-->

AGAR BISNIS PERUNGGASAN STABIL DAN BERDAULAT, INI SOLUSINYA


Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan dengan kualitas gizi yang baik, memperhatikan budaya dan potensi kearifan lokal, membangun sistem pertanian dan pangan dengan kemandirian bukan ketergantungan, prinsip diversifikasi menggunakan produksi dari dalam negeri, menerapkan pola pertanian sistem kekeluargaan, berlandaskan prinsip kebersamaan yang berkeadilan sosial, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Setelah menyimak pemaparan yang disampaikan oleh Peneliti Ahli Muda PR Peternakan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Diana Andrianita Kusumaningrum, dalam webinar yang diselenggarakan BRIN, Selasa (28/11), dengan judul “Assessing the Impact of COVID-19 Pandemic on Small-Holder Poultry Farm Business”. Ketika diberi kesempatan dialog interaktif, maka BTC sebagai seorang praktisi, poultry technical consultant, dan juga pengamat bisnis perunggasan, memberikan tanggapannya.

Agar bisnis perunggasan bisa kembali bangkit dari kelumpuhan, lebih stabil, dan berdaulat di masa mendatang, pemerintah harus mencarikan solusi dan peneliti BRIN berpikir lebih serius lagi untuk melakukan… Simak cerita selengkapnya di kanal YouTube Majalah Infovet:


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

PEMELIHARAAN AWAL YANG KRUSIAL

Pada masa pemeliharaan awal ini ada berbagai faktor yang memerlukan perhatian dan pemantauan khusus untuk memastikan ayam nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik. (Foto: Dok. Infovet)

Masa pemeliharaan awal ayam adalah salah satu titik kritis yang menentukan pencapaian performa yang diharapkan pada masa produksi. Pada masa pemeliharaan awal ini ada berbagai faktor yang memerlukan perhatian dan pemantauan khusus untuk memastikan ayam nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik. Beberapa poin penting tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kondisi day old chick (DOC)
Ciri-ciri ayam umur satu hari yang sehat adalah aktif bergerak, bulu bersih dan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih, kloaka bersih, badan berisi, serta berat badan sesuai standar. Seleksi terhadap DOC yang baru datang penting dilakukan. Pemantauan kondisi DOC harus terus dilakukan, seperti pemanasan awal, kondisi litter atau tanah, insulasi yang memadai, suhu yang sesuai, atau litter yang kurang tebal. Ayam yang sehat akan menunjukkan pertambahan bobot badan yang baik.

2. Perkandangan
Poin-poin penting yang harus diperhatikan untuk perkandangan adalah:

• Kepadatan ayam. Akan berpengaruh pada sirkulasi udara, suhu, kelembapan kandang, dan tingkat amonia. Chick guard yang membatasi ayam bisa dibuat dari seng atau triplek dengan ketinggian 40 cm dan diameter 3-4 m. Setelah ayam berumur tiga hari, pelebaran chick guard dilakukan secara bertahap diikuti pengaturan tempat pakan/minum. Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas rata.

• Suhu dalam kandang. Ayam muda belum mampu mengatur suhu tubuhnya dengan baik, oleh karena itu alat pemanas (brooder) dibutuhkan untuk membantu menjaga kondisi ayam. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sekitar umur dua minggu. Suhu brooder yang tepat (29-32° C) akan menghindarkan ayam dari rasa tidak nyaman sehingga meningkatkan aktivitas makan dan minum. Apabila suhu brooder nyaman untuk DOC, maka DOC akan menyebar dengan rata. Hindari perubahan suhu tiba-tiba untuk mencegah stres pada ayam.

• Ventilasi udara pada kandang. Ventilasi yang baik akan menjamin sirkulasi udara yang sehat untuk ayam. Apabila sirkulasi udara baik, gas yang berbahaya seperti ammonia akan berkurang. Apabila kadar oksigen tidak baik, pertumbuhan dapat tidak seragam dan terlambat, serta kepekaan terhadap penyakit meningkat.

• Manajemen litter. Litter berperan mengisolasi DOC dari tanah atau lingkungan luar. Manajemen litter penting karena kotoran ayam dan butiran air di sekitar ayam akan diserap dalam litter. Oleh karena itu litter juga berperan menjaga kelembapan dan kadar amonia di kandang. Kualitas litter yang baik adalah kering, tidak berjamur, bersih, lunak, tidak berdebu, dan mampu menyerap air. Litter dipantau agar suhunya optimal untuk ayam dan tidak basah.

• Cahaya dalam kandang. Cahaya yang baik akan membantu ayam mengenali tempat pakannya dan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin sehingga proses metabolisme meningkat. Pada akhirnya pertumbuhan anak ayam lebih terpacu. Kebutuhan pencahayaan dalam masa brooding adalah antara 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2.

3. Pakan dan Minum
Beberapa hal yang dapat menyebabkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2023. (MENSANA-SANBIO)

DI BALIK PENGGEMUKAN, ADA LIMBAH KERBAU YANG MENGUNTUNGKAN

Kotoran kerbau di kandang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. (Foto: Shutterstock)

Dengan perlakuan khusus namun sederhana, limbah kerbau bisa memperbaiki profil tanah dan menyuburkan tanaman. Meski musim kemarau panjang, tanamaan jagung dan sayur tetap tumbuh dan subur. Salah satu berkah dari metode penggemukan kerbau secara intensif.

Pertengahan Oktober lalu udara di sekitar perkebunan jagung di Kampung Sepang Tatakan, Kota Serang Banten, masih terasa panas. Padahal jarum jam sudah menunjukkan angka tiga. Musim kemarau yang menyengat tahun ini memang begitu terasa teriknya hingga jelang matahari terbenam.

Di perkebunan jagung yang bersebelahan dengan kandang kerbau, tampak Sudayat sibuk membersihkan rumput dan menebar pupuk dari kotoran kerbau yang sudah dikeringkan. Kotoran kerbau yang sudah berubah warna keabu-abuan itu di tebarkan di sekitar pangkal tanaman jagung.

Meski tanah di perkebunan milik lelaki 60 tahun ini kering, namun daun tanaman jagung dan sayuran terlihat hijau dan segar. Tak mengering atau layu, seperti yang terjadi di kebun lainnya. Apa rahasianya?

“Saya pakai pupuk kotoran kerbau yang sudah dikeringkan selama 40 hari. Cukup ditebar di sekitaran tanaman, jagung dan sayuran di kebun saya tetap tumbuh subur, meskipun kekurangan air,” ujar Sudayat kepada Infovet pada Oktober lalu.

Profesi Sudayat sebenarnya bukan petani, melainkan peternak kerbau. Sudah 40 tahun lebih warga Kampung Sepang Tatakan ini menjalani usaha ternak kerbau. Kini di kandangnya yang tampak sederhana terdapat 50 ekor kerbau dengan postur yang semuanya gemuk.

“Dulu kerbau saya enggak segemuk ini. Dulu kurus, ada juga yang agak gemuk, tapi enggak segemuk seperti sekarang. Ini saya dibimbing sama Pak Hilal, beliau yang ngajarin saya cara pelihara kerbau biar cepat gemuk,” tuturnya.

Proses penggemukan yang dilakukan Sudayat menggunakan metode yang diterapkan oleh Samsu Hilal, praktisi penggemukan kerbau. Kotoran kerbau di kandangnya dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman di ladang kebunnya yang ditanami jagung dan sayuran, setelah melalui proses pengeringan.

“Alhamdulillah, meskipun kemarau dan kesulitan air buat siram tanaman, saya pakai kotoran kerbau ini, tanaman tetap subur meskipun tidak seperti di musim hujan. Daun jagung dan sayuran tetap hijau dan hasilnya tetap bagus,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Infovet juga berbincang dengan Samsu Hilal tentang seputar pemanfaatan limbah kerbau dari kandang penggemukan milik Sudayat. Praktisi penggemukan kerbau yang juga Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten ini menjelaskan, kotoran kerbau dari hasil penggemukan sangat baik untuk perbaikan kondisi tanah secara fisik.

“Unsur hara dalam tanah akan pulih dengan baik setelah beberapa kali digunakan untuk bertanam. Singkatnya, limbah kerbau ini juga berfungsi untuk perbaikan profil tanah,” kata Hilal.

Untuk mendapatkan hasil pupuk kandang yang maksimal pemanfaatannya, limbah kerbau yang sudah dikumpulkan dijemur hingga kering dengan ditutup Jerami. Dijemur selama 40 hari, menurut Hilal, tujuannya agar amoniak di dalam kotoran bisa keluar dan sifat dingin dari limbah kerbau sudah muncul setelah melalui proses jemur.

Dengan proses yang sederhana tersebut, setelah 40 hari, sudah bisa langsung diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman, seperti jagung, sayuran, dan lainnya. Dengan menggunakan pupuk limbah kerbau ini, tanaman tumbuh subur meskipun di musim kemarau dan kekurangan air seperti sekarang. Ini sudah terbukti dilakukan para petani di wilayah Banten di bawah bimbingan Hilal.

“Ternak dengan proses penggemukan yang saya terapkan, limbahnya pun bisa dimanfaatkan. Ini model pengelolaan pertanian dan peternakan yang terintegrasi. Kerbaunya bisa cepat gemuk, kotorannya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang sangat subur dan aman dari pestisida,” ucap Hilal yang juga CEO Rumah Kerbau Indonesia ini.

Sistem Dry Lot
Hilal memaparkan, pada zaman dulu kerbau menjadi simbol kekayaan masyarakat di pedesaan. Orang desa yang memiliki lebih dari 50 ekor kerbau bisa disebut sebagai “juragan kerbau”. Pola beternak yang dilakukan pada zaman dulu sangat sederhana, hanya disediakan pakan dan minum yang cukup, ternak kerbau bisa menghasilkan.

Saat ini, sudah tak mudah lagi mendapati peternak kerbau dalam jumlah besar. Di desa-desa umumnya hanya beternak tak lebih dari 10 ekor. Hanya orang-orang yang memiliki modal besar dan minat beternak yang mau menjalankan usaha ruminansia ini.

Menurut Hilal, usaha-usaha untuk mengembangkan ternak kerbau sudah banyak dilakukan. Tetapi usaha penggemukan kerbau belum banyak, sehingga belum memenuhi kebutuhan sebagai sumber ternak potong. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata dia, diperlukan metode khusus agar usaha pengembangan ternak dapat berhasil dan efisien.

“Saya memiliki metode penggemukan kerbau yang sudah diuji dan alhamdulillah hasilnya bagus. Usaha penggemukan kerbau harus diterapkan secara serius, agar dapat mencapai bobot sesuai yang diharapkan dengan jangka waktu target 90 hari atau tiga bulan,” tegasnya.

Metode penggemukannya memiliki kesamaan dengan sistem penggemukan kereman atau dry lot, tetapi tingkatnya masih sangat sederhana dan alamiah. Sekadar informasi, dry lot fattening merupakan sistem penggemukan modern yang diterapkan pada ternak sapi yang dilakukan dengan memperbanyak pemberian pakan konsentrat. Pakan hijauan diberikan hanya sedikit sehingga peternak dapat mengefisiensikan biaya pakan.

Proses penanganan tidak dilakukan di alam liar, tetapi di dalam kandang atau di karantina. Hilal menjelaskan, ada dua persiapan yang dilakukan, yakni pembuatan kandang karantina dan teknik pemeliharaan penggemukan ternak kerbau.

Beternak yang Efisien
Beternak kerbau dengan menerapkan metode penggemukan yang Hilal lakukan, bukan hanya menguntungkan dari sisi penjualan kerbaunya yang memiliki bobot tinggi. Metode yang ia temukan ini juga membentuk siklus dalam manajemen beternak yang efisien.

Siklusnya, limbah kerbau bisa digunakan sebagai pupuk kandang rumput gajah atau sumber pakan ternak lainnya. Rumput gajah akan tumbuh sangat subur dengan menggunakan limbah kerbau yang telah melalui proses pengeringan. Hasil rumput diberikan kepada kerbau selama masa proses penggemukan. Siklus ini tentu saja akan mengurangi biaya pakan bagi ternak.

Menurut Hilal, pakan yang segar itu pilihan lebih baik untuk konsumsi setiap saat dan kebutuhan pakan kerbau kontinu diberikan sampai kerbau berhenti makan karena kenyang. Dalam program penggemukan ini, kerbau yang sehat memiliki kemampuan menghabiskan pakan rata-rata 25 kg/ekor/hari.

“Tanda kerbau yang mudah untuk gemuk biasanya saat kenyang makan akan berbaring atau tidur dan hal ini dikondisikan agar berat bobot dapat meningkat karena aktivitas kerbau yang tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Untuk menghasilkan bobot kerbau yang maksimal, Hilal juga menerapkan rutinitas kerbau berendam di air. Pengondisian kerbau untuk berendam di air kubangan menjadi aktivitas penting.

“Ini dilakukan untuk membantu kerbau menjaga suhu tubuhnya. Disarankan aktivitas kerbau berendam dilakukan sehari dua kali, pagi dan sore, selama satu hingga dua jam sekali berendam. Biasanya kalau sudah puas berendam kerbau akan kembali ke kandang untuk makan dan istirahat,” jelasnya.

Selain itu, pengasapan di kandang juga penting dilakukan. Aktivitas tidur kerbau penting untuk diperhatikan karena merupakan bagian dari rangkaian proses dalam penggemukan. Maka itu, kandang dibuat senyaman mungkin dengan menghilangkan pengganggu tidur kerbau.

Metode beternak kerbau yang efektif ini jika diterapkan konsisten, diyakini akan menghasilkan keuntungan ganda. Keuntungan pertama, hasil penggemukan kerbau akan menaikkan harga kerbau perekornya. Keuntungan kedua, dengan pengelolaan limbah dari kandang kerbau bisa menghasilkan tanaman perkebunan, baik jagung maupun sayuran dan bisa lebih maksimal hasil panennya. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet, tinggal di Depok

SEMINAR AYAM PETELUR BERGENGSI KEMBALI DIGELAR

Para Pembicara di Layer QFeed Quality Conference

Untuk kesekian kalinya Buletin Asian Agribiz kembali menyelenggarakan seminar tahunan terkait manajemen pemeliharaan ayam petelur yakni Layer Feed Quality Conference. Pada edisi 2023 kali ini, acara tersebut diselenggarakan di Hilton Garden Inn, Jakarta Barat pada 27-28 November 2023 yang lalu. Kali ini tema yang dibahas mengenai pullet management, heat stress, dan berbagai tren kekinian dalam pakan ayam petelur. 

David Faulkner selaku Chairman Asian Agribiz menyatakan dalam sambutannya bahwa acara tahunan ini digelar untuk mengikuti isu - isu kekinian di bidang ayam petelur. Ia juga bilang bahwa dalam seminar tersebut diharapkan peserta dapat mengetahui isu - isu kekinian di bidang manajemen pemeliharaan ayam petelur dan menjadi ajang berdiskusi terutama di bidang teknis antar peserta dan pembicara. 

Pada hari pertama acara tersebut ada tiga sesi yang dibahas yakni pemahaman mengenai nutrisi yang tepat pada fase pullet dan produksi, formulasi yang tepat untuk menunjang produksi telur, dan titik kritis serta manajeen yang tepat agar produksi tetap optimal. 

Para pembicara yang dihadirkan juga merupakan expert di bidangnya misalnya saja Erwan Julianto, Technical Service Manager Hendrix Genetics Indonesia dan Filipina, Doug Korver seorang konsutlan dari Alpine Poultry Nutrition sekaligus Profesor Emeritius dari University of Alberta, dan Xabier Arbe, dan lain sebagainya. 

Para peserta yang hadir dalam seminar tersebut kebanyakan berasal dari kalangan formulator dan nutrisionis dari produsen pakan terkemuka di Indoensia, banyak juga peternak mandiri yang ikut hadir dalam acara tersebut untuk memperoleh informasi, bertanya, dan bahkan berkonsultasi tentang dinamika yang dihadapinya di farm agar lebih efektif dan efisien. (CR)

CARA EFEKTIF MENCEGAH SALMONELLOSIS


Salmonellosis merupakan isu penting dan menjadi perhatian utama dalam keamanan pangan. Unggas dan produk turunannya sering dikaitkan dengan wabah salmonellosis dan dianggap menjadi penyebab penyebaran kasus penyakit.

Pengendalian penyakit dengan mengandalkan antibiotik bisa menimbulkan residu pada telur dan daging unggas, sehingga penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan juga tidak diperbolehkan lagi.

Pada unggas, ada dua jenis salmonella yaitu Salmonella pullorum (menyebabkan penyakit pullorum) dan Salmonella gallinarum (menyebabkan penyakit fowl typhoid). Kejadian kasus pada ayam muda ditemukan gejala diare berwarna putih seperti pasta, tidak doyan makan, dehidrasi, lemah, dan kematian. Kejadian kasus penyakit salmonellosis dapat menular ke individu unggas lainnya atau penularan di antara indukan betina (horizontal transmission), sehingga mengakibatkan penurunan produksi telur dan menyebabkan telur gagal menetas. Selain itu, salmonellosis juga bisa ditularkan dari induk ke telur atau pada DOC keturunannya (vertical transmission) sehingga sangat merugikan peternak. Oleh sebab itu, maka semua perusahaan pembibitan harus tersertifikasi bebas pullorum.

Investigasi kasus dengan pola holistik membuktikan bahwa... Simak cerita selengkapnya di kanal YouTube Majalah Infovet:


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

POLANDIA: PARA ILMUWAN MENGKRITIK SEKTOR UNGGAS KARENA PENCEMARAN LINGKUNGAN

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan tingkat antibiotik spektrum luas yang berlebihan di tanah dan air dekat peternakan unggas di Polandia. Sebuah organisasi industri bersikeras bahwa tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus ini mengenai praktik operasional sektor secara keseluruhan.

Para ilmuwan dari Universitas Warmia dan Mazury menemukan bahwa peternakan unggas menyebabkan pencemaran lingkungan yang parah, tidak hanya berdampak pada tanah tetapi juga air tanah. “Kami mendeteksi 7 obat di air tanah yang dikumpulkan pada kedalaman 35 meter,” kata Prof Agnieszka Piotrowicz–Cieślak dari Departemen Fisiologi Tumbuhan, salah satu penulis penelitian tersebut.

Selain itu, para ilmuwan mengklaim bahwa mereka mengidentifikasi antibiotik di sumber air minum yang digunakan oleh penduduk setempat. “Kami menganalisis 3 sumber lokal dan menemukan keberadaan antibiotik di masing-masing sumber tersebut,” tegas Piotrowicz-Cieślak.

“Konsumsi air yang terkontaminasi antibiotik berarti antibiotik masuk ke tubuh manusia dan hewan. Bahkan konsentrasi obat yang kecil dalam makanan dan air, tanpa efek terapeutik yang jelas, mungkin berbahaya, terutama bagi anak-anak,” kata ilmuwan tersebut.

Berdasarkan temuan mereka, para ilmuwan mengkritik keras cara kerja industri unggas di Polandia. Menurut para ilmuwan, peternakan unggas mengeluarkan polutan ke seluruh bagian lingkungan, termasuk udara, tanah, air permukaan, dan air tanah, sehingga berdampak pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Para ilmuwan juga mengutip penelitian yang dilakukan oleh Universitas Warsawa yang menunjukkan bahwa kandungan fosfor dalam tanah dekat peternakan unggas ditemukan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata tanah di Polandia. “Jumlah fosfat yang berlebihan di dalam tanah membatasi penyerapan zat besi dan seng oleh tanaman, yang menyebabkan gejala kekurangan unsur-unsur ini,” kata Piotrowicz-Cieślak.

Asosiasi Daging Polandia, sebuah organisasi yang menyatukan perusahaan-perusahaan unggas terbesar, telah mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan terhadap penelitian tersebut, mengecam metode dan kesimpulannya.

“Analisis tunggal berdasarkan sampel yang diambil dari reservoir yang tidak teridentifikasi tidak boleh dianggap sebagai studi ilmiah yang obyektif dan dapat diandalkan. Merupakan suatu skandal untuk merumuskan klaim dan tuduhan berdasarkan hasil pengujian sebuah peternakan kecil dan memperlakukannya sebagai perwakilan dari seluruh sektor unggas di Polandia,” tegas asosiasi daging tersebut.

Sebagai negara anggota UE, Polandia secara ketat mengikuti peraturan UE, kata asosiasi daging tersebut, menekankan bahwa kepatuhan terhadap peraturan kedokteran hewan dan sanitasi dipantau secara ketat, dan seluruh sektor unggas terbuka untuk penelitian ilmiah yang dapat diandalkan. (Via Poultryworld)

EKONOMI TUMBUH, BISNIS PETERNAKAN MASIH LUMPUH. ADA APA?

Bekerja sama dengan majalah Infovet, pada Selasa 28 November 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan webinar bertema “Ekonomi Tumbuh, Bisnis Peternakan Masih Lumpuh. Ada Apa?”.

Webinar tersebut menghadirkan narasumber Ketua IV Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Asrokh Nawawi yang membawakan materi Ekonomi Tumbuh, Bisnis Peternakan (Perunggasan) Masih Lumpuh, Ada Apa?.

Peneliti Ahli Muda PR Peternakan BRIN, Dr Diana Andrianita Kusumaningrum, membawakan materi Assessing the Impact of COVID-19 Pandemic on Small-holder Poultry Farm Business. Sedangkan Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Drh Nanang P Subendro membawakan materi Outlook Bisnis Peternakan 2024.

Dalam sambutannya, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Puji Lestari SP, MSi, PhD mengatakan bahwa tema webinar merupakan topik yang sangat menarik dan sangat tepat untuk dibahas atas realita yang terjadi di penghujung tahun 2023, dan akan masuk tahun 2024 sebagai tahun politik. Informasi yang disampaikan sangat penting untuk merancang strategi bisnis sektor peternakan ke depan.

“Informasi ini juga sangat penting bagi periset di Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut, baik dari aspek teknis maupun kebijakan dengan pendekatan riset yang holistik,” kata Puji.

“Pada kesempatan ini kami juga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PT Gallus Indonesia Utama yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan webinar ini. Kami juga sangat terbuka untuk bekerja sama dalam pelaksanaan event konferensi internasional, seperti ICFAS ke-3 yang akan diselenggarakan tahun depan dan dapat dikolaborasikan dengan event Indonesia International Poultry Conference (IIPC) yang digagas oleh Tim Majalah Infovet.”

Pada akhir webinar Peneliti Ahli Utama PR Peternakan BRIN, Prof Arnold Parlindungan S selaku moderator memberikan kesimpulan bahwa industri unggas seperti ada anomali. Produktivitasnya terus meningkat namun peternak malah merugi. Hal itu disinyalir karena tidak diimbangi dengan faktor lain yaitu demand yang kenyataannya cenderung stagnan.

Selanjutnya Arnold mengatakan, “Sementara itu di usaha peternakan sapi biaya produksi meningkat tapi tidak diikuti dengan peningkatan harga jual. Sehingga nilai tukar peternak menurun.”

Menghadapi masalah yg dihadapi peternakan, Arnold menyarankan agar BRIN lebih berperan menghasilkan teknologi yang dibutuhkan pelaku usaha peternakan. Untuk itu diperlulan kerjasama antara BRIN dengan industri dan pihak yang lain.

Penelitian untuk meningkatkan produksi dan efisiensi usaha juga perlu ditingkatkan. Namun tidak sekedar efisiensi, terutama adalah bagaimana agar peternak mendapatkan keuntungan.

Penting untuk BRIN agar jemput bola untuk ikut mencari solusi yang dihadapi pelaku usaha peternakan khususnya para peternak. (NDV)

TARGET PERUBAHAN IKLIM BARU UNTUK BISNIS UNGGAS INGGRIS

Perusahaan peternakan unggas akan mendapatkan keuntungan dari perpanjangan skema Perjanjian Perubahan Iklim selama 2 tahun setelah periode target baru dinegosiasikan antara serikat peternak dan pemerintah.

Kesepakatan telah dicapai antara NFU Energy dan Departemen Keamanan Energi dan Net Zero (DESNZ), dan akan mengarah pada pengurangan target peningkatan efisiensi untuk sektor ini.

NFU telah berjuang atas nama anggotanya untuk mengurangi skala waktu dan target perbaikan pengurangan 12% untuk sektor unggas, dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak mencerminkan efisiensi energi yang telah dilakukan oleh sektor tersebut.

Sebagai hasil negosiasi, DESNZ setuju untuk memperpanjang skema CCA tambahan 2 tahun hingga Maret 2027 dan juga merevisi target peningkatan efisiensi energi untuk unggas menjadi 10%.

Perjanjian perubahan iklim adalah perjanjian sukarela yang dibuat antara industri Inggris dan Badan Lingkungan Hidup untuk mengurangi penggunaan energi dan emisi karbon dioksida. Sebagai imbalannya, operator menerima potongan Retribusi Perubahan Iklim, yaitu pajak yang ditambahkan ke tagihan listrik dan bahan bakar.

Tim Crocker, direktur pelaksana NFU Energy, menyambut baik tindakan pemerintah tersebut, dan menggambarkannya sebagai sebuah kemenangan yang signifikan, “Dengan bekerja secara kolaboratif dengan para anggota dan NFU, hal ini berarti bahwa kami dapat berhasil mengadvokasi revisi target pengurangan emisi yang secara akurat mencerminkan tantangan-tantangan yang dihadapi dunia usaha di bidang energi.”

Sektor pertanian Inggris mempunyai ambisi untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2040. (Via Poultryworld)

HARGA DAGING DOMBA ANJLOK, AUSTRALIA ALAMI OVER SUPPLY

Domba, Salah Satu Komoditi Ternak Unggulan Australia

Melimpahnya daging domba di Australia membuat harga daging anjlok. Beberapa peternak memusnahkan atau menyumbangkan domba mereka untuk menghemat biaya perawatan. Meat and Livestock Australia (MLA) melaporkan, harga daging kambing telah merosot 70 persen dalam setahun terakhir menjadi 1,23 dollar AS per kg.

Harga tersebut setara Rp 19.154 dalam kurs Rp 15.572 per dollar AS. Analis pasokan global MLA Tim Jackson mengatakan, Asutralia mengalami beberapa musim yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir.

"Berarti kawanan domba telah mencapai 78,75 juta ekor, terbesar sejak 2007," ujar dia dikutip dari CNBC, Kamis (23/11/2023). 

Ia menjelaskan, faktor pendorong pertumbuhan kawanan domba dalam jumlah besar adalah curah hujan di atas rata-rata selama tiga tahun di wilayah domba Australia, seperti New South Wales dan Victoria. Curah hujan sangat ideal untuk menanam rumput, sehingga kondusif untuk memberi makan dan membiakkan ternak.

Statistik MLA menunjukkan, kawanan domba Australia diperkirakan akan meningkat sebesar 23 persen dari angka terendah dalam 100 tahun pada 2020. Akibatnya, kelebihan pasokan domba menyebabkan harga ternak menjadi lebih rendah. Hal ini membuat peternak menelan kerugian. Padahal harga daging kambing sempat mencetak rekor tiga tahun lalu.

Penurunan harga daging domba ini merupakan pukulan ganda bagi para peternak. Pasalnya, peternak kini harus memberi makan ternak dalam jumlah besar lebih lama. Di sisi lain, salah satu orang dari jaringan supermarket Australia Woolworths Group McGuire mengatakan, harga yang anjlok belum berdampak ke tingkat eceran. Pihaknya sendiri menyebut akan memangkas harga produk daging domba hingga 20 persen. (INF)

INDONESIA PERKUAT JALINAN KERJA SAMA DENGAN TIMOR LESTE DIBIDANG PETERNAKAN

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Republik Demokratik Timor-Leste, Marcos da Cruz (23/11)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Republik Demokratik Timor-Leste, Marcos da Cruz bersama rombongan di Gedung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Wamentan Harvick mengatakan Indonesia dan Timor Leste berkomitmen memperkuat kerjasama di subsektor peternakan dan kesehatan hewan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pasokan pangan produk peternakan di ke dua negara.

“Dalam pertemuan yang penuh persahabatan ini, kami membahas penguatan kerjasama di subsektor peternakan yang telah terbangun dengan baik,” kata Wamentan Harvick.

Menurut Wamentan, pertemuan ini merupakan tindaklanjut Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama di Bidang Pertanian antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Republik Demokratik Timor-Leste yang telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara pada 19 Juli 2022 lalu.

Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah mengungkapkan fokus kerjasama bidang peternakan tidak terbatas pada fasilitasi akses pasar komoditas peternakan dan kesehatan hewan, namun juga termasuk harmonisasi peraturan ekspor dan impor komoditas peternakan dan kesehatan hewan, serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia bidang peternakan dan kesehatan hewan.

“Kami sangat bersyukur dapat meningkatkan kerjasama untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Timor Leste, terutama terhadap produk peternakan dan kesehatan hewan seperti Daging ayam olahan, Bahan Pakan, Pakan Jadi dan Obat Hewan dari Indonesia, serta DOC (Day Old Chicken),” ungkapnya.

Sebagai informasi, volume ekspor komoditas peternakan dan kesehatan hewan ke Timor Leste semester 1 tahun 2022 sebesar 6.796 ton atau mencapai USD 9.986.778.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Republik Demokratik Timor-Leste, Marcos da Cruz menuturkan urgensi peningkatan kerjasama Indonesia di bidang peternakan sangat penting, mengingat wilayah Oecusse memiliki sumber daya peternakan yang melimpah.

“Kami berharap bahwa pertemuan ini dapat menciptakan gagasan inovatif, solutif, dan implementatif untuk mendukung potensi ekspor impor antara RI dan Timor-Leste di bidang peternakan,” ucapnya. (INF)

PEMKAB BOJONEGORO MENGGELAR PAMERAN OLAHAN HASIL PETERNAKAN

Suasana Pameran Olahan Hasil Peternakan di Bojonegoro


Selain menggelar kontes dan pameran ternak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) juga membuka pameran olahan hasil peternakan dan hasil perikanan. Pameran yang digelar mulai Selasa (21/11/2023) hingga hari ini, Rabu (22/11/2023) di Pasar Hewan Desa Kedungbondo Balen, berlangsung cukup ramai.

Ketua Asosiasi Pengolah dan Pemasar Ikan Bojonegoro (ASPPIB), Sutikno menyampaikan bahwa produk yang dipamerkan asli produk hasil perikanan dari UMKM Bojonegoro binaan Disnakkan. Total ada sekitar 80 anggota ASPPIB.

“Kita di sini produsen semua, dulu juga sering diajak ikut pameran sebelum terbentuk ASPPIB,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sutikno mengungkapkan bahwa ASPPIB berharap produk olahan hasil perikanan Bojonegoro semakin dikenal. Sebab produk-produk yang dijual merupakan buatan asli Bojonegoro.

“Kita pengen produk kita bisa lebih laku dalam pemasaran di semua lapisan masyarakat. Dan semua bisa mengenalnya dan mendongkrak pemasaran. Produk kita juga sudah ada di pasar-pasar modern yang ada di Bojonegoro,” imbuhnya.

Sementara itu, seorang guru dari SMKN Ngambon Umi Khanifah, yang juga menjadi peserta pameran, berharap produk dari SMKN Ngambon berupa pie susu etawa juga semakin dikenal oleh masyarakat. Sebab produk asli SMKN Ngambon ini sudah menjadi langganan berbagai instansi.

“Harapanya dengan sering ikut pameran seperti ini lebih membranding produk,” pungkasnya. (INF)

STUNTING VS KONSUMSI TELUR DAN DAGING AYAM

Ilustrasi telur. Foto: Getty Images/iStockphoto/fcafotodigital)

Langit Kota Surakarta, Jawa Tengah, pagi hari pertengahan September lalu tampak cerah. Ribuan ibu-ibu berduyun-duyun mendatangi Gedung Graha Sabha Buana yang berada di Jl. Letjen Suprapto. Mereka terdiri dari ibu-ibu hamil, ibu menyusui, para calon pengantin, bidan, kader, hingga penyuluh KB di lima kecamatan di Surakarta.

Mereka datang ke tempat ini bukan untuk unjuk rasa, kedatangan mereka ingin mendapat pencerahan tentang pencegahan stunting 1.000 hari pertama kehidupan anak. Masalah stunting saat ini memang sedang menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Stunting adalah masalah kesehatan serius yang terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat karena gizi buruk dan perawatan yang tidak memadai. Stunting memiliki dampak jangka panjang, termasuk gangguan perkembangan mental dan fisik yang dapat berlangsung sepanjang hidup.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tingkat stunting yang tinggi, telah berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan serius. Salah satu upaya terpenting dalam hal ini adalah edukasi dan membangun kesadaran masyarakat.

Acara ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Surakarta melalui BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) adalah salah satu langkah strategis dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.

“Stunting kini menjadi masalah serius bagi pemerintah, mengingat bisa mengganggu pertumbuhan anak. Mereka punya masa depan yang panjang, makanya yang perlu diedukasi lebih dulu adalah orang tuanya, terutama ibu-ibunya,” ujar dr RR. Ratih Dewanti Sari, saat menyampaikan materi edukasi di acara ini.

Penyebab terjadinya stunting pada anak, umumnya disebabkan oleh dua persoalan. Pertama, pemahaman orang tua tentang gizi di masa kehamilan. Kedua, pemenuhan gizi pada anak setelah kelahiran. Masih banyak kaum ibu yang kurang memperhatikan pentingnya asupan gizi saat masa kehamilan.

Masih banyak kaum ibu terutama di daerah-daerah, yang menganggap gizi yang baik untuk pertumbuhan janin harus dengan makanan yang mahal. Semisal harus konsumsi daging sapi, ikan seperti salmon, susu kemasan untuk kehamilan, dan lainnya.

Pemahaman ini tentu keliru, karena untuk mendapatkan gizi yang baik tak harus dengan mengonsumsi makanan mahal. “Ini disebabkan karena kurangnya edukasi yang baik kepada mereka, sehingga yang dianggap makanan bergizi adalah makanan yang mahal,” sebut Ratih.

Pilihlah Telur dan Daging Ayam
Dalam acara yang juga diselingi pemberian donasi berupa paket makanan bergizi bagi para ibu-ibu yang hadir, pembicara mengulas tentang pentingnya memahami jenis makanan bergizi namun dengan harga terjangkau.

Telur dan daging ayam, serta ikan menjadi imbauan Ratih untuk bisa dikonsumsi kaum ibu hamil dan menyusui. Selain murah, kandungan gizi dalam sebutir telur sangat bermanfaat bagi pertumbuhan janin di dalam kandungan maupun anak balita demi mencegah stunting.

Inilah salah satu alasan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai konsumsi makanan yang menjadi sumber protein hewani, seperti telur dan daging ayam. Edukasi soal konsumsi kedua protein hewani tersebut sangat perlu dilakukan dan kampanyenya juga harus terus digaungkan.

Terkait dengan kandungan gizi telur, Jurnal American Heart Asociation menyebutkan manfaat telur rebus untuk ibu hamil adalah dapat meningkatkan kualitas ASI. Wanita hamil membutuhkan minimal 450 mg kolin. Sementara wanita yang sedang menyusui membutuhkan sekitar 550 mg kolin. Selain untuk ASI, telur juga meningkatkan kecerdasan otak bayi sejak kandungan.

Telur ayam merupakan sumber protein dan nutrisi lainnya yang tergolong murah. Dibandingkan daging sapi, dengan takaran yang sama, harga telur jauh lebih murah namun memiliki kandungan gizi luar biasa. Perbedaan konsumsi daging dan telur hanya pada “gengsi” saja.

Kandungan asam amino yang ada di dalam telur juga cukup bagus untuk kesehatan tubuh. Asam amino berperan penting karena membantu pembentukan protein sebagai bahan dasar pembentuk sel, otot, serta sistem kekebalan tubuh.

Sebab itu, menjadikan telur dan daging ayam sebagai makanan pendamping air susu ibu sangat baik dan bisa dimulai sejak awal ibu menyusui bayinya hingga anaknya mengonsumsi makanan padat.

Daging ayam mengandung protein, zat besi, magnesium, vitamin, dan fosfor. Kandungan ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang “si kecil”. Tak hanya itu, kandungan kolin dan vitamin C-nya dapat meningkatkan perkembangan otak anak.

Peran Swasta 
Acara edukasi ini merupakan rangkaian dari kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GPFI yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 7-9 September 2023. Dalam Rakernas ini banyak yang dibahas berkaitan dengan perkembangan industri farmasi Indonesia, termasuk produk-produk kesehatan untuk pencegahan stunting bagi anak Indonesia.

Kerja sama edukasi stunting ini mencakup berbagai kegiatan, salah satunya program edukasi yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya gizi, perawatan, dan stimulasi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Selanjutnya, Donasi Gerakan Bersama Bebas Stunting diserahkan secara simbolis oleh GPFI yang diwakili Sekjen GPFI Andreas Bayu Aji, kepada Kaper BKKBN Jawa Tengah Eka Sulistia, yang kemudian diserahkan secara simbolis kepada warga perwakilan lima kecamatan di Surakarta.

Kerja sama antara Pemerintah Kota Surakarta melalui BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan GPFI adalah contoh nyata dari bagaimana sektor swasta dapat berkontribusi pada upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Melalui edukasi dan kesadaran diharapkan dapat mencegah stunting dan membantu anak-anak Indonesia tumbuh menjadi individu yang sehat dan berkembang. Anak-anak Indonesia adalah generasi harapan masa depan Bangsa Indonesia.

Persoalan stunting ini berkait erat dengan kondisi kemiskinan masyarakat. Apalagi saat ini muncul istilah “Kemiskinan Ekstrem” yang berarti mereka tidak memiliki penghasilan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari.

Dalam sebulan terakhir, media-media nasional memberitakan bahwa pemerintah saat ini sedang memprioritaskan dua hal, yakni penurunan angka stunting dan penghapusan kemiskin ekstrem yang ditargetkan tidak ada lagi atau nol persen, serta stunting-nya harus dicapai 14% pada 2024 mendatang.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah masih di angka 20,8%. Angka itu tidak jauh dari rata-rata nasional 2022 sebesar 21,6%. Ini bukan angka yang kecil untuk wilayah Jawa Tengah yang kini berjumlah lebih dari 37 juta jiwa.

Bahaya Stunting 
Pada kegiatan edukasi tersebut, juga dipaparkan tentang bahaya stunting. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Stunting dapat memiliki dampak luas yang mencakup berbagai faktor. Bahkan stunting memengaruhi anak-anak dalam efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Dalam jangka pendek, akan terlihat pengaruhnya terhadap tinggi badan dan perkembangan anak.

Pertama, gangguan kognitif. Anak dengan stunting memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk. Stunting sering dikaitkan dengan penurunan IQ pada usia sekolah. Hal ini membuktikan bahwa stunting juga dapat memengaruhi perkembangan otak anak selain perkembangan fisiknya.

Kedua, anak mengalami kesulitan belajar. Tingkat fokus anak juga dapat terpengaruh karena mengidap stunting. Pasalnya, anak-anak yang stunting akan mengalami kesulitan berkonsentrasi yang membuat mereka kesulitan belajar.

Ketiga, anak rentan mengalami penyakit tidak menular. Salah satu dampak stunting terhadap kesehatan anak adalah membuat anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular saat dewasa nanti. Penyakit tidak menular tersebut antara lain obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi. Kendati demikian, para ahli masih meneliti hubungan stunting dengan penyakit tidak menular ini.

Keempat, imunitas anak stunting lebih rendah. Kekebalan yang menurun terkait dengan malnutrisi yang terjadi pada stunting. Asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat anak lebih rentan terhadap mengidap penyakit berulang yang sama.

Kelima, anak stunting mengalami hilangnya produktivitas. Saat anak beranjak dewasa, stunting juga dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja di tempat kerja. Orang dewasa dengan riwayat stunting terbukti kurang produktif, yang pada akhirnya memengaruhi pendapatan mereka.

Untuk itulah kegiatan edukasi pencegahan stunting lebih awal untuk 1.000 hari pertama kehidupan menjadi penting. Selain itu, bantuan pemenuhan gizi bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan juga perlu dilakukan, agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan tidak terperangkap stunting. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet, tinggal di Depok

PETERNAK DIIMBAU JANGAN MALAS URUS SKKH UNTUK LALU LINTAS TERNAK

Sapi, Salah Satu Ternak Yang Sering Dikirim Ke Berbagai Daerah

Aktivitas pengiriman ternak dari Kabupaten Blitar ke luar daerah diduga banyak yang tidak dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Padahal, dokumen ini penting untuk mencegah penyebaran virus dan penyakit hewan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin. Ia mengatakan, harus ada pemeriksaan kesehatan hewan sebelum hewan dikirim ke luar daerah. Itu untuk membatasi penyebaran virus dan penyakit pada hewan.

Terkait pemeriksaan kesehatan hewan di Kabupaten Blitar, itu diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan lainnya di Dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Di dalamnya itu ada berbagai persyaratan. Salah satunya, rekomendasi penerimaan dari daerah tujuan. Yang di mana persyaratan tersebut merupakan permintaan dari daerah tujuan. Biasanya itu ada surat keterangan bebas PMK,” terangnya.

Dalam praktiknya, dinas akan mengirimkan personel untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan hewan. Ada retribusi yang harus dibayar untuk pelayanan kesehatan hewan ini.

“Semua hewan itu kalau dikirim memerlukan SKKH, termasuk jangkrik, ulat hongkong, dan hewan lainya. Untuk biaya retribusinya macam-macam, yang saya ingat sapi, kuda, dan kerbau itu Rp 10 ribu per ekor. Lalu, kambing dan domba itu Rp 2 ribu per ekor, serta babi Rp 10 ribu per ekor,” kata dia.

Dalam sebulan, rata-rata ada 1.000 ekor kambing dan 250 ekor sapi yang keluar dari Bumi Penataran. Mayoritas daerah tujuannya adalah kota-kota di luar pulau Jawa.

Sebenarnya, sambung Nanang, ada banyak kota besar di Jawa yang juga menjadi tujuan pengiriman ternak dari Kabupaten Blitar. Misalnya, wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jabodetabek. Sayangnya, para peternak atau pedagang enggan mengurus SKKH untuk pengiriman lokal Jawa ini.

Nanang mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan dinas perhubungan untuk memantau mobilitas ternak antardaerah yang tidak dilengkapi dengan SKKH. Jika tidak membawa hasil pemeriksaan kesehatan hewan, ternak tersebut akan disita.

Sayangnya, pengendalain penyebaran virus dan penyakit ini tidak mudah. Ada banyak jalan tikus yang bisa digunakan untuk menghindari operasi. Selain itu, pemerintah juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan pengendalian.

“Untuk area controling cek poin itu hanya ada beberap titik, SDM-nya juga terbatas. Makanya dalam satu pulau banyak yang lolos. Untuk daerah Jawa Timur saja hanya ada di Ngawi dan Tuban. Sehingga banyak penjual yang menghindari titik tersebut,” ujarnya.

Nanang menambahkan, mayoritas penggunaan SKKH di Kabupaten Blitar untuk pengiriman day old chicken (DOC) alias anakan ayam, anakan puyuh, anakan bebek, dan anakan kalkun. “Yang paling banyak itu DOC, biasanya dikirim ke seluruh NKRI,” bebernya. (INF)

PETERNAK DI KABUPATEN TABALONG BUTUH FASILITAS KESEHATAN HEWAN

Salah Satu Peternakan Sapi Milik Warga Desa Uwie, Kabupaten Tabalong

Keberadaan layanan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)  menjadi kebutuhan para peternak dan pemilik hewan peliharaan di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.  Harapan keberadaan Puskeswan ini sempat diutarakan oleh sejumlah peternakan di Desa Masingai II, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Kalsel. 

Wardiyono misalnya, Ketua Kelompok Ternak Rukun Jaya Masingai II mengharapkan adanya Puskeswan di Kecamatan Upau. Apalagi selama ini untuk penanganan medis hewan ternak, khususnya sapi, kelompok ternak di Masingai II harus menghubungi menteri hewan yang jarak tempat tinggalnya cukup jauh. 

Jarak tersebut dianggap menjadi kendala, karena penanganan pun tidak bisa cepat. Namun tak jarang pula mentri hewan datang untuk pemeriksaan secara rutin. Adanya Puskeswan di kecamatan kata Mardiyono tentu akan mempermudah layanan kesehatan hewan di desa-desa.

Sebenarnya,  Puskeswan ini juga telah menjadi program yang akan dijalankan oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Tabalong. Sebagaimana yang diutarakan oleh Kepala Disbunak Kabupaten Tabalong, Saleh, pihaknya sudah menyiapkan rencana untuk ketersediaan Puskeswan pada tiap kecamatan. Keberadaan Puskeswan ini dilakukan secara bertahap dan memanfaatkan bangunan milik Disbunak yang sudah tidak digunakan. 

"Pengadaan Puskeswan akan kami lakukan secara bertahap. Tahap pertama  ini mulai di Kecamatan Tanta, Murung Pudak dan Tanjung, lalu berlanjut di Kecamatan Upau, Desa Masingai dan Kecamatan Haruai," kata Saleh, Selasa (22/11/2023).

Di Puskeswan nantinya pula kata Saleh akan menjadi tempat tinggal bagi medik veteriner yang belum memiliki tempat tinggal. Sementara untuk dokter hewan dijadwalkan datang seminggu sekali. Sementara ini ujar Saleh, karena Puskeswan belum merambah ke kecamatan, pelayanan pun berjalan di Kantor Dinas Peternakan dan Perkebunan. Selain itu mengerahkan PPL secara berkala untuk layanan kesehatan hewan. (INF)


ALAMI KERUGIAN, PETERNAK AYAM DI SUMBAR MENGADU KEPADA DPRD

Peternak Ayam Mengadukan Keluhannya Kepada Anggota DPRD


Setelah hampir empat periode panen menanggung rugi, akhirnya puluhan peternak ayam yang tergabung dalam Asosiasi Peternakan Close House (APCHADA) Sumbar mengadukan nasibnya ke komisi II DPRD Sumbar,  Selasa (21/11) di Ruang rapat, DPRD Sumbar.

Kedatangan mereka disambut Komisi II DPRD yang membidangi sektor ekonomi, salah satunya peternakan. Hadir juga Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli dan perwakilan Biro Perekonomian Serdaprov Sumbar.

Marlis, Ketua Apchada Sumbar mengatakan bahwa anggotanya yang bermitra dengan salah satu perusahaan rata-rata menderita kerugian. Ada beberapa persoalan yang menyebabkan kerugian bagi peternak ayam tersebut.

Pertama, menjembatani pertemuan antara peternak ayam dengan mitra/perusahaan inti yang memasok bibit serta Kedua, meminta pemerintah daerah membentuk lembaga koordinasi dan menyosialisasikan perda nomor 40 Tahun 2015. Ketiga, meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi kualitas pakan dan DOC.

Keempat, lakukan verifikasi pada kandang secara profesional. Jika tak layak maka stop operasionalnya. Kelima, menghentikan pembangunan kandang baru untuk mencegah over populasi dan keenam, menghentkikan operasional kandang milik perusahaan inti karena menurut Marlis, setahunya perusahaan inti tak diperbolehkan memiliki kandang sendiri.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli mengatakan telah menindaklanjuti keluhan yang disampaikan Apchada sebelumnya. Hasil uji laboratorium dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan di Bekasi menyatakan pakan tersebut memenuhi standar SNI.

Namun, dinas akan tetap mencari akar permasalahan tersebut. Dalam waktj dekat saat panen akan diadakan uji ternak. Sementara itu, untuk penghentian pembuatan kandang baru, wewenangnya berada di dinas perizinan kabupaten/kota.

Mewakili Komisi II hadir Ketua Komisi II Mochklasin dan Sekretaris Komisi II, Jefri Masrul. Jefri juga merupakan pengusaha ternak ayam namun dengan pola open house.

“Saya sangat memahami kesulitan peternak karena merugi. Apalagi banyak yang masih perlu membayar cicilan hutang modal ke bank. Kami di Komisi II akan tindaklanjuti aspirasi dan keluhan ini,” katanya.

Ketua Komisi II, Mochklasin mengatakan hal serupa. Komisi II, kata dia, akan segera menjembatani pertemuan guna mencari sumber permasalhan dan mencarikan solusi.

“Kami juga akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan Dinas terkait untuk membahas permasalahan ini dengan lebih mendetail,” katanya.

Mukhlasin juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada Apchada yang telah merangkul para peternak. Selain juga telah memberikan informasi sehingga Komisi II mengetahui ada persoalan yang dihadapi peternak ayam closed house. (INF)

RUSIA BERENCANA UNTUK MEMPERPANJANG KERINGANAN IMPOR KEDELAI TRANSGENIK

Pemerintah Rusia telah menerbitkan rancangan keputusan yang memperbolehkan impor kedelai hasil rekayasa genetika ke dalam negeri selama 2 tahun tambahan hingga 1 Januari 2026. Gejolak harga di pasar unggas mungkin menjadi salah satu alasan langkah ini.

Pemerintah Rusia memberi lampu hijau pada impor kedelai hasil rekayasa genetika pada bulan April 2020, yang membenarkan langkah ini dengan adanya kebutuhan untuk mendukung industri pakan dalam negeri. Keringanan yang semula dirancang untuk satu tahun, telah diperpanjang beberapa kali dan kini dijadwalkan berakhir pada 1 Januari 2024.

Kementerian Pertanian Rusia berjanji akan mewajibkan semua kedelai hasil rekayasa genetika untuk melakukan registrasi negara – sebuah alat yang secara teknis akan menghalangi produk-produk tersebut memasuki pasar negara tersebut – segera setelah produksi Rusia melebihi 5,5 juta ton. Pada tanggal 8 November, produksi kedelai Rusia mencapai 6,5 juta ton, dibandingkan 5,3 juta ton tahun lalu, menurut data resmi.

Larangan impor kedelai hasil rekayasa genetika dapat memicu peningkatan pasar unggas Rusia, kata AB-Center, sebuah konsultan yang berbasis di Moskow. Dalam beberapa bulan terakhir, produk ayam dan kalkun Rusia menjadi lebih mahal karena lonjakan harga vitamin pakan.

Dalam latar belakang ini, pemerintah Rusia mulai mempertimbangkan beberapa langkah yang bertujuan untuk membatasi kenaikan harga, termasuk larangan ekspor unggas dan telur selama 6 bulan. (Via Poultryworld)

PEMKAB BOJONEGORO SIAP GELAR KONTES DAN PAMERAN TERNAK 2023

Kontes Ternak, Ajang Unjuk Gigi Ternak Unggulan

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) akan menggelar Kontes dan Pameran Ternak Tahun 2023. Acara itu bakal digelar di pasar hewan Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen selama dua hari, Selasa dan Rabu (21-22/11/2023).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan, Disnakkan Bojonegoro, drh Lutfi Nurahman mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini untuk merangsang sekaligus menambah wawasan masyarakat dalam pengembangan usaha peternakan.

“Acara ini juga bertujuan mengukur kemajuan perkembangan usaha peternakan di Bojonegoro, meningkatkan populasi dan produktivitas sektor peternakan, serta merangsang pertumbuhan hilirisasi mandiri melalui inovasi olahan produk hasil peternakan,” kata Lutfi Senin (20/11/2023). 

Adapun hewan ternak yang dikonteskan lanjut Lutfi adalah sapi dengan beberapa kategori. meliputi kategori Jantan Cross, Jantan Peranakan Ongole (PO), Induk Peranakan Ongole (PO), Bakalan Jantan Cross dan Calon Induk Peranakan Ongole (PO).

"Sedangkan pameran ternak meliputi sapi unggulan Belgian Blue, Sapi Wagyu, sapi hasil transfer embrio, produk olahan hasil peternakan, dan produk olahan hasil perikanan," terangnya. 

Kemudian, untuk peserta kontes dan pameran ternak ini dapat diikuti oleh seluruh peternak di Kabupaten Bojonegoro dengan sejumlah syarat. Para peserta tidak hanya berkesempatan memamerkan ternak saja, tetapi juga memiliki peluang memenangkan hadiah menarik, diantaranya uang tunai, tropi, dan piagam penghargaan.

"Untuk hadiah uang tunai Juara 1 sebesar Rp 5 juta , Juara 2 Rp 4,5 juta, Juara 3 Rp 4 juta dan Juara Harapan 1 Rp 3,5 juta," bebernya.

Lutfi berharap kegiatan kontes dan pameran ternak ini dapat menjadi momentum bagi peternak untuk bersaing sekaligus saling belajar, menciptakan komunitas peternakan yang semakin maju dan berinovasi.

"Acara ini juga menjadi ajang promosi potensial bagi produk peternakan lokal Bojonegoro, menggambarkan keberhasilan dan kemajuan dalam dunia peternakan modern," pungkas Lutfi. (INF)




DINAS PERTANIAN ACEH BESAR TETAP WASPADAI PMK

Petugas Keswan Distan Aceh Besar Melakukan Vaksinasi PMK


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar Jakfar SP MSi mengimbau para peternak tetap mewaspadai  munculnya gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), agar hewan ternak yang mereka miliki dapat terbebas dari virus yang berbahaya tersebut. 

“Kami selalu mengimbau kepada para peternak agar melaporkan segera kepada petugas peternakan atau petugas Kesehatan Hewan, bila hewan ternak mereka mengalami gejala yang diduga PMK,” ujar Jakfar pada apel pagi, Senin (20/11).

Terkait  adanya  dugaan PMK terhadap hewan ternak masyarakat di Kecamatan Darul Kamal dalam beberapa hari terakhir, dijelaskan Jakfar, pihaknya langsung menerjunkan petugas dari Distan dan tim Keswan di kecamatan tersebut. Petugas juga didukung oleh Muspika setempat. 

“Alhamdulillah, para petugas sudah memberikan vaksin dan penyemprotan di lokasi kandang peternak. Petugas kita di lapangan juga akan terus memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada peternak,” katanya.

Menurut Jakfar, selama ini para petugas di lapangan tetap memantau terus kondisi di lapangan. Diimbau juga kepada para peternak agar segera memberikan informasi kepada petugas sehingga ternak dapat segera diberikan vaksin, dilakukan penyemprotan kandang, dan bahkan mengkandangkan ternaknya supaya petugas dapat memantau kondisi kesehatan hewan ternak milik masyarakat.

Secara khusus, Kadistan Aceh Besar itu menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda, Forkopimcam, petugas Keswan, aparatur gampong, dan semua pihak yang selama ini sudah bekerja keras sehingga penanganan PMK di Aceh Besar dapat dilakukan dengan baik. Namun demikian, ia tetap mengharapkan agar ke depan petugas Keswan selalu memantau terus kondisi di lapangan untuk mencegah PMK terjadi lagi.   

Jakfar menjelaskan, tahun lalu kasus PMK di Aceh Besar dapat ditangani sampai tuntas  dengan dukungan semua pihak. Ketika itu, tak kurang ada 12.000 kasus PMK yang dihadapi peternak di wilayah tersebut.

Menyikapi hal ini, pihak Forkopimda, dan semua petugas Keswan langsung bekerja keras untuk menangani PMK tersebut, termasuk dengan melakukan pemberian vaksinasi, penyemprotan kandang, dan sosialisasi kepada para peternak untuk mencegah PMK berlanjut. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer