-->

SEMINAR DAN BRAINSTORMING SESSION PT SADITA

Sesi Foto Bersama Para Peserta

Sebuah perusahaan dapat diibaratkan sebagai sistem yang saling terkait satu sama lain. Setiap divisi memilki peranan penting dalam menunjang performa dari suatu perusahaan. Oleh karenanya untuk meningkatkan performa agar tidak kendor, sesekali perlu dilakukan maintenance

Seperti yang dilakukan oleh PT Satwa Medika Utama (SADITA) beberapa waktu yang lalu. Bertempat di Wisma Puspiptek, Jumat (13/5) yang lalu PT SADITA mengadakan Seminar dan Brainstorming Session bagi staff non marketingnya. 

Direktur PT SADITA Drh Ilsan Arvan Nurgas dalam sambutannya mengatakan acara tersebut merupakan sesi brainstorming, atau bisa dibilang upgrading, training soft skill, serta refreshing otak bagi para karyawan dari divisi non marketing. 

"Biasanya acara seperti ini kan untuk divisi marketing, kalau kita tidak hanya itu, karena kita merasa semua karyawan adalah aset dan harus terus bersinergi. Antar divisi punya peran masing - masing dan tetap harus menjaga kerjasama dan kekompakannya. Ini juga jadi bukti bahwa kita memberikan training ke semua karyawan kita baik marketing maupun non marketing," tutur pria alumni FKH IPB tersebut.

Menghadirkan Pembicara Berpengalaman dengan Suasana Menyenangkan

Turut hadir sebagai pembicara pada acara tersebut yakni Drh Dedi Kusmanagandi selaku Poultry Business Consultant, sekaligus mantan ketua umum Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia. Pada sesinya yang berjudul "Membangun Bisnis Dengan Orientasi Aku dan Produktivitas" Dedi banyak membicarakan pentingnya aktualisasi diri dan pemahaman soft skill kepada para peserta.

"Kita harus tahu potensi diri kita, seperti misalnya SADITA nih, kalau saya boleh berakronim ini SADITA artinya Satu Dalam Iman dan Takwa. Jadi selain tempat mencari nafkah perusahaan juga tempat mencari berkah," tuturnya. 

Ia juga menuturkan bahwa bisnis yang dijalankan oleh SADITA yang harus benar - benar dipahami adalah bukan bisnis obat hewan, akan tetapi bisnis di bidang kesehatan hewan. Oleh karenanya integritas karyawan baik dari divisi produksi sampai ke marketing harus memiliki jiwa melayani, sehingga bekerja terasa ikhlas, menghasilkan produk berkualitas terbaik, dan bermanfaat bagi kesehatan hewan dan kesejahteraan customer (peternak).

Selain Dedi Kusmanagandi hadir juga sebagai pemateri yakni Drh Aris Ahmad Jaya, motivator kawakan yang dijuluki master sugesti Indonesia sekaligus founder PT ABCo Sugesti Motivatindo. Dalam materinya Aris banyak memberikan contoh softskill yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan, misalnya komunikasi, jiwa melayani, keikhlasan, dan etos kerja. 

Aris juga memberikan banyak sugesti dan masukan positif bagi para karyawan agar bekerja bukan hanya karena gaji, melainkan karena keinginan untuk berguna dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. 

Semua materi yang dibawakan oleh para pembicara disambut dengan sangat antusias oleh para peserta yang hadir. Hal tersebut terlihat dari sikap para peserta yang sangat semangat menyimak, bahkan merespon para pembicara dengan gelak tawa dan pertanyaan.

Mempertahankan Esksitensi Bisnis

Kepada Infovet Direktur PT Sadita Drh Ilsan Arvan Nurgas juga menyatakan bahwa saat ini perusahaannya hendak melakukan inspeksi di sektor akuakultur. Hal ini tentu dilakukan agar lini bisnis PT Sadita semakin berkembang dan variasi produk yang dapat dimanfaatkan semakin banyak.

"Kami dalam beberapa tahun ke depan akan membentangkan sayap di sektor akuakultur, perkembangan di sana cukup baik, dan sepertinya kami akan melangkah ke sana. Dengan segala sumber daya yang kami miliki rasanya kami masih bisa berkontribusi di sektor sana," kata Ilsan.

Jenis produk yang hendak dikembangkan oleh SADITA menurut Ilsan yakni produk probiotik untuk perikanan dan juga vaksin untuk beberapa penyakit pada komoditas akuakultur. Ia juga mengatakan bahwa roadmap menuju ke sana sudah ada, namun begitu masih dibutuhkan keputusan yang tepat untuk mengeksekusinya. (CR)

AGAR KEAMANAN DAN KUALITAS PAKAN SENANTIASA TERJAGA

Penyimpanan pakan menentukan kualitasnya. (Foto: Istimewa)

Selain menjadi tanggung jawab produsen, keamanan dan kualitas pakan juga harus diupayakan oleh semua mata rantai yang terlibat, tentunya pakan berkualitas merupakan idaman bagi semua stakeholder.

Iklim vs Kualitas
Kualitas pakan juga bergantung pada lingkungan, hal ini karena lingkungan dapat memengaruhi kualitas dari suatu bahan baku pakan. Contoh keadaan iklim dan musim, dikala musim penghujan tiba, produsen biasanya ketar-ketir dengan kualitas beberapa bahan baku yang cenderung tercemar mikotoksin yang tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Nutrisionis PT Farmsco Feed Indonesia, Intan Nursiam. Ketika kelembapan cenderung tinggi dan terjadi penurunan suhu, hal tersebut akan memengaruhi kadar air suatu bahan pakan. Setiap bahan pakan memiliki standar mutu level kadar air, namun selama penyimpanan, level kadar air bahan pakan tidak selalu konstan.

Air di dalam bahan pakan dan udara saling membentuk keseimbangan, yang disebut juga dengan Equilibrium Moisture Content (EMC). Oleh karena itu, selama penyimpanan agar kadar air selalu terjaga tidak mencapai level yang bisa membuat tumbuhnya mikroorganisme penyebab kerusakan, maka perlu dijaga kelembapan udara di tempat penyimpanannya.

“Oleh karena itu, dalam memilih bahan baku misalnya jagung, kita juga mempertimbangkan kadar air yang terkandung di dalamnya, ini akan memengaruhi kualitas dari bahan baku itu sendiri. Formulator dan nutrisionis harus pintar menyiasatinya,” kata Intan.

Bisa diambil contoh untuk jagung, apabila disimpan biasa saja pada musim penghujan (biasanya kelembapan mencapai 80%) maka kadar air bahan pakan akan menjadi 15.6%. Bila kondisi ini dibiarkan, maka akan berisiko meningkatnya pertumbuhan jamur. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka kelembapan lingkungan perlu diatur supaya lebih rendah (di level 60-65%) supaya kadar air jagung menjadi lebih rendah (di bawah 14%).

Memanfaatkan Data dan Jaringan
Sebelum memilih bahan baku pakan terutama… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi April 2023. (CR)

KOMISI PERSAINGAN AFRIKA SELATAN MEMERIKSA RANTAI NILAI UNGGAS

Laporan Pemantauan Harga Pangan Esensial Maret 2023 yang diterbitkan oleh Komisi Persaingan Afrika Selatan telah memberikan wawasan tentang rantai nilai unggas di negara tersebut, menyoroti peran unggas sebagai makanan pokok di Afrika Selatan.

Komisi Persaingan di Afrika Selatan adalah badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah untuk menyelidiki, mengendalikan, dan mengevaluasi praktik bisnis untuk mencapai pemerataan dan efisiensi dalam ekonominya. Sejak pandemi dimulai pada Maret 2020, pihaknya telah memantau harga pangan pokok, dan laporan terbarunya menyoroti sektor perunggasan.

Unggas adalah makanan penting, catat laporan tersebut, menyoroti dampak kenaikan harga pada konsumen lokal. “Karena ayam merupakan produk pokok, kenaikan harga ayam sangat regresif karena 10% rumah tangga termiskin membelanjakan hingga 7% dari total pengeluaran mereka untuk produk ayam, dibandingkan dengan 1% yang dibelanjakan oleh 10% rumah tangga terkaya.”

Pasar lokal telah mengalami pergeseran dari daging sapi dan domba ke ayam, yang merupakan sumber protein yang lebih murah, untuk mengurangi kendala anggaran. Menurut laporan tersebut, potongan ayam bertulang adalah produk pilihan konsumen Afrika Selatan, terhitung 60% dari total permintaan ayam.

Industri unggas lokal Afrika Selatan dijelaskan oleh Komisi sebagai sangat terkonsentrasi dan didominasi oleh perusahaan yang terintegrasi secara vertikal, mencatat bahwa 2 produsen teratas menguasai 50% pasar.

Laporan tersebut mencatat bahwa struktur pasar seperti itu menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan ini dapat menggunakan kekuatan pasar mereka untuk mencapai harga anti-persaingan. Laporan USDA baru-baru ini tentang masalah tersebut menggambarkan situasi bahwa bisnis yang terintegrasi secara vertikal menghasilkan volume pakan yang signifikan untuk konsumsi internal dan menjual kelebihannya kepada peternak unggas yang tidak terintegrasi.

Produsen utama pakan ayam pedaging sebagian besar adalah bagian dari perusahaan yang juga memproduksi unggas, menciptakan apa yang oleh Komisi disebut sebagai kekhawatiran potensial karena memberi perusahaan yang terintegrasi secara vertikal tingkat pengaruh atas saingan mereka yang tidak terintegrasi, yang dapat disalahgunakan untuk kepentingan mereka. (via Poultryworld)

DSM-FIRMENICH DILUNCURKAN DENGAN UNIT KESEHATAN HEWAN

DSM-Firmenich telah mengonfirmasi keberhasilan penggabungan DSM dan Firmenich dan menghasilkan peluncuran perusahaan baru di bidang nutrisi hewan dan kesehatan serta kecantikan manusia.

Dengan tim beranggotakan hampir 30.000 orang dan kemampuan gabungan, DSM-Firmenich mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menjadi perintis dalam penemuan kembali, manufaktur, dan kombinasi nutrisi, rasa, dan wewangian. Perusahaan baru ini berusaha untuk mengatasi ketegangan antara apa yang dibutuhkan masyarakat, apa yang diinginkan orang secara individu, dan apa yang dituntut oleh planet ini di bidang nutrisi, kesehatan, dan kecantikan.

Perusahaan baru tersebut telah disusun menjadi 4 bisnis, salah satunya adalah nutrisi dan kesehatan hewan. Menurut perusahaan, unit ini bertujuan untuk menghasilkan protein hewani yang sehat secara efisien dan berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan data untuk membuat praktik peternakan lebih berkelanjutan, produktif, dan transparan.

“Kami memiliki misi untuk membantu industri peternakan memberi makan populasi yang terus bertambah secara berkelanjutan. Solusi farm-to-fork kami membantu petani mengurangi dampak lingkungan mereka, meningkatkan kinerja dan kesejahteraan hewan, serta mengamankan mata pencaharian yang berkelanjutan. Sambil meletakkan protein hewani berkualitas tinggi di piring kita: protein yang sehat, bergizi, aman, dan terjangkau,” kata perusahaan. (via Poultryworld)

TANTANGAN YANG DIHADAPI SEKTOR PERUNGGASAN INGGRIS

Brexit, ditambah dengan flu burung dan masalah lainnya, telah menjadi bencana bagi industri perunggasan Inggris, dengan ekspor daging menurun dari 375.000 ton pada tahun 2020 menjadi 275.000 pada tahun 2021 dan hanya 200.000 ton tahun lalu, mewakili penurunan sebesar 46%.

Nilai ekspor ternak pembibitan telah turun lebih jauh dari £180 juta pada tahun 2020 menjadi lebih dari £120 juta pada tahun 2021 dan sedikit £50 juta tahun lalu. Jika ini terus berlanjut, Inggris akan kehilangan posisinya sebagai pusat global untuk stok pembibitan bernilai tinggi. Lebih dari 70% unggas (ayam, kalkun, dan bebek) yang dikonsumsi secara global berasal dari peternakan Inggris. Hilangnya pasar ekspor juga bisa menyebabkan hilangnya pekerjaan.

Dua tahun setelah Brexit, sektor unggas masih menunggu Perjanjian Hewan SPS yang telah lama dijanjikan untuk meringankan beban perdagangan dan pengenalan Kontrol Impor Perbatasan. Pengenalan bertahap kontrol impor dari UE dan seluruh dunia telah berulang kali ditunda dan sekarang akan mulai berlaku pada akhir tahun ini.

Sektor ayam pedaging juga harus belajar untuk hidup dengan flu burung, berurusan dengan serangkaian masalah operasional, kebijakan dan perdagangan yang sedang berlangsung yang meliputi sumber daya, zona, pembersihan sekunder dan disinfeksi, kompensasi, undang-undang darurat, kebebasan negara, regionalisasi dan vaksinasi. (via Poultryworld)

KUALITAS PAKAN SEBELUM DIKONSUMSI TERNAK MENENTUKAN PENAMPILAN PRODUKSI

Penampakan fisik bungkil kedelai dapat menunjukan perbedaan kualitas. (Foto: Istimewa)

Apa yang disebut kualitas pakan? Tiap orang sering kali mempunyati persepsi sendiri tergantung tujuannya. Bagi peternak tertentu, pakan yang berkualitas adalah yang berbau “wangi tepung ikan”, tetapi bagi peternak broiler mungkin yang diperlukan adalah performa produksi yang maksimal. Bagi petani ikan, pakan yang baik mungkin pakan bentuk pellet yang tidak ada debunya (finenya). Kualitas sendiri didefinisikan sebagai sifat-sifat atau atribut tertentu yang dikehendaki pelanggan untuk suatu batasan waktu dan harga. Jadi ada harga ada kualitas, kalau menghendaki kualitas yang baik maka harganya pun akan lebih mahal.

Kualitas Pakan Ternak
Pakan ternak merupakan istilah umum yang diberikan kepada suatu bahan yang akan diberikan kepada ternak. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa pakan ternak dihasilkan oleh pabrik pakan atau oleh peternak yang mencampur pakan sendiri (self-mix) dengan bentuk beragam yaitu ada pakan komplit berupa ransum siap diberikan kepada ternak, ada pakan konsentrat yang harus dicampur dahulu dengan bahan lain berupa jagung giling dan dedak padi dengan perbandingan tertentu sehingga menjadi ransum komplit. Bahan pakan merupakan bahan baku yang digunakan untuk menyusun ransum, baik komplit maupun konsentrat.

Kualitas ransum yang diberikan kepada ternak akan ditentukan oleh empat hal, yaitu bahan baku pakan yang menyusunnya, formulasi sesuai kebutuhan ternak yang dituju, teknik produksi ransum dan penyimpanan setelah ransum diproduksi.

• Bahan pakan. Tidak ada ransum yang berkualitas baik berasal dari bahan baku berkualitas buruk, karena ransum hanyalah campuran bahan pakan dalam proporsi tertentu sehingga kualitas bahan baku yang menyusunnya sangat menentukan kualitas ransum akhir. Sebagai contoh, bahan baku yang sudah busuk tidak akan menghasilkan ransum yang berkualitas baik, malahan akan membahayakan kesehatan ternak yang memakannya. Kualitas ransum dimulai dari pemilihan bahan baku yang akan digunakan, oleh karena itu pengendalian kualitas (quality control) harus dilakukan dalam membuat ransum untuk ternak.
Setiap pabrik pakan atau yang memproduksi ransum harus membuat sistem pengendalian mutu yang akan diterapkan ketika akan membeli bahan baku. Sistem pengendalian mutu bahan pakan harus berisi daftar pemasok bahan baku yang dapat dievaluasi, kontrak pembelian yang jelas, spesifikasi penerimaan dan penolakan bahan baku, skema dan peralatan pengambilan contoh, cara pengujian mutu bahan baku, baik cara fisik, kimia maupun biologis. Suatu buku mengenai pengendalian mutu bahan pakan harus disusun dan menjadi pegangan petugas pengendalian mutu. Buku ini penting untuk dibuat agar dapat digunakan sebagai pegangan, meskipun petugas pengendali mutu berubah atau berganti orang. Kebanyakan pabrik pakan sudah mempunyainya tetapi peternak yang mencampur pakan sendiri sering kali tidak diperlengkapi dengan buku tersebut.

• Formulasi ransum. Umumnya... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi April 2023.

Ditulis oleh:
Prof Budi Tangendjaja
Konsultan Nutrisi Ternak Unggas

OPTIMALISASI POTENSI GENETIK LEWAT KEAMANAN PAKAN AWAL

Dari sudut keamanan pakan, salah satu kontaminan yang patut dicermati adalah bakteri Salmonella, terutama Salmonella enteritidis dan/atau Salmonella typhimurium. Pada realita lapangan, infeksi yang umumnya terjadi via fecal-oral ini kebanyakan berlangsung secara subklinis dan sangat bandel terhadap beberapa preparat antibiotika yang ada di lapangan.

Oleh: Tony Unandar (Anggota Dewan Pakar ASOHI - Jakarta)

Keamanan pakan awal sudah tidak diragukan lagi dari sudut pandang para peneliti dan praktisi lapangan terkait nutrisi awal pada ayam modern. Adanya peranan penting mikroba khususnya bakteri dalam proses pencernaan ayam modern sudah terang benderang. Sesuai kodratnya ayam yang termasuk coprophagic animals memberikan sinyal yang adekuat terkait krusialnya peranan mikroba sejak awal proses pencernaannya pasca menetas (hatching). Tulisan singkat ini menjadi layak untuk disimak, karena merupakan hasil observasi lapangan yang dihubungkan atau dilengkapi dengan publikasi ilmiah mutakhir.

Proses Adaptasi Awal
Segera setelah menetas, sejumlah mikroba atau bakteri dari berbagai sumber (air minum, pakan, lingkungan hidup ayam) tertelan dan kelak akan menjadi mikrobiota usus yang menentukan kualitas kehidupan selanjutnya dari seekor DOC. Bakteri generasi pertama ini menetap dalam usus dan segera melakukan kolonisasi di sekitar sel-sel epitelium usus tanpa perlu berkompetisi, bertumbuh dan berkembang biak, serta menciptakan lingkungan dalam lumen usus yang ideal baginya (Stecher et al., 2011; Edward, 2017). Ternyata populasi bakteri ini mempunyai pengaruh tahap lanjut yang sangat subtansial, khususnya dalam perkembangan fungsi sistem imunitas ayam dan keseluruhan kemampuan ayam untuk bertumbuh (Stecher et al., 2011; Edward, 2017).

Berdasarkan data penelitian, walaupun belum mencapai kondisi optimum, mikrobiota usus ayam umumnya mulai stabil pada hari ketiga ke atas (Apajalahti et al., 2004). Disamping itu, kematangan kondisi mikrobiota usus biasanya diikuti daya tahan yang relatif kuat terhadap beberapa perubahan pada level tertentu (Stanley et al., 2013).

Realita ilmiah pada ayam modern telah membuktikan bahwa pemberian pakan dini selain penting sebagai sumber nutrisi awal bagi anak ayam, tetapi juga krusial bagi status awal mikrobiota usus (Stanley et al., 2013; Baldwin et al., 2018; Thofner et al., 2021). Pakan alias nutrisi awal tidak saja disediakan bagi pertumbuhan lanjut DOC, tetapi juga merupakan nutrisi yang dibutuhkan bagi mikrobiota yang baik (good bacteria) serta menjadi komponen esensial yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen pada hari-hari awal pasca menetas. Melalui strategi ini, pemberian pakan awal ternyata mempunyai kontribusi penting dalam membentuk kolonisasi awal dan keseimbangan komunitas mikrobiota usus di awal kehidupan ayam yang kelak sangat menentukan performa akhir (Stanley dan Bajagai, 2022).

Dalam realita lapangan peternakan ayam modern, proses adaptasi awal tersebut tidak selalu terjadi secara kondusif. Ada beberapa faktor krusial yang sudah terbukti memengaruhi proses kolonisasi awal dan stabilitas lanjut (kematangan) mikrobiota saluran cerna ayam, yaitu: a) Status dan beragamnya antibodi induk alias maternal derived antibody khususnya IgY (Rehan et al., 2022); b) Interaksi atau komunikasi via produk metabolik antara ayam dan mikrobiota (Shealy et al., 2021); c) Realita resistensi kolonisasi (Ducarmon et al., 2019); d) Faktor genetik dan atau asal DOC (Paul et al., 2021); e) Perbedaan jenis kelamin jantan dan betina (Lee et al., 2017); f) Keterpaparan ayam dengan mikroba yang sangat erat kaitannya dengan model pemeliharaan (Sztandarski et al., 2022); g) Faktor-faktor lingkungan lainnya seperti kualitas air minum (Pan dan Yu, 2014).

Fase Kritis Kolonisasi Awal
Pasca pakan non-AGP, kualitas pakan awal yang memberikan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi April 2023. (toe)

GRATIS BUKU MOTIVASI MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI


Kabar gembira untuk Anda. Dalam rangka Ulang Tahun Majalah Infovet yang ke-31 bulan Mei 2023 , penerbit buku GITA Pustaka memberikan Gratis kepada Anda buku motivasi karya Bambang Suharno (Pemred Majalah Infovet, Info Akuakultur dan Cat & Dog) yang berjudul Menggali Berlian di Kebun Sendiri. Buku terbitan 2019 ini digratiskan untuk Anda dalam versi digital yang bisa dibuka kapan saja melalui hp dan laptop. Berbeda dengan versi pdf, buku digital adalah buku yang ditampilkan sebagaimana layaknya sebuah buku cetak tapi bisa dibawa kemana-mana dalam genggaman hp. Untuk membuka halaman buku tinggal usap layar ke kiri (hp/tablet) atau klik layar (untuk laptop).

Buku ini mendapat endorsement dari motivator no.1 Indonesia Andrie Wongso dan sejumlah tokoh nasional lainnya.

Anda berminat mendapatkan buku tersebut? Silakan isi form di bawah ini :


GRATIS BUKU "MENGGALI BERLIAN"

Buku "Menggali Berlian di Kebun Sendiri" karya Bambang Suharno, mendapat endorsement dari motivator no 1 Indonesia Andrie Wongso. Gratis (versi digital) untuk Anda. Isi form berikut.

PETERNAK UNGGAS RUSIA KHAWATIR EKSPOR CHINA MENINGKAT

Di sisi lain, peternak unggas Rusia mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekspor unggas China ke Rusia juga meningkat. Sergey Lakhtyukhov, direktur umum serikat produsen unggas nasional Rusia, mengatakan kepada pers lokal bahwa peningkatan impor yang stabil dari China tampaknya seperti wake up call untuk industri ini. Dia menambahkan bahwa jika tren ini berlanjut, hal itu dapat menurunkan harga di pasar unggas Rusia dan berdampak negatif terhadap daya tarik investasi industri tersebut.

Analis pasar pertanian Rusia berbagi ketakutan ini. Leonid Kholod, seorang pakar lokal, mengklaim bahwa kekhawatiran ini, menurut pendapatnya, beralasan karena masuknya unggas murah dari China tidak hanya dapat merusak profitabilitas rata-rata di industri ini, tetapi juga memicu kebangkrutan di kalangan peternak unggas Rusia. Dia menjelaskan bahwa situasinya tampak mengancam karena sebagian petani di Rusia sudah berada di ujung tanduk. (via Poultryworld)

KEUNTUNGAN PERDAGANGAN UNGGAS RUSIA-CINA MENINGKAT

Produsen unggas terbesar Rusia, Cherkizovo, telah mengirimkan batch pertama daging unggas ke China dengan kereta api, menjajaki peluang logistik yang menjanjikan. Sementara itu, pengolah unggas Rusia membunyikan lonceng peringatan karena pasokan dari arah yang berlawanan juga meningkat.

Cherkizovo telah mengirimkan gelombang pertama 50 ton ceker ayam ke China dalam wadah kulkas kereta api. Rute ini diharapkan menjadi alternatif transportasi laut karena waktu pengiriman berkurang dari 45 menjadi hanya 15 hari.

Mulai Juni, Cherkizovo berencana untuk mengirim, rata-rata, 3 kereta dengan produk ayam ke China per bulan, dan jumlah kontainer di masing-masing harus bertambah dari 30 pada pengiriman pertama menjadi 41. “Sejauh ini, ini adalah pengiriman uji, tapi perusahaan tentu tertarik untuk mengembangkan pengiriman kereta api langsung ke China sebagai alternatif logistik yang lebih kompleks dan panjang menggunakan jalur laut,” kata Cherkizovo, menambahkan bahwa kereta api memungkinkan perusahaan untuk mengirimkan produk langsung ke pelanggannya.

China adalah pasar penjualan utama untuk Cherkizovo. Pada 2022, perusahaan menjual 40.000 ton produk ayam dan kalkun ke China. Tahun ini, pengiriman kereta api harus mencapai sekitar 10% dari semua pengiriman, perkiraan perusahaan. (vis Poultryworld)

BANTUAN FAO DAN PEMERINTAH AUSTRALIA UNTUK TANGANI WABAH PENYAKIT HEWAN DI INDONESIA

Sapi Yang Terinfeksi LSD 
(Sumber: FAO 2023)

Merespon wabah Penyakit Kulit Berbenjol (Lumpy Skin Disease / LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) baru-baru ini pada ternak di Indonesia, Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Pemerintah Australia berkolaborasi untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk menghentikan dan mengendalikan penyebaran penyakit ternak berdampak ekonomi tinggi ini.


Pemerintah Australia juga memberikan kontribusinya berupa dana sebesar AUD 1 200 000 (USD 792 000 atau sekitar 12 milyar rupiah). FAO bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia meningkatkan kapasitas para petugas kesehatan hewan di lapangan dan para peternak untuk membantu mencegah dan mengendalikan wabah LSD dan PMK, serta memperkuat komunikasi risiko pada target kelompok-kelompok peternak yang ternaknya berisiko tinggi untuk tertular penyakit tersebut.

“Warga Australia memiliki sejarah yang membanggakan untuk membantu tetangga dekat kami, dan kami sangat senang untuk  membantu menghentikan penyebaran lebih lanjut penyakit kaki dan mulut (PMK) dan LSD di wilayah ini. Upaya ini membutuhkan sumber daya yang signifikan, keahlian teknis dan kolaborasi, dan kami akan terus bekerja sama untuk saling mendukung dan berbagi pengetahuan,” ujar Murray Watt, Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia.

“Kami berharap dengan dukungan tambahan dari Australia ini, melalui rekan-rekan kami di FAO, dapat membantu mengurangi dampak negatif penyakit ini terhadap ketahanan pangan dan mata pencaharian peternak Indonesia, sekaligus melindungi industri peternakan di negara lain, termasuk Australia," tambahnya.

Sangat menular, berakibat fatal, dan sangat merugikan

Meskipun tidak mengancam kesehatan manusia, LSD dan PMK adalah penyakit virus yang sangat menular yang menyerang sapi dan hewan ternak lainnya. Lebih dari 600.000 hewan di Indonesia telah terinfeksi PMK dan lebih dari 11.000 telah mati dan peternak terpaksa memotong  15.000 ternak lainnya. Indonesia telah bebas dari PMK selama lebih dari 30 tahun, tetapi pada September 2022, pemerintah melaporkan bahwa wabah PMK telah terdeteksi di 24 dari 34 Provinsi. Sejak itu, tiga provinsi lainnya telah tertular. Sementara itu, LSD telah menginfeksi lebih dari 22.000 hewan di 13 provinsi di Indonesia, seiring dengan berlanjutnya wabah.

Potensi kerugian ekonomi setiap tahun akibat wabah PMK bisa mencapai 1 triliun Rupiah. Hal ini cukup buruk bagi perekonomian negara secara keseluruhan, dan menghancurkan perekonomian peternak dan keluarganya.

"Peternakan adalah komponen penting dari banyak ekonomi pedesaan, menyediakan makanan, pendapatan, dan mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia. Mengontrol dan memberantas penyakit seperti PMK dan LSD sangat penting untuk melindungi mata pencaharian ini dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan," kata Rajendra Aryal, Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste.

“FAO berkomitmen penuh untuk mendukung negara-negara anggota kami dalam mencapai tujuan ini."

Dukungan dari pemerintah Australia terhadap penanganan PMK dan LSD ini dinamai “Mengurangi Dampak Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Penyakit Kulit Berbenjol (LSD) dan Membangun Kapasitas Respon Terhadap Wabah Ini di Indonesia” akan dilaksanakan selama periode satu tahun. (INF)

MEMAKSIMALKAN UPAYA PENGAMANAN DAN KUALITAS PAKAN

Jagung, bahan baku pakan yang rentan tercemar mikotoksin. (Foto: Istimewa)

Pakan merupakan faktor utama dalam budi daya perunggasan, 70 sampai 80% biaya budi daya dalam beternak berasal dari pakan. Dalam menghasilkan pakan yang berkualitas tentu didukung penggunaan bahan baku berkualitas dan serangkaian proses tertentu.

Apalagi dikala kondisi saat ini yang bisa dibilang harus lebih efisien dikarenakan kenaikan harga berbagai bahan baku yang secara langsung mendongkrak harga pakan. Kualitas pakan menjadi harga mati para produsen pakan agar produk tetap digemari penggunanya.

Risiko di Dalam Pakan
Pakan yang baik dan berkualitas harus memenuhi persyaratan mutu mencakup kualitas nutrisi, kualitas teknis, keamanan pakan dan nilai bioekonomis penggunaan pakan. Keamanan pakan adalah bagian dari keamanan pangan, karena pakan merupakan salah satu mata rantai awal dari keseluruhan mata rantai makanan.

Dalam sebuah seminar perunggasan, Tony Unandar selaku konsultan perunggasan berujar bahwa selain udara dan lingkungan, pakan juga dapat menjadi pintu masuk bagi mikroba patogen ke dalam tubuh ayam. Artinya, pakan yang tercemar mikroba patogen atau kualitasnya buruk akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan, kesehatan dan performa ayam.

Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Dewi Apri Astuti, kualitas pakan berbanding lurus dengan kualitas bahan bakunya. Dalam menjaga kualitas bahan baku, produsen terkendala dari bahan pakan yang bersifat sensitif dan rentan kerusakan akibat perubahan kondisi lingkungan. Ada beberapa kerusakan sering terjadi akibat kesalahan penanganan dan penyimpanan, antara lain:… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi April 2023. (CR)

RESENSI BUKU: ANTARA CITA-CITA DAN REALITA


Buku setebal 517 halaman akhirnya sampai di ruang kerja saya. Judulnya “Faterna; Antara Cita-Cita dan Realita. Sebuah Catatan Bersama Alumni Fakultas Peternakan Universitas Mataram”. Pengirimnya adalah editor buku tersebut, Bambang Mulyantono yang dikenal dengan nama Bamton. Ia adalah alumni Faterna Unram angkatan 1986 yang juga dikenal sebagai penulis handal.

Melihat buku setebal itu, saya langsung komentar, "ini buku yang sangat berbobot". Maksudnya bobotnya lumayan berat saking tebalnya hehe. Tatkala saya baca isinya, memang ini buku yang langka, dan menjadi berbobot isinya, karena sejauh ini saya belum pernah membaca buku yang ditulis ramai ramai oleh para alumni Fakultas Peternakan di kampus lain, dengan kualitas yang sedemikian  bagus.

Pastinya buku kumpulan artikel sangat perlu seorang editor berpengalaman. Apalagi yang menulis dari banyak kalangan yang sebagian, mungkin sebagian besar tidak terbiasa menulis artikel populer. Dalam hal ini Bamton, sang editor , pastinya punya peran yang besar mengarahkan penulis dan mengedit artikel menjadi sajian tulisan yang mudah dicerna, ada yang mengharukan, ada yang unik, bahkan yang bikin tertawa. Semua diolah menjadi rangkaian cerita para alumni mengasyikan.

Bamton menginformasikan, buku ini adalah buku kedua yang digagasnya dengan mengajak rekan-rekan sealumni untuk menulis secara bersama-sama. Buku pertama berjudul "FATERNA Seribu Cemara Sejuta Rasa" menceritakan tentang apa saja yang dikerjakan di masa-masa kuliah. Sayang sekali buku pertama ini  hanya disambut oleh 11 alumni dari Angkatan masuk 1986 saja. Ditambah 2 Catatan Dosen. Untuk menggenapi halaman sehingga 'layak terbit' sebagai sebuah buku, maka kepada rekan alumni yang biasa menulis, Bamton mempersilahkan untuk menulis 4, 3, dan 2 judul tulisan.

Begitu buku pertama terbit dan dibagikan kepada dosen-dosen yang sudah pensiun maupun yang masih aktif di kampus, dan bahkan sejumlah teman seangkatan, kakak tingkat atau adik tingkat yang menjadi dosen dan pejabat di kampus, apresiasi muncul dari para pembaca. Buku beredar dan menjadi bahan obrolan para alumni, sepertinya  ini menjadi media bernostalgia bagi mereka.

"Aku juga pingin nulis!" kata mereka menanggapi terbitnya buku Seribu Cemara Sejuta Rasa.

Maka mengalirlah proses penerbitan buku kedua ini.

Prosesnya diawali dengan zoom meeting yang diikuti penulis buku pertama dan calon penulis buku kedua,  termasuk dosen dan adik kelas yang menjadi dekan. Dalam rapat ini  konsep buku kedua disepakati bulat mengambil judul FATERNA Antara Cita-Cita dan Realita, mengisahkan 'keseruan' dilema antara semangat meraih cita-cita ketika masa-masa kuliah dan realitanya meniti karir di dunia kerja.

Penulis pada buku kedua ini adalah 28 orang alumni, 3 orang Profesor yang masih aktif mengajar memberi Catatan Dosen, plus Sambutan Rektor Universitas Mataram, Sambutan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, serta Sambutan Dekan Fakultas Peternakan UNRAM. Mereka berasal dari beragam profesi antara lain pelaku usaha peternakan/non peternakan, dosen, aktivis NGO serta alumni yang di dunia seni sinematografi, videografi dan lainnya.

Dari tulisan mereka terungkap mata kuliah di fakultas peternakan itu lengkap mempelajari banyak hal yang bermanfaat untuk berkarir dan berbisnis di bidang apapun. Banyak alumni yang sengaja atau tidak sengaja mengabdi di bidang non peternakan, namun faktanya mereka mampu mengukir kesuksesan. Ilmu dan semangat belajar dari kampus membuat alumni mampu menggali ilmu di dunia nyata dan disertai semangat sebagai alumni Unram, mereka berhasil dalam berbagai bidang kehidupan.

Salah seorang alumni menulis, setelah lulus baru menyadari mata kuliah di fakultas peternakan itu lengkap mempelajari banyak hal biologi, sosiologi, botani/agrostologi. Bahkan biologinya lebih dirinci lagi; fisiologi, imunologi, reproduksi, meskipun utamanya perihal hewan, namun prinsip-prinsip dasar pada makhluk hidup seperti pada manusia juga dipelajari.

Ilmu pertanian juga cukup dalam dipelajari ketika mengambil mata kuliah wajib Agrostologi, ilmu rumput-rumputan dan leguminosa. Mahasiswa harus mengumpulkan minimal seratus jenis rumput dan leguminosa dalam herbarium layaknya seorang botanis lengkap diberi nama latin dan identitas lainnya serta harus hafal. 

Selain analisa laboratorium, ilmu sosiologi pedesaan juga dipelajari. Tidak heran jika, lulusan Peternakan bisa berkarya di berbagai bidang.

Buku ini menjadi penting bagi para alumni Unram , juga bagi para orang tua dan pelajar yang sedang bingung menetapkan fakultas pilihan untuk masa depan. Selamat dan sukses untuk Bamton dan para penulis buku  “Faterna; Antara Cita-Cita dan Realita”.***

Bams***


MENJAGA KEAMANAN DAN KUALITAS PAKAN

Ancaman mikotoksin dari bahan baku biji-bijian. (Foto: Istimewa)

Sebagaimana dipahami bersama bahwa pakan memegang peranan penting mendukung pertumbuhan dan produksi ternak. Oleh sebab itu, pakan yang diberikan harus senantiasa dijaga kualitasnya. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen pengadaan, penanganan dan penyimpanan bahan baku serta pakan jadi dan cara pemberian pakannya, memegang peran penting untuk memastikan pakan yang diberikan pada ternak tetap terjaga kualitasnya.

Di lapangan, banyak jenis bahan baku pakan yang dapat digunakan. Bahan baku pakan yang umum digunakan berasal dari tumbuhan dan produk asal hewan, baik dalam bentuk olahan maupun produk sampingannya (by products). Beberapa bahan baku yang bersifat umum digunakan dalam formulasi pakan merupakan sumber dari berbagai komponen nutrein yang dibutuhkan ternak. Dimana antara bahan baku pakan yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan digunakan dalam komposisi ideal untuk memperoleh keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan ternak.

Penanganan bahan baku pakan yang kurang baik, terutama bahan baku pakan asal biji-bijian seperti jagung, mulai dari panen sampai penyimpanannya, sering ada masalah terkait pencemaran mikotoksin. Pada ternak, kejadian toksikosis yang bersifat akut atau kronis dapat terjadi dari pencemaran pakan oleh toksin yang diproduksi berbagai saprophytic atau phytopathogenic jamur selama masa pertumbuhannya pada biji-bijian, jerami, rumput atau pada beberapa jenis bahan baku pakan lainnya.

Mikotoksikosis sendiri disebabkan oleh zat beracun dari hasil metabolit jamur atau fungi yang umum tumbuh dalam bahan baku atau pakan jadi. Mikotoksin akan sangat cepat dihasilkan jamur atau fungi, bila kelembapan dan temperatur lingkungan serta kadar air bahan baku atau dalam pakan, mendukung tumbuh dan berkembangnya jamur penghasil mikotoksin. Jamur penghasil mikotoksin mudah tumbuh pada kelembapan lebih dari 75% dan temperatur di atas 20° C dan dengan kadar air bahan baku pakan di atas 16%, terutama pada bahan baku pakan asal biji-bijian.

Untuk kondisi Indonesia saat ini terutama pada saat musim hujan, masih cukup banyak ditemukan adanya jagung yang tercemar mikotoksin. Hal ini berkaitan dengan kelemahan pada sistem penanganan pasca panen. Bila panen jagung bertepatan dengan musim hujan, dimana umumnya petani hanya mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan jagung, membuat petani kesulitan mengeringkan jagungnya, sehingga jagung menjadi mudah ditumbuhi jamur penghasil mikotoksin.

Permasalahan yang ada di lapangan, peternak kerap… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi April 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

LOWONGAN KERJA TECHNICAL SALES REPRESENTATIVE JABOTABEK

PT Novindo Agritech Hutama adalah perusahaan importir dan distributor produk kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan, membutuhkan calon pegawai yang kompeten, profesional dan berintegritas. Maka bergabunglah dengan tim kami:

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer