Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Saluran Pernapasan | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MERDEKA DARI PENYAKIT PERNAPASAN

Infeksi mikoplasma dapat menyebabkan air sacculitis dan dapat menyebar melalui transovarial atau penularan secara vertikal dari induk ke anak ayam. (Foto: Istimewa)

Kesehatan saluran  pernapasan ayam sangat penting untuk mencapai target produktivitas pada ayam pedaging maupun petelur. Ayam yang dipelihara dalam lingkungan terbatas membutuhkan faktor pendukung ideal untuk pertumbuhan optimal, sehingga dapat berproduksi maksimal.

Faktor pendukung tersebut adalah udara, air, dan pakan. Bila ketiga faktor itu dapat terpenuhi secara ideal, kemampuan bibit penyakit dalam menimbulkan penyakit berkurang, apalagi bila biosekuriti dilakukan secara optimal. Tulisan ini mengulas mengenai kesehatan saluran pernapasan dan chronic respiratory disease sebagai penyakit penting saluran pernapasan beserta pencegahannya.

Kesehatan saluran pernapasan harus selalu mendapat perhatian serius untuk mencapai puncak kemampuan genetik ayam. Karena dampak dari semakin tingginya produktivitas, ayam menjadi semakin sensitif terhadap perubahan lingkungan dan ancaman penyakit, sehingga membutuhkan manajemen kesehatan saluran pernapasan yang lebih baik.

Fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen dalam jumlah cukup, mengeluarkan CO2 dan membantu proses tanggap kebal. Syarat memenuhi fungsi pernapasan tersebut adalah ketersediaan udara bersih dan saluran pernapasan yang sehat.

Karakteristik saluran pernapasan ayam antara lain saluran pernapasan relatif panjang dibanding dengan tubuh, dalam proses pernapasan paru-paru tidak ekspansif dan memiliki kantung udara, serta tidak memiliki diafragma. Konsekuensi karakteristik saluran pernapasan ayam tersebut adalah infeksi kantung udara menjadi sering muncul dan dapat meluas, serta menyebar ke organ lain.

Saluran pernapasan memiliki berbagai sistem pertahanan tubuh terhadap agen infeksius. Silia yang dapat menangkap agen infeksi dan epitel saluran pernapasan merupakan sistem pertahanan struktural. Makrofag dan netrofil merupakan sistem pertahanan selular non-spesifik. Sedangkan sistem kekebalan spesifik pada saluran pernapasan dapat bersifat humoral dan selular. Mukus pada saluran pernapasan termasuk sistem pertahanan sekretorik.

Di dalam saluran pernapasan dapat terjadi interaksi antar mikroorganisme penyebab penyakit. Sangat sering terjadi infeksi gabungan mikroorganisme penyebab penyakit, misal antara virus dengan virus, virus dengan bakteri, bakteri dengan mikoplasma, dan lain sebagainya. Infeksi gabungan antar mikroorganisme dapat memberikan efek sinergistik.

Penyakit saluran pernapasan selain menimbulkan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

MEMPERKETAT UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT PERNAPASAN

Kandang terlalu padat dapat meningkatkan kemungkinan infeksi penyakit pernapasan. (Foto: Dok. Infovet)

Mengingat pentingnya sistem dan pencegahan penyakit pernapasan, tentu menjadi hal yang tak boleh dianggap remeh. Apalagi di tengah ketidakpastian harga produk perunggasan saat ini, menjaga pernapasan ayam agar peternak juga bisa “bernapas” panjang.

Dalam dunia medis ada tiga organ vital yang dapat menjadi penyebab kematian hewan maupun manusia, yakni otak, jantung, dan paru-paru. Otak berkaitan dengan sistem syaraf, bisa dibilang otak adalah “server induk” dari suatu organisme. Sementara jantung berkaitan dengan sistem sirkulasi dan peredaran darah. Sedangkan paru-paru berkaitan dengan sistem respirasi atau pernapasan. Jika salah satu di antara ketiga sistem tersebut tidak bekerja dengan baik, maka tinggal menunggu kematian datang. Pada unggas, terutama unggas komersil, sistem pernapasan merupakan sistem yang kerap jadi masalah dan rentan.

Jangan Sampai Penyakit Betah
Mengapa penyakit pernapasan sering terjadi dan cenderung berulang? Peternak yang sudah kawakan harusnya paham betul akan hal ini, karena kini beternak ayam ras pedaging maupun petelur modern dibutuhkan manajemen yang baik, biosekuriti yang terjaga, dan lain sebagainya.

Kendati demikian, perkembangan genetik ayam ras yang sangat cepat tidak diiringi dengan penerapan cara beternak yang baik. Sehingga impaksinya dapat terlihat dari indeks performa dan hasil panen yang kurang memuaskan, serta mudahnya ayam terserang penyakit yang mengakibatkan mortalitas tinggi dan kerugian besar.

Menurut Drh Hari Wahjudi dari PT Boehringer Ingelheim, yang juga praktisi perunggasan, bisa dibilang sudah kenyang melihat pemeliharaan ala kadarnya yang dilakukan peternak mitra. Padahal pihak penyedia (inti) sudah melakukan berbagai penyuluhan, seminar teknis, dan lainnya dalam mendukung peternak plasma.

“Kita di lapangan sudah mengebu-gebu ngasih materi, namun pas di kandang enggak tahunya implementasinya enggak ada. Agak sebel juga begitu mas,” kata Hari.

Menurutnya, walaupun begitu ada juga peternak mitra yang benar menjalankan apa yang diberikan walau tidak sepenuhnya. Jika melihat yang seperti itu, semangat Hari kembali. Selain itu, ia juga kerap dikomplain peternak mitra terkait… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2023. (CR)

MEMERDEKAKAN SALURAN PERNAPASAN UNGGAS

Ngorok atau nyekrek, gejala umum penyakit pernapasan. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam beberapa tahun belakangan, masyarakat sudah sangat familiar dengan penyakit pernapasan yang disebabkan virus COVID-19. Layaknya COVID, penyakit pernapasan pada ayam juga masih residivis, memiliki daya bunuh yang tinggi, dan berpotensi merugikan peternak. Sayangnya hal tersebut kerap berulang dan seakan peternak sulit merdeka dari penyakit pernapasan.

Bernapas merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup. Prinsipnya yakni menghirup oksigen dari luar dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Terkadang, saluran pernapasan tidak selamanya dalam kondisi prima. Beberapa penyakit siap mengintai dan menurunkan performa, bahkan menyebabkan kematian.

Seluruh mahluk hidup, tanpa terkecuali ayam, butuh bernapas untuk hidupnya. Oksigen yang diirup digunakan dalam proses pembentukan energi atau lazim disebut oksidasi biologis. Tanpa adanya oksigen, energi yang berasal dari pakan tidak akan bisa terbentuk dan mustahil pertumbuhan dan performa akan tercapai.

Lebih Paham Sistem Pernapasan Ayam
Tidak seperti hewan lainnya, unggas termasuk ayam memiliki sistem pernapasan yang berbeda dan unik. Karena pada ayam dan unggas lainnya terdapat kantung udara. Sistem pernapasan ayam terdiri dari saluran pernapasan (hidung, sinus hidung/sinus infraorbitalis, laring, trakea, bronkus), paru-paru, dan kantung udara. Laring dan trakea tersusun atas otot dan tulang rawan. Pada permukaan dalam (epitel) terdapat silia, sebagai alat pertahanan terhadap benda asing. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran udara bersih dan kotor.

Udara yang kaya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh. Kantung udara merupakan selaput tipis berbentuk seperti balon yang berfungsi untuk membantu pernapasan. Kantung udara memiliki sel fagosit dalam jumlah sedikit, sedangkan proses pertukaran udara juga terjadi di kantung udara tersebut. Padahal setiap udara yang masuk mengandung berbagai macam mikroba termasuk yang sifatnya patogen. Selain itu, kantung udara tersusun atas sel yang tipis dan sedikit pembuluh darah. Sehingga mudah dirusak oleh bibit penyakit. Hal inilah yang menjadi titik lemah pada sistem pernapasan ayam.

Jangan Lengah Meski Jengah
Guru Besar FKH Unair, Prof Suwarno, yang juga praktisi perunggasan, kembali mengingatkan bahwa ayam pedaging di zaman sekarang amatlah cepat. Pertumbuhan ototnya sangat luar biasa, paling mudah terlihat adalah massa otot dadanya. Risiko dari pertumbuhan yang cepat ini adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2023. (CR)

MENJAGA KEAMANAN SALURAN PERNAPASAN

Saluran pernapasan memiliki berbagai sistem pertahanan tubuh terhadap agen infeksius. (Foto: Istimewa)

Kesehatan saluran pernapasan ayam sangat penting untuk mencapai target produktivitas ayam pedaging maupun petelur. Kesehatan saluran pernapasan harus selalu mendapat perhatian serius untuk mencapai puncak kemampuan genetik ayam. Karena dampak dari semakin tingginya produktivitas, ayam menjadi semakin sensitif terhadap perubahan lingkungan dan ancaman penyakit, sehingga membutuhkan manajemen kesehatan saluran pernapasan yang lebih baik.

Fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen dalam jumlah cukup, mengeluarkan CO2 dan membantu proses tanggap kebal. Syarat untuk memenuhi fungsi pernapasan tersebut adalah ketersediaan udara bersih dan saluran pernapasan yang sehat.

Karakteristik saluran pernapasan ayam antara lain saluran pernapasan relatif panjang, dalam proses pernapasan paru-paru tidak ekspansif dan memiliki kantung udara serta tidak memiliki diafragma. Konsekuensi karakteristik saluran pernapasan ayam tersebut adalah infeksi kantung udara menjadi sering muncul, dapat meluas dan menyebar ke organ lain.

Saluran pernapasan memiliki berbagai sistem pertahanan tubuh terhadap agen infeksius. Silia yang dapat menangkap agen infeksi dan epitel saluran pernapasan merupakan sistem pertahanan struktural. Makrofag dan netrofil merupakan sistem pertahanan selular non-spesifik. Sedangkan sistem kekebalan spesifik pada saluran pernapasan dapat bersifat humoral dan selular. Mukus pada saluran pernapasan termasuk sistem pertahanan sekretorik.

Jenis Penyakit Pernapasan
Penyakit yang dapat secara langsung merusak organ dan mengganggu fungsi pernapasan, berdasarkan tipe penyebab agen infeksi:… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2022.

Ditulis oleh:
Drh Yuni
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

JANGAN LENGAH MENJAGA SALURAN PERNAPASAN

Ngorok/nyekrek, gejala umum penyakit pernapasan. (Foto: Istimewa)

Dalam suatu usaha peternakan unggas, ada tiga elemen penting yang harus dipenuhi, yakni pakan, air minum dan kebutuhan oksigen alias udara. Tanpa pakan, ayam masih bisa bertahan hidup dalam beberapa hari, tanpa air ayam masih bisa bertahan hidup sampai sehari, tanpa asupan udara yang cukup ayam bisa mati dalam beberapa jam.

Bernapas merupakan salah satu kebutuhan utama mahluk hidup. Prinsipnya yakni menghirup oksigen dari luar dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Terkadang, saluran pernapasan tidak selamanya dalam kondisi prima. Beberapa penyakit siap mengintai saluran pernapasan dan menurunkan performa bahkan menyebabkan kematian.

Seluruh mahluk hidup butuh bernapas untuk hidupnya. Oksigen yang dihirup digunakan dalam proses pembentukan energi atau lazim disebut oksidasi biologis. Tanpa adanya oksigen, energi yang berasal dari pakan sudah pasti tidak akan bisa terbentuk dan mustahil pertumbuhan dan performa akan tercapai.

Review Sistem Pernapasan Ayam
Tidak seperti hewan lainnya, unggas termasuk ayam memiliki sistem pernapasan yang berbeda dan unik. Karena pada ayam dan unggas terdapat kantung udara. Sistem pernapasan ayam terdiri dari saluran pernapasan (hidung, sinus hidung/sinus infraorbitalis, laring, trakea, bronkus), paru-paru dan kantung udara. Laring dan trakea tersusun atas otot dan tulang rawan. Pada permukaan dalam (epitel) terdapat silia, sebagai alat pertahanan terhadap benda asing. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran udara bersih dan kotor.

Udara yang kaya akan oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh. Kantung udara merupakan selaput tipis berbentuk seperti balon yang berfungsi membantu pernapasan. Kantung udara memiliki sel fagosit dalam jumlah sedikit, sedangkan proses pertukaran udara juga terjadi di kantung udara tersebut. Padahal setiap udara yang masuk mengandung berbagai macam mikroba termasuk yang sifatnya patogen. Selain itu, kantung udara tersusun atas sel tipis dan sedikit pembuluh darah. Sehingga mudah dirusak oleh bibit penyakit. Hal inilah yang menjadi titik lemah pada sistem pernapasan ayam.

Jangan Lengah
Guru Besar FKH Unair, Prof Suwarno, yang juga praktisi perunggasan, mengingatkan bahwa... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2022. (CR)

UPAYA MENJAGA SALURAN PERNAPASAN AYAM AGAR TETAP AMAN

Penyakit pernapasan pada ayam menjadi tantangan yang pasti dialami setiap peternak dan seringkali memberi dampak kerugian ekonomi cukup besar. (Foto: Istimewa)

Bernapas adalah salah satu ciri dari makluk hidup. Bernapas merupakan sebuah proses menghirup oksigen (O2) dan melepaskan karbon dioksida (CO2). Pada sistem pernapasan, oksigen yang dihirup akan diserap oleh darah, sedangkan CO2 dikeluarkan dari tubuh karena merupakan sisa dari hasil pembakaran oksigen. Karbon dioksida ini jika tidak dikeluarkan dapat menghasilkan asam yang dapat menjadi racun bagi sel dalam tubuh.

Sedangkan saluran pernapasan merupakan bagian dari tubuh yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran udara selama proses pernapasan. Pada ayam, saluran pernapasan berperan penting dalam menjaga kondisi tubuh. Bagian-bagian dari saluran pernapasan harus berfungsi dengan baik agar ayam aman dari gangguan penyakit saluran pernapasan. Adapun saluran pernapasan pada ayam dan fungsinya sebagai berikut:

a. Nares (lubang hidung), adalah tempat udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Di dalamnya terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi untuk memfilter udara yang masuk.

b. Larynx, adalah pintu masuk menuju trakea yang berfungsi menghalau masuknya benda asing ke dalam larynx, jalan masuk udara selama inspirasi, membantu proses menelan makanan, mengatur suara dan membantu mengelola tekanan intra thoracis.

c. Trakea adalah sebuah… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2022.

Ditulis oleh:
Ir Syamsidar SPt MSi IPM
Marketing Support PT Sanbio Laboratories

INFECTIOUS BRONCHITIS, PENYAKIT PERNAPASAN YANG MEMENGARUHI KUALITAS PRODUKSI


Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit yang cukup diwaspadai peternak ayam komersil di Indonesia. Vaksinasi IB bahkan masuk dalam list vaksin yang harus diberikan pada ayam komersil, terutama ayam layer. Penyakit ini termasuk penyakit pernapasan akut sangat menular pada ayam dan disebabkan oleh virus Coronavirus dari Family Coronaviridae.

Apa yang menyebabkan penyakit ini tidak boleh dibiarkan menjangkit di peternakan?
1. Penyebaran yang cukup cepat. Ayam dapat terinfeksi penyakit IB secara langsung melalui droplet pernapasan dari ayam sakit saat batuk atau bersin, serta virus yang diekskresikan melaui feses (shedding). Shedding virus ini dapat terjadi selama beberapa minggu oleh ayam yang terinfeksi IB. Sementara itu penularan tidak langsung dapat terjadi melalui peralatan, makanan, atau minuman yang tercemar droplet pernapasan maupun feses. Masa inkubasi penyakit ini relatif pendek hanya 18-36 jam dan telur yang terkontaminasi feses mengandung virus IB dapat menjadi sumber penularan.

2. Gejala klinis cukup extent. Saat menginfeksi tubuh, virus IB akan bereplikasi dalam saluran pernapasan atas kemudian menjangkiti organ predileksinya. Organ predileksi dari virus IB ini adalah paru-paru, trakea, ovarium, oviduk, ginjal dan seka tonsil. Gejala umum ditemukan akibat infeksi virus ini adalah gejala pernapasan (batuk, bersin, ngorok dan adanya sekresi hidung). Walaupun demikian gejala pernapasan lebih terlihat pada ayam muda yang menyebabkan leleran berair dari mata dan nostril, serta kesulitan bernapas. Suara napas abnormal lebih menonjol terdengar di malam hari, bahkan dapat terjadi kematian. Pada ayam dewasa, terutama ayam layer, penurunan kuantitas dan kualitas telur lebih menonjol. Jumlah produksi telur turun dapat mencapai 5-10% (persentase dapat meningkat jika muncul bersama penyakit lain), sementara kualitas telur turun akibat kalsifikasi telur yang tidak merata dan albumin encer. Selain itu gejala IB yang saat ini sering ditemukan adalah distensi abdomen akibat sistik oviduk yang berisi cairan, sehingga ayam memiliki postur mirip penguin.

3. Potensi mutasi tinggi. IB merupakan jenis virus ss-RNA yang tidak memiliki mekanisme proof reading sehingga berpotensi tinggi mengalami mutasi. Oleh karena itu, virus ini memiliki variasi yang tinggi dari segi serotipe dan juga genotipe-nya. Perbedaan antar serotipe ini dapat mencapai 20-25%. Adanya shedding virus di lapangan oleh ayam sakit tanpa penanganan biosekuriti yang baik memiliki potensi mutasi walaupun tidak secapat pada kasus Avian Influenza. Hal ini seringkali memengaruhi dalam pemilihan vaksin yang memiliki tingkat proteksi tinggi untuk semua jenis variasi yang ada di lapangan. Oleh karena itu, virus IB di lapangan lebih baik dipetakan berdasarkan sifat protectotipe atau immunotipe-nya, yaitu tipe kemampuannya dalam menginduksi imunitas yang protektif.

4. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan. Utamanya adalah dari adanya penurunan kualitas dan kuantitas produksi telur dan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Selain itu, kematian dan gangguan pertumbuhan dapat terjadi jika IB menjangkiti ayam muda. Kematian pada kasus IB yang parah pada ayam muda dapat mencapai 25-30%. Hal ini tentu memengaruhi performa peternakan.

Bagaimana bisa mencegah IB di lapangan? Tentunya peternak harus memahami… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2021.

Ditulis oleh:
Drh Aprilia Kusumastuti MSi
Marketing Support PT Sanbio Laboratories

MENJAGA KESEHATAN SALURAN PERNAPASAN

Ayam yang dipelihara dalam lingkungan terbatas membutuhkan faktor pendukung yang ideal untuk pertumbuhan optimal. (Foto: Shutterstock)

Kesehatan saluran pernapasan ayam sangat penting untuk mencapai target produktivitas, baik pada ayam pedaging maupun petelur. Ayam yang dipelihara dalam lingkungan terbatas membutuhkan faktor pendukung yang ideal untuk pertumbuhan optimal, sehingga dapat berproduksi maksimal. Faktor pendukung tersebut adalah udara, air dan pakan. Bila ketiga faktor tersebut terpenuhi secara ideal, kemampuan bibit penyakit berkurang, apalagi bila biosekuriti dilakukan secara optimal.

Wilayah Indonesia beriklim tropis, ini merupakan tempat yang sangat baik untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab penyakit dengan gejala kelainan sistem pernapasan pada ayam. Hal ini disebabkan adanya perubahan temperatur dan kelembapan ekstrem pada siang dan malam hari, serta pada saat terjadinya perubahan musim dari kemarau ke penghujan.

Berdasarkan laporan pengamatan dan penanganan kasus oleh Veterinary Representative di lapangan, penyakit-penyakit pernapasan merupakan tipe penyakit paling sering ditemukan. Besarnya komposisi penyakit tipe pernapasan lebih dari 60% dibanding jumlah tipe penyakit lainnya. Dari tipe penyakit pernapasan yang menyerang ayam petelur dan pedaging, Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Complex Chronic Respiratory Disease (CCRD) menjadi kasus paling sering muncul, disusul Coryza dan Colibacillosis.

Chronic Respiratory Disease 
Merupakan penyakit pernapasan utama pada ayam disebabkan Mycoplasma gallisepticum, yang dapat menyerang ayam pada semua periode umur produksi. CRD merupakan penyakit endemik yang merusak sistem pernapasan dan reproduksi. Penyakit ini sudah tersebar di seluruh dunia dan sangat merugikan industri perunggasan. Untuk itu, usaha untuk menanggulangi CRD pada ayam di Indonesia sudah sering dilakukan tetapi sampai saat ini masih sering terjadi.

Proses penyakit CRD berjalan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2021.

Drh Yuni
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, Jakarta
Telp: 021-8300300

PERNAPASAN LEGA, PERFORMA TERJAGA

Kandang terlalu padat dapat meningkatkan kemungkinan infeksi penyakit pernapasan. (Foto: Dok. Infovet)

Melihat dan meninjau pentingnya sistem dan pencegahan penyakit pernapasan, tentunya tidak boleh dianggap sepele. Apalagi di tengah ketidakpastian harga ayam saat ini, penting menjaga pernapasan ayam agar peternak tetap bisa “bernapas” lega.

Dalam dunia medis ada tiga organ vital yang dapat menjadi penyebab kematian hewan maupun manusia, yakni otak, jantung dan paru-paru. Paru-paru berkaitan dengan sistem respirasi atau pernapasan. Jika salah satu diantara ketiga sistem tersebut tidak bekerja dengan baik, kematian sangat mungkin terjadi. Pada unggas komersil, sistem pernapasan merupakan kerap menjadi masalah dan rentan.

Mengapa Terus Terulang?
Beternak ayam ras pedaging maupun petelur modern yang tumbuh cepat dibutuhkan manajemen yang baik, biosekuriti yang terjaga dan lain sebagainya. Namun itu kadang kala tidak diimbangi dengan penerapan cara beternak yang baik. Sehingga dampaknya terlihat dari indeks performa dan hasil panen yang kurang memuaskan, serta mudahnya ayam terserang penyakit yang mengakibatkan mortalitas dan kerugian tinggi.

Menurut Drh Hari Wahjudi, dari PT Boehringer Ingelheim, yang juga praktisi perunggasan, mengatakan sering melihat pemeliharaan unggas yang ala kadarnya. Padahal pihak penyedia (inti) sudah melakukan berbagai penyuluhan, seminar teknis dan lain sebagainya untuk mendukung peternak.

“Sudah sering kita sampaikan di lapangan, kita menggebu-gebu memberikan materi, namun sewaktu di kandang enggak diimplementasikan,” kata Hari. Kendati demikian, ada juga peternak mitra yang benar-benar menjalankan walaupun tidak sepenuhnya.

Hari mengaku kerap dikomplain peternak mitra terkait performa DOC, pakan dan sapronak, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata manajemen beternak yang menjadi kendalanya. Hal itu wajar apabila hasil yang dituai kurang maksimal dan keuntungan minimal.

Mencegah (Selalu) Lebih Baik Daripada Mengobati
Sebelum tahun 2003 Indonesia adalah wilayah bebas AI (Avian Influenza). Kemudian peta perunggasan berubah setelah Indonesia dinyatakan daerah tertular AI dan banyak peternak ayam kehilangan akibat mortalitas tinggi. Tidak butuh waktu lama, AI terus bermutasi dengan berbagai macam strain dan clade, yang awalnya hanya menginfeksi ayam ras, kini itik pun bisa terinfeksi.

Bukan hanya AI, penyakit lain seakan tidak mau kalah. Berbagai macam mutasi genetik dari mikroorganisme patogen turut mewarnai jagad perunggasan Indonesia. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan dan pencegahan semakin bertambah. Walaupun begitu, ada nilai positif dari… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2021. (CR)

PENYAKIT PERNAPASAN YANG SELALU KERASAN

Kualitas sekam buruk dapat memicu penyakit pernapasan. (Foto: Dok. Infovet)

Dua tahun belakangan, masyarakat sangat familiar dengan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh COVID-19. Jangan salah, nyatanya penyakit pernapasan pada ayam juga memiliki daya bunuh luar biasa dan merugikan peternak.

Bernapas merupakan kebutuhan utama mahluk hidup. Prinsipnya yakni menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Terkadang, saluran pernapasan tidak selamanya prima. Beberapa penyakit siap mengintai dan menurunkan performa bahkan menyebabkan kematian.

Dari bernapas, oksigen yang dihirup digunakan dalam proses pembentukan energi atau oksidasi biologis. Tanpa adanya oksigen, energi yang berasal dari pakan tidak akan bisa terbentuk dan mustahil pertumbuhan dan performa akan tercapai.

Pahami Sistem Pernapasan Ayam
Tidak seperti hewan lainnya, unggas memiliki sistem pernapasan yang berbeda dan unik. Karena pada unggas terdapat kantung udara. Sistem pernapasan ayam terdiri dari saluran pernapasan (hidung, sinus hidung/sinus infraorbitalis, laring, trakea, bronkus), paru-paru dan kantung udara. Laring dan trakea tersusun atas otot dan tulang rawan. Pada permukaan dalam (epitel) terdapat silia, sebagai alat pertahanan terhadap benda asing. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran udara bersih dan kotor.

Udara yang kaya akan oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh. Kantung udara merupakan selaput tipis berbentuk seperti balon yang berfungsi membantu pernapasan. Kantung udara memiliki sel fagosit dalam jumlah sedikit, sedangkan proses pertukaran udara juga terjadi di kantung udara tersebut. Padahal setiap udara yang masuk mengandung berbagai berbagai macam mikroba, termasuk yang sifatnya patogen.

Selain itu, kantung udara tersusun atas sel tipis dan sedikit pembuluh darah. Sehingga mudah dirusak oleh bibit penyakit. Hal inilah yang menjadi... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2021. (CR)

JANGAN LENGAH DENGAN PENYAKIT PERNAPASAN

Penyakit pernapasan merupakan penyebab kerugian terbesar secara ekonomi pada komersial layer dan broiler. (Foto: Dok. Infovet)

Penyakit pernapasan IBV (Infectious bronchitis virus) merupakan penyebab kerugian terbesar secara ekonomi pada komersial layer dan broiler. Penyakit pernapasan IB berdampak kuat terhadap gangguan pertumbuhan, penurunan keseragaman, peningkatan FCR (feed coversion ratio) dan diikuti oleh infeksi sekunder penyebab kematian tinggi.

Pada ayam muda, kerugian akibat infeksi virus IB ini sering terlihat dengan munculnya penyakit pernapasan kronis yang sering diikuti infeksi sekunder E. coli. Di laboratorium dimana lingkungannya bersih dan terkontrol, infeksi virus ini hanya mengakibatkan ciliostatis atau silia yang tidak bergerak. Kondisi silia yang tidak bergerak ini akan menjadi pemicu infeksi lanjutan E. coli yang pada akhirnya juga menyebabkan kematian.

Pada edisi sebelumnya (Infovet edisi 305 Desember 2019), sudah dibahas bagaimana program kontrol untuk meminimalkan kerugian akibat infeksi virus IB, dimana intinya program sanitasi dan vaksinasi yang tepat sangat membantu mengurangi kerugian akibat infeksi virus tersebut.

Ternak yang mengalami infeksi IB, pada saluran pernapasan bagian atas (trachea) mengalami peradangan dan eksudat mukus, sehingga ayam kesulitan dalam bernapas, demam tinggi dan merusak silia trachea yang menyebabkan bakteri dan mycoplasma mudah sekali masuk. 

Untuk mengendalikan kasus pernapasan ini, langkah yang paling penting adalah menjaga integritas sistem pernapasannya dari gangguan berbagai faktor utama pemicunya. Hal ini dapat tercapai jika mampu menjaga sistem mukosiliaris dari saluran pernapasan tersebut. Sistem ini merupakan gabungan dari silia sel epitel pernapasan dan mukus, yang dihasilkan oleh sel mukus yang terdapat di sel epitel trachea. Sistem mukosiliaris ini menjadi benteng pertahanan pertama untuk kekebalan yang bersifat mekanis dan tidak spesifik yang selanjutnya berfungsi mencegah masuknya mikroba sekunder seperti E. coli yang sangat merugikan.

Pada unggas layer dan broiler sangat rentan mengalami penyakit pernapasan meskipun pada sistem kandang tertutup (closed house) sekalipun, hal ini... (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2020)

Drh Sumarno
Head of AHS Central & Outer Island PT Sierad Produce

MENJAGA SALURAN PERNAPASAN

Brooding sukses, pernapasan beres. (Istimewa)

Penyakit pada sistem pernapasan unggas bisa dibilang ngeri-ngeri sedap. Selain menunjukkan gejala klinis yang serupa dan kadang tidak spesifik, daya bunuhnya juga luar biasa. Jangan lupakan juga penyakit zoonotik seperti AI (Avian Influenza) yang juga menyerang sistem pernapasan.

Ayam modern memang banyak memiliki kelebihan, terutama dari segi performa produksi dan kecepatan pertumbuhan. Namun begitu, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ayam modern cenderung lebih mudah stres yang berdampak pada turunnya performa, bahkan berujung kematian.

Bicara saluran pernapasan, sistem ini merupakan sistem terbuka yang berhubungan langsung dengan dunia luar layaknya saluran pencernaan. Jadi, sistem pernapasan juga merupakan pintu masuk bagi agen-agen penyakit dari luar tubuh ayam. 

Kenyamanan Ayam
Fokus dalam menanggulangi dan mencegah penyakit pada saluran pernapasan utamanya adalah menciptakan supply kualitas udara yang baik dan berkelanjutan. Oleh karenanya, beberapa titik kritis harus diperhatikan agar sistem ventilasi di kandang maksimal dan membuat ayam nyaman di dalamnya.

Hal pertama yang perlu diperhatikan yakni konstruksi kandang. Kandang yang apik dengan kualitas udara yang baik akan membuat penghuninya bernapas dengan nyaman. Di masa kini, bisa dibilang kandang closed house adalah sebuah keniscayaan, namun karena berbagai macam alasan, mayoritas peternak Indonesia masih mengadopsi “madzhab” kandang terbuka (open house) dengan tipe postal maupun panggung. 

Kedua tipe kandang terbuka tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, namun begitu konstruksi kandang harus disesuaikan dengan keadaan lokasi dan modal yang dimiliki. Prinsip pembuatan kandang adalah kuat/kokoh, murah dan dapat memberikan kenyamanan pada ayam. Kekuatan kandang harus diperhitungkan dalam pembuatan kandang karena berkenaan dengan keselamatan ayam dan pekerja kandang. Oleh karena itu, konstruksi kandang tidak boleh sembrono dan “setengah-setengah”.

Kandang harus kuat terhadap terpaan angin dan mampu menahan beban ayam. Untuk itu, perlu diperhatikan konstruksinya agar kokoh dan tidak mudah ambruk. Disamping kuat, pembangunan kadang diusahakan murah, tetapi bukan murahan. Artinya, membangun kandang hendaknya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat tanpa mengurangi kekuatan kandang.

Sales Representative PT Big Dutchman Indonesia, Arfiyan Sudarjat, mengatakan, memang perubahan iklim dan cuaca sekarang sangat ekstrem, apalagi di negara-negara tropis seperti Indonesia, keadaan ini akan menyebabkan ayam menjadi stres, karenanya closed house menjadi sebuah solusi dalam menjaga kualitas udara dalam kandang.

“Kenyataannya memang seperti itu, namun karena faktor biaya (utamanya) orang jadi enggan bikin closed house, padahal closed house adalah investasi yang menjanjikan dan dapat digunakan jangka panjang. Kalau murah atau mahalnya itu tergantung peternak mau yang sederhana atau yang kompleks,” kata Arfiyan.

Ia tidak menyalahkan mindset masyarakat dan peternak yang masih menganut sistem kandang terbuka, tetapi lebih menyarankan kepada mereka agar lebih ketat dalam manajemen pemeliharaan, utamanya biosekuriti, selain juga memperhatikan... (CR)


Selengkapnya baca di Majalah infovet edisi Juni 2019.

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer