-->

FANCOM ONE SISTEM KONTROL KANDANG, LEBIH CANGGIH DAN DATANYA TRANSPARAN

Semakin banyak peternak unggas dan babi di Indonesia yang menerapkan otomatisasi di manajemen kandang mereka. Tidak hanya karena hemat waktu dan hemat tenaga kerja. Namun teknologi otomatisasi juga memberikan akurasi, presisi, serta profit yang lebih baik. Sistem kontrol berbasis komputer adalah pusat dari segala otomatisasi tersebut.

Pentingnya Kualitas Sistem Kontrol

Ternak adalah aset terpenting para peternak. Untuk perawatan harian ternak di kandang, peralatan yang digunakan harus betul-betul handal. Terutama untuk sistem kontrol, kualitasnya harus diperhatikan secara serius. Apakah mampu menahan udara agresif di dalam kandang? Seberapa baik respons kontrol terhadap situasi ekstrem seperti perubahan suhu yang tiba-tiba, angin kencang, atau perbedaan ekstrem antara suhu siang dan malam?

Bentuk ideal otomatisasi peternakan adalah yang sesuai dengan situasi spesifik peternak dan mengotomatiskan secara tepat proses yang ingin diotomatisasi. Perlu dibuat rencana yang baik untuk kandang termasuk dimensi dan tingkat hunian hewan, dan hitung kapasitas yang diperlukan untuk ventilasi, pemanasan, pendinginan, dan pemberian pakan. Pastikan semua instalasi dapat dikontrol dengan baik. Persiapan ini akan memungkinkan peternak untuk membuat keputusan yang tepat tentang solusi otomatisasi terbaik untuk peternakannya.

Fancom One, Smart Farm Ecosystem

Sistem yang dapat dengan mudah memenuhi semua kebutuhan kandang adalah Fancom One, smart control system baru dari Fancom yang menaikkan manajemen peternakan ke level berikutnya. Sistem canggih ini bukan sekadar solusi tradisional, namun adalah smart farm ecosystem yang lengkap.

Smart farm ecosystem adalah sistem modern berteknologi tinggi yang membantu peternak merawat ternaknya dengan lebih mudah dan efisien. Sistem ini menggunakan teknologi terkini untuk secara otomatis menciptakan kondisi terbaik bagi ternak. Merupakan sistem cerdas dan terpadu yang memanfaatkan teknologi terkini untuk mengoptimalkan kondisi hewan ternak secara otomatis.

Sistem ini mencakup berbagai aspek seperti pengendalian iklim, distribusi pakan dan air, otomatisasi pakan dan penimbangan, pencahayaan, dan pemantauan kesehatan hewan. Semuanya terhubung melalui sensor dan unit kontrol cerdas, yang memungkinkan semua aspek bekerja sama secara tepat, saling menyempurnakan, dan membentuk satu kesatuan yang kohesif.

Fancom One mengelola dan mengendalikan semua proses di dalam kandang dari satu lokasi terpusat. Inti dari sistem ini adalah komputer pusat yang kuat yang mengelola semua peralatan penting dengan presisi. Sistem ini menawarkan semua pengaturan yang diperlukan untuk mengendalikan proses secara otomatis di seluruh siklus produksi, dari hari pertama hewan datang hingga hari mereka meninggalkan peternakan.

Berdasarkan data kurva pertumbuhan yang tercatat, parameter kontrol secara otomatis tumbuh bersama ternak dan beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Alarm akan dibuat untuk segera memperingatkan peternak jika ada situasi yang tidak normal, sehingga peternak selalu dapat mengendalikan proses produksi di kandang.

Fitur Canggih yang Memberikan Manfaat Besar

Fancom One dikembangkan oleh Fancom BV, perusahaan produsen peratalan peternakan dan pertanian canggih yang berbasis di Belanda. Untuk mengembangkan Fancom One, Fancom BV menggabungkan keahlian teknis dengan pengetahuan mendalam tentang proses peternakan. Kedua elemen ini terintegrasi dengan sempurna di Fancom One, yang menjadikan sistem ini unik dan mengarah pada kontrol proses yang presisi.

Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki sistem kontrol kandang Fancom One:

Kontrol proses yang presisi. Algoritma kontrol iklim dan sistem pemberian pakan otomatis canggih. Sepenuhnya siap untuk inovasi terkini, seperti sensor pintar, IoT (Internet of Things), dan AI (kecerdasan buatan), yang memungkinkan peternakan dikelola dengan lebih efisien dan ramah terhadap hewan.

Personalisasi user interface. Pengguna dapat dengan mudah membuat dasbor pribadi dan memutuskan informasi apa yang ingin mereka lihat di dasbor tersebut, yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Widget menampilkan data penting secara sekilas, seperti kondisi iklim, asupan pakan, atau kesehatan hewan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk bereaksi lebih cepat saat dibutuhkan, menghemat waktu, dan mengurangi risiko kesalahan.

Kontrol akses berbasis peran. Fitur ini memungkinkan untuk secara tepat menentukan siapa yang memiliki akses ke bagian mana, sehingga pengelolaan peternakan menjadi lebih efisien dan aman. Data sensitif tetap terlindungi karena hanya karyawan yang membutuhkan informasi ini untuk pekerjaan mereka yang diberi akses. Hasilnya, setiap anggota tim mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari mereka, dan setiap masalah dapat dideteksi dan diselesaikan dengan lebih cepat. Hal ini karena setiap modifikasi dapat dilacak langsung ke pengguna yang bertanggung jawab.

Pengaturan modular. Peternak dapat dengan mudah menyesuaikan sistem kontrol dengan kebutuhan spesifik masing-masing. Karena setiap peternakan bersifat unik, modul terpisah untuk pengaturan iklim, otomatisasi pakan, dan penimbangan hewan memungkinkan peternak memilih fungsi yang relevan bagi mereka, tanpa tambahan yang tidak perlu. Seiring pertumbuhan peternakan atau perkembangan teknologi, modul baru dapat dengan mudah ditambahkan tanpa harus mengganti seluruh sistem. Hal ini membuat investasi ini tahan lama.

Alarm cerdas. Pemberitahuan yang tepat waktu dan dapat diandalkan tentang kerusakan di kandang sangatlah penting. Tidak peduli seberapa lengkap peralatan kandang, situasi yang tidak terduga selalu dapat menyebabkan kerusakan. Selama tindakan dapat diambil tepat waktu, hal ini tidak akan menjadi masalah. Namun tanpa alarm, kesalahan yang tampaknya kecil dapat menyebabkan kerusakan besar. Fancom One memastikan bahwa alarm selalu sampai ke orang yang tepat. Selain itu, sistem ini menyediakan perekaman data alarm yang komprehensif, sehingga dapat dianalisa di kemudian hari.

Terhubung di mana saja dan kapan saja. Di Fancom One, semua komponen terhubung satu sama lain dan ke internet. Hasilnya, data peternakan dapat diakses kapan saja, di mana saja, bahkan melalui smartphone, dan dapat dengan mudah dibagikan ke pihak lain yang berkepentingan. Dengan menganalisis data dari komputer kandang dan mengidentifikasi tren, peternak dapat mengoptimalkan penggunaan pakan, air, energi, dan sumber daya lainnya. Hal ini menghasilkan peternakan yang lebih efisien dan membantu mengurangi jejak ekologis.

Manajemen Data

Proses otomatis di peternakan akan menjadi sumber informasi yang berharga tentang lingkungan hewan, asupan pakan dan air, serta perilaku mereka. Fancom One menyajikan data ini secara benar-benar transparan dalam bentuk grafik dan tabel yang jelas. Peternak dapat membandingkan kandang yang satu dengan yang lainnya dan adanya penyimpangan akan segera terlihat, sehingga peternak dapat mengambil tindakan tepat waktu.

Peternak akan mengetahui gambaran situasi di peternakannya. Juga memahami mengapa performa sebuah kandang lebih baik dari yang lainnya.

Data dari Fancom One juga bisa dengan mudah dibagikan secara real time pada pihak lain. Misalnya pada investor, konsultan atau partner bisnis. Sehingga satu sama lain bisa berdiskusi berdasarkan fakta, angka dan perilaku hewan. Hal ini dapat membuat peternak untuk bisa lebih fokus meningkatkan kinerja peternakannya. Sehingga menghasilkan ROI yang baik, kesejahteraan hewan yang optimal dan keberlanjutan peternakan.

Fancom One sekarang sudah bisa didapatkan di Indonesia. Silakan hubungi Fancom BV di fancom@fancom.com untuk berdiskusi dan mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana Fancom One. (ADV)


TIPS VENTILASI HEMAT ENERGI UNTUK KANDANG UNGGAS DAN BABI

Tampak luar sistem ventilasi Fancom yang terpasang di kandang.

Ventilasi sangat penting untuk menjaga kesegaran udara di kandang dan untuk kesejahteraan hewan. Namun sistem ventilasi juga menghabiskan sekitar 75% energi yang digunakan di peternakan unggas modern dan peternakan babi. Hal itu bisa menjadi pengeluaran yang besar pada biaya operasional.

Sebenarnya biaya energi sistem ventilasi bisa dipangkas hingga 80% tanpa mengorbankan kualitas udara. Beberapa tips dari Fancom berikut ini bisa dicoba untuk menurunkan biaya energi sekaligus menjaga lingkungan kandang tetap sehat.

Pemeriksaan Peralatan Secara Rutin

Perawatan rutin akan membantu memangkas biaya dengan cara menjaga sistem ventilasi kandang tetap efisien.

Periksa sensor suhu: Sensor mengontrol ventilasi berdasarkan suhu kandang. Jika tidak akurat, sensor dimungkinkan untuk melakukan ventilasi berlebihan sehingga membuang-buang energi. Bandingkan pembacaan sensor dengan termometer standar untuk memastikan keakuratan.

Jaga kebersihan kipas dan inlet: Jika lama tidak dibersihkan kipas dan inlet akan dilekati debu dan sarang laba-laba yang akan menghambat aliran udara. Sehingga membuat kipas bekerja lebih keras dan menggunakan listrik hingga 50% lebih banyak. Bersihkan kipas dan inlet udara setelah setiap siklus produksi untuk menjaga efisiensi.

Gunakan airflow cone: Penggunaan airflow cone pada masuk dan keluarnya udara akan mengurangi turbulensi, menurunkan hambatan kipas dan mengurangi penggunaan energi. Pasang entry cone pada kipas cerobong asap dan pastikan kipas yang dipasang di dinding memiliki cone bawaan. Contoh kipas yang ideal adalah model I-Fan 145 dari Fancom yang memiliki outflow cone untuk efisiensi yang lebih baik.

Pilih Kipas yang Hemat Energi

Kipas modern dirancang untuk menggerakkan udara secara efektif dengan menggunakan lebih sedikit energi. Ukuran utama efisiensi adalah daya kipas spesifik (W/(1000 m³/jam)), yang menunjukkan seberapa banyak daya yang dibutuhkan kipas untuk menggerakkan 1000 m³ udara. Saat memilih kipas untuk kandang, periksa nilai ini untuk menemukan pilihan kipas yang paling hemat energi.

Pilih kipas EC dengan teknologi komutasi elektronik (electronically commutated) yang menggunakan motor yang menyesuaikan kecepatan secara otomatis, sehingga bisa mengurangi penggunaan energi dan meningkatkan keandalan. Kipas jenis ini juga tidak bising dan lebih tahan lama.

Contoh kipas EC yang bagus adalah Fancom I-Fan Xtra. Kipas dengan peringkat IE4 dan IP66 ini dilengkapi dengan perlindungan motor internal dan perlindungan kelebihan beban tambahan, menghilangkan kebutuhan akan kabel berpelindung, dan dapat memangkas penggunaan energi hingga 80% dibandingkan dengan kipas tradisional. Bahkan terhadap sistem yang dikontrol frekuensi modern, kipas ini menghemat sekitar 20% lebih banyak energi.

Contoh lain adalah kipas I-Fan 145 One, ukurannya terbesar diantara kipass seri I-Fan Fancom. Keunggulannya antara lain sangat awet dengan kinerja yang sangat tinggi, yaitu maksimum 65.600 m3/jam (38.500 cfm) dan konsumsi energi minimum (pengukuran bersertifikat lab Bess no. 24517 dan 24518).

Maksimalkan Efisiensi Ventilasi

Setelah memilih kipas yang hemat energi, langkah selanjutnya adalah menggunakannya seefisien mungkin untuk memaksimalkan penghematan.

Jalankan kipas dengan kecepatan rendah: Kipas yang beroperasi pada RPM 100% menggunakan energi empat kali lebih banyak daripada kipas dengan RPM 50%. Dibanding menjalankan satu kipas dengan kecepatan penuh, menggunakan beberapa kipas dengan kecepatan rendah dapat memangkas konsumsi energi hingga 70% dengan tetap mempertahankan aliran udara yang sama.

Tabel perhitungan berikut ini menunjukkan perbedaan konsumsi energi, dengan asumsi kapasitasnya adalah 20.000 m3/jam.

Output

Jumlah Kipas

Konsumsi Energi

20.000 m3

1 x I-Fan 80 kecepatan 100%

0,75 kWh

20.000 m3

2 x I-Fan 80 kecepatan 50%

0,30 kWh

20.000 m3

4 x I-Fan 80 kecepatan 33%

0,22 kWh

Penghematannya bisa hampir 70%. Syaratnya adalah kipas tetap sangat stabil pada kapasitas rendah. Kipas seri I dari Fancom dapat dengan mudah dikontrol pada kapasitas rendah, hingga 20-30%, tergantung pada tekanan balik.

Gunakan kontrol smart fan: Fitur combi-table Fancom, yang disertakan dalam semua climate controller, mampu memilih kombinasi kipas yang tersedia yang paling efisien. Hal ini mencegah pengoperasian kecepatan penuh yang tidak perlu, tidak seperti kipas on/off tradisional yang selalu bekerja pada kecepatan 100%.

Dengan teknologi I-Fan dan sistem smart control, biaya energi dapat dikurangi secara signifikan, mencapai penghematan hingga 80%, sambil tetap menjaga kualitas udara yang optimal di dalam kandang.

Berikan Ventilasi yang Tepat

Salah satu kesalahan umum dalam pengaturan suhu adalah ventilasi yang berlebihan, yang membuang-buang energi dan menghilangkan panas secara tidak perlu. Di sisi lain, ventilasi yang terlalu sedikit menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Bahkan ventilasi tambahan sebesar 10% dapat meningkatkan biaya energi hingga 5%. Kuncinya adalah kontrol yang tepat untuk menyediakan jumlah udara segar yang tepat.

Aliran udara diukur menggunakan airflow transmitter. Berupa rotating transmitter yang ditempatkan di chimney. Saat udara mengalir melalui chimney, transmitter mulai berputar. RPM airflow transmitter menunjukkan seberapa banyak udara yang mengalir melalui chimney. Sistem climate control Fancom menggunakan pengukuran aliran udara ini untuk mengontrol tingkat ventilasi secara tepat.

Katup kontrol terletak di antara airflow transmitter dan kipas untuk mengatur ukuran bukaan untuk ventilasi udara. Hal ini memungkinkan untuk mengontrol aliran udara ke tingkat yang tepat. Proses tersebut sepenuhnya terjadi secara otomatis. Hanya perlu mengatur jumlah ventilasi yang diinginkan dan komputer akan mengontrol posisi katup yang optimal. Metode pengukuran dan kontrol ini memastikan kontrol ventilasi yang paling akurat untuk kandang ternak. Fluktuasi tingkat ventilasi, yang disebabkan oleh pengaruh angin misalnya, dihilangkan.

Dengan pengukuran dan kontrol aliran udara otomatis, sistem Fancom mengoptimalkan ventilasi, menjaga kondisi yang sempurna untuk kesehatan hewan sekaligus mengurangi pemborosan energi. (ADV)

ADM POULTRY FORUM 2025: KOLABORASI ILMIAH UNTUK MASA DEPAN INDUSTRI PERUNGGASAN

Foto bersama para peserta ADM Poultry Forum 2025. (Foto-foto: Dok. ADM)

Dalam dinamika industri perunggasan yang terus berkembang, kebutuhan akan pendekatan baru dalam nutrisi dan kesehatan unggas menjadi semakin mendesak. Menjawab tantangan ini, ADM Animal Nutrition Indonesia menggelar ADM Poultry Forum 2025, Rabu (7/5), sebuah forum ilmiah yang mempertemukan pakar, praktisi lokal, dan pelaku industri dalam satu wadah inspiratif.

Acara ini tak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan riset terbaru, namun juga sarana untuk memperkuat komitmen bersama membangun industri yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Dalam sambutannya, Country General Manager ADM Animal Nutrition Indonesia, Wully Wahyuni SPt MBA, menegaskan pentingnya forum ini sebagai kontribusi konkret bagi dunia perunggasan Indonesia. Ia memperkenalkan ADM sebagai perusahaan global dengan rekam jejak panjang dalam inovasi nutrisi, tak hanya bagi hewan, tetapi juga manusia.

Dengan jaringan pusat inovasi yang tersebar di berbagai negara, ADM hadir membawa solusi berbasis sains, dari bahan baku, premiks, feed additives, hingga specialty products. Forum ini diharapkan menjadi titik temu gagasan, dimana pengetahuan dan praktik terbaik dapat dikolaborasikan untuk memperkuat fondasi industri nasional.

Menakar Ulang Strategi Produksi Pullet

Mengawali sesi paparan ilmiah yang dibawakan Poultry Nutrition & Production Expert, Professor Emeritus Steve Leeson, membuka wawasan tentang pentingnya manajemen pullet, fase ayam muda yang kelak menjadi penentu performa ayam petelur. Menurutnya, salah satu kekeliruan umum yang masih terjadi di Indonesia adalah mengabaikan pakan pre-layer, padahal fase ini krusial dalam menentukan panjangnya siklus produksi telur.

Prof Steve menyoroti bahwa kebutuhan kalsium, meskipun dampaknya belum tampak di awal, akan sangat menentukan kualitas produksi jangka panjang. Selain itu, pengaturan energi dalam pakan harus sejalan dengan target jumlah telur, sementara kadar asam amino menjadi kunci pengendalian ukuran telur. Ia bahkan menyebutkan bahwa magnesium dapat membantu menambah berat telur jika digunakan secara tepat.

Tak kalah penting, ia memperkenalkan program mini-moult atau pre-pause sebagai strategi untuk meningkatkan ukuran telur pada awal produksi. Isu klasik seperti ketidakseimbangan rasio kalsium dan ketersediaan fosfor, terutama pada ayam tua, menjadi sorotan tersendiri.

Dalam konteks broiler breeder, peran antioksidan seperti vitamin E, selenium, dan pigmen carophyll seperti lutein, menjadi sangat kritikal dalam memastikan respons vaksin bekerja secara optimal terutama ketika periode pullet. Pada periode pre-breeder, selain untuk transisi kalsium, Prof Steve juga menekankan perlunya ‘fat pad’. Pada ayam breeder modern, ukurannya cukup ramping dengan cadangan lemak yang minimal. Pengelolaan cadangan lemak yang cukup, sangat penting untuk mempertahankan puncak produksi.

Ia juga membahas teknik spiking terutama pada pejantan yang berumur lebih dari 40 minggu sebagai cara memperpanjang periode fertilitas. Semua ini disampaikan dengan satu pesan kuat, manajemen nutrisi yang presisi adalah investasi jangka panjang.

Hati sebagai Pusat Kendali Tubuh Ayam

Private Poultry Farm Consultant, Tony Unandar, membawa audiens untuk memahami organ yang sering dilupakan namun sangat krusial yaitu hati. Dalam pemaparannya, hati digambarkan sebagai “mesin pusat” tubuh ayam, mengatur segala sesuatu mulai dari penyedia energi hingga detoksifikasi. Dalam konteks iklim tropis Indonesia, hati menghadapi tantangan besar, salah satunya heat stress yang memicu stres oksidatif dan kerusakan fungsi pencernaan.

Tony menguraikan bagaimana dysbiosis akibat stres panas dapat merambat menjadi leaky gut hingga anoreksia. Banyak peternak, katanya, terburu-buru memberi antibiotik sebelum memahami bahwa akar masalahnya mungkin terletak pada kerusakan hati. Ia juga menyoroti pentingnya analisis postmortem dan visualisasi struktur hati, sebuah pendekatan ilmiah untuk mendiagnosis penyakit lebih akurat.

Salah satu refleksi menarik adalah pertanyaan: Jika kondisi hati berada di tingkat sedang, apakah masih bisa diselamatkan? Jawabannya membuka ruang diskusi tentang fleksibilitas tubuh ayam dalam memperbaiki diri dengan bantuan nutrisi dan manajemen yang tepat termasuk strategi seperti puasa terkontrol.

Fungsi Hati dan Tantangan Modern

Memperdalam topik serupa, Prof Steve mengangkat isu fatty liver syndrome (FLS) yang kian marak di lapangan. Ia memulai dengan menekankan peran hati dalam sintesis vitamin D dan menurunnya kadar vitamin E di dalam hati seiring bertambahnya usia ayam.

Ia menekankan, perlunya membedakan antara antioksidan untuk pakan dan untuk ayam, yang satu bekerja di luar tubuh (pakan), sementara yang lain aktif secara biologis di dalam tubuh unggas.

Topik bile acid menjadi sorotan baru yang menarik. Komponen seperti biliverdin dan bilirubin bukan hanya penentu warna kulit telur, tapi juga indikator kesehatan hati. Dalam sebuah studi, suplementasi bile acid 2 kg/ton terbukti meningkatkan daya cerna terhadap pakan sekaligus mencegah invasi patogen.

Ia juga memaparkan faktor penyebab FLS, seperti kelebihan energi dan lemak, serta menekankan pentingnya aktivitas fisik, contohnya ayam free-range yang tidak menunjukkan kasus FLS sama sekali. Strategi pencegahan mencakup kombinasi vitamin C dan E, serta penggunaan double choline dan penambahan lemak yang terkendali. Ia juga mengkritik bahan baku seperti rapeseed yang tinggi glucosinolate, sebagai pencetus FLS jika digunakan berlebihan.

Nutrisi Broiler Modern

Dalam sesi terakhirnya, Prof Steve menyampaikan informasi mendalam mengenai perkembangan terbaru dalam genetika ayam pedaging dan pendekatan nutrisi modern. Salah satu poin penting adalah bagaimana teknologi genetika saat ini sudah berkembang pesat, bahkan dapat memilih gen berdasarkan urutan nukleotida tertentu.

Ia turut menekankan bahwa pencapaian bobot badan ayam pada fase awal, terutama pada hari ke-7 dan ke-21, merupakan faktor krusial yang secara signifikan memengaruhi performa akhir.

Prof Steve memperkenalkan konsep baru seperti panchromatic system, sebuah pendekatan penetasan di dalam warehouse yang ditujukan untuk mendorong perkembangan awal anak ayam. Hasilnya menunjukkan performa bobot badan akhir yang baik dengan tingkat kematian yang lebih rendah.

Selain itu, beliau membahas respons broiler terhadap variasi nutrient density yang dipengaruhi banyak faktor seperti kualitas pelet, temperatur, dan kepadatan populasi. Ia juga menyinggung pentingnya penerapan low-protein diet dengan konsep ideal protein, serta penggunaan enzim dan strategi super dosing.

Prof Steve mengingatkan bahwa respons ayam terhadap protein dan enzim sangat bervariasi. Penggunaan enzim secara konservatif dinilai kurang optimal dan seharusnya dapat diterapkan secara lebih agresif untuk efisiensi pakan. Ia juga menyoroti pentingnya ukuran partikel pelet, mengingat ayam modern masih mampu mengonsumsi pelet berukuran lebih besar hingga 5 mm, dengan performa yang tetap baik.

Penyerahan Achievement Awards kepada para narasumber dan moderator saat sesi akhir acara.

Inovasi dan Solusi Holistik ADM

Melengkapi wawasan nutrisi dengan pendekatan praktis, Vice President of CD&D ADM Animal Nutrition, Dr Milan Hruby, menyampaikan bahwa ADM kini bergerak menuju Next Generation Thinking dalam nutrisi hewan. Fokusnya tidak hanya pada efisiensi protein, tetapi juga kesejahteraan hewan dan keberlanjutan lingkungan.

Ia memperkenalkan pendekatan berbasis data, termasuk evaluasi bioavailabilitas trace mineral dan penggunaan Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS) untuk analisis bahan baku secara cepat dan akurat.

Sementara itu, Program Manager Feed Additives & Specialties ADM Animal Nutrition Indonesia, drh Susanto, melanjutkan dengan menjelaskan program, produk, dan layanan ADM yang ditujukan untuk menjawab kebutuhan nyata di lapangan, khususnya dalam mengatasi tantangan nutrisi dan kesehatan hati ayam.

Ia menekankan tiga pilar utama ADM, yakni efisiensi protein, kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta keberlanjutan lingkungan. Produk ADM tidak hanya terbatas pada premix, tetapi juga feed additives dan functional solutions yang mencakup bioactives, organic acids, risk management, biotics, mineral organik, hingga produk specialties yang didedikasikan khusus untuk menunjang performa ayam.

Terkait kesehatan hati, ADM memiliki program khusus Liver Health Program, yang mencakup tujuh solusi seperti penanganan FLS, mikotoksin, stres oksidatif, hingga peningkatan kualitas telur. Solusi ini didukung produk seperti Lipotrans series untuk mencegah dan menangani kasus FLS, Mycotoxins Binder dengan fungsi detoksifikasi, Fresh Up, Osmo-C, dan Orange untuk mendukung program heat stress secara komprehensif sekaligus mencegah stres oksidatif yang dapat merusak sel hati.

Tak hanya produk, ADM juga menawarkan layanan pemantauan berbasis teknologi seperti Liver Health Scan, Microwatch, dan Gut Health Scan, yang memungkinkan deteksi dini terhadap potensi gangguan organ vital sebelum gejala klinis muncul. Selain itu, platform Sincro memungkinkan integrasi data kualitas bahan baku dengan sistem formulasi pakan untuk menciptakan efisiensi dan ketepatan dalam pemberian nutrisi. (ADV)

VETEASE LEBIH EFEKTIF TANGANI SKIN DISORDER PADA HEWAN

Seminar dihadiri oleh para dokter hewan dari berbagai pet clinic di Jabodetabek. (Foto-foto: Infovet/NDV)

PT Tiga Inovasi Medika, anak perusahaan Fenanza yang bergerak di bidang alat medis hewan kesayangan, mengadakan seminar dan workshop internasional yang berlangsung selama dua hari.

Seminar bertajuk “Evidence-Based Approaches and Treatment Update for Skin Disorders” diadakan pada Senin (19/5) di IPB International Convention Center, Bogor.

“Kami percaya bahwa penyakit kulit adalah salah satu alasan teratas klien datang ke praktik dokter hewan. Tujuan perusahaan kami adalah membantu bisnis hewan kesayangan untuk tumbuh. Sehingga kami berfokus pada kebutuhan bisnis hewan kesayangan,” kata Direktur PT Tiga Inovasi Medika, Drh Andre Firmansyah MSc, saat membuka seminar.

Turut membuka seminar adalah Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI), Drh Siti Komariah.

VetEase untuk Beragam Kebutuhan Terapi

Narasumber pertama adalah Assistant Manager-Sales Team Recens Medical Inc, Jay Mun, yang memperkenalkan VetEase, alat untuk anti-inflammatory treatment pada hewan.

“Di kedokteran hewan teknologi cryotherapy bukanlah hal baru. Namun teknologi VetEase lebih unggul dibanding cryotherapy karena menggunakan rapid precision temperature control. Sehingga mudah untuk mengatur suhu dan waktunya, juga mampu mencapai suhu yang diinginkan hanya dalam 2-3 detik,” jelas Jay Mun.

“Perangkat dengan teknologi yang sangat canggih ini, cara kerjanya mengubah larutan menjadi partikel es kecil sekecil 30 mikrometer, lalu diaplikasikan menggunakan spray jet. VetEase memiliki tiga mode yang mudah untuk diganti-ganti.”

IN (IceNeedling) Mode memiliki kontrol suhu 2° C. Berfungsi untuk mereduksi inflamasi dan menyembuhkan luka, sekaligus treatment alopecia X, atopic dermatitis, chronic dermatitis, allergic dermatitis, dan LPP. Mode ini sangat efektif, lembut, dan bebas stres untuk hewan.

VetEase mengandung lebih dari 97% exosome murni, lebih besar dibanding produk serupa di pasaran dengan kurang dari 70% exosome. VetEase memberikan treatment tanpa obat. Ampuh sebagai treatment untuk kondisi kulit yang sulit dan resistan terhadap treatment konvensional.

Jay Mun mencontohkan penggunaan IN Mode pada hewan salah satunya adalah kucing yang luka jaringan kulitnya, mengalami defisiensi kulit, dan regenerasi kulit berjalan lambat. Tidak ada perbaikan meskipun sudah ditangani dengan terapi dan obat-obatan.

Ketika diberikan aplikasi VetEase IN Mode + VexoHeal 1 ml sebanyak dua kali dalam dua minggu, segera terlihat perbaikan. Kecepatan regenerasi jaringan yang rusak meningkat, luka sembuh lebih cepat, dan terjadi regenerasi menyeluruh.

CX (cooling) Mode memiliki kontrol suhu -5 hingga 5° C untuk mempertahankan suhu kulit selama jangka waktu tertentu guna memberikan efek terapeutik. Digunakan sebagai treatment gatal-gatal, pereda sakit, blepharitis, dan interdigital dermatitis.

Jay Mun mencontohkan pengaplikasian CX Mode pada anjing jenis Shih Tzu yang menderita interdigital dermatitis dengan bercak kemerahan dan gatal-gatal. Setelah treatment dengan VetEase CX Mode, suhu -5° C selama 10 detik, seminggu sekali dalam empat minggu segera tampak perbaikan yang signifikan. Terjadi penurunan PVAS skor dari 6 ke 2 dan Erythema skor dari 9 ke 4.

FX (freezing) Mode memiliki kontrol suhu -79° C, merupakan cryosurgery mode untuk lesion removal yang presisi. Dengan suhu hingga serendah -79° C, maka selain mati, sel kulit akan beku sehingga mudah dilepas.

Contoh pengaplikasian VetEase FX Mode adalah pada anjing betina jenis Bichon Frise berumur lima tahun. Menderita tumor yang mengalami pembengkakan dan penonjolan. Diaplikasn FX Mode seminggu sekali selama dua minggu. Hasilnya tumor bisa diangkat tanpa anestesi dan pendarahan.

Assistant Manager-Sales Team Recens Medical Inc, Dima Yoo, turut mempresentasikan studi kasus kesuksesan penggunaan VetEase di berbagai negara. Salah satunya di Italia, dimana Dr Luisa Cornegliani Dip ECVD, dari Clinica Veterinaria San Siro Anicura, menangani kucing betina dengan masalah lesi kulit di punggung. Lesi tersebut sudah berumur enam bulan dan beberapa perawatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.

VetEase (Exosome) diaplikasikan sekali seminggu dan pada minggu 1-2 mulai terlihat perbaikan. Minggu 3-4 penyembuhan lesi semakin cepat dan di minggu 5-6 luka sembuh sepenuhnya.

Workshop Cryotherapy dan Stem-Cell

Narasumber selanjutnya adalah Dr Kim Ha Jung PhD DVM, dari Chonnam National University. Membawakan materi Atopic Dermatitis in Dogs: Update. Dipaparkannya beberapa studi kasus dimana masing-masing menggunakan treament berbeda, dan salah satunya mengaplikasikan VetEase Exosome.

Kim juga menjadi coach di workshop yang merupakan kelanjutan dari seminar. Yaitu “Hands-On Diagnosis and Treatment with Cryotherapy and Stem-Cell in Veterinary Practice” yang dilaksanakan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan IPB pada Selasa (20/5).

Seminar juga diikuti dengan sesi tanya jawab yang dengan antusias diminati oleh para peserta, para dokter hewan dari berbagai klinik hewan di Jabodetabek. (ADV)

STRATEGI LAMPUNG DALAM MENGENDALIKAN PMK: SINERGI PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT

Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Lampung dilakukan secara masif, kerjasama pemerintah dan Gapuspindo.
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Lampung dilakukan secara masif, kerjasama pemerintah dan Gapuspindo. (Foto: Istimewa)

Kesiapsiagaan tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam mencegah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) patut diacungi jempol. Tercatat per tanggal 18 Januari 2025 sudah tidak terlaporkan dan terkonfirmasi positif ternak yang bergejala klinis (nol kasus).

Faktor utama di balik keberhasilan pengendalian PMK ini adalah percepatan vaksinasi dan pengobatan yang dilakukan sejak awal tahun. “Situasi ini tercapai berkat kerja keras bersama antara banyak pihak baik itu pemerintah, swasta maupun masyarakat serta stakeholder terkait dalam upaya pengendalian PMK di Lampung,” tutur Ir Lili Mawarti MSi selaku Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Provinsi Lampung dilakukan secara masif. Kegiatan serentak dilaksanakan pada Kamis, 16 Januari 2025 di Desa Kesumadadi, Kecamatan Bekri.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj Gubernur Lampung, Samsudin didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI (Dr Drh Agung Suganda MSi), Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tengah (Kusuma Riyadi), Pj Pegendalian PMK Lampung (Tri Melasari SPt MSi), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung (Ir Lili Mawarti MSi), Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Tengah (Surahman SP MM), Kepala Balai Veteriner Lampung (Drh Suryantana MSi), serta Pelaksana Teknis Kesehatan Hewan Provinsi serta Kabupaten Lampung Tengah.

“Pelaksanaan program vaksinasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi pada 9 Januari 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Drh Anwar Bahri.

Momen bersama setelah Rapat Koordinasi PMK dengan tim Kabupaten/Kota Lampung.
Momen bersama setelah Rapat Koordinasi PMK dengan tim Kabupaten/Kota Lampung. (Foto: Istimewa)

Dalam kesempatan yang sama, Ir Didik Purwanto selaku Ketua Dewan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) mengemukakan terdapat 11 perusahaan penggemukan di provinsi Lampung yang melakukan kegiatan vaksinasi antara lain PT Karunia Agro Sentosa Abadi, PT Pramana Austasindo Mahardika, PT Great Giant Livestock Company, PT Indo Prima Beef, PT Guna Bakti Usaha di Kabupaten Lampung Tengah; PT Juang Jaya Abadi Alam, PT Ranso Walferindo di Kabupaten Lampung Selatan dan PT Mitra Bumi Agung di Kabupaten Lampung Timur.

“Perusahaan penggemukan di Provinsi Lampung siap melaksanakan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kami untuk menjaga ternak, khususnya di sekitar perusahaan terhindar dari PMK dan Provinsi Lampung pada umumnya,” terang Didik. 

Sebelumnya di tanggal 27 Desember 2024, dilaporkan adanya kasus PMK di Kabupaten Lampung Tengah dan kabupaten Lampung Timur dan telah terkonfirmasi positif PMK oleh Balai Veteriner Lampung pada 31 Desember 2024. 

Jumlah kasus PMK terlaporkan di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) adalah 213 ekor (Kabupaten Lampung Tengah 200 ekor; Kabupaten Lampung Timur 13 ekor) dan telah dilakukan potong paksa sejumlah 20 ekor di Kabupaten Lampung tengah. Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung melakukan penanganan dengan respon cepat berupa pengobatan, vaksinasi, disinfeksi, KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dan pengetatan lalu lintas ternak.

Narasumber

Koordinasi Lintas Sektoral, Kunci Pengendalian PMK

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung berperan serta dalam upaya pencegahan PMK dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1) Vaksinasi pada ternak yang sehat; 2) Pengobatan ternak yang sakit; 3) Melaksanakan biosekuriti di pasar hewan, kendaraan pengangkut hewan, lingkungan kandang ternak dan pekerja di lingkungan peternakan; 4) Kontrol lalu lintas ternak, terutama daerah yang tertular PMK; 5) KIE PMK kepada peternak dan pelaku usaha untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian secara mandiri.

Lili Mawarti menambahkan koordinasi lintas sektoral merupakan kunci penting dalam pengendalian PMK di Provinsi Lampung. “Pemerintah Provinsi Lampung sejak dini melakukan investigasi penyakit PMK, surveillance dan pengujian laboratorium untuk peneguhan diagnosa kasus di lapangan terutama dengan Balai Veteriner Lampung,” jelas Lili. Didukung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung serta Balai Karantina Ikan Hewan dan Tumbuhan Lampung untuk kontrol lalu lintas ternak, baik yang masuk maupun keluar Lampung. 

Lesson learned dari kasus PMK di Indonesia saat ini adalah bagaimana kita berkolaborasi dan saling men-support dalam pengendaliannya,” imbuh Anwar Bahri. Kasus PMK tidak menjadi tanggung jawab pemerintah semata namun dibutuhkan saling keterbukaan dan kepercayaan untuk mengendalikan PMK, karena risiko dari PMK terhadap ekonomi dan perdagangan antar negara berdampak besar. Mari saling membuka diri untuk bekerjasama dalam pengendalian PMK di Indonesia. # Ternak Sehat, Vaksinasi # Ternak Sakit, Obati # PMK, Kita Atasi # Peternakan Hebat - Lampung Kuat # (ADV)

MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KEBERLANJUTAN INDUSTRI BROILER DENGAN TRACE MINERAL & PROTEASE

Novus Asia Team

Memberikan sambutan pada seminar Made of More™ Broiler Forum: Advanced Strategies for Broiler Success, Kamis (21/11), di Vivere Hotel, Gading Serpong, Drh Rika Riantika selaku Regional Sales Director Indonesia, Malaysia and Singapore menuturkan, PT Novus International akan memberikan solusi terhadap bisnis perunggasan di Indonesia dengan Intelligent Nutrition dan sesuai dengan branding tagline terbaru yaitu Made of More.

Menurut Managing Director APAC Novus International, Rajeev S Murthy, meningkatnya produk perunggasan membutuhkan industri yang lebih maju, efisien, dan berkelanjutan. PT Novus berkomitmen untuk selalu mendukung industri perunggasan dengan ide yang inovatif dan berlandaskan science agar industri perunggasan semakin advance dan terdepan.

Seminar yang memaparkan bisnis update perunggasan di Indonesia dan global sekaligus memaparkan produk unggulan PT Novus yaitu MINTREX® dan CIBENZA® ini dihadiri oleh para formulator, nutrisionis, dan pelaku industri perunggasan dari Indonesia dan Malaysia. Menghadirkan tiga pembicara yaitu Dr Edgar Oviedo-Rondon (Professor of Poultry Science North Carolina State University), Dr Hugo Romero (Exec Manager-Global Poultry Technology Lead, Novus International), dan Prof Dr IR Budi Tangendjaja MS MAPPSC (Technical Consultant Nutrition & Feed Technology).

Adaptasi Terhadap Tren Konsumen

“Produsen broiler hendaknya senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Salah satunya berubahnya gaya hidup dan preferensi makanan dari konsumen,” kata Budi saat membahas perkembangan industri unggas Indonesia.

“Generasi sekarang lebih peduli pada kesehatan dan kesejahteraan hewan. Hal itu menjadi tantangan bagi produsen untuk menyediakan produk pangan berkualitas dan memenuhi kesejahteraan hewan.”

Menurut Budi, soybean meal (SBM) akan tetap menjadi sumber protein utama dalam pakan broiler. Penting untuk melakukan analisis level trypsin inhibitor activity dan trypsin inhibitor unit dengan benar. Karena trypsin inhibitor dalam kedelai dapat mengurangi kemampuan ayam mencerna protein. Dia menyarankan mengurangi level inhibitor dengan enzim protease yang terbukti mampu mengurangi inhibitor pada kedelai, perlakuan panas, atau dengan cara dilusi.

Pentingnya Kesehatan Usus dan Pakan

Sementara itu, Edgar menekankan pentingnya kesehatan usus broiler. Karena keseimbangan akan tercapai jika usus sehat dan didukung pakan dan air minum yang berkualitas.

“Manajemen pemeliharaan dan biosekuriti serta pengolahan pakan adalah faktor penting bagi kesehatan usus broiler,” kata Edgar.

“Pengolahan pakan yang baik akan menghasilkan ukuran partikel pakan yang tepat. Sehingga akan menstimulasi kerja gizzard dan menormalisasi passage rate, yang akhirnya akan menjaga motilitas usus tetap bekerja dengan baik.”

Pentingnya imbuhan pakan seperti mineral, enzim, asam organik, prebiotik, dan probiotik, yang mampu memodulasi dan meningkatkan stabilitas, resistansi, serta resiliensi microbiome.

Seminar Novus dihadiri lebih dari 55 peserta yang di antaranya peternak broiler, nutrisionis dan formulator pakan.

MINTREX® dan CIBENZA®: Mendukung Keberlanjutan Industri Broiler

Hugo memaparkan produk MINTREX®dan CIBENZA®. Menurutnya untuk keberlanjutan produksi broiler peran trace mineral dan protease sangat penting.

MINTREX® Bis-Chelated Trace Minerals adalah sumber Cu (copper) yang memiliki efek ganda terhadap usus dan tubuh broiler. Mampu mengoptimalkan dosis Cu sehingga ekskresi mineral bebas yang toxic dan antagonisme antar mineral terkurangi. Sedangkan respon ekspresi gen dan mikrobiota broiler menjadi lebih maksimal, menghasilkan skor keberlanjutan lebih tinggi.

MINTREX® juga mampu meningkatkan kesehatan rangka tulang, penyembuhan luka pada kulit, meningkatkan integritas kulit ayam, dan mengurangi dermatitis pada telapak kaki. Penggunaan MINTREX® juga dapat meningkatkan mekanisme pertahanan antioksidan dan sistem imun, sekaligus mendukung regenerasi jaringan dan proses vaskularisasi.

Sedangkan CIBENZA® Enzyme Feed Additives adalah enzim protease yang meningkatkan kecernaan protein dan asam amino dari pakan, yang memungkinkan produsen memanfaatkan bahan baku pakan alternatif tanpa mengorbankan performa hewan ternak.

CIBENZA® juga terbukti efektif menghidrolisis antinutrisi trypsin inhibitor, semakin mendukung peningkatan performa ternak secara optimal. (ADV)


Testimoni Peserta:
Agi Wasistyo Utomo - Feed Formulator PT Cargill Indonesia

“Topik yang diusung oleh Novus - Made of More Broiler Forum sangat menarik. Terutama para expert yang memberikan informasi akurat mengenai masalah kesehatan pencernaan ayam. Dimana saat ini kita juga memerlukan efisiensi sekaligus harus mendapatkan hasil perfoma yang secara industri lebih praktis, serta memberikan kontribusi lebih bagi peternak. Kita memperoleh insight bahwa dengan berbagai macam adjustment, cost dari segi formulasi dapat lebih ditekan. Tercapainya cost efficiency, maka profit margin untuk perusahaan berpeluang meningkat.”

CLARIANT RESMIKAN FASILITAS PRODUKSI BARU FEED ADDITIVE DI INDONESIA

Seremoni pemotongan pita berlangsung di area pabrik PT Clariant Adsorbents Indonesia yang terletak di Limus Nunggal, Cileungsi, Bogor. (Foto-foto: Istimewa/Dok. Clariant)

Memiliki jaringan pertambangan global sekaligus sebagai perusahaan penghasil clay terbesar di dunia, Clariant bersiap meningkatkan industri peternakan Tanah Air. Peresmian fasilitas produksi baru untuk feed additive, Rabu (23/10), di pabrik PT Clariant Adsorbents Indonesia berlokasi di Cileungsi kini semakin mendekatkan Clariant dengan para pelanggan.

“Kami sangat bersemangat dengan dibukanya fasilitas produksi imbuhan pakan Clariant yang baru di pabrik kami di Cileungsi. Fasilitas berteknologi tinggi yang kami terapkan sesuai standar Clariant Jerman, diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar kepada industri peternakan serta berperan di seluruh rantai pasokan untuk pasar Asia Pasifik,” ujar Direktur Utama PT Clariant Adsorbents Indonesia, Pandu Wibowo.

Sebagai penyedia utama produk khusus berbasis bentonit, Clariant mendefinisikan keseluruhan nilai mulai dari eksplorasi, penambangan, pemrosesan, pemurnian, hingga solusi yang disesuaikan dengan industri dan pelanggan.

Country Head PT Clariant Indonesia, Hans Gert Herrel, mengatakan goals Clariant adalah Greater Chemistry between People and Planet. Menghasilkan inovasi yang bertahan dalam jangka panjang tanpa merusak lingkungan, berkelanjutan bagi kehidupan yang baik bagi makhluk hidup di bumi.

“Kami menyadari tanggung jawab kami untuk menciptakan nilai melalui bidang kimia. Kami berkomitmen pada kualitas juga keamanan dan semua produk kami telah lulus uji in vitro dan in vivo. Karena permintaan pangan global terus meningkat, industri pakan ternak harus terus berinovasi dan mengembangkan solusi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern,” ungkap Hans.

(Dari kiri) Hans Gert Herrel, Pandu Wibowo, Imron Suandy, Arief Wicaksono, Erika Kusuma Wardani.

Clariant secara selektif menargetkan mikotoksin dengan tetap mempertahankan nutrisi pakan yang penting. Terdapat 11 produk unggulan toxin binder Clariant diperkenalkan dalam acara peresmian ini.

Di antaranya adalah Toxisorb™ yang sebelumnya diproduksi di Jerman, kini akan diproduksi di Indonesa. Selain Toxisorb™, Clariant juga memproduksi seri Terrana™ yang berbahan clay asli Indonesia.

“Keputusan strategis ini selaras dengan komitmen Clariant untuk berpartisipasi dalam mewujudkan ketahanan pangan dan memberikan service lebih baik kepada pelanggan di kawasan Asia Pasifik,” tambah Pandu.

Area new feed line dengan kapasitas silo 20 ton, dalam sehari beroperasi beberapa siklus sesuai order.

Solusi Mikotoksin hingga Wet Dropping

Salah satu penggunaan clay dalam industri peternakan adalah sebagai toxin binder. Seperti diketahui bersama, toxin binder sudah lama digunakan untuk mengikat mikotoksin.

Industri peternakan menghadapi tantangan yang signifikan dengan adanya mikotoksin yang menyebabkan kerugian ekonomi karena penurunan produktivitas. Termasuk turunnya berat badan hewan ternak, masalah reproduksi, hingga kematian.

Hampir semua toxin binder menggunakan clay di dalamnya, akan tetapi tidak semua clay memiliki kemampuan yang sama.

“Mikotoksin sudah lama menjadi masalah besar dalam industri pakan ternak. Clariant hadir dengan produk Toxisorb™ dan Terrana™ yang efektif dalam mengikat mikotoksin baik yang bersifat polar maupun non-polar secara signifikan meningkatkan kesehatan dan produktivitas hewan ternak,” jelas Regional Manager Asia Pacific for Feed Business Clariant Adsorbents, Erika Kusuma Wardani.

Lanjut Erika, Clariant menyediakan bahan baku clay sebagai toxin binder, sebagai pengikat amonia, drying powder untuk piglet maupun mengatasi wet dropping/diare, sebagai pengikat vibrio untuk segmen akuakultur, pellet binder dan filler.

Berbeda dari yang Lain

Hasil uji Toxisorb™ Premium tidak mengikat/sedikit sekali mengikat nutrisi pakan.

Keunggulan produk toxin binder Clariant dibandingkan produk sejenis yaitu dilengkapi dengan servis laboratorium dengan ribuan sampel dan melakukan tes berbagai jenis toksin.

Toxisorb™ salah satunya memiliki keunggulan tidak diaktivasi, namun mampu mengikat toksin tanpa mengikat nutrisi-nutrisi lainnya, sehingga nutrisi diserap ayam secara tepat dan hasilkan efisiensi.

“Produk kami natural, namun cukup kuat,” imbuh Erika. ”Kalau yang lain diaktivasi supaya clay-nya kuat. Tetapi ketika diaktivasi, masalahnya bukan hanya menangkap toksin tapi juga nutrien, kemudian asam amino, mineral terikat sehingga berpeluang menimbulkan pemborosan.”

Laboratorium Clariant juga melakukan tes untuk menghitung binding efficiency (efisiensi daya ikat). Metode ini juga membedakan Clariant dengan produsen toxin binder lainnya. Produsen toxin binder lain kebanyakan hanya menghitung adsorpsi dan binding capacity. Sementara Clariant melakukan penghitungan berdasarkan ikatan yang benar terjadi antara toxin binder dan toxin yang diikatnya.

Selain itu, Clariant menerima permintaan produk custom atau menyesuaikan customer dengan spesifikasi khusus dalam jumlah yang besar. “Di sini peran kami juga sebagai supplier raw material,” kata Erika.

Produk-produk seperti Toxisorb™ Classic dan Toxisorb™ Premium, Terrana™ 312, Terrana™ 313, maupun Terrana™ 317 tersedia bagi pelanggan dan dapat dipesan secara langsung di Clariant, Cileungsi. Clariant juga menggandeng SHS International, Elanco, dan IMA sebagai istributor.

Pelepasan Ekspor Perdana ke Vietnam

Pelepasan ekspor perdana produk Toxisorb™ ke Vietnam ditandai dengan pemecahan kendi.

Berbekal sertifikat CPOHB juga ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 45001 (Sistem Penilaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja), serta ISO 50001 (Sistem Manajemen Energi), dengan bangga Clariant sekaligus menggelar seremoni pelepasan ekspor produk perdana ke Vietnam.

Negara Asia Pasifik tujuan Clariant antara lain Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India Jepang, Taiwan, Korea, China, Australia, Bangladesh, Myanmar, Kamboja, dan Filipina.

Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan), Kementerian Pertanian (Kementan), Drh Imron Suandy MVPH, mengemukakan Clariant memiliki langkah penting serta sejalan dengan target sektor peternakan di Indonesia, di mana mengeksplorasi dan memurnikan hasil tambang menjadi bahan baku imbuhan pakan.

“Selamat untuk tim Clariant usai dibukanya new feedline ini, sejalan dengan target sektor peternakan dan kami selaku pemerintah senantiasa siap memfasilitasi kegiatan ekspor. Sukses untuk teman-teman di Clariant, semoga bisa memberikan manfaat dan berkontribusi untuk pembangunan peternakan Indonesia,” pungkas Imron.

Acara ini selain dihadiri Dirkeswan, juga mengundang Ketua Kelompok Substansi Pengawas Obat Hewan Kementan Drh Arief Wicaksono MSi, serta para stakeholder industri obat hewan. (ADV)

KESERUAN KONTES TERNAK DAN RAGAM KEGIATAN LIVESTOCK EXPO 2024


Kontes ternak domba dan kambing di ajang Livestock Expo 2024 (Foto: Istimewa)

Perhatian masyarakat tertuju pada penyelenggaraan Livestock Expo 2024 di Pasar Ternak Payakumbuh yang terletak di Jalan Panglima Polim, Payobasung, Kota Payakumbuh. Salah satu kegiatan yang menyita perhatian adalah kontes fashion show kambing dan domba hias.

Pengunjung terlihat ramai untuk menonton kontes tersebut di hari pertama dibukanya Livestock Expo, Selasa (22/10). Keseruan lainnya di antaranya perlombaan pacu itik, lomba menyajikan burger tercepat, dan kompetisi solo song di mana peserta menyanyikan lagu dengan tema peternakan yaitu Babendi Bendi, Ayam Den Lapeh, dan Roda Padati.

Gubernur Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, ketika membuka Livestock Expo 2024 mengatakan untuk membangkitkan semangat peternak serta pelaku usaha bidang peternakan, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar menyelenggarakan Livestock Expo 2024 bertema “Peningkatan Produksi Daging, Susu dan Telur dalam mendorong Program Pembangunan Peternakan”.

Audy menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjaring bibit unggul dan sumber daya genetik ternak lokal untuk dikembangkan sekaligus memotivasi kelompok tani ternak, pelaku usaha peternakan, petugas teknis peternakan dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.

Melalui booth pameran, selain sebagai ajang mempromosikan produk-produk pangan olahan hasil peternakan, juga membuka kesempatan lebar bagi pelaku usaha peternakan maupun UMKM untuk membangun jaringan bisnis sehingga dapat menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakkeswan) Sumbar, Sukarli SPt MSi, mengemukakan pengembangan dan penerapan teknologi dibutuhkan agar usaha peternakan lebih efektif dan efisien, produksi dan produktivitas meningkat lebih cepat.

KaDisnakkeswan Sumbar menyerahkan tongkat pelaksanaan kepada tuan rumah Livestock Expo 2025 yang akan diadakan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Oleh karenanya diperlukan SDM yang mampu menguasai teknologi kemudian mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat, khususnya peternak.

“Pelaku usaha harus update dan memiliki kemauan mengembangkan usahanya, tidak hanya pada produksi ternak namun juga meningkatkan keterampilan dalam mendistribusikan produk olahan hasil peternakan,” tutur Sukarli.

Dalam kesempatan itu, Sukarli me-launching inovasi bidang peternakan terkini yaitu Pusat Pelayanan Informasi (PIL-PKH) sebagai bentuk Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Terpadu.  

PIL-PKH ini nantinya akan melayani secara menyeluruh informasi di bidang kesehatan hwan dan informasi lainnya di Puskeswan maupun Pos IB di wilayah masing-masing.  

Pestanya Insan Peternakan 

Livestock Expo 2024 yang berlangsung dari 22-24 Oktober ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan Disnakkewan Sumbar. Sedangkan untuk kontes ternak oleh Bidang Produksi dan Teknologi.

Kepala Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan Disnakkeswan Sumbar, Nirmala Puspita Dewi SPt MSi, mengatakan para peternak sangat antusias berpartisipasi.

“Mereka berharap acara ini di tahun-tahun mendatang diperbanyak lagi kategori ternaknya. Selain itu, istilahnya orang Minang ‘Iko Baralek Nyo Urang Peternakan’ bahwa Livestock Expo ini pestanya insan peternakan,” ungkap Nirmala.

Stand Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Lanjut dia, Livestock Expo juga dijadikan ajang silaturahmi para stakeholder peternakan khususnya di Sumbar juga dihadiri pejabat Pemprov dan Kabupaten Kota Payakumbuh. Para akademisi, organisasi PDHI dan ISPI, mitra perusahaan dari Charoen Pokphand Indonesia, Japfa, dan Medion.

Program DaSuTe 

Sesuai dengan tema tahun ini “Peningkatan Produksi Daging, Susu dan Telur dalam mendorong Program Pembangunan Peternakan”. Nirmala menambahkan, poin terbesar dari kegiatan kontes ternak dalam rangkaian Livestock Expo 2024 guna meningkatkan produktivitas ternak. Sejalan dengan Pemprov Sumbar yang terus menggiatkan Program Konsumsi DaSuTe (Daging, Susu, Telur).

Pelaksanaan pemberian susu dan telur dibersamai dengan sosialisasi manfaat konsumsi daging ayam bagi pengunjung yang mendatangi area pameran, berjalan lancar.

Bagi-bagi susu dan telur untuk pengunjung maupun warga yang melewati area Livestock Expo.

Booth pameran menampilkan promosi produk olahan hasil ternak, antara lain susu aneka rasa, telur, daging, rendang telur, rendang suwir, es krim berbahan susu kambing, dadiah (susu kerbau fermentasi), telur asin, hingga pupuk organik berbahan baku limbah ternak.

Berbagai produk olahan peternakan yang ditampilkan tersebut sudah bersertifikasi, berinovasi, dan berdaya saing.

Perhelatan Livestock Expo 2024 dimeriahkan senam massal, vaksinasi rabies gratis untuk anjing dan kucing, serta seminar wirausaha yang salah satunya mengangkat tema “Kualitas Bahan Baku Penunjang Kesuksesan Beternak Bebek”. (ADV)


PERAYAAN HUT BBPMSOH KE-39, MERAJUT KEBERSAMAAN DAN BERBAGI KEBAIKAN

Sosialisasi dan gerakan makan telur dan minum susu di SDN 2 Gunung Sindur.
Sosialisasi dan gerakan makan telur dan minum susu di SDN 2 Gunung Sindur.

Pada Jumat (2/8), Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) merayakan ulang tahunnya yang ke-39. Perayaan ini menjadi lebih istimewa karena dirayakan sekaligus dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79.

Rangkaian kegiatan diadakan untuk mempererat kebersamaan, kepedulian sosial, serta mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan hewan dan penyediaan protein hewani bagi masyarakat.

Rangkaian Kegiatan Peringatan

Kegiatan dimulai pada 2 Agustus dengan acara tumpengan yang menjadi simbol rasa syukur BBPMSOH atas usia yang ke-39. Kemudian pada 7-9 Agustus, BBPMSOH mengadakan lomba-lomba dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan. Kegiatan ini diikuti antusias oleh pegawai BBPMSOH, menciptakan suasana kebersamaan dan semangat nasionalisme.

Pada 22 Agustus, BBPMSOH berbagi makanan bergizi berupa susu dan telur gratis kepada siswa-siswi di SDN 2 Gunung Sindur. Selain itu, bazar amal bersama UMKM Gunung Sindur juga diadakan pada hari yang sama. Bazar menyediakan pemeriksaan kesehatan hewan gratis berupa vaksinasi kucing serta pemberian vitamin dan pakan kucing.

Pemeriksaan kesehatan hewan gratis.
Pemeriksaan kesehatan hewan gratis.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, pada 30 Agustus, BBPMSOH mengadakan santunan bagi anak yatim dan dhuafa dari hasil bazar amal. Bakti sosial didistribusikan ke anak yatim warga kampung Cimangir, Peduli Yatim Nur Hidayah, dan Anak yatim DQ (warga kampung Tembelang, Gunung Sindur).

Santunan bagi anak yatim dan dhuafa
Santunan bagi anak yatim dan dhuafa.

Antusiasme dan Dukungan Masyarakat

Bazar amal yang berlangsung selama sehari disiapkan dengan matang sejak seminggu sebelumnya. Diadakan di ruang terbuka BBPMSOH, diperkirakan tamu undangan dan masyarakat yang hadir sekitar 200 orang.

Turut hadir adalah Camat Gunung Sindur, Kapolsek Gunung Sindur, Koramil Gunung Sindur, guru dan murid SDN 2 Gunung Sindur, Puskesmas Gunung Sindur, ASOHI, dan masyarakat sekitar Gunung Sindur.

Bazar mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat sekitar. Dimana mereka tidak hanya mendapatkan informasi kesehatan hewan, tetapi juga menikmati kuliner khas Indonesia yang disediakan UMKM wilayah Gunung Sindur. Produk-produk veteriner seperti pakan hewan, vitamin, serta produk pangan asal hewan turut memeriahkan bazar ini.

DWP BBPMSOH juga berkontribusi melalui penjualan telur murah dan butik antik yang menjual baju bekas layak pakai yang sangat diminati oleh masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Produk kecantikan dari Wardah juga menjadi salah satu daya tarik dalam bazar ini.

Telur murah untuk masyarakat.
Telur murah untuk masyarakat.

PT EMVI Indonesia menyumbangkan vitamin Virbac suplemen kulit dan bulu untuk kucing, PT Nutricell Pacific menyumbangkan Vitagold, dan PT Intervet menyumbangkan vaksin Nobivac Tricat Trio.

Harapan dan Komitmen BBPMSOH

Dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi dan Gerakan Minum Susu dan Makan Telur Untuk Anak Sekolah Dasar, Kepala BBPMSOH Drh Hasan Abdullah Sanyata, menyampaikan, “BBPMSOH mendukung program pemerintah, terutama dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. BBPMSOH juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengendalian penyakit hewan melalui penjaminan mutu obat hewan di Indonesia.”

Sosialisasi mengenai pentingnya makanan bergizi dari protein hewani kepada murid-murid sekolah dasar dan masyarakat menjadi salah satu fokus BBPMSOH, sebagai upaya mencegah stunting dan mencerdaskan generasi bangsa.

Kegiatan tersebut dilakukan berkolaborasi dengan aparatur setempat seperti Kecamatan Gunung Sindur, Kelurahan Gunung Sindur, Polsek Gunung Sindur, Koramil Gunung Sindur, dan Puskesmas Gunung Sindur

Selain wujud syukur, BBPMSOH berbagi kebahagiaan dengan sesama kepada anak yatim dan dhuafa juga merupakan bentuk implementasi nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan untuk saling tolong-menolong dan peduli terhadap sesama, serta bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan anak-anak yatim.

BBPMSOH sangat berterima kasih pada para sponsor yaitu ASOHI, PT Intervet, PT Medion Farma, PT EMVI Indonesia, PT Sanbio Laboratories, PT Eben Haezer, PT MJPF, PT Alltech Biotechnology, PT Dakka Tiga Farma, PT Nutricell Pacific, PT Novindo Agritech Hutama, Wardah, dan DWP BBPMSOH.

“Perayaan ulang tahun BBPMSOH yang ke-39 ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa, khususnya dalam bidang kesehatan hewan,” pungkas Kepala Bagian Umum BBPMSOH, Drh Cynthia Devy Irawati MM.

SCI MEMPERKENALKAN ANTI KOKSI FITOBIOTIK DI INDO LIVESTOCK 2024

SCI full teamdi hari ketiga gelaran IndoLivestock 2024.

Hari pertama pameran Indo Livestock 2024 tepatnya pada Rabu (17/7), PT Sehat Cerah Indonesia (SCI) memperkenalkan produk barunya yaitu Coccilip®, anti koksidiosis yang berbasis fitobiotik.

“Mencegah koksidiosis sangat penting untuk kesehatan usus yang lebih baik. Mikrobiota usus merupakan salah satu komponen pertahanan utama dalam saluran pencernaan terhadap patogen enterik, yang bekerja dengan memodulasi respons inang untuk membatasi kolonisasi patogen,” jelas Carlos Lopez, DVM, pembicara technical product presentation bertajuk “Coccilip®: New Phytobiotic Approaches for Coccidia Control”, yang dimoderatori oleh Product Manager PT SCI, Drh Margaretha Prayudhi Novantiana.

Anti koksi tradisional kimiawi yang selama ini banyak digunakan mempunyai beberapa masalah. Di antaranya adalah resistansi antimikroba, ekskresi bahan kimia ke dalam air minum yang berdampak negatif pada lingkungan, dan meningkatnya preferensi konsumen akan produk hewani dengan sedikit bahan kimia.

Coccilip® adalah fitobiotik berbasis minyak esensial dan asam lemak rantai menengah yang dirancang khusus untuk pencegahan dan pengendalian koksidia dalam produksi unggas. Terbukti ampuh melawan protozoa (koksidiosis, histomonas), melawan bakteri (Clostridium perfringens), meningkatkan kinerja zooteknis, bersifat antioksidan, dan meningkatkan integritas usus.

Coccilip® ada dua jenis, yaitu powder untuk dicampur di pakan dan liquid yang dicampur melalui air minum pada saat outbreak baik di broiler, layer dan breeder. Tidak hanya berefek sebagai anti koksi, akan tetapi juga bisa untuk menekan kejadian Necrotic enteritis (NE).

Berbagai uji coba telah dilakukan untuk membuktikan efikasi Coccilip®. Salah satunya dilakukan di peternakan komersial dengan riwayat koksidiosis di Castilla la Mancha, Spanyol, yang mempunyai populasi 40.000 ekor ayam layer (75% Hy-Line dan 25% Lohmann White).

Coccilip® diberikan sebanyak 0,7 l/1.000 l selama 10 hari, dari minggu ke-24 hingga ke-25. Hasilnya setelah 1,5 bulan sejak dimulainya uji coba, tidak ada kejadian koksidiosis yang teramati.

Peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab technical product presentation SCI.

SCI Promosikan Produk-produk Unggulan

Pada Indo Livestock tahun ini, selain Coccilip®, SCI juga mempromosikan produk-produk unggulan lain dari segmen feed additive dan farm product.

“Untuk segmen farm product kami menampilkan Escent L (liquid mycotoxins detoxifier), Liptosafe Pro (detoxifier, nutraceutical, and performance improver), dan powerful broad spectrum disinfectant yaitu Neogen Viroxide Super,” kata Direktur PT SCI, Drh Meiti Ifianti MM MBA.

“Sedangkan untuk segmen feed additive kami menampilkan BSG 510 (performance improver & AGP alternative), Enviva Pro (probiotic to control gut microflora intestinal & AGP alternative), Toxinor dan Toxiwall (mycotoxin complete solution), dan Basic Copper Chloride (new technology of copper resource).”

Booth SCI, Hall A 08 berkonsep open space sehingga customer bisa leluasa datang untuk berdiskusi dengan tim dan supplier SCI secara langsung. SCI juga memperkenalkan logo perusahaan terbaru dan laboratorium di Subang yang memberikan layanan lab diagnostic untuk seluruh trf SCI di Indonesia.

Wana hijau dan kuning, yang merupakan warna logo perusahaan, mendominasi nuansa booth SCI. Hijau melambangkan sumber kehidupan, kesegaran, rasa aman, dan juga sehat. Sedangkan kuning melambangkan kecerahan dan optimis. Kedua warna tersebut selaras dengan nama perusahaan.

Tim SCI sedang berdiskusi dengan customer.

“Kami juga membuka sesi konsultasi selama pameran Indo Livestock tentang penyakit unggas secara umum, berhubungan dengan service yang dapat dilakukan di laboratorium SCI,” tambah Meiti.

SCI bekerja sama dengan banyak principal dari berbagai negara di dunia. Pada event Indo Livestock kali ini principal yang dapat hadir adalah Innovad NV/SA Belgia, Lipidos Toledo SA (Liptosa) Spanyol, Norel Nutricion Animal Spanyol, Delacon Austria, XJ-BIO Cina, dan IFF Danisco Denmark. Pengunjung booth SCI dapat bertemu dan berkonsultasi langsung dengan tim technical dari principal tersebut. (ADV)89L

SEMINAR HIPRA POULTRY IMMUNOLOGY CLASS SALMONELLOSIS 2023: PERKUAT INDUSTRI UNGGAS DENGAN AVISAN® SECURE

Hipra Poultry Immunology Class Salmonellosis 2023, yang diselenggarakan PT. Hipra Indonesia pada 6-7 Desember 2023 adalah seri yang pertama. Ke depannya acara tersebut akan menjadi event berkelanjutan. Dalam sambutannya, Subsidiary Business Manager Hipra Indonesia, drh. Franky Sihotang, berharap seminar tersebut bisa menjadi gambaran bagaimana perkembangan Salmonella di Indonesia dan dunia global.

“Tentunya kami berharap juga dalam kesempatan ini dari narasumber kita bisa belajar bersama, bahwa Salmonella itu sebagai salah satu topik yang berkaitan tidak hanya dengan dunia peternakan, tapi juga kesehatan manusia,” kata Franky.

Sementara, Regional Manager Hipra Asia & Oceania, Dr. Douglas Tsai, juga menyambut baik diadakannya Hipra Poultry Immunology Class perdana ini. Seminar ini menjadi salah satu bukti keseriusan Hipra berbisnis di animal health, yang juga telah diwujudkan dengan berbagai range produk dan dukungan R&D, sehingga Hipra diterima dengan baik di pasar global.

Kekhawatiran Terhadap Salmonella

Menurut Ketua ADHPI (Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia), drh. Dalmi Triyono, infeksi Salmonella pada ternak unggas ada dua isu, yaitu infeksi Salmonella sebagai gangguan kesehatan unggas dari aspek penularannya dan dari aspek zoonosis.

Salmonella juga mempengaruhi ekspor, dimana negara tujuan ekspor mensyaratkan produk harus bebas Salmonella. Selain itu untuk pasar internal Indonesia, dimana produk bebas Salmonella tidak hanya soal food safety, namun bisa menjadi branding yang membedakan dan lebih unggul dari produk kompetitor.

Sedangkan Global Product Manager Hipra, Dr. Santiago De Castro mengatakan bahwa Salmonellosis juga menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di antara berbagai penyakit yang ditularkan lewat makanan. Sebanyak 20% dari kasus Salmonellosis pada manusia berkaitan dengan unggas.

Salmonella Clean dan Salmonella Free

Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengantisipasi isu Salmonella dengan membuat rancangan regulasi yang menargetkan Salmonella clean terlebih dahulu, kemudian tahap selanjutnya adalah Salmonella free. Menurut drh. Syafrison Idris dari Kementrian Pertanian, rencananya hal tersebut akan dikaitkan dengan program kompartemen bebas Avian Influenza (AI) yang sudah ada. Rancangan Keputusan Dirjen PKH tentang Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Pullorum pada Unit Usaha Pembibitan Unggas, serta Rancangan Keputusan Dirjen PKH tentang Petunjuk Teknis Surveilans Salmonella enteritidis pada Unit Usaha Peternakan Unggas yang salah satu perubahannya dari petunjuk sebelumnya berupa perlakukan pengujian pada farm yang melakukan vaksin Salmonella dan tidak melakukan vaksinasi.

Regional Marketing & Technical Manager Hipra Asia & Oceania, Dr. Ong Shyong Wey, mengatakan strategi untuk mengontrol Salmonella berdasarkan pengalamannya di Malaysia dan Asia Tenggara pada dasarnya mencakup pendekatan yang terintegrasi dan juga menggunakan pendekatan top down. Kontrol harus dimulai dari grand parent stock, lalu parent stock, lalu farm komersial hingga ke RPA, dan bahkan pada storage di supermarket yang menyuplai pada konsumen. Vaksinasi menjadi salah satu bagian penting dalam kontrol Salmonella.

Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan M.S, dari IPB University, mengatakan, “Saya harapkan di dalam program Salmonella clean ini harus memahami kita itu bukan bersaing. Jadi yang punya vaksin, yang punya probiotik, yang punya disinfektan tidak perlu bersaing. Karena harus saling menguatkan, tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus bersama- sama menempatkan diri pada posisinya masing-masing dalam rangka kita melakukan Salmonella clean ini.”

Dibantu oleh biosekuriti, disinfeksi, dan lainnya, vaksinasi mempunyai kontribusi sentral yang sangat penting dalam mengontrol Salmonella. Dengan efektif mengurangi penyebaran vertikal dan horizontal.

“Vaksin Salmonella itu tujuannya adalah mencoba untuk membersihkan Salmonella dalam tubuh ayam, sehingga terjadi penekanan terhadap kontaminasi lingkungan, terhadap shedding, dan lain sebagainya,” sebut Wayan.

Global Product Manager Hipra, Dr. Santiago De Castro mengatakan dibutuhkan dua jenis imunitas untuk mencegah Salmonella yaitu cellular immunity dan humoral immunity melalui kombinasi vaksin killed dan live.

“Ketika kita memberikan vaksin Salmonella inaktif, maka akan memproduksi antibodi yang bertahan lama. Dimana akan diturunkan pada progeny untuk proteksi awal bagi DOC. Inovasi pada Avisan® Secure dengan adjuvant Double Emulsion/WOW mampu menstimulasi proteksi selama pemeliharaan dengan reaksi post vaksinasi yang minimal,” jelas Santiago. “Sehingga pada akhirnya memberikan level food safety yang lebih tinggi karena bebas dari Salmonella enteritidis dan Salmonella typhimurium.”

Bebas Salmonella dan Peningkaan Profit dengan Avisan® Secure

“Avisan® Secure adalah vaksin Salmonella killed, di Indonesia dirilis pada 2021. Perkembangan penggunaan Avisan® Secure dari 2022 ke 2023 mengalami peningkatan sangat signifikan menunjukkan bahwa kebutuhan dari vaksin Salmonella cukup tinggi. Penggunanya dari segmen layer, GP, dan yang terbesar adalah breeder,” papar Technical Service Manager Hipra, drh. Aditya Fuad Risqianto, M.Si.

PT. Hipra Indonesia tidak sekadar menjual vaksin, namun melengkapinya dengan fasilitas dan pelayanan yang menyeluruh. Mulai dari melakukan surveillance untuk melihat prevalence Salmonella yang ada di lapangan, didukung oleh Hipra Diagnos, laboratorium yang dimiliki oleh Hipra. Kemudian hasil surveillance diberikan kepada customer untuk dilanjutkan dengan trial dan diikuti dengan monitoring setiap tahapnya untuk memantau efektifitas vaksinasi. Monitoring dilakukan dari sebelum vaksinasi, saat vaksinasi, dan setelah vaksinasi, dilengkapi dengan berbagai pengujian dan pengamatan performance mingguan.

Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang dibantu oleh Hiprastats untuk menganalisis data performance dan data pengujian sehingga menghasilkan satu data yang komprehensif, bahkan mampu menyajikan data yang bisa menghitung keuntungan atau kerugian dari investasi berupa vaksinasi.

“Juga dibantu oleh Global Hatchery Health Programme, service dari Hipra, karena kita juga ada concern mengenai kualitas DOC . Kemudian hasil analisis ini kita sampaikan ke customer untuk menunjukkan bagian proses mana yang perlu diberikan improvement,” jelas Aditya.

Dosis yang disarankan untuk Avisan® Secure adalah setidaknya dua kali vaksinasi yang juga dapat dikombinasikan dengan vaksin live. Meski demikian dosis bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi farm. Karena setiap farm akan berbeda lingkungannya, level biosecurity, juga historis penyakitnya.

Avisan® Secure telah teruji penggunaannya di lapangan, baik penggunaan oleh customer maupun pada berbagai trial dan penelitian. Salah satu trial di Indonesia dilakukan di breeding farm, membandingkan antara kontrol atau yang tidak divaksin dengan yang divaksin. Dilakukan vaksinasi di umur 8 dan 16 minggu. Kemudian 16 minggu, 20 minggu, dan 32 minggu dilakukan pengujian dan didapati hasil seroconversion Avisan® Secure yang positif.

Hasil pengujian organ secara mikrobiologi dari beberapa data yang masuk, 93% setelah dilakukan vaksinasi hasilnya negatif. Artinya vaksinasi Salmonella dengan Avisan® Secure terbukti memberikan kekebalan.

“Masih di sumber yang sama, pada organ DOC kita melakukan pengujian 100% negatif atau total tidak ditemukan adanya Salmonella, artinya setelah di DOC terbukti memberikan proteksi sehingga Salmonella tidak berkembang di embrio,” ungkap Aditya.

Pada penggunaan di sebuah farm GP, penggunaan vaksin Avisan® Secure berhasil menghemat 1,23 juta per 1000 ekor pada periode rearing. Sedangkan pada periode produksi berhasil menghemat 9,5 juta per 1000 ekor. Sehingga total penghematan adalah 10,7 juta per 1000 ekor.

“Sehingga bisa disimpulkan bahwasanya investasi yang dilakukan bekerja bersama dengan Hipra memberikan kontribusi positif tidak hanya di performance, tidak hanya sejalan dengan program pemerintah, tapi juga menghasilkan profit yang lebih baik,” pungkasnya.

Seminar berjalan dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para peserta. Pada hari kedua, 7 Desember 2023, peserta seminar bersama dengan tim Hipra melakukan aktivitas leisure paintball. Mereka rileks dan terhibur setelah sehari sebelumnya mengikuti seminar Salmonellosis yang padat materi dari beberapa narasumber. (ADV)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer