Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MEWASPADAI MUSUH DI DALAM BAHAN PAKAN

Teknik formulasi pakan untuk ternak ruminansia cenderung lebih sederhana ketimbang monogastrik seperti unggas. (Foto: Istimewa)

Untuk membuat pakan tentunya dibutuhkan bahan baku. Beragam bahan baku pakan digunakan seefisien mungkin dalam formulasi untuk menghasilkan pakan terbaik. Namun begitu, ada hal yang harus diwaspadai dalam bahan baku pakan selain adanya mikotoksin.

Kenali Musuhnya
Dalam suatu formulasi pakan, beragam jenis bahan baku digunakan baik dari sumber energi (jagung), protein (tepung ikan, SBM), lemak (CPO), serat dan lain sebagainya. Kebanyakan dari berbagai jenis bahan baku biasanya tidak terutilisasi dengan sempurna sehingga kandungan nutrisi dan energi metabolisme (ME) yang diharapkan tidak tercapai.

Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada, Prof Ali Agus, teknik formulasi pakan untuk ternak ruminansia cenderung lebih sederhana ketimbang monogastrik seperti unggas. Hal ini dikarenakan ruminansia dibantu oleh beragam jenis bakteri dan substrat di dalam rumennya, sedangkan untuk ayam tidak.

“Oleh karena itu enzim biasanya tidak terlalu banyak digunakan dalam pakan ruminansia, karena mereka sudah ada pembantunya di saluran cerna, bahkan selulosa yang molekulnya tebal dan besar saja bisa mereka serap,” tutur Ali Agus.

Kembali ke masalah utilisasi nutrien yang terkandung dalam bahan baku, menurut Ali Agus, hal tersebut berhubungan dengan zat antinutrisi yang terkandung di dalam bahan baku. Sebut saja misalnya asam fitat dan saponin yang merupakan “pencuri” beberapa jenis mineral penting seperti Fe, Ca, Zn, Mg dan Cu.

“Beberapa mineral dapat diikat oleh asam fitat. Sebagaimana kita ketahui, beberapa jenis mineral itu bersifat aktivator pada enzim endogen, ketika aktivatornya diikat oleh asam fitat, kinerja enzim pencernaan menjadi berkurang, sehingga nutrisi yang seharusnya dapat diutilisasi dengan maksimal malah jadi tidak efektif, selain itu jumlah nutrisi yang diserap oleh usus menjadi berkurang,” kata dia.

Untuk itulah penambahan enzim secara eksogen melalui feed additive, kata Ali Agus dapat menjadi… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2022. (CR)

PENGGUNAAN ENZIM OPTIMAL, PERFORMA PAKAN MAKSIMAL

Kenaikan harga bahan baku mengancam kualitas pakan. (Foto: Infovet/Ridwan)

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam suatu usaha peternakan unggas. Kurang lebih 60-70% cost yang dikeluarkan dalam suatu budi daya unggas berasal dari pakan. Pasalnya kini produsen pakan dan peternak dihadapkan oleh masalah harga dan ketersediaan bahan baku pakan yang memungkinkan turunnya kualitas pakan.

Insan peternakan di Indonesia sudah paham betul mengenai problem kenaikan harga dan ketersediaan bahan baku pakan yang selalu fluktuatif. Ditambah lagi kini berbagai problem tersebut diperkeruh dengan adanya pandemi COVID-19, perubahan iklim dan yang terbaru yakni konflik antara Rusia-Ukraina.

Dalam kondisi dunia yang tengah mengalami disrupsi dan ketidakpastian iklim bisnis, para produsen pakan dan peternak self mixing dituntut agar lebih efisien dalam formulasi pakan tanpa mengurangi kualitasnya.

Di tengah permasalahan tersebut hadir sebuah solusi, yakni dengan menggunakan feed additive dalam bentuk sediaan enzim. Namun seperti apa penggunaan enzim dalam formulasi pakan? Bagaimana formulasinya? Enzim apa saja yang bisa digunakan? Simak selengkapnya.

Bukan Cuma Merk
Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Nahrowi, menerangkan kepada Infovet bahwa enzim yakni senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator bermacam reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Yang dimaksud katalisator yakni zat yang dapat mempercepat reaksi kimia, tetapi tidak mengubah keseimbangan reaksi atau tidak memengaruhi hasil akhir reaksi.

“Oleh karena itu enzim digadang-gadang dapat menjadi salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pakan ternak yang sudah banyak terbukti aman untuk ternak, manusia yang mengonsumsi hasil ternak, maupun lingkungan,” tutur Nahrowi.

Lebih lanjut Nahrowi menjelaskan berbagai macam fungsi enzim seperti:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2022. (CR)

PRODUKSI UNGGAS DI ZONA PERANG

“Pada 24 Februari, kami terbangun karena perang, dan segera setelah itu, tank-tank Rusia meluncur melewati gerbang depan peternakan unggas. Dengan penghalang jalan antara pabrik pakan dan peternakan, produksi telur menjadi hampir tidak mungkin,” kata Oleksandr Strilets, pemilik grup perusahaan Ptahoprodukt dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Poultry World.

Wilayah Sumy terletak di bagian timur Ukraina. Berbatasan dengan Rusia di utara dan segera diduduki oleh militer Rusia pada 24 Februari, dengan pertempuran sengit untuk masing-masing kota. Wilayah itu dibebaskan dari pendudukan pada 4 April.

Salah satu perusahaan yang jatuh di bawah pendudukan Rusia adalah salah satu peternakan unggas dari kelompok perusahaan Ptahoprodukt. Perusahaan ini mencakup 2 peternakan unggas (6 dan 10 hektar) dan pabrik pakan majemuk. Peternakan unggas di desa Vilshana diserang dan akhirnya diduduki.

Pada saat itu, peternakan tersebut menampung 30.000 anak ayam umur sehari serta memproduksi ayam petelur. Tentara Rusia yang menduduki peternakan unggas merusak peralatan kandang, merusak sistem pakan dan ventilasi, dan tidur di kantong pakan majemuk. Selain itu, ayam-ayam itu dibuang dari kandang, dan suhu di kandang ayam turun di bawah kritis, yang secara substansial meningkatkan kematian.

Menurut pemilik Ptakhoprodukt, bekerja di bawah pendudukan adalah tentang membuat keputusan sulit secara teratur dalam kerangka waktu yang terbatas. Dalam kondisi seperti itu, yang terpenting adalah ketika manajemen puncak perusahaan memiliki motivasi dan tekad yang tinggi untuk bekerja. Kemudian karyawan tidak menyerah, dan solusi praktis ditemukan untuk situasi yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun.

Setelah 6 minggu pendudukan, Rusia diusir dari daerah Sumy oleh pasukan Ukraina, tetapi itu tidak berarti mengakhiri perjuangan. Salah satu masalah paling mendesak di mana tripwires ditinggalkan oleh pasukan Rusia. Karenanya, tidak ada karyawan yang bisa memasuki wilayah itu. Semua orang takut akan kemungkinan meledakkannya.

Direktur peternakan unggas, Mykhailo Bespalyi, adalah orang yang mengendalikan situasi. Dia mengamati area yang ditutupi dengan tripwires, mencari rute yang aman, dan karyawan mengikutinya.

Strilets berkata, “Hal pertama yang mereka lakukan adalah menangkap ayam dan memasukkannya kembali ke dalam kandang. Setelah itu, mereka mencairkan pemanas untuk menghangatkan tempat dan memulai proses produksi lainnya. Mereka berhasil menyelamatkan cukup banyak ayam dan anak ayam. Namun, sekitar 10-15% dari 30.000 ayam mati.”

Meskipun efisiensi produksi agak menurun, pabrik pakan dan peternakan unggas tetap berfungsi. “Kami berhasil memulihkan pasar penjualan di wilayah Sumy, Kharkiv, dan Kyiv. Selain itu, beberapa hari yang lalu, sejumlah 50.000 ayam baru dikirim, menandai awal yang baru,” Strilets menyimpulkan. (via poultryworld)

GOPAN TARGETKAN 70 PERSEN GENERASI MUDA MASUK KEPENGURUSAN

 

Munas IV GOPAN sukses diselenggarakan, 21-22 September 2022. 

Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menargetkan 70 persen generasi muda masuk dalam struktur kepengurusan dengan tujuan agar re-generasi kepemimpinan berjalan lebih cepat. Hal ini disampaikan Ir H Herry Dermawan yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua Umum GOPAN periode 2020-2025.

Dijumpai awak media usai penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) IV GOPAN, Kamis (22/9) di Bogor, Herry menambahkan adanya beberapa perubahan yang juga dicetuskan bersamaan dalam Munas.

“Struktur organisasi GOPAN dulu ada di pusat, sekarang kita putuskan untuk mengubahnya bahwa tidak hanya ada di pusat, namun akan dapat ditemui  di provinsi dan kabupaten,” ungkap Herry.

Perubahan yang tertuang dalam keputusan munas serta dalam AD/ART, bahwa seluruh insan perunggasan dapat bergabung ke dalam keanggotaan GOPAN. Baik itu individu, koperasi peternak maupun bidang usaha yang bergerak di bidang peternakan ayam boleh bergabung ke dalam GOPAN.  

“Seiring berkembangnya zaman, kita melihat di sepanjang jalan daerah-daerah, banyak peternak di luar sana yang tidak terakomodir oleh organisasi apapun. Peternak yang mempunyai kandang-kandang closed house semakin banyak, tetapi ketika ada masalah bingung mau berbagi cerita ke siapa,” terangnya.

Dalam momen munas ini, Herry merangkul semua insan perunggasan kompak dan bersatu, bangkit bersama bangkit lebih kuat agar kebijakan pemerintah sekaligus implementasinya selalu pro kepada peternak. (NDV) 

IR H HERRY DERMAWAN, KETUA UMUM GOPAN PERIODE 2020-2025

 

Ir H Herry Dermawan

Hasil Musyawarah Nasional (Munas) IV tahun 2022 Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) kembali memilih  Ir H Herry Dermawan sebagai Ketua Umum periode 2020-2025, melanjutkan kepengurusan dari tahun 2020.

Munas yang seharusnya berlangsung di tahun 2020 harus ditunda karena pandemi COVID-19.

Bersamaan dengan Munas GOPAN yang diadakan selama dua hari, Rabu dan Kamis (21-22/9) di Bogor, juga terdapat agenda acara Sarasehan Perunggasan Nasional.

Sarasehan mengundang Prof Dr Ir  Bustanul Arifin MSc dan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Dr I Gusti Ketut Astawa SSos MM sebagai pembicara.

Menyoroti data terkini serta pemberitaan ketersediaan stok akhir daging ayam Indonesiayang diperkirakan mengalami surplus sampai Desember 2022, I Gusti Ketut Astawa menyatakan pendapatnya.

“Seperti yang pernah disampaikan bapak Kepala Bapanas, bahwa surplus jangan diangap salah. Kita melihatnya dari sisi ketersediaan, karena banyak negara-negara yang masih kekurangan barang. Selama ketersediaan ini tidak lantas menjadi liar, sehingga harga ayam di kalangan teman-teman peternak tetap bagus,” jelasnya.

Sementara itu, Prof Bustanul menyatakan pentingnya transformasi bisnis menuju integrasi horizontal di mana peternak mandiri mendirikan koperasi ataupun bergabung dengan koperasi peternak yang telah ada.

Seremonial makan daging ayam dan telur. (Foto: Infovet) 

Acara kedua Munas IV GOPAN ini juga ditandai dengan seremonial makan daging ayam dan telur, sebagai bentuk komitmen dan dukungan GOPAN dengan seluruh asosiasi perunggasan untuk meningkatkan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia. (NDV)

SUPERMARKET INGGRIS HANYA MENYEDIAKAN AYAM YANG DIPELIHARA LEBIH LAMBAT

Pengecer Marks and Spencer telah menjadi supermarket Inggris pertama yang hanya menjual ayam segar dengan pemeliharaan yang lebih lambat dan dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi kepada pelanggannya melalui rangkaian produk Oakham Gold.

Langkah ini mengikuti survei yang dilakukan oleh YouGov atas nama perusahaan, yang menyoroti bahwa 81% orang dewasa Inggris menganggap penting bagi pengecer makanan untuk fokus pada perawatan hewan ternak yang lebih baik.

Pengecer telah pindah ke breed Hubbard yang juga akan mendapat manfaat dari standar kesejahteraan yang lebih tinggi. Ini termasuk diet multigrain, yang telah dirancang untuk mendukung pertumbuhan alami dan perkembangan otot yang lebih lambat, sekaligus memastikan rasa terbaik bagi pelanggan. Karena ayam dibesarkan lebih lambat, mereka akan lebih tangguh dan kuat, terutama pada suhu yang lebih tinggi. (via poultryworld)

MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN ENZIM

Penggunaan enzim sudah banyak dipakai atau ditambahkan dalam ransum unggas. (Foto: Dok. Infovet)

Enzim adalah sebuah kata yang saat ini sudah sangat familiar pada saat pembahasan terkait ransum. Enzim termasuk dalam kategori feed additive atau imbuhan ransum. Jika ditelusur, enzim berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “en” yang berarti dalam dan “zyme” yang berarti ragi. Dengan demikian enzim bisa diartikan sebagai zat dalam ragi.

Pengertian enzim secara umum adalah senyawa protein yang memiliki molekul besar yang berguna untuk katalisator dalam reaksi pemecahan dan juga pembentukan atau metabolisme suatu zat yang terjadi di dalam sel sebuah jaringan. Katalisator merupakan suatu zat yang memengaruhi kecepatan reaksi tanpa ikut dalam reaksi.

Enzim saat ini sudah banyak digunakan dalam formulasi ransum, terutama untuk ransum unggas. Mengapa enzim perlu ditambahkan dalam ransum unggas? Tujuannya tidak lain adalah meningkatkan nilai kecernaan dari nutrien yang terkandung dalam bahan baku ransum, terutama bahan baku nabati (yang berasal dari tanaman).

Nilai nutrisi yang terkandung dalam bahan baku ransum tidak sepenuhnya bisa dicerna dan diserap oleh tubuh ayam. Artinya masih ada sisa nutrisi yang dibuang bersama feses. Penambahan enzim ini akan membantu meningkatkan nilai nutrisi yang bisa digunakan oleh tubuh ternak.

Unggas, seperti ayam memiliki keterbatasan dalam mencerna dan menyerap fosfor dalam bahan baku ransum nabati, misalnya dari jagung, bekatul maupun soybean meal (bungkil kacang kedelai). Kecernaan fosfor ini rata-rata hanya 30-35% dari total fosfor yang terkandung dalam bahan baku ransum nabati. Andaikan dedak padi ini mengandung fosfor total sebesar 0,6-1,6% (SNI 01-3178-1996), maka ayam hanya akan bisa menggunakan fosfor dari dedak padi sebesar 0,18-0,48%. Sedangkan sisa kandungan fosfornya akan dibuang bersama dengan feses.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini dikarenakan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2022.

Ditulis oleh:
Hindro Setyawan SPt
Technical Support-Research and Development
PT Mensana Aneka Satwa

SEMINAR NASIONAL AYAM DAN TELUR, RANGKAIAN PERINGATAN HATN 2022

Foto bersama pada seminar nasional ayam dan telur, rangkaian kegiatan HATN 2022. (Foto: Dok. Infovet)

Kamis (22/9/2022), dalam rangkaian Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan peringatan World Egg Day (WED) 2022, diselenggarkan seminar nasional ayam dan telur 2022 “Kontribusi Ayam dan Telur dalam Penyediaan Protein Hewani untuk Menciptakan Masyarakat yang Sehat dan Tangguh,” yang dilaksanakan secara hybrid di Peternakan Convention Center (PCC) Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand).

“Ini merupakan rangkaian acara HATN dimana tahun ini Sumatra Barat menjadi tuan rumahnya, semoga ini menjadi berkah bagi kita semua,” kata Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy yang menjadi keynote speech sekaligus membuka acara seminar nasional tersebut.

Dalam pembukaannya, ia juga mengungkapkan bahwa pentingnya konsumsi daging dan telur ayam, karena saat ini Indonesia masih menjadi negara terendah dalam konsumsi dua protein hewani tersebut dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

“Bicara konsumsi ayam kita masih rendah, hanya 10 kg saja, sementara Malaysia sudah mencapai 40 kg. Begitu juga pada konsumsi telur, kita masih sekitar 130-150 butir, sementara di Malaysia sudah mencapai sekitar 300 butir,” papar Audy.

Kondisi tersebut bisa jadi karena faktor isu-isu yang kurang sedap tentang ayam dan telur yang masih beredar luas di masyarakat. “Stigma negatif mengenai ayam dan telur jangan dipercaya, seperti ayam disuntik hormon dan lain sebagainya. Ayam cepat tumbuh itu karena perbaikan genetik. Sementara soal bisul jika konsumsi telur juga itu tidak ada, saya setiap hari makan daging dan telur ayam,” ucapnya.

Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat tingginya konsumsi rokok dan pulsa di Indonesia. Padahal konsumsi daging dan telur ayam merupakan sumber protein yang baik untuk kesehatan tubuh.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya konsumsi dan gizi dari ayam dan telur, karena itu bagus untuk kecerdasan otak dan kesehatan tubuh,” tukasnya.

Rangkaian acara seminar juga turut menampilkan beberapa makalah keynote speaker diantaranya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diwakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Tri Melasari, Ketua Pinsar Singgih Januratmoko dan Chief Technical Advisor FAO diwakili Gunawan Budi Utomo, serta pemakalah invited speakers Ahli Gizi Fakultas Kedokteran Unand Nur Indrawati Lipoeto, Kadis Pangan Sumbar Efendi dan dari Fakultas Peternakan Unand Rusfrida.

Rangkaian HATN dan WED 2022, masih akan terus berlangsung hingga puncaknya akan digelar pada 16 Oktober 2022, di Bukittinggi, Padang. Pada puncak acara HATN rencananya akan dilaksanakan kegiatan senam jantung sehat, parade delman, bazar UMKM produk unggas, acara hiburan dan pengumuman lomba, serta rekor MURI minum teh Talua (teh telur) bersama. (RBS)

PERINGATAN BULAN BAKTI PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN ALA PROVINSI BABEL

Pasar Murah, Diminati Masyarakat

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) tahun ini.

Selain pasar tani murah, kegiatan yang dipusatkan di Taman UMKM di Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu juga akan diisi dengan pelayanan kesehatan dan vaksin hewan gratis, pelatihan peternakan serta edukasi peternakan dan kesehatan hewan. Selain itu juga ada pameran produk peternakan, lomba masak berbahan daging dan telur untuk instansi pemerintah dan BUMN serta lomba cerdas cermat bagi peternak dan petugas Kesehatan hewan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM mengatakan Peringatan Bulan Bakti PKH tahun ini merupakan momentum penting bagi bangkitnya sektor peternakan di Provinsi Babel untuk segera bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

“Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari tanggal 29 September 2022. Insya Allah nanti pembukaan dihadiri langsung Bapak Pj Gubernur, Pak Sekda dan unsur Forkopimda. Ayo kunjungi dan jangan lupa catat tanggalnya,” kata Edi.

Sejumlah sponsor menyatakan dukungannya untuk kemeriahan Bulan Bakti PKH tahun 2022. Selain pihak perbankan dan beberapa badan usaha milik negara, ada juga pengusaha peternakan yang siap berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.     

“Kami mendukung penuh,” kata Pimpinan Cabang Bank Sumsel Babel Mochamad Robi Hakim SE Ak CTM saat bertemu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni SP MM di ruang kerjanya, Rabu (21/09/2022).

Dukungan serupa juga sebelumnya disampaikan sejumlah pengusaha peternakan. Kepala Bidang PKH Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Drh Judnaidy mengatakan ada empat pengusaha peternakan yang telah menyatakan dukungannya diantaranya CV Selamat Jaya, CV Samudra Jaya, Sapi Center dan RPH Rustam Sapi.

“Kemudian Bank Indonesia Perwakilan Babel juga ikut mendukung terutama pasar murah yang menjual komoditas yang mempengaruhi inflasi. Karena itu nanti ada stand untuk pedagang cabai dan bawang. Selain itu di pasar murah juga ada beras, gula, minyak goreng dan lain-lain,” kata Judnaidy di sela-sela koordinasi dengan manajemen PT Timah TBk, Rabu (21/09/2022).

“Insya Allah PT Timah juga nanti berpartisipasi termasuk Bank BNI,” tandasnya. (INF)

PERCEPATAN ADAPTASI TEKNOLOGI DI PETERNAKAN SAPI HARUS LIBATKAN SWASTA

Peternak Sapi Indonesia, Masih Didominasi Peternak Tradisional

Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Ibnu Budiman mengatakan, pelibatan sektor swasta mempercepat adopsi teknologi pada peternakan sapi, yang salah satu dampaknya adalah meningkatkan produktivitas susu.

"Pelibatan swasta dapat mempercepat adopsi teknologi pada peternakan sapi karena mereka memiliki metode kemitraan yang bersifat jangka panjang, ada kontinuiti pada program tersebut. Program kemitraan dengan swasta juga memberikan kesempatan kepada peternak untuk meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan, melalui transfer pengetahuan dan teknologi," jelas Ibnu dalam siaran resminya diterima di Jakarta, Rabu (21/9).

Ibnu melanjutkan, saat ini produksi susu segar Indonesia hanya mampu memenuhi 22 persen kebutuhan susu nasional. Dengan meningkatnya konsumsi susu dan target nasional untuk memenuhi setidaknya 60 persen kebutuhan nasional dari produksi dalam negeri pada tahun 2025, peningkatan produktivitas peternakan sapi perah menjadi penting.

Untuk itu, lebih banyak adopsi teknologi, teknik dan praktik manajemen peternakan terbaik oleh peternakan sapi perah untuk meningkatkan produktivitas susu sapi sangat dibutuhkan. Namun, karena sebagian besar peternak sapi perah adalah petani kecil, berinvestasi dalam teknologi merupakan tantangan karena biaya, skala produksi yang kecil, dan kurangnya informasi dan motivasi.

Pendekatan sektor swasta lebih efektif untuk memastikan adopsi teknologi karena mereka memahami masalah yang dihadapi peternak terkait kualitas susu dan manajemen peternakan dari interaksi sehari-hari. Pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan adopsi teknologi dan produksi susu sapi peternak.Dengan bekerja sama dengan koperasi susu dalam membantu peternak membeli teknologi melalui pemberian pinjaman, pendekatan kemitraan berkontribusi untuk mempertahankan adopsi yang berkelanjutan dan mencegah perilaku disadopsi atau adopsi semu yang biasanya terjadi dalam penyediaan teknologi gratis.

"Penting bagi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memfasilitasi peran sektor swasta dalam transfer teknologi dan pengetahuan. Hal ini dapat dicapai dengan terlebih dahulu memberikan landasan hukum yang lebih kuat dan target spesifik dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementan berikutnya," ungkapnya. Ibnu juga menambahkan, Kementan juga perlu merevisi dan melaksanakan Permentan Nomor 13/2017 tentang Kemitraan Usaha Peternakan untuk melaksanakan alih teknologi dan ilmu pengetahuan sebagai kemungkinan skema kemitraan antara perusahaan dan peternakan.

Pemetaan transfer teknologi yang ada dari sektor swasta, donor, dan pemerintah daerah juga diperlukan untuk memastikan intervensi yang diberikan tepat sasaran. Intervensi dari pemerintah sendiri dapat melengkapi dan memfasilitasi para peternak melalui pendekatan berbasis pasar.

Penelitian terbaru CIPS yang berjudul Technology and Knowledge Transfer to Dairy Farms: Private Sector Contribution to Improve Milk Production merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan adopsi teknologi pada peternakan.

Yang pertama adalah meningkatkan kemitraan antara peternakan dan pelaku usaha untuk penyerapan susu dalam negeri. Permentan Nomor 33/2018 memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan transfer teknologi dan harga yang lebih baik untuk mendorong kualitas dan produksi susu yang lebih tinggi.Sementara itu, Perpres 10/2021 juga mendorong kemitraan melalui pemberian tax allowance bagi investor yang menjalin kemitraan dengan petani. Kementan, dengan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dapat lebih mendorong transfer teknologi melalui insentif untuk bisnis, misalnya, insentif pajak yang terkait dengan penyediaan teknologi kepada petani lokal atau jumlah susu segar dalam negeri yang digunakan dalam produksi. (INF)

LONJAKAN HARGA, PRODUKSI DAGING UNGGAS UE DALAM RISIKO

Operator di rantai pasokan daging unggas UE berjuang untuk mempertahankan tingkat produksi karena harga energi dan pakan yang sangat tinggi. Presiden AVEC, Paul Lopez, meminta para pengambil keputusan untuk memprioritaskan produksi makanan dan daging unggas untuk menjamin pasokan yang terjangkau dan berkelanjutan dalam beberapa minggu mendatang.

Produsen daging unggas dipengaruhi sepanjang rantai pasokan oleh peningkatan biaya energi yang belum pernah terjadi sebelumnya (terutama gas alam, bahan bakar, dan listrik), CO2, pengemasan, dan tenaga kerja eksternal, yang mengancam kelangsungan produksi.

Pasokan energi dan gas sangat penting untuk pembiakan utama unggas untuk menjaga kesejahteraan unggas. Invasi Rusia ke Ukraina juga mengakibatkan kenaikan substansial dalam harga pakan, yang mewakili 70% dari biaya produksi unggas. Hal ini menyebabkan situasi di mana peternak dapat memilih untuk menghentikan produksi dalam beberapa minggu mendatang daripada mengambil risiko kerugian finansial yang besar. Ada kesulitan besar dalam melewati biaya tambahan melalui rantai pasokan, sehingga dukungan dari pihak berwenang sangat dibutuhkan. (via poultryworld)

BERAT BADAN MENINGKAT SETELAH RUTIN KONSUMSI TELUR

Pemberian sebutir telur setiap hari pada bayi usia 6-9 bulan dapat mencegah gangguan pertumbuhan dan stunting. (Foto: Istimewa)

Sebelum makan telur setiap hari, postur badan anak balita ini terlihat “kerempeng”. Dua tahun mengonsumsi telur tiap hari, kini berat badannya di atas  rata-rata anak sebayanya. Ini fakta.

Namanya Abil Izqian Saputra, umur 4 tahun, lebih satu bulan. Tapi berat badannya sudah mencapai 25 kg. Meski memiliki bobot di atas anak-anak seusianya, namun postur tubuh anak ini tak segemuk yang dibayangkan orang. Badannya padat berisi dan lincah geraknya saat bermain dengan teman sebayanya.

Anak yang sering disapa Qian ini termasuk anak yang kurang suka minum susu. Tapi bagaimana bisa berat badan anak ini tumbuh begitu sehat dengan bobot 25 kg di umur 4 tahun? “Sejak umur dua tahun anak saya suka sekali makan telur,” ucap Irkham Aji Saputra, ayah dari Qian.

Menurut  warga Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, ini saat masih berumur setahun, anaknya kurang begitu suka dengan telur ayam. Ditambah lagi ada anggapan orang-orang di kampungnya, konsumsi telur bisa menimbulkan bisul pada anak kecil.

Irkham semula sempat mempercayai mitos tersebut. Namun lama-kelamaan pedagang kebutuhan pertanian ini berpikir rasional. Sembari berdagang, ia rajin menyimak informasi tentang nutrisi untuk anak, khususnya tentang telur. Dan, akhirnya ia tersadarkan bahwa telur sangat baik untuk pertumbuhan anak.

“Sejak itu saya coba kasih anak telur ceplok untuk sarapan. Pertama sehari satu butir. Karena suka, makannya tambah jadi dua butir telur setiap hari, sampai sekarang,” ungkap Irkham.

Hanya dalam tiga bulan, pertumbuhan Qian mulai tampak pesat. Berat badannya juga mulai naik. Jika sebelumnya sering sakit, sejak konsumsi telur setiap hari kesehatan Qian lebih terjaga. Dan, kini anak semata wayang pasangan Irkham dan Nella Dwi Oktaviani ini tumbuh sehat. Tinggi dan berat badannya melampaui anak-anak sebayanya.

Apa yang dialami Qian merupakan salah satu bukti bahwa konsumsi telur secara rutin pada anak balita sangat baik untuk pertumbuhan. Bukan hanya pertumbuhan fisik saja, tetapi kecerdasan anak juga lebih baik dibanding dengan yang jarang makan telur ayam.

Mencegah Stunting
Kekhawatiran sebagian masyarakat untuk memberikan telur pada anaknya memang masih terus ada sampai saat ini. Khususnya masyarakat di pedesaan. Munculnya bisul menjadi mitos paling kuat dan merasuk di hati sebagian masyarakat yang enggan memberikan telur ayam pada anaknya. Yang lebih memperkuat bertahannya mitos ini terus bergaung di tengah masyarakat pedesaan adalah ada sebagian dokter yang juga masih percaya mitos tersebut. Dokter-dokter ini belum satu suara tentang konsumsi telur pada anak balita.

Menurut dr Triza Arif Santosa, yang merupakan dokter spesialis anak ini menjelaskan kekhawatiran munculnya bisul pada anak bukan semata-mata karena mengonsumi telur. Diakui, memang ada beberapa anak yang alergi terhadap telur. “Tapi bukan semata-mata karena konsumsi telur, lalu keluar bisul,” ujarnya dalam Seminar Nasional “Healthy Family With Chicken Meat & Egg” beberapa waktu lalu.

Ahli gizi ini menjelaskan bahwa telur mengandung lemak sebagai sumber kalori dan asam lemak esensial seperti Omega 3 (DHA, EPA, ALA) yang sangat penting bagi perkembangan otak dan mata pada masa balita. “Sedangkan kolin, asam lemak Omega 3 tinggi pada telur berfungsi untuk kecerdasan dan mencegah demensia,” tambahnya.

Pemberian sebutir telur setiap hari pada bayi usia 6-9 bulan dapat mencegah gangguan pertumbuhan dan stunting. Penelitian dari Washington University, bayi-bayi mulai usia 6-9 bulan yang diberikan sebutir telur setiap hari, kadar kolin dan DHA-nya lebih tinggi dibanding pada bayi-bayi yang tidak diberikan telur.

Dengan penjelasan detail dan ilmiah dari dr Triza, sudah seharusnya para orang tua tak lagi mempercayai mitos-mitos yang tak jelas sumbernya. Telur merupakan sumber nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak balita dengan harga terjangkau. Jika dihitung, harga telur ayam masih di bawah harga kerupuk yang kandungan gizinya sangat minim. Namun faktanya, masih banyak orang tua yang justru memberikan kerupuk kepada anaknya yang masih balita sebagai lauk.

Direbus Tanpa Garam
Pemberian makanan yang beragam untuk anak perlu menjadi perhatian bagi para orang tua karena makanan yang beragam menjadi sumber variasi nutrisi yang diperlukan untuk anak. Bagi anak usia 1-3 tahun, kebutuhan proteinnya kurang lebih 13 gram per hari.

Satu telur berukuran besar kira-kira mengandung 6 gram protein. Jadi, untuk usia satu tahun, anak dapat mengonsumsi kira-kira 1-2 butir telur per hari. “Jika Anda memberikan telur untuk anak, pastikan telur dimasak hingga matang agar anak terhindar dari infeksi bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keluhan muntah dan diare,” pesan dr Triza.

Banyak pertanyaan yang kerap muncul, berapa idealnya anak balita makan telur dalam seminggu? Sebenarnya, tidak ada batas maksimum untuk memberikan bayi telur dalam seminggu. Namun, ada batas minimum yang harus diperhatikan saat memberikan telur pada bayi untuk mencegah alergi. Dalam beberapa literatur tentang gizi disebutkan, telur merupakan salah satu makanan pemicu alergi yang paling umum pada bayi.

Bila ingin memberikan telur setiap hari, sebenarnya tidak masalah. Tapi, alangkah baiknya juga, jika bayi mendapatkan variasi makanan setiap hari supaya bisa mengenal beragam rasa dan tekstur.

Dalam sebuah penelitian di Universitas Washington, bayi yang makan telur setiap hari dapat terhindar dari stunting. Daily Mail, media online di Amerika Serikat, melansir bahwa bayi yang memakan telur setiap hari antara usia 6-9 bulan juga memiliki kadar nutrisi penting yang lebih tinggi seperti vitamin B12 dalam darahnya, dibandingkan dengan mereka yang tidak rutin makan telur.

Di dalam telur juga ditemukan sebagai protein terbaik bagi anak-anak di negara berkembang, karena harganya yang murah dan mudah didapatkan. Sehingga, tidak ada salahnya memberikan telur setiap hari kepada bayi. Tapi, harus diperhatikan banyak hal, mulai dari reaksi alergi, juga variasi rasa pada makanan yang diberikan agar si kecil tidak bosan.

Sebagai tambahan informasi, telur mengandung 13 vitamin, mineral, seng, protein serta kalori. Telur juga merupakan salah satu sumber protein lengkap berkualitas tinggi, karena mengandung sembilan asam amino esensial.

Esensial berarti bahwa tubuh tidak dapat memproduksi asam amino ini sendiri. Itulah sebabnya perlu memasukkannya ke dalam makanan. Oleh sebab itu, anak balita masih diperbolehkan makan telur setiap hari selama ia tidak memiliki alergi terhadap protein telur dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Yang terpenting adalah memasaknya tanpa menambahkan garam atau lemak. Untuk dikonsumsi anak, telur akan lebih baik jika direbus tanpa tambahan garam. Atau, diolah dengan orak-arik tanpa mentega dan menggunakan susu rendah lemak sebagai pengganti krim. Banyak ahli nutrisi yang menganjurkan sebaiknya telur untuk anak-anak tidak digoreng. Menggoreng telur dapat meningkatkan kandungan lemaknya sekitar 50%. (AK)

WARGA CIHIDEUNG UDIK ANTUSIAS IKUTI PENYULUHAN TERNAK PUYUH

Ibu-ibu PKK serta warga Desa Cihideung Udik, Bogor sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan budidaya ternak puyuh yang diselenggarakan Sekolah Vokasi (SV) IPB. Penyuluhan yang berlangsung pada 29-30 Agustus 2022 ini mengusung topik “Pemanfaatan Larutan Katalis untuk Meningkatkan Produktivitas Usaha Budidaya Puyuh”.  

Kegiatan ini bertujuan mengenalkan budidaya puyuh ke masyarakat sekitar. Hal ini diungkapkan Danang Priyambodo SPt MSi selaku Ketua Tim Dosen Mengabdi SV IPB.

Menurut Danang, keuntungan dari melakukan budidaya puyuh memanfaatkan larutan katalis untuk mengurangi polusi udara dan limbah yang dihasilkan. “Selain itu, budidaya puyuh juga dapat memaksimalkan pengolahan limbah untuk menjadi produk komersial berupa pupuk,” imbuh Danang. 

“Kami sebagai warga Cihideung Udik berharap melalui kegiatan penyuluhan ini, masyarakat memperoleh pengetahuan baru mengenai usaha ternak budidaya puyuh yang dapat dijadikan sumber penghasilan baru bagi masyarakat Desa Cihideung Udik, terutama bagi warga desa yang terdampak pandemi COVID-19,” tutur Kepala Desa Cihideung Udik, H Deni. 

Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke peternakan puyuh milik Djadja Suhardja. “Kunjungan ini menjadi sarana pembelajaran secara langsung peserta pelatihan dengan melihat proses budidaya puyuh, aplikasi larutan katalis dan penanganan serta pengolahan limbah dari kotoran puyuh. Melalui kegiatan seperti ini masyarakat dapat melihat secara langsung peluang usaha di bidang ternak, juga memungkinkan untuk dilakukan kerjasama dengan masyarakat melalui sistem kemitraan Budidaya puyuh” pungkas Djadja. (Rilis/INF) 


PERESMIAN TEACHING FARM CLOSED HOUSE FAPET UNPAD

Peresmian teaching farm closed house. (Foto: Istimewa)

Rabu (14/9/2022), di mulai pukul 10:30 WIB, di Desa Ciparangge, Jatinangor, Sumedang, diselenggarakan Peresmian Teaching Farm Closed House Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Padjajaran (Unpad), yang merupakan hibah dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI).

Hibah kandang closed house ini merupakan hibah ke-13 dari PT CPI yang dibangun selama delapan bulan dengan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan, seperti kandang dengan kapasitas 23.000 ekor, akses jalan beton menuju farm, kantor, gudang pakan ternak dan bangunan penunjang lainnya.

Dalam sambutannya Dekan Fapet Unpad, Rahmat Hidayat, menyatakan bahwa teaching farm closed house ini nantinya diharapkan memiliki lima manfaat, antara lain sebagai percontohan budi daya broiler yang ramah lingkungan, laboratorium lapangan bagi mahasiswa, meminimalisir gap antara industri dan pendidikan, tempat uji kompetensi untuk sertifikat keahlian, serta dapat diakses oleh masyarakat umum.

Sementara Wakil Dekan Fapet Unpad Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Riset, Indrawati Yudha Asmara, menyatakan kegiatan ini sejalan dengan jargon yang digunakan saat ini, yakni “Unpad Bergerak” dan “Kampus Merdeka” dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM melalui rangkaian kegiatan salah satunya penerapan teknologi baru dengan menghadirkan kandang closed house.

Rektor Unpad, Prof Rina Indiastuti, yang juga hadir turut mengemukakan bahwa kehadiran kandang closed house ini merupakan aset dan kebanggaan bagi Unpad. “Diharapkan perlu juga tersedia magang bagi mahasiswa di toko hasil produksi peternakan, sehingga alumni siap untuk berwirausaha, disamping mendorong mahasiswa selalu menghadiri pameran teknologi peternakan skala nasional maupun internasional,” katanya.

Harapan senada juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Indriantari, mewakili Kepala Dinas DKPP. “Berharap kehadiran teaching farm Fapet Unpad ini kelak terjadi sinergi antara peternakan rakyat dan industri peternakan, khususnya di bidang perunggasan. Dan terciptanya model pengembangan ayam ras pedaging di Jawa Barat, serta membentuk petani-peternak milenial,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut juga turut dihadiri Presiden Direktur PT CPI Tjiu Thomas Effendy, Ketua BEM Fapet Unpad Tama Mahardika, serta Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM Agus Santoso. Pada acara peresmian itu juga dilakukan peninjauan ke dalam kandang closed house yang berisi 23.000 DOC broiler. (SA)

WAGUB SUMBAR BERIKAN MOTIVASI PADA MAHASISWA UNUD

Wagub Sumbar Audy Joinaldy menerima cinderamata dari Unud

Disela kunjungan kerjanya dalam rangka menjajaki kerjasama dengan Provinsi Bali, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Peternakan Universita Udayana. Audy yang meraih gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) hadir untuk membagikan pengalamannya dihadapan para mahasiswa dan akademisi Fakultas Peternakan Universitas Udayana (UNUD) Kamis, (15/9/22). 

Pada kesempatan tersebut, Wagub Audy mengangkat tema “Menumbuhkan Jiwa Wisausaha di kalangan Mahasiswa Peternakan". Ia sendiri berpandangan, kewirausahaan adalah salah satu motor penggerak ekonomi yang harus terus didorong, terutama di kalangan anak muda. Hal ini juga adalah sebagai solusi dalam menekan angka pengangguran.

Sedangkan peternakan maupun pertanian secara umum, menurut Wagub Sumbar tersebut merupakan sektor usaha yang memiliki potensi besar yang masih dapat terus digali dan dikembangkan. 

Pandangan beliau ini juga tercermin dalam berbagai kebijakan yang kini menjadi program unggulan dalam pembangunan ekonomi di Sumatera Barat. Diantaranya alokasi 10 persen APBD untuk sektor pertanian dan peternakan, hingga program yang mencetak 100 ribu millenial dan women entrepreneur.

Dalam kesempatan yang sama, dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, I Nyoman Tirta Ariana, mengaku sangat senang atas kunjungan Wagub Sumbar ke UNUD. 

“Ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua, dimana Wakil Gubernur Sumatera Barat memberikan kuliah umum tentang Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Kalangan Mahasiswa Peternakan Unud, Bali,” katanya.

Ia berharap, kuliah umum yang diberikan Wagub Audy dapat memberikan manfaat yang besar, serta mampu merubah dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer