Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENGAKALI AIR MINUM DAN VENTILASI

Saluran distribusi air minum harus sering dibersihkan, jangan sampai tumbuh lumut untuk dapat menjaga kualitas air. (Foto: Istimewa)

Air minum merupakan salah satu komponen penting yang harus ada dan merupakan bagian dari aspek penting dalam manajemen pemeliharaan ayam yang patut mendapatkan perhatian. Air sangat dibutuhkan oleh ayam untuk menunjang kehidupan dan produktivitasnya, karena hampir 80% unsur yang terdapat dalam tubuh ayam terdiri atas air. Air minum yang baik juga harus memenuhi syarat dari segi kualitas, karena bila kualitasnya kurang baik secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan ternak.

Pada hampir sebagian besar lokasi peternakan ayam di Indonesia, sumber airnya dilaporkan mengalami masalah karena adanya pencemaran kuman patogen dan logam berat. Bahkan pada beberapa daerah dikeluhkan para peternak bahwa sumber air yang mereka dapatkan, derajat keasamannya (pH) sangat rendah (cenderung asam) dan ada juga yang terlalu tinggi (cenderung alkalis). Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan peternak, kebanyakan sumber air yang ada di lokasi peternakannya tercemar E. coli.

Aspek Penting Air Minum untuk Ayam
Air mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan program vaksinasi dan pemberian obat-obatan. Baik vaksinasi maupun pengobatan, dalam pemberiannya mengunakan air sebagai media untuk bisa membawanya masuk ke dalam tubuh ayam. Sehingga ada tiga aspek penting yang dipersyaratkan untuk air yang layak diberikan pada ayam guna mendukung pertumbuhan, kesehatan dan produktivitasnya, yaitu:

1. Air yang kualitasnya baik haruslah bebas dari pencemaran logam berat (seperti Fe, Zn, Mn, Pb). Karena kandungan logam berat yang cukup tinggi dalam sumber air minum untuk ayam, akan berpengaruh bagi kesehatan dan mempengaruhi kelarutan dan kualitas dari obat atau vitamin yang diberikan melalui air. Begitu pula halnya dengan vaksin yang diberikan lewat air minum, potensinya menjadi turun. Untuk air dengan kandungan logam berat tidak lebih tinggi dari standar maksimal yang diperbolehkan ada dalam air minum untuk ayam dan bila terpaksa harus digunakan untuk melarutkan vaksin yang pemberiannya lewat air minum, disarankan dengan pemberian skim milk untuk membantu menetralisir logam berat yang ada dan menstabilkan virus vaksin yang dilarutkan pada air minum tersebut.

2. Air juga harus bebas dari pencemaran kuman patogen. Pencemaran kuman patogen yang tinggi dalam air minum dapat berdampak pada terjadinya infeksi atau sering terjadi kasus infeksi berulang oleh kuman penyakit seperti Colibacillosis pada ayam. Walaupun secara rutin sudah dilakukan pengobatan maupun pencegahan dengan antibiotika. Air dengan tingkat pencemaran kuman patogen yang tinggi, akan mempengaruhi potensi obat terutama antibiotika yang pemberiannya melalui air minum. Potensi obat yang dicampurkan ke dalam air yang tercemar menjadi berkurang kemampuannya untuk membunuh bibit penyakit yang ada dalam tubuh ayam, karena sudah terlebih dahulu digunakan untuk membunuh kuman penyakit yang mencemari air yang digunakan.

3. pH atau tingkat keasaman air minum yang baik berkisar antara 6,5-7,2. Jika pH air lebih rendah atau lebih tinggi dari kisaran normalnya, dapat mempengaruhi daya konsumsi minum dari ayam. Sehingga dengan berkurangnya konsumsi minum, akan berpengaruh pada pertumbuhan dan produktivitas ayam tersebut. pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga berpengaruh pada proses kelarutan obat atau berpengaruh pada potensi virus vaksin yang pemberiannya lewat air minum. Berkaitan dengan kelarutan obat, terutama obat-obatan yang berasal dari golongan Quinolon, seperti Enrofloxacine, Norfloxacine dan golongan Quinolon lainnya, akan sulit larut dengan homogen pada air dengan tingkat pH rendah maupun tinggi.

Selain air minum, ventilasi udara juga mempunyai peranan penting dalam mencapai produktivitas ayam yang optimal. Ventilasi udara berfungsi membuang kelebihan suhu udara, membuang kelebihan kelembapan, meminimalkan debu kandang, membatasi terbentuknya gas berbahaya seperti amonia, CO2 dan H2S. Tipe kandang mempengaruhi kualitas ventilasi. Tipe kandang yang terbaik adalah… (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2020)

Drh Yuni
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021 8300300

PENGEMBANGAN AYAM AFRIKA SUB SAHARA YANG TAHAN PENYAKIT, LEBIH TANGGUH DAN PRODUKTIF

Para ilmuwan telah mengidentifikasi gen yang dapat dikaitkan dengan resistensi terhadap penyakit unggas yang dapat meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan ketahanan ayam di Afrika sub Sahara.

Temuan itu dapat membantu membatasi kejadian penyakit IBD, Marek, fowl typhoid, dan infeksi parasit seperti Eimeria.

Studi menunjukkan gen yang terkait dengan sifat-sifat penting, seperti produktivitas dan ketahanan penyakit, serupa pada dua populasi ayam dari lingkungan yang berbeda di Ethiopia.

Ini adalah pertama kalinya para peneliti secara kolektif mempelajari data genetik dari ayam Afrika yang diketahui berbeda secara genetik meskipun berasal dari spesies yang sama.

Para ilmuwan menganalisis lebih dari 700 ayam dari desa-desa di dua wilayah berbeda di Ethiopia. Beberapa berasal dari dataran tinggi, daerah lembab, sementara yang lain berasal dari dataran rendah, wilayah gersang.

Mereka mempelajari seluruh susunan genetik ayam untuk mencari variasi umum yang terkait dengan sifat tertentu.

Para ilmuwan menyimpulkan dengan keberhasilan penelitian, kumpulan data genetik yang lebih besar dapat digunakan untuk penelitian guna mempercepat seleksi genom.

Studi yang dipublikasikan di Frontiers in Genetics ini, melibatkan para ilmuwan dari Center for Tropical Livestock Genetics and Health partner the Roslin Institute, SRUC dan International Livestock Research Institute, dan didanai oleh UK Research and Innovation's Biotechnology and Biological Sciences Research Council, pemerintah Skotlandia dan CTLGH. (Sumber thepoultrysite.com)


8 KELAS FEED ADDITIVE

Feed additive adalah bahan pakan non nutrien yang ditambahkan dalam campuran pakan (ransum) untuk tujuan tertentu. Setiap feed additive memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda dalam meningkatkan kinerja ternak. Berikut ini beberapa feed additive yang disering ditambahkan dalam ransum, dengan tujuan meningkatkan kinerja pertumbuhan.

Antibiotik

Mekanisme kerjanya adalah dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri di organ usus halus. Harapannya makronutrien dapat tercerna dan terabsorbsi secara optimal.

Probiotik

Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menambah jumlah mikroba yang bermanfaat yang kemudian dapat mengurangi mikroba yang merugikan sehingga dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan.

Prebiotik

Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menyediakan substrat atau ‘makanan’ bagi mikroba yang baik. Agar mikroba yang bermanfaat dapat tumbuh dengan maksimal dan menghambat bakteri negatif.

Fitobiotik

Mekanisme kerjanya dengan cara mematikan mikroba patogen, meningkatkan sekresi enzim pencernaan, memperlancar aliran darah, mengurangi kadar glukosa darah, memperbaiki keadaan organ dalam, memperbaik fungsi organ dan saluran pencernaan, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kualitas produk pencernaan dan fungsi khusus lain.

Enzim

Mekanisme kerjanya dengan cara menambah atau melengkapi jumlah enzim dalam saluran pencernaan yang tujuannya melengkapi nutrien pakan.

Asam Organik

Mekanisme kerjanya dengan cara menurunkan pH saluran pencernaan dengan harapan mikroba patogen tidak tahan karena sensitif terhadap perubahan pH, dan menyebakan mikroba patogen tidak bisa tumbuh dan berkembang biak bahkan mati.

Zat Warna/Aroma

Ditujukan untuk meningkatkan palatabilitas dan konsumsi pakan.

Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang mencegah ketengikan (rancidity) oksidatif dari lemak tak jenuh. Ketengikan tersebut penting untuk dicegah karena dapat merusak vitamin A, D, E, dan beberapa vitamin B kompleks. Semua bahan pakan akan mengalami kerusakan, terlebih bahan pakan yang kaya lemak. Bahan pakan yang kaya lemak ini akan mengalami auto oksidasi dan segera mengalami proses ketengikan. Untuk mencegah oksidasi bahan pakan, maka secara rutin mestinya antioksidan diberikan dalam bahan pakan ternak.

(Sumber: Prof Dr Ir Zuprizal, Perkembangan Pakan Unggas (Ayam) di Indonesia dan Teknologi Feed Additive)

8 KLASIFIKASI BAHAN PAKAN

Hijauan kering dan jerami kering

Berbagai hijauan pakan yang sengaja dipanen dan dikeringkan serta berbagai jerami kering yang sengaja dipanen dan dirawat. Contoh hay rumput gajah, hay rumput raja, hay daun jagung.

Hijauan segar

Berbagai hijauan pakan dan tanaman biji-bijian yang khusus dipanen dan diberikan pada ternak dalam keadaan segar. Contoh rumput gajah, rumput raja.

Silase

Berbagai hijauan pakan yang telah dipotong-potong dan mengalami fermentasi terkontrol, tidak termasuk silase ikan, butiran sebangsa padi, biji sebangsa legume, dan umbi-umbian. Contoh silase hijauan jagung.

Hijauan kering, jerami kering, hijauan segar, dan silase adalah bahan pakan untuk ruminansia.

Sumber energi

Berbagai bahan pakan yang memiliki kandungan energi yang tinggi. Contoh jagung, dedak, bekatul, pollard.

Sumber protein

Berbagai bahan pakan yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Contoh tepung ikan, soya bean meal, kedelai, meat bone meal.

Sumber mineral

Berbagai bahan pakan yang memiliki kandungan mineral yang tinggi. Contoh garam dapur, tepung tulang, tepung batu kapur.

Sumber vitamin

Berbagai bahan pakan yang memiliki kandungan vitamin dan preparat vitamin yang tinggi. Contoh minyak ikan, tablet vitamin B kompleks.

Aditif pakan

Berbagai bahan pakan yang tidak berfungsi sebagai sumber nutrien atau non nutrien. Ditambahkan dalam bahan pakan dengan tujuan tertentu seperti meningkatkan palatabilitas dan lainnya. Yaitu antibiotik, prebiotik, fitobiotik, enzim, asam organik, hormon, zat warna, dll.

(Sumber: Prof Dr Ir Zuprizal, Perkembangan Pakan Unggas (Ayam) di Indonesia dan Teknologi Feed Additive)

EKSPOR PREMIX VITAMIN MILIK AGRINUSA MELUNCUR KE INDIA

Mentan Syahrul (kanan) saat akan melepas keberangkatan ekspor milik PT Agrinusa Jaya Sentosa ke India. (Foto: Humas Kementan)

Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor perdana premix vitamin dan mineral ke India dari produksi PT Agrinusa Jaya Santosa yang merupakan anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Total premix yang diekspor sebanyak 27 ton senilai USD 213.000 atau sekitar Rp 3 miliar dari total produk yang akan diekspor senilai USD 1 juta atau Rp 15 miliar.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam sambutan di acara pelepasan ekspor mengaku bahagia atas capaian ini. Ia mengapresiasi kinerja perusahaan yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekspor komoditas pertanian.

“Atas terealisasinya ekspor ini berarti semua yang telah diupayakan oleh pihak perusahaan telah membuahkan hasil yang baik dan kami mengapresiasi karena telah memproduksi produk yang dapat diterima negara tujuan,” ujar Mentan Syahrul, pada saat pelepasan ekspor Rabu (21/10/2020).

Melalui keterangan tertulisnya, ia menjelaskan bahwa salah satu target Kementan saat ini adalah peningkatan ekspor komoditas pertanian. Hal ini dilakukan melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS), yang mengusung tema “Maju, Mandiri dan Modern”.

Harapannya, GRATIEKS ini bisa membuka peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan, baik skala besar, menengah bahkan mikro dan para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Program GRATIEKS juga ditargetkan bisa meningkatkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada 2024 mendatang naik 300% menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan.

“Untuk itu, mari kita pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pelaku usaha bersama-sama meningkatkan ekspor dengan mencari negara tujuan baru dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain,” imbuhnya.

Ia juga berharap dengan terbukanya akses pasar internasional ini, PT Agrinusa Jaya Santosa bisa terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk siap ekspor, sehingga produk peternakan Indonesia lebih mampu bersaing di perdagangan internasional dan dapat memberi motivasi bagi para pelaku usaha lainnya.

Sementara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah, yang juga hadir dalam acara pelepasan ekspor menjelaskan, bahwa sediaan premix merupakan sediaan obat hewan yang dalam produksinya harus menerapkan Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB). 

Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan pembinaan agar para pelaku usaha produsen obat hewan dapat memiliki sertifikat CPOHB guna menjamin kualitas produk obat hewan yang baik dan konsisten. Dengan demikian, harapannya produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional.

“PT Agrinusa Jaya Santosa ini merupakan salah satu produsen obat hewan di Indonesia yang telah memiliki sertifikat CPOHB, jadi kualitasnya tidak diragukan,” kata Nasrullah.

Ia juga menambahkan, komoditas peternakan Indonesia hingga saat ini memang sudah mampu menembus pasar internasional. Komoditas peternakan tersebut seperti daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering.

“Total negara tujuan ekspor produk peternakan dan kesehatan hewan sampai saat ini telah mencapai ke 97 negara,” ungkapnya.

Di sisi lain, Nasrullah mengapresiasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang telah berupaya merealisasikan ekspor produk olahan ayam, karkas ayam, susu, Hatching Eggs, DOC, vaksin  hingga premix. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan pada 2020 periode bulan Januari sampai September meningkat.

Dari angka sementara yang tercatat kinerja ekspor komoditas peternakan mencapai 235.728 ton dengan nilai USD 632.085.614 atau setara Rp 9,48 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 (YoY), dimana volume 199.135 ton dengan nilai setara Rp 7,05 triliun.

“Artinya ada peningkatan volume ekspor sebesar 18,38% dan nilai ekspor meningkat sebesar 34,32%. Saya berharap PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerja ekspornya di pasar internasional,” harapnya.

Managing Director Strategic Business Unit Animal Health and Livestoxk Equipment JAPFA, Teguh Prajitno, memastikan produk yang diekspor telah melewati serangkaian proses sesuai standar internasional. 

Ia menyebut, rangkaian pelepasan ekspor ini juga dilengkapi dengan penyerahan Health Certificate Sanitary (HC) dari Balai Besar Karantina Pertanian dan Veterinary Health Certificate dari Ditjen PKH. Penerbitan sertifikat ini tentunya melalui proses yang telah terstandarisasi, dimulai dari tahapan penilaian sarana produksi, pengambilan sampel hingga pengujian sampel tersebut. 

“Maka saya katakan pelepasan ekspor perdana ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai bentuk pecapaian yang baik dalam pengakuan standar kualitas dan mutu produk Agrinusa,” tutur Teguh.

Peranan premix sendiri di dunia peternakan cukup penting. Premix dikenal sebagai bahan tambahan untuk dicampurkan ke dalam pakan unggas guna meningkatkan kandungan nutrisinya. 

Di dalamnya terdapat kandungan asam amino, vitamin dan mineral. Saat ini premix yang akan diekspor PT Agrinusa Jaya adalah premix vitamin dengan merek dagang Agrimix Bro dan Agrimix. (INF)

BAGAIMANA MEMERANGI HEAT STRESS

Heat stress merupakan masalah serius karena ayam tidak dapat berkeringat dan hanya dapat membuang kelebihan panas dengan cara menguapkan kelembapan selama pernapasan. Dengan kata lain, ayam memiliki sistem pendingin yang sangat terbatas.

7 tindakan untuk memerangi heat stress:

  1. Sirkulasi udara di sekitar unggas untuk mendapatkan lebih banyak oksigen dan pendinginan, minimal 4m3 per kg bobot hidup dan minimal 1 m/s kecepatan udara.
  2. Air minum yang mudah diakses untuk mengkompensasi hilangnya kelembaban, air segar dan dingin terus-menerus.
  3. Pendinginan untuk menurunkan suhu.
  4. Sesuaikan jadwal atau komposisi pakan, kurangi produksi panas metabolik dengan mengganti beberapa karbohidrat dengan lemak dan crude protein dengan protein yang mudah dicerna.
  5. Vitamin C ekstra untuk mendorong pengurangan hormon stres, 300 gram/1000 liter air.
  6. Elektrolit ekstra untuk melawan pengasaman tubuh, tambahkan hingga 0,3 persen KCI ke air minum.
  7. Kurangi kepadatan untuk mengurangi produksi panas secara keseluruhan di dalam kandang, maksimal 36 kg bobot hidup per m2. (Sumber poultryworld.net)

PELAYANAN MEDIS DOKTER HEWAN VIA DARING, MEMANG BISA?

Webinar ini merupakan rangkaian acara menuju Indo Vet 2021

Wabah Covid-19 nyatanya juga berimbas kepada bisnis pelayanan kesehatan hewan. Hal tersebut disampaikan oleh Drh Muhammad Munawaroh dalam webinar  dengan tema “Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pelayanan Kesehatan Hewan” (19/10) yang lalu.

Dalam webinar yang dihelat via daring tersebut, Munawaroh juga menjabarkan data survey yang dilakukan oleh PB PDHI kepada dokter hewan praktisi di Indonesia. Sebanyak 300 dokter hewan praktisi hewan kecil yang disurvey mengakui bahwa bisninya terdampak oleh wabah covid-19.

"Mereka mengalami penurunan kunjungan oleh kliennya, bahkan ada yang sampai 75%. Selama pandemi 64%  dokter hewan praktisi hewan kecil melakukan konsultasi online melalui daring atau media sosial," tutur Munawaroh.

Hal tersebut juga diamini oleh Drh Ni Made Restriatri praktisi hewan kecil sekaligus pemilik Bali Vet Clinic. Menurutnya semenjak pandemi Covid-19 dirinya terus memutar otak agar bisnisnya bisa terus survive ditengah cekaman pandemi.

"Kami memang tidak tutup 100%, kami memberlakukan PSBB, konsultasi via daring, dan tentu saja jika hendak berkunjung pemilik hewan diwajibkan untuk membuat appointment terlebih dahulu via telepon," tukasnya.

Sementara itu Dr Shane Ryan selaku mantan Ketua Umum Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Seluruh Dunia (WSAVA) yang juga menjadi pemateri mengatakan bahwa sah - sah saja melakukan konsultasi memanfaatkan media sosial dan daring.

"Hal ini juga sudah kami lakukan sejak Covid-19 belum merebak, tetapi makin marak ketika pandemi berlangsung, dan memang kita tidak boleh mengesampingkan sisi keselamatan baik untuk klien dan kita sendiri," tukas Shane.

Kedepannya PB PDHI sedang membangun jejaring media sosial agar klien dapat melakukan konsultasi secara daring kepada dokter hewan apabila hewan peliharaannya mengalami hal yang tidak normal atau gejala sakit.

"Saat ini kami sudah ada aplikasi HaloVet, dari situ bisa dimanfaatkan apabila klien hendak bertanya dan konsultasi. Mereka juga bisa memilih dengan dokter siapa konsultasinya, dan bila hewan masih sakit maka akan langsung ditunjukkan lokasi terdekat praktik dokter hewan agar dapat membawanya," tutur Munawaroh.

Namun begitu Munawaroh mengakui bahwa pelayanan via daring yang dilakukan hanya sekedar konsultasi dan pertolongan pertama.

"Kita enggak bisa memberi diagnosis secara online, tetap nantinya kalau si hewan masih sakit akan kita arahkan agar menemui dokter hewan. Mendiagnosis itu harus melihat dan mengetahui langsung kondisi si hewan, kita ini dokter hewan, bukan dokter hewan. Jadi tetap punya kode etik, salah satunya itu," pungkasnya.

Webinar tadi merupakan rangkaian acara Indo Vet yang akan diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama yang akan dilangsungkan pada tahun 2021. Indo Vet merupakan pameran yang akan memamerkan perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, peralatan, dan semua terkait aspek kedokteran hewan di Indonesia. Nantinya Indo Vet juga akan dihelat berbarengan dengan pameran sejenis yaitu Indo Livestock, Indo Beef, Indo Dairy, Indo Agritech, dan Indo Fisheries. (CR)


MENGAKALI SISTEM VENTILASI

Kepadatan kandang penting diperhatikan. (Foto: Istimewa)

Udara merupakan salah satu elemen alam yang turut berpengaruh dalam budi daya unggas. Tatkala sirkulasi udara di dalam kandang baik, maka ayam akan mencapai tingkat kenyamanan dan sebaliknya. Lalu bagaimanakah sebaiknya mengatur ventilasi udara di kandang?

Mahluk hidup butuh bernapas agar tetap hidup, termasuk ayam. Wajib hukumnya dalam suatu kandang memiliki sirkulasi udara yang mumpuni dalam menunjang daya hidup dan performa penghuninya. Oleh karenanya butuh trik tertentu agar tercipta sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, apalagi di Indonesia mayoritas kandang ayam broiler berupa open house system atau kandang terbuka.

Pahami Konstruksi Kandang
Mayoritas peternak Indonesia menganut “mazhab” kandang tipe open house, baik tipe kandang postal maupun tipe panggung. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan, namun konstruksi kandang juga harus disesuaikan dengan keadaan lokasi dan modal yang dimiliki.

Prinsip pembuatan kandang adalah kuat/kokoh, murah dan dapat memberikan kenyamanan bagi ayam. Kekuatan kandang harus diperhitungkan dalam pembuatannya karena berkenaan dengan keselamatan ayam dan pekerja kandang. Oleh karena itu pembuatan konstruksi kandang tidak boleh sembrono.

Kandang harus kuat terhadap terpaan angin dan mampu menahan beban ayam. Untuk itu, perlu diperhatikan konstruksinya agar kokoh dan tidak mudah ambruk. Disamping kuat, pembangunan kadang diusahakan murah, tetapi bukan murahan. Artinya, membangun kandang hendaknya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan tanpa mengurangi kekuatan kandang.

Menurut Technical Support PT Mensana Aneka Satwa, Arief Hidayat, yang juga praktisi perunggasan senior, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal ayam harus memenuhi beberapa macam syarat.

“Kandang itu rumah bagi ayam, jadi jika kita membangun rumah asal-asalan, lalu penghuninya tidak nyaman, maka kualitas hidupnya juga enggak nyaman toh? Maka dari itu harus diperhatikan cara membuatnya,” tutur Arief kepada Infovet.

Dalam suatu konstruksi kandang ayam, lanjut Arief, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:… (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2020) (CR)

INDUSTRI UNGGAS POLANDIA SIAP UNTUK TUMBUH KEMBALI

Industri unggas Polandia sedang memulihkan diri setelah 6 bulan terpuruk. Awalnya, ekspornya dilanda epidemi AI, dan beberapa bulan kemudian pandemi Covid-19 menimbulkan lebih banyak kerusakan. Sekarang industri unggas Polandia siap untuk mendapatkan kembali posisinya di pasar unggas global dan bahkan berencana untuk berekspansi ke Afrika dan Asia. Namun, beberapa tantangan tetap ada.

Produsen unggas Polandia mengakhiri tahun 2019 dengan sangat baik, tetapi awal tahun 2020 datang dengan kemunduran besar. Wabah flu burung pertama di Polandia secara resmi dikonfirmasi pada 2 Januari 2020. Sejak itu, telah terjadi 34 wabah baru di peternakan. Wabah terakhir dikonfirmasi pada akhir Maret.

Penutupan pasar non-UE yang menguntungkan, seperti China dan Afrika Selatan, merupakan pukulan terbesar bagi produsen daging unggas dan produk unggas Polandia. Setelah musim panas, dapat dinyatakan bahwa Polandia bebas dari AI. Sesuai dengan ketentuan internasional, negara itu dapat memulai kembali ekspor 3 bulan setelah wabah terakhir berhasil ditekan.

Ini menciptakan landasan yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut industri unggas di Polandia. Kembali ke pasar yang sebelumnya hilang dan diversifikasi lebih lanjut dari penjualan produk unggas. (Sumber poultryworld.net)

BINCANG PETERNAKAN: MENJADI JURNALIS MUDA PETERNAKAN

Bincang Peternakan: Menjadi Jurnalis Muda Peternakan yang diselenggarakan pada Minggu (18/10/2020). (Foto: Istimewa)

Menjadi Jurnalis Muda Peternakan memberikan kesempatan bagi generasi muda peternakan yang tertarik untuk berkembang dalam bidang jurnalistik untuk mengetahui, memahami dan mendalami prinsip kerja, seluk-beluk dan etika jurnalisme di era digital ini.

Dengan menjadi jurnalis muda peternakan, akan dapat menguasai prinsip dasar jurnalistik kekinian, mengikuti tren jurnalistik saat ini. Peternakan sebagai salah satu sektor penting penggerak perokonomian rakyat di pedesaan, sangat penting untuk dipublikasikan dan diinformasikan ke masyarakat secara benar dan akurat. 

Jurnalisme peternakan yang positif akan dapat memberikan informasi yang utuh ke masyarakat luas tentang apa itu peternakan, bagaimana industri ini mampu mendukung pergerakan ekonomi lokal, serta bagaimana peternakan yang baik mampu menyediakan sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Hal itu mengemuka dalam “Bincang Peternakan: Menjadi Jurnalis Muda Peternakan” yang diselenggarakan dalam rangka menyongsong Musyawarah Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) XVI. Acara berlangsung pada Minggu (18/10/2020) melalui aplikasi daring bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran dan Indonesia Livestock Alliance (ILA).

Tampak hadir sebagai narasumber dalam bincang peternakan tersebut, yakni Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Infovet Bambang Suharno yang membawakan materi “Jurnalisme Peternakan: Prinsip dan Etikanya”, kemudian Pemred Majalah Agrina Windi Listianingsih yang mengusung tema “Manfaat Keterampilan Menulis bagi Pengembangan Karier di Masa Depan”, lalu ada Pemred Majalah Poultry Indonesia Farid Dimyati yang mengangkat tema “Kiat Menulis Sains Populer Peternakan”, serta Pemred Majalah Trobos Livestock Yopi Safari yang menyampaikan materi “Kiat Menembus Pemuatan Artikel di Media Massa”.

Bambang memaparkan, terdapat empat peran penting jurnalisme peternakan, yakni Pertama sebagai sumber informasi, berita kegiatan pelaku usaha, stakeholder peternakan, asosiasi/organisasi profesi, mempopulerkan tokoh. Kedua sebagai sarana edukasi, pengetahuan teknis dan sosial ekonomi peternakan.

Ketiga sebagai sarana motivasi, mendorong masyarakat untuk sukses dalam dunia peternakan (profil tokoh sukses, artikel lainnya). Keempat sebagai opini, yakni ikut mengkritisi kebijakan pemerintah, sikap asosiasi dan sejenisnya.

Melalui kegiatan ini, para peserta dapat menjadi jurnalis muda di bidang peternakan yang tidak hanya mengerti dan memahami tentang dunia peternakan dan seluk-beluknya, namun juga mengetahui prinsip-prinsip jurnalistik yang benar, sehingga ke depan dapat mempublikasikan suatu kegiatan peternakan secara benar, fair dan bertanggung jawab. (IN)

RAYAKAN HPS KE-40, ILC BAHAS PROTEIN HEWANI YANG AMAN, HALAL DAN BERGIZI

ILC ke-12 bahas protein hewani yang aman, halal dan bergizi. (Foto: Istimewa)

Dalam menghasilkan generasi emas 2045 yang sehat, cerdas dan berdaya saing tinggi di tingkat global, sangat penting dalam menjamin ketersediaan pangan sumber protein hewani yang aman, halal dan bergizi.

Protein hewani juga berperan penting dalam pemberantasan stunting atau gagal tumbuh di Indonesia yang saat ini menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan lebih dari 20%. 

Hal itu menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia akibat kurangnya asupan protein hewani. Protein hewani merupakan makronutrien penting bagi tumbuh kembang anak. Beberapa fungsi protein hewani yang banyak terkandung asam amino esensial (tak tergantikan) yaitu membentuk jaringan baru dalam tubuh, memelihara jaringan tubuh, memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak atau mati, serta menyediakan asam amino yang diperlukan tubuh untuk membentuk enzim dan metabolisme. 

Hal itu dibahas dalam Indonesia Livestock Club (ILC) pada Sabtu (17/10/2020) dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Indonesia Livestock Alliance (ILA), Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), Pinsar Indonesia, Pergizi Pangan Indonesia dan Majalah Poultry Indonesia, sekaligus menyambut perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-40.

ILC ke-12 kalinya tersebut menghadirkan narasumber penting, yakni Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM, Dra Dewi Prawitasari Apt MKes yang membahas tentang “Regulasi Seputar Produk Pangan Risiko Sedang pada Produk Hasil Ternak”, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof Dr Hardinsyah yang membahas “Strategi Menjaga Manfaat & Nilai Gizi produk Pangan Hasil Ternak”, Wakil Ketua Umum Pinsar Indonesia Ir H. Eddy Wahyudin MBA membahas “Kiat Peternak dalam Menghasilkan Produk Hasil Ternak yang Aman, Halal dan Bergizi”, serta Technical Manager PT Elanco Animal Health Indonesia Drh Agus Prastowo yang membawakan materi “Pengendalian Salmomella Sejak dari Budi Daya untuk Hasilkan Produk Unggas yang aman dan Sehat”.

Dalam menghasilkan produk protein hewani baik telur maupun daging ayam, pihak produsen sejak di tingkat kandang, transprotasi, rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) hingga penyimpanan dan pengiriman ke konsumen, harus senantiasa menerapkan prinsip keamanan pangan dan kehalalan. Apalagi produk hasil ternak merupakan bahan baku pangan yang mudah rusak (perishable), sehingga penanganannya harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, agar dihasilkan produk olahan hasil ternak yang aman, halal dan terjaga status gizinya. (IN)

MANAJEMEN VENTILASI PADA CLOSED HOUSE MODERN

(Foto: Istimewa)

Pada Agustus 2020 terjadi kondisi lingkungan ekstrem, beberapa wilayah di Indonesia mengalami kondisi cauaca yang panas luar biasa. Hal ini berkorelasi terhadap peningkatan kejadian penyakit dengan mayoritas masih didominasi penyakit viral di ternak broiler maupun layer. Adapun data yang penulis himpun bekerja sama dengan PT Ceva sebagai berikut:

Gambar 1. Kejadian penyakit pada broiler Agustus 2020.

Gambar 2. Kejadian kasus penyakit layer Agustus 2020.

Penyakit pernapasan masih menjadi momok menakutkan bagi ayam broiler dimana dominasi penyakit masih seputar Newcastle Disease (ND) dan Chronic Respiratory Disease (CRD) yang berhubungan erat dengan manajemen ventilasi.

Kali ini penulis akan membahas manajemen ventilasi yang sesuai dengan kebutuhan ayam sehingga dapat meminimalisir kejadian penyakit pernapasan pada unggas.

Untuk mengendalikan kasus pernapasan ini, langkah yang paling penting adalah menjaga integritas sistem pernapasan dari gangguan berbagai faktor utama pemicunya. Hal ini dapat tercapai jika mampu menjaga sistem pernapasan, mulai saluran pernapasan bagian atas sampai bawah dengan memberikan kebututuhan udara sesuai kebutuhan unggas.

• Parameter Kenyamanan Ayam:
- Pencapaian suhu efektif disetiap umur dengan Index Heat Stress (IHS) <160
- Kelembapan <70%
- Suhu rectal (tubuh) ayam 39.5-40.6° C
- (Suhu tubuh - suhu lingkungan) > 8° C
- Suhu rata-rata siang - suhu rata-rata malam < 8° C
- Perilaku ayam aktif makan dan minum serta menyebar rata

Tata Laksana Manajemen Ventilasi
Konsep kandang sehat adalah berventilasi, yaitu adanya proses penggantian udara dalam ruang oleh udara segar dari luar, baik secara alami maupun dengan bantuan alat mekanis (kipas angin) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen ayam dalam kandang, kemudian membuang gas beracun di dalam ruangan kandang, membatasi naiknya suhu panas dan kelembapan dalam kandang, serta menciptakan temperatur efektif sesuai kebutuhan ayam/fasenya.

Untuk memenuhi kebutuhan di atas, maka minimum ventilasi yang direkomendasikan adalah sebagai berikut: (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2020)

Ditulis Oleh:
Drh Sumarno (Sr Mgr AHS Central
& East Java PT Sreeya Sewu Indonesia) &
Han (Praktisi layer)

AYAM SEHAT BERKAT AIR MINUM BERKUALITAS

Konsumsi air minum ayam dapat menjadi indikasi kesehatan, juga sebagai indikasi baik/buruknya manajemen pemeliharaan. (Foto: Infovet/Ridwan)

Tidak bisa dipungkiri bahwa air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup, termasuk ayam. Air menjadi salah satu titik kritis dalam aspek pemeliharaan seperti halnya pakan. Oleh karena itu dibutuhkan trik tertentu dalam menjaga kualitas dan kuantitas air minum.

Semua orang pasti setuju bahwa ungkapan air adalah sumber kehidupan adalah benar. Bayangkan jika dalam sehari saja makhluk hidup tidak minum, tentunya akan terjadi dampak buruk bagi kesehatan.

Secara fisiologis, air berfungsi sebagai media berlangsungnya proses kimia dalam tubuh ayam. Selain itu, air juga berperan sebagai media pengangkut, baik mengangkut zat nutrisi maupun zat sisa metabolisme, mempermudah proses pencernaan dan penyerapan ransum, respirasi, pengaturan suhu tubuh, melindungi sistem syaraf maupun melumasi persendian. Hampir semua proses di dalam tubuh ayam melibatkan dan memerlukan air.

Oleh karenanya kualitas dan kuantitas air minum harus terjaga. Kendati demikian, sebenarnya berapa banyak ayam minum dalam sehari? Tabel berikut bisa menjadi jawabannya.

Tabel 1. Kebutuhan Air Minum Ayam/Hari (Liter/1.000 ekor) pada Suhu 21° C

Umur (Minggu)

Kebutuhan Air Minum (Liter)

1

65

2

120

3

180

4

245

5

290

6

330

Sumber: Poultryhub.com 2017.

Tabel 2. Kebutuhan Air Minum Layer (liter/1.000 ekor) pada Suhu 21° C

Fase Produksi

Umur/Perkiraan Produksi

Kebutuhan Air Minum (Liter)

Pullet

4 Minggu

100

12 Minggu

160

18 Minggu

200

Laying

Produksi telur 50%

220

Produksi telur 80%

270

Sumber: Poultryhub.com 2017.

Konsumsi air minum ayam dapat menjadi indikasi kesehatan, juga sebagai indikasi baik/buruknya manajemen pemeliharaan. Ketika konsumsi air minum turun, maka peternak harus segera mengevaluasi kemungkinan penyebabnya. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, misal ayam sedang terinfeksi penyakit, kondisi lingkungan kandang terlalu dingin, jumlah dan distribusi tempat minum tidak merata, tempat minum kotor, kualitas air buruk terutama terlihat dari fisik air dan lain sebagainya.

Masalah Kuantitas dan Sumber Air
Pada musim kemarau mungkin peternak akan menghadapi masalah terkait dengan air minum, yakni… (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2020) (CR)

HATN 2020: GIZI AYAM DAN TELUR TINGKATKAN IMUNITAS

Foto bersama webinar HATN dan peringatan WED 2020. (Foto: Dok. Infovet)

“Gizi Ayam dan Telur Tingkatkan Imunitas” menjadi tema kegiatan Hari Ayam dan Telur (HATN) sekaligus peringatan World Egg Day (WED) yang diselenggarakan pada Oktober 2020.

Melalui webinar pada Kamis (15/10/2020), Ketua Pusat HATN, Ricky Bangsaratoe, menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat perunggasan yang mendukung acara tersebut.

“Terima kasih kepada instansi, asosiasi, masyarakat maupun peserta webinar yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Ricky dalam sambutannya dihadapan 435 peserta.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Fery Farhati. “Kegiatan HATN ini baru pertama kali saya dengar padahal sudah berjalan bertahun-tahun. Ini sangat baik sekali pesannya, saya berikan apresiasi tertinggi bagi acara ini, khususnya disaat kita sedang berjuang melawan pandemi tetapi kita masih tetap produktif,” katanya.

Ia berharap ke depannya kegiatan ini bisa menambah warna bagi tata niaga, edukasi dan informasi pangan bergizi yang aman khususnya daging dan telur ayam.

Sementara, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Singgih Januratmoko, yang turut hadir membuka acara menyampaikan bahwa pentingnya menjaga imunitas tubuh di era pandemi COVID-19 saat ini.

“Ini menjadi momen kita masyarakat perunggasan. Semoga kegiatan ini selalu memberikan manfaat sekaligus mendorong peningkatan konsumsi ayam dan telur,” ucap SInggih.

Pembukaan oleh Ricky Bangsaratoe, Singgih Januratmoko dan Fery Farhati. (Foto: Dok. Infovet)

Daging Ayam dan Telur Sehat
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, yang menjadi narasumber pada webinar kali ini, menyampaikan pentingnya menyediakan daging ayam yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) untuk menjamin kesehatan masyarakat.

“Aman tidak mengandung bahaya biologis, kimiawi dan fisik yang dapat menggangu kesehatan masyarakat. Sehat yakni mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan. Utuh tidak dikurangi atau dicampur dengan bahan lain. Halal dengan disembelih dan ditangani sesuai syariat agama islam,” jelas Suharini.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan beberapa kebijakan dalam industri perunggasan di DKI Jakarta. Diantaranya relokasi pelaku usaha penampungan dan pemotongan ayam ke rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) milik pemerintah, penyediaan juru sembelih halal (Juleha) yang terampil dan tersertifikasi, pemeriksaan ante dan post mortem, penerapan higiene sanitasi dan sistem rantai dingin, serta pengawasan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) dan sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada unit usaha pemotongan dan penjualan ayam.

“Saat ini kita sudah memiliki sekitar sembilan RPHU yang memiliki SK gubernur, kemudian menyediakan Juleha yang terampil dan tersertifikasi sebanyak total 269 orang dan sertifikasi NKV yang menjadi poin penting pelaku usaha menyediakan daging ayam yang sesuai kaidah kesehatan dan syariat islam,” paparnya.

Narasumber webinar Suharini Eliawati, Gunawan Budi Utomo dan Rakhmat Nuriyanto, dipandu oleh Duta Ayam dan Telur 2018-2021, Ovie (kiri atas). (Foto: Dok. Infovet)

Sebab dengan mengonsumsi pangan yang sehat dan bergizi dari daging dan telur ayam, mampu meningkatkan imunitas tubuh khususnya di era pandemi COVID-19. Hal itu disampaikan Drh Gunawan Budi Utomo dari FAO ECTAD Indonesia.

“Cukupkan konsumsi protein nabati dan hewani, cukupkan asupan vitamin C, kurangi asupan gula, lakukan aktivitas fisik, dapatkan sinar matahari pagi dan selalu happy thinking atau berpikir bahagia,” kata Gunawan.

Dijelaskan bahwa tubuh manusia membutuhkan nutrisi esensial dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang seimbang agar imunitas dalam tubuh terbangun dengan baik. Namun perlu kehati-hatian dalam memilih pangan asal hewan, sebab mudah terkontaminasi kuman atau mudah rusak (perishable food).

“Untuk itu pilihlah daging ayam dari RPHU yang sudah tersertifikasi. Karena pemotongannya mengedepankan higiene dan sanitasi, menerapkan ASUH, serta menerapkan rantai dingin,” jelasnya.

“Keunggulan daging ayam yang ASUH dalam rantai dingin ini dikemas dengan bahan yang aman (food grade) untuk menghindari kontaminasi kuman penyakit, melalui pendinginan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan mempertahankan kesegaran daging, serta memiliki jaminan NKV dan logo halal dari MUI.”

Selain memberikan imunitas bagi tubuh, mengonsumsi daging dan telur ayam juga menguatkan dan mencerdaskan otak sebagaimana disampaikan Drh Rakhmat Nuriyanto dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI).

“Seperti pernah disampaikan UNICEF, perbaikan gizi yang didasarkan pada pemenuhan protein hewani memiliki kontribusi 60% pertumbuhan ekonomi negara maju. Karena itu, mari bersama tingkatkan kampanye kita terhadap konsumsi daging dan telur ayam untuk menguatkan dan mencerdaskan bangsa,” kata Rakhmat.

Kemeriahan HATN 2020
Selain menggelar webinar seputar informasi pentingnya mengonsumsi daging dan telur ayam, kegiatan HATN tahun ini juga menampilkan demo memasak ayam dan telur oleh Celebrity Chef, Eddrian Tjhia.

Demo memasak oleh Celebrity Chef, Eddrian Tjhia. (Foto: Dok. Infovet)

Selain itu, untuk meningkatkan kesehatan gizi masyarakat, para donatur dalam HATN menyumbang sebanyak 1.000 daging dan telur ayam yang dibagikan secara gratis, juga pemberian doorprize bagi para peserta webinar dan pemberian penghargaan bagi tiga Youtuber terpilih dengan tema “Menu Ayam dan Telur”.

Adapun Juara III diberikan kepada Dapur Kadeena dengan judul video “Cara Memasak Ayam Kecap Pedas Manis Mudah dan Praktis” dengan hadiah satu buah mixer. Juara II diraih Abu Tosca dengan judul “Resep Olahan Tahu dan Telur Cocok Banget Buat Anak Kost” dengan hadiah berupa rice cooker. Juara I diberikan kepada Kreasi Dapur Asih dengan judul “Terong dan Telur Dibikin Lauk? Enak Banget Wajib Dicoba” mendapat hadiah berupa microwafe.

Rangkain kegiatan HATN dan peringatan WED 2020 puncaknya akan diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur pada 27-28 Oktober 2020. (RBS)

KARANTINA PERTANIAN BIAK TOLAK TELUR DAN DAGING UNGGAS ILEGAL

Telur dan daging unggas ilegal disita oleh petugas karantina pertanian

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Biak berhasil menggagalkan upaya pemasukan 600 kilogram telur ayam dan 511 kg daging bebek beku ke Kabupaten Biak Numfor. Penolakan ratusan kilogram telur ayam dan daging bebek beku asal Makassar ini dikarenakan kedua produk asal hewan tersebut tidak dilengkapi sertifikat kesehatan dari daerah asal.

“Sertifikat kesehatan dari daerah asal adalah syarat wajib karena kami harus memastikan dan memberikan jaminan bahwa produk asal hewan yang masuk ke kabupaten Biak Numfor bebas dari hama penyakit hewan dan aman dikonsumsi masyarakat lokal,” ujar A. Azhar, Kepala Karantina Pertanian Biak melalui keterangan tertulisnya (13/10).

Untuk masuk wilayah papua, menurut Azhar semua komoditas tumbuhan/hewan maupun produk turunannya harus dilengkapi dengan dokumen kesehatan karantina dari daerah asal. Hal ini sesuai dengan amanat UU No 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

“Demi menjaga tidak masuk dan tersebar hama penyakit di suatu daerah, Pejabat Karantina harus tegas melakukan pengawasan dan menegakkan peraturan perkarantinaan. Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dengan patuh lapor karantina setiap akan melalulintaskan hewan/tumbuhan dan produk turujnannya,” jelasnya.

Penahanan dan penolakan ratusan kilogram telur ayam dan daging bebek beku dapat dilakukan berkat kerjasama pengawasan terpadu antara Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Laut Biak dan tim Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Biak.

“Dengan bangga kami menyampaikan bahwa keberhasilan tindakan penolakan telur dan penahanan terhadap daging bebek beku illegal yang dibawa oleh KM. Sinabung asal Makassar, tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak terkait, seperti KPPP Biak dan KSOP Biak,” tambah Azhar.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengapresiasi kinerja tim Karantina Pertanian Biak. Sinergisitas dan kolaborasi antar instansi yang dilakukan Karantina Pertanian Biak sesuai dengan arahan Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil untuk terus bekerja secara sinergi bukan kerja sendiri-sendiri.

“Bumi pertiwi ini terlalu luas untuk kita melakukan fungsi pengawasan sendirian, kita harus membangun sinergi dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat lokal,” ungkap Jamil. (INF)

 


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer