-->

PERINGATAN HARI AYAM DAN TELUR NASIONAL SERTA WORLD EGG DAY 2024 SIAP DIGELAR

Konferensi Pers HATN 2024 Yang Dihadiri Awak Media
(Foto : Infovet)


Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) serta World Egg Day (WED) 2024 siap digelar. Pada tahun ini, kota Surakarta / Solo akan menjadi pusat perhelatan acara tersebut pada Minggu 13 Oktober 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Ricky Bangsaratoe selaku Ketua Panitia HATN 2024 dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis 3 Oktober 2024.

Menurut Ricky, peringatan HATN dan WED 2024 merupakan serangkaian acara yang telah digelar sejak 2 September 2024 yang lalu. Acara yang dibuka dengan lomba memasak berbahan dasar telur dengan peserta setingkat siswa SMA se-Kabupaten Boyolali. 

"Kita melaksanakan berbagai acara selain lomba, ada talkshow, seminar perunggasan, bazar, seminar gizi, seminar startup perunggasan, pasar murah, dan puncaknya nanti akan ada pemecahan rekor MURI makan ayam dan telur sebanyak 2500 peserta di Solo 13 Oktober kita gelar bersamaan dengan Car Free Day Solo," tutur dia. 

Sejatinya acara HATN ini bukanlah yang pertama kali digelar, perhelatan yang diinisiasi oleh Pinsar Indonesia sejak tahun 2013 tersebut merupakan agenda rutin insan perunggasan Indonesia yang bahkan diakui oleh International Egg Comission sejak tahun 2016. 

Pada HATN 2024 kali ini, Solo dipilih menjadi tuan rumah dikarenakan di sana dikenal sebagai salah satu sentra penghasil telur di Jawa Tengah, namun ironisnya kasus stunting di Solo masih terjadi dan sulit untuk diselesaikan. 

Ricky menyadari bahwa konsumsi telur per kapita Indonesia masih rendah dibanding negara lain di kawasan ASEAN, apalagi Asia. Oleh karena itu, digelarnya acara HATN tiap tahunnya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi telur sebagai sumber protein hewani. 

"Telur merupakan sumber protein yang paling murah dibanding dengan yang lain. Selain itu kandungan asam amino esensial yang ada di dalam telur juga komplit, beberapa jurnal dan penelitian juga membuktikan kalau telur dapat menjadi salah satu sumber pangan dalam mencegah dan menangani stunting," kata Ricky. 

Isu - isu negatif terkait ayam dan telur yang beredar lama di masyarakat menurut Ricky juga menjadi batu sandungan mengapa konsumsi daging dan telur ayam masih rendah. Padahal seharusnya isu tersebut merupakan hoax, namun seakan tak pernah usai. Ia berharap masyarakat jadi semakin sadar bahwa isu tersebut merupakan hoax dan makin gemar mengonsumsi daging dan telur ayam. 

Acara HATN juga diharapkan dapat membantu menyukseskan program pemerintah dalam program makan bergizi gratis serta peningkatan kesadaran gizi di masyarakat. Ia berharap program tersebut juga dapat menyerap daging dan telur ayam dari peternak rakyat yang masih terancam dampak dari over supply di perunggasan yang berkepanjangan. 

Ricky juga berharap agar puncak acara HATN yang nanti digelar di Solo mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah terlebih pemerintah pusat. Karena menurutnya semua harus berjuang bersama - sama dalam peningkatan kesadaran gizi di masyarakat dan pengentasan stunting, sesuai dengan motto menuju Indonesia emas 2045. (CR)


RANGKAIAN SEMINAR MENYAMBUT HATN DAN WED 2024

Foto bersama usai seminar di Balai Joglo, Solo. (Foto-foto: Panitia HATN)

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menggelar rangkaian seminar dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2024.

Di antaranya seminar bertajuk “Chicken & Egg For Better Life” yang diselenggarakan di Balai Joglo, Kalurahan Joglo, Solo, pada Sabtu (21/9/2024).

Seminar ini termasuk rangkaian kegitan HATN dan WED 2024, yang sebelumnya diawali dengan seminar peternakan di Hotel Megaland yang diikuti ratusan peternak dari Solo Raya.

“Dilanjutkan hari ini (Sabtu) seminar gizi di Kelurahan Joglo dengan peserta ibu-ibu PKK dan juga seminar start-up yang melibatkan 100 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS),” ujar Ketua PINSAR Surakarta, Agus Eko Sulistyo.

Pembicara dalam semiar gizi.

Ia mengungkapkan bahwa seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan peningkatan gizi masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam meredam angka stunting.

“Ini guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi protein hewani, dengan harapan agar masyarakat memiliki kesadaran pentingnya makan ayam dan telur,” ungkapnya. Selain juga untuk menghapus isu- isu negatif tentang telur yang mengandung kolesterol dan daging ayam yang katanya disuntik hormon.

Seminar peternakan di Hotel Megaland yang diikuti ratusan peternak.

Ketua Bidang Promosi PINSAR Indonesia, yang juga Ketua Panitia HATN, Ricky Bangsaratoe, turut menyampaikan bahwa seminar tersebut digelar dalam rangka menyambut peringatan HATN dan WED yang rutin tiap tahun dilaksanakan.

“Seminar ini penting meski hanya setahun sekali memberi edukasi kepada masyarakat tentang telur,” kata Ricky.

Rencananya puncak acara HATN dan WED akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, di kawasan car free day Jl. Slamet Riyadi Solo. “Diperingati tanggal 13 Oktober di car free day, kalau di kota yang ada car free day-nya,” ucapnya.

Pada kegiatan tersebut, rencananya juga akan diadakan pemecahan rekor MURI yang melibatkan siswa SD dengan membawa makan daging ayam dan telur, menandai kampanye pentingnya gizi dari kedua produk unggas tersebut. (INF)

KERBAU BULE KERATON SOLO MATI TERINFEKSI PMK

Kerbau Bule Milik Keraton Solo

Kerbau bule Kiai Slamet milik Keraton Solo, Jawa Tengah, mati karena terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kerbau berusia sekitar 20 tahun itu telah dikuburkan pada Kamis (21/7/2022) malam.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan, dua pekan sebelum Kerbau Kiai Slamet mati, Sinuhun Pakubuwana XIII sudah memerintahkan utusan memantau kondisi kerbau di kandang. Selain itu, dokter hewan dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Solo juga mengecek kondisi kerbau yang disakralkan tersebut dengan harapan terhindar dari PMK

"Seperti kita ketahui bersama PMK sangat cepat menularnya. Kamis lalu sempat dicek semua negatif (PMK). Kita sebenarnya tidak mengira kerbau itu ada di kandang alun-alun relatif terpisah dengan binatang ternak masyarakat," kata Dani dihubungi, pada Jumat (22/7/2022).

"Akan tetapi hasil (pemeriksaan) dokter dari Pemkot Solo dan Sinuhun sendiri mengutus tim dokter hewan independen ternyata hasilnya pemeriksaannya sama (PMK)," sambung dia.

Menurut Dani ada satu kandang Kerbau Kiai Slamet yang terjangkit PMK. Sedangkan kandang kerbau lainnya tidak terjangkit. Untuk Kerbau Kiai Slamet yang terjangkit PMK langsung dipisahkan dan dikarantina supaya tidak menjangkiti terhadap kerbau lainnya yang kondisinya sehat.

Kerbau lain yang positif PMK juga mendapatkan pemantauan tim dokter hewan DPKPP dan dokter hewan independen dari Keraton Solo. Sementara kerbau lainnya yang sehat akan disuntik vaksin PMK.

"Kita lakukan langkah-langkah pencegahan dari kandang yang terjangkit dengan kandang yang lainnya. Jadi memang posisinya terpisah. Kita rutin melakukan penyemprotan disinfektan dan yang sakit diobati tim dokter secara bertahap sambil kita pantau setiap hari," ungkap dia.

Dani menyebut Keraton Solo memiliki sebanyak 18 ekor Kerbau Kiai Slamet. Setiap memperingati malam 1 Sura kerbau itu selalu dikirab. Kendati ada yang terjangkit PMK, Dani berharap Kerbau Kiai Slamet nantinya bisa dikirab dalam peringatan malam 1 Sura yang jatuh pada Sabtu (30/7/2022).

"Tiap hari tim dokter memantau. Baik dari dokter hewan dari Pemkot Solo maupun dari utusan Sinuhun apakah malam 1 Sura yang sakit itu sudah sembuh total dan bisa dikirab atau memilih kerbau di kandang tidak terjangkit," jelas Dani.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispertan KPP) Kota Solo Eko Nugroho membenarkan satu ekor Kerbau Kiai Slamet Keraton Solo mati karena terindikasi PMK.

"Satu ekor terindikasi PMK. Umur sudah tua 20 tahun sehingga daya tahan tubuh rendah," katanya. 

Menurut Eko ada enam ekor kerbau yang terindikasi terkena PMK. Tetapi semuanya sudah dilakukan pengobatan. Sementara kerbau yang lainnya sehat dan sudah dipisahkan ke kandang lain.

"Yang enam ekor ada indikasi PMK dilakukan pengobatan. Sekarang berangsur membaik. Kandang kerbau sebelumnya diantisipasi dengan desinfeksi," ungkap dia. (INF)


ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer