-->

INDUSTRI BROILER MERANGGAS, FLUKTUASI HARGA SERING TERJADI

“Pohon meranggas terjadi karena faktor lingkungan pergantian musim, pohon rontok daun, ini sebuah metode adaptasi tapi bisa juga sebagai pertanda akan mati,” kata Prof Dr Ir Ali Agus DAA, DEA, IPU, ASEAN Eng pada webinar Indonesia Livestock Club 24 Catatan Awal Tahun Perunggasan 2023, yang diselenggarakan pada Minggu, 19 Februari 2023.

Ali Agus melanjutkan bahwa industri broiler mungkin juga sedang meranggas, dimana fluktuasi harga sering menjadi persoalan.

Terkait hal itu ia menyoroti kemungkinan penyebabnya seperti kompetisi global dan produk impor terutama pakan dan produk pendukung lainnya.

Bisa juga disebabkan oleh kurangnya efisiensi meliputi efisiensi pakan, mahalnya pakan, banyak kandang yang masih konvensional, dan tata niaga yang belum ideal. Atau mungkin ada sebab lain yang belum diketahui.

“Saya mengamati dan mencermati untuk broiler ini sudah hampir satu dasawarsa persoalannya tidak bergeser dari fluktuasi harga jual live bird di kandang dan itu harganya rendah,” jelas Ali Agus.

Isu utama industri broiler adalah fluktuasi berkepanjangan harga live bird berkepanjangan yang rendah. Supply demand yang tidak seimbang dan kemungkinan ada oversupply. Akibatnya pelaku usaha rugi dan kerugian ini tidak hanya menimpa para peternak mandiri.

Persoalan lainnya adalah daya saing industri broiler Indonesia di kancah global. Pasar domestik masih menjadi pasar yang dominan. Selain itu masih ada persoalan pada SDM, teknologi, dan efisiensi usaha.

Input produksi utama pun sebagian masih mengandalkan impor seperti feed stuffs, GPS, dan peralatan.

Isu lain yang disorot oleh Ali Agus adalah mayoritas kandang yang masih konvensional. Juga preferensi konsumen yang lebih menyukai hot carcass dibandingkan cold carcass.

Dia menambahkan rantai pasok dingin pada industri broiler mungkin belum berkembang. Tapi bisa jadi sebenarnya sudah sangat berkembang sehingga menjadi salah satu distorsi tata niaga.

“Ini saya kira kita perlu memikirkan kebijakan berbasis data, hasil kajian ditentukan secara profesional independen dan tentu melibatkan banyak stakeholders,” jelas Ali Agus saat membahas solusi atas isu-isu pada industri broiler.

Peta jalan pembangunan industri broiler ke depan juga harus dipikirkan dengan baik. Asumsi dasarnya terkait dengan jumlah konsumsi, potensi produksi, lokasi atau sebaran, SDM, pasar, dan teknologi.

Ali Agus juga menyarankan agar ada pemberian insentif dan desinsentif bagi pelaku usaha yang loyal dan comply dengan kebijakan pemerintah. Pasar ekspor juga sebaiknya makin didoring bagi para pelaku usaha besar dengan berbagai insentif yang menarik.

Adopsi teknologi seharusnya juga difasilitasi. Tidak hanya berupa kandang closed house namun juga perlengkapan atau perkembangannya misalnya IoT.

Pengembangan cold chain produk ready to eat berbasis daging broiler akan makin berkembang jika difasilitasi dengan baik. Melalui RPA, cold storage, infrastruktur, dan logistik.

“Tidak kalah pentingnya adalah faktor SDM, human capital, untuk menjadi penggerak itu semua sehingga bagaimanapun juga generasi milenial ini perlu kita siapkan untuk menjadi enterpreneur yang terampil. Human capital menjadi key resource yang sangat vital,” terang Ali Agus. “Kemudian bisnis peternakan konsumsi protein hewani juga tidak lepas dari musim atau bulan, ada bulan ramai ada bulan kurang ramai. Nah inilah saya kira juga perlu para pelaku bisnis usaha mempertimbangkan fluktuasi karena faktor musim, bulan, dan faktor permintaan konsumen.” (NDV)

TRENGGALEK DARURAT LSD, PULUHAN SAPI TERINFEKSI

Salah Satu Sapi Milik Warga Yang Terinfeksi LSD
(Sumber : Istimewa)

Wabah Lumpy Skin Disease (LSD) dilaporkan menyerang puluhan ekor ternak sapi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Menurut laporan sementara yang dirilis Dinas Peternakan Trenggalek, Jumat (17/2/2023), total sudah ada 20 ekor ternak sapi yang terdeteksi terinfeksi LSD.

“Sapi-sapi yang terpapar ini (kebetulan) belum mendapat vaksinasi LSD,” kata Ririn Hari Setiani Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek.

"Upaya vaksinasi kini terus dioptimalkan. Kendati vaksin masih terbatas, sosialisasi dan rencana kerja percepatan vaksinasi telah dipersiapkan. Sejauh ini yang sudah menerima sebanyak 2 ribu ekor, semua dialokasikan ke sapi perah. Pertama 700 dosis, lalu yang kedua sebanyak 1.300 dosis,” kata Ririn.

Melansir dari Antara, upaya lain yang kini digiatkan adalah dengan memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak di perbatasan daerah itu dengan kabupaten lain, seperti Ponorogo, Pacitan dan Tulungagung.

“Kami meminta waspada terutama lalu lintas angkutan hewan yang keluar masuk Trenggalek. Kemudian kami lakukan sosialisasi pencegahan, seperti menjaga kebersihan kandang. Karena LSD ini penurunannya menggunakan vektor salah satunya lalat caplak atau nyamuk,” katanya.

Ririn menjelaskan, meskipun penyakit kulit pada ternak itu tidak bisa menimbulkan kematian, namun peternak terancam merugi lantaran harga jual sapi yang anjlok.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menjual sapi yang terkena LSD karena memberikan banyak dampak.dang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek.

Sejauh ini, sudah ada sebanyak 2 ribu dosis vaksin LSD yang telah diinjeksikan ke sapi-sapi perah warga. Sapi perah menjadi prioritas  karena sistem pemeliharaannya mayoritas warga memelihara sapi perah lebih banyak dengan kepemilikan lebih dari satu ekor.

Ririn juga mengimbau pada masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas veteriner maupun hotline Dinas Peternakan Trenggalek jika ada yang mengetahui gejala penyakit kulit pada hewan itu.

Meskipun tidak menular ke manusia, namun wabah itu memicu lumpuhnya sendi-sendi perekonomian masyarakat.

“Jika ada ternak mengarah pada gejala LSD, segera hubungi petugas medis veteriner terdekat. Atau bisa hubungi hotline Dinas Peternakan 0822-3190-3384 dan 0822-3254-9854,” pungkasnya. (INF)

MALARIA LIKE, PARASIT DARAH PADA UNGGAS YANG BISA MENGGANAS

Leucocytozoon spp. pada ulas darah unggas terinfeksi. (Foto: Istimewa)

Malaria like atau Leucocytozoonosis merupakan penyakit parasit pada unggas yang disebabkan oleh parasit darah, Leucocytozoon spp. Parasit darah ini bisa menyerang semua jenis unggas. Menyebabkan kerugian ekonomis akibat penurunan produksi pada ayam petelur atau layer.

Ayam menjadi lemah, pucat akibat anemia, penurunan jumlah sel-sel darah merah akibat adanya kerusakan hebat. Kerugian ekonomis tidak hanya akibat penurunan produksi telur, tetapi juga penurunan bobot badan, terhambatnya pertumbuhan, hingga kematian.

Mengenal gejala klinis awal mempercepat aksi pengendalian adalah langkah yang baik. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan pengendalian vektor penyakit ini.

Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit adalah parasit darah yang disebut dengan Leucocytozoon spp. Terdapat dua jenis parasit darah ini yang ganas pada unggas, yaitu L. sabrazesi dan L.  Caulleryi (Zhao, 2016).

Malaria like pada unggas selain menyebabkan anemia karena kerusakan sel-sel darah merah yang hebat, yang mengakibatkan gejala anemia, menimbulkan klinis kepucatan yang terlihat pada jengger, pial dan kulit.

Infeksi Leucocytozoonosis bisa terjadi pada burung pinguin dada kuning (Megadyptes antipodes). Prevalensinya pernah tercatat mencapai 73,7% dengan pengujian menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Infeksi juga bisa terjadi pada jenis burung merpati. Infeksi  pada burung merpati prevalensinya mencapai 2% di Bangladesh dan 12% pada ayam di Indonesia (Nath et al., 2014).

Dalam satu kawasan peternakan, infeksi parasit darah ini dapat ditemukan pada… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2023.

Ditulis oleh:
Sulaxono Hadi
Medik Veteriner Ahli
Balai Veteriner Banjarbaru

HANTER IPB GELAR REUNI AKBAR HARI PULANG KANDANG

Rektor IPB University, Walikota Bogor, Dekan Fapet IPB, dan Wagub Sumbar Menghadiri HPK
(Sumber : Istimewa)


Himpunan Alumni Peternakan Institut Pertanian Bogor (Hanter IPB) University menggelar reuni akbar Hari Pulang Kandang di IICC Botani Square Bogor, Minggu 19 Februari 2023. Reuni yang dihadiri kurang lebih 1.200 orang anggotanya ini ingin memberi semangat peternak Indonesia dalam memajukan ketahanan pangan dari unsur hewani.

Ketua Panitia Hari Pulang Kandang tahun 2023 Wisnu Brata Ratning Sayekti mengatakan kegiatan yang dilaksanakan sepekan sejak Minggu 12 Februari 2023 hingga Minggu 19 Februari 2023 telah menyelenggarakan serangkaian acara penuh kreativitas untuk mengingatkan potensi peternakan di Indonesia.

"Reuni akbar untuk Fakultas Peternakan (IPB) dari angkatan minus sampai angkatan terakhir lulus angkatan ke-55 plus melibatkan semua jenjang S1, S2, S3 dan alih jenjang," kata dia.

Wali Kota Bogor, Bima Arya yang menghadiri puncak Hari Pulang Kandang, Hanter IPB University mengapresiasi reuni produktif yang digelar Hanter IPB University.

"Reuni produktif itu kalau ada manfaatnya untuk kampus, ada manfaatnya untuk kota, manfaat untuk silaturahmi. Dan itu semua ada di sini, reuni akbar Hari Pulang Kandang," katanya.

Kota Bogor, kata Bima Arya, tidak bisa lepas dari IPB University. Di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ada banyak ASN. Bahkan kepala dinas yang merupakan lulusan IPB, begitu pun di DPRD Kota Bogor juga banyak lulusan IPB yang menjadi legislatif, selain itu dalam inovasi juga tidak lepas dari campur tangan IPB.

Ia pun kemudian kembali mengajak alumni untuk bisa berkolaborasi ikut membangun Kota Bogor. Di lokasi yang sama, Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjelaskan bahwa kunci keberhasilan diantaranya adalah inspirasi, inovasi dan integritas.

"Integritas menjadi kunci utama karena salah satu dari 10 kunci sukses itu integritas. Dengan integritas timbul sebuah kepercayaan, dengan orang percaya bisa membangun masyarakat dengan rasa saling percaya yang tinggi," katanya.

Ketika semua itu berjalan, maka akan tercipta sebuah kolaborasi untuk mengembangkan atau menciptakan inovasi-inovasi baru yang kemudian akan menjadi inspirasi.

"Sehingga Fakultas Peternakan bisa terus menjadi fakultas yang paling banyak inovasi sehingga banyak memberikan inspirasi, negara bisa maju kalau di dalamnya adalah ada orang-orang yang penuh dengan inovasi dan menginspirasi," katanya.

Saat ini lanjut Arif, salah satu program IPB University yang saat ini dijalankan adalah dosen pulang kampung. Dari total 750.000 desa di Indonesia, 4.300 desa sudah didatangi oleh IPB University yang membawa hasil-hasil inovasi ke desa-desa.

Reuni Akbar Fakultas Peternakan IPB University Hari Pulang Kandang sudah dimulai pada 12 Februari 2023 saat kick off peresmian gedung di IPB Dramaga. Kemudian dilanjut dengan berbagai kegiatan perlombaan yang menarik.

Dalam reuni ini juga ada pemberian beasiswa sehingga tidak ada mahasiswa yang tidak lulus, hingga dana sosial untuk keluarga alumni, pensiunan dosen dan kegiatan sosial lainya. (INF)

RUMAH POTONG HEWAN AFRIKA SELATAN TERPAKSA MEMBUANG AYAM

Terkait pemadaman listrik yang parah di Afrika Selatan, peternakan unggas bukanlah konsumen listrik yang besar jika dibandingkan dengan rumah potong hewan. Gangguan listrik di tempat pemotongan hewan memiliki konsekuensi yang parah.

Karkas harus didinginkan hingga di bawah 7°C dalam waktu 45 menit setelah disembelih, setelah itu daging dipotong dan ditempatkan di cold storage atau di freezer. Menjalankan generator menghabiskan banyak uang dan, sebagai aturan praktis, rumah potong hewan yang menyembelih 1 juta unggas per minggu akan menghabiskan sekitar R100.000 setiap jam untuk menjalankan generator.

Perusahaan yang tidak punya genset bisa memiliki sekitar 10.000 ekor unggas di RPH yang tidak diproses. Unggas tersebut dibuang karena kurangnya pendinginan dan potensi masalah keamanan pangan. (Via Poultryworld)

PEMADAMAN LISTRIK MEMBERI TEKANAN PADA SEKTOR UNGGAS AFRIKA SELATAN

Pemadaman listrik nasional terus berdampak buruk pada peternak unggas, perusahaan unggas, dan rumah potong hewan di seluruh Afrika Selatan. Sektor unggas terpaksa menghadapi kenaikan biaya dan gangguan listrik yang berlangsung antara 2 dan 10 jam sehari, setiap hari.

Astral Foods, salah satu perusahaan unggas terbesar di Afrika Selatan yang memproses hampir 6 juta ayam per minggu dan menyumbang sekitar seperempat dari produksi daging broiler di negara itu, memperkirakan penurunan laba pertengahan tahun sebesar 90%.

Produksi unggas adalah kegiatan 24 jam sehari, dan peternak bergantung pada pasokan listrik yang dapat diandalkan. Teknologi cerdas diintegrasikan ke sebagian besar kandang unggas komersial di Afrika Selatan, yang mengontrol semua fungsi di kandang, termasuk pasokan pakan dan air, dan yang paling penting, ventilasi. Jika listrik padam, ventilasi akan terhenti tanpa adanya generator atau sistem kelistrikan alternatif yang segera diaktifkan, dan unggas dapat mati hanya dalam waktu singkat. (Via Poultryworld)

TIPS PEMELIHARAAN DAN PENGGEMUKAN DOMBA AGAR PETERNAK UNTUNG

Agar cepat gemuk maka harus memberi pakan yang terbaik, berikan domba asupan karbo yang cukup. (Foto: Istimewa)

“Teknik pemeliharaan agar domba cepat gemuk akan berkorelasi pada cara memberi dan meracik pakan yang bergizi untuk hewan,” jelas Husain Fata Mizani, peternak domba dan Manajer BUMMas Jetis Berdaya, pada webinar Desaku BerQurban: Pemeliharaan dan Penggemukan Domba, yang diselenggarakan oleh Desa Berdaya.

“Ada dua pilihan sebenarnya gemuk lemak atau gemuk daging. Yang harus dipahami adalah karbohidrat ketika masuk dalam tubuh itu akan menjadi lemak, sedangkan protein kalau masuk dalam tubuh akan diolah menjadi protein, artinya menjadi daging.”

Pakan Terbaik
Agar cepat gemuk maka harus memberi pakan yang terbaik. Berikan domba asupan karbo yang cukup tinggi. Cukup tinggi bukan berarti tinggi, karena kalau terlalu tinggi ternak akan oksidosis dan itu tidak bagus. Sedangkan kalau asupan proteinnya tinggi bisa terjadi terlalu mahal di pakan.

Jadi disarankan domba diberikan karbohidrat yang cukup banyak dan diimbangi dengan serat yang cukup. Sumber serat bisa berasal dari kangkung kering, rumput dan sumber serat lainnya.

Patokan serat diberikan sebanyak 30%, karbohidrat 40% dan protein 30%. Sebenarnya hitungan protein cukup 12-13% untuk standar domba. Husain mengatakan, dibuat 30% karena tidak menghitung secara laboratorium, maka menggunakan estimasi sederhana.

Domba yang hanya diberi rumput akan susah gemuk. Dalam tiga bulan paling bagus penambahan bobotnya berkisar 1,5-2 kg. Karena kekurangan hijauan menyebabkan nutrisinya tidak seimbang, maka jika hanya mengandalkan hijauan akan sulit mencapai target.

Salah satu sumber karbohidrat yang bisa diberikan adalah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2023. (NDV)

IMPOR PARENT STOCK LAYER FILIPINA MENURUN

UE adalah sumber utama parent stock layer untuk Filipina. Pada tahun 2020 sebanyak 564.000 parent stock ayam petelur diimpor.

USDA mencatat, menurut kontak industri, impor parent stock layer untuk 2021 sekitar 625.000 ekor, sedangkan dari Januari hingga November 2022, berada di 450.000 ekor, yang menunjukkan penurunan tajam. Hal ini merupakan akibat langsung dari wabah flu burung yang dialami Eropa pada tahun 2022, yang mengakibatkan penurunan ekspor ke Filipina. (Via Poultryworld)

LEWATI MASA KRITIS DI AWAL PEMELIHARAAN

Anak itik peking umur 20 hari yang dipelihara Aan. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam beternak itik peking, 10 hari pertama persiapan day old duck (DOD) merupakan masa kritis. Banyak kematian anak bebek yang terjadi karena masih rentannya DOD terhadap lingkungan baru. Keberhasilan melewati 10 hari pertama adalah kunci sukses budi daya berikutnya.

Secara alami, anak itik yang baru menetas setelah dierami akan dirawat langsung oleh induknya. Jika sudah tiba waktunya, induk itik akan mengajari anaknya keluar mengenal lingkungan, mencari makan, memilih jenis makanan yang sesuai, memberikan kehangatan saat suhu lingkungan dingin, serta menjaga dari pemangsa yang datang mengancam. Lantas, bagaimana dengan anak itik yang baru menetas dari mesin tetas?

Di sinilah peran peternak dibutuhkan untuk memberi perawatan terbaik. Dibutuhkan perlakuan khusus agar kelangsungan hidup anak itik terjaga hingga siap untuk dipindahkan ke kandang pembesaran. Berikut pengalaman budi daya itik peking yang dilakukan Ahmad Najib Taufik Ihsaan, biasa dipanggil Aan. Selain beternak itik peking pedaging, peternak muda dari Rejotangan, Tulungagung, ini juga beternak ayam ras petelur. Kali ini, beliau membagikan pengalamannya melewati 10 hari pertama budi daya DOD itik peking dengan tingkat kematian yang minimalis.

Persiapan Kandang Brooding DOD
“Kandang yang digunakan untuk memelihara DOD bisa berupa kandang panggung atau kandang lantai. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kalau saya menggunakan kandang lantai dengan pertimbangan cukup murah dan peralatan yang dibutuhkan sederhana,” ungkap Aan.

Untuk DOD sebanyak 300 ekor dibutuhkan kandang brooding seluas 6 m x 2 m atau 12 m2. Ukuran kandang bisa disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Agar memudahkan proses pemindahan DOD dari brooder ke kandang pembesaran, sebaiknya kandang brooding dibuat di dalam kandang pembesaran, sehingga kandang brooding tinggal dibongkar saja.

Kandang brooding bisa dibuat sederhana dengan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2023. (RA)

CEVA BROILER UNIVERSITY KEMBALI DIGELAR DENGAN MERIAH

Foto Bersama Para Peserta Ceva Broiler University 
(Sumber : Dok. Infovet)

Selasa (14/2) yang lalu PT Ceva Animal Health Indonesia menggelar acara seminar dan workshop rutinnya yang bertajuk Ceva Broiler University. Rencananya acara tersebut akan berlangsung selama 3 hari, dimana kick off acara tersebut dilangsungkan di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, yang kemuudian dilanjutkan di Hotel Swiss-Bellin, Bogor. 

Dalam sambutannya President Director PT Ceva Animal Health Indonesia Drh Edy Purwoko mengungkapkan rasa syukurnya karena pada tahun 2023 kali ini acara tersebut dapat digelar secara luring, dimana sebelumnya hanya dikemas dalam bentuk webinar akibat pandemi Covid-19.

"Acara ini bukan hanya digelar di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara tempat Ceva beroperasi, memang acara ini merupakan agenda rutin kami. Kami mengundang doker - dokter hewan muda untuk me-refresh ilmunya, dan saling sharing mengenai update terkini dalam sektor kesehatan unggas," tutur Edy.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan SKHB IPB University Prof Drh Deni Noviana menyatakan rasa terima kasihnya kepada Ceva yang telah memberi kepercayaan kepada pihaknya dalam pelaksanaan acara tersebut. 

"Ceva merupakan salah satu mitra kami yang konsisten dalam mendukung kemajuan IPTEK di bidang kedokteran hewan terutama perunggasan, hal ini telah berlangsung cukup lama dan kami terus berusaha memberikan feedback positif dan berkontribusi melalui acara - acara continuing education seperti ini. Kiranya hubungan baik ini dapat terus berlangsung," tutur Deni.

Padat Ilmu dan Menyenangkan

Pada hari pertama peserta diajak untuk mendalami materi di bidang perunggasan melalui kegiatan kuliah. Pemateri yang dihadirkan di hari pertama yakni Prof Drh Agus Setiyono yang banyak memaparkan dasar - dasar dan teknik sampling pada ayam. Hadir juga Drh Andriyanto yang memberikan materi tentang bagaimana memelihara ayam secara drug free.

Setelahnya peserta juga diajak untuk melakukan pelatihan nekropsi ayam yang dipandu oleh Drh Mawar Subangkit dan Drh Vetnizah Juniantito. Disana peserta kembali diingatkan mengenai teknik nekropsi standar pada ayam dan pemeriksaan telur tetas.

Dihari kedua yang berlangsung di Swiss-Bellin Bogor, peserta akan mendapatkan materi mengenai berbagai penyakit pada ayam. Pembicara yang hadir juga merupakan para ahli dalam bidangnya, sebut saja Prof Suwarno (Guru Besar FKH Unair), Prof Widyasmara, dan Prof Michael Haryadi Wibowo (Guru Besar FKH UGM).

Tidak ketinggalan dari pihak Ceva juga memberikan update terkini terkait perkembangan teknik vaksinasi, teknologi, serta manajemen pemeliharaan ayam yang kekinian. Semuanya dikemas dengan padat dan efisien. 

Di hari ketiga, peserta juga akan diajak melakukan kegiatan trekking di salah satu Curug di kawasan Bogor. Bukan hanya me-refresh ilmu, tetapi juga me-refresh pikiran agar dapat kembali segar. (CR) 


CLOSED-LOOP DOMBA & KAMBING TINGKATKAN EKONOMI RAKYAT

Menurut Mentan, closed-loop merupakan pendekatan untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. (Foto: Istimewa)

Untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mendorong setiap daerah agar mengembangkan model closed-loop peternakan domba dan kambing. Hal tersebut ia sampaikan saat mengunjungi Rajendra Farm, peternakan domba dan kambing di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (14/2/2023).

Menurut Mentan, closed-loop merupakan pendekatan untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir yang dapat meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas.

“Model ini diharapkan dapat menjadi sistem pemberdayaan dan peningkatan skala usaha sekaligus menciptakan ekosistem, sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak yang berdampak pada kesejahteraan peternak,” ungkap SYL melalui siaran resminya.

Ia pun sangat mengapresiasi bentuk sinergi yang terjadi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, serta peternak yang tergabung dalam Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta (PPKDY) dalam upaya pengembangan closed-loop peternakan domba dan kambing yang telah dilakukan.

“Model pengembangan peternakan seperti di Rajendra Farm ini sungguh luar biasa dan bisa dijadikan contoh atau role model bagi peternak lainnya. Tentunya ini perlu didorong peningkatan peran dan kontribusi komoditas kambing dan domba dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani dan sebagai komoditas orientasi ekspor tentu juga harus berkelanjutan dengan menerapkan model yang tepat,” ucapnya.

Ia juga katakan pihaknya mendorong untuk memperbanyak pengembangan peternakan domba dan kambing dengan model closed-loop agar dapat diaplikasi ke semua peternakan dan stakeholder. Pembibitan dan budi daya bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya penguatan akses pembiayaan.

“Silahkan gunakan KUR yang telah difasilitasi pemerintah untuk membantu para peternak, khususnya kambing dan domba yang harapannya bisa menjadi booster pada pertanian,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama,  Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, menyebut peran strategis komoditas domba dan kambing sebagai salah satu komoditas ekspor penting bagi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.

Selain itu, kebutuhan ternak domba dan kambing hidup dalam konteks keagamaan jutga semakin meningkat dan di sisi lain potensi ekspornya juga tinggi. Ekspor domba dan kambing hidup dan hasil-hasilnya pada 2020 tercatat sebesar Rp 10,2 miliar.

Sementara, Bupati Kulonprogo, Tri Saktijana, turut menambahkan Rajendra Farm merupakan salah satu peternakan yang sudah menggabungkan lini komoditas, bahkan sudah mengolah komoditas, sehingga menambah nilai tambah komoditas bahkan peternakan di sini telah menjadi gaya hidup yang halal.

“Ini menjadi contoh baik, sehingga dapat menarik peternak lainnya, terutama peternak milineal, karena di sini juga dikembangkan sebagai tempat agrowisata, bahkan telah mampu memenuhi kebutuhan kambing dan domba untuk muslim Singapura dalam melaksanakan kurban,” kata Tri. (INF)

NUTRICELL PACIFIC & KIMIA FARMA JALIN KERJA SAMA DI SEKTOR KESEHATAN HEWAN

Direktur Utama Kimia Farma, David Utama (kiri) dan CEO Nutricell Pacific, Suaedi Sunanto (kanan), usai penandatanganan nota kesepahaman. (Foto: Dok. Infovet)

PT Nutricell Pacific yang merupakan perusahaan premix dan solusi untuk nutrisi kesehatan hewan menjalin kerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dalam pengembangan sektor kesehatan hewan.

Chief Executive Officer (CEO) Nutricell Pacific, Suaedi Sunanto, pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Nutricell Pacific dan Kimia Farma, yang dilaksanakan di kantor PT Kimia Farma, Jl. Veteran No. 9 Gambir, Selasa (14/2/2023), mengungkapkan bahwa kerja sama ini terjalin karena Kimia Farma merupakan perusahaan industri farmasi terbesar di Indonesia yang banyak mengembangkan produk-produk alami. Mengingat di industri obat hewan saat ini penggunaan antibiotik, khususnya untuk pertumbuhan telah dilarang karena dampak resistensi antimikroba (AMR) yang ditimbulkan.

“Kami di industri obat hewan saat ini tengah berbenah, usaha ke sana itu menjadi concern kami dan kami lihat Kimia Farma banyak mengembangkan produk alami,” ujar Suaedi.

Ia pun berharap dari kerja sama ini kedua belah pihak dapat mengembangkan produk terbaik untuk mendukung sektor kesehatan hewan di Indonesia. “Semoga realisasi ke depan bisa kita lakukan bersama-sama dalam mengembangkan produk yang berguna,” ucapnya.

Sementara Direktur Utama Kimia Farma, David Utama, menyambut baik kerja sama yang dilakukan. Pihaknya akan turut mendorong pengembangan produk di sektor kesehatan hewan. “Saya sangat berharap realisasi dari kerja sama ini dapat menghasilkan produk yang membanggakan. Kami sangat mendukung dan semoga terlaksana dengan baik, ini menjadi halaman baru yang menyegarkan,” ujar David.

Kolaborasi ini juga merupakan wujud optimalisasi end-to-end business yang dimiliki Kimia Farma. “Kami memiliki fasilitas produksi dan 49 jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga kesepakatan ini akan menjadi langkah awal untuk pengembangan produk kesehatan hewan,” ungkapnya.

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman yang terjalin meliputi pengembangan produk dan layanan kesehatan hewan, aktivitas marketing, serta distribusi produk kesehatan hewan termasuk obat-obatan. Hal ini dinilai akan meningkatkan hilirisasi produk kesehatan hewan dan meningkatkan nilai tambah industri.

Foto bersama usai pelaksanaan penandatanganan kerja sama. (Foto: Dok. Infovet)

Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Nutricell Inovasi Strategis yang merupakan anak perusahaan Nutricell Pacific dengan PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP) sebagai anak perusahaan Kimia Farma, dengan ruang lingkup kerja sama dalam bentuk sinergi produksi bahan baku obat dalam negeri yang dimiliki KFSP.

“Kolaborasi antara KAEF dan Nutricell merupakan dukungan terhadap program pemerintah dalam pengembangan produk dalam negeri, yang akan berdampak pada peningkatan nilai TKDN, di tengah kebutuhan obat hewan yang masih cukup tinggi melalui impor,” pungkas David. (RBS)

PENURUNAN PRODUKSI TELUR MEMBERI INSENTIF BAGI PRODUSEN BROILER FILIPINA

Sementara penurunan produksi telur diakibatkan oleh tantangan flu burung terjadi di Filipina, diharapkan daging ayam akan mengambil alih sebagai alternatif protein yang lebih murah untuk pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Karena pertumbuhan ekonomi, USDA memperkirakan konsumsi daging ayam Filipina pada tahun 2023 sebesar 1,835 juta mt dibandingkan dengan 1,755 mmt pada tahun 2022 dan 1,780 mmt pada tahun 2021.

Bahkan dengan perkiraan sedikit peningkatan konsumsi ini, integrator unggas dan peternak komersial di Filipina berhati-hati dalam meluncurkan rencana ekspansi yang signifikan tahun ini karena ancaman flu burung dan tingginya biaya bahan pakan. Namun demikian, produksi daging ayam pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 1,36 juta mt (dibandingkan dengan 1,3 mmt pada tahun 2022). Perlu juga dicatat bahwa harga ayam telah meningkat sejak Agustus 2022, yang diimbangi oleh biaya produksi yang tinggi bagi produsen dan membebani operasi mereka.

Sementara itu, penurunan produksi telur diantisipasi, namun hal ini diharapkan akan mendorong produsen ayam pedaging untuk meningkatkan produksi karena daging ayam pedaging merupakan sumber protein alternatif yang lebih murah. (Via Poultryworld)

AGAR TELUR ASIN TAK MUDAH BUSUK, INI TIPSNYA

Salah satu ciri telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. (Foto: Istimewa)

Bukan hanya cara menyimpannya, namun proses pengasinannya juga berpengaruh pada cepat busuk atau tidaknya telur asin. Bagaimana agar telur asin tak mudah busuk?

Pak Parjo mendadak bingung saat seorang ibu mendatangi warungnya dan komplain soal telur asin yang baru dibeli sehari lalu. Sepuluh butir telur asin yang dibeli ternyata busuk semua.

Sekilas, tampilan telur masih seperti “baik-baik” saja, putih bersih dan bagian kuningnya sedikit masir. Namun, keluar bau tak sedap dan cenderung lembek. Lelaki berusia 62 tahun ini pun segera mengganti dengan telur asin yang baru kepada ibu pembeli yang komplain itu.

Parjo kemudian membuang telur tersebut ke tempat sampah. Ia masih penasaran, telur yang baru ia jual sehari lalu kenapa bisa busuk. Padahal, telur-telur bebek itu baru empat hari lalu ia dapatkan dari distributornya.

Namun ia baru ingat, sejak datang telur-telur tersebut ia masukkan ke dalam kontainer plastik yang tertutup rapat. Selama tiga hari, ratusan telur asin matang itu disimpan di tempat tertutup, tanpa ada celah udara. “Jangan-jangan ini penyebabnya,” gumam Parjo.

Teringat di kontainer miliknya ada ratusan telur asin, ia buru-buru membuka kontainer dan memindahkan seluruh telur bebek itu ke tempat terbuka. Rasa penasaran masih terus menggelayut, apakah dagangannya itu masih layak dimakan atau tidak. Dari 10 butir yang ia pecahkan cangkangnya hanya tiga butir yang masih enak dimakan. Selebihnya keluar bau menyengat, tanda sudah busuk. “Ya salaam.. rugi bandar deh saya,” ujarnya sambil tepok jidat.

Bisa jadi, pengalaman Parjo juga pernah dialami banyak orang. Menyimpan telur asin matang dalam tempat tertutup rapat, lalu hanya dalam tiga atau empat hari sudah bau busuk.

Widodo, salah satu distributor telur asin di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, memiliki tips menarik untuk masalah ini. Menurutnya, cara penyimpanan memang menjadi hal penting agar telur asin tetap enak dan tidak busuk. Salah satunya adalah memberi celah atau lubang tempat penyimpanan agar ada sirkulasi udara.

“Itu sebabnya para penjual telur asin di kawasan Pantura, Kota Brebes, rata-rata menggunakan besek (kemasan terbuat dari anyaman bambu) untuk membungkus telur. Besek ini masih memiliki celah-celah untuk sirkulasi udara sehingga telur asin di dalamnya masih mendapat udara masuk,” ujarnya kepada awak Infovet.

Proses Pengasinan
Awet tidaknya telur asin yang disimpan, bukan semata disebabkan wadah penyimpanan. Menurut Widodo, proses pengolahan pengasinan telur juga berpengaruh. Ada dua cara pengasinan yang lazim dilakukan para pengolah telur asin.

Pertama, proses murni tanpa menggunakan pengawet atau bahan kimia dalam pencucian telur bebek sebelum dibalur sekam bergaram. Proses pencucian telur bebek hanya dilakukan dengan menggunakan spons untuk menggosok cangkang dan disiram air. Telur asin yang melalui proses seperti ini akan jauh lebih awet ketimbang yang dicuci dengan menggunakan bahan campuran.

“Hanya saja telur keliatan kurang kinclong, masih terlihat ada bintik-bintik pada cangkangnya. Tapi itu sudah bersih. Hanya kurang menarik saja tampilannya,” kata Widodo.

Kedua, menggunakan biang cuka atau bahan lainnya dalam proses pencucian telur asin, sebelum dibalur dengan sekam bergaram. Dengan menggunakan biang cuka, telur keliatan lebih bersih dan mulus. Tampilan telur asin tidak kusam dan tanpa bintik-bintik. Hanya saja biang cuka akan menyebabkan kulit ari pada cangkang telur akan rusak. Maka itu, saat sudah matang telur asin jadi kurang tahan lama kalau disimpan.

“Jadi, kalau yang cara pencucian hanya dengan digosok spons dan disiram air, telur bisa awet sampai 10 hari jika disimpan di tempat terbuka. Sementara kalau pencucian yang menggunakan biang cuka, telur asin matang hanya bertahan lima sampai tujuh hari. Lebih dari itu bisa busuk,” jelasnya.

Penyimpanan telur di dalam kulkas juga berpengaruh pada tahan lama atau tidak. Kalau telur asin tanpa pengawet, tahan di suhu ruangan biasa 10 hari. Jika akan menyimpan di lemari pendingin bisa mencapai 2-3 minggu, maksimal satu bulan, begitu penjelasan Widodo yang sudah puluhan tahun membuka usaha telur asin.

Telur asin yang masih mentah punya waktu tahan yang sama dengan telur asin yang sudah direbus. Maksimal 10 hari di suhu ruangan dan maksimal satu bulan di dalam lemari es. “Masuk kulkas dicuci dulu dari abu asinnya itu bisa juga. Kalau butuh misal mau digoreng atau apa gitu baru keluarkan. Bisa tahan ya maksimal satu bulan,” ujarnya.

Namun perlu diketahui juga harus menyimpan telur asin dengan cara yang benar agar bisa bertahan selama itu. Apalagi jika telur asin yang dimiliki dibuat tanpa pengawet. Caranya adalah dengan menyimpan telur asin di dalam wadah tanpa ditutup. Telur asin sebaiknya disimpan di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.

Jika disimpan di suhu ruangan, simpan secara terbuka. Misalnya di dalam mangkuk atau keranjang terbuka. Hal serupa juga berlaku di dalam lemari es, jangan simpan telur asin di dalam wadah tertutup seperti kotak atau plastik.

“Jangan masuk ke kemasan plastik apalagi yang tertutup rapat. Nanti telur asin enggak bisa tahan lama karena lembap. Jadi lebih cepat basi. Makanya di kemasan itu ada lubang-lubang kecil. Itu sengaja untuk sirkulasi udara. Nanti kalau penyimpanan enggak benar ya rusak. Kuningnya bisa jadi hitam, semakin lama semakin hitam,” jelas Widodo.

Agar Telur Asin Masir
Salah satu telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. Disebut masir karena pada bagian kuning telur berbutir-butir seperti pasir atau berlapis berbutir-butir dan cenderung berminyak. Sangat nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat.

Jika Anda termasuk penggemar telur asin, tak ada salahnya mencoba membuat sendiri di rumah. Selain lebih hemat, ukuran dan kualitas telur asin bisa diatur sesuai selera.

Menurut Widodo, cara membuat telur asin cukup mudah, hanya saja membutuhkan kesabaran dan teknik yang tepat agar tidak gagal. Jika berhasil bisa dikreasikan dengan berbagai macam masakan telur asin seperti saus telur asin, botok telur asin dan pepes tahu telur asin.

Syarat utama untuk membuat telur asin yang masir adalah kualitas telur bebeknya. Carilah telur bebek hasil dari umbaran di sawah. Telur hasil ternak bebek umbaran memiliki kualitas nomor wahid.

“Soalnya pakan yang dimakan bebek umbaran di sawah itu kandungan gizinya lebih lengkap dan alami. Dari keong sawah, ikan-ikan kecil dan jasad renik lainnya yang memiliki kandungan protein tinggi. Makanya telurnya juga bagus,” terang Widodo.

Jika ingin membuat sendiri di rumah, ketahui juga kesalahan saat membuat telur asin yang masir dan anti-gagal. Butuh kesabaran tersendiri, karena harus menunggu telur melalui proses pengasinan antara 14-15 hari. Ada beberapa cara dalam membuat telur asin.

Cara membuat telur asin yang pertama adalah dengan menggunakan abu gosok. Disarankan untuk menggunakan telur bebek yang sudah dibersihkan. Pastikan cangkang telur bebeknya bersih dari kotoran yang menempel.

Bahan untuk membuat telur asin adalah garam kasar dan abu gosok. Garam kasar dicampur dengan abu gosok, lalu dibalurkan ke telur. Pastikan baluran abunya menutupi semua cangkang telur agar matangnya sempurna. Jangan lupa masukkan ke plastik dan diamkan telur bebek yang sudah dibalut abu gosok selama 14-15 hari.

Cara kedua adalah membuat telur asin dengan air garam. Larutan garam nintinya dibuat untuk merendam telur bebek. Masukkan telur bebek ke dalam toples berisikan larutan garam, rendam selama 15 hari.

Setelah proses perendaman dengan abu gosok atau larutan garam, telur bebek disinari untuk mengecek kuning telur di dalamnya. Jika telur kelihatan warna kuningnya, berarti kondisinya baik. Sebaliknya, apabila kondisi kuning telur terlihat hitam atau gelap, bisa ditebak akan berkualitas buruk dan tak terpakai.

Agar telur asin yang dihasilkan masir, selian kualitas telurnya yang bagus, waktu pengasinan juga penting. Telur asin akan masir jika diasinkan selama minimal 14 hari atau dua minggu. Jika kurang dari waktu tersebut, menurut Widodo, hasilnya kurang bagus. (AK)

PETERNAK UKRAINA KEKURANGAN GENERATOR

Akibat pemadaman listrik, peternak unggas Ukraina beralih ke generator diesel untuk menyediakan pasokan listrik cadangan ke kandang unggas. Namun, mereka kekurangan pasokan generator. Menurut perkiraan Kementerian Ekonomi yang diumumkan pada 15 Desember, hanya 20% gerai ritel penting dan sekitar 15% cabang bank yang dilengkapi dengan generator.

Angka ini diyakini lebih tinggi di industri perunggasan, namun masih belum mencukupi. Peternak unggas Ukraina menggunakan generator yang tersedia terutama untuk mengamankan pasokan listrik ke tempat penetasan. Kurangnya tenaga listrik akan menyebabkan hilangnya telur tetas dan anak ayam, yang menimbulkan kerugian besar bagi bisnis. (Via Poultryworld)

BBIB SINGOSARI TEKEN KERJA SAMA DENGAN MYTERNAK TRADING MALAYSIA

Kerja sama antara BBIB Singosari dengan Myternak Trading Malaysia. (Foto: Istimewa)

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari kembali melakukan penandatanganan komitmen kerja sama (MoU) dengan Myternak Trading Malaysia, yang merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan sejak 2018.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, pada kesempatan tersebut mengungkapkan kerja sama ini harus dapat menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. Diharapkan kerja sama ini bisa berkembang sehingga membantu meningkatkan produktivitas peternakan bagi di kedua negara.

"Saya berpesan kepada BBIB Singosari untuk dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terutama pengembangan teknologi semen beku sexing. Teknologi semen beku sexing saat ini sangat dibutuhkan peternak kita," kata Nasrullah yang saat itu juga menggelar acara serah terima jabatan Kepala BBIB Singosari yang baru, Akbar Yasin, di Kantor BB Singosari, Malang, Jumat (10/2/2023).

Ia menambahkan, "Peternak sapi perah berharap anakan betina dan peternak sapi potong berharap bisa mendapatkan pejantan. Hasil tersebut bisa dicapai lebih baik bila BBIB Singosari mengembangkan lebih baik teknologi semen beku sexing."

Sementara perwakilan dari Myternak Trading, Prof Dr Mohd Azam Khan Bin Goriman Khan, mengatakan melalui kerja sama ini diharapkan BBIB Singosari melalui pihaknya mampu memenuhi kebutuhan semen beku di Malaysia, melalui ekspor semen beku.

Selain itu, BBIB Singosari juga diharapkan bisa membantu memberi pelatihan pengembangan kemampuan SDM peternakan dari Malaysia melalui Bimbingan Teknis.

“Kami melihat BBIB Singosari sangat menakjubkan, dari sumber daya yang dimiliki maupun manajemen pengelolaan. Hal ini meningkatkan kepercayan dan optimisme kami kepada BBIB Singosari. Kami percaya kerja sama ini dapat memberi hasil terbaik bagi kedua belah pihak," katanya. (INF)

PETERNAK UNGGAS UKRAINA MASIH ALAMI PEMADAMAN LISTRIK

Peternak unggas Ukraina terus mengalami pemadaman listrik. Sergiy Karpenko, direktur eksekutif serikat peternak unggas, mengatakan bahwa kekurangan listrik yang hampir konstan di jaringan energi umum berdampak negatif pada operasi dan menaikkan harga.

“Pemadaman listrik memaksa produsen untuk merevisi rencana produksi mereka dan mengurangi operasi untuk mengurangi potensi kerugian,” katanya. “Pengoperasian peralatan bertenaga listrik tanpa gangguan sangat penting.” (Via Poultryworld)

UKRAINA MEMPEROLEH PENDAPATAN LEBIH TINGGI DARI EKSPOR UNGGAS

Tahun lalu, ekspor unggas Ukraina mencapai US$852,9 juta, yang 18,6% lebih tinggi dari tahun 2021, menurut perkiraan Layanan Bea Cukai Ukraina.

Secara fisik, Ukraina menjual 413.000 ton ke pelanggan asing, turun 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar penjualan utama untuk peternak unggas Ukraina adalah Belanda (29,6%), Arab Saudi (25,8%) dan Slovakia (7,6%).

Pendapatan yang lebih tinggi terutama diperoleh dari kenaikan harga daging broiler global. Pada tahun 2022, harga unggas naik hampir 10% di pasar domestik, sementara harga ekspor naik hampir sepertiga dibandingkan tahun 2021. (Via Poultryworld)

MALAYSIA KEKURANGAN LEBIH DARI 150 JUTA TELUR

Menyusul impor telur dari luar negeri, kekurangan telur di Malaysia berkurang menjadi 1 juta pada bulan Desember, menurut Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan negara itu, Mohamad Sabu. Ini dibandingkan dengan kekurangan 157 juta telur di bulan November.

“Untuk pertama kalinya, Malaysia membeli telur dalam jumlah besar dari India, dan tampaknya ekspor telur India ke Malaysia akan tetap kuat selama paruh pertama tahun 2023,” kata Sasti Kumar, Joint Managing Director di Ponni Farms yang berbasis di Namakkal, salah satu eksportir telur terkemuka India. Ia menambahkan bahwa India mengirimkan 5 juta telur ke Malaysia pada Desember, 10 juta pada Januari, dan hingga 15 juta pada Februari.

Impor telur dari India telah membantu Malaysia menurunkan harga dari rekor tertinggi yang terlihat pada bulan Desember. Presiden Federasi Asosiasi Peternak Malaysia, Tan Chee Hee, yakin produksi telur di negara itu akan pulih dalam beberapa bulan mendatang karena pemerintah menaikkan subsidi. (Via Poultryworld)

VIETNAM SIAP DISTRIBUSIKAN VAKSIN ASF KE SELURUH DUNIA

Vaksin ASF Asal Vietnam, Siap Didistribusikan ke Seluruh Dunia 
(Sumber : Vietnampuls.vn)

Vaksin demam babi Afrika (ASF) dengan merk AVAC ASF LIVE yang dikembangkan dan diproduksi oleh AVAC Vietnam Co., Ltd akan segera didistribusikan secara nasional mulai Februari tahun ini,  hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien.

Hal ini disampaikannya pada pertemuan tentang pengawasan kualitas pada 31 Januari 2023 di Hanoi. Tien meminta AVAC Vietnam untuk terus mengevaluasi tingkat kekebalan vaksin setelah penyuntikan, dan memberikan pedoman dan rekomendasi yang ketat bagi para peternak.Rencananya sebanyak 600.000 dosis vaksin AVAC ASF LIVE akan digunakan pada batch pertama di bulan Februari.

Pengujian vaksin AVAC ASF LIVE dimulai di peternakan babi sejak Maret 2022 dengan tingkat efikasi mencapai 95%. Vaksin tersebut telah disetujui untuk diedarkan pada 8 Juli 2022 dan mulai digunakan di bawah pengawasan petugas yang berwenang di Vietnam.

Setelah disetujui untuk diedarkan, Departemen Kesehatan Hewan Vietnam, MARD terus memantau kualitas 10 batch vaksin pertama yang diproduksi. Mereka juga terus mengevaluasi efektivitas 600.000 dosis vaksin AVAC ASF LIVE pada babi berumur antara 8-10 minggu.

Menurut Nguyen Van Diep, Direktur AVAC Vietnam, pada awal Januari, empat batch pertama vaksin AVAC ASF LIVE yang diproduksi pada tahun 2022 telah diuji dan memenuhi persyaratan kualitas.

AVAC Vietnam juga bekerja sama dengan CP Livestock Joint Stock Company (CP Vietnam) untuk mengadakantriak  terhadap 600.544 babi di 545 peternakan, dan mengambil 5.958 sampel untuk pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93,34% sampel memenuhi persyaratan teknis.

Pada pertemuan tersebut, para peserta menyampaikan bahwa AVAC Vietnam dan CP Vietnam konsisten dan terus meningkatkan sampling rate untuk mendapatjab penilaian yang lebih akurat.

Tien juga meminta unit terkait agar senantiasa mencatat laporan teknis sedetail mungkin dalam trial tersebut agar MARD bisa membuat penilaian yang akurat sebelum vaksin tersebut digunakan dalam skala besar.

Sejauh ini Vietnam menjadi negara pertama yang berhasil mengembangkan dan memproduksi dua jenis vaksin  ASF. (CR)

EKSPOR TELUR INDIA MELONJAK UNTUK MENGISI KEKURANGAN AKUT MALAYSIA

Diantisipasi bahwa India mengekspor sejumlah telur ke Malaysia di mana telah terjadi 'kekurangan akut' karena melonjaknya harga pakan telah mengakibatkan banyak peternak mengurangi produksi.

Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia setuju untuk sementara mengizinkan impor telur ayam dari luar negeri, menambahkan bahwa keputusan tersebut akan ditinjau kembali ketika pasokan dalam negeri sudah stabil.

Sementara negara-negara Timur Tengah seperti Oman dan Qatar adalah tujuan utama telur India, lanskap ekspor selama beberapa bulan terakhir telah berubah dengan pesanan yang signifikan dari negara-negara yang produksinya anjlok, termasuk Malaysia, yang sebelumnya mengekspor telur. (Via Poultryworld)

DRENCH LAZUARDI, ALAT MINUM OBAT PERTAMA DI DUNIA UNTUK HEWAN

Drench Lazuardi. (Sumber: DOK Unair)

Konsumsi obat bukan perkara mudah bagi sebagian orang, hal itu juga berlaku pada hewan. Hal tersebut melatar belakangi guru besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), Mochammad Lazuardi, menciptakan drench penakar obat minum hewan besar yang diberi nama Drench Lazuardi.

“Memberi obat kepada hewan tidak mudah. Meski ada hewan yang mudah dikendalikan tapi bisa saja hewan itu memainkan lidahnya, maka obat bisa saja masuk ke dalam paru-paru bukan lambung,” kata Lazuardi dikutip dari unair.ac.id, Kamis, (2/2/2023).

Dia menjelaskan, kelompok hewan besar terbagi atas dua, yaitu hewan buas dan hewan ternak. Hewan-hewan ini memiliki keterbatasan dalam mengonsumsi obat. Sementara, obat terdiri dari berbagai macam sediaan, seperti sirup, suspensi dan lainnya. “Sediaan bentuk suspensi membutuhkan cairan untuk melarutkan obatnya,” ucapnya.

Lazuardi mengemukakan, obat yang masuk ke tubuh hewan harus dipastikan masuk hingga ke lambung. Apabila obat yang diberikan tidak berhasil mencapai lambung akan memengaruhi khasiat obat.

“Obat yang masuk melalui mulut harus sampai ke lambung. Tapi setiap obat punya karakteristik berbeda. Dampaknya jika obat tidak masuk ke lambung maka khasiat obat akan berkurang,” jelas dia.

Lazuardi mengungkapkan inovasinya bertujuan memudahkan pemberian obat. “Tujuan saya membuat inovasi ini agar pemilik hewan atau penjaga kandang lebih mudah memberi obat kepada hewan dan tepat sampai ke lambung,” katanya.

Yang unik inovasi ini tidak hanya membantu pengguna memberikan obat. Tapi juga mencapur obat seperti sediaan suspensi dengan cairan agar tercampur dengan baik.

“Sukses itu berkaitan dengan bentuk sediaannya, kalau suspensi maka harus dikocok agar tercampur cairan dengan baik,” papar dia.

Inovasi ini juga telah mengantongi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang menggunakan konsep gaya sentripetal dan sentrifugal untuk membantu melarutkan obat. Alat yang diciptakan ini berkapasitas 750cc, hal ini bertujuan memudahkan pengguna.

Lazuardi mengatakan inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi hewan atau pemiliknya. Namun manusia juga turut memperoleh dampaknya.

“Obat yang masuk ke tubuh hewan berdampak bagi manusia yang mengonsumsinya. Dengan alat ini maka ada jaminan obat yang diminum hewan tepat menuju lambung sehingga manusia yang mengonsumsi daging, susu, hingga telur terhindar residu,” ungkapnya.

Drench Lazuardi merupakan inovasi pertama di dunia. Saat ini, alat itu sedang disiapkan untuk dipasarkan tidak hanya secara nasional tapi global. “Inovasi ini nantinya akan beredar di Indonesia atau Asia Tenggara. Jadi, obat-obatan hewan yang beredar di daerah ini kemasan sekunder obatnya akan disertai dengan drench,” ucap dia.

Ia menyebut inovasinya akan terus dikembangkan. Nantinya drench akan disertai dengan penutup khusus. “Jika memberikan obat di tempat terbuka atau kondisi polusi tinggi seperti kota besar, maka obat berisiko menyerap udara kotor. Penutup akan bersifat kedap atau hampa yang nantinya bermanfaat untuk membersihkan kuman,” tukasnya.
(INF)

PFAS 'BAHAN KIMIA SELAMANYA'

PFAS, yang baru-baru ini ditemukan mengkontaminasi kuning telur organik di Denmark, dikenal sebagai 'bahan kimia selamanya' karena tidak terdegradasi di lingkungan dan ketika dimakan dapat memakan waktu 3-7 tahun sebelum konsentrasi zat berkurang setengahnya.

Kontaminasi tersebut diduga berasal dari tepung ikan yang digunakan untuk pakan ayam.

Profesor Kit Granby, dari DTU National Food Institute, mengatakan sektor pakan di Denmark telah secara sukarela setuju untuk mengganti tepung ikan dengan pakan organik untuk ayam petelur dan masalah tersebut telah dilaporkan ke Uni Eropa. (Via Poultryworld)

KONTAMINAN LINGKUNGAN DITEMUKAN DALAM KUNING TELUR ORGANIK DI DENMARK

Kuning telur organik yang mengandung zat pencemar lingkungan per- dan polifluoroalkil (PFAS) telah ditemukan di Denmark.

Kemungkinan telah ditransfer melalui tepung ikan, yang termasuk dalam pakan untuk ayam organik, penemuan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa anak-anak yang banyak makan telur organik dapat berisiko.

Kontaminasi tersebut ditemukan oleh Danish National Food Institute dalam sebuah penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan Danish Veterinary and Food Administration. Para peneliti juga menemukan tingkat yang lebih rendah pada telur dari ayam free range, barn dan kandang baterai. (Via Poultryworld)

RAPAT KERJA DAN GATHERING PENGURUS DPP HPDKI

Rapat Kerja dan Gathering pengurus DPP HPDKI. (Foto: Istimewa)

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (DPP HPDKI) menggelar Rapat Kerja dan Gathering di Cabinite Pangalengan Jawa Barat, pada 1-3 Februari 2023. Kegiatan diisi dengan pleno perumusan agenda strategis dan pleno program kerja DPP HPDKI, serta rafting & tracking.

Menurut Ketua Umum DPP HPDKI, Yudi Guntara Noor, program strategis yang akan dilaksanakan di 2023 yaitu korporasi peternakan berbasis klaster melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian dan Red Meat and Cattle Partnership (RMCP), serta peningkatan sumber daya peternak melalui Silaturahmi Nasional (Silatnas).

Disamping itu juga penguatan kelembagaan organisasi melalui kartu digital dan koperasi, serta sistem perbibitan ternak berbasis budaya melalui Piala Presiden 2023. “Piala Presiden merupakan amanah Munas HPDKI yang akan digelar September tahun ini di Bandung bersamaan dengan digelarnya Silatnas (Farmers National Conference) dan Rakernas HPDKI,” ujar Yudi, Kamis (2/2/2023).

Dalam kesempatan ini dilakukan pemaparan kerja sama antara HPDKI dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Juga kerja sama HPDKI dengan RMCP.

Koordinator Ruminansia Potong Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Kementerian Pertanian, Muhammad Imron, mengatakan kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang memukul industri sapi tanah air mendorong pemerintah membuat kebijakan pengembangan populasi sumber protein lain. “Pemerintah tahun ini membuat program pengembangan komoditas domba, kambing dan unggas sebanyak 10 juta ekor,” ungkap Imron.

Sementara, Team Leader ASG-IARMCP, Irfani Darma, menyampaikan bahwa kerja sama dengan HPDKI sebagai upaya memajukan peternakan nasional sekaligus mendukung agenda pemerintah dalam peningkatan populasi ternak. “Domba dan kambing diharapkan bisa memberikan kontribusi keamanan pangan,” kata Irfani.

Adapun Presiden Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia (Aspaqin), Fahmi Thalib, menjelaskan kebutuhan pasar saat ini cenderung menyukai domba dan kambing dengan berat di kisaran 7-8 kg.

“Menyikapi perkembangan ini, peternak didorong mulai membuat usaha pembibitan domba dan kambing untuk mengantisipasi kebutuhan pasar. Kami pun mendorong kolaborasi antara Aspaqin dan HPDKI guna membuat roadmap pengembangan pembibitan domba dan kambing menyikapi kebutuhan pasar ini,” katanya. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer