-->

JANGAN REMEHKAN KESEHATAN SALURAN PENCERNAAN

Menjaga kesehatan saluran cerna merupakan hal penting dalam rangka menjaga performa ayam, dari pertumbuhan maupun produktivitasnya. (Foto: Istimewa)

Menjaga kesehatan saluran pencernaan merupakan hal penting untuk dilakukan. Dalam rangka menjaga performa ayam, dari pertumbuhan maupun produktivitasnya. Pasalnya, pencernaan yang sehat membuat daya tahan penyakit meningkat. Saluran cerna sehat adalah cerminan daya tahan tubuh yang baik. Mengapa demikian? Karena hampir 70% komponen sistem kekebalan terdapat pada jaringan usus. Kondisi saluran pencernaan yang sehat dapat mencerna nutrisi yang ada dalam ransum. Apabila kesehatan pencernaan terganggu, pencernaan dan absorpsi nutrisi akan terpengaruh, sehingga kesehatan unggas, performa dan kesejahteraannya juga terganggu.

Adapun dampak ekonomis yang dirasakan sangat merugikan dari gangguan pencernaan pada ayam, seperti gangguan pertumbuhan, gangguan produksi telur, penurunan kuantitas dan kualitas bibit ayam yang dihasilkan dari satu breeding farm, adanya kematian, peningkatan jumlah ayam afkir, hingga penurunan efesiensi pakan. Namun demikian, yang juga tidak kalah pentingnya adalah terjadinya peningkatan biaya vaksinasi, pengobatan, sanitasi dan disinfeksi, serta biaya tenaga kerja.

Faktor yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan pencernaan pada ayam sangat banyak dan dapat bersifat kompleks, mulai dari infeksi berbagai agen penyakit, rendahnya kualitas pakan, faktor budi daya (manajemen pemeliharaan), serta pengaruh iklim dan lingkungan.

Beberapa penyakit secara langsung dapat merusak dan mengganggu fungsi sistem pencernaan seperti Newcastle Disease (ND), Koksidiosis, Kolibasilosis, Kolera, Salmonelosis, Nekrotik Enteritis (NE), Infectious Stunting Syndrome, Helminthiasis. Beberapa penyakit atau faktor yang secara tidak langsung merusak fungsi organ pencernaan, akan tetapi memengaruhi perkembangan organ pencernaan diantaranya Chronic Respiratory Disease (CRD) atau penyakit pernapasan lain yang bersifat kronis, defesiensi nutrisi pakan, serta faktor praktik manajemen yang berpengaruh langsung pada kesehatan ayam.

Sistem Pencernaan Unggas
Saluran pencernaan adalah saluran yang terdiri dari beberapa organ yang masing-masing memiliki fungsi… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

WASPADA PENYAKIT PADA SALURAN CERNA

Faktor yang memengaruhi kesehatan saluran pencernaan. (Foto: Istimewa)

Sistem pencernaan merupakan sistem organ tubuh yang penting dalam menunjang performa ayam, baik dari pertumbuhan dan produktivitas. Kondisi saluran pencernaan yang sehat dibutuhkan untuk dapat mencerna nutrisi yang ada dalam ransum. Jika saluran pencernaan ayam mengalami gangguan, maka hal ini akan berisiko pada kesehatan dan performa tubuh ayam. Oleh karena itu, perlu mengetahui manajemen yang tepat dan solusi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan demi mencapai performa optimal.

Jangan Sampai Saluran Pencernaan Bermasalah
Menurut Technical Education & Consultation PT Medion, Drh Christina Lilis, berdasarkan data yang diambil oleh timnya dalam tiga tahun terakhir, diketahui bahwa kasus penyakit pencernaan seperti Kolibasilosis, Koksidiosis dan Nektotik Enteritis (NE) masih menempati ranking 10 besar dan sering ditemukan pada ayam pedaging, sedangkan pada ayam petelur ditemukan juga kasus penyakit cacingan yang menyerang saluran pencernaan.

Penyakit Colibacillosis disebabkan oleh bakteri E. coli, merupakan penyakit yang bisa menular secara vertikal dari induk ke anak ayam melalui ovarium atau oviduk atau secara horizontal melalui kontak dengan bahan atau peralatan kandang yang tercemar. Hal ini berkaitan dengan rendahnya sanitasi dan kebersihan kandang, sehingga bakteri tersebut mudah mencemari lingkungan kandang.

Sedangkan Koksidiosis yang disebabkan parasit protozoa Eimeria sp. juga menjadi kasus yang sering muncul karena siklus hidupnya yang pendek dan perkembangbiakannya yang tinggi di dalam suatu lingkungan kandang dan menimbulkan penyakit. Koksidiosis kerap berkolaborasi dengan NE yang disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens.

“Hal ini dikarenakan bakteri tersebut merupakan flora normal yang hidup di dalam saluran pencernaan ayam, ketika kondisi ayam buruk dan didukung dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman, maka bakteri tersebut akan ikut menginfeksi,” tutur Lilis.

Ia melanjutkan, karena ketika kondisi tubuh ayam menurun dan konsentrasi bakteri terus bertambah, sehingga terjadi... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juli 2022. (CR)

Deteksi Goncangan Kualitas Pakan dan Kesehatan Saluran Cerna Broiler Modern

Pakan dan faktor penting yang berhubungan dengannya.
Seiring dengan perkembangan terkini seputar kebijakan pemerintah dalam penggunaan antibiotik dan antikoksi yang dicampur sebagai imbuhan pakan sejatinya mempunyai tujuan yang sangat mulia. Selain untuk meminimalisir terjadinya resistensi antibiotik pada manusia oleh kandungan residu antibiotik yang tinggi pada produk peternakan (daging, telur dan susu), juga mendidik masyarakat peternakan secara umum untuk lebih cerdas dan visioner dalam menatap masa depan yang lebih sehat, kuat dan lebih kritis terhadap segala macam perubahan yang ada. Tentunya apa yang dicita-citakan bersama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyediakan protein hewani yang aman, sehat utuh dan halal, serta harga yang terjangkau, harus seiring dengan terjaganya kesehatan dan pertumbuhan hewan yang optimal, sehingga efisiensinya tetap terjaga dengan baik dan mendukung tercapainya iklim usaha peternakan yang lebih kondusif.

Nutrigenomic dan Broiler Modern
Perkembangan broiler modern terkait dengan kebutuhan asupan nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya menjadi faktor dominan yang akhir-akhir ini banyak diteliti oleh pakar genetika dan pakar nutrisi di seluruh dunia. Tidak hanya penelitian mutakhir seputar kebutuhan zat gizi (nutrisi) agar bisa menunjang ekspresi fenotip dari potensi genetik yang dimilikinya, namun juga semakin banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari produk pengganti antibiotik agar keterserapan zat gizi tersebut semakin optimal. Hal ini dirasakan penting seiring dengan tuntutan konsumen dan perkembangan zaman untuk memproduksi produk-produk peternakan yang sehat, minim residu antibiotiknya, bahkan produk organik yang dihasilkan tanpa menggunakan zat-zat kimia selama hewan dipelihara di kandang. Produk pengganti antibiotik yang banyak dilakukan penelitian diantaranya, penggunaan prebiotik, probiotik, asam organik, herbal (esensial oil/ekstrak tumbuh-tumbuhan), enzim, immunoglobulin Y dan antimikrobial golongan peptide (Gadde, 2017). (lihat gambar di atas).

Dalam industri peternakan ayam broiler, pakan menempati porsi yang dominan (65-70%) yang merupakan komponan terbesar yang berpengaruh pada harga pokok produksi. Sehingga monitoring terhadap kualitas pakan menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisir tingkat resiko baik terhadap kesehatannya ataupun pertumbuhannya.

Pakan mempunyai peranan yang vital dalam menunjang fungsi metabolisme tubuh untuk tumbuh dan bertahan melawan agen kuman penyakit. Tidak hanya itu, peranan pakan dalam menjaga suhu tubuh dan memperbarui sel-sel tubuh dan jaringan juga sangat penting. Secara fisiologi pakan vital dalam menjalankan aktivitas biologis lainnya, seperti bergerak, mata berkedip, jantung berdenyut, bahkan menggerakkan otot-otot pernafasan.
Secara rinci dijelaskan sebagai berikut: ***

Drh Eko Prasetio
Commercial Broiler Farm Consultant

Selengkapnya baca Majalah Infovet edisi Juni 2018.

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer