-->

ENZIM DAN ASAM AMINO CJ BIO TINGKATKAN KUALITAS PAKAN, PROFIT, DAN PRODUKTIVITAS

Enzim dan Asam Amino CJ Bio

Pada rangkaian pameran ILDEX Indonesia, Kamis (21/9), Cheil Jedang Indonesia (CJ Bio) mengadakan seminar mengenai peran enzim dan asam amino yang mampu meningkatkan kualitas pakan, profit, dan produktivitas ternak.

Meningkatkan Kualitas Pakan dengan Enzim

“Tujuan penggunaan enzim adalah untuk mengurangi biaya pakan, memaksimalkan efisiensi pakan, dan meningkatkan fungsi dari probiotik karena akan memberikan makanan untuk bakteri-bakteri yang ada di dalam tubuh ayam,” kata Technical Manager CJ Bio untuk Indonesia, Dr Tiok Bagus Taufani Sanoesi.

GrowinAct™ Xylanase adalah produk enzim xylanase dari CJ Bio. Salah satu fungsi xylanase adalah mengurangi viskositas digesta dalam saluran pencernaan sehingga nutrisi dalam pakan dapat diserap lebih optimal. Xylanase akan memecah xylan menjadi gula sederhana yang dapat dicerna menjadi energi bagi ternak. Selain itu Xylo-oligosaccharida hasil dari pemecahan xylan dapat menjadi prebiotik yang dibutuhkan bakteri baik dalam saluran pencernaan ternak, yang pada akhirnya bakteri ini memproduksi enzim pencernaan lain, terutama NSPase. Sehingga dengan penambahan single xylanase, akan secara tidak langsung dapat meningkatkan pencernaan NSP dalam tubuh.

GrowinAct™ Xylanase telah dikembangkan untuk dapat menahan salah satu antinutrisi yang banyak ditemukan pada biji-bijian, yaitu Xylanase Inhibitor (XIP & TAXI). Xylanase inhibitor ini akan menempel pada active site enzim xylanase, sehingga enzim tjdak dapat menempel pada substrat spesifiknya (xylan). GrowinAct™ Xylanase memiliki protein spesifik yang disebut dengan Extra Loop yang dapat mengikat xylanase inhibitor pada sisi lain enzim xylanase dan membuat active site tetap terbuka dan dapat menempel pada Xylan yang ditargetkan.

Studi dilakukan pada broiler yang pakannya menggunakan jagung dan SBM yang diberikan GrowinAct™ Xylanase. Hasilnya IP dan FCR lebih baik dibandingkan produk kompetitor. Studi pada layer juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan menurunkan feedcost.

GrowinAct™ Phytase adalah produk enzim phytase CJ BIO yang ditujukan untuk mendegradasi asam fitat dan me-release phosphorus, mineral, protein, dan pati yang sebelumnya terikat pada kompleks asam phytat. Sebagian besar (45-82%) kandungan Phosporus (P) pada bahan baku yang berasal dari tumbuhan berbentuk fitat, sehingga penambahan enzyme phytase dapat meningkatkan P tersedia (available phosphorus) dalam pakan. Selain itu mineral lain, protein, serta pati yang dapat dicerna juga semakin meningkat. Studi penggunaan GrowinAct™ Phytase pada broiler menunjukkan hasil peningkatan ADG, penurunan FCR, serta peningkatan P tersedia dalam pakan.

Thermo-stability GrowinAct™ Xylanase dan Phytase menunjukkan ketahanan terhadap temperatur tinggi, termasuk pada proses pelleting. Selain itu, kedua enzyme CJ ini juga stabil pada rentang pH yang luas (pH 2-9) serta tidak terdegradasi oleh enzim pencerna protein, yaitu pepsin. Jadi dapat dikatakan bahwa GrowinAct™ Xylanase dan Phytase memiliki tingkat kestabilan yang tinggi.

Lebih Profit dan Produktif dengan L-Arginine

“Asam amino merupakan nutrisi yang sangat penting bagi kehidupan ternak. Tidak hanya sebagai fungsinya dalam membentuk protein, namun juga memiliki berbagai manfaat fungsional lainnya. Asam amino juga berfungsi dalam katalisasi reaksi kimia dalam tubuh, mengatur ekspresi gen, sebagai elemen pembentuk utama sel tubuh, serta mengatur sistem imun,” tutur Technical and Marketjng Manager (Asia Pacifjc) CJ BIO, Dr Roxanne Barrion.

“L-Arginine adalah asam amino yang sangat serbaguna (versatile) karena terlibat dalam metabolisme energi, sintesis protein, mengurangi timbunan lemak tubuh, peningkatan reproduksi dan juga meningkatkan aliran darah. Fungsi-fungsi ini sangat penting terutama dalam kondisi stres lingkungan, penyakit, maupun heat stress.”

Arginine sangat terlibat dalam produksi Nitrit Oxide (NO) yang berfungsi untuk pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga meningkatkan aliran darah, aliran nutrisi, sekaligus oksigen yang sangat penting bagi ternak. Dengan supply nutrisi yang baik ke seluruh jaringan tubuh, akan membuat semua nutrisi tersedia pada saat yang bersamaan, sehingga sintesis protein tubuh (daging, tulang, bulu, jaringan, dll) dapat terjadi. Jika semua asam amino tidak tersedia secara bersamaan, maka sintesis protein tidak terjadi dan akan dikeluarkan dari tubuh, sehingga lemak menjadi lebih banyak dan menumpuk di abdomen.

Untuk breeder maupun layer, arginine dapat meningkatkan produksi luteinizing hormone (LH) yang dapat meningkatkan folikel yang pada akhirnya diproduksi menjadi telur yang lebih banyak. Sedangkan untuk pejantan, arginine membantu meningkatkan produksi polyamine yang terlibat dalam produksi spermin dan spermidine, yang berkorelasi dengan kualitas semen dan akan berdampak pada daya tetas telur yang lebih baik.

Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebutuhan arginine pada ayam mencapai 115% dibandingkan lysine dalam pakan pada suhu dan kelembaban yang normal. Namun dalam kondisi heat stress, kebutuhan arginine akan meningkat menjadi 126% terhadap lysine. (ADV)

PERENCANAAN DARURAT MENYELAMATKAN HAMPIR £50.000 BAGI PETERNAK UNGGAS

Peternak unggas free range James Baxter mengatakan layanan perencanaan darurat membantunya bersiap menghadapi wabah flu burung dan menghemat lebih dari £45.000.

Baxter, yang saat ini menjabat sebagai ketua Asosiasi Produsen Telur Free Range Inggris, menjalankan Glenhead Farm di Stranraer, Skotlandia. Dia menggunakan Rencana Kontinjensi Sistem Livetec ketika peternakannya terkena dampak flu burung sehingga dia dapat menyediakan semua dokumen penting yang diperlukan untuk Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan (APHA). Dengan menyiapkan dokumen, APHA dapat melakukan pengujian dengan sangat cepat dan mencegah kerugian lebih lanjut sebesar £45.000 bagi bisnisnya.

Peternakan Baxter memiliki sejumlah besar ayam petelur yang ditempatkan di 12 kandang dan terletak di semenanjung dan di tempat terpencil jauh dari peternakan lain. Pada saat wabah baru-baru ini terjadi pada awal tahun ini, tidak ada Zona Pengawasan atau Zona Perlindungan di dekatnya. Namun meski menerapkan biosekuriti yang ketat dan menjalankan operasi yang sangat ramah lingkungan, dia menduga salah satu kandang ayamnya mungkin terkena dampaknya.

Pada tanggal 26 Januari ia menemukan sekitar 60 ayam mati di dalam kandang dan yang lainnya tampak sakit. Ia menduga mereka tertular flu burung dan segera menghubungi APHA dan dokter hewan. Dia menggunakan Rencana Tanggap Darurat yang telah disiapkan Livetec, yang mencakup semua informasi yang diperlukan untuk mempercepat proses pemberitahuan dugaan penyakit.

Karena semua dokumen telah disiapkan sebelumnya, APHA hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk meninjau informasi dan mendiskusikan langkah selanjutnya, sehingga dokter hewan dapat mengambil sampel dari peternakan.

Setelah sampel dikumpulkan, dikirim ke Weybridge untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini, 70 ekor ayam telah mati. Dokter hewan membenarkan kecurigaan Baxter dan mengatakan dia yakin burung-burung itu terkena flu burung.

Dokter hewan kembali pada tanggal 28 Januari dan menemukan angka kematian telah meningkat dan 512 dari 190.000 ayam telah mati. Baxter membayar biaya untuk 512 ekor ayam tersebut, namun jika dokter hewan terlambat datang, diperkirakan dia harus menanggung biaya 5.000 ekor ayam yang mati.

Baxter tidak hanya mampu menghemat £45.000 dengan bereaksi cepat, Rencana Kontinjensi juga mempercepat proses depopulasi dan memungkinkan dia menerima kompensasi dengan cepat. (Via Poultryworld)

HATN & WED 2023, EDUKASI AYAM DAN TELUR HARUS TERUS DIGAUNGKAN

Konferensi pers HATN di Jakarta. (Foto: Dok. Infovet)

HATN 2023 mengangkat tema “Chicken & Egg For Better Life” yang puncak acaranya dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023), di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Edukasi mengenai gizi dari ayam dan telur pun terus digaungkan.

Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Panitia HATN Pusat, Ricky Bangsaratoe, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/10/2023). “Harus terus digaungkan edukasi gizi ini, karena tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap konsumsi protein hewani masih rendah, bahkan itu terjadi di daerah sentra penghasil telur dan daging ayam,” ujar Ricky.

Dipilihnya Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 disampaikan Ricky, karena Blitar menjadi salah satu sentra penghasil telur, namun ironisnya masih terjadi kasus stunting yang salah satunya disebabkan akibat kurangnya mengonsumsi makanan bergizi.

Bahkan dalam keterangan resminya, ia juga menyebutkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih belum menyadari telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas. Saat ini harga sebutir telur hampir sama dengan sebatang rokok. Berdasarkan data asosiasi perunggasan, konsumsi telur masyarakat Indonesia hanya 150 butir/orang/tahun (sebelum pandemi COVID-19), sedangkan konsumsi rokok mencapai lebih dari 1.300 batang/orang/tahun.

“Masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi tiga butir telur seminggu, tapi bersedia membeli rokok sehari tiga batang. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan perlu kita ubah,” sebutnya.

Ia juga mengemukakan, banyak orang enggan makan telur karena isu negatif yang menyebar seperti kolesterol dan bisul, padahal hanya beberapa orang saja yang alergi terhadap telur. Untuk orang yang sehat tak perlu khawatir makan telur karena kandungan gizinya lengkap.

Selain itu, ketakutan masyarakat lainnya soal daging ayam juga perlu diluruskan. Misalnya anggapan bahwa broiler cepat besar karena disuntik hormon. Hal ini menurut Ricky sama sekali tidak beralasan, karena harga hormon sekali suntik bisa mencapai $5 USD (sekitar Rp 60.000), padahal harga ayam di tingkat peternak hanya berkisar Rp 20.000/ekor. Pertumbuhan broiler yang cepat karena hasil persilangan puluhan tahun sesuai kaidah ilmu genetika.

“Jadi berdasarkan fakta di atas kita bisa simpulkan bahwa konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah bukan semata-mata karena daya beli masyarakat, melainkan karena pola belanja yang tidak berorientasi prioritas pada kesehatan dan kecerdasan, serta kurangnya pemahaman gizi masyarakat,” terang dia.

Sementara Wakil Ketua Panitia HATN Pusat, Bambang Suharno, yang juga turut hadir dalam acara konferensi pers, mengatakan bahwa maraknya isu negatif soal telur dan daging ayam secara bertahap bisa diredam dengan beragam kegiatan di peringatan HATN yang mengarah pada edukasi di masyarakat.

Diharapkan pula kegiatan rutin tahunan ini yang sudah berjalan sejak 2013, juga ikut mendongkrak konsumsi telur dan daging ayam. “Saya sangat yakin dampak dari kegiatan-kegiatan HATN dan WED ini memberikan dampak yang positif sekali,” katanya. (RBS)

CEVA TALK EPISODE 2 : KUPAS VAKSINASI DI HATCHERY

Ceva Talk Episode 2 : Membahas Vaksinasi Hatchery

Rabu 18 Oktober 2023 PT Ceva Animal Health Indonesia kembali menggelar acara talk show melalui live streaming dari aplikasi instagram. Kali ini acara bertema Ceva Talk tersebut membahas mengenai lika - liku vaksinasi di hatcheryBertindak selaku narasumber yakni Dedi Rahmadi selaku Vaccination Service Manager dan Untung Prayitno Vaccination Service Supervisor Automation.

Dedi Rahmadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa vaksinasi yang dilakukan di hatchery memiliki beberapa keunggulan diantaranya memberikan kekebalan lebih awal di hatchery, kualitas vaksinasi lebih maksimal karena menggunakan produk khusus dan alat–alat modern / otomatis., mengurangi tingkat stress ayam,mengurangi penyebaran penyakit oleh vaksinator yang selalu berpindah dari farm ke farm, serta lebih mudah, lebih praktis, lebih terkontrol dan lebih efisien.

"Vaksin yang bisa diaplikasikan di hatchery diantaranya ND, IBD, Gumboro, dan berbagai penyakit lainnya, dengan teknologi terkini serta sumber daya yang kami miliki vaksinasi menjadi lebih praktis dan efisien karena ayam berumur sehari sudah mendapatkan vaksin yang lengkap," tutur Dedi.

Selain itu Ceva juga memiliki teknologi vaksin in ovo alias aplikasi vaksin pada telur tetas. Vaksinasi in ovo sudah dapat dilakukan sejak telur tetas berusia 18,5 hari. Hal tersebut disampaikan oleh  Untung Prayitno. Ia melanjutkan bahwa teknologi yang dibutuhkan levelnya lebih tinggi lagi dimana dibutuhkan semacam perangkat laser yang bekerja layaknya proses candling untuk mendeteksi apakah embrio di dalam telur tetas tersebut hidup atau mati sehingga vaksin yang diberikan dosisnya tidak terbuang alias mubadzir.

"Untuk ini di Indonesia nanti teknologi ini akan kami aplikasikan, sudah ada beberapa Ceva partner yang berminat dengan teknologi ini. Ceva partner juga tidak usah takut terkait dengan keamanan dari teknologi kami karena ini sudah berjalan selama 15 tahun dan yang jelas sangat presisi tanpa dampak negatif bagi embrio," tutur Untung. 

Lebih lanjut Dedi dan Untung juga menjabarkan berbagai macam jenis vaksin, alat, dan semua teknologi terkait yang dimiliki Ceva. Dengan berbagai kelebihannya vaksinasi baik di hatchery maupun in ovo dapat diaplikasikan lebih efektif dan efisien.

Selain teknologi dan peralatan, Ceva juga tidak lupa juga dalam aspek sumberdaya manusia. Ceva tentunya juga memiliki tim dengan sumberdaya manusia yang mumpuni. Mereka nantinya siap memantau, dan membantu berjalannya proses vaksinasi sampai benar - benar terlaksana dengan baik. Mereka juga telah dilatih secara khusus dalam melakukan aplikasi vaksinasi baik pada hatchery dan in ovo. Alat yang digunakan juga secara rutin dikalibrasi dan dilakukan proses maintenance, sehingga para customer tidak usah khawatir dengan layanan yang diberikan. (CR)


 

CAGE-EGG MASIH DOMINAN DI PRANCIS

Meskipun semua supermarket besar berjanji untuk hanya menjual telur dari sistem alternatif (barn, free range, atau organik) pada tahun 2025, sepertiga dari seluruh telur yang diproduksi di Prancis masih berasal dari sistem kandang.

Alasannya sederhana, organisasi sektor industri telur CNPO mengatakan cage egg masih lebih murah dan menarik bagi konsumen yang di Prancis juga dihadapkan pada krisis biaya hidup yang serius.

Dalam 9 bulan pertama tahun ini, Prancis memproduksi 11,5 miliar unit telur, kurang lebih sama dengan periode yang sama tahun 2022, menurut angka dari kantor statistik Agreste dari Departemen Pertanian. Pada bulan September, produksi telur mencapai 1,2 miliar unit. Dari telur-telur tersebut, 0,8 miliar berasal dari apa yang disebut Agreste sebagai sistem alternatif, sedangkan 0,4 miliar berasal dari peternakan unggas yang masih menggunakan kandang. Secara signifikan, dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, penjualan telur organik yang lebih mahal turun sebesar 7% dibandingkan tahun 2022.

“Pada saat krisis dan biaya tinggi, harga lebih penting daripada kesejahteraan hewan,” CNPO mengakui.

“Telur adalah produk anti-krisis dan telur masih merupakan sumber protein hewani termurah yang dijual di supermarket kami,” perwakilan pengecer di dewan CNPO, Franck Darteil, mengatakan. “Semakin banyak konsumen yang memilih lebih sedikit daging atau ikan dan lebih banyak telur. Bagi banyak orang, harga adalah kriteria yang jauh lebih relevan dibandingkan asal usulnya ketika membeli telur.” (Via Poultryworld)

EKSPANSI PERUSAHAAN TELUR INGGRIS DIRESTUI KERAJAAN

Produsen telur Inggris, St Ewe Free Range Eggs, telah menerima persetujuan kerajaan dengan kunjungan HRH The Princess Royal, yang secara resmi membuka pusat pengemasan baru perusahaan tersebut.

Pusat yang dibangun khusus ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas infrastruktur produksinya, dengan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.

Pusat peternakan seluas 50.000 kaki persegi (4.645 meter persegi), yang dibangun dengan dukungan hibah Defra, serta mesin khusus, telah memungkinkan bisnis ini berkembang dari 1 juta telur per minggu menjadi 2-3 juta telur per minggu, dengan ruang untuk pengembangan di masa depan.

Keluarga Tonks melakukan diversifikasi bisnis ke unggas pada tahun 1982 dan mendirikan St Ewe Free Range Eggs pada tahun 2007 ketika mereka mulai mengemas telur ayam mereka sendiri untuk supermarket dengan merek mereka sendiri.

Bex Tonks, CEO St Ewe Free Range Eggs, berkata bahwa dia merasa terhormat HRH Princess Royal secara resmi membuka pusat pengepakan tersebut, “Saya berharap ini menunjukkan bagaimana bisnis keluarga kami di Inggris mendukung peternakan keluarga lainnya di seluruh Inggris. Jika bukan karena dedikasi mereka dalam beternak dan kerja keras seluruh tim kami, St Ewe Free Range Eggs tidak akan seperti sekarang ini.”

Dia menyoroti bahwa peternak Inggris memainkan peran penting dalam memelihara sistem pangan negara, serta memberikan berbagai manfaat lingkungan dan masyarakat pedesaan yang, katanya, tidak hanya terbatas pada sektor peternakan saja. “Mendukung Inggris sangatlah penting, dan kami merasa sangat bangga menjadi bagian dari industri yang luar biasa ini,” kata Tonks. (Via Poultryworld)

RANGKAIAN HATN 2023, ASOHI JATIM DISKUSIKAN PROGRAM MEDIKASI YANG EFEKTIF



Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, ASOHI Jawa Timur menyelenggarakan Program Temu Anggota ASOHI (PROTAS) di Kampung Coklat, Blitar Jawa Timur, Jumat (13/10/2023).  Acara diikuti oleh para tenaga lapangan perusahaan obat hewan se Jatim, menghadirkan narasumber  pakar farmakologi veteriner FKH UNAIR Prof. M. Lazuardi. Protas mengangkat tema Program Medikasi yang Efektif untuk Menghasilkan Produk Daging Ayam dan Telur Bebas Residu Antibiotik. 

Acara Protas juga dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri , Ketua PDHI Cabang Jawa Timur VIII Drh Leo Sudilaksono, Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe serta sejumlah tamu undangan

Ketua ASOHI Jatim drh Suyud Ilyas dalam sambutannya mengatakan, Protas kali ini diselenggarakan di Blitar,  karena Blitar merupakan daerah sentra perunggasan Jatim dimana banyak angggota ASOHI berada di wilayah ini. Selain itu, acara Protas ini merupakan rangkaian acara HATN yang acara puncaknya berlangsung di Blitar, Minggu 15 Oktober 2023. 

"Acara Program temu Anggota ASOHI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang  program Medikasi  yang efektif dan  bertanggungjawab bagi para tenaga lapangan sebagai ujung tombak dalam mengedukasi para pelaku usaha peternakan dalam rangka pengendalian Antimicroba Resistance (AMR). Acara seperti ini juga berperan untuk meningkatkan keakraban  dan kebersamaan bagi para anggota ASOHI dalam rangka Maju Bersama ASOHI Jawa Timur,"ujar Suyud.

Sementara itu Lazuardi, dalam presentasinya menyampaikan perlunya penambahan kompetensi dokter hewan minimal setengah tingkat di bawah kompetensi  apoteker atau setara dengan sarjana farmasi atau setidaknya terdapat pendidikan formal brevet setara dengan  40 SKS (hampir sama dengan tingkat magister) dalam rangka menjawab UU Cipta Kerja  bidang obat hewan khususnya Pasal.50 UU 41 tahun 2014.

Ia juga menyampaikan bahwa sebagian opini mengenai pengaturan implementasi farmakologi veteriner juga ditulis di majalah Infovet dan telah mendapat respon positif dari berbagai pihak.

Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe menyampaikan apresiasinya kepada ASOHI Jatim yang ikut memeriahkan rangkaian acara HATN. Ricky menyampaikan terima kasih kepada ASOHI Jatim yang sangat aktif ikut terlibat dalam menyukseskan berbagai kegiatan HATN 2023.  Sedangkan Kepala Dinas Peternakan Blitar Toha Mashuri dalam sambutannya menekankan perlunya kegiatan edukasi gizi ayam dan telur secara berkesinambungan. "Blitar adalah produsen telur terbesar di Indonesia, mari kita terus berperan meningkatkan manajemen peternakan dan melakukan edukasi agar masyarakat agar konsumsi meningkat," tegas Toha.***





JAGUNG METIONIN TINGGI UNTUK UNGGAS ORGANIK

Sebuah studi gabungan antara akademisi dan pemerintah AS akan menghasilkan jagung hibrida komersial baru yang mengandung asam amino metionin tingkat tinggi.

Kemajuan ini dipandang sebagai kabar baik bagi produsen unggas organik yang unggasnya memerlukan formulasi makanan asam amino untuk memastikan pertumbuhan, kesehatan, dan produksi daging dan telur yang optimal.

Metionin adalah salah satu dari 9 asam amino esensial dan satu dari hanya 2 yang mengandung belerang. Ini membantu memulai sintesis protein dan merupakan komponen penting dari banyak jaringan, termasuk tulang, otot, ligamen, organ, kulit dan bulu. Metionin juga mendukung fungsi metabolisme, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh yang penting.

Unggas yang hidup di alam bebas secara alami dapat memperoleh metionin dari memakan cacing dan serangga lainnya, tetapi melengkapi makanan mereka dengan metionin dalam pakan berbahan dasar jagung dipandang perlu untuk memastikan unggas mendapatkan jumlah asam amino yang cukup.

Saat ini, produsen organik di AS harus mencari pengecualian peraturan federal yang mengizinkan penggunaan 2 pon metionin sintetis per ton pakan untuk ayam dan 3 pon per ton untuk kalkun, bebek, dan jenis unggas lainnya. Namun proyek ini, di antara penelitian lainnya, berupaya menemukan alternatif alami yang biaya dan ketersediaannya menjanjikan untuk menggantikan kebutuhan metionin sintetis.

Jagung merupakan bahan utama dalam ransum pakan saat ini, namun hibrida yang ditanam secara komersial hanya mengandung sedikit metionin. Namun para ilmuwan telah menemukan bahwa terdapat sumber variabilitas sifat tersebut dalam koleksi plasma nutfah yang dapat diketahui dengan alat yang tepat.

Paul Scott, ahli genetika tanaman dari Dinas Penelitian Pertanian AS, dan rekannya berupaya menggabungkan penggunaan 2 teknologi pemuliaan tanaman konvensional – induksi haploid ganda dan seleksi berulang – karena varietas tanaman transgenik tidak diperbolehkan dalam produksi organik.

Dengan menggunakan metode ini, dan seperti yang dilaporkan dalam Crop Science, mereka mengembangkan 16 galur jagung inbrida yang kadar metioninnya menyamai, dan dalam satu kasus, melampaui B101, hibrida yang telah terbukti menjadi tolok ukur perbandingan yang berguna karena konsentrasi metioninnya yang tinggi secara alami. (Via Poultryworld)

MENGATASI NGOROK PADA BROILER


Pengendalian penyakit dengan pola holistik melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk memperhatikan faktor manusia, hewan, lingkungan yang mengganggu kesejahteraan unggas sehingga muncul penyakit.

Seorang peternak bercerita, ayam broiler dikandangnya pada umur 12 hari mengalami ngorok atau gangguan pernapasan. setelah dilakukan vaksinasi IBD gejala semakin parah, kenapa bisa terjadi, bagaimana cara mengatasi agar kasus serupa tidak terulang kembali.

Dengan investigasi pola holistik, bisa dilacak bahwa kejadian ayam ngorok pada ayam broiler umur 12 hari tersebut adalah manifestasi kasus yang terlampau dini, menjadi petunjuk bahwa pada minggu pertama sudah terjadi akumulasi kotoran yang melebihi batas kemampuan litter menyerap cairan, mengakibatkan litter mengalami kejenuhan hebat dalam waktu lebih cepat.
Solusi upgrade manajemen pola holistik, sebagai berikut:

• Kapasitas kandang harus diperhatikan. Kandang panggung tipe open house maksimal 12 kg per meter persegi ayam hidup bobot panen. Jika menggunakan kandang tipe postal atau pada lokasi sirkulasi udara terbatas, kapasitas dikurangi menyesuaikan.

• Pelebaran luas lantai brooding dimulai… Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=09DaEnuUa3I


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos  
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

GEMA KOLABORASI HATN 2023


 Mengajak seluruh warga sosial media untuk dapat berpartisipasi dalam Instagram Photo Competition "Hari Ayam dan Telur Nasional 2023".

Dengan Tema Foto: Ayam dan Telur untuk Jantung Dapur Indonesia

Dimana di dalamnya :

  1. Mengandung ajakan untuk makan ayam dan telur
  2. Mengandung edukasi manfaat ayam dan telur
  3. Mengandung gambar menarik yang menggugah selera untuk makan ayam dan telur

Total Hadiah Jutaan Rupiah bagi Photo terbaik.

Juara 1: Uang Tunai Rp. 2.000.000

Juara 2: Uang Tunai Rp. 1.500.000

Juara 3: Uang Tunai Rp. 1.000.000

Juara Favorit (Likes Terbanyak): Rp. 500.000

Dan ada 55 hadiah exclusive lainnya dari sponsor-sponsor kami untuk partisipan dengan foto dan caption yang menarik.

Ayo tampilkan foto dan cerita terbaikmu untuk dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.

CRYOCHICK: MENGAWETKAN BAHAN REPRODUKSI AYAM

Metode alternatif untuk mengawetkan bahan reproduksi ayam sedang diuji oleh tim akademisi dari seluruh Eropa.

Tujuan mereka adalah untuk berkontribusi pada pengembangan protokol kriopreservasi yang lebih memadai untuk plasma nutfah jantan dan betina serta menganalisis dan merancang pendekatan alternatif untuk mengoptimalkan strategi bank gen unggas yang fungsional.

Membekukan sperma ayam tanpa merusak motilitasnya sulit dilakukan karena sensitif terhadap pembekuan, yang dapat mengakibatkan rendahnya kesuburan pasca pencairan.

Selain itu, gliserol digunakan sebagai krioprotektan untuk membantu mengawetkan bahan reproduksi ayam selama pembekuan, namun juga dapat mempunyai efek kontrasepsi, artinya dapat mempengaruhi kesuburan sperma, sedangkan pembekuan telur dan embrio ayam saat ini tidak memungkinkan.

Oleh karena itu, sebuah proyek baru bernama Cryochick, yang dipimpin oleh Dr Berenice Bernal-Juarez, bertujuan untuk meningkatkan pengawetan sperma ayam dan bahan reproduksi betina melalui menginduksi pembentukan es lebih awal dan menggunakan protein untuk mencegah pertumbuhan kristal es.

Bank gen ayam yang efektif memerlukan peningkatan kelangsungan hidup pasca pencairan dan fungsi sel sperma dan plasma nutfah betina. Cryochick berupaya mengurangi hilangnya keutuhan fungsional sel sperma dan sel germinal gonad betina terkait dengan pembentukan es dan mencari protokol kriopreservasi yang memadai yang menghasilkan kesuburan pasca pencairan yang memadai.

Berbasis di Wageningen University and Research, Cyrochick telah bermitra dengan Pusat Nasional untuk Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian Gen Hongaria, Institut Roslin yang berbasis di Skotlandia, dengan dukungan kolaboratif dari Cobb Europe dan Universitas Teknologi Eindhoven.

Hasil awal dari proyek selama 2 tahun ini menunjukkan bahwa sperma ayam dapat disimpan pada suhu -10C (saat es belum terbentuk) tanpa merusak kelangsungan hidup, motilitas, dan integritas DNA mereka. Tahap penelitian selanjutnya akan fokus mempelajari efek pembentukan es dini dan protein yang mencegah pertumbuhan kristal es. (Via Poultryworld)

KUALITAS DOC PADA MUSIM PANCAROBA


DOC merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan dalam pemeliharaan unggas komersial dengan pola holistik.

Fakta investigasi pola holistik. Pada musim pancaroba, di setiap pergantian musim pada perubahan cuaca ektrem sering ditemukan DOC dengan kondisi yang tidak merata, kecil, lemah, dan kurang stabil.

Apabila dibiarkan bercampur dengan lainnya, terjadi kompetisi, akibatnya DOC yang kecil, lemah, dan kurang stabil tersebut kondisinya semakin memburuk, saat divaksinasi tidak memberikan respon yang baik, hasil vaksinasi tidak optimal, berisiko mudah sakit dan berpotensi menjadi agen penyebar penyakit.

Solusi pola holistik dengan upgrade manajemen sebagai berikut: 
• Sebelum masuk DOC disediakan brooding khusus sebut saja brooding ICU (Intensive Care Unit) dengan kapasitas 10% dari populasi pada setiap kandang, komplet dengan pemanas, tempat pakan, dan tempat minum. (Misal 1 kandang isi 6.000 ekor (buat 4 brooding standar @1.500 + 1 brooding ICU kapasitas 600 ekor)

• Ketika DOC datang... Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=56jq9lguFes 


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos 
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

KEMENTAN, FAO, DAN BBGP JABAR INTEGRASIKAN ZOONOSIS DALAM KURIKULUM SEKOLAH

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Program Pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Penggerak dalam Peningkatan Kesadaran Zoonosis pada Jenjang Pendidikan Tingkat Dasar di wilayah Provinsi Jawa Barat  (Foto : FAO)


Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, meluncurkan Program Pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Penggerak dalam Peningkatan Kesadaran Zoonosis pada Jenjang Pendidikan Tingkat Dasar di wilayah Provinsi Jawa Barat pada acara puncak perayaan Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) di Bandung Sabtu (7/10).

Sesuai dengan semangat kampanye global WRD 2023 yang bertemakan, ‘All for 1, One Health for All’, kolaborasi multisektor ini mengambil pendekatan baru yang inovatifdengan memperkenalkan pendidikan zoonosis kepada siswa SD dan SMP melalui Kurikulum Merdeka Belajar.

 

Rabies merupakan salah satu dari enam penyakit zoonotik prioritas lintas sektor di Indonesia. Rabies adalah penyakit zoonotik pertama yang dikampanyekan sebagai model untuk memulai program ini, mengingat Jawa Barat masih dalam proses pembebasan rabies, khususnya Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi yang masih endemis terhadap penyakit berbahaya ini


Oleh karena itu, pendidikan sejak usia dini sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam respons rabies. Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan rabies yang lebih luas dengan melibatkan masyarakat dalam sektor pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi risiko rabies, terutama di kalangan anak-anak.

 

Pada kesempatan tersebut, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian bersama Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama sebagai bentuk dimulainya pelaksanaan program tersebut. 


“Rabies memerlukan program pengendalian lintas sektor yang terpadu berdasarkan prinsip One Health. Kesadaran terhadap masyarakat berisiko tinggi, dalam hal ini anak-anak, sangat diperlukan, mengingat 40% korban rabies adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun,” kata Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat VeterinerKementerian Pertanian.

 

Mohammad Hartono, sebagai Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menyambut baik adanya program ini, dan menyatakan bahwa kurikulum ini, nantinya perlu disampaikan kepada seluruh sekolah, tidak terbatas hanya di Sekolah Penggerak saja. 


“Program ini merupakan bentuk kerja sama multisektoral yang strategis dan inovatif di Sekolah Penggerak Provinsi Jawa Barat untuk mengendalikan zoonosis dan memperkuat ketahanan kesehatan melalui pendidikan,” kata Hartono.

 

“Memasukkan zoonosis ke dalam Kurikulum Merdeka Belajar pada pendidikan tingkat SD dan SMP merupakan kolaborasi  multisektoral yang strategis untuk menciptakan generasi yang sadar akan zoonosis yang mengancam kesehatan masyarakat dan bersedia mengambil bagian dalam pencegahan dan pengendalian rabies atau zoonosis lain yang mungkin muncul di Indonesia kedepannya," kata Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste.


FAO percaya bahwa program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam membantu mencapai rencana strategis global untuk menghilangkan kematian manusia akibat rabies yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030, sehingga menciptakan Indonesia bebas rabies.

 

Sebagai bagian dari kegiatan komunikasi risiko rabies dan keterlibatan masyarakat, FAO Indonesia sebelumnya memfasilitasi webinar online tentang pencegahan rabies bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, yang secara eksklusif menyasar para guru dan staf kependidikan Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai ancaman rabies dan tindakan yang tepat dalam merespon penyakit tersebut. Setelah itu, materi informasi, edukasi, dan komunikasi dibagikan ke seluruh Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Barat sebagai alat bantu ajar untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang rabies. (INF)

DAGING & TELUR AYAM, SUMBER PROTEIN UNTUK KESEHATAN TUBUH

Seminar “Protein For A Healthier Life” dalam rangkaian kegiatan HATN 2023 yang digelar secara daring dan luring di Gedung TP PKK Bitar. (Foto: Dok. Infovet)

Isu negatif seputar daging dan telur ayam masih kerap menghantui masyarakat. Belum lama adalah pernyataan seorang dokter yang menyebut daging ayam tumbuh besar karena disuntik hormon. Adapun isu lainnya yakni telur ayam sebagai penyebab bisul dan kolesterol masih dipercayai masyarakat luas.

Padahal kedua sumber pangan asal protein hewani tersebut mengandung banyak gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal tersebut seperti dibahas dalam seminar “Protein For A Healthier Life”, Selasa (10/10/2023), dalam rangkaian kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, yang puncak acaranya akan diselenggarkan di Blitar pada Minggu, 15 Oktober 2023.

“Edukasi mengenai daging dan telur ayam sangat penting sekali untuk menangkis isu-isu tersebut,” ujar USSEC Human Protein Consultant, Dr Dadi Hidayat Maskar yang menjadi pembicara. Mitos penggunaan hormon pada ayam adalah hoaks, karena faktanya peraturan yang ada telah ditegakkan untuk memastikan keamanan konsumen, dimana penyuntikan hormon dilarang di seluruh dunia.

Adapun juga yang memercayai bahwa mengonsumsi telur meningkatkan kolesterol dan sebagai penyebab bisul. Kendati telur ayam mengandung sekitar 200 mg kolesterol, namun dari riset terbaru kolesterol asal makanan dari telur tidak berbahaya, justru yang harus diperhatikan adalah proses memasaknya jika digoreng.

Selain itu dijelaskan juga oleh Dadi, studi klinis dan epidemiologis menyebutkan bahwa kolesterol asal makanan dari telur tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atherosklerotis.

“Sedangkan soal telur sebagai penyebab bisul mungkin ada persepsi yang menjadikannya seperti itu, padahal bisulan itu disebabkan oleh alergi, manifestasinya pun banyak. Tidak ada komponen-komponen di dalam telur yang berpotensi menyebabkan bisulan. Dari penelitian juga menyebut tidak ada hubungannya antara telur dengan bisul,” jelas Dadi. Walau sebagian orang bisa mengalami alergi telur, namun alergi dapat teratasi seiring bertambahnya usia.

Mitos-mitos tersebut semakin memperkeruh karena saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan gizi. Salah satu cara mengatasinya adalah mengonsumsi daging dan telur ayam yang memiliki banyak keunggulan dan mudah terjangkau. Daging unggas menduduki urutan paling signifikan dan merupakan sumber pangan yang banyak disukai, serta bergizi karena merupakan sumber yang baik dari protein, zinc, zat besi, selenium, dan vitamin B kompleks.

“Demikian juga telur, merupakan pangan yang padat gizi, disukai, dan terjangkau masyarakat. Telur kaya dengan berbagai zat gizi seperti protein, vitamin D, selenium, dan vitamin B kompleks, “ ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi manusia. Asupan protein yang cukup (nabati dan hewani) untuk memenuhi kecukupan gizi dan berkontribusi dalam pengentasan masalah gizi di Indonesia. (RBS)

PETERNAK UNGGAS RUSIA MENGHADAPI AWAN GELAP DI CAKRAWALA

Para peternak unggas di Rusia harus menanggung kenaikan biaya untuk memastikan keamanan hewan dan melindungi kapasitas produksi mereka dari penyakit flu burung, karena epidemi ini diperkirakan akan semakin meningkat, menurut laporan Forbes cabang Rusia.

“Sayangnya, kami tidak memperkirakan situasi seputar flu burung akan baik pada tahun ini. Di Rusia, kondisinya akan serupa dengan apa yang kita lihat pada tahun 2022 atau bahkan lebih buruk lagi,” kata Sergey Yakovlev, pakar kedokteran hewan senior di serikat peternakan unggas Rusia Rosptitsesouz.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyarankan semua negara mempertimbangkan vaksinasi massal ayam pedaging terhadap flu burung. Masalah ini telah lama dibahas di Rusia, dan sekelompok peternak bahkan meminta pihak berwenang menerapkan tindakan ini untuk melindungi industri. Namun pelaku pasar lainnya berpendapat bahwa hal ini dapat membahayakan ekspor daging broiler Rusia. (Via Poultryworld)

HARGA UNGGAS DI RUSIA TETAP TINGGI

Harga daging broiler Rusia tetap pada level tertinggi setelah harga melonjak 15-20% pada bulan Mei, yang oleh para analis lokal dikaitkan dengan wabah flu burung di negara tersebut.

Sejak awal tahun 2023, pengawas hewan Rusia Rosselhoznadzor mencatat 45 wabah flu burung yang sangat patogen, 7 di antaranya terjadi pada unggas peternakan. Tahun ini, virus tersebut ditemukan di 24 provinsi di Rusia, sedangkan pada bulan Mei, yang merupakan bulan terburuk dalam hal penyebaran flu burung di negara tersebut pada tahun ini, terdapat 14 provinsi yang terkena dampaknya.

Pada tanggal 20 Mei, wabah dilaporkan di peternakan unggas Romanoskaya di oblast Yaroslavl, memaksa otoritas kedokteran hewan untuk memusnahkan 800.000 ayam broiler.

Selama 3 tahun terakhir, industri unggas Rusia menderita kerugian langsung akibat flu burung hampir 4,5 miliar rubel (US$45 juta), menurut perkiraan Kementerian Pertanian Rusia baru-baru ini. (Via Poultryworld)

SOLUSI BARU UNTUK PENGENDALIAN SALMONELLA YANG LEBIH BAIK DI EROPA

Ceva Santé Animale mendaftarkan vaksin Salmonella live attenuated di Eropa. Cevac Salmovac untuk ayam petelur dan ayam ras digunakan untuk imunisasi aktif ayam untuk mengurangi kolonisasi, persistensi dan invasi saluran usus dan organ dalam oleh Salmonella Enteritidis dan Salmonella Typhimurium.

Uni Eropa dan Inggris memberikan klaim terbaru kepada Ceva mengenai metode diferensiasi strain vaksin Salmovac salmonella dari strain Salmonella Enteritidis di lapangan pada tanggal 6 Agustus 2023. 3 metode ini sekarang tersedia untuk laboratorium diagnostik: Ceva S-Check, kit Ceva yang terdiri dari dari 2 botol media kultur. Media kromogenik, seperti metode ASAPTM Biomérieux dan PCR. Laboratorium diagnostik yang menjalankan analisis pengendalian Salmonella dari peternakan unggas di Uni Eropa dan Inggris kini memiliki 3 metode berbeda sesuai dengan fasilitas laboratorium mereka (kultur atau biologi molekuler). Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan jawaban cepat dan andal tentang strain Salmonella yang diisolasi dari peternakan yang divaksinasi dengan Salmovac.

Pengendalian zoonosis adalah salah satu prioritas Eropa. Zoonosis yang berasal dari makanan seperti Salmonella dan khususnya Salmonella Enteritidis dan Salmonella Typhimurium adalah bagian dari program pengendalian resmi yang diterapkan di peternakan unggas selama beberapa tahun. Tindakan biosekuriti, pembersihan & disinfeksi serta vaksinasi adalah tindakan utama yang harus diterapkan untuk mengurangi penularan 2 patogen ini ke manusia melalui daging dan telur unggas. (Via Poultryworld)

KEKURANGAN TELUR DI AFRIKA SELATAN

Afrika Selatan sedang berjuang melawan flu burung yang sangat patogen, yang mengakibatkan pengecer di seluruh negeri membatasi besar-besaran jumlah telur yang dapat dibeli pembeli. Sementara itu, produsen memperingatkan akan terjadinya kekurangan daging ayam dalam beberapa minggu mendatang.

“Karena kekurangan telur yang disebabkan oleh flu burung, kami perlu memprioritaskan penggunaan telur utuh yang tersedia dan memenuhi standar keamanan pangan dan kualitas untuk produk Woolies yang terbuat dari telur,” kata Woolworths, pengecer kelas atas yang saat ini menjual setengah lusin telur ayam seharga R29,99 (US$1,54). “Sebagai tindakan sementara, kami harus membatasi pembelian telur utuh menjadi 1 pak berisi 6 butir telur per pelanggan. Kami bekerja sama dengan peternak kami untuk memastikan pasokan kembali secara teratur sesegera mungkin.”

Sementara itu, pengecer Pick n Pay mengatakan akan membatasi pembelian menjadi 1 atau 2 pak telur per pelanggan, tergantung wilayahnya, sementara Spar Group mengatakan pihaknya sedang menjajaki kemungkinan mengimpor telur dari negara-negara tetangga di Afrika bagian selatan.

Dilaporkan bahwa pemusnahan ayam secara luas di sektor unggas komersial dan sektor ayam pedaging mencapai 20-30% dari total stok ayam di negara ini.

Bulan lalu, produsen unggas Quantum Foods mengatakan hampir 2 juta ayam senilai R106 juta (US$5,63 juta) telah terbunuh akibat wabah flu burung.. Sementara itu, RCL Foods mengatakan unit unggasnya Rainbow, yang merupakan salah satu produsen ayam terbesar di Afrika Selatan, telah memusnahkan 410.000 ayam akibat merebaknya flu burung. (Via Poultryworld)

BLITAR SIAP SUKSESKAN HATN 2023, AYO IKUTAN


Sepanjang September hingga Oktober 2023, Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diramaikan dengan berbagai acara dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) ke-13 sekaligus perayaan Hari Telur Sedunia (World Egg Day
).

Rangkaian acara dimulai dengan seminar peternak unggas pada 7 September di Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, yang menghadirkan narasumber pakar nutrisi dan pakan ternak, Prof Budi Tangendjaja. Seminar tersebut dilaksanakan secara hybrid, diikuti para peternak unggas Blitar dan sekitarnya, serta kalangan peternak dan akademisi dari berbagai kota.

Adapun kegiatan lainnya difokuskan pada edukasi seputar ayam dan telur dengan seminar gizi dan seminar penyakit zoonosis. Selain itu, ASOHI Jatim juga ikut memeriahkan HATN dengan mengadakan seminar terkait AMR yang diadakan di Kampung Coklat Blitar.

Ragam kegiatan lainnya seperti lomba pembuatan video kreatif oleh mahasiswa FKH Unair Surabaya, lomba essay nasional, lomba chicken dance, lomba mewarnai maskot ayam telur, dan lomba kreasi video masak olahan ayam dan telur juga turut dilakukan untuk memeriahkan HATN.

Rencananya acara puncak HATN akan digelar pada Minggu, 15 Oktober 2023 di Blitar yang akan dihadiri Gubernur Jatim, serta sejumlah pejabat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, bersama Badan Pangan Nasional. Nantinya acara juga akan dimeriahkan dengan jalan sehat, senam bersama, pengumuman pemenang lomba, dan sejumlah hiburan.

Panitia khusus HATN Blitar, Suyanto, mengatakan bahwa diperkirakan sekitar 5.000 orang akan berkumpul di Blitar pada acara puncak HATN. Pihaknya pun mengapresiasi Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 karena merupakan sentra peternakan unggas dan dikenal sebagai produsen telur terbesar di Indonesia.

"Kami mengajak para peternak dan stakeholder peternakan ikut berpartisipasi untuk suksesnya acara ini,” katanya. (INF)

TELUR TETAS INDONESIA TEMBUS KE BRUNEI DARUSSALAM

Ekspor perdana hatching egg (HE) ke Brunei Darussalam. (Foto: Istimewa)

Ekspor perdana hatching egg (HE) ke Brunei Darussalam dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia sebanyak 45.000 butir dengan nilai sekitar Rp 400 juta rupiah.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, dalam siaran resminya menyampaikan, “Upaya untuk mengekspor HE ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019 silam, namun baru membuahkan hasil pada tahun ini,” ujar Nasrullah pada Jumat (6/10/2023).

Ia menyebutkan bahwa untuk dapat menembus pasar Brunei Darussalam, Kementan telah menerapkan upaya dalam penjaminan kualitas produk peternakan, di antaranya penerapan Good Breeding Practices, sistem kompartemen bebas AI, prinsip-prinsip kesejahteraan hewan, dan jaminan keamanan pangan melalui sertifikasi veteriner.

“Sesuai arahan presiden, ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, dimana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor,” terangnya.

Saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton/tahun, sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton/tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.

Lebih lanjut disampaikan Nasrullah, dalam kurun waktu dua tahun terakhir produk unggas Indonesia mampu menembus pasar Singapura, Jepang, serta mendapat persetujuan ekspor produk ke Uni Emirat Arab dan terbukanya pasaran HE di Brunei Darussalam.

Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan dan kesehatan hewan pada periode Januari-Juli 2023 (angka tetap) senilai USD 790,7 juta setara Rp 11,4 triliun, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28% dibandingkan periode yang sama di 2022.

“Capaian ini perlu kita syukuri dan yang pasti kita juga perlu memberikan apresiasi terhadap pelaku usaha yang telah memperjuangkan untuk meningkatkan penghasilan devisa buat negara kita,” pungkasnya. (INF)

MENGEKSPLORASI FEED ADDITIVE UNGGAS ALAMI DI AFRIKA

Penggunaan antimikroba yang berlebihan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit telah meningkatkan resistensi antimikroba, sehingga memicu masalah kesehatan masyarakat yang besar.

Untuk membatasi peningkatan resistensi antimikroba, penelitian telah menunjukkan bahwa tanaman tertentu berpotensi menjadi obat bagi spesies unggas. Bahan-bahan tersebut memiliki efek samping yang minimal, berpotensi tidak berbahaya bagi unggas, manusia dan lingkungan, serta membatasi resistensi obat dan mengurangi residu pada daging dan telur unggas.

Misalnya, minyak biji anggur sebelumnya telah menunjukkan komponen antioksidan dan bekerja sebagai antioksidan alami pada ayam pedaging, sedangkan akar Ashwagandha meningkatkan fungsi sel NK pada tumor ovarium pada ayam petelur. Dandelion mempengaruhi kekebalan bawaan ayam dan mencegah perkembangan sel tumor ayam.

Penggunaan senyawa fitogenik yang diekstrak secara komersial untuk menjaga kesehatan dan produktivitas unggas tanpa adanya antibiotik dalam pakan memerlukan biaya yang mahal di beberapa wilayah global, sehingga tanaman aromatik sebagai bahan tambahan pakan mungkin sangat membantu dalam pola makan unggas di wilayah miskin.

Kini, para peneliti di Nottingham Trent University telah meluncurkan sebuah proyek untuk mengeksplorasi kemampuan spesies tanaman endogen untuk menggantikan antibiotik dalam makanan unggas di Ethiopia.

Peneliti Dr Ashraf Alkthib bergabung dengan Dr Metekia Tamiru dari Departemen Ilmu Hewan, Universitas Jimma, dan Dr Jane Wamatu, ilmuwan ruminansia di ICARDA, sebuah organisasi internasional selama lebih dari 4 dekade yang telah melakukan penelitian untuk pengembangan guna menyediakan pertanian berbasis ilmu pengetahuan yang inovatif sebagai solusi untuk meningkatkan penghidupan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan di peternakan unggas Fakultas Kedokteran Hewan dan Pertanian Universitas Addis Ababa mengamati efek antimikroba dan stimulasi kekebalan dari 5 herbal dengan inklusi 1% pada ransum basal ayam pedaging. Kelompok perlakuan diberi diet dasar yang dicampur dengan 1% dari 5 herba thyme, mint, basil, rosemary dan serai.

Ditemukan bahwa jumlah E Coli terendah terlihat pada kelompok ayam pedaging yang diberi makan rosemary diikuti dengan serai. Jumlah lacto basilli tertinggi juga tercatat pada kelompok yang diberi kedua herbal tersebut.

Tujuan dari studi Nottingham Trent adalah untuk mengeksplorasi kemampuan spesies tanaman endogen untuk menggantikan antibiotik dalam makanan unggas di Ethiopia. Proyek ini ingin dapat menggantikan antibiotik dari spesies tanaman lokal dan murah. Hal ini akan mengurangi penggunaan antibiotik pada makanan unggas dan, pada gilirannya, akan berdampak langsung pada penurunan biaya produksi telur dan daging bagi konsumen di Ethiopia. (Via Poultryworld)

PENELITI MEMPELAJARI KESEHATAN UNGGAS MELALUI SINYAL AUDIO

Peringatan dini dan diagnosis penyakit menular pada unggas sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan meminimalkan kerugian. Oleh karena itu para peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan kumpulan data ayam yang sehat dan tidak sehat berdasarkan suara.

Gejala fisiologis, fisik, dan perilaku individu pada unggas, seperti peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh demam, vokalisasi yang tidak normal akibat kondisi pernapasan, dan perilaku tidak normal akibat infeksi patogen, sering kali mewakili status kesehatan hewan. Ketika unggas mengalami gangguan pernafasan, mereka mengeluarkan suara-suara aneh seperti batuk dan mendengkur.

Para peneliti dari College of Computing and Communication Studies di Bowen University, Nigeria, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan kumpulan data ayam yang sehat dan tidak sehat.

Sebanyak 100 unggas berumur sehari dibagi menjadi 2 kelompok di peternakan penelitian unggas di Universitas Bowen. Kelompok pertama mendapat pengobatan penyakit pernafasan, sedangkan kelompok kedua tidak. Setelah itu dipisahkan dan dikurung dalam lingkungan yang diawasi.

Untuk menghilangkan suara-suara asing dan kebisingan latar belakang yang mungkin mempengaruhi analisis, mikrofon ditempatkan pada jarak yang wajar dari unggas. Data dikumpulkan menggunakan sampel 24-bit pada 96 kHz.

Selama 65 hari, 3 kali sehari (pagi, siang dan malam), data audio dikumpulkan. Makanan dan air disediakan terus-menerus tetapi setelah 30 hari, kelompok yang tidak diobati mulai merasa sakit karena masalah pernafasan. Sinyal audio ayam direkam, disimpan dalam MA4, dan kemudian diubah ke format WAV.

Pembuatan kumpulan data ini dimaksudkan untuk membantu perancangan teknologi pintar yang mampu mendeteksi dan memantau status unggas di peternakan unggas secara dini, non-invasif, dan otomatis. (Via Poultryworld)

JURUS MENANGKAL SERANGAN PENYAKIT UNGGAS IMBAS PERUBAHAN CUACA EKSTREM


Terjadinya pergeseran musim dan perubahan cuaca ektrem menyebabkan lingkungan peternakan menjadi kurang kondusif, akibatnya daya tahan tubuh unggas melemah dan membuka peluang masuknya berbagai macam penyakit, terjadi emerging disease, serta re-emerging disease dengan manifestasi penyakit yang bervariasi dan kompleks.

Budi daya unggas komersial adalah bisnis, berbeda dengan memelihara hewan kesayangan, penelitian, atau kegiatan sosial. Setiap rencana harus diperhitungkan, karena memiliki konsekuensi bisnis, dengan pertimbangan menguntungkan atau merugikan, apakah risiko bisa dikendalikan.

“Jika unggas terlanjur sakit, pertumbuhan pasti terganggu, bobot ayam tidak merata, dan berisiko terjadi kematian sehingga sangat merugikan,” ujar Baskoro.

Pengobatan terhadap unggas yang sakit adalah tindakan logis untuk meminimalisir kerugian, tetapi meskipun sembuh pertambahan bobotnya tidak cukup menutup biaya pengobatan yang dikeluarkan dan kerugian konversi pakan. Fakta di lapangan kasus penyakit unggas sering muncul bersamaan sebagai infeksi kompleks, sehingga hasil pengobatan tidak memuaskan dan berisiko terjadi residu antibiotik.

Hasil investigasi pola holistik membuktikan bahwa… Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=r4HTdBjVYj8


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

SOSIALISASI NKV PADA BUDIDAYA PERUNGGASAN PADA PETERNAK LAYER DI PROVINSI BANTEN

Sosialisasi Sertifikasi NKV Pada Pelaku Usaha Peternakan Unggas Petelur
(Foto : CR)

PINSAR Indonesia bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten dan USSEC Indonesia mengadakan acara sosialisasi sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada unit usaha Budidaya Unggas Petelur (BUP) di Provinsi Banten, Selasa (3/10) yang lalu di Restoran Kemangi, Alam Sutera, Tangerang. 

Kegiatan tersebut bertujuan agar peternak dapat semakin memahami dan termotivasi untuk segera memiliki sertifikat NKV sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Permentan No 11 Tahun 2020, kata Ricky Bangsaratoe selaku Ketua Bidang Promosi Pinsar Indonesia dalam sambutannya.

"Kami mendukung program pemerintah dalam rangka pemenuhan produk asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH), semoga kegiatan ini semakin memotivasi kita untuk memiliki sertifkat NKV," tutur dia.

Dalam kesempatan tersebut Alfred Kompudu selaku Animal Protein Technical Consultant USSEC Indonesia memberikan gambaran melalui presentasinya terkait kaitan nutrisi dan pentingnya biosekuriti pada peternakan khususnya unggas.

Ia banyak menginggung mengenai kebutuhan nutrisi yang wajib tercukupi apabila ayam ingin memiliki performa dan produktivitas yang maksimal. Selain nutrisi, dirinya juga banyak menerangkan masalah biosekuriti yang masih dianggap hanya sekedar prosesi "semprot - semprot" oleh peternak. 

"Prinsip utamanya bukan cuma semprot-semprot, tetapi meminimalisir risiko masuknya penyakit melalui orang, benda, dan hewan lain yang dapat menularkan penyakit di farm. Semua upaya harus dilakukan untuk aplikasi biosekuriti ini," tutur Alfred.

Aspek biosekuriti kata Alfred merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh peternak dalam mendapatkan sertifkat NKV. pasalnya aplikasi biosekuriti yang baik merupakan pengejawantahan komitmen peternak bahwa mereka menaplikasikan biosekuriti yang baik di farm

Ia juga menyinggung bahwa program yang dulu ia aplikasikan yakni biosekuriti tiga zona banyak berbuah manis karena dapat meningkatkan nilai tambah bagi peternak. Pasalnya setelah memiliki sertifikat NKV pendapatan peternak cenderung meningkat dan "bisa tidur lebih nyenyak" karena jarang terjadi kasus penyakit di farm.

Dirinya juga mengatakan bahwa pada saat memulai program tersebut di Lampung banyak peternak yang enggan mengaplikasikan biosekuriti tiga zona, namun setelah melihat salah satu peternak yang memperoleh sertifikat NKV, banyak peternak yang mau mengikuti dan menjalankannya.

"Di Lampung tahun 2019 itu 14 BUP mendapatkan sertifikat NKV, pecah rekor MURI. Kemudian di Jawa Tengah tahun 2020, sebanyak 21 BUP mendapatkan sertifikat NKV, rekornya pecah lagi. Saya harap Banten bisa memecahkan rekor lagi nantinya," tutur Alfred.

Provinsi Banten sendiri hingga saat ini baru ada 8 BUP yang mendapatkan sertifikat NKV, hal tersebut disampaikan oleh Drh Ari Mardiana selaku Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Provinsi Banten. 

Dalam pemaparannya Ari juga menjelaskan kepada peternak tatacara pendaftaran sertifikat NKV serta tahapan - tahapan yang akan dilalui dalam setiap prosesnya. Dimana dalam NKV pada BUP hal yang paling diutamakan adalah penerapan biosekuriti.

"Prinsip dasarnya adalah penerapan higiene dan sanitasi di peternakan, kalau nanti auditor telah menetapkan semuanya sesuai dengan checklist yang dipersyaratkan maka sertifikat akan langsung dikeluarkan," tutur Ari.

Ia juga mengatakan bahwa peternak tidak usah takut akan biaya yang dikeluarkan, karena dalam seluruh proses yang akan dilaksanakan nanti, peternak tidak dikenakan biaya alias gratis. 

"Jadi NKV itu gratis, yang jadi komponen biaya itu adalah misalnya perbaikan - perbaikan atau penerapan biosekuriti di farm masing - masing, kan memang itu butuh cost, misalnya pengadaan tempat sampah, perbaikan toilet, pencelupan kaki, nah disitu yang jadi biaya," tutupnya. (CR)


REKOMENDASI LOKASI KANDANG UNGGAS BAGI PETERNAK PEMULA


Lokasi kandang merupakan salah satu faktor yang wajib diperhatikan terutama bagi peternak unggas pemula agar memiliki pengetahuan yang lengkap sebelum memulai kegiatan budi daya unggas komersial.

Pada musim kemarau, kandang di dataran tinggi kerap kekurangan air dan pada musim penghujan kandang di dataran rendah sering terkena banjir. "Apabila berada di lokasi tanah miring atau tepi tebing, berisiko terjadi tanah longsor," jelas Baskoro.

Lingkungan kandang yang berlokasi di dataran tinggi atau pegunungan memiliki kadar oksigen lebih rendah dengan suhu lebih sejuk, kendati demikian memiliki kelembapan udara lebih tinggi dibandingkan dataran rendah atau pesisir.

Adapun kendala lain jika akses jalan terlalu sempit atau tidak menyambung sampai lokasi peternakan dapat berakibat truk DOC dan pakan tak bisa melakukan bongkar muat. Investigasi pola holistik dengan memperhatikan faktor (manusia, hewan, lingkungan, dan interaksi di antara ketiganya) sebagai berikut:... Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
Subscribe, Likedan ShareAnda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer