Pada kuartal pertama tahun 2025, Rusia disebut telah mengekspor 76.000 ton daging babi, meningkat 72% dari tahun sebelumnya. Dari segi nilai, ekspor tumbuh hampir 2 kali lipat menjadi US$180 juta, Agroexport, sebuah badan pemerintah Rusia yang memfasilitasi ekspor, telah melaporkan.
Para pejabat mengindikasikan bahwa pertumbuhan tersebut sebagian besar didorong oleh permintaan dari Tiongkok. Peningkatan ekspor ke Tiongkok, yang dikatakan telah dimulai pada Maret 2024, cukup besar. Menurut Agroexport, pada kuartal pertama tahun 2025, ekspor akan tumbuh dengan faktor 130, mencapai sekitar US$32 juta.
Vietnam, salah satu pasar utama daging babi Rusia, juga akan menggandakan pembelian. Ekspor ke Belarus meningkat sebesar 53%, menurut Agroexport.
Jangkauan industri babi Rusia juga meluas, demikian menurut laporan Agroexport. Selama kuartal pertama tahun 2025, Rusia mengekspor daging babi ke 43 pasar, naik dari 32 pasar pada tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan oleh Ilya Ilyushin, kepala Agroexport, dalam pernyataan lembaga tersebut.
Hal itu didukung oleh Yuri Kovalev, ketua Persatuan Produsen Daging Babi Rusia (RUPP). Dalam wawancara dengan Forbes cabang Rusia, ia mengatakan bahwa ekspor daging babi tumbuh secara menyeluruh.
0 Comments:
Posting Komentar