Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PENURUNAN PRODUKSI TELUR MEMBERI INSENTIF BAGI PRODUSEN BROILER FILIPINA

Sementara penurunan produksi telur diakibatkan oleh tantangan flu burung terjadi di Filipina, diharapkan daging ayam akan mengambil alih sebagai alternatif protein yang lebih murah untuk pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Karena pertumbuhan ekonomi, USDA memperkirakan konsumsi daging ayam Filipina pada tahun 2023 sebesar 1,835 juta mt dibandingkan dengan 1,755 mmt pada tahun 2022 dan 1,780 mmt pada tahun 2021.

Bahkan dengan perkiraan sedikit peningkatan konsumsi ini, integrator unggas dan peternak komersial di Filipina berhati-hati dalam meluncurkan rencana ekspansi yang signifikan tahun ini karena ancaman flu burung dan tingginya biaya bahan pakan. Namun demikian, produksi daging ayam pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 1,36 juta mt (dibandingkan dengan 1,3 mmt pada tahun 2022). Perlu juga dicatat bahwa harga ayam telah meningkat sejak Agustus 2022, yang diimbangi oleh biaya produksi yang tinggi bagi produsen dan membebani operasi mereka.

Sementara itu, penurunan produksi telur diantisipasi, namun hal ini diharapkan akan mendorong produsen ayam pedaging untuk meningkatkan produksi karena daging ayam pedaging merupakan sumber protein alternatif yang lebih murah. (Via Poultryworld)

AGAR TELUR ASIN TAK MUDAH BUSUK, INI TIPSNYA

Salah satu ciri telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. (Foto: Istimewa)

Bukan hanya cara menyimpannya, namun proses pengasinannya juga berpengaruh pada cepat busuk atau tidaknya telur asin. Bagaimana agar telur asin tak mudah busuk?

Pak Parjo mendadak bingung saat seorang ibu mendatangi warungnya dan komplain soal telur asin yang baru dibeli sehari lalu. Sepuluh butir telur asin yang dibeli ternyata busuk semua.

Sekilas, tampilan telur masih seperti “baik-baik” saja, putih bersih dan bagian kuningnya sedikit masir. Namun, keluar bau tak sedap dan cenderung lembek. Lelaki berusia 62 tahun ini pun segera mengganti dengan telur asin yang baru kepada ibu pembeli yang komplain itu.

Parjo kemudian membuang telur tersebut ke tempat sampah. Ia masih penasaran, telur yang baru ia jual sehari lalu kenapa bisa busuk. Padahal, telur-telur bebek itu baru empat hari lalu ia dapatkan dari distributornya.

Namun ia baru ingat, sejak datang telur-telur tersebut ia masukkan ke dalam kontainer plastik yang tertutup rapat. Selama tiga hari, ratusan telur asin matang itu disimpan di tempat tertutup, tanpa ada celah udara. “Jangan-jangan ini penyebabnya,” gumam Parjo.

Teringat di kontainer miliknya ada ratusan telur asin, ia buru-buru membuka kontainer dan memindahkan seluruh telur bebek itu ke tempat terbuka. Rasa penasaran masih terus menggelayut, apakah dagangannya itu masih layak dimakan atau tidak. Dari 10 butir yang ia pecahkan cangkangnya hanya tiga butir yang masih enak dimakan. Selebihnya keluar bau menyengat, tanda sudah busuk. “Ya salaam.. rugi bandar deh saya,” ujarnya sambil tepok jidat.

Bisa jadi, pengalaman Parjo juga pernah dialami banyak orang. Menyimpan telur asin matang dalam tempat tertutup rapat, lalu hanya dalam tiga atau empat hari sudah bau busuk.

Widodo, salah satu distributor telur asin di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, memiliki tips menarik untuk masalah ini. Menurutnya, cara penyimpanan memang menjadi hal penting agar telur asin tetap enak dan tidak busuk. Salah satunya adalah memberi celah atau lubang tempat penyimpanan agar ada sirkulasi udara.

“Itu sebabnya para penjual telur asin di kawasan Pantura, Kota Brebes, rata-rata menggunakan besek (kemasan terbuat dari anyaman bambu) untuk membungkus telur. Besek ini masih memiliki celah-celah untuk sirkulasi udara sehingga telur asin di dalamnya masih mendapat udara masuk,” ujarnya kepada awak Infovet.

Proses Pengasinan
Awet tidaknya telur asin yang disimpan, bukan semata disebabkan wadah penyimpanan. Menurut Widodo, proses pengolahan pengasinan telur juga berpengaruh. Ada dua cara pengasinan yang lazim dilakukan para pengolah telur asin.

Pertama, proses murni tanpa menggunakan pengawet atau bahan kimia dalam pencucian telur bebek sebelum dibalur sekam bergaram. Proses pencucian telur bebek hanya dilakukan dengan menggunakan spons untuk menggosok cangkang dan disiram air. Telur asin yang melalui proses seperti ini akan jauh lebih awet ketimbang yang dicuci dengan menggunakan bahan campuran.

“Hanya saja telur keliatan kurang kinclong, masih terlihat ada bintik-bintik pada cangkangnya. Tapi itu sudah bersih. Hanya kurang menarik saja tampilannya,” kata Widodo.

Kedua, menggunakan biang cuka atau bahan lainnya dalam proses pencucian telur asin, sebelum dibalur dengan sekam bergaram. Dengan menggunakan biang cuka, telur keliatan lebih bersih dan mulus. Tampilan telur asin tidak kusam dan tanpa bintik-bintik. Hanya saja biang cuka akan menyebabkan kulit ari pada cangkang telur akan rusak. Maka itu, saat sudah matang telur asin jadi kurang tahan lama kalau disimpan.

“Jadi, kalau yang cara pencucian hanya dengan digosok spons dan disiram air, telur bisa awet sampai 10 hari jika disimpan di tempat terbuka. Sementara kalau pencucian yang menggunakan biang cuka, telur asin matang hanya bertahan lima sampai tujuh hari. Lebih dari itu bisa busuk,” jelasnya.

Penyimpanan telur di dalam kulkas juga berpengaruh pada tahan lama atau tidak. Kalau telur asin tanpa pengawet, tahan di suhu ruangan biasa 10 hari. Jika akan menyimpan di lemari pendingin bisa mencapai 2-3 minggu, maksimal satu bulan, begitu penjelasan Widodo yang sudah puluhan tahun membuka usaha telur asin.

Telur asin yang masih mentah punya waktu tahan yang sama dengan telur asin yang sudah direbus. Maksimal 10 hari di suhu ruangan dan maksimal satu bulan di dalam lemari es. “Masuk kulkas dicuci dulu dari abu asinnya itu bisa juga. Kalau butuh misal mau digoreng atau apa gitu baru keluarkan. Bisa tahan ya maksimal satu bulan,” ujarnya.

Namun perlu diketahui juga harus menyimpan telur asin dengan cara yang benar agar bisa bertahan selama itu. Apalagi jika telur asin yang dimiliki dibuat tanpa pengawet. Caranya adalah dengan menyimpan telur asin di dalam wadah tanpa ditutup. Telur asin sebaiknya disimpan di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.

Jika disimpan di suhu ruangan, simpan secara terbuka. Misalnya di dalam mangkuk atau keranjang terbuka. Hal serupa juga berlaku di dalam lemari es, jangan simpan telur asin di dalam wadah tertutup seperti kotak atau plastik.

“Jangan masuk ke kemasan plastik apalagi yang tertutup rapat. Nanti telur asin enggak bisa tahan lama karena lembap. Jadi lebih cepat basi. Makanya di kemasan itu ada lubang-lubang kecil. Itu sengaja untuk sirkulasi udara. Nanti kalau penyimpanan enggak benar ya rusak. Kuningnya bisa jadi hitam, semakin lama semakin hitam,” jelas Widodo.

Agar Telur Asin Masir
Salah satu telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. Disebut masir karena pada bagian kuning telur berbutir-butir seperti pasir atau berlapis berbutir-butir dan cenderung berminyak. Sangat nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat.

Jika Anda termasuk penggemar telur asin, tak ada salahnya mencoba membuat sendiri di rumah. Selain lebih hemat, ukuran dan kualitas telur asin bisa diatur sesuai selera.

Menurut Widodo, cara membuat telur asin cukup mudah, hanya saja membutuhkan kesabaran dan teknik yang tepat agar tidak gagal. Jika berhasil bisa dikreasikan dengan berbagai macam masakan telur asin seperti saus telur asin, botok telur asin dan pepes tahu telur asin.

Syarat utama untuk membuat telur asin yang masir adalah kualitas telur bebeknya. Carilah telur bebek hasil dari umbaran di sawah. Telur hasil ternak bebek umbaran memiliki kualitas nomor wahid.

“Soalnya pakan yang dimakan bebek umbaran di sawah itu kandungan gizinya lebih lengkap dan alami. Dari keong sawah, ikan-ikan kecil dan jasad renik lainnya yang memiliki kandungan protein tinggi. Makanya telurnya juga bagus,” terang Widodo.

Jika ingin membuat sendiri di rumah, ketahui juga kesalahan saat membuat telur asin yang masir dan anti-gagal. Butuh kesabaran tersendiri, karena harus menunggu telur melalui proses pengasinan antara 14-15 hari. Ada beberapa cara dalam membuat telur asin.

Cara membuat telur asin yang pertama adalah dengan menggunakan abu gosok. Disarankan untuk menggunakan telur bebek yang sudah dibersihkan. Pastikan cangkang telur bebeknya bersih dari kotoran yang menempel.

Bahan untuk membuat telur asin adalah garam kasar dan abu gosok. Garam kasar dicampur dengan abu gosok, lalu dibalurkan ke telur. Pastikan baluran abunya menutupi semua cangkang telur agar matangnya sempurna. Jangan lupa masukkan ke plastik dan diamkan telur bebek yang sudah dibalut abu gosok selama 14-15 hari.

Cara kedua adalah membuat telur asin dengan air garam. Larutan garam nintinya dibuat untuk merendam telur bebek. Masukkan telur bebek ke dalam toples berisikan larutan garam, rendam selama 15 hari.

Setelah proses perendaman dengan abu gosok atau larutan garam, telur bebek disinari untuk mengecek kuning telur di dalamnya. Jika telur kelihatan warna kuningnya, berarti kondisinya baik. Sebaliknya, apabila kondisi kuning telur terlihat hitam atau gelap, bisa ditebak akan berkualitas buruk dan tak terpakai.

Agar telur asin yang dihasilkan masir, selian kualitas telurnya yang bagus, waktu pengasinan juga penting. Telur asin akan masir jika diasinkan selama minimal 14 hari atau dua minggu. Jika kurang dari waktu tersebut, menurut Widodo, hasilnya kurang bagus. (AK)

PETERNAK UKRAINA KEKURANGAN GENERATOR

Akibat pemadaman listrik, peternak unggas Ukraina beralih ke generator diesel untuk menyediakan pasokan listrik cadangan ke kandang unggas. Namun, mereka kekurangan pasokan generator. Menurut perkiraan Kementerian Ekonomi yang diumumkan pada 15 Desember, hanya 20% gerai ritel penting dan sekitar 15% cabang bank yang dilengkapi dengan generator.

Angka ini diyakini lebih tinggi di industri perunggasan, namun masih belum mencukupi. Peternak unggas Ukraina menggunakan generator yang tersedia terutama untuk mengamankan pasokan listrik ke tempat penetasan. Kurangnya tenaga listrik akan menyebabkan hilangnya telur tetas dan anak ayam, yang menimbulkan kerugian besar bagi bisnis. (Via Poultryworld)

BBIB SINGOSARI TEKEN KERJA SAMA DENGAN MYTERNAK TRADING MALAYSIA

Kerja sama antara BBIB Singosari dengan Myternak Trading Malaysia. (Foto: Istimewa)

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari kembali melakukan penandatanganan komitmen kerja sama (MoU) dengan Myternak Trading Malaysia, yang merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan sejak 2018.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, pada kesempatan tersebut mengungkapkan kerja sama ini harus dapat menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. Diharapkan kerja sama ini bisa berkembang sehingga membantu meningkatkan produktivitas peternakan bagi di kedua negara.

"Saya berpesan kepada BBIB Singosari untuk dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terutama pengembangan teknologi semen beku sexing. Teknologi semen beku sexing saat ini sangat dibutuhkan peternak kita," kata Nasrullah yang saat itu juga menggelar acara serah terima jabatan Kepala BBIB Singosari yang baru, Akbar Yasin, di Kantor BB Singosari, Malang, Jumat (10/2/2023).

Ia menambahkan, "Peternak sapi perah berharap anakan betina dan peternak sapi potong berharap bisa mendapatkan pejantan. Hasil tersebut bisa dicapai lebih baik bila BBIB Singosari mengembangkan lebih baik teknologi semen beku sexing."

Sementara perwakilan dari Myternak Trading, Prof Dr Mohd Azam Khan Bin Goriman Khan, mengatakan melalui kerja sama ini diharapkan BBIB Singosari melalui pihaknya mampu memenuhi kebutuhan semen beku di Malaysia, melalui ekspor semen beku.

Selain itu, BBIB Singosari juga diharapkan bisa membantu memberi pelatihan pengembangan kemampuan SDM peternakan dari Malaysia melalui Bimbingan Teknis.

“Kami melihat BBIB Singosari sangat menakjubkan, dari sumber daya yang dimiliki maupun manajemen pengelolaan. Hal ini meningkatkan kepercayan dan optimisme kami kepada BBIB Singosari. Kami percaya kerja sama ini dapat memberi hasil terbaik bagi kedua belah pihak," katanya. (INF)

PETERNAK UNGGAS UKRAINA MASIH ALAMI PEMADAMAN LISTRIK

Peternak unggas Ukraina terus mengalami pemadaman listrik. Sergiy Karpenko, direktur eksekutif serikat peternak unggas, mengatakan bahwa kekurangan listrik yang hampir konstan di jaringan energi umum berdampak negatif pada operasi dan menaikkan harga.

“Pemadaman listrik memaksa produsen untuk merevisi rencana produksi mereka dan mengurangi operasi untuk mengurangi potensi kerugian,” katanya. “Pengoperasian peralatan bertenaga listrik tanpa gangguan sangat penting.” (Via Poultryworld)

UKRAINA MEMPEROLEH PENDAPATAN LEBIH TINGGI DARI EKSPOR UNGGAS

Tahun lalu, ekspor unggas Ukraina mencapai US$852,9 juta, yang 18,6% lebih tinggi dari tahun 2021, menurut perkiraan Layanan Bea Cukai Ukraina.

Secara fisik, Ukraina menjual 413.000 ton ke pelanggan asing, turun 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar penjualan utama untuk peternak unggas Ukraina adalah Belanda (29,6%), Arab Saudi (25,8%) dan Slovakia (7,6%).

Pendapatan yang lebih tinggi terutama diperoleh dari kenaikan harga daging broiler global. Pada tahun 2022, harga unggas naik hampir 10% di pasar domestik, sementara harga ekspor naik hampir sepertiga dibandingkan tahun 2021. (Via Poultryworld)

MALAYSIA KEKURANGAN LEBIH DARI 150 JUTA TELUR

Menyusul impor telur dari luar negeri, kekurangan telur di Malaysia berkurang menjadi 1 juta pada bulan Desember, menurut Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan negara itu, Mohamad Sabu. Ini dibandingkan dengan kekurangan 157 juta telur di bulan November.

“Untuk pertama kalinya, Malaysia membeli telur dalam jumlah besar dari India, dan tampaknya ekspor telur India ke Malaysia akan tetap kuat selama paruh pertama tahun 2023,” kata Sasti Kumar, Joint Managing Director di Ponni Farms yang berbasis di Namakkal, salah satu eksportir telur terkemuka India. Ia menambahkan bahwa India mengirimkan 5 juta telur ke Malaysia pada Desember, 10 juta pada Januari, dan hingga 15 juta pada Februari.

Impor telur dari India telah membantu Malaysia menurunkan harga dari rekor tertinggi yang terlihat pada bulan Desember. Presiden Federasi Asosiasi Peternak Malaysia, Tan Chee Hee, yakin produksi telur di negara itu akan pulih dalam beberapa bulan mendatang karena pemerintah menaikkan subsidi. (Via Poultryworld)

VIETNAM SIAP DISTRIBUSIKAN VAKSIN ASF KE SELURUH DUNIA

Vaksin ASF Asal Vietnam, Siap Didistribusikan ke Seluruh Dunia 
(Sumber : Vietnampuls.vn)

Vaksin demam babi Afrika (ASF) dengan merk AVAC ASF LIVE yang dikembangkan dan diproduksi oleh AVAC Vietnam Co., Ltd akan segera didistribusikan secara nasional mulai Februari tahun ini,  hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien.

Hal ini disampaikannya pada pertemuan tentang pengawasan kualitas pada 31 Januari 2023 di Hanoi. Tien meminta AVAC Vietnam untuk terus mengevaluasi tingkat kekebalan vaksin setelah penyuntikan, dan memberikan pedoman dan rekomendasi yang ketat bagi para peternak.Rencananya sebanyak 600.000 dosis vaksin AVAC ASF LIVE akan digunakan pada batch pertama di bulan Februari.

Pengujian vaksin AVAC ASF LIVE dimulai di peternakan babi sejak Maret 2022 dengan tingkat efikasi mencapai 95%. Vaksin tersebut telah disetujui untuk diedarkan pada 8 Juli 2022 dan mulai digunakan di bawah pengawasan petugas yang berwenang di Vietnam.

Setelah disetujui untuk diedarkan, Departemen Kesehatan Hewan Vietnam, MARD terus memantau kualitas 10 batch vaksin pertama yang diproduksi. Mereka juga terus mengevaluasi efektivitas 600.000 dosis vaksin AVAC ASF LIVE pada babi berumur antara 8-10 minggu.

Menurut Nguyen Van Diep, Direktur AVAC Vietnam, pada awal Januari, empat batch pertama vaksin AVAC ASF LIVE yang diproduksi pada tahun 2022 telah diuji dan memenuhi persyaratan kualitas.

AVAC Vietnam juga bekerja sama dengan CP Livestock Joint Stock Company (CP Vietnam) untuk mengadakantriak  terhadap 600.544 babi di 545 peternakan, dan mengambil 5.958 sampel untuk pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93,34% sampel memenuhi persyaratan teknis.

Pada pertemuan tersebut, para peserta menyampaikan bahwa AVAC Vietnam dan CP Vietnam konsisten dan terus meningkatkan sampling rate untuk mendapatjab penilaian yang lebih akurat.

Tien juga meminta unit terkait agar senantiasa mencatat laporan teknis sedetail mungkin dalam trial tersebut agar MARD bisa membuat penilaian yang akurat sebelum vaksin tersebut digunakan dalam skala besar.

Sejauh ini Vietnam menjadi negara pertama yang berhasil mengembangkan dan memproduksi dua jenis vaksin  ASF. (CR)

EKSPOR TELUR INDIA MELONJAK UNTUK MENGISI KEKURANGAN AKUT MALAYSIA

Diantisipasi bahwa India mengekspor sejumlah telur ke Malaysia di mana telah terjadi 'kekurangan akut' karena melonjaknya harga pakan telah mengakibatkan banyak peternak mengurangi produksi.

Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia setuju untuk sementara mengizinkan impor telur ayam dari luar negeri, menambahkan bahwa keputusan tersebut akan ditinjau kembali ketika pasokan dalam negeri sudah stabil.

Sementara negara-negara Timur Tengah seperti Oman dan Qatar adalah tujuan utama telur India, lanskap ekspor selama beberapa bulan terakhir telah berubah dengan pesanan yang signifikan dari negara-negara yang produksinya anjlok, termasuk Malaysia, yang sebelumnya mengekspor telur. (Via Poultryworld)

DRENCH LAZUARDI, ALAT MINUM OBAT PERTAMA DI DUNIA UNTUK HEWAN

Drench Lazuardi. (Sumber: DOK Unair)

Konsumsi obat bukan perkara mudah bagi sebagian orang, hal itu juga berlaku pada hewan. Hal tersebut melatar belakangi guru besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), Mochammad Lazuardi, menciptakan drench penakar obat minum hewan besar yang diberi nama Drench Lazuardi.

“Memberi obat kepada hewan tidak mudah. Meski ada hewan yang mudah dikendalikan tapi bisa saja hewan itu memainkan lidahnya, maka obat bisa saja masuk ke dalam paru-paru bukan lambung,” kata Lazuardi dikutip dari unair.ac.id, Kamis, (2/2/2023).

Dia menjelaskan, kelompok hewan besar terbagi atas dua, yaitu hewan buas dan hewan ternak. Hewan-hewan ini memiliki keterbatasan dalam mengonsumsi obat. Sementara, obat terdiri dari berbagai macam sediaan, seperti sirup, suspensi dan lainnya. “Sediaan bentuk suspensi membutuhkan cairan untuk melarutkan obatnya,” ucapnya.

Lazuardi mengemukakan, obat yang masuk ke tubuh hewan harus dipastikan masuk hingga ke lambung. Apabila obat yang diberikan tidak berhasil mencapai lambung akan memengaruhi khasiat obat.

“Obat yang masuk melalui mulut harus sampai ke lambung. Tapi setiap obat punya karakteristik berbeda. Dampaknya jika obat tidak masuk ke lambung maka khasiat obat akan berkurang,” jelas dia.

Lazuardi mengungkapkan inovasinya bertujuan memudahkan pemberian obat. “Tujuan saya membuat inovasi ini agar pemilik hewan atau penjaga kandang lebih mudah memberi obat kepada hewan dan tepat sampai ke lambung,” katanya.

Yang unik inovasi ini tidak hanya membantu pengguna memberikan obat. Tapi juga mencapur obat seperti sediaan suspensi dengan cairan agar tercampur dengan baik.

“Sukses itu berkaitan dengan bentuk sediaannya, kalau suspensi maka harus dikocok agar tercampur cairan dengan baik,” papar dia.

Inovasi ini juga telah mengantongi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang menggunakan konsep gaya sentripetal dan sentrifugal untuk membantu melarutkan obat. Alat yang diciptakan ini berkapasitas 750cc, hal ini bertujuan memudahkan pengguna.

Lazuardi mengatakan inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi hewan atau pemiliknya. Namun manusia juga turut memperoleh dampaknya.

“Obat yang masuk ke tubuh hewan berdampak bagi manusia yang mengonsumsinya. Dengan alat ini maka ada jaminan obat yang diminum hewan tepat menuju lambung sehingga manusia yang mengonsumsi daging, susu, hingga telur terhindar residu,” ungkapnya.

Drench Lazuardi merupakan inovasi pertama di dunia. Saat ini, alat itu sedang disiapkan untuk dipasarkan tidak hanya secara nasional tapi global. “Inovasi ini nantinya akan beredar di Indonesia atau Asia Tenggara. Jadi, obat-obatan hewan yang beredar di daerah ini kemasan sekunder obatnya akan disertai dengan drench,” ucap dia.

Ia menyebut inovasinya akan terus dikembangkan. Nantinya drench akan disertai dengan penutup khusus. “Jika memberikan obat di tempat terbuka atau kondisi polusi tinggi seperti kota besar, maka obat berisiko menyerap udara kotor. Penutup akan bersifat kedap atau hampa yang nantinya bermanfaat untuk membersihkan kuman,” tukasnya.
(INF)

PFAS 'BAHAN KIMIA SELAMANYA'

PFAS, yang baru-baru ini ditemukan mengkontaminasi kuning telur organik di Denmark, dikenal sebagai 'bahan kimia selamanya' karena tidak terdegradasi di lingkungan dan ketika dimakan dapat memakan waktu 3-7 tahun sebelum konsentrasi zat berkurang setengahnya.

Kontaminasi tersebut diduga berasal dari tepung ikan yang digunakan untuk pakan ayam.

Profesor Kit Granby, dari DTU National Food Institute, mengatakan sektor pakan di Denmark telah secara sukarela setuju untuk mengganti tepung ikan dengan pakan organik untuk ayam petelur dan masalah tersebut telah dilaporkan ke Uni Eropa. (Via Poultryworld)

KONTAMINAN LINGKUNGAN DITEMUKAN DALAM KUNING TELUR ORGANIK DI DENMARK

Kuning telur organik yang mengandung zat pencemar lingkungan per- dan polifluoroalkil (PFAS) telah ditemukan di Denmark.

Kemungkinan telah ditransfer melalui tepung ikan, yang termasuk dalam pakan untuk ayam organik, penemuan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa anak-anak yang banyak makan telur organik dapat berisiko.

Kontaminasi tersebut ditemukan oleh Danish National Food Institute dalam sebuah penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan Danish Veterinary and Food Administration. Para peneliti juga menemukan tingkat yang lebih rendah pada telur dari ayam free range, barn dan kandang baterai. (Via Poultryworld)

RAPAT KERJA DAN GATHERING PENGURUS DPP HPDKI

Rapat Kerja dan Gathering pengurus DPP HPDKI. (Foto: Istimewa)

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (DPP HPDKI) menggelar Rapat Kerja dan Gathering di Cabinite Pangalengan Jawa Barat, pada 1-3 Februari 2023. Kegiatan diisi dengan pleno perumusan agenda strategis dan pleno program kerja DPP HPDKI, serta rafting & tracking.

Menurut Ketua Umum DPP HPDKI, Yudi Guntara Noor, program strategis yang akan dilaksanakan di 2023 yaitu korporasi peternakan berbasis klaster melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian dan Red Meat and Cattle Partnership (RMCP), serta peningkatan sumber daya peternak melalui Silaturahmi Nasional (Silatnas).

Disamping itu juga penguatan kelembagaan organisasi melalui kartu digital dan koperasi, serta sistem perbibitan ternak berbasis budaya melalui Piala Presiden 2023. “Piala Presiden merupakan amanah Munas HPDKI yang akan digelar September tahun ini di Bandung bersamaan dengan digelarnya Silatnas (Farmers National Conference) dan Rakernas HPDKI,” ujar Yudi, Kamis (2/2/2023).

Dalam kesempatan ini dilakukan pemaparan kerja sama antara HPDKI dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Juga kerja sama HPDKI dengan RMCP.

Koordinator Ruminansia Potong Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Kementerian Pertanian, Muhammad Imron, mengatakan kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang memukul industri sapi tanah air mendorong pemerintah membuat kebijakan pengembangan populasi sumber protein lain. “Pemerintah tahun ini membuat program pengembangan komoditas domba, kambing dan unggas sebanyak 10 juta ekor,” ungkap Imron.

Sementara, Team Leader ASG-IARMCP, Irfani Darma, menyampaikan bahwa kerja sama dengan HPDKI sebagai upaya memajukan peternakan nasional sekaligus mendukung agenda pemerintah dalam peningkatan populasi ternak. “Domba dan kambing diharapkan bisa memberikan kontribusi keamanan pangan,” kata Irfani.

Adapun Presiden Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia (Aspaqin), Fahmi Thalib, menjelaskan kebutuhan pasar saat ini cenderung menyukai domba dan kambing dengan berat di kisaran 7-8 kg.

“Menyikapi perkembangan ini, peternak didorong mulai membuat usaha pembibitan domba dan kambing untuk mengantisipasi kebutuhan pasar. Kami pun mendorong kolaborasi antara Aspaqin dan HPDKI guna membuat roadmap pengembangan pembibitan domba dan kambing menyikapi kebutuhan pasar ini,” katanya. (INF)

CHERKIZOVO BERENCANA MELEPAS BASHKIRSKAYA

Prospek peternakan unggas telur Bashkirskaya, bagian dari Russian Grain, tetap tidak jelas. Cherkizovo yang telah mengakuisisi Russian Grain kemungkinan besar akan memutuskan untuk menyingkirkan aset tersebut karena Cherkizovo tidak memiliki pengalaman dan infrastruktur untuk menjual telur.

Bashkirskaya digambarkan sebagai aset yang stabil dan menguntungkan, sehingga seharusnya tidak ada kesulitan dalam penjualan dan bekerja dengan pemilik baru. (Via Poultryworld)

CHERKIZOVO RUSIA MENGAKUISISI PETERNAKAN UNGGAS BARU

Produsen daging terbesar Rusia, Cherkizovo, telah membeli induk pertanian lainnya, Russian Grain, dan sekelompok perusahaan, Zdorovaya Ferma, bertujuan untuk memperkuat posisinya di pasar unggas di bagian Volga dan Ural negara tersebut.

Cherkizovo menghabiskan 10,4 miliar rubel (US$180 juta) untuk mengakuisisi Russian Grain yang terdiri dari peternakan dengan kapasitas 65.000 ton daging broiler, 750 juta telur, dan 240.000 ton pakan per tahun. Raksasa daging Rusia ini juga memperluas lahannya seluas 18.000 ha dan memperoleh kapasitas pemrosesan daging baru.

Akuisisi tersebut akan mendorong produksi unggas Cherkizovo menjadi 900.000 ton per tahun.

Pembelian aset baru ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi terdepan di pasar daging unggas Rusia dan juga memberi perusahaan kesempatan untuk meningkatkan penjualan di wilayah distrik federal Volga dan Ural. Rencana sedang dilakukan untuk memodernisasi fasilitas yang diperoleh untuk meningkatkan dan memperluas kapasitas produksi. (Via Poultryworld)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer