-->

RANGKAIAN HATN 2023, ASOHI JATIM DISKUSIKAN PROGRAM MEDIKASI YANG EFEKTIF



Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, ASOHI Jawa Timur menyelenggarakan Program Temu Anggota ASOHI (PROTAS) di Kampung Coklat, Blitar Jawa Timur, Jumat (13/10/2023).  Acara diikuti oleh para tenaga lapangan perusahaan obat hewan se Jatim, menghadirkan narasumber  pakar farmakologi veteriner FKH UNAIR Prof. M. Lazuardi. Protas mengangkat tema Program Medikasi yang Efektif untuk Menghasilkan Produk Daging Ayam dan Telur Bebas Residu Antibiotik. 

Acara Protas juga dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri , Ketua PDHI Cabang Jawa Timur VIII Drh Leo Sudilaksono, Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe serta sejumlah tamu undangan

Ketua ASOHI Jatim drh Suyud Ilyas dalam sambutannya mengatakan, Protas kali ini diselenggarakan di Blitar,  karena Blitar merupakan daerah sentra perunggasan Jatim dimana banyak angggota ASOHI berada di wilayah ini. Selain itu, acara Protas ini merupakan rangkaian acara HATN yang acara puncaknya berlangsung di Blitar, Minggu 15 Oktober 2023. 

"Acara Program temu Anggota ASOHI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang  program Medikasi  yang efektif dan  bertanggungjawab bagi para tenaga lapangan sebagai ujung tombak dalam mengedukasi para pelaku usaha peternakan dalam rangka pengendalian Antimicroba Resistance (AMR). Acara seperti ini juga berperan untuk meningkatkan keakraban  dan kebersamaan bagi para anggota ASOHI dalam rangka Maju Bersama ASOHI Jawa Timur,"ujar Suyud.

Sementara itu Lazuardi, dalam presentasinya menyampaikan perlunya penambahan kompetensi dokter hewan minimal setengah tingkat di bawah kompetensi  apoteker atau setara dengan sarjana farmasi atau setidaknya terdapat pendidikan formal brevet setara dengan  40 SKS (hampir sama dengan tingkat magister) dalam rangka menjawab UU Cipta Kerja  bidang obat hewan khususnya Pasal.50 UU 41 tahun 2014.

Ia juga menyampaikan bahwa sebagian opini mengenai pengaturan implementasi farmakologi veteriner juga ditulis di majalah Infovet dan telah mendapat respon positif dari berbagai pihak.

Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe menyampaikan apresiasinya kepada ASOHI Jatim yang ikut memeriahkan rangkaian acara HATN. Ricky menyampaikan terima kasih kepada ASOHI Jatim yang sangat aktif ikut terlibat dalam menyukseskan berbagai kegiatan HATN 2023.  Sedangkan Kepala Dinas Peternakan Blitar Toha Mashuri dalam sambutannya menekankan perlunya kegiatan edukasi gizi ayam dan telur secara berkesinambungan. "Blitar adalah produsen telur terbesar di Indonesia, mari kita terus berperan meningkatkan manajemen peternakan dan melakukan edukasi agar masyarakat agar konsumsi meningkat," tegas Toha.***





JAGUNG METIONIN TINGGI UNTUK UNGGAS ORGANIK

Sebuah studi gabungan antara akademisi dan pemerintah AS akan menghasilkan jagung hibrida komersial baru yang mengandung asam amino metionin tingkat tinggi.

Kemajuan ini dipandang sebagai kabar baik bagi produsen unggas organik yang unggasnya memerlukan formulasi makanan asam amino untuk memastikan pertumbuhan, kesehatan, dan produksi daging dan telur yang optimal.

Metionin adalah salah satu dari 9 asam amino esensial dan satu dari hanya 2 yang mengandung belerang. Ini membantu memulai sintesis protein dan merupakan komponen penting dari banyak jaringan, termasuk tulang, otot, ligamen, organ, kulit dan bulu. Metionin juga mendukung fungsi metabolisme, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh yang penting.

Unggas yang hidup di alam bebas secara alami dapat memperoleh metionin dari memakan cacing dan serangga lainnya, tetapi melengkapi makanan mereka dengan metionin dalam pakan berbahan dasar jagung dipandang perlu untuk memastikan unggas mendapatkan jumlah asam amino yang cukup.

Saat ini, produsen organik di AS harus mencari pengecualian peraturan federal yang mengizinkan penggunaan 2 pon metionin sintetis per ton pakan untuk ayam dan 3 pon per ton untuk kalkun, bebek, dan jenis unggas lainnya. Namun proyek ini, di antara penelitian lainnya, berupaya menemukan alternatif alami yang biaya dan ketersediaannya menjanjikan untuk menggantikan kebutuhan metionin sintetis.

Jagung merupakan bahan utama dalam ransum pakan saat ini, namun hibrida yang ditanam secara komersial hanya mengandung sedikit metionin. Namun para ilmuwan telah menemukan bahwa terdapat sumber variabilitas sifat tersebut dalam koleksi plasma nutfah yang dapat diketahui dengan alat yang tepat.

Paul Scott, ahli genetika tanaman dari Dinas Penelitian Pertanian AS, dan rekannya berupaya menggabungkan penggunaan 2 teknologi pemuliaan tanaman konvensional – induksi haploid ganda dan seleksi berulang – karena varietas tanaman transgenik tidak diperbolehkan dalam produksi organik.

Dengan menggunakan metode ini, dan seperti yang dilaporkan dalam Crop Science, mereka mengembangkan 16 galur jagung inbrida yang kadar metioninnya menyamai, dan dalam satu kasus, melampaui B101, hibrida yang telah terbukti menjadi tolok ukur perbandingan yang berguna karena konsentrasi metioninnya yang tinggi secara alami. (Via Poultryworld)

MENGATASI NGOROK PADA BROILER


Pengendalian penyakit dengan pola holistik melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk memperhatikan faktor manusia, hewan, lingkungan yang mengganggu kesejahteraan unggas sehingga muncul penyakit.

Seorang peternak bercerita, ayam broiler dikandangnya pada umur 12 hari mengalami ngorok atau gangguan pernapasan. setelah dilakukan vaksinasi IBD gejala semakin parah, kenapa bisa terjadi, bagaimana cara mengatasi agar kasus serupa tidak terulang kembali.

Dengan investigasi pola holistik, bisa dilacak bahwa kejadian ayam ngorok pada ayam broiler umur 12 hari tersebut adalah manifestasi kasus yang terlampau dini, menjadi petunjuk bahwa pada minggu pertama sudah terjadi akumulasi kotoran yang melebihi batas kemampuan litter menyerap cairan, mengakibatkan litter mengalami kejenuhan hebat dalam waktu lebih cepat.
Solusi upgrade manajemen pola holistik, sebagai berikut:

• Kapasitas kandang harus diperhatikan. Kandang panggung tipe open house maksimal 12 kg per meter persegi ayam hidup bobot panen. Jika menggunakan kandang tipe postal atau pada lokasi sirkulasi udara terbatas, kapasitas dikurangi menyesuaikan.

• Pelebaran luas lantai brooding dimulai… Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=09DaEnuUa3I


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos  
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

GEMA KOLABORASI HATN 2023


 Mengajak seluruh warga sosial media untuk dapat berpartisipasi dalam Instagram Photo Competition "Hari Ayam dan Telur Nasional 2023".

Dengan Tema Foto: Ayam dan Telur untuk Jantung Dapur Indonesia

Dimana di dalamnya :

  1. Mengandung ajakan untuk makan ayam dan telur
  2. Mengandung edukasi manfaat ayam dan telur
  3. Mengandung gambar menarik yang menggugah selera untuk makan ayam dan telur

Total Hadiah Jutaan Rupiah bagi Photo terbaik.

Juara 1: Uang Tunai Rp. 2.000.000

Juara 2: Uang Tunai Rp. 1.500.000

Juara 3: Uang Tunai Rp. 1.000.000

Juara Favorit (Likes Terbanyak): Rp. 500.000

Dan ada 55 hadiah exclusive lainnya dari sponsor-sponsor kami untuk partisipan dengan foto dan caption yang menarik.

Ayo tampilkan foto dan cerita terbaikmu untuk dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.

CRYOCHICK: MENGAWETKAN BAHAN REPRODUKSI AYAM

Metode alternatif untuk mengawetkan bahan reproduksi ayam sedang diuji oleh tim akademisi dari seluruh Eropa.

Tujuan mereka adalah untuk berkontribusi pada pengembangan protokol kriopreservasi yang lebih memadai untuk plasma nutfah jantan dan betina serta menganalisis dan merancang pendekatan alternatif untuk mengoptimalkan strategi bank gen unggas yang fungsional.

Membekukan sperma ayam tanpa merusak motilitasnya sulit dilakukan karena sensitif terhadap pembekuan, yang dapat mengakibatkan rendahnya kesuburan pasca pencairan.

Selain itu, gliserol digunakan sebagai krioprotektan untuk membantu mengawetkan bahan reproduksi ayam selama pembekuan, namun juga dapat mempunyai efek kontrasepsi, artinya dapat mempengaruhi kesuburan sperma, sedangkan pembekuan telur dan embrio ayam saat ini tidak memungkinkan.

Oleh karena itu, sebuah proyek baru bernama Cryochick, yang dipimpin oleh Dr Berenice Bernal-Juarez, bertujuan untuk meningkatkan pengawetan sperma ayam dan bahan reproduksi betina melalui menginduksi pembentukan es lebih awal dan menggunakan protein untuk mencegah pertumbuhan kristal es.

Bank gen ayam yang efektif memerlukan peningkatan kelangsungan hidup pasca pencairan dan fungsi sel sperma dan plasma nutfah betina. Cryochick berupaya mengurangi hilangnya keutuhan fungsional sel sperma dan sel germinal gonad betina terkait dengan pembentukan es dan mencari protokol kriopreservasi yang memadai yang menghasilkan kesuburan pasca pencairan yang memadai.

Berbasis di Wageningen University and Research, Cyrochick telah bermitra dengan Pusat Nasional untuk Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian Gen Hongaria, Institut Roslin yang berbasis di Skotlandia, dengan dukungan kolaboratif dari Cobb Europe dan Universitas Teknologi Eindhoven.

Hasil awal dari proyek selama 2 tahun ini menunjukkan bahwa sperma ayam dapat disimpan pada suhu -10C (saat es belum terbentuk) tanpa merusak kelangsungan hidup, motilitas, dan integritas DNA mereka. Tahap penelitian selanjutnya akan fokus mempelajari efek pembentukan es dini dan protein yang mencegah pertumbuhan kristal es. (Via Poultryworld)

KUALITAS DOC PADA MUSIM PANCAROBA


DOC merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan dalam pemeliharaan unggas komersial dengan pola holistik.

Fakta investigasi pola holistik. Pada musim pancaroba, di setiap pergantian musim pada perubahan cuaca ektrem sering ditemukan DOC dengan kondisi yang tidak merata, kecil, lemah, dan kurang stabil.

Apabila dibiarkan bercampur dengan lainnya, terjadi kompetisi, akibatnya DOC yang kecil, lemah, dan kurang stabil tersebut kondisinya semakin memburuk, saat divaksinasi tidak memberikan respon yang baik, hasil vaksinasi tidak optimal, berisiko mudah sakit dan berpotensi menjadi agen penyebar penyakit.

Solusi pola holistik dengan upgrade manajemen sebagai berikut: 
• Sebelum masuk DOC disediakan brooding khusus sebut saja brooding ICU (Intensive Care Unit) dengan kapasitas 10% dari populasi pada setiap kandang, komplet dengan pemanas, tempat pakan, dan tempat minum. (Misal 1 kandang isi 6.000 ekor (buat 4 brooding standar @1.500 + 1 brooding ICU kapasitas 600 ekor)

• Ketika DOC datang... Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=56jq9lguFes 


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos 
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

KEMENTAN, FAO, DAN BBGP JABAR INTEGRASIKAN ZOONOSIS DALAM KURIKULUM SEKOLAH

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Program Pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Penggerak dalam Peningkatan Kesadaran Zoonosis pada Jenjang Pendidikan Tingkat Dasar di wilayah Provinsi Jawa Barat  (Foto : FAO)


Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, meluncurkan Program Pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Penggerak dalam Peningkatan Kesadaran Zoonosis pada Jenjang Pendidikan Tingkat Dasar di wilayah Provinsi Jawa Barat pada acara puncak perayaan Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) di Bandung Sabtu (7/10).

Sesuai dengan semangat kampanye global WRD 2023 yang bertemakan, ‘All for 1, One Health for All’, kolaborasi multisektor ini mengambil pendekatan baru yang inovatifdengan memperkenalkan pendidikan zoonosis kepada siswa SD dan SMP melalui Kurikulum Merdeka Belajar.

 

Rabies merupakan salah satu dari enam penyakit zoonotik prioritas lintas sektor di Indonesia. Rabies adalah penyakit zoonotik pertama yang dikampanyekan sebagai model untuk memulai program ini, mengingat Jawa Barat masih dalam proses pembebasan rabies, khususnya Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi yang masih endemis terhadap penyakit berbahaya ini


Oleh karena itu, pendidikan sejak usia dini sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam respons rabies. Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan rabies yang lebih luas dengan melibatkan masyarakat dalam sektor pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi risiko rabies, terutama di kalangan anak-anak.

 

Pada kesempatan tersebut, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian bersama Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama sebagai bentuk dimulainya pelaksanaan program tersebut. 


“Rabies memerlukan program pengendalian lintas sektor yang terpadu berdasarkan prinsip One Health. Kesadaran terhadap masyarakat berisiko tinggi, dalam hal ini anak-anak, sangat diperlukan, mengingat 40% korban rabies adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun,” kata Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat VeterinerKementerian Pertanian.

 

Mohammad Hartono, sebagai Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menyambut baik adanya program ini, dan menyatakan bahwa kurikulum ini, nantinya perlu disampaikan kepada seluruh sekolah, tidak terbatas hanya di Sekolah Penggerak saja. 


“Program ini merupakan bentuk kerja sama multisektoral yang strategis dan inovatif di Sekolah Penggerak Provinsi Jawa Barat untuk mengendalikan zoonosis dan memperkuat ketahanan kesehatan melalui pendidikan,” kata Hartono.

 

“Memasukkan zoonosis ke dalam Kurikulum Merdeka Belajar pada pendidikan tingkat SD dan SMP merupakan kolaborasi  multisektoral yang strategis untuk menciptakan generasi yang sadar akan zoonosis yang mengancam kesehatan masyarakat dan bersedia mengambil bagian dalam pencegahan dan pengendalian rabies atau zoonosis lain yang mungkin muncul di Indonesia kedepannya," kata Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste.


FAO percaya bahwa program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam membantu mencapai rencana strategis global untuk menghilangkan kematian manusia akibat rabies yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030, sehingga menciptakan Indonesia bebas rabies.

 

Sebagai bagian dari kegiatan komunikasi risiko rabies dan keterlibatan masyarakat, FAO Indonesia sebelumnya memfasilitasi webinar online tentang pencegahan rabies bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, yang secara eksklusif menyasar para guru dan staf kependidikan Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai ancaman rabies dan tindakan yang tepat dalam merespon penyakit tersebut. Setelah itu, materi informasi, edukasi, dan komunikasi dibagikan ke seluruh Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Barat sebagai alat bantu ajar untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang rabies. (INF)

DAGING & TELUR AYAM, SUMBER PROTEIN UNTUK KESEHATAN TUBUH

Seminar “Protein For A Healthier Life” dalam rangkaian kegiatan HATN 2023 yang digelar secara daring dan luring di Gedung TP PKK Bitar. (Foto: Dok. Infovet)

Isu negatif seputar daging dan telur ayam masih kerap menghantui masyarakat. Belum lama adalah pernyataan seorang dokter yang menyebut daging ayam tumbuh besar karena disuntik hormon. Adapun isu lainnya yakni telur ayam sebagai penyebab bisul dan kolesterol masih dipercayai masyarakat luas.

Padahal kedua sumber pangan asal protein hewani tersebut mengandung banyak gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal tersebut seperti dibahas dalam seminar “Protein For A Healthier Life”, Selasa (10/10/2023), dalam rangkaian kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, yang puncak acaranya akan diselenggarkan di Blitar pada Minggu, 15 Oktober 2023.

“Edukasi mengenai daging dan telur ayam sangat penting sekali untuk menangkis isu-isu tersebut,” ujar USSEC Human Protein Consultant, Dr Dadi Hidayat Maskar yang menjadi pembicara. Mitos penggunaan hormon pada ayam adalah hoaks, karena faktanya peraturan yang ada telah ditegakkan untuk memastikan keamanan konsumen, dimana penyuntikan hormon dilarang di seluruh dunia.

Adapun juga yang memercayai bahwa mengonsumsi telur meningkatkan kolesterol dan sebagai penyebab bisul. Kendati telur ayam mengandung sekitar 200 mg kolesterol, namun dari riset terbaru kolesterol asal makanan dari telur tidak berbahaya, justru yang harus diperhatikan adalah proses memasaknya jika digoreng.

Selain itu dijelaskan juga oleh Dadi, studi klinis dan epidemiologis menyebutkan bahwa kolesterol asal makanan dari telur tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atherosklerotis.

“Sedangkan soal telur sebagai penyebab bisul mungkin ada persepsi yang menjadikannya seperti itu, padahal bisulan itu disebabkan oleh alergi, manifestasinya pun banyak. Tidak ada komponen-komponen di dalam telur yang berpotensi menyebabkan bisulan. Dari penelitian juga menyebut tidak ada hubungannya antara telur dengan bisul,” jelas Dadi. Walau sebagian orang bisa mengalami alergi telur, namun alergi dapat teratasi seiring bertambahnya usia.

Mitos-mitos tersebut semakin memperkeruh karena saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan gizi. Salah satu cara mengatasinya adalah mengonsumsi daging dan telur ayam yang memiliki banyak keunggulan dan mudah terjangkau. Daging unggas menduduki urutan paling signifikan dan merupakan sumber pangan yang banyak disukai, serta bergizi karena merupakan sumber yang baik dari protein, zinc, zat besi, selenium, dan vitamin B kompleks.

“Demikian juga telur, merupakan pangan yang padat gizi, disukai, dan terjangkau masyarakat. Telur kaya dengan berbagai zat gizi seperti protein, vitamin D, selenium, dan vitamin B kompleks, “ ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi manusia. Asupan protein yang cukup (nabati dan hewani) untuk memenuhi kecukupan gizi dan berkontribusi dalam pengentasan masalah gizi di Indonesia. (RBS)

PETERNAK UNGGAS RUSIA MENGHADAPI AWAN GELAP DI CAKRAWALA

Para peternak unggas di Rusia harus menanggung kenaikan biaya untuk memastikan keamanan hewan dan melindungi kapasitas produksi mereka dari penyakit flu burung, karena epidemi ini diperkirakan akan semakin meningkat, menurut laporan Forbes cabang Rusia.

“Sayangnya, kami tidak memperkirakan situasi seputar flu burung akan baik pada tahun ini. Di Rusia, kondisinya akan serupa dengan apa yang kita lihat pada tahun 2022 atau bahkan lebih buruk lagi,” kata Sergey Yakovlev, pakar kedokteran hewan senior di serikat peternakan unggas Rusia Rosptitsesouz.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyarankan semua negara mempertimbangkan vaksinasi massal ayam pedaging terhadap flu burung. Masalah ini telah lama dibahas di Rusia, dan sekelompok peternak bahkan meminta pihak berwenang menerapkan tindakan ini untuk melindungi industri. Namun pelaku pasar lainnya berpendapat bahwa hal ini dapat membahayakan ekspor daging broiler Rusia. (Via Poultryworld)

HARGA UNGGAS DI RUSIA TETAP TINGGI

Harga daging broiler Rusia tetap pada level tertinggi setelah harga melonjak 15-20% pada bulan Mei, yang oleh para analis lokal dikaitkan dengan wabah flu burung di negara tersebut.

Sejak awal tahun 2023, pengawas hewan Rusia Rosselhoznadzor mencatat 45 wabah flu burung yang sangat patogen, 7 di antaranya terjadi pada unggas peternakan. Tahun ini, virus tersebut ditemukan di 24 provinsi di Rusia, sedangkan pada bulan Mei, yang merupakan bulan terburuk dalam hal penyebaran flu burung di negara tersebut pada tahun ini, terdapat 14 provinsi yang terkena dampaknya.

Pada tanggal 20 Mei, wabah dilaporkan di peternakan unggas Romanoskaya di oblast Yaroslavl, memaksa otoritas kedokteran hewan untuk memusnahkan 800.000 ayam broiler.

Selama 3 tahun terakhir, industri unggas Rusia menderita kerugian langsung akibat flu burung hampir 4,5 miliar rubel (US$45 juta), menurut perkiraan Kementerian Pertanian Rusia baru-baru ini. (Via Poultryworld)

SOLUSI BARU UNTUK PENGENDALIAN SALMONELLA YANG LEBIH BAIK DI EROPA

Ceva Santé Animale mendaftarkan vaksin Salmonella live attenuated di Eropa. Cevac Salmovac untuk ayam petelur dan ayam ras digunakan untuk imunisasi aktif ayam untuk mengurangi kolonisasi, persistensi dan invasi saluran usus dan organ dalam oleh Salmonella Enteritidis dan Salmonella Typhimurium.

Uni Eropa dan Inggris memberikan klaim terbaru kepada Ceva mengenai metode diferensiasi strain vaksin Salmovac salmonella dari strain Salmonella Enteritidis di lapangan pada tanggal 6 Agustus 2023. 3 metode ini sekarang tersedia untuk laboratorium diagnostik: Ceva S-Check, kit Ceva yang terdiri dari dari 2 botol media kultur. Media kromogenik, seperti metode ASAPTM Biomérieux dan PCR. Laboratorium diagnostik yang menjalankan analisis pengendalian Salmonella dari peternakan unggas di Uni Eropa dan Inggris kini memiliki 3 metode berbeda sesuai dengan fasilitas laboratorium mereka (kultur atau biologi molekuler). Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan jawaban cepat dan andal tentang strain Salmonella yang diisolasi dari peternakan yang divaksinasi dengan Salmovac.

Pengendalian zoonosis adalah salah satu prioritas Eropa. Zoonosis yang berasal dari makanan seperti Salmonella dan khususnya Salmonella Enteritidis dan Salmonella Typhimurium adalah bagian dari program pengendalian resmi yang diterapkan di peternakan unggas selama beberapa tahun. Tindakan biosekuriti, pembersihan & disinfeksi serta vaksinasi adalah tindakan utama yang harus diterapkan untuk mengurangi penularan 2 patogen ini ke manusia melalui daging dan telur unggas. (Via Poultryworld)

KEKURANGAN TELUR DI AFRIKA SELATAN

Afrika Selatan sedang berjuang melawan flu burung yang sangat patogen, yang mengakibatkan pengecer di seluruh negeri membatasi besar-besaran jumlah telur yang dapat dibeli pembeli. Sementara itu, produsen memperingatkan akan terjadinya kekurangan daging ayam dalam beberapa minggu mendatang.

“Karena kekurangan telur yang disebabkan oleh flu burung, kami perlu memprioritaskan penggunaan telur utuh yang tersedia dan memenuhi standar keamanan pangan dan kualitas untuk produk Woolies yang terbuat dari telur,” kata Woolworths, pengecer kelas atas yang saat ini menjual setengah lusin telur ayam seharga R29,99 (US$1,54). “Sebagai tindakan sementara, kami harus membatasi pembelian telur utuh menjadi 1 pak berisi 6 butir telur per pelanggan. Kami bekerja sama dengan peternak kami untuk memastikan pasokan kembali secara teratur sesegera mungkin.”

Sementara itu, pengecer Pick n Pay mengatakan akan membatasi pembelian menjadi 1 atau 2 pak telur per pelanggan, tergantung wilayahnya, sementara Spar Group mengatakan pihaknya sedang menjajaki kemungkinan mengimpor telur dari negara-negara tetangga di Afrika bagian selatan.

Dilaporkan bahwa pemusnahan ayam secara luas di sektor unggas komersial dan sektor ayam pedaging mencapai 20-30% dari total stok ayam di negara ini.

Bulan lalu, produsen unggas Quantum Foods mengatakan hampir 2 juta ayam senilai R106 juta (US$5,63 juta) telah terbunuh akibat wabah flu burung.. Sementara itu, RCL Foods mengatakan unit unggasnya Rainbow, yang merupakan salah satu produsen ayam terbesar di Afrika Selatan, telah memusnahkan 410.000 ayam akibat merebaknya flu burung. (Via Poultryworld)

BLITAR SIAP SUKSESKAN HATN 2023, AYO IKUTAN


Sepanjang September hingga Oktober 2023, Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diramaikan dengan berbagai acara dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) ke-13 sekaligus perayaan Hari Telur Sedunia (World Egg Day
).

Rangkaian acara dimulai dengan seminar peternak unggas pada 7 September di Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, yang menghadirkan narasumber pakar nutrisi dan pakan ternak, Prof Budi Tangendjaja. Seminar tersebut dilaksanakan secara hybrid, diikuti para peternak unggas Blitar dan sekitarnya, serta kalangan peternak dan akademisi dari berbagai kota.

Adapun kegiatan lainnya difokuskan pada edukasi seputar ayam dan telur dengan seminar gizi dan seminar penyakit zoonosis. Selain itu, ASOHI Jatim juga ikut memeriahkan HATN dengan mengadakan seminar terkait AMR yang diadakan di Kampung Coklat Blitar.

Ragam kegiatan lainnya seperti lomba pembuatan video kreatif oleh mahasiswa FKH Unair Surabaya, lomba essay nasional, lomba chicken dance, lomba mewarnai maskot ayam telur, dan lomba kreasi video masak olahan ayam dan telur juga turut dilakukan untuk memeriahkan HATN.

Rencananya acara puncak HATN akan digelar pada Minggu, 15 Oktober 2023 di Blitar yang akan dihadiri Gubernur Jatim, serta sejumlah pejabat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, bersama Badan Pangan Nasional. Nantinya acara juga akan dimeriahkan dengan jalan sehat, senam bersama, pengumuman pemenang lomba, dan sejumlah hiburan.

Panitia khusus HATN Blitar, Suyanto, mengatakan bahwa diperkirakan sekitar 5.000 orang akan berkumpul di Blitar pada acara puncak HATN. Pihaknya pun mengapresiasi Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 karena merupakan sentra peternakan unggas dan dikenal sebagai produsen telur terbesar di Indonesia.

"Kami mengajak para peternak dan stakeholder peternakan ikut berpartisipasi untuk suksesnya acara ini,” katanya. (INF)

TELUR TETAS INDONESIA TEMBUS KE BRUNEI DARUSSALAM

Ekspor perdana hatching egg (HE) ke Brunei Darussalam. (Foto: Istimewa)

Ekspor perdana hatching egg (HE) ke Brunei Darussalam dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia sebanyak 45.000 butir dengan nilai sekitar Rp 400 juta rupiah.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, dalam siaran resminya menyampaikan, “Upaya untuk mengekspor HE ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019 silam, namun baru membuahkan hasil pada tahun ini,” ujar Nasrullah pada Jumat (6/10/2023).

Ia menyebutkan bahwa untuk dapat menembus pasar Brunei Darussalam, Kementan telah menerapkan upaya dalam penjaminan kualitas produk peternakan, di antaranya penerapan Good Breeding Practices, sistem kompartemen bebas AI, prinsip-prinsip kesejahteraan hewan, dan jaminan keamanan pangan melalui sertifikasi veteriner.

“Sesuai arahan presiden, ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, dimana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor,” terangnya.

Saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton/tahun, sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton/tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.

Lebih lanjut disampaikan Nasrullah, dalam kurun waktu dua tahun terakhir produk unggas Indonesia mampu menembus pasar Singapura, Jepang, serta mendapat persetujuan ekspor produk ke Uni Emirat Arab dan terbukanya pasaran HE di Brunei Darussalam.

Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan dan kesehatan hewan pada periode Januari-Juli 2023 (angka tetap) senilai USD 790,7 juta setara Rp 11,4 triliun, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28% dibandingkan periode yang sama di 2022.

“Capaian ini perlu kita syukuri dan yang pasti kita juga perlu memberikan apresiasi terhadap pelaku usaha yang telah memperjuangkan untuk meningkatkan penghasilan devisa buat negara kita,” pungkasnya. (INF)

MENGEKSPLORASI FEED ADDITIVE UNGGAS ALAMI DI AFRIKA

Penggunaan antimikroba yang berlebihan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit telah meningkatkan resistensi antimikroba, sehingga memicu masalah kesehatan masyarakat yang besar.

Untuk membatasi peningkatan resistensi antimikroba, penelitian telah menunjukkan bahwa tanaman tertentu berpotensi menjadi obat bagi spesies unggas. Bahan-bahan tersebut memiliki efek samping yang minimal, berpotensi tidak berbahaya bagi unggas, manusia dan lingkungan, serta membatasi resistensi obat dan mengurangi residu pada daging dan telur unggas.

Misalnya, minyak biji anggur sebelumnya telah menunjukkan komponen antioksidan dan bekerja sebagai antioksidan alami pada ayam pedaging, sedangkan akar Ashwagandha meningkatkan fungsi sel NK pada tumor ovarium pada ayam petelur. Dandelion mempengaruhi kekebalan bawaan ayam dan mencegah perkembangan sel tumor ayam.

Penggunaan senyawa fitogenik yang diekstrak secara komersial untuk menjaga kesehatan dan produktivitas unggas tanpa adanya antibiotik dalam pakan memerlukan biaya yang mahal di beberapa wilayah global, sehingga tanaman aromatik sebagai bahan tambahan pakan mungkin sangat membantu dalam pola makan unggas di wilayah miskin.

Kini, para peneliti di Nottingham Trent University telah meluncurkan sebuah proyek untuk mengeksplorasi kemampuan spesies tanaman endogen untuk menggantikan antibiotik dalam makanan unggas di Ethiopia.

Peneliti Dr Ashraf Alkthib bergabung dengan Dr Metekia Tamiru dari Departemen Ilmu Hewan, Universitas Jimma, dan Dr Jane Wamatu, ilmuwan ruminansia di ICARDA, sebuah organisasi internasional selama lebih dari 4 dekade yang telah melakukan penelitian untuk pengembangan guna menyediakan pertanian berbasis ilmu pengetahuan yang inovatif sebagai solusi untuk meningkatkan penghidupan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan di peternakan unggas Fakultas Kedokteran Hewan dan Pertanian Universitas Addis Ababa mengamati efek antimikroba dan stimulasi kekebalan dari 5 herbal dengan inklusi 1% pada ransum basal ayam pedaging. Kelompok perlakuan diberi diet dasar yang dicampur dengan 1% dari 5 herba thyme, mint, basil, rosemary dan serai.

Ditemukan bahwa jumlah E Coli terendah terlihat pada kelompok ayam pedaging yang diberi makan rosemary diikuti dengan serai. Jumlah lacto basilli tertinggi juga tercatat pada kelompok yang diberi kedua herbal tersebut.

Tujuan dari studi Nottingham Trent adalah untuk mengeksplorasi kemampuan spesies tanaman endogen untuk menggantikan antibiotik dalam makanan unggas di Ethiopia. Proyek ini ingin dapat menggantikan antibiotik dari spesies tanaman lokal dan murah. Hal ini akan mengurangi penggunaan antibiotik pada makanan unggas dan, pada gilirannya, akan berdampak langsung pada penurunan biaya produksi telur dan daging bagi konsumen di Ethiopia. (Via Poultryworld)

PENELITI MEMPELAJARI KESEHATAN UNGGAS MELALUI SINYAL AUDIO

Peringatan dini dan diagnosis penyakit menular pada unggas sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan meminimalkan kerugian. Oleh karena itu para peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan kumpulan data ayam yang sehat dan tidak sehat berdasarkan suara.

Gejala fisiologis, fisik, dan perilaku individu pada unggas, seperti peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh demam, vokalisasi yang tidak normal akibat kondisi pernapasan, dan perilaku tidak normal akibat infeksi patogen, sering kali mewakili status kesehatan hewan. Ketika unggas mengalami gangguan pernafasan, mereka mengeluarkan suara-suara aneh seperti batuk dan mendengkur.

Para peneliti dari College of Computing and Communication Studies di Bowen University, Nigeria, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan kumpulan data ayam yang sehat dan tidak sehat.

Sebanyak 100 unggas berumur sehari dibagi menjadi 2 kelompok di peternakan penelitian unggas di Universitas Bowen. Kelompok pertama mendapat pengobatan penyakit pernafasan, sedangkan kelompok kedua tidak. Setelah itu dipisahkan dan dikurung dalam lingkungan yang diawasi.

Untuk menghilangkan suara-suara asing dan kebisingan latar belakang yang mungkin mempengaruhi analisis, mikrofon ditempatkan pada jarak yang wajar dari unggas. Data dikumpulkan menggunakan sampel 24-bit pada 96 kHz.

Selama 65 hari, 3 kali sehari (pagi, siang dan malam), data audio dikumpulkan. Makanan dan air disediakan terus-menerus tetapi setelah 30 hari, kelompok yang tidak diobati mulai merasa sakit karena masalah pernafasan. Sinyal audio ayam direkam, disimpan dalam MA4, dan kemudian diubah ke format WAV.

Pembuatan kumpulan data ini dimaksudkan untuk membantu perancangan teknologi pintar yang mampu mendeteksi dan memantau status unggas di peternakan unggas secara dini, non-invasif, dan otomatis. (Via Poultryworld)

JURUS MENANGKAL SERANGAN PENYAKIT UNGGAS IMBAS PERUBAHAN CUACA EKSTREM


Terjadinya pergeseran musim dan perubahan cuaca ektrem menyebabkan lingkungan peternakan menjadi kurang kondusif, akibatnya daya tahan tubuh unggas melemah dan membuka peluang masuknya berbagai macam penyakit, terjadi emerging disease, serta re-emerging disease dengan manifestasi penyakit yang bervariasi dan kompleks.

Budi daya unggas komersial adalah bisnis, berbeda dengan memelihara hewan kesayangan, penelitian, atau kegiatan sosial. Setiap rencana harus diperhitungkan, karena memiliki konsekuensi bisnis, dengan pertimbangan menguntungkan atau merugikan, apakah risiko bisa dikendalikan.

“Jika unggas terlanjur sakit, pertumbuhan pasti terganggu, bobot ayam tidak merata, dan berisiko terjadi kematian sehingga sangat merugikan,” ujar Baskoro.

Pengobatan terhadap unggas yang sakit adalah tindakan logis untuk meminimalisir kerugian, tetapi meskipun sembuh pertambahan bobotnya tidak cukup menutup biaya pengobatan yang dikeluarkan dan kerugian konversi pakan. Fakta di lapangan kasus penyakit unggas sering muncul bersamaan sebagai infeksi kompleks, sehingga hasil pengobatan tidak memuaskan dan berisiko terjadi residu antibiotik.

Hasil investigasi pola holistik membuktikan bahwa… Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:
https://www.youtube.com/watch?v=r4HTdBjVYj8


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
https://www.youtube.com/@majalahinfovet6267/videos
Subscribe, Like, dan Share. Anda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

SOSIALISASI NKV PADA BUDIDAYA PERUNGGASAN PADA PETERNAK LAYER DI PROVINSI BANTEN

Sosialisasi Sertifikasi NKV Pada Pelaku Usaha Peternakan Unggas Petelur
(Foto : CR)

PINSAR Indonesia bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten dan USSEC Indonesia mengadakan acara sosialisasi sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada unit usaha Budidaya Unggas Petelur (BUP) di Provinsi Banten, Selasa (3/10) yang lalu di Restoran Kemangi, Alam Sutera, Tangerang. 

Kegiatan tersebut bertujuan agar peternak dapat semakin memahami dan termotivasi untuk segera memiliki sertifikat NKV sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Permentan No 11 Tahun 2020, kata Ricky Bangsaratoe selaku Ketua Bidang Promosi Pinsar Indonesia dalam sambutannya.

"Kami mendukung program pemerintah dalam rangka pemenuhan produk asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH), semoga kegiatan ini semakin memotivasi kita untuk memiliki sertifkat NKV," tutur dia.

Dalam kesempatan tersebut Alfred Kompudu selaku Animal Protein Technical Consultant USSEC Indonesia memberikan gambaran melalui presentasinya terkait kaitan nutrisi dan pentingnya biosekuriti pada peternakan khususnya unggas.

Ia banyak menginggung mengenai kebutuhan nutrisi yang wajib tercukupi apabila ayam ingin memiliki performa dan produktivitas yang maksimal. Selain nutrisi, dirinya juga banyak menerangkan masalah biosekuriti yang masih dianggap hanya sekedar prosesi "semprot - semprot" oleh peternak. 

"Prinsip utamanya bukan cuma semprot-semprot, tetapi meminimalisir risiko masuknya penyakit melalui orang, benda, dan hewan lain yang dapat menularkan penyakit di farm. Semua upaya harus dilakukan untuk aplikasi biosekuriti ini," tutur Alfred.

Aspek biosekuriti kata Alfred merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh peternak dalam mendapatkan sertifkat NKV. pasalnya aplikasi biosekuriti yang baik merupakan pengejawantahan komitmen peternak bahwa mereka menaplikasikan biosekuriti yang baik di farm

Ia juga menyinggung bahwa program yang dulu ia aplikasikan yakni biosekuriti tiga zona banyak berbuah manis karena dapat meningkatkan nilai tambah bagi peternak. Pasalnya setelah memiliki sertifikat NKV pendapatan peternak cenderung meningkat dan "bisa tidur lebih nyenyak" karena jarang terjadi kasus penyakit di farm.

Dirinya juga mengatakan bahwa pada saat memulai program tersebut di Lampung banyak peternak yang enggan mengaplikasikan biosekuriti tiga zona, namun setelah melihat salah satu peternak yang memperoleh sertifikat NKV, banyak peternak yang mau mengikuti dan menjalankannya.

"Di Lampung tahun 2019 itu 14 BUP mendapatkan sertifikat NKV, pecah rekor MURI. Kemudian di Jawa Tengah tahun 2020, sebanyak 21 BUP mendapatkan sertifikat NKV, rekornya pecah lagi. Saya harap Banten bisa memecahkan rekor lagi nantinya," tutur Alfred.

Provinsi Banten sendiri hingga saat ini baru ada 8 BUP yang mendapatkan sertifikat NKV, hal tersebut disampaikan oleh Drh Ari Mardiana selaku Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Provinsi Banten. 

Dalam pemaparannya Ari juga menjelaskan kepada peternak tatacara pendaftaran sertifikat NKV serta tahapan - tahapan yang akan dilalui dalam setiap prosesnya. Dimana dalam NKV pada BUP hal yang paling diutamakan adalah penerapan biosekuriti.

"Prinsip dasarnya adalah penerapan higiene dan sanitasi di peternakan, kalau nanti auditor telah menetapkan semuanya sesuai dengan checklist yang dipersyaratkan maka sertifikat akan langsung dikeluarkan," tutur Ari.

Ia juga mengatakan bahwa peternak tidak usah takut akan biaya yang dikeluarkan, karena dalam seluruh proses yang akan dilaksanakan nanti, peternak tidak dikenakan biaya alias gratis. 

"Jadi NKV itu gratis, yang jadi komponen biaya itu adalah misalnya perbaikan - perbaikan atau penerapan biosekuriti di farm masing - masing, kan memang itu butuh cost, misalnya pengadaan tempat sampah, perbaikan toilet, pencelupan kaki, nah disitu yang jadi biaya," tutupnya. (CR)


REKOMENDASI LOKASI KANDANG UNGGAS BAGI PETERNAK PEMULA


Lokasi kandang merupakan salah satu faktor yang wajib diperhatikan terutama bagi peternak unggas pemula agar memiliki pengetahuan yang lengkap sebelum memulai kegiatan budi daya unggas komersial.

Pada musim kemarau, kandang di dataran tinggi kerap kekurangan air dan pada musim penghujan kandang di dataran rendah sering terkena banjir. "Apabila berada di lokasi tanah miring atau tepi tebing, berisiko terjadi tanah longsor," jelas Baskoro.

Lingkungan kandang yang berlokasi di dataran tinggi atau pegunungan memiliki kadar oksigen lebih rendah dengan suhu lebih sejuk, kendati demikian memiliki kelembapan udara lebih tinggi dibandingkan dataran rendah atau pesisir.

Adapun kendala lain jika akses jalan terlalu sempit atau tidak menyambung sampai lokasi peternakan dapat berakibat truk DOC dan pakan tak bisa melakukan bongkar muat. Investigasi pola holistik dengan memperhatikan faktor (manusia, hewan, lingkungan, dan interaksi di antara ketiganya) sebagai berikut:... Selengkapnya simak di kanal YouTube Majalah Infovet:


Agar tidak ketinggalan info konten terbaru, silakan kunjungi:
Subscribe, Likedan ShareAnda juga bisa memberi komentar dan usulan konten lainnya di kolom komentar.

PRESIDEN BELARUSIA MEMERINTAHKAN MEMBUAT PUSAT GENETIK UNGGAS

Belarusia membutuhkan pusat genetik unggas untuk menghilangkan ketergantungan pada impor induk dan telur tetas, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menguraikannya dalam pertemuan pemerintah di Minsk.

Mengurangi ketergantungan pada negara asing merupakan tugas penting bagi industri unggas Belarusia, kata Lukashenko, sambil mengkritik kurangnya kemajuan di bidang ini dalam beberapa tahun terakhir.

“Anda sudah memberi tahu saya tentang [masalah] ayam dan telur tetas ini selama 5 atau 10 tahun,” kata Lukashenko setelah mendengar laporan tentang ketergantungan total industri unggas Belarusia pada genetika asing yang disampaikan oleh Kementerian Pangan dan Pertanian Belarusia. “Tidak bisakah kita memproduksinya sendiri? Penting untuk menyediakan produk breeding bagi diri kita sendiri dan mendirikan pusat seleksi dan breeding yang serupa dengan yang dimiliki oleh para peternak sapi.”

Rancangan desain pusat genetik harus siap dalam 6 bulan, sedangkan waktu pembangunan dibatasi hingga 1 tahun, perintah Lukashenko.

Pada bulan Mei 2023, Kementerian mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi unggas dari 701.000 ton pada tahun sebelumnya menjadi 772.000 ton pada tahun 2025. Sebagaimana dijelaskan oleh Natalia Sonich, Kepala Departemen Intensifikasi Peternakan Kementerian, tingkat produksi ini akan dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi dalam negeri.

Pada tahun-tahun berikutnya, Belarusia berencana membangun serangkaian peternakan unggas modern baru untuk menghentikan operasi sejumlah besar lokasi produksi yang ada, kata Sonich. Belarus mengekspor unggas terutama ke Rusia dan negara-negara lain dalam Uni Ekonomi Eurasia.

Presiden Belarusia juga meminta para pejabat untuk memerangi kekurangan tenaga kerja yang terus berlanjut. Di antara langkah-langkah lainnya, ia menginstruksikan pemerintah untuk mempertimbangkan menarik mahasiswa dari universitas dan sekolah untuk memproduksi pakan ternak.

“Selain tindakan administratif, setiap peternakan harus memiliki sistem retensi personel. Pikirkan tentang cara menarik dan mempertahankan kaum muda, mulai dari perumahan hingga kondisi kerja yang patut dicontoh. Jika kita tidak mengatasi masalah kekurangan personel yang berkualitas, perekonomian pedesaan akan terus merosot,” kata Lukashenko.

Belarus menghadapi kekurangan tenaga kerja selama beberapa tahun terakhir karena berbagai faktor. Pada bulan Juni 2023, Mingorispolkom, komite eksekutif Minsk, melaporkan bahwa kota tersebut mengalami rekor kekurangan pekerja yang pernah ada. (Via Poultryworld)

MADU PREMIUM BERKUALITAS EKSPOR HADIR DI ILDEX 2023

Madu Lokal Berkualitas Premium Merambah Pasar Ekspor
(Foto : Infovet)

Susu, telur, dan daging mungkin merupakan produk asal hewan yang seringkali diingat oleh masayarakat. Namun begitu ada juga produk asal hewan lainnya yang terkadang luput untuk disebutkan, yakni madu. Madu merupakan subtansi makanan manis dan kental yang dibuat oleh lebah madu dan beberapa serangga lain. Lebah menghasilkan madu dari sekresi gula tumbuhan atau dari sekresi serangga lain. Madu terbentuk melalui regurgitasi, aktivitas enzimatik, dan penguapan air. 

Madu juga dikenal khasiatnya sebagai suplemen makanan untuk menjaga daya tahan tubuh, bahkan dalam agama islam madu juga merupakan salah satu obat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun begitu, kini banyak pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab yang memalsukan dan menjual madu abal - abal sehingga akhirnya merugikan masyarakat. 

PT Beema Boga Arta salah satu produsen madu yang bermarkas di Ciputat dengan bangga unjuk gigi di gelaran ILDEX 2023. Fransisca Natalia Widowati selaku Founder & Director PT Beema Boga Arta mengatakan bahwa dirinya berkecimpung di dunia permaduan sejak 2017 secara tidak sengaja. 

"Saya sedang mencari solusi untuk masalah asam lambung, lalu pergi ke satu area di Jawa Tengah yang merupakan sentra madu. Lalu ada madu yang rasanya enak banget yang berasal dari lebah liar (Apis cerana). selain rasa madunya enak, ternyata berkhasiat untuk asam lambung saya," tutur dia.

Dari situ Fransiska mulai merintis bisnis madunya, dari situ pula ia melihat ketimpangan antara madu lokal dengan impor dimana madu lokal ternyata belum menjadi raja di negeri sendiri. Hal tersebut dibuktikan dari range harga madu lokal yang masih kalah jauh dibanding madu impor, padahal menurutnya madu lokal tidak kalah dari segi rasa, kualitas, dan khasiatnya. 

Seiring berjalannya waktu bisnisnya pun berkembang, kini Fransiska telah memiliki peternakan lebah dan pengolahan madu sendiri. Tidak tanggung - tanggung, madu yang dihasilkannya pun telah mengantongi sertifikat Nomor Kontrol Veteriner. 

"Kami peduli dengan kualitas yang kami miliki, saya ingin produk madu lokal bisa bersaing dengan madu impor. Oleh karena itu saya terapkan Good Manufacturing Practices pada setiap aspek produksi kami," tutur Fransiska.

Kini usahanya berbuah hasil, dengan konsistensi menjaga kualitas, marketing yang inovatif, serta bentuk design packaging yang menarik produk yang ia hasilkan mulai merambah pasar luar negeri beberapa waktu yang lalu.

"Kita sudah ekspor, kemarin baru banget kita ekspor ke Malaysia. Enggak banyak sih, cuma 1 ton saja. Tapi ini menjadi penambah semangat bagi kami dan motivasi agar kami bisa terus berkembang memajukan madu lokal nusantara," tutupnya.

GPPU KEMBALI SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL

Foto Bersama Para Peserta Seminar
(Sumber : CR)

Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) kembali menggelar seminar nasional di Hotel Atria Gading Serpong, Kabupaten Tengerang pada Selasa (26/9) yang lalu. Tema yang diusung dalam seminar kali ini adalah "Perunggasan Indonesia Menuju Mandiri Pangan". 

Dalam sambutannya Ketua Umum GPPU Achmad Dawami mengatakan bahwasanya Indonesia sudah dapat dikatakan negara yang mandiri alias sudah Swasembada dalam produk perunggasan seperti daging dan telur unggas. 

"Kita sudah bisa mandiri dan dapat mencukupi kebutuhan daging dan telur terutama ayam. Tidak tergantung pada impor, namun begitu tetap saja ada beberapa isu yang menjadi tantangan dalam sektor ini kedepannya," tutur Dawami.

Beberapa isu yang dimaksud olehnya diantaranya adalah peningkatan jumlah penduduk yang berimbas pada keseimbangan produksi dan konsumsi, perubahan iklim, krisis pangan, pandemi covid-19 dan penyakit lainnya, serta pembatasan kegiatan ekspor - impor.

Ia memberi contoh misalnya ketika pandemi covid-19 di tahun 2020 lalu yang berimbas pada penurunan ekonomi Indonesia sebanyak 2,07%. Pada keadaan itu pendapatan masyarakat dan konsumsi ayam perkapita masyarakat juga ikut turun. Dampak mirisnya yakni meningkatnya angka stunting pada balita yang mencapai 6,07%. 

Dawami juga menjabarakan review fluktuasi harga ayam hidup di pasaran terkait dengan isu - isu tadi serta kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Selama beberapa tahun belakangan yang dianggap masih butuh kebijakan yang lebih ciamik lagi untuk mengatasi hal tersebut. 

Ia juga mengatakan bahwasanya kondisi di Indonesia memiliki fluktuasi yang sebenarnya dapat diperkirakan berdasarkan musim dan custom alias adat istiadat. Tentunya seharusnya untuk menstabilkan harga komoditas perunggasan semua paramater dapat diprediksi karena uniknya pola - pola tersebut. 

Selain itu Dawami juga menggarisbawahi neraca rugi-laba beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan dimana rerata pada kwartal satu tahun 2023 mengalami kerugian yang cukup banyak. Tentunya ini juga tidak bisa dibiarkan.

"Sesuai UU No.3 tahun 2014 tentang perindustrian yang tertulis bahwa pemerintah menjaga keberlangsungan usaha industri dalam negeri, oleh karena itu ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh karenanya kita harus melakukan konsolidasi dan kolaborasi agar keberlangsungan usaha dan industri tetap seimbang," tutup Dawami. 

Menanti Komitmen Stakeholder

Mewakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berhalangan hadir, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Drh Agung Suganda mengapresiasi acara seminar tersebut. Menurutnya yang dikatakan oleh Achmad Dawami sudah betul semuanya.

Berdasarkan data yang ia miliki, produksi komoditas unggas telah berkontribusi sebanyak 80,8% terhadap total produksi peternakan dan menyerap lebih dari 13 juta (10%) tenaga kerja nasional, dengan omzet kurang lebih Rp 700 triliun pertahunnya. Sehingga menjadikan industri perunggasan bukan industri kaleng - kaleng dan sangat strategis sehingga pemerintah di rezim manapun akan sangat memperhatikan industri ini agar tetap stabil. 

Agung juga menyinggung isu over supply di perunggasan Indonesia yang menurutnya saat ini menjadi "berkah" karena keberlimpahan ini dapat menjadi senjata bagi Indonesia di kemudian hari. Dimana saat ini pemerintah mulai mendorong para pelaku industri perunggasan untuk melakukan ekspor ke negara -negara yang memang membutuhkan dan tertarik dengan produk perunggasan Indonesia. 

"Alhamdulillah angka ekspor kita meningkat tiap tahunnya di sektor perunggasan, peluang juga masih terbuka lebar potensi ekspor kita ke negara - negara lain. Saat ini kita sedang menjajaki dengan Arab Saudi dimana kebutuhan protein meningkat ketika musim haji dan jamaah umroh," tutur Agung. 

Namun begitu Agung menyebut bahwa daya saing produk perunggasan Indonesia masih kurang kompetitif dibanding produk dari negara produsen lain. Pemerintah juga tidak bisa sendirian mengatasi ini, oleh karena kembali ia menyarankan agar semua stakeholder yang terkait harus bergandengan tangan dalam mengatasinya. 

Ia juga menyebut bahwa sesungguhnya permasalahan di sektor perunggasan dalam negeri ini masih sangat banyak. Mulai dari masalah supply - demand produksi dan konsumsi, kenaikan harga bahan baku pakan, kesenjangan antara peternak mandiri dan kemitraan integrator, serta rantai tata niaga yang terlalu panjang sehingga mengakibatkan harga di tingkat konsumen akhir cukup melonjak tinggi daripada harga acuan. 

Terkait masalah produksi dan penyediaan indukan (GPS), ia juga mengatakan bahwa pemerintah sangat penuh ketelitian dalam menentukan kuota impornya. Hal tersebut perlu dilakukan secara hati - hati karena nantinya juga akan menyangkut masalah stok dalam negeri. 

"Kami rapat dengan semua stakeholder, ini yang biasa kita lakukan rutin ya, kita kan selalu tahu kalau pemerintah selalu menyediakan buffer sekitar 8-10% untuk berjaga- jaga. Dan pemerintah merasa bahwa akan lebih mudah mengendalikan stok apabila kita dalam keadaan surplus ketimbang kekurangan, ini juga yang harus kita pahami bersama," kata Agung. 

Selanjutnya mengenai harga di tingkat peternak dan konsumen, Agung berujar bahwa Kementan tidak memiliki wewenang untuk mengatur harga, hanya pada keseimbangan produksi dan supply - demand. Ketika fluktuasi harga terjadi, adalah wewenang Kementerian Perdagangan untuk kembali menyeimbangkannya. 

"Kementan hanya mengendalikan pengendalian dengan cara cutting. Namun kita sekarang sudah meninggalkan itu, kita melakukan afkir dini karena kalau cutting dampaknya bisa satu bulan kedepan, tetapi kalau afkir (PS) bisa tiga bulan kedepan. Kita juga terus melakukan evaluasi, apakah afkir dan cutting ini sudah sesuai dengan tujuan kita, dan ini kembali lagi pada komitmen pada integrator yang melakukan kegiatan tersebut, pemerintah tidak punya kemampuan untuk mengawasi satu per satu kegiatan afkir dan cutting ini, jadi kita minta komitmen dan kejujurannya," kata Agung. 

Dirinya juga menyadari kekurangan yang dimiliki pemerintah dalam melakukan pengawasan ini, oleh karenanya pemerintah meminta dilakukan cross monitoring antar pelaku usaha dalam melakukan afkir dan cutting. Itupun menurut Agung masih terdapat banyak kelemahan di berbagai aspek. Oleh karenanya Agung meminta komitmen dari semua pelaku usaha agar kebijakan yang diambil dapat dirasakan secara maksimal. 

Agung juga menyebut bahwa Kementan memiliki data terkait perusahaan - perusahaan mana saja yang tidak patuh dalam melaksanakan kebijakan pemerintah tadi, hal tersebut terasa karena dampak yang dirasakan masih belum cukup efektif. Ia pun tidak ragu bahwa Kementan mengantongi sejumlah nama perusahaan yang dinilai masih "nakal" tidak menjalankan kebijakan afkir - cutting sebagaimana mustinya. 

"Kami mohon komitmennya kepada para perusahaan pembibit agar memgang komitmennya, karena berdasarkan data yang tadi dipaparkan oleh pak Ketua, dampak dari kebijakan ini belum terasa. Semoga ini bisa menjadi komitmen dan tanggung jawab kita bersama," tutup Agung.

Outlook Ekonomi 2024 & Dampak Bagi Perunggasan

Salah satu pembicara dalam seminar tersebut yakni Prof Azam Noer Achsani dari Sekolah Bisnis IPB University. Dalam pemaparannya Prof Azam menjabarkan kondisi global perekonomian dunia dan Indonesia beserta faktor - faktor yang mempengaruhinya serta pengaruhnya bagi sektor perunggasan Indonesia. 

Salah satu faktor pemicu dinamika perekonomian dunia menurut Prof Azam yakni perang antara Rusia dan Ukraina. Ia menyebutkan bahwa akibat peperangan kedua negara tersebut hampir seluruh negara - negara di dunia mengalami pergolakan di sektor ekonominya. Dampak paling terasa yakni bekeniakan harga berbagai macam bahan baku kebutuhan pakan, pangan, dan industri. 

Hal ini ditandai dengan terjadinya inflasi yang tinggi di beberapa negara di penjuru dunia, bahkan Prof Azam tidak segan menyebut bahwa dengan kondisi perang saat ini, Amerika Serikat adalah satu diantara banyak negara yang terancam akan mengalami resesi ekonomi. Bahkan menurut data Prof Azam, salah satu negara kuat di Eropa yakni Jerman, terdampak ekonominya akibat peperangan tersebut sampai disebut dengan "the sickman". Lalu bagaimana dengan negara kita?. Apakah negara kita juga berpotensi mengalami resesi seperti negara - negaral lainnya?.

Berdasarkan data dan hasil analisis Prof Azam setidaknya Indonesia pernah beberapa kali mengalami resesi ekonomi yakni pada tahun 1963, 1998, dan 2020 dengan faktor penyebabnya masing - masing. Pada resesi ekonomi tahun 2020, ekonomi Indonesia tumbuh negatif selama 4 periode berturut-turut (triwulan II-2020 s.d triwulan I - 2021). Sejak triwulan II 2021 ekonomi kembali tumbuh positif di level 7,1% . Tahun 2022 secara keseluruhan ekonomi tumbuh 5,31% sedangkan tahun 2023  dan 2024 diproyeksikan tumbuh sekitar 5,0% dan 5,15%.

Berdasarkan data Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebuah organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi yang terdiri dari beberapa negara di dunia, Leading Economic Growth Indonesia menunjukkan kondisi yang cenderung melambat sejak Bulan Juni 2022 dan stabil sejak awal tahun 2023. Selain itu berdasarkan data BPS, neraca perdagangan barang Indonesia cenderung stabil, padahal isu pelemahan dan resesi global tengah marak.

Selain itu menurut Prof Azam produk-produk ekspor utama Indonesia didominasi oleh komoditas yang bersifat substitusi terhadap komoditas yang mengalami shortage akibat dinamika Global, sehingga hal tersebut sedikit banyak menolong Indonesia dari jurang resesi.

"Beberapa indikator tadi sesungguhnya menguatkan fakta bahwa negara kita cenderung aman dari resesi, namun begitu apabila kebijakan yang diambil salah, bukan tidak mungkin juga negara kita bisa jatuh ke jurang resesi, ini yang menjadi sangat penting kedepannya," tukas Prof Azam.

Tidak hanya itu, Prof Azam juga menyebut bahwa sektor transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, penyediaan akomodasi dan makanan-minuman, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial diperkirakan akan menjadi sektor-sektor yang akan tumbuh tinggi di 2024. Dimana perunggasan berada pada sektor penyediaan makanan dan minuman.

Dalam pemaparannya Prof Azam juga pernah diminta FAO untuk memproyeksikan konsumsi kebutuhan protein hewani Indonesia beberapa tahun kedepan. Dengan menggunakan berbagai metode,analisis, asumsi, dan berbagai macam permodelan diproyeksikan bahwa konsumsi unggas menunjukkan peningkatan tertinggi dibandingkan produk hewani lainnya, yaitu sebesar 22,1 persen pada tahun 2025 menjadi 9,13 kilogram per kapita per tahun dan 29,3 persen pada tahun 2045 menjadi 9,66 kilogram per kapita per tahun (dengan base data Sensus Ekonomi Nasional (2017) dimana rerata konsumsi daging unggas Indonesia senilai 7,5kg/kapita/tahun.

"Perunggasan seharusnya baik - baik saja, yang terpenting adalah menyadarkan masyarakat juga bahwa konsumsi protein hewani itu penting dan yang paling murah dalah telur dan daging ayam. Kebanyakan alokasi budget rumah tangga di Indonesia yang saya tahu itu paling banyak untuk pulsa dan rokok, artinya masyarakat belum sadar akan pentingnya konsumsi protein hewani," tutup Prof Azam.

Selain Prof Azam, terdapat 3 pemibcara lainnya Dominick Elfick dari Aviagen, Amin Suyono dari Cobb, dan Chai Yew Fai dari Novogen. Ketiganya banyak membahas mengenai dinamika perkembangan genetik pada broiler dan layer modern saat ini serta manajemen pemeliharaan yang harus dilakukan agar dapat mencapai potensi genetik maksimal.

Dari segi teknis kesehatan hewan pembicara yang dihadirkan yakni Drh Ayatullah Natsir dari PT Ceva Animal Health Indonesia yang secara meyeluruh menjabarkan tren vaksinasi unggas kekinian serta perkembangan teknologi di bidang vaksinasi perunggasan.

Di akhir acara para peserta yang hadir juga berkesempatan mendapatkan door prize mulai dari telepon genggam, sepeda lipat, dan bahkan hadiah utama berupa smart television berukuran 100 inchi. (CR)





RAKOR KOPERASI BERKAH TELUR BLITAR GERAKKAN EKONOMI DARI DESA

BLITAR, Ahad 24 Sebtember 2023. Koperasi Berkah Telur Blitar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) antar pengurus dan anggota bertempat di Balai desa Plumbangan Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.

Ketua Koperasi Berkah Telur, Yesi Yuni Astuti menyampaikan kepada Infovet bahwa tujuan Rakor kali ini antara lain untuk tujuan: 1) mengedukasi dasar tentang koperasi kepada semua anggota, 2) Penguatan internal dalam persamaan visi-misi koperasi, 3). Membangun semua anggota agar memiliki komitmen bersama, kemudian dilanjutkan materi ke 4) Membahas tentang program kerja koperasi sebagaimana AD/ART koperasi “Berkah Telur” ini.

Untuk kegiatan tersebut maka menggerakkan ekonomi kerakyatan di area Blitar Timur yang berbasis peternakan adalah potensi yang perlu terus dicermati untuk berkembang yang kemudian diharapkan punya andil dalam turut mensejahterakan masyarakat sekitar.

Dan cita-cita sebagaimana visi-misi itu tentu banyak tantangan yang harus dihadapi bersama. “Seperti situasi yang sudah lebih dari tiga pekan harga telur on farm yang ada di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Yakni untuk di kandang Blitar harga berkisar Rp 19.000 - 21.500, artinya peternak sejatinya sudah merugi mencapai sekira Rp 6000/kg nya.” Jelas Yesi.

Kemudian Yesi menambahkan terkait harga jagung yang melambung. Harga jagung mencapai kisaran Rp 6.200 - 6.500 tentu membuat peternak makin ‘berdarah-darah’. Dan itu semua kita perlu carikan solusinya bersama-sama. Ibarat luka para peternak akibat dua tahun dilibas Pandemi Covid-19 belum pulih benar, namun situasi usaha seperti saat ini tentu akan memperparah keadaan.

“Kekuatan peternak kecil itu ada di kekompakannya dan kebersamaannya. Semoga Rakor ini menjadikan kinerjanya lebih tangguh.” Tambah Yeni lagi. Maka ia akan terus menyikapi semuanya dengan tetap optimis yakni dengan bersama-sama menghidupkan koperasi yang akan menggerakkan ekonomi kerakyatan dari desa ke desa.

Dan hal ini pula menurut Yeni bahwa kegiatannya menunjukkan peternak-peternak dalam koperasi 'Berkah Telur' adalah anggota koperasi yang tangguh, mempunyai hubungan baik dan diakui oleh pemerintah dari tingkat yang terendah (di desa) serta menyatu dengan masyarakat setempat untuk saling memberikan dukungan.*(DS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer