-->

INVESTOR ASAL VIETNAM DIAJAK MENTAN TINJAU LAHAN

Mentan saat membawa investor dari Vietnam meninjau lokasi di Sulteng. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) membawa investor dari Vietnam untuk berinvestasi sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan investasi tersebut berbentuk pembangunan industri sapi perah dan industri pengolahan susu.

“Investornya alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari presiden untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini,” terang Mentan Amran saat meninjau lahan investasi di Napu, Poso, Rabu (25/9/2024).

Investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Mentan Amran saat ke Vietnam beberapa waktu lalu. “Ini (investor) merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu, kalau investasinya lancar, tiga sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton,” katanya.

Saat ini Indonesia masih memenuhi kebutuhan susu dalam negeri dengan memasukkan produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton. Mentan berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Sehingga perlu dilakukan akselerasi agar investor tidak pindah ke lain hati.

“Kepada masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zeland, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi, menyebutkan bahwa investasi perusahaan Vietnam untuk membangun Indonesia emas yang dicita-citakan bergantung kepada lahan yang dipersiapkan.

“Lahan yang available ada sekitar enam ribu hektare, kemudian bisa diperluas menjadi 60 ribu hektare. Bahkan bisa diperluas menjadi 100 ribu hektare. Dengan 100 ribu hektare dapat memproduksi 1,8 juta ton dengan nilai investasi mendekati satu miliar dolar,” tutur Denny.

Camat Lore Timur, Poso, Ferdianto Tarakolo, menyambut baik gagasan investasi dan mengucapkan apresiasinya, serta berkomitmen mendukung program ini ke depannya.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah untuk mengunjungi wilayah kami yang mempunyai potensi pengembangan sapi perah, dengan langkah awal menggunakan lahan HPL. Sebagai pemerintah daerah dan mewakili masyarakat kami merespons positif rencana ini karena akan membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki gizi,” katanya. (INF)

MENTAN AMRAN: KITA AKAN DUKUNG PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS

Menteri Pertanian saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mendukung penuh program makan bergizi gratis yang disiapkan presiden terpilih. Persiapan itu di antaranya dengan meningkatkan produksi daging maupun proses hilirisasi yang dikerjasamakan dengan para pengusaha besar.

“Kita komitmen akan mendukung program makan bergizi gratis. Antara lain meningkatkan produksi daging (sapi, kambing, dan ayam) sampai pada tingkat pengolahannya (hilirisasi) juga akan kita siapkan melalui offtaker yang ada,” ujar Mentan Amran dalam siaran resminya usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (26/8/2024).

Menurutnya, kehadiran pengusaha sangat dibutuhkan untuk mempercepat jalannya program yang diinginkan presiden terpilih nanti. Namun begitu, dia berharap pemerintah juga menambah jumlah anggaran Kementan sebesar Rp 68 triliun.

“Kita memang perlu pengusaha untuk sektor pertanian. Selain itu kita juga memerlukan instrumen APBN dari sisi pangan. Namun yang pasti kita akan men-support program makan bergizi gratis,” katanya.

Khusus makan bergizi gratis, lanjut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai penyedia makanan. Sementara Kementan sampai saat ini fokus pada peningkatan produksi peternakan.

Kendati demikian, pemerintah juga mempersiapkan peningkatan produksi padi sebagai program strategis lainnya. Salah satunya memperluas areal tanam atau PAT melalui solusi cepat pompanisasi.

“Yang pasti kita dukung semuanya. Namun untuk anggaran yang ada saat ini masih didominasi cetak sawah, irigasi, dan optimasi lahan rawa,” tukasnya. (INF)

AUDIENSI BERSAMA PETERNAK, AMRAN TEGASKAN: NEGARA DIBANGUN UNTUK MEMBANTU RAKYATNYA

Foto bersama saat audiensi antara Mentan Amran dengan para peternak unggas rakyat. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, melakukan audiensi dengan para peternak unggas rakyat di kantornya pada Kamis (28/12/2023). Pada audiensi tersebut, Amran menegaskan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat.

“Negara dibangun untuk membantu rakyatnya,” tegas Amran dalam keterangan tertulisnya. Ia pun meminta jajarannya untuk merumuskan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang tata kelola ternak unggas. Diharapkan dengan peraturan terbaru tersebut nantinya akan lebih mudah bagi pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan unggas nasional.

”Pendekatan dalam membenahi tata kelola peternakan unggas ini memang harus dilakukan secara holistik, tidak bisa parsial,” terang dia.

Pada kegiatan audiensi turut hadir sejumlah asosiasi peternak rakyat, antara lain Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), dan Forum Peternak Layer Nasional.

Salah satu peternak asal Blitar, Nafisa, turut memberikan apresiasi salah satunya terkait respon cepat pemerintah dalam mengatasi permasalah pakan. ”Saya seorang ibu peternak. Ketika Pak Amran diangkat sebagai Menteri Pertanian, kami tidak percaya Bapak waktu itu. Kami ini sudah pasti mati lambat laun. Tapi setelah saya melihat sendiri kebijakannya, saya sangat apresiasi, saya sangat berterima kasih,” ungkap Nafisa.

Ia menyebut bahwa pemerintah bergerak cepat dalam mengatasi kendala pakan yang dialami para peternak unggas. Secara langsung, Kementerian Pertanian meminta Perum Bulog untuk menyalurkan jagung pakan khusus bagi para peternak rakyat.

”Ketika jagung belum ada, kami ini sampai menangis. Teman-teman kami bisa mati. Kapanpun bisa mati. Alhamdulillah Bapak Menteri Pertanian berusaha meng-cover kami,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan, penyaluran stok jagung pakan telah berhasil membangkitkan usaha ternak miliknya maupun rekan-rekan peternak lainnya yang sempat kesulitan akibat kekurangan pakan.

”Memang peraturannya ketat (penyaluran stok pakan) dilakukan by name dan by address. Tapi kami ikuti semuanya. Alhamdulillah akhirnya kami punya jagung,” tukasnya. (INF)

KEMBALI MENJABAT, MENTAN AMRAN: FOKUS KERJA MEMPERKUAT PRODUKSI KOMODITAS STRATEGIS

Mentan Amran (kiri) langsung ke kantornya usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Merdeka. (Foto: Istimewa)

Andi Amran Sulaiman yang kini resmi dilantik kembali menjadi Menteri Pertanian (Mentan), langsung bekerja di hari pertamanya. Ia katakan fokus kerja dalam satu tahun ke depan adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung.

Hal tersebut ia sampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis. Amran mengaku optimis target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021.

"Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung, dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada," ujar Mentan melalui keterangan resminya usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Amran juga menambahkan akan melanjutkan semua program yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara. Salah satunya seperti program yang pernah ia gaungkan yakni Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani atau yang dikenal dengan Program Serasi.

Adapun saat ditanya mengenai El Nino yang saat ini tengah menerpa, Amran mengaku optimis bisa melawatinya. "Kita sudah pernah melewati El Nino dengan sangat baik. Jadi tahun ini kita hadapi juga dengan cara yang terbaik," katanya.

Terkahir, ia pun turut menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang selama ini menjalankan roda pembangunan pertanian Indonesia. "Saya menyampaikan terima kasih kepada presiden telah memberikan amanah dan kepercayaan ini. Padahal sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan kembali ke sini (Kementan)," tukasnya.

Amran datang ke Kantor Pusat Kementan, Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan sekitar pukul 10:30 WIB. Di sana, ia langsung berkoordinasi dengan para pejabat dan seluruh jajaran di lingkup Kementan. (INF)

Mentan : Impor Jagung Selamatkan 2,5 Juta Peternak

Peternak ayam layer asal Blitar (Foto: Dok. Kementan)

“Ada 2,5 juta peternak kecil yang harus kita lindungi. Keputusan kami melakukan impor, agar para peternak ini terselamatkan usahanya,” tutur Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Gorontalo, Rabu (30/1/2019). 

Hal tersebut dikemukakan Amran terkait kebijakan impor jagung sebanyak 100 ribu ton yang dilakukan pemerintah.

Lebih lanjut Amran menjelaskan, pada mulanya pengusaha pakan ternak ayam skala besar enggan mengimpor gandum karena pelemahan nilai tukar rupiah. Padahal, mereka membutuhkan 200 ribu ton gandum untuk dijadikan bahan baku.

"Harga rupiah melemah kurang lebih Rp 15 ribu, nah itu lebih Rp 1.000 (selisihnya). Sehingga mereka menganggap lebih murah kalau mengambil (bahan baku pakan) dari dalam negeri," katanya.

Persoalannya, lanjut Amran, para pengusaha pakan ternak malah membeli jagung dari petani dengan sistem ijon. Hal itulah yang menyebabkan kekosangan pasokan bahan baku pakan ternak.

Menurut Amran, meski melakukan impor, pada tahun lalu produksi jagung mengalami surplus. Pada 2018, Indonesia mengekspor jagung sebanyak 380 ton, sementara yang diimpor saat ini hanya 100 ribu ton.

"Berarti surplus 280 ton ribu. Dan perlu diingat, dulu impor di awal pemerintahan 3,5 juta ton itu kita stop. Satu tahun nilainya Rp 10 triliun, kalau tiga tahun berturut-turut itu Rp 30 triliun, menyelamatkan devisa," paparnya. (Sumber: republika.co.id)

Belgian Blue Ramaikan Kontes Ternak dan Panen Pedet Terbesar di 2018

Mentan dan Dirjen PKH meninjau lokasi Kontes Ternak dan Panen Pedet.

Sapi unggul berbobot raksasa, Belgian Blue menjadi salah satu sapi yang meramaikan Kontes Ternak dan Panen Pedet yang digelar di Sidoarjo pada 26-28 Oktober 2018.

“Saya senang sekali melihat perkembangan sapi-sapi Belgian Blue ini, tolong dijaga baik-baik kesehatannya,” ucap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau langsung lokasi pameran.

Sejak dihadirkannya Belgian Blue di Indonesia, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyampaikan bahwa sampai tanggal 26 Oktober 2018, telah ada 80 ekor kelahiran sapi Belgian Blue yang berhasil dikembangbiakkan baik dari hasil Transfer Embrio (TE) maupun Inseminasi Buatan (IB).

Ketut berharap jumlah ini akan terus bertambah, dan akan lahir keturunan-keturunan Belgian Blue yang lebih banyak lagi di tahun depan. Kementan menargetkan kelahiran 1.000 pedet Belgian Blue di tahun 2019, baik melalui IB maupun TE.

"Hingga saat ini, sapi yang dilaporkan bunting dari hasil transfer embrio saat ini sudah ada 126 ekor, sedangkan sapi yang bunting dari hasil inseminasi buatan saat ini sebanyak 150 ekor," ungkap I Ketut.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Sugiono menyatakan berdasarkan informasi dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT) bahwa mulai Oktober, November dan Desember 2018 merupakan bulan-bulan yang dinanti untuk kelahiran pedet-pedet Belgian Blue. (NDV)

DPR RI Ketok Palu Anggaran Kementan 2019, Bagaimana Nasib Jagung?

Ilustrasi jagung (Foto: Unsplash)


Polemik harga jagung masih belum tuntas. Sebagai gambaran, saat ini harga jagung di pasaran mencapai Rp 5.200 – Rp 5.500 per kilogram. Situasi ini membuat para peternak sekaligus pelaku industri pakan ternak terpukul.

Di sisi lain, pada rapat Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKAKL), Komisi IV DPR RI telah mengabulkan pagu/alokasi anggaran 2019 Kementerian Pertanian (Kementan).

“Komisi IV DPR RI menyetujui pagu RAPBN Kementan Tahun 2019, berdasarkan hasil pembahasan Badan Anggaran DPR-RI sebesar Rp  21,6 Triliun," kata Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Andi Amran Sulaiman (Foto: Infovet)
Usai disetujuinya anggaran tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menanggapi pihaknya akan segera bekerja di awal Januari ketika anggaran 2019 dipercepat.

Selama periode kepemimpinan Amran, Kementan merilis data perkembangan produksi jagung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan berarti diawali dari tahun 2014 hingga tahun 2018.

Produksi jagung di tahun 2014 yaitu 19.008.426 ton, tahun 2015 19.612.453 ton, tahun 2016 merangkak naik menjadi 23.578.413 ton, dan pada tahun 2017 melejit hingga 28.924.009 ton. Tahun 2018, produksi jagung Indonesia mencapai angka 30.043.218 ton.

Kementan juga mengeluarkan statement solusi jangka panjang agar peternak mendapatkan pakan dengan harga murah. Diantaranya mengimbau peternak untuk membeli bibit ayam/DOC dan jagung sebagai bahan baku pakan secara bersama-sama guna memperoleh harga  murah.

Para petani di sentra-sentra jagung pun diberikan bantuan seperti 3 unit combine harvester, 5 unit traktor, benih jagung untuk 50 ribu hektar. Selain itu, kelompok petani dan peternak diberi 2 unit alat pengering jagung serta diberi subsidi pembelian jagung sebesar Rp 100 juta.

“Subsidi dilakukan guna menutupi selisih harga pasar dengan kemampuan para peternak untuk membeli jagung di harga Rp 4.600/kg,” kata Dirjen Tanaman Pangan, Sumardjo Gatot Irianto.

Sentra produksi jagung Tanah Air tersebar di 10 Provinsi yakni Jatim, Jateng, Sulsel, Lampung, Sumut, NTB, Jabar, Gorontalo, Sulut, dan Sumba.

Nasib Jagung

Terkait harga jagung untuk pakan ternak, Gatot menjelaskan bahwa bahwa kebutuhan jagung untuk pabrik pakan saat ini sebesar 50 persen dari total kebutuhan nasional sehingga sensitif terhadap gejolak.

“Kendalanya yang terjadi adalah karena beberapa pabrik pakan tidak berada di sentra produksi jagung. Penting sekali dijembatani antara sentra produksi dengan pengguna agar logistiknya murah,” terang Gatot saat jumpa awak media, September lalu.

Saat ini tercatat ada 93 pabrik pakan di Indonesia yang tersebar di Sumut 11 unit, Sumbar 1 unit, Lampung 5 unit, Banten 16 unit, Jabar 11 unit, DKI Jakarta 6 unit, Jateng 12 unit, Jatim 21 unit, Kalbar 1 unit, Kalsel 2 unit, dan Sulsel 7 unit.

Beberapa pabrik pakan di daerah seperti Banten, DKI Jakarta, Kalbar dan Kalsel, tidak berada di sentra produksi jagung," kata Gatot.

Tahun 2018, pemerintah bertekad memenuhi kebutuhan jagung sepenuhnya dari produksi dalam negeri tanpa impor jagung sama sekali.

Dalam rangka mencapai target tersebut, Kementan mengalokasikan bantuan benih jagung seluas 2,8 juta hektare yang tersebar di 33 provinsi sesuai dengan potensi lahan, lokasi pabrik pakan, dan ekspor. Dampak dari kebijakan ini sudah dirasakan dengan adanya peningkatan produksi.

Selain bantuan benih, tahun ini Kementan juga telah menganggarkan pembangunan pengering jagung (dryer) sebanyak 1.000 unit untuk petani. Hal ini dilakukan karena sebagian besar petani jagung tidak memiliki alat pengering, sehingga menyebabkan timbulnya persoalan kualitas jagung yang dipanen pada musim hujan kurang baik dan cenderung basah.

"Pemerintah Provinsi juga didorong untuk berperan dengan membangun buffer storage yaitu menyerap surplus produksi pada waktu puncak panen dan menyimpannya untuk dilepas kembali pada waktu produksi menurun," jelas Gatot.

Gatot juga menerangkan bahwa persoalan lain yang juga perlu diselesaikan adalah menyederhanakan rantai pasok. Menurutnya, alur perdagangan jagung saat ini umumnya masih panjang dan menyebabkan harga cenderung tinggi.

Jagung dari petani biasanya dijual ke pedagang pengumpul, dan selanjutnya dijual lagi ke pedagang besar. Dari pedagang besar ini, barulah dipasarkan ke industri. (NDV)
   


















Kontes Ternak Terbesar Akan Digelar Kementan

Foto: Dok. Kementan/detik.com
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur akan memamerkan 2.500 ekor pedet hasil Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) di Kabupaten Blitar pada 19-21 Oktober 2018 mendatang. Pagelaran bertajuk 'Panen Pedet dan Kontes Ternak' tersebut merupakan yang terbesar dan melibatkan peternak se-Jawa Timur.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, kegiatan ini untuk memberikan apresiasi terhadap peternak yang telah berpartisipasi mendukung Upsus SIWAB, serta menjadi usaha menggugah semangat dan gairah masyarakat untuk terus mengembangkan usaha peternakan dan pemanfaatan sumber daya lokal.

"Kami menghargai usaha peternak Jawa Timur sebagai sentra sapi nasional dalam mensukseskan program peningkatan populasi sapi. Keberhasilan Upsus SIWAB di Jawa Timur merupakan layak menjadi tolak ukur nasional," kata Amran dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/10/2018).

Menurut Amran, Jawa Timur dipilih karena berhasil mengembangkan upsus SIWAB. Pada pelaksanaan Upsus SIWAB tahun 2017, Jawa Timur mampu merealisasikan 1.697.183 dosis (124,32%) dari total target 1.365.138 akseptor (sapi penerima). Tahun 2018, Jawa Timur mendapatkan target 43% dari kegiatan Upsus SIWAB Nasional yakni 1.295.600 dari total Nasional 3.000.000 akseptor.

"Kita bangga karena berdasarkan informasi tersebut, sampai hari ini realisasi pelaksanaan IB di Jawa Timur sudah mencapai 120%, dengan angka kelahiran mencapai 98%," ungkap Mentan Amran.

Selain mengundang sapi dan pedet hasil pengembangan peternak di Jawa Timur, Amran juga menyatakan akan menampilkan sapi jenis Belgian Blue hasil Tranfer Embrio dan sapi jantan ekstrim hasil kawin suntik (Inseminasi Buatan/IB) sebanyak 1.000 ekor yang memiliki berat 1 ton lebih. Belgian Blue merupakan sapi unggul dengan bobot raksasa yang berhasil dikembangkan di Indonesia, beratnya cukup ekstrim karena bisa mencapai diatas 1 ton.

Pada acara yang rencananya akan digelar di lapangan terbuka milik Perum Perhutani dan Perum Jasa Tirta wilayah Bendungan Lodoyo/Serut, Desa Derungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar tersebut Kementan bersama Pemda setempat akan melaksanakan IB serentak terhadap 100 ekor sapi indukan.

Selain itu, juga akan ada pemberian penghargaan dari pemerintah untuk berbagai perlombaan di bidang peternakan dan kesehatan hewan baik tingkat regional maupun nasional.

"Kita juga akan memberikan bantuan ternak dari kegiatan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. Juga pameran/expo produk, alat dan mesin serta sarana pendukung pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, serta pembagian 1.000 paket gizi protein hewani dan Gerakan Gemar Minum Susu bantuan Pemerintah Provinsi Jatim," terang Amran.

Diperkirakan 15.000 orang akan hadir pada acara tersebut karena melibatkan peternak dari Provinsi Jawa Timur, petugas dari 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dari 38 Kabupaten/kota se-Jawa Timur, stakeholder dari 34 Provinsi se-Indonesia, Kementerian Pertanian dan Kementerian terkait. (Sumber: detik.com)

BIB Lembang Membuat Bangga Menteri Pertanian

Menteri Pertanian bersama Kepala BIB Lembang, Ir Tri Harsi (Foto; Istimewa)

Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018) lalu kedatangan Menteri Pertanian (Mentan), Dr Ir H Andi Amran Sulaiman MP. Dalam kunjungan tersebut, selain melihat pejantan bibit unggul BIB Lembang, Mentan mengungkapkan rasa bangganya terhadap hasil pencapaian BIB Lembang sebagai salah satu Balai Nasional produsen Semen Beku

Mentan mengatakan sebagai Balai Nasional produsen Semen Beku, BIB Lembang mempunyai andil penting dalam meningkatkan populasi sapi nasional melalui produksi dan distribusi semen beku dari bibit pejantan unggul yang digunakan untuk Inseminasi Buatan (IB).

 “Saya bangga dengan kalian. Tapi jangan berpuas hati, lanjutkan perjuangan kita.” Demikian pernyataan Mentan, bersumber dari laman biblembang.ditjenpkh.pertanian.go.id.

Lebih lanjut, Mentan menuturkan peningkatan populasi sapi mencapai lebih dari 500%. Sebelumnya 180.000 ekor per tahun, sekarang menjadi menjadi 1.000.000 ekor sapi pertahun. Hal ini tentunya sangat membantu perekonomian masyarakat juga meningkatkan populasi sapi nasional.

BIB Lembang diketahui juga memiliki peran penting dalam pemenuhan semen beku program UPSUS SIWAB atau Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting. (NDV)

Menteri Pertanian Lepas Ekspor Perdana 2.100 Ekor Domba ke Malaysia



Pengembangan ternak domba di Garut (Foto: rri.co.id)

Kabar menggembirakan tatkala Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana 2.100 ekor domba potong ke Malaysia. Ekspor ini membuktikan bahwa Indonesia mampu swasembada protein.

“Ekspor membuka akses pasar global. Terbukanya pasar juga akan membuat peternak lebih bersemangat untuk beternak dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas ternak potong siap ekspor dan bersaing dengan negara lain,” urai Amran.

Menurut Amran, saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk komoditas peternakan.

Ekspor ini, lanjut Amran, diharapkan terus berlanjut secara kontinyu sesuai perjanjian kerja sama antara PT Inkopmar Cahaya Buana selaku pengekspor dengan pihak importir di negara Malaysia.

Amran berharap kebutuhan domba di Negeri Jiran sebanyak 5.000 ekor per bulan dapat dipasok dari Indonesia. Sehingga diharapkan kebutuhan 60 ribu ekor domba per tahun untuk Malaysia dapat terpenuhi.

Capaian ekspor peternakan khususnya ternak kambing atau domba potong di Indonesia cukup fantastis. Pada 2017 tercatat hanya 210 ekor, sedangkan pada ekspor perdana ke Malaysia di 2018 ini sudah mencapai 2.100 ekor.

"Kita telah ekspor daging sapi premium, pakan ternak, telur tetas, DOC dan daging ayam olahan, dan hari ini kita ekspor perdana domba sebanyak 2.100 ekor dengan estimasi nilai sebesar Rp 3,78 miliar. Ternak domba yang diekspor kali ini adalah domba jantan yang diperuntukkan sebagai ternak potong,” ujar Amran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Kendala Ekspor

Pihak pengekspor menyampaikan hambatan terbesar dalam pengiriman adalah kendaraan ternak untuk mengangkutnya.

Pada awalnya, pengiriman akan dilakukan dengan bantuan pihak Malaysia, menggunakan Malaysian Airlines, tetapi Amran langsung berinisiatif menghubungi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar membantu memberikan bantuan kapal angkut.

“Tidak ada kendala lagi. saya langsung menghubungi Menhub, mereka siap bantu” tegas dia.‎

Mendatang, Amran optimis ekspor kambing dan domba Indonesia dapat terus meningkat berdasarkan Statistik Peternakan, populasi kambing dan domba secara nasional pada 2017 sebanyak 35.052.653 ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,72 juta ekor berada di Jawa Timur.

Sementara produksi daging kambing dan domba di 2017 mencapai 124.842 ton per tahun, sehingga secara neraca mengalami surplus dibandingkan dengan kebutuhan nasional dengan konsumsi masyarakat terhadap daging kambing dan domba sekitar 13.572 ton per kapita per tahun. (liputan6.com/NDV)



ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer