Seminar dihadiri oleh para dokter hewan dari berbagai pet clinic di Jabodetabek. (Foto-foto: Infovet/NDV) |
PT Tiga Inovasi Medika, anak perusahaan Fenanza yang bergerak di bidang alat medis hewan kesayangan, mengadakan seminar dan workshop internasional yang berlangsung selama dua hari.
Seminar bertajuk “Evidence-Based Approaches and Treatment Update for Skin Disorders” diadakan pada Senin (19/5) di IPB International Convention Center, Bogor.
“Kami percaya bahwa penyakit kulit adalah salah satu alasan teratas klien datang ke praktik dokter hewan. Tujuan perusahaan kami adalah membantu bisnis hewan kesayangan untuk tumbuh. Sehingga kami berfokus pada kebutuhan bisnis hewan kesayangan,” kata Direktur PT Tiga Inovasi Medika, Drh Andre Firmansyah MSc, saat membuka seminar.
Turut membuka seminar adalah Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI), Drh Siti Komariah.
VetEase untuk Beragam Kebutuhan Terapi
Narasumber pertama adalah Assistant Manager-Sales Team Recens Medical Inc, Jay Mun, yang memperkenalkan VetEase, alat untuk anti-inflammatory treatment pada hewan.
“Di kedokteran hewan teknologi cryotherapy bukanlah hal baru. Namun teknologi VetEase lebih unggul dibanding cryotherapy karena menggunakan rapid precision temperature control. Sehingga mudah untuk mengatur suhu dan waktunya, juga mampu mencapai suhu yang diinginkan hanya dalam 2-3 detik,” jelas Jay Mun.
“Perangkat dengan teknologi yang sangat canggih ini, cara kerjanya mengubah larutan menjadi partikel es kecil sekecil 30 mikrometer, lalu diaplikasikan menggunakan spray jet. VetEase memiliki tiga mode yang mudah untuk diganti-ganti.”
IN (IceNeedling) Mode memiliki kontrol suhu 2° C. Berfungsi untuk mereduksi inflamasi dan menyembuhkan luka, sekaligus treatment alopecia X, atopic dermatitis, chronic dermatitis, allergic dermatitis, dan LPP. Mode ini sangat efektif, lembut, dan bebas stres untuk hewan.
VetEase mengandung lebih dari 97% exosome murni, lebih besar dibanding produk serupa di pasaran dengan kurang dari 70% exosome. VetEase memberikan treatment tanpa obat. Ampuh sebagai treatment untuk kondisi kulit yang sulit dan resistan terhadap treatment konvensional.
Jay Mun mencontohkan penggunaan IN Mode pada hewan salah satunya adalah kucing yang luka jaringan kulitnya, mengalami defisiensi kulit, dan regenerasi kulit berjalan lambat. Tidak ada perbaikan meskipun sudah ditangani dengan terapi dan obat-obatan.
Ketika diberikan aplikasi VetEase IN Mode + VexoHeal 1 ml sebanyak dua kali dalam dua minggu, segera terlihat perbaikan. Kecepatan regenerasi jaringan yang rusak meningkat, luka sembuh lebih cepat, dan terjadi regenerasi menyeluruh.
CX (cooling) Mode memiliki kontrol suhu -5 hingga 5° C untuk mempertahankan suhu kulit selama jangka waktu tertentu guna memberikan efek terapeutik. Digunakan sebagai treatment gatal-gatal, pereda sakit, blepharitis, dan interdigital dermatitis.
Jay Mun mencontohkan pengaplikasian CX Mode pada anjing jenis Shih Tzu yang menderita interdigital dermatitis dengan bercak kemerahan dan gatal-gatal. Setelah treatment dengan VetEase CX Mode, suhu -5° C selama 10 detik, seminggu sekali dalam empat minggu segera tampak perbaikan yang signifikan. Terjadi penurunan PVAS skor dari 6 ke 2 dan Erythema skor dari 9 ke 4.
FX (freezing) Mode memiliki kontrol suhu -79° C, merupakan cryosurgery mode untuk lesion removal yang presisi. Dengan suhu hingga serendah -79° C, maka selain mati, sel kulit akan beku sehingga mudah dilepas.
Contoh pengaplikasian VetEase FX Mode adalah pada anjing betina jenis Bichon Frise berumur lima tahun. Menderita tumor yang mengalami pembengkakan dan penonjolan. Diaplikasn FX Mode seminggu sekali selama dua minggu. Hasilnya tumor bisa diangkat tanpa anestesi dan pendarahan.
Assistant Manager-Sales Team Recens Medical Inc, Dima Yoo, turut mempresentasikan studi kasus kesuksesan penggunaan VetEase di berbagai negara. Salah satunya di Italia, dimana Dr Luisa Cornegliani Dip ECVD, dari Clinica Veterinaria San Siro Anicura, menangani kucing betina dengan masalah lesi kulit di punggung. Lesi tersebut sudah berumur enam bulan dan beberapa perawatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
VetEase (Exosome) diaplikasikan sekali seminggu dan pada minggu 1-2 mulai terlihat perbaikan. Minggu 3-4 penyembuhan lesi semakin cepat dan di minggu 5-6 luka sembuh sepenuhnya.
Workshop Cryotherapy dan Stem-Cell
Narasumber selanjutnya adalah Dr Kim Ha Jung PhD DVM, dari Chonnam National University. Membawakan materi Atopic Dermatitis in Dogs: Update. Dipaparkannya beberapa studi kasus dimana masing-masing menggunakan treament berbeda, dan salah satunya mengaplikasikan VetEase Exosome.
Kim juga menjadi coach di workshop yang merupakan kelanjutan dari seminar. Yaitu “Hands-On Diagnosis and Treatment with Cryotherapy and Stem-Cell in Veterinary Practice” yang dilaksanakan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan IPB pada Selasa (20/5).
Seminar juga diikuti dengan sesi tanya jawab yang dengan antusias diminati oleh para peserta, para dokter hewan dari berbagai klinik hewan di Jabodetabek. (ADV)