-->

Featured Posts

PENYAKIT MAREK TIMBULKAN TUMOR PROGRESIF PADA AYAM

Serangan penyakit bentuk mata, menyebabkan iris berwarna kelabu dan terjadi kebutaan pada mata. (Foto: Istimewa)

Tumor tidak hanya ditemukan pada manusia maupun hewan ruminansia, tetapi ternyata tumor juga terjadi pada ayam. Sel-sel liar yang tidak dikehendaki bisa tumbuh progresif dan menyebar ke berbagai bagian tubuh ayam.

Infekasi virus bisa menjadi penyebabnya, salah satu penyakit pada ayam yang ditandai dengan kemunculan tumor di berbagai organ tubuh adalah penyakit Marek. Merupakan penyakit viral yang disebabkan virus herpes alfa, atau sering disebut dengan istilah MDV (Marek’s disease virus) atau GaHV-2 (Gallid alfa herpesvirus 2).

Nama Marek diambil sebagai penghormatan terhadap seorang dokter hewan, patologis dari Hungaria bernama Jozsef Marek yang pertama kali menemukan perubahan makropatologi yang menyebar cepat, berbentuk tumor yang progesif, dan bermetastasis cepat pada berbagai organ tubuh ayam yang sakit dan mati.

Bentuk Klinis Penyakit Marek
Ada enam bentukan klinis dari serangan penyakit Marek, bisa konsisten ditemukan satu bentuk atau campuran, di antaranya:

• Bentuk neural atau saraf akut
Unggas terserang mengalami kelumpuhan pada kaki, bisa hanya pada satu kaki atau kedua kakinya. Satu kaki ayam akan terlihat menyilang ke depan atau ke samping tubuhnya. Serangan terjadi pada saraf kaki menyebabkan saraf terinfiltrasi hebat oleh limfosit dan terjadi pembengkakan sarat kaki. Pada ayam yang belum pernah tervaksin, kematian bisa mencapai 80%. Ayam mengalami dehidrasi, kelaparan, kurus, dan diare, karena kesulitan berjalan untuk mencapai tempat pakan dan minum.

• Bentuk neuro limfomatosis atau bentuk visceral
Terjadi kelumpuhan pada beberapa fungsi organ sistem pencernaan. Bila serangan terjadi pada nervus vagus maka ayam akan kesulitan menelan makanan dan bisa ditemukan tembolok mengalami dilatasi. Tembolok terlihat melebar dan membesar. Serangan pada saraf perifer ayam menyebabkan limfoma, infiltrasi tumor pada kulit unggas dan otot. Tumor bisa ditemukan progesif pada organ dalam seperti hati, jantung, ginjal, dan paru. Akibat pertumbuhan tumor pada organ penting itu, maka fungsi vital organ akan terganggu dan kematian bisa terjadi pada ayam yang terserang Marek bentuk ini.

• Bentuk mata
Infiltrasi progresif limfosit terjadi pada iris mata, menyebabkan iris mata berwarna kelabu, ukuran iris mata menjadi tidak wajar, dan akan timbul kebutaan pada ayam. Akibat kebutaan, ayam akan kesulitan dalam mencapai tempat pakan dan minum, sehingga kekurangan nutrisi terjadi dan penurunan bobot badan secara drastis.

• Bentuk kulit
Bentuk ini... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2025.

Ditulis oleh: 
Ratna Loventa Sulaxono
Medik Veteriner Muda, Balai Veteriner Jayapura

KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK PETERNAKAN 2024 DAN PREDIKSI 2025

Pergerakan share price industri perunggasan.

Victor Stefano, BRIDS Equity Research Analyst, dalam webinar tahunan yang diselenggarakan oleh Infovet, kembali membedah kinerja tiga perusahaan publik peternakan selama tahun 2024 dan prediksi kinerjanya di 2025. Yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan PT Malindo Feedmill Tbk.

Performa Finansial dan Share Price

Share price sektor perunggasan cukup tidak stabil, ada beberapa up cycle dan down cycle. Terutama down cycle terakhir adalah sejak Covid-19  yang menggerus kinerja perusahaan publik karena daya beli masyarakat menurun drastis, ditambah adanya pembatasan kegiatan di luar rumah.

Juga terdapat masalah logistik, dimana impor bahan baku mentah mengalami kemacetan di pelabuhan. Sehingga membuat biaya logistik naik dan mempengaruhi biaya bahan baku pakan ternak.

“Sekarang kita sudah berada di kondisi yang sebenarnya sudah post Covid-19. Namun sepertinya dampak Covid-19 sendiri belum sepenuhnya bisa pulih,” kata Victor. “Sehingga daya beli masyarakat cenderung masih tertekan, juga ditambah banyaknya PHK. Mengakibatkan share price belum begitu mengalami kenaikan.”

Kecuali pada 2019 dan 2020, dari 2013 hingga 2025 pendapatan perusahaan publik mengalami peningkatan cukup konstan. Namun pendapatan pada 2025 diperkirakan akan sedikit turun karena penurunan kuota impor GPS di 2024, sehingga produksi pada 2025 akan lebih rendah.

Sedangkan profitability atau net profit cukup fluktuatif. Karena net profit sangat tergantung dengan margin, dimana perunggasan adalah salah satu bisnis dengan margin paling tipis.

“2024 itu tahun yang bagus untuk perusahaan publik karena mereka membukukan profit yang paling tinggi semenjak mereka berdiri. CP, Japfa dan Malindo memiliki profitability lebih dari 7 triliun di tahun 2024,” jelas Victor.

Untuk 2025, Victor memperkirakan profitability belum bisa tumbuh lebih lanjut. Karena dari segi daya beli masyarakat masih lumayan tertekan, sehingga kondisi over supply akan masih ada di tahun 2025 ini. Tanpa adanya support dari pemerintah berupa culling atau program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan agak berat untuk profitability bisa tumbuh lebih cepat.

Kuartal pertama 2025 Charoen Pokphand membukukan laba 1,5 triliun, dua kali lipat lebih besar dari tahun lalu. Marginnya cukup bagus terutama dari segmen makanan olahan yang membukukan kenaikan pendapatan cukup bagus.

Japfa memperoleh laba 680 miliar, naik sedikit dibandingkan tahun lalu yaitu 2%. Malindo sendiri labanya turun baik secara year on year maupun QonQ, membukukan laba sekitar 63 miliar.

Ketiga perusahaan tersebut memiliki margin yang lebih bagus dibandingkan tahun 2024. Karena tahun lalu harga ayam tidak terlalu bagus, ada dampak musim kering ekstrim akibat El Nino yang menyebankan harga jagung lokal naik.

Keseimbangan Supply-Demand yang Lebih Baik

“Untuk tahun ini seharusnya supply-demand bisa meningkat walaupun daya beli ada sedikit pelemahan. Meningkatnya supply-demand terutama didukung oleh kuota impor GPS yang mengalami penurunan. Sehingga produksi akan mengalami penurunan, maka supply-demand bisa lebih stabil di tahun ini,” Victor menjelaskan.

Estimasi over supply livebird di tahun 2025 adalah hampir 400.000 atau sekitar 14%. Lebih rendah dari tahun 2024 yang mencapai 600.000 (22%). Diharapkan penurunan over supply bisa membuat harga relatif stabil.

Sementara itu, program Makan Bergizi Gratis diharapkan bisa mendorong konsumsi ayam. Meski di 2025 tidak terlalu banyak dampaknya, diperkirakan 3,4% penyerapan, karena programnya baru dimulai. Tahun depan ketika program tersebut sudah berjalan penuh, dimana jumlah penerima adalah 82,9 juta, diasumsikan akan bisa menyerap pasokan sebesar 10%.

“Dari segi supply, karena kita masih over supply, MBG juga belum terlalu tinggi dampaknya. Sehingga untuk short term karena harga setelah lebaran kemarin jatuh cukup dalam, pemerintah menginstruksikan para breeder melakukan afkir dini baik di level hatching maupun di parent stock,” terang Victor.

Namun menurutnya dari data terakhir, di pertengahan Mei realisasinya masih di bawah target. Afkir dini jika diimplementasikan secara penuh, akan bisa mengurangi over supply 73-100%. Diharapkan dampak afkir dini mulai tampak di bulan Juni, ditambah dengan beberapa stimulus ekonomi yang baru dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, diharapkan akan bisa membantu recovery harga.

Margin Perusahaan Publik

Margin perusahaan publik industri perunggasan.

Sebelum Covid-19, margin bisnis pakan perusahaan publik rata-rata sekitar 9,7%. Setelah pandemi turun menjadi rata-rata 8,1%. Karena bahan baku pakan mengalami kenaikan harga, sedangkan harga pakan tidak bisa dinaikkan terlalu tinggi.

Bisnis DOC membukukan margin sekitar 3%. Laba dari DOC fluktuatif kadang bisa tinggi kadang bisa juga rugi.

Bisnis commercial farming sebelum Covid-19 bisa dibilang break even, sering untung tapi juga sering rugi sehingga rata-rata marginnya 0%. Namun sejak Covid-19 rata-rata margin minus 1,2% karena lebih banyak ruginya.

“Sedangkan bisnis makanan olahan marginnya cukup membaik, meski secara rata-rata itu masih lebih sering rugi,” kata Victor. “Jadi rata-rata masih negatif 1,4% tapi jauh lebih baik dibandingkan sebelum Covid-19 yang waktu itu masih minus 11%. Karena sejak Covid-19 ada perubahan tren dari konsumsi masyarakat yang sebelumnya tidak mau konsumsi ayam beku, karkas, ataupun makanan olahan yang kemudian mulai mengonsumsi.”

Biaya Bahan Baku Lebih Rendah Mendukung Margin

Harga jagung 2025 relatif cukup stabil di angka 5.100-5.200, diharapkan bisa membantu meningkatkan margin bisnis pakan ternak. Harga jagung lebih bagus dibanding tahun lalu yang sempat sangat tinggi di awal tahun, karena ada dampak dari El Nino yang menyebabkan kekeringan cukup parah sehingga produksi jagung mengalami gangguan.

“SBM kita harus 100% impor dan kebetulan harganya di pasar global lagi turun. Karena produksi di Argentina dan Brazil cukup bagus dan demand sedang relatif lemah. Karena sekarang orang di global melihat ada potensi pelambatan ekonomi baik di US maupun di Cina sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar,” jelas Victor.

“Sehingga untuk SBM diuntungkan dengan harganya yang relatif murah. Mungkin rata-rata di bawah 300 USD per ton. Diharapkan dengan harga SBM yang murah ini margin dari bisnis pakan ternak bisa mendapat ruang untuk naik.”

Valuasi Perusahaan Publik

Victor mengatakan, secara valuasi jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir posisi saat ini memang masih cukup rendah. Meski secara profit tahun lalu dan tahun ini termasuk tinggi bahkan sudah all time high.

“Tapi memang secara harga saham belum terlalu kelihatan karena begitu harga live bird jelek ekspektasi orang akan jadi jelek juga. Dan kebetulan di bulan April dan Mei setelah lebaran harga live bird cukup rendah mungkin rata-rata cuma 15.000 sampai 16.000,” Victor melanjutkan.

“Di posisi 15.000 sampai 16.000 semua peternak itu mengalami kerugian. Makanya untuk harga saham juga masih relatif rendah, karena orang ekspektasinya di second quarter ini untuk profitability bisa jadi akan sangat jelek.”

Namun diharapkan untuk paruh kedua 2025 akan ada peningkatan. Terutama dari kuota impor GPS yang sudah dikurangi di 2024, dampaknya kemungkinan akan lebih besar di paruh kedua. Juga program MBG dan program culling diharapkan bisa membantu mendukung harga live bird dan DOC di paruh kedua 2025. (NDV)

INDO LIVESTOCK 2025 RESMI DIBUKA, DORONG HILIRISASI DAN INOVASI PETERNAKAN DAERAH

Foto bersama dalam pembukaan Indo Livestock 2025. (Foto-foto: Dok. Henri/INF)

Surabaya (2/7/2025), pameran tahunan Indo Livestock 2025 Expo & Forum resmi dibuka di Grand City Convex Surabaya dengan semangat sinergi, hilirisasi, dan keberlanjutan di sektor peternakan dan perikanan. Pembukaan acara turut dihadiri berbagai perwakilan kementerian, asosiasi, dan pemerintah daerah.

PT Napindo Media Ashatama sebagai penyelenggara menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta edukasi gizi sejak dini melalui berbagai kegiatan interaktif. Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, menyoroti tantangan bahan baku impor dan pentingnya adopsi smart farming untuk menjawab kebutuhan masa depan.

Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan, Deputi Bidang Usaha Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Karsan MM, menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional dengan penguatan infrastruktur logistik desa dan dorongan hilirisasi hasil peternakan. Dari sektor kelautan, KKP mencatat nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai USD 5,9 juta, didorong oleh peningkatan produk siap saji yang kompetitif di pasar global.

Pada kesempatan tersebut, dilasanakan juga pemberian Indo Livestock Innovation Award 2025, yang diberikan kepada tiga daerah di antaranya Lamongan, Lampung Selatan, dan Bone, atas kontribusi nyata dalam inovasi peternakan dan kesehatan hewan. Penghargaan "Adipraja Satwa Sewaka Utama", "Adipraja Satwa Sewaka Madya", dan "Adipraja Satwa Sewaka Pratama" ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi.

Berpose bersama usai pemberian Indo Livestock Innovation Award 2025.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Makmun, menutup sambutan dengan menyampaikan bahwa nilai hilirisasi peternakan nasional kini mencapai Rp 2,2 triliun, termasuk unggas sebesar Rp 277 miliar, naik 145% dari tahun sebelumnya. Indonesia kini menempati peringkat keempat produsen unggas dunia.

Pembukaan ditandai dengan bunyi alarm simbolik, mengawali Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang dilaksanakan selama tiga hari, 2-4 Juli 2025, sebagai momentum penting menuju transformasi peternakan Indonesia yang lebih modern, mandiri, dan berkelanjutan. (Henri E. Prasetyo/INF)

LANSIA KONSUMSI KUNING TELUR? AMAN, KOK

Telur, sumber protein yang baik bagi tubuh. (Foto: Shutterstock/Amarita)

Kekhawatiran lansia mengonsumsi telur, wajar terjadi. Banyaknya informasi tak akurat yang berseliweran menjadi penyebabnya. Tapi sesungguhnya, kuning telur tetap aman untuk dimakan semua umur.

Perkara konsumsi kuning telur bagi orang berumur di atas 50 tahun masih menjadi perdebatan. Ada yang beranggapan makan kuning telur berbahaya bagi kesehatan karena kandungan kolesterolnya tinggi. Orang yang setuju dengan anggapan ini, biasanya hanya konsumsi putih telurnya saja. Bagian kuningnya disisihkan.

Budi Waseso, pensiunan jenderal polisi bintang tiga, salah satunya. Saat berbincang dengan Infovet dalam sebuah acara, mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) ini bercerita soal makanan kegemarannya. Salah satunya telur ayam.

“Sewaktu masih muda, saya makan telur hampir tiap hari. Sekarang juga masih konsumsi, tapi putihnya saja. Kuningnya saya enggak makan,” ujarnya.

Apa alasannya tak lagi makan kuning telur? “Umur saya kan sudah di atas 50 tahun, yang saya tahu sebaiknya makan bagian putihnya saja. Kuningnya takut kolesterol,” sambungnya.

Kebiasaan menyisihkan kuning telur dan hanya memakan bagian putihnya saja saat makan juga dilakukan oleh Subono. Sejak dulu, pensiunan TNI berpangkat Kolonel ini juga gemar mengonsumsi telur ayam. Namun setelah pensiun dari dinas kemiliteran, Subono hanya konsumsi bagian putih telurnya saja.

“Telur itu sumber protein yang bagus. Dari dulu saya suka makan, terutama telur rebus, paling suka. Tapi sekarang cuma makan putihnya saja, biar aman. Takut kolesterol,” ucapnya saat bertemu dengan Infovet di rumahnya, di Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Kekhawatiran dua narasumber Infovet tersebut memang bisa dimaklumi. Di usianya yang makin tua, kadang rasa takut konsumsi telur muncul. Meskipun sebelumnya sudah bertahun-tahun makan telur dan tak ada masalah dengan penyakit yang dikhawatirkan.

Namun tak demikian bagi yang memliki persepsi berbeda, meski sudah lansia, konsumsi kuning telur tak terlalu memengaruhi kesehatan meskipun rutin mengonsumsinya. Banyak yang membuktikan konsumsi telur seutuhnya tak perlu khawatir dengan serangan kolesterol.

Iman Firdaus, jurnalis senior media online di Jakarta kepada Infovet mengaku tetap konsumsi telur ayam utuh. Bahkan hampir setiap hari stok telur ayam di lemari es selalu tersedia. Alasannya simpel, saat sarapan pagi paling mudah olah telur.

“Waktu pagi kan kadang terbatas, buat sarapan cukup ceplok atau dadar telur sudah cukup. Yang penting sudah ada nasi, ceplok telur enggak sampai 5 menit,” ujar wartawan yang kini usianya memasuki 56 tahun ini.

Nazarudin, pensiunan ASN di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga menyampaikan kesehariannya mengonsumsi telur. Narasumber Infovet yang kini berumur lebih dari 70 tahun mengaku masih sering makan telur ayam. Menu favoritnya adalah telur dadar. “Buat saya telur itu murah, tapi bisa memenuhi gizi. Soal takut, alhamdulillah saya sih tidak. Yang penting waktu mau makan baca bismallah, insyaallah aman,” tuturnya.

Tergolong HDL
Apakah orang berumur lebih dari 50 tahun perlu khawatir dengan konsumsi kuning telur? Banyak narasi artikel tentang kesehatan yang pro dan kontra. Tak sedikit artikel kesehatan yang ditulis seorang dokter menganjurkan agar kaum lansia menghindari konsumsi kuning telur ayam. Namun tak sedikit yang menjelaskan itu tak masalah.

Dengan beragamnya pendapat kalangan ahli gizi yang didapatkan, Infovet kembali menyimak pendapat pakar gizi dr Triza Arif Santosa yang pernah disampaikan dalam Seminar Nasional: Healthy Family With Chicken Meat & Egg beberapa tahun silam.

Infovet memilih mengutip dari narasumber ini karena kajiannya masuk akal dan diperkuat sejumlah informasi pada jurnal kesehatan skala internasional. Menurut dokter spesialis anak ini, telur mengandung tinggi protein yang fungsinya sebagai zat pembangun jaringan dan massa otot dalam tubuh.

Memang kadar protein yang tinggi itu ada pada bagian putih telur, sedang di bagian kuningnya lebih banyak mengandung mikronutrien dan kolesterol. Kadar kolesterol itu diproduksi di dalam tubuh, yakni di hati. Namun kolesterol yang berasal dari kuning telur dan diproduksi oleh hati akan menghasilkan kolesterol baik atau yang lebih dikenal dengan sebutan HDL (High Density Lipoprotein).

Menurut Triza, dari hasil penelitian justru konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol jahat atau dikenal dengan sebutan LDL (Low Density Lipoportein). Ini adalah kolesterol jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan strok.

Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging merah,  produk susu penuh lemak, mentega, minyak kelapa, dan makanan yang dipanggang. Maka itu, orang dewasa dan lansia sangat dianjurkan untuk mengindari makanan yang mengandung banyak lemak jenuh atau lemak trans. Lemak jenuh jika dikonsumsi di hati akan diproses menjadi kolesterol jahat (LDL).

Kandungan Omega
Apakah orang lansia yang memiliki penyakit gula sebaiknya menghindari konsumsi telur? Triza mengakui ada penelitian yang menyebutkan untuk orang yang sudah lanjut usia dan memiliki penyakit gula (diabetes) dianjurkan untuk konsumsi telur cukup tiga butir per minggu.

“Umumnya orang lansia banyak yang menderita penyakit gula. Penyakit gula inilah yang akan memicu penyakit-penyakit lainnya dan akan mengganggu fungsi liver atau hati. Jadi, bukan karena konsumsi telur,” ujarnya.

Tetapi jika dalam kondisi sehat, maka konsumsi telur 1-2 butir dalam sehari tidak masalah. Tidak menimbulkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Telur mengandung banyak zat yang baik untuk tubuh, seperti omega 3, omega 6, dan lainnya.

Zat-zat yang terkandung di dalam telur bukan termasuk lemak jenuh, sehingga tidak menjadi kolesterol jahat saat diproses dalam tubuh. Tetapi sebaliknya, jika tingkat konsumsi telurnya tinggi, maka akan meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menurutnya, tidak salah juga jika ada orang usia di atas 50 tahun hanya konsumsi putih telur. Namun demikian, kuning telur memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh, sehingga aman untuk dikonsumsi orang dewasa di atas 50 tahun.

Mengutip artikel pada situs PinsarIndonesia.com, dr Thomas Behrenbeck MD PhD, seorang ahli kardiologi dari Mayo Clinic di Amerika Serikat, mengulas seputar konsumsi telur dari sisi medis.

Ahli jantung ini menyebutkan, telur memang mengandung kadar kolesterol. Namun berapa banyak kadar kolesterol dalam makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah? Jawabannya adalah kadar kolesterol tidak sama untuk setiap orang.

Faktanya, meski mengonsumsi telur dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, namun secara umum memakan empat butir telur dalam seminggu (termasuk kuning telurnya) tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Telur mengandung kolesterol pada bagian kuningnya. Satu butir telur dengan ukuran yang besar dapat mengandung kolesterol sampai 186 mg, yang semuanya terdapat dalam kuning telur. Jika menyukai telur tapi tidak ingin menambah jumlah kolesterol dalam darah, bisa makan bagian putihnya saja.

Sumber lain yang menguatkan pendapat tersebut berasal dari Journal of American College of Nutrition. Dalam salah satu artikelnya menyebutkan bahwa risiko penyakit kardiovaskuler pada laki-laki dan perempuan tidak ada hubungannya dengan meningkatnya konsumsi telur.

Bahkan sebaliknya, dari temuan mereka setelah menganalisis lebih dari 27.000 subjek, diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi telur memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan yang tidak makan telur.

Dengan demikian, jika saat ini sudah memasuki usia lanjut, jangan takut konsumsi telur ayam lengkap dengan kuningnya. Aman, yang terpenting tidak berlebihan. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet Daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

LEBIH DARI 1.500 SAPI PERAH IMPOR DATANG LAGI

Sapi perah bunting kembali didatangkan untuk perkuat populasi dan mendukung produktivitas peternak lokal. (Foto: Istimewa)

Dalam dua hari, lebih dari 1.500 ekor sapi perah bunting kembali didatangkan dari Australia ke Indonesia untuk memperkuat populasi sapi perah dan mendukung produktivitas peternak lokal.

Sebanyak 1.088 ekor sapi perah tiba di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Sabtu (28/6/2025). Pemasukan ini difasilitasi PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak perusahaan JAPFA, bekerja sama dengan PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, PT Arla Food, serta Koperasi Suka Makmur.

Sehari sebelumnya, 485 ekor sapi perah juga telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, oleh PT Kironggo Joyo. Total, dalam waktu dua hari, jumlah sapi perah impor yang masuk mencapai 1.573 ekor.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, mengatakan bahwa langkah ini selaras dengan program pemerintah dalam mempercepat peningkatan populasi dan produksi susu nasional, khususnya melalui Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).

“Pemerintah menargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak satu juta ekor hingga 2029. Ini adalah bagian penting dari strategi mencapai ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ujar Agung dalam keterangan resminya, Sabtu (28/6/2025).

Saat ini, produksi susu segar dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 21% dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,6 juta ton/tahun. Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu di dalam negeri.

Adapun jenis sapi yang diimpor merupakan persilangan antara Holstein dan Jersey yang memiliki keunggulan genetik berupa produktivitas susu tinggi, masa laktasi panjang, interval kelahiran yang singkat, serta lebih adaptif terhadap iklim tropis Indonesia. Selain itu, ukuran tubuh yang lebih kecil dinilai sesuai untuk dikelola oleh peternak skala kecil dan menengah.

Direktur Kesehatan Hewan, Kementan, Imron Suandy, menegaskan bahwa seluruh sapi impor telah melalui protokol kesehatan hewan sejak sebelum pengiriman hingga tiba di Indonesia. Pemerintah memastikan hewan yang masuk dalam kondisi sehat, bebas penyakit hewan menular strategis, dan telah disertai dokumen lengkap sesuai standar internasional.

“Bersama dengan Badan Karantina Hewan, tindakan karantina dan pemeriksaan kesehatan hewan kami lakukan secara menyeluruh. Ini bagian dari komitmen menjaga kesehatan hewan sekaligus menjamin keamanan pangan asal hewan,” kata Imron.

Ia menambahkan, pengawasan juga dilakukan selama proses distribusi sapi ke para perusahaan joint shipment dan peternak mitra Greenfields di Jawa Timur.

CEO Greenfields, Akhil Chandra, menjelaskan bahwa sapi-sapi tersebut akan didistribusikan kepada 120 peternak mitra yang tersebar di Kabupaten Malang, Blitar, Pasuruan, dan Kota Batu, Jawa Timur.

“Kami juga akan menyerap seluruh hasil susu dari peternak mitra dan memberikan dukungan teknis berkelanjutan agar para peternak dapat meningkatkan produktivitas secara optimal,” katanya. (INF)

MENGATASI ANCAMAN KOKSIDIOSIS DENGAN MONIMAX

Koksidiosis merupakan salah satu penyakit pada unggas yang masih kerap terjadi di lapangan. Selain aplikasi biosekuriti yang menyeluruh, pemilihan anti-koksidia yang tepat juga patut diperhitungkan agar dapat mengendalikannya.




MONIMAX (MONENSIN + NICARBAZINE)

Monimax (Monensin + Nicarbazine)
Reveal your hidden potential



DUKUNG INDONESIA BEBAS PMK 2035, BARANTIN KAMPANYEKAN RING VAKSINASI

Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersama Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (IDHKI), Kementerian Pertanian, Gabungan Pelaku Usaha Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) dan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi Lampung, Sumatra Utara, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Kampanye Ring Vaksinasi PMK bertemakan “Lakukan Vaksinasi Sebelum Melalulintaskan Hewan” selama tiga hari, 20-22 Mei 2025.  

Mengapa kegiatan ini mengambil lokasi pencanangan di Kabupaten Lampung Tengah karena Lampung merupakan salah satu lumbung ternak sapi, kerbau, kambing nasional dan sebagian besar akan dilalulintaskan ke Pulau Jawa. Hal ini merupakan dukungan Barantin untuk mewujudkan Indonesia kembali bebas PMK pada tahun 2035. Saya apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bersinergi melakukan aksi ini. Melalui ring vaksinasi ini untuk menjamin kesehatan hewan ternak sebelum dilalulintaskan ke daerah lain,” kata Kepala Barantin Sahat M. Panggabean dalam sambutan pembukaan secara daring.

“Kegiatan ini salah satu upaya kolaboratif dalam rangka mencegah penyebaran dan pengendalian penyakit strategis, PMK, di Indonesia. Pemerintah menargetkan program vaksinasi tahun 2025 untuk zona kuning sebanyak 6,7 juta dosis, zona merah sebanyak 13 juta dosis, dan zona hijau sebanyak 0 dosis. Hari ini, Barantin mendukung dan berkontribusi secara nyata dengan menargetkan 3.000 dosis vaksin PMK,” imbuh Kepala Barantin, dalam keterangan resminya. 

"Kepada pelaku usaha peternakan, saya ingatkan agar hanya melalulintaskan hewan yang sehat dan telah divaksin, serta tidak melalulintaskan hewan bergejala sakit. Kita tidak boleh main-main dengan risiko, karena satu kelengahan bisa berdampak besar bagi seluruh ekosistem peternakan kita,” tutur Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum, Sulpakar

Deputi Bidang Karantina Hewan Sriyanto di lokasi pencanangan menjelaskan tujuan dari kegiatan ini salah satunya yakni meningkatkan kesadaran peternak akan pentingnya vaksinasi, meningkatkan peran serta pemangku kepentingan, melindungi/memberi kekebalan ternak sapi dari infeksi PMK, dan menurunkan angka kejadian PMK di daerah target. (INF) 

KOLABORASI DALAM MEMBERIKAN SOLUSI MEMAKSIMALKAN KINERJA SALURAN PENCERNAAN

Kesehatan saluran pencernaan merupakan hal yang penting untuk hewan ternak. Dibutuhkan upaya maksimal dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan agar performa ternak tetap prima.



SELEN-OYE: SELENIUM ORGANIK MEMILIKI BANYAK MANFAAT

Fungsi utama yakni sebagai antioksidan serta meningkatkan daya tahan tubuh dan fertilitas.



IKUTI SEMINAR PRECISION POULTRY NUTRITION: OPTIMIZING AMINO ACID PROFILES FOR ENHANCED EFFICIENCY

Majalah Infovet bekerja sama dengan Cheil Jedang Indonesia mengundang Anda untuk hadir dalam:

🎓 CJ Indonesia Seminar 2025
🧬 Precision Poultry Nutrition: Optimizing Amino Acid Profiles for Enhanced Efficiency


Selasa, 15 Juli 2025

🕘 Pukul 09.00 – 13.00 WIB
📍 Hotel Mulia Senayan, Jakarta
💸 GRATIS! (Tempat terbatas)


👩‍🔬 Pembicara Ahli Internasional & Nasional:

1. Ruben Kriseldi, PhD (Aviagen)
"Optimizing Amino Acid Profiles to Enhance Growth Performance and Efficiency in Poultry Production"

2. Dr. Jae Cheol Kim (CJ BIO – Global Head of Technical)
"Precision Nitrogen Nutrition for efficient poultry production"

3. Dr. Roxanne Barrion (ATSC Poultry Manager | CJ BIO)
"Functional Benefits from Amino Acids to Boost Poultry Production Efficiency"

4. Henri E. Prasetyo, DVM., MVSc (DMC Nutritionist)
"Commercial Application of Low CP Diet in Poultry: Importance of Amino Acid Nutrition"

🎤 Dipandu oleh Moderator: Tim CJ Bio

👨‍⚕👩‍🔬 Seminar ini ditujukan bagi Nutritionist, Formulator, RnD, maupun bagian yg berhubungan dengan nutrisi unggas.

Klik link berikut: https://bit.ly/2025_seminar

Bagi peserta yg memenuhi kuota akan diinformasikan secara pribadi. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk memperluas wawasan dan jejaring profesional Anda!

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TAK SEMBARANGAN, DAGING AYAM AMAN DIMAKAN

Produk pangan asal hewan yang beredar di masyarakat telah melalui sistem pengawasan yang ketat dan aman untuk dikonsumsi. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa ayam dan produk pangan asal hewan lainnya yang beredar di masyarakat telah melalui sistem pengawasan yang ketat dan aman untuk dikonsumsi. Pernyataan ini disampaikan untuk merespons beredarnya informasi menyesatkan mengenai penggunaan antibiotik berbahaya dalam pakan ayam beberapa waktu lalu.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementan, Nuryani Zainuddin, menegaskan bahwa penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (antibiotic growth promoter/AGP) telah dilarang di Indonesia sejak 2018, melalui Permentan No. 14/2017.

“Pemberian antibiotik dalam pakan hanya boleh dilakukan untuk tujuan pengobatan, bukan sebagai pemacu pertumbuhan. Itu pun harus melalui resep dokter hewan dan diawasi secara ketat oleh pengawas obat hewan,” jelas Nuryani dalam keterangan resminya, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, pakan yang mengandung antibiotik dalam konteks pengobatan biasa disebut pakan terapi, yang penggunaannya dibatasi dan diatur secara rinci. Mulai dari jenis zat aktif, dosis, hingga masa henti (withdrawal period) untuk memastikan tidak ada residu pada produk hewan yang dikonsumsi masyarakat.

Lebih lanjut dijelaskan, ketentuan penggunaan obat dan pakan ternak telah diatur dalam UU No. 18/2009 jo. UU No. 41/2014, serta PP No. 95/2012. “Aturan ini menjadi fondasi kita dalam menjamin keamanan pangan dan mencegah resistansi antimikroba,” jelasnya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin. (Foto: Istimewa)

Untuk memperkuat pengawasan, Kementan bersama otoritas veteriner rutin melakukan Program Monitoring Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba (PMSRCM), dengan cara mengambil sampel dari rumah pemotongan hewan, unit usaha pangan, hingga tempat penjualan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya residu antibiotik atau cemaran lainnya dalam produk hewan.

Nuryani juga mengimbau masyarakat untuk memilih produk hewan dari unit usaha yang telah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV). NKV sendiri merupakan sertifikat resmi dari otoritas veteriner yang menandakan bahwa unit usaha tersebut telah memenuhi standar higiene dan sanitasi, termasuk penggunaan pakan dan obat hewan yang sesuai.

“Produk dari unit bersertifikat NKV menjamin bahwa hewan yang digunakan sehat dan dipelihara secara baik. Ini adalah indikator penting dalam sistem jaminan keamanan pangan,” tegasnya.

Dalam proses penerbitan NKV, petugas memeriksa aspek kesejahteraan hewan, penggunaan pakan dan obat, serta pelarangan AGP. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk hewan yang masuk ke pasar berasal dari rantai produksi yang aman, bertanggung jawab, dan transparan.

Ia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang menyesatkan. “Kami pastikan bahwa produk ayam yang legal beredar di pasaran adalah aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Konsumsi produk asal hewan tetap aman selama masyarakat memilih dengan cermat dan bijak,” tukasnya.

Sebelumnya beredar rekaman talkshow di Radio Elshinta Bandung pada Minggu (15/6/2025), dengan narasi “Makan ayam bisa kena tumor. Stop makan ayam goreng. Inilah bahaya sering konsumsi ayam goreng,” dengan narasumber Dosen Peneliti Teknologi Pakan Universitas Pasundan, Rini Triani Ssi Phd. Dalam rekaman video tersebut dijelaskan bahaya mengonsumsi ayam broiler, karena kata Rini Triani di dalam pakannya mengandung growth promoter/pemacu pertumbuhan yang membuat pertumbuhan ayam menjadi lebih cepat.

Rekaman yang menyebut bahaya makan ayam. Videonya kini telah dihapus. (Foto: Istimewa)

“Banyak yang mengira itu hormon yang ditaro di ayam, kebanyakan enggak karena hormon harganya mahal, yang akhirnya yang ditaro itu antibiotik di pakannya. Dimakan sama ayam, seumur hidupnya dia makan itu, dan itu antibiotik ada di dagingnya, kalau kita makan masuk juga antibiotiknya,” ucapnya dalam video tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, katanya banyak yang tidak menyadari karena dampak buruk dari antibiotik akan membuat mikroba baik dalam usus manusia yang mengonsumsi daging ayam akan ikut mati.

“Iya karena antibiotik yang ada di dalam daging ayam. Makannya prevalensi orang yang kena tumor sekarang makin banyak. Maka itu saya ingin share ini, karena saya juga penderita, jadi saya tidak menyadari bahwa saya makan itu selama ini, sering makan ayam goreng,” ucapnya.

Hal itu langsung mendapat respons dari berbagai kalangan di industri perunggasan, banyak yang menilai informasi tersebut keliru dan menyesatkan. Berdasarkan pantauan Infovet, konten tersebut kini telah dihapus, namun rekaman video sudah beredar di berbagai grup terkait dan peternak unggas.

Hal itu juga mendapat perhatian dari Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Daerah Jawa Barat (Jabar). Dalam pembicaraan dengan Infovet, pihak ASOHI Daerah Jabar berencana akan melakukan pertemuan dengan pakar dalam video tersebut untuk meluruskan dan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang penggunaan antibiotik di peternakan. (INF)

KEMERIAHAN LEP EXPO 2025

Gelaran Livestock Export Program (LEP) Expo ke-5 kembali hadir pada 14-15 Mei 2025 di The Springs Club Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang. Acara serupa terakhir kali dihelat pada 9-10 Juni 2022 lalu. LEP merupakan program yang didanai bersama oleh Meat and Livestock Australia (MLA) dan LiveCorp. LEP telah memberikan layanan kepada industri peternakan sapi Australia dan Indonesia sejak 2009. Terutama yang bergerak dalam praktik kesejahteraan hewan, peningkatan produktivitas, dan efisiensi rantai pasokan.




BRASIL MENYATAKAN DIRI BEBAS DARI FLU BURUNG

Brasil secara resmi bebas dari flu burung yang sangat patogen (HPAI) di peternakan unggas komersial, setelah menyelesaikan masa karantina sanitasi selama 28 hari. Sejak pengumuman tersebut, negara tersebut telah mencatat 33 hari tanpa wabah baru di tempat-tempat usaha profesional.

Pada hari Rabu tanggal 18 Juni, Kementerian Pertanian dan Peternakan (Mapa) secara resmi memberitahukan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) tentang berakhirnya masa karantina sanitasi – langkah terakhir yang diwajibkan berdasarkan protokol internasional untuk menghilangkan fokus penyakit.

Periode karantina dimulai pada tanggal 22 Mei, segera setelah sanitasi peternakan di Montenegro, Rio Grande do Sul. Kota tersebut mengalami wabah pada tanggal 16 Mei, yang merupakan kasus pertama – dan satu-satunya – HPAI di unit unggas komersial di Brasil yang dikonfirmasi.

Dengan selesainya semua tindakan sanitasi yang diperlukan dan tidak terdeteksinya wabah lebih lanjut, Brasil dapat menegaskan kembali statusnya sebagai negara bebas dari HPAI – kondisi penting untuk membuka negosiasi dengan pasar internasional yang telah memberlakukan pembatasan sementara.

“Kita tidak merayakan krisis, tetapi kita harus mengakui kekuatan sistem sanitasi kita, yang merespons dengan transparansi dan efisiensi total. Kita berhasil mengendalikan wabah, mengikuti semua protokol internasional, dan sekarang, bergerak maju secara bertanggung jawab menuju pemulihan perdagangan internasional,” kata menteri pertanian Carlos Fávaro.

Proses notifikasi ke WOAH dilakukan oleh Sekretariat Pertahanan Pertanian di Mapa, berdasarkan kriteria teknis yang ketat dan transparansi penuh. Seluruh proses – mulai dari deteksi wabah, melalui penghentian sanitasi, hingga deklarasi diri negara sebagai negara bebas penyakit – telah didokumentasikan secara resmi.

Pada saat yang sama, pemerintah Brasil telah memulai komunikasi langsung dengan negara-negara yang telah membatasi sementara impor produk unggas Brasil, dengan tujuan untuk mempercepat pembukaan kembali pasar-pasar ini.

“Kami telah mencapai akhir dari kebuntuan sanitasi dengan deklarasi mandiri formal bahwa Brasil bebas dari flu burung di peternakan unggas komersial. Ini memperkuat kredibilitas sistem sanitasi kami dan merupakan langkah tegas menuju normalisasi ekspor,” tegas Carlos Goulart, Sekretaris Pertahanan Pertanian di Mapa.

Asosiasi Protein Hewani Brasil (ABPA) menyambut baik deklarasi mandiri formal yang disampaikan oleh Mapa kepada WOAH. Menurut presiden ABPA, Ricardo Santin, ini merupakan langkah penting menuju percepatan negosiasi untuk memulihkan ekspor unggas Brasil ke berbagai pasar yang saat ini mempertahankan pembatasan atau penangguhan.

Menurutnya, sektor ini yakin bahwa ekspor akan segera kembali normal dan bahwa peran Brasil dalam mendukung ketahanan pangan global akan semakin diperkuat.

EKSPOR DAGING BABI KE CINA: AS MAJU, KANADA MENEMUI JALAN BUNTU

Cina merupakan pasar besar bagi daging babi AS dan Kanada, tetapi hubungan dagang bilateral antara kedua negara ini akhir-akhir ini tidak berjalan mulus.

Namun, pada 17 Juni, pemerintah Cina memperbarui pendaftaran ekspor dari 23 pabrik daging babi AS. Hal itu terjadi setelah hampir dua pertiga pendaftaran untuk semua pabrik daging AS telah berakhir berdasarkan perjanjian perdagangan dari 5 tahun lalu yang dikenal sebagai "Fase 1 2020".

Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pendaftaran baru ini akan tetap berlaku hingga 2030. Hal ini juga terjadi setelah Cina mengenakan tarif balasan sebesar 10% untuk daging babi (dan juga daging sapi dan susu) dan membatalkan pesanan daging babi AS dalam jumlah besar sebagai tanggapan atas tarif AS atas impor Cina.

Sementara itu, meskipun perdagangan keseluruhan antara Kanada dan Cina berjalan dengan baik, hal itu tidak terjadi pada daging babi. Pada bulan Maret, Cina menerapkan tarif 25% pada daging babi dan produk pertanian Kanada lainnya sebagai balasan atas tarif 100% yang dikenakan Kanada pada impor kendaraan listrik Cina tahun lalu. Hal itu telah memangkas impor daging babi Kanada oleh Cina secara signifikan.

Pada akhir Mei, Dewan Daging Kanada meminta pemerintah federal yang baru untuk memulihkan "akses penuh ke Cina" untuk daging sapi dan daging babi. Organisasi tersebut menambahkan, “Kami juga menyerukan penyelesaian masalah dengan AS dan UE dengan cepat, dan perluasan akses ke Asia Tenggara dan Amerika Latin.”

Sektor daging sapi dan babi Kanada juga meluncurkan kantor advokasi daging Kanada di Beijing untuk mengamankan akses ke pasar Cina.

ASF JERMAN: BABI HUTAN YANG TERINFEKSI MENINGKAT MENJADI 5 DI NEGARA BAGIAN NRW

Jumlah kasus virus Demam Babi Afrika (ASF) pada babi hutan di negara bagian Rhine Westphalia Utara (NRW) yang padat penduduk di Jerman telah meningkat menjadi 5 – naik dari 1.

Empat bangkai tambahan ditemukan dekat dengan bangkai babi hutan pertama yang dipastikan terinfeksi akhir pekan ini. Bangkai babi hutan dewasa muda itu ditemukan di hutan dekat Kirchhundem, distrik Olpe, sebagai bagian dari program pemantauan babi hutan.

Empat bangkai lainnya ditemukan di sekitar lokasi pada hari Minggu, 15 Juni. Pengujian dan konfirmasi oleh laboratorium rujukan Jerman, Friedrich-Loeffler-Institut (FLI) kini telah mengonfirmasi bahwa keempat hewan itu juga mati karena virus ASF.

ASF JERMAN: KASUS PERTAMA TERDETEKSI DI NEGARA BAGIAN RHINE WESTPHALIA UTARA

Kasus pertama Demam Babi Afrika (ASF) pada babi hutan telah dilaporkan dari negara bagian Rhine Westphalia Utara di Jerman bagian tengah. Kemungkinan lebih banyak infeksi muncul karena 4 bangkai babi hutan lain yang diduga masih diteliti.

Hal ini tidak hanya berarti babak baru dalam perang melawan ASF yang sedang berlangsung, tetapi juga membawa virus lebih dekat ke daerah yang banyak babinya seperti Belgia dan Belanda.

Pemerintah melaporkan bahwa virus tersebut muncul dari babi hutan yang mati di distrik Olpe, dekat kota Kirchhundem pada hari Jumat, 13 Juni. Jika diukur dengan garis lurus, ini sekitar 160 km dari perbatasan dengan negara tetangga Belanda.

Seorang pemburu menemukan bangkai hewan tersebut di hutan. Friedrich-Loeffler-Institut (FLI), laboratorium rujukan negara tersebut, kemudian mengonfirmasi penemuan tersebut satu hari kemudian.

APAKAH PASAR TELUR RUSIA SEDANG MENGHADAPI KRISIS BARU?

Hampir 2 tahun setelah pasar telur Rusia menghadapi kekurangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, para peternak kini bergulat dengan kelebihan pasokan. Jika situasi ini tidak segera diatasi, hal itu dapat menyebabkan gelombang tantangan baru.

Pada akhir Mei, harga grosir rata-rata selusin telur turun menjadi Rub 30 (US$0,38), termasuk biaya logistik, yang berada pada ambang batas terendah biaya produksi yang berkisar antara Rub 30 dan 40 ($0,38 hingga $0,41). Akibatnya, para peternak Rusia memusnahkan ayam-ayam mereka dalam skala besar, mengurangi jumlah ternak mereka hingga 25-30%.

“Kami menghadapi kelebihan pasokan, benar-benar tidak ada tempat untuk menjual telur,” kata Galina Bobyleva, direktur umum Persatuan Peternak Unggas Rusia, seraya menambahkan bahwa sebagai tanggapan terhadap krisis telur tahun 2023, para peternak memperluas operasi, menambahkan 700 juta telur per tahun ke pasokan yang ada. Sekarang, jumlah tersebut tidak lagi dibutuhkan.

Para peternak yang bermasalah percaya bahwa regulator negara harus turun tangan ke pasar untuk mengembalikannya ke keseimbangan.

“Pasar telur ayam di Rusia membutuhkan tindakan yang mendesak dan tegas untuk stabilisasi,” kata Vladimir Petrovich Belkov, wakil direktur Peternakan Unggas Tchaikovskaya.

Selain tindakan dukungan negara, Belkov menyarankan bahwa pemerintah harus memberlakukan kontrol ketat terhadap harga dan bahkan mungkin mempertimbangkan untuk memperkenalkan kembali unsur-unsur ekonomi perencanaan komando gaya Soviet.

“Kita perlu bergerak menuju ekonomi terencana, untuk mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan untuk konsumsi, berapa banyak untuk industri produksi, membangun ekspor produk olahan, dan menutup sebagian perbatasan untuk impor produk,” Belkov menambahkan.

Peternak unggas Rusia menyalahkan pengecer terbesar, yang menggunakan posisi pasar dominan mereka untuk memaksa produsen telur menjual telur di bawah biaya produksi. Sekitar 60% telur dalam jumlah besar dijual di Rusia secara langsung melalui prosedur penawaran kompetitif, situasi yang membuat bisnis kurang dapat diprediksi dan menimbulkan kerugian bagi peternak.

Cukup banyak peternak yang meminta pemerintah untuk membatasi impor telur. Selama puncak krisis telur, pemerintah Rusia mengizinkan impor dari Turki, Iran, Azerbaijan, dan Belarus. Impor terus berlanjut, meskipun situasi pasar telah berubah drastis.

SEKTOR UNGGAS AFRIKA SELATAN BERSIAP UNTUK VAKSINASI FLU BURUNG MASSAL

Departemen Pertanian di Afrika Selatan telah mengumumkan vaksinasi massal pertama di negara itu untuk mencegah burung lokal tertular flu burung.

Afrika Selatan telah menghadapi wabah flu burung yang sangat patogenik, yang terburuk terjadi pada tahun 2023 ketika sekitar 9,5 juta unggas dimusnahkan untuk menahan wabah tersebut. Ini termasuk ayam pedaging dan ayam petelur dan mewakili sekitar 20-30% dari total stok ayam di negara itu.

Meskipun negara itu telah pulih, ada kekhawatiran yang berkelanjutan tentang risiko wabah baru, dan peringatan juga telah datang dari National Society for the Prevention of Cruelty to Animals, yang telah menyerukan intervensi pemerintah yang mendesak untuk mencegah wabah lain.

Menteri pertanian Afrika Selatan John Steenhuisen mengatakan Afrika Selatan saat ini tidak menghadapi wabah flu burung, tetapi ada peningkatan kasus flu burung di seluruh dunia. Berbicara tentang kampanye vaksinasi, ia berkata, “Apa yang kami coba lakukan adalah mencegah kehancuran yang dapat terjadi jika terjadi wabah. Kami telah membuat keputusan bekerja sama dengan asosiasi unggas di Afrika Selatan untuk memulai proses ini.”

Ia menambahkan, “Tim vaksinasi kami, yang terdiri dari dokter hewan spesialis unggas dari Universitas Pretoria, bersama dengan Dewan Riset Pertanian, telah menerima daftar peternakan yang akan divaksinasi dari industri unggas dan memprioritaskan area berisiko tinggi dan kawanan komersial untuk menahan virus dan mencegah pemusnahan lebih lanjut. Kami telah mengamankan pasokan vaksin, memastikan kapasitas rantai dingin, dan membangun mekanisme keterlacakan dan pelaporan sebagai bagian dari strategi kesiapan yang lebih luas.”

PETERNAK UNGGAS POLANDIA KHAWATIRKAN KESEPAKATAN MERCOSUR

Para peternak unggas Polandia khawatir bahwa penandatanganan kesepakatan Mercosur, perjanjian perdagangan antara Uni Eropa dan negara-negara Mercosur, akan memberikan pukulan berat lagi bagi industri yang sudah bermasalah.

Kesepakatan tersebut diharapkan akan meningkatkan persaingan dari produsen unggas Amerika Selatan, yang berpotensi menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam pangsa pasar bagi para peternak Polandia.

Sebagai eksportir terkemuka di pasar Eropa, Polandia akan paling menderita. Polandia teguh pada keyakinannya bahwa untuk mendapatkan akses ke pasar unggas Eropa, importir harus mematuhi standar tinggi yang sama seperti petani Eropa.

WABAH BARU NEWCASTLE DISEASE MENIMBULKAN MALAPETAKA PADA INDUSTRI UNGGAS POLANDIA

Produksi unggas di Polandia, yang baru saja mulai pulih dari wabah flu burung yang dahsyat awal tahun ini, telah dilanda serangkaian wabah Newcastle Disease, dengan situasi veteriner yang memburuk dengan cepat.

Dua wabah baru Newcastle Disease, yang tercatat pada akhir Mei, akan merugikan peternak hampir 1,5 juta ekor, menurut perkiraan layanan veteriner Polandia. Secara khusus, 1,35 juta ayam dimusnahkan setelah penyakit tersebut tercatat di sebuah peternakan industri di provinsi Mazovia, yang secara resmi diakui sebagai wabah terbesar tahun ini.

Sejak awal tahun, 30 wabah Newcastle Disease telah tercatat di Polandia, dengan jumlah total kerugian mencapai 3,5 juta ekor unggas.

Peternak dan pengolah unggas melaporkan kerugian besar. Misalnya, Wipasz, produsen unggas terkemuka, mengalami gangguan rantai pasokan setelah wabah pertama ditemukan di provinsi Podlaskie, tempat sebagian kapasitas perusahaan berada. Wabah tersebut menyebabkan penghentian produksi dan juga masalah di sisi konsumen.

WAMENTAN SUDARYONO: RI SIAP PANGKAS KETERGANTUNGAN IMPOR DAGING, INVESTASI SAPI BETINA JADI KUNCI

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong investasi untuk meningkatkan populasi sapi hidup di Indonesia sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging dan susu dalam negeri. 

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyampaikan, peluang investasi tersebut dapat dilakukan bagi pelaku usaha dari dalam ataupun luar negeri. 

“Bukan negara yang mengeluarkan anggaran untuk impor sapi hidup. Kita membuka kesempatan karena ada kebutuhan besar di daging dan susu, maka kita membuka kesempatan bagi banyak investor untuk berinvestasi,” kata Wamentan Sudaryono usai pertemuan bersama Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, Ketahanan Pangan Belanda di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan pada Selasa (17/6/2025).

Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa investor mendatangkan sapi hidup, khususnya sapi indukan, yang nantinya diberdayakan dan dikelola bersama peternak. Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan sebanyak 100.000 hingga 150.000 ekor sapi indukan dan hingga kini baru terealisasi sebesar 20.000 ekor.

“Banyak investor yang berkomitmen untuk investasi mendatangkan sapi betina hidup ke Indonesia. Karena kita punya stok sperma dari inseminasi buatan, tapi sapi betina tidak cukup sehingga pemerintah membuka peluang bagi perusahaan dalam negeri ataupun luar negeri,” jelasnya.

Ia menegaskan, terkait regulasi kuota impor sapi hidup yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu. Menurutnya, dengan tidak diberlakukannya kuota impor sapi hidup tersebut, justru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada berbagai pelaku usaha.

“Yang dimaksudkan kuota dihapus tuh jangan sampai yang dapat dia lagi, dia lagi, gitu. Kita tidak mau. Ini kan namanya demokrasi berkeadilan. Jadi siapapun boleh dalam kerangka volume yang disepakati di neraca komoditas,” tegasnya.

Wamentan Sudaryono juga menjelaskan bahwa kuota impor yang tidak dibatasi tidak akan merugikan peternak dalam negeri karena diatur dalam neraca komoditas. “Itu semuanya dibikin namanya neraca komoditas. Jadi, diputuskan kita punya kebutuhan daging setahun berapa, maka kita kalau produksi dalam negerinya berapa, kan harus ada peternak lokal yang harus kita lindungi,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa arah kebijakan pemerintah adalah menuju swasembada pangan, termasuk susu dan daging. Upaya mendatangkan sapi hidup merupakan bagian dari usaha meningkatkan jumlah sapi nasional yang ke depannya diharapkan dapat tercukupi sehingga dapat mengurangi kebutuhan impor di masa yang akan datang.

”Sama seperti di susu dan daging, mungkin sekarang kita akan impor, tapi kan komitmen pemerintah itu kita ingin kurangi impor. Nah caranya bagaimana, you boleh impor, tapi you mesti datangkan sapi hidup ke Indonesia, sehingga nilai jumlah yang di impor itu dari tahun ke tahun itu akan semakin kecil,” terangnya.

Sebelumnya, dalam pertemuan bersama Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, Ketahanan Pangan Belanda, Guido Landheer, bersama delegasi bisnis dari perusahaan Belanda, kedua negara sepakat untuk kerja sama dalam teknologi perbenihan, petanian berkelanjutan, dan pengairan. Wamentan Sudaryono juga mendorong perusahaan Belanda untuk terus berinvetasi dalam pengembangan industri sapi di Indonesia.

Selain menyediakan daging dan susu, kerja sama investasi dan kemitraan peternakan juga membuka peluang kerja sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga pemerataan dan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat. Langkah strategis ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, menjaga stabilitas pasokan, dan menjaga stabilitas harga di tengah tantangan pangan global. (Rilis)

PENELITIAN IRLANDIA: ADITIF PAKAN MENGURANGI EMISI METANA DARI TERNAK HINGGA 28%

Aditif pakan anti-metana dapat mengurangi emisi metana dari ternak yang dipelihara di dalam ruangan hingga 10-28%, menurut penelitian yang didanai oleh Departemen Pertanian di Irlandia.

Eksperimen yang dilakukan pada aditif pakan berbasis kalsium peroksida yang dikenal sebagai RumenGlas telah menunjukkan potensi pengurangan metana di lingkungan dalam ruangan, tergantung pada jenis hewan, pola makan, dan tingkat penambahan aditif.

Selain itu, satu studi yang dilakukan bersama dengan Global Research Alliance menunjukkan potensi manfaat kinerja hewan (tingkat pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan 12% lebih tinggi pada sapi potong yang sedang tumbuh) serta pengurangan metana (-10%) untuk pertama kalinya di lingkungan Irlandia. Temuan ini akan diuji dalam studi lebih lanjut.

Hasilnya telah dipresentasikan selama konferensi ‘Pertanian dan Perubahan Iklim: Sains Menjadi Aksi’ di Dublin Castle. Proyek ‘ROADMAP’, yang didanai oleh Departemen Pertanian, telah mengembangkan salah satu basis data terbesar di dunia untuk produksi metana pada hewan. Hal ini telah menunjukkan bahwa ada potensi untuk memilih dan membiakkan hewan yang dapat menghasilkan 10-20% lebih sedikit metana.

Breeding sapi rendah metana juga dilakukan. Hal ini memungkinkan petani Irlandia untuk memilih sapi jantan dengan emisi metana yang lebih rendah tanpa berdampak pada sifat-sifat yang diinginkan lainnya seperti kinerja hewan.

RUSIA MEMPERTIMBANGKAN NERINGANKAN LARANGAN KEDELAI GMO UNTUK EKSPOR PAKAN

Pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan impor sebagian kedelai hasil rekayasa genetika (GM) untuk produksi pakan yang ditujukan untuk ekspor.

Berdasarkan doktrin keamanan pangan Rusia yang diadopsi pada tahun 2020, Rusia melarang impor tanaman pangan GM untuk produksi, pembibitan, dan perdagangannya.

Namun, impor produk GMO diizinkan untuk beberapa varietas kedelai yang disetujui oleh pengawas veteriner Rusia Rosselhoznadzor berdasarkan keringanan khusus pemerintah yang diperpanjang setiap tahun.

Menurut Dmitry Rylko, Direktur Jenderal Institut Studi Pasar Pertanian Rusia, antara tahun 2020 dan 2024, Rusia mengimpor, rata-rata, antara 400.000 dan 500.000 ton kedelai GMO per tahun, terutama untuk digunakan dalam produksi pakan. Namun, karena keringanan impor GMO tidak diperpanjang oleh pemerintah Rusia pada akhir tahun 2024, impor dihentikan sejak awal tahun 2025.

Fokus pada Ekspor Pakan

Peraturan baru diusulkan bertujuan untuk melunakkan larangan tersebut tanpa membahayakan ketahanan pangan dalam negeri.

Kementerian Pertanian Rusia, yang mengusulkan peraturan baru tersebut, menyarankan agar tanaman GM yang diimpor tidak dikenakan pendaftaran negara wajib dan pembatasan pemerintah jika tanaman tersebut direncanakan untuk digunakan dalam produksi pakan dengan tujuan ekspor.

Menurut Kementerian, inisiatif tersebut akan membantu meningkatkan rasio utilisasi kapasitas industri pengolahan kedelai Rusia dan mendongkrak nilai ekspor pertanian Rusia.

Kurangnya peluang untuk mengimpor kedelai GM berdampak negatif pada utilisasi kapasitas pengolah Rusia, Kementerian mengakui dalam catatan penjelasan rancangan peraturan tersebut.

Kementerian juga menekankan bahwa inisiatif tersebut terutama menyangkut 2 pabrik pengolahan kedelai di wilayah Kaliningrad yang dioperasikan oleh Sodruzhestvo Group, sebuah perusahaan pertanian terkemuka.

“Rusia masih memiliki kapasitas pemrosesan kedelai yang bergantung pada bahan baku impor,” catat Kementerian tersebut. “Total kapasitas pabrik pemrosesan kedelai yang beroperasi di wilayah Kaliningrad melebihi 2 juta ton kedelai per tahun. Kedelai yang ditanam di wilayah Kaliningrad hanya dapat memuat kapasitas ini sebesar 5%.”

Rusia Mengincar Perluasan Ekspor Pakan Ternak

Inisiatif tersebut sejalan dengan upaya Rusia untuk memperluas ekspor produk pertanian, tambah Kementerian tersebut.

Berdasarkan rencana pemerintah Rusia, ekspor pertanian diproyeksikan melonjak hingga 50% dibandingkan dengan tahun 2024 menjadi $55,2 miliar pada tahun 2030.

Namun, ini adalah pertama kalinya pemerintah Rusia secara terbuka menyatakan niatnya untuk mengembangkan ekspor pakan ternak. Menurut Agroexport, badan pemerintah yang memfasilitasi ekspor, otoritas berharap untuk terutama meningkatkan ekspor biji-bijian, minyak, daging, dan produk susu dalam beberapa tahun mendatang.

HIPRA POULTRY IMMUNOLOGY CLASS: BERSAMA MEMUTUS RANTAI KOKSIDIOSIS

Koksidiosis merupakan penyakit yang masih menjadi momok di sektor budi daya unggas komersil maupun breeding. Koksidiosis ditakuti karena dampak yang sangat merugikan dan relatif sulit dicegah.




ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer