-->

MENTAN AJAK PETERNAK MAKSIMALKAN PENYERAPAN KREDIT USAHA RAKYAT

Syahrul Yasin Limpo Disela Kunjungannya ke Boyolali
(Foto :Detik.com)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak sebagai kekuatan utama masa depan bangsa. Menurutnya peternakan tak hanya untuk makan saja, tetapi sekaligus menjadi lapangan kerja.

"Peternakan adalah sesuatu yang sangat penting, karena itu terkait dengan nutrisi yang ada dan peternakan tidak hanya untuk makan tetapi sekaligus lapangan kerja. Dan bisa dilakukan oleh rakyat secara langsung," ujar Syahrul kepada para wartawan dalam puncak peringatan bulan bakti peternak dan kesehatan hewan ke-187 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jumat (22/9/2023).

Mentan juga mengatakan bahwa Presiden sudah mempersiapkan dana untuk membantu permodalan masyarakat yakni melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pihaknya bersama jajaran tingkat kabupaten siap membantu untuk memfasilitasi masyarakat yang akan menggunakan fasilitas KUR di dalam program peternakan.

Lebih lanjut ia menuturkan, Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak dalam memperkuat modal usaha. Selain itu, Kementan juga memiliki program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau disingkat Si Komandan.

"Program Si Komandan mampu melahirkan 8 juta ekor. Modalnya hanya 1,8 triliun (rupiah) tapi hasilnya bisa mencapai 41 triliun. Kenapa? Karena peternak ayam hanya 40 hari, telur cuma 2 bulan. Domba juga begitu. Kambing juga begitu. Jadi maukah kita membangun ternak kita untuk Indonesia. Oleh karena itu saya berharap di momentum bulan bakti ini kita lebih banyak konsolidasi memperbaiki budi daya dan serap akses KUR peternakan yang baru 21 triliun," katanya.

Melalui peringatan bulan peternak dan kesehatan hewan ini, lanjut dia, menjadi bagian-bagian untuk melakukan konsolidasi berbagai konsep dan program. Baik yang sementara ini berlangsung difaktualisasi dengan melihat hasil-hasil yang ada.

"Ada yang sangat berhasil, tentu ada yang sedang-sedang saja dan tentu banyak PR-PR dari hasil kita berada di Boyolali ini (peringatan hari bakti peternakan dan kesehatan hewan)," imbuh dia.

Capaian bidang peternakan tahun ini, kata Syahrul, menunjukkan tren yang cukup baik. Baik dari produksi dan budidaya, industrisasi dan hilirisasi sampai dengan prospek ekspornya yang terus meningkat. (INF)


PAKAN ALTERNATIF UNGGAS DARI SISA MAKANAN MANUSIA, KOK BISA?

Harga Pakan Unggas Relatif Meningkat Seiring Kenaikan Harga Bahan Baku
(Foto CR)


Pakan merupakan komponen utama dalam pembiayaan sebuah usaha peternakan. Namun begitu, kenaikan harga bahan baku pakan akibat berbagai faktor menjadikan harga pakan semakin tak terjangkau. Selain itu ada banyak isu lain yang kini banyak disoroti termasuk penggunaan AGP dan jejak karbon. 

Para peneliti di University of New England di Australia berupaya mengatasi hal tersebut dengan menciptakan pakan ayam murah yang dapat menghemat hampir USD500 juta per tahun bagi industri perunggasan sekaligus mengurangi polusi yang menyebabkan pemanasan global sebesar 5%.

Temuan ini tentu akan membuat para peternak lebih efisien dalam biaya pakan. Dikutip dari The Cool Down, Kamis (21/9/2023), penelitian dilakukan oleh Food Recycle Ltd. dan Poultry Hub Australia, meneliti dampak pemberian makanan daur ulang pada ayam petelur berusia 24 hingga 34 minggu yang dibuat dari sisa makanan yang dibuang dari tempat pembuatan bir, panti jompo, dan organisasi masyarakat lainnya.

Sisa makanan tersebut diolah dan diubah menjadi pakan ayam dalam bentuk bubuk menggunakan teknologi Food Recycle Limited. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa pakan tersebut tidak berdampak pada kualitas telur maupun kesehatan ayam.

Dengan mengalihkan sebagian besar limbah makanan yang seharusnya dibuang ke tempat pembuangan sampah, maka akan mengurangi jumlah uang yang dikeluarkan dan emisi yang dihasilkan oleh perusahaan pakan, sekaligus mengurangi jumlah makanan yang beredar melalui aliran limbah.

“Mendaur ulang sisa makanan menjadi pakan unggas akan membantu peternak menghemat biaya pakan, menghasilkan peningkatan signifikan dalam efisiensi pakan, mengurangi dampak lingkungan dari produksi unggas, dan membantu industri unggas Australia untuk memenuhi permintaan unggas yang lebih berkelanjutan dan rendah produksi karbon,” tulis peneliti Thi Hiep Dao. 

Kemitraan ini memperkirakan bahwa pakan berbasis limbah akan tersedia secara global di lebih dari 20 negara. Chief executive officer Food Recycle Ltd., Norm Boyle, mengatakan dalam waktu lima tahun, pakan sisa makanan daur ulang akan menjadi solusi terbaik secara global untuk industri unggas , babi, dan akuakultur. (INF)





KELINCI AMERICAN SABLE

Foto: Arba.net

Kelinci American Sable dibiakkan di Amerika Serikat sejak tahun 1931. Kelinci ini digunakan untuk show namun dapat juga diambil dagingnya.

Pengembangan ras American Sable dimulai pada tahun 1924 dengan kelinci Chinchilla berbulu khas dari peternakan Otto Brock di San Gabriel, California. Pada tahun 1931, peternak kelinci telah menemukan variasi warna Chinchilla yang berbeda dan dapat diprediksi.

Penampilan keseluruhan dari American Sable adalah kelinci berukuran sedang, bertelinga tegak dengan warna seperti kucing Siam. Bulunya berwarna coklat sepia di bagian telinga, muka, punggung, kaki, dan ekor bagian atas, dengan warna coklat muda di bagian lain. Bulunya halus dengan lapisan bawah yang lembut dan padat.

Kelinci American Sable menurun drastis pada tahun 1970-an, meskipun bulunya berkualitas tinggi. Kelinci ini diselamatkan dari kepunahan oleh Al Roerdanz dari Kingsville, Ohio, pada awal 1980-an, ketika ia menemukan tujuh purebred American Sable. Ras ini masih jarang ditemukan tetapi tidak lagi berada di ambang kepunahan.

KELINCI AMERICAN CHINCHILLA

Foto: Animalcorner.org

Kelinci American Chinchilla berasal dari Amerika Serikat, mulai dikenal sejak tahun 1924. Kelinci yang beratnya bisa mencapai 5,5 kg ini dibiakkan untuk diambil daging dan bulunya.

Bulunya yang halus mirip dengan bulu chincilla, hewan pengerat liar. Kelinci American Chinchilla modern adalah cabang dari pendahulunya yang disebut juga American Chinchilla (sekarang jadi Standard Chinchilla).

Pada tahun 1920-an, para peternak Amerika, dengan menerapkan logika pemasaran “lebih besar lebih baik”, mencari versi yang lebih besar dari Chinchilla yang relatif kecil, ras yang diimpor dari Perancis. Pemikirannya, ras yang lebih besar akan memiliki daya tarik yang lebih besar baik di pasar bulu maupun daging. Perkembangbiakan selektif dengan cepat menciptakan ras Kelinci Chinchilla yang jauh lebih besar dibandingkan nenek moyangnya.

Namun, dengan menurunnya permintaan bulu kelinci dan meningkatnya preferensi untuk menggunakan kelinci berbulu putih untuk diambil dagingnya, minat terhadap American Chinchilla berkurang setelah Perang Dunia II. Saat ini kelinci ini adalah salah satu ras kelinci yang paling terancam punah di Amerika Utara.

DIVERSIFIKASI BISNIS MHP

Kemitraan MHP Ukraina dengan DHV Arab Saudi baru-baru ini, bertujuan untuk lebih mengembangkan diversifikasi dan pertumbuhan MHP secara internasional serta meningkatkan ketahanan pangan dan swasembada produk unggas di Arab Saudi.

Dr John Rich, ketua eksekutif dewan MHP, mengatakan bahwa perjanjian baru ini meletakkan dasar bagi pengembangan lebih lanjut MHP di Arab Saudi.

“Kami berkomitmen terhadap hubungan jangka panjang dan bermanfaat yang akan bermanfaat bagi organisasi kami dan seluruh Kerajaan Arab Saudi dan kawasan. Kami akan terus mengejar peluang strategis di kawasan ini, berupaya memanfaatkan keahlian kami,” kata Rich.

Bisnis MHP sangat terkena dampak invasi Rusia ke Ukraina, kata perusahaan itu dalam laporan tahunannya. MHP mengalami rugi bersih sebesar US$231 juta pada tahun 2022 dibandingkan laba bersih sebesar US$393 juta pada tahun sebelumnya. Setelah kemerosotan awal, ekspor perusahaan kembali meningkat menjelang akhir tahun 2022, sehingga kinerja keuangan membaik.

MHP juga menekankan bahwa semua persetujuan yang diperlukan, termasuk izin dari Otoritas Umum untuk Persaingan Arab Saudi dan yurisdiksi terkait lainnya, telah diperoleh. (via Poultryworld)

MHP AKAN BERINVESTASI PADA PETERNAKAN UNGGAS DI ARAB SAUDI

Pengolah unggas terbesar di Ukraina, MHP, telah menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Desert Hills Veterinary Services Company Limited (DHV), anak perusahaan Tanmiah Food Company, produsen makanan yang berbasis di Saudi, untuk berinvestasi dalam usaha patungan di Arab Saudi.

Kemitraan ini akan membuat DHV dan MHP bekerja sama untuk berinvestasi lebih dari SAR200 juta (US$53,3 juta) dalam operasi peternakan dengan kapasitas lebih dari 1 juta induk yang diperkirakan akan menghasilkan sekitar 175 juta telur tetas setiap tahunnya. Juga tempat pembenihan dan pabrik pakan unggas.

DHV akan memegang 55% saham, sedangkan MHP memiliki 45% saham di perusahaan patungan tersebut. (via Poultryworld)

KELINCI BEVEREN

Foto: Livestockconservancy.org

Kelinci Beveren berasal dari Belgia, beratnya bisa mencapai 5,5 kg dan dibiakkan untuk diambil bulu dan dagingnya.

Nama Beveren diambil dari kota asal Belgia, kemungkinan besar pada akhir tahun 1890-an. Kelinci Beveren adalah salah satu dari beberapa ras biru yang dikembangkan di daerah tersebut, termasuk St Nicholas Blue dan Flemish Giant. Beveren diimpor pada tahun 1910 ke Amerika Serikat, di mana ras ini bergabung dengan enam ras biru lainnya.

Beveren adalah kelinci outdoor yang baik. Cuaca dingin akan membuat bulu mereka yang lebat dan berkilau menjadi lebih tebal.

KELINCI ARGENTE BRUN

Foto: Livestockconservancy.org

Kelinci Argente Brun berasal dari Perancis, selain diambil dagingnya kelinci ini juga menjadi hewan peliharaan dan untuk kontes. Beratnya bisa mencapai 4,8 kg.

Di Amerika dikembangkan oleh Charmaine Wardrop menggunakan ras yang pertama kali dikembangkan pada akhir 1800-an di Perancis. Para peternak di Inggris mengimpor ras ini pada tahun 1920-an, namun ras ini memiliki daya tarik yang kecil, ras ini dengan cepat tidak lagi disukai dan menghilang.

Orang Inggris merekayasa ulang ras ini pada awal Perang Dunia II, sebuah upaya yang dipimpin oleh H. D. Dowle, yang mencampurkan Crème d’Argentes, Argente Bleus, dan Havanas dalam program pemuliaan. Belakangan, penambahan Beveren coklat ke dalam garis keturunannya membuat ras ini memiliki bulu yang lebih panjang dan warna yang lebih kaya.

Brun versi Amerika, dengan ciri khas bulu berwarna coklat, pertama kali muncul secara kebetulan, di antara Argente Champagnes pada tahun 2005. Para peternak secara selektif membiakkan kelinci tersebut, dan kelinci lain yang memiliki bulu serupa, untuk menciptakan Argente Brun bercita rasa Amerika, yang sangat berbeda yang lebih besar dari nenek moyangnya di Eropa.

PRODUKSI DAN PERFORMA LEBIH EFISIEN BERSAMA NOVUS

Anne Fe Rose 
(Foto : CR)


ILDEX 2023 menjadi ajang bagi para exhibitor dalam memberikan edukasi kepada stakeholder maupun khalayak lainnya. Salah satu yang ikut andil dalam kegiatan tersebut yakni PT Novus International. Melalui Seminarnya pada gelaran ILDEX 2023 yang dihelat di ICE BSD, rabu (20/9) lalu, Novus mengajak para stakeholder agar dapat lebih efisien dalam produksi dan performa.Pembicara dalam seminar tersebut yakni Anna Fe Rose Gullen Perrino selaku Novus Poulty Solution Manager. 

Dalam presentasinya ia menyebutkan bahwa saat ini dunia peternakan juga menghadapi masalah berupa disrupsi yang menyebabkan harga dari bahan baku pakan terus naik yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti iklim, wabah Covid-19, dan geopolitik dunia (konflik Rusia - Ukraina).

Oleh karenanya menurut Anne produsen pakan dituntut untuk lebih efisien dalam meracik ransum tanpa mengurangi nilai gizi yang terkandung dalam pakan sehingga ternak tetap dapat menunjukkan performa dan produktivitas yang baik.

"Kami Novus berusaha memberi solusi dari dampak kenaikan harga beberapa bahan baku pakan yang tak dapat dihindari tersebut. Berbagai macam portofolio produk kami dapat digunakan dalam menunjang kualitas pakan dengan lebih efisien, namun begitu efisiensi dalam pakan tidak serta merta mempengaruhi performa ternak di lapangan," tutur dia.

Ia juga menjabarkan program solusi dari Novus yang telah terbukti ampuh dalam mengefisinekan produksi tanpa mengurangi performa misalnya Scale up program. Melalui program ini Novus mengkalim dapat meningkatkan kualitas karkas dan produksi daging secara kontinu. 

Ada juga save more program yang dapat memberikan solusi dalam memaksimalkan utilisasi protein dan asam amino pada ransum sehingga penggunaan bahan baku pakan sumber protein menjadi lebih efisien.

"Melalui berbagai program yang kita tawarkan, seyogianya dapat menjadi solusi bagi para stakholder dalam menghadapi era disrupsi seperti sekarang ini, oleh karenanya jangan ragu untuk menjadikan kami sebagai partner," tutup Anne. (CR)

TIPS MENGENDALIKAN IB QX DI LAPANGAN ALA VAKSINDO

Teguh Prajitno Memaparkan Materi 
(Foto : CR)

Penyakit Infectious Bronchitis bisa dibilang masih menjadi momok bagi sektor perunggasan di Indonesia. Penyakit yang  disebabkan oleh avian coronavirus tersebut memiliki tropisme yang luas, tidak hanya menyerang saluran pernafasan IB juga dapat menyerang saluran urogenital. Dampaknya selain menyebabkan kematian, peternak juga dirugikan karena kualitas telur memburuk dan menurunnya fertilitas ayam. Hal tersebut disampaikan oleh Dr Teguh Prajitno President Director SBU ANIMAL Health And Livestock Equipment PT Japfa Comfeed dalam sebuah seminar pada event ILDEX 2023 di ICE BSD, (20/9/2023). 

Terlebih lagi lanjut Teguh virus IB memiliki serotipe yang cukup banyak, diantaranya yakni Massachusetts klasik dan sejumlah varian seperti 793B, QX, D274 dan Arkansas. Selain itu, virus IB cenderung lebih mudah bermutasi yang membuatnya sulit untuk dikendalikan.

"Karena mudahnya mereka bermutasi menyebabkan komponen penyusun virus jadi berubah - ubah. Selain itu dalam pengendaliannya banyak produk vaksin dari IB tidak sepenuhnya efektif mengatasi infeksi IB. Kekebalan silang pun kadang tidak begitu efektif sehingga dokter hewan di farm harus banyak memutar otak untuk menghadapinya," tutur Teguh.

Sebenarnya menurut Teguh, untuk mengendalikan dan membunuh virus di lingkungan sangat mudah. Virus IB mudah hancur oleh panas dan desinfektan biasa. Pada ayam muda, penambahan suhu brooder sangat membantu dan mengoptimalkan kondisi lingkungan. Namun begitu, ketika infeksi terjadi pada ayam, untuk melakukan eradikasi sangatlah sulit, oleh karena sebisa mungkin virus ini harus benar - benar dicegah agar tidak menginfeksi ayam.

Teguh menegaskan bahwa cara pencegahan terbaik dari peternak yang bisa dilakukan adalah menerapkan biosekuriti yang ketat dan kontinu dalam manajemen beternak. Selain biosekuriti yang baik, upaya vaksinasi harus dilakukan agar dapat betul - betul memastikan bahwa ayam berada dalam kondisi sehat. 

"Kami menyarankan agar peternak senantiasa memilih vaksin terbaik untuk mencegah IB, apalagi varian QX yang paling banyak tersebar di nusantara. Saat ini kami sudah mengembangkan produk vaksin yang dapat memberikan perlindungan menyeluruh pada semua varian IB, aman bagi ayam, juga lingkungan," tutup Teguh. (CR)


ILDEX INDONESIA YANG KEENAM RESMI TERSELENGGARA

Pembukaan The 6th ILDEX Indonesia 2023. (Foto-foto: Dok. Infovet)

International Livestock, Dairy, Meat Processing, and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2023, resmi terselenggara untuk yang keenam kalinya, pada 20-22 September 2023, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tanggerang.

Pameran peternakan berskala internasional ini diinisiasi oleh Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI), bekerja sama dengan VNU Asia Pacific, dan didukung oleh Kementerian Pertanian, bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta asosiasi bidang peternakan dan kesehatan hewan.

Direktur Marketing PT Permata Kreasi Media, Ir Ruri Sarasono, mengatakan dalam opening ceremony bahwa tahun ini ILDEX Indonesia mencatatkan sebanyak 203 peserta pameran dari 25 negara.

"ILDEX diharapkan dapat menjadi ajang promosi dan bertemunya para pelaku industri peternakan. Ini juga menjadi ajang bertukar informasi, teknologi, perdagangan, dan berdampak positif terhadap industri perunggasan di Indonesia yang secara langsung berpengaruh pada konsumsi produk unggas," ujar Ruri.

Ia juga menambahkan, "Nantinya pameran ini bisa dirasakan oleh industri dan UMKM di indonesia, sehingga ILDEX dapat berkontribusi dalam peningkatan bisnis peternakan Indonesia yang berdaya saing."

Sementara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, yang hadir mewakili Wakil Menteri Pertanian, menyambut baik atas terselenggaranya ILDEX keenam ini.

"Kami dari pemerintah sangat mengapresiasi ILDEX ini. Apalagi saat ini banyak tantangan di industri peternakan terkait perubahan iklim dan krisis pangan, semoga melalui ILDEX bisa ikut menjawab tantangan tersebut," kata Nasrullah.

Dirjen PKH, Nasrullah, saat kunjungan booth di ILDEX Indonesia 2023.

The 6th ILDEX Indonesia 2023 ditargetkan akan dihadiri kurang lebih 10.000 pengunjung dengan beragam kegiatan, seperti seminar teknis dengan 46 pembahasan yang akan diisi oleh 84 pembicara internasional/nasional.

Selain itu, ILDEX juga berkolaborasi dengan Aquatica Asia sebagai pameran yang mengangkat sektor perikanan, sehingga memberi peluang bisnis untuk meningkatkan perekonomian industri perikanan.

Hal itupun mendapat sorotan dari Dirjen Perikanan dan Budi Daya KKP, TB. Haeru Rahayu, yang turut hadir memberikan sambutannya.

"Kami datang dengan bangga di sini agar industri perikanan juga berkembang sama seperti peternakan. Kami sangat apresiasi, semoga industri peternakan semakin berkembang seiring majunya komoditas perikanan," ucap Haeru.

Selama tiga hari, pemeran akan menampilkan berbagai sektor bisnis, di antaranya farm production yang menampilkan teknologi canggih di bidang peternakan dan pertanian berkelanjutan. Hal itu seperti disampaikan Managing Director VNU Exhibitions Asia Pacific, Igor Palka.

Kemudian juga dari feed ingredient & additives yang akan menyajikan inovasi dalam nutrisi hewan; consultancy dan association yang menawarkan panduan dari berbagai ahli; kesehatan hewan yang fokus pada kesehatan dan pencegahan penyakit; feed-tech & crop-tech menampilkan teknologi inovatif di bidang peternakan dan pertanian; serta meat processing mengenai perkembangan teknologi terbaru untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan daging; adapun breeding & hatching menampilkan inovasi di bidang genetik; egg processing & handling menyajikan teknologi efisien dalam sektor petelur; waste management mengenai penanggulangan limbah agrikultur; serta dairy farm yang berbagi wawasan tentang praktik modern dan inovasi dalam industri susu. (RBS)

IKUTI SEMINAR INFOVET-ILDEX "STRATEGI PENGENDALIAN PENYAKIT UNGGAS DENGAN POLA HOLISTIK


Dalam rangka meramaikan gelaran Ildex yang berlangsung 20 – 22 September 2023 di ICE BSD Tangerang, Majalah Infovet menyelenggarakan Seminar "Strategi Pengendalian Penyakit Unggas Terbaik dengan Pola Holistik" pada:

  • Hari/Tanggal : Jum'at, 22 September 2023
  • Waktu : 09.30 - 10.50 WIB
  • Tempat         : Conference Hall 3, ICE BSD Tangerang
  • Narasumber : Drh. Baskoro Tri Caroko (National Poultry Consultant)
  • Biaya Peserta : GRATIS, ruang terbatas 
Deskripsi seminar : Konsep POLA HOLISTIK penting diketahui bagi para praktisi, akademisi, peneliti, pemegang regulasi, otoritas veteriner, peternak mandiri, TS pakan,TS Obat, kepala produksi, supervisor, tim produksi, kepala kandang, operator dan perlu dipelajari oleh mahasiswa Kedokteran, Kedokteran Hewan, Biologi, Farmasi, dan Agrobisnis, juga prodi lainnya, sebagai strategi manajemen pola baru dalam pengendalian penyakit mengatasi emerging disease dan re emerging disease di peternakan unggas komersial. Tujuannya menghasilkan produk telur dan daging unggas yang Aman, Sehat, Utuh, Dan Halal dan bebas dari residu antibiotik untuk kesejahteraan masyarakat, membangun generasi sehat, cerdas dan berkualitas, menuju kedaulatan pangan Indonesia dalam konstelasi One Health.

Penjelasan YouTube klik di sini 

Untuk visitor pameran Ildex bisa melakukan pendaftaran dengan klik : https://bit.ly/PreRegist-ILDEX2023 

Pendaftaran Seminar Infovet klik : https://bit.ly/SEMINARINFOVET_ILDEX


PENYAKIT MENGANCAM TANPA KENAL JAM DAN MUSIM

Risiko masalah kualitas air pada musim pancaroba harus diwaspadai. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam setiap musim, baik kemarau dan penghujan tentunya ancaman yang berbeda akan dihadapi peternak. Baik dari segi penyakit dan lingkungan, ancaman dan hambatan tersebut memerlukan strategi yang juga berbeda.

Ayam Gampang Geuring karena Cuaca Kering
Di musim kemarau biasanya pada peternakan broiler akan ditemukan kejadian hampir semua ayam yang dipelihara (terutama di kandang terbuka) mengalami panting kemudian mati secara tiba-tiba, terutama pada ayam berukuran besar. Biasanya kejadian tersebut merupakan indikasi ayam mengalami heat stress.

Kematian akibat heat stress cenderung menimpa ayam dewasa karena secara alami tubuh ayam akan menghasilkan panas (hasil metabolisme), ditambah suhu lingkungan yang semakin panas terutama disaat kemarau, sehingga panas dari dalam tubuh tidak bisa distabilkan. Dan dampak akhirnya dari kejadian tersebut ialah kematian.

Ironisnya, kejadian heat stress  tidak hanya terjadi pada ayam broiler, namun juga layer. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah seiring adanya perubahan iklim akibat pemanasan global, apakah memang kasus heat stress semata-mata hanya disebabkan oleh faktor suhu dan kelembapan di lingkungan?

Technical Education and Consultation PT Medion, Drh Christina Lilis, menjelaskan bahwa heat stress sudah menjadi problematika utama di dunia perunggasan. Stres akan muncul ketika ayam tidak bisa membuang panas dari dalam tubuhnya akibat tingginya cekaman suhu.

“Ayam komersial modern yang selama ini kita pelihara termasuk hewan homeotermal, yaitu mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri karena memiliki sistem termoregulator. Ayam modern juga lebih sensitif terhadap perubahan suhu, oleh karenanya butuh trik khusus dalam manajemen pemeliharaan,” tutur Christina.

Ia melanjutkan, banyak faktor lain yang memengaruhi kondisi suhu panas di kandang yang membuat ayam stres karena panas, misalnya… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2023. (CR)

KONTES KETANGKASAN DOMBA GARUT SEMARAKKAN SILATNAS PETERNAK DOMBA KAMBING KE-9

 

Ketua Umum DPP HPDKI berfoto bersama para pemenang Kontes Ketangkasan Domba Garut 2023 (Foto: InspiratvID)

Silaturahmi Nasional Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (Silatnas HPDKI) ke-9 di di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten  Bandung Jawa Barat pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 September 2023 sukses digelar. Silatnas HPDKI ini juga disiarkan secara live melalui channel YouTube InspiratvID.  

Penyelenggaraan Silatnas HPDKI tahun ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti tahun-tahun sebelumnya, diantaranya Kontes Ketangkasan Domba Garut Piala Presiden 2023 serta Workshop Sharing Experience "How to Be a Stud Breeder".

Ketua Umum DPP HPDKI, Ir Yudi Guntara Noor SPt IPU dalam sambutannya mengemukakan kegiatan silatnas ini memiliki tujuan untuk menjalin tali silaturahmi dan mempertahankan seni tradisi Jawa Barat.

Selain itu juga memotivasi para peternak domba dan kambing seluruh indonesia, agar semakin maju dan dikenal luas oleh masyakarat.

“Sungguh kita sangat bersyukur, dapat berkumpul kembali dengan teman-teman peternak yang sebelumnya terbatasi dengan berbagai musibah akibat pandemi COVID-19,” ungkapnya.


Ir Yudi Guntara Noor, Ketua Umum DPP HPDKI


Pada kesempatan yang sama Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bandung Ir H Tisna Umaran MP mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Silatnas HPDKI ke-9.

Kegiatan dillanjutkan dengan agenda Ketua DPP HPDKI beserta rombongan melihat stan-stan yang disediakan mulai dari para UMKM Susu, produsen obat bagi kambing, dan masih banyak lainnya. 

Kementan Apresiasi Program Strategis HPDKI

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memberikan apresiasi kepada HPDKI yang berupaya mengakselerasikan peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr Ir Nasrullah MSc yang turut menghadiri Silatnas HPDKI.

Nasrullah mengatakan, HPDKI sebagai salah satu asosiasi saat ini telah berhasil meningkatkan peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing dengan model closed loop sistem terintegrasi mulai dari pembibitan, pembiakan, dan penggemukan secara berkelanjutan.

“Saya mengapresiasi program-program strategis HPDKI yang selaras dengan kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan di subsektor peternakan dan kesehatan hewan,” tutur Nasrullah.

Perkembangan lima tahun terakhir industri peternakan domba dan kambing mengalami tren positif dengan terbukanya peluang pasar, baik domestik maupun ekspor.

Pertumbuhan dan pembukaan pasar di sektor hilir berdampak pada peningkatan nilai jual sekaligus daya tawar peternak.

Menurut Nasrullah, kambing dan domba sebagai ternak unggulan Indonesia karena berkontribusi penting dalam pemenuhan protein hewani masyarakat, terutama untuk kebutuhan keagamaan seperti Kurban dan Aqiqah dan kepentingan acara adat lainnya. (NDV)

 

CJ GROUP MELALUI SUJA KEMBALI EKSPOR TELUR TETAS KE MYANMAR

Dirjen PKH Bersama Jajaran PT SUJA Meresmikan Ekspor Telur Tetas
(Foto : CR)


Salah satu pemain besar dan integrator dalam industri perunggasan Indonesia, PT Super Unggas Jaya (SUJA) kembali melakukan ekspor telur tetas (Hatching Eggs) ke Myanmar. Kegiatan pelepasan ekspor tersebut berlangsung di unit Hatchery PT Super Unggas Jaya yang berletak di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat pada hari Minggu (17/9) yang lalu. Dalam kegiatan ekspor yang ke-3 kali ini, SUJA mengekspor 58.000 butir telur tetas Parent Stock Male dan Female line yang berpotensi menghasilkan 18.000 ekor DOC Parent stock.

Sebagai pengingat CJ Group sebelumnya telah melakukan ekspor HE ke Myanmar pertama kali pada tahun 2020, dilanjutkan dengan ekspor yang ke-2 pada tahun 2021. Kini yang ke-3 pada 2023, tentunya ini menjadi ajang pembuktian bahwa produk yang dihasilkan di Indonesia telah diterima oleh negara lain dan mampu bersaing secara global.  

Direktur PT Super Unggas Jaya Hang Jun Kyu mengatakan bahwa kegiatan ekspor ini sangatlah penting bagi perusahaan yang ia pimpin karena menjadi salah satu tolak ukur dan tonggak keberhasilan atas kemajuan dari perusahaannya. 

“Dengan momen ini kami berharap supaya perusahaan kami dapat terus berkembang. Selain itu juga kami akan terus menjajaki potensi ekspor negara - negara lain seperti ekspor karkas ke Timor Leste, Singapura hingga potensi ekspor ke Korea Selatan,” jelas dia.

Lebih lanjut, dirinya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak pemerintah yang selalu mendukung perusahaan untuk berkembang hingga pada akhirnya kegiatan ekspor dapat terlaksana dengan lancar.

“Kami sangat berterimakasih kepada pihak pemerintah yang sudah terlibat khususnya Ditjen PKH Kementan, kedepannya, kami mohon untuk dukungan dari Kementan agar potensi ekspor produk kami dapat terus berkembang sekaligus menambah jangkauan usaha peternakan kami,” tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengapresiasi apa yang telah sepenuhnya dilakukan oleh SUJA. Dirinya juga kembali mengingatkan , sesuai arahan Presiden RI dan Menteri Pertanian bahwa investasi dan ekspor dalam kondisi saat ini adalah sesuatu yang harus dilakukan.

“Dalam kurun tiga - empat tahun terakhir tren ekspor unggas, produk pertanian dan sub sektor peternakan dengan berbagai produknya, seperti ayam hidup, karkas, telur tetas sangat positif. Surplus,” ungkapnya. Selain itu, kualitas produk kita memiliki value untuk bertarung dengan produk luar negeri. Negara seperti Jepang dan Singapura yang ketat menerapkan kualitas saja, sudah bisa tembus,” paparnya.

Nasrullah juga mengatakan dengan banyaknya ekspor produk pertanian dan peternakan khususnya unggas ke luar negeri, secara tidak langsung Indonesia berkontribusi dalam memberi makan warga dunia.

Ia juga mendoakan kepada CJ Group untuk terus melaju agar tidak hanya dapat mengekspor telur tetas saja, tetapi juga produk perunggasan lainnya. 

"Kami sudah berusaha membuka peluang bagi pemain lokal untuk go internasional. Saat ini yang terdekat yang sedang kami jajaki yakni Uni Emirat Arab. Mudah - mudahan nanti SUJA dapat berkontribusi juga agar produknya dapat merangsek kesana dan lagi - lagi mengharumkan nama bangsa Indonesia," tutup Nasrullah. (CR)


MUSIM PANCAROBA DAN KEWASPADAAN PENYAKIT

Lingkungan tidak terlepas dari pengaruh musim pancaroba menjadi salah satu faktor yang masih membayangi kesehatan unggas di Indonesia. (Foto: Dok. Sanbio)

Indonesia dikenal memiliki dua musim sepanjang tahunnya, yaitu musim hujan dan kemarau. Di tengah kedua musim itu terdapat masa peralihan yang sering disebut sebagai musim pancaroba. Musim pancaroba merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari peternak ayam Indonesia. Pasalnya, pada masa ini perubahan kondisi lingkungan bisa terasa ekstrem bagi hewan ternak. Mulai dari panas yang kering di pagi dan siang hari, tiba-tiba diikuti hujan deras dari sore hingga malam hari atau sebaliknya.

Perubahan cuaca yang cepat tersebut dapat menyebabkan ayam stres. Terlebih lagi faktor eksternal yang berpengaruh pada kesehatan ayam seperti kekeringan kotoran, kelembapan pakan, sirkulasi udara, serta berbagai hal lain tidak bisa terlepas dari kondisi lingkungan di masa pancaroba dan akan makin berkontribusi membuat kondisi ayam semakin tidak nyaman.

Seperti dipahami bersama bahwa kondisi ayam yang stres akan berperan dalam menurunkan kesehatan tubuh dan menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit yang merugikan.

Penyakit-penyakit merugikan yang disebabkan oleh virus dan bakteri dapat menyelinap dan menjadi tantangan pada saat musim pancaroba. Hal ini dikarenakan saat faktor lingkungan kurang mendukung dan kondisi tubuh menurun, sistem kekebalan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal.

Beberapa penyakit yang sering menyerang pada musim pancaroba menurut pemantauan tim lapang PT Sanbio Laboratories bisa dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Berbagai Penyakit Merugikan yang Sering Muncul di Musim Pancaroba

Penyakit

Tingkat Mortalitas

Tingkat Penurunan Produksi Telur

Avian influenza

≤100%

≤100%

Infectious bronchitis

≤75% (young chicken)

20-50%

Infectious bursal disease

2-31,8%

5-50%

Infectious laryngotracheitis

5-70%

1-20%

Newcastle disease

0-100%

Tergantung pada umur dan adanya infeksi sekunder

Chronic respiratory disease

5-40%

Tergantung pada umur dan adanya infeksi sekunder

Aspergillosis

5-20%

Tergantung pada umur dan keparahan penyakit

Coryza

0-5%

10-40%


Tabel di atas menunjukkan berbagai penyakit dan efek kerugian yang dapat dihasilkan. Melihat hal tersebut tentunya peternak tak bisa hanya diam saja mengantisipasi efek musim pancaroba. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai langkah preventif dengan mengingat pengaruh utama yang dihasilkan oleh masa perubahan musim tersebut:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2023.

UPAYA MEWUJUDKAN EKOSISTEM SMART FARMING PERUNGGASAN INDONESIA

Ekosistem smart farming perunggasan dapat diwujudkan apabila peternak bersatu dalam suatu sistem dan wadah khusus. (Foto: Istimewa)

Dengan kemajuan teknologi digital saat ini, untuk dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas budi daya unggas, maka pengembangan ekosistem smart farming perunggasan menjadi solusi jitu bagi para peternak ayam.

Ekosistem smart farming perunggasan dapat diwujudkan apabila peternak bersatu dalam suatu sistem dan wadah khusus, misalnya koperasi atau wadah lain, sehingga berbagai langkah para peternak bisa secara efisien diupayakan bersama, misal dalam hal teknis budi daya, pemberian pakan, penanganan penyakit, pemanenan, dan sebagainya.

Daya tawar peternak bisa lebih baik dalam hal bekerja sama dengan pihak lain. Apalagi dengan dukungan penerapan teknologi digital yang saat ini sudah banyak tersedia. Peternak yang bersatu dalam ekosistem khusus tersebut dapat memanfaatkan teknologi digital sehingga bisa lebih membantu dalam upaya meningkatkan efisiensi budi daya ayamnya.

Teknologi digital yang bisa diterapkan dalam eksistem smart farming perunggasan tersebut antara lain teknologi pintar dalam pengendalian iklim dan otomatisasi di perunggasan, hingga penerapan big data dan kecerdasan buatan, serta analisis data cerdas untuk memastikan kondisi lingkungan yang optimal bagi ternak.

Dengan adanya berbagai teknologi pintar tersebut, para peternak dapat mengawasi dan mengendalikan suhu, kelembapan, ventilasi, dan kualitas udara di kandang secara real time, meningkatkan kesejahteraan hewan, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan produktivitas peternakan secara signifikan, serta membantu peternak meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraannya.

Dengan bergabungnya peternak dalam sebuah ekosistem smart farming perunggasan, beserta penerapan teknologi digital terkini, maka bisnis perunggasan yang kekuatan bisnisnya bertumpu pada para peternak yang telah bergabung dalam ekosistem tersebut akan makin berkembang bisnisnya, meningkat daya saingnya karena dapat tercapai efisiensi usaha, dan produktivitasnya lebih meningkat.

Berkaitan dengan hal itu, akan digelar Indonesia Livestock Club (ILC) mengusung tema “Mewujudkan Ekosistem Smart Farming Perunggasan Indonesia” pada 21 September 2023 di Ruang Garuda, ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang berlangsung di sela-sela penyelenggaraan pameran ILDEX Indonesia merupakan kolaborasi antara Indonesia Livestock Alliance (ILA), Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), BroilerX, Badan Kejuruan Teknik Peternakan Persatuan Insinyur Indonesia (BKT PII), serta Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI).

ILC akan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, di antaranya Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng (Ketua BKT PII dan Guru Besar Fapet UGM), Prof Dr Ir Osfar Sjofjan MSc IPU ASEAN Eng (Ketua Umum AINI dan Guru Besar Fapet UB), Ir Heru Mulyanto (President Commisioner of BroilerX & Ketua GPPU Jatim 2004-2012), serta Prastyo Ruandhito (CEO & Co-Founder BroilerX). (INF)

BEGINI PERPRES BARU TENTANG BADAN KARANTINA INDONESIA



Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Sahat Manaor Panggabean sebagai Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Rabu (13/09/2023), di Istana Negara, Jakarta. Barantin sendiri adalah sebuah lembaga pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 45 Tahun 2023.

Disebutkan dalam Perpres yang dapat diakses di laman JDIH Sekretariat Kabinet ini, Badan Karantina Indonesia adalah lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan. Pembentukan badan ini merupakan amanat dari Pasal 336 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Dalam menjalankan tugas pemerintahan di bidang karantina, Barantin menyelenggarakan fungsi enam fungsi. Fungsi tersebut, antara lain, perumusan dan penetapan serta pelaksanaan kebijakan teknis di bidang karantina.

Adapun susunan organisasi Barantin terdiri atas Kepala Barantin, Sekretaris Utama Barantin, Deputi Bidang Karantina Hewan, Deputi Bidang Karantina Ikan, dan Deputi Bidang Karantina Tumbuhan.

“Kepala menyampaikan laporan kepada Presiden mengenai hasil pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang karantina secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan,” bunyi ketentuan Pasal 36.

Berdasarkan ketentuan Perpres, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Karantina Indonesia mengoordinasikan instansi pemerintah lainnya dan pemerintah daerah yang terkait dengan penyelenggaraan karantina.

Pada saat Perpres ini mulai berlaku, pelaksanaan tugas dan fungsi perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang dilaksanakan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan); perkarantinaan ikan dan keamanan hayati ikan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP); serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, serta tumbuhan dan satwa langka di tempat pemasukan dan tempat pengeluaran yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDEA), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berdasarkan kerja sama dengan Barantan diintegrasikan dengan tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia.

“Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, ketentuan yang mengatur mengenai Badan Karantina Pertanian sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 tentang Kementerian Pertanian dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,” bunyi ketentuan penutup Perpres 45/2023 yang mulai berlaku sejak diundangkan pada 20 Juli 2023. (INF)


KABARANTIN DILANTIK OLEH PRESIDEN

Sahat Manaor Panggabean Dilantik sebagai Kepala Barantin, Rabu (13/09/2023) siang, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Sahat Manaor Panggabean sebagai Kepala Badan Karantina Indonesia (Kabarantin). Prosesi pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/09/2023) siang.

Pelantikan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 117/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan Badan Karantina Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 September 2023.

Sebelumnya, Sahat merupakan Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Sebagai informasi, Barantin adalah lembaga pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 45 Tahun 2023. Lembaga ini menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan.

Turut hadir dalam pelantikan ini, antara lain, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. (INF)

LIMBAH UNGGAS UNTUK MENGHASILKAN ENERGI BERSIH

Teknologi energi terbarukan dan pengelolaan limbah pertanian yang terintegrasi akan diselidiki sebagai bagian dari proyek baru senilai £212.000 yang mendukung dekarbonisasi peternakan.

Pendanaan untuk mengeksplorasi pembangkitan energi dari kotoran unggas, kotoran babi, dan kotoran serangga telah diperoleh oleh BACB Renewables dalam kemitraan dengan University of Leeds. Studi ini akan menganalisis peluang pengurangan dan penyimpanan energi serta mengidentifikasi limbah yang paling layak untuk produksi biogas.

Bagian pertama dari studi ini akan mencakup penetapan dasar kebutuhan energi sebelum mempertimbangkan peluang pengurangan, pembangkitan, dan penyimpanan energi. Secara paralel, sampel limbah yang berbeda akan dianalisis untuk mengidentifikasi bahan baku limbah yang paling layak menggunakan bioreaktor serangga yang baru dipasang yang disediakan oleh perusahaan teknologi serangga Entocycle.

Uji coba ini akan dilakukan di National Pig Centre, yang terbesar di Inggris, dan juga akan melihat bagaimana sistem SMART sirkular dapat digunakan untuk mendiversifikasi aliran pendapatan dan melindungi saluran air setempat. Tingginya kadar fosfat dan nitrat yang ditemukan dalam kotoran hewan akhirnya mencemari sungai.

Para peneliti berharap dapat mengurangi efek ini, karena ketika serangga dipelihara di atas kotoran, mereka menghilangkan beberapa nutrisi beracun. Sebaliknya, limbah serangga dapat berguna sebagai pupuk bagi pertanian lainnya karena mengandung mineral penting.

Studi ini adalah salah satu dari 50 proyek yang mendapatkan pendanaan dari Defra dan UK Research and Innovation. (Via Poultryworld)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer