Penggunaan antimikroba yang berlebihan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit telah meningkatkan resistensi antimikroba, sehingga memicu masalah kesehatan masyarakat yang besar.
Untuk membatasi peningkatan resistensi antimikroba, penelitian telah menunjukkan bahwa tanaman tertentu berpotensi menjadi obat bagi spesies unggas. Bahan-bahan tersebut memiliki efek samping yang minimal, berpotensi tidak berbahaya bagi unggas, manusia dan lingkungan, serta membatasi resistensi obat dan mengurangi residu pada daging dan telur unggas.
Misalnya, minyak biji anggur sebelumnya telah menunjukkan komponen antioksidan dan bekerja sebagai antioksidan alami pada ayam pedaging, sedangkan akar Ashwagandha meningkatkan fungsi sel NK pada tumor ovarium pada ayam petelur. Dandelion mempengaruhi kekebalan bawaan ayam dan mencegah perkembangan sel tumor ayam.
Penggunaan senyawa fitogenik yang diekstrak secara komersial untuk menjaga kesehatan dan produktivitas unggas tanpa adanya antibiotik dalam pakan memerlukan biaya yang mahal di beberapa wilayah global, sehingga tanaman aromatik sebagai bahan tambahan pakan mungkin sangat membantu dalam pola makan unggas di wilayah miskin.
Kini, para peneliti di Nottingham Trent University telah meluncurkan sebuah proyek untuk mengeksplorasi kemampuan spesies tanaman endogen untuk menggantikan antibiotik dalam makanan unggas di Ethiopia.
Peneliti Dr Ashraf Alkthib bergabung dengan Dr Metekia Tamiru dari Departemen Ilmu Hewan, Universitas Jimma, dan Dr Jane Wamatu, ilmuwan ruminansia di ICARDA, sebuah organisasi internasional selama lebih dari 4 dekade yang telah melakukan penelitian untuk pengembangan guna menyediakan pertanian berbasis ilmu pengetahuan yang inovatif sebagai solusi untuk meningkatkan penghidupan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan di peternakan unggas Fakultas Kedokteran Hewan dan Pertanian Universitas Addis Ababa mengamati efek antimikroba dan stimulasi kekebalan dari 5 herbal dengan inklusi 1% pada ransum basal ayam pedaging. Kelompok perlakuan diberi diet dasar yang dicampur dengan 1% dari 5 herba thyme, mint, basil, rosemary dan serai.
Ditemukan bahwa jumlah E Coli terendah terlihat pada kelompok ayam pedaging yang diberi makan rosemary diikuti dengan serai. Jumlah lacto basilli tertinggi juga tercatat pada kelompok yang diberi kedua herbal tersebut.
Tujuan dari studi Nottingham Trent adalah untuk mengeksplorasi kemampuan spesies tanaman endogen untuk menggantikan antibiotik dalam makanan unggas di Ethiopia. Proyek ini ingin dapat menggantikan antibiotik dari spesies tanaman lokal dan murah. Hal ini akan mengurangi penggunaan antibiotik pada makanan unggas dan, pada gilirannya, akan berdampak langsung pada penurunan biaya produksi telur dan daging bagi konsumen di Ethiopia. (Via Poultryworld)
0 Comments:
Posting Komentar