-->

Featured Posts

SULITNYA MENCARI DOC PS AYAM KAMPUNG UNGGULAN

Minat masyarakat untuk usaha ternak ayam kampung makin meningkat. (Foto: Istimewa)

Ada peluang pasar yang sangat terbuka di dalam usaha breeding ayam kampung unggulan. Umumnya, para breeder tak mau menjual day old chicken parents stock (DOC PS) ayam kampung unggulan. Apa alasan mereka enggan menjual DOC calon indukan?

Minat masyarakat untuk memulai usaha ternak ayam kampung makin ke sini makin meningkat. Setidaknya itu terlihat dari makin banyaknya para peternak penyedia bibit ayam kampung yang diposting di channel YouTube. Tak sedikit para peternak membuat channel sendiri untuk menawarkan inspirasi usaha ternak ayam.

Konten berbagi tips mulai dari cara beternak pembesaran ayam kampung, cara mengantisipasi penyakit ayam, cara memasarkan hasil panen ayam, hingga pengolahan pakan alterbatif sangat menginspirasi para nestizen.

Dari pantauan Infovet, rata-rata konten video yang baru diposting satu bulan di beberapa pos channel di YouTube sudah dkunjungi sampai ribuan netizen. Lini komentar menjadi media diskusi yang efektif antara peternak dan netizen. Dari sinilah transaksi jual beli bibit ayam kampung banyak terjadi.

Di beberapa daerah, beternak ayam kampung saat ini menjadi fenomena ekonomi tersendiri. Umumnya, masyarakat masih beternak dalam skala kecil, di bawah 1.000 ekor. Memanfaatkan sisa lahan atau pekarangan samping atau belakang rumah. Menjadikan sebagai usaha sampingan, tapi hasilnya bisa melebihi pendapatan pekerjaan utama mereka.

Beternak pembesaran, dari bibit ayam umur sehari dipelihara hingga masa panen, menjadi pilihan kebanyakan para peternak pemula. Selain lebih mudah, tak terlalu membutuhkan keahlian khusus.

Ada juga peternak pemula yang ingin memulai menjadi breeder ayam kampung unggulan. Hanya saja, di daerah tidak mudah untuk mendapatkan DOC parents stock untuk jenis ayam kampung unggulan. Lebih dari dua tahun dia menekuni usaha pembesaran ayam kampung unggulan, kini ingin mencoba beralih ke breeding.

Imam Rianto, peternak ayam kampung skala rumahan di Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, mencoba mencari informasi para peternak yang menyediakan DOC parents stock ayam kampung, namun sulit menemukan. Di tempat dia membeli bibit ayam pun tak menjualnya. Para peternak penyedia hanya menjual DOC untuk kebutuhan pembesaran atau pedaging.

“Nah, itu yang sampai sekarang saya masih belum nemu peternak yang mau jual DOC parent stock ayam kampung. Umumnya mereka jual DOC yang hanya untuk yang pedaging saja,” tuturnya kepada Infovet.

Menurut Imam, kesulitan mendapatkan DOC parents stock ayam kampung unggulan juga dialami rekan-rekan sesama peternak di derahnya. Meski sudah mencoba hubungi peternak di kota lain, para breeder tak ada yang menjualnya.

“Ini tantangan sekaligus peluang buat saya, karena mereka yang fokus di usaha breeding ayam kampung unggulan masih terbilang langka di sini. Kalau untuk DOC parents stock  ayam broiler sih banyak yang jual. Harganya memang lebih mahal ketimbang DOC biasa,” katanya.

Untuk memastikan kondisi ini, Infovet juga mencari informasi langsung dengan menghubungi beberapa peternak besar yang menyediakan DOC. Hasilnya, dari tiga peternak yang dihubungi ternyata memang tidak menyediakan DOC parents stock ayam kampung unggulan. Mereka hanya menyediakan DOC ayam kampung untuk pedaging.

Hanya ada satu peternak yang menyediakan indukan ayam KUB. Cara membelinya harus satu paket, berisi satu indukan pejantan dan lima indukan betina umur sekitar lima bulan. Harga per paket mencapai Rp 750 ribu. Dalam sebulan pemeliharaan tambahan, sudah bisa menghasilkan telur fertil atau siap tetas.

“Di daerah sini kalau DOC parents stock enggak jual, Pak. Saya cuma jual DOC ayam KUB untuk pedaging saja. Tapi kalau ada yang mau beli indukan masih bisa dilayani, tapi sangat terbatas, karena stoknya cuma sedikit,” ujar Dani, peternak penyedia bibit ayam KUB di Kota Pemalang, kepada Infovet.

Minat Jadi Peternak
Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang ini, membuka usaha merupakan salah satu jalan terbaik untuk bisa tetap berpenghasilan. Banyaknya postingan konten video di channel YouTube tentang berbagai inspirasi usaha cukup membantu dan memandu para peternak pemula.

Bagi pemula, beternak ayam kampung tampaknya menjadi pilihan. Selain tak terlalu sulit, untuk usaha skala rumahan tak membutuhkan lahan yang luas. Cukup memanfaatkan sisa lahan belakang rumah pun jadi.

Maraknya usaha peternakan ayam kampung unggulan skala rumahan berdampak positif bagi para penyedia bibit. “Memang usaha ayam kampung unggulan seperti ayam Joper atau ayam Ulu, ayam KUB, sekarang peminatnya terus bertambah,” ujar Riko Saputro, peternak di Blitar, Jawa Timur, kepada Infovet.

Menurut Riko, ada sejumlah kelebihan dari ayam kampung jenis unggulan. Dari sisi pemeliharaan pada umur  50-60 hari ayam ini bisa dipanen. Masing-masing jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, dibanding dengan broiler, pemeliharaan ayam hasil silangan seperti Joper dan Ulu relatif lebih mudah.

Salah satu kelebihannya dari sisi daging, ayam Ulu termasuk gurih saat dimasak, sehingga banyak disukai orang. Kelebihan lainnya adalah dagingnya lebih banyak dan memiliki rasa seperti ayam kampung. Walaupun harganya lebih mahal, minat terhadap ayam jenis ini terus meningkat.

Ayam jenis ini juga dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan daging ayam kampung. Tapi karena masih tergolong baru, jenis ayam ini masih belum banyak diternakkan. “Karena itu, permintaan pasar cukup besar,” ujar Riko.

Menurutnya, selain ayam Joper dan Ulu, membuka usaha ayam Arab saat ini mulai menjadi tren di kalangan peternak skala kecil. Tetapi rupanya masih belum banyak informasi yang tersedia mengenai budi daya ayam Arab. Karena itu, tak heran jika banyak peternak pemula merasa bingung akan seluk-beluk usaha perternakan ayam Arab tersebut.

“Perusahaan kami merupakan salah satu tempat yang mampu membantu suplai DOC ayam Arab hingga kuantitas besar ke seluruh Indonesia,” ujarnya. Pengusaha muda ini juga memastikan sanggup membantu memberikan perkiraan modal usaha, keuntungan, serta tips dalam membudidayakan ayam Arab petelur hingga menghasilkan nilai jual yang bermanfaat.

Pasar Terbuka 
Minimnya penyedia DOC parents stock ayam kampung atau DOC bakal indukan, sudah pasti menjadi peluang besar bagi para pemilik modal. Pasarnya sangat terbuka luas. Betapa tidak, cobalah simak data yang disuguhkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Data BPS per Maret 2024, menyebutkan bahwa produksi per tahun ayam broiler mencapai 3.168.325.176 (3,1 miliar) ekor, sedangkan produksi ayam kampung baru 308.601.685 (308, 6 juta) ekor per tahun.

Yang menjadi pertanyaan, apa yang menyebabkan para breeder enggan menjual DOC parents stock ayam kampung? Rupanya ada jawaban yang dinilai masuk akal oleh sebagian breeder ayam kampung unggulan.

“Saya ini breeder, kalau saya jual DOC calon indukan juga, waduh bisa jadi pesaing berat saya di sini. Makanya, ini umum, jarang sekali breeder mau jual DOC calon indukan atau parents stock,” ujar Dani.

Nah, bagi pemilik modal yang ingin terjun ke bisnis peternakan sebagai penyedia bibit ayam, masih banyak celah lain yang bisa dikembangkan. Untuk pemula, bisa memulai dari skala kecil lebih dulu. Sambil mempelajari bagaimana beternak ayam yang baik, perlu juga lakukan survei potensi pasarnya.

Selain itu, juga disarankan untuk banyak belajar dari para peternak berpengalaman. Jejaring sesama peternak ayam kampung perlu dimiliki, karena akan banyak membantu jalannya usaha. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet Daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

PASAR PAKAN TERNAK KAZAKHSTAN TUMBUH SAAT RUSIA KEHILANGAN AKSES KE UE

Kazakhstan memperluas ekspor rapeseed dan bungkil bunga matahari ke Uni Eropa (UE), memanfaatkan putusnya blok tersebut dengan Rusia.

Kazakhstan telah menggantikan Rusia sebagai pemasok bungkil kedelai ke UE, Evgeniy Karabanov, kepala departemen analitis Grain Union of Kazakhstan, mengatakan kepada kantor berita lokal APK Novosti.

Selain itu, negara tersebut juga meningkatkan ekspor bungkil bunga matahari dan minyak. Pada tahun 2024, Kazakhstan, untuk pertama kalinya, masuk dalam daftar 3 pemasok bungkil bunga matahari teratas ke UE, ungkap Karabanov.

Kazakhstan, eksportir gandum terkemuka di Asia Tengah, secara strategis mengalihkan fokusnya pada industri biji-bijian, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi biji minyak secara signifikan di tahun-tahun mendatang, seperti yang diungkapkan Karabanov. “Pendapatan ekspor dari penjualan minyak, makanan, dan kue mencapai $562 juta pada tahun 2024. Kazakhstan berencana untuk meningkatkan ekspor menjadi $1 miliar per tahun dalam beberapa tahun mendatang,” kata Karabanov.

Pembatasan impor produk pertanian Rusia ke UE terus diperketat. Parlemen Eropa telah menyetujui kenaikan bea masuk sebesar 50% untuk makanan ternak, cuka, gula, dan pakan ternak dari Rusia dan Belarus. Bea masuk untuk pupuk akan naik sebesar 6,5%. Tarif baru tersebut masih perlu diadopsi oleh sidang pleno Parlemen Eropa pada tanggal 22 Mei agar dapat mulai berlaku.

EKSPOR DAGING BABI RUSIA TUMBUH PADA Q1 BERKAT TIONGKOK

Pada kuartal pertama tahun 2025, Rusia disebut telah mengekspor 76.000 ton daging babi, meningkat 72% dari tahun sebelumnya. Dari segi nilai, ekspor tumbuh hampir 2 kali lipat menjadi US$180 juta, Agroexport, sebuah badan pemerintah Rusia yang memfasilitasi ekspor, telah melaporkan.

Para pejabat mengindikasikan bahwa pertumbuhan tersebut sebagian besar didorong oleh permintaan dari Tiongkok. Peningkatan ekspor ke Tiongkok, yang dikatakan telah dimulai pada Maret 2024, cukup besar. Menurut Agroexport, pada kuartal pertama tahun 2025, ekspor akan tumbuh dengan faktor 130, mencapai sekitar US$32 juta.

Vietnam, salah satu pasar utama daging babi Rusia, juga akan menggandakan pembelian. Ekspor ke Belarus meningkat sebesar 53%, menurut Agroexport.

Jangkauan industri babi Rusia juga meluas, demikian menurut laporan Agroexport. Selama kuartal pertama tahun 2025, Rusia mengekspor daging babi ke 43 pasar, naik dari 32 pasar pada tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan oleh Ilya Ilyushin, kepala Agroexport, dalam pernyataan lembaga tersebut.

Hal itu didukung oleh Yuri Kovalev, ketua Persatuan Produsen Daging Babi Rusia (RUPP). Dalam wawancara dengan Forbes cabang Rusia, ia mengatakan bahwa ekspor daging babi tumbuh secara menyeluruh.

PERUSAHAAN PAKAN TERNAK FORFARMERS MELAPORKAN PERTUMBUHAN LABA

Perusahaan pakan ForFarmers menjual lebih banyak pakan dan memperoleh lebih banyak laba pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan yang berkantor pusat di Belanda ini melaporkan hal ini dalam pembaruan triwulanan. Baik volume, pendapatan finansial, maupun laba meningkat.

Pertumbuhan di ForFarmers terutama disebabkan oleh akuisisi dan kemitraan. Tahun lalu, ForFarmers mengakuisisi perusahaan produk sampingan Van Triest. Tahun ini, perusahaan patungan diluncurkan di Jerman dengan perusahaan Jerman Team Agrar. Di Inggris Raya, penjualan pabrik pakan majemuk di Burston telah selesai, setelah mendapat persetujuan dari otoritas persaingan usaha Inggris.

Total volume pakan yang dijual meningkat sebesar 17,5% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu, terutama karena akuisisi Van Triest. Jika mengabaikan akuisisi pun pertumbuhan sebesar 1,3% tetap ada. Penjualan pakan majemuk naik sebesar 3,5%, terutama berkat perusahaan patungan yang disebutkan di atas di Jerman. Ada juga pertumbuhan otonom dalam pakan majemuk, dengan peningkatan sebesar 1,1%. Tidak disebutkan secara pasti di mana volume ini dijual – apakah di dalam atau di luar Belanda. Namun, ForFarmers menyimpulkan bahwa ia memperoleh pangsa pasar di pasar pakan Belanda yang menyusut.

Pendapatan finansial meningkat lebih besar daripada volume. Tumbuh sebesar 9,1% menjadi €754 juta. Laba kotor 11,2% lebih tinggi, mencapai €138 juta. Laba operasi (underlying EBIT) meningkat sebesar 61%. ROACE (Return on Average Capital Employed) meningkat dari 13% menjadi 13,8%. Ini adalah metrik yang digunakan ForFarmers untuk menilai profitabilitas modal yang diinvestasikan selama periode sebelumnya.

Menurut ForFarmers, harga bahan baku tidak berubah secara struktural pada kuartal pertama, tetapi volatilitas telah meningkat karena perkembangan geopolitik.

VETEASE LEBIH EFEKTIF TANGANI SKIN DISORDER PADA HEWAN

Seminar dihadiri oleh para dokter hewan dari berbagai pet clinic di Jabodetabek. (Foto-foto: Infovet/NDV)

PT Tiga Inovasi Medika, anak perusahaan Fenanza yang bergerak di bidang alat medis hewan kesayangan, mengadakan seminar dan workshop internasional yang berlangsung selama dua hari.

Seminar bertajuk “Evidence-Based Approaches and Treatment Update for Skin Disorders” diadakan pada Senin (19/5) di IPB International Convention Center, Bogor.

“Kami percaya bahwa penyakit kulit adalah salah satu alasan teratas klien datang ke praktik dokter hewan. Tujuan perusahaan kami adalah membantu bisnis hewan kesayangan untuk tumbuh. Sehingga kami berfokus pada kebutuhan bisnis hewan kesayangan,” kata Direktur PT Tiga Inovasi Medika, Drh Andre Firmansyah MSc, saat membuka seminar.

Turut membuka seminar adalah Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI), Drh Siti Komariah.

VetEase untuk Beragam Kebutuhan Terapi

Narasumber pertama adalah Assistant Manager-Sales Team Recens Medical Inc, Jay Mun, yang memperkenalkan VetEase, alat untuk anti-inflammatory treatment pada hewan.

“Di kedokteran hewan teknologi cryotherapy bukanlah hal baru. Namun teknologi VetEase lebih unggul dibanding cryotherapy karena menggunakan rapid precision temperature control. Sehingga mudah untuk mengatur suhu dan waktunya, juga mampu mencapai suhu yang diinginkan hanya dalam 2-3 detik,” jelas Jay Mun.

“Perangkat dengan teknologi yang sangat canggih ini, cara kerjanya mengubah larutan menjadi partikel es kecil sekecil 30 mikrometer, lalu diaplikasikan menggunakan spray jet. VetEase memiliki tiga mode yang mudah untuk diganti-ganti.”

IN (IceNeedling) Mode memiliki kontrol suhu 2° C. Berfungsi untuk mereduksi inflamasi dan menyembuhkan luka, sekaligus treatment alopecia X, atopic dermatitis, chronic dermatitis, allergic dermatitis, dan LPP. Mode ini sangat efektif, lembut, dan bebas stres untuk hewan.

VetEase mengandung lebih dari 97% exosome murni, lebih besar dibanding produk serupa di pasaran dengan kurang dari 70% exosome. VetEase memberikan treatment tanpa obat. Ampuh sebagai treatment untuk kondisi kulit yang sulit dan resistan terhadap treatment konvensional.

Jay Mun mencontohkan penggunaan IN Mode pada hewan salah satunya adalah kucing yang luka jaringan kulitnya, mengalami defisiensi kulit, dan regenerasi kulit berjalan lambat. Tidak ada perbaikan meskipun sudah ditangani dengan terapi dan obat-obatan.

Ketika diberikan aplikasi VetEase IN Mode + VexoHeal 1 ml sebanyak dua kali dalam dua minggu, segera terlihat perbaikan. Kecepatan regenerasi jaringan yang rusak meningkat, luka sembuh lebih cepat, dan terjadi regenerasi menyeluruh.

CX (cooling) Mode memiliki kontrol suhu -5 hingga 5° C untuk mempertahankan suhu kulit selama jangka waktu tertentu guna memberikan efek terapeutik. Digunakan sebagai treatment gatal-gatal, pereda sakit, blepharitis, dan interdigital dermatitis.

Jay Mun mencontohkan pengaplikasian CX Mode pada anjing jenis Shih Tzu yang menderita interdigital dermatitis dengan bercak kemerahan dan gatal-gatal. Setelah treatment dengan VetEase CX Mode, suhu -5° C selama 10 detik, seminggu sekali dalam empat minggu segera tampak perbaikan yang signifikan. Terjadi penurunan PVAS skor dari 6 ke 2 dan Erythema skor dari 9 ke 4.

FX (freezing) Mode memiliki kontrol suhu -79° C, merupakan cryosurgery mode untuk lesion removal yang presisi. Dengan suhu hingga serendah -79° C, maka selain mati, sel kulit akan beku sehingga mudah dilepas.

Contoh pengaplikasian VetEase FX Mode adalah pada anjing betina jenis Bichon Frise berumur lima tahun. Menderita tumor yang mengalami pembengkakan dan penonjolan. Diaplikasn FX Mode seminggu sekali selama dua minggu. Hasilnya tumor bisa diangkat tanpa anestesi dan pendarahan.

Assistant Manager-Sales Team Recens Medical Inc, Dima Yoo, turut mempresentasikan studi kasus kesuksesan penggunaan VetEase di berbagai negara. Salah satunya di Italia, dimana Dr Luisa Cornegliani Dip ECVD, dari Clinica Veterinaria San Siro Anicura, menangani kucing betina dengan masalah lesi kulit di punggung. Lesi tersebut sudah berumur enam bulan dan beberapa perawatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.

VetEase (Exosome) diaplikasikan sekali seminggu dan pada minggu 1-2 mulai terlihat perbaikan. Minggu 3-4 penyembuhan lesi semakin cepat dan di minggu 5-6 luka sembuh sepenuhnya.

Workshop Cryotherapy dan Stem-Cell

Narasumber selanjutnya adalah Dr Kim Ha Jung PhD DVM, dari Chonnam National University. Membawakan materi Atopic Dermatitis in Dogs: Update. Dipaparkannya beberapa studi kasus dimana masing-masing menggunakan treament berbeda, dan salah satunya mengaplikasikan VetEase Exosome.

Kim juga menjadi coach di workshop yang merupakan kelanjutan dari seminar. Yaitu “Hands-On Diagnosis and Treatment with Cryotherapy and Stem-Cell in Veterinary Practice” yang dilaksanakan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan IPB pada Selasa (20/5).

Seminar juga diikuti dengan sesi tanya jawab yang dengan antusias diminati oleh para peserta, para dokter hewan dari berbagai klinik hewan di Jabodetabek. (ADV)

EKSPOR UNGGAS HALAL RUSIA MENINGKAT PESAT

Rusia meningkatkan ekspor unggas halal lebih dari dua kali lipat pada tahun 2024, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan penjualan pada akhir dekade ini.

Pada tahun 2024, ekspor makanan halal Rusia meningkat 80% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai US$382 juta, wakil menteri pertanian pertama Elena Fastova menguraikan dalam sebuah konferensi industri di Kazan, Rusia.

Unggas menyumbang lebih dari setengah ekspor halal Rusia – US$211 juta pada tahun 2024, dibandingkan dengan US$105 juta pada tahun sebelumnya. Segmen lain menunjukkan peningkatan yang lebih kecil dalam pengiriman. Misalnya, ekspor daging sapi halal naik dari US$41 juta pada tahun 2023 menjadi US$74 juta tahun lalu, sementara ekspor daging domba naik sedikit dari US$36 juta menjadi US$41 juta dan produk halal siap pakai dari US$9 juta menjadi US$13 juta, Fastova memperkirakan.

"Negara-negara konsumen utama [makanan halal Rusia] adalah Arab Saudi, UEA, dan Iran. Kami juga tengah mengembangkan ekspor produk halal ke Aljazair, Kuwait, Yordania, dan Mesir," imbuh Fastova.

Rusia juga tengah berjuang untuk mendapatkan sertifikasi berdasarkan standar halal yang paling umum. Menurut Fastova, saat ini terdapat 6 pusat sertifikasi halal yang beroperasi di Rusia. Pasar halal global tersegmentasi oleh sistem sertifikasi yang berbeda. Arab Saudi, UEA, Turki, CIS, dan Indonesia memiliki standar halal yang berbeda.

Rusia baru saja memulai perjalanannya untuk memperluas ekspor pertanian dan pangan ke negara-negara Islam, menurut pejabat setempat. Potensi ekspor pangan halal Rusia diperkirakan mencapai US$26 miliar per tahun, ungkap Ilya Iliyshin, kepala Agroexport, sebuah badan pemerintah yang memfasilitasi ekspor pertanian, dalam acara yang sama.

Menurut studi pemasaran yang dikutip oleh Iliyshin, permintaan global untuk pasar makanan halal diperkirakan mencapai US$1,4 triliun per tahun, dengan 30% dari uang ini dibelanjakan di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Pasar produk halal merupakan salah satu segmen yang tumbuh paling cepat di pasar makanan global, yang dikaitkan dengan peningkatan jumlah umat Muslim, yang merupakan 25% dari populasi dunia,” kata Iliyshin.

Rusia tengah berupaya memasuki pasar Malaysia, yang juga memiliki sistem sertifikasi halal independen. Berdasarkan proyeksi pemerintah, ekspor makanan halal Rusia akan terus tumbuh setidaknya hingga tahun 2030.

Memperluas ekspor makanan halal merupakan target yang ditetapkan di tingkat pemerintah. Otoritas Rusia melakukan upaya terkoordinasi untuk membantu eksportir Rusia menjangkau pasar-pasar baru. “Kementerian Pertanian siap untuk secara efektif mengatur komunikasi antara perusahaan-perusahaan eksportir dan mitra-mitra internasional,” tegas Fastova.

MEMELIHARA AYAM KUB MENGUNTUNGKAN? INI FAKTA DAN STRATEGINYA

Memelihara ayam KUB di Indonesia terus meningkat. (Foto: Istimewa)

Memelihara ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) semakin diminati peternak di berbagai daerah. Ayam hasil rekayasa genetik dari Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) ini dikenal memiliki banyak keunggulan dibanding ayam kampung biasa. Tapi pertanyaannya, apakah betul memelihara ayam KUB cepat memberikan keuntungan?

Ayam KUB dan Keunggulannya
Beberapa informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa ayam KUB merupakan ayam lokal hasil pemuliaan yang dikembangkan oleh Balitbangtan dengan tujuan meningkatkan produktivitas ayam kampung. Memiliki keunggulan utama di antaranya cepat bertelur mulai usia lima bulan, produktivitas telur tinggi bisa mencapai 180-200 butir/tahun, rasa daging seperti ayam kampung tetapi pertumbuhan lebih cepat, dan tingkat kematian rendah, cocok untuk peternakan skala kecil (rumahan) maupun besar.

Perbandingan Ayam KUB dan Ayam Kampung.

Aspek

Ayam KUB

Ayam Kampung

Umur Bertelur

5-5,5 bulan

6-7 bulan

Produksi Telur

160-180 butir/tahun

60-100 butir/tahun

Konversi Pakan

Lebih efisien

Kurang efisien

Daya Tahan

Cukup tinggi

Tinggi

Harga Jual Telur

Rp 1.800-2.200/butir

Rp 2.000-2.500/butir

Berbagai sumber.

Karena keunggulan inilah ayam KUB dianggap sebagai solusi modern bagi peternak ayam kampung. Adapun kelebihan lainnya yakni dari sisi efisiensi biaya produksi. Dari estimasi kasar untuk memulai usaha 100 ekor ayam KUB petelur, peternak pemula bisa mengawalinya dengan membeli bibit (DOC) ayam KUB (Rp 2,5 juta); persiapan kandang dan peralatan (Rp 3 juta); pakan tiga bulan awal (Rp 3,5 juta); vaksin dan obat-obatan (Rp 500 ribu). Namun begitu, angka di atas bisa lebih murah tergantung daerah dan kesiapan jika kandang sudah tersedia atau menggunakan bahan lokal.

Dari situ keuntungan bisa diperoleh ketika ayam KUB mulai bertelur saat usia 5-6 bulan. Dalam satu tahun seekor ayam KUB bisa menghasilkan rata-rata 180-200 butir telur. Jika diambil contoh dari 100 ekor ayam KUB produksi telurnya 100 ekor x 180 telur = 18.000 butir/tahun, harga jual rata-rata telur ayam kampung Rp 2.000/butir, sehingga omzet per tahun bisa mencapai Rp 36 juta. Dikurangi biaya pakan dan operasional tahunan sekitar Rp 15-18 juta, maka peternak bisa memperoleh laba bersih hingga Rp 15-20 juta/tahun bahkan lebih jika pemasaran dilakukan dengan baik atau menjual bibit DOC.

Dengan manajemen yang baik, BEP bisa dicapai dalam waktu 7-8 bulan, bahkan lebih cepat jika peternak menjual telur secara langsung ke konsumen, menjual ayam afkir (usia 1-1,5 tahun) sebagai ayam potong, dan bisa menghasilkan bibit DOC dari indukan sendiri. Ini artinya, memelihara ayam KUB tergolong menguntungkan.

Sementara untuk simulasi beternak 100 ekor ayam KUB betina membutuhkan modal awal sekitar Rp 4,8 juta dengan rincian bibit ayam KUB umur 1 bulan Rp 10.000 x 100 = Rp 1 juta, pakan tiga bulan (1 kg/ekor/bulan, harga Rp 7.000/kg) 300 kg x Rp 7.000 = Rp 2,1 juta, kandang sederhana dan peralatan Rp 1,5 juta, serta obat/vaksin Rp 200 ribu. Adapun pendapatan dari panen telur per tahun 100 ekor x 160 telur = 16.000 butir, harga jual rata-rata Rp 2.000/butir = Rp 32 juta/tahun. Keuntungan kotor tahunan Rp 32 juta dikurangi modal Rp 4,8 juta = Rp 27.200.000.

Angka tersebut di atas belum termasuk biaya operasional tambahan, tenaga kerja, atau risiko penyakit. Namun secara kasar, dalam waktu enam bulan peternak sudah bisa mulai balik modal dan meraih keuntungan bersih secara berkelanjutan.

Tips Memelihara Ayam KUB
Agar sukses dalam memelihara ayam KUB, berikut ada beberapa langkah-langkah panduan praktis untuk memulai usaha ayam KUB dari awal:

• Tentukan tujuan peternakan: Apakah ingin fokus ke petelur, pedaging, atau pembibitan (DOC). Menentukan tujuan sejak awal akan membantu dalam menyusun rencana pakan, pemilihan kandang, dan target pasar.

• Siapkan lokasi kandang: Pastikan lokasi memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari pemukiman padat, serta memiliki akses air bersih. Buat kandang dengan sistem terbuka atau semi intensif untuk memaksimalkan kenyamanan ayam.

• Beli bibit yang berkualitas: Pilih bibit Ayam KUB dari sumber terpercaya, misalnya Balitbangtan, UPT Dinas Peternakan, atau peternak mitra yang tersertifikasi.

• Manajemen pakan yang efisien: Gunakan kombinasi pakan pabrikan dan pakan lokal seperti dedak, jagung giling, ampas tahu, dan daun pepaya untuk menekan biaya.

• Perhatikan kesehatan dan vaksinasi: Buat jadwal vaksinasi sejak awal (misalnya untuk vaksinasi ND, AI, gumboro) serta siapkan obat-obatan umum untuk diare, pilek, atau luka.

• Monitoring dan catat data harian: Catat jumlah telur, konsumsi pakan, dan kondisi ayam setiap hari. Data ini sangat penting untuk evaluasi dan pengambilan keputusan.

• Pasarkan hasil ternak secara cerdas: Manfaatkan grup di media sosial, lingkungan sekitar, ataupun komunitas peternak lokal untuk menjual telur, DOC, maupun ayam afkir. Buat nama brand kecil untuk meningkatkan kepercayaan.

Walau demikian, ada beberapa tantangan yang harus diwaspadai di antaranya harga pakan yang fluktuatif, kebutuhan perkandangan, hingga serangan penyakit seperti Newcastle disease (ND). Namun dengan menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik dan menjaga kebersihan kandang, serta vaksinasi yang tepat, hal tersebut bisa diminimalisir.

Keuntungan memelihara ayam KUB telah dirasakan oleh Sumarno, salah satu peternak ayam KUB di Sleman, DIY. Ia mengaku bisa balik modal dalam waktu enam bulan pemeliharaan.

“Dulu saya coba 50 ekor ayam KUB, sekarang sudah 300 ekor. Dalam waktu enam bulan saja saya sudah bisa balik modal. Yang penting disiplin kasih pakan dan jaga kebersihan kandang,” katanya.

Memelihara ayam KUB bisa cepat menguntungkan terutama jika dikelola dengan baik dan efisien. Dalam waktu 6-7 bulan, peternak sudah bisa menikmati hasil panen telurnya. Kombinasi antara produktivitas tinggi, efisiensi pakan, dan harga jual yang menarik menjadikan ayam KUB pilihan cerdas di tengah permintaan pasar akan produk ayam kampung yang sehat dan alami.

Gambaran peternak ayam KUB lainnya yakni Arif Santoso di Boyolali, Jawa Tengah, yang memelihara 500 ekor ayam KUB petelur semi-intensif dengan sumber pakan kombinasi pabrikan dan dedaunan lokal mencapai hasil yang menggiurkan. Produksi telur per bulan sekitar 7.000 butir dengan harga jual rata-rata Rp 2.000/butir. Omzet bulanan yang diperoleh mencapai sekitar Rp 14 juta. Laba bersih setelah dikurangi biaya-biaya operasional antara Rp 6-7 juta/bulan.

Kunci keberhasilan menurut Arif, “Yang penting konsisten. Kandang bersih, ayam sehat, pakan cukup, dan pemasaran harus kreatif. Saya juga sering ikut pelatihan dari dinas peternakan.”

Peluang Masih Terbuka
Permintaan ayam kampung di Indonesia terus meningkat karena masyarakat semakin sadar akan kualitas gizi dan rasa daging yang alami. Ayam KUB yang memiliki karakter ayam kampung menjadi solusi cerdas untuk memenuhi permintaan tersebut.

Pasar potensial untuk produk ayam KUB berasal dari telur yang banyak diminati untuk konsumsi rumah tangga dan terapi herbal, dagingnya yang juga banyak digemari baik untuk hidangan restoran, katering, dan hajatan, hingga DOC-nya yang juga banyak dicari oleh peternak pemula.

Selain pasar lokal, beberapa wilayah di Indonesia bagian timur bahkan kekurangan suplai ayam kampung dengan genetik unggul. Ini menjadi peluang besar jika peternak siap memperluas distribusi.

Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan setempat harus terus mendorong program pembibitan ayam KUB sebagai solusi ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi pedesaan. Beberapa bentuk dukungan seperti pelatihan dan pendampingan peternak, bantuan bibit dan pakan awal, kemitraan dengan koperasi peternakan, serta program kredit usaha rakyat (KUR) khusus peternakan bisa lebih digencarkan. Peternak yang aktif mengikuti program tersebut berpeluang mendapatkan fasilitas dan akses pasar yang lebih luas.

Sebab, ayam KUB bukan hanya unggul dalam hal produksi, tetapi juga memiliki daya tahan dan nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, peternak juga bisa memanfaatkan hal lainnya seperti membuat pupuk organik dari kotoran ayam, mengolah telur retak menjadi telur asin atau telur herbal, hingga menjual pakan fermentasi buatan sendiri kepada peternak lain. Upaya tersebut dilakukan agar peternakan tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan saja, tetapi menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan.

Bagi yang ingin memulai usaha peternakan dengan modal relatif ringan tapi hasil cukup menjanjikan, beternak ayam KUB bisa menjadi pilihan karena peluang pasarnya masih terbuka lebar. Asal, dikelola dengan manajemen yang baik, pakan yang efisien, dan strategi pemasaran yang aktif. ***

Ditulis oleh:
Sudjono, pengamat peternakan 
Dirangkum kembali oleh Tim Redaksi Infovet

TAK USAH TAKUT ICIP-ICIP DAGING “SI IMUT”

Sate kelinci yang menggugah selera, mirip dengan sate ayam. (Foto: instagram/@rumahsateee)

Tekstur dagingnya lembut, kandungan gizinya juga luar biasa. Di balik lezat olahannya, peluang dijadikan usaha masih menjanjikan karena pelaku usahanya masih langka. Minat mencoba?

Daging yang satu ini tidak banyak yang menjual. Selain tak begitu populer, peternak hewan ternak ini juga masih tergolong langka. Daging kelinci, sebagai sumber protein, masyarakat belum begitu banyak yang mengonsumsi. Beragam alasan muncul, ada yang tak tega melihat hewan yang imut dipotong dan diambil dagingnya, ada juga yang masih ragu dengan rasanya.

Selain itu, tak banyak orang yang terbiasa mengolah daging hewan yang tergolong pengerat ini. Padahal, menurut para penikmatnya, olahan daging hewan yang memiliki nama latin Oryctolagus cuniculus ini, nikmatnya bukan main. Teksturnya dagingnya empuk dan gurih dengan paduan bumbu rempah.

Meski tergolong menu lezat, namun tak banyak rumah makan yang menyediakan olahan daging kelinci. Hanya rumah makan di kota-kota tertentu saja yang menyediakan. Jika tinggal di Bogor, Jawa Barat, di sana ada beberapa warung sate yang menyediakan sate kelinci.

Salah satunya warung Sate Kelinci Kang Ibing. Lokasinya di jalan Veteran, Panaragan, Pasir Kuda. Warung sate ini cukup terkenal di seputaran wilayah Bogor. Di kedai ini tak hanya sate kelinci yang dijual, tetapi juga tersedia sate kambing dan sate ayam.

Ada juga Saung Indira yang lokasinya di Jalan Raya Sindang Barang, Bogor Barat. Warung yang satu ini mempunyai menu andalan antara lain sate kelinci, bakso kelinci, dan nugget kelinci. Namun dari pengamatan Infovet, di warung ini kebanyakan pengunjung memesan sate kambing. Hanya orang tertentu saja yang memesan sate kelinci.

“Kalau kambing kan memang untuk dipotong, tapi kelinci itu umumnya dipelihara karena lucu. Mungkin itu yang membuat orang masih belum banyak yang suka konsumsi,” ujar Wusono, peternak kelinci pedaging dan kelinci hias dari Bantul, Yogyakarta kepada Infovet.

Menurutnya, meski sudah jadi olahan, tak banyak orang yang mau mengonsumsi daging kelinci. Mungkin karena belum terbiasa. “Kalau sudah pernah mencoba dan tahu lezatnya daging kelinci, mungkin jadi terbiasa,” tambahnya.

Banyak Manfaat 
Wusono mengaku sudah 10 tahun lebih menekuni usaha ternak kelinci pedaging. Dari hasil ternaknya, dia mensuplai ke beberapa warung makan di sekitaran Kota Bantul. Wusono menjualnya dalam bentuk karkas atau daging utuh.

Menurutnya, di sekitar Bantul banyak macam olahan daging kelinci yang disajikan di warung-warung, mulai dari sate, gulai, dendeng, abon, hingga diolah menjadi nuget. Harga seporsi sate kelinci pun bisa mencapai Rp 40.000, berisi 10 tusuk sate.

Daging kelinci sebenarnya bisa menjadi alternatif sumber protein hewani, khususnya jika harga-harga daging ternak lainnya meningkat atau sulit didapat. Prof Dr Husmy Yurmiati Ir MS, Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad, menyebutkan dari segi kesehatan daging kelinci memiliki banyak manfaat. Tekstur daging kelinci hampir sama dengan daging ayam, bertekstur halus dan berwarna putih.

Daging kelinci memiliki kadar protein yang sama dengan daging ayam namun memiliki kadar kolesterol yang rendah, sehingga cocok dikonsumsi bagi penderita darah tinggi, jantung, dan kolesterol. Daging ini juga bisa diolah menjadi penganan apa saja, seperti sate, bakso, burger, nuget, tongseng, bakso tahu, hingga abon.

Kelinci juga bisa menjadi alternatif bagi pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia. Ahli gizi ini pernah melakukan penelitian tentang itu. Ada lima potensi yang bisa dihasilkan dari seekor kelinci, yakni food (makanan), fur (kulit bulu), fancy (binatang hias), fertilizer (pupuk), dan laboratory (penelitian), melansir dari unpad.ac.id.

Mudah Dicerna Tubuh
Kenikmatan olahan daging kelinci juga setara dengan kandungan gizi pada daging ini. Situs kesehatan Rise and Shine Rabbitry menyebutkan, kelinci memiliki daging putih dengan nutrisi terbaik dibandingkan dengan hewan lain yang memiliki daging putih. Daging kelinci mengandung lebih banyak protein yang mudah dicerna oleh tubuh. Dibandingkan dengan daging hewan lainnya, daging kelinci mengandung lemak yang lebih sedikit.

Daging kelinci juga mengandung sedikit kalori. Situs kesehatan ini bahkan menyebutkan, daging kelinci “hampir” bebas kolesterol. Maka, cukup baik untuk dikonsumsi tanpa khawatir daging tersebut akan berbahaya untuk jantung bagi penikmatnya. Daging kelinci mengandung kadar garam atau sodium yang lebih sedikit. Namun, kandungan kalsium dan fosfornya lebih banyak dibandingkan dengan daging hewan lainnya.

Secara fisik, jika mempertimbangkan rasio tulang dan daging, kelinci memiliki lebih banyak daging yang bisa dimakan. Daging kelinci memiliki rasa yang enak dan aroma yang tak terlalu kuat seperti halnya daging kambing atau sapi. Jadi, selain memiliki banyak kelebihan di atas, daging kelinci juga bermanfaat untuk kesehatan, karena mengandung lebih sedikit lemak, kolesterol, dan garam.

Peluang Usaha 
Di balik nikmatnya olahan daging kelinci, usaha kuliner berbahan daging yang satu ini juga memiliki prospek usaha cukup bagus. Dari riset Infovet di beberapa media online dan media sosial, usaha olahan daging kelinci memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Permintaan terhadap produk olahan kelinci semakin meningkat, terutama di kalangan masyarakat yang peduli dengan kesehatan dan mencari alternatif protein yang sehat.

Jika berminat menekuni usaha kuliner berbahan daging kelinci, berikut adalah beberapa alasan yang dapat menjadi acuan mengapa usaha olahan kelinci bisa menjadi peluang yang menjanjikan.

Pertama, daging kelinci rendah lemak dan kaya nutrisi, sehingga diminati oleh mereka yang ingin menjaga kesehatan. Di Indonesia, para pecinta kuliner semakin mencari makanan dengan cita rasa khas yang unik dan produk olahan kelinci dapat menjadi pilihan menarik. Permintaan produk olahan kelinci makin hari makin tinggi seiring meningkatnya kesadaran akan kebutuhan protein sehat.

Kedua, cara mengembangkan produk olahan kelinci. Jika tertarik untuk mengembangkan produk olahan kelinci dengan cita rasa khas, maka sebaiknya harus memahami pasar yang akan dituju terlebih dulu. Pelajari tren dan preferensi konsumen terkait produk olahan kelinci, baik lokal maupun internasional. Dengan memahami kebutuhan pasar, maka dapat menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen.

Ketiga, perlu mengembangkan resep dengan cita rasa khas, agar dapat bersaing dengan produk sejenis. Eksperimen dengan berbagai bumbu dan teknik memasak untuk menciptakan resep yang unik dan lezat bisa dilakukan. Tak perlu takut untuk mencoba hal-hal baru dan berinovasi agar produk tetap menarik bagi konsumen.

Keempat, lakukan promosi produk. Gunakan berbagai strategi pemasaran seperti media sosial dan kerja sama dengan restoran atau toko makanan untuk meningkatkan visibilitas produk. Berikan informasi yang jelas tentang keunggulan produk dan jadikan testimoni pelanggan sebagai daya tarik tambahan.

Kelima, bentuk jejaring pasar dan sumber bahan baku. Karena daging kelinci sebagai bahan baku utama, maka jalin hubungan dengan peternak kelinci lokal untuk mendapatkan pasokan daging kelinci yang berkualitas harus dilakukan. Bangun juga hubungan dengan pemasok bahan baku dan pihak-pihak terkait lainnya seperti distributor, toko makanan, dan restoran. Semakin luas jaringan, semakin besar peluang untuk mengembangkan olahan kelinci. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet Daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

GOTONG-ROYONG MENJAGA SALURAN CERNA AYAM YANG SEHAT

Performa produksi unggas sangat ditentukan kesehatan organ pencernaannya. (Foto: Istimewa)

Saluran cerna merupakan sistem tubuh yang berperan penting dalam performa unggas komersil. Saluran cerna terdiri dari paruh, esofagus, tembolok, proventrikulus, ampela, usus kecil, usus buntu, usus besar, dan kloaka. Makanan yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap dan menjadi nutrisi bagi peningkatan bobot tubuh dan perkembangan saluran reproduksi yang nantinya merupakan penghasil telur.

Performa produksi ke depan akan sangat ditentukan kesehatan oleh organ pencernaan tersebut. Oleh karena itu, gotong-royong untuk mengupayakan kesehatan saluran cerna penting untuk dilakukan.

Secara umum faktor yang dapat mengganggu kesehatan saluran cerna dapat dibedakan menjadi faktor infeksius dan non-infeksius.

Non-Infeksius
Faktor non-infeksius adalah faktor di luar agen penyakit yang dapat mengganggu kesehatan saluran cerna unggas. Umumnya faktor ini terkait erat dengan manajemen pemeliharaan, seperti:

• Kualitas pakan dan air: Kecukupan nutrisi akan membantu saluran pencernaan ayam mengalami perkembangan bobot dan ukuran yang baik. Bertambahnya jumlah vili usus dapat meningkatkan luas permukaan usus yang berfungsi untuk penyerapan zat-zat makanan dan ini baik untuk kesehatan ayam. Selain itu, kualitas air yang dikonsumsi juga berperan dalam menjaga kesehatan unggas. Air minum yang baik tidak berwarna dan tidak berbau, tidak mengandung logam berat berbahaya (Pb, Hg, As, dan lainnya), pH berkisar 6,0-8,0 dan tidak mengandung bakteri patogen.

• Stres: Dapat memengaruhi kesehatan pencernaan unggas sehingga menyebabkan penurunan nafsu makan dan feses berair. Banyak hal dapat menimbulkan stres pada unggas, seperti kandang terlalu padat, kadar amonia tinggi, cuaca ekstrem, pergantian pakan, transportasi, dan adanya infeksi penyakit. Selain itu, stres pada ayam dapat menyebabkan pelemahan sistem imun. Sistem imun berperan dalam mengenal, menghancurkan, dan menetralkan benda-benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh.

Pencegahan utama untuk melindungi saluran cerna dari berbagai penyakit infeksius adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2025. (SANBIO-MENSANA/ADV)

MENJAGA SALURAN PENCERNAAN TERNAK TETAP SEHAT

Ayam broiler. (Foto: Istimewa)

Di tengah kondisi ketidakpastian harga bahan baku pakan seperti jagung, bungkil kedelai, dan produk bahan baku impor atau lokal lainnya berdampak terhadap fluktuasi dan peningkatan harga pakan di pasaran.

Hal tersebut didukung dengan Keputusan Badan Pangan Nasional yang secara resmi menetapkan harga pembelian pemerintah untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp 5.500/kg, melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 18/2025. Ini merupakan tantangan bagi peternak dan nutrisionis dalam mencari alternatif sumber energi bahan baku pengganti jagung agar harga formulasi pakan masih terjangkau.

Michael H. Kogut dan Glenn Zhang, dalam bukunya berjudul “The Microbiomes of Humans, Animals, Plants, and the Environment” menyatakan bahwa dalam dua dekade terakhir, pakan yang dikonsumsi oleh hewan sangat memengaruhi kondisi mikrobiota usus, fisiologi, kekebalan tubuh, dan kesehatan saluran pencernaan.

Sementara itu, J. Pratt • J. Hromadkova • L. L. Guan dari Department of Agricultural, Food and Nutritional Science, University of Alberta, Edmonton, AB, Canada melakukan penelitian tentang “Mikrobiota Usus dan Gut Brain Axis pada Anak Sapi yang Baru Lahir” tentang jenis probiotik (psikobiotik) yang memengaruhi fungsi kognitif dan tumbuh kembang melalui sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), efek imun langsung, dan berbagai jalur saraf, hormonal, dan metabolik yang terkait dengan mikrobiota usus.

Evaluasi Faktor yang Pengaruhi Kesehatan Saluran Pencernaan
Presisi dalam pemilihan kualitas nutrisi pakan dan komposisi formulasi bahan baku pakan sangat penting untuk menunjang kesehatan saluran pencernaan. Pemilihan bahan baku pakan dapat dimulai dari menganalisis kandungan nutrisinya melalui analisis proksimat, saat ini sudah banyak tools pendukung seperti NIRs (Near-infrared spectroscopy) untuk melakukan analisis nutrisi bahan baku secara cepat.

Pemeriksaan antinutrisi pada... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2025.

Ditulis oleh:
Drh Henri E. Prasetyo MVet
Praktisi perunggasan, Nutritionist PT DMC

SOLUSI KESEHATAN SALURAN PENCERNAAN: FITOGENIK SEBAGAI BILE SALT HIDROLASE INHIBITOR

Infeksi saluran pencernaan (enteric diseases) telah menjadi masalah kesehatan dan juga ekonomi dalam industri peternakan, yang menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan, peningkatan mortalitas, dan biaya produksi. Berbagai bakteri patogen seperti Clostridium spp, Escherichia coli, Salmonella spp, merupakan penyebab utama infeksi saluran pencernaan unggas yang kerap ditemui.




YEAVITA, PROBIOTIC OF SACCHAROMYCES CEREVISIAE

Boost gut fermentation in aquatic animals, improving digestion and gut health
Enhance feed effciency, promoting better growth and health in fish and aquatic species



MONIMAX (MONENSIN + NICARBAZINE)

Monimax (Monensin + Nicarbazine)
Reveal your hidden potential



MEMPERINGATI HARI SUSU NUSANTARA, DPN SAMPAIKAN BEBERAPA USULAN

Hari Susu Nusantara diperingati setiap 1 Juni. (Foto: Istimewa)

Memperingati Hari Susu Nusantara pada 1 Juni 2025, Dewan Persusuan Nasional (DPN) melihat bahwa tujuan peringatan tersebut adalah untuk memacu perkembangan dan pertumbuan persusuan nasional berbasis peternakan sapi perah rakyat tampaknya masih sangat jauh dari yang diharapkan.

Ketua Umum DPN, Teguh Boediyana, dalam keterangan resminya pada peringatan tersebut, menyatakan bahwa ada beberapa indikator yang menyebabkan minimnya perkembangan dan pertumbuhan industri susu lokal.

Pertama, usaha peternakan sapi perah rakyat masih ditopang oleh usaha peternakan yang  tipologi usahanya sebagai sambilan. “Dalam arti, usahanya belum menjadi sebagai sumber pendapatan utama dari peternak,” sebutnya.

Kedua, usaha peternakan sapi perah rakyat sampai saat ini hanya mampu memenuhi kurang dari 20% dari kebutuhan susu nasional.

Ketiga, saat ini industri pengolahan susu dan juga usaha peternakan skala besar makin tumbuh dan berkembang sangat pesat. “Bahkan dapat dikatakan bahwa industri pengolahan susu mendominasi dan menguasai sektor persusuan nasional dan ketergantungan peternakan sapi perah rakyat pada industri pengolahan susu semakin besar,” imbuhnya.

Melihat kenyataan tersebut, pihaknya pun menyampaikan beberapa usulan kepada pemerintah, yakni meneguhkan komitmen untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah rakyat, sehingga dapat menjadi cabang utama dari para peternak dan menjadi basis kehidupan ekonomi mereka.

“Kemudian segera merealisasikan terbitnya Peraturan Presiden tentang persusuan nasional untuk menciptakan keseimbangan antara industri pengolahan susu dengan peternakan sapi perah rakyat yang berazaskan keadilan dan pemerataan kesempatan berusaha,” harapnya.

Adapun usulan lain yaitu meminta Presiden Prabowo Subianto segera merealisasikan janji politiknya untuk pembagian susu gratis bagi anak-anak sekolah yang nantinya dapat menjadi basis usaha peternakan sapi perah rakyat dan mengurangi ketergantungan pemasaran susu segar ke industri pengolahan susu. Program ini dapat menjadi pelengkap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sudah berjalan.

Serta segera merealisasikan rencana impor 1,5 juta sapi perah untuk penambahan populasi dan peningkatan skala pemilikan sapi perah oleh peternak rakyat yang saat ini hanya memiliki sapi rata rata 2-4 ekor. (INF)

MEMBUAT PENCERNAAN BEKERJA OPTIMAL

Hindari ayam dari kondisi stres. (Sumber: Poultryworld.net)

Agar nutrisi yang terkandung di dalam pakan dapat diserap sempurna, dibutuhkan sistem pencernaan yang bekerja optimal. Saluran pencernaan yang berfungsi secara optimal akan mampu memaksimalkan nilaip pemanfaatan ransum melalui proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Dalam aspek pemeliharaan ayam banyak sekali tantangan yang dihadapi peternak di masa kini. Masalah pada saluran pencernaan kerap terjadi, baik yang bersifat infeksius maupun non-infeksius, atau bahkan kombinasi keduanya.

Seperti yang pernah dialami oleh Supendi Agustiyanto, peternak broiler kemitraan asal Rumpin Kabupaten Bogor. Ketika kebijakan pakan non-AGP mulai diberlakukan dirinya merasa performa ayam di kandangnya menurun cukup drastis. Hal ini semakin rumit karena juga diperparah dengan cuaca ekstrem, sangat panas di siang hari dan dingin di malam hari.

“Awalnya ayam cuma diare, terus saya kasih obat antidiare, namun bukannya sembuh malah diare berdarah gitu. Kemudian saya langsung telepon TS obat untuk konsultasi dan ternyata ayam saya kena koksi,” tutur Supendi.

Saat itu ayamnya sudah berusia 25-an hari, walaupun bobot badan masih di bawah standar, Supendi langsung melakukan panen dini ketimbang merugi lebih dalam dan melakukan pembenahan, utamanya dalam manajemen pemeliharaan.

Membenahi Manajemen
Disampaikan oleh Nutrisionis CV Kawa Jaya Sakti, William Widjaya, bahwa pemikiran peternak harus diubah di zaman sekarang, utamanya soal pakan. Dengan kondisi seperti saat ini, banyak perusahaan pakan mencari alternatif pengganti AGP untuk membantu peternak dalam menjaga performa ayam di kandang.

“Mereka masih menganggap pakan merek A, B, dan lain sebagainya sudah enggak sebagus dulu. Padahal tiap formula berbeda, tinggal bagaimana peternaknya,” kata dia.

Lebih lanjut disampaikan, saat ini AGP sudah dilarang penggunannya, berarti peternak harus mengupayakan peningkatan dari segi pemeliharaan, misal dengan menggunakan kandang sistem semi tertutup atau full tertutup (closed house).

Hal senada juga disampailan oleh Drh Agustin Polana, seorang praktisi perunggasan. “Pemerintah sudah mengesahkan bahwa AGP tidak boleh, sekarang ayo kita benahi yang lain. Pakan bukan satu-satunya yang memengaruhi performa saluran pencernaan, masih ada yang lainnya. Intinya, kita percayakan nutrisi pada yang ahli.”

Banyak Penyebabnya
Selain pakan, ada beberapa faktor lain yang wajib diperhatikan agar saluran pencernaan sehat dan bekerja secara optimal. Pertama, akibat... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2025. (CR)

GANGGUAN EKUILIBRIUM GASTROINTESTINAL: DYSBIOSIS DAN GUT HEALTH

Gambaran patologi-anatomis problem dysbiosis lapangan sangatlah bervariasi, tergantung faktor penyebab yang umumnya lebih dari satu. Mulai dari perubahan dinding dan permukaan jaringan usus, kondisi lendir alias mukus yang ada, serta kondisi isi lumen usus. Oleh sebab itu, dalam menegakkan diagnosis lapangan terkait dengan dysbiosis haruslah dengan sistematika yang tepat dan secara holistik.

Oleh: Tony Unandar
Private Poultry Farm Consultant - Jakarta

Terminologi dysbiosis (dysbacteriosis) secara praktis mulai dikenal dan popular di tengah hingar-bingarnya kebijakan pelarangan penggunaan AGP (antibiotic growth promotor) dalam pakan ternak di banyak negara, termasuk Indonesia. Adalah Ducatelle et al., 2015; yang pertama kali mengemukakan pandangannya bahwa dysbiosis akan menjadi tantangan terselubung yang dahsyat dan tidak bisa dianggap enteng bagi aspek efisiensi industri perunggasan modern. Tulisan singkat ini selain berisi observasi dan diskresi penulis dalam mengulik kasus yang disebabkan multifaktor ini di lapangan, juga disertai pemahaman lebih lanjut melalui publikasi ilmiah yang tergolong paling gres.

Kesehatan Usus
Hippocrates (460-370 sebelum Masehi), bapak kedokteran purba pernah mengemukakan suatu dalil bahwa semua penyakit dimulai atau berasal dari saluran cerna, khususnya usus.  Pasca pakan non-AGP, dalil ini seolah memberikan inspirasi segar bagi beberapa peneliti perunggasan universal, dimana kondisi saluran cerna yang sehat (gut health) adalah dasar atau pondasi utama bagi kesehatan ayam modern, krusial untuk reaksi imunitas tubuh dan performa yang optimal, serta ekuilibrium fungsi-fungsi fisio-endokrin yang ujung-ujungnya adalah profit yang maksimal secara ekonomis (Shehata et al., 2022).

Untuk pertama kalinya pada 2016, kesehatan usus alias kesehatan saluran cerna didefinisikan sebagai suatu kondisi absennya pelbagai bentuk gangguan ataupun penyakit pada saluran cerna, sehingga kompetensi induk semang/hospes dalam mengekspresikan fungsi-fungsi fisiologisnya dapat terjadi secara optimal yang selanjutnya mampu meredam dengan baik dampak stresor yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Kogut, 2016).

Pada tahap lanjut, kesehatan usus didefinisikan sebagai suatu keadaan ideal yang stabil (steady state), dimana interaksi antara mikrobiom (mikrobiota usus) dan saluran usus berada dalam keadaan ekuilibrium yang simbiotik, dalam arti antara kesejahteraan hospes dan performa tidak lagi dibatasi oleh hal-hal terkait dengan disfungsi saluran usus itu sendiri (Celi et al., 2016).

Dari beberapa deskripsi di atas jelas bahwa secara holistik kesehatan usus terjadi akibat interaksi yang kompleks dan ekuilibrium dari pelbagai komponen, yaitu mikrobiota usus yang homeostatik (eubiosis), status umum hospes (dalam hal ini ayam) yang prima, dan kondisi lingkungan (environmental factors) yang ideal untuk menjaga kelangsungan kondisi homeostatik yang berkesinambungan (Wickramasuriya et al., 2022; Salahi et al., 2025).

Eubiosis dan Dysbiosis (Dysbacteriosis)
Dalam kondisi normal, tiap individu (ayam) yang sehat terdapat komunikasi dan regulasi dua arah yang intens antara... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2025. (TOE)

URGENSI MENYEIMBANGKAN SALURAN PENCERNAAN

Ancaman umum penyakit infeksius pada saluran pencernaan ayam. (Sumber: Istimewa)

Saluran pencernaan adalah suatu sistem organ yang mendukung suatu kehidupan mahluk hidup, termasuk unggas. Selain fungsinya yang vital untuk menunjang kehidupan, saluran pencernaan bisa menjadi malapetaka bagi ternak bila kesehatannya tidak terjaga dengan baik.

Kegiatan makan dan minum tentu dilakukan oleh mahluk hidup termasuk ayam dalam rangka memperoleh nutrisi untuk menunjang keberlangsungan hidup. Selain menunjang kehidupan, saluran pencernaan juga berkaitan dengan performa dan produksi ayam.

Oleh karenanya, kondisi saluran pencernaan yang sehat dibutuhkan untuk dapat mencerna nutrisi yang ada dalam pakan. Jika saluran pencernaan ayam mengalami gangguan, maka hal ini akan berisiko pada kesehatan dan performa tubuh ayam. Perlu diketahui manajemen yang tepat dan solusi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan demi mencapai performa optimal.

Fungsi Penting Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan merupakan organ yang berperan dalam menerima, mencerna, dan menyerap nutrisi dari pakan, serta mengeluarkan sisa ransum yang tidak terserap. Kesehatan saluran pencernaan yang baik akan memberikan dampak signifikan pada pemanfaatan nutrisi dalam pakan bagi tubuh ayam. Hal tersebut dijabarkan oleh Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Nahrowi.

Ia menjelaskan, saluran pencernaan memiliki vili usus yang panjang dan berbentuk menyerupai jari-jari di seluruh bagian usus, yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan (nutrisi) yang menjulur dari dasar usus ke arah lumen usus tempat makanan akan dicerna dan diserap. Vili yang semakin panjang atau lebar akan meningkatkan area penyerapan nutrisi pada usus sehingga penyerapan nutrisi lebih optimal.

Saluran pencernaan ayam dimulai dari paruh dan terakhir di kloaka. Organ pada sistem pencernaan yaitu paruh, esofagus, tembolok, proventrikulus, ampela (gizzard), usus halus, usus buntu, usus besar, dan kloaka. Saluran pencernaan juga dilengkapi dengan beberapa organ aksesori seperti  hati, getah empedu, dan pankreas.

Selain itu, pada saluran pencernaan terdapat jaringan GALT (gut associated lymphoid tissue). GALT merupakan bagian dari jaringan limfoid yang berfungsi sebagai tempat respons kekebalan mukosa untuk menghasilkan antibodi dan menerima rangsangan respons imun mukosal. Jaringan limfoid tersebut tersebar dalam epitel, lamina propia, lempeng peyer’s patches, dan caeca tonsil.

Di dalam saluran usus hiduplah mikroflora, keseimbangan dari populasinya sangat penting untuk menjaga fungsi normal dari usus. Kesehatan usus bergantung pada keseimbangan antara kondisi ayam, mikroflora usus, lingkungan usus, dan komponen pakan. Jika ada gangguan, maka proses pencernaan dan penyerapan nutrisi tidak akan optimal dan terjadi malabsorpsi sehingga akan digunakan untuk pertumbuhan berlebih bagi populasi bakteri.

“Inilah mengapa salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan usus yakni... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2025. (CR)

PERJANJIAN DAGANG UNI EROPA-INGGRIS: APA ARTINYA BAGI PRODUK PERTANIAN

Ekspor bersama produk pertanian antara Uni Eropa (UE) dan Inggris (Inggris) harus terjadi lagi tanpa sertifikasi, kontrol perbatasan, atau birokrasi lainnya. Hal ini disepakati pada pertemuan puncak Inggris-UE.

Inggris akan 'secara dinamis' mengikuti peraturan UE untuk produk yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Inggris juga akan berkontribusi secara finansial terhadap kegiatan Eropa terkait standar pangan.

Hal ini disepakati selama pertemuan puncak pertama antara Uni Eropa dan Inggris sejak Brexit pada tahun 2020, di mana para pemimpin Eropa bertemu di London pada 19 Mei. Kedua belah pihak akan bekerja sama untuk mencapai 'perjanjian sanitasi dan fitosanitasi tanpa batas'. Sebagai imbalannya, London harus mengizinkan nelayan Eropa untuk memiliki akses ke perairan Inggris setidaknya hingga tahun 2037. UE bersikeras agar Perdana Menteri Keir Starmer membuat komitmen pada poin ini sebelum perdagangan pertanian dapat diatur.

Perjanjian tersebut harus menyangkut 'aturan tentang kesehatan, persyaratan fitosanitari, keamanan pangan, dan perlindungan konsumen umum untuk produksi, distribusi, dan konsumsi produk pertanian dan pangan'. Lebih jauh, ketentuan untuk hewan hidup dan pestisida juga akan diselaraskan. "Perjanjian tersebut harus memastikan bahwa aturan yang sama selalu berlaku di UE dan Inggris," kata Starmer, seraya menambahkan bahwa timnya bekerja secepat mungkin untuk menerapkan perjanjian tersebut.

Sejak Brexit, aturan untuk 'negara ketiga' berlaku untuk ekspor pertanian dan pangan ke pasar Inggris dan sebaliknya, termasuk sertifikasi, inspeksi, dan kontrol perbatasan. Hal ini mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dan merupakan beban administratif yang lebih besar. Pemeriksaan fisik berarti bahwa truk dengan produk segar ke pelanggan Inggris sering kali harus menunggu lama, yang menyebabkan pembusukan.

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer