Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Peristiwa | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PRODUKSI TURUN AKIBAT PMK, WAMENTAN HARAP PETERNAK LIBATKAN KUD

Wamentan Harvick Hasnul Qolbi saat menghadiri kegiatan di KUD Sembada, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan penyakit mulut dan kuku (PMK) turut memberikan dampak turunnya produksi susu nasional hingga 30-40 persen. Menurut Wamentan, hal tersebut disebabkan banyaknya populasi sapi yang mati.

Hal ini disampaikan saat meninjau peternakan sapi perah yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Sembada, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (15/12/2023). “Pasca PMK kemarin, populasi sapi perah mengalami penurunan, termasuk di Kabupaten Pasuruan. Ini tentu sangat berdampak pada produksi susu kita," kata Wamentan melalui siaran resminya.

Wamentan Harvick berharap para peternak di Pasuruan terus meningkatkan produksi susu melalui penambahan populasi dari masyarakat atau KUD melalui pembelian KUR. Sehingga, peternak dapat mengangsur dari bank pemerintah.

Selain itu, pihaknya juga akan merumuskan regulasi kepada Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk mengutamakan koperasi yang melakukan pembinaan kepada peternak. “Padahal Pasuruan menjadi salah satu daerah penyumbang susu terbesar di Jawa Timur. Untuk itu saya meminta agar peternak dapat melibatkan KUD untuk menambah populasi sapi perah demi meningkatkan kembali produksi susu,” ucapnya.

Ketua KUD Sembodo Puspo, Purwo Budi Setiawan, mengungkapkan saat ini jumlah peternak sapi di koperasinya mencapai 3 ribu orang dengan rata-rata produksi susu mencapai 27 ton per hari.

Meski demikian, ia berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan yang berpihak dan melindungi para peternak rakyat di Jawa Timur. “Sehingga program pemerintah untuk swasembada susu dapat berjalan,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah, mengatakan populasi sapi perah di Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan hingga 7%, dari 97.101 ekor di 2021 menjadi 90.304 ekor di 2022.

“Sehingga dampaknya pada produktivitas susu juga turun hingga 30 persen. Pada 2021, produksi susu sapi di Kabupaten Pasuruan mencapai 137.590 ton. Untuk di 2022 turun hingga 30% menjadi 96.385 ton,” tukasnya. (INF)

JAPFA YEAR END MEDIA GATHERING, SERU-SERUAN DI TEMPAT VIRAL INI

Year End Media Gathering JAPFA 2023
Awak media berfoto bersama Direktur Corporate Affairs dan tim Corcomm Japfa (Foto: Istimewa)

Rombongan jurnalis berbagai media termasuk Majalah Infovet, disambut hangat oleh tim Corporate Communication (Corcomm) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam kegiatan Year End Media Gathering, Rabu (20/12). Selain makan siang bersama di restoran Yakiniku Like, awak media juga diajak seru-seruan untuk melepas penat di Playtopia, Senayan Park.

"Wahana Playtopia yang tengah viral di dunia maya ini dipilih karena bukan hanya untuk anak-anak saja, namun bisa untuk rekan-rekan yang ingin flashback mengenang memori masa kecilnya," ungkap salah satu perwakilan tim Corcomm Japfa.

Akhir tahun biasanya menjadi momen yang tepat bagi Japfa untuk merangkul insan media. Kegiatan ini selain memperkuat bonding maupun engagement dengan para jurnalis, juga menjadi salah satu bentuk apresiasi Japfa kepada mereka yang mendukung Japfa dalam berbagai liputan.

Program media gathering umumnya dikemas non-formal yang menghibur serta memorable experience.

Dalam kesempatan ini, Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rachmat Indrajaya serta Head of Government Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Fitri Nursanti Poernomo turut hadir dalam acara ini. Kegiatan ditutup dengan foto bersama sekaligus penyerahan goodie bag kepada seluruh jurnalis. (NDV)

SEGERA DAFTAR PELATIHAN DAN SERTIFIKASI PENYELIA HALAL

 


KABAR GEMBIRA!! 

PT Gallus Indonesia Utama (Majalah Infovet) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Penyelenggara Produk Halal Indonesia (LSP PPHI) akan menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Penyelia Halal. Pelatihan ini cocok diikuti oleh pelaku usaha, praktisi halal, akademisi maupun calon tenaga kerja industri Rumah Potong Hewan (RPH), makanan, minuman, farmasi dan kosmetik serta industri wajib halal lainnya.

Sesuai UU 33 tahun 2014 dan PP 39 2021: Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Sertifikasi Halal wajib memiliki Penyelia Halal. Penyelia Halal adalah orang yang bertanggung jawab terhadap Proses Produksi Halal. Penyelia Halal harus beragama Islam dan memiliki wawasan luas serta memahami syariat tentang kehalalan yang dibuktikan dengan Sertifikat Pelatihan dan Sertifikat Kompetensi Penyelia Halal.

Fasilitas Peserta:

Serfikat Pelatihan dari BPJPH

Sertifikat Kompetensi dari BNSP jika dinyatakan lulus

JADWAL PELATIHAN / TRAINING

Hari/Tanggal : Rabu – Jum’at, 20 - 22 Desember 2023

Waktu            : 09.00 - 16.00 WIB

Tempat          : Pelatihan Zoom, Uji Kompetensi Tatap Muka (2024)

Biaya Pelatihan: Rp 2.700.000/orang

Biaya Pelatihan & Uji Kompetensi : Rp 4.500.000/orang


Segera isi link pendaftaran: https://bit.ly/daftar_penyelia_halal 

atau hubungi Panitia: Mariyam 08777 829 6375

DI PENGHUJUNG TAHUN, INDONESIA EKSPOR LAGI KE SINGAPURA

Sebanyak satu kontainer ayam beku dan satu kontainer produk olahan PT Malindo Food Delight diberangkatkan ke Singapura. (Foto: Istimewa)

PT Malindo Feedmill Tbk mendapat apresiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) karena keberhasilannya kembali menembus pasar Singapura lewat ayam bekunya di penghujung tahun.

Tercatat sebanyak satu kontainer ayam beku dan satu kontainer produk olahan PT Malindo Food Delight dengan nilai sekitar USD 65.000 diberangkatkan dari rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) PT Malindo Feedmill Tbk di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (8/12/2023).

“Kami mengapresiasi keberhasilan PT Malindo Feedmill memasukkan produk ayam bekunya ke Singapura untuk pertama kali. Upaya ini tentu tidak mudah, karena seperti yang kita ketahui Singapura memiliki persyaratan ekspor yang ketat,” kata Dirjen PKH, Nasrullah, melalui siaran resminya.

Sementara dihubungi secara terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari, mengemukakan bahwa upaya pembukaan pasar produk unggas ke Singapura telah dilakukan sejak 2022 dan hal ini juga merupakan salah satu langkah konkret dari peran Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan regional khususnya di ASEAN.

“Berdasarkan data BPS, jumlah volume ekspor produk peternakan ke Singapura pada tahun ini sampai dengan Oktober 2023 mencapai 13.870 ton dengan nilai setara 49 juta USD,” ungkap Melasari.

Ia juga menegaskan keberhasilan ekspor produk peternakan ke Singapura adalah bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan yang berkualitas dan layak menembus di pasar internasional.

Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan, pada kegiatan pelepasan ekspor mengatakan bahwa PT Malindo telah memenuhi persyaratan yang diminta oleh Pemerintah Singapura atau dalam hal ini Singapore Food Agency (SFA). SFA meminta agar produk yang diekspor harus berasal dari farm yang sudah memiliki sertifikat kompartemen bebas avian influenza (AI) dan tidak terdeteksi mengandung beberapa virus atau bakteri seperti salmonella.

“RPHU PT Malindo Feedmill Tbk ini memiliki kapasitas potong 3.000 ekor per jam dan cold storage 500 ton. Selain itu, kami juga memiliki ISO 22000:2018 Food Safety Management System, Nomor Kontrol Veteriner (NKV) level I dan sertifikat halal,” jelas Rewin.

Dalam kesempatan tersebut, Rewin turut memberikan apresiasinya kepada pemerintah yang terus mendukung dan mendorong PT Malindo untuk bisa ekspor secara berkelanjutan. “Pada awal 2024 nanti, kami menargetkan untuk dapat  mengekspor kembali ayam beku dan produk olahan ke Singapura, serta produk olahan ke Jepang. Diharapkan juga bisa terealisasi ekspor produk olahan ke United Arab Emirates,” pungkasnya. (INF)

EKONOMI TUMBUH, BISNIS PETERNAKAN MASIH LUMPUH. ADA APA?

Bekerja sama dengan majalah Infovet, pada Selasa 28 November 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan webinar bertema “Ekonomi Tumbuh, Bisnis Peternakan Masih Lumpuh. Ada Apa?”.

Webinar tersebut menghadirkan narasumber Ketua IV Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Asrokh Nawawi yang membawakan materi Ekonomi Tumbuh, Bisnis Peternakan (Perunggasan) Masih Lumpuh, Ada Apa?.

Peneliti Ahli Muda PR Peternakan BRIN, Dr Diana Andrianita Kusumaningrum, membawakan materi Assessing the Impact of COVID-19 Pandemic on Small-holder Poultry Farm Business. Sedangkan Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Drh Nanang P Subendro membawakan materi Outlook Bisnis Peternakan 2024.

Dalam sambutannya, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Puji Lestari SP, MSi, PhD mengatakan bahwa tema webinar merupakan topik yang sangat menarik dan sangat tepat untuk dibahas atas realita yang terjadi di penghujung tahun 2023, dan akan masuk tahun 2024 sebagai tahun politik. Informasi yang disampaikan sangat penting untuk merancang strategi bisnis sektor peternakan ke depan.

“Informasi ini juga sangat penting bagi periset di Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut, baik dari aspek teknis maupun kebijakan dengan pendekatan riset yang holistik,” kata Puji.

“Pada kesempatan ini kami juga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PT Gallus Indonesia Utama yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan webinar ini. Kami juga sangat terbuka untuk bekerja sama dalam pelaksanaan event konferensi internasional, seperti ICFAS ke-3 yang akan diselenggarakan tahun depan dan dapat dikolaborasikan dengan event Indonesia International Poultry Conference (IIPC) yang digagas oleh Tim Majalah Infovet.”

Pada akhir webinar Peneliti Ahli Utama PR Peternakan BRIN, Prof Arnold Parlindungan S selaku moderator memberikan kesimpulan bahwa industri unggas seperti ada anomali. Produktivitasnya terus meningkat namun peternak malah merugi. Hal itu disinyalir karena tidak diimbangi dengan faktor lain yaitu demand yang kenyataannya cenderung stagnan.

Selanjutnya Arnold mengatakan, “Sementara itu di usaha peternakan sapi biaya produksi meningkat tapi tidak diikuti dengan peningkatan harga jual. Sehingga nilai tukar peternak menurun.”

Menghadapi masalah yg dihadapi peternakan, Arnold menyarankan agar BRIN lebih berperan menghasilkan teknologi yang dibutuhkan pelaku usaha peternakan. Untuk itu diperlulan kerjasama antara BRIN dengan industri dan pihak yang lain.

Penelitian untuk meningkatkan produksi dan efisiensi usaha juga perlu ditingkatkan. Namun tidak sekedar efisiensi, terutama adalah bagaimana agar peternak mendapatkan keuntungan.

Penting untuk BRIN agar jemput bola untuk ikut mencari solusi yang dihadapi pelaku usaha peternakan khususnya para peternak. (NDV)

ASOHI KEMBALI GELAR SEMINAR NASIONAL OUTLOOK BISNIS PETERNAKAN 2024

Foto bersama dalam Seminar Nasional ASOHI Outlook Bisnis Peternakan 2024. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Sejak 2014, Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) konsisten menyelenggarakan Seminar Nasional Outlook Bisnis Peternakan. Tahun ini mengangkat tema "Potret Bisnis Peternakan di Tahun Politik" seminar ini diharapkan menjadi referensi penting bagi kalangan pelaku usaha peternakan dalam menyusun rencana dan melakukan evaluasi bisnis.

Tahun politik diperkirakan akan berdampak pada dinamika kebijakan yang turut memengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat termasuk bidang peternakan.

"Tahun depan tantangannya pasti lebih menarik, karena selain situasi global, kita juga menghadapi situasi politik. Akan sangat challenging," kata Ketua Umum ASOHI, Drh Irawati Fari. "Kita harapkan pemilu bisa berjalan sukses dan perekonomian kita positif. Intinya harapan kita semua tahun depan industri peternakan akan lebih baik."

Harapan senada juga disampaikan oleh Drh Budi Angkasa, yang hadir mewakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Ia juga harapkan ekspor dan investasi di bidang peternakan bisa meningkat.

Pembicara pada sesi pertama.

Usai sambutan, seminar sesi pertama langsung diawali pemaparan oleh tiga pembicara pimpinan asosisasi di antaranya Ketua GPPU Achmad Dawami, Ketua GPMT Desianto Budi Utomo, dan Ketua Harian Pinsar Indonesia Edy Wahyudin, yang masing-masing mengulas potret dan prospek bisnis perunggasan dan pakan ternak di tahun depan. Kemudian dilanjutkan dengan penjabaran pembicara tamu pakar ekonomi Dr Aviliani. Hadirnya pembicara tamu yang ahli ekonomi dan berpengalaman diharapkan memberikan informasi penting bagi para peserta.

Pembicara di sesi kedua.

Pada sesi kedua dilanjutkan pemaparan oleh Ketua AMI Sauland Sinaga, Wakil Sekjen DPP HPDKI Nuryanto, Ketua PPSKI Nanang Purus Subendro, dan Ketua ASOHI Irawati Fari, yang masing-masing juga menyampaikan data prospek bisnis tahun depan. (RBS)

SEMINAR NASIONAL TERNAK LOKAL DALAM RANGKA LUSTRUM KE-XII FAPET UNIVERSITAS ANDALAS

Pembicara Utama (kanan ke kiri): Ir Sukarli (Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatra Barat), Ir Yosarwardi (Kadis Kehutanan Sumatra Barat), dan Dr Ir Hendri sebagai moderator. (Foto: Infovet/Sadarman)

Sabtu (18/11/2023), bertempat di Gedung Peternakan Convention Center (PCC), Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Andalas Padang, digelar Seminar Nasional Ternak Lokal ke-3. Acara ini menjadi bagian penting dari rangkaian perayaan Lustrum ke-XII, memperingati keberhasilan dan dedikasi dalam bidang peternakan selama 60 tahun.

Dengan tema "Akselerasi Pengembangan Ternak Lokal Unggul Menuju Indonesia Emas 2045" seminar mengundang praktisi ternak lokal terkemuka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi apik di bidang ternak lokal.

Ketua Panitia Pelaksana, Prof Dr Ir Husmaini, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Penyelenggaraan seminar ini merupakan upaya para pemikir dari Universitas Andalas Padang, mencakup perkandangan, bibit, pakan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pascapanen yang fokusnya pada sosial ekonomi budi daya ternak lokal, baik di Provinsi Sumatra Barat maupun di provinsi lainnya,” ujarnya.

Sementara Dekan Fapet Universitas Andalas Padang, Dr Ir Adrizal, mengungkapkan bahwa budi daya ternak lokal masih memiliki potensi besar. Hal ini terkait tingginya minat masyarakat terhadap produk ternak lokal yang dianggap memiliki kualitas lebih baik dibanding ternak non-lokal seperti ayam ras pedaging dan sapi dari berbagai negara yang telah diintroduksikan ke Indonesia.

Ia juga menekankan perhatian yang intensif dari pemerintah, peneliti di berbagai lembaga, dan perguruan tinggi yang berfokus pada bidang tersebut sangat diperlukan.

"Fakultas Peternakan Universitas Andalas memiliki dasar yang kuat untuk terus mengkaji pengembangan ternak lokal. Saat ini kita sudah memasuki tahun ketiga pelaksanaan Seminar Nasional Pengembangan Ternak Lokal, tujuannya mencari pola pengembangan ternak lokal yang optimal. Melalui kegiatan ini, kami undang para peneliti yang berfokus pada ternak lokal untuk berbagi hasil riset mereka, sehingga dapat memperkaya informasi dan pemahaman dalam pengembangan ternak lokal ke depannya," tutur Adrizal.

Selain itu, ia juga menyoroti beberapa poin tambahan yang dapat memperkuat pandangannya terkait potensi pengembangan ternak lokal. Menurutnya, keberlanjutan budi daya ternak lokal tidak hanya akan memberi manfaat ekonomi, tetapi juga berperan penting menjaga keberagaman genetika dan memelihara keberlanjutan lingkungan.

Adrizal merinci upaya pemerintah untuk memberikan dukungan finansial dan kebijakan yang memadai akan menjadi kunci sukses dalam menggerakkan sektor budi daya ternak lokal. "Selain itu, kolaborasi erat antara para peneliti, peternak, dan pihak-pihak terkait lainnya diharapkan dapat menciptakan inovasi baru dalam praktik budi daya ternak, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produk ternak lokal di pasaran," tukasnya.

Dengan mengundang para peneliti yang berfokus pada ternak lokal, Fapet Universitas Andalas berharap dapat menciptakan forum produktif untuk bertukar ide dan pengalaman. Di antaranya hadir Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr Ir Nasrullah, Kadis Kehutanan Sumatra Barat Ir Yosarwardi, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatra Barat Ir Sukarli, Dekan Fapet Universitas Andalas Padang Dr Ir Adrizal, Dekan Fapet UGM Prof Ir Budi Guntoro, Badan Riset & Inovasi Nasional Dr Ir Tike Sartika, dan dari Universitas Madura Dr Desi Kurniati Agustina, serta ada sebanyak 66 artikel pemakalah. (SADARMAN)

GPMT PERKIRAKAN INDUSTRI PAKAN NASIONAL TAHUN DEPAN TUMBUH 5 PERSEN

Foto bersama dalam seminar yang digelar GPMT di Cibubur. (Foto: Dok. Infovet)

Industri pakan nasional diperkirakan akan tumbuh sekitar 5% pada 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo, dalam seminar GPMT bertema “Sustainability Feed Industry in Indonesia 2024”, yang dilaksanakan di Avenzel Hotel Cibubur, Selasa (14/11/2023).

Melalui kalkulasi pihaknya menyebutkan pertumbuhan produksi tersebut mencapai 19 juta ton dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 18 juta ton. Desianto juga menjelaskan beberapa faktor yang mendasari estimasi pertumbuhan tersebut di antaranya pada 2024 mendatang merupakan tahun politik yang diharapkan tumbuhnya ekonomi masyarakat dan banyaknya program pemerintah yang akan disalurkan kepada masyarakat, termasuk produk protein hewani.

“Tahun depan juga diharapkan kita sudah tidak menghadapi El Nino, sehingga kebutuhan jagung untuk pabrik dapat terpenuhi,” katanya. Adapun faktor lainnya, lanjut dia, yakni program pemerintah untuk melakukan peningkatan produksi salah satunya jagung.

“Ketersediaan jagung sebagai bahan pakan utama perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, terutama terkait data produksi, stabilitas ketersediaan, dan harga,” ucapnya. Selain itu, ia juga berharap ada regulasi tentang pengaturan BMAD dan juga PPN bagi bahan pakan yang lebih berpihak kepada industri pakan.


Dari data yang ia jabarkan, Desianto juga turut menyampaikan proyeksi kebutuhan jagung per bulan rata-rata mencapai sekitar 600-800 ribu ton atau sekitar 8.350.202 ton pada 2024, dengan asumsi dan prediksi penggunaan jagung di formulasi sebesar 47,9%.

Sebagai informasi di 2023, Desianto mengungkapkan industri pakan ternak tumbuh 1-3%, dengan total kebutuhan jagung sebesar 8.343.649 ton, adapun total realisasi hingga September 2023 mencapai 5.645.483 ton, dengan rata-rata 627 ribu ton per bulan, dan asumsi kebutuhan formulasi 43%. (RBS)

ISTAP X DIHADIRI RATUSAN PESERTA DARI TUJUH NEGARA

ISTAP X yang digelar Fakultas Peternakan UGM. (Foto: Istimewa)

The 10th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP X) yang digelar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses diselenggarakan pada 8-9 November 2023, diikuti 117 peserta dari tujuh negara, antara lain Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, Arab Saudi, Bangladesh, dan Jepang.

Dalam gelaran internasional yang rutin digelar tiap dua tahun tersebut, memperkirakan akan banyak penemuan dalam penelitian ilmu peternakan dan bidang terkait lainnya. Tujuan utama acara ini adalah untuk mengembangkan proyek percontohan yang berfokus pada sistem produksi hewan yang lebih efisien dan berkelanjutan, menentukan bukti berdasarkan penelitian dan pengalaman masyarakat, serta mengomunikasikannya dengan tujuan untuk menginspirasi implementasi lebih lanjut.

Karena permintaan akan produk-produk hewani terus meningkat, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengatasi dampak lingkungan dari peternakan, termasuk isu-isu seperti emisi gas rumah kaca, penggunaan lahan, dan konsumsi air. Dengan tema “Sustainable Animal Productivity and Environmental Footprint Toward Global Halal and Food Security”, ISTAP X menyoroti strategi inovatif, teknologi, dan praktik terbaik yang dapat menyelaraskan kapasitas produktif ternak dengan konservasi lingkungan, sehingga menawarkan jalan menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ir Budi Guntoro SPt MSc PhD IPU ASEAN Eng, menyampaikan apa yang bisa dilakukan para ahli terkait produktivitas hewan ternak dan isu lingkungan. Kontribusi para ahli di berbagai bidang, termasuk pertanian, peternakan, teknologi pangan, dan ilmu lingkungan, memberikan perspektif holistik mengenai tantangan dan peluang di bidang produktivitas hewan berkelanjutan dalam produksi pangan halal.

“Hal ini memacu eksplorasi teknik-teknik inovatif untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan mengurangi jejak ekologis produksi pangan,” kata Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (11/11/2023).

Sementara Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Prof Supriyadi MSc PhD CMA CA Ak, turut menambahkan, “Sangat penting bagi kita untuk mencari cara-cara inovatif dan berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan tanpa mengorbankan kesejahteraan planet atau hewan yang memainkan peran penting dalam sistem produksi pangan. Oleh karena itu, manfaatkan seminar ini sebaik-baiknya, jalin koneksi, dan ambil ilmu yang bisa diterapkan. Bersama-sama kita dapat membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan, aman, dan manusiawi bagi dunia kita.”

ISTAP X dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah sesi plenari (Plenary Sessions) dengan menghadirkan narasumber Prof Matthias Gauly (Free University of Bozen-Bolzano Italy), Prof Metha Wanapat (University of Khonkaen Thailand), Prof Heather Burrow (University of New England Australia), Dr Awis Qurni Sazili (Universiti of Putra Malaysia), Dr Maja Slingerland (Wageningen University & Research The Netherlands), Prof Nanung Agus F. (UGM), dan Dr Jasper Heerkens (Aeres University of Applied Sciences Netherlands). Sdangkan sesi kedua adalah sesi paralel, para peserta mempresentasikan hasil penelitian. (INF)

SEMINAR NASIONAL OUTLOOK BISNIS PETERNAKAN 2024

Seminar Nasional Outlook Binis Peternakan 2024  “Potret Bisnis Peternakan di Tahun Politik”.

  • Hari/Tanggal: Selasa, 21 November 2023
  • Waktu: 08.00 – 15.15 WIB
  • Tempat: Ballroom Peony Lt. 3, Avenzel Hotel Cibubur Bekasi Jawa Barat

Seminar akan menghadirkan:

  • Keynote speaker : Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan)*
  • Narasumber Tamu: Dr. Aviliani (Pakar Ekonomi)
  • Narasumber Pimpinan Asosiasi: GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak), GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas), AMI (Asosiasi Monogastrik Indonesia) , PINSAR INDONESIA (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia), HPDKI (Himpunan Peternak Domba & Kambing Indonesia), PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi & Kerbau Indonesia ) & ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia).

Keterangan: * dalam konfirmasi

Informasi dan pendaftaran:

Biaya Rp 750.000/orang.

Kontak Aida : https://wa.me/+6281806597525 atau isi link berikut ini https://bit.ly/daftar_SBP2024 atau scan barcode di e-flyer.

Biaya pendaftaran mohon ditransfer ke rek Bank Mandiri 126009841451 a.n ASOHI

Bukti transfer kirim ke: asohipusat@gmail.com


HADIRI SEMINAR INTERNATIONAL CONFERENCE ON FOOD AND AGRICULTURAL SCIENCE (ICFAS)

 


CHICKEN & EGG FOR BETTER LIFE, RANGKAIAN HATN DAN WED 2023

Webinar “Chicken & Egg for Better Life” rangkaian HATN dan WED 2023. (Foto: Dok. Infovet)

Masih menjadi rangkaian Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2023, Pinsar Indonesia menggelar webinar “Chicken & Egg for Better Life” berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (28/10/2023), sekaligus dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair.

Rimayanti, mewakili Dekan FKH Unair, dalam sambutannya menyambut baik acara ini yang fokus mengangkat pentingnya konsumsi telur dan daging ayam sebagai asupan gizi masyarakat. Dimana kata dia, kedua protein asal hewani tersebut keberadaannya melimpah dan mudah ditemui.

Hal senada juga disampaikan Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Pinsar Indonesia, Rakhmat Nuriyanto, yang turut menjadi moderator. “Benar sekali daging dan telur ayam adalah sumber gizi yang mudah terjangkau, namun kenyataannya tingkat konsumsi kita masih cukup rendah dibanding negara tetangga,” ujarnya.

Hal itu disinyalir karena tingkat pendapat masyarakat yang rendah, namun nyatanya kata Rakhmat, konsumsi rokok sangat tinggi dibanding konsumsi protein hewani untuk kesehatan tersebut. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi rendahnya konsumsi telur dan daging ayam ialah merebaknya isu-isu negatif seperti pemberian hormon ataupun dituding sebagai penyebab timbulnya penyakit.

Hal itu juga ditegaskan Baskoro Tri Caroko selaku Konsultan Perunggasan, yang menjadi narasumber bahwa penyuntikan hormon pada ayam pedaging adalah isu yang tidak benar. “Statement penggunaan hormon pada broiler adalah tuduhan keji, menyesatkan, merugikan peternak, serta UMKM berbasis broiler, sehingga berpotensi berdampak kerugian sosio-ekonomi yang dalam dan luas,” katanya.

Ia menjelaskan, pemberian hormon adalah hal yang dilarang dalam UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pertumbuhan ayam yang cepat merupakan hasil riset seleksi genetik yang dilakukan para ahli selama puluhan tahun, didukung dengan teknologi pakan yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan ayam.

“Oleh karena itu, daging ayam dan telur merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi, banyak digemari, harganya terjangkau, mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, dan diandalkan untuk mengatasi stunting pada anak-anak,” tegasnya.

Hal itu juga seperti yang disampaikan oleh Ahli Gizi Unair, Anisa Lailatul Fitria, bahwa konsumsi telur dan ayam sangat direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian dan untuk pemenuhan gizi.

Pada kesempatan yang sama juga turut hadir Wakil Ketua Pinsar Indonesia yang sekaligus peternak Jatinom Group, Hidayaturrahman, yang turut menyampaikan testimoninya dalam bisnis perunggasan. (RBS)

KEMBALI MENJABAT, MENTAN AMRAN: FOKUS KERJA MEMPERKUAT PRODUKSI KOMODITAS STRATEGIS

Mentan Amran (kiri) langsung ke kantornya usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Merdeka. (Foto: Istimewa)

Andi Amran Sulaiman yang kini resmi dilantik kembali menjadi Menteri Pertanian (Mentan), langsung bekerja di hari pertamanya. Ia katakan fokus kerja dalam satu tahun ke depan adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung.

Hal tersebut ia sampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis. Amran mengaku optimis target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021.

"Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung, dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada," ujar Mentan melalui keterangan resminya usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Amran juga menambahkan akan melanjutkan semua program yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara. Salah satunya seperti program yang pernah ia gaungkan yakni Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani atau yang dikenal dengan Program Serasi.

Adapun saat ditanya mengenai El Nino yang saat ini tengah menerpa, Amran mengaku optimis bisa melawatinya. "Kita sudah pernah melewati El Nino dengan sangat baik. Jadi tahun ini kita hadapi juga dengan cara yang terbaik," katanya.

Terkahir, ia pun turut menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang selama ini menjalankan roda pembangunan pertanian Indonesia. "Saya menyampaikan terima kasih kepada presiden telah memberikan amanah dan kepercayaan ini. Padahal sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan kembali ke sini (Kementan)," tukasnya.

Amran datang ke Kantor Pusat Kementan, Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan sekitar pukul 10:30 WIB. Di sana, ia langsung berkoordinasi dengan para pejabat dan seluruh jajaran di lingkup Kementan. (INF)

LEPAS EKSPOR PRODUK OLAHAN, PLT MENTAN OPTIMIS KURANGI IMPORTASI, DORONG PRODUKSI DALAM NEGERI

Produk olahan unggas Indonesia kembali berhasil tembus pasar Singapura. Saat melepas 3 kontainer atau 18 ton produk olahan dengan nilai USD 90.000 atau setara Rp 1,4 M di PT Malindo Food Delight Cikarang, Bekasi pada Jumat (20/10), Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi optimis ekspor ini dapat berimplikasi terhadap upayanya dalam menekan impor dan memperkuat produksi dalam negeri.

“Indonesia bisa jadi produsen pangan dunia, kita harus dorong Indonesia menjadi sumber pangan dunia, kita buktikan produk-produk Indonesia bisa go international, kita kurangi secara berkala importasi, dorong produksi dalam negeri,” tegas Arief.

Sektor pertanian merupakan komponen ekonomi nasional yang sangat strategis dan penting. Arief mengungkapkan, Indonesia memiliki berbagai program unggulan sehingga praktik hilirisasi seperti ekspor ini harus digencarkan.

“Dalam perjalanan tadi kita bicara juga produk yang lain, apa yang bisa ditanam di Indonesia dan produktivitasnya baik itu harusnya bisa kita dorong,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan, ekspor ini bisa dicapai karena Kementerian Pertanian melakukan penerapan berbagai standar dan aturan yang sudah menjadi pegangan dalam menghasilkan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

“Pada tingkat produsen, di level hulu Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pendampingan ke para pelaku usaha untuk menerapkan Good Breeding Practice (GBP), Good Farming Practice (GFP), Good Manufacturing Practices (GMP) sebagai jaminan penyedian ternak yang berkualitas," ungkap Nasrullah.

Selain itu, Nasrullah menyebutkan penerapan Sistem Kompartemen bebas penyakit Avian Influenza (AI) yang merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pertanian untuk mendorong peningkatan kualitas produk peternakan yang akan diekspor.

“Dengan adanya kompartemen bebas AI, maka Indonesia dapat kembali mengekspor unggas dan produk olahannya ke beberapa negara dan saat ini terdapat 275 unit usaha yang bersertifikat kompartemen bebas AI," ujar Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah menjelaskan, dalam upaya memberikan jaminan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) kepada unit usaha produk hewan yang pelaksanaannya didelegasikan kepada Pemerintah Daerah Propinsi dibawah pembinaan pusat.

“Sertifikat NKV diberikan sebagai bukti terpenuhinya persyaratan higiene sanitasi unit usaha produk hewan dan sampai dengan tahun 2023 telah diterbitkan sertifikat NKV untuk 4.482 unit usaha," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan mengatakan, dengan berhasilnya Malindo menembus ekspor ke Singapura yang dikenal sebagai salah satu negara yang sangat ketat dalam kualitas, menjadi bukti bahwa produk Malindo berdaya saing.

Rewin mengatakan, "Keberhasilan ini tentunya harus melewati serangkaian audit oleh Pemerintah Singapura dalam hal ini adalah Singapore Food Agency (SFA). Audit dilakukan mulai dari farm peternakan ayam pedaging, rumah potong hewan unggas (RPHU) sampai ke pabrik pengolahan."

“Kami menargetkan pada bulan November nanti akan  mengekspor 2 kontainer ayam beku dan 2 kontainer produk olahan ke Singapura, selain itu diharapkan juga bisa terealisasi ekspor 1 kontainer produk olahan ke United Arab Emirates dan juga ke Jepang,” ungkapnya. (Rilis Kementan)

SUKSES, PRODUK OLAHAN INDONESIA TEMBUS PASAR SINGAPURA

Pelepasan ekspor produk olahan PT Malindo ke Singapura. (Foto: Istimewa)

Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi, melepas ekspor produk olahan unggas Indonesia ke Singapura berupa karage dan nugget dari PT Malindo Food Delight.

Usai melepas tiga kontainer atau sekitar 18 ton produk olahan dengan nilai USD 90.000 atau setara Rp 1,4 miliar, Arief mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi produsen pangan dunia, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional.

“Hari ini kita dorong tiga kontainer dari Malindofood ke Singapura, ke depan juga akan ke Jepang, dalam waktu dekat juga, kita harusnya buka pasar-pasar lain. UEA juga akan kita dorong agar masuk, sebenarnya Indonesia bisa menjadi produsen pangan dunia” kata Plt. Mentan Arief melalui siaran resminya saat di lokasi pelepasan ekspor di pabrik PT Malindo Food Delight di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20/10/2023).

Singapura menjadi salah satu negara yang dikenal ketat akan keamanan pangannya. Keberhasilan produk Indonesia, kata Arief, menjadi bukti bahwa produk peternakan Indonesia berkualitas. Selain membuka peluang ekspor, ia juga berharap produksi dalam negeri diperkuat sehingga upaya menekan importasi dapat terlaksana secara maksimal.

“Kalau produk kita sudah masuk Singapura, sudah masuk Jepang, tentu (negara) yang lain itu mudah, sehingga hari ini kita dorong terus ekosistem pangan Indonesia, begini cara mengelola pertanian Indonesia, kita kurangi secara berkala importasi, dorong produksi dalam negeri” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan, mengatakan bahwa dengan repeat order dari pihak buyer Singapura menandakan bahwa produk dalam negeri mendapat respon yang baik di tengah persaingan ketat dan tingkat ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

“Ini juga menjadi momentum penting bagi kami, bahwa produk Indonesia bisa menembus negara yang menjadi pusat perekonomian di Asia Tenggara bahkan dunia internasional,” ujar Rewin.

Ia menargetkan pada November nanti, pihaknya akan mengekspor dua kontainer ayam beku dan dua kontainer produk olahan ke Singapura. Ia juga berharap agar ekspor satu kontainer produk olahan ke UEA dan juga Jepang dapat segera terlaksana.

“Kami apresiasi kepada Pemerintah Indonesia khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang telah memberi dukungan dan arahan mulai dari proses audit hingga terealisasinya ekspor ini,” tukasnya. (INF)

LOMBA CHICKEN DANCE DAN RAGAM KEGIATAN HATN 2023 BLITAR YANG MEMUKAU

BLITAR, MAJALAHINFOVET.COMSalah satu kegiatan yang membuat banyak pujian bagi panitia HATN (Hari Ayam dan Telur Nasional) ke-13 sekaligus World Egg Day di Blitar adalah kegiatan edukasi gizi ayam dan telur melalui beragam lomba. Lomba Chicken Dance untuk siswa Sekolah Dasar adalah salah satu mata acara yang sangat meriah, berlangsung di Pendopo Kabupaten Blitar, Sabtu 14 Oktober 2023, diikuti oleh 62 Grup sekolah Dasar di Blitar. 

Ketua Panitia Khusus HATN Blitar Suyanto mengatakan, jika pendaftaran masih dibuka sampai H-1 peserta bisa membludak. Hal ini menunjukkan masyarakat Blitar antusias untuk ikut merayakan HATN. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada timnya yang bekerja keras menyukseskan lomba chicken dance dan lomba lainnya.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Pengolahan dan pemasaran hasil Peternakan (PPHNAK) Ditjen PKH Tri Melasari, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri, Kepala Dinas Pendidikan Kab Blitar Adi Andaka, Ketua panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe beserta tim, perwakilan USSEC (United State Soybean Export Council) Alfred Kompudu , ketua Panitia Khusus HATN Blitar Suyanto dan sejumlah tamu undangan.

Bukan hanya soal jumlah peserta dan penonton yang membuat banyak pengunjung berdecak kagum, namun juga kreasi para peserta yang luar biasa.

"Ini lomba keren banget, peserta sangat serius mempersiapkan lomba. terlihat dari kostumnya yang unik dan gerakan tarinya yang sangat kreatif dan kompak,"  ujar ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe yang ikut hadir sejak pagi hingga akhir acara. (lihat link youtube di atas-red)

Dir PPHNAK Tri Melasari (tengah)
bersama tamu undangan 

Hal senada disampaikan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran hasil Peternakan Ditjen PKH Tri Melasari yang menghadiri acara lomba ini. "Acara ini sangat bagus buat kampanye gizi ayam dan telur," ujar Tri melasari. Pihaknya sangat mengapresiasi acara seperti ini, karena melalui bentuk lomba yang meriah, juga disisipkan informasi mengenai manfaat ayam dan telur untuk kesehatan dan kecerdasan.

Kegiatan HATN dan WED 2023

HATN 2023 mengangkat tema Chicken & Egg For Better Life yang acara puncaknya hari ini Minggu 15 Oktober 2023 di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Panitia Pusat dan daerah sudah mulai sibuk mempersiapkan sejak Juni 2023. Pada bulan Juni, Ricky Bangsaratoe bersama tim melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Paternakan Jatim Indyah Aryani, Dekan FKH Unair dan Pimpinan Jawa Pos. Dilanjut dengan kordinasi dengan Ditjen PKH, Bapanas dan stakeholder di jakarta. Sementara itu panitia di Blitar mulai menyelenggarakan kegiatan sejak September. 

Dimulai dengan Talkshow Podcast sosialisasi HATN,  Seminar Perunggasan di Unisba (Universitas Islam Balitar) Blitar 7 September, Seminar Keamanan Produk Hewani,  Seminar Protein ayam dan telur untuk kesehatan, Seminar Program Medikasi Yang Efektif untuk Menghasilkan Daging Ayam dan Telur yang Bebas Residu antibiotik 12 Oktober oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), serta basar UKM tanggal 14-15 Oktober 2023 di Lapangan Kanigoro Kabupaten Blitar

Selain itu berbagai lomba ikut menyemarakkan acara menyongsong HATN, antara lain lomba video kreatif (mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga), lomba penulisan essay Ayam dan Telur, lomba Chicken Dance, lomba mewarnai maskot ayam 12 Oktober 2023 di Gedung Kesenian Aryo Blitar, dan lomba kreasi video masak berbahan daging ayam dan telur . Lomba Chicken dance dilakukan dua kali untuk dua kategori yaitu Kategori Umum Minggu 8 Okt 2023 di Sport Center Kota Blitar dan Kategori Anak SD, Sabtu, 14 Oktober 2023 di pendopo Kabupaten Blitar.

Acara Puncak HATN, Semarak Ribuan Warga Blitar 

Acara Puncak diwarnai dengan Bazar UMKM yang simulai 14 Oktober diikuti olah Bapanas, Pemprov jatim, Pemkab dan Pemkot Blitar, UMKM, Perusahaan sarana produksi peternakan. Minggu 15 Oktober 2023 jam 06.00 acara sudah dimulai dengan  Jalan sehat diikuti oleh lebih dari 5.000 orang, terdiri dari pelajar dan masyarakat umum. Setelah itu dilanjut dengan seremoni perayaan HATN, berupa konsumsi 10.000 butir telur bersama peserta jalan sehat dan tamu undangan. Tak kalah menariknya adalah berbagai hadiah untuk peserta jalan sehat antara lain sepeda motor, kipas angin, kulkas dan sebagainya. Panitia juga menyediakan tumpeng telur yang menjadi rebutan para peserta, menambah semarak acara seremonial HATN.

Acara puncak ini dihadiri oleh kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani, Bupati Blitar Rini Syarifah, Direktur Perbibitan dan Produksi Ditjen PKH Agung Suganda, Direktur Stabilisasi dan Pasokan Harga pangan Bapanas Maino Dwi Hartono, sejumlah pejabat pusat dan daerah, Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko serta pimpinan asosiasi perunggasan pusat dan dari daerah, pejabat, tokoh masyarakat

Tindak Lanjut HATN

Selain semarak aneka program, salah satu keunikan dan keunggulan HATN di Blitar adalah tindaklanjut HATN yang berupa komitmen Peternak Blitar ikut berkontribusi dalam penanggulangan masalah stunting (lambat tumbuh) di Blitar. Ketua panitia Khusus HATN Blitar yang juga Ketua  Pinsar Blitar Suyanto mengatakan, pihaknya akan menghubungkan peternak unggas dengan balita stunting di 22 kecamatan di Blitar. 

Gagasan tentang sumbangan telur untuk balita stunting sudah dibahas pada rapat panitia 6 September di Unisba Blitar yang dihadiri oleh Wakil Ketua Pinsar Pusat Hidayaturohman, Wakil ketua Panitia HATN Pusat Bambang Suharno, Kepala dinas yang membidangi peternakan Kota dan Kabupaten Blitar, serta panitia khusus HATN.

"Kita sudah menjalankan sumbangan telur di 2 kecamatan selama 6 bulan untuk 300 anak balita stunting. Selanjutnya setelah HATN akan dilanjutkan di 22 kecamatan selama 6 bulan ke depan,” ujar Suyanto.

Ia menjelaskan, Pinsar akan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan target jika ada anak stunting di sekitar peternakan unggas, maka peternak akan membantu menyediakan telur setiap bulannya untuk mengurangi kasus stunting.

“Jadi di sekitar  kandang-kandang peternak ini jangan sampai ada anak-anak stunting, dan harapan kami, peran seperti ini bukan hanya di Blitar, tapi juga di daerah lain,” ujarnya.

Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe menyambut baik aksi yang dilakukan peternak Blitar. “Selama kegiatan HATN mulai September hingga acara Puncak 15 Oktober saya lihat anggota Pinsar, ASOHI,  PDHI, Dinas peternakan sangat kompak menyukseskan acara HATN. Ini merupakan modal yang besar untuk maju bersama. Saya yakin peran dalam ikut mengatasi stunting akan dijalankan dengan baik oleh teman-teman peternak Blitar,” ujar Ricky.***


HATN & WED 2023, EDUKASI AYAM DAN TELUR HARUS TERUS DIGAUNGKAN

Konferensi pers HATN di Jakarta. (Foto: Dok. Infovet)

HATN 2023 mengangkat tema “Chicken & Egg For Better Life” yang puncak acaranya dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023), di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Edukasi mengenai gizi dari ayam dan telur pun terus digaungkan.

Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Panitia HATN Pusat, Ricky Bangsaratoe, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/10/2023). “Harus terus digaungkan edukasi gizi ini, karena tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap konsumsi protein hewani masih rendah, bahkan itu terjadi di daerah sentra penghasil telur dan daging ayam,” ujar Ricky.

Dipilihnya Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 disampaikan Ricky, karena Blitar menjadi salah satu sentra penghasil telur, namun ironisnya masih terjadi kasus stunting yang salah satunya disebabkan akibat kurangnya mengonsumsi makanan bergizi.

Bahkan dalam keterangan resminya, ia juga menyebutkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih belum menyadari telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas. Saat ini harga sebutir telur hampir sama dengan sebatang rokok. Berdasarkan data asosiasi perunggasan, konsumsi telur masyarakat Indonesia hanya 150 butir/orang/tahun (sebelum pandemi COVID-19), sedangkan konsumsi rokok mencapai lebih dari 1.300 batang/orang/tahun.

“Masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi tiga butir telur seminggu, tapi bersedia membeli rokok sehari tiga batang. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan perlu kita ubah,” sebutnya.

Ia juga mengemukakan, banyak orang enggan makan telur karena isu negatif yang menyebar seperti kolesterol dan bisul, padahal hanya beberapa orang saja yang alergi terhadap telur. Untuk orang yang sehat tak perlu khawatir makan telur karena kandungan gizinya lengkap.

Selain itu, ketakutan masyarakat lainnya soal daging ayam juga perlu diluruskan. Misalnya anggapan bahwa broiler cepat besar karena disuntik hormon. Hal ini menurut Ricky sama sekali tidak beralasan, karena harga hormon sekali suntik bisa mencapai $5 USD (sekitar Rp 60.000), padahal harga ayam di tingkat peternak hanya berkisar Rp 20.000/ekor. Pertumbuhan broiler yang cepat karena hasil persilangan puluhan tahun sesuai kaidah ilmu genetika.

“Jadi berdasarkan fakta di atas kita bisa simpulkan bahwa konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah bukan semata-mata karena daya beli masyarakat, melainkan karena pola belanja yang tidak berorientasi prioritas pada kesehatan dan kecerdasan, serta kurangnya pemahaman gizi masyarakat,” terang dia.

Sementara Wakil Ketua Panitia HATN Pusat, Bambang Suharno, yang juga turut hadir dalam acara konferensi pers, mengatakan bahwa maraknya isu negatif soal telur dan daging ayam secara bertahap bisa diredam dengan beragam kegiatan di peringatan HATN yang mengarah pada edukasi di masyarakat.

Diharapkan pula kegiatan rutin tahunan ini yang sudah berjalan sejak 2013, juga ikut mendongkrak konsumsi telur dan daging ayam. “Saya sangat yakin dampak dari kegiatan-kegiatan HATN dan WED ini memberikan dampak yang positif sekali,” katanya. (RBS)

RANGKAIAN HATN 2023, ASOHI JATIM DISKUSIKAN PROGRAM MEDIKASI YANG EFEKTIF



Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, ASOHI Jawa Timur menyelenggarakan Program Temu Anggota ASOHI (PROTAS) di Kampung Coklat, Blitar Jawa Timur, Jumat (13/10/2023).  Acara diikuti oleh para tenaga lapangan perusahaan obat hewan se Jatim, menghadirkan narasumber  pakar farmakologi veteriner FKH UNAIR Prof. M. Lazuardi. Protas mengangkat tema Program Medikasi yang Efektif untuk Menghasilkan Produk Daging Ayam dan Telur Bebas Residu Antibiotik. 

Acara Protas juga dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri , Ketua PDHI Cabang Jawa Timur VIII Drh Leo Sudilaksono, Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe serta sejumlah tamu undangan

Ketua ASOHI Jatim drh Suyud Ilyas dalam sambutannya mengatakan, Protas kali ini diselenggarakan di Blitar,  karena Blitar merupakan daerah sentra perunggasan Jatim dimana banyak angggota ASOHI berada di wilayah ini. Selain itu, acara Protas ini merupakan rangkaian acara HATN yang acara puncaknya berlangsung di Blitar, Minggu 15 Oktober 2023. 

"Acara Program temu Anggota ASOHI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang  program Medikasi  yang efektif dan  bertanggungjawab bagi para tenaga lapangan sebagai ujung tombak dalam mengedukasi para pelaku usaha peternakan dalam rangka pengendalian Antimicroba Resistance (AMR). Acara seperti ini juga berperan untuk meningkatkan keakraban  dan kebersamaan bagi para anggota ASOHI dalam rangka Maju Bersama ASOHI Jawa Timur,"ujar Suyud.

Sementara itu Lazuardi, dalam presentasinya menyampaikan perlunya penambahan kompetensi dokter hewan minimal setengah tingkat di bawah kompetensi  apoteker atau setara dengan sarjana farmasi atau setidaknya terdapat pendidikan formal brevet setara dengan  40 SKS (hampir sama dengan tingkat magister) dalam rangka menjawab UU Cipta Kerja  bidang obat hewan khususnya Pasal.50 UU 41 tahun 2014.

Ia juga menyampaikan bahwa sebagian opini mengenai pengaturan implementasi farmakologi veteriner juga ditulis di majalah Infovet dan telah mendapat respon positif dari berbagai pihak.

Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe menyampaikan apresiasinya kepada ASOHI Jatim yang ikut memeriahkan rangkaian acara HATN. Ricky menyampaikan terima kasih kepada ASOHI Jatim yang sangat aktif ikut terlibat dalam menyukseskan berbagai kegiatan HATN 2023.  Sedangkan Kepala Dinas Peternakan Blitar Toha Mashuri dalam sambutannya menekankan perlunya kegiatan edukasi gizi ayam dan telur secara berkesinambungan. "Blitar adalah produsen telur terbesar di Indonesia, mari kita terus berperan meningkatkan manajemen peternakan dan melakukan edukasi agar masyarakat agar konsumsi meningkat," tegas Toha.***





GEMA KOLABORASI HATN 2023


 Mengajak seluruh warga sosial media untuk dapat berpartisipasi dalam Instagram Photo Competition "Hari Ayam dan Telur Nasional 2023".

Dengan Tema Foto: Ayam dan Telur untuk Jantung Dapur Indonesia

Dimana di dalamnya :

  1. Mengandung ajakan untuk makan ayam dan telur
  2. Mengandung edukasi manfaat ayam dan telur
  3. Mengandung gambar menarik yang menggugah selera untuk makan ayam dan telur

Total Hadiah Jutaan Rupiah bagi Photo terbaik.

Juara 1: Uang Tunai Rp. 2.000.000

Juara 2: Uang Tunai Rp. 1.500.000

Juara 3: Uang Tunai Rp. 1.000.000

Juara Favorit (Likes Terbanyak): Rp. 500.000

Dan ada 55 hadiah exclusive lainnya dari sponsor-sponsor kami untuk partisipan dengan foto dan caption yang menarik.

Ayo tampilkan foto dan cerita terbaikmu untuk dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.

DAGING & TELUR AYAM, SUMBER PROTEIN UNTUK KESEHATAN TUBUH

Seminar “Protein For A Healthier Life” dalam rangkaian kegiatan HATN 2023 yang digelar secara daring dan luring di Gedung TP PKK Bitar. (Foto: Dok. Infovet)

Isu negatif seputar daging dan telur ayam masih kerap menghantui masyarakat. Belum lama adalah pernyataan seorang dokter yang menyebut daging ayam tumbuh besar karena disuntik hormon. Adapun isu lainnya yakni telur ayam sebagai penyebab bisul dan kolesterol masih dipercayai masyarakat luas.

Padahal kedua sumber pangan asal protein hewani tersebut mengandung banyak gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal tersebut seperti dibahas dalam seminar “Protein For A Healthier Life”, Selasa (10/10/2023), dalam rangkaian kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, yang puncak acaranya akan diselenggarkan di Blitar pada Minggu, 15 Oktober 2023.

“Edukasi mengenai daging dan telur ayam sangat penting sekali untuk menangkis isu-isu tersebut,” ujar USSEC Human Protein Consultant, Dr Dadi Hidayat Maskar yang menjadi pembicara. Mitos penggunaan hormon pada ayam adalah hoaks, karena faktanya peraturan yang ada telah ditegakkan untuk memastikan keamanan konsumen, dimana penyuntikan hormon dilarang di seluruh dunia.

Adapun juga yang memercayai bahwa mengonsumsi telur meningkatkan kolesterol dan sebagai penyebab bisul. Kendati telur ayam mengandung sekitar 200 mg kolesterol, namun dari riset terbaru kolesterol asal makanan dari telur tidak berbahaya, justru yang harus diperhatikan adalah proses memasaknya jika digoreng.

Selain itu dijelaskan juga oleh Dadi, studi klinis dan epidemiologis menyebutkan bahwa kolesterol asal makanan dari telur tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atherosklerotis.

“Sedangkan soal telur sebagai penyebab bisul mungkin ada persepsi yang menjadikannya seperti itu, padahal bisulan itu disebabkan oleh alergi, manifestasinya pun banyak. Tidak ada komponen-komponen di dalam telur yang berpotensi menyebabkan bisulan. Dari penelitian juga menyebut tidak ada hubungannya antara telur dengan bisul,” jelas Dadi. Walau sebagian orang bisa mengalami alergi telur, namun alergi dapat teratasi seiring bertambahnya usia.

Mitos-mitos tersebut semakin memperkeruh karena saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan gizi. Salah satu cara mengatasinya adalah mengonsumsi daging dan telur ayam yang memiliki banyak keunggulan dan mudah terjangkau. Daging unggas menduduki urutan paling signifikan dan merupakan sumber pangan yang banyak disukai, serta bergizi karena merupakan sumber yang baik dari protein, zinc, zat besi, selenium, dan vitamin B kompleks.

“Demikian juga telur, merupakan pangan yang padat gizi, disukai, dan terjangkau masyarakat. Telur kaya dengan berbagai zat gizi seperti protein, vitamin D, selenium, dan vitamin B kompleks, “ ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi manusia. Asupan protein yang cukup (nabati dan hewani) untuk memenuhi kecukupan gizi dan berkontribusi dalam pengentasan masalah gizi di Indonesia. (RBS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer