AVIAGEN LUNCURKAN LITERATUR TEKNIS BERBAHASA INDONESIA
Hadirnya literasi teknis berbahasa Indonesia tersebut diharapkan dapat memudahkan para customer/user dari Aviagen, hal tersebut diungkapkan oleh Manajer Bisnis Aviagen Asia-Pasifik, Rafael Monleon. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara penting di kawasan Asia yang banyak memiliki potensi, namun belum dapat memaksimalkan potensi tersebut.
“Kami sudah banyak menerjemahkan literatur dan guideline kami ke berbagai bahasa, lalu kami sadar bahwa Indonesia memiliki bahasa tersendiri dan kami rasa kami butuh untuk menerjemahkan yang kami miliki ke dalam bahasa Indonesia. Semoga ini dapat membantu para user kami di Indonesia,” tutur Rafael.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Gabungan Pelaku Pembibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami, turut mengatakan bahwasanya ini merupakan suatu inisatif yang baik dari Aviagen kepada para stakeholder di Indonesia. Pasalnya, menurut Dawami strain ayam milik Aviagen merupakan salah satu strain yang dominan digunakan dalam budi daya komersil maupun indukan (Parent Stock, Grand Parent Stock).
“Ini tentu akan mempermudah kita para user, semua guideline, literatur ilmiah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan teknis yang tersedia dalam bahasa Indonesia jelas sangat berguna dan praktis. Mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tutur Dawami.
“Untuk mendapatkannya pengguna bisa langsung mengakses laman website kami, kemudian setelah masuk dalam landing page silakan pilih wilayah dan bahasa, di situ sudah tersedia berbagai artikel dalam bahasa Indonesia,” jelas Ting Lu.
Infovet sendiri mencoba mengakses laman website Aviagen tersebut, di dalamnya terdapat berbagai macam literatur dan artikel teknis berbahasa Indonesia dengan berbagai macam tema, mulai tips dan trik beternak, manajemen pakan, hingga manajemen pengendalian penyakit. Semuanya dapat diakses melalui https://ap.aviagen.com/language-mini-site/show/id.
Dijelaskan, meningkatkan asupan pakan merupakan kunci keberhasilan dalam memaksimalkan potensi genetik yang dimiliki ayam. Masalahnya, terdapat berbagai faktor yang dapat menentukan keberhasilan dalam meningkatkan asupan pakan tersebut, seperti ventilasi udara, pencahayaan, suhu, kelembapan, kualitas air, fase brooding, jenis dan kualitas pakan, serta tantangan penyakit.
“Di masa kini perkembangan genetik broiler sudah sangat maju berbeda dengan puluhan tahun lalu, apalagi kami Aviagen sangat concern dengan perbaikan genetik ini. Untuk itu dalam memaksimalkan potensi genetik, ayam harus makan. Selain pakan yang berkualitas, asupan pakan dan nutrisinya harus mencukupi,” jelas Mike.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan asupan pakan yakni bagaimana membuat ayam nyaman dengan lingkungannya. Oleh karenanya dibutuhkan pengaturan di dalam kandang yang tepat agar memenuhi standar kenyamanan ayam, dimana ayam bisa makan dan hidup dengan tenang. Dengan begitu ayam mau makan dan potensi genetiknya termaksimalkan.
“Terutama pada saat brooding, anak ayam tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri, oleh karena itu fase ini sangat penting. Kalau kita gagal memanfaatkan kesempatan di fase ini, maka ke depannya akan sulit mengejar target performa bobot standar broiler, maka dari itu setting lingkungan kandang sebaik mungkin agar fase brooding berjalan mulus,” ucap Mike.
Ia juga bilang bahwasanya peternak harus memperhatikan setiap detail kecil di kandang dengan melakukan monitoring berkala. Karena menurutnya kerap kali hal tersebut luput dilakukan sehingga performa menjadi sedikit kendor.
Diakhir sesi webinar Mike dan Dr Ting Lu pun menjawab berbagai pertanyaan yang masuk kepada mereka mengenai aspek teknis maupun non-teknis. Sesi tersebut berjalan sangat interaktif dan pertanyaan yang masuk dijawab dengan memuaskan. (ADV/CR)
SALURAN PENCERNAAN OPTIMAL, PRODUKSI MAKSIMAL
![]() |
Peternakan layer yang dikelola Jalil. (Foto: Dok. Pribadi) |
Kecukupan nutrisi pada ayam berpengaruh besar terhadap produktivitas dan berkaitan erat dengan fungsi kerja saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi optimal mampu memanfaatkan ransum melalui proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang berujung pada produktivitas ternak yang maksimal.
Ada banyak kondisi yang mempengaruhi saluran pencernaan ayam, salah satunya faktor stres. Jika sudah begitu ayam akan mudah terserang berbagai penyakit. Hal itu seperti yang dirasakan oleh Abdul Jalil Bahar, pengelola peternakan “Rizky Layer” yang berlokasi di Desa Bulotalangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bolango, Provinsi Gorontalo.
![]() |
Abdul Jalil Bahar |
“Masalah yang sering kita hadapi saat berganti musim, terutama saat musim panas. Mungkin akibat cekaman panas yang membuat ayam rentan stres. Akibatnya produksi menurun dan rentan terkena berbagai penyakit terutama pada saluran pencernaan,” ujar Jalil.
Ia pun sempat dibuat khawatir apabila pergantian musim tiba. “Terkadang FCR (feed conversion ratio) tinggi, namun produksi yang dihasilkan tidak mencapai target dan hanya mampu tercapai 78-79%,” jelasnya.
Dari situ ia lantas diperkenalkan Optigrin melalui personil Medion untuk mengatasi masalah tersebut. Optigrin merupakan produk berbahan alami (natural growth promotor) dengan kandungan fitobiotik yang mampu menjaga keseimbangan mikroflora pada usus, memperbaiki performa, meningkatkan daya tahan tubuh ayam dan mengurangi kematian akibat serangan penyakit.
“Pertama kali diperkenalkan Optigrin, kita masih ragu karena ada juga produk lain yang sejenis, tapi setelah dipakai pada ayam ternyata hasilnya bagus, sehingga kami merasa cocok dan sampai saat sekarang masih dipakai,” ungkap Jalil.
![]() |
“Rizky Layer” yang berlokasi di Desa Bulotalangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bolango, Provinsi Gorontalo. (Foto: Dok. Pribadi) |
Alasan tersebut karena Jalil mendapat hasil yang sangat memuaskan usai menggunakan Optigrin. “Hasilnya daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit pencernaan lebih bagus disamping kita memberikan pakan yang berkualitas yang dapat diserap oleh ayam. Hal ini tentu sangat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan pakan,” tuturnya.
Manfaat lain yang dirasakan Jalil yakni pembelian obat-obatan untuk mengatasi penyakit juga menurun. “Kondisi ayam yang sehat tentunya mengurangi pembelian obat. Performa ayam juga terlihat lebih baik. Produksi pun meningkat sebanyak 4%. Sampai saat ini saya masih merasa puas karena hasilnya bagus,” pungkasnya. (ADV)
ARTIKEL POPULER MINGGU INI
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler. FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk...
-
Sumber: Balitbangtan Kementan Ayam KUB adalah ayam kampung galur (strain) baru, merupakan singkatan dari Ayam Kampung Unggul Balitbangtan. A...
-
Di dunia ini terdapat beberapa jenis ayam terbesar di dunia. Baik dari segi tinggi badannya, ukuran badannya, maupun berat badannya. Di anta...
-
Artikel ini membahas secara singkat anatomi ayam (struktur tubuh ayam) meliputi bagian tubuh ayam dan fungsinya. Juga organ tubuh ayam dan f...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Dalam dunia peternakan bebek, proses penetasan telur menjadi salah satu kunci utama keberhasilan produksi Day Old Duck (DOD). Terdapat dua c...
-
Salah satu komponen penting beternak bebek petelur adalah memilih jenis bebek petelur yang tepat. Tingginya produktivitas bukan satu-satunya...
-
Ayam abang adalah ayam ras petelur yang sudah memasuki masa “pensiun” bertelur. (Foto: Dok. Infovet) Ayam abang menjadi salah satu bisnis “s...
-
Menjadi salah satu terobosan dalam dunia peternakan bebek, bebek hibrida adalah hasil perkawinan silang antara bebek Peking jantan dan bebek...
-
Hijauan kering dan jerami kering Berbagai hijauan pakan yang sengaja dipanen dan dikeringkan serta berbagai jerami kering yang sengaja dipan...