Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SELKO SELENGGARAKAN WEBINAR REVIEW MIKOTOKSIN TAHUNAN

Selko Berbagi Informasi dan Solusi Untuk Stakeholder Melalui Webinar


Selko sebagai salah satu merk dagang feed additive dibawah naungan Nutreco menyelenggarakan webinar review mikotoksin 2022 pada (31/1) yang lalu. Dalam webinar tersebut Selko menjabarkan berbagai macam mikotoksin yang mereka temukan pada lebih dari 50.000 sampel bahan baku dan pakan jadi yang memang rutin mereka lakukan setiap tahunnya. 

Pedro Caramona selaku Global Business Director Feed Safety & Quality Selko mengatakan bahwa setiap tahunnya kondisi di pasar global saat ini memiliki masalah besar pada kualitas biji-bijian dan durasi penyimpanan, yang diakibatkan oleh mikotoksin. Selain itu mikotoksin juga merupakan ancaman utama bagi kesehatan dan performa hewan. 

"Oleh sebab itu kami hendak berbagi informasi kepada para produsen pakan, supplier, serta para stakehloder lain untuk lebih memahami kondisi ini. Setidaknya ini dapat membantu kita dalam mengambil keputusan apa yang akan kita lakukan dengan kondisi yang sekarang, kami juga beharap agar ini dapat meningkatkan kewaspadaan kita semua," tuturnya.

Pembicara utama dalam webinar tersebut yakni Dr Swamy Haladi yang merupakan Commercial Technical Manager - Mycotoxin Risk Management, Selko. Dalam presentasinya ia menjabarkan beberapa hal terkait cemaran mikotoksin yang terdapat pada bahan baku serta pakan jadi.

"Berdasarkan temuan kami dari lebih 50.000 sampel terkontaminasi mikotoksin dengan derajat konsentrasi yang bervariasi antara 31-69%. Aflatoksin masih menjadi mikotoksin utama yang paling banyak ditemukan di Asia, sedangkan fumonisin mengontaminasi sampel yang berasal dari Amerika latin secara dominan," tuturnya.

Yang mengejutkan menurut Dr Swamy yakni perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun belakangan ini meningkatkan tingkat kecemaran dari sampel. Rerata semua jenis toksin yang diperiksa mengalami peningkatan konsentrasi.

Ia juga memberi perhatian lebih kepada para produsen untuk lebih waspada dengan meningkatnya konsentrasi cemaran fumonisin dan T-2HT2 yang cukup signifikan dibandingkan tahun - tahun sebelumnya. Tak lupa ia menghimbau kepada para produsen, supplier, dan stakeholder lainnya agar lebih selektif dalam mencari solusi agar dapat mengendalikan mikotoksin. (CR)

DASAR-DASAR INOVASI PENGOLAHAN PRODUK AYAM

Inovasi pengolahan produk ayam. (Foto: Istimewa)

Inovasi terjadi ketika seseorang atau sebagian pihak meningkatkan atau memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sesuatu yang telah ditemukan.

“Contoh IPB telah menemukan ayam IPB D1 sebagai salah satu bagian dari upaya menyumbang ketahanan pangan dari sektor hewani, yang terinspirasi dari sulitnya bibit dan pakan ayam pedaging yang selama ini masih impor,” kata Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Dr Ir Novita Dewi Kristanti Spt MSi IPU, pada Webinar Kedaireka 3 Inovasi Pengolahan Produk Ayam IPB D1 untuk Pemenuhan Kebutuhan Protein.

Novita melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut ditemukanlah inovasi ayam IPB D1 yang tahan terhadap penyakit dengan pertumbuhan dan kualitas daging yang baik. Hal ini adalah contoh inovasi yang bagus karena ada kontribusi dan pemecahan masalah.

Inovasi juga bisa berarti mengubah sebuah pengetahuan menjadi sesuatu yang berharga. Misalnya memelihara ayam tidak cukup hanya pertumbuhannya yang bagus, namun juga harus tahan terhadap penyalit. Bagaimana supaya tahan penyakit itulah inovasi.

Tipe dan Contoh Inovasi
Setidaknya ada 10 tipe inovasi, yaitu dari segi kinerja produk, sistem produk, brand/merek, pengalaman pelanggan, model bisnis, pelayananan, jaringan, channel, mewujudkan proses dan proses inti.

Inovasi produk dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pembuat produk untuk memperbaiki produknya. Novita mencontohkan usaha perbaikan ayam broiler maka disilangkan dan menghasilkan ayam IPB D1. Untuk meningkatkan kualitas karkas, performa, ketahanan terhadap penyakit, pertumbuhan dan kualitas daging.

Inovasi terhadap produk tidak selalu dalam bentuk barang, bisa juga dalam bentuk pelayanan, pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya. Inovasi juga bisa terjadi karena adanya feedback dari pelanggan. Maka muncul bagaimana supaya bisa menghasilkan ayam yang bisa memenuhi permasalahan masyarakat, yang tidak mau mengonsumsi ayam karena faktor negatif, akhirnya muncul inovasi ayam sehat.

Dari berbagai jenis unggas yang biasa dikonsumsi, sebagian orang enggan mengonsumsi bebek karena baunya, kulitnya terlalu berlemak, maupun alasan lain. Dari situ muncul inovasi ternyata jika memasak bebek tidak perlu memakai minyak karena sudah mengandung minyak yang tinggi.

“Secara umum jaringan di dalam daging itu 75% air. Mungkin bisa fluktuatif berbeda tergantung pada jenis unggasnya, proteinnya 20%, kemudian lemak 5%. Mana yang akan dipertahankan kualitasnya saat dilakukan inovasi, harapannya adalah proteinnya tidak berkurang banyak tetap memenuhi kebutuhan nutrisi konsumen,” jelas Novita.

Pangsa Pasar
Novita mengungkapkan, dari beberapa hasil survei masyarakat masih dominan mengonsumsi unggas dari ayam ras. Tetapi ada juga yang sudah mulai memilih jenis ayamnya, apakah ras, buras, atau ayam sehat premium.

Di daerah tertentu ayam ras lebih diminati karena harganya lebih terjangkau. Adapula pangsa pasar yang memang maunya ayam hidup, atau daging ayam segar utuh maupun dipotong-potong, ada yang minta sudah dibekukan, ada pula yang minta sudah dibumbui.

Maka ketika akan membuat sebuah inovasi produk harus dipikirkan siapa pasar yang akan dibidik. Konsumen juga banyak yang mengonsumsi selain daging, seperti jantung, kepala, leher, hati, ampela dan ceker yang juga bisa menjadi peluang untuk diolah.

Pengemasan, Penyimpanan, Pengolahan
Dulu terutama di pasar tradisional ayam hanya dikemas menggunakan kantong plastik. Namun sekarang pengemasan juga mengalami inovasi seperti model overwrap, tray with overwrap, shrink film overwrap, vacuum packaging dan modified atmosphere packaging.

Tujuan pengemasan untuk mencegah penurunan kelembapan selama penyimpanan, menjaga warna daging supaya tetap segar, mencegah kontaminasi mikroba, mempermudah proses distribusi dan mencegah oksidasi lemak.

Sebagai contoh ayam IPB D1 tinggi kandungan Fe dan mineralnya, serta secara umum unggas mengandung vitamin B dan tinggi akan protein. Untuk mencegah nutrisi tersebut mengalami terlalu banyak penurunan selain pengemasan juga harus diperhatikan pengolahannya.

Ada beberapa prinsip penanganan dan penyimpanan daging unggas. Akan dibiarkan segar begitu saja atau disimpan dingin, akan diolah menggunakan suhu panas atau dingin. Apakah dibekukan atau didinginkan di refrigerator saja. Apakah akan dipanaskan termasuk pasteurisasi, sterilisasi, pengasapan, pemanggangan, maupun pengungkepan.

Jika daging ayam tidak segera diolah maka proses yang paling aman adalah dibekukan, disimpan pada suhu -18° C. Lakukan thawing (pencairan) ketika akan dimasak, sebaiknya menggunakan refrigerator supaya tidak banyak terjadi kerusakan struktur dan nutrisi, atau jika terpaksa gunakan air mengalir.

Inovasi Pangan Fungsional
Ada tiga inovasi daging ayam sebagai pangan fungsional yang banyak dilakukan oleh para peneliti. Pertama, dengan melakukan treatment di pakan untuk menghasilkan ayam tinggi asam laurat, tinggi antioksidan, rendah kolesterol, serta produk oksidasi lipidnya rendah.

Inovasi juga bisa dilakukan agar daging ayam mempunyai fungsi fisiologis yang dikenal sebagai antikarsinogen, anti-mutagen, antihipertensi, atau antioksidan. Treatment pada pakan ayam bisa dengan memberikan pakan probiotik, prebiotik, atau sinbiotik sehingga bisa menghasilkan ayam yang dagingnya sehat.

Cara kedua dengan mencelupkan daging ayam ke bahan-bahan organik lalu disimpan beku. Ketiga, dengan menambahkan bahan-bahan tertentu di ayam pada saat diolah, misalnya ditambahkan vitamin atau senyawa tertentu.

Pemrosesan Ayam
Ayam bisa diproses menjadi karkas utuh, dipotong atau daging tanpa tulang kemudian dijual. Atau dilakukan pemrosesan lanjutan seperti pengawetan, pengasapan dan pemasakan.

Bisa diolah dengan mengubah bentuk yang menyertakan penambahan rasa, dimana pengolahannya juga bisa menggunakan cetakan (nugget, sosis). Bisa diolah menjadi produk ready to cook, ready to heat, atau ready to eat.

Dikenal dua metode pemasakan yaitu kering dan basah. Masak kering bisa dengan cara dibakar, dipanggang, atau digoreng. Sedangkan masak basah dengan menggunakan air misalnya dikukus atau direbus. Yang bisa memperpanjang masa simpan dan memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.

Hurdle Concept
Pada ayam kontaminasi yang menyebabkan kerusakan diantaranya karena adanya mikroba pembusuk dan mikroorganisme patogen. Pengendalian dengan hurdle concept dilakukan agar produk tidak mengalami penurunan kualitas, maupun gangguan kesehatan, serta memperpanjang masa simpan.

Hurdle yang biasa digunakan adalah high temperature, low temperature, low water activity, acidicity, low redox potential, competative microorganisms dan preservatives. Misalnya low heat processing dengan pemanasan pada suhu <100° C tidak akan membunuh spora bakteri patogen dan perusak, sehingga akan tetap tumbuh selama penyimpanan. Tetapi jika dikombinasi dengan penurunan pH menjadi 4,5 atau dengan penambahan nitrit dan NaCl spora tersebut tidak akan tumbuh.

Pada low storage temperature, clostridium botulinum dapat tumbuh pada suhu 35° C dan aw 0,95. Tetapi jika suhu penyimpanan diturunkan menjadi 20° C tidak akan tumbuh walaupun aw 0,97. Pada low pH, clostidium botulinum tumbuh pada pH 7,0; 37° C dan aw 0,94 tetapi tidak akan tumbuh jika pH diturunkan menjadi 5,3 walaupun aw dinaikkan menjadi 0,97. (NDV)

TAHUN SULIT LAINNYA BAGI PRODUSEN TELUR AFRIKA SELATAN

Eskom, penyedia listrik publik Afrika Selatan, baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif sebesar 18,65%. Ini akan menambah lebih banyak tekanan pada produsen telur negara itu, yang juga berjuang melawan biaya pakan dan bahan bakar yang lebih tinggi, dan pemadaman bergilir secara nasional.

Manajer umum Asosiasi Unggas Afrika Selatan untuk organisasi telur, Dr Abongile Balarane, mengatakan kenaikan listrik dapat mengakibatkan kenaikan harga telur. Listrik, katanya, menyumbang sekitar 75% dari total biaya produksi.

“Semua biaya ini di luar kendali peternak. Beban tambahan pasokan listrik yang semakin tidak dapat diandalkan dan tidak tepat waktu menimbulkan biaya produksi tambahan. Pemadaman merupakan ancaman serius, serta menambah biaya pengepakan telur sesuai dengan undang-undang yang disyaratkan, baik melalui lembur atau bahan bakar untuk genset, ”katan Abongile. (Via Poultryworld)

WARGA SELANDIA BARU BERSIAP MENGAMANKAN PERSEDIAAN TELUR

Harga telur yang meningkat membuat warga Selandia Baru ingin memelihara ayam sendiri di pekarangan mereka.

Selandia Baru adalah negara yang mengkonsumsi banyak, dan kekurangan serta kenaikan harga telur baru-baru ini telah menyebabkan penduduk setempat mencari cara untuk mengamankan persediaan mereka sendiri.

Jaringan supermarket Selandia Baru, Foodstuffs, baru-baru ini menetapkan batasan sementara pada berapa banyak telur yang dapat dibeli setiap pelanggan, sementara pengecer lain, Countdown, mengatakan akan mendorong pelanggan untuk hanya membeli apa yang mereka butuhkan.

Toko roti juga berjuang dengan kekurangan pasokan, dengan beberapa melaporkan menggunakan bahan alternatif dan lainnya menggunakan lebih banyak telur kering sebagai alternatif telur segar. Beberapa kafe lokal bahkan mengurangi jumlah hidangan yang mengandung telur segar di menu mereka. (Via Poultryworld)

IRAN MENGALAMI REKOR PENURUNAN KONSUMSI UNGGAS

Menara Azadi, Teheran, Iran

Selama beberapa bulan terakhir, Iran mengalami penurunan permintaan 20-30% di pasar unggas domestik, mendorong peternak untuk mengurangi operasi.

Industri peternakan unggas Iran belum dalam kondisi terbaiknya selama beberapa tahun terakhir, tetapi beberapa bulan terakhir adalah yang terburuk, demikian menurut Ataullah Hassanzadeh, CEO serikat peternak unggas Mazandaran.

Pada Desember-Januari, pasar mengalami surplus 15 juta ekor ayam, dengan nilai hingga 400 miliar toman (US$0,95 juta). Perhitungan kasar menunjukkan bahwa permintaan merosot 20-30%, meskipun angka ini dapat bervariasi di seluruh provinsi Iran. Peternak unggas Mazandaran diperkirakan menyediakan 80% daging broiler yang dikonsumsi di ibu kota negara itu, Teheran.

Konsumsi yang anjlok memaksa peternak unggas untuk bertindak. Hassanzadeh mengatakan produsen harus menghapus telur tetas dari siklus produksi.

Langkah ini sangat menyakitkan bagi peternak Iran karena ribuan telur mahal terbuang percuma. Harga telur tetas di pasar Iran sekarang mencapai 12.000 toman (US$0,028) per unit, dibandingkan dengan 2.500 toman (US$0,006) pada awal tahun 2022. Harga DOC saat ini berjumlah 15.000 toman (US$0,036 ) per ekor, dibandingkan dengan hanya 3.000 sampai 5.000 toman (US$0,007 sampai US$0,012) tahun lalu.

Penurunan permintaan yang tiba-tiba terutama disebabkan oleh kegagalan reformasi industri makanan yang dimulai oleh otoritas Iran pada November 2022. Pemerintah merevisi tarif nilai tukar yang disubsidi negara di mana peternak unggas membeli bahan pakan. Hassanzadeh memperkirakan bahwa langkah ini menyebabkan kenaikan harga jagung dan kedelai lima kali lipat dan menyebabkan kenaikan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar ayam pedaging.

Untuk mengimbangi kenaikan harga, pemerintah berencana memperkenalkan kupon pangan untuk menutupi sebagian harga daging broiler bagi penduduk pada akhir tahun 2022. Namun, ternyata infrastruktur di bawah sistem tersebut belum siap tepat waktu. (via Poultryworld)

PETERNAKAN UNGGAS MENGGERAKKAN EKONOMI PEDESAAN KENYA

Peternakan unggas merupakan sektor berkembang di Kenya. Salah satu proyek yang bertujuan untuk meningkatkan sektor ini adalah Proyek Pertumbuhan Inklusif Pertanian dan Pedesaan Nasional (NARIGP), yang baru-baru ini mengalokasikan Sh 81,9 juta untuk meningkatkan peternakan unggas di Bungoma, sebuah daerah di bagian barat negara itu.

NARIGP didanai oleh pemerintah Kenya dan Bank Dunia/Asosiasi Pembangunan Internasional dan telah melihat pendapatan peternak melonjak dari Sh 33 juta pada tahun 2018 menjadi Sh 300 juta saat ini.

Koordinator NARIGP di Bungoma, Rebecca Lusweti, mengatakan masuknya proyek NARIGP pada tahun 2018 mengubah segalanya dan memungkinkan banyak komunitas untuk menyesuaikan diri dengan rantai nilai ayam. Peternak dilatih tentang inkubasi, vaksinasi, pakan, brooding, perkandangan dan pemasaran.

Peternak diberi mesin inkubator untuk penetasan. Peralatan formulasi pakan, mixer, penggilingan, dan bahan baku juga ditawarkan, dan peternak diajari cara memformulasi pakan mereka sendiri. Selain itu, lebih dari 100 kandang ayam didirikan.

Menurut Lusweti, melalui proyek tersebut, rata-rata jumlah ayam hidup meningkat dari 10 ekor menjadi rata-rata 100 ekor per peternak.

Ia mengatakan, para peternak kini menikmati beternak ayam karena pengetahuan mereka bertambah dan memiliki akses terhadap telur fertil, pakan ayam, bahan baku formulasi pakan, vaksin, obat-obatan dan pemasaran ayam. (via Poultryworld)

AYAM MENJADI FAVORIT DI KENYA

Ayam menduduki puncak daftar pesanan sebagai item yang paling banyak dipesan, menurut platform Bolt Food, dengan pelanggan meminta hidangan tersebut lebih dari 30.000 kali sepanjang tahun.

Bisnis pesan-antar makanan di Kenya meledak di tengah pandemi Covid-19 karena pembatasan pembukaan hotel dan restoran.

Sementara itu, sekitar 50 juta unggas disembelih di Kenya setiap tahunnya, lapor FAO. Organisasi tersebut juga melaporkan bahwa setidaknya 45 juta warga Kenya sering mengonsumsi ayam, dengan 27,6% dari total populasi mengonsumsi ayam setiap minggu.

Dan, konsumsi diperkirakan akan terus meningkat. Analis produksi hewan dan rantai nilai FAO Kenya, Stephen Gikonyo, memperkirakan bahwa konsumsi daging unggas dan telur diproyeksikan meningkat masing-masing menjadi 92.000 ton (naik 289%) dan 245.000 ton (naik 211%) pada tahun 2050. (via Poultryworld)

PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PMK SERENTAK DI 29 PROVINSI

Mentan SYL mengatakan kick off pengendalian dan penanggulan PMK merupakan kegiatan yang harus dilakukan bersama untuk menguatkan tekad dan kerja melanjutkan program penanggulangan PMK di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Nasional 2023, melalui kegiatan vaksinasi, penyerahan bantuan vaksin, obat-obatan, disinfektan dan penandaan ternak yang dilakukan secara serentak di 29 Provinsi.

Kick off PMK yang dipusatkan di Kabupaten Barru diluncurkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), guna mempercepat Indonesia bebas PMK sekaligus melakukan pendataan akurat.

Dalam keterangan resminya, Mentan Syahrul mengatakan kick off pengendalian dan penanggulan PMK merupakan kegiatan yang harus dilakukan bersama untuk menguatkan tekad dan kerja melanjutkan program penanggulangan PMK di Indonesia. Juga merupakan konsolidasi emosional guna menyatukan dinamika pelaksanaan vaksinasi PMK dan penandaan ternak yang dihadapi petugas lapang.

“Indonesia memiliki pengalaman keberhasilan memberantas PMK mencapai 99,9 persen. Kita mampu turunkan dalam waktu setahun, sementara negara lain membutuhkan waktu lama, puluhan tahun. Oleh karena itu, kick off yang kita lakukan adalah bentuk bela negara. Kita harus hadapi tantangan ke depan. Kondisi saat ini, kita memiliki petugas-petugas yang sudah terlatih dan ketersediaan akses vaksin PMK," ujar Mentan dalam peluncuran Kick Off Pengendalian dan Penanggulang PMK Nasional 2023, di Kabupaten Barru, Sabtu (28/1).

Ia tegaskan, keberhasilan memberantas PMK menjadi modal besar untuk segera membebaskan Indonesia dari wabah. Sebagai gambaran kasus PMK mulai turun dari puncak kasus Juni 2022, sampai saat ini.

“Oleh karena itu, kita hadir pada hari ini tidak semata sebagai acara seremonial belaka. Tidak hanya menjadi kegiatan rutinitas semata. Saya berharap adanya kick off kegiatan vaksinasi dan penandaan ternak ini agar kita tidak boleh berhenti memberantas PMK hingga Indonesia benar-benar zero kasus,” tegasnya.

Sementara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, menambahkan sejak terjadinya wabah PMK di Indonesia pada Mei 2022, Kementan telah mengupayakan berbagai pengendalian, diantaranya melakukan surveilans klinis, biosekuriti, pembatasan lalu lintas ternak dan vaksinasi secara masif dan massal. Pengadaan vaksin di 2022, telah terealisasi vaksinasi 9,3 juta dosis pada seluruh jenis hewan rentan PMK.

“Dampak vaksinasi pada ternak rentan PMK pada 2022, telah memberikan gambaran penurunan kasus PMK yang cukup signifikan sampai dengan 99,9 persen pada Desember 2022, dibandingkan pada puncak kasus pada Mei,” kata Nasrullah.

“Demikian juga dengan jumlah ternak sakit PMK yang terus menurun sejak puncak kasus pada Juni 2022 dan pada Desember turun sebesar 99,98 persen dari puncak kasus. Disamping itu dilaporkan 11 provinsi yang sudah tidak diketemukan kasus PMK baru selama minimal 14 hari sejak kasus terakhir dilaporkan atau zero reported case.”

Dijelaskan, untuk dapat memberikan kekebalan kelompok ternak, cakupan vaksinasi minimal 80% populasi hewan rentan PMK. Tentu ini menjadi perhatian bersama untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi agar ternak selamat dari PMK mencapai 100%.

“Tahun ini kita alokasikan vaksin PMK sebanyak 35.841.638 dosis untuk ternak sapi dan kerbau dengan target vaksinasi 80 persen atau sebanyak 32.957.208 dosis yang digunakan untuk tiga kali vaksin (vaksinasi 1 dan 2 dan vaksin booster) dan akan didistribusikan secara bertahap ke 29 Provinsi,” ucapnya.

“Kementan juga mengalokasikan biaya operasional vaksinasi dan tugas perbantuan. Untuk itu diharapkan daerah dapat memanfaatkan vaksin ini sebaik mungkin dan mengupayakan cakupan vaksinasi minimal 80 persen.” (INF)

KEMERIAHAN ACARA PERINGATAN HUT PDHI KE-70

Ketum PDHI membuka acara jalan santai

Tiap tahun di tanggal 9 Januari merupakan hari yang spesial bagi dokter hewan Indonesia. Pasalnya, pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari lahir organisasi yang menaungi Dokter Hewan di Seluruh Indonesia yakni Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

Kini organisasi yang dipimpin oleh Drh Muhammad Munawaroh tersebut genap berusia 70 tahun. Dalam rangka memperingati tujuh dekade PDHI, pengurus pusat PDHI mengadakan acara puncak peringatan hari lahirnya dengan menggelar acara bertajuk Vet and Family Fun Walk.

Acara tersebut digelar pada Minggu (29/1) yang lalu bertempat di Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta. Dengan Tema PDHI Bersinergi & Berkolaborasi untuk negeri acara tersebut digelar dengan meriah. Tidak kurang sekitar 1000 orang dokter hewan hadir bersama dengan keluarganya dalam acara jalan santai tersebut.

Eksis dan Produktif

Ketua Umum PB PDHI Drh Muhammad Munawaroh dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa acara ini digelar untuk menunjukkan esksistensi profesi dokter hewan di Indonesia. Selain itu ajang ini juga menjadi media silaturahmi para kolega dokter hewan dari seluruh Indonesia agar saling memperkuat jejaraing dan lebih dapat produktif dan berkontribusi untuk negeri.

"Kita di sini sesekali mengadakan acara jalan santai, sambil ngobrol, menikmati udara pagi yang segar, kan enak toh?. Kita berbaur bersama, menikmati kebersamaan, seru – seruan bareng. Pesertanya juga bukan cuma dokter hewan di Jabodetabek saja, dari daerah juga banyak yang menuju kesini bela-belain hadir, demi silaturahmi," tutur dia.

Ketua panitia acara tersebut Drh Ani Juwita Handayani dalam sambutannya mengatakan bahwa ia tidak menginginkan acara ini bukan hanya sekedar kongko – kongko dan bag – bagi doorprize saja. Namun acara ini harus dapat dimanfaatkan oleh para anggota untuk berkolaborasi dan bersinergi agar dapat memberi kontribusi bagi negeri, dimana negeri ini sedang banyak mengalami wabah penyakit hewan dan tantangan lain yang membutuhkan peran dokter hewan untuk mengambil perannya.

Tidak lupa Drh Ani menyatakan rasa terima kasihnya kepada para panitia, peserta, dan sponsor yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya acara tersebut sehingga dapat dilaksanakan dengan meriah, gegap dan gempita.

Artis dan Presenter Irfan Hakim Menerima Penghargaan dari PDHI


Penghargaan Bagi Insan Inspiratif

Dalam acara tersebut, PDHI memberikan beberapa penghargaan kepada beberapa insan yang dinilai memiliki kontribusi positif di dunia kedokteran hewan Indonesia. Salah satu penerima penghargaan tersebut yakni pencipta Mars Dokter Hewan Drh. Jiyono Notokesumo (Alm). Penghargaan tersebut pun diwakili oleh putra Drh Jiyono yakni Drh R. Nurcahyo. Ia pun mengungkapkan terima kasih dan rasa bangganya kepada PDHI atas penghargaan yang diberikan.

"Terima kasih kepada PDHI atas penghargaan yang diberikan, semoga PDHI semakin eksis, semakin berkontribusi untuk Indonesia dan semakin jaya. Sangat membanggakan mendengar lagu ciptaan almarhum dinyanyikan oleh ribuan dokter hewan di sini," tuturnya.

Insan lain yang mendapatkan penghargaan yakni artis dan presenter kondang Irfan Hakim. Dirinya dirasa memberikan kontribusi positif sebagai public figur yang menjadi penggagas edukasi pecinta Hewan di Masyarakat. Irfan juga dinilai membuat profesi dokter hewan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui kanal Youtube-nya.

"Saya gimana enggak dekat dengan dokter hewan coba, anak saya memang cuma ada 5, tapi itu yang manusia. Yang hewan ada banyak ratusan, mulai dari unggas, mamalia, ikan, semuanya ada. Kalau mereka sakit kan saya harus ke dokter hewan, saya harus nanya kepada pakarnya. Makanya saya merasa harus dan wajib ke dokter hewan," tuturnya.

Irfan juga mengatakan bahwa secara khusus ia mempekerjakan beberapa dokter hewan untuk menjaga hewan peliharaannya tetap sehat dan dalam kondisi prima.

"Kalau satwa liar saya konsul ke drh Slamet Raharjo, untuk burung saya ke drh Peter Kombo, belum lagi drh yang stay di rumah. Pokoknya saya serahkan semua masalah kesehatan hewan ke tangan yang tepat, karena memang merekalah yang mengerti," ungkap Irfan.

Ia juga mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih yang sebesarnya kepada PDHI yang telah memberikan penghargaan dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga dokter hewan Indonesia. Selama ini Irfan juga mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter hewan Indonesia.

Selain penghargaan, peserta juga berkesempatan mendapatkan doorprize yang diundi oleh panitia. Hadiah yang diberikan mulai dari merchandise menarik, sepeda, dan bahkan alat elektronik branded. Selamat ulang tahun yang ke-70 PDHI, semoga dokter hewan Indonesia tetap eksis dan komap sehingga dapat bersinergi dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah di bidang kesehatan hewan di Indonesia (CR).

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MAKSIMAL, PERFORMA GENETIK OPTIMAL

Dalam pemeliharaan ayam, kadang perlakuan yang diberikan dengan maksud baik bisa berdampak buruk apabila peternak kurang memahami karakteristik broiler modern. (Foto: Dok. Infovet)

Ada pepatah yang berbunyi “Perbuatan baik akan kembali kepada pelakunya, begitupun perbuatan buruk”, namun dalam pemeliharaan ayam kadang perlakuan yang diberikan dengan maksud baik pun bisa berdampak buruk, apabila peternak kurang memahami karakteristik ayam broiler modern. Oleh karena itu, peternak harus memahami betul-betul bagaimana sejatinya memperlakukan ayam zaman now agar performanya maksimal.

Pahami Kemauan Ayam
Key Account Technical Manager Cobb Asia Pacific, Amin Suyono, menjabarkan mengenai perkembangan genetik broiler sejak 1950-an hingga kini. Dimana pada tahun itu presentase daging dada yang dihasilkan oleh karkas hanya 11,5%, sedangkan di masa kini presentasenya meningkat 2,5 kali lipatnya.

Meskipun begitu menurut Amin, dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik untuk memenuhi potensi genetik yang luar biasa tersebut. Yang apabila ada satu aspek yang gagal dipenuhi, potensi tersebut tidak termanfaatkan secara maksimal. Atau secara tidak langsung faktanya ayam broiler zaman sekarang lebih manja dalam urusan perawatan daripada zaman dulu.

“Memang tidak bisa dipungkiri kita harus memenuhi hal ini. Karena dalam standar kita ayam memang diseleksi sedemikian rupa. Oleh karena perkembangan teknologi, maka tata laksana pemeliharaan haruslah tepat,” kata Amin.

Brooding Semakin Krusial
Dibutuhkan langkah konkret di lapangan agar... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023. (CR)

PERSIAPAN KONFERENSI UNGGAS PAN-AFRIKA KEDUA

Sebuah desa di Togo

Pusat Keunggulan Regional Untuk Ilmu Unggas (CERSA), Universitas Lome dan World Poultry Science Association cabang Togo bersama-sama mengorganisir edisi kedua Konferensi Unggas Pan-Afrika, yang akan berlangsung dari 16-18 Mei 2023 di Lome, Togo.

Tema Konferensi Unggas Pan-Afrika tahun ini adalah 'Competitiveness and inclusiveness of the value chains of the poultry sector in Africa'. Konferensi ini akan mempertemukan spesialis, industrialis, pelatih, dan peneliti di bidang perunggasan dari berbagai latar belakang untuk membahas tantangan produksi perunggasan di Afrika.

Pertemuan berskala internasional ini bertujuan untuk mempertemukan lebih dari 300 peserta dan pelaku di sektor perunggasan dari berbagai negara di Afrika dan sekitarnya. (via Poultryworld)

MEMAKSIMALKAN POTENSI GENETIK BROILER MODERN

Brooding yang tepat terlihat dari kerataan penyebaran (DOC). (Foto: Istimewa)

Dalam pemeliharaan ayam broiler, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengetahui status kesehatan (DOC) yang akan dipelihara. Untuk melihat keseluruhan status kesehatan (DOC), bisa dimulai dengan melakukan sampling BB awal (DOC) saat baru datang (BB ideal 38-42 gram), pengecekan kondisi bulu (kering dan mengarah ke bawah), pengecekan kondisi bola mata (mata cerah, bundar dan aktif), pengecekan kondisi pusar (pusar dalam kondisi bersih dan tertutup sempurna), pengecekan suhu rektal (suhu normal 40-40,6° C), status dehidrasi (kaki bersih, bulat, mengkilat seperti lilin), uniformnity harus di atas 80% dan refleks bangkit (suatu kondisi anak ayam dapat bangkit dari posisi terbalik dalam waktu tiga detik).

Kualitas DOC yang sejak awal kondisinya kurang baik akan menyebabkan tingginya biaya medikasi, tingginya konversi pakan dan berpengaruh pada tingkat hidupnya. Secara umum anak ayam rentan pada perlakuan dan perubahan kondisi lingkungan yang menyebabkan mudah stres dan peka terhadap infeksi penyakit. Sehingga pada kebanyakan anak ayam yang mutunya kurang baik, cenderung mengalami keterlambatan dalam percepatan tumbuh, sehingga akhirnya menghasilkan performa yang suboptimal.

Mutu genetik broiler yang baik akan muncul maksimal apabila pemeliharaan ayam ditunjang faktor lingkungan yang mendukung, misal pakan berkualitas tinggi, sistem kandang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Broiler merupakan ternak paling ekonomis bila dibanding ternak lain, kelebihannya adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu relatif singkat, sekitar 4-5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Saat ini produksi ayam pedaging sebagian besar berlangsung dalam kondisi intensif, dipelihara dalam kandang dengan lingkungan tertutup dan terkontrol.

Pemeliharaan broiler terbagi menjadi dua periode, yaitu starter dan finisher. Masa brooding merupakan bagian fase starter, masa permulaan bagi perkembangan dan pertumbuhan. Periode brooding di awali dari persiapan kandang sampai umur anak ayam 14 hari. Periode brooding merupakan fase kritis dalam kehidupan broiler karena pada fase ini ayam belum mempunyai sistem termoregulasi yang baik untuk menjaga suhu tubuhnya tetap normal, sehingga diperlukan pemanas/brooder.

Brooding yang baik harus ditunjang litter yang bagus. Fungsi penting litter meliputi kemampuan menyerap kelembapan, menghancurkan kotoran sehingga meminimalisir ayam bersentuhan dengan kotoran, menyediakan lapisan isolasi antara anak ayam dan suhu lantai yang dingin. Kondisi litter yang baik memungkinkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

FAPET UNPAD BERIKAN PELATIHAN PETERNAKAN DI DESA CIPTASARI

Domba, Komoditas Peternakan Primadona di Desa Ciptasari 

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ciptasari, Pamulihan, Sumedang, dan P4S Karya Mandiri Prima menggelar pelatihan peternakan domba yang digelar di Aula Desa Ciptasari, Kamis (5/1/2023).

Kepala Desa Ciptasari Iis Lisnawati mengatakan, pelatihan yang digelar untuk kelompok ternak Desa Ciptasari ini diharapkan dalam meningkatkan sumber daya peternak dan mengetahui berbagai pengetahuan seputar alih teknologi dalam beternak domba. Lebih lanjut Iis mengatakan, pelatihan ini bertujuan mendorong peternak untuk tidak bingung lagi dalam mengolah pakan ternak. Peternak tidak perlu lagi mengarit, tetapi sudah memakai alat pencacah dan kemudian dilakukan fermentasi.

“Cara yang lebih mudah dan simpel sehingga pada musim penghujan dan musim kemarau  tidak bingung untuk kegiatan ngarit untuk memenuhi  kebutuhan ternak mereka,” imbuhnya.

Narasumber pada pelatihan ini terdiri dari dua dosen Fapet Unpad, yaitu Ir. Tidi Dhalika, M.S., dan Dr. Ir. Sondi Kuswaryan, M.S., serta perwakilan dari P4S Karya Mandiri Prima Yoyo Kusnadi. Ketiganya menyampaikan materi mengenai pakan ternak, dinamika kelompok, dan praktik pembuatan pakan fermentasi.

Dalam pemaparannya Tidi menekankan, bagi masyarakat yang akan beternak sapi atau domba perlu menetapkan tujuan awal yang spesifik, contohnya fokus di aspek pembibitan, breeding, atau penggemukan. Hal tersebut diperlukan agar sejak awal, peternak mampu memilih bibit yang bagus, melakukan manajemen pakan dan kandang yang sesuai, serta menyesuaikan dengan potensi yang ada.

“Pemberian pakan dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang ada dapat meningkatkan berat domba. dan dalam pemilihan pakan domba haruslah tepat protein, nutrien, dan energi,” ujarnya.

Sementara Sondi menyampaikan mengenai definisi kelompok ternak. Kelompok ternak sebagai pelaku utama menjadi salah satu kelembagaan peternakan yang berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan peternakan. Menurutnya, beternak domba saat ini sangat menjanjikan.

Banyak permintaan domba untuk kebutuhan kurban dan akikah dapat menjadi peluang bagi peternak untuk meningkatkan kualitas ternaknya dengan memanfaatkan teknologi budi daya domba, sehingga akan menghasilkan ternak domba dengan kualitas baik. Setelah pemaparan teori, pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan fermentasi oleh Yoyo Kusnadi. (INF)

USAHA PETERNAKAN BANGKITKAN EKONOMI MASYARAKAT PAPUA

Brigitta Hisage Menerima Kunjungan BIN

Pengembangan usaha peternakan yang digagas Papua Muda Inspiratif (PMI) bisa membangkitkan ekonomi masyarakat Tanah Papua. Menurut, pengurus PMI Brigitta Hisage, pengembangan peternakan ini hanyalah satu dari sekian banyak program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan pihaknya.

Brigitta menambahkan khusus sektor peternakan, PMI sudah menjangkau peternakan ayam, babi, hingga sapi. Dia sendiri merupakan peternak ayam petelur dengan nama usaha Brijid Farm.

"Sebelum memulai usaha ayam petelur, saya bergabung dengan PMI, banyak kegiatan yang kami lakukan di bawah bimbingan Badan Intelejen Negara," katanya saat menyambut kunjungan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya yang juga Pembina PMI ke lokasi peternakan di Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, Papua.

Usahanya yang belum genap satu tahun, kata Brigitta, bisa maju hingga mempunyai 1.000 ekor ayam. Dia menargetkan penambahan ternaknya pada tahun ini hingga 5.000 ekor ayam.

"Setiap bulan omset dari hasil ayam petelur sekitar Rp 52 juta. Dikurangi biaya pakan dan karyawan maka keuntungan bersih setiap bulan mencapai Rp 30 juta," ungkap Brigitta lagi.

Dia mengajak anak muda untuk bisa menggeluti setiap peluang usaha, dengan tekad yang kuat dan kerja keras yang dilakukan ketika merintisnya. Brigitta berterima kasih kepada keluarga, rekan-rekannya di PMI, Presiden Jokowi dan Kepala BIN Budi Gunawan, atas dukungan yang diberikan. 

Sekarang, terdapat 16 lokasi pengembangan peternakan ayam petelur di Provinsi Papua dan Papua Barat dan direncanakan akan dibangun lagi 10 lokasi peternakan ayam pada Januari 2023. Peternakan ayam petelur ini dikelola oleh para millenial anggota PMI, maupun masyarakat binaan.

"Peternakan ayam yang dikelola profesional ini tersebar, yaitu di Kabupaten Manokwari ada empat unit usaha, Jayapura tiga unit usaha, Fak-Fak dua unit usaha, Jayawijaya dua unit usaha, Biak dua unit usaha, Sorong satu unit usaha, Keerom satu unit usaha dan Nabire satu unit usaha.ajak anak muda Papua untuk bergabung di PMI," imbuhnya. (INF)

PERUBAHAN KEBUTUHAN GIZI MENGIKUTI PERKEMBANGAN BROILER MODERN

Genetik broiler selalu berubah setiap tahunnya. (Sumber: zootecnicainternational.com)

Genetik broiler selalu berubah setiap tahunnya karena perusahaan pembibitan secara terus-menerus mengembangkan broiler agar makin baik dan efisien sesuai permintaan konsumen. Broiler modern saat ini sudah sangat berbeda dengan broiler pada 50 tahun lalu, oleh karena itu kebutuhan gizinya juga berubah mengikuti perkembangan genetika. Jadi teori nutrisi dan manajemen pemeliharaan 25 tahun lalu, termasuk rekomendasi gizi dari buku NRC (1994) sudah tidak dapat diterapkan lagi.

Perubahan Genetika Ayam
Broiler modern menjadi semakin efisien dalam mengonversi zat gizi dalam ransum menjadi daging ayam, hal ini ditunjukan dengan nilai konversi pakan (kilogram pakan menjadi kg tubuh ayam) yang semakin kecil. Kalau pada 1975 konversi pakan untuk mencapai 2 kg ayam masih 2.3, maka saat ini konversi pakan hanyalah 1.3-1.4 saja. Beberapa ahli memperkirakan bahwa suatu saat di masa mendatang, konversi pakan broiler dapat mencapai hanya 1.0.

Dari sisi berat badan, broiler saat ini tumbuh sangat cepat. Data di 2022, menunjukan bahwa berat broiler 2 kg dapat dicapat dalam umur 30 hari saja, sedangkan berat 1,2 kg hanya dicapai dalam waktu 22 hari. Dengan makin cepatnya pertumbuhan broiler, maka pemeliharaannya dalam satu tahun dapat mencapai 7-8 siklus. Perkembangan pertumbuhan broiler tidak hanya dari segi berat badan, tetapi juga dari segi komposisi karkas, dengan makin meningkatnya konsumsi daging dada terutama di negara maju, maka persentasi daging dada juga makin meningkat.

Pentingnya Periode Awal
Pertumbuhan broiler yang makin cepat akan membutuhkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023.

Ditulis oleh:
Prof Budi Tangendjaja
Konsultan Nutrisi Ternak Unggas

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer