![]() |
Jajaran Direksi SUJA Meresmikan Meat Master (Foto : CR) |
Produk Daging Ayam Olahan Milik SUJA (Foto : CR) |
-->
![]() |
Jajaran Direksi SUJA Meresmikan Meat Master (Foto : CR) |
Produk Daging Ayam Olahan Milik SUJA (Foto : CR) |
BLITAR, MAJALAHINFOVET.COM. Salah satu kegiatan yang membuat banyak pujian bagi panitia HATN (Hari Ayam dan Telur Nasional) ke-13 sekaligus World Egg Day di Blitar adalah kegiatan edukasi gizi ayam dan telur melalui beragam lomba. Lomba Chicken Dance untuk siswa Sekolah Dasar adalah salah satu mata acara yang sangat meriah, berlangsung di Pendopo Kabupaten Blitar, Sabtu 14 Oktober 2023, diikuti oleh 62 Grup sekolah Dasar di Blitar.
Ketua Panitia Khusus HATN Blitar Suyanto mengatakan, jika pendaftaran masih dibuka sampai H-1 peserta bisa membludak. Hal ini menunjukkan masyarakat Blitar antusias untuk ikut merayakan HATN. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada timnya yang bekerja keras menyukseskan lomba chicken dance dan lomba lainnya.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Pengolahan dan pemasaran hasil Peternakan (PPHNAK) Ditjen PKH Tri Melasari, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri, Kepala Dinas Pendidikan Kab Blitar Adi Andaka, Ketua panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe beserta tim, perwakilan USSEC (United State Soybean Export Council) Alfred Kompudu , ketua Panitia Khusus HATN Blitar Suyanto dan sejumlah tamu undangan.
Bukan hanya soal jumlah peserta dan penonton yang membuat banyak pengunjung berdecak kagum, namun juga kreasi para peserta yang luar biasa.
"Ini lomba keren banget, peserta sangat serius mempersiapkan lomba. terlihat dari kostumnya yang unik dan gerakan tarinya yang sangat kreatif dan kompak," ujar ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe yang ikut hadir sejak pagi hingga akhir acara. (lihat link youtube di atas-red)
Dir PPHNAK Tri Melasari (tengah) bersama tamu undangan |
Kegiatan HATN dan WED 2023
HATN 2023 mengangkat tema Chicken & Egg For Better Life yang acara puncaknya hari ini Minggu 15 Oktober 2023 di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar.Panitia Pusat dan daerah sudah mulai sibuk mempersiapkan sejak Juni 2023. Pada bulan Juni, Ricky Bangsaratoe bersama tim melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Paternakan Jatim Indyah Aryani, Dekan FKH Unair dan Pimpinan Jawa Pos. Dilanjut dengan kordinasi dengan Ditjen PKH, Bapanas dan stakeholder di jakarta. Sementara itu panitia di Blitar mulai menyelenggarakan kegiatan sejak September.
Dimulai dengan Talkshow Podcast sosialisasi HATN, Seminar Perunggasan di Unisba (Universitas Islam Balitar) Blitar 7 September, Seminar Keamanan Produk Hewani, Seminar Protein ayam dan telur untuk kesehatan, Seminar Program Medikasi Yang Efektif untuk Menghasilkan Daging Ayam dan Telur yang Bebas Residu antibiotik 12 Oktober oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), serta basar UKM tanggal 14-15 Oktober 2023 di Lapangan Kanigoro Kabupaten Blitar
Selain itu berbagai lomba ikut menyemarakkan acara menyongsong HATN, antara lain lomba video kreatif (mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga), lomba penulisan essay Ayam dan Telur, lomba Chicken Dance, lomba mewarnai maskot ayam 12 Oktober 2023 di Gedung Kesenian Aryo Blitar, dan lomba kreasi video masak berbahan daging ayam dan telur . Lomba Chicken dance dilakukan dua kali untuk dua kategori yaitu Kategori Umum Minggu 8 Okt 2023 di Sport Center Kota Blitar dan Kategori Anak SD, Sabtu, 14 Oktober 2023 di pendopo Kabupaten Blitar.
Acara Puncak HATN, Semarak Ribuan Warga Blitar
Acara Puncak diwarnai dengan Bazar UMKM yang simulai 14 Oktober diikuti olah Bapanas, Pemprov jatim, Pemkab dan Pemkot Blitar, UMKM, Perusahaan sarana produksi peternakan. Minggu 15 Oktober 2023 jam 06.00 acara sudah dimulai dengan Jalan sehat diikuti oleh lebih dari 5.000 orang, terdiri dari pelajar dan masyarakat umum. Setelah itu dilanjut dengan seremoni perayaan HATN, berupa konsumsi 10.000 butir telur bersama peserta jalan sehat dan tamu undangan. Tak kalah menariknya adalah berbagai hadiah untuk peserta jalan sehat antara lain sepeda motor, kipas angin, kulkas dan sebagainya. Panitia juga menyediakan tumpeng telur yang menjadi rebutan para peserta, menambah semarak acara seremonial HATN.Acara puncak ini dihadiri oleh kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani, Bupati Blitar Rini Syarifah, Direktur Perbibitan dan Produksi Ditjen PKH Agung Suganda, Direktur Stabilisasi dan Pasokan Harga pangan Bapanas Maino Dwi Hartono, sejumlah pejabat pusat dan daerah, Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko serta pimpinan asosiasi perunggasan pusat dan dari daerah, pejabat, tokoh masyarakat
Tindak Lanjut HATN
Selain semarak aneka program, salah satu keunikan dan keunggulan HATN di Blitar adalah tindaklanjut HATN yang berupa komitmen Peternak Blitar ikut berkontribusi dalam penanggulangan masalah stunting (lambat tumbuh) di Blitar. Ketua panitia Khusus HATN Blitar yang juga Ketua Pinsar Blitar Suyanto mengatakan, pihaknya akan menghubungkan peternak unggas dengan balita stunting di 22 kecamatan di Blitar.
Gagasan tentang sumbangan telur untuk balita stunting sudah dibahas pada rapat panitia 6 September di Unisba Blitar yang dihadiri oleh Wakil Ketua Pinsar Pusat Hidayaturohman, Wakil ketua Panitia HATN Pusat Bambang Suharno, Kepala dinas yang membidangi peternakan Kota dan Kabupaten Blitar, serta panitia khusus HATN.
"Kita sudah menjalankan sumbangan telur di 2 kecamatan selama 6 bulan untuk 300 anak balita stunting. Selanjutnya setelah HATN akan dilanjutkan di 22 kecamatan selama 6 bulan ke depan,” ujar Suyanto.
Ia menjelaskan, Pinsar akan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan target jika ada anak stunting di sekitar peternakan unggas, maka peternak akan membantu menyediakan telur setiap bulannya untuk mengurangi kasus stunting.
“Jadi di sekitar kandang-kandang peternak ini jangan sampai ada anak-anak stunting, dan harapan kami, peran seperti ini bukan hanya di Blitar, tapi juga di daerah lain,” ujarnya.
Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe menyambut baik aksi yang dilakukan peternak Blitar. “Selama kegiatan HATN mulai September hingga acara Puncak 15 Oktober saya lihat anggota Pinsar, ASOHI, PDHI, Dinas peternakan sangat kompak menyukseskan acara HATN. Ini merupakan modal yang besar untuk maju bersama. Saya yakin peran dalam ikut mengatasi stunting akan dijalankan dengan baik oleh teman-teman peternak Blitar,” ujar Ricky.***
Pada rangkaian pameran ILDEX Indonesia, Kamis (21/9), Cheil Jedang Indonesia (CJ Bio) mengadakan seminar mengenai peran enzim dan asam amino yang mampu meningkatkan kualitas pakan, profit, dan produktivitas ternak.
“Tujuan penggunaan enzim adalah untuk mengurangi biaya pakan, memaksimalkan efisiensi pakan, dan meningkatkan fungsi dari probiotik karena akan memberikan makanan untuk bakteri-bakteri yang ada di dalam tubuh ayam,” kata Technical Manager CJ Bio untuk Indonesia, Dr Tiok Bagus Taufani Sanoesi.
GrowinAct™ Xylanase adalah produk enzim xylanase dari CJ Bio. Salah satu fungsi xylanase adalah mengurangi viskositas digesta dalam saluran pencernaan sehingga nutrisi dalam pakan dapat diserap lebih optimal. Xylanase akan memecah xylan menjadi gula sederhana yang dapat dicerna menjadi energi bagi ternak. Selain itu Xylo-oligosaccharida hasil dari pemecahan xylan dapat menjadi prebiotik yang dibutuhkan bakteri baik dalam saluran pencernaan ternak, yang pada akhirnya bakteri ini memproduksi enzim pencernaan lain, terutama NSPase. Sehingga dengan penambahan single xylanase, akan secara tidak langsung dapat meningkatkan pencernaan NSP dalam tubuh.
GrowinAct™ Xylanase telah dikembangkan untuk dapat menahan salah satu antinutrisi yang banyak ditemukan pada biji-bijian, yaitu Xylanase Inhibitor (XIP & TAXI). Xylanase inhibitor ini akan menempel pada active site enzim xylanase, sehingga enzim tjdak dapat menempel pada substrat spesifiknya (xylan). GrowinAct™ Xylanase memiliki protein spesifik yang disebut dengan Extra Loop yang dapat mengikat xylanase inhibitor pada sisi lain enzim xylanase dan membuat active site tetap terbuka dan dapat menempel pada Xylan yang ditargetkan.
Studi dilakukan pada broiler yang pakannya menggunakan jagung dan SBM yang diberikan GrowinAct™ Xylanase. Hasilnya IP dan FCR lebih baik dibandingkan produk kompetitor. Studi pada layer juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan menurunkan feedcost.
GrowinAct™ Phytase adalah produk enzim phytase CJ BIO yang ditujukan untuk mendegradasi asam fitat dan me-release phosphorus, mineral, protein, dan pati yang sebelumnya terikat pada kompleks asam phytat. Sebagian besar (45-82%) kandungan Phosporus (P) pada bahan baku yang berasal dari tumbuhan berbentuk fitat, sehingga penambahan enzyme phytase dapat meningkatkan P tersedia (available phosphorus) dalam pakan. Selain itu mineral lain, protein, serta pati yang dapat dicerna juga semakin meningkat. Studi penggunaan GrowinAct™ Phytase pada broiler menunjukkan hasil peningkatan ADG, penurunan FCR, serta peningkatan P tersedia dalam pakan.
Thermo-stability GrowinAct™ Xylanase dan Phytase menunjukkan ketahanan terhadap temperatur tinggi, termasuk pada proses pelleting. Selain itu, kedua enzyme CJ ini juga stabil pada rentang pH yang luas (pH 2-9) serta tidak terdegradasi oleh enzim pencerna protein, yaitu pepsin. Jadi dapat dikatakan bahwa GrowinAct™ Xylanase dan Phytase memiliki tingkat kestabilan yang tinggi.
“Asam amino merupakan nutrisi yang sangat penting bagi kehidupan ternak. Tidak hanya sebagai fungsinya dalam membentuk protein, namun juga memiliki berbagai manfaat fungsional lainnya. Asam amino juga berfungsi dalam katalisasi reaksi kimia dalam tubuh, mengatur ekspresi gen, sebagai elemen pembentuk utama sel tubuh, serta mengatur sistem imun,” tutur Technical and Marketjng Manager (Asia Pacifjc) CJ BIO, Dr Roxanne Barrion.
“L-Arginine adalah asam amino yang sangat serbaguna (versatile) karena terlibat dalam metabolisme energi, sintesis protein, mengurangi timbunan lemak tubuh, peningkatan reproduksi dan juga meningkatkan aliran darah. Fungsi-fungsi ini sangat penting terutama dalam kondisi stres lingkungan, penyakit, maupun heat stress.”
Arginine sangat terlibat dalam produksi Nitrit Oxide (NO) yang berfungsi untuk pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga meningkatkan aliran darah, aliran nutrisi, sekaligus oksigen yang sangat penting bagi ternak. Dengan supply nutrisi yang baik ke seluruh jaringan tubuh, akan membuat semua nutrisi tersedia pada saat yang bersamaan, sehingga sintesis protein tubuh (daging, tulang, bulu, jaringan, dll) dapat terjadi. Jika semua asam amino tidak tersedia secara bersamaan, maka sintesis protein tidak terjadi dan akan dikeluarkan dari tubuh, sehingga lemak menjadi lebih banyak dan menumpuk di abdomen.
Untuk breeder maupun layer, arginine dapat meningkatkan produksi luteinizing hormone (LH) yang dapat meningkatkan folikel yang pada akhirnya diproduksi menjadi telur yang lebih banyak. Sedangkan untuk pejantan, arginine membantu meningkatkan produksi polyamine yang terlibat dalam produksi spermin dan spermidine, yang berkorelasi dengan kualitas semen dan akan berdampak pada daya tetas telur yang lebih baik.
Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebutuhan arginine pada ayam mencapai 115% dibandingkan lysine dalam pakan pada suhu dan kelembaban yang normal. Namun dalam kondisi heat stress, kebutuhan arginine akan meningkat menjadi 126% terhadap lysine. (ADV)
Peternak unggas free range James Baxter mengatakan layanan perencanaan darurat membantunya bersiap menghadapi wabah flu burung dan menghemat lebih dari £45.000.
Baxter, yang saat ini menjabat sebagai ketua Asosiasi Produsen Telur Free Range Inggris, menjalankan Glenhead Farm di Stranraer, Skotlandia. Dia menggunakan Rencana Kontinjensi Sistem Livetec ketika peternakannya terkena dampak flu burung sehingga dia dapat menyediakan semua dokumen penting yang diperlukan untuk Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan (APHA). Dengan menyiapkan dokumen, APHA dapat melakukan pengujian dengan sangat cepat dan mencegah kerugian lebih lanjut sebesar £45.000 bagi bisnisnya.
Peternakan Baxter memiliki sejumlah besar ayam petelur yang ditempatkan di 12 kandang dan terletak di semenanjung dan di tempat terpencil jauh dari peternakan lain. Pada saat wabah baru-baru ini terjadi pada awal tahun ini, tidak ada Zona Pengawasan atau Zona Perlindungan di dekatnya. Namun meski menerapkan biosekuriti yang ketat dan menjalankan operasi yang sangat ramah lingkungan, dia menduga salah satu kandang ayamnya mungkin terkena dampaknya.
Pada tanggal 26 Januari ia menemukan sekitar 60 ayam mati di dalam kandang dan yang lainnya tampak sakit. Ia menduga mereka tertular flu burung dan segera menghubungi APHA dan dokter hewan. Dia menggunakan Rencana Tanggap Darurat yang telah disiapkan Livetec, yang mencakup semua informasi yang diperlukan untuk mempercepat proses pemberitahuan dugaan penyakit.
Karena semua dokumen telah disiapkan sebelumnya, APHA hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk meninjau informasi dan mendiskusikan langkah selanjutnya, sehingga dokter hewan dapat mengambil sampel dari peternakan.
Setelah sampel dikumpulkan, dikirim ke Weybridge untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini, 70 ekor ayam telah mati. Dokter hewan membenarkan kecurigaan Baxter dan mengatakan dia yakin burung-burung itu terkena flu burung.
Dokter hewan kembali pada tanggal 28 Januari dan menemukan angka kematian telah meningkat dan 512 dari 190.000 ayam telah mati. Baxter membayar biaya untuk 512 ekor ayam tersebut, namun jika dokter hewan terlambat datang, diperkirakan dia harus menanggung biaya 5.000 ekor ayam yang mati.
Baxter tidak hanya mampu menghemat £45.000 dengan bereaksi cepat, Rencana Kontinjensi juga mempercepat proses depopulasi dan memungkinkan dia menerima kompensasi dengan cepat. (Via Poultryworld)
![]() |
Ceva Talk Episode 2 : Membahas Vaksinasi Hatchery |
Rabu 18 Oktober 2023 PT Ceva Animal Health Indonesia kembali menggelar acara talk show melalui live streaming dari aplikasi instagram. Kali ini acara bertema Ceva Talk tersebut membahas mengenai lika - liku vaksinasi di hatchery. Bertindak selaku narasumber yakni Dedi Rahmadi selaku Vaccination Service Manager dan Untung Prayitno Vaccination Service Supervisor Automation.
Dedi Rahmadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa vaksinasi yang dilakukan di hatchery memiliki beberapa keunggulan diantaranya memberikan kekebalan lebih awal di hatchery, kualitas vaksinasi lebih maksimal karena menggunakan produk khusus dan alat–alat modern / otomatis., mengurangi tingkat stress ayam,mengurangi penyebaran penyakit oleh vaksinator yang selalu berpindah dari farm ke farm, serta lebih mudah, lebih praktis, lebih terkontrol dan lebih efisien.
"Vaksin yang bisa diaplikasikan di hatchery diantaranya ND, IBD, Gumboro, dan berbagai penyakit lainnya, dengan teknologi terkini serta sumber daya yang kami miliki vaksinasi menjadi lebih praktis dan efisien karena ayam berumur sehari sudah mendapatkan vaksin yang lengkap," tutur Dedi.
Selain itu Ceva juga memiliki teknologi vaksin in ovo alias aplikasi vaksin pada telur tetas. Vaksinasi in ovo sudah dapat dilakukan sejak telur tetas berusia 18,5 hari. Hal tersebut disampaikan oleh Untung Prayitno. Ia melanjutkan bahwa teknologi yang dibutuhkan levelnya lebih tinggi lagi dimana dibutuhkan semacam perangkat laser yang bekerja layaknya proses candling untuk mendeteksi apakah embrio di dalam telur tetas tersebut hidup atau mati sehingga vaksin yang diberikan dosisnya tidak terbuang alias mubadzir.
"Untuk ini di Indonesia nanti teknologi ini akan kami aplikasikan, sudah ada beberapa Ceva partner yang berminat dengan teknologi ini. Ceva partner juga tidak usah takut terkait dengan keamanan dari teknologi kami karena ini sudah berjalan selama 15 tahun dan yang jelas sangat presisi tanpa dampak negatif bagi embrio," tutur Untung.
Lebih lanjut Dedi dan Untung juga menjabarkan berbagai macam jenis vaksin, alat, dan semua teknologi terkait yang dimiliki Ceva. Dengan berbagai kelebihannya vaksinasi baik di hatchery maupun in ovo dapat diaplikasikan lebih efektif dan efisien.
Selain teknologi dan peralatan, Ceva juga tidak lupa juga dalam aspek sumberdaya manusia. Ceva tentunya juga memiliki tim dengan sumberdaya manusia yang mumpuni. Mereka nantinya siap memantau, dan membantu berjalannya proses vaksinasi sampai benar - benar terlaksana dengan baik. Mereka juga telah dilatih secara khusus dalam melakukan aplikasi vaksinasi baik pada hatchery dan in ovo. Alat yang digunakan juga secara rutin dikalibrasi dan dilakukan proses maintenance, sehingga para customer tidak usah khawatir dengan layanan yang diberikan. (CR)
Meskipun semua supermarket besar berjanji untuk hanya menjual telur dari sistem alternatif (barn, free range, atau organik) pada tahun 2025, sepertiga dari seluruh telur yang diproduksi di Prancis masih berasal dari sistem kandang.
Alasannya sederhana, organisasi sektor industri telur CNPO mengatakan cage egg masih lebih murah dan menarik bagi konsumen yang di Prancis juga dihadapkan pada krisis biaya hidup yang serius.
Dalam 9 bulan pertama tahun ini, Prancis memproduksi 11,5 miliar unit telur, kurang lebih sama dengan periode yang sama tahun 2022, menurut angka dari kantor statistik Agreste dari Departemen Pertanian. Pada bulan September, produksi telur mencapai 1,2 miliar unit. Dari telur-telur tersebut, 0,8 miliar berasal dari apa yang disebut Agreste sebagai sistem alternatif, sedangkan 0,4 miliar berasal dari peternakan unggas yang masih menggunakan kandang. Secara signifikan, dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, penjualan telur organik yang lebih mahal turun sebesar 7% dibandingkan tahun 2022.
“Pada saat krisis dan biaya tinggi, harga lebih penting daripada kesejahteraan hewan,” CNPO mengakui.
“Telur adalah produk anti-krisis dan telur masih merupakan sumber protein hewani termurah yang dijual di supermarket kami,” perwakilan pengecer di dewan CNPO, Franck Darteil, mengatakan. “Semakin banyak konsumen yang memilih lebih sedikit daging atau ikan dan lebih banyak telur. Bagi banyak orang, harga adalah kriteria yang jauh lebih relevan dibandingkan asal usulnya ketika membeli telur.” (Via Poultryworld)
Produsen telur Inggris, St Ewe Free Range Eggs, telah menerima persetujuan kerajaan dengan kunjungan HRH The Princess Royal, yang secara resmi membuka pusat pengemasan baru perusahaan tersebut.
Pusat yang dibangun khusus ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas infrastruktur produksinya, dengan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
Pusat peternakan seluas 50.000 kaki persegi (4.645 meter persegi), yang dibangun dengan dukungan hibah Defra, serta mesin khusus, telah memungkinkan bisnis ini berkembang dari 1 juta telur per minggu menjadi 2-3 juta telur per minggu, dengan ruang untuk pengembangan di masa depan.
Keluarga Tonks melakukan diversifikasi bisnis ke unggas pada tahun 1982 dan mendirikan St Ewe Free Range Eggs pada tahun 2007 ketika mereka mulai mengemas telur ayam mereka sendiri untuk supermarket dengan merek mereka sendiri.
Bex Tonks, CEO St Ewe Free Range Eggs, berkata bahwa dia merasa terhormat HRH Princess Royal secara resmi membuka pusat pengepakan tersebut, “Saya berharap ini menunjukkan bagaimana bisnis keluarga kami di Inggris mendukung peternakan keluarga lainnya di seluruh Inggris. Jika bukan karena dedikasi mereka dalam beternak dan kerja keras seluruh tim kami, St Ewe Free Range Eggs tidak akan seperti sekarang ini.”
Dia menyoroti bahwa peternak Inggris memainkan peran penting dalam memelihara sistem pangan negara, serta memberikan berbagai manfaat lingkungan dan masyarakat pedesaan yang, katanya, tidak hanya terbatas pada sektor peternakan saja. “Mendukung Inggris sangatlah penting, dan kami merasa sangat bangga menjadi bagian dari industri yang luar biasa ini,” kata Tonks. (Via Poultryworld)
Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, ASOHI Jawa Timur menyelenggarakan Program Temu Anggota ASOHI (PROTAS) di Kampung Coklat, Blitar Jawa Timur, Jumat (13/10/2023). Acara diikuti oleh para tenaga lapangan perusahaan obat hewan se Jatim, menghadirkan narasumber pakar farmakologi veteriner FKH UNAIR Prof. M. Lazuardi. Protas mengangkat tema Program Medikasi yang Efektif untuk Menghasilkan Produk Daging Ayam dan Telur Bebas Residu Antibiotik.
Acara Protas juga dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri , Ketua PDHI Cabang Jawa Timur VIII Drh Leo Sudilaksono, Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe serta sejumlah tamu undangan
Ketua ASOHI Jatim drh Suyud Ilyas dalam sambutannya mengatakan, Protas kali ini diselenggarakan di Blitar, karena Blitar merupakan daerah sentra perunggasan Jatim dimana banyak angggota ASOHI berada di wilayah ini. Selain itu, acara Protas ini merupakan rangkaian acara HATN yang acara puncaknya berlangsung di Blitar, Minggu 15 Oktober 2023.
"Acara Program temu Anggota ASOHI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang program Medikasi yang efektif dan bertanggungjawab bagi para tenaga lapangan sebagai ujung tombak dalam mengedukasi para pelaku usaha peternakan dalam rangka pengendalian Antimicroba Resistance (AMR). Acara seperti ini juga berperan untuk meningkatkan keakraban dan kebersamaan bagi para anggota ASOHI dalam rangka Maju Bersama ASOHI Jawa Timur,"ujar Suyud.
Sementara itu Lazuardi, dalam presentasinya menyampaikan perlunya penambahan kompetensi dokter hewan minimal setengah tingkat di bawah kompetensi apoteker atau setara dengan sarjana farmasi atau setidaknya terdapat pendidikan formal brevet setara dengan 40 SKS (hampir sama dengan tingkat magister) dalam rangka menjawab UU Cipta Kerja bidang obat hewan khususnya Pasal.50 UU 41 tahun 2014.
Ia juga menyampaikan bahwa sebagian opini mengenai pengaturan implementasi farmakologi veteriner juga ditulis di majalah Infovet dan telah mendapat respon positif dari berbagai pihak.
Ketua Panitia Pusat HATN Ricky Bangsaratoe menyampaikan apresiasinya kepada ASOHI Jatim yang ikut memeriahkan rangkaian acara HATN. Ricky menyampaikan terima kasih kepada ASOHI Jatim yang sangat aktif ikut terlibat dalam menyukseskan berbagai kegiatan HATN 2023. Sedangkan Kepala Dinas Peternakan Blitar Toha Mashuri dalam sambutannya menekankan perlunya kegiatan edukasi gizi ayam dan telur secara berkesinambungan. "Blitar adalah produsen telur terbesar di Indonesia, mari kita terus berperan meningkatkan manajemen peternakan dan melakukan edukasi agar masyarakat agar konsumsi meningkat," tegas Toha.***
Sebuah studi gabungan antara akademisi dan pemerintah AS akan menghasilkan jagung hibrida komersial baru yang mengandung asam amino metionin tingkat tinggi.
Kemajuan ini dipandang sebagai kabar baik bagi produsen unggas organik yang unggasnya memerlukan formulasi makanan asam amino untuk memastikan pertumbuhan, kesehatan, dan produksi daging dan telur yang optimal.
Metionin adalah salah satu dari 9 asam amino esensial dan satu dari hanya 2 yang mengandung belerang. Ini membantu memulai sintesis protein dan merupakan komponen penting dari banyak jaringan, termasuk tulang, otot, ligamen, organ, kulit dan bulu. Metionin juga mendukung fungsi metabolisme, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh yang penting.
Unggas yang hidup di alam bebas secara alami dapat memperoleh metionin dari memakan cacing dan serangga lainnya, tetapi melengkapi makanan mereka dengan metionin dalam pakan berbahan dasar jagung dipandang perlu untuk memastikan unggas mendapatkan jumlah asam amino yang cukup.
Saat ini, produsen organik di AS harus mencari pengecualian peraturan federal yang mengizinkan penggunaan 2 pon metionin sintetis per ton pakan untuk ayam dan 3 pon per ton untuk kalkun, bebek, dan jenis unggas lainnya. Namun proyek ini, di antara penelitian lainnya, berupaya menemukan alternatif alami yang biaya dan ketersediaannya menjanjikan untuk menggantikan kebutuhan metionin sintetis.
Jagung merupakan bahan utama dalam ransum pakan saat ini, namun hibrida yang ditanam secara komersial hanya mengandung sedikit metionin. Namun para ilmuwan telah menemukan bahwa terdapat sumber variabilitas sifat tersebut dalam koleksi plasma nutfah yang dapat diketahui dengan alat yang tepat.
Paul Scott, ahli genetika tanaman dari Dinas Penelitian Pertanian AS, dan rekannya berupaya menggabungkan penggunaan 2 teknologi pemuliaan tanaman konvensional – induksi haploid ganda dan seleksi berulang – karena varietas tanaman transgenik tidak diperbolehkan dalam produksi organik.
Dengan menggunakan metode ini, dan seperti yang dilaporkan dalam Crop Science, mereka mengembangkan 16 galur jagung inbrida yang kadar metioninnya menyamai, dan dalam satu kasus, melampaui B101, hibrida yang telah terbukti menjadi tolok ukur perbandingan yang berguna karena konsentrasi metioninnya yang tinggi secara alami. (Via Poultryworld)
Dengan Tema Foto: Ayam dan Telur untuk Jantung Dapur Indonesia
Dimana di dalamnya :
Total Hadiah Jutaan Rupiah bagi Photo terbaik.
Juara 1: Uang Tunai Rp. 2.000.000
Juara 2: Uang Tunai Rp. 1.500.000
Juara 3: Uang Tunai Rp. 1.000.000
Juara Favorit (Likes Terbanyak): Rp. 500.000
Dan ada 55 hadiah exclusive lainnya dari sponsor-sponsor kami untuk partisipan dengan foto dan caption yang menarik.
Ayo tampilkan foto dan cerita terbaikmu untuk dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
Metode alternatif untuk mengawetkan bahan reproduksi ayam sedang diuji oleh tim akademisi dari seluruh Eropa.
Tujuan mereka adalah untuk berkontribusi pada pengembangan protokol kriopreservasi yang lebih memadai untuk plasma nutfah jantan dan betina serta menganalisis dan merancang pendekatan alternatif untuk mengoptimalkan strategi bank gen unggas yang fungsional.
Membekukan sperma ayam tanpa merusak motilitasnya sulit dilakukan karena sensitif terhadap pembekuan, yang dapat mengakibatkan rendahnya kesuburan pasca pencairan.
Selain itu, gliserol digunakan sebagai krioprotektan untuk membantu mengawetkan bahan reproduksi ayam selama pembekuan, namun juga dapat mempunyai efek kontrasepsi, artinya dapat mempengaruhi kesuburan sperma, sedangkan pembekuan telur dan embrio ayam saat ini tidak memungkinkan.
Oleh karena itu, sebuah proyek baru bernama Cryochick, yang dipimpin oleh Dr Berenice Bernal-Juarez, bertujuan untuk meningkatkan pengawetan sperma ayam dan bahan reproduksi betina melalui menginduksi pembentukan es lebih awal dan menggunakan protein untuk mencegah pertumbuhan kristal es.
Bank gen ayam yang efektif memerlukan peningkatan kelangsungan hidup pasca pencairan dan fungsi sel sperma dan plasma nutfah betina. Cryochick berupaya mengurangi hilangnya keutuhan fungsional sel sperma dan sel germinal gonad betina terkait dengan pembentukan es dan mencari protokol kriopreservasi yang memadai yang menghasilkan kesuburan pasca pencairan yang memadai.
Berbasis di Wageningen University and Research, Cyrochick telah bermitra dengan Pusat Nasional untuk Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian Gen Hongaria, Institut Roslin yang berbasis di Skotlandia, dengan dukungan kolaboratif dari Cobb Europe dan Universitas Teknologi Eindhoven.
Hasil awal dari proyek selama 2 tahun ini menunjukkan bahwa sperma ayam dapat disimpan pada suhu -10C (saat es belum terbentuk) tanpa merusak kelangsungan hidup, motilitas, dan integritas DNA mereka. Tahap penelitian selanjutnya akan fokus mempelajari efek pembentukan es dini dan protein yang mencegah pertumbuhan kristal es. (Via Poultryworld)
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, meluncurkan Program Pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Penggerak dalam Peningkatan Kesadaran Zoonosis pada Jenjang Pendidikan Tingkat Dasar di wilayah Provinsi Jawa Barat pada acara puncak perayaan Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) di Bandung Sabtu (7/10).
Sesuai dengan semangat kampanye global WRD 2023 yang bertemakan, ‘All for 1, One Health for All’, kolaborasi multisektor ini mengambil pendekatan baru yang inovatifdengan memperkenalkan pendidikan zoonosis kepada siswa SD dan SMP melalui Kurikulum Merdeka Belajar.
Rabies merupakan salah satu dari enam penyakit zoonotik prioritas lintas sektor di Indonesia. Rabies adalah penyakit zoonotik pertama yang dikampanyekan sebagai model untuk memulai program ini, mengingat Jawa Barat masih dalam proses pembebasan rabies, khususnya Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi yang masih endemis terhadap penyakit berbahaya ini.
Oleh karena itu, pendidikan sejak usia dini sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam respons rabies. Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan rabies yang lebih luas dengan melibatkan masyarakat dalam sektor pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi risiko rabies, terutama di kalangan anak-anak.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian bersama Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama sebagai bentuk dimulainya pelaksanaan program tersebut.
“Rabies memerlukan program pengendalian lintas sektor yang terpadu berdasarkan prinsip One Health. Kesadaran terhadap masyarakat berisiko tinggi, dalam hal ini anak-anak, sangat diperlukan, mengingat 40% korban rabies adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun,” kata Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementerian Pertanian.
Mohammad Hartono, sebagai Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menyambut baik adanya program ini, dan menyatakan bahwa kurikulum ini, nantinya perlu disampaikan kepada seluruh sekolah, tidak terbatas hanya di Sekolah Penggerak saja.
“Program ini merupakan bentuk kerja sama multisektoral yang strategis dan inovatif di Sekolah Penggerak Provinsi Jawa Barat untuk mengendalikan zoonosis dan memperkuat ketahanan kesehatan melalui pendidikan,” kata Hartono.
“Memasukkan zoonosis ke dalam Kurikulum Merdeka Belajar pada pendidikan tingkat SD dan SMP merupakan kolaborasi multisektoral yang strategis untuk menciptakan generasi yang sadar akan zoonosis yang mengancam kesehatan masyarakat dan bersedia mengambil bagian dalam pencegahan dan pengendalian rabies atau zoonosis lain yang mungkin muncul di Indonesia kedepannya," kata Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste.
FAO percaya bahwa program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam membantu mencapai rencana strategis global untuk menghilangkan kematian manusia akibat rabies yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030, sehingga menciptakan Indonesia bebas rabies.
Sebagai bagian dari kegiatan komunikasi risiko rabies dan keterlibatan masyarakat, FAO Indonesia sebelumnya memfasilitasi webinar online tentang pencegahan rabies bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, yang secara eksklusif menyasar para guru dan staf kependidikan Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai ancaman rabies dan tindakan yang tepat dalam merespon penyakit tersebut. Setelah itu, materi informasi, edukasi, dan komunikasi dibagikan ke seluruh Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Barat sebagai alat bantu ajar untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang rabies. (INF)
Seminar “Protein For A Healthier Life” dalam rangkaian kegiatan HATN 2023 yang digelar secara daring dan luring di Gedung TP PKK Bitar. (Foto: Dok. Infovet) |
Para peternak unggas di Rusia harus menanggung kenaikan biaya untuk memastikan keamanan hewan dan melindungi kapasitas produksi mereka dari penyakit flu burung, karena epidemi ini diperkirakan akan semakin meningkat, menurut laporan Forbes cabang Rusia.
“Sayangnya, kami tidak memperkirakan situasi seputar flu burung akan baik pada tahun ini. Di Rusia, kondisinya akan serupa dengan apa yang kita lihat pada tahun 2022 atau bahkan lebih buruk lagi,” kata Sergey Yakovlev, pakar kedokteran hewan senior di serikat peternakan unggas Rusia Rosptitsesouz.
Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyarankan semua negara mempertimbangkan vaksinasi massal ayam pedaging terhadap flu burung. Masalah ini telah lama dibahas di Rusia, dan sekelompok peternak bahkan meminta pihak berwenang menerapkan tindakan ini untuk melindungi industri. Namun pelaku pasar lainnya berpendapat bahwa hal ini dapat membahayakan ekspor daging broiler Rusia. (Via Poultryworld)
Harga daging broiler Rusia tetap pada level tertinggi setelah harga melonjak 15-20% pada bulan Mei, yang oleh para analis lokal dikaitkan dengan wabah flu burung di negara tersebut.
Sejak awal tahun 2023, pengawas hewan Rusia Rosselhoznadzor mencatat 45 wabah flu burung yang sangat patogen, 7 di antaranya terjadi pada unggas peternakan. Tahun ini, virus tersebut ditemukan di 24 provinsi di Rusia, sedangkan pada bulan Mei, yang merupakan bulan terburuk dalam hal penyebaran flu burung di negara tersebut pada tahun ini, terdapat 14 provinsi yang terkena dampaknya.
Pada tanggal 20 Mei, wabah dilaporkan di peternakan unggas Romanoskaya di oblast Yaroslavl, memaksa otoritas kedokteran hewan untuk memusnahkan 800.000 ayam broiler.
Selama 3 tahun terakhir, industri unggas Rusia menderita kerugian langsung akibat flu burung hampir 4,5 miliar rubel (US$45 juta), menurut perkiraan Kementerian Pertanian Rusia baru-baru ini. (Via Poultryworld)
Ceva Santé Animale mendaftarkan vaksin Salmonella live attenuated di Eropa. Cevac Salmovac untuk ayam petelur dan ayam ras digunakan untuk imunisasi aktif ayam untuk mengurangi kolonisasi, persistensi dan invasi saluran usus dan organ dalam oleh Salmonella Enteritidis dan Salmonella Typhimurium.
Uni Eropa dan Inggris memberikan klaim terbaru kepada Ceva mengenai metode diferensiasi strain vaksin Salmovac salmonella dari strain Salmonella Enteritidis di lapangan pada tanggal 6 Agustus 2023. 3 metode ini sekarang tersedia untuk laboratorium diagnostik: Ceva S-Check, kit Ceva yang terdiri dari dari 2 botol media kultur. Media kromogenik, seperti metode ASAPTM Biomérieux dan PCR. Laboratorium diagnostik yang menjalankan analisis pengendalian Salmonella dari peternakan unggas di Uni Eropa dan Inggris kini memiliki 3 metode berbeda sesuai dengan fasilitas laboratorium mereka (kultur atau biologi molekuler). Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan jawaban cepat dan andal tentang strain Salmonella yang diisolasi dari peternakan yang divaksinasi dengan Salmovac.
Pengendalian zoonosis adalah salah satu prioritas Eropa. Zoonosis yang berasal dari makanan seperti Salmonella dan khususnya Salmonella Enteritidis dan Salmonella Typhimurium adalah bagian dari program pengendalian resmi yang diterapkan di peternakan unggas selama beberapa tahun. Tindakan biosekuriti, pembersihan & disinfeksi serta vaksinasi adalah tindakan utama yang harus diterapkan untuk mengurangi penularan 2 patogen ini ke manusia melalui daging dan telur unggas. (Via Poultryworld)