Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

WEBINAR NASIONAL ASOHI, DAMPAK PANDEMI PADA BISNIS PETERNAKAN

Webinar Nasional ASOHI Outlook Bisnis Peternakan 2020 “Dampak Pandemi COVID-19 pada Bisnis Peternakan”. (Foto: Dok. Infovet)

Selasa, 24 November 2020. Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) kembali mengadakan agenda rutin tahunannya yakni Webinar Nasional Outlook Bisnis Peternakan 2020 bertemakan “Dampak Pandemi COVID-19 pada Bisnis Peternakan”.

Kegiatan kali ini diadakan secara virtual mengingat kondisi pandemi yang urung usai. “Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yang terjadi di luar prediksi. Usaha peternakan menghadapi tantangan penurunan daya beli, namun di sisi lain terjadi perubahan pola belanja masyarakat dimana transaksi online mengalami peningkatan. Begitu juga pada kegiatan-kegiatan tatap muka yang kini bergeser pada kegiatan online/daring,” ujar Ketua Panitia, Drh Yana Ariana.

Namun begitu diharapkan webinar kali ini tetap bisa memberikan referensi bagi para pelaku industri peternakan dalam menyusun rencana dan melakukan evaluasi bisnis. Hal itu ditambahkan Ketua Umum ASOHI, Drh Irawati Fari dalam sambutannya.

“Kegiatan ini selalu mengikuti perkembangan situasi aktual. Pada 2020 diprediksi terjadi pelemahan ekonomi global, sehingga dunia usaha harus berhati-hati. Kini dengan adanya pandemi COVID-19, semua hal terjadi di luar prediksi. Sehingga diharapkan melalui webinar ini peserta mendapat informasi yang bermanfaat mengenai situasi peternakan saat ini dan prediksinya 2021 mendatang,” ungkap Irawati.

Khusus membahas penanganan COVID-19 dan dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia, ASOHI menghadirkan pembicara tamu Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, dan ekonom Dr Faisal Basri.

Menurut paparan Faisal, kondisi ekonomi Indonesia saat ini shock akibat pandemi yang merajalela. “Saat ini situsinya masih memburuk, perekonomian kita menurun. Ini juga pengaruh dari perekonomian dan perdagangan dunia yang berantakan,” ujar Faisal.

Lebih lanjut, kondisi tersebut juga mempengaruhi pendapatan masyarakat yang semakin melemah, yang turut berdampak pada berkurangnya konsumsi protein hewani (daging) Indonesia.

“Pemerintah juga enggak serius menangani COVID-19 ini, karena bukannya membuat aturan darurat memerangi pandemi, malah membuat aturan antisipasi dampak pandemi. Sehingga efeknya Indonesia banyak mengalami penurunan ekonomi,” ucap dia. Dari prediksinya, tahun depan penurunan ekonomi juga masih terjadi.

Untuk keluar dari kemerosotan, Faisal mengimbau pemerintah fokus pada peningkatan konsumsi rumah tangga.

Sementara menurut Prof Wiku, untuk meminimalisir gelombang pandemi, pengontrolan penyakit melalui masyarakat menjadi kunci, selain menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.

“Ekosistem dan keanekaragaman hayati adalah penopang dan penentu keberlangsungan hidup manusia. Bersikap eksploitatif terhadap alam adalah investasi untuk bencana di masa mendatang,” kata Prof Wiku.

Hal itu juga yang menjadi perhatian untuk meminimalisir adanya ancaman penyakit baru di Indonesia. “Kita harus waspada terhadap ancaman penyakit baru. Dalam 16 tahun terakhir ada empat penyakit baru muncul, diantaranya H1N1, H7N9, Mers-Cov dan COVID-19. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan alam menjadi hal yang harus dilakukan,” tukasnya.

Selain mereka berdua, turut pula dihadirkan narasumber dari para ketua asosiasi bidang peternakan, diantaranya Achmad Dawami (Ketua GPPU), Desianto B. Utomo (Ketua GPMT), Eddy Wahyudin dan Samhadi (Pinsar Indonesia), Yudi Guntara Noor (Ketua HPDKI), Teguh Boediyana (Ketua PPSKI), Sauland Sinaga (Ketua AMI) dan Irawati Fari (Ketua ASOHI), yang masing-masing memberikan pemaparan mengenai situasi bisnis di 2020 dan proyeksinya pada 2021 mendatang. (RBS)

AURORA AKAN MEMBANGUN PABRIK PAKAN UNGGAS & BABI BERTEKNOLOGI TINGGI

Perusahaan Brazil Aurora akan membangun pabrik pakan unggas dan babi yang besar dan berteknologi tinggi di Erechim, negara bagian Rio Grande do Sul, senilai US $ 10,9 juta.

Pabrik tersebut menempati lahan seluas 17 ha, yang dibeli seharga US $ 600.000. Negara bagian Rio Grande do Sul adalah negara bagian paling selatan Brazil, dan bersama dengan Paraná dan Santa Catarina, terkenal dengan produksi ternaknya.

Pembangunannya dimulai pada Januari 2021, dan diperkirakan selesai pada pertengahan 2022. Pabrik baru tersebut direncanakan memiliki kapasitas untuk memproduksi 60 ton pakan per jam atau 35.000 ton per bulan baik untuk unggas maupun babi. Ini berarti peningkatan 20% dari kapasitas produksi pakan mereka saat ini. Aurora juga merencanakan pembangunan 4 silo baja untuk penyimpanan biji-bijian di kompleks pabrik, dengan kapasitas statis masing-masing 10.000 ton. Kapasitas penyimpanan total 40.000 ton sama dengan 660.000 karung.

Pabrik akan menerapkan prosedur yang sepenuhnya otomatis menggunakan peralatan modern termasuk perangkat lunak, robotika, dan kendali jarak jauh untuk menghasilkan pelet.

MENGURANGI DAMPAK AMR DAN MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI PENINGKATAN BIOSEKURITI

Bijak dalam menggunakan antimikroba dalam semua aspek kesehatan

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Peternakan Provinsi Lampung berkomitmen dalam mengurangi dampak resistensi AMR pada sektor peternakan. Hal tersebut disampaikan oleh Drh Syamsul Ma'arif dalam Webinar yang digelar Dinas Peternakan Provinsi Lampung yang berkolaborasi dengan FAO ECTAD Indonesia, USAID, Pinsal Petelur Nasional Lampung, dan Kementerian Pertanian. Webinar tersebut berlangsung pada Senin (23/11) lalu.

Syamsul juga menjabarkan mengenai pentingnya sertifikasi NKV dalam produk pangan asal hewan, dimana sertifikat tersebut menjamin kualitas dan keamanan pangan tersebut.

"Kita sedang menggalakkan adanya sertifikasi NKV pada unit produksi pangan asal hewan, diantaranya adalah peternakan ayam petelur dan peternakan sapi perah. Dimana salah satunya persyaratan NKV peternakan tersebut harus memiliki sistem biosekuriti yang baik," tukas Syamsul.

Syamsul juga menambahkan bahwa penerapan biosekuriti yang baik dalam suatu peternakan akan berdampak positif bagi peternak dan konsumen. Dirinya juga menyebutkan data WHO dimana diperkirakan nanti pada tahun 2050 kematian manusia akibat resistensi antimikroba akan lebih tinggi ketimbang penyakit lain seperti kanker.

"Ini sangat urgen, oleh karena itu saya salut dengan Lampung yang mau berusaha untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan aman untuk konsumen. Semoga program serupa dapat diduplikasi oleh provinsi lainnya," tutur Syamsul.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pinsar Petelur Nasional Lampung Jenny Soelistiyani mengapresiasi kerjasama antara peternak dan stakeholder terkait di Lampung. Menurutnya kerjasama ini merupakan suatu contoh apik dimana komitmen bertemu dengan kerja keras hingga menghasilkan sesuatu yang baik.

"Kami peternak layer di Lampung berkomitmen untuk ini. Target kami waktu itu dalam setahun ada 11 peternak yang memiliki NKV, tetapi kenyataannya kurang dari setahun kita ada 14 yang mendapatkan sertifikasi NKV, sampai kita mendapatkan rekor MURI," tutur Jenny.

Jenny juga menuturkan bahwa dengan menerapkan biosekuriti tiga zona yang baik di peternakannya, selain berimbas pada performa ternak juga berujung pada keuntungan secara ekonomi.

"Ayam jadi jarang sakit, kalaupun ada yang sakit tracebility-nya lebih mudah. Keuntungan meningkat, penggunaan antibiotik berkurang, meskipun penggunaan disinfektan meningkat, tetapi kita tetap untung dan jadi lebih enak tidur," pungkas dia.

Seminar tersebut merupakan rangkaian acara dari Pekan Kesadaran Antimikroba Se-dunia (World Anti Microbial Awareness Week) yang digulirkan oleh WHO pada minggu ketiga di bulan November. Dengan adanya event ini diharapkan agar masyarakat dunia lebih bijak dalam menggunakan antimikroba baik di sektor kesehatan manusia dan hewan (CR).

KOREA SELATAN MELARANG UNGGAS FREE RANGE HINGGA FEBRUARI 2021 KARENA MASALAH FLU BURUNG

Korea Selatan mengumumkan larangan ayam dan bebek free range hingga Februari 2021 karena negara tersebut berjuang untuk menahan wabah flu burung.

Otoritas kesehatan menasihati peternak unggas dan pemelihara agar hewan mereka tetap di dalam ruangan untuk mencegah kontak dengan burung liar atau kotorannya. Larangan itu muncul setelah Korea Selatan melaporkan enam kasus flu burung yang sangat patogen sejak Oktober 2020. Kasus terbaru dilaporkan pada 22 November.

"Penting bahwa peternakan benar-benar dipisahkan dari habitat burung liar yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit," kata Menteri Pertanian Kim Hyeon-Soo dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Lingkungan Korea Selatan memperkirakan sekitar 950.000 burung migran telah tiba di negara itu pada November ini. (Sumber thepoultrysite.com)

ADM BERINVESTASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PROTEIN SERANGGA TERBESAR DI DUNIA

ADM, perusahaan besar asal AS, telah berinvestasi di perusahaan bioteknologi Prancis, Innovafeed dan mengumumkan rencana untuk membangun pabrik protein serangga terbesar di dunia di Decatur, Illinois.

Pengumuman itu muncul di tengah kenaikan harga biji-bijian pakan global dan pengetatan pasokan, dan lebih banyak perusahaan berupaya mengurangi jejak karbon dari operasi mereka. Serangga dipandang sebagai alternatif berkelanjutan untuk tepung ikan dan pakan berprotein tinggi lainnya.

Pabrik itu akan menghasilkan 60.000 ton protein pakan ternak setiap tahun dari Hermetia Illucens, sejenis lalat bergizi tinggi, bersama dengan 20.000 ton minyak untuk ransum unggas dan babi, serta 400.000 ton pupuk.

Pembangunan fasilitas dijadwalkan dimulai tahun depan, menunggu izin dan persetujuan. Fasilitas tersebut akan dibangun berdekatan dengan kompleks pengolahan jagung besar milik ADM dan akan memanfaatkan produk sampingan jagung sebagai pakan serangga, serta limbah panas dan uap dari pabrik pengolahan jagung. Skema kolaboratif akan mengeluarkan 80 persen lebih sedikit karbon dioksida.

TITIK KRITIS DI PONDASI AWAL PERFORMA BROILER MODERN

Performa broiler modern dipengaruhi oleh performa di masa awal pemeliharaan (terutama di minggu pertama). (Foto: Infovet/Ridwan)

Karakter pertumbuhan broiler modern yang secara genetik dipacu untuk tumbuh cepat mempunyai konsekuensi logis yang harus diperjuangkan. Proses seleksi genetik yang dilakukan benar-benar memberikan dampak signifikan tidak hanya terhadap pola tumbuhnya saja, namun juga pada tingkat efisiensi pakan. Bagaimana tidak, pencapaian performa yang dihasilkan didukung oleh tingginya daya hidup ayam itu sendiri. Namun di sisi lain, broiler modern membutuhkan perlakuan yang spesial dan khusus agar potensi genetik bisa muncul secara optimal.

Sebagaimana diketahui, performa broiler modern dipengaruhi oleh performa di masa awal pemeliharaan (terutama di minggu pertama). Fase awal ini sangat menentukan pertumbuhan pada fase minggu berikutnya (lihat Tabel). Semakin tercapai performa minggu pertama maka akan sangat memberikan kontribusi signifikan (terutama pencapaian target berat ayam) pada saat ayam panen. Mengingat pada fase awal ini, terjadilah proses hiperplasi (pertambahan jumlah sel) di seluruh sel dari semua organ tubuh ayam. Berbeda dengan proses hipertropi (pembesaran ukuran sel), pada saat minggu pertama proses hiperplasi sangat dominan. Sementara pada minggu kedua sampai minggu ketiga antara proses hiperplasi dan hipertropi terjadi hampir seimbang. Sementara pada saat umur ayam sudah lebih dari tiga minggu, proses hipertropi akan mendominasi. Dari pemahaman ini, semakin jelas bahwa semakin besar proses hiperplasi di minggu pertama maka semakin optimal pula performa ayam pada fase pertumbuhan berikutnya. Hal ini jelas bisa dipahami bahwa semua sel-sel tubuh termasuk di saluran pencernaan, saluran pernapasan, sel-sel yang bertanggung jawab terhadap ketahanan tubuh (antibodi/respon vaksin) bahkan lebih vital lagi sel-sel sistem kardiovaskuler.

Pada sesi ini, akan dibahas secara umum titik kritis yang harus diperhatikan pada fase penting (minggu pertama). Secara umum dibagi menjadi tiga titik kritis, yakni pada saat kedatangan (day on arrival), saat 24 jam pertama dan pertumbuhan dari umur dua hari sampai tujuh hari.



1. Pada Saat Kedatangan (Day On Arrival) DOC di Kandang
Persiapan awal sebelum kedatangan DOC menjadi titik kritis yang harus diperhatikan. Kandang selayaknya sudah dipersiapkan sedemikian rupa, bahkan sejak proses pengeluaran pupuk, pencucian kandang sampai sekam dihampar dan persiapan brooding sebelum DOC datang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2020

Eko Prasetio, DVM
Commercial Broiler Farm Consultant

JEPANG AKAN MEMUSNAHKAN 850.000 AYAM AKIBAT WABAH FLU BURUNG

Prefektur Kagawa di Jepang akan memusnahkan 850.000 ayam di dua peternakan setelah mendeteksi wabah flu burung pada awal November 2020.

Hal ini akan menjadi kasus flu burung keenam dan ketujuh di prefektur Kagawa bagian barat, dan pemusnahan terbesar yang pernah dilakukan sejak wabah flu burung pertama di Jepang dalam lebih dari dua tahun.

Ayam di dua peternakan di kota Mitoyo dinyatakan positif dalam pemeriksaan awal flu burung pada 19 November, setelah peternakan tersebut memberi tahu pemerintah prefektur tentang peningkatan jumlah ayam yang mati.

Pemerintah setempat mengatakan telah memastikan bahwa infeksi itu adalah jenis flu burung H5 yang sangat patogen dari tes genetik pada 20 November.

Prefektur Kagawa telah memusnahkan sekitar 460.000 ayam selama empat kasus terakhir.

Wabah flu burung terakhir di Jepang terjadi pada Januari 2018, ketika 91.000 ayam di sebuah peternakan di kota Sanuki, juga di prefektur Kagawa, dimusnahkan karena jenis flu burung H5N6. (Sumber thepoultrysite.com)

MEDIA BRIEFING RESISTENSI ANTIMIKROBA

Mikroorganisme resisten (superbugs), ancaman manusia di masa depan


Pekan Kesadaran Antimikroba Se-dunia (World Antibiotic Awareness Week) diperingati tiap minggu ke-3 sampai minggu  ke-4 di bulan November (18-24 November). Bertepatan dengan hari pertama pada minggu tersebut, FAO ECTAD Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan Yayasan Orang tua Peduli menggelar Media Briefing melalui daring zoom. Media briefing dilakukan agar media dapat mengampanyekan mengenai pentingnya  resistensi  antimikroba kepada masyarakat.
 
Dalam beberapa puluh tahun terakhir, resistensi mikroorganisme terhadap antimikroba di seluruh dunia cenderung meningkat, sedangkan perkembangan jenis antimikroba baru yang ditemukan oleh manusia bisa dibilang tidak berkembang dengan baik. Hal itu disampaikan oleh Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Drh Fadjar Sumping Tjaturrasa dalam opening speech-nya mewakili Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berhalangan hadir.

"Berdasarkan model yang dibuat oleh WHO, kematian akibat resistensi antimikroba di seluruh dunia akan lebih tinggi jumlahnya ketimbang kanker. Ini sangat memprihatinkan dan berbahaya bagi umat manusia," tutur Fadjar.

Ia melanjutkan bahwa tidak hanya kesehatan manusia yang menjadi ancaman, kesehatan hewan dan lingkungan pun juga akan terancam. Oleh karenanya ia mengajak kepada seluruh kalangan yang bergerak di bidang medis agar berusaha semaksimal mungkin terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan antimikroba secara bijak.

Dalam kesempatan yang sama Look Schooman Team Leader FAO ECTAD Indonesia mengatakan bahwa resistensi antimikroba disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang serampangan baik pada manusia dan hewan.

"Produk pangan asal hewan berpotensi menyebarkan bakteri yang resisten antimikroba kepada manusia. Oleh karena itu pangan asal hewan harus terus diawasi keamanannya. Selama ini kami bersama stakeholder Indonesia berusaha semaksimal mungkin berkolaborasi akan hal ini," tutur Luuk.

Bukan hanya keamanannya saja, keberlangsungan produksi pangan juga akan terdampak akibat resistensi antimikroba. Oleh karenanya Luuk Menyebut bahwa isu ini resistensi antimikroba merupakan isu yang krusial dan mendunia. (CR)


UK MENGUMUMKAN ZONA PENCEGAHAN AI NASIONAL

Chief Veterinary Officer Inggris telah memperkenalkan Zona Pencegahan Flu Burung di seluruh Inggris Raya menyusul kasus ketiga yang terjadi pada peternakan komersial dan burung liar.

Tindakan tersebut secara hukum mengharuskan semua pemilik unggas di Inggris, Skotlandia dan Wales untuk mengikuti langkah-langkah keamanan hayati yang ketat untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Sebelumnya telah dikonfirmasi wabah patogen tinggi H5N8 pada ayam broiler di sebuah peternakan dekat Leominster, Herefordshire. Awal November 2020 ini, kasus H5N8 serupa ditemukan di Frodsham, Cheshire dan kasus H5N2 patogenik rendah dikonfirmasi di Deal, Kent. Kasus H5N8 juga telah ditemukan pada unggas liar yang mati di Devon, Dorset dan Gloucestershire serta County Derry di Irlandia Utara.

Zona Pencegahan mengharuskan semua pemelihara unggas, termasuk peternak rumahan dan hobi di Inggris Raya untuk:

  • Lakukan tindakan pencegahan terhadap transfer kontaminasi virus antar situs atau tempat, termasuk pembersihan dan desinfeksi alas kaki, kendaraan, dan peralatan.
  • Pastikan area tempat unggas dipelihara tidak menarik bagi burung liar.
  • Memberi makan unggas di area tertutup untuk mencegah burung liar.
  • Minimalkan pergerakan orang masuk dan keluar dari kandang.
  • Bersihkan dan disinfeksi alas kaki serta pertahankan area tempat tinggal unggas agar bersih dan rapi.
  • Kurangi kontaminasi yang ada dengan membersihkan dan mendisinfeksi area beton dan memagari area basah atau berawa.
  • Lakukan pengendalian hewan pengerat di area tempat unggas dipelihara.
  • Catat semua kendaraan dan orang yang bersentuhan dengan unggas.
  • Pastikan kandang dirawat dengan baik, kebocoran air atau jalur kontaminasi diperbaiki.

Untuk unggas free range, peternak harus memagari dan mengamankan semua area luar ruangan untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran dari burung liar yang mencemari. Akses ke air terbuka atau genangan dibatasi, pakan dan air disimpan di dalam ruangan, unggas tidak boleh bersentuhan dengan unggas di sekitarnya, dan jalur beton serta jalan setapak harus didesinfeksi secara teratur.

SWEDIA MEMUSNAHKAN LEBIH DARI 3.000 KALKUN

Swedia telah memusnahkan 3.200 kalkun setelah menemukan flu burung di sebuah peternakan. Pemusnahan dan langkah-langkah keamanan hayati berikutnya secara efektif menghentikan ekspor unggas Swedia ke pasar di luar Uni Eropa setidaknya selama tiga bulan.

Pemusnahan itu menyusul serangkaian wabah flu burung di Eropa dalam beberapa minggu terakhir, dengan unggas liar diduga menjadi penyebar penyakit.

Flu burung yang ditemukan di wilayah selatan Swedia di Skane, telah membunuh sekitar 1.400 kalkun di peternakan sebelum pemusnahan dimulai pada Selasa 17 November 2020.

Sementara itu Jerman sedang mempertimbangkan untuk memusnahkan sebanyak 70.000 ayam setelah menemukan virus AI di sebuah peternakan. Kasus lain telah dilaporkan di Prancis, Belanda, Denmark dan Inggris.

Pihak berwenang Swedia sedang memantau dengan cermat peternakan lain untuk mencari tanda-tanda virus dan telah meminta masyarakat untuk melaporkan penampakan unggas yang mati di alam liar.

SEKILAS BIOSEKURITI 3 ZONA: PRODUKSI MAKSIMAL DAN STABIL

Menurut Drh Yunita Widayati dalam webinar HATN ke 10 pada 18/11/2020, dalam konsep biosekuriti 3 zona, peternakan dibagi menjadi 3 zona yaitu zona hijau, zona kuning, dan zona merah.

Zona merah adalah area di luar peternakan, merupakan area kotor yang meliputi di antaranya kantor, halaman, mess karyawan, dan tempat parkir. Di area ini kendaraan yang masuk disanitasi, juga menjad tempat penerimaan dan sanitasi box dan rak telur.

Seluruh area di luar peternakan ini adalah area kotor, yang penuh dengan kuman dan bakteri yang mematikan bagi ayam.

Zona hijau adalah area peternakan dimana tidak sembarang orang boleh masuk. Yang boleh ada di area peternakan adalah peralatan yang khusus dipakai di kandang, kendaraan yang khusus dipakai di peternakan, dan pekerja kandang yang ditugaskan.

Sebelum masuk pekerja harus berganti pakaian dan alas kaki khusus di peternakan. Area ini harus sangat dilindungi bahkan egg tray dari luar pun tidak boleh masuk.

Zona kuning adalah zona perantara antara zona merah dan hijau. Sebelum masuk ke zona ini orang harus didesinfeksi, dan mandi bila perlu, berganti baju kerja dan alas kaki khusus untuk peternakan.

Zona kuning juga menjadi tempat untuk loading barang, dan tempat penyimpanan box dan rak telur yang sudah disanitasi di zona merah.

Yang boleh memasuki zona kuning juga dibatasi, hanya untuk orang yang berkepentingan. Juga kendaraan dan peralatan yang benar-benar diperlukan.

Penerapan biosekuriti yang baik akan menjadikan produksi maksimal dan stabil, ayam terlindungi dari penyakit. Lingkungan di sekitar peternakan pun jadi lebih aman dan nyaman. (NDV)

SUKSES DIGELAR: WEBINAR GIZI AYAM DAN TELUR, BIOSEKURITI DAN PROSPEK BISNIS PERUNGGASAN

Webinar “Gizi Ayam dan Telur, Biosekuriti dan Prospek Bisnis Perunggasan” yang dilaksanakan di hotel Mercure, Samarinda (18/11/2020), dibuka dengan sambutan dari Zamroni Yusro, Ketua Wilayah Pinsar Kalimantan Timur (Kaltim). Kemudian dilanjutkan oleh Ricky Bangsaratoe mewakili Ketua Pinsar Indonesia.

Zamroni Yusro

Ricky Bangsaratoe

Sementara itu I Gusti Made Jaya, Kabid Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, dalam sambutannya mengatakan ayam dan telur adalah komoditi yang sangat penting di Kaltim. Ikut mewarnai tingkat inflasi di Kaltim dan perlu perlu dijaga kestabilan suplai dan harganya.

I Gusti Made Jaya juga menjadi pembicara pertama, membawakan materi “Pentingnya Ayam dan Telur Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh”. Dijelaskannya bahwa produksi dan konsumsi ayam di Kaltim selalu meningkat, bahkan produksinya surplus. Sedangkan produksi telurnya lebih sedikit dari konsumsi, namun perlahan-lahan ditingkatkan agar Kaltim bisa memenuhi kebutuhan telurnya sendiri.

I Gusti Made Jaya

"Telur adalah salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh. Bisa meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung asam folat, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan selenium," kata I Made Gusti Jaya. Lanjut dia, "COVID-19 tidak bisa diprediksi siapa yang terpapar dan siapa yang bakal menularkan. Maka imunitas dan protokol kesehatan harus selalu dijaga."

Pembicara berikutnya adalah Alfred Kompudu, National Technical Advisor - Commercial Poultry, FAO ECTAD Indonesia. Alfred membawakan tema “Gizi Ayam dan Telur Tingkatkan Imunitas”.

Alfred Kompudu

Diantaranya Alfred menjelaskan manfaat makan 2 butir telur ayam setiap hari yaitu dapat menurunkan risiko kanker, menurunkan risiko pernyakit kardiovaskular, menyehatkan tulang dan gigi, dan melindungi otak.

Sedangkan menurutnya manfaat makan daging ayam adalah terhindar dari anemia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga keseimbangan kolesterol, memperkuat tulang dan menambah massa otot, dll.

Bambang Suharno

Narasumber lainnya dalam webinar ini adalah Drh Yunita selaku perwakilan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Fasilitator Nasional, serta hadir juga Pimpinan Redaksi Majalah Infovet, Ir Bambang Suharno. (NDV)

BROODING: FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PEMELIHARAAN

Memaksimalkan fase brooding, agar hasil memuaskan. (Foto: Istimewa)

Dalam manajemen pemeliharaan ayam terutama broiler, ada satu fase yang sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan. Brooding, tidak ada peternak yang tidak mengetahuinya. Nyatanya, di lapangan kegagalan pada fase ini masih sering dialami oleh peternak.

Setelah menetas, DOC yang baru mengenal dunia luar harus dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Jangan lupa bahwa ayam broiler zaman now merupakan sebuah mesin biologis atau bisa dibilang “monster”. Betapa tidak, dalam sebulan broiler dapat melipatgandakan bobot tubuhnya hingga 20 kali lipat, dengan catatan potensi genetiknya dapat termaksimalkan.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, dibutuhkan perhatian khusus dalam masa brooding. Masa brooding mutlak dibutuhkan DOC. Brooding dimulai sejak DOC tiba di kandang sampai mereka mencapai umur serta bobot tertentu dan tidak memerlukan pemanas lagi. Pada dasarnya lama brooding tidak bisa kita samakan antar satu peternakan dengan yang lain. Standarnya berada di kisaran 10-14 hari untuk anak ayam yang dipelihara di kandang terbuka (open house) dan 7-8 hari untuk di kandang tertutup (closed house). Namun bisa bertambah lebih lama tergantung kondisi.

Memenuhi Kebutuhan Dasar
Beberapa praktisi perunggasan mengatakan bahwa pada tujuh hari pertama di masa brooding adalah masa-masa kritis yang butuh perhatian lebih. Seperti diutarakan Drh Christina Lilis dari PT Medion, bahwa pada fase ini DOC ditargetkan naik bobotnya sebanyak 4,5-5 kali lipat dari bobot lahir. Misalkan bobot DOC 40 gram, maka pada akhir minggu pertama diharapkan bobotnya mencapai 180-200 gram.

Brooding ini kan fase yang terjadi adalah perbanyakan sel tubuh (hyperplasia), oleh karena itu jika kita gagal dalam fase perbanyakan sel terutama sel-sel pembentuk otot, maka nanti pertumbuhannya akan terganggu,” tutur Lilis.

Terkait FCR (Feed Convertion Ratio) dan tingkat kematian, Lilis mengatakan pada fase itu  seharusnya FCR berkisar antara 0,85 dengan feed intake sekitar 150 gram dengan tingkat kematian 1%.

“Oleh karena itu untuk mencapai standar segitu kita harus memenuhi kebutuhan dasar brooding yang baik,” ucapnya.

Kebutuhan yang dimaksud yakni mulai dari pakan, air minum, suhu dan cahaya, serta kualitas udara yang baik. Kelima faktor tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata jika hendak menyukseskan program brooding.

Pakan serta Air Minum yang Cukup dan Sesuai
Sesaat setelah menetas DOC masih membawa sisa kuning telur yang berfungsi sebagai cadangan energi. Pada fase awal pun biasanya DOC tidak akan langsung makan, tetapi baru akan “belajar makan”.

Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Sumiati, mengatakan bahwa di lapangan memang biasanya ketika DOC chick-in peternak hanya memberi air gula, atau air minum yang dicampur vitamin dan mineral saja. Padahal menurutnya, early feeding atau pengenalan pakan sejak awal sangatlah penting.

“Beberapa penelitian mengatakan bahwa semakin awal ayam diberi pakan, maka akan lebih baik performanya. Terutama perkembangan ususnya, stimulasi sistem imunnya dan pertumbuhan bobotnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kuning telur yang tersisa akan terserap lebih cepat 15-20% dari yang tidak diberikan pakan lebih awal,” tutur Sumiati.

Oleh karenanya peternak sangat disarankan agar melakukan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2020 (CR)

PROSPEK BISNIS PERUNGGASAN KALIMANTAN TIMUR

Pada webinar HATN ke 10, 18 November 2020, Zamroni Yusro Ketua Pinsar Wilayah Kaltim memaparkan prospek bisnis perunggasan di Kalimantan Timur.

Menurutnya data Pinsar menunjukkan populasi kandang broiler di Kaltim masih bisa ditambah sebesar 15%. Peternak idealnya beralih ke kandang semi closed house atau closed house. Hal ini untuk menambah kekurangan populasi dan mencapai kestabilan performance.

Sementara itu kebutuhan telur Kaltim 40%-nya masih didatangkan dari Surabaya dan Sulawesi. Jadi Kaltim punya potensi konsumi ayam dan telur yang cukup tinggi.

Namun sayangnya di Kaltim tidak ada satu pun pabrik pakan ternak. Sehingga selama ini 99% kebutuhan pakan dikirim dari luar Kaltim.

RPA berskala besar juga berpotensi dibangun di Kaltim. Sebab sebagai contoh ayam beku untuk memenuhi konsumen katering, hotel, restoran, dsb masih mendatangkan dari luar Kaltim. (NDV)

LSP KESWAN DAN IPB TRAINING TANDATANGANI PERJANJIAN KERJASAMA


Penandatangan kerjasama antara LSP Keswan dan IPB Training

Jumat 13 November 2020 di Rumah Sakit Hewan Pendidikan IPB University, Bogor digelar acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara IPB Training dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Kesehatan Hewan (LSP Keswan).

Dalam sambutannya Prof Srihadi AgungPriyono selaku Dekan FKH IPB menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung kerjasama yang terjalin antara LSP Keswan dan IPB Training, mengingat profesi dokter hewan sangat membutuhkan pelatihan dan sertifikasi untuk mendukung kegiatan dalam beberapa bidang pekerjaannya. 

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Ketua Umum PDHI Drh Muhammad Munawaroh, dirinya menyampaikan bahwa saat ini PB PDHI melalui LP Keswan baru memiliki 3 skema sertifikasi diantaranya adalah bidang karantina, Hewan laboratorium, dan Juru sembelih halal. Ia melanjutkan, bahwa sebenarnya masih ada bidang lain yang membutuhkan skema sertifikasi dari LSP Keswan. 

"Kami berharap agar kerjasama ini  dapat membuka penyusunan skema sertifikasi baru mengingat FKH IPB University memiliki banyak pakar dan ahli di bidang kailmuan kedokteran hewan," tuturnya.

Munawaroh juga menyebut bahwa IPB Training memiliki banyak sumberdaya dalam hal publikasi melalui media masa digital maupun konvensional yang dapat menjangkau banyak orang sehingga informasi tentang pelatihan dan sertifikasi dapat disebarkan dengan luas dan massif. IPB training juga dapat menjadi wadah pelatihan bagi dokter hewan yang ingin mengikuti program sertifikasi dan LSP keswan-lah yang akan menjadi asesor dan mengeluarkan sertifikat sesuai kompetensinya masing masing.

‘’Diharapkan kedepannya FKH IPB dapat menjadi penunjang dalam menyediakan sarana dan prasarana terkait pelatihan yang dilakukan oleh IPB Training dan kerjasama seperti ini akan dilakukan dengan beberapa institusi pendidikan kedokteran hewan di Indonesia untuk menunjang kemajuan profesi keodokteran hewan’’ ujar direktur LSP Keswan Drh Mulyanto. (INF/CR)



ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer