tbk yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan pakan ternak, pembibitan dan distribusi anak ayam usia sehari ras pedaging, pembibitan dan penjualan anak ayam usia sehari ras parent stock serta peternakan ayam ras pedaging, pengolahan makanan, RPU, dan juga memiliki restoran cepat saji Sunny Chick, pada 21 Mei 2024 mengadakan Public Expose Tahun Buku 2023 di Jakarta.

Penjualan bersih Malindo mengalami peningkatan 8,6% menjadi Rp 12,1 triliun dari Rp 11,1 triliun di tahun 2022. Kinerja penjualan pakan menjadi kontributor paling besar pada penjualan bersih yaitu sebesar 65,0%, disusul penjualan ayam pedaging sebesar 16,9%, anak ayam/itik usia sehari sebesar 13,8%, makanan olahan sebesar 1,0% dan lain-lain sebesar 3,3%.

Penjualan pakan mengalami peningkatan 9,5% menjadi sebesar Rp 7,8 triliun di tahun 2023 dari Rp 7,1 triliun di tahun 2022. Penjualan ayam pedaging mengalami peningkatan 17,4% menjadi sebesar Rp 2,0 triliun di tahun 2023 dari Rp 1,7 triliun di tahun 2022. Penjualan produk makanan olahan meningkat 0,4% menjadi sebesar Rp 116,1 miliar di tahun 2023 dari Rp 115,6 miliar ditahun 2022. Penjualan lain-lain meningkat 4,1% menjadi sebesar Rp 398 miliar di tahun 2023 dari Rp 382,3 miliar di tahun 2022. Sedangkan penjualan anak ayam/itik usia sehari turun 2,5% menjadi sebesar Rp 1,6 triliun di tahun 2022 dari Rp1,7 triliun di tahun 2022.

Perolehan laba kotor tahun 2023 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu meningkat 36,6% menjadi Rp 947,8 miliar. Laba tahun berjalan tahun 2023 sebesar Rp 63,1 miliar, meningkat 140,9% dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 26,2 miliar di tahun 2022. Jumlah laba komprehensif pada tahun 2023 adalah sebesar Rp 65,1 miliar, meningkat 141,0 % dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 27,0 miliar.

Jumlah aset pada tahun 2023 adalah sebesar Rp 5,5 triliun, yaitu lebih rendah 4,0% atau Rp 229,7 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 5,7 triliun. Hal ini terutama dipengaruhi oleh penurunan aset lancar sebesar 4,4% atau Rp 130,9 miliar dan penurunan aset tidak lancar sebesar 3,5% atau Rp 98,8 miliar.

Jumlah liabilitas pada tahun 2023 adalah sebesar Rp 3 triliun, yaitu lebih rendah 9,9% atau Rp 331,2 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,3 triliun. Hal ini terutama dipengaruhi oleh penurunan liabilitas jangka pendek sebesar 5,6% atau Rp 141,8 miliar dan penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 22,9% atau Rp 189,4 miliar.

Penjualan bersih Malindo pada kuartal I 2024 meningkat sebesar Rp 568,1 miliar atau sebesar 21,2%. Penjualan pakan ternak naik sebesar 17,7% atau Rp 316,7 miliar, peningkatan penjualan anak ayam/itik usia sehari sebesar 46,5% atau sebesar Rp 147,3 miliar dari Rp 316,7 miliar menjadi Rp 464 miliar di periode Maret 2024. Penjualan ayam pedaging naik sebesar Rp 88,3 miliar atau 19,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan makanan olahan naik 8,8% atau sebesar Rp 2,6 miliar, penjualan lain-lain naik 13,8% atau sebesar Rp 12,9 miliar. Secara keseluruhan setiap penjualan produk mengalami peningkatan yang signifikan.

Laba kotor pada kuartal I 2024 naik sebesar Rp 323,1 miliar atau 517,4% dari Rp 62,4 miliar menjadi Rp 385,5 miliar. Peningkatan laba kotor ikut mendorong peningkatan laba (rugi) bersih dari negatif Rp 143,9 miliar di kuartal I 2023 menjadi positif sebesar Rp 143,5 miliar di akhir Maret 2024 atau naik sebesar Rp 287,4 miliar atau 199,8%. Faktor utama peningkatan ini adalah kenaikan harga DOC dan broiler, yang juga disertai dengan peningkatan volume penjualan.

Dalam menjalankan operasinya Malindo menghadapi kendala meliputi krisis ekonomi global yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, stabilitas harga jual DOC dan ayam broiler sepanjang tahun, dan ketersediaan dan kestabilan harga bahan baku pakan.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dilakukan kebijakan strategis sebagai berikut:

  • Menunda belanja modal.
  • Meningkatkan efisiensi produksi dan melakukan penghematan di setiap lini produksi dan operasional.
  • Melakukan manajemen pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat.
  • Mendukung program pemerintah untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran khususnya di industri peternakan.
  • Meningkatkan penjualan ekspor.

DISPARITAS HARGA TINGGI, PEMBELI LANGSUNG BELI HEWAN KURBAN DARI PETERNAK

Peternak Kambing Memberi Pakan Kambingnya
(Foto : Istimewa)

Harga hewan kurban jenis kambing menjelang Hari Raya Idul Adha di peternakan dengan pedagang memiliki selisih harga yang cukup lumayan. Kondisi tersebut mendorong warga masyarakat memilih untuk membeli langsung di peternakan.

Peternak kambing milik Ratim di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dalam satu minggu terakhir didatangi para calon pembeli. Mereka mencari kambing untuk kurban dan kebutuhan sedekah bumi atau apitan salah satunya Sikin.

"Saya beli dua ekor kambing di peternak karena kambingnya bagus dan terawat serta pakan terjamin dan terjaga. Jika beli di pasar saya ndak tahu kesehatan serta pakannya bagaimana. Saya sudah menjadi langganan, harganya juga masih terjangkau," kata Sikin.

Alasan Sikin membeli di peternakan, selain karena harganya terjangkau dan tidak terlalu mahal. Menurutnya, bentuk dan jenis hewan pun tak terlalu besar untuk kebutuhan daging maksimal saat di potong.Selain itu,  warga memilih membeli hewan kurban ke kepeternakan karena kesehatannya terjamin dan bobot daging juga standar. Biaya perawatan di tanggung peternak dan  diantar menjelelang hari raya kurban.

"Kalau harga kambing kurban tahun ini naiknya rata-rata 100 ribu. Alhamdulilah banyak masyarakat yang mulai berdatangan baik yang membeli untuk acara sedekah bumi dan juga untuk kurban. Saya kasih bonus perawatan untuk pembeli dan saya antar pada hari H lebaran," ungkap Sikin pemilik peternakan hewan jenis kambing di Desa Kracak Ajibarang itu.

Seminggu terakhir, Ratim mengakui peternak sudah menjual lebih dari 20 ekor kambing yang rata-rata pembelinya berasal dari sekitar wilayah Banyumas. Kenaikan harga kambing rata-rata Rp 100 ribu per ekor dari tahun sebelumnya Rp 2,5 juta naik menjadi Rp 2,6 juta dengan usia kambing 1,5 tahun.

Sebagai upaya mencegah masuknya berbagai penyakit pada kambingnya, Ratim memeriksakan kesehatan ternaknya secara intensif. "Pakan teratur, kesehatan ternak terjamin serta daging dipastikan enak dan tidak susut,"pungkas Ratim. (INF)


PELOPOR PETERNAKAN KAMBING PERAH DI SAMARINDA

Memerah Kambing, Menjadi Wisata Alternatif Bagi Anak Usia SD
(Foto : Istimewa)

Sudah besar niat Gusti Addy Rijani untuk mengembangkan peternakan kambing perah di Kota Tepian. Walau sempat dicibir, itu bukan soal. Setelah ilmunya dirasa cukup, empat ekor kambing etawa dia ternakkan. Dua tahun sudah, kini sedikitnya 50 ekor kambing perah siap memenuhi kebutuhan pasar.

Susu kambing memang tidak setenar susu sapi. Namun, hal itu yang justru ingin Gusti edukasi. Dari segi kesehatan, manfaatnya begitu banyak. Dia pun bertolak ke Jawa untuk belajar mengenai peternakan kambing perah. Ingin dia aplikasikan di Samarinda.

“Dari awal ya ada saja yang memadamkan semangat. Padahal, keinginan untuk ternak kambing perah itu besar. Ya dibilang kalau di Kalimantan, kambing perah itu enggak bakal bisa hidup. Soalnya, memang dari segi suhu, kambing perah itu cocoknya di suhu agak dingin,” jelasnya.

Sebelum memutuskan membangun peternakan pada 2022, berbagai riset dilalui Gusti. Peluang dari segi ekonomi menurutnya besar. Sebab, kambing yang banyak ditemui di Samarinda adalah kambing potong.

“Minum susu kambing juga termasuk dari sunah Rasulullah. Jadi, dari awal berdiri juga niatnya edukasi, bahkan sampai sekarang. Di Samarinda ini, yang saya lihat benar-benar fokus peternakan kambing perah itu cuma saya. Ada tapi enggak fokus dan enggak rutin,” lanjutnya.

Usaha yang dia beri nama Abah Antung Farm itu memiliki rumah produksi di Jalan M Said, Loa Bahu Samarinda. Sedangkan kandangnya, berada di Km 8 Loa Janan. Beragam jenis kambing dia ternakkan selain etawa.
“Yang mencibir atau nyinyir enggak hanya yang di Samarinda, tapi juga orang di Jawa. Soalnya, memang dari segi perawatan enggak segampang kambing potong. Ada perhatian khusus. Tapi alhamdulillah, jadi bukti kalau sekarang usaha saya berjalan sudah dua tahun,” beber pria kelahiran 1985 itu.

Dalam perjalanannya juga diakui tak mudah. Meski begitu, usahanya dalam edukasi mulai berbuah. Kini peminat produknya tak hanya dari Samarinda. “Balikpapan dan Berau ini permintaan cukup banyak. Jadi baru-baru ini ada agen di sana. Di Tarakan sudah jalan,” sambungnya.

Ada dua jenis susu fresh yang diproduksi. Yakni raw milk dan pasteurisasi. Dengan berbagai ukuran mulai 200 mililiter (ml) hingga 1 liter. Saat ini juga mulai merambah produk susu bubuk. Segala peralatan sudah siap untuk produksi.

“Ini tinggal tunggu proses dari BPOM untuk layak edar yang susu bubuk. Kapasitas produksi dari 50 ekor kambing itu belum semua bisa diperah. Soalnya kan hanya untuk kambing yang menyusui. Yang produktif itu ada 15 ekor, 5-10 liter per hari. Nah yang 35 ini lagi proses, alhamdulillah ada yang siap kawin, ada yang lagi hamil, ada yang masih menyusui. Jadi, ke depan bisa lebih siap untuk memenuhi kebutuhan pasar yang perlahan mulai naik,” paparnya.

Masa laktasi kambing perah pun hingga satu tahun. Tentu dengan perawatan khusus. Berdasarkan pengalaman, perlahan Gusti juga mulai bisa menemukan celahnya. Semua cibiran berhasil dia tepis. Kambing perah miliknya terbukti menghasilkan.

Saat ini, diakui yang perlu pembenahan adalah penjualan. Sebab, stigma susu kambing masih dianggap hanya untuk pengobatan atau orang tua. Sehingga kebanyakan, pelanggannya adalah mereka yang memang tahu manfaat susu kambing.

Peluang pasar yang tinggi, Gusti juga membuka peluang untuk siapa saja yang tertarik memiliki usaha serupa. Sehingga, nantinya bisa membangun ekosistem peternakan kambing perah di Samarinda.

“Ambil kambing, ambil pakan bisa dari saya. Nanti dibantu untuk pengembangannya. Tantangannya juga masih di mindset, ternak kambing potong kan lebih gampang jadi sedikit yang melirik kambing perah. Harapannya memang semoga semakin teredukasi,” sebutnya.

Bahkan di awal, Gusti sempat ragu untuk promosi. “Soalnya, takut permintaan banyak tapi ketersediaan sedikit. Sekarang sudah sesuai lah antara kebutuhan dan stoknya,” tutup dia. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer