-->

YBM PLN UID SULSELRABAR RESMIKAN PETERNAKAN KAMBING DI KABUPATEN GOWA


PLN UID Sulselrabar melalui Yayasan Baitul Maal Resmikan Peternakan Kambing

Sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat telah meresmikan bantuan program Kelompok Usaha Cahaya Ternak Kambing "Pammanjengan Ri Boritta" di Desa Bonto Kassi, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

Bantuan Program Kelompok Usaha Cahaya Ternak Kambing "Pammanjengan Ri Boritta" merupakan program pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok.

Dimana usaha produktif yang dijalankan adalah pengembangbiakan sebanyak 15 kambing, yang terdiri dari 10 ekor kambing jenis Peranakan Etawa (PE) dan 5 ekor jenis Kambing Donggala.

“Dengan memberikan pelatihan pembuatan kandang serta pendampingan dalam menjalankan program ini bertujuan untuk pengembangbiakan kambing hingga beranak dan bertambah jumlahnya. Ketika sudah cukup umur, kambing hasil pengembangbiakan tersebut akan dijual sehingga masyarakat desa bisa mendapatkan manfaat” ujar Roesmin, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UID Sulselrabar.

Diharapkan dengan adanya program ini dapat dapat meningkatkan penghasilan dan perekonomian masyarakat dari peternakan kambing.

“Semoga dengan adanya program ini, bisa menghasilkan produk ternak banyak sehingga perekonomian desa ini bisa meningkat” harapnya. (INF)




NUTRICELL LUNCURKAN APLIKASI GUT HEALTH COMPASS

Suasana Launching Aplikasi Gut Health Compass

Bertempat di Pullman Vimala Hills & Resort pada Rabu (23/11) November yang lalu PT Nutricell Pacific secara resmi meluncurkan aplikasi Gut Health Compass. Dalam sambutannya Director Animal Health Nutricell Veterinaria Drh Ahmad Wahyuddin menyampaikan bahwa aplikasi tersebut merupakan alat yang dapat membantu peneguhan diagnosis para dokter hewan di perunggasan.

"Ini merupakan bentuk kinerja kami dalam membantu para praktisi di lapangan untuk mempercepat, mempermudah, dan mengefisienkan pekerjaan mereka. Aplikasi ini akan sangat membantu dalam hal peneguhan diagnosis," tutur Ahmad.

Lebih lanjut ia jelaskan bahwa aplikasi ini tercipta atas kerjasama nutricell bersama dengan beberapa instansi seperti ITB, Vetworks, dan para praktisi di lapangan, sehingga hasilnya didapatkanlah aplikasi yang efisien, efektif, dan akurat dalam membantu peneguhan dianosis.

Para pengguna dapat mengunduh aplikasi Gut Health Compass tersebut melalui Appstore atau Playstore. Kemudian setelah melakukan login, pengguna dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan cara memasukkan foto hasil nekropsi (terutama di saluran pencernaan), lalu kemudian mengkliknya.

Aplikasi tersebut akan memproses foto berdasarkan database dan menganalisisnya sehingga nanti akan keluar hasil berupa warna merah, kuning, atau hijau. Dimana merah mengindikasikan bahwa kesehatan saluran pencernaan buruk, kuning mengindikasikan kerusakan minor pada saluran pencernaan tetapi masih dalam sifat yang bisa ditolerir, dan hijau mengindikasikan bahwa saluran pencernaan dalam keadaan baik.

"Ini tentunya membantu praktisi di lapangan, karena biasanya kan ketika nekropsi dalam jumlah besar kadang penglihatan kita jadi bias. Oleh karenanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu praktisi agar diagnosis yang diperoleh tepat," tutur Ahmad.

Selain merilis aplikasi Gut Health Compass, Nutricell juga menyelenggarakan seminar dan workshop. Pembicara yang diundang yakni Maarten De Gussem, konsultan perunggasan yang sudah terkenal di Eropa.

Dalam presentasinya Maarten berfokus pada beberapa hal seperti pentingnya menjaga saluran pencernaan tetap prima, Infeksi bakterial dan penanganan yang holistik, serta strategi dalam mendalikan koksidiosis yang baik dan benar.

Selain seminar nantinya peserta juga akan melakukan workshop terkait kesehatan saluran pencernaan berikut dengan pelatihan nekropsi yang berlokasi di Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi pada Kamis (24/11). (CR)

DIES NATALIS KE-53 FAKULTAS PETERNAKAN UGM

Rapat senat terbuka dalam rangka Dies Natalies ke-53 Fakultas Peternakan UGM (Foto: Istimewa)

Fakultas Peternakan UGM menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-53 pada Kamis (10/11) di Auditorium Drh R Soepardjo secara luring. Acara ini sekaligus menandai puncak rangkaian acara Dies Natalis tahun ini.

Turut hadir untuk memberikan sambutan dan selamat kepada Fakultas Peternakan UGM, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Dr Wening Udasmoro SS, Mhum, DEA yang menyampaikan mengenai salah satu isu dalam bidang pertanian dan peternakan. “Masalah pangan adalah masalah kita semua, bukan hanya tanggung jawab bidang ilmu tertentu. Untuk itu, perlu kerja sama dari berbagai pihak,” kata Prof Wening.

Turut hadir untuk menyampaikan pidato ilmiahnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Dr Ir Audy Joinaldy SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN Eng yang sekaligus merupakan alumni Program Profesi Insinyur Peternakan Fakultas Peternakan UGM tahun 2019. 

Audy Joinaldy menyampaikan materi dengan tema “Poultrypreneur: Sukses di Era 4.0 dan New Normal yang membahas tentang kondisi perunggasan saat ini, menjadi pengusaha 4.0, bisnis perunggasan pada masa pandemi, perunggasan dalam kebijakan new normal.

Dalam Rapat Senat Terbuka ini, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ir Budi Guntoro SPt, MSc, PhD, IPU, ASEAN Eng, menyampaikan laporannya selaku Dekan Fakultas Peternakan UGM, mengenai kinerja, prestasi, dan hambatan, serta tantangan yang akan dihadapi pada tahun-tahun mendatang. Selain itu, disampikan pula mengenai target dan prioritas kerja yang tengah dan terus dikejar untuk kemajuan fakultas kedepannya.

Untuk menghadapi semua hambatan dan tantangan, Budi mengemukakan beberapa agenda prioritas untuk segera dikerjakan pada tahun 2023 meliputi monitoring dan peningkatan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melanjutkan usaha pendanaan eksternal dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang bersifat multi years untuk mendukung proses MBKM,  peningkatan kualitas dosen dan tendik, peningkatan indeks sitasi dosen, peningkatan mutu akademik baik untuk program S1, S2, maupun S3 serta program profesi Insinyur Peternakan melalui penyempurnaan kurikulum dan kerja sama dengan dunia industri dan perguruan tinggi lain baik dalam maupun luar negeri. 

Penguatan jaringan akademik di negara-negara ASEAN melalui forum South-East Asia Network of Animal Science (SEANAS) dan di kawasan Asia melalui AAACU (Asian Agricultural Association of College and University) serta memperluas kerjasama pendidikan dan riset dengan institusi di negara-negara tropical countries serta Eropa untuk mencapai target Fakultas menjadi The Best 5 in Asian countries dan The Best 10 in tropical countries. 

“Tantangan dan hambatan akan selalu ada, tetapi semua bisa atasi dengan usaha yang berkesinambungan. Dengan diraihnya akreditasi internasional ASIIN dan sertifikasi penjaminan mutu akademik AUN dan BAN PT, maka Fakultas Peternakan UGM siap go international,” tutur Budi. (Rilis)



UEA: LONJAKAN HARGA GAS DAN MINYAK, DAN PERMINTAAN AYAM

Sementara UEA ingin memproduksi 30% makanannya di dalam negeri pada tahun 2030, negara tersebut menghadapi kenaikan biaya dan kesulitan yang terus berlanjut dalam mendapatkan input. Tidak terkecuali industri perunggasan. Namun, negara ini tetap menjadi pusat perdagangan ayam global yang signifikan.

Sebagian besar produksi unggas di UEA terjadi di Abu Dhabi. Seperti yang terlihat di banyak bagian dunia, produksi unggas di negara ini ditantang oleh tingginya biaya input dan pengendalian harga yang terus berlanjut yang telah membuka pasar untuk persaingan yang signifikan. Laporan memperkirakan bahwa produksi unggas UEA adalah 40.000 pada tahun 2021 dan akan menjadi 44.000 mt pada tahun 2022 dan 46.000 mt pada tahun 2023.

Karena lahan subur yang terbatas dan curah hujan yang minim di UEA, sebagian besar bentuk pertanian sulit dan mahal, dan karena kendala lingkungan menghambat penanaman, UEA hampir 100% bergantung pada impor biji-bijian, hijauan, dan pakan. Antara tahun 2020 dan 2021, harga jagung dan bungkil kedelai impor ke UEA naik sekitar 24%. Selain itu, selama 3 tahun terakhir, UEA mengimpor sekitar 19% jagungnya dari Ukraina, sehingga invasi Rusia pada tahun 2022 memperparah situasi pasokan yang sudah sulit.

Sekitar 30% dari PDB UEA didasarkan pada industri minyak dan gas, yang harganya melonjak selama setahun terakhir, menambah pundi-pundi pemerintah dan menghasilkan investasi yang lebih besar dalam transportasi dan infrastruktur. Berbagai proyek sedang berjalan, dan peningkatan pekerja baru dan kesempatan kerja diharapkan dapat meningkatkan permintaan akan sumber protein hewani yang murah. Selain itu, sektor properti dan bisnis UEA mendapat keuntungan dari perang di Ukraina dengan menarik turis dan investor Rusia yang kesulitan masuk dan melakukan bisnis dengan UE. UEA diperkirakan akan menarik lebih dari 4.000 jutawan penduduk baru tahun ini.

Konsumsi unggas di UEA diperkirakan mencapai 430.000 mt pada tahun 2022 (perkiraan 2023: 418.000 mt) didorong oleh sewa minyak yang lebih tinggi, serta booming sektor makanan ritel. Perlu dicatat bahwa orang Rusia membeli lebih dari dua kali lebih banyak rumah di Dubai pada paruh pertama tahun 2022 seperti yang mereka lakukan sepanjang tahun 2021. Rumah-rumah ini, sebuah laporan mencatat, “sedang dibangun dan diselesaikan oleh kumpulan tenaga kerja yang terus bertambah yang diberi makan daging ayam murah”.

Untuk menambah populasi yang terus bertambah, penjualan retail grosir di negara tersebut meningkat sebesar 7,6% pada tahun 2021, sementara e-commerce makanan dan minuman tumbuh sebesar 25% (mencapai US$515 juta) dan diperkirakan akan meningkat lebih dari 23% tahun ini karena permintaan yang lebih besar. Peningkatan permintaan, penambahan bisnis ritel, dan faktor suplai di negara asal ekspor mendorong harga daging ayam naik 14,6% pada Agustus 2022 dibandingkan Agustus 2021.

Prakiraan impor daging ayam meningkat menjadi 416.000 mt pada tahun 2022 karena permintaan yang kuat dari UEA, tetapi juga pasar sekitarnya dengan transhipment dan ekspor ulang memainkan peran yang semakin penting (dari 2017 hingga 2021, ekspor ulang daging ayam dari UEA naik 74%). Data yang tersedia per Agustus 2022 menunjukkan bahwa total impor daging ayam UEA diperkirakan akan memecahkan rekor dan mendekati 700.000 mt. Tetapi 20% atau lebih dari impor ini tidak ditujukan untuk pasar UEA tetapi akan dialihkan ke tujuan terdekat lainnya seperti Yaman atau Iran.

Brasil, AS, Ukraina, Turki, dan UE semuanya memiliki ekspor yang jauh lebih tinggi ke UEA pada tahun 2021 dan 2022, meskipun harga naik dan produksi terganggu karena wabah flu burung di AS dan beberapa negara UE. Brasil terus mendominasi pasar UEA dengan pangsa pasar lebih dari 75%.

Ekspor unggas UEA tetap menjadi bagian kecil dari keseluruhan industri, dengan sebagian besar unggas yang diproduksi secara lokal dikonsumsi secara lokal. Dengan biaya input yang terus tinggi dan meningkatnya persaingan dari impor, yang telah mengekang daya saing sektor unggas segar UEA, laporan USDA memperkirakan ekspor daging ayam UEA akan turun menjadi 30.000 mt pada tahun 2022 dan 2023. (via poultryworld)

PERANAN KRUSIAL BIOSEKURITI

Gerbang peternakan milik Roby Susanto yang menerapkan biosekuriti tiga zona. (Foto: Dok. Infovet)

Sebagaimana yang sudah disebutkan pada artikelnya sebelumnya, bahwa peternak akan memandang biosekuriti adalah barang mahal. Padahal harga yang dibayar merupakan investasi jangka panjang dalam perbaikan manajemen peternakannya.

Biosekuriti Murah, Komitmennya yang Mahal
Kalau peternak seperti Gofur saja bisa menerapkan biosekuriti di peternakannya, seharusnya peternak dengan skala yang lebih kecil pun bisa. Hal tersebut disampaikan oleh National Technical Advisor FAO ECTAD Indonesia, Alfred Kompudu. Karena semakin sederhana suatu farm, kata Alfred, bisa disederhanakan juga konsep biosekuritinya.

“Kita punya konsep biosekuriti tiga zona yang sudah lama kita gaungkan, nah konsep ini yang selalu kita bawa ke peternak-peternak supaya mau aplikasikan dan kami juga kasih tahu mereka kalau ini enggak mahal biayanya, hitung-hitung investasi,” kata Alfred.

Alfred yang sudah kenyang makan asam garam biosekuriti tiga zona, mengatakan konsep biosekuriti tersebut merupakan salah satu cara efektif meningkatkan performa.

Seriously ini enggak mahal, yang mas waktu lihat kemarin di Lampung mungkin sedikit mewah, karena ada mesin dan sebagainya, tapi di Semarang, di Kendal dan di tempat lain ada peternak yang di sana kita bina, bisa dibilang lebih tradisional. Enggak banyak mesin dan budget yang dikeluarkan enggak sampai ratusan juta,” ungkapnya.

Sehingga menurutnya yang mahal bukanlah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2022. (CR)

LANGKAH STRATEGIS CARGILL DALAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA



Stefani Harianja, Technical Service and Project Leader PT Cargill Indonesia mengatakan setelah terbit Permentan yang mengatur pelarangan antibiotika imbuhan pakan yang juga dikenal dengan AGP (Antibiotic Growth Promoter) di tahun 2018, Cargill lekas mengambil langkah strategis.  

Dalam sesi tanya jawab talkshow “Pengendalian Resistensi Antimikroba dari Perspektif Industri (Perunggasan Komersial dan Obat Hewan)” memperingati World Antimicrobial Awareness Week, Selasa (22/11) yang berlangsung di The Sultan & Residence, Jakarta, Stefani menyebutkan Cargill secara rutin melaksanakan pembinaan kepada peternak.

Selain itu, Cargill juga dengan sigap membentuk kandang percontohan di tiga kabupaten diantaranya di Magelang, Jawa Tengah kemudian Pasuruan, Jawa Timur dan Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

“Kandang percontohan kami yang sudah diresmikan pada tahun 2021 oleh bapak Dirjen PKH ini memberikan percontohan bagaimana cara beternak dengan tata kelola dan manajemen yang baik,” lanjut Stefani.  

Stefani Harianja

Cargill juga memberikan edukasi bahwa penggunaan antiobiotik harus mendapatkan ijin, pengawasan, dan bantuan dokter hewan dari produsen pakan maupun produsen obat terkait. 

“Mengenai request permintaan peternak untuk mencampurkan antibitoik ke dalam pakan, komitmen Cargill membentuk tim dokter hewan internal atau dikenal dengan Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan (PJTOH) yang bergerak mendiagnosa saat terjadi kasus penyakit di kandang,” jelasnya.

Ketika peternak meminta mencampurkan antibiotik ke dalam pakan, Cargill juga mengeluarkan imbauan bagi peternak untuk menandatangani surat kesepakatan serta legal statement antara perusahaan dengan peternak.

Sementara dalam proses pengendalian penggunaan antibiotik yang peternak inginkan, Cargill melakukan monitoring setiap bulan 3 bulan untuk dievaluasi Tim PJTOH. 

“Kami evaluasi apakah antibiotik tersebut efektif atau tidak lalu apa jenis antibiotik itu sesuai dengan kebijakan pemerintah dan apakah sudah mempunyai registrasi di Indonesia,” lanjut Stefani. 

Sementara terkait challenge, menurut Stefani tim technical mengalami kesulitan dalam memperoleh data penggunaan antibiotik di lapangan. “Rekam data list antibiotik apa saja yang digunakan peternak, masih menjadi tantangan kami,” tutupnya. (NDV) 


KEMENTAN, WOAH & FAO DEKLARASI CEGAH RESISTENSI ANTIMIKROBA

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama World Organization of Animal Health (WOAH), Badan Pangan dan Pertanian (FAO) bersama industri perunggasan dan farmasi di Indonesia mendeklarasikan langkah-langkah konkrit untuk mencegah resistensi Antimikroba atau Antimicrobial Resistance (AMR) di Indonesia.

Deklarasi dilaksanakan pada Selasa (22/11) yang juga bagian dari acara talkshow Pengendalian Resistensi Antimikroba dari Perspektif Industri (Perunggasan Komersial dan Obat Hewan). Talkshow ini digelar untuk memperingati Pekan Kesadaran Antimikroba Se-dunia atau World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) yang jatuh pada tanggal 18-24 November 2022.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Dr Ir Nasrullah MSc dalam sambutannya menyatakan. “Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen dan merupakan langkah nyata dari dukungan pihak industri terhadap Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba Tahun 2020-2024.”

Pihak industri perunggasan dan farmasi yang menandatangani deklarasi tersebut diantaranya PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Medion Farma Jaya, PT Satya Samitra Niagatama, PT Agrinusa Jaya Santosa, dan PT Elanco Animal Health Indonesia.

Keenam perusahaan ini juga akan turut serta mengajak perusahaan lain untuk dapat ikut berkomitmen mengatasi permasalahan resistensi antimikroba.

Tindak Lanjut

Sistem kesehatan global mempraktikkan pendekatan kolaboratif One Health untuk pengendalian AMR yang efektif, melalui promosi praktik-praktik terbaik untuk mengurangi penggunaan antimikroba untuk mencegah munculnya mikroba yang kebal antimikroba pada manusia, hewan, serta lingkungan.

“Sebagai tindak lanjut dari deklarasi ini, kami berharap agar sektor industri dapat terlibat langsung dalam penyusunan dan implementasi kebijakan AMR kedepannya,” ujar Nasrullah, seraya mengapresiasi dukungan pihak swasta.

Dalam kesemapatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, drg Agus Suprapto Mkes mengemukakan komitmen swasta menjadi penting dalam pencapaian penurunan penggunaan antimikroba di peternakan ayam broiler karena profilaksis.

Menurutnya, industri peternakan juga diharapkan dapat menerapkan kompartementalisasi di peternakan, memenuhi syarat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk peternakan ayam petelur, dan berkontribusi dalam surveilans AMR/AMU. “Hal ini untuk menjamin kualitas produk protein hewani aman dari resistensi antimikroba sehingga anak dapat tumbuh sehat dan cerdas, serta terhindar dari stunting,” tandasnya.

Dr Ronello C Abila, Perwakilan Sub-Regional WOAH untuk Asia Tenggara mengatakan peningkatan praktik penggunaan antimikroba yang bertanggung jawab dan bijaksana, pemantauan jumlah antimikroba yang digunakan pada hewan dan tingkat kesadaran yang tinggi berperan penting memerangi resistensi antimikroba.

Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal menyatakan FAO akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya pengendalian AMR menggunakan pendekatan One Health dengan dukungan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Dalam semangat One Health, deklarasi bersama ini menjadi landasan untuk menjalin kerja sama yang lebih kuat kedepannya antara pihak pemerintah dan swasta, serta mendorong inisiatif-inisiatif baru dari multi-pihak dalam upaya mengendalikan laju AMR di Indonesia. (NDV)

OUTLOOK BISNIS PETERNAKAN ASOHI, MELANGKAH HADAPI KETIDAKPASTIAN GLOBAL

Seminar Nasional Outlook Bisnis Peternakan 2023 yang diselenggarakan ASOHI, Selasa (22/11/2022). (Foto: Dok. Infovet)

"Melangkah Hadapi Ketidakpastian Global" menjadi tema yang diangkat dalam Seminar Nasional Outlook Bisnis Peternakan 2023 yang diselenggarakan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Selasa (22/11/2022), di Menara 165, Jakarta Selatan.

"Hari ini kita bisa bertemu secara langsung, menjadi reuni bagi kita semua karena sudah dua tahun lebih kita tidak bisa bertatap muka. Pada seminar kali ini kita ingin mengetahui apakah industri kita sedang berada dalam ketidakpastian atau sudah pasti?," kata Ketua Umum ASOHI, Drh Irawati Fari dalam sambutannya.

Ia pun menambahkan, "Maka dari itu kita harus tetap optimis, sebab industri kita sebagai penghasil protein hewani menjadi yang sangat utama, kita harus bersatu dan berkomitmen untuk meningkatkan protein hewani yang juga akan berdampak pada bisnis kita. Semoga ke depan situasi terus membaik dan bisnis peternakan juga terus berkembang dengan cepat, sesuai motto pemerintah: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat."

Selain fokus pada peningkatan protein hewani, concern terhadap kesehatan hewan juga harus terus ditingkatkan, mengingat beragam kejadian penyakit hewan menular belakangan kerap muncul di Tanah Air.

"Kejadian wabah penyakit juga menuntut bagaimana kita harus sigap. Kita sadari dengan globalisasi perdagang dan informasi, arus lalu lintas yang tak dapat dibendung, menjadi risiko masuk dan menyebarnya penyakit hewan, seperti yg kemarin merebak diantaranya ASF, LSF maupun PMK," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang diwakili Plh Direktorat Kesehatan Hewan, Drh Ira Firgorita.

"Dengan besarnya potensi masuknya penyakit, kita harus belajar dari pengalaman. Pada 2022 memang banyak ujian penyakit, sektor peternakan apakah masih bisa terus bertumbuh? Mudah-mudahan lewat diskusi ini bisa menjawab itu."

Oleh karena itu, dengan terselenggaranya seminar outlook bisnis peternakan ini, ia sangat mengapresiasi ASOHI. "Terima kasih kepada ASOHI yang sudah konsisten mengadakan seminar ini untuk menghasilkan rumusan yang bermanfaat guna menghadapi tantangan di tahun mendatang," tukasnya.

Foto bersama panitia penyelenggara dan peserta. (Foto: Dok. Infovet)

Masih serupa dengan seminar-seminar sebelumnya, seminar kali ini kembali menghadirkan narasumber pada sesi pertama diantaranya dari Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia dan Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI). Sedangkan pada sesi kedua menampilkan seminar dari Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI), Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) dan ASOHI. Juga menghadirkan pembicara tamu Dr Ir Rizal Ramli MA selaku pakar ekonomi. (RBS)

PRODUSEN TELUR TERBESAR DI UKRAINA MENYOROTI PENGHANCURAN KAPASITAS

Lebih dari setengah dari peternakan telur terbesar di Ukraina telah menghentikan operasi karena invasi Rusia, kata Oleg Bakhmatyuk, pemilik UkrLandFarming, perusahaan induk produsen telur terbesar di Ukraina, Avangard.

Saat ini, 6 dari 11 peternakan telur industri di Ukraina telah membatasi operasinya:

  • Peternakan unggas Areal-Snegurovka di wilayah Mykolaiv dibom.
  • Peternakan unggas Donetsk menghentikan operasinya.
  • Peternakan unggas Kyiv dibom.
  • Peternakan unggas Makarovskaya rusak selama permusuhan dan tetap tidak beroperasi.
  • Di Chernobaevka dan Chernobaevka Novaya, 4,5 juta ayam petelur mati karena kekurangan pakan.
  • Beberapa peternakan telur lainnya di Mykolaiv, Volnovakha dan Bakhmut juga menangguhkan operasinya.

Daftar ini diyakini masih belum lengkap. Misalnya, sekretaris pers Administrasi Militer Regional Donetsk, Tatyana Ignatchenko, mengatakan, “Pasukan Rusia telah secara teratur menembaki peternakan unggas Phoenix di distrik Slavyansky di wilayah Donetsk, yang merupakan salah satu yang terbesar di wilayah tersebut yang memproduksi sekitar 500.000 telur per bulan." Tatyana menambahkan bahwa hampir 800.000 ayam petelur mati. (via poultryworld)

MASIH PENTINGKAH BIOSEKURITI?

Disinfeksi manusia/karyawan sebelum memasuki area peternakan. (Foto: Dok. Infovet)

Jika ditanya dengan pertanyaan seperti judul di atas, banyak peternak menjawab tidak. Namun, seberapa besar komitmen peternak dalam aplikasi biosekuriti di peternakan masing-masing?

Jawaban paling realistis dari pertanyaan kedua mungkin adalah sesuai budget yang dimiliki peternak. Kendati demikian, memang banyak permasalahan yang bikin pusing peternak mandiri di era ini. Terlebih dengan disrupsi yang terjadi dan efek buruk menahun yang disebabkan pandemi COVID-19 dan ragam permasalahan lainnya.

Namun begitu, yang perlu digaris bawahi adalah biosekuriti merupakan suatu hal yang wajib dikerjakan peternak. Sebab, biosekuriti merupakan instrumen pendukung kesuksesan dalam usaha budi daya peternakan, apapun jenis ternaknya.

Menyamakan Konsep Berpikir
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof Drh Michael Haryadi Wibowo, pernah berujar bahwa biosekuriti didefinisikan sebagai segala macam upaya untuk mencegah masuk dan keluarnya bibit penyakit ke dalam suatu area peternakan, agar ternak yang dipelihara bebas dari ancaman infeksi penyakit. Upaya tersebut juga berfungsi agar suatu penyakit tidak menulari peternakan lain dan lingkungan sekitar, juga tidak menularkan penyakit kepada manusia.

“Jadi apapun upaya pencegahan seperti misalnya vaksinasi ternak, disinfeksi, semprot-semprot segala macem, melarang orang asing keluar masuk peternakan, semua itu masuk ke dalam definisi biosekuriti. Jadi memang wajib, sudah jadi makanan sehari-hari,” tutur Michael.

Ia melanjutkan bahwa dalam benak peternak, menerapkan biosekuriti itu dengan membangun gerbang besar, semprotan otomatis, ruang mandi, fumigasi dan sebagainya. Inilah yang menjadi salah kaprah di kalangan peternak sampai hari ini.

“Bentuk dan upayanya itu yang disesuaikan dengan budget, misalnya mau pakai vaksin ND, budget terbatas, kan varian produknya banyak, yang murah sampai mahal bisa kita pakai. Yang penting itu jangan sampai enggak divaksin. Disinfektan juga banyak, dari yang pabrikan sampai yang racikan, bisa dipakai buat kandang, yang pentingkan dilakukan, murah atau mahalnya tergantung peternak, tapi yang penting adalah aplikasinya itu,” jelasnya.

Jadi menurut Michael, apapun yang peternak lakukan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2022. (CR)

SEMINAR NASIONAL FAPET UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Foto bersama peserta seminar nasional

Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMAPET) menyelenggarakan Seminar Peternakan bertema "Menyiapkan SDM Peternakan Unggul Menuju Indonesia Emas 2045". Kegiatan ini berlangsung di kampus setempat, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), Minggu 6 November 2022.

Seminar tersebut dihadirkan dalam rangka menyambut Milad Jurusan Peternakan yang ke-62. Adapun pemateri yang mengisi seminar ini meliputi, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc (Wakil Rektor III USK), dan  Firza Felani, S.H (Owner Kutaraja Jaya Farm) dan acara seminar dimoderatori oleh Said Mirza Pratama, S.Pt, M.Si (Dosen Peternakan USK).

Ketua Jurusan Peternakan USK, Prof. Dr. Ir. Eka Meutia Sari, M.Sc mengatakan, seminar tersebut merupakan agenda rutin tahunan prodi tersebut. Dengan adanya kegiatan itu, diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa juga para dosen.

"Jurusan Peternakan USK terus berupaya menghadirkan suasana akademik yang positif. Dengan demikian, pengetahuan terus bertumbuh dan saling mengisi," sebut Prof Eka.

Selain seminar. Jurusan Peternakan USK juga mengisi miladnya dengan sejumlah kegiatan lain. Seperti pertandingan badminton (12/11) maupun futsal (13/11) antar mahasiswa. Yang paling semarak dan ditunggu tentunya Expo Pet selama dua hari (14-16).

Kemudian dilanjutkan dengan (17/11) bisnis plan, lalu full game llp (26/11) serta closing ceremony di akhir bulan (27/11). Dekan FP USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc mengapresiasi rangkaian kegiatan yang dipilih Jurusan Peternakan dalam mengisi miladnya.

"Saya melihat agenda milad Jurusan Peternakan cukup positif. Kita berharap, seiring bertambahnya usia, jurusan ini makin maju dengan segala capaian, terutama inovasi," kata Dekan FP USK. (INF)

SISWA MAN 1 KUDUS JUARA 1 LOMBA KARYA ILMIAH UGM

Smart farm karya siswa MAN 1 Kudus

Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus menorehkan prestasi. Tim riset MAN 1 Kudus menjadi yang terbaik pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional Upchance 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada. 

Tim riset MAN 1 Kudus terdiri atas  Muhammad Zaky Rahmawan dan Muhammad Jazaus Sakho.

Upchance 2022 merupakan serangkaian acara menarik, di antaranya LKTI Nasional dan lomba Poster tingkat Mahasiswa serta Tingkat SMA/Sederajat. Selain itu, ada juga  Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Talkshow. Tema utama dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut adalah “The Future of Artificial Intelligence”. 

Salah satu panitia lomba, Niken, mengatakan, tema terkait Artificial Intelligence dipilih seiring adanya tren perkembangan transformasi teknologi di era 5.0, yang memerlukan AI sebagai solusi permasalahan sosial-ekonomi, seperti pemulihan ekonomi pasca COVID-19 maupun peningkatan efisiensi dan kemajuan di berbagai sektor bisnis kata. 

Semua rangkaian kegiatan pada LKTI Upchance 2022 dilaksanakan secara daring. LKTI Upchance 2022 terdiri dari 3 babak, yakni seleksi abstrak, seleksi full paper, dan seleksi babak final presentasi. “Babak final dilaksanakan pada 6 November, dan hasilnya diumumkan pada 13 November 2022,’’ terang Sakho di Kudus, Kamis (17/11/2022).

Sakho dan Zaky menampilkan riset berjudul ‘Pengelolaan Peternakan Ayam Cerdas Berbasis IoT’. Zaky mengisahkan bahwa masuknya tim MAN 1 Kudus ini melalui seleksi ketat yang diadakan oleh UGM Yogjakarta. 

Dijelaskan Muhammad Zaky Rahmawan, pembuatan alat ciptaannya tak lepas dari pengamatannya selama ini tentang pengelolaan kandang ayam yang masih konvensional. Untuk itu, dia bersama anggotanya memiliki ide membuat peternakan yang memanfaatkan teknologi Internet of Things.  

“Alatnya terbukti dapat mengontrol suhu kandang, kontrol pakan, dan bau pada peternakannya,’’ papar Zaky, panggilan akrabnya, di Kudus.

Menurut Sakho, alat yang diciptakannya sangat bermanfaat apabila diterapkan di masyarakat. Desain kandang cerdas yang menarik dan dilengkapi kendali jarak jauh menjadi keuntungan sendiri, sehingga dapat dikontrol kapan pun dan di mana pun.

“Semoga penelitian yang telah dikembangkan siswa MAN 1 Kudus ini dapat digunakan dan didaftarkan hak patennya. Adanya hak paten dapat menjadi pelindung karya-karya siswanya,” kata Ahmad dan Arif selaku Guru Pembimbing.

Kepala MAN 1 KUDUS Taufik bersyukur dan mengapresiasi prestasi tingkat nasional yang diraih Sakho dan Zaky. Dia berharap pencapaian ini menambah motivasi seluruh siswa untuk terus berprestasi baik kancah nasional maupun internasional. (INF)

PULANG KANDANG 2022 FAPET UNPAD “BABARENGAN BABAKTI KA SARAKAN”

Pulang Kandang 2022 Fapet Unpad. (Foto-foto: Istimewa)

Jatinangor, Sabtu (19/11/2022). Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Fapet Unpad) menggelar Reuni Akbar “Pulang Kandang 2022” yang dilaksanakan di Kampus Fapet Unpad, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan kali ini mengambil tema “Babarengan Babakti ka Sarakan” yang dihadiri Dekan Fapet Unpad beserta jajaran, para alumni, serta perwakilan mahasiswa.

Kegiatan yang merupakan puncak acara dari rangkaian Dies Natalis Fapet Unpad ke-59 ini bertujuan mempererat silaturahmi dan persaudaraan antar alumni, serta antara alumni dengan kampus. Tercatat, kegiatan Pulang Kandang 2022 dihadiri oleh sekitar 2.500 orang alumni, mulai angkatan 1963 hingga 2019 dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Agar semakin berkesan dan menjadi kenangan, Pulang Kandang 2022 dimeriahkan berbagai kegiatan yaitu Fapet Talent Show, Fapet Market, Fapet Tausyiah, Fapet Bangga, Fapet Berbagi dan Guest Star. Rangkaian acara dipandu Ibob Tarigan yang merupakan Aktor sekaligua Pelawak dan Youtuber yang juga alumni Fapet Unpad.

Pada Fapet Talent Show menghadirkan berbagai persembahan musik seperti dari Fapet Famiglia, Special Performance Fapet '64 dan yang lainnya termasuk memainkan angklung bersama para alumni yang dipandu Cathy Arts. Sedangkan Guest Star menampilkan Wachdach, Hassan Gembala, Mahawowow, Endo and The Goat, Samaberia, serta Kirana.

Di area Fapet Market, para alumni juga dimanjakan dengan berbagai sajian makanan yang tersedia di 16 booth UKM dan juga terdapat sajian kambing guling yang bisa dinikmati secara gratis. Terdapat pula 20 tenda sarnafil yang ada di area Fapet Market, para alumni bisa berinteraksi bahkan melakukan penjajakan bisnis dengan para pelaku usaha di bidang peternakan dari hulu sampai hilir, perbankan, hingga asosiasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

Dalam kegiatan Fapet Tausyiah menghadirkan Ustadz Evie Effendi, penceramah asal Bandung yang selalu bergaya nyentrik dan nyunda. Ustadz Evie pun dikenal sebagai penceramah yang memiliki slogan “Jangan Lupa Bahagia.”

Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi dalam sesi Fapet Bangga, Fapet Unpad memberikan penghargaan kepada Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa dengan kategori Penulis Pertama, Penulis Pendamping, Dosen yang Menjadi Praktisi, Kegiatan Internasionalisasi, Tim Kerjasama Industri, Membina Hibah Nasional Pengabdian Mahasiswa, Mahasiswa Berprestasi Bidang Akademik, Mahasiswa Berprestasi Bidang Minat Bakat dan Tenaga Kependidikan Bersertifikat.

Penghargaan dan apresiasi diberikan kepada Alumni yang berprestasi dan menginspirasi. Adapun Alumni yang mendapat penghargaan yaitu Prof Dr Ir Tjeppy Daradjatun Sudjana MSc, Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Periode 2007-2010. Ir Yudi Guntara Noor IPU, Pengusaha Peternakan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum HPDKI (Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia). Ir Rachmat Taufik Garsadi MSi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Yopi Safari SPt, Pemimpin Redaksi Majalah TROBOS Livestock.

Pemberian penghargaan.

Sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan sekitar, dilakukan juga kegiatan Fapet Berbagi. Fapet Unpad bersama para alumni memberikan “Uang Kadeudeuh” kepada 21 staf yang merupakan sekuriti dan Office Helper Fapet Unpad. Juga memberikan bantuan dana pendidikan kepada 12 mahasiswa Fapet Unpad.

Menurut Dekan Fapet Unpad, Dr Ir Rahmat Hidayat SPt MSi IPM, Pulang Kandang merupakan kegiatan rutin dan menjadi ajang reuni alumni yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pulang Kandang memiliki fungsi tidak hanya sebagai wahana berkumpulnya para alumni, namun mempunyai peran dalam kemajuan almamater melalui program-program yang selaras dengan tujuan, visi dan misi Fakultas.

“Banyak program-program yang diciptakan Alumni Fapet Unpad yang terlibat aktif memberikan peran nyata kepada almamater. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kami mengajak para alumni dapat ikut berpartisipasi dan memberi dukungan untuk kemajuan Almamater Fapet Unpad menjadi lebih baik,” ujar Rahmat.

Sedangkan Ketua Pelaksana Pulang Kandang 2022, Reka 'Bohay' Gayantika, mengatakan kegiatan ini sebagai upaya reconnect atau menyambungkan kembali hubungan antar alumni dan alumni dengan kampus yang selama dua tahun terkendala pandemi COVID-19.

“Kami berharap melalui Pulang Kandang ini bisa memberikan dampak positif bagi alumni dan kampus untuk membangun kolaborasi lanjutan yang bermanfaat untuk Bangsa dan Negara,” katanya. (INF)

BELARUSIA MELARANG EKSPOR UNGGAS UNTUK MEMBATASI INFLASI MAKANAN

Otoritas Belarusia secara tidak resmi melarang ekspor unggas dalam upaya untuk mengekang inflasi pangan di tengah situasi ekonomi yang memburuk.

7 perusahaan makanan terbesar Belarusia mendapat rekomendasi dari pihak berwenang untuk menangguhkan ekspor unggas, telur, dan susu. Kementerian Pertanian dan Pangan Belarusia dilaporkan berhenti mengeluarkan sertifikat hewan untuk ekspor unggas mulai 5 Oktober 2022.

Pada 5 Oktober, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan dia telah "melarang inflasi" dan memutuskan untuk "membekukan harga pangan". Ia juga menambahkan, dalam pemahamannya, perusahaan negara dan swasta tumbuh “terlalu gemuk” akibat kenaikan harga yang tidak wajar.

Untuk memenuhi keputusan presiden, pemerintah meluncurkan sistem pengaturan harga baru pada akhir Oktober, di mana produsen unggas harus meminta izin dari beberapa instansi pemerintah untuk menaikkan harga grosir. Di ibu kota Belarusia, label harga baru juga harus disetujui oleh Dewan Kota Minsk.

Beberapa keputusan kontroversial lainnya mengiringi langkah tersebut. Misalnya, pihak berwenang melarang kesepakatan barter antara produsen makanan dan pemasoknya, yang dipandang sebagai salah satu cara untuk menghindari larangan kenaikan harga. (via poultryworld)

BIOSEKURITI SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF YANG TIDAK BOLEH DITINGGALKAN

Bak disinfeksi celup kaki untuk masuk dan keluar area peternakan yang diisi ulang secara periodik, salah satu langkah dalam penerapan biosekuriti. (Foto: Istimewa)

Biosekuriti merupakan salah satu langkah pencegahan terhadap penyakit di peternakan. Karena penyakit adalah tantangan yang berisiko menimbulkan kerugian besar, maka bisa dikatakan bahwa biosekuriti akan terus menjadi perangkat di peternakan yang tidak boleh ditinggalkan.

Sumber utama masuknya penyakit ke tubuh ayam adalah dari lingkungan. Lingkungan dapat berupa peralatan kandang, lingkungan kandang, alat transportasi yang keluar masuk peternakan, makhluk hidup lain di area peternakan dan juga area eksternal peternakan yang berpotensi kontak dengan peternakan. Agen penyakit akan menempel pada titik-titik risiko tadi dan masuk ke tubuh ayam melalui udara, luka, makanan, atau air minum ayam. Vitalitas tubuh ayam jelas diperlukan untuk melawan risiko agen infeksi yang masuk ke tubuhnya.

Walaupun demikian diketahui bahwa ayam rentan dengan stres akibat pola kandang yang membatasi gerak, kondisi lingkungan (misalnya suhu, kadar amonia, aliran udara dan lainnya) yang penuh tantangan, serta nutrisi yang tricky. Tentunya celah kontak antara agen penyakit dan vitalitas tubuh ayam yang turun bisa terjadi kapan saja. Efeknya adalah timbul gejala klinis yang mengganggu produksi dan memerlukan sumber daya lebih untuk mengatasinya.

Biosekuriti dapat dilakukan dengan pembagian area peternakan menjadi tiga zona (merah, kuning dan hijau). Peralatan dari luar, personel yang kontak dengan lingkungan luar peternakan dan kendaraan sebisa mungkin dibatasi hanya pada zona merah. Sementara itu disinfeksi dan pembersihan personel maupun peralatan dapat dilakukan di zona kuning. Zona hijau merupakan area peternakan ayam yang tidak boleh dimasuki tanpa adanya pembersihan di zona kuning terlebih dahulu. Pembatasan akses personel di zona hijau ini juga sangat diperlukan. Seirama dengan pembagian zona biosekuriti ini, pelaksanaan manajemen biosekuriti harus mendapat perhatian khusus. Beberapa contoh pelaksanaan manajemen biosekuriti tampak pada tabel di bawah:… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2022. (MENSANA-SANBIO/ADV)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer