Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Pinsar Indonesia | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

HATN & WED 2023, EDUKASI AYAM DAN TELUR HARUS TERUS DIGAUNGKAN

Konferensi pers HATN di Jakarta. (Foto: Dok. Infovet)

HATN 2023 mengangkat tema “Chicken & Egg For Better Life” yang puncak acaranya dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023), di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Edukasi mengenai gizi dari ayam dan telur pun terus digaungkan.

Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Panitia HATN Pusat, Ricky Bangsaratoe, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/10/2023). “Harus terus digaungkan edukasi gizi ini, karena tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap konsumsi protein hewani masih rendah, bahkan itu terjadi di daerah sentra penghasil telur dan daging ayam,” ujar Ricky.

Dipilihnya Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 disampaikan Ricky, karena Blitar menjadi salah satu sentra penghasil telur, namun ironisnya masih terjadi kasus stunting yang salah satunya disebabkan akibat kurangnya mengonsumsi makanan bergizi.

Bahkan dalam keterangan resminya, ia juga menyebutkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih belum menyadari telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas. Saat ini harga sebutir telur hampir sama dengan sebatang rokok. Berdasarkan data asosiasi perunggasan, konsumsi telur masyarakat Indonesia hanya 150 butir/orang/tahun (sebelum pandemi COVID-19), sedangkan konsumsi rokok mencapai lebih dari 1.300 batang/orang/tahun.

“Masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi tiga butir telur seminggu, tapi bersedia membeli rokok sehari tiga batang. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan perlu kita ubah,” sebutnya.

Ia juga mengemukakan, banyak orang enggan makan telur karena isu negatif yang menyebar seperti kolesterol dan bisul, padahal hanya beberapa orang saja yang alergi terhadap telur. Untuk orang yang sehat tak perlu khawatir makan telur karena kandungan gizinya lengkap.

Selain itu, ketakutan masyarakat lainnya soal daging ayam juga perlu diluruskan. Misalnya anggapan bahwa broiler cepat besar karena disuntik hormon. Hal ini menurut Ricky sama sekali tidak beralasan, karena harga hormon sekali suntik bisa mencapai $5 USD (sekitar Rp 60.000), padahal harga ayam di tingkat peternak hanya berkisar Rp 20.000/ekor. Pertumbuhan broiler yang cepat karena hasil persilangan puluhan tahun sesuai kaidah ilmu genetika.

“Jadi berdasarkan fakta di atas kita bisa simpulkan bahwa konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah bukan semata-mata karena daya beli masyarakat, melainkan karena pola belanja yang tidak berorientasi prioritas pada kesehatan dan kecerdasan, serta kurangnya pemahaman gizi masyarakat,” terang dia.

Sementara Wakil Ketua Panitia HATN Pusat, Bambang Suharno, yang juga turut hadir dalam acara konferensi pers, mengatakan bahwa maraknya isu negatif soal telur dan daging ayam secara bertahap bisa diredam dengan beragam kegiatan di peringatan HATN yang mengarah pada edukasi di masyarakat.

Diharapkan pula kegiatan rutin tahunan ini yang sudah berjalan sejak 2013, juga ikut mendongkrak konsumsi telur dan daging ayam. “Saya sangat yakin dampak dari kegiatan-kegiatan HATN dan WED ini memberikan dampak yang positif sekali,” katanya. (RBS)

SEMINAR NASIONAL MENYONGSONG HATN DAN WED 2023

Prof Budi saat memaparkan materinya. (Foto: Dok. Infovet)

Menyongsong peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2023, Pinsar Indonesia bersama Majalah Infovet, dan didukung USSEC, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, serta stakeholder perunggasan menggelar Seminar Nasional “Pullet yang Bagus untuk Produksi yang Optimal”.

Acara dilaksanakan secara hibrid di Aula Majapahit Unisba, Kamis (7/9/2023). Rektor Unisba Blitar, Dr Drs Soebiantoro MSi, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung  dan mengapresiasi acara yang berlangsung di kampusnya.

“Kami sangat berbangga hati melalui seminar ini kita bisa mendapat apa yang bisa kita andalkan dalam pemeliharaan pullet. Seperti bagaimana memperhatikan brooding, kerangkanya, kesehatannya, vaksinasi, dan lainnya. Bilamana ini terlewatkan, pullet menjadi tidak berkualitas,” katanya.

Sebab dengan pullet yang berkualitas, lanjutnya, akan mampu menunjang produktivitas unggas. Hal ini akan berujung pada produksi telur yang optimal sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan.

Hal itu juga seperti disampaikan Technical Consultant Nutrition and Feed Technology USSEC, Prof Budi Tangendjaja, yang menjadi pembicara. “Telur adalah makanan yang sempurna bagi manusia dari segi gizi, asam amino, vitamin, dan lainnya. Makan dua butir telur sehari sangat baik untuk tubuh,” kata Prof Budi.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan produksi telur yang optimal dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik sejak pullet masuk kandang, seperti pakan, air minum, dan kandang yang memadai, agar keseragaman tercapai dan pertumbuhan organ, tulang, serta kerangka tubuh unggas mumpuni.

Ia menekankan kepada peternak untuk selalu memperhatikan manajemen pakan (pemberian, ukuran partikel pakan), serta kandungan gizi dalam pakan, sebab hal ini menjadi sangat penting bagi tiap fase pertumbuhan ayam. Selain itu, juga perhatikan kualitas air minum, ada atau tidaknya penyakit pencernaan (koksi, NE), vaksinasi, kepadatan kandang, tingkat stres (pindah kandang, potong paruh, cuaca, dan sebagainya), yang dapat memengaruhi kesehatan dan tingkat keseragam ayam.

“Jadi sangat penting sekali ini, sebab kualitas pullet menentukan produksi telur berikutnya, selain peran manajemen pemeliharaan, pakan yang sesuai kebutuhan, dan pemberiannya yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,” tukasnya.

Sebagai informasi, seminar kali ini merupakan rangkaian acara HATN dan WED 2023 yang puncak acaranya akan diselenggarkan pada 15 Oktober 2023 di Blitar, Jawa Timur.

“Akan ada rangkaian acara lainnya, kami harapkan semua bisa hadir merayakan dan meramaikan HATN dan WED yang menjadi wadah promosi secara masif akan pentingnya konsumsi daging dan telur ayam. Semoga HATN yang sudah berlangsung selama 13 tahun ini memberikan dampak besar bagi masyarakat,” kata Ketua Pinsar Jawa Timur, Hidayatur Rahman. (RBS)

MENKO PEREKONOMIAN DORONG KONSUMSI AYAM DAN TELUR

Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto (tengah), saat simbolis mengonsumsi ayam dan telur dalam kunjungan kerja di Jatinom, Klaten. (Foto: Dok. Pinsar)

Klaten, Sabtu 19/6/2021. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, menggelar kunjungan kerja di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Ia mendorong masyarakat mengonsumsi protein hewani untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Menurut politisi Golkar yang juga anggota Komisi VI DPR, Singgih Januratmoko, mengatakan kunjungan kerja tersebut sekaligus membagikan bantuan sosial berupa paket ayam dan telur. Bansos tersebut merupakan kerja sama Menko Aialangga Hartarto,  DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Indonesia dan BNI.

“Acara ini sekaligus pemecahan rekor MURI, pembagian 50.000 telur. Penyerahan simbolik paket ayam dan telor diserahkan kepada 500 warga Jatinom,” ujar Singgih yang juga Ketua Pinsar Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/6).

Singgih menambahkan, pemecahan rekor Muri tersebut merupakan salah satu upaya Menko Perekonomian mendorong konsumsi protein hewani dalam kondisi pandemi COVID-19. Hal tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan daya serap produksi unggas nasional.

“Pemecahan rekor MURI tersebut menunjukkan kepedulian Menko Airlangga Hartarto terhadap masalah perunggasan dengan kampanye konsumsi ayam dan telur,” ucap dia.

DPP Pinsar yang menaungi peternak mandiri UMKM berharap, kepedulian dan dukungan Menko Perekonomian mampu menggerakkan ekonomi, sehingga rakyat sehat dan ekonomi bangkit.

“Menko Airlangga Hartarto menjadi ikon bagi masyarakat perunggasan dan bagi keluarga Indonesia pada umumnya, dalam kepedulian terhadap pemenuhan gizi keluarga melalui protein ayam dan telur,” ungkap Singgih.

Ia pun turut menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan BNI dan masyarakat Jatinom yang membantu kesuksesan acara penyaluran bantuan sosial sekaligus pemecahan rekor MURI. Selain itu, juga dilakukan penandatangan kerja sama antara BNI dan DPC Pinsar Klaten untuk penguatan modal usaha bagi peternak. (INF)

EFEKTIF, PINSAR MINTA KEMENTAN LANJUTKAN KEBIJAKAN PERUNGGASAN

Rapat Kerja DPP PINSAR di Jakarta (12/1)

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), meminta Kementerian Pertanian melanjutkan kebijakan perunggasan yang ada saat ini, karena sangat efektif memperbaiki supply dan demand sekaligus mengurangi kerugian peternak.

“Sepanjang 2020 sampai tri semester 3 seluruh peternak ayam mengalami pukulan akibat Covid-19. Selain itu tidak seimbangnya supply dan demand, membuat peternak ayam merugi,” ujar Ketua Umum DPP Pinsar Singgih Januratmoko.

Singgih menyampaikan hal tersebut saat rapat kerja DPP Pinsar di Jakarta, Selasa (12/1/2021). Menurutnya, sepanjang dua tahun terakhir peternak ayam broiler (pedaging) mengalami kerugian besar. Sementara peternak ayam layer atau petelur masih menikmati keuntungan.

Rapat kerja yang diikuti oleh para pengurus harian DPP Pinsar tersebut, juga membahas musyawarah nasional (Munas) Pinsar pada 2021 yang rencananya dihelat di Bandung. Singgih mengatakan, kebijakan pemerintah membatasi supply berimbas positif terhadap harga ayam potong di pasar. Harga bisa di atas harga referensi dari Kementerian Perdagangan antara Rp19.000 hingga Rp21.000.

“Sebelum adanya kebijakan pembatasan, harga pasar ayam hidup di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang hanya Rp5.000 sampai dengan Rp15.000. Banyak peternak yang mengambil kredit usaha mengalami kemacetan,” imbuh Singgih yang juga anggota Komisi VI DPR RI. Menurutnya, modal peternak ayam potong tergerus, sehingga para peternak rakyat harus menutup kandang-kandang mereka.

Namun, sepanjang kuartal ke-4 pemerintah juga menyelamatkan para peternak dengan mengatur keseimbangan supplay dan demand. Selain itu pemerintah mengadakan program membeli telur dan daging ayam dari peternak untuk paket bantuan sosial, “Selain itu, kampanye pemerintah agar masyarakat mengkonsumsi minimal dua biji telur ayam dan daging ayam untuk meningkatkan imunitas, cukup membantu peternak ayam,” ujarnya.

Singgih juga memprediksi data pemasukan pembibitan ayam indukan layer/Grand Parent Stock (GPS) masih aman hingga 2022. Ketersediaan GPS, menurutnya membuat populasi ayam layer terjaga.

“Harga telur bisa stabil di atas HPP, kendalanya hanya pada mahalnya biaya transportasi, kelangkaan anak ayam atau Day Old Chicken (DOC), bisa mempengaruhi HPP telur, sehingga bisa membuat harga telur naik di atas harga referensi Permendag,” ujarnya.

Sedangkan untuk broiler dari data GPS broiler masih perlu ada pengurangan suplai, supaya terjadi keseimbangan suplay dan demand DOC sampai dengan bulan Juni 2021, “Sehingga harga ayam di atas harga referensi,” imbuhnya.

Program Kerja Pinsar Mendatang

Dalam beberapa tahun ke depan, DPP Pinsar bakal lebih meningkatkan komunikasi dan sinergi dengan pemerintah, untuk melindungi peternak mandiri. Alasan Singgih, peternak mandiri umumnya modalnya pas-pasan dan tentu kalah bersaing dengan konglomerasi perusahaan peternakan ayam, yang menguasai hulu hingga ke hilir.

“Sinergi dan meningkatkan komunikasi dengan pemerintah terbukti mampu membuat supply dan demand terjaga ketika pemerintah turun tangan,” ungkapnya.

Untuk itu, ia juga akan memberdayakan Pinsar di setiap provinsi, agar bisa bersinergi dengan pemerintah. Salah satunya, menyukseskan program pemerintah provinsi dalam mencukupi kebutuhan protein masyarakat, “Apalagi dalam kondisi pandemi, meningkatkan imunitas dengan mengkonsumsi protein daging, sayur, dan buah sangat penting,” pungkasnya.

Pinsar juga akan mendirikan koperasi, yang mampu meningkatkan kesejahteraan anggota Pinsar. Koperasi tersebut tak menutup kemungkinan menjadi lini usaha Pinsar, untuk membantu pemerintah dalam menyediakan protein hewani yang terjangkau oleh masyarakat. (INF/CR)

PANDEMI COVID-19 BUKAN PENGHALANG BAGI HATN DAN WORLD EGG DAY 2020

Hari telur dan ayam nasional 2020 siap digelar


Konferensi pers menuju peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) serta World Egg Day 2020 digelar via daring Senin (12/10). Kedua acara tersebut sudah menjadi kalender rutin di kalender peternakan Indonesia sejak 2011. Pada tahun tersebut beberapa wilayah di Indonesia banyak terjadi kasus stunting sehingga dibutuhkan asupan gizi protein agar dapat mengentaskan masalah tersebut.

Pemimpin Redaksi Majalah Infovet sekaligus panitia acara Bambang Suharno menjabarkan bahwa acara tersebut dilatarbelakangi oleh rendahnya konsumsi ayam dan telur di Indonesia yang bahkan konsumsinya lebih rendah daripada rokok.

“Konsumsi rokok masyarakat Indonesia tertinggi di ASEAN, yakni 1300 batang / kapita / tahun atau 3,5 batang perhari. Padahal jika dikalkulasikan 3,5 batang itu bisa membeli 2 butir telur,” tutur Bambang.

Ia juga menyebut sekarang ini banyak beredar berita hoax mengenai ayam dan telur, sehingga masyarakat enggan mengonsumsi ayam dan telur. Selain itu pesaing bagi telur dan ayam dalam konsumsi rumah tangga juga bertambah, pesaing tersebut bernama pulsa atau paket data.

“Oleh karena itu ini merupakan tantangan bagi sektor peternakan Indonesia dimana produksinya berkembang terus, tetapi konsumsinya tidak meningkat secara signifikan,” lanjut Bambang.

Acara ini tentu saja bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ayam dan telur di Indonesia. Dimana telur dan daging ayam merupakan sumber protein hewani termurah ketimbang sumber lainnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa protein merupakan zat pembangun yang juga menjadi komponen utama dalam membentuk sistem imunitas tubuh. Harapannya, konsumsi protein hewani yang seimbang membuat imunitas tubuh bekerja dengan prima dan dapat mencegah agen infeksi  baik bakteri maupun virus masuk ke dalam tubuh.

Secara garis besar acara peringatan HATN dan WED 2020 akan berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya karena wabah Covid-19 yang masih melanda. Tahun ini tidak ada acara pengumpulan massa serta lebih mengedepankan daring melalui webinar, live streaming media sosial, dan publikasi media massa baik radio, media cetak, dan elektronik.

Acara terdekat yakni Webinar bertajuk “Ayam dan Telur Meningkatkan Imunitas” yang akan digelar pada 15 Oktober 2020. Webinar tanggal 15 Oktober ini juga spesial karena juga akan diadakan demo masak oleh chef Eddrian Tjhia. Lalu pada tanggal 27 Oktober acara HATN juga akan dilaksanakan di Samarinda, Kalimantan Timur melalui Talkshow di radio dan Televisi lokal dan kunjungan duta ayam dan telur ke peternak di Kalimantan Timur. Acara seremonial juga akan diadakan pada 28 Oktober yang juga dibarengi dengan webinar dengan tema “Prospek Bisnis dan Upaya Meningkatkan Daya Saing Perunggasan Nasional”.

Panitia berharap agar acara kampanye gizi serupa dapat digelar tidak hanya sekali dalam setahun, tetapi beberapa kali. Selain itu dengan adanya kampanye gizi, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya konsumsi protein hewani bagi imunitas tubuh dan perkembangan kecerdasan. (CR)


REMBUK PERUNGGASAN NASIONAL, SEBUAH PERTANDA BAIK?

Seluruh peserta tembug perunggasan tengah berdiskusi


Selasa 15 September 2020 seluruh stakeholder perunggasan nasional berkumpul di Hotel Aston Sentul, Kabupaten Bogor. Acara ini diinisiasi oleh PINSAR dan GOPAN dalam rangka mencari solusi dan menstabilkan harga ayam hidup.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan peternak PINSAR & GOPAN, integrator, dan pemerintah (Kementan dan Kemendag). Bisa dibilang pertemuan kali ini “lengkap” dihadiri delegasi dari semua stakeholder.

Dalam sambutannya mewakili Dirjen PKH, Sugiono selaku Direktur Perbibitan dan Produksi ternak mengakui bahwa mudah – mudahan pertemuan hari ini dapat memberikan solusi dan tidak berujung ricuh. Dirinya juga mengakui sudah jenuh dengan urusan perunggasan yang makin carut – marut.

“Saya berharap hari ini momen yang pas, jangan ada lagi demo – demo. Apalagi caci maki, kami dari Dirjen PKH sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik di perunggasan, namun memang masih terus saja dinilai kurang,” tutur Sugiono.

Sugiono juga menjabarkan mengenai beberapa data dan fakta terkait pengendalian populasi yang masih over supply. Padahal menurut Sugiono berdasarkan Surat Edaran yang terkahir kali terbit bulan Juli lalu sudah ada instruksi untuk melakukan cutting HE, afkir dini dan lain – lain dalam rangka mengurangi populasi DOC yang beredar.

“Sampai hari ini penyerapan live bird target 41 juta baru tercapai 21,8 juta (62%) cutting HE dari target 14 juta di bulan September ini realisasinya sudah 9,4 juta (67%), pengurangan jumlah setting HE dari target 7,5 juta baru sekitar 652 ribu (8%), dan afkir dini PS betina umur 50 minggu dari target 4 Juta baru 600 ribu,” tutur Suigono.

Sugiono melanjutkan bahwa Surat Edaran yang terbit bulan Juli lalu tidak mendapat tanggapan yang baik dari para stakeholder khususnya integrator.

“Saya menghimbau agar Surat Edaran itu diaplikasikan. Padahal menurut BPS data permintaan ayam kita menurun, tapi kok teman – teman integrator bukannya ngerem produksi bibit tapi malah genjot terus?. Ini kan ada ketimpangan antara supply dan demand, harusnya nggak begitu dong?,” tukas Sugiono.

Ia terus menghimbau agar para produsen DOC, juga GPPU khususnya agar menertibkan anggotanya dalam menjalankan Surat Edaran tadi, karena hal di hulu juga akan mempengaruhi sektor hilir.

“Tolong dong teman – teman integrator, kalau memang mau nambah produksi main di luar dong, ekspornya ditingkatkan saya tuh pengennya integrator main di liga – liga Eropa lawan Barcelona, lawan Real Madrid, jangan lokalan terus lawan Persikabo, Persija, kasihlah ini teman – teman peternak mandiri kesempatan,” pungkas Sugiono.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Johni Martha juga mengakui bahwa permasalahan perunggasan nasional layaknya benang kusut yang basah. Hal ini diketahuinya setelah banyak mendengar dan menyelami permasalahan mengenai perunggasan nasional.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementan dalam hal ini Dirjen PKH, kami sudah menyusun langkah yang sampai saat ini belum kami berani pastikan, karena selain masalahnya banyak, asosiasinya perunggasan juga banyak. makanya belum berani, jadi ribet juga kan,” tutur Johni.

Namun begitu Johni bilang bahwa pemerintah akan mengendalikan impor GPS dengan baik dengan berkoordinasi dengan Kementan. Terkait tata niaga ayam hidup, ketika permasalahan harga ayam ditimpakan kepada Kemendag, Johni menjawab dengan jawaban yang sedikit normatif.

“Apakah harga urusan Kemendag?, bisa iya bisa tidak. Iya kalau tata niaganya diatur oleh kemendag, tetapi kalau urusan harga diserahkan kepada mekanisme pasar, ya disitu berarti berlaku hukum sedehana supply dan demand,” kata Johni.

Selain itu Johni mengaku bahwa dirinya juga tahu mengenai jumlah GPS dari data rekomendasi dan realisasi impor dari importir. Menurutnya data yang ada kurang lebih sama dengan data dari Kementan, namun menjadi ambigu ketika di cross – check kepada pelaku indsutri.

“Yang saya tahu kita kebanjiran DOC, tapi pelaku beda – beda bilangnya, enggak juga tuh kata pelaku. Pokoknya macem – macem, ada yang bilang over supply ada yang bilang over stock. Saya mah yang ngurusin perdagangan ga ada bedanya over supply dan over stock. Kalau saya lihat sih sebenarnya masalah pasar, tapi pasar mana nih?, becek, modern, apa internasional?,” tuturnya.

Johni juga bercerita bahwa selama ini Kemendag sudah mencoba membendung impor daging ayam dari Brazil. Ia pun mengakui bahwa Kemendag juga babak belur tak kuasa menahan Brazil dalam hal ini, karena Indonesia statusnya juga sudah kalah di WTO dan perlindungan dari aspek halal yang selama ini jadi tempat bernaung juga sudah bisa dipenuhi Brazil.

“Jadi mungkin sebentar lagi bakal ada ancaman dari luar, kalau kita masih cakar-cakaran di sini. Entah nanti bagaimana deh, pokoknya ini harus selesai. Jangan sampai kita lagi berantem, Brazil datang habis deh kita porak – poranda,” pungkasnya.

Yang menarik Johni menjabarkan beberapa program yang akan dilakukan Kemendag dan Kementan dalam mengatur komoditi khususnya daging ayam. Pertama yakni penegakan Permendag tentang ketentuan impor GPS. Jika realisasi impor GPS tidak dilaporkan sampai tanggal 15 di bulan berikutnya maka langsung akan di blacklist.

Kedua bekerjasama dengan retail modern untuk memasarkan frozen carcass. Ketiga yakni akan digalakkan kampanye untuk mengubah pola konsumsi masyarakat dari konsumsi daging segar menjadi daging beku. Keempat bekerja sama dengan Pemda untuk menegakkan Perda terkait perunggasan. Yang kelima membuat integrator untuk menguatkan cold storage sebagai buffer stock dikala over supply.

Program Jangka Pendek

Herry Dermawan Ketua Umum GOPAN langsung memimpin sesi kedua, hal yang dibicarakan adalah tentu saja mengenai harga live bird.

“Kita langsung saja ke topik utama ini, intinya bagaimana harga naik, tidak perlu nunggu ada pertemuan, ada demo - demo tapi harga naik dan stabil. Kita akan jujur – juruan, ini harga bisa kita naikkan nggak?, makanya mari kita diskusikan,” tukas Herry.

Ia juga memohon kepada para pejabat agar tidak menyangkut pautkan masalah harga ini dengan KPPU.

“Intinya mengatur harga di sini bukan untuk menguasai dan monopoli, tapi untuk menyelamatkan peternak. Jadi bapak dan ibu pejabat di sini nggak usah khawatir dengan KPPU, kalau ada apa – apa kan kita kena juga semua,” tuturnya sembari berkelakar.

Pada sesi ini perwakilan peternak dan integrator saling buka – bukaan mengenai harga, stok dan fakta di lapangan yang terjadi terkait dengan faktor yang mempengaruhi harga di lapangan. Ada fakta menarik yang disampaikan dalam sesi ini.

Menurut Ketua Umum GPPU Ahmad Dawami mengatakan bahwa berdasarkan data milik ARPHUIN yang ia kutip, diperkirakan stok yang ada saat ini 120 ribu ton karkas, artinya ada 120 juta karkas ayam yang ada di cold storage. Sedangkan pada bulan Maret ketika Covid-19 merebak dan heboh, stok yang ada yakni 170 ribu ton karkas.

Masih menurut Dawami, pada bulan Mei sebenarnya terjadi shortage di sektor live bird sehingga harga bisa terkatrol sedikit. Namun di bulan Mei juga terjadi pencairan ayam – ayam yang disimpan dalam cold storage. Bulan juni pun demikian, shortage semakin menjadi, dan harga juga naik.

“Pada bulan Juni ini kami GPPU dan anggotanya meilhat optimisme karena harga naik, oleh karenanya kami meningkatkan produksi. Tapi pertambahan ini tidak bisa dikontrol dengan demand yang tidak bisa diperkirakan. Akhirnya bulan Juni terjadi lagi over supply karena demand menurun sampai sekarang,” tutur Dawami.

Kemudian turun Surat Edaran dari Ditjen PKH mengenai cutting dan sebagainya, menurut Dawami cutting itu tidak mengindahkan animal welfare dan ia beralasan bahwa dengan melakukan cutting lagi – lagi GPPU harus merugi dengan cara yang tidak animal welfare dan Kementan melegalkan itu, sehingga Indonesia dapat dicap sebagai Negara pembunuh.

Dawami melanjutkan bahwa terbitnya SE yang harus segera ditindaklanjuti apalagi sampai melakukan afkir PS tentunya akan berakibat panjang di depannya. Selain itu menjual afkiran PS dalam waktu yang singkat juga menjadi PR besar bagi perusahaan integrator. Namun begitu ia sepakat bahwa adanya pengaturan supply dan demand itu memang penting dan mutlak harus dilakukan dalam waktu dekat.

Pendapat Dawami mendapat tanggapan “panas” dari beberapa perwakilan peternak yang memandang bahwa dirinya terlalu melindungi integrator. Namun begitu Dawami tetap tenang dan juga menyoroti tentang efek psikologis dari pengaruh broker.

“Kalau memang mau naik cepat terserah, tetapi yang saya perlu soroti ya itu. Nanti kalau harga naik dan broker bisa mengendalikan gimana?, coba saja. Tapi saya setuju kalau memang harus ada pengaturan supply dan demand. Langsung saja kita to the point di sini,” tuturnya.

Berbuah Keputusan

Menjelang akhir sesi diskusi, Dirjen Peternakan dan Keswan Nasrullah tiba di lokasi pertemuan. Dirinya mengapresiasi semua stakeholder yang menyempatkan diri untuk datang dan menghargai semua pendapat mereka masing – masing.

Menurut pengakuannya ia sudah beberapa kali didatangi oleh Duta Besar Brazil ke kantornya. Hal ini tentu saja perihal impor daging ayam asal Brazil yang tentu saja sudah harus masuk ke Indonesia.

“Saya sudah dihantam terus sama Brazil, saya bilang belum bisa. Dan saya masih menolak untuk melakukan importasi dengan cara saya sendiri. Dari situ saya berpikir, ini kalau nggak diselesaikan segera mungkin bisa hancur ini perunggasan kita. Yang kecil, besar, sama saja pasti bakal kena imbas,” tuturnya.

Akhirnya setelah menjabarkan data – data dan fakta yang ada, disepakatilah beberapa keputusan yang akhirnya menutup pertemuan hari itu. Diantaranya adalah mengeluarkan referensi harga live bird di beberapa daerah untuk hari rabu dan kamis (16-17 September 2020), menambah keikutsertaan integrator yang berpartisipasi dalam program on – off berjualan, dan membentuk satuan tugas (task force) perunggasan nasional yang melibatkan stakeholder perunggasan.

Semoga saja semua keputusan yang diambil oleh seluruh stakeholder yang datang dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, perlu diingat juga bahwa semua orang juga sudah jenuh dengan persoalan perunggasan ini, dan oleh karenanya harus segera dituntaskan. Perlu diingat juga, musuh sebenarnya, Brazil kini tengah mengintai kita untuk memangsa perunggasan Indonesia, idealnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan stakeholder lainnya untuk menjaga kondusifitas perunggasan di negeri ini. Semoga ini adalah pertanda baik (CR).

BERKOPERASI ALA PINSAR INDONESIA


Teten Masduki menyerahkan seritifkat badan hukum koperasi milik Pinsar Indonesia

Salah satu Badan Usaha yang diklaim menjadi identitas bangsa adalah koperasi. Sebuah unit usaha yang bergerak dalam bidang apapun jika diintegrasikan dalam bentuk koperasi yang solid maka dapat dipastikan usaha tersebut akan maju.

Hal ini terlontar dari mulut Ketua Umum PINSAR Indonesia Singgih Januratmoko di Parung 31 Agustus 2020 yang lalu dalam acara penyerahan sertifikat badan hukum koperasi milik Pinsar Indonesia. Singgih mengatakan bahwa koperasi ini dibentuk sebagai bentuk perjuangan peternak mandiri dari ketergantungan akan DOC dari integraror.

"Ini koperasi pertama yang bergerak di bidang indukan (GPS). Harapannya kita bisa mulai mengurangi ketergantungan bibit dan peternak bisa mendapatkan bibit yang berkualitas dengan harga terjangkau," tutur Singgih.

Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki yang hadir menyerahkan sertifikat badan hukum koperasi milik PINSAR mengatakan bahwa sudah menjadi keniscayaan bagi para peternak mandiri yang skala usahanya tergolong UMKM untuk membentuk koperasi, ia bahkan menganjurkan peternak ayam di Indonesia agar mengikuti langkah yang dilakukan Singgih.

"Pemerintah berkomitmen melindungi dan tentunya membantu orang - orang untuk bisa tumbuh melalui koperasi, karena saat ini peternak mandiri berskala kecil sulit bersaing dan mendapatkan pasar," kata Teten. 


Dalam waktu dan kesempatan yang sama, Teten juga meresmikan fasilitas produksi ayam kampung olahan milik PT Sumber Unggas Indonesia. (CR)

 


PANDUAN HARGA REFERENSI LIVE BIRD HARI INI




Suasana rembug perunggasan nasional (Foto: Infovet)

Bertempat di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia menyelenggarakan kegiatan Rembug Perunggasan Nasional, Rabu (12/2).

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya pada 22 Januari 2020 lalu dalam upaya menjaga kestabilan harga ayam hidup (live bird).

Hasil dari rembug ini salah satu diantaranya yaitu peternak berharap harga ayam hidup diatas HPP dan memberikan keuntungan.

Berdasarkan realisasi 2019 harga tidak mencapai harga referensi Permendag 96 tahun 2018, upaya yang bisa dilakukan salah satunya adalah menekan harga pokok produksi, diantaranya harga sapronak (DOC dan pakan) untuk menjadi lebih rendah. Hal ini bisa dilakukan jika ada evaluasi terkait kebijakan jagung.

Berikut ini panduan harga referensi penjualan mulai Kamis, 13 Februari 2020:


BOBOT LB (KG)
BANTEN
JABOTABEK
- SUKABUMI
BANDUNG
PURWASUKA
JATENG
JATIM
> 2.2
19.500
19.500
19.500
19.000
19.500
2.0 – 2.2
19.500
19.500
19.500
19.000
19.500
1.8 – 2.0
19.500
19.500
19.500
19.000
19.500
1.6 – 1.8
19.500
19.500
19.500
19.000
19.500
1.4 – 1.6
20.000
20.000
20.000
19.000
19.500
1.2 – 1.4
20.000
20.000
20.000
19.000
19.500
1.0 – 1.2
20.500
20.500
20.500
19.000
19.500
< 1.0
20.500
20.500
20.500
19.000
19.500
Sumber: GOPAN

Keterangan: Harga berlaku sampai dengan Minggu, 16 Februari 2020 akan dievaluasi kembali Senin, 17 Februari 2020



AKSI DAMAI PETERNAK AYAM DI KEMENDAG

Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri menerima peternak yang melakukan demonstrasi (Foto : CR)

Ratusan peternak ayam dari berbagai daerah yang tergabung Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) kembali menyuarakan kegelisahannya kepada instansi pemerintah. Kali ini mereka mendatangai Kementerian Perdagangan pada Rabu, (27/11).

Dalam aksinya kali ini, PPRN meminta agar pemerintah menetapkan regulasi terkait harga acuan ayam hidup (live bird). Salah satu koordinator aksi, Parjuni mengatakan bahwa dengan adanya harga acuan yang jelas dan pasti maka dapat melegakan nafas peternak.

"Kalau sudah ada regulasinya nanti peternak bisa lebih untung, enggak kaya sekarang, harga sudah ada acuan, tapi masih disuruh tetap turun. Yang rugi kan jadi peternaknya lagi," tuturnya.

Ia melanjutkan, sebenarnya dalam Permendag No. 96 tahun 2018 harga acuan memang telah diatur, namun begitu masih ada yang harus diperbaiki. 

"Di Permendag harga acuan live bird Rp. 18.000 - Rp. 20.000 perkilogram, untuk Pulau Jawa mungkin tidak ada masalah, namun rekan - rekan kami di Kalimantan misalnya, kan harga Sapronaknya juga berbeda (lebih mahal), makanya harga acuan itu harus diatur juga berdasarkan daerahnya," ungkap Parjuni.

Tuntutan lain yang disuarakan peternak yakni kestabilan harga bibit ayam umur sehari (DOC). Salah satu peserta aksi, Sugeng Wahyudi menuturkan bahwasanya saat ini acuan harga untuk DOC juga harus ditegaskan. 

"Harga DOC kan variatif ya, tergantung perusahaan breeding, ada yang murah (Rp.3.000-an) sampai yang mahal (Rp.5.000-an), nah ini harus diatur juga dan kami mohon agar Kemendag ikut andil dalam hal ini. 

Ia menambahkan bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dan butuh campur tangan pemerintah untuk urusan perunggasan di hulu dan hilir. Karena menurut Sugeng, saat ini peternak rakyat yang selalu dirugikan dengan kondisi perunggasan yang carut - marut.

Aksi peternak ditanggapi oleh Sekretaris Direktorat Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra. Ia mengajak perwakilan peternak dari tiap daerah untuk masuk dan berdiskusi.

"Saya rasa tuntutan peternak ini logis, dan kami juga akan berusaha untuk mengakomodir semua tuntutan tersebut. Saya harap aksi ini tetap berjalan baik dan damai, yakinlah bahwa pemerintah ada untuk rakyat," tukasnya.

Kemudian sekitar 15 orang perwakilan peternak dari berbagai daerah berdiskusi dengan pihak Kemendag. Diskusi digelar secara tertutup bersama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Hingga berita ini diturunkan, hasil diskusi masih belum diumumkan. (CR)

PERINGATI HARI AYAM & TELUR NASIONAL, PINSAR GELAR KAMPANYE GIZI

Makan telur bersama, membuka acara kampanye gizi di Jakarta (31/10) (Foto : CR)

Memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional serta World Egg Day yang jatuh pada 15 Oktober 2019 lalu, PINSAR Indonesia kembali mengadakan kampanye gizi di Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta 31 Oktober 2019 yang lalu.

Acara tersebut rutin dilaksanakan oleh PINSAR sebagai salah satu stakeholder perunggasan di Indonesia. PINSAR juga menggandeng stakeholder lain seperti ASOHI, FAO ECTAD, dan PD Dharmajaya. Ricky Bangsaratoe selaku ketua panitia acara tersebut mengatakan bahwa kali ini sasaran dari kampanye gizi adalah Ibu - Ibu PKK dari berbagai Kota Madya dan Kecamatan di DKI Jakarta. "Sasarannya adalah Ibu - Ibu PKK karena mereka ini kan seperti agent of change, minimal satu orang ibu dapat mempengaruhi keluarganya, lagian kan kalau sasarannya ibu - ibu akan lebih efektif, karena mudah viral dari mulut ke mulut, maklum deh ibu-ibu," tutur Ricky. Ia juga menerangkan bahwa acara serupa kembali akan dilaksanakan di Kalimantan Timur dan DKI Jakarta tahun depan.

Kampanye Gizi dibuka secara simbolis dengan memakan telur rebus bersama - sama oleh semua yang hadir. Peserta diberikan pengetahuan mengenai pentingnya peran protein hewani bagi pertumbuhan. Hal itu disampaikan oleh Mantan Ketua Umum ASOHI Rakhmat Nuryanto. "Disini saya mencoba menjelaskan dan mengkalrifikasi beberapa mitos yang enggak bener terhadap ayam, telur, daging dan protein hewani lainnya. Ini penting karena banyak masyarakat yang enggan makan ayam dan telur misalnya hanya karena termakan mitos tadi, padahal secara ekonomi mampu," tutur Rakhmat.

Selain mengenai pentingnya konsumsi protein hewani, peserta juga diberikan bekal mengenai tatacara handling atau penanganan daging yang baik dan benar oleh  Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan DKI Jakarta. Peserta juga dimanjakan dengan adanya bazar murah protein hewani yang digelar oleh PD Dharmajaya dan PT Sumber Unggas Indonesia. Dalam bazar tersebut peserta dapat membeli daging ayam kampung asli dengan harga Rp 40.000/ekor dan telur ayam kampung asli seharga Rp 50.000 / 40 butir. 

Yanti seorang peserta dari PKK Kecamatan Gambir mengatakan bahwa ia banyak mendapatkan manfaat dari acara ini. "Saya jadi tahu kalau beberapa mitos tentang telur dan ayam yang ada horonnya itu enggak betul, dan jadi semakin yakin dalam memakan ayam dan telur. Terima kasih untuk panitia juga karena seru juga ada pasar murahnya," pungkas Yanti. (CR)


SINGGIH JANURATMOKO KEMBALI PIMPIN PINSAR INDONESIA

Eddy Wahyudin melantik Singgih dan Hartono sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina Pinsar Indonesia 2019-2024
Secara aklamasi Munas Pinsar Indonesia kembali menetapkan Singgih Januratmoko SKH sebagai Ketua Umum Pinsar Indonesia  dan Drh Hartono sebagai Ketua Dewan Pembina untuk periode kepengurusan 2019-2024. Penetapan dilakukan dalam sidang pleno Munas V Pinsar yang dipimpin oleh Eddy Wahyudin didampingi Vinca Lestari dan Perdana Agusta selaku presidium sidang.

Munas Pinsar Indonesia berlangsung di hotel Grand Zuri BSD, Tangerang Banten, Jumat 20 september 2019. Penetapan ketua umum berlangsung pukul 22.17 setelah pimpinan sidang menanyakan apakah peserta setuju jika Singgih dan Hartono melanjutkan jabatannya. Semua peserta serentak menyatakan setuju.

Setelah dibacakan keputusan Munas, pimpinan sidang melantik Singgih dan Hartono,  dilanjutkan ucapan selamat dari semua peserta Munas yang terdiri dari utusan dari  21 daerah/wilayah dan utusan pengurus pusat serta para peninjau Munas.

Sebagaimana munas IV tahun 2014, Munas V tahun ini membahas AD ART , program kerja,  menetapkan ketua umum, serta membahas masalah yang dihadapi para anggota di berbagai daerah.

Singgih Januratmoko dikenal sebagai peternak sukses dengan badan usaha bernama Januputro Group.  Ia dipercaya sebagai Ketua Umum Pinsar Indonesia pada Munas IV Pinsar tahun 2014 menggantikan  Hartono. Kesuksesan nya memimpin Pinsar Indonesia aelama 5 tahun membuat dia dipercaya secara aklamasi untuk melanjutkan kepemimpinan.

Pada pemilu 2019 ini Singgih juga masuk ke kontestasi legislatif dan berhasil lolos sebagai anggota DPR pusat dari Partai Golkar.
Keberhasilan di partai politik tampaknya makin memperkuat pengurus Pinsar Wilayah dan Daerah untuk mendukung Singgih kembali menahkodai Pinsar. Beberapa pengurus Pinsar berharap dengan menjadi angota DPR Singgih bisa kebih efektif memperjuangkan aspirasi peternak unggas. ***





MASUKNYA AYAM IMPOR BRASIL, CEDERAI PETERNAKAN DALAM NEGERI




Salah satu peternakan mandiri di kawasan Bekasi (Foto: Istimewa)

Menyusul protes di kalangan peternak mandiri ayam ras dalam negeri mengenai potensi impor ayam ras dari Brasil yang dilayangkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tertanggal 17 Juli lalu, ternyata Indonesia harus menerima kenyataan pedih.

Potensi masuknya ayam impor dari Brasil, dinilai Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko, tidak hanya mencederai peternakan mandiri dalam negeri, tetapi juga industri perunggasan secara luas. Persaingan dengan produk impor pun disebut bisa mengancam jutaan pekerja di sektor tersebut.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyebutkan Indonesia melanggar empat gugatan Brasil mengenai importasi ayam ras.

Adapun empat pelanggaran yang termaktub dalam laporan panel yang diadopsi Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) pada 22 November 2017 itu mencakup pelanggaran aturan mengenai kesehatan, pelaporan realisasi mingguan importir, larangan perubahan jumlah produk, serta penundaan penerbitan sertifikat kesehatan.

“Ini menandai bahwa langkah pemerintah Indonesia untuk menahan masuknya daging ayam impor semakin berat,” tulis Singgih Januratmoko dalam surat yang ditujukan ke Mentan

Berangkat dari pertimbangan dan potensi dampak tersebut, Singgih bersama Pinsar mendesak pemerintah mengambil berbagai upaya agar impor tak terjadi.

Dewan Pembina Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) Sigit Prabowo menyatakan potensi masuknya impor ayam ras dari negara lain merupakan suatu yang tak bisa dihindari menyusul kekalahan Indonesia atas gugatan yang diajukan Brasil di WTO. Melihat hal ini, Sigit menilai perlu ada kerja bersama antara industri dan peternak mandiri untuk membangun gerakan efisiensi nasional.

 “Indonesia jelas sudah dua kali kalah di WTO, secara otomatis kita tidak bisa menghindari keputusan itu. Mau tidak mau ayam impor bisa masuk dan bersaing secara kompetitif,” ujarnya.

Sigit menyebutkan harga jagung yang masih mahal dan imbasnya ke harga pakan merupakan salah satu faktor utama yang mengakibatkan produksi ayam ras dalam negeri tak bisa se-efisien ayam impor. Hal ini diikuti pula dengan harga bibit ayam/DOC yang mahal.

“Mereka punya pabrik pakan sendiri, breeding sendiri. Jadi tanpa mencari untung di penjualan broiler atau livebird mereka sudah untung di pakan,” tutup Sigit. (bisnis.com/INF)

EVALUASI PENYELAMATAN PERUNGGASAN NASIONAL

Rapat evaluasi dihadiri perwakilan peternak maupun pelaku usaha peternakan (Foto: Infovet)

Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia, menyelenggarakan Rapat Evaluasi Penyelamatan Perunggasan Nasional. Rapat tersebut diselenggarakan pada Selasa (25/6/2019) di Ballroom IPB International Convention Center, Bogor.

Hadir dalam rapat tersebut adalah para pimpinan perusahaan perbibitan maupun pakan, pelaku peternakan mandiri, dan asosiasi peternak unggas.

Latar belakang diadakannya rapat ini, seperti disebut dalam undangan yang diterima Infovet bertanggal 21 Juni 2019, adalah seminggu setelah berjalannya instruksi Menteri Pertanian untuk memperbaiki harga ayam hidup menuju harga referensi farm gate dinilai belum berhasil.

Disebutkan kondisi saat ini terasa sangat berat bagi pelaku perunggasan, sehingga patut dicari bersama jalan keluar untuk memperbaiki kondisi bisnis perunggasan.

Rapat yang mengagendakan evaluasi dan solusi penyelamatan perunggasan nasional ini, menghasilkan banyak buah pikir dari pesertanya.

Sugeng Wahyudi selaku Ketua Panitia menilai telah ada upaya perbaikan harga melalui koordinasi tunda jual untuk pabrikan besar. Pada 30 Mei-1 Juni jumlah DOC FS sudah jauh lebih sedikit, maka seharusnya harga hari ini dan esok sudah bisa naik. Dia juga mengungkapkan bahwa data dari pemerintah produksi DOC mencapai 68 juta, sedangkan kebutuhannya hanya 60 juta.

Sementara itu temuan di lapangan, menurut Tarto dari Satgas Pangan, kandang dan RPA full. Menurutnya, harga dipermainkan oleh broker. Akibatnya harga ayam di pasar di tingkat konsumen tidak berbanding lurus dengan harga ayam hidup di tingkat peternak yang terus menurun.

Tarto mengharapkan agar ada kesepekatan yang clear diantara pelaku bisnis perunggasan. Dia juga menyarankan agar kunci harga ditahan dan pemotongan DOC FS dilakukan secara proporsional.

Achmad Dawami, praktisi perunggasan yang dikenal juga sebagai Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) mengatakan harga adalah cerminan supply dan demand. Menurutnya, perlu untuk memotong mata rantai, tidak melalui trader, agar terlihat cerminan pasar yang sebenarnya.

“Tanggal 10 Juni GPPU diinstruksikan untuk menghitung over supply dan mengusulkan cutting. Jangka pendek melalui pemotongan DOC FS melalui evaluasi,” ungkapnya.

Dasar populasi DOC harus merujuk data pemerintah, potensi produksi 3,5 miliar DOC di tahun 2019. Target pemerintah di tahun 2020 adalah merujuk angka 13,5 kg/kapita/tahun dengan rata-rata berat badan ayam 1,6 kg/ekor.

Pada tanggal 13 Juni diputuskan tim ahli 30%, sementara usulan GPPU 20,8 % dalam bentuk anak ayam. Keputusan itu bagaimana pelaksanaannya? Sampai tanggal 24 Juni kejelasan cutting tidak ada kejelasan.

Sementara pelaku perunggasan lain menyatakan masalah ayam saat ini sudah diluar normal. Turunnya harga sudah dimulai menjelang Idul Fitri.

Pada rapat evaluasi ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

Harga referensi Live Bird, Rabu 26 Juni 2019 (Ring 1)
0,8 kg  – 1 kg   : Rp 20.000
1,1 kg – 1,2 kg : Rp 19.000
1,2 kg – 1,4 kg : Rp 18.000
1,4 kg – 1,6 kg : Rp 17.000
1,6 kg – 1,8 kg : Rp 14.500
1,8 kg – 2 kg   : Rp 13.500
2 UP                : Rp. 11.000

Catatan:
-Harga Nett
-Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang (Purwasuka) selisih Rp 1.000 dengan ring 1
-Harga berlaku mulai tanggal 26 Juni 2019


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer