-->

SULITNYA MENCARI DOC PS AYAM KAMPUNG UNGGULAN

Minat masyarakat untuk usaha ternak ayam kampung makin meningkat. (Foto: Istimewa)

Ada peluang pasar yang sangat terbuka di dalam usaha breeding ayam kampung unggulan. Umumnya, para breeder tak mau menjual day old chicken parents stock (DOC PS) ayam kampung unggulan. Apa alasan mereka enggan menjual DOC calon indukan?

Minat masyarakat untuk memulai usaha ternak ayam kampung makin ke sini makin meningkat. Setidaknya itu terlihat dari makin banyaknya para peternak penyedia bibit ayam kampung yang diposting di channel YouTube. Tak sedikit para peternak membuat channel sendiri untuk menawarkan inspirasi usaha ternak ayam.

Konten berbagi tips mulai dari cara beternak pembesaran ayam kampung, cara mengantisipasi penyakit ayam, cara memasarkan hasil panen ayam, hingga pengolahan pakan alterbatif sangat menginspirasi para nestizen.

Dari pantauan Infovet, rata-rata konten video yang baru diposting satu bulan di beberapa pos channel di YouTube sudah dkunjungi sampai ribuan netizen. Lini komentar menjadi media diskusi yang efektif antara peternak dan netizen. Dari sinilah transaksi jual beli bibit ayam kampung banyak terjadi.

Di beberapa daerah, beternak ayam kampung saat ini menjadi fenomena ekonomi tersendiri. Umumnya, masyarakat masih beternak dalam skala kecil, di bawah 1.000 ekor. Memanfaatkan sisa lahan atau pekarangan samping atau belakang rumah. Menjadikan sebagai usaha sampingan, tapi hasilnya bisa melebihi pendapatan pekerjaan utama mereka.

Beternak pembesaran, dari bibit ayam umur sehari dipelihara hingga masa panen, menjadi pilihan kebanyakan para peternak pemula. Selain lebih mudah, tak terlalu membutuhkan keahlian khusus.

Ada juga peternak pemula yang ingin memulai menjadi breeder ayam kampung unggulan. Hanya saja, di daerah tidak mudah untuk mendapatkan DOC parents stock untuk jenis ayam kampung unggulan. Lebih dari dua tahun dia menekuni usaha pembesaran ayam kampung unggulan, kini ingin mencoba beralih ke breeding.

Imam Rianto, peternak ayam kampung skala rumahan di Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, mencoba mencari informasi para peternak yang menyediakan DOC parents stock ayam kampung, namun sulit menemukan. Di tempat dia membeli bibit ayam pun tak menjualnya. Para peternak penyedia hanya menjual DOC untuk kebutuhan pembesaran atau pedaging.

“Nah, itu yang sampai sekarang saya masih belum nemu peternak yang mau jual DOC parent stock ayam kampung. Umumnya mereka jual DOC yang hanya untuk yang pedaging saja,” tuturnya kepada Infovet.

Menurut Imam, kesulitan mendapatkan DOC parents stock ayam kampung unggulan juga dialami rekan-rekan sesama peternak di derahnya. Meski sudah mencoba hubungi peternak di kota lain, para breeder tak ada yang menjualnya.

“Ini tantangan sekaligus peluang buat saya, karena mereka yang fokus di usaha breeding ayam kampung unggulan masih terbilang langka di sini. Kalau untuk DOC parents stock  ayam broiler sih banyak yang jual. Harganya memang lebih mahal ketimbang DOC biasa,” katanya.

Untuk memastikan kondisi ini, Infovet juga mencari informasi langsung dengan menghubungi beberapa peternak besar yang menyediakan DOC. Hasilnya, dari tiga peternak yang dihubungi ternyata memang tidak menyediakan DOC parents stock ayam kampung unggulan. Mereka hanya menyediakan DOC ayam kampung untuk pedaging.

Hanya ada satu peternak yang menyediakan indukan ayam KUB. Cara membelinya harus satu paket, berisi satu indukan pejantan dan lima indukan betina umur sekitar lima bulan. Harga per paket mencapai Rp 750 ribu. Dalam sebulan pemeliharaan tambahan, sudah bisa menghasilkan telur fertil atau siap tetas.

“Di daerah sini kalau DOC parents stock enggak jual, Pak. Saya cuma jual DOC ayam KUB untuk pedaging saja. Tapi kalau ada yang mau beli indukan masih bisa dilayani, tapi sangat terbatas, karena stoknya cuma sedikit,” ujar Dani, peternak penyedia bibit ayam KUB di Kota Pemalang, kepada Infovet.

Minat Jadi Peternak
Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang ini, membuka usaha merupakan salah satu jalan terbaik untuk bisa tetap berpenghasilan. Banyaknya postingan konten video di channel YouTube tentang berbagai inspirasi usaha cukup membantu dan memandu para peternak pemula.

Bagi pemula, beternak ayam kampung tampaknya menjadi pilihan. Selain tak terlalu sulit, untuk usaha skala rumahan tak membutuhkan lahan yang luas. Cukup memanfaatkan sisa lahan belakang rumah pun jadi.

Maraknya usaha peternakan ayam kampung unggulan skala rumahan berdampak positif bagi para penyedia bibit. “Memang usaha ayam kampung unggulan seperti ayam Joper atau ayam Ulu, ayam KUB, sekarang peminatnya terus bertambah,” ujar Riko Saputro, peternak di Blitar, Jawa Timur, kepada Infovet.

Menurut Riko, ada sejumlah kelebihan dari ayam kampung jenis unggulan. Dari sisi pemeliharaan pada umur  50-60 hari ayam ini bisa dipanen. Masing-masing jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, dibanding dengan broiler, pemeliharaan ayam hasil silangan seperti Joper dan Ulu relatif lebih mudah.

Salah satu kelebihannya dari sisi daging, ayam Ulu termasuk gurih saat dimasak, sehingga banyak disukai orang. Kelebihan lainnya adalah dagingnya lebih banyak dan memiliki rasa seperti ayam kampung. Walaupun harganya lebih mahal, minat terhadap ayam jenis ini terus meningkat.

Ayam jenis ini juga dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan daging ayam kampung. Tapi karena masih tergolong baru, jenis ayam ini masih belum banyak diternakkan. “Karena itu, permintaan pasar cukup besar,” ujar Riko.

Menurutnya, selain ayam Joper dan Ulu, membuka usaha ayam Arab saat ini mulai menjadi tren di kalangan peternak skala kecil. Tetapi rupanya masih belum banyak informasi yang tersedia mengenai budi daya ayam Arab. Karena itu, tak heran jika banyak peternak pemula merasa bingung akan seluk-beluk usaha perternakan ayam Arab tersebut.

“Perusahaan kami merupakan salah satu tempat yang mampu membantu suplai DOC ayam Arab hingga kuantitas besar ke seluruh Indonesia,” ujarnya. Pengusaha muda ini juga memastikan sanggup membantu memberikan perkiraan modal usaha, keuntungan, serta tips dalam membudidayakan ayam Arab petelur hingga menghasilkan nilai jual yang bermanfaat.

Pasar Terbuka 
Minimnya penyedia DOC parents stock ayam kampung atau DOC bakal indukan, sudah pasti menjadi peluang besar bagi para pemilik modal. Pasarnya sangat terbuka luas. Betapa tidak, cobalah simak data yang disuguhkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Data BPS per Maret 2024, menyebutkan bahwa produksi per tahun ayam broiler mencapai 3.168.325.176 (3,1 miliar) ekor, sedangkan produksi ayam kampung baru 308.601.685 (308, 6 juta) ekor per tahun.

Yang menjadi pertanyaan, apa yang menyebabkan para breeder enggan menjual DOC parents stock ayam kampung? Rupanya ada jawaban yang dinilai masuk akal oleh sebagian breeder ayam kampung unggulan.

“Saya ini breeder, kalau saya jual DOC calon indukan juga, waduh bisa jadi pesaing berat saya di sini. Makanya, ini umum, jarang sekali breeder mau jual DOC calon indukan atau parents stock,” ujar Dani.

Nah, bagi pemilik modal yang ingin terjun ke bisnis peternakan sebagai penyedia bibit ayam, masih banyak celah lain yang bisa dikembangkan. Untuk pemula, bisa memulai dari skala kecil lebih dulu. Sambil mempelajari bagaimana beternak ayam yang baik, perlu juga lakukan survei potensi pasarnya.

Selain itu, juga disarankan untuk banyak belajar dari para peternak berpengalaman. Jejaring sesama peternak ayam kampung perlu dimiliki, karena akan banyak membantu jalannya usaha. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet Daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

RISIKO MASA KEEMASAN PADA USAHA PEMBESARAN AYAM

Saat ini marak usaha peternakan ayam buras skala rumahan. (Foto: Istimewa)

Meski memelihara ayam kampung dianggap mudah, namun beternak untuk pembesaran yang dimulai dari DOC tetap memiliki risiko. Salah memilih bibit dan manajemen pemeliharaan anak ayam bisa berakibat fatal. Bagaimana agar berhasil?

Supriyadi terkejut begitu melihat kondisi kandang anak ayam di samping rumahnya. Puluhan ekor DOC miliknya mati dalam semalam. Beberapa ekor ayam lainnya tampak lemas dan bergerombol di sudut-sudut kandang. Lampu-lampu pijar di enam skat kandang DOC yang semuanya dihuni 300 ekor anak ayam ternyata mati semua.

Sementara bagian dalam kandang terlihat basah akibat hujan semalam. Rupanya asbes atap bocor dan air hujan masuk ke dalam kandang. “Nyesek rasanya, saya kurang perhatikan kondisi atap kandangnya, ternyata bocor sampai air hujan masuk,” cerita Supriyadi kepada Infovet.

Ia memang bukan peternak yang berpengalaman. Karyawan perusahaan swasta di Bogor, Jawa Barat, ini baru memulai beternak ayam kampung. Sekitar 300 DOC yang ia beli dari seorang peternak di Bogor, niatnya untuk usaha sampingan. “Tapi apes, baru mulai hampir separuh ayam saya sudah mati dalam seminggu. Semalam puluhan ekor mati karena kehujanan,” ucap dia.

Meski mengalami kerugian, Supriyadi mengaku tidak kapok untuk terus menekuni usaha sampinganya itu. Ia mengaku masih kurang mempelajari teknik beternak pembesaran mulai dari DOC dan ternyata tidak mudah. Selama ini hanya bertanya-tanya sekilas ke peternak tempat ia membeli DOC dan menyimak tayangan dari YouTube.

Bisa jadi, Supriyadi bukan satu-satunya peternak pemula yang mengalami kegagalan dalam usaha pembesaran ayam kampung. Banyak kisah di luar sana yang mengalami hal serupa. Apalagi memelihara anak ayam umur sehari, bukan hal yang mudah bagi pemula.

Tulisan yang mengulas seputar masa brooding sudah cukup banyak ditampilkan di berbagai media. Brooding merupakan masa sejak menetas hingga anak ayam berumur tiga atau empat minggu. Ini adalah fase paling kritis bagi para peternak ayam. Di kalangan peternak, fase ini dianggap sebagai fase penuh risiko dan butuh kehati-hatian ekstra.

“Masa brooding biasa disebut masa keemasan. Dan ini menjadi titik awal seorang peternak pembesaran berhasil atau tidak. Kalau gagal di masa brooding, ditahap selanjutnya jadi berat,” ujar Krisna Verawati dari Hobiternak.com, penyedia beragam jenis DOC.

Hobiternak.com merupakan platform edukasi teknik beternak unggas, melalui informasi seputar usaha peterternakan. Di platform ini juga menawarkan beragam DOC, mulai dari DOC ayam petelur, ayam kampung unggulan, hingga merpati. Pelanggannya tak hanya di sekitar Pulau Jawa, tapi juga hingga luar Jawa.

Menurut Verawati, salah satu kunci pemeliharaan ayam pada masa brooding adalah soal pencahayaan di dalam kandang. Dalam satu kandang, idealnya untuk anak ayam yang baru menetas hingga berumur tiga minggu, dibutuhkan pencahayaan lampu 60 watt yang dibagi menjadi tiga titik, masing-masing 20 watt dalam satu boks berukuran sekitar 200 cm x 70 cm x 70 cm.

Pemanas cukup penting untuk kelangsungan anak ayam, karena dengan adanya pemanas buatan maka anak ayam akan merasa hangat dan nyaman. Ayam yang kurang pemanas akan mengakibatkan proses perkembangan saluran pencernaannya tidak bagus dan berakibat serapan pakan nantinya tidak sempurna dan ayam tumbuh kerdil.

Jika anak ayam merasa kedinginan maka bisa mengakibatkan kematian karena stamina anak ayam masih cukup rendah dibandingkan ayam yang sudah indukan.

Nyaman atau tidaknya anak ayam di dalam kandang bisa dilihat dari lampu yang ada. Saat malam hari jika anak ayam lebih banyak bergerombol di sekitar lampu, pertanda ayam merasa kedinginan.

“Nah, sebaliknya kalau anak ayam menjauhi lampu, itu pertanda anak ayam kepanasan. Makanya pemasangan titik lampu harus dibuat tepat, agar pesebaran anak ayam di kandang merata,” jelas Verawati.

Menurutnya, selain lampu, alas kandang untuk DOC juga harus diperhatikan. Bisa menggunakan kertas koran bekas atau menggunakan sekam, keduanya sama-sama dianjurkan. Sementara untuk menjaga kebersihan bisa dilakukan penggantian alas seminggu sekali.

Untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pelepasan brooding (lampu pemanas) tergantung dari suhu sekitar kandang dan kondisi ayam yang berada di dalam boks khusus.

Jadi yang utama bukan dari umur ayam, namun sejauh mana ayam bisa menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya. Pada ayam yang mempunyai kondisi sehat dan staminanya yang kuat maka brooder dapat dilepaskan pada umur 14-21 hari.

Sebelum melakukan pelepasan brooding, ayam dapat dilatih secara bertahap agar ayam dapat menyesuaikan diri dengan udara sekitar. Jika pelepasan dilakukan secara langsung, maka dikhawatirkan anakan ayam tidak bisa menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya. “Ini menjadi tantangan bagi para peternak pemula yang memulai usahanya dari DOC,” ujarnya.

Keunggulan Bibit
Setiap peternak pemula yang akan ternak ayam pembesaran sudah tentu dihadapkan pada risiko. Ayam sakit atau bahkan mati karena sebab tertentu bisa terjadi. Risiko macam ini lumrah saja, namun jika semangat untuk menjadi peternak yang sukses tetap ada, apapun risikonya akan tetap dihadapi.

Salah satu tips yang sering disampaikan para peternak berpengalaman kepada para peternak pemula adalah soal pemilihan bibit ayam. Jika ayam kampung menjadi pilihan usahanya, kini sudah cukup banyak varian bibit ayam dengan keunggulan masing-masing. Ada ayam Joper, ayam Ulu, dan ayam KUB, di kalangan peternak disebut jenis ayam unggulan.

Salah satu peternak di Blitar, Jawa Timur, Riko Saputro, menyebutkan kualitas DOC menentukan pertumbuhan secara keseluruhan. Jika DOC dan manajemen pemeliharaan awal bagus, maka hasil akhirnya akan bagus. Krusial pemeliharaan DOC hanya sampai 14 hari, pemeliharaan ayam itu meskipun ini klise tapi harus kerja dengan hati. Kalau peternak tidak senang di kandang, pasti susah untuk berhasil.

Yang harus dilakukan ketika pertama kali DOC datang ke kandang adalah memastikan semua sarana produksi mulai dari kandang, pakan, minum, pemanas dalam keadaan baik. Kenyamanan ayam di dalam kandang menjadi yang paling utama. Jika dalam dua atau tiga hari sejak masuk kandang, ayam sibuk makan dan minum berarti sudah aman.

Untuk bibit ayam kampung, ada sejumlah kelebihan dari ayam kampung jenis unggulan. Dari sisi pemeliharaan pada umur  60 hari ayam bisa dipanen, asalkan pemberian pakannya tepat. Masing-masing jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangan. “Namun dari pengalaman saya, dibanding dengan ayam broiler, pemeliharaan ayam hasil silangan ini relatif lebih mudah,” kata Riko kepada Infovet.

Salah satu kelebihannya dari sisi daging, ayam Ulu juga termasuk gurih saat dimasak, sehingga banyak disukai orang. Kelebihan ayam Ulu lainnya adalah dagingnya memiliki rasa seperti ayam kampung. Namun daging ayam Ulu lebih banyak dibandingkan ayam kampung biasa. Walaupun harganya lebih mahal, minat terhadap ayam jenis ini terus meningkat.

Ayam jenis ini dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan daging ayam kampung. Tapi karena masih tergolong baru, jenis ayam ini mulai banyak diternakkan. Riko menyebut permintaan pasarnya cukup besar.

Menurut dia, maraknya usaha peternakan ayam kampung unggulan skala rumahan, berdampak positif pada penyediaan bibit (DOC). Selain ayam Joper dan ayam Ulu, membuka usaha ayam Arab saat ini mulai menjadi tren di kalangan peternak ayam skala kecil.

Tetapi rupanya masih belum banyak informasi yang tersedia mengenai budi daya ayam Arab. Karena itu, tak heran jika banyak pengusaha pemula merasa bingung akan seluk-beluk usaha perternakan ayam jenis ini. “Perusahaan kami merupakan salah satu tempat yang mampu membantu suplai DOC ayam Arab hingga kuantitas besar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Pengusaha muda ini memastikan tak hanya membantu menyediakan suplai DOC, tetapi juga sanggup membantu untuk memberi penjelasan tentang perkiraan modal usaha, keuntungan, serta tips-tips dalam membudidayakan ayam Arab petelur hingga menghasilkan nilai jual yang bermanfaat. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer