Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PROSPEK EKONOMI INDUSTRI UNGGAS AFRIKA

Prospek positif untuk industri unggas Afrika digarisbawahi dalam presentasi oleh spesialis protein hewani global Rabobank, Nan-Dirk Mulder, dalam pertemuan edisi ketiga Poultry Africa di Rwanda. Dia menjelaskan, kenaikan biaya pakan merupakan salah satu tema kunci yang harus dipantau dalam pembangunan daerah.

“Jangka pendek, Afrika Timur dan Barat sedang menghadapi ancaman ini yang telah menyebabkan penurunan dramatis dalam margin keuntungan dalam beberapa bulan terakhir, terutama hingga Q2 2022. Akibatnya, peningkatan permintaan tahun-ke-tahun terhenti.”

Dia melanjutkan, “Ada kebutuhan untuk meningkatkan rantai pasokan pakan lokal. Sebagai contoh, Afrika Selatan, Mesir, dan Kenya masih memimpin produksi pakan Afrika dan kurang bergantung pada impor. Industri pakan sub-Sahara berkembang pesat, terutama pakan unggas, menawarkan peluang investasi di wilayah tersebut, namun saat ini masih ada ketergantungan impor”.

Prospek positif Mulder terutama didorong oleh prakiraan jangka menengah hingga panjang. Ekonomi Afrika menawarkan potensi yang sangat besar dengan pertumbuhan PDB di atas rata-rata global (4%) dan pertumbuhan populasi hingga 2 miliar pada tahun 2050. Hingga tahun 2030, peningkatan permintaan protein hewani di Afrika akan sangat besar, dengan unggas sebagai pemenang protein, menunjukkan peningkatan permintaan sebesar 55% dalam dekade berikutnya.

Alasannya sederhana, kata Mulder, “Unggas dan telur adalah protein pemenang karena arus kas yang cepat, tingkat konversi pakan yang rendah dan berfungsi sebagai model yang ideal untuk peningkatan skala industri dan petani kecil.” (via Poultryworld)

KEMENTAN DAN FAO DISKUSI ONE HEALTH BERSAMA ANIMATOR MUDA

ANTERO Science Discussion bersama pakar dari Kementerian Pertanian, FAO, dan kanal Akar Ilmiah, 

Dalam upaya meningkatkan kesadaran di kalangan anak muda dan  masyarakat umum mengenai One Health dalam menanggulangi zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru (PIB), Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) dengan dukungan Kementerian Pertanian serta Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), menyelenggarakan Diskusi Sains ANTERO di Jakarta yang ditujukan untuk anak muda, bekerja sama dengan Kok Bisa pada (9/1) yang lalu.

Diskusi sains ini merupakan acara penutup dari Program Creators Challenge yang diadakan selama sebulan, yakni sebuah kompetisi video animasi sains yang mengajak para animator muda berusia 18 hingga 25 tahun dari seluruh Indonesia untuk membuat video animasi tentang One Health.  

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah menjelaskan, One Health merupakan solusi pendekatan holistik yang menyatukan kekuatan bersama untuk menjaga kesehatan manusia dan hewan, termasuk lingkungan dengan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi multisektoral. 

Sebagian besar penyakit infeksi dan endemik bersifat zoonosis, yang dapat menular ke manusia dari hewan dan sebaliknya. Oleh karena itu, menurut Nasrullah, komitmen dari semua pihak, termasuk kaum muda, sangat penting dalam menanggapi dan mencegah ancaman keamanan kesehatan yang mungkin terjadi. 

“Anak muda memiliki peran penting dalam menguatkan penerapan One Health karena mereka adalah inovator dan pengguna teknologi dan praktik baru, termasuk media digital“, ungkap Nasrullah. “Keterlibatan dan kepemimpinan pemuda secara intrinsik berkaitan dengan banyak aspek dalam mencapai ketangguhan kesehatan global, salah satunya melalui kreativitas pemuda dalam penggunaan media digital dan teknologi baru untuk menyebarluaskan kesadaran tentang mengenai masalah keamanan kesehatan,” imbuhnya. 

“Keterlibatan anak muda sebagai bagian dari garis depan dalam menjaga kesehatan manusia dan hewan merupakan kekuatan besar untuk memastikan komunitas yang lebih sehat dan kuat. Belakangan ini, peran kaum muda dalam kesehatan sangat diperlukan, dan suara mereka sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman kesehatan yang muncul,” ujar Rajendra Aryal, perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste dalam kata sambutannya.

“Amerika Serikat, melalui USAID, bangga bermitra dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, FAO, dan Kok Bisa untuk memicu minat generasi muda tentang ilmu kesehatan yang penting dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” kata David Stanton, Wakil Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia. “Konten kreatif tentang One Health akan membantu anak-anak muda memahami bagaimana penguatan kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan hidup akan membantu Indonesia untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman penyakit menular seperti COVID-19 dengan lebih baik, dan meningkatkan ketahanan dan ketangguhan kesehatan secara keseluruhan dalam jangka panjang.”

Program Creators Challenge mengajak para animator muda yang inovatif untuk membuat video sains yang berkualitas guna meningkatkan kesadaran publik tentang One Health dalam mengatasi zoonosis dan PIB. Program ini terdiri dari tiga hari pelatihan secara daring tentang penelitian, penulisan, dan pembuatan animasi yang mencakup topik One Health untuk tiga puluh kelompok peserta terpilih dari lebih dari 200 pendaftar.  

Pada acara penutupan ini, panitia mengumumkan tiga kelompok pemenang, dan satu kelompok yang menjadi juara favorit. “Selamat kepada seluruh pemenang! Karya Anda akan menginspirasi jutaan pemuda Indonesia untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya menjaga ketahanan kesehatan global di seluruh dimensi sistem pangan dan kesehatan,” kata Rajendra sembari mengapresiasi pencapaian para peserta.

Rangkaian acara ini merupakan bagian dari kegiatan Global Health Security Program (GHSP) yang didanai oleh USAID dalam meningkatkan kesadaran anak muda untuk memperkuat kesehatan global dengan meningkatkan kapasitas nasional untuk mencegah, mendeteksi dan menangani ancaman penyakit, menggunakan pendekatan One Health secara multisektoral. (INF)

PROSPEK POSITIF UNTUK UNGGAS DI SUB-SAHARA AFRIKA

Sebagian besar negara di Afrika Timur dan Barat menghadapi tantangan kenaikan biaya pakan yang telah menyebabkan penurunan margin keuntungan secara drastis dalam beberapa bulan terakhir. Mengatasi masalah mendesak ini, peserta di Poultry Africa dapat mempelajari solusi praktis yang menunjukkan kepada mereka bagaimana menerapkan strategi nutrisi untuk mengurangi biaya pakan bersama dengan praktik terbaik dalam manajemen biaya pakan unggas. Selain tantangan, ekonomi Afrika menawarkan peluang besar dengan pertumbuhan PDB di atas rata-rata global.

Industri ayam pedaging dan petelur di sub-Sahara Afrika berkumpul di edisi ketiga Poultry Africa di Rwanda untuk pertemuan bisnis dengan pemasok global dan pembicara internasional dalam rantai pasokan pakan ke unggas. Hampir 1.600 delegasi profesional dari 53 negara mengunjungi 123 perusahaan peserta pameran untuk membantu mempromosikan masa depan unggas yang sejahtera.

Secara resmi membuka acara tersebut, Menteri Pertanian dan Sumber Daya Hewan, Dr Gerardine Mukeshimana berkata, “Industri unggas Rwanda berubah dari peternakan subsisten menjadi peternakan unggas yang lebih intensif pengetahuan dan berorientasi pasar.”

Menurutnya, unggas adalah salah satu cara untuk berkontribusi pada ketahanan pangan dan gizi nasional Rwanda, peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja. Dia menyatakan bahwa departemennya mendukung penuh pengembangan lebih lanjut sektor ini dengan subsidi, di satu sisi, dan pemotongan pajak impor bahan tambahan pakan, di sisi lain.

“Dengan harga pakan tradisional yang terus meningkat, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk merumuskan sumber pakan alternatif berdasarkan komponen yang tersedia secara lokal dan mudah diakses,” tambah Mukeshimana. Gambaran umum industri di Rwanda ini juga berlaku untuk banyak negara lain di kawasan ini.

Mukeshimana menambahkan bahwa bisnis unggas adalah sub-sektor pertanian yang berkembang di Afrika dan diperkirakan akan terus berlanjut karena permintaan daging dan telur semakin meningkat akibat tekanan demografis, peningkatan pendapatan, dan urbanisasi. (via Poultryworld)

PROSPEK PERDAGANGAN UNGGAS UE

Ekspor unggas UE ke Inggris kemungkinan akan naik 20% pada tahun 2022, tetapi harga UE yang lebih tinggi telah membantu pesaing, seperti Brasil, mendapatkan sebagian pangsa pasar UE di tempat lain, terutama di Afrika dan Asia.

Brasil yang sangat kompetitif juga diharapkan mengekspor sekitar 35% lebih banyak unggas ke UE pada tahun 2022, sementara Ukraina, yang diuntungkan dari penangguhan bea karena perang yang sedang berlangsung dengan Rusia, juga telah mengekspor ke UE dengan volume yang lebih tinggi daripada tahun 2021. Tren ini akan berlanjut pada paruh pertama tahun 2023.

Secara keseluruhan, ekspor unggas UE diperkirakan akan menurun sebesar 2,2% pada tahun 2022 dan tetap stabil pada tahun 2023, sementara impor diperkirakan akan meningkat sebesar 29% pada tahun 2022 dan 7,7% pada tahun 2023. (via Poultryworld)

PRODUKSI UNGGAS UE AKAN TURUN DI TENGAH TINGGINYA BIAYA INPUT DAN FLU BURUNG

Produksi unggas UE turun hampir 1% pada tahun 2022 dan diperkirakan akan terus menurun sebesar 0,4% tahun ini, menurut laporan Outlook jangka pendek Komisi Eropa yang baru-baru ini diterbitkan.

Biaya input yang tinggi dan dampak yang menghancurkan dari flu burung patogenik tinggi telah menyebabkan masalah nyata di banyak negara Eropa, khususnya Italia, Prancis dan Hungaria, yang mengalami penurunan produksi sebesar 11%.

Laporan mengatakan bahwa sektor unggas sangat bergantung pada jagung sebagai sumber pakan, dan panen yang buruk pada tahun 2022 serta ketersediaan yang meragukan dari Ukraina telah menyebabkan kenaikan biaya. Kombinasi dari permintaan yang kuat, pasokan yang ketat, biaya input yang tinggi, dan inflasi keseluruhan telah menghasilkan harga unggas yang sangat tinggi, jauh di atas rata-rata 2017-2021 (+38% pada pertengahan Juli hingga pertengahan September, tahun-ke-tahun). (via Poultryworld)

UKRAINA: PETERNAK TELUR MENINGKATKAN PRODUKSI SETELAH PEMADAMAN LISTRIK BERAKHIR

Segera setelah situasi di pasar energi Ukraina stabil, peternak telur Ukraina akan mulai memulihkan produksi secara bertahap, kata Vladimir Ponomarenko, kepala divisi produksi perusahaan pertanian Ukraina Interbusiness.

Dalam beberapa tahun terakhir, produsen telur Ukraina beroperasi dengan keuntungan minimal pada titik impas, hampir tidak memiliki peluang untuk memperluas kapasitas produksi menggunakan omset mereka, katanya, menambahkan bahwa hanya perusahaan dengan bisnis lain, seperti budidaya tanaman atau yang menarik investasi dari luar, memiliki kesempatan untuk berkembang.

Namun, saat ini, hal-hal telah memburuk secara signifikan di segmen budidaya tanaman, dan tidak ada lagi pilihan untuk menghasilkan uang dari produksi biji-bijian untuk mendanai divisi telur, tambahnya.

Ukraina mengalami gejolak di pasar telur domestik karena penghancuran kapasitas, karena lebih dari setengah peternakan telur terbesar di Ukraina telah menghentikan operasinya. Peternakan yang tersisa mengalami pemadaman listrik berulang kali.

Perusahaan energi negara Ukraina, Ukrenergo, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 17 Desember bahwa konsumsi energi telah turun hingga 50% karena serangan rudal Rusia dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan pasokan listrik daripada setelah serangan sebelumnya.

Infrastruktur energi terpukul di seluruh negeri, mengakibatkan pemadaman total di setidaknya 2 wilayah, serta pemadaman listrik darurat untuk menstabilkan jaringan di wilayah lain, tambah Ukrenergo.

Pemadaman listrik menghambat operasi peternakan unggas dan pabrik pengolahan daging di seluruh negeri, mengakibatkan produksi lebih rendah dan harga lebih tinggi.

Ponomarenko mengatakan bahwa masalah pertanian Ukraina mendorong harga di pasar telur dunia pada 2022.

“Mungkin tidak ada yang sepenuhnya menyadari betapa besar peran yang dimainkan Ukraina di pasar pertanian global. Sejumlah negara belum menerima sebagian besar dari hasil panen murah kami. Ini menyebabkan kenaikan harga telur ayam,” kata Ponomarenko.

Ukraina adalah salah satu pengekspor telur terbesar di Eropa pada tahun-tahun sebelumnya, menjual produk telur terutama ke Timur Tengah dan Afrika Utara. Namun, ekspor tahun ini tetap rendah karena jalur logistik utama terletak melalui pelabuhan laut, yang tetap diblokir sejak awal konflik. Mengekspor telur melalui darat mahal dan tidak menguntungkan.

Di sisi lain, peternak telur Ukraina mendapat dukungan dari biji-bijian pakan murah di pasar domestik. Namun, faktor ini diperkirakan akan mereda di masa mendatang.

“Kita harus memahami bahwa setelah perang berakhir, ketika perusahaan tanaman memiliki kesempatan untuk mengekspor bahan baku biji-bijian melalui pelabuhan, biaya pakan unggas di pasar domestik juga akan meningkat,” tegas Ponomarenko. (via Poultryworld)

KRISIS ENERGI MERUGIKAN PETERNAK UNGGAS EROPA

Meroketnya harga energi telah sangat memukul peternak unggas di seluruh Uni Eropa, memberikan tekanan pada profitabilitas dan kadang-kadang bahkan membahayakan operasi. Dengan musim panas yang sedang berlangsung, kekhawatiran tumbuh.

Dengan sabotase pipa gas Rusia ke Eropa Nord Stream baru-baru ini, harga gas alam telah meledak. Menjelang peristiwa ini, harga gas alam Eropa telah meningkat hampir 8 kali lipat tahun ini, terutama didorong oleh kekhawatiran bahwa Rusia dapat membatasi lebih lanjut atau bahkan menghentikan pasokan gas sebagai pembalasan atas bantuan militer ke Ukraina.

Selama beberapa bulan terakhir, monopoli gas negara Rusia, Gazprom, telah menghentikan ekspor gas alam ke beberapa negara Eropa, seperti Bulgaria, Finlandia, Polandia, Denmark, dan Belanda, karena tidak memenuhi persyaratan pembayaran.

Rusia dulu menyumbang 40% dari impor gas alam Eropa. Ketergantungan pada gas Rusia bervariasi di seluruh Eropa. Eurostat memperkirakan bahwa pada tahun 2021, Bosnia dan Herzegovina, Moldova, dan Makedonia Utara menerima 100% pasokan gas alam mereka dari Rusia. Hampir setiap negara di Eropa Timur dulunya sangat bergantung pada impor Rusia. Pada tahun 2021, Latvia mengambil 92% gas alamnya dari Rusia, Serbia 89%, Bulgaria 79%, Slovakia 68%, Hongaria 61%, Slovenia 60%, dan Polandia 50%.

Perbedaannya mencolok dibandingkan dengan Eropa Barat. Di bagian kawasan ini, Eurostat melaporkan bahwa Jerman memiliki ketergantungan tertinggi pada impor gas alam Rusia sekitar 50%, diikuti oleh Italia (38%), Prancis (15%), dan Belgia (14%). Tingkat ketergantungan pada gas alam Rusia sangat penting karena krisis saat ini bukan hanya tentang melonjaknya harga, ketersediaan gas alam bisa terancam. Dengan tidak adanya jalur pipa Nord Stream 1 dan 2, mereka yang sangat bergantung pada impor energi Rusia adalah yang paling rentan. (via Poultryworld)

TITIK KRITIS BIOSKURITI DALAM MENCEGAH ASF

Ruang shower untuk mandi keramas dan ganti baju dan shower mobil yang mau masuk resticted area. Shower untuk alat transportasi harus lebih ketat demikian juga dipping untuk roda. (Foto: Istimewa)

Ternak babi pada beberapa provinsi dan kabupaten/kota memegang peran penting untuk memenuhi kebutuhan protein dan menunjang perekonomian keluarga. Babi juga memegang peran dalam kehidupan adat/budaya masyarakat di Indonesia. Kondisi populasi babi di Indonesia tidak terlepas dari dampak penyakit pandemik yang menyerang populasi babi lintas benua dan lintas batas negara. African Swine Fever (ASF) merupakan salah satu penyakit viral menular yang paling ditakuti peternak babi karena dahsyatnya serangan dan akibat yang ditimbulkan bisa membunuh 90% lebih populasi babi dalam kandang dengan waktu singkat.

Setelah adaya serangan Hog Cholera atau Classical Swine Fever (CSF) yang mengglobal, populasi babi di Indonesia telah meunjukkan peningkatan hingga 2021, menyusul adanya vaksinasi untuk mencegah CSF. Berdasarkan Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2021, jumlah ternak babi di Indonesia tercatat 8.011.776 ekor dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7.622.724 ekor. Gairah beternak babi muncul lagi setelah ditemukan vaksin Hog Cholera yang beredar luas di pasar global dan dipakai luas di Indonesia.

Penurunan populasi babi terjadi lagi setelah populasi menunjukkan peningkatan. Infeksi global ASF yang juga menyerang peternakan babi di Indonesia menurunkan populasi babi dunia dan juga Indonesia. Belum ditemukan vaksin efektif terhadap infeksi virus ASF yang mematikan babi hutan dan babi domestik. Penurunan populasi babi akibat kematian massal menyebabkan kurangnya stok babi yang tersedia di pasar. Jumlah permintaan daging babi untuk konsumsi yang tidak sebanding dengan penyediaan menyebabkan pergeseran harga menunju kenaikan harga daging babi di berbagai daerah. Kenaikan harga daging babi bisa juga menyumbang kenaikan angka inflasi di beberapa tempat.

Serangan ASF terhadap babi domestik biasanya didahului dengan serangan pada babi hutan. Adanya kontaminasi lingkungan pemeliharaan babi domestik oleh virus ASF yang berasal dari babi hutan yang dibawa peternak/pekerja yang juga memiliki hobi berburu babi hutan berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi pada babi domestik.

Kontaminasi virus ASF pada lingkungan peliharaan juga bisa terjadi karena terbawanya babi hutan yang mencari pakan di sekitar lingkungan peliharaan babi domestik atau akibat babi domestik yang dipelihara secara ektensif dan memasuki kawasan babi hutan yang sakit atau mati karena ASF. 

Selain itu, peran caplak Ordithodoros spp. babi hutan yang merambat, menggigit babi domestik akan memindahkan virus ASF ke dalam tubuh babi domestik. Serangan ASF di Jerman pada 2020, didahului dengan kematian massal babi hutan. Kematian babi hutan di Jerman akibat serangan ASF mencapai 4,200 ekor (Sehl-Ewert, 2020).

ASF menyebabkan tingkat kematian tinggi pada babi domestik disertai perdarahan pada berbagai organ tubuh babi terserang, menyebabkan kerusakan sistem hemopoetik, menyebabkan deplesi pada organ limfoid, menyebabkan limfofenia, serta imunodefisiensi (Salguero FJ, 2020). Perdarahan pada berbagai organ tubuh dan kulit terjadi karena penurunan drastis jumlah trombosit, terjadi trombositopenia. Virus ASF bereplikasi pada sel-sel fagosit mononuklear dan sel-sel retikuloendotelial (Wales et al., 2021).

Tidak Semua Farm Terserang ASF
Secara peracute serangan ASF ditandai dengan adanya… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Desember 2022.

Ditulis oleh:
Sulaxono Hadi
Medik Veteriner Ahli Madya
Balai Veteriner Banjarbaru

JARINGAN KFC DI RUSIA SEDANG MENGALAMI MASA-MASA SULIT

Bekas restoran KFC di Rusia dilaporkan dalam kekacauan karena re-branding menyebabkan penurunan pendapatan.

Operator restoran yang berbasis di Spanyol, AmRest, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 7 Desember bahwa mereka setuju untuk menjual bisnis restoran KFC di Rusia setidaknya €100 juta kepada perusahaan restoran dan hiburan Rusia, Almira.

Pada bulan Maret, AmRest memulai proses penangguhan sementara operasi mereknya di Rusia setelah pengumuman terkait dibuat oleh Yum! Brands, pemilik merek KFC dan Pizza Hut.

Penutupan kesepakatan harus mendapat persetujuan dari otoritas persaingan di Rusia, Yum! Brands dan persetujuan lain oleh otoritas pengatur di Rusia. Perusahaan menyatakan bahwa ketentuan akhir transaksi tunduk pada beberapa faktor eksternal, termasuk nilai tukar.

KFC pernah menjadi salah satu rantai makanan cepat saji terkemuka di pasar Rusia. AmRest mengoperasikan 215 gerai, terutama di kota-kota terbesar di Rusia. Secara total, lebih dari 1.000 restoran KFC beroperasi di negara tersebut pada awal tahun 2022.

Beberapa restoran KFC di Rusia telah mengubah spanduknya menjadi rantai baru bernama Rostic. Namun, langkah seperti itu menyebabkan penurunan pendapatan hampir 20%, perkiraan Sergey Mironov, ketua dewan koordinasi Federasi Pemilik Restoran dan Hotel.

Dia menjelaskan bahwa semua pemegang waralaba memiliki perjanjian lisensi individu, yang berarti beberapa restoran harus mengganti spanduknya lebih awal dari yang lain. Masalahnya adalah merek KFC memiliki pengakuan yang kuat di antara pelanggan Rusia, dan Rostic tidak. (via Poultryworld)

TRANSFORMASI FKH IPB UNIVERSITY MENJADI SKHB

Rektor IPB University Prof Arif Satria Memberikan Sambutannya

Melalui Surat Keputusan Rektor IPB Nomor 328 Tahun 2021, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) secara resmi bertransformasi menjadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB). Sejalan dengan hal tersebut, digelar “Launching SKHB” bertempat di Aula Serbaguna SKHB Kampus IPB Dramaga Bogor, (28/12).

“Transformasi tersebut dilakukan dalam rangka penguatan terhadap profesi dokter hewan dalam menjawab berbagai tantangan global. Seperti one health, ketahanan pangan, bioteknologi medis, penyakit zoonosis dan tenaga dokter hewan spesialis,” ungkap Dekan SKHB IPB University, Prof Deni Noviana

Prof Deni menjelaskan, transformasi FKH menjadi SKHB berawal dari proses yang panjang sejak 2018. Sebagai lembaga studi kedokteran hewan tertua di Indonesia, transformasi tersebut membuka pintu bagi pengembangan keilmuan di SKHB yang beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Kedepannya, SKHB akan mengembangkan prodi serumpun seperti Prodi Sarjana Sains Biomedis dan Prodi Farmasi. Tidak menutup kemungkinan, akan dibuka Program Pendidikan Spesialis Dokter Hewan. Oleh karena itu, kami meminta dukungan dari segala pihak,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Rektor IPB University, Prof Arif Satria berpesan, sudah saatnya SKHB berfokus dalam menghasilkan insan pembelajar yang cepat, lincah dan tangguh. Selain itu, ia mendorong mahasiswa SKHB agar kelak menjadi technopreneur.

“Mahasiswa SKHB akan dibekali ilmu bisnis dan manajemen. Setelah lulus, mereka menjadi pencipta kesempatan, bukan penunggu kesempatan. Kami membentuk mahasiswa yang memiliki mindset kuat dan adaptif terhadap perubahan,” jelasnya.

Prof Arief berharap, SKHB dapat memberikan sumbangsih besar melalui inovasi yang dikembangkan, khususnya dalam pengembangan vaksin. Menurutnya, kolaborasi dengan berbagai mitra menjadi kunci dalam memajukan SKHB IPB University menjadi pusat ilmu kedokteran hewan yang unggul di Indonesia.

“ SKHB harus memberikan perubahan untuk kemajuan. Selain berkolaborasi dengan banyak mitra, inovasi perlu dikembangkan. Semakin banyak inovasi yang dihasilkan, semakin banyak inspirasi yang ditebar. Itulah awal kemajuan bangsa, menginspirasi tidak hanya dengan kata, namun juga disertai karya,” harapnya.

Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara IPB University dan Polda Metro Jaya. Kerjasama tersebut menyangkut pemeliharaan dan konservasi K-9 (anjing pelacak). Tidak sampai di situ, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, MSi menegaskan kerjasama yang telah disepakati ini juga berupa riset bersama dan magang mahasiswa.

“Tidak hanya K-9 saja, kami berharap unit ini dapat menjadi ekosistem dan wahana pelestarian satwa endemik Indonesia yang hampir punah. Kerjasama ini merupakan wujud gerak bersama Polda Metro Jaya dengan IPB University. Apabila dilandasi sinergitas dan kerjasama yang solid, manfaatnya dapat terasa bagi semua pihak,” pungkasnya.

Selain itu, dilaksanakan penandatangan perjanjian kerjasama antara SKHB IPB University dengan beberapa mitra, yaitu PT Royal Canin Indonesia, Koperasi Peternak Garut Selatan (KPGS) Cikajang, Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang dan Super Unggas Jaya. (INF)


DIRJEN PKH: PANGAN HEWANI SAAT NATARU AMAN DAN MENCUKUPI

Ketersediaan telur dan daging ayam, maupun sapi/kerbau saat Nataru sangat mencukupi. (Foto: Istimewa)

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyampaikan secara nasional ketersediaan dan pasokan pangan asal ternak saat Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) aman dan mencukupi. Hal tersebut disampaikan Dirjen PKH, Nasrullah, dalam keterangannya Jumat (30/12/2022).

Ia menjelaskan, ketersediaan telur dan daging ayam, maupun sapi/kerbau saat Nataru sangat mencukupi. Berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan asal ternak tersebut secara nasional dan kroscek di lapangan menunjukkan bahwa komoditas terpantau cukup, sehingga masyarakat menurutnya untuk menyambut akhir tahun tidak perlu khawatir kehabisan stok.

Lebih lanjut disampaikan, tahun ini ketersediaan daging broiler mencapai 3,71 juta ton dengan kebutuhan mencapai 3,21 juta ton, sehingga terdapat surplus sekitar 0,50 juta ton. “Ketersediaan telur ayam ras tidak jauh berbeda, dimana sebanyak 5,61 juta ton dengan kebutuhannya 5,52 juta ton, terdapat surplus sekitar 0,09 juta ton”, jelas Nasrullah.

Sedangkan ketersediaan daging sapi/kerbau 797.055 ton dengan kebutuhan sebanyak 736.622 ton, terdapat surplus sebesar 60.433 ton. “Data prognosa tersebut bersumber dari Rakornis Kementerian/Lembaga, Kementerian Koordinator Perekonomian, BPS, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Bapanas,” ucapnya.

Ia juga mengemukakan, stok nasional daging sapi hingga 28 Desember 2022 sebesar 127.731 ton, artinya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sampai 60 hari ke depan Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta, stok daging sapi sebanyak 14.600 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 300 hari.

“Untuk stok nasional daging ayam hingga 28 Desember 2022 sebesar 129.761 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai 12 hari ke depan, sedangkan untuk DKI Jakarta stok daging ayam sebesar 10.110 ton, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 29 hari,” ungkapnya.

“Stok nasional telur ayam hingga 28 Desember 2022 mencapai 165.463 ton, artinya  mencukupi kebutuhan sampai sembilan hari. Sedangkan untuk DKI Jakarta, stoknya mencapai 15.051 ton, mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama 26 hari.”

Ia sampaikan, kegiatan pemantauan ketersediaan pangan penting dilakukan pada momen Nataru, karena terdapat potensi kenaikan permintaan bahan pangan asal ternak dan mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang akan berdampak pada fluktuasi harga.

“Hal ini tentu untuk menindaklanjuti arahan Bapak Menteri Pertanian yang terus mengingatkan kami agar selalu berkomitmen memenuhi kebutuhan pangan bagi 275 juta rakyat Indonesia yang merupakan prioritas layanan kami. Kami juga lakukan pemetaan stok produk pangan asal ternak untuk mengetahui status ketahanan pangan di daerah. Hal ini juga penting untuk menentukan kebijakan distribusi pasokan pangan ke wilayah yang berstatus aman, sehingga mampu membantu daerah-daerah yang masih mengalami status waspada,” pungkasnya. (INF)

JELANG AKHIR TAHUN KEMENTAN GANDENG TNI GELAR SERBU PANGAN MURAH

Serbu Pangan Murah salah satu bentuk kerja sama Kementan dengan TNI dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masyarakat. 

Menjelang pergantian tahun, Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau melalui kegiatan Serbu Pangan Murah yang digelar di lapangan Rindam Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, berharap masyarakat tidak khawatir menghadapi pergantian tahun karena ketersediaan 12 bahan pangan pokok, khususnya komoditas peternakan dalam kondisi aman dan mencukupi.

“Alhamdulillah 12 bahan pangan pokok, khususnya untuk komoditas peternakan cukup dari sisi produksi dan itu bisa kami yakinkan, sehingga rakyat tidak perlu khawatir karena komoditas peternakan surplus pada 2022,” ucap Nasrullah dalam keterangan resminya saat membuka kegiatan Serbu Pangan Murah.

Serbu Pangan Murah merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Kementan melalui Ditjen PKH dengan TNI dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masyarakat. Selain komoditas peternakan, kegiatan tersebut juga menyediakan komoditas pangan lainnya, seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, gula pasir dan minyak goreng.

“Kami mengapresiasi Komandan Rindam Jayakarta beserta seluruh  jajarannya berkolaborasi untuk pelaksanaan kegiatan ini. Kami terus berupaya menggencarkan  peningkatan konsumsi protein hewani dengan penyediaan bahan pangan dengan akses yang mudah dan terjangkau,” katanya.

Ia juga menambahkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Pertanian untuk mendekatkan produsen dengan konsumen sebagai wujud negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memperoleh pangan dengan harga terjangkau dalam masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Tahun Baru 2023.

Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan bersama stakeholder terkait di beberapa titik sejak 18 Desember 2022 hingga 31 Desember 2022. “Ini tentunya dalam rangka  mencukupi kebutuhan masyarakat akan produk asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), serta pemenuhan kebutuhan gizi protein hewani yang cukup di masyarakat,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Umum Rindam Jaya, Letkol INF Audy Komontoy, mengungkapkan kerja sama ini terus dilakukan dan saling bersinergi dalam menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat.

“Kerja sama sudah lama dilakukan, mulai dari hulu  hingga hilir dalam menjaga ketahanan pangan. Saat ini pada kegiatan Serbu Pangan Murah, kami memfasilitasi tempat untuk masyarakat dalam mempermudah memenuhi kebutuhan pangan,” kata Audy.

Hal senada juga disampaikan salah satu pengunjung, May, yang antusias membeli daging kerbau dan telur. Ia katakan, dirinya dan warga sekitar sangat senang dengan adanya kegiatan Serbu Pangan Murah.

“Di sini kami bisa membeli kebutuhan kami jauh lebih mudah dan harga lebih terjangkau. Harapannya kegiatan seperti ini bisa sering digelar karena sangat membantu masyarakat berbelanja kebutuhan pangan dengan lebih terjangkau, sehingga lebih hemat,” katanya. (INF)

SENYAWA BERACUN (TOXICANT) DALAM PAKAN

Senyawa aflatoksin dalam jagung tidak dihasilkan oleh tanaman jagung itu sendiri, tetapi akibat jagung ditumbuhi jamur atau kapang. (Foto: Dok. Infovet)

Sumber bahan pakan ternak umumnya diperoleh dari hasil pertanian, peternakan maupun perikanan. Bahan-bahan tersebut dihasilkan langsung dari hasil panen maupun hasil pengolahan berupa hasil samping atau limbah pertanian maupun industri pengolahannya. Karena banyak dari hasil tanaman, maka dalam bahan pakan dapat ditemukan berbagai senyawa beracun yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai toxicant.

Dalam hal ini perlu dibedakan antara toxicant dan poison, senyawa poison umumnya racun yang dapat mematikan hewan dalam jumlah kecil, tetapi toxicant merupakan senyawa yang ketika diberikan kepada ternak dapat memengaruhi pertumbuhan atau kesehatan hewan tetapi tidak sampai mematikan, kecuali over dosis. Toxicant juga dapat dikenal dengan istilah faktor antinutrisi yang menghambat kecernaan bahan pakan atau penyerapan zat-zat gizi dalam saluran pencernaan atau memberikan pengaruh negatif terhadap metabolisme tubuh.

Dalam tulisan ini dan berikutnya akan difokuskan membahas senyawa toxicant yang umum terdapat dalam bahan pakan. Informasi lebih menyeluruh dapat dibaca dalam buku yang ditulis oleh Peter R. Cheeke dari Universitas Oregon, AS atau buku sejenis lainnya.


Sumber Senyawa Beracun
Sumber beracun (toxicant) dalam bahan pakan dapat berupa senyawa alami yang dikandung dalam tanaman atau hewan, tetapi juga dapat dihasilkan sebagai pencemaran ketika bahan pakan diproduksi atau diolah. Sebagai contoh toxicant yang umum terdapat dalam kacang kedelai adalah anti-tripsin (trypsin inhibitor), senyawa aflatoksin dalam jagung tidak dihasilkan oleh tanaman jagung itu sendiri, tetapi akibat jagung ditumbuhi jamur atau kapang yang dalam pertumbuhannya menghasilkan metabolit aflatoksin.

Senyawa logam berat sering masuk ke dalam tanaman atau ikan maupun hewan, karena ditumbuhkan atau dipelihara dalam kondisi lahan/air yang mengandung logam berat di dalamnya. Sebagai contoh… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Desember 2022.

Ditulis oleh:
Prof Budi Tangendjaja
Konsultan Nutrisi Ternak Unggas

KANDANG OTOMATIS UNTUK BROILER DAN LAYER

(Foto: Istimewa)

Fitur menonjol yang dimiliki kandang ayam otomatis adalah efisiensi kerja. Beberapa pekerjaan dikerjakan oleh mesin secara otomatis sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja. Namun selain itu, menurut Andy dari Retech Farming, China, ada beberapa aspek yang dipertimbangkan ketika memilih kandang otomatis untuk broiler maupun layer.

Pertama adalah apakah kandang tersebut bisa memenuhi kebutuhan. Misalnya jika menginginkan pembersihan manur bisa dilakukan secara otomatis, cepat dan benar-benar bersih. Maka kandang harus mempunyai fitur yang mampu melakukan hal tersebut.

Kedua adalah apakah kandang otomatis tersebut bisa meningkatkan produktivitas. Maka sebaiknya jika memungkinkan selain dari produsen juga mencari informasi ke peternakan yang sudah menggunakan alat tersebut. Juga mempelajari fitur-fitur kandang apakah sekiranya manfaat dari fitur tersebut bisa meningkatkan produktivitas.

Ketiga adalah harga dan daya tahan kandang. Apakah harganya terlalu mahal untuk sebuah investasi. Berapa tahun kandang tersebut bisa beroperasi dengan baik, apakah ada garansi dan bagaimana maintenance-nya.

Keempat adalah apakah kandang sesuai dengan desain farm yang dimiliki. Produsen yang baik tidak hanya menjual peralatan, tapi juga mempunyai pengetahuan memadai dan mampu memberi saran bagaimana kandang otomatis bisa memberikan hasil maksimal sesuai dengan desain farm yang ada.

Kandang Broiler Otomatis Tipe H
Kandang ini berbentuk seperti huruf H, karena itu umum disebut sebagai kandang tipe H, dengan fungsi pemberian pakan dan air minum otomatis, pengontrolan manur otomatis dan pemanenan ayam otomatis.

Sistem air minumnya memiliki 12 nipple, dengan enam nipple di setiap sisi kandang. Pipa jalur air dapat dinaik-turunkan sesuai tinggi ayam di umur yang berbeda-beda.

Setiap kandang memiliki dua feeding pan (tempat pakan). Dilengkapi dengan dispenser pakan, dari dispenser ini pakan akan dialirkan dan masuk ke dalam masing-masing tempat pakan.

Sistem pengontrolan manur otomatis membuat kotoran ayam bisa dibersihkan lebih efisien dan lebih sering. Terdapat belt dengan material plastik PP sebagai tempat menampung manur, yang dapat menggerakkan manur ke ujung kandang untuk ditampung. Vertikal dan horizontal belt bekerja bersama, dilengkapi dengan empat scraper sehingga manur dapat dibersihkan dengan tuntas. Manur akan bisa dikeluarkan dari kandang dengan cepat.

Ketika ayam sudah siap dipanen alas kandang akan ditarik keluar sehingga ayam akan jatuh pada belt. Kemudian belt akan membawa ayam ke ujung kandang lalu ditampung. Seterusnya dibawa ke catching platform di mana para pekerja akan mengambil ayam dari platform.

Pemanenan ini berlangsung efisien dan pekerja tidak perlu masuk ke dalam kandang. Kemampuan panennya bisa sampai sekitar 6.000 ekor/jam.

Kandang tipe H ini bertingkat, setiap kandang di setiap tingkat umumnya bisa menampung 100 ekor lebih ayam. Namun hal itu juga tergantung pada target berat panen. Misalnya berat panen yang ditargetkan 2 kg tentu jumlah ayam per kandang akan lebih sedikit dibanding dengan berat panen 1,2 kg.

Pengaturan kepadatan penting agar ayam tetap mempunyai ruang gerak yang cukup, namun tidak menjadikan mereka terlalu banyak beraktivitas. Ayam yang aktivitasnya berlebihan akan makan lebih banyak sehingga cost pakan lebih tinggi.

Alas kandang juga mempunyai batas maksimum berapa kilogram berat yang bisa ditahan dengan baik. Sehingga mengatur kepadatan sesuai target berat panen sangatlah penting.

Kandang Layer Otomatis Tipe H
Bentuknya sama dengan kandang tipe H untuk broiler. Perbedaannya kandang layer tipe H ini memiliki penampung pakan yang berfungsi juga sebagai troli pakan. Dari silo pakan akan dimasukkan ke penampung, kemudian penampung berjalan menebar pakan di tempat pakan.

Desain tempat pakan dibuat melebar di atasnya sehingga ayam lebih mudah makan dan mencegah pakan berceceran. Setelah ayam selesai makan, feeding collector akan bekerja mengumpulkan sisa pakan, dimasukkan kembali ke penampung agar bisa digunakan lagi.

Sistem air minumnya menggunakan dua pipa untuk memudahkan ayam. Juga jika salah satu pipa air bermasalah maka pipa yang satunya masih bisa bekerja agar ayam tidak kekurangan minum. Kandang disekat namun memiliki semacam sharing window, sehingga ayam bisa mengakses nipple air minum yang sama.

Layer memproduksi telur maka kandang juga dilengkapi dengan alat egg collector. Telur digerakkan oleh belt ke ujung kandang di mana terdapat elevator, berupa semacam rak bertingkat yang bisa berputar. Dari elevator telur dimasukkan ke dalam collecting station sehingga pekerja kandang bisa dengan mudah mengambil telur.

Untuk peternakan besar, masing-masing kandang layer tipe H bisa dihubungkan ke satu central egg collector, sehingga semua telur dari semua kandang akan berkumpul.

Pembersihan manur tidak jauh berbeda dengan kandang otomatis broiler tipe H. Belt penampung manur akan berjalan dan mengumpulkan manur di ujung kandang. Belt yang baik dalam kondisi normal akan bisa terus dipakai setidaknya selama delapan tahun.

Alas kandang didesain dengan kemiringan yang tepat, sekitar 8°. Karena jika terlalu miring ayam akan kesulitan berdiri, jika terlalu datar telur akan sulit untuk bergulir masuk ke belt penampung.

Kandang layer otomatis tipe H ini cocok digunakan pada peternakan dengan populasi tinggi, sekitar 30.000 ke atas. Untuk populasi sedang atau kecil direkomendasikan menggunakan kandang tipe A.

Kandang Layer Otomatis Tipe A
Kandang ini berbentuk seperti huruf A. Feeding system, drinking system dan egg collecting tidak jauh berbeda dengan kandang layer tipe H. Namun pengontrolan manurnya berbeda.

Terdapat deflector untuk mencegah manur jatuh pada ayam yang berada pada kandang di tingkat bawah. Juga untuk memastikan semua manur jatuh ke bawah kandang sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan manur bisa dengan menggunakan belt berjalan. Opsi lainnya manur ditampung lalu dibersihkan menggunakan scraper.

Kelebihan kandang layer tipe A adalah fleksibilitasnya. Bisa dibuat beroperasi secara manual, semi otomatis, atau full otomatis. Pengoperasian manual berarti segala fungsi otomatis ditiadakan, termasuk belt pada sistem manur bisa dilepas. Bisa dioperasikan benar-benar manual, hanya kandang saja, yang tidak memerlukan tenaga listrik.

Untuk semi otomatis hanya sebagian fungsi otomatis yang dipasang misalnya hanya egg collecting atau hanya feeding system, sehingga lebih hemat biaya listrik. Sedangkan full otomatis membutuhkan listrik yang lebih besar dan disarankan agar di-support dengan generator sebagai cadangan sumber listrik. (NDV)

LUKY RUSMAWAN MENGEDEPANKAN PERSONAL APPROACH

Bagi Drh Luky Rusmawan Subekti, selaku Animal Health Director PT Ganeeta Formula Nusantara, bagian dari Grup Cita Indonesia, dalam urusan apapun personal approach atau pendekatan pribadi sangat penting. Bahkan sering kali menentukan berhasil tidaknya dalam menyelesaikan masalah yang sedang ditangani.

Menurut Luky, cukup banyak orang mengabaikan hal tersebut. Karena merasa sudah sesuai prosedur lalu dengan over confident maju menyelesaikan urusan dengan menabrak rambu-rambu pendekatan pribadi.

“Di Cita Indonesia diisi SDM yang mayoritas masih muda, memang pastinya perlu effort membentuk tim yang solid. Ketika pondasi sudah kuat, ya beres,” kata Luky. “Trik saya mengedepankan personal approach, di dalam perusahaan memang ada struktur perusahaan namun saya tidak mau terlalu kaku secara hirarki.”

Ayah tiga anak ini menambahkan, ada masa ketika berada di dalam lingkungan pekerjaan harus bersikap tegas. Hal itu dibarengi dengan membangkitkan semangat di dalam tim. Ia menekankan pada timnya bahwa goal yang utama adalah goal tim, bukan individu dan selalu optimis dalam hal sales bahwa rezeki pasti selalu ada.

Ketika dalam timnya terjadi konflik, dia selalu mencari penjelasan dari kedua pihak. Sehingga permasalahan yang tadinya abu-abu menjadi jelas. Dia juga menghendaki timnya segera menceritakan masalah yang sedang dihadapi, tidak menunggu masalah meruncing dan membesar.

IPB Kampus Impian

Sejak sekolah di SMA PPSP IKIP Bandung (SMA Lab School Bandung), Luky sudah bercita-cita untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Dan memang sekolahnya itu mempunyai jalur PMDK ke IPB.

Ketertarikannya pada kedokteran hewan dilatarbelakangi pengalaman sejak kecil. Orang tuanya yang berprofesi sebagai dosen ilmu biologi memelihara kelinci, burung, monyet dan hewan lainnya di rumah mereka yang dekat dengan Lembang. Bahkan ayahnya pernah beternak ayam dan memelihara sapi. Semasa kecil ia sering kali diajak bermain ke peternakan.

Tidak hanya dirinya, kedua kakaknya yang juga masuk IPB pun menyukai dunia pertanian dan peternakan sejak kecil. Putranya yang kedua mengikuti jejaknya sebagai dokter hewan dan bekerja di salah perusahaan industri perunggasan terpadu.

Lulus dari FKH IPB, Luky bekerja sebagai Technical Sales. Saat itulah dia merasakan kebutuhan peternak akan produk berkualitas untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan performa ternaknya.

“Saya merasakan kepuasan ketika dapat mengatasi problem peternak dalam masalah penyakit dan manajemen. Peternak memerlukan bimbingan teknis dalam bentuk edukasi dan pendampingan,” cerita ayah berputra dua dan berputri satu ini. “Setelah saya pindah kerja ke beberapa perusahaan multinasional, saya mendapatkan lingkungan kerja dan kultur yang tepat sesuai dengan tujuan perusahaan dalam meningkatkan skill dan pengetahuan peternak.“

Luky Rusmawan bersama keluarga

Memegang teguh prinsip ingin selalu memberikan manfaat pada sekitar dan tidak menyukai konflik yang tidak sehat, Luky kerap melakukan business trip untuk bertemu para customer-nya. Di waktu luang, pria kelahiran Bandung, 27 Januari 1969 ini, menekuni otomotif, menonton sepak bola dan film.

“Salah satu film yang saya suka adalah trilogi Godfather,” ungkap Luky. “Saya suka nonton serial petualangan juga, terakhir yang saya tonton adalah Game of Thrones karena ceritanya sangat menarik. Saya juga kadang nonton di bioskop bersama keluarga.”

Bergabung dengan Cita Indonesia

Luky bergabung dengan Cita Indonesia pada 7 April 2022. “Di Cita Indonesia saya mendapatkan rekan kerja dan perusahaan yang tepat. Karena sesuai dengan tujuan awal saya, yaitu menjadi partner peternak untuk memberikan solusi dalam bisnis secara komprehensif, baik bimbingan teknis juga dalam hal penyediaan produk peternakan yang berkualitas,” terangnya.

Kepada Infovet, Luky mengungkapkan di tengah dinamisnya bisnis peternakan, Cita Indonesia berhasil menjual banyak antibiotik untuk pencegahan mycoplasma dan pest control untuk tikus dan serangga. Cita Indonesia juga memiliki produk herbal untuk maintenance kekebalan dan kesehatan ternak. Mengingat masalah kesehatan hewan selalu berkembang baik dalam hal tantangan penyakit, teknologi, genetika dan manajemen pemeliharaan.

Pada era keterbukaan informasi saat ini memang peternak dimudahkan mengakses informasi, sehingga mereka yang mempunyai keinginan untuk maju akan sangat terbantu. Tetapi Cita Indonesia merasakan bahwa peternak masih memerlukan edukasi melalui diskusi teknis maupun informasi yang tepat guna. Sehingga Cita Indonesia berusaha untuk memberikan layanan teknis dengan pendekatan yang spesifik sesuai kebutuhan customer.

“Dalam hal obat hewan kami menyadari masih ada ketergantungan pada impor, mengingat teknologi yang selalu berkembang di negara maju. Terutama teknologi vaksin yang belum bisa diadopsi perusahaan lokal,” papar Luky. “Sedangkan untuk suplemen meski beberapa bahan baku masih tergantung impor, namun kami berusaha mengembangkan substitusi dan pelengkap berupa produk herbal, seperti kunyit dan temulawak.”

Cita Indonesia telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan yang mempunyai reputasi internasional seperti BASF, Ceva dan Better Pharma. Tahun ini menargetkan pengembangan bisnis di Pulau Jawa dengan menambah personel lapangan di beberapa sentra peternakan, sehingga dapat meningkatkan servis pada pelanggan.

Hal itu dilakukan sambil terus konsisten mendistribusikan produk-produk berkualitas, yang dapat diandalkan peternak untuk mengatasi masalah penyakit dan gangguan vektornya.

Seiring dengan meningkatnya performa genetik dan masalah iklim yang terkadang ekstrem, peternak masih memerlukan edukasi dalam hal pemakaian produk yang tepat guna, untuk mendukung performa optimal dari ternak dan mengurangi stres akibat dampak cuaca.

“Strategi edukasi yang kami lakukan adalah sering menjalin komunikasi dengan customer. Tidak hanya ketika ada kasus, sebelum ada kasus pun kami mengedukasi bagaimana meningkatkan performance. Sehingga kami bisa memberi solusi yang menyeluruh bagi customer,” ujarnya.

Meskipun perkembangan dunia digital sedang pesat-pesatnya, bagi Luky hal itu dimanfaatkan lebih kepada untuk meningkatkan branding perusahaan. Sedangkan customer tidak mau hanya berinteraksi di medsos saja, mereka menginginkan edukasi secara langsung.

Untuk melakukan edukasi tersebut Cita Indonesia juga menggandeng supplier. Melakukan kunjungan langsung ke peternakan dan mengadakan diskusi teknis. “Target ke depan sebisa mungkin mempunyai legacy. Keinginan saya mengembangkan bisnis ini sehingga edukasi ke peternak bisa diteruskan,” tuturnya menutup sesi wawancara dengan Infovet, Selasa (25/10). (NDV)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer