RESENSI BUKU: ANTARA CITA-CITA DAN REALITA
On Mei 09, 2023
Buku setebal 517 halaman akhirnya sampai di ruang kerja saya. Judulnya “Faterna; Antara Cita-Cita dan Realita. Sebuah Catatan Bersama Alumni Fakultas Peternakan Universitas Mataram”. Pengirimnya adalah editor buku tersebut, Bambang Mulyantono yang dikenal dengan nama Bamton. Ia adalah alumni Faterna Unram angkatan 1986 yang juga dikenal sebagai penulis handal.
Melihat buku setebal itu, saya langsung komentar, "ini buku
yang sangat berbobot". Maksudnya bobotnya lumayan berat saking tebalnya hehe.
Tatkala saya baca isinya, memang ini buku yang langka, dan menjadi berbobot
isinya, karena sejauh ini saya belum pernah membaca buku yang ditulis ramai
ramai oleh para alumni Fakultas Peternakan di kampus lain, dengan kualitas yang
sedemikian bagus.
Pastinya buku kumpulan artikel sangat perlu seorang editor
berpengalaman. Apalagi yang menulis dari banyak kalangan yang sebagian, mungkin
sebagian besar tidak terbiasa menulis artikel populer. Dalam hal ini Bamton,
sang editor , pastinya punya peran yang
besar mengarahkan penulis dan mengedit artikel menjadi sajian tulisan yang
mudah dicerna, ada yang mengharukan, ada yang unik, bahkan yang bikin tertawa.
Semua diolah menjadi rangkaian cerita para alumni mengasyikan.
Bamton menginformasikan, buku ini adalah buku kedua yang digagasnya dengan mengajak rekan-rekan sealumni untuk menulis secara
bersama-sama. Buku pertama berjudul "FATERNA Seribu Cemara Sejuta Rasa" menceritakan tentang apa saja yang dikerjakan di masa-masa kuliah. Sayang
sekali buku pertama ini hanya disambut
oleh 11 alumni dari Angkatan masuk 1986 saja. Ditambah 2 Catatan Dosen. Untuk
menggenapi halaman sehingga 'layak terbit' sebagai sebuah buku, maka kepada
rekan alumni yang biasa menulis, Bamton mempersilahkan untuk menulis 4, 3, dan
2 judul tulisan.
Begitu buku pertama terbit dan dibagikan kepada dosen-dosen
yang sudah pensiun maupun yang masih aktif di kampus, dan bahkan sejumlah teman
seangkatan, kakak tingkat atau adik tingkat yang menjadi dosen dan pejabat di
kampus, apresiasi muncul dari para pembaca. Buku beredar dan menjadi bahan obrolan para alumni, sepertinya ini menjadi media bernostalgia bagi mereka.
"Aku juga pingin nulis!" kata mereka menanggapi
terbitnya buku Seribu Cemara Sejuta Rasa.
Maka mengalirlah proses penerbitan buku kedua ini.
Prosesnya diawali dengan zoom meeting yang diikuti penulis
buku pertama dan calon penulis buku kedua,
termasuk dosen dan adik kelas yang menjadi dekan. Dalam rapat ini konsep buku kedua disepakati bulat mengambil
judul FATERNA Antara Cita-Cita dan Realita, mengisahkan 'keseruan' dilema
antara semangat meraih cita-cita ketika masa-masa kuliah dan realitanya meniti
karir di dunia kerja.
Penulis pada buku kedua ini adalah 28 orang alumni, 3 orang Profesor yang masih aktif mengajar memberi Catatan Dosen, plus Sambutan Rektor Universitas Mataram, Sambutan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, serta Sambutan Dekan Fakultas Peternakan UNRAM. Mereka berasal dari beragam profesi antara lain pelaku usaha peternakan/non peternakan, dosen, aktivis NGO serta alumni yang di dunia seni sinematografi, videografi dan lainnya.
Dari tulisan mereka terungkap mata kuliah di fakultas
peternakan itu lengkap mempelajari banyak hal yang bermanfaat untuk berkarir
dan berbisnis di bidang apapun. Banyak alumni yang sengaja atau tidak sengaja
mengabdi di bidang non peternakan, namun faktanya mereka mampu mengukir
kesuksesan. Ilmu dan semangat belajar dari kampus membuat alumni mampu menggali
ilmu di dunia nyata dan disertai semangat sebagai alumni Unram, mereka berhasil
dalam berbagai bidang kehidupan.
Salah seorang alumni menulis, setelah lulus baru menyadari mata
kuliah di fakultas peternakan itu lengkap mempelajari banyak hal biologi,
sosiologi, botani/agrostologi. Bahkan biologinya lebih dirinci lagi; fisiologi,
imunologi, reproduksi, meskipun utamanya perihal hewan, namun prinsip-prinsip
dasar pada makhluk hidup seperti pada manusia juga dipelajari.
Ilmu pertanian juga cukup dalam dipelajari ketika mengambil
mata kuliah wajib Agrostologi, ilmu rumput-rumputan dan leguminosa. Mahasiswa
harus mengumpulkan minimal seratus jenis rumput dan leguminosa dalam herbarium
layaknya seorang botanis lengkap diberi nama latin dan identitas lainnya serta
harus hafal.
Selain analisa laboratorium, ilmu sosiologi pedesaan juga
dipelajari. Tidak heran jika, lulusan Peternakan bisa berkarya di berbagai
bidang.
Buku ini menjadi penting bagi para alumni Unram , juga bagi para orang tua dan pelajar yang sedang bingung menetapkan fakultas pilihan untuk masa depan. Selamat dan sukses untuk Bamton dan para penulis buku “Faterna; Antara Cita-Cita dan Realita”.***
Bams***