Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan tingkat antibiotik spektrum luas yang berlebihan di tanah dan air dekat peternakan unggas di Polandia. Sebuah organisasi industri bersikeras bahwa tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus ini mengenai praktik operasional sektor secara keseluruhan.
Para ilmuwan dari Universitas Warmia dan Mazury menemukan bahwa peternakan unggas menyebabkan pencemaran lingkungan yang parah, tidak hanya berdampak pada tanah tetapi juga air tanah. “Kami mendeteksi 7 obat di air tanah yang dikumpulkan pada kedalaman 35 meter,” kata Prof Agnieszka Piotrowicz–Cieślak dari Departemen Fisiologi Tumbuhan, salah satu penulis penelitian tersebut.
Selain itu, para ilmuwan mengklaim bahwa mereka mengidentifikasi antibiotik di sumber air minum yang digunakan oleh penduduk setempat. “Kami menganalisis 3 sumber lokal dan menemukan keberadaan antibiotik di masing-masing sumber tersebut,” tegas Piotrowicz-Cieślak.
“Konsumsi air yang terkontaminasi antibiotik berarti antibiotik masuk ke tubuh manusia dan hewan. Bahkan konsentrasi obat yang kecil dalam makanan dan air, tanpa efek terapeutik yang jelas, mungkin berbahaya, terutama bagi anak-anak,” kata ilmuwan tersebut.
Berdasarkan temuan mereka, para ilmuwan mengkritik keras cara kerja industri unggas di Polandia. Menurut para ilmuwan, peternakan unggas mengeluarkan polutan ke seluruh bagian lingkungan, termasuk udara, tanah, air permukaan, dan air tanah, sehingga berdampak pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Para ilmuwan juga mengutip penelitian yang dilakukan oleh Universitas Warsawa yang menunjukkan bahwa kandungan fosfor dalam tanah dekat peternakan unggas ditemukan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata tanah di Polandia. “Jumlah fosfat yang berlebihan di dalam tanah membatasi penyerapan zat besi dan seng oleh tanaman, yang menyebabkan gejala kekurangan unsur-unsur ini,” kata Piotrowicz-Cieślak.
Asosiasi Daging Polandia, sebuah organisasi yang menyatukan perusahaan-perusahaan unggas terbesar, telah mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan terhadap penelitian tersebut, mengecam metode dan kesimpulannya.
“Analisis tunggal berdasarkan sampel yang diambil dari reservoir yang tidak teridentifikasi tidak boleh dianggap sebagai studi ilmiah yang obyektif dan dapat diandalkan. Merupakan suatu skandal untuk merumuskan klaim dan tuduhan berdasarkan hasil pengujian sebuah peternakan kecil dan memperlakukannya sebagai perwakilan dari seluruh sektor unggas di Polandia,” tegas asosiasi daging tersebut.
Sebagai negara anggota UE, Polandia secara ketat mengikuti peraturan UE, kata asosiasi daging tersebut, menekankan bahwa kepatuhan terhadap peraturan kedokteran hewan dan sanitasi dipantau secara ketat, dan seluruh sektor unggas terbuka untuk penelitian ilmiah yang dapat diandalkan. (Via Poultryworld)
0 Comments:
Posting Komentar